UNIVERSITAS GADJAH MADA
Nawala Kreativitas UGM Edisi 35 / Desember 2018
+62 822-4334-6611
/kreativitasugm
@kreativitasugm
@dxr6605p
kreativitas.ugm.ac.id
KEDISIPLINAN DAN KERJA KERAS ANTARKAN UGM RAJAI PANGGUNG JUARA
G
aung nama UGM kembali terdengar di atas panggung-panggung juara kompetisi yang diselenggarakan sepanjang bulan November ini. Kompetisi bergengsi ini didukung oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam penyelenggaraannya. Sebagai universitas yang mendukung mahasiswanya untuk terus mengejar prestasi, UGM turut mengirimkan mahasiswa terbaiknya mengikuti kompetisi tersebut. Beberapa kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa UGM adalah Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GemasTIK), Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI), Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI), Kompetisi Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN), dan Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE). Deretan kompetisi tersebut diawali dengan keikutsertaan UGM pada ajang GemasTIK yang diselenggarakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, pada 1-3 November 2018. Mengangkat tema “Inovasi TIK untuk Kedaulatan Bangsa�, pagelaran ini diupayakan untuk meningkatkan kualitas peserta didik sehingga mampu mengambil peran sebagi agen perubahan
dalam memajukan TIK dan pemanfaatannya di Indonesia. Sebanyak 14 tim UGM telah berhasil melewati tahap seleksi dan berhasil maju sampai tahap akhir mengikuti 8 dari 11 kategori yang dilombakan. Pada gelaran GemasTIK ke-11 ini, kemampuan TIK para mahasiswa diuji dengan berbagai studi kasus pada masing-masing cabang lomba untuk menghasilkan solusi paling eďŹ sien dan efektif. Hasil perolehan akhir menempatkan UGM pada posisi ketiga sebagai juara dengan raihan dua medali emas dan satu medali perunggu. Medali emas diraih oleh tim GCID pada kategori Pengembangan Bisnis TIK dan tim Saemaul Undong pada kategori Karya Tulis Ilmiah TIK, sedangkan medali perunggu diraih oleh tim Pezcube pada kategori Desain Pengalaman Pengguna. Selang sehari pasca berakhirnya GemasTIK ke-11, UGM kembali mengirimkan tim terbaiknya pada ajang KRTI yang diwakili oleh tim Gadjah Mada Flying Object Research Center (GAMAFORCE). Kompetisi ini dimulai pada 5-9 November 2018 dan dilaksanakan di Universitas Teknokrat Indonesia, Lampung.
Memang tidak salah UGM mengirimkan tim GAMAFORCE untuk berlaga pada ajang ini mengingat sejarah keikutsertaannya yang selalu membuahkan hasil membanggakan. Untuk keempat kalinya UGM berhasil menduduki posisi juara umum dan merajai raihan medali dalam empat tahun berturut-turut. Gelar juara umum ini disumbangkan dari raihan prestasi pada beberapa divisi yang dipertandingkan, yaitu Divisi Fixed Wing dengan tim Fiachra yang mendapat gelar Best Design, Divisi Vertical Take Off Landing (VTOL) diwakili oleh tim Gadjah Mada Fighting Copter meraih juara 1, Divisi Racing Plane dengan tim Rasayana berhasil meraih juara 1, dan Divisi Technology Development dengan tim Khageswara yang berhasil meraih juara 1. “Persiapannya dimulai setelah selesai KRTI 2017, mulai membentuk tim baru untuk KRTI 2018. Ratarata kami latihan setiap hari Sabtu dan Minggu, tiap latihannya bisa sampai 10 kali terbang,” ungkap Joseph Putra Nararya, Ketua Umum GAMAFORCE. Sementara pada ajang mobil balap listrik ada tim Yacaranda yang berhasil menyuguhkan performa ciamiknya di sirkuit balap KMLI 2018. Kompetisi ini merupakan tahun ke-10 dilaksanakannya KMLI yang diselenggarakan pada 15-17 November 2018 di Politeknik Negri Bandung. Dengan menurunkan mobil SS-EV02 yang telah dirombak besar-besaran dari tahun sebelumnya, tim Yacaranda berhasil meraih juara 3 pada kategori Kecepatan. Meski sempat mengalami kendala ketika mobil SS-EV02 tiba-tiba mati pada race pertama, namun tim Yacaranda tidak patah semangat dan terus berusaha menampilkan yang terbaik. “Kami tetap merasa bersyukur dapat menunjukkan hasil pengembangan riset mobil listrik yang aman dan efisien dengan penuh pengorbanan selama 10 bulan terakhir,” tutur Elham Indra Krismana, Ketua Yacaranda tahun ini. Selanjutnya pada 17-20 November 2018 telah dilaksanakan Kompetisi Kapal Cepat Tak Berawak Nasional di Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI), Madura. Sebanyak 45 tim dari 25 perguruan tinggi, termasuk diantaranya tim Gadjah Mada Marine and Naval Technology Advance Research Activity (GAMANTARAY). Tim GAMANTARAY mengirimkan tiga kapal andalannya untuk berlaga, yaitu Safinah One, Jayamahe, dan Gamanave. Kapal Safinah One berhasil merebut posisi pertama pada kategori
Autonomus Surface vehicle karena berhasil menyelesaikan misi maneuver test dan speed test dalam waktu 23 detik tanpa mengenai buoy dan menjadi waktu tercepat dari semua tim yang bertanding. Rangkaian pelaksanaan kompetisi tersebut diakhiri dengan selesainya ajang mobil hemat energi, KMHE 2018. Kompetisi ini digelar pada 27 November hingga 1 Desember di Universitas Negeri Padang. Tim Semar UGM mengirimkan dua mobilnya, yaitu Semar Urban dan Semar Proto untuk mengikuti ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti tersebut. Perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil menggembirakan dengan mengukuhkan posisi tim Semar di peringkat ketiga kategori Urban Gasoline yang diraih oleh mobil Semar Urban. “Tim Semar bangga bisa memberikan sumbangan prestasi lagi ke UGM di ajang KMHE. Ke depan kami berusaha untuk terus berbenah supaya mendapat hasil yang lebih baik,” tutur Wildan Chairuzzein. Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil. Prinsip tersebut telah lama dipegang erat para mahasiswa UGM diimbangi dengan usaha keras dan kedisiplinan tinggi, sehingga dapat mengantarkan UGM meraih banyak prestasi sepanjang tahun 2018 ini. Senada dengan hal itu, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., selaku Rektor UGM turut mengapresiasi prestasi yang telah diraih mahasiswa UGM. Berkat raihan prestasi tersebut, UGM dinobatkan sebagai universitas terbaik dalam pengelolaan bidang kemahasiswaan oleh Kemenristekdikti. “Hal tersebut dapat dicapai, salah satunya, karena kesuksesan mahasiswa dalam berbagai lomba nasional dan internasional,” imbuhnya.
Kontingen UGM dalam Gemastik 11 Tahun 2018
UPAYA MEMPERTAHANKAN BAHASA DAERAH DARI KEPUNAHAN MELALUI PENELITIAN bahasa tersebut masih dapat dipertahankan. “Bahasa Rejang sudah masuk tahap 6d, dimana bahasa tersebut sudah masuk tahap terancam punah dengan beberapa alasan. Sedangkan yang dialami oleh bahasa Rejang adalah tidak lagi digunakan sebagai bahasa murni penduduk setempat.” jelasnya.
G
elaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 memang telah usai beberapa bulan lalu. Namun, kenangan akan momen mengharukan tersebut masih terasa hingga hari ini. Kali ini kami menemui salah satu peserta yang sukses merebut dua medali emas pada ajang tersebut. Ia adalah Putri Meilinda, mahasiswa Program Studi Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Untuk mengukur daya hidup bahasa tersebut, ketiganya terjun langsung ke lokasi dan tinggal bersama penduduk di wilayah Kabupaten Lebong, Bengkulu, selama kurang lebih 3 minggu. Melakukan semua proses penelitian secara mandiri tentu meninggalkan kesan mendalam bagi ketiganya. “Oh iya, sangat berkesan bagi kami karena di sana kami benar-benar meraba apa saja yang harus dilakukan. Tapi semua perjuangan itu terbayarkan setelah berhasil membawa pulang dua medali emas,”.
Dengan membawakan penelitian sosio humaniora berjudul “Vitalitas Bahasa Rejang: Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa Daerah pada Masyarakat Suku Rejang Bengkulu dalam Memperkukuh Budaya Bangsa di Era Globalisasi”, ia bersama dua orang rekannya, M. Dian Saputra Taher dan Muhammad Khanif sukses merebut hati juri pada saat presentasi berlangsung. Tema tersebut mereka pilih melihat potensi kekayaan bahasa yang dimiliki Indonesia, yakni sekitar 733 bahasa. Namun, sangat disayangkan hampir 69% diantaranya terancam punah termasuk bahasa Rejang. Meski masih banyak digunakan di Bengkulu, namun penggunaannya sudah bercampur dengan bahasa yang lain seperti bahasa Melayu Bengkulu, Lampung, Palembang, dan lain-lain. Bahasa Rejang adalah salah satu dari 12 bahasa yang memiliki aksaranya sendiri, bernama aksara Kaganga. “Namun aksara tersebut tidak lagi digunakan kecuali di sekolah. Anak-anak di sana bahkan sudah tidak mengenali huruf-huruf pada aksara tersebut,” tutur Olin, sapaan akrab Putri Meilinda. Tema vitalitas dipilih untuk melihat bagaimana langkah yang perlu dilakukan untuk mendukung daya hidup bahasa itu dengan meninjau sampai di mana
Baru-baru ini ketiganya juga terbang ke Negeri Jiran untuk mempresentasikan programnya pada nd konferensi bahasa bertajuk 2 International Conference on Languages, Linguistics and Society (ICLAIS) sebagai luaran dari PKM yang telah mereka laksanakan. Dari kegiatan tersebut mereka berhasil meraih Best Poster on Indigeneous Language. “Sebenarnya kami sudah dapat Letter of Acceptance (LOA) sejak bulan Juli lalu. Konferensi ini sebagai bentuk luaran dari PKM kami,” ungkapnya. Melalui penelitian ini Olin berharap dapat memberikan kontribusi nyata untuk pemertahanan bahasa Rejang sebagai kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Ke depan, ia berharap pemerintah maupun masyarakat mampu bekerjasama untuk meningkatkan daya hidup bahasa Rejang.
REVIEW INTERNAL PROPOSAL PKM PENDANAAN 2019 dipilih untuk membuat suasana review lebih kondusif. “Sebenarnya review proposal ini sudah dimulai sejak 4 hari lalu untuk tahap pertama. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini di sini, harapannya dapat menciptakan suasana yang kondusif sehingga para dosen pembina dapat fokus mengoreksi proposal yang telah dibagikan,” tutur Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D., Kepala Subdirektorat Kreatvitas Mahasiswa UGM. Suherman menyampaikan, sesuai dengan keputusan para dosen pembina PKM dibantu oleh tim PKM Center, nantinya akan kembali dibuka peluang unggah proposal PKM tahap kedua. Langkah ini diambil untuk membuka peluang bagi tim yang sebelumnya telah mencoba mengunggah proposalnya namun gagal. “Sehingga bagi tim yang sebelumnya gagal mengunggah proposal dapat mencoba kembali di tahap kedua ini. Selain itu, tahap kedua juga terbuka bagi tim baru yang ingin mengajukan proposal,” imbuhnya.
G
eliat semangat pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mulai dirasakan segenap civitas akademika Universitas Gadjah Mada. Setelah beberapa waktu lalu mahasiswa diberikan bekal mengenai PKM melalui sosialisasi yang dilaksanakan di 5 fakultas, kini saatnya mahasiswa mengajukan proposal PKM yang mereka miliki. Pada tahap pertama pengumpulan proposal yang dijadwalkan sampai tanggal 24 November ini berhasil menjaring sebanyak 845 proposal PKM. Demi menjaga kualitas proposal yang akan diajukan ke Simbelmawa, Direktorat Kemahasiswaan, dalam hal ini Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa UGM mengadakan Review Internal Proposal PKM 2019. Kegiatan yang diselenggarakan pada 30 November hingga 1 Desember 2018 ini dihadiri oleh dosen pembina PKM yang siap untuk meninjau kembali ratusan proposal yang masuk ke laman simaster UGM. Hotel Griya Persada, Yogyakarta, sengaja
STATISTIK PRESTASI MAHASISWA UGM 2018 per 29 November 2018
Internasional
Nasional
Regional
Total
Juara 1
49
247
36
332
Juara 2
26
170
17
213
Juara 3
30
123
17
170
Juara Harapan
32
54
5
91
Total
137
594
75
806
18
98
48
18
15
32
34
95
JUMLAH PRESTASI
Perolehan
Info lebih lanjut: ugm.id/sangjuara2018 Daftarkan raihan prestasimu di ugm.id/formprestasi2018
Penanggung Jawab: Dr. R. Suharyadi, M.Sc. Editor in Chief: Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. Editor: R. Yuswantoro Sidqi, S.AP., Zaenudin, A.Md, S.ST.Ars, Suharyadi, Peni Purwatiningsih, Sri Utari, Muhammad Yusya A., Asti Aryudhea U., Afiffah Nuur M. H. Penyusun Konten: Haula Wardatul J., S.S. Desain & Tata Letak: Seta Respati Tjahya Indra Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada Blok F11, Bulaksumur, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
51
5
6
9
75
17
14
34
151
19
67