UNIVERSITAS GADJAH MADA
Nawala Kreativitas UGM Edisi 36 / Januari 2019
+62 822-4334-6611
T
/kreativitasugm
@kreativitasugm
@dxr6605p
kreativitas.ugm.ac.id
KOMITMEN UGM KAWAL PRESTASI MAHASISWA
ahun 2018 dapat dikatakan sebagai tahun yang cukup cemerlang bagi Universitas Gadjah Mada. Hal itu terlihat dari lonjakan prestasi yang berhasil diraih UGM di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Prestasi-prestasi tersebut tidak hanya berasal dari bidang akademik saja, namun juga dari bidang non akademik seperti olahraga dan kesenian. UGM telah berkomitmen untuk membentuk lingkungan kondusif bagi mahasiswa sebagai bentuk dukungan dalam mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan akademik maupun non akademik. Upaya ini diharapakan akan mendongkrak semangat mahasiswa untuk terus meningkatkan prestasinya. Adanya semangat berprestasi ini dapat dilihat melalui catatan prestasi yang diterima UGM selama kurun waktu satu tahun ini. Sebanyak 1114 medali berhasil diraih sepanjang tahun 2018, dengan rincian 178 medali di tingkat internasional, 790 medali di tingkat nasional, dan 146 di tingkat regional. Medali yang paling banyak diraih adalah medali emas dengan jumlah perolehan sebanyak 439 medali, kemudian 314 medali perak, 242 medali perunggu, dan 119 medali juara harapan.
Jumlah ini telah meningkat dari perolehan tahun 2017 dengan raihan sebanyak 1011 medali. Selama tahun 2018 UGM terus mendukung mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan prestasinya dengan upaya-upaya pendampingan di berbagai kegiatan mahasiswa. Terutama kegiatan yang berhubungan dengan komunitas mahasiswa di bawah naungan Sub Direktorat Kreativitas Mahasiswa UGM. Salah satu program yang perlu perhatian lebih adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti, mengingat waktu pelaksanaannya yang memakan waktu cukup lama. Di awal tahun UGM berupaya untuk mendorong minat mahasiswa di bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melalui sosialisasi-sosialisasi ke berbagai fakultas. Kegiatan tersebut bahkan telah dimulai sejak tahun 2017 sesaat setelah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-30 selesai digelar. Tekad kuat UGM untuk merebut kembali piala Adhikarta Kertawidya nyatanya berhasil terwujud. Piala kebanggaan yang selama tiga tahun berturutturut dipegang oleh Universitas Brawijaya, Malang ini akhirnya dapat direbut UGM melalui ajang PIMNAS
ke-31 pada 28 Agustus - 2 September 2018 di Universitas Negeri Yogyakarta. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, PKM adalah sesuatu yang memiliki nilai berbeda dengan beberapa kegiatan kompetisi lain yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti. Menurutnya, value tinggi yang dimiliki PKM membuat banyak perguruan tinggi mulai menggarap program ini dengan serius. “Sudah selayaknya untuk kita juga mempersiapkannya dengan serius. Saya berharap tim PKM dapat memberikan perhatian penuh pada proposal yang diajukan dan juga militansi yang tinggi sehingga berhasil mendapat juara dan hasil terbaik,” ujar Prof. Djagal. Rupanya prestasi UGM pada PIMNAS ke-31 menjadi pemantik api semangat mahasiswa untuk meraih prestasi-prestasi lainnya baik pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti maupun kompetisi non-Kemenristekdikti. Mahasiswa UGM, dalam hal ini mampu membuktikan kemampuan dirinya dengan mencatatkan namanya sebagai sang Juara pada kompetisi-kompetisi tersebut. Tak sedikit diantaranya merupakan kompetisi bergengsi baik tingkat regional, nasional, maupun internasional. Salah satu prestasi yang patut dibanggakan adalah terpilihnya mahasiswa UGM sebagai peraih juara dunia pada kontes Shell Ideas360 dengan merebut posisi pertama pada kategori Judges Choice dan Audience Voice. Selain itu, prestasi membanggakan juga diraih oleh tim Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) pada ajang kompetisi robot internasional bertajuk “The 25th year of the Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest” dengan membawa pulang medali emas dan perak untuk kategori robot fire fighting. Sedangkan di tingkat nasional prestasi terbaru yang berhasil diraih UGM adalah kemenangan tim Gadjah Mada Flying Object Research Center (GAMAFORCE) pada K o m p e t i s i R o b o t Te r b a n g I n d o n e s i a y a n g diselenggarakan oleh Kemenristedikti. Tim GAMAFORCE meraih prestasi gemilang sebagai juara umum KRTI 2018 setelah merebut 3 gelar juara pertama dan 1 penghargaan best design. Upaya yang telah diusahakan UGM tidaklah sia-sia. Berkat kerja kerasnya, jerih payah UGM diganjar dengan raihan 3 penghargaan nasional bidang
kemahasiswaan oleh Kemenristekdikti dalam kesempatan Malam Anugerah Kemahasiswaan II 2018 di Jakarta pada hari Jumat (14/12). Pada malam itu Universitas Gadjah Mada berhasil meraih penghargaan terbaik pertama kategori Institusi Kemahasiswaan, terbaik pertama kategori Prestasi Belmawa, dan terbaik pertama kategori P e n g e l o l a b e a s i s w a A D I K P a p u a d a n 3 T. Penghargaan tersebut tentu menjadi pencapaian terbaik yang berhasil diraih UGM pada tahun 2018 ini, mengingat sebelumnya belum ada perguruan tinggi lain yang berhasil mendapatkan 3 penghargaan sekaligus seperti UGM. Direktur Kemahasiswaan, Dr. R. Suharyadi, M.Sc., sangat mengapresiasi kinerja tim Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM. “Keberhasilan UGM dalam meraih 3 penghargaan ini tentu berdampak menaikkan reputasi UGM sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” tuturnya. Suharyadi mengatakan bahwa salah satu faktor keberhasilan UGM pada Malam Anugerah Kemahasiswa II 2018 adalah berkat raihan prestasiprestasi yang telah didapat mahasiswa UGM. “Oleh karena itu, ke depannya saya berharap mahasiswa tetap mempertahankan kedisiplinan dalam setiap kompetisi yang diikuti”. Rasa senang dan bangga juga dirasakan oleh Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. Ia turut mengapresiasi kinerja dan juga kerja keras tim Ditmawa selama tahun 2018 yang telah mendorong mahasiswa untuk terus berprestasi. “Selamat kepada tim Ditmawa atas prestasi yang berhasil diraih. Terima kasih atas kerja keras selama ini. Tugas kita selanjutnya adalah mempertahankan prestasi ini, karena yang berat adalah mempertahankan posisi sebagai juara,” ungkapnya.
Sumber foto: www.ristekdikti.go.id
SOSOK DIBALIK PRESTASI GEMILANG
S
elama bertahun-tahun UGM telah menghasilkan banyak prestasi membanggakan yang diperoleh oleh mahasiswanya. Karena prestasi itulah UGM dapat dikatakan sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Untuk mendapatkan prestasi tersebut tentu ada campur tangan dan peran serta tangantangan dingin para dosen pembina mahasiswa. Oleh karena itu, pada edisi kali kami akan menghadirkan sosok-sosok hebat dibalik kesukesan mahasiswa dalam mencetak prestasi gemilang. Aprillia Firmonasari, S.S., M.Hum., DEA.
“Bagi saya, rasanya senang sekali melihat mahasiswa punya semangat meneliti. Ada kepuasaan tersendiri ketika saya melihat mahasiswa yang saya bimbing sukses dengan penelitian yang mereka lakukan,” ungkapnya. Seperti yang kita ketahui, salah satu tim PKM yang baru-baru ini meraih dua medali emas dalam ajang PIMNAS ke-31 adalah tim yang berasal dari FIB. Kesuksesan tim PKM Penelitian Sosio Humaniora tersebut juga berkat arahan dan bimbingan dari Madam Mona. “Setelah sukses di PIMNAS, Fakultas Ilmu Budaya memberikan reward berupa akomodasi untuk mengikuti konferensi internasional di Malaysia. Waktu itu saya juga ikut berangkat menemani mereka,” ujarnya. Bertahun-tahun berkecimpung dalam kegiatan kemahasiswaan membuatnya cukup dekat dengan banyak mahasiswa. Menurutnya, ada perbedaan yang cukup terasa ketika ia membimbing mahasiswa dulu dan sekarang.
Ia adalah seorang dosen Program Studi Sastra Perancis, Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Sejak beberapa tahun lalu ia telah mulai terjun mendampingi berbagai macam kegiatan mahasiswa, salah satunya adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), kompetisi bergengsi yang diminati oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sempat mengantarkan tim PKM-nya sampai ke Lampung mengikuti ajang PIMNAS pada tahun 2007, ia kemudian memutuskan untuk berhenti sejenak sebagai dosen pendamping PKM untuk melanjutkan studinya di University of South Brittany, Perancis. “Setelah kembali ke Indonesia saya terpilih menjadi Ketua Unit Kemahasiswaan FIB, tahun lalu saya mulai bergabung ke PKM Corner FIB,” tutur wanita yang biasa disapa Madam Mona itu. Sejak itulah ia mulai aktif kembali menemani mahasiswa dalam berbagai kegiatan. Baginya, menjadi dosen pendamping adalah sebuah kesenangan tersendiri. Sampai saat ini, selain aktif sebagai Ketua Unit Kemahasiswaan FIB, ia juga aktif sebagai dosen pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Catur dan juga pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Yogyakarta.
“Sekarang saya rasa mahasiswa kurang perhatian dengan hal-hal kecil dan terkesan menggampangkan. Pada kasus PKM, banyak mahasiswa yang melewatkan hal sederhana seperti senang menunda mencari tanda tangan lembar pengesahan. Padahal masalah administrasi ini bisa dibilang cukup fatal akibatnya,” Ke depan, ia berharap mahasiswa semakin bersemangat dalam meneliti dan juga lebih peka dengan fenomena yang ada di masyarakat sekitar. “Kita bisa menjadikan penelitian sebagai sarana untuk membantu permasalahan dalam masyarakat, sehingga apa yang kita lakukan dapat mendatangkan manfaat bagi banyak pihak,” pungkasnya. Dr. Andi Dhrmawan, S.Si., M.Cs.
Sosoknya akrab dikalangan mahasiswa, ia memang dianggap sebagai dosen muda yang mudah bergaul dan terbuka dengan para mahasiswa. Karna perangainya yang supel itu, ia kemudian diminta untuk menemani sebagai dosen pembimbing dalam kompetisi International Robotic Olympiad 2011 bersama dengan komunitas e-drone mahasiswa, cikal-bakal terbentuknya GAMAFORCE. Dari sanalah jalannya sebagai dosen pembina mulai terbuka lebar meski saat itu ia merasa tidak percaya diri karena belum memiliki kapasitas yang mumpuni di bidang drone. “Walaupun ini adalah kompetisi pertama kami dan ditingkat internasional pula, kami benar-benar tidak menyangka bisa mendapat juara satu waktu itu,” ungkapnya. Memutuskan untuk bergabung sebagai dosen pembina tentu tidak dilakukannya dengan asalasalan. Sadar akan kemampuannya saat itu, Andi termotivasi untuk serius menggeluti bidang drone dengan belajar dan mencari ilmu sebanyakbanyaknya. “Pada akhirnya saya memutuskan untuk studi S3 yang masih berhubungan dengan drone supaya bisa memperdalam ilmu yang sudah saya punya sebelumnya,” tutur laki-laki kelahiran Surakarta itu. Tahun 2015 Gadjah Mada Flyng Object Research Center atau yang biasa disebut dengan GAMAFORCE resmi terbentuk. Dapat dikatakan GAMAFORCE adalah gabungan komunitas e-drone dari Fakultas MIPA dan Force dari Fakultas Teknik. Karena sudah cukup lama berkecimpung di
komunitas e-drone, Andi kemudian diminta untuk menjadi salah satu dosen pembina tim GAMAFORCE. Tugas pertamanya kala itu adalah membantu tim GAMAFORCE mempersiapkan diri menuju ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2015. Siapa sangka, komunitas yang umurnya masih seumur jagung itu dapat berdiri gagah di atas podium juara. Tak tanggung-tanggung, mereka berhasil merebut gelar juara umum pada laga pertamanya di KRTI kala itu. “Waktu itu saya berambisi masing-masing kategori bisa mendapat gelar juara. Walaupun akhirnya ada satu yang tidak mendapat juara karena perhitungan yang melenceng,” kenang dosen yang terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina GAMAFOCE 2018 itu. Kemampuan GAMAFORCE memang tidak perlu diragukan lagi. Terbukti dalam keikutsertaannya selama 4 tahun terakhir ini mereka selalu mendapat gelar juara umum. Memiliki gelar pemegang juara umum 4 tahun berturut-turut tentu perlu strategi yang jitu. Menurutnya, memiliki internal yang solid adalah salah satu kunci sukses meraih kemenangan. “Selain itu, carilah dosen yang mau 'turun' bersama dengan mahasiswa. selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memiliki dosen pakar yang ahli di bidangnya. Dosen yang mau turun bekerja bersama mahasiswa dipadu dengan dosen pakar akan membuat mahasiswa terpacu bekerja keras,” pungkasnya.
STATISTIK PRESTASI MAHASISWA UGM 2018 per 08 Januari 2019 Internasional
Nasional
Regional
Total
Juara 1
70
309
60
439
Juara 2
36
235
43
314
Juara 3
31
173
38
242
Juara Harapan
41
73
5
119
Total
178
790
146
1114
25
133
62
29
21
50
45
122
JUMLAH PRESTASI
Perolehan
Info lebih lanjut: ugm.id/sangjuara2018
Penanggung Jawab: Dr. R. Suharyadi, M.Sc. Editor in Chief: Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. Editor: R. Yuswantoro Sidqi, S.AP., Zaenudin, A.Md, S.ST.Ars, Suharyadi, Peni Purwatiningsih, Sri Utari, Muhammad Yusya A., Asti Aryudhea U., Afiffah Nuur M. H. Penyusun Konten: Haula Wardatul J., S.S. Desain & Tata Letak: Seta Respati Tjahya Indra Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada Blok F11, Bulaksumur, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
62
11
11
15
85
29
19
43
220
26
106