2 minute read

Mobil Super, Hobi & Investasi

Bukan sekadar kebut-kebutan di jalan dengan kecepatan maksimal, tetapi di dunia supercar, investasi ini senilai dengan memiliki yacht atau properti di luar rumah tinggal saja. Ini alasan kenapa hobi otomotif ini layak naik kelas jadi investasi jangka panjang bagi Anda.

OLEH: GAYATRI NADYA & MARGIE PATTY

Advertisement

Sudah bukan rahasia lagi kalau para pemilik mobil super tidak hanya memilikinya karena alasan pelengkap gaya hidup semata. Sebagian besar dari mereka sadar betul bahwa memiliki supercar tak jauh bedanya dengan memiliki dan mengoleksi karya seni atau produk investasi lainnya yang berharga tinggi. Ya, benar, supercar juga telah menjadi investasi. Meski awalnya dimulai dari kesukaan atau hobi, membeli dan mengoleksi supercar juga telah mencapai eskalasi tertentu dalam berinvestasi. Apa saja keuntungan berinvestasi di ranah ini?

Bukan Mobil Biasa

Investasi supercar bukan seperti investasi kendaraan biasa. Mengendarai mobil dengan teknologi tinggi dan canggih ini layaknya merasakan jadi pembalap F1 di lintasan. Nilai investasinya pun tidak main-main. Rob Dahm, seorang entrepreneur Amerika yang memulai kesuksesannya dengan menjadi YouTuber dan membuka bisnis komputer, pernah membeli supercar seharga $140 ribu. Tiga tahun kemudian, mobil supernya dijual dan dihargai lebih mahal hampir tiga kali lipatnya.

Guy Hudson, direktur eksekutif dan pimpinan pengembangan usaha Stonehage Investment Partner di London mengatakan bahwa investasi seperti ini muncul karena hasrat para investor terhadap barang-barang tertentu. “Kuncinya adalah menemukan sesuatu yang langka”, ujarnya. Menurut riset perusahaan Hudson, nilai investasi hobi meningkat hampir 15% pada tahun 2013. Dari merek mobil super tertentu, nilai investasi bisa lebih tinggi lagi jika tipe mobil yang Anda miliki adalah seri klasik atau terbatas. Di tahun 2014, Ferrari 250 GTO yang diproduksi di tahun 1962-1964 berhasil terjual dengan harga fantastis, yaitu $38,1juta. Hal ini menjadi bukti dari apa yang dilansir oleh Coutts, sebuah firma pengelolaan aset dan kekayaan di London, Inggris. Dari data Coutts Passion Index 2017, mobil klasik dan benda koleksi lainnya (alat musik, mobil super, dan perhiasan mewah) menunjukkan kenaikan nilai investasi yang sangat signifikan, yaitu mencapai 300%.

Memperluas Jaringan dan Membuka Ladang Investasi Lain

Para pemilik mobil super ini biasanya bergabung dalam sebuah klub atau komunitas. Lewat komunitasnya, pemilik supercar ini banyak bertemu dalam gathering atau obrolan santai seputar mobil. Namun siapa sangka kalau dalam pertemuan tersebut muncul peluang bisnis baru untuk dieksplorasi atau klien potensial? Akhirnya hobi yang mencakup investasi ini berbuah manis, bukan?

Jos Parengkuan, pemilik mobil super Ferrari sekaligus bendahara dari Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) ini merasa banyak keuntungan bergabung dengan komunitas ini. “Komunitas seperti ini penting, bukan hanya karena suka Ferrari, tetapi bagi kami pelaku bisnis”, kata Komisioner Syailendra Capital ini. Di komunitas para pemilik supercar Ferrari tersebut, ia bertemu banyak pebisnis dari sektor riil yang cukup berbeda dari yang ia lakukan di pasar investasi modal. Bertukar pikiran dan ide dengan sesama entrepreneur bukan hanya memperkaya ilmu tetapi membuka peluang bisnis berikutnya.

Ferrari, Lamborghini, McLaren, dan Porsche. Aston Martin, Bentley, atau mungkin Koenigsegg. Jadi, apakah Anda mulai berpikir untuk membeli dan berinvestasi dengan salah satunya?

This article is from: