Menara Pengawal

Page 1

34567 1 FEBRUARI 2011

Apa yang MEMBUAT

Perkawinan Tetap Kuat?


34567

Cetakan Tiap Terbitan: 42.162.000 DAL AM 185 BAHASA

FEBRUARY 1, 2011

TUJUAN MAJALAH INI, Menara Pengawal, adalah memuliakan Allah Yehuwa, Penguasa Tertinggi atas alam semesta. Sebagaimana pada zaman dahulu seorang penjaga di menara pengawal bisa mengamati perkembangan peristiwa dari kejauhan, majalah ini memperlihatkan kepada kita makna penting peristiwa-peristiwa dunia dari sudut pandang nubuat Alkitab. Majalah ini menghibur orang-orang dengan kabar baik bahwa Kerajaan Allah, yakni pemerintahan surgawi yang nyata, akan segera mengakhiri semua kefasikan dan mengubah bumi menjadi firdaus. Majalah ini membina iman akan Yesus Kristus, yang mati agar kita bisa memperoleh kehidupan abadi dan yang sekarang memerintah sebagai Raja Kerajaan Allah. Majalah ini telah diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa secara berkesinambungan sejak tahun 1879, tidak bersifat politis, dan berpaut pada Alkitab sebagai sumber wewenang. Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.

ARTIKEL UTAMA 3

Mengapa Perkawinan Bisa Berantakan?

4

Solusi untuk Berbagai Keluhan Umum

˙ ”Teman hidup saya tidak memenuhi kewajibannya”

˙ ”Saya dan teman hidup saya tidak dekat lagi” ˙ ”Saya tidak lagi mendapatkan apa yang saya inginkan dari hubungan ini”

˙ ”Istri saya tidak mau tunduk” ˙ ”Suami saya tidak ada inisiatif” ˙ ”Saya tidak tahan lagi dengan kebiasaannya yang menjengkelkan”

RUBRIK TETAP

&

&

10

Alkitab Mengubah Kehidupan

14

Mendekatlah kepada Allah —”Ingatlah Aku, Oh, Allahku, Demi Kebaikan”

15

Tahukah Anda?

16

Belajarlah dari Firman Allah—Siapakah Allah?

18

Kunci Kebahagiaan Keluarga —Tanamkan Norma Moral dalam Diri Anak Anda

25

Ajarlah Anak Anda —Ia Dikasihi oleh Allah dan Teman-temannya

27

Pembaca Bertanya . . .

ARTIKEL LAIN 21

Apakah Anda Siap untuk Hari Terpenting Tahun Ini?

28 ”Hari Ini Milik Saudara”


Mengapa Perkawinan

Bisa Berantakan? ”Orang-orang Farisi datang kepada [Yesus], berniat menggodanya dan mengatakan, ’Apakah menurut hukum seorang pria diperbolehkan menceraikan istrinya atas dasar apa pun?’ ”—Matius 19:3.

P

ADA zaman Yesus, ada orang-orang yang mempertanyakan apakah perkawinan bisa atau harus langgeng. Kepada mereka, Yesus berkata, ”Tidakkah kamu baca bahwa dia yang menciptakan mereka sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan dan mengatakan, ’Karena alasan ini seorang pria akan meninggalkan bapaknya dan ibunya dan akan berpaut pada istrinya, dan keduanya akan menjadi satu daging’? Sehingga mereka bukan lagi dua, melainkan satu daging. Oleh karena itu, apa yang telah Allah letakkan di bawah satu kuk hendaknya tidak dipisahkan manusia.”1 (Matius 19:4-6) Jelaslah, Allah bermaksud agar perkawinan langgeng. Di banyak negeri dewasa ini, sekitar 40 persen perkawinan atau lebih ”dipisahkan”, dalam arti ber1 Alkitab memperbolehkan perceraian atas dasar amoralitas seksual.—Matius 19:9.

akhir dengan perceraian. Apakah nasihat Alkitab tentang perkawinan sudah sangat ketinggalan zaman? Apakah gagalnya perkawinan menunjukkan bahwa ada cacat pada penyelenggaraan itu sendiri? Perhatikan ilustrasi ini: Dua pasang suami istri membeli mobil yang persis sama. Pasangan pertama memeliharanya dengan baik dan mengemudi dengan hati-hati. Mobil mereka tidak mogok atau rusak. Pasangan kedua tidak menggunakan waktu atau tenaga untuk memelihara kendaraannya dan mengemudi dengan sembrono. Mobil mereka mogok dan ditinggalkan begitu saja. Di mana letak kesalahannya sehingga pasangan yang kedua mengalami hasil akhir seperti itu—apakah pada mobilnya atau pada pemiliknya? Tentunya, si pemilik yang terutama bertanggung jawab. Demikian pula, gagalnya banyak perkawinan tidak menunjukkan bahwa ada cacat pada lembaga perkawinan. Jutaan perkawinan yang sukses membuktikan hal yang sebaliknya. Perkawinan mendatangkan kebahagiaan dan kestabilan kepada orang perorangan, keluarga, dan masyarakat. Namun, sama seperti mobil, perkawinan perlu diberi perhatian dan dipelihara secara rutin agar bisa langgeng. Tidak soal perkawinan Anda berusia beberapa hari atau puluhan tahun, nasihat Alkitab tentang cara memelihara dan memperkuatnya benar-benar efektif. Mari perhatikan beberapa contoh di halaman-halaman berikut. MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

3


Solusi

untuk Berbagai Keluhan Umum ALKITAB tidak menyatakan bahwa perkawinan itu mudah. Rasul Paulus diilhami Allah untuk menulis bahwa pasangan suami istri akan menghadapi ”kesusahan-kesusahan setiap hari”. (1 Korintus 7:28, Today’s English Version) Namun, ada banyak hal yang dapat dilakukan pasangan suami istri untuk mengurangi kesusahan yang mereka alami dan menambah sukacita yang mereka berikan kepada satu sama lain. Berikut ini ada enam keluhan umum dari suami maupun istri, dan perhatikan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dapat membantu.

1

KELUHAN:

”Saya dan teman hidup saya tidak dekat lagi.” PRINSIP ALKITAB:

’Pastikan perkara-perkara yang lebih penting.’ —FILIPI 1:10.

Apakah kami menyediakan waktu untuk satu sama lain?

34567 Inginkah Anda mendapatkan lebih banyak informasi atau pelajaran Alkitab di rumah secara cuma-cuma? Silakan tulis surat kepada Saksi-Saksi Yehuwa dengan menggunakan salah satu alamat di bawah ini. Untuk daftar alamat yang lengkap, lihat www.watchtower.org/address.

4

Perkawinan Anda adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan Anda. Itu patut didahulukan. Maka, periksalah apakah jadwal Anda turut menyebabkan adanya keluhan ini. Jangan biarkan kesibukan sehari-hari menyebabkan Anda dan pasangan Anda menjalani kehidupan yang terpisah. Tentu saja, pekerjaan sekuler dan situasi lainnya yang tidak dapat dihindari membuat kalian tidak selalu bisa bersama-sama. Tetapi, ada hal-hal dalam kendali Anda—seperti waktu yang digunakan untuk hobi atau bersama teman—yang dapat dan harus dibatasi.

Afrika Selatan: Private Bag X2067, Krugersdorp, 1740. Amerika Serikat: 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483. Australia: PO Box 280, Ingleburn, NSW 1890. Filipina: PO Box 2044, 1060 Manila. Hong Kong: 4 Kent Road, Kowloon Tong, Kowloon. India: PO Box 6441, Yelahanka, Bangalore-KAR 560 064. Indonesia: PO Box 2105, Jakarta 10001. Inggris: The Ridgeway, London NW7 1RN. Jepang: 4-7-1 Nakashinden, Ebina City, Kanagawa-Pref., 243-0496. Jerman: Am Steinfels, 65618 Selters. Kanada: PO Box 4100, Georgetown, ON L7G 4Y4. Malaysia: Peti Surat No. 580, 75760 Melaka. Selandia Baru: PO Box 75142, Manurewa, Manukau 2243. Thailand: PO Box 7 Klongchan, Bangkok 10 240. Timor Timur: Box 248, Dili.

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; M. H. Larson, President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia; PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. 5 2011 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.

Jil. 132, No. 3

Semimonthly

INDONESIAN


2

KELUHAN:

”Saya tidak lagi mendapatkan apa yang saya inginkan dari hubungan ini.” PRINSIP ALKITAB:

Namun, beberapa pasangan mungkin sengaja bekerja lembur atau mempunyai banyak hobi agar mereka tidak usah menggunakan waktu bersama teman hidup. Orang-orang seperti itu bukan ”tidak dekat lagi” dengan teman hidupnya. Mereka sedang melarikan diri dari berbagai problem. Jika Anda atau teman hidup Anda termasuk dalam kategori itu, Anda perlu mengenali masalah utamanya dan mengatasinya. Hanya dengan menjalani kehidupan berdampingan, Anda dan teman hidup dapat tumbuh bersama dan ”menjadi satu daging” dalam makna yang sepenuhnya.—Kejadian 2:24. Bagaimana beberapa orang telah menerapkan nasihat ini: Andrew1 dan Tanji, pasangan dari Australia, telah menikah selama sepuluh tahun. Andrew berkata, ”Saya akhirnya sadar bahwa terlalu banyak bekerja dan terlalu banyak kewajiban sosial bisa membahayakan perkawinan. Maka, saya dan istri menyisihkan waktu untuk berbicara dan saling berbagi perasaan.” Dave dan Jane, yang tinggal di Amerika Serikat dan telah menikah selama 22 tahun, menyediakan setengah jam setiap malam khusus untuk saling berbagi pengalaman dan buah pikiran. Jane berkata, ”Waktu ini begitu penting sehingga kami tidak membiarkan apa pun mengganggunya.” 1 Beberapa nama telah diubah.

SEKARANG DITERBITKAN DALAM 185 BAHASA: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Armenia (Barat), Aymara, Azerbaijani, Azerbaijani (Sirilik), Ba´ oule, Belanda,67 Bengali, Bikol, Bislama, Bulgar, Cebuano, Cheska,7 Chichewa, Chitonga, Chuuk, Cibemba, Cina (Disederhanakan)7 (hanya audio Mandarin), Cina (Tradisional), Dansk,7 Efik, Esti, Ewe, Farsi, Fiji, Ga, Georgia, Greenland, Guarani, Gujarati, Gun, Hausa, Hiligaynon, Hindi, Hiri Motu, Ibrani, Igbo, Iloko, Indonesia, Inggris67 (juga Braille), Islan, Isoko, Italia,67 Jepang,67 Jerman,67 Kannada, Kaonde, Kazak, Khmer, Kikongo, Kikuyu, Kiluba, Kimbundu, Kinyarwanda,

”Biarlah masing-masing tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri, melainkan bagi orang lain.”—1 KORINTUS 10:24. Orang yang lebih cenderung memikirkan apa yang bisa ia peroleh dari perkawinan tidak akan pernah benar-benar bahagia, bahkan jika ia berulang kali menikah lagi. Perkawinan akan berhasil apabila masing-masing lebih berfokus untuk memberi ketimbang menerima. Yesus menyatakan alasannya, ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.”—Kisah 20:35. Bagaimana beberapa orang telah menerapkan nasihat ini: Maria dan Martin, yang tinggal di Meksiko, telah menikah selama 39 tahun.

Apakah saya lebih banyak memberi?

Kirghiz, Kiribati, Kongo, Korea,67 Kosrae, Kreol Haiti, Kreol Mauritius, Kreol Seychelles, Kroat, Kwangali, Kwanyama, Latvi, Lingala, Lituavi, Luganda, Lunda, Luo, Luvale, Magyar,67 Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Marati, Marshall, Maya, Mizo, Moore, Myanmar, Ndebele, Ndonga, Nepali, Niue, Norsk,67 Nyaneka, Nzema, Oromo, Ossetia, Otetela, Palau, Pangasinan, Papiamento (Curacao), Pijin Kepulauan ¸ Solomon, Polski,67 Ponape, Portugis,687 Prancis,687 Punjabi, Quechua (Ancash), Quechua (Ayacucho), Quechua (Bolivia), Quechua (Cuzco), Quichua, Rarotonga, Rumania, Rundi, Rusia,67 Samar-Leyte, Samoa,

Sango, Sepedi, Serb, Serb (Romawi), Sesotho, Shona, Silozi, Sinhala, Slovak, Sloven, Spanyol,67 Sranantongo, Suomi,7 Swahili, Swati, Swensk,7 Tagalog7, Tahiti, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Tigrinya, Tiv, Tok Pisin, Tonga, Tshiluba, Tsonga, Tswana, Tumbuka, Turki, Tuvalu, Twi, Tzotzil, Ukraina7, Umbundu, Urdu, Uruund, Uzbek, Venda, Vietnam, Wallis, Wolaita, Xhosa, Yap, Yoruba, Yunani, Zande, Zapotek (Isthmus), Zulu 6 CD juga tersedia. 8 MP3 CD-ROM juga tersedia. 7 Rekaman audio juga tersedia di www.jw.org.


Namun, kehidupan perkawinan mereka tidak selalu mulus. Mereka teringat akan suatu kejadian yang menegangkan. ”Di tengah percekcokan yang sengit,” kenang Maria, ”saya melontarkan kata-kata yang merendahkan. Martin naik pitam. Saya berupaya menjelaskan bahwa saya sebenarnya tidak bermaksud begitu, saya hanya kesal saja. Tetapi, ia tidak mau mendengarkan.” Martin mengatakan, ”Sewaktu pertengkaran itu terjadi, saya mulai berpikir bahwa kami tidak bisa hidup bersama lagi, percuma saja saya berupaya untuk rukun.” Martin butuh direspek. Maria ingin dimenger-

3

KELUHAN:

”Teman hidup saya tidak memenuhi kewajibannya.” PRINSIP ALKITAB:

”Kita masing-masing akan memberikan pertanggungjawaban kepada Allah.”—ROMA 14:12. Tidak diragukan, perkawinan tidak akan berfungsi dengan baik kalau hanya satu pihak yang berupaya membuatnya sukses. Namun, situasinya lebih buruk lagi apabila kedua pihak bersikap masa bodoh, masing-masing menyalahkan pasangannya. Jika Anda hanya memikirkan apa yang seharusnya dilakukan teman hidup Anda, pastilah Anda tidak akan pernah bahagia. Terutama, jika Anda menggunakan kekurangan teman hidup sebagai dalih untuk melalaikan tanggung jawab Anda sendiri. Sebaliknya, jika Anda berupaya keras menjadi suami yang baik atau istri yang baik, kemungkinan besar perkawinan Anda pun akan membaik. (1 Petrus 3:1-3) Yang lebih penting, Anda membuktikan kepada Allah bahwa Anda menghormati penyelenggaraan perkawinan, dan tindakan Anda akan membuat Dia sangat senang. —1 Petrus 2:19. Bagaimana beberapa orang telah menerapkan nasihat ini: Kim dan suaminya, yang tinggal di 6

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

ti. Masing-masing tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bagaimana mereka berhasil mengatasi problem tersebut? ”Saya menenangkan diri,” kata Martin, ”dan kami berdua memutuskan untuk menerapkan nasihat Alkitab yang bijaksana untuk memperlihatkan respek dan kebaikan hati. Selama beberapa tahun berikutnya, kami mendapati bahwa tidak soal seberapa sering problem timbul, kami bisa mengatasinya jika kami berdoa memohon bantuan Allah dan menerapkan nasihat di Alkitab.”—Yesaya 48:17, 18; Efesus 4:31, 32.

Korea, telah menikah selama 38 tahun. Kim berkata, ”Kadang-kadang, suami saya jengkel dengan saya dan mogok bicara, dan saya bahkan tidak tahu alasannya. Saya jadinya merasa bahwa cintanya sudah mendingin. Adakalanya terpikir, ’Mengapa dia ingin saya mengerti dia padahal dia tidak berupaya mengerti saya?’ ” Kim bisa saja berfokus pada perlakuan tidak adil yang dialaminya dan pada apa yang tidak dilakukan suaminya. Namun, ia memilih haluan yang berbeda. ”Ketimbang kesal terus,” kata Kim, ”saya telah belajar bahwa mengambil prakarsa untuk berdamai adalah jalan yang terbaik. Akhirnya, kami bisa menenangkan diri dan membicarakan semuanya dengan damai.”—Yakobus 3:18.

Apakah saya berinisiatif menyelesaikan perselisihan?


4

KELUHAN:

”Istri saya tidak mau tunduk.” PRINSIP ALKITAB:

”Kepala dari setiap pria adalah Kristus.” —1 KORINTUS 11:3.

Suami yang merasa bahwa istrinya tidak tunduk sebaiknya memeriksa dahulu apakah ia sendiri bersedia memperlihatkan ketundukan kepada Kepala-nya, Yesus Kristus. Seorang suami bisa memperlihatkan ketundukannya dengan mengikuti teladan Yesus. ”Suami-suami,” tulis rasul Paulus, ”teruslah kasihi istrimu, sebagaimana Kristus juga mengasihi sidang jemaat dan menyerahkan dirinya baginya.” (Efesus 5:25) Yesus tidak ”memerintah atas” murid-muridnya. (Markus 10:42-44) Ia memberikan arahan yang jelas kepada muridmuridnya dan mengoreksi mereka bila perlu. Tetapi, ia tidak pernah kasar. Ia berbaik hati dan memahami keterbatasan mereka. (Matius 11:29, 30; Markus 6:30, 31; 14:37, 38) Ia selalu mendahulukan kepentingan mereka ketimbang kepentingannya sendiri.—Matius 20:25-28. Suami perlu merenungkan, ’Apakah pandangan saya tentang kekepalaan dan tentang wanita secara umum lebih dipengaruhi oleh kebiasaan setempat ketimbang oleh nasihat dan contoh-contoh dalam Alkitab?’ Misalnya, bagaimana pendapat Anda tentang wanita yang tidak setuju dengan sudut pandang suaminya dan dengan tegas namun penuh respek menyatakan bahwa ia tidak sependapat? Di Alkitab, istri Abraham, Sara, dijadikan contoh sebagai istri yang tunduk. (1 Petrus 3:1, 6) Akan tetapi, ia menyatakan pikirannya bila perlu, misalnya ketika Abraham tidak bisa melihat bahaya-bahaya tertentu yang mengancam keluarga.—Kejadian 16:5; 21:9-12. Jelaslah, Abraham tidak mengintimidasi Sara sehingga ia tidak berani bicara. Abraham bukan diktator. Demikian pula, suami yang mengikuti nasihat Alkitab tidak akan menggertak istrinya,

menuntut agar dia mematuhi semua kemauannya. Ia akan mendapatkan respek istrinya dengan menjalankan kekepalaan dengan cara yang pengasih. Bagaimana beberapa orang telah menerapkan nasihat ini: James, yang tinggal di Inggris dan telah menikah selama delapan tahun, berkata, ”Saya sedang belajar untuk tidak membuat keputusan penting tanpa berembuk dengan istri. Saya berupaya untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tapi mendahulukan kepentingannya.” George tinggal di Amerika Serikat dan telah menikah selama 59 tahun. Ia berkata, ”Saya berupaya memperlakukan istri saya bukan sebagai warga kelas dua, melainkan sebagai mitra yang cerdas dan terampil.”—Amsal 31:10.

Apakah saya mempertimbangkan pendapat istri sebelum membuat keputusan?


5

KELUHAN:

”Suami saya tidak ada inisiatif.” PRINSIP ALKITAB:

”Wanita yang benar-benar berhikmat membangun rumahnya, tetapi wanita yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.” —AMSAL 14:1.

Jika suami Anda enggan membuat keputusan atau mengambil pimpinan dalam mengelola rumah tangga, Anda setidaknya punya tiga pilihan. (1) Anda bisa terus menyebut-nyebutkan kegagalannya atau (2) Anda bisa mengambil alih peran- yang patut. Misalnya, saya telah belajar berembuk dengan suami, dan tidak membuat keputusannya sebagai kepala keluarga atau (3) Anda bisa an sendiri.” dengan tulus memujinya atas upaya apa pun Rachel, yang tinggal di Australia dan telah meyang ia buat. Jika Anda memilih yang pertama nikah dengan Mark selama 21 tahun, juga dipeatau yang kedua, Anda akan meruntuhkan rungaruhi oleh latar belakangnya. ”Ibu saya tidak mah Anda dengan tangan Anda sendiri. Dengan pernah tunduk kepada Ayah,” kenangnya. ”Persememilih yang ketiga, Anda akan membangun, lisihan dan sikap tidak respek sudah biasa terjadi. atau memperkuat, perkawinan Anda. Di tahun-tahun awal perkawinan kami, saya meBanyak pria menghargai respek bahkan lebih niru Ibu. Namun, seraya waktu berlalu, saya telah daripada cinta. Maka, jika Anda membuat suami belajar pentingnya menerapkan nasihat Alkitab merasa direspek—membuatnya merasa bahwa tentang memperlihatkan respek. Sekarang, saya upayanya untuk memimpin keluarga dihargai dan Mark menikmati perkawinan yang jauh ledan efektif—kemungkinan besar, ia akan membih bahagia.” perbaiki peranannya. Tentu saja, kadang-kadang Anda tidak sependapat dengan suami tentang suatu hal. Kalian berdua perlu membahas masalah itu. (Amsal 18:13) Namun, pilihan kata serta nada suara Anda akan dapat meruntuhkan atau membangun perkawinan Anda. (Amsal 21:9; 27:15) Nyatakan diri dengan penuh respek, maka KELUHAN: kemungkinan besar Anda akan mendapatkan ha- ”Saya tidak tahan lagi dengan kebiasaannya sil yang Anda inginkan—suami yang tidak ragu- yang menjengkelkan.” ragu mengambil pimpinan dalam keluarga. PRINSIP ALKITAB: Bagaimana beberapa orang telah menerapkan ”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain nasihat ini: Michele, yang tinggal di Amerika Seridan ampuni satu sama lain dengan lapang kat dan telah menikah selama 30 tahun, berkata, hati jika ada yang mempunyai alasan untuk ”Karena ibu saya membesarkan saya dan adik- mengeluh sehubungan dengan orang lain.” adik perempuan saya tanpa dukungan suami, ia —KOLOSE 3:13. seorang wanita yang kuat dan independen. Saya Sewaktu mulai berpacaran, Anda mungkin becenderung meniru sifat-sifat itu. Maka, saya hagitu terfokus pada sifat-sifat bagus calon Anda rus terus berupaya memperlihatkan ketundukan

6

8

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011


sampai-sampai tidak terlalu memerhatikan kekurangannya. Bisakah Anda melakukan hal yang sama sekarang? Teman hidup bisa saja membuat Anda kesal dan Anda punya alasan untuk mengeluh. Namun, coba pikirkan, ’Saya ingin berfokus pada sifat-sifatnya yang mana—yang baik atau yang buruk?’ Yesus menggunakan ilustrasi yang ampuh tentang perlunya mengabaikan kelemahan yang kita lihat dalam diri orang lain. ”Mengapa engkau melihat jerami di mata saudaramu,” ia bertanya, ”tetapi tidak memperhatikan kasau di matamu sendiri?” (Matius 7:3) Jerami bisa berupa sehelai rumput kecil, sedangkan kasau adalah balok kayu besar untuk menopang atap rumah. Apa yang ia tandaskan? ”Keluarkanlah dahulu kasau dari matamu sendiri, kemudian engkau akan melihat dengan jelas bagaimana mengeluarkan jerami dari mata saudaramu.”—Matius 7:5. Yesus mengawali ilustrasinya dengan peringatan yang serius. ”Berhentilah menghakimi,” katanya, ”agar kamu tidak dihakimi; sebab dengan penghakiman yang kamu gunakan untuk menghakimi, kamu akan dihakimi.” (Matius 7:1, 2) Jika Anda ingin Allah mengabaikan kesalahan Anda—kasau di mata Anda—sebaiknya Anda mengabaikan kekurangan dalam diri teman hidup Anda.—Matius 6:14, 15. Apakah saya berfokus pada sifat-sifat baik teman hidup?

Bagaimana beberapa orang telah menerapkan nasihat ini: Jenny, yang tinggal di Inggris dan telah menikah selama sembilan tahun dengan Simon, berkata, ”Yang paling sering membuat saya kesal terhadap suami adalah kecenderungannya untuk tidak membuat perencanaan, menangani segala sesuatu pada saat-saat terakhir. Ironisnya, sewaktu kami berpacaran, saya malah senang bahwa dia begitu spontan. Tapi sekarang, saya sadar bahwa saya pun punya kesalahan, misalnya terlalu suka mengatur. Saya dan Simon belajar untuk saling mengabaikan ketidaksempurnaan kecil.” Curt, yang menikah dengan Michele, yang dikutip sebelumnya, menyatakan, ”Jika Anda berfokus pada kebiasaan yang menjengkelkan dari teman hidup, kesalahan itu akan tampak semakin besar. Saya lebih suka memerhatikan sifatsifat yang awalnya membuat saya jatuh cinta kepada Michele.”

Rahasia untuk Sukses Beberapa contoh di atas memberikan gambaran bahwa berbagai tantangan dalam perkawinan tidak terelakkan tetapi bukannya tidak tertanggulangi. Apa rahasia untuk sukses? Perkembangkan kasih yang dalam kepada Allah dan kerelaan untuk menerapkan nasihat dalam Firman-Nya, Alkitab. Alex dan Itohan, yang tinggal di Nigeria dan telah menikah selama lebih dari 20 tahun, akhirnya mengetahui rahasia itu. Alex berkomentar, ”Hampir semua kesulitan dalam perkawinan ternyata dapat diselesaikan jika suami istri menerapkan prinsip-prinsip Alkitab.” Istrinya berkata, ”Kami telah menyadari pentingnya berdoa bersama secara rutin dan menerapkan nasihat Alkitab untuk saling mengasihi dengan tulus dan berlaku sabar. Problem kami sekarang lebih sedikit dibanding sewaktu baru menikah.” Inginkah Anda mengetahui lebih banyak tentang bagaimana nasihat praktis dalam Firman Allah dapat memberi manfaat bagi keluarga Anda? Jika demikian, mintalah Saksi-Saksi Yehuwa untuk membahas bersama Anda pasal 14 dari buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?1 1 Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

9


ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN BAGAIMANA seorang wanita bartender yang suka berbahasa kotor, minum-minum, dan mencoba-coba narkoba bisa mengubah gaya hidupnya? Mengapa seorang mantan politikus yang tidak menyukai agama menjadi rohaniwan? Tantangan apa saja yang harus diatasi seorang instruktur tempur kepolisian Rusia untuk menjadi Saksi Yehuwa? Bacalah penuturan mereka.

”Hubungan saya dengan Ibu baik kembali.” —NATALIE HAM

LAHIR: 1965 NEGERI ASAL: AUSTRALIA RIWAYAT: MENCOBA-COBA NARKOBA

MASA LALU SAYA: Saya dibesarkan di Robe, kota-nelayan kecil di Australia Selatan. Dalam masyarakat seperti itu, hotel setempat menjadi tempat kumpul-kumpul. Para orang tua sering nongkrong di hotel, jadi dari kecil anak-anak sudah terbiasa dengan penyalahgunaan alkohol, bahasa kotor, dan asap rokok.

Ketika berusia 12 tahun, saya sudah merokok, punya banyak perbendaharaan kata-kata makian, dan sering bertengkar dengan ibu saya. Ketika saya berusia 15 tahun, orang tua saya berpisah, dan 18 bulan kemudian, saya pergi dari rumah. Saya suka mabuk, mencoba-coba narkoba, dan hidup amoral. Perasaan marah dan bingung berkecamuk dalam diri saya. Tetapi, karena sudah lima tahun belajar seni bela diri 10

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

dan ikut pelatihan pertahanan diri khusus wanita, saya merasa bisa menjaga diri. Sekalipun demikian, selagi sendirian dan punya waktu untuk merenung, saya diliputi kesedihan dan suka berdoa kepada Allah memohon bantuan. ”Tapi, jangan suruh saya ke gereja,” doa saya kepada-Nya. Belakangan, seorang teman yang religius tetapi tidak tergabung di gereja mana pun memberi saya Alkitab. Seperti teman kami yang lain, ia mengisap ganja. Namun, ia mengaku sangat percaya kepada Allah dan meyakinkan saya untuk dibaptis. Ia mengajak saya ke sebuah danau dan membaptis saya. Sejak itu, saya merasa punya hubungan istimewa dengan Allah. Tetapi, saya tidak pernah punya waktu untuk membaca Alkitab. BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA: Pada 1988, dua orang Saksi mengetuk pintu. Salah seorang dari mereka bertanya kepada saya, ”Tahukah Anda siapa nama Allah?” Saksi itu membacakan Mazmur 83:18 dari Alkitab-nya, yang berbunyi, ”Agar mereka tahu bahwa engkau, yang bernama Yehuwa, engkau sajalah Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.” Saya tersentak! Setelah mereka pergi, saya naik mobil sejauh 56 kilometer ke sebuah


toko buku Kristen untuk mengecek beberapa terjemahan Alkitab lain lalu memeriksa nama itu di sebuah kamus. Setelah yakin bahwa nama Allah adalah Yehuwa, saya berpikir apa lagi yang tidak saya ketahui. Ibu saya pernah mengatakan bahwa SaksiSaksi Yehuwa itu aneh. Meskipun tidak tahu banyak tentang mereka, saya pikir mereka terlalu kolot dan tidak tahu caranya bersenang-senang. Terpikir oleh saya untuk berpura-pura tidak di rumah jika mereka berkunjung. Tetapi, saya berubah pikiran sewaktu mereka datang. Saya mengundang mereka masuk, dan kami langsung mulai belajar Alkitab. Setiap selesai belajar, saya menceritakan apa yang saya pelajari kepada pacar saya, Craig. Akhirnya, karena penasaran, ia merebut buku pelajaran yang saya pegang dan mulai membacanya. Dalam tiga minggu, ia menyimpulkan bahwa ia telah menemukan kebenaran tentang Allah. Saya dan Craig belakangan tidak lagi

menggunakan narkoba dan menyalahgunakan alkohol, dan saya keluar dari pekerjaan saya sebagai bartender. Untuk menyelaraskan kehidupan kami dengan standar Alkitab, kami memutuskan untuk menikah. MANFAAT YANG SAYA PEROLEH: Sewaktu kami mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa, saya sudah nyaris berpisah dengan Craig. Namun kini, Craig adalah suami yang sangat baik, dan kami punya dua anak yang cakep. Kami juga bahagia punya sahabat-sahabat seiman. Pada mulanya, ibu saya marah ketika tahu bahwa saya bergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi, kecemasannya didasarkan atas kesalahpahaman. Sekarang hubungan saya dengan Ibu baik kembali. Saya tidak lagi merasa hampa. Malah, hidup saya kini punya arah dan tujuan, dan saya merasa kebutuhan rohani saya terpuaskan.—Matius 5:3.

para pastor dan keluarga mereka setiap hari, menyediakan tempat tinggal bagi mereka, ya, memberikan segala yang terbaik untuk mereka. Sekalipun penduduk pulau tidak punya cukup makanan untuk keluarga mereka sendiri, mereka wajib memenuhi kebutuhan para pastor. Pastor di pulau saya mengelola sekolah di desa dan mengajar agama, matematika, dan sedikit geografi. Saya ingat sering melihat pastor memukuli murid-murid sampai mereka berlumuran darah. Akan tetapi, tidak seorang pun berani protes, bahkan para orang tua. Pastor dihormati layaknya Allah sendiri. Ketika berusia sepuluh tahun, saya pergi ke pulau lain untuk masuk ke satu-satunya

”Ada banyak hal mengejutkan yang saya pelajari dari Alkitab.” —ISAKALA PAENIU

LAHIR: 1939 NEGERI ASAL: TUVALU RIWAYAT: POLITIKUS

MASA LALU SAYA: Saya lahir di Nu-

kulaelae, pulau elok di Pasifik yang kini bagian dari Tuvalu. Kehidupan di kepulauan Pasifik didominasi oleh para pastor yang mendapat pendidikan keagamaan di sebuah perguruan tinggi di Samoa. Merupakan tugas penduduk pulau untuk memberi makan

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

11


sekolah negeri di kawasan ini. Setelah lulus, saya menjadi pegawai negeri sipil. Kala itu, pulau-pulau ini merupakan bagian dari koloni Inggris yang dikenal sebagai Pulau Gilbert dan Pulau Ellice. Saya bekerja di berbagai departemen sebelum menjadi editor surat kabar mingguan pemerintah. Semuanya lancar-lancar saja sampai saya menerbitkan surat pembaca yang mengkritik pemakaian uang untuk persiapan kunjungan Pangeran dari Wales. Si penulis surat menggunakan nama samaran, dan atasan saya memaksa untuk tahu nama aslinya. Saya tidak mau memberi tahu, dan perseteruan ini diketahui banyak orang. Tidak lama setelah insiden itu, saya berhenti sebagai pegawai negeri lalu terjun ke dunia politik. Saya memenangkan pemilu di Nukulaelae dan dilantik menjadi Menteri Perdagangan dan Sumber Daya Alam. Belakangan, ketika rakyat Pulau Kiribati (dahulu Gilbert) dan Pulau Tuvalu (dahulu Ellice) memperoleh kemerdekaan dari Inggris, sang gubernur menawari saya jabatan sebagai kepala pemerintahan di Tuvalu. Tetapi, saya tidak mau dikait-kaitkan dengan pemerintah kolonial. Jadi, saya menampik tawaran itu dan tanpa dukungan saya mencalonkan diri dalam pemilu untuk jabatan politik tertinggi. Saya kalah. Setelah itu, saya dan istri saya pulang ke pulau asal saya dan memutuskan untuk hidup normal di desa. BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA: Hari Minggu adalah Sabat di ke-

pulauan ini dan dianggap suci oleh semua orang kecuali saya. Minggu adalah harinya saya berlayar dan memancing. Saya tidak mau dikenal sebagai orang yang religius. Ayah mengungkapkan betapa kecewanya dia dan orangorang lain karena kelakuan saya. Tetapi, saya sudah bertekad tidak mau berada di bawah pengaruh gereja. Suatu hari ketika pergi ke Funafuti—pulau tempat ibu kota Tuvalu berada—adik lelaki saya mengundang saya untuk ikut ke pertemuan Saksi-Saksi Yehuwa. Belakangan, seorang utus12

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

an injil Saksi memberi saya setumpuk Menara Pengawal dan Sedarlah! untuk dibaca. Ia juga memberi saya buku yang menyingkapkan asal usul kafir dari doktrin-doktrin yang diajarkan banyak gereja yang mengaku Kristen. Saya membaca buku itu beberapa kali. Ada banyak hal mengejutkan yang saya pelajari dari Alkitab, termasuk fakta bahwa orang Kristen tidak wajib menjalankan Sabat mingguan.1 Saya menceritakan pokok-pokok ini kepada istri saya, dan ia langsung tidak mau ke gereja lagi. Namun, saya sudah bersumpah untuk tidak terlibat dengan agama. Hampir dua tahun berlalu, tetapi saya tidak bisa melupakan apa yang saya pelajari. Akhirnya, saya menyurati utusan injil di Funafuti itu, memberitahunya bahwa saya siap membuat perubahan. Ia langsung naik kapal berikutnya dan membantu saya belajar lebih banyak tentang Alkitab. Ayah marah besar sewaktu mengetahui bahwa saya ingin menjadi Saksi Yehuwa. Tetapi, saya memberi tahu dia bahwa ada begitu banyak yang saya pelajari tentang Alkitab dari Saksi-Saksi sehingga keputusan saya sudah bulat. MANFAAT YANG SAYA PEROLEH: Pada 1986,

saya dibaptis sebagai Saksi Yehuwa, dan istri saya dibaptis setahun kemudian. Kedua putri kami juga mempelajari apa yang Alkitab ajarkan dan memutuskan untuk menjadi SaksiSaksi Yehuwa. Kini saya bahagia karena tergabung dalam agama yang, seperti orang Kristen abad pertama, tidak membedakan golongan pemimpin dan kaum awam. (Matius 23:8-12) Mereka juga dengan rendah hati mengikuti teladan Yesus dan memberitakan pemerintahan Kerajaan Allah. (Matius 4:17) Betapa bersyukurnya saya kepada Allah Yehuwa karena memperbolehkan saya mempelajari kebenaran tentang Dia dan umat-Nya! 1 Untuk informasi lebih lanjut, lihat artikel ”Haruskah Anda Menjalankan Sabat Mingguan?” yang dimuat di Menara Pengawal, 1 Februari 2010, halaman 11-15.


berpikir bahwa saya tidak bisa berganti pekerjaan, karena saya tidak punya keterampilan lain untuk bekerja menafkahi keluarga saya. Saya juga merasa tidak bakal bisa menginjil, seperti halnya para Saksi. Akhirnya, saya diyakinkan bahwa catatan Alkitab akurat. Dan, saya terhibur oleh catatan di Yehezkiel 18:21, 22, yang berbunyi, ”Sehubungan dengan seseorang yang fasik, apabila ia berbalik dari semua dosa yang dilakukannya . . . , semua pelanggaran yang dilakukannya—semua itu tidak akan diingat lagi terhadapnya.” Saya senang karena Saksi tidak mendikte apa yang harus saya percayai tetapi membantu saya bernalar tentang apa yang saya pelajari. Saya mengambil 40 lebih majalah mereka dan membaca semuanya dalam tiga minggu. Dari apa yang saya baca, saya yakin telah menemukan agama yang benar.

”Saksi tidak mendikte apa yang harus saya percayai.” —ALEXANDER SOSKOV

LAHIR: 1971 NEGERI ASAL: RUSIA RIWAYAT: INSTRUKTUR TEMPUR

MASA LALU SAYA: Saya lahir di Moskwa, yang kala itu ibu kota Uni Soviet. Keluarga saya tinggal di gedung apartemen yang besar, dan banyak tetangga kami bekerja di pabrik yang sama. Saya ingat mereka mengeluh bahwa saya anak yang sangat aktif dan meramalkan bahwa saya bakal mati muda atau ditangkap polisi. Bahkan pada usia sepuluh tahun, nama saya sudah ada dalam arsip polisi. Sewaktu berusia 18 tahun, saya masuk dinas wajib militer dan bertugas sebagai penjaga perbatasan. Saya pulang setelah dua tahun dan bekerja di sebuah pabrik, tetapi pekerjaan itu membosankan. Maka, saya bergabung dengan pasukan polisi antihuru-hara Moskwa dan bekerja sebagai instruktur tempur jarak dekat. Saya turut menangkapi para kriminal di Moskwa dan pergi ke berbagai titik kerusuhan di seantero negeri. Ketegangan meletup-letup dalam diri saya, siap meledak kapan saja. Sepulang ke rumah, kadang-kadang saya harus tidur di ranjang yang terpisah dari istri saya—saya takut kalau-kalau saya mencederai dia selagi tidur. BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA: Sewaktu saya mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa, saya mendapati bahwa gaya hidup saya yang penuh kekerasan tidak sejalan dengan standar Alkitab. Saya juga melihat perlunya berhenti merokok dan membatasi alkohol yang saya minum. Tetapi, saya

MANFAAT YANG SAYA PEROLEH: Sebelum belajar Alkitab, saya dan istri hampir bercerai. Kini perkawinan kami lebih baik. Istri saya ikut ketika saya mulai belajar Alkitab, dan kami memutuskan untuk melayani Yehuwa bersamasama. Sekarang, kehidupan keluarga saya lebih bahagia. Saya juga bisa mendapat pekerjaan yang tidak bertentangan dengan prinsip Alkitab. Ketika pertama kali mengabar dari rumah ke rumah, saya merasa sangat tegang—perasaanperasaan, yang biasa saya alami sebelum ikut penyerangan, muncul dalam diri saya. Sekarang, saya percaya diri bahwa saya bisa tetap tenang, sekalipun ada yang mencoba memprovokasi saya. Seraya waktu berlalu, saya belajar untuk bersabar terhadap orang-orang. Saya menyesal telah menyia-nyiakan begitu banyak waktu dalam kehidupan saya, tetapi kini saya merasa bahwa hidup saya sungguh bermakna. Saya senang mencurahkan segenap tenaga untuk melayani Allah Yehuwa dan membantu orang lain. MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

13


MENDEKATLAH KEPADA ALLAH

”Ingatlah Aku, Oh, Allahku, Demi Kebaikan”

”S

AYA pikir, Yehuwa yang sangat mengenal saya tidak bakal bisa mengasihi atau memperkenan saya.” Demikian tulis seorang wanita Kristen setia yang telah lama bergumul dengan perasaan tidak berharga. Pernahkah Anda dirundung perasaan serupa, menganggap bahwa Anda tidak layak diperhatikan Allah, apalagi memperoleh perkenan-Nya? Jika pernah, kata-kata yang dicatat di Nehemia 13:31 bisa membesarkan hati Anda. Nehemia, gubernur atas orang Yahudi pada abad kelima SM, berbuat sebisa mungkin untuk menyenangkan Allah. Ia memelopori pembangunan kembali tembok Yerusalem meski ada tentangan musuh. Ia menegakkan Hukum Allah, memerhatikan orang tertindas, dan berupaya membina iman sesama orang Israel. Apakah Allah melihat kebaikan yang telah dilakukan pria setia ini? Apakah Nehemia memperoleh perkenan Yehuwa? Kita bisa melihat jawabannya dalam kata-kata penutup buku yang menyandang namanya. Nehemia berdoa, ”Ingatlah aku, oh, Allahku, demi kebaikan.”1 Apakah Nehemia takut bahwa perbuatan baiknya luput dari perhatian Allah atau bahwa Allah akan melupakan dia? Tidak. Nehemia tentu tahu apa yang telah dikatakan para penulis Alkitab sebelumnya bahwa Yehuwa dengan penuh minat memerhatikan para penyembah-Nya yang setia dan perbuatan baik mereka. (Keluaran 32: 32, 33; Mazmur 56:8) Jadi, ia meminta Allah melakukan apa? Sebuah karya referensi mengatakan bahwa kata Ibrani yang diterjemahkan ”ingat” menyiratkan ”kasih sayang dalam pikiran serta tindakan yang menyertai kenangan”. Dengan sepenuhnya beriman akan kuasa doa, Nehemia meminta agar Allah mengingatnya dengan kasih sayang dan memberkatinya.—Nehemia 2:4.

Apakah Yehuwa menjawab doa Nehemia untuk diingat? Dalam satu segi, Ia sudah menjawabnya. Fakta bahwa Yehuwa menganggap doa Nehemia cocok untuk dimasukkan ke dalam catatan permanen dalam Alkitab terilham meyakinkan kita bahwa Ia mengingat Nehemia dengan kasih sayang. Tetapi, ada lagi yang akan dilakukan Sang ”Pendengar doa” sebagai jawaban atas permintaan Nehemia yang sepenuh hati.—Mazmur 65:2. Allah masih akan mengupahi Nehemia untuk semua kebaikan yang ia lakukan demi ibadat sejati. (Ibrani 11:6) Dalam dunia baru yang adil-benar mendatang, yang telah Yehuwa janjikan, Ia akan memberkati Nehemia dengan membangkitkan dia dari kematian.1 (2 Petrus 3:13; Penyingkapan [Wahyu] 21:3, 4) Di sana, dengan harapan untuk hidup abadi di bumi firdaus, Nehemia akan melihat bahwa Yehuwa memang mengingat dia demi kebaikan. Doa Nehemia membuktikan kebenaran kata-kata Raja Daud, ”Engkau sendiri akan memberkati siapa pun yang adil-benar, oh, Yehuwa; engkau akan mengelilingi mereka dengan perkenan, seperti dengan sebuah perisai besar.” (Mazmur 5:12) Ya, Allah memerhatikan dan menghargai upaya kita yang tulus untuk menyenangkan Dia. Selama Anda berbuat yang terbaik untuk melayani-Nya, Anda bisa yakin bahwa Ia akan mengingat Anda dengan kasih sayang dan akan memberkati Anda dengan limpah.

1 Inilah kali terakhir, dari empat pemunculan di buku Alkitab ini, Nehemia berdoa kepada Allah agar perbuatannya yang setia membuahkan hasil yang baik atau bermanfaat.—Nehemia 5:19; 13:14, 22, 31.

SARAN PEMBACAAN UNTUK FEBRUARI: ˛ Nehemia 1-13

14

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

1 Untuk informasi lebih lanjut tentang maksud-tujuan Allah bagi umat manusia yang setia di bumi, lihat pasal 3 dan 7 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.


TAHUKAH ANDA? Seperti apakah kebiasaan memungut sisa itu, dan siapa yang memperoleh manfaat?

ˇ Hukum Musa melarang petani memanen semua hasil tanah mereka. Malah, orang yang memanen biji-bijian tidak boleh menuai tepi ladang sampai habis. Orang yang mengumpulkan buah anggur tidak boleh memungut buah yang berserakan atau kembali lagi untuk memanen anggur yang tadinya belum masak. Dan, orang yang memukul-mukul dahan pohon zaitun untuk memanen buahnya harus menyisakan buah yang tidak jatuh. (Imamat 19:9, 10; Ulangan 24:19-21) Maka, orang miskin, yatim piatu, janda, dan penduduk asing dapat memungut—atau mengumpulkan—sisa panen.

Hukum tentang memungut sisa ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat Israel. Bagi pemilik tanah, hukum ini memupuk kemurahan hati, sifat tidak mementingkan diri, dan kebergantungan pada berkat Allah. Bagi pemungut sisa, hukum ini menganjurkan kerajinan, karena orang yang memungut sisa harus bekerja keras. (Rut 2:2-17) Kebiasaan memungut sisa menjamin bahwa orang miskin tidak akan kelaparan atau menjadi beban masyarakat. Hukum ini juga tidak menjatuhkan harga diri mereka karena harus memintaminta atau bergantung pada sedekah.

Mengapa Salomo mengimpor kayu jauh-jauh dari Lebanon untuk pembangunan bait di Yerusalem?

PENGANGKUTAN ARAS LEBANON, RELIEF ASIRIA DARI ISTANA SARGON Erich Lessing/Art Resource, NY

ˇ Catatan di 1 Raja-Raja 5:1-10 menyebutkan kesepakatan antara Salomo dan Hiram, raja Tirus. Menurut kesepakatan itu, setelah dibentuk menjadi rakit, batang-batang kayu aras dan juniper dikirim melalui laut dari Lebanon ke Israel dan digunakan untuk pembangunan bait. Aras adalah komoditas penting di Timur Tengah kuno. Di Mesir dan Mesopotamia, kayu ini biasa digunakan untuk balok bangunan dan pelapis dinding kuil dan istana. Arsip kerajaan, naskah kesusastraan, dan inskripsi membuktikan bahwa kayu ini terus didatangkan untuk berbagai negara-kota di Mesopotamia sebelah selatan, adakalanya sebagai jarahan perang atau upeti. Di Mesir, kayu ini digunakan untuk membuat kapal kerajaan,

peti mati, dan perlengkapan pemakaman lainnya. Aras Lebanon khususnya terkenal karena kayunya awet, indah, serta harum, dan juga tahan terhadap serangan serangga. Jadi, Salomo menggunakan bahan-bahan terbaik untuk bait. Kini, yang tersisa dari hutan-hutan aras yang pernah menyelimuti pegunungan di Lebanon hanyalah beberapa hutan kecil di sana sini.

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

15


BELAJARLAH DARI FIRMAN ALLAH Artikel ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin pernah Anda ajukan dan memperlihatkan di mana jawabannya dalam Alkitab Anda. Saksi-Saksi Yehuwa senang mendiskusikan jawaban ini bersama Anda.

Siapakah Allah?

1. Siapakah Allah? Allah yang benar adalah Pencipta segala sesuatu. Alkitab menyebut Dia ”Raja kekekalan”, artinya Ia tidak berawal dan tidak akan pernah berakhir. (Penyingkapan [Wahyu] 15:3) Karena Allah adalah Sumber kehidupan, kita harus beribadat kepada-Nya saja.—Baca Penyingkapan 4:11.

2. Seperti apakah Allah? Tidak seorang pun pernah melihat Allah karena Ia adalah Roh, artinya Ia memiliki bentuk kehidupan yang lebih tinggi daripada makhluk jasmani yang tinggal di bumi. (Yohanes 1:18; 4:24) Sifat-sifat Allah tecermin pada hal-hal yang Ia buat. Misalnya, apabila kita memikirkan rancangan dan keanekaragaman buah dan bunga, kita melihat kasih dan hikmat Allah.

Luasnya alam semesta menunjukkan kuasa Allah. —Baca Roma 1:20. Kita bisa belajar lebih banyak lagi dari Alkitab tentang sifat-sifat Allah. Misalnya, Alkitab memberi tahu kita apa yang Allah sukai dan tidak sukai, cara-Nya memperlakukan orang-orang, dan reaksi-Nya dalam berbagai situasi.—Baca Mazmur 103:7-10.

3. Apakah Allah punya nama? Yesus mengatakan, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan.” (Matius 6:9) Meskipun memiliki banyak gelar, Allah hanya punya satu nama. Dalam setiap bahasa, pengucapannya berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia, nama-Nya biasa disebut ”Yehuwa” atau kadang-kadang ”Yahweh”. —Baca Mazmur 83:18. 16

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

Nama Allah telah dihapus di banyak Alkitab dan diganti dengan gelar Tuhan atau Allah. Tetapi, sewaktu Alkitab ditulis, nama Allah dicantumkan sebanyak kira-kira 7.000 kali. Yesus memberitahukan nama Allah dengan menggunakannya sewaktu menjelaskan Firman Allah kepada orang-orang. Ia membantu orang-orang mengenal Allah.—Baca Yohanes 17:26.


4. Apakah Yehuwa memedulikan kita? Yehuwa menunjukkan minat dengan mendengarkan doa-doa kita secara pribadi. (Mazmur 65:2) Apakah banyaknya penderitaan berarti Allah tidak peduli? Kata orang, Allah memberikan penderitaan untuk menguji kita, tetapi itu tidak benar. Alkitab berkata, ”Jauhlah dari Allah yang benar untuk bertindak dengan fasik.”—Ayub 34:10; baca Yakobus 1:13. Allah mengangkat martabat manusia dengan mengaruniakan kebebasan memilih. Tidakkah kita menghargai kebebasan itu dengan memilih untuk melayani Allah? (Yosua 24:15) Banyaknya penderitaan disebabkan karena banyak orang memilih untuk berbuat jahat kepada orang lain. Hati Yehuwa pedih melihat ketidakadilan seperti itu.—Baca Kejadian 6:5, 6. Tak lama lagi, Yehuwa akan menggunakan Yesus untuk melenyapkan penderitaan dan orang-orang yang menyebabkannya. Sementara itu, Yehuwa

Mungkinkah ada alasan yang kuat untuk membiarkan penderitaan selama beberapa waktu?

punya alasan kuat untuk membiarkan penderitaan selama beberapa waktu. Dalam pelajaran mendatang akan dijelaskan mengapa Allah membiarkan penderitaan.—Baca Yesaya 11:4.

5. Apa yang Allah ingin agar kita lakukan? Yehuwa menciptakan kita dengan kesanggupan untuk mengenal dan mengasihi Dia. Ia ingin kita mempelajari kebenaran tentang diri-Nya. (1 Timotius 2:4) Jika kita belajar Alkitab, kita bisa mengenal Allah sebagai Sahabat. —Baca Amsal 2:4, 5. Karena Yehuwa telah memberi kita kehidupan, kita seharusnya mengasihi Dia lebih dari siapa pun. Kita bisa menunjukkan bahwa kita mengasihi Allah dengan berbicara kepada-Nya dalam doa dan melakukan apa yang Ia minta. (Amsal 15:8) Yehuwa meminta kita memperlakukan orang lain dengan kasih.—Baca Markus 12:29, 30; 1 Yohanes 5:3.

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat pasal 1 buku ini, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN?


KUNCI KEBAHAGIAAN KELUARGA

Tanamkan Norma Moral dalam Diri Anak Anda Loida,1 seorang ibu di Meksiko, berkata, ”Kondom dibagi-bagikan di sekolah, maka anak-anak remaja berpikir bahwa tidak ada salahnya berhubungan seks—asalkan seks ’aman’.” Nobuko, seorang ibu di Jepang, berkata, ”Saya bertanya kepada putra saya apa yang akan dia lakukan sewaktu sedang berduaan dengan pacarnya. Jawabannya, ’Saya tidak tahu.’ ”

K

ETIKA putra atau putri Anda masih balita, apakah Anda memastikan rumah Anda aman bagi mereka? Mungkin Anda menutupi soket listrik, menyembunyikan bendabenda tajam, dan memasang semacam penghalang ke tangga—semua demi keamanan anak Anda. Ternyata, menjaga anak remaja tidak semudah itu! Kini, Anda memiliki lebih banyak kekhawatiran seperti, ’Apakah putra saya mengakses pornografi?’ ’Apakah putri saya mengirimkan foto dirinya yang kurang senonoh via ponselnya?’ Dan, pertanyaan yang menakutkan, ’Apakah anak saya terlibat dalam kegiatan seks?’

Kendali yang Semu Beberapa orang tua berupaya mengawasi anak mereka 24 jam sehari dengan terus membuntuti dan memonitor setiap gerakan mereka. Belakangan, banyak di antara orang tua itu menyadari bahwa pengawasan ketat seperti ini hanya mendorong si anak menutup-nutupi kegiatannya. Putra atau putri mereka menjadi terbiasa menyembunyikan kelakuan yang justru ingin dicegah orang tuanya. Jelas, kendali bukanlah jalan keluarnya. Allah Yehuwa sendiri tidak menggunakan metode tersebut untuk membuat makhluk ciptaan-Nya taat kepadaNya, dan Anda pun sebagai orang tua hendaknya ti1 Beberapa nama di artikel ini telah diubah.

18

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

dak. (Ulangan 30:19) Maka, bagaimana Anda dapat membantu anak Anda membuat keputusan moral yang bijaksana?—Amsal 27:11. Salah satu langkah dasarnya adalah mengadakan pembahasan yang berkesinambungan bersama anak Anda dan memulainya sewaktu mereka masih kecil.1 (Amsal 22:6) Kemudian, ketika mereka remaja, teruslah berbicara. Sebagai orang tua, Anda harus menjadi sumber utama informasi yang andal. ”Banyak orang berpikir bahwa kami lebih suka berbicara dengan teman-teman tentang seks,” kata Alicia, seorang gadis dari Inggris, ”tapi itu tidak benar. Kami menghargai informasi tersebut kalau itu 1 Untuk saran-saran tentang cara memulai pembahasan dengan anak Anda tentang seks dan tentang cara menyampaikan informasi sesuai usia mereka, lihat Menara Pengawal, 1 November 2010, halaman 12-14.


datang dari orang tua. Kami percaya apa yang mereka katakan.”

Kebutuhan akan Norma-Norma yang Baik Seraya anak-anak bertambah besar, mereka perlu tahu lebih banyak tentang seks selain aspek yang berkaitan dengan fakta-fakta kehidupan. Mereka juga harus ”terlatih daya pemahamannya untuk membedakan apa yang benar maupun yang salah”. (Ibrani 5:14) Singkatnya, mereka membutuhkan norma—kaidah moral yang terdiri dari pendirian yang dipegang teguh sehubungan dengan seks—beserta tingkah laku yang selaras dengan pendirian tersebut. Bagaimana Anda dapat menanamkan norma yang baik dalam diri anak Anda? Mulailah dengan merenungkan norma Anda sendiri. Misalnya, boleh jadi Anda sangat yakin bahwa percabulan—seks di antara orang-orang yang tidak menikah—salah. (1 Tesalonika 4:3) Kemungkinan besar, anak-anak Anda tahu pendirian Anda tentang hal ini; mereka bahkan bisa mengutip ayat-ayat Alkitab yang mendasari keyakinan Anda. Sewaktu ditanya, mereka mungkin bisa langsung menjawab bahwa seks pranikah itu salah. Namun, lebih dari itu yang dibutuhkan. Buku Sex Smart menyatakan bahwa ada anak-anak muda yang tampaknya saja setuju dengan pendirian orang tua mereka tentang seks. Buku itu mengatakan, ”Mereka masih ragu untuk punya pendapat sendiri. Sewaktu mereka terbentur pada situasi yang tidak diantisipasi dan berhadapan langsung dengan dilema tentang ’apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan’, mereka kebingungan dan mengalami problem yang serius.” Itulah alasannya mengapa norma moral sangat penting. Bagaimana Anda dapat membantu anak Anda memilikinya? Buatlah norma Anda jelas. Apakah Anda percaya bahwa seks hanya boleh dilakukan oleh orangorang yang terikat dalam perkawinan? Kalau begitu, nyatakan hal itu kepada anak Anda, dengan gamblang dan sering. Menurut buku Beyond the Big Talk, para periset menyingkapkan bahwa ”dalam keluarga yang orang tuanya telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak setuju dengan hubungan seks antara remaja, kemungkinan besar anak mereka tidak terlalu cepat terlibat dalam hubungan seks”.

Tentu saja, sebagaimana disebutkan sebelumnya, sekadar menyatakan norma Anda tidak menjamin bahwa putra atau putri Anda akan memilih untuk mengikutinya. Namun, norma yang luhur dalam keluarga akan menjadi fondasi bagi anakanak untuk membangun norma mereka sendiri. Dan menurut penelitian, banyak anak muda akhirnya mengadopsi norma orang tua mereka bahkan jika selama masa remaja, mereka seolah-olah tidak menerapkannya.

COBALAH INI: Gunakan peristiwa setempat untuk memulai pembahasan dan menyampaikan norma yang Anda miliki. Misalnya, jika ada laporan tentang kejahatan seks, Anda bisa mengatakan, ”Kok bisa ya, laki-laki memanfaatkan wanita dengan cara begitu. Menurut kamu, dari mana mereka mendapatkan ide seperti itu?” Ajarkan kebenaran tentang seks selengkapnya. Peringatan itu penting. (1 Korintus 6:18; Yakobus 1:14, 15) Tetapi, Alkitab khususnya menggambarkan seks sebagai pemberian Allah, bukan sebagai jerat Setan. (Amsal 5:18, 19; Kidung Agung 1:2) Jika Anda hanya memberi tahu tentang bahayanya, anak Anda bisa mendapat pandangan yang tidak tepat dan tidak berdasarkan Alkitab. ”Orang tua saya terlalu menandaskan soal amoralitas seksual,” kata seorang wanita muda di Prancis bernama Corrina, ”sehingga sikap saya negatif terhadap hubungan seks.” Pastikan bahwa anak-anak Anda mendapat kebenaran tentang seks selengkapnya. ”Saya selalu berupaya menyampaikan kepada anak saya bahwa seks itu indah dan alami dan bahwa Allah Yehuwa memberikannya kepada manusia untuk dinikmati,” kata Nadia, seorang ibu di Meksiko. ”Tapi, hubungan seks hanya dapat dilakukan dalam perkawinan. Hal itu dapat mendatangkan kebahagiaan atau penderitaan, bergantung pada cara kita menggunakannya.”

COBALAH INI: Kali berikut Anda berbicara kepada anak Anda tentang seks, akhiri pembahasan dengan nada positif. Jangan takut untuk menggambarkan seks sebagai pemberian Allah yang menakjubkan yang bisa dinikmati di kemudian hari dalam perkawinan. Utarakan keyakinan bahwa hingga saat itu tiba, anak Anda pasti bisa berpaut pada standar-standar Allah. MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

19


Bantu anak Anda untuk mengevaluasi akibat-akibatnya. Untuk membuat keputusan yang benar tentang aspek apa pun dalam kehidupan, para remaja perlu tahu caranya mengenali berbagai pilihan lalu mempertimbangkan baik-buruknya setiap pilihan. Jangan pikir bahwa sekadar mengetahui apa yang benar dan salah sudah cukup bagi mereka. ”Ketika mengingat kembali kesalahan saya sewaktu remaja,” kata seorang wanita Kristen di Australia bernama Emma, ”saya dapat mengatakan bahwa sekadar tahu standar Allah tidak berarti kita setuju dengan itu. Memahami manfaat standar tersebut—dan akibat jika melanggarnya—sangatlah penting.” Alkitab dapat membantu, karena banyak perintahnya didukung dengan frasa tentang akibat dari perbuatan salah. Misalnya, Amsal 5:8, 9 mendesak pria muda untuk menolak percabulan ”agar engkau tidak menyerahkan martabatmu kepada orang lain”. Sebagaimana ditunjukkan ayat-ayat tersebut, orang yang melakukan seks pranikah mengorbankan karakter, integritas, dan harga diri. Dan, hal itu membuat mereka sangat tidak menarik bagi calon teman hidup yang memiliki sifat-sifat tersebut di atas. Dengan merenungkan bahaya fisik, emosi, dan rohani akibat mengabaikan hukum Allah, anak Anda dapat memperkuat tekadnya untuk hidup selaras dengan hukum-hukum itu.1 1 Untuk keterangan lebih lanjut, lihat artikel ”Kaum Muda Bertanya . . . Apakah Seks Akan Memantapkan Hubungan Kami?” dalam Sedarlah! April 2010 yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

Alkitab Terbukti Praktis Sepanjang Masa ”Petunjuk yang berkaitan dengan perilaku seksual dalam Alkitab terbukti praktis sepanjang masa. Pada zaman manakala semakin banyak anak remaja menuai berbagai konsekuensi emosi yang serius akibat kegiatan seksual terlalu dini, kehamilan di luar nikah, dan AIDS serta berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui hubungan seks, nasihat Alkitab agar tidak melakukan hubungan seks sampai perkawinan . . . sangat relevan, satu-satunya seks yang ’aman’, dan efektif.”—Parenting Teens With Love and Logic.

COBALAH INI: Gunakan ilustrasi untuk membantu anak Anda melihat hikmat dari standarstandar Allah. Misalnya, Anda bisa mengatakan, ”Api unggun berguna; tapi, api yang mengakibatkan kebakaran hutan itu buruk. Apa perbedaan kedua api itu, dan bagaimana jawabanmu berlaku untuk batas-batas yang Allah tetapkan sehubungan dengan seks?” Gunakan catatan di Amsal 5:3-14 untuk membantu anak Anda memahami akibat-akibat buruk dari percabulan. Takao, seorang pemuda berusia 18 tahun di Jepang, menyatakan, ”Saya tahu, saya harus melakukan apa yang benar, tapi kita harus terus berjuang melawan keinginan daging.” Anak muda yang merasa seperti itu bisa berbesar hati mengingat fakta bahwa bukan mereka saja yang merasa seperti itu. Bahkan rasul Paulus—seorang Kristen yang tangguh—mengakui, ”Apabila aku ingin melakukan apa yang benar, apa yang buruk ada padaku.”—Roma 7:21. Ada baiknya, para remaja menyadari bahwa perjuangan seperti itu tidak selalu buruk. Itu dapat mendorong mereka untuk merenungkan, ’Saya ingin menjadi orang seperti apa?’ Itu dapat membantu mereka menghadapi pertanyaan, ’Apakah saya ingin memegang kendali atas kehidupan saya dan dikenal sebagai orang yang memiliki karakter dan integritas, atau saya ingin dikenal sebagai orang lemah yang menyerah pada keinginan sendiri?’ Dengan memiliki norma moral yang baik, anak Anda akan dapat menjawab pertanyaan itu dengan bijaksana.

RENUNGKANLAH . . . ˇ Apa tandanya bahwa anak saya mempunyai norma moral yang kuat? ˇ Sewaktu berbicara kepada anak saya tentang seks, apakah saya menggambarkannya terutama sebagai pemberian Allah atau sebagai jerat Setan?


APAKAH ANDA SIAP UNTUK

Hari Terpenting Tahun Ini?

B

EBERAPA jam sebelum kematiannya, Yesus menetapkan cara khusus untuk memperingati kematiannya. Perayaan ini kemudian dikenal sebagai ”perjamuan malam Tuan”. (1 Korintus 11:20) Untuk memperlihatkan pentingnya peristiwa itu, Yesus memerintahkan, ”Lakukanlah ini untuk mengenang Aku.” (Lukas 22:19, Bahasa Indonesia Masa Kini) Inginkah Anda menaati Yesus? Jika demikian, Anda akan menganggap hari peringatan tahunan kematian Yesus sebagai hari terpenting dalam setahun. Tetapi, kapan persisnya Anda hendaknya memperingati peristiwa ini? Dan, apa yang dapat Anda lakukan agar siap sepenuhnya untuk memahami makna peristiwa penting ini? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang hendaknya dipikirkan baik-baik oleh setiap orang Kristen.

Demikian pula, pada zaman Alkitab, peristiwaperistiwa penting dikenang setiap tahun. (Ester 9: 21, 27) Yehuwa memerintahkan orang Israel untuk setiap tahun merayakan pembebasan mereka dari perbudakan Mesir secara mukjizat. Alkitab menyebut perayaan itu Paskah, dan orang Israel merayakan peristiwa itu sekali setahun persis pada tanggal sewaktu mereka dulu diselamatkan. —Keluaran 12:24-27. Yesus baru selesai merayakan Paskah bersama para rasulnya sewaktu dia menetapkan perjamuan khusus yang akan menjadi pola untuk memperingati kematiannya. (Lukas 22:7-20) Paskah dirayakan setiap tahun. Maka, kita dapat menyimpulkan bahwa perayaan baru yang menggantikan Paskah ini juga harus diadakan sekali setahun. Tetapi, pada tanggal berapa?

Seberapa Sering? Biasanya, kita mengenang berbagai peristiwa penting setiap tahun. Sebagai contoh, peristiwa tragis pada 11 September 2001 selalu dikenang oleh penduduk New York City yang kehilangan orang-orang yang dicintai sewaktu World Trade Center diserang. Tetapi, apabila tanggal itu tiba setiap tahun, hari itu tetap mempunyai makna khusus bagi mereka.

Kapan? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu memahami dua hal. Pertama, pada zaman Alkitab hari yang baru dimulai pada malam hari, saat matahari terbenam, dan berakhir keesokan harinya saat matahari terbenam. Jadi, satu hari berlangsung dari matahari terbenam sampai matahari terbenam.—Imamat 23:32. Kedua, Alkitab tidak menggunakan kalender yang kita gunakan dewasa ini. Sebaliknya dari MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

21


menggunakan nama-nama bulan seperti Maret dan April, Alkitab menyebut bulan-bulan itu Adar dan Nisan. (Ester 3:7) Orang Yahudi menghitung bulan mereka dari munculnya bulan baru sampai bulan baru berikutnya. Mereka merayakan Paskah pada hari ke-14 bulan pertama pada kalender mereka, yakni bulan Nisan. (Imamat 23:5; Bilangan 28:16) Tanggal itu, 14 Nisan, sama dengan tanggal sewaktu orang Romawi memakukan Tuan kita Yesus Kristus. Ia meninggal 1.545 tahun setelah perjamuan Paskah pertama dirayakan. Betapa istimewanya tanggal 14 Nisan! Tetapi, tanggal berapa yang sepadan dengan 14 Nisan pada kalender kita sekarang ini? Suatu perhitungan yang sederhana dapat membantu kita menetapkan tanggal yang tepat. Tanggal 1 Nisan mulai sewaktu bulan baru yang paling dekat dengan ekuinoks musim semi (mulainya musim semi di Belahan Bumi Utara) kelihatan pada waktu matahari terbenam di Yerusalem. Jika kita menghitung 14 hari dari saat itu, kita sampai ke tanggal 14 Nisan. Pada hari itu, biasanya ada bulan purnama. Dengan menghitung menurut cara Alkitab, tanggal 14 Nisan tahun ini mulai pada saat matahari terbenam pada Minggu, 17 April 2011.1 Maka, tahun ini Saksi-Saksi Yehuwa membuat persiapan untuk mengadakan pertemuan bersama semua orang yang ingin mengenang kematian Yesus. Mereka dengan hangat mengundang Anda untuk hadir bersama mereka. Silakan hubungi Saksi-Saksi Yehuwa setempat untuk mengetahui waktu dan lokasi diadakannya pertemuan ini. Mereka akan merayakan peristiwa ini, bukan pada pagi atau sore hari, melainkan pada malam hari setelah matahari terbenam. Mengapa? Karena menurut Alkitab, ini adalah �perjamuan malam�. (1 Korintus 11:25) Minggu malam, 17 April 2011, adalah hari peringatan tahunan dari malam sewaktu Yesus memulai perayaan khusus ini 1 Tanggal ini boleh jadi tidak sama dengan tanggal perayaan Paskah orang Yahudi modern. Mengapa tidak sama? Kebanyakan orang Yahudi dewasa ini merayakan Paskah pada 15 Nisan, karena menganggap bahwa perintah di Keluaran 12:6 memaksudkan tanggal itu. (Lihat Menara Pengawal 15 Februari 1990, halaman 14.) Namun, Yesus merayakannya pada 14 Nisan selaras dengan apa yang dinyatakan dalam Hukum Musa. Untuk mendapatkan lebih banyak keterangan tentang cara menetapkan hari ini, lihat Watchtower 15 Juni 1977, halaman 383-384.

22

MENARA PENGAWAL Ë™ 1 FEBRUARI 2011

PERINGATI KEMATIAN YESUS MINGGU, 17 APRIL 2011

1.978 tahun yang lalu. Itu juga adalah awal dari hari yang sama ketika Yesus wafat, yaitu 14 Nisan. Apakah ada hari lain yang lebih tepat untuk mengenang kematiannya? Cara Mempersiapkan Diri Sekarang, apa yang dapat Anda lakukan sebagai persiapan untuk peristiwa sekali setahun ini? Salah satunya adalah dengan merenungkan apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?1 telah membantu jutaan orang meningkatkan penghargaan mereka akan makna kematian Yesus.—Matius 20:28. Cara lain untuk mempersiapkan hati kita untuk acara khusus ini adalah dengan membaca tentang peristiwa-peristiwa menjelang hari terakhir kehidupan Yesus di bumi. Di halaman berikut, Anda akan menemukan sebuah tabel. Kolom di sebelah kanan memuat daftar catatan Alkitab yang sejajar yang menguraikan berbagai peristiwa sebelum kematian Yesus. Di dalamnya juga tercantum pasalpasal dari buku Tokoh Terbesar Sepanjang Masa2 yang menerangkan peristiwa-peristiwa itu. Kolom di sebelah kiri menyejajarkan tanggal peristiwa-peristiwa tersebut dengan tanggal yang sesuai pada tahun ini. Cobalah sediakan waktu untuk membaca sedikitnya beberapa ayat Alkitab pada hari-hari menjelang Perjamuan Malam Tuan tiba. Hal itu akan membantu Anda mempersiapkan diri untuk hari terpenting pada tahun ini. 1 Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Lihat halaman 47-56, 206-208. Anda dapat mengakses publikasi ini dalam situs Web www.watchtower.org. 2 Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.


MINGGU TERAKHIR 2011 Sel. 12 April 2012 2013

9 NISAN (saat matahari terbenam) Pada zaman Alkitab, hari-baru dimulai malam hari, setelah matahari terbenam, dan berakhir esok hari saat matahari terbenam

ˇ Sabat

ˇ Jamuan makan dengan Simon penderita kusta ˇ Maria mengurapinya dengan serai wangi ˇ Orang Yahudi mengunjungi Yesus dan Lazarus

ˇ Masuk Yerusalem dengan berkemenangan ˇ Mengajar di bait

ˇ Bermalam di Betani

2011 Rab. 13 April 2012 2013

10 NISAN (saat matahari terbenam)

ˇ Dini hari menuju Yerusalem ˇ Membersihkan bait ˇ Yehuwa berbicara dari surga

ˇ Hari tenang dengan para murid di Betani ˇ Yudas mengatur pengkhianatan

ˇ Mengajar di bait dengan perumpamaan ˇ Mengecam orang Farisi ˇ Memerhatikan sumbangan janda ˇ Menubuatkan kejatuhan Yerusalem ˇ Memberikan tanda kehadiran di masa depan

2011 Kam. 14 April 2012 2013

11 NISAN (saat matahari terbenam)

2011 Jum. 15 April 2012 2013

12 NISAN (saat matahari terbenam)

2011 Sab. 16 April 2012 2013 LANJUTAN TABEL DI HALAMAN SEBELAH

Matius Markus Lukas Yohanes 11:55–12:1 gt 101, par. 2-41 Matius 26:6-13 Markus 14:3-9 Lukas Yohanes 12:2-11 gt 101, par. 5-9 Matius 21:1-11, 14-17 Markus 11:1-11 Lukas 19:29-44 Yohanes 12:12-19 gt 102

Matius 21:12, 13, 18, 19 Markus 11:12-19 Lukas 19:45-48 Yohanes 12:20-50 gt 103, 104

Matius 21:19–25:46 Markus 11:20–13:37 Lukas 20:1–21:38 Yohanes gt 105 sampai 112, par. 1

Matius 26:1-5, 14-16 Markus 14:1, 2, 10, 11 Lukas 22:1-6 Yohanes gt 112, par. 2-4

1Angka merujuk ke pasal dari buku Tokoh Terbesar Sepanjang Masa (gt). Untuk tabel yang memuat referensi Alkitab yang terperinci tentang pelayanan terakhir Yesus, lihat ”Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”, halaman 290, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

GUNTING DI SINI


2011 Rab. 20 April 2012 2013

ˇ Dibangkitkan ˇ Menampakkan diri kepada para murid

ˇ Pilatus setuju kuburan Yesus dijaga

2011 Sel. 19 April 2012 2013

16 NISAN (saat matahari terbenam)

ˇ Sabat

ˇ Menghadap Sanhedrin lagi ˇ Dibawa ke Pilatus, ke Herodes, lalu ke Pilatus lagi ˇ Divonis mati dan dipakukan ˇ Wafat sekitar pukul tiga sore ˇ Jenazah dipindahkan dan dikubur

15 NISAN (saat matahari terbenam)

2011 Sen. 18 April 2012 2013

ˇ Dikhianati dan ditangkap di Taman Getsemani ˇ Para rasul melarikan diri ˇ Diadili oleh Sanhedrin ˇ Petrus menyangkal Yesus

ˇ Merayakan Paskah ˇ Mencuci kaki para rasul ˇ Menyuruh Yudas pergi ˇ Menetapkan Peringatan kematiannya

14 NISAN (saat matahari terbenam)

tengah malam

ˇ Petrus dan Yohanes menyiapkan Paskah ˇ Yesus dan sepuluh rasul menyusul menjelang malam

2011 Ming. 17 April 2012 2013

13 NISAN (saat matahari terbenam)

Matius 28:1-15 Markus 16:1-8 Lukas 24:1-49 Yohanes 20:1-25 gt 127, par. 10 sampai 129, par. 10

Matius 27:62-66 Markus Lukas Yohanes gt 127, par. 8-9

Matius 27:1-61 Markus 15:1-47 Lukas 22:63–23:56 Yohanes 18:28-40 gt 121 sampai 127, par. 7

Matius 26:36-75 Markus 14:32-72 Lukas 22:39-62 Yohanes 18:1-27 gt 117 sampai akhir 120

Matius 26:20-35 Markus 14:17-31 Lukas 22:14-38 Yohanes 13:1–17:26 gt 113, par. 2 sampai akhir 116

Matius 26:17-19 Markus 14:12-16 Lukas 22:7-13 Yohanes gt 112, par. 5 sampai 113, par. 1


AJARLAH ANAK ANDA

Ia Dikasihi oleh Allah dan Teman-temannya

T

IDAK ada yang tahu namanya. Ia sekarang hanya dikenal menurut nama bapaknya, Yefta. Mari kita memeriksa Alkitab dan mencari tahu tentang kedua orang ini. Kita akan melihat bahwa putri Yefta dikasihi bukan hanya oleh Allah melainkan oleh teman-temannya juga. Kita bisa membaca kisah tentang Yefta dan putrinya dalam Alkitab di Hakim-Hakim pasal 11. Karena Yefta adalah hamba Allah yang setia, ia pasti dengan rutin membahas Firman Allah bersama putrinya. Yefta hidup sebelum umat Allah, Israel, meminta seorang raja untuk memerintah atas mereka. Yefta seorang pria kuat yang hebat dalam peperangan. Maka, orang Israel meminta dia untuk memimpin mereka melawan orang Ammon, bangsa tetangga yang terus berperang dengan orang Israel. Yefta menginginkan bantuan Allah untuk mengalahkan orang Ammon, maka ia membuat sebuah janji. Yefta mengatakan bahwa jika Yehuwa memberikan kemenangan kepadanya, ia akan menyerahkan kepada Yehuwa orang pertama yang keluar dari rumahnya sewaktu ia pulang. Orang itu akan melayani selama sisa hidupnya di tabernakel Allah—tempat ibadat kepada Allah di zaman itu. Tahukah kamu siapa yang pertama keluar?—1 1 Bila Anda membaca bersama seorang anak, tanda pisah (—) adalah pengingat untuk jeda dan menganjurkan sang anak untuk mengutarakan diri.

25


Ya, putri Yefta! Yefta sedih sekali. Ia hanya memiliki satu anak. Namun, ia telah membuat janji kepada Yehuwa dan harus memenuhinya. Putrinya langsung mengatakan, �Bapakku, jika engkau telah membuka mulutmu kepada Yehuwa, lakukanlah kepadaku menurut apa yang telah keluar dari mulutmu.� Kemudian, ia meminta waktu selama dua bulan agar dapat pergi ke pegunungan untuk menangis. Mengapa ia bersedih? Karena dengan memenuhi ikrar ayahnya, ia harus mengorbankan haknya untuk menikah dan memiliki anak-anak. Meskipun demikian, ia tidak menganggap keinginannya sendiri sebagai hal yang terpenting. Ia ingin menaati ayahnya dan loyal kepada Yehuwa. Menurut kamu, apakah ia membuat Yehuwa dan ayahnya bahagia?— Maka, Yefta mengirim putrinya selama dua bulan dengan gadis-gadis lain temannya. Ketika ia kembali, ayahnya memenuhi ikrarnya dengan mengirim putrinya ke tabernakel Allah di Syilo selama sisa hidupnya. Setiap tahun, para wanita muda Israel pergi ke Syilo dan memberi dukungan kepada putri Yefta. Apa kamu kenal anak-anak muda yang taat kepada orang tua mereka dan mengasihi Yehuwa?— Kamu sebaiknya berkenalan dan berteman dengan mereka. Kalau kamu meniru putri Yefta dan taat dan loyal, kamu akan mendapat teman-teman yang baik. Kamu akan membuat orang tuamu bahagia, dan Yehuwa akan mengasihimu juga.

BACA DALAM ALKITABMU

Ulangan 6:4-6 Hakim-Hakim 11:30-40 1 Korintus 7:37, 38


PEMBACA BERTANYA . . . Apakah Saksi-Saksi Yehuwa bersedia menerima perawatan medis? ˇ Yesus mengatakan bahwa ”orang sehat tidak membutuhkan tabib, tetapi orang sakit membutuhkannya”. (Matius 9:12) Kata-katanya menyiratkan bahwa Alkitab tidak melarang seseorang mencari pertolongan dari para tenaga medis profesional. Maka, Saksi-Saksi Yehuwa dengan senang hati mau menerima obat dan perawatan medis. Mereka ingin tetap sehat dan panjang umur. Malah, seperti Lukas, yaitu orang Kristen pada abad pertama, banyak di antara Saksi-Saksi Yehuwa adalah dokter.—Kolose 4:14. Tetapi, Saksi-Saksi Yehuwa tidak bersedia menerima jenis perawatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab. Misalnya, mereka menolak transfusi darah karena Alkitab melarangkan penggunaan darah untuk menyehatkan badan. (Kejadian 9:4; Imamat 17:1-14; Kisah 15:28, 29) Firman Allah juga melarangkan prosedur atau perawatan kesehatan yang ada kaitannya dengan ”tenaga gaib”, atau spiritisme.—Yesaya 1:13; Galatia 5:19-21. Banyak tenaga medis profesional memberikan perawatan yang menyelamatkan kehidupan yang tidak bertentangan dengan standar Alkitab. Perawatan seperti itu, yang dipilih dan bisa diterima oleh banyak Saksi, sering kali lebih baik mutunya daripada perawatan yang mengabaikan tuntutan Allah. Tentu saja, ada banyak pendapat mengenai masalah kesehatan. Apa yang mungkin bermanfaat bagi seseorang bisa jadi tidak manjur bagi orang lain. Maka, orang-orang yang berupaya mendapatkan diagnosis profesional yang akurat dan perawatan untuk suatu penyakit bisa mencari pendapat medis lain.—Amsal 14:15. Tidak setiap Saksi akan membuat pilihan medis yang sama. Selama tidak ada pelanggaran hukum Alkitab, Firman Allah mengizinkan adanya hati nurani yang berbeda di antara orang-orang Kristen. (Roma 14:2-4) Karena itu, setiap individu hendaknya menyelidiki pengobatan apa pun yang disarankan dan memastikan bahwa itu tidak bertentangan dengan hati nuraninya yang telah dilatih Alkitab. —Galatia 6:5; Ibrani 5:14.

Dalam hal membuat keputusan, seorang Saksi akan menganggap dirinya seperti pengemudi yang mendekati persimpangan jalan yang ramai. Kalau ia hanya mengikuti mobil-mobil di depannya dan terus melaju di persimpangan itu, ia bisa menimbulkan kecelakaan yang parah. Pengemudi yang bijaksana akan memperlambat kendaraannya dan mengamati arus lalu lintas sebelum melanjutkan perjalanannya. Demikian pula, Saksi-Saksi tidak membuat keputusan medis dengan tergesa-gesa ataupun asal saja mengikuti pendapat umum. Sebaliknya, mereka akan menimbang pilihan yang ada dan memeriksa prinsip-prinsip Alkitab sebelum membuat keputusan. Saksi-Saksi Yehuwa tentu menghargai kerja keras dan pengabdian kalangan yang memberikan perawatan medis. Mereka juga berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh orang-orang tersebut untuk meringankan penyakit mereka.

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

27


WISUDA KE-129 SEKOLAH GILEAD

”Hari Ini Milik Saudara”

P

ADA 11 September 2010, hampir 8.000 orang berkumpul untuk acara istimewa—wisuda kelas ke-129 Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal. ”Hari ini milik Saudara,” kata Samuel Herd dari Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa kepada para siswa. ”Kami berada di sini untuk bersukacita bersama Saudara!” ”Telinga yang Mendengar” Saudara Herd memulai acara dengan membahas bahwa semua orang Kristen perlu memanfaatkan ”telinga yang mendengar” dengan memberikan perhatian kepada Firman Allah. (Amsal 20:12) ”Saudara telah menyendengkan telinga kepada Yehuwa selama beberapa bulan ini,” kata Saudara Herd kepada kelas itu, ”dan Saudara akan terus melakukannya selama-selamanya.” Bagaimana para utusan injil baru dapat menggunakan telinga mereka dengan bijaksana? ”Dengan menyimak Firman Allah,” ujar Saudara Herd. Ia menambahkan, ”Banyak yang akan disampaikan dalam acara hari ini yang akan menyiapkan Saudara untuk bekerja sebagai utusan injil di tahun-tahun mendatang.” ”Percayalah kepada Yehuwa dengan Segenap Hati” ¨ Gerrit Losch, anggota Badan Pimpinan, menyampaikan kepada para siswa tema yang menggugah ini. Ia mengisahkan banyak peristiwa kala umat Allah, dahulu dan sekarang, memperlihatkan kepercayaan kepada Yehuwa. Begitu pula, ”para utusan injil perlu menunjukkan kepercayaan berkenaan dengan tugas ¨ mereka,” jelas Saudara Losch. Ia mengatakan, ”Misalnya, Saudara mungkin bertanya-tanya, ’Sanggupkah saya mempelajari bahasa baru? Sanggupkah saya menyesuaikan diri dengan budaya baru? Sanggupkah saya memerangi pe28

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

rasaan rindu kampung halaman?’ ” Jawaban¨ nya? Saudara Losch mendesak kelas itu untuk ”percaya kepada Yehuwa”. ¨ Saudara Losch juga membacakan Amsal 14: 26, yang menyatakan, ”Dalam takut akan Yehuwa ada keyakinan yang kuat.” Kepercayaan kita kepada Yehuwa akan bertumbuh jika kita merenungkan bahwa Ia telah memberkati kita dengan banyak cara. Alkitab mengatakan bahwa orang yang percaya kepada Yehuwa ”akan menjadi seperti pohon yang ditanam dekat air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air; ia tidak akan melihat apabila panas tiba, dedaunannya tetap subur”.—Yeremia 17:7, 8. Pelajarannya jelas. ”Tidak soal apa yang akan ¨ terjadi,” kata Saudara Losch, ”yang perlu Saudara percayai adalah Yehuwa.” ”Tirulah Para Malaikat yang Setia” Itulah pokok bahasan khotbah anggota Badan Pimpinan Stephen Lett. Para malaikat memberikan teladan bagus bagi kita. ”Segala yang Alkitab singkapkan tentang mereka patut ditiru,” kata Saudara Lett. Ia lalu menunjukkan empat ciri khas malaikat-malaikat setia yang sebaiknya kita tiru—ketekunan, kerendahan hati, kesediaan untuk membantu, dan integritas. Alkitab melaporkan bahwa seorang malaikat melawan ’pangeran dari Persia’—hantu yang sangat kuat—selama 21 hari. (Daniel 10:13) Malaikat itu memperlihatkan ketekunan. Orang Kristen pun ’bergulat melawan kumpulan roh yang fasik’, jelas Saudara Lett. (Efesus 6:12)

”Sewaktu ada yang coba memuji . . . , hindarkan perhatian kepada diri sendiri”


”Berjuanglah keras untuk terus menunaikan tugas Saudara,” katanya kepada para siswa. Tatkala Manoah, ayah Simson, menanyai seorang malaikat siapa namanya, malaikat itu tidak mau memberi tahu. Malaikat itu memperlihatkan kerendahan hati. (Hakim 13: 17, 18) Saudara Lett berkata kepada para siswa, ”Sewaktu ada yang coba memuji atau menyanjung kesanggupan Saudara, dengan rendah hati hindarkan perhatian kepada diri sendiri dan arahkan itu kepada Yehuwa dan organisasiNya.”—1 Korintus 4:7. Ketika Yesus berada di Taman Getsemani tidak lama sebelum kematiannya, ”seorang malaikat dari langit muncul kepadanya dan menguatkannya”. (Lukas 22:43) Malaikat itu menunjukkan kesediaan untuk membantu. ”Berdoalah mohon bantuan untuk bisa mengetahui apa kebutuhan yang sebenarnya di tempat tugas Saudara sebagai utusan injil,” kata Saudara Lett, ”lalu dengan bantuan Yehuwa, berupayalah memenuhi kebutuhan itu.” Karena hanya minoritas malaikat yang ikut Setan dalam pemberontakannya, kita dapat mengatakan bahwa mayoritas makhluk surgawi ini adalah teladan integritas yang luar biasa. —Penyingkapan (Wahyu) 12:4. ”Seperti para malaikat yang setia itu, lawanlah Iblis,” desak Saudara Lett kepada para siswa. ”Lawanlah Iblis, dan ia akan lari darimu.” —Yakobus 4:7. Tiga Hal Menarik Lainnya dari Acara ”Teruslah Jadikan Yehuwa Gunung Batu Hati Saudara.” Sewaktu mengulas topik menarik tersebut, yang didasarkan atas Mazmur 73:26, Gary Breaux, anggota Panitia Cabang Amerika Serikat, membantu para siswa menghargai perlunya mengandalkan Yehuwa. Apa maksudnya Yehuwa seperti gunung batu? ”Gunung batu bisa menahan selembar kertas saat angin badai,” ujar Saudara Breaux. ”Begitu juga, Yehuwa bisa menjadi pengaruh yang memantapkan yang dapat melindungi hati Saudara.” Tentu saja, hati bisa menyesatkan kala kita menghadapi ujian ketekunan. (Yeremia 17:9) Iklim baru, makanan

baru, kawan-kawan baru di rumah utusan injil —semua ini bisa menyebabkan seseorang berpikir untuk berhenti. ”Saudara akan menghadapi situasi ketika Saudara harus mempertimbangkan berbagai opsi dan membuat keputusan,” ujar Saudara Breaux. ”Apakah Saudara akan memilih haluan yang akan menyenangkan Yehuwa? Jika demikian, Yehuwa akan menjadi ’gunung batu hati Saudara’. Ia akan mengarahkan langkah Saudara.” ”Apakah Saudara Punya Cukup Iman untuk Tidak Takut Basah?” Instruktur Gilead Sam Roberson mengembangkan tema itu berdasarkan Yosua pasal 3. Bagaimana jutaan orang Israel bisa menyeberangi Sungai Yordan saat airnya meluap? Yehuwa menyuruh Yosua memerintahkan para imam untuk ”berhenti dan terus

”Akan ada ’Sungai-Sungai Yordan’ dalam kehidupan Saudara” berdiri di dalam Sungai Yordan”. Allah berjanji, ”Pada saat telapak kaki para imam . . . berhenti di dalam air Sungai Yordan, air Sungai Yordan akan terputus, . . . dan air itu akan berhenti mengalir seperti sebuah bendungan.” (Yosua 3:8, 13) Saudara Roberson memberi tahu para siswa, ”Akan ada ’Sungai-Sungai Yordan’ dalam kehidupan Saudara yang akan menghalangi Saudara untuk memperoleh berkat jika Saudara membiarkannya.” Misalnya, bisa jadi ada tantangan dalam bergaul serasi dengan sesama utusan injil. Solusinya? ”Lihat pekerjaannya; bukan pekerjanya.” Saudara Roberson mendesak kelas itu, ”Jika Saudara memperlihatkan iman dengan tidak takut basah, Yehuwa akan membantu Saudara menyeberangi ’Sungai-Sungai Yordan’ dalam kehidupan Saudara sebagai utusan injil.” ”Tetapkan Rencana Saudara dengan Teguh.” Itulah pokok bahasan yang dikembangkan instruktur Gilead William Samuelson. Khotbahnya berdasarkan Amsal 16:3, yang berbunyi, ”Gulingkanlah perbuatanmu kepada Yehuwa MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

29


Siswa-siswa Gilead memperagakan kembali salah satu pengalaman mereka menginjil

dan rencana-rencanamu akan ditetapkan dengan teguh.” Saudara Samuelson menanyai para siswa, ”Apakah ayat ini memaksudkan bahwa Saudara tidak perlu membuat rencana selain ’menggulingkan perbuatan Saudara’ kepada Yehuwa?” Tidak, katanya, karena Amsal 16:1 menyatakan, ”Manusialah yang mengatur hal-hal yang ada dalam hatinya.” Saudara Samuelson berkata, ”Yehuwa tidak secara mukjizat mengatur hati Saudara. Sebaliknya, Saudara perlu memastikan bahwa Saudara dimotivasi ke arah yang benar. Dengan belajar, berdoa, dan menjalin ikatan erat dengan kantor cabang setempat, Saudara akan terus memiliki hati yang bisa membimbing Saudara, dan Yehuwa sendiri akan menetapkan rencana Saudara dengan teguh.” Pengalaman dan Wawancara Sebagai bagian dari pelatihan mereka, siswa Gilead bergabung dengan sidang Saksi-Saksi Yehuwa setempat dalam pekerjaan penginjilan. Mark Noumair, instruktur Gilead lainnya, mewawancarai sejumlah siswa mengenai peng30

MENARA PENGAWAL ˙ 1 FEBRUARI 2011

alaman mereka. Yang khususnya ditonjolkan adalah peranan doa untuk menemukan orangorang berhati jujur. Misalnya, sepasang suami istri berada di sebuah restoran siap-saji. Seorang karyawan memerhatikan bahwa mereka berdoa dalam hati. Ia mendekati mereka dan bertanya apakah mereka Saksi-Saksi Yehuwa. Setelah dijawab ya, karyawan itu menjelaskan bahwa ia dibesarkan sebagai Saksi tetapi telah meninggalkan imannya. Ia bahkan pernah melakukan kejahatan dan dipenjarakan. Pemuda itu kini merasa ia ingin kembali kepada Yehuwa. Ia juga berkata bahwa sebelum suami istri itu masuk ke restoran, ia berdoa kepada Allah, menyatakan hasratnya agar dibantu meluruskan hidupnya. Doanya dijawab! Dengan tema ”Kecaplah dan Lihat bahwa Yehuwa Itu Baik”, Rudi Hartl dari Departemen Korespondensi mewawancarai Wayne Wridgway dari Mozambik, Jason Reed dari Cile, dan Kenji Chichii dari Nepal. Ketiganya utusan injil lulusan Gilead. Saudara-saudara ini berbicara terus terang tentang beberapa tantangan yang mereka hadapi sebagai utusan injil baru—belajar bahasa baru, menyesuaikan diri dengan budaya baru, atau mengatasi perasaan rindu kampung halaman. ”Satu hal yang membantu kami adalah menjalin persahabatan di sidang baru secepat mungkin,” tutur Saudara Chichii. ”Semakin dekat dengan sidang, semakin mudah bagi kami untuk mengatasi rindu kampung halaman.” Tidak lama setelah ke-56 siswa menerima diploma, seorang wisudawan membacakan surat ucapan penghargaan yang menyentuh hati dari kelas itu. Bagian yang ditujukan kepada Badan Pimpinan berbunyi, ”Sebagai satu kelas, kami mengamati langsung bagaimana Saudara dengan pengasih dan tak kenal lelah memberi diri, mempersiapkan kurikulum, mengunjungi kelas, dan memberi kami instruksi rohani yang bagus. Karena menerima kasih Saudara, kami akan berupaya sebisa-bisanya untuk meniru teladan kasih, kesabaran, kerendahan hati, dan minat pribadi Saudara sewaktu tiba di daerah tugas kami.”


Lulusan Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal Kelas Ke-129 Pada daftar di bawah ini, baris dinomori dari depan ke belakang, dan nama diurutkan dari kiri ke kanan pada setiap baris. ˜ (1) Munaretto, R.; Olofsson, Y.; Budden, K.; Najdzion, L.; Moya, G.; Trevino, G.; Dion, A.; Fleegle, A. (2) Smith, J.; Michael Raj, J.; Smith, S.; Paramo, A.; McDonald, J.; Deans, M.; Joyal, S.; Watson, L. (3) Joyal, C.; Crawley, T.; Hacker, D.; Shynkarenko, J.; Knapp, T.; Ayling, J.; Highley, C.; Olofsson, B. (4) Fitzpatrick, M.; Najdzion, B.; Skallerud, L.; Harris, A.; Harris, S.; Budden, R.; Paramo, Y.; Skallerud, K. (5) Crawley, B.; Michael Raj, J.; Lodge, A.; Lodge, R.; Herms, N.; Fitzpatrick, J.; Moya, R.; Munaretto, P. ˜ (6) Watson, S.; Deans, M.; Hacker, J.; McDonald, J.; Trevino, J.; Harris, S.; Herms, C.; Harris, P. (7) Shynkarenko, V.; Highley, T.; Smith, A.; Dion, J.; Ayling, R.; Smith, B.; Knapp, T.; Fleegle, B.

Kelas ditugasi ke 25 negeri di bawah ini

JERMAN

STATISTIK KELAS

9 56 28 33,0 17,9

POLANDIA RUMANIA

SERBIA MAKEDONIA

BULGARIA

negeri yang diwakili INDIA

siswa GAMBIA

pasangan suami istri rata-rata usia rata-rata tahun sejak dibaptis

13,3 rata-rata tahun dalam dinas sepenuh waktu

SIERRA LEONE LIBERIA PANTAI GADING

PANAMA

UGANDA KONGO (KINSHASA)

PERU BOLIVIA

MALAYSIA

KENYA TANZANIA MOZAMBIK

INDONESIA

ZIMBABWE BOTSWANA

MADAGASKAR SWAZILAND

DAERAH TUGAS UTUSAN INJIL


Apa yang dapat dilakukan pasangan suami istri untuk mempererat hubungan mereka? LIHAT HALAMAN 4.

Apakah Allah mempunyai nama? LIHAT HALAMAN 16.

Patutkah orang tua berupaya mengajar anak-anak mereka nilai-nilai moral yang baik? LIHAT HALAMAN 18-20.

Apa ”perjamuan malam Tuan” itu? LIHAT HALAMAN 21-22.

Patutkah para pengikut Yesus mengupayakan perawatan medis? LIHAT HALAMAN 27.

Apakah Anda berminat dikunjungi?

www.watchtower.org

wp11 02/01-IN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.