Tribune Express LK2 - Tokoh Hukum: Yusril Ihza Mahendra

Page 1


Tokoh Hukum: Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. Oleh: Akbar Ksatriyo Hajriawan Staf Literasi dan Penulisan LK2 FHUI 2021

Sumber: detiknews

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc merupakan seorang tokoh di bidang hukum yang sudah malang melintang di dunia hukum dan perpolitikan Indonesia.1 Beliau lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur pada tanggal 5 Februari 1956. Beliau merupakan seorang pengacara, pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia. Dalam profesi pekerjaan, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia. Selain berkancah di dalam negeri, beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional seperti sidang AALCO yang merupakan konferensi internasional tentang tsunami, konferensi tingkat tinggi asia afrika, serta berbagai kegiatan lainnya. Keluarga Yusril dari pihak ayahnya berasal dari Johor, Malaysia. Kakek buyutnya yang Bernama Haji Thaib merupakan seorang bangsawan kesultanan Johor. Namun keluarga ayahnya telah menetap di Belitung sejak awal abad ke-19. Keluarga dari pihak ibunya berasal

1

Ghazali, Sosok Politik Islam. (Jakarta: Raja Grafindo, 1999), hlm. 54.


dari Payakumbuh, Sumatera Barat.2 Kakeknya merupakan seorang sutradara teater tradisional, sedangkan ayahnya adalah seorang penulis naskah dan novel. Oleh karena itu, Yusril melanjutkan tradisi seorang cendekiawan Melayu yang mendalami ilmu filsafat, hukum, dan kesenian. Beliau `menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan juga menekuni Ilmu Filsafat di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Kemudian ia mengambil gelar Master di University of the Punjab, Pakistan pada tahun 1985 dan gelar Doktor Ilmu Politik di Universitas Sains Malaysia pada tahun 1993.3 Yusril juga sempat belajar singkat selama setahun di Akademi Teater di Taman Ismail Marzuki. Sejak muda, Yusril sudah menjadi sosok yang aktif dalam berbagai organisasi. Dia menjadi Sekretaris KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia) Rayon Belitung Timur ketika masih kelas I SMP. Setelah menjadi mahasiswa UI, Yusril pernah menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum UI dan menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UI sampai lembaga-lembaga kemahasiswaan itu dibubarkan oleh Mendikbud Dr Daoed Joesoef pada tahun 1978. Semasa SMP dan SMA Yusril pernah bergabung ke organisasi Pemuda Muslimin Indonesia, sebuah organisasi sayap Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Bersama Jimly Asshiddiqie, Toto Tasmara, Abdurrahman Tardjo dan kawan-kawan Yusril ikut mendirikan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (kini BKPMRI). Selama mahasiswa ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pernah menjadi anggota Majelis Pekerja Kongres PB HMI di bawah Ketua Umum PB HMI Abdullah Hehamahua. Yusril pernah menjadi pengurus Majelis Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dibawah pimpinan KH AR Fachruddin (1985-1990), Pengurus Pusat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang dipimpin oleh Mohammad Natsir dan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di bawah pimpinan BJ Habibie. Awal mula karier Yusril dimulai sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Disana beliau mengajar beberapa mata kuliah seperti Studia Islamica, Hukum Tata Negara, Perbandingan Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. 4 Beliau memulai karier akademiknya dari bawah sebagai asisten dosen dari Prof Osman Raliby dan Prof Dr Ismail Suny hingga akhirnya ia sendiri menjadi seorang Guru Besar Hukum Tatat 2

Suprizal Tanjung, “Silsilah Yusril Ihza Mahendra datuak Maharajo Palinduang”https://suprizaltanjung.wordpress.com/2012/08/24/silsilah-yusril-ihza-mahendra-datuak-maharajopalinduang/, diakses 30 November 2021. 3 Eko Setiawan, “Biografi Yusril Ihza Mahendra” https://www.merdeka.com/yusril-ihzamahendra/profil/, diakses 30 November 2021. 4 F Syam, “Pemikiran dan Perilaku Politik Yusril Ihza Mahendra.” UIN (2013). Hlm. 15.


Negara pada tahun 1998. Yusril membacakan Pidato Pengukuhannya sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia dengan judul “Politik dan Perubahan Tafsir Konstitusi” di hadapan Rapat Senat Guru Besar Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Rektor Universitas Indonesia. Setelah berkarir di bidang akademik, pada tahun 1996 Yusril mulai berkarier di lingkup pemerintahan. Beliau ditugasi untuk menyiapkan naskah-naskah Kepresidenan, mulai dari surat-surat sampai menulis draf pidato Presiden Soeharto hingga menulis naskah-naskah masa kepresidenan BJ Habibie. Selanjutnya ketika Yusril menjadi Menteri Sekretaris Negara, dirinya juga menulis naskah pidato untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hingga tahun 1998, Yusril telah menulis pidato untuk Presiden Suharto sebanyak 204 buah. Sedangkan untuk Presiden SBY, Yusril menulis lebih dari 300 naskah pidato. Ketika masa Reformasi 1998, Yusril juga menjadi salah satu pihak yang mendukung adanya perubahan politik di Indonesia dan menyarankan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya demi kepentingan dan stabilitas politik di Indonesia. Yusril bersama beberapa tokoh lainnya seperti Syafruddin Bahar, Sunarto Sudarno, dan Bambang Kesowo juga menulis pidato berhentinya Soeharto.5 Selama berkarir di pemerintahan, Yusril juga menempati beberapa posisi dalam kabinet pemerintahan seperti Menteri Hukum dan Perundangan-Undangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu. Atas seluruh jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, Presiden RI menganugerahi Yusril dengan tanda jasa Bintang Bhayangkara Utama (2004) dan Bintang Mahaputra Adipradana (2015). Selanjutnya Yusril juga menjajaki dunia perpolitikan. Yusril bersama beberapa reformis muslim mendirikan sebuah partai politik yaitu Partai Bulan Bintang. Partai ini digagas sebagai penerus cita-cita perjuangan Partai Masyumi terdahulu. Dalam partai tersebut, Yusril berposisi sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang meraih suara sebanyak 2,84% dan menempatkan 13 wakilnya di parlemen. 6 Bersama Amien Rais, Yusril ikut mengusung Abdurrahman Wahid untuk menjadi presiden Indonesia. Selain aktif berpolitik, Yusril juga rajin menulis buku, jurnal, dan kolom artikel di berbagai 5

Administrator, “Naskah Pernyataan Berhenti Presiden Soeharto 21 Mei 1998” https://yusril.ihzamahendra.com/2008/01/17/naskah-pernyataan-berhenti-presiden-soeharto-21-mei-1988/, diakses 30 November 2021. 6

Suara DPR-RI 2004.


media massa. Fokus tulisannya berkisar pada masalah hukum tata negara, agama, filsafat, dan politik. Beliau bersama saudara-saudaranya juga mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm SCBD – Bali Office.


DAFTAR PUSTAKA BUKU Ghazali. Sosok Politik Islam. (Jakarta: Raja Grafindo, 1999), hlm. 54.

JURNAL F Syam. “Pemikiran dan Perilaku Politik Yusril Ihza Mahendra.” UIN (2013). Hlm. 15.

INTERNET Administrator. “Naskah Pernyataan Berhenti Presiden Soeharto 21 Mei 1998” https://yusril.ihzamahendra.com/2008/01/17/naskah-pernyataan-berhenti-presidensoeharto-21-mei-1988/. Diakses 30 November 2021. Eko Setiawan. “Biografi Yusril Ihza Mahendra” https://www.merdeka.com/yusril-ihzamahendra/profil/, Diakses 30 November 2021. Suprizal Tanjung. “Silsilah Yusril Ihza Mahendra datuak Maharajo Palinduang” https://suprizaltanjung.wordpress.com/2012/08/24/silsilah-yusril-ihza-mahendradatuak-maharajo-palinduang/. Diakses 30 November 2021.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.