KDI - Tersandung Sistem First-to-File dalam Perlindungan Merek di Indonesia

Page 1


Tersandung Sistem First-to-file Dalam Perlindungan Merek di Indonesia, Dapatkah Gojek dan Tokopedia Mempertahankan Merek GoTo? Oleh Nafila Andriana Putri Staf Literasi dan Penulisan LK2 FHUI 2021

Artikel Berita 1

Gojek & Tokopedia Digugat Rp 2 T, Dituding Plagiat Merek GOTO

Penulis dan Ilustrasi : CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Terbit Financial Technology menggugat PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia senilai Rp 2,08 triliun atas sengketa merek GOTO. Gugatan

ini

didaftarkan

pada

2

November

2021

dengan

nomor

perkara

71/Pdt.Sus-HKI/Merek/2021/PN Niaga Jkt.Pst. Sidang pertama gugatan PT Terbit Financial Technology ini dijadwalkan pada 9 November 2021, pukul 10 WIB hingga selesai. PT Terbit Financial Technology menunjuk Mochammad Fatoni SH sebagai kuasa hukum.


Dalam petitum gugatan yang dilihat di SIPP PN Jakpus, Senin (8/11/2021), Terbit Financial Technology mengaku sebagai satu-satunya pemilik dan pemegang hak yang sah atas merek terdaftar "GOTO" beserta segala variannya. Mereka menyebut merek "GOTO", "goto", dan "goto financial" mempunyai persamaan dengan merek "GOTO" milik perusahaan.

"Menyatakan Para Tergugat telah melakukan pelanggaran hak atas merek "GOTO" milik Penggugat yang terdaftar dengan Nomor: IDM000858218 pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI," bunyi salah satu poin petitum yang disampaikan Terbit Financial Technology ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas perkara ini PT Terbit Financial Technology meminta pengadilan menghukum Gojek dan Tokopedia secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi materiil sebesar Rp 1.836.926.000.000 atau Rp 1,8 triliun lebih. Untuk ganti rugi imaterial, PT Terbit Financial Technology meminta ganti rugi Rp 250 miliar. Selanjut meminta Gojek dan Tokopedia membayar uang paksa (dwangsom) senilai Rp 1 miliar untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan atas perkara ini. Mereka juga meminta Gojek dan Tokopedia menghentikan penggunaan merek "GOTO" atau segala variannya." "Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij voorraad) walaupun ada bantahan (Verzet) maupun kasasi. Menghukum Para Tergugat membayar biaya perkara ini," bunyi petitum itu.

Sumber

:

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211108102908-37-289752/gojek-tokopedia-digugat-r p-2-t-dituding-plagiat-merek-goto


Artikel Berita 2 Gojek & Tokopedia Siap Lawan Balik Gugatan PT TFT soal Merek GOTO

Penulis : Selfie Miftahul Jannah Ilustrasi : Tirto.id tirto.id - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia yang saat ini bernama GoTo bersiap untuk menggugat balik PT Terbit Financial Technology (PT TPT). Gugatan balik ini akan dilakukan Gojek dan Tokopedia usai PT TFT melaporkan atas kepemilikan merek dagang GoTo ke Polda Metro Jaya. Melalui kuasa hukumnya, Juniver Girsang & Partners menjelaskan kliennya akan mengambil langkah hukum atas gugatan yang sudah dilayangkan oleh PT TFT itu. “Klien kami dengan tegas akan mengambil langkah hukum terukur terhadap PT TFT dan siapapun yang berniat buruk sesuai dengan koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku demi memastikan usaha klien kami bisa berjalan dan terus memberikan manfaat positif bagi jutaan masyarakat, keluarga dan usaha UMKM di Indonesia," jelas kuasa hukum dalam surat keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).


Kuasa hukum GoTo menjelaskan meskipun tidak aktif menggunakan dan memanfaatkan merek GOTO, PT TFT dinilai dengan sengaja menggunakan hak atas merek GOTO di kelas barang dan jasa nomor 42, guna menghambat gerak maju dan terindikasi akan mematikan langkah usaha GoTo. Apalagi, lanjutnya GOTO dinilai terlihat jelas mengklaim satu-satunya pihak yang berhak menggunakan merek GOTO, bahkan ekstremnya tanpa alas hak PT TFT juga melarang kliennya menggunakan merek goto atau goto financial untuk alasan dan keperluan apapun. "Untuk diketahui publik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa telah memiliki hak penuh untuk menggunakan merek GOTO untuk kelas barang dan jasa No 9, 36 dan 39, jadi tidak benar bila ada pihak lain yang mengaku sebagai satu-satunya pemilik merek GOTO," tulis kuasa hukum. Saat ini PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sedang memproses pendaftaran merek GOTO, goto, dan goto financial untuk 21 jenis barang dan jasa di Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI. PT Terbit Financial Technology mengadukan Gojek dan Tokopedia atas penggunaan merek dagang GoTo yang dianggap memiliki kesamaan dengan nama produk korporasi tersebut. “Bunyinya sama GoTo, jadi (singkatan dari) Gojek-Tokopedia, sedangkan PT Terbit memiliki hak paten atas merek GOTO tersebut. Pelafalannya sama,” kata kuasa Hukum PT Terbit Financial Technology Alfons Loemau, di Polda Metro Jaya, Selasa (9/11/2021). Dia menegaskan kliennya mempunyai hak paten atas merek GoTo yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Industrial Kementerian Hukum dan HAM dengan sertifikat Nomor: IDM00085218 kelas 42 bertanggal 10 Maret 2020. Berdasarkan segi penulisan penulisan merek milik PT Terbit Financial Technology menggunakan huruf kapital, sedangkan para terlapor tidak seluruhnya menggunakan huruf kapital.


“(Terlapor) para CEO dari Gojek dan Tokopedia. Kami tempuh proses pidana," sambung Alfons. Pengaduan

PT

Terbit

Financial

Technology

diterima

dengan

nomor

LP/B/5083/X/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA. Para terlapor disangka Pasal 100 ayat (2) dan/atau Pasal 102 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Sumber : https://tirto.id/gleL


Artikel Berita 3 Sengketa Merek GoTo, PT Terbit Siap Ladeni Langkah Hukum Gojek

Penulis : Siti Yona Hukmana Ilustrasi : Medcom.id Jakarta: PT Terbit Financial Technology siap meladeni langkah hukum PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Gojek menuding PT Terbit berupaya menghambat laju pergerakan bisnis dengan melaporkan kasus penggunaan merek GoTo. "Upaya tersebut seharusnya patut ditempuh untuk melindungi klien, selain dari tuntutan menggunakan merek secara melanggar hukum," kata kuasa hukum PT Terbit, Alfons Loemau, saat dikonfirmasi, Rabu, 17 November 2021.


Alfons menyanggah tudingan Gojek dan Tokopedia terhadap kliennya atas penghambatan bisnis. Dia menganggap tudingan itu palsu. Menurut dia, PT Terbit pemilik sah merek GOTO pada kelas 42 sesuai Sertifikat Merek Nomor IDM000858218 sejak 10 Maret 2020 sampai 10 Maret 2030. Perlindungan merek ini dikeluarkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Sementara itu, kata Alfons, Gojek dan Tokopedia baru merger pada pertengahan 2021 lalu memakai merek GoTo. Nama itu menyerupai produk milik PT Terbit. Perbedaannya hanya pada huruf kapital. Sebelumnya, kuasa hukum Gojek, Juniver Girsang, menyatakan akan menempuh jalur hukum buntut pelaporan merek GoTo. Dia menilai PT Terbit berupaya menghambat kemajuan Gojek dan Tokopedia. Juniver menegaskan kliennya memiliki hak penuh atas merek GoTo. "Ekstremnya, tanpa alas hak, PT Terbit Financial Technology juga melarang klien kami menggunakan merek GoTo atau GOTO financial untuk alasan dan keperluan apa pun," kata Juniver dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 November 2021. Juniver mengungkapkan kliennya memiliki hak penuh untuk menggunakan merek GoTo dalam kelas barang dan jasa nomor 9, 36, dan 39. Dia menyebut seseorang tak bisa mengaku sebagai satu-satunya pemilik merek GOTO. PT Terbit Financial Technology melaporkan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dan PT Tokopedia ke Polda Metro Jaya. Laporan terhadap Gojek dan Tokopedia teregistrasi dengan nomor LP/B/5083/X/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 13 Oktober 2021. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, PT Tokopedia, beserta para CEO perusahaan tersebut menjadi terlapor. Mereka diadukan dengan Pasal 100 ayat (2) dan atau Pasal 102 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.


Sumber

:

https://www.medcom.id/nasional/hukum/0k84Ag9k-sengketa-merek-goto-pt-terbit-siap-laden i-langkah-hukum-gojek


Analisis

Tersandung Sistem First-to-file Dalam Perlindungan Merek di Indonesia, Dapatkah Gojek dan Tokopedia Mempertahankan Merek GoTo? Oleh Nafila Andriana Putri Staf Literasi dan Penulisan LK2 FHUI 2021

sumber gambar : https://www.gotocompany.com/

Dalam memperdagangkan barang atau jasa, merek merupakan suatu aspek penting yang mempengaruhi kesuksesan dari sebuah produk barang atau jasa. Hal ini disebabkan oleh tujuan penggunaan merek adalah untuk memudahkan konsumen membedakan produk yang satu dengan yang lainnya sehubungan dengan kualitas, kepuasan, dan kesetiaan pada suatu produk.1 Adapun bentuk merek dapat berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua).2 Karena peranan merek yang sangat penting, pelaku usaha berlomba-lomba untuk membangun citra merek (brand image) yang baik pada produknya. Bahkan kadangkala yang 1

Nadia Kusuma Wardhana, I Wayan Jaman Adi Putra, dan Handri Dian Wahyudi, “Pengaruh Citra Merek terhadap Kepercayaan,” Jurnal Ekonomi Bisnis 17 (Maret 2017), hlm. 98 2 Indonesia, Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis, UU Nomor 20 Tahun 2016, LN No. 252 Tahun 2016, TLN No. 5953, Ps. 1 angka 1.


membuat harga dari suatu produk mahal bukanlah produk itu sendiri, tetapi mereknya.3 Contohnya seperti produk-produk dari Apple Inc yang berhasil membangun citra merek yang baik di mata masyarakat. Masyarakat percaya bahwa produk dari Apple Inc dengan mereknya yang berupa gambar buah apel dengan bekas gigitan, memiliki kualitas yang lebih baik daripada pesaing-pesaingnya. Begitu pula dengan Gojek dan Tokopedia yang selalu ingin mempertahankan citra mereknya yang telah baik di masyarakatnya. Gojek adalah perusahaan teknologi yang menawarkan jasa ojek online.4 Sedangkan Tokopedia merupakan perusahaan teknologi yang menyediakan tempat jual-beli online.5 Per Juni 2021, Gojek dan Tokopedia menduduki peringkat pertama dan kedua secara berurutan sebagai startup unicorn di Indonesia. Gojek memiliki nilai valuasi sekitar US$10 miliar, sedangkan Tokopedia memiliki nilai valuasi sekitar US$8 miliar- US$10 miliar.6 Selain itu, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, kehadiran Gojek membawa dampak baik bagi perekonomian nasional dan masyarakat Indonesia. Gojek berkontribusi Rp8,2 triliun per tahun ke dalam perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra pengemudi serta berkontribusi Rp1,7 triliun per tahun ke dalam perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra UMKM.7 Begitu pula dengan Tokopedia, menurut hasil penelitian dari LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang diumumkan dalam diskusi publik ‘Dampak Tokopedia terhadap Perekonomian Indonesia’ pada 10 November 2019, Tokopedia berkontribusi total pendapatan rumah tangga sebesar Rp19,02 triliun.8 Dengan kontribusi dan prestasi sebesar itu, tidak diragukan lagi merek Gojek dan Tokopedia memiliki citra yang baik di mata masyarakat Indonesia.

3

Miftahul Haq, “Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Sengketa Pembatalan Pendaftaran Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek; Studi Kasus Pada Putusan-Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat,” (Tesis Universitas Sumatera Utara, Medan, 2007), hlm. 17. 4 Gojek, “About,” https://www.gojek.com/en-id/about/, diakses 25 November 2021. 5 Tokopedia, “Tentang Tokopedia : Ketahui Lebih Lanjut Tentang Kami,” https://www.tokopedia.com/about/, diakses 25 November 2021 6 Dika Aksara, “Ada Anggota Baru! Ini daftar Unicorn Indonesia Paling Update,” https://bigalpha.id/news/ada-anggota-baru-ini-daftar-unicorn-indonesia-paling-update, diakses 25 November 2021. 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, “Dampak GO-JEK terhadap Perekonomian Indonesia,” https://ldfebui.org/wp-content/uploads/2018/03/Dampak-Gojek-Bagi-Perekonomian-Indonesia.pdf, diakses 25 November 2021. 8 Tokopedia, “Riset LPEM FEB UI: Tokopedia Percepat Pemerataan Ekonomi Digital di Indonesia,” https://www.tokopedia.com/blog/press-release-dampak-tokopedia-bagi-indonesia/, diakses 25 November 2021.


Pada 17 Mei 2021 lalu, Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan penggabungan perusahaan atau merger dengan nama perusahaan GoTo Grup. Kemudian CEO GoTo, Andre Soelistyo, menyatakan bahwa GoTo Group akan menjadi induk perusahaan yang membawahi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.9 Dengan mergernya dua startup unicorn ini, digadang-gadang akan menjadi kekuatan bisnis yang besar di Indonesia. Sayangnya, enam bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 2 November 2021, merek GoTo milik Gojek dan Tokopedia (dalam hal ini didaftarkan oleh PT Aplikasi Karya Bangsa) digugat oleh PT Terbit Financial Technology (selanjutnya disebut PT TFT). PT TFT mengaku bahwa ia adalah satu-satunya pemilik dan pemegang hak atas merek yang sah terhadap merek “GOTO” dengan bukti sertifikat merek bernomor pendaftaran IDM000858218 dan keterangan tanggal dimulai perlindungan yaitu tanggal 10 Maret 2020. Maka dari itu, PT TFT menggugat Gojek dan Tokopedia atas pelanggaran hak atas merek "GOTO", "goto", dan "GoTo Financial" milik mereka yang mempunyai persamaan dengan merek GOTO milik PT TFT. Atas perkara ini PT TFT meminta pengadilan menghukum Gojek dan Tokopedia membayar ganti kerugian baik kerugian materil maupun immaterial dan meminta Gojek dan Tokopedia menghentikan penggunaan merek "GOTO" atau segala variannya.10 Menanggapi hal tersebut, pihak Gojek dan Tokopedia menyatakan bahwa mereka telah memiliki hak untuk menggunakan merek GOTO untuk kelas barang dan jasa No 9, 36 dan 39. Dengan demikian, tidak benar bila ada pihak lain yang mengaku sebagai satu-satunya pemilik merek GOTO. Pihak Gojek dan Tokopedia pun mengatakan bahwa gugatan PT TFT bermaksud untuk menghambat usaha Gojek dan Tokopedia. Oleh karena itu, pihak Gojek dan Tokopedia berupaya untuk mengambil langkah hukum pula demi memastikan mitra bisa terus berjalan dan terus memberikan manfaat positif.11 Atas perkara ini, tulisan ini akan membahas lebih lanjut mengenai apakah Gojek dan Tokopedia dapat mempertahankan merek GoTo miliknya. Mengenai perkara ini, PT TFT menuding pihak Gojek dan Tokopedia atas merek GoTo yang digunakannya memiliki persamaan dengan merek GOTO milik PT TFT. Dapat 9

Monica Wareza, “Gojek dan Tokopedia Merger, Ini Susunan Manajemennya,” https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210517122143-37-245944/gojek-dan-tokopedia-merger-ini-susunan-ma najemennya, diakses 25 November 2021. 10 CNBC Indonesia, “Gojek & Tokopedia Digugat Rp 2T, Dituding Plagiat Merek GoTo,” https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211108102908-37-289752/gojek-tokopedia-digugat-rp-2-t-dituding-plag iat-merek-goto, diakses 23 November 2021. 11 Selfie Miftahul Jannah, “Gojek & Tokopedia Siap Lawan Balik Gugatan PT TFT soal Merek GOTO,” https://tirto.id/gleL, diakses 22 November 2021.


dilihat bahwa nama “goto”, “GOTO”, atau “Goto Financial” memiliki persamaan antara satu sama lain. Menurut Penjelasan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (UU MIG), yang dimaksud persamaan pada pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan adanya unsur yang dominan antara Merek satu dengan yang lainnya sehingga menimbulkan kesan adanya persamaan, baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur, maupun persamaan bunyi ucapan. Hal ini juga ditegaskan pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 789 K/PDT.SUS-HKI/2016, disebutkan bahwa merek dinyatakan memiliki kesamaan pada pokoknya atau keseluruhannya jika memiliki: persamaan bentuk, persamaan komposisi, persamaan kombinasi, persamaan unsur elemen, persamaan bunyi, dan/atau persamaan penampilan.12 Dengan demikian, merek “GoTo” dan “GoTo Financial” memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek GOTO milik PT TFT, tepatnya yaitu persamaan bunyi dan cara penulisan. Selain itu, sistem perlindungan merek di Indonesia menganut sistem konstitutif atau first-to-file. Artinya, siapa yang mendaftarkan terlebih dahulu, dia lah pemiliknya. Hal ini tertuang pada Pasal 3 MIG. Jika dilihat dalam pangkalan data kekayaan intelektual milik Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (DJKI), merek GOTO milik PT TFT telah berstatus terdaftar pada kelas 42 (Jasa penelitian dan teknologi dan penelitian dan rancangan yang berhubungan dengannya; jasa penelitian dan analisis industri; perancangan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer) dengan nomor pendaftaran IDM000858218 dan memiliki tanggal dimulai perlindungan sejak 10 Maret 2020.13 Sedangkan merek GOTO milik Gojek masih berstatus dalam proses di semua kelas yang didaftarkannya, termasuk kelas 42, dan memiliki tanggal dimulai perlindungan yaitu tanggal 6 Maret 2021. Begitu pula dengan merek Goto Financial milik Gojek yang masih berstatus dalam proses di semua kelas yang didaftarkannya, termasuk kelas 42, dan memiliki tanggal dimulai perlindungan yaitu tanggal 19 Mei 2021.14 Dengan demikian, PT TFT memanglah memiliki hak atas merek GOTO pada kelas 42. Namun, perlu juga diketahui bahwa Gojek dan Tokopedia tidak hanya mendaftarkan merek GoTo pada kelas 42 saja.

12

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 789 K/PDT.SUS-HKI/2016, hlm. 21. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, “Sistem Klasifikasi Merek,” https://skm.dgip.go.id/index.php/skm/detailkelas/42#, diakses 26 November 2021. 14 Pangkalan Data Kekayaan Intelektual, “Merek Goto,” https://pdki-indonesia.dgip.go.id/search?type=trademark&keyword=goto&page=1, diakses 25 November 2021. 13


Dengan didaftarkannya pula merek GoTo oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa di kelas lainnya, menunjukkan bahwa terdapat merek GoTo milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang tidak sejenis dengan merek GOTO milik PT TFT. Maksud dari barang dan/atau jasa sejenis di sini adalah berada dalam kelas merek yang sama. Barang yang memiliki persamaan baik pada pokoknya maupun pada keseluruhannya masih tetap dapat digunakan apabila bukan merupakan barang sejenis. Seperti halnya pada Putusan MA Nomor 450 K/Pdt.Sus-HKI/2014 di mana Lexus yang terdaftar pada kelas 12, 18, 09, 36, 37,dan 39 menggugat Prolexus yang terdaftar pada kelas 25. Mahkamah Agung menolak gugatan Lexus karena pada dasarnya Prolexus bukan merupakan barang yang sejenis.15 Berkaitan dengan hal-hal di atas, merujuk kepada ketentuan Pasal 21 ayat (2) huruf a UU MIG bahwa “Permohonan ditolak jika Merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis” yang memiliki arti walaupun GoTo yang didaftarkan Gojek dan Tokopedia diwakili oleh PT Karya Anak Bangsa memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek GOTO milik PT TFT yang telah terdaftar terlebih dahulu, pendaftaran merek GoTo oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tidak dapat begitu saja ditolak karena PT Aplikasi Karya Anak Bangsa memiliki hak merek GoTo di kelas-kelas lainnya. Kemudian mengenai pendaftaran merek GoTo oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pada kelas 42 yang lolos harus menjadi catatan bagi DJKI agar lebih berhati-hati dalam mengelola pendaftaran merek. Hal yang perlu diperhatikan pula dalam perkara ini adalah itikad baik. Menurut Sudargo Gautama, perlindungan merek harus melindungi orang-orang yang beritikad baik dan tidak perlu melindungi pendaftaran merek yang beritikad tidak baik.16 Hal ini tertuang pula pada Pasal 21 ayat (3) UU MIG, permohonan merek ditolak jika pemohon beritikad tidak baik. Kemudian dijelaskan dalam Penjelasan Pasal 21 ayat (3) UU MIG bahwa yang dimaksud dengan pemohon beritikad tidak baik adalah pemohon yang patut diduga memiliki niat untuk meniru, menjiplak, atau mengikuti merek pihak lain demi kepentingan usahanya sehingga menimbulkan kondisi persaingan usaha tidak sehat, mengecoh, atau menyesatkan konsumen dalam mendaftarkan mereknya. Amelia Rooseno menambahkan bahwa itikad tidak baik adalah perbuatan penipuan (fraud), penyesatan orang lain (misleading), serta pengabaian 15 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 450 K/Pdt.Sus-HKI/2014, hlm. 19. Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1989), hlm. 133.


kewajiban hukum demi keuntungan diri sendiri. Itikad tidak baik dapat pula diartikan sebagai perbuatan yang tidak dibenarkan untuk mencapai suatu tujuan yang tidak jujur (dishonesty purpose).17 Jika ditilik dari Penjelasan Pasal 21 ayat (3) UU MIG, pendaftaran merek GOTO oleh PT TFT tidak dapat dikatakan sebagai itikad tidak baik karena pendaftaran ini tidak meniru merek dari pihak lain. Merek GOTO milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pun pada waktu pendaftaran merek GOTO oleh PT TFT di tahun 2020 belum ada. Sedangkan pendaftaran merek GOTO oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa jika dilihat secara kaku terlihat sebagai pendaftaran dengan itikad tidak baik berdasarkan Pasal 21 ayat (3) UU MIG. Namun, perlu dilihat juga apakah masyarakat mengalami kebingungan untuk membedakan GoTo milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dengan GOTO milik PT TFT? Kenyataannya, masyarakat justru lebih mengenal merek GOTO milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa karena kontribusi dan prestasi yang telah diraihnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka dari itu, pendaftaran merek GOTO oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tidaklah begitu saja dapat dikatakan sebagai pendaftaran dengan itikad tidak baik. Dalam perkara ini, letak itikad tidak baik bukan terletak pada merek satu yang meniru atau menjiplak merek pihak lainnya, tetapi lebih luas dari itu yaitu mencari keuntungan untuk diri sendiri sebagaimana pendapat Amelia Rooseno mengenai definisi itikad tidak baik. Dalam hal ini gugatan yang dilakukan oleh PT TFT yang seolah-olah mencari keuntungan dari nama besar Gojek dan Tokopedia. Hal ini dapat dilihat dari nilai gugatan yang diajukan begitu besar. Sementara itu, dari hasil penelusuran yang dilakukan di internet, terdapat sedikit informasi mengenai PT TFT. Hasil yang didapatkan yaitu PT TFT bergerak di bidang e-commerce. Website perusahaan ini yaitu terbit.co.id juga tidak dapat diakses hingga saat ini. 18

Ada pula upaya CNBC Indonesia yang mencoba menghubungi nomor telepon PT TFT

yang tertera pada laman DJKI. Namun, hasilnya disebutkan bahwa nomor telepon tersebut salah.19 Nilai gugatan ganti kerugian yang begitu besar tidak sejalan dengan kenyataan bisnis PT TFT yang terlihat “misterius” dan belum terlalu dikenal masyarakat Indonesia. 17

Agus Mardianto, “Penghapusan Pendaftaran Merek Berdasarkan Gugatan Pihak Ketiga,” Jurnal Dinamika Hukum Vol. 10 (Januari 2010), hlm. 47. 18 CNN Indonesia, “Mengenal PT Terbit, Penggugat Merek GoTo Rp1,8 T,” https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211111131939-92-719713/mengenal-pt-terbit-pengugat-merek-gotorp18-t, diakses 26 November 2021. 19 Novina Putri Bestari, “Misteri Startup Fintech yang Gugat Gojek & Tokopedia Rp 2 T,” https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211108120912-37-289783/misteri-startup-fintech-yang-gugat-gojek-tok opedia-rp-2-t, diakses 26 November 2021.


Hal yang menguatkan bahwa PT TFT mencoba untuk mengambil keuntungan dari nama besar Gojek dan Tokopedia yaitu berdasarkan pangkalan data kekayaan intelektual, pihak lain yang menggunakan nama GOTO bukan hanya PT TFT dan PT Karya Anak Bangsa saja. Terdapat pula PT Pilar Niaga Makmur yang memiliki hak merek GOTO pada kelas 20 yang mana mulai dilindungi sejak tanggal 30 Juli 2020. Namun, dalam hal ini PT TFT hanya menggugat Gojek dan Tokopedia yang termasuk sebagai perusahaan yang besar. Padahal PT TFT mengaku ialah satu-satunya pihak yang berhak atas merek GOTO dan segala variannya. Selain itu, alih-alih menggugat, sebenarnya PT TFT dapat mengajukan keberatan terhadap pendaftaran merek GoTo oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pada saat merek ini dalam tahapan pengumuman. Berdasarkan pangkalan data kekayaan intelektual, merek GoTo yang didaftarkan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa diumumkan pada tanggal 17 Maret 2021.20 Kemudian berdasarkan Pasal 14 ayat (2) UU MIG, jangka waktu pengumuman merek dalam Berita Resmi Merek adalah 2 (dua) bulan. Maka dari itu, jika PT TFT ingin benar-benar melindungi mereknya, ia dapat mengajukan keberatan pada saat merek GoTo yang didaftarkan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ini diumumkan. Mengingat pula pada tanggal 17 Maret 2021, status merek GOTO milik PT TFT terdaftar. Jadi dengan mengajukan keberatan dengan alasan sebagaimana Pasal 21 ayat (1) huruf a UU MIG, PT TFT seharusnya dapat mulai melangkah melindungi mereknya alih-alih langsung menggugat. Jika melihat perkara ini dengan kacamata kuda saja dan berpaku pada undang-undang, dapat disimpulkan bahwa Gojek dan Tokopedia tidak berhak atas merek GoTo karena sistem first-to-file pada sistem perlindungan hak merek di Indonesia. Namun, jika ditelisik lebih lanjut ditemukan kejanggalan di mana PT TFT ingin memanfaatkan keadaan dengan menggugat Gojek dan Tokopedia yang termasuk perusahaan besar di Indonesia. Hal ini dikuatkan dengan fakta bahwa profil dan bisnis dari PT TFT itu sendiri yang masih terkesan “misterius” karena sedikitnya informasi yang diperoleh mengenai perusahaan tersebut. Serta fakta bahwa banyak yang menggunakan merek GOTO, tetapi PT TFT hanya menggugat Gojek dan Tokopedia saja. Oleh karena itu, jika hakim memutus perkara ini secara kaku dengan apa yang tersurat dalam rumusan pasal dalam undang-undang, maka akan menghasilkan putusan yang tidak 20

Pangkalan Data Kekayaan Intelektual, “Merek Goto,” https://pdki-indonesia.dgip.go.id/search?type=trademark&keyword=goto&page=1, diakses 25 November 2021.


adil. Padahal hukum dibuat oleh manusia, sehingga hukum harus disesuaikan dengan keadaan manusia, bukan sebaliknya.21 Jika Gojek dan Tokopedia dihukum bersalah, berapa besar dampaknya pada mitra-mitra mereka yang kebanyakan merupakan Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM)? Maka dari itu, Putusan Hakim haruslah mewujudkan asas keadilan, kemanfaatan, dan kepastian bagi masyarakat luas.22 Putusan hakim yang mewujudkan asas keadilan memiliki makna bahwa hakim harus harus menjatuhkan keputusan sesuai dengan peraturan dan fakta yang ada sehingga putusan tersebut dapat memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat.23 Putusan hakim yang mencerminkan kepastian hukum memiliki makna bahwa dalam penyelesaian perkara hakim tidak hanya mengacu kepada undang-undang saja. Hal ini dikarenakan hukum bergerak begitu cepat sehingga dalam menyelesaikan perkara harus juga menggali nilai-nilai hukum lainnya.24 Sedangkan putusan hakim yang memberi kemanfaatan memiliki makna bahwa putusan tersebut memberikan kemanfaatan bagi kepentingan para pihak yang berperkara dan masyarakat pada umumnya sehingga masyarakat memiliki kepercayaan yang utuh kepada aparat penegak hukum.25 Dengan demikian, dari fakta-fakta dan analisis yang telah dipaparkan di atas, dirasa lebih baik untuk tidak menghukum Gojek dan Tokopedia demi menciptakan keadilan, kemanfaatan, dan kepastian bagi kedua belah pihak serta masyarakat luas. Sedangkan untuk PT TFT alangkah lebih baiknya untuk lebih terbuka terhadap identitas dan kegiatan bisnisnya. Hal ini penting untuk dilakukan demi memperoleh pengakuan dari masyarakat dan untuk menunjukkan itikad baik di mata hakim. Kemudian agar perkara serupa tidak terulang kembali, diharapkan DJKI lebih berhati-hati dalam memproses pendaftaran merek.

21

RR. Putri Ayu Priamsari, “Penerapan Itikad Baik Sebagai Alasan Pembatalan Merek Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (di Tingkat Peninjauan Kembali),” (Tesis Universitas Diponegoro, Semarang, 2010), hlm. 55. 22 Margono, Asas Keadilan,Kemanfaatan dan Kepastian Hukum dalam Putusan Hakim, (Jakarta:Sinar Grafika, 2012), hlm. 37. 23 Ibid. 24 Busyro Muqaddas, “Mengkritik Asas-asas Hukum Acara Perdata”, Jurnal Hukum Ius Quia lustum (2002), hlm. 21 25 Margono, Asas Keadilan,Kemanfaatan dan Kepastian Hukum, hlm. 51.


DAFTAR PUSTAKA Buku Gautama, Sudargo. Hukum Merek Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1989. Margono. Asas Keadilan,Kemanfaatan dan Kepastian Hukum dalam Putusan Hakim. Jakarta: Sinar Grafika. 2012.

Jurnal Muqaddas, Busyro. “Mengkritik Asas-asas Hukum Acara Perdata.” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum (2002). Mardianto, Agus. “Penghapusan Pendaftaran Merek Berdasarkan Gugatan Pihak Ketiga.” Jurnal Dinamika Hukum Vol. 10 (Januari 2010). Wardhana, Nadia Kusuma, I Wayan Jaman Adi Putra, dan Handri Dian Wahyudi. “Pengaruh Citra Merek terhadap Kepercayaan.” Jurnal Ekonomi Bisnis 17 (Maret 2017). Hlm. 97-104.

Skripsi/Tesis/Disertasi Haq, Miftahul. “Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Sengketa Pembatalan Pendaftaran Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek; Studi Kasus Pada Putusan-Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.” Tesis Universitas Sumatera Utara. Medan. 2007 Priamsari, RR. Putri Ayu. “Penerapan Itikad Baik Sebagai Alasan Pembatalan Merek Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (di Tingkat Peninjauan Kembali)” Tesis Universitas Diponegoro. Semarang. 2010.

Peraturan Perundang-Undangan Indonesia. Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis. UU Nomor 20 Tahun 2016. LN No. 252 Tahun 2016. TLN No. 5953.

Putusan Pengadilan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Putusan No. 450 K/Pdt.Sus-HKI/2014. Mahkamah Agung Republik Indonesia. Putusan No. 789 K/PDT.SUS-HKI/2016.


Internet Aksara, Dika. “Ada Anggota Baru! Ini daftar Unicorn Indonesia Paling Update.” https://bigalpha.id/news/ada-anggota-baru-ini-daftar-unicorn-indonesia-paling-update. Diakses 25 November 2021.Gojek. “About.” https://www.gojek.com/en-id/about/. Diakses 25 November 2021. Bestari, Novina Putri. “Misteri Startup Fintech yang Gugat Gojek & Tokopedia Rp 2 T,” https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211108120912-37-289783/misteri-startup-fint ech-yang-gugat-gojek-tokopedia-rp-2-t. Diakses 26 November 2021. CNBC Indonesia. “Gojek & Tokopedia Digugat Rp 2T, Dituding Plagiat Merek GoTo.” https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211108102908-37-289752/gojek-tokopedia-di gugat-rp-2-t-dituding-plagiat-merek-goto. Diakses 23 November 2021. CNN Indonesia. “Mengenal PT Terbit, Penggugat Merek GoTo Rp1,8 T,” https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211111131939-92-719713/mengenal-pt-ter bit-pengugat-merek-goto-rp18-t. Diakses 26 November 2021. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. “Sistem Klasifikasi Merek.” https://skm.dgip.go.id/index.php/skm/detailkelas/42#. Diakses 26 November 2021. Gojek. “About,” https://www.gojek.com/en-id/about/. Diakses 25 November 2021. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. “Dampak GO-JEK terhadap Perekonomian

Indonesia.”

https://ldfebui.org/wp-content/uploads/2018/03

/Dampak-Gojek-Bagi-Perekonomian-Indonesia.pdf. Diakses 25 November 2021. Jannah, Selfie Miftahul. “Gojek & Tokopedia Siap Lawan Balik Gugatan PT TFT soal Merek GOTO.” https://tirto.id/gleL. Diakses 22 November 2021. Pangkalan

Data

Kekayaan

Intelektual.

“Merek

Goto.”

https://pdki-indonesia.dgip.go.id/search?type=trademark&keyword=goto&page=1. Diakses 25 November 2021. Tokopedia. “Riset LPEM FEB UI: Tokopedia Percepat Pemerataan Ekonomi Digital di

Indonesia.”

https://www.tokopedia.com/blog/press-release-dampak-tokopedia

-bagi-indonesia/. Diakses 25 November 2021. Tokopedia.

“Tentang

Tokopedia

:

Ketahui

Lebih

Lanjut

https://www.tokopedia.com/about/. Diakses 25 November 2021

Tentang

Kami.”


Wareza,

Monica. “Gojek dan

Tokopedia Merger, Ini

Susunan Manajemennya.”

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210517122143-37-245944/gojek-dan-tokoped ia-merger-ini-susunan-manajemennya Diakses 25 November 2021.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.