Pada tahun 2020, diperkirakan ada sekitar 4,5 miliar manusia yang terhubung dalam jaringan internet, setara dengan 60% penduduk bumi. Dengan jumlah yang sangat masif, perpindahan dan penyimpanan data menjadi sangat cepat dan didorong untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Akan tetapi, data pribadi yang disimpan dalam basis data, baik penyedia aplikasi maupun pengelola, hingga saat ini belum diatur secara tegas dalam perundang-undangan.
Risiko ini terlihat semakin jelas dengan maraknya praktik jual-beli data pribadi pengguna data kredit, nasabah, maupun pengguna aplikasi daring. Masalah ini bukan hanya masalah segelintir orang, bagaimana jika Anda yang menanggung beban kredit beratus-ratus juta tanpa pernah membeli barang tersebut? Simak kelanjutannya dalam flashnews kali ini.