EDISI
III
Semoga Semarang menjadi kota yang lebih maju khususnya di bidang kreatif, karena anak muda kreatif di Semarang sangatlah potensial dan harus didukung oleh pemerintah kota Semarang juga. -Local TeamLINE UP TEAM
CO NTR I B U TO R Seksi Kurniawati CHAIRMAN
Agus Setiawan
MOVEMENT COVER STORY Perjuangan terbesar adalah perjuangan melawan diri kita sendiri. Mengontrol emosi dan pikiran menjadi energi positif, bahkan harus hidup di lingkungan busuk sekalipun Survive dan tetap menjadi kebaikan bagi makhluk hidup di sekeliling kita adalah teka-teki dilematika untuk menyelesaikannya. Artwork Cover Story by : Bryan Dimas Sakti
EDITOR
Avra Augesty
REPORTER
Sebastian Gary Prakoso
REPORTER
DESIGNER
DESIGNER
Wahyu Saputro
Ryan Susanto
Pambudi Agus Prakoso
CONTENT Muloc (Muatan Local) Kolkas Archquake Semarang Banjir 3 Radio of Rock Tour Atlas Market
SemarangArt
Band Interview AK//47
Komunitas
IFGC (Indonesian Fingerstyle Guitar Community) Regional Semarang
Sepik Kas
Place
Sobokartti Widya Mitra
TTS Horoskoy
Teka-teki Sableng
Focal (Info Local)
SELFIE WITH
LOCAL MAGAZINE Kas! Selfie bareng Local Magazine bisa gaet FREE Totebag dari kami lho! Caranya gampang : 1. Foto selfie dengan Local Magazine 2. Sertakan caption tentang Local Magazine 3. Kirim, lalu mention ke akun instagram @localmagz 4. Akhiri dengan hastag #SelfiewithLocalMagazine 5. Tunggu pengumumannya Kuis diumumkan lewat akun instargam dan akan diambil 3 yang terpilih untuk mendapatkan Free Totebag dari Local Magazine Kami tunggu foto selfie kalian!
MULOC
ARCHQUAKE 2015
Muka Lama, Tampilan Baru Kreatifitas dan semangat pemuda pemudi Indonesia dalam memunculkan ide serta gagasan baru pada sebuah konsep acara tidak pernah habisnya. Mulai dari musik hingga aktualisasi karya itu sendiri. Semua hal itu tak terkecuali dilakukan sekumpulan mahasiswa Jurusan S1 Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP (JAFT). Tahun 2015 ini, mereka kembali mempersembahkan ARCHQUAKE dengan tema “Koma; Melanjutkan Sesuatu Yang Belum Selesai�. Di ARCHQUAKE 2015 ini, konsep acara musik yang pernah diterapkan pada tahun-tahun lalu, dirubah menjadi konsep pameran instalasi karya mahasiswa JAFT UNDIP, walaupun dalam pengkemasannya masih menghadirkan pentas musik. Acara yang berlangsung selama dua hari mulai tanggal 5 sampai 6 Juni 2015 di Kampus Arsitektur Undip ini dimeriahkan oleh beragam komunitas di Semarang seperti marching band, band indie Semarang, juga artis ibu kota. Tak hanya itu, sosok Baskoro Tedjo pun turut didatangkan untuk mengisi sesi diskusi. Tidak ketinggalan pula, panitia mendatangkan seorang ketua IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Jawa Tengah yang sekaligus seorang arsitek dan dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yaitu Satrio Nugroho. Acara berlangsung tertib dalam balutan minimalis. (Sebastian Gary)
MOVEMENT
8
ATLAS MARKET YANG GREGET!! September memang ceria dan asik, selain meriahnya pesta perayaan ulang tahun Al Ghazali, ada yang lebih asik dan lebih meriah juga nih di bulan September. Apaan tuh??? Apakah gerangan? Yakkk betul, Atlas Market!!! Asik, kreatif, dan pastinya lebih meriah daripada pesta ulang tahun DJ Al Ghazali, kembali muda-mudi Kota Semarang disuguhi oleh sebuah event asik nan kreatif bertajuk Atlas Market. Event ini diselenggarakan di Lapangan Parkir Graha Candi Golf Semarang selama dua hari berturut-turut pada 12-13 September 2015. Atlas Market sendiri adalah sebuah acara creative market yang dilahirkan dari ide-ide kreatif temanteman Go Ahead People Semarang. Kalian memang hebat, bozz bozzque! Acara pemberani ini mengusung konsep food, music, fashion, dan lifestyle market. Acara semakin meriah dengan kehadiran lebih dari 30 tenant (penyewa booth, red.) yang menjajakan berbagai makanan, pakaian, dan hal-hal yang berkaitan dengan anak muda, diantaranya Branana, Martabak Niki Sae, Mie Nges Nges, Grill On Fire, Meilleur Ami, PLNGTWN, Treant Skate Shop, Houts Store, Clean Your Shoes, dll. Selain itu, dimeriahkan juga oleh music performance yang ciamik dari Something About Lola, Rastaline, Stepping Stone, Goldthief, Katamata, Digitalexy, Swagali, Mosescruise (YK), Archirave, Gyran (SBY), dan Myhm. Tidak hanya itu, berbagai macam komunitas juga “bergentayangan” dalam acara Atlas Market. Selain
jajan makanan dan berbelanja pakaian, muda-mudi kece yang datang juga bisa menikmati “Live Mural On Car” dari teman-teman Kolkas x Lowly Syndicate, dan yang pasti akan membuat kita bilang “wow” ketika melihat karya mereka. Nah, dengan banyaknya tenant food & fashion serta berbagai komunitas yang datang untuk meramaikan, semua pasti setuju kalau acara Altas Market ini lebih meriah daripada pesta UlangTahun DJ Al ghazali. Gimana? Setuju kan teman-teman? Setuju ya?? *sodorin pisau* :D (Wahyu Saputro)
Aziz Wicaksono, salah seorang geng Karamba, sedang “merias” mobil yang digunakan sebagai media mural dalam live painting di Atlas Market. Photo oleh Karamba Art.
MULOC
KOLKAS, WADAH SUMBERDAYA GRAFIS SEMARANG
Banyak ya orang beranggapan kalau kolkas itu tempat pendingin, penyimpanan buah, sayur mayur, atau minuman? Namun, kata benda satu ini bukanlah yang biasa kita tau sebagaimana makna harafiahnya. Kolkas adalah sebuah platform repository grafis yang dibangun dari kontribusi karya desainer grafis dan seniman lokal sebagai sumber daya lunak Kota Semarang. Sebuah platform yang bertujuan menyakurkan aspirasi dan kontribusi desainer grafis atau bahkan seniman muda yang ingin turut membangun kota. Melalui bidang yang mereka geluti, para seniman muda dan desainer grafis dapat menyalurkan inisiatif untuk berbagi dan menciptakan atmosfer yang lebih produktif bagi Semarang. Misi Kolkas menyediakan wadah sumberdaya bagi kota dalam bentuk grafis yang mudah di akses dan direproduksi secara luas oleh warga kota, menyediakan file secara gratis dalam bentuk aslinya dan memberikan keleluasaan hak bagi warga namun tetap melindungi hak penciptanya dengan menerapkan lisensi CC BY 4.0.
MOVEMENT
Cara kerja Kolkas yang harus kalian ketahui, pertama adalah kalian bisa mengunduh karya secara gratis di website www.kolkas.net, kemudian setelah kalian mengunduh karya dari si seniman atau desainer bisa diterpkan sesuai kebutuhan baik dipergunakan secara pribadi maupun kalian jual misalnya dalam bentuk kaos, poster, totebag, mug, dan lainnya. Selanjutnya kalian pergunakan dengan benar cara mencamtumkan nama kretor pada produk yang akan kalian buat, jika kalian ingin mempergunakan tanpa kredit bisa dengan cara menghubungi kretor untuk mendapatkan lisensi dan atribusi. Kolkas juga membuka bagi kalian yang ingin menjadi kontributor karya grafis untuk Kota Semarang, Kolkas memiliki filter yang dimana tetap melakukan seleksi standar untuk menjaga kualitas grafis yang nantinya akan didistribusikan. Untuk kontribusi grafis kalian bisa mengirim karya dalam format AI, EPS, CDR, dan PSD lalu mengisi form yang telah tersedia di website Kolkas.
10
MULOC
Perkenalan Website mengandung kritik sosial. Pada Juni 2015, KOLKAS mengadakan pameran Di hari selanjutnya, Minggu (14/6), digelar diskarya dan perkenalan website mereka yang kusi bersama Creative Common Indonebertempat di Widya Mitra, Jalan MT. sia yang dimulai pukul 16.00 WIB Haryono nomor 360. Launchdan screening film oleh komuing KOLKAS yang berlangnitas Hysteria. Akhir acara, More Info sung pada Sabtu (13/6) pukul dilakukan lelang dari para www.kolkas.net 19.00 WIB, dimeriahkan oleh desainer grafis atau seniman kolkasproject@gmail.com. penampilan akustik duo folk yang karyanya diaplikasikan Twitter/facebook/instagram : /isikolkas ANTARALAIN. Selain itu, dalam bentuk kaos, tote bag存 masih di hari yang sama, diadamug, stiker, post card, notekan pula diskusi bersama The book dan poster. Hasil lelang Popo yang merupakan seniman, karya akan digunakan untuk mepengajar, dan salah satu street artist palmenuhi segala kebutuhan website di ing populer di Indonesia yang karya-karyanya kemudian harinya. (Sebastian Gary)
MOVEMENT
11
MULOC
SEMARANG BANJIR 3 Oleh : Sebastian Gary Prakoso
“Tak tau maka tak seru”, nampaknya cocok diungkapkan untuk anak muda Semarang. Sebuah acara gigs musik tahunan yang diprakarsai oleh 024 Streets ini tak pernah biasa saja. Di setiap tahunnya, mereka mampu mengemas konsep acara dengan apik. 024 Streets merupakan sebuah kumpulan anak muda yang memiliki satu visi misi dalam scene rap. Semarang Banjir yang telah terlaksana hingga kali ketiga ini merupakan pereda kehausan para pecinta musik hip hop akan “keheningan” event tersebut di Semarang selama beberapa tahun silam. Dimulai dari Semarang Banjir 1 yang terlaksana di Tung De Blang dengan line-up Retorika, Brongot Setan Kober, Quatromatic, Lady Gan, Trah Gali Sojah. Lalu disusul dengan Semarang Banjir 2 yang berhasil memecah suasana Spico Cafe dengan pengisi panggung Eyefeelsix, Antzkilla, Jagal Sangkakala, Retorika, Brongot Setan Kober dan 024 Streets. Dalam Semarang Banjir, mereka selalu menyajikan beberapa unsur ala hip hop seperti DJ, Graffiti, B-Boy, Beatbox, dan Rapper. “This Is Last Flood” merupakan tajuk Semarang Banjir 3 yang dilaksanakan di halaman sebuah mini
MOVEMENT
market di kawasan Pemuda. “Ini adalah acara puncak atau yang terakhir dari Semarang Banjir.”, ujar Greedysmoker, salah satu pentolan 024 Streets. Semarang Banjir 3 yang digelar pada Sabtu (30/5) lalu berhasil menarik sekitar 350 anak muda lintas scene. Panggung Semarang Banjir 3 berhasil “dihantam rata” oleh Greedysmoker, La Axcela Neustra13, Aquila, Mosquitoloco, J-System, Mere, DJ Stalkyrock, Tobaccos, Swagali, Ryoyio (Jakarta), Quatromatic, Brongot Setan Kober, dan ditutup oleh DPMB (Dua Petaka Membawa Bencana) dari “Kota Gudeg”. Berharap setelah berakhirnya Semarang Banjir 3, scene hip hop Semarang bisa kembali menggeliat. Namaste.
12
Piknik Musik Ruru Radio Yang Asik Radio of Rock Tour 2015 yang diprakarsai oleh Ruang Rupa Radio berhasil memanaskan Auditorium RRI Semarang Rabu malam (2/9/2015) dengan menyuguhkan aksi beberapa band indie tanah air. Tour ini berlangsung pada tanggal 1-4 September di dua kota sekaligus, yaitu Semarang dan Yogyakarta. Konsep yang diusung adalah “respon bus” oleh seniman The Popo, Komikazer dan Acipdas. Menghadirkan White Shoes & The Couples Company, The Upstairs, Efek Rumah Kaca, dan AK//47 untuk Kota Semarang, tiket acara ini ludes terjual dalam beberapa jam sejak dibuka mulai pukul 17.00 WIB. Di pintu utama menuju venue yang dibuka pukul 19.30 WIB, terlihat beberapa lapak dari Ruang Rupa, Hypatia, dan Semoga Barokah. AK//47 sebagai band pembuka mampu menggempur panggung dalam balutan musik grindcore mereka. Panggung kembali terhentak ketika Jimi “The Upstairs”, dengan banyolan khasnya, membawa suasana “pecah” dengan tembang-tembang lawas mereka seperti Gadis Gangster, Matraman dan Disko Darurat. Dengan sekitar 850 pengunjung yang memadati Auditorium RRI, keseruan malam berlanjut dengan penampilan Efek Rumah Kaca (ERK). Meski membawakan genre musik kalem, namun (ERK) berhasil merangkul para pengunjung untuk bernyanyi bersama melalui lagu-lagu andalan seperti “Hujan Jangan Marah”, “Lelaki Pemalu”, “Balerina”, “Pasar Bisa Diciptakan” dan “Desember”. White Shoes & The Couples Company yang menjadi penutup Radio of Rock Tour Semarang pun tampil manis lewat penampilan apik Sari ce-es dengan lagu seperti “Senandung Maaf” dan “Aksi Kucing”. Azis Cenghoo, salah satu pengunjung Radio of Rock Tour, mengungkapkan bahwa acara tersebut dapat memberi semangat bagi pelaku musik dan pelaku seni tentang bagaimana mengemas sebuah acara dan intensitas yang konsisten agar kelangsungan skena musik Semarang terjaga. (Sebastian Gary)
HAPPY IED 1 4 3
6
AL ADHA H
BAND INTERVIEW
Nasionalisme Gahar AK//47 AK//47 merupakan salah satu band beraliran grindcore dangan rasa crustpunk atau orang sering menyebutnya grindpunk. Band yang mempunyai influence Insect Warfare, Hard To Swallow dan Totallitar ini terbentuk di Semarang sejak tahun 1999 silam. AK//47 -yang hingga kini mempunyai formasi tetap yaitu Kesit Agung Widjanarko (Vokal), Garna Raditya (Gitar), Yogi Satria “Kotob” (drum), dan Novelino Adam (Bass) -kembali menunjukkan taringnya dalam kancah permusikan setelah 7 tahun lamanya vakum. Menengok ke belakang, Kesit Widjanarko lebih dahulu dikenal sebagai gitaris band Reject yang memainkankan hardcore atau punk. Pada saat itu, ia membentuk Siranda Street Rock dengan musik Oi!-nya dan menghasilkan sebuah album. Sedangkan Garna Raditya, sebelumnya merupakan personel The Protesters yang memainkan crusty punk. Pada tahun yang sama, Garna dan Kesit mulai aktif dengan AK//47 dan mulai tampil di beberapa panggung punk dan metal. Di tahun 2000, AK//47 merekam sebuah lagu untuk kompilasi “Semarang Chaos Community” yang dirilis oleh Rembol Records dalam format kaset. Ketika itu, hanya AK//47 satu-satunya band grindcore di skena hardcore-punk dan metal Semarang. Era tersebut adalah era dimana banyak komunitas sempat mempermasalahkan hal-hal yang bersifat ideologis. Bahkan mulai ada dikotomi punk politis maupun apolitis dan muncul kolektif-kolektif seperti Semarang Anti Fascist (Saraf) dan RI Boot pasca gerakan 1998. Beberapa dari mereka kerap mengorganisir aksi protes melalui organisasi mahasiswa. Sedangkan Kesit, kerap berorasi jika AK//47 tampil. AK//47 sempat melibatkan Bangkit (Scaremonger, Syndrome), Chelsy Beat (Life For Anything Else), dan Ponco (Life For Anything Else). Menggandeng Danny pada bass (System Error, Malang) dan Bhaskoro pada Gitar, AK//47 berhasil mengeluarkan mini album “Tidak Setuju!” yang berisi 6 lagu dan rilis pada 2003 lalu. Kemudian di tahun yang sama, mereka kembali muncul dalam wujud “3 way split” bersama Life For Anything Else dan A Friend For Life.
MOVEMENT
18
BAND INTERVIEW Di tahun 2006, AK47 merilis album “Barricades Close The Street, But Open The Way” berformat kaset sejumlah 500 copy yang sempat direpress sebanyak 300 copy di tahun 2008. Lalu sempat pula merilis 3 Way Split dengan nama band yang sama Ak47 dari 3 negara berbeda yakni Rusia, Indonesia dan Tiongkok. Hingga pada tahun 2010, formasi bertambah dengan personil Kesit (Vokal), Bhaskoro (Bass), Garna (Drum) dan Novi (Radical Corps) pada gitar. Pada formasi ini, 10 lagu telah berhasil direkam. Namun karena kendala teknis, rekaman urung dirilis. Tahun 2015 ini, AK//47 sedang “memasak” rekaman untuk album ketiga yang direncanakan rilis bulan Agustus. Album ketiga mereka yang berisikan 15 lagu bersenjatakan lirik eksplanasi tersebut, banyak membicarakan hal-hal berbau perlawanan dalam konteks tontonan dan sosial media (distopia teknologi). Beberapa lagu seperti “Melawan Raksasa”, ”Makan Semen”, “Dunia Tanpa Tuan”, “Ignorant Middleclass” akan disajikan di album ketiga ini. Dalam penggarapannya, proses rekaman dilakukan di Girez Record. Alasan mereka mengangkat tema tersebut karena mereka menganggap teknologi tidak lagi humanis dan menciptakan ketergantungan yang justru membuat manusia lupa akan dirinya dan lingkungan. Sebagai contoh ketika sebuah kota banyak dibangun dan dikuasai oleh korporasi, apakah kita hanya diam saja tanpa melakukan sebuah tindakan? Kita harus menentang mereka dengan cara yang bisa kita lakukan. Garna yang pada masa itu pernah melakukan vandalisme, menentang korporasi pada media billboard dengan melemparkan cat yang dimasukkan ke dalam balon. Garna melakukannya karena kalangan atas (upperclass) menganggap dunia sedang baik-baik saja. Kenyataannya, dunia sedang porak-poranda. Selain album, Garna dan Kesit juga berencana menyusun sebuah buku tentang dua dasawarsa musik underground, dimana pada jaman itu, mereka masih merasakan kuatnya skena musik underground. “Masih rencana. Tunggu saja.”, ujar Garna ketika disinggung soal penerbitannya. Mengapa memilih untuk menuangkan cerita dalam buku? Karena buku bisa menjadi sesuatu yang layak dikonsumsi oleh generasi mendatang. AK//47 juga berencana membuat zine official yang didalamnya berisi opini, eksplanasi lirik, dan sebagainya. Band yang sudah 16 tahun bergumul di permusikan Semarang ini berbagi pemikiran tentang pentingnya mempunyai rilisan fisik dan media yang bisa diakses dengan mudah oleh lingkup kreatif maupun umum. Dengan adanya rilisan atau website, publik akan terdidik tentang bagaimana menghargai sebuah karya. (Sebastian Gary)
“Sebuah band harus membangun basis ekonomi yang tidak hanya berkarya namun survive melalui rilisan” - AK//47 -
MOVEMENT
19
Artwork by : Garna Raditya
KOMUNITAS
Kenal Lebih Dekat Dengan Indonesian Fingerstyle Community Sore itu di sebuah pagelaran akbar komunitas Jazz Ngisoringin, Loenpia Jazz 2015, yang diadakan di Museum Ranggawarsita Semarang, suasana terlihat sedikit berbeda dari pagelaran sebelum-sebelumnya. Suasana tersebut tidak lain dikarenakan adanya penampilan dari komunitas IFGC (Indonesian Fingerstyle Guitar Community) regional Semarang. Dengan menamplilkan salah satu anggotanya untuk “memamerkan� teknik permainan gitar, IFGC mampu menyedot animo yang datang di acara tersebut. Berawal dari situlah, kini IFGC regional Semarang menjadi sebuah komunitas yang patut diperhitungkan. Komunitas yang baru terbentuk tahun 2014 ini, sekarang mempunyai 28 anggota yang menampung penikmat dan penggemar gitar fingerstyle. Mungkin sebagian orang belum banyak yang tahu apa itu fingerstyle. Tidak hanya asal genjrang –genjreng gitar saja, lebih tepatnya fingerstyle adalah teknik memetik senar gitar dengan ujung jari atau kuku jari yang menghasilkan nada-nada berlawanan dengan teknik flatpicking (memetik senar menggunakan flatpick). Maka tidak heran, demi menghasilkan melodi, bass line, harmonisasi pen-
MOVEMENT
giring maupun perkusi bisa dimainkan bersamaan hanya dengan satu gitar. Sangat membutuhkan skill yang mumpuni. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk terus mengeksplore teknik-teknik dalam fingerstyle. Hanya dengan bermodalkan gitar, mereka sering mengadakan gathering (kopdar, red.) di sela-sela kesibukannya. Gathering diadakan setiap weekend dimana waktu yang dirasa pas untuk melepas penat dari kesibukan mereka sehari-hari. Di setiap pertemuan yang kerap diadakan di Taman Menteri Supeno ini, mereka berkesempatan untuk saling belajar, bertukar ide dan keluh kesah mereka di dunia fingerstyle. IFGC terbuka lebar bagi talenta-talenta berbakat di kota Semarang yang ingin bergabung karena dengan banyak lahirnya komunitaskomunitas baru, menjadikan kota Semarang lebih maju khususnya di bidang kesenian. Semoga langgeng ya! (Pambudi A Prakoso)
21
Info : FB : Indonesian Fingerstyle Guitar Community http://id-fingerstyle.com/Thread-Regional-Semarang
PLACE
A W I D YA MITRA MOVEMENT
ngkatan tahun 90’an pastinya masih tau akan alternatif space yang sering melakukan berbagai acara kesenian dan kebudayaan yang juga mempunyai space untuk siapa saja yang ingin berpameran. Widya Mitra salah satu lembaga budaya yang mempunyai kerjasama atau berpartner tetap dengan Erasmushuis (pusat budaya belanda di Jakarta). Yang mulai berdiri di Semarang pada tahun 1993 di Jalan Stadion Utara hingga tahun 1998, kemudian 1998 bepindah lokasi di Undip Imam Barjo yang saat itu masih bernama (biro rektor lama) hingga tahun 2003, lalu 2004 di Singosari hingga tahun 2014, itulah rentetan singkat Widya Mitra yang dimulai sejak tahun 1993 hingga saat ini. Saat ini di tahun 2015 Widya Mitra berpindah dari Singosari ke Jalan MT. Haryono 360, sebuah bangunan bekas tempat penyimpanan tembakau dan arsitektur bangunan masih asli dari jaman penjajah ini.
22
PLACE
Widya Mitra yang awalnya sebagai perpustakaan di tahun 1995, juga mempunyai berbagai aktifitas budaya seperti pameran, konser musik, kegiatan ilmiah, budaya, perpustakaan dan menyelenggarakan kursus bahasa belanda. Mulai intens sebagai alternatif space ketika berada di Singosari, saat itu acara diskusi dan pameran secara terus menerus terlaksana di ruang seukuran garasasi tersebut. Sejumlah rentetan acara yang diseleanggarakan Widya Mitra diantaranya Worldpress Photo di tahun 1998-2000 (sebuah pameran karya foto Jurnalis di dunia) terselenggara di gedung DPRD, di event musik Widya Mitra mendatangkan Gressi Rocker (indo rock) sebuah band yang pesat dan lebih terkenal dari The Beatles terselenggara di auditorium RRI di tahun 2004, Konser kolaborasi (seniman Belanda x Indonesia) salah satu acara teater yang diiringi instrument musik klasik yang dimana salah satu seniman yang berpartisipasi adalah Slamet Gundono dan masih banyak sekali event yang sudah terselenggara. Saat ini Widya Mitra yang berada di jalan MT Haryono 360 tengah manggarap beberapa acara, salah satunya diskusi buku dari Gustaaf Peek berjudul “DOVER” yang bercerita tentang kisah imigran dan akan dilaksanakan di Unika Soegijapranata pada 28 Juli 2015 dan di Widya Mitra pada 31 Juli 2015 lalu. Selain diskusi buku juga akan ada “Widya Mitra Herritage Walk” sebuah acara tahunan sejak tahun 2007, yang dimana dalam acara tersebut akan bertematik di salah satu bangunan dan diskusi oleh salah satu pakar yang terlibat langsung dengan tema mendatang. Di lokasi yang baru itulah Kreator dan seniman lokal di Semarang yang tergabung dalam “KOLKAS (Sumber Grafis Semarang) menjadikan Widya Mitra sebagai tempat mereka berpameran dan pertama kalinya, lalu disusul dengan Who Cares #3 yang menjamu Javajava Tour 2015 yang di prakarsai oleh Wastedrocker bersama Napolleon dan Swells dari bandung. (Sebastian Gary)
MOVEMENT
23
PLACE
Nguri-uri Seni & Budaya Jawa di Gedung Sobokartti “Gedung Sobokartti? Gedung apa sih itu?”. Begitulah tanggapan dari sebagian besar masyarakat jika mendengar nama Gedung Sobokartti, terutama masyarakat Kota Semarang itu sendiri. Gedung yang berada di Jalan Dr. Cipto 31-33 Semarang ini memang tidak sepopuler Gereja Blenduk atau Lawang Sewu yang menjadi landmark Kota Semarang. Gedung Sobokartti adalah gedung cagar budaya yang didirikan oleh Thomas Karsten (seorang arsitek Belanda) pada tanggal 9 Desember 1920 yang sekarang dikelola oleh para pelaku seni budaya Kota Semarang dan diketuai oleh Bapak Tjahjono Rahardjo, seorang pengajar di Universitas Unika Soegijapranata. Gedung yang telah berusia 83 tahun ini menyimpan banyak cerita sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kesetaraan hak dalam seni budaya. Keberadaan Sobokartti telah menarik perhatian anak-anak dan kawula muda untuk memperlajari seni budaya Jawa di tengah derasnya benturan budaya. Tujuan pendirian perkumpulan Sobokartti ini adalah untuk mempromosikan dan memperluas apresiasi kesenian. Sebagai bentuk apresiasi, banyak masyarakat yang turut serta mengikuti latihan karawitan, pentas rutin pedhalangan, kursus pedhalangan, kursus pranatacara, kursus membatik, kursus membuat wayang, pameran, latihan nari, pentas nari, serta diskusi seputar sejarah gedung ini. Kegiatan tersebut telah mengundang perhatian masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung. Sebagai warga Kota Semarang, kami berharap semoga Sobokartti dapat terus “hidup” sebagai pusat seni dan budaya Jawa di Kota Semarang. Ya, mengutip penggalan lirik lagu Song Of Sabdatama milik Jogja Hip Hop Foundation: “Budaya adalah senjata, memanusiakan manusia.”, maka jangan pernah malu untuk nguri-uri (menjaga, red.) tradisi dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. (Seksi Kurniawati)
MOVEMENT
24
Wanna join us? Gedung Sobokartti Alamat : Jl. Dr. Cipto 31-33 Semarang, Indonesia No. Telp : 024-70373060 / 024-6712334 Email : sobokartti@yahoo.com Website : http://sobokartti@wordpress. com Create your journey here! :)
PERINGATAN
SEMARANGART
“Negeri gue emang asik, guenya aja yang sok asik” by Gedowor
“Golek Pangan” by Eros Ainurrahman
Karya kalian mau eksis disini? gampang kok! kirim karya kalian ke email infolocalmagz@gmail.com dengan subject “artwork“ dan cantumkan judul beserta biodata kalian. SemangArt!
SUSU SI KOMAR (Bag. 1)
FOCAL I
N
F
O
L
O
C
A
L
H
allo sedulur-sedulur Local Magazine! Kali ini Focal atau Info Local akan memberikan infomasi yang pastinya ciamik dan bermutu untuk sedulur Local Magazine sekalian. Nah, langsung aja nih tanpa banyak cingcong, Focal akan memberikan info mengenai “Sudut-Sudut Asik Kota Semarang” yang bisa kamu jadikan referensi tongkrong dengan teman, pacar, atau gondolan supaya kamu ngga ngono-ngono tok. Wedi nek ora duwe duit?? HAHAHA. Santai wae, Local wes ngerti dapuranmu. Sudutsudut asik ini free alias gratis alias ngga pake bayar. Piye? Lego to dapuranmu? Oke langsung wae, cekidot!
Bengkel VW
Kelebihane : Pemandangan ciamik, iso nggo poto-poto dapuranmu. Kekurangane : Banyak spesies menyeramkan yang biasa bergentayangan mencari mangsa di daerah tersebut (opo meneh nek bengi), spesies tersebut secara ilmiah disebut Predator Budak Mesin Motor alias Begal. Panggon ini terletak di daerah Sambiroto, dekat Bukit Cinta, sekitar 300 meter dari Citra Grand. Pokoknya, panggon ini 4:20 banget lah gaesss. Ngga percaya? Ok, berarti elu-elu semua harus pada nyobain ke sini, biar pada weruh sendiri.
Bukit Skip
Kelebihane : Udara sejuk, sepi, masih banyak ditemukan teletong sapi. Kekurangane : Akses jalan menuju TKP masih jelek, kadang ditemukan spesies Tentaraus Galakensis bersliweran. Nah, kalau panggon yang satu ini terletak di tempat latihan tembak Tentara, dekat Fakultas Kedokteran Undip, atau bisa juga diakses melalui Jalan Kompol R. Soekanto. Panggon ini bisa menjadi alternatif melarikan diri dari kejenuhan rutinitas. Dengan banyaknya teletong sapi yang bertebaran, panggon ini juga menjadi surga kecil bagi para penikmat “magic” mushrooms.
Nah, itu dia tadi sudut-sudut asik Kota Semarang (Bag.1) menurut Local Magazine. Bagaimana dengan kalian, Ndes? Punya sudut-sudut asik yang lain? Jika kalian punya referensi lain soal sudut-sudut di Kota Semarang yang asik dan ciamik, bisa share ke instagram kami di @localmagz. Ditunggu yo, Kas!
HOROSKOY Ingat, tetap percaya sama Tuhan ya :)
LEO Kesehatan
Flu. Bersinnya hardcore.
VIRGO Kesehatan
Asmara
Kurangin makan KOLOR IJO (Kornet Telor dan Bubur Kacang Ijo)
Keuangan
#np Juwita Bahar - Simalakama
Mendhem kangen, Sist.
Asmara
Kui dompet opo kopyah??? T_T
Keuangan
Traktir temen satu kecamatan buat makan di Pak Gik.
LIBRA SCORPIO Kesehatan
Hindari makanan berminyak. Misal, minyak wangi, minyak telon, atau minyak kayu putih.
Asmara
Kesehatan
Timbunan lemak di perut, bikin ipel-ipel gemes.
Wah, skandal BERIMAN (Berselingkuh Dengan Istri Teman)
Asmara
Kantong dan dompet penuh‌.penuh masalah
Kaya roda berputar. Kadang di atas, kadang di bawah, kadang kempes, kadang ditambal.
Keuangan
Sampai kapan mau abang-adek-an? Eaaaa.
Keuangan
SAGITARIUS Kesehatan
CAPRICORN
Sering cek kesehatan ya! Kesehatan jiwa.
Kesehatan
Yang penting kasih sayangnya, bukan gendernya. Yuk capcus, Cyiiiin!
Asmara
Asmara
Keuangan
Nggak apa kalau belum bisa beli mobil, senggaknya bisa nyicil beli plat nomernya dulu
Kurangi tidur malam. Tidur pagi atau subuh lebih baik. Si doi kasih kode terus. Emange koe bendera pramuka po!?
Keuangan
Pemasukan mbrebet.
AQUARIUS Kesehatan
PISCES Kesehatan
Sering beser. Kurangi minum minuman keras. Seperti misal es batu.
Panu komplikasi wudun. Mulakno, dadi wong ojo keproh.
Ciye yang kasmaran. Ati-ati dengan “kamu terlalu baik buat aku� ya!
Bagai tempe mendoan jam 12 malam. Lembek, keple-keple, dan sebatang kara.
Asmara
Keuangan
Baca kalimat tauhid setiap liat isi dompet
Asmara
Keuangan
AMAN. Wani boros!
ARIES Kesehatan
Sentrap-sentrup umbelen.
TAURUS Kesehatan
Asmara
Sakit punggung. Hindari tidur telentang. Mending telen mur atau baut.
Keuangan
Jangan main api. Karena sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. (Kalau tupainya nggak ditembak orang)
Percuma disunatke wong tuamu, nek mung iso nyawang dekne seko updatepath nganggo isi pulpen Pilot. Cmiiw!
Asmara
Tetap semangat!! Tak ada pekerjaan yang berat di dunia ini. Pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan apabila tidak ada kerjaan
Keuangan
Pemasukan bulan ini cukup lah. Cukup susah, Buooos!
GEMINI Kesehatan
Siapa bilang rokok berbahaya buat kesehatan? Tak apa, merokoklah sebanyak mungkin. Asal tidak ada apinya.
Asmara
Jauh di mata, dekat di hati, boros di pulsa. Duh, Dek.
Keuangan
BP7 (Bapak Pergi Pagi Pulang Petang Pendapatan Pas Pasan)
CANCER Kesehatan
Senam jari sambil kayang.
Asmara
Buaya kok dikadalin? Kadal kok dibuayain?
Keuangan
Kaya nama musim, Kak. Kemarau
TEKA - TEKI SABLENG
ACROSS 1. Cap Tiga Orang, yakin kowe-kowe mesti ngerti. 6. Susah eek. 7. Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah. 10. Pelabuhan Kota Semarang. 11. Isine kadang rebung, kadang endhog mbe daging. 12. Pasar yang dirancang oleh Om Thomas Karsten. 15. Meriang, tidak enak badan. 18. Festival sebelum ibadah puasa di bulan Ramdhan kas, moso rak ngerti? 19. Kalau ilang satu nyebutnya susah 20. Gejala sebelum tidur.
DOWN 2. Sapaan akrab wong Semarang. 3. Jajanan dari santan kelapa, bentuk seten gah bunder. 4. Luapan air laut. 5. Tidak memakai pakaian utawa ora klamben. 8. Tongkronganmu biasane. 9. Bulan ulang tahun Kota Semarang. 13. Hendrar Prihadi disikat kas. Eh typo, *disingkat.