EDISI 8 | NOVEMBER - DESEMBER | EX(PENSI)VE
FREE
Selamat&Natal
Tahun Baru 2
0
1
7
“Pada tahun 1886, Amerika menjadi penerima hadiah natal terbesar sepanjang sejarah dari Perancis. Dengan berat 225 ton dan tinggi 46,5 meter, hadiah itu tidak lain dan tidak bukan adalah Patung Liberty�hadiah natal 1886, Amerika menjadi penerima
Pada tahun terbesar sepanjang sejarah dari Prancis. Dengan berat 225 ton dan tinggi 46,5 meter, hadiah itu tidak lain dan tidak bukan adalah Patung Liberty.
CONTENT
• MULOC ( MUATAN LOCAL )
SMAN 1 Semarang: Reinkarnation 2016 SMAN 2 Semarang: Metamorphosis 2016 Fisiphoria 2016 Steril 2016
• BAND INTERVIEW Tanpa Nada
• KOLONG Komunitas Stage ID Semarang • LONGER
Pingkel Standing Racau Kemarau Gestuara Olly Oxen
• SCHOOL SENSATION Local Teens Community
• FOCAL #OOTP - Outfit of the Pensi •
REDAKSI Editor in Chief Agus Setiawan (@agsstwnn) Editor Imam Supriono (@mamsv_) Reporter Aditya Surya N (@adtsurya) Fariz Tasaufi R (@fariztasaufiii) Layout & Design Graphic Designer Pambudi A Prakoso (@dreikembang) Wildanico Budhi N (@niconghr) Syahrir Rahman (@syahrirrahman) Marketing Communication Sheila Febriana (@sheilafebrian) Wahyu Saputro (@wahsaap) Media Agency Stefanus Satria (@stefanussatria) Dhananjaya Ivan (@ivanlgp) Finance and Accounting Anastasia Debby R (@anastasiadebr)
ISSUE Esensi Pensi
• • YOUTHNALISM • HOROSKOY SEPIKKAS
Local Teens Community Daffa Prangsi Rakisa W.K (@dprangsi) Novi Dwi Rahmawati (@novidwir_) Zahra Putri Fauziyah (@zapufaa) Clarissa Yovanda P (@clr.yp) Sekar Paring Gusti (@sekargusti)
ADS/PARTNERSHIP Office: Jalan Mahesa Mukti 35A Semarang
Contact: +62 85 729 10 47 37 LINE@: @asg3124b
COVER CREDIT Syamsul Wahidin @acul_benji
Implementasi Pensi Sesuai Esensi Teks : Imam Supriono (@mamsv_)
SEMARANG – Selain hujan, dan kasus Ahok yang diklaim telah menistakan agama, mendekati akhir tahun juga ramai sama yang namanya pentas seni alias pensi. Ngomongin pensi, seolah udah kayak jadi tradisi turun temurun bagi para anak sekolah. Nggak cuma di Jakarta & Bandung, kalau bulan-bulan kayak gini pensi juga lagi ramai jadi perbincangan di Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang. Oke,sebelum ngomong panjang lebar soal pensi, Local mau nanya dulu nih, apa sih yang ada dibenakmu kalau kita nyebut pensi? Ajang seneng-seneng, cari pacar, cari gebetan, tempat kumpul-kumpul atau reuni sama temen lama, sampai medium buat flashback sama mantan. Duuuh!. Selain hal tersebut, pensi biasanya juga bertujuan sebagai ajang pamer kreativitas sampai pamer kekerenan almamater. Tapi, gimana kalau sebenarnya pensi yang punya latar belakang sedemikian rupa ini malah jadi sebuah medium untuk adu gengsi yang berujung adu jotos antar pelajar? Norak kan ya?!
4 | ISSUE
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
P
un ini sebenarnya bukanlah hal yang tabu. Beberapa waktu lalu, Local Magz sempet dicurhatin sama salah satu pelajar sekaligus panitia pensi di SMA negeri di Semarang yang nggak akan kita sebutin identitasnya. Sebut saja Tasya (nama disamarkan). Kepada Local, Tasya bilang bahwa sekolahnya hampir aja adu kekerasan sama pihak sekolah lain lantaran penyelenggaraan pensi yang hampir barengan. “Jadi kemarin sekolahku tuh nyamperin sekolah B. Gara-garanya waktu penyelenggaraannya hampir bareng dan kita sama-sama upload flyer di waktu yang nggak beda jauh. Jadi kayak menganggap bahwa si sekolah B itu ngerebut pasar sekolahku. Tapi untungnya pas ketemu bisa diselesaikan secara kekeluargaan sih,” curhatnya melalui pesan singkat. Sebenarnya kejadian ini bukan kali pertamanya di Semarang. Pada kurun waktu 2009 silam, perkara serupa pernah meramaikan dunia per-pensian di Kota Lunpia ini. Biangnya adalah dua nama sekolah negeri yang cukup beken di Semarang. Saat coba melakukan penelusuran, kami pun berhasil mendapatkan satu nama. Anton (nama disamarkan) adalah yang mau membeberkan terkait semua hal pahit yang pernah ia lihat dan rasakan saat masih duduk di bangku SMA dan jadi salah satu panitia pensi. Singkat cerita bahwa sekarang Anton ini sudah lulus kuliah dan bekerja di salah satu media televisi yang cukup punya nama di Jakarta. “Iya bener jadi dulu sekolahku sama SMA C pernah slack gara-gara bikin pensi tapi harinya sama sih. Waktu itu kita coba selesaikan secara baikbaik tapi malah pada kekeuh sama pendapatnya masing-masing. Yaudah abis itu kita jalan sendiri-sendiri dan mulai main curang. Waktu itu ada anggota keamanan di sekolahku sampai nyopot flyer pensi SMA C. Sampai pada akhirnya emosinya pada meletup dan kita memutuskan untuk bertemu kedua kalinya. Kalau nggak salah inget di sekitaran daerah Marina atau Knight Stadium. Pas ini saya nggak ikut soalnya. Abis itu kita berantem disana. Dan menang sekolahku karena sekolah C cuma empat orang yang berani turun. Jadinya dikeroyok,” kata Anton panjang lebar. Lebih lanjut Anton menjelaskan bahwa meskipun sempet chaos pada akhirnya pensi dari kedua sekolah yang cukup bergengsi itu tetap jalan dengan
waktu penyelenggaraan yang barengan. Pas coba kita kulik lebih dalam lewat sambungan telefon, Anton menyampaikan bahwa rasa saingan seperti ini memang sudah jadi hal yang biasa antara sekolahnya dengan sekolah C. “Ya biasa sih mas... soalnya kan sama-sama sekolah yang diunggulkan di Semarang. Jadi memang rasa persaingannya tuh tinggi banget. Dan emang udah slack dari sebelumnya sih,” tambahnya. Meskipun pihaknya sempat lumrah dengan kejadian itu, tapi Anton juga nggak serta merta lupa untuk memberi sedikit wejangan bahwa sebenarnya pensi itu bukan cuma ajang keren-kerenan konsep, tapi juga wadah buat tahu gimana cara beroganisasi. “Ya sebenarnya wajar sih. Namanya anak muda kan jadi masih bergejolak. Cuma sih kalau bias ya jangan. Jangan cuma adu keren-kerenan doang. Bagi saya esensi pensi itu adalah wadah buat tahu bagaimana cara berorganisasi yang baik, dengan adanya pensi kita bisa jadi punya kesempatan merasakan gimana rasanya bikin acara, jadi nantinya bisa punya bayangan kalau pas sudah ada di dunia luar,” repet cowok lulusan Universitas Diponegoro Semarang ini. Ada benernya juga tuh, bro yang dibilang Anton. Padahal nih, kalau kita mencoba mengkaji ulang tentang esensi pensi sebenarnya sangat berbanding terbalik dengan semua insiden tersebut. Pensi adalah wadah bagi para pelaku kreatif untuk menuangkan ide-ide gilanya, medium untuk show off terkait soal bakat dan minat para pelajar, atau bahkan bahasa pemersatu. Ya memang nggak menutup kemungkinan bahwa kadang kita cuma pengin senengnya aja. Tapi sadarilah bahwa pensi itu nggak melulu soal keren-kerenan, adu gengsi yang tendensinya cuma pamer almamater. Belum lagi embel-embel cari duit. Pensi keren itu juga nggak melulu harus mendatangkan artis yang ‘gede’. Percuma kalau kamu bikin pensi tujuannya cuma sebates untuk pamer ke sekolah lain doang tanpa ada pesan yang pengin disampaikan. It’s oke... semua pilihan ada di tanganmu. Mau eksistensi atau esensi? Atau bahkan eksitensi plus esensi? It’s your choice now. Jika itu pilihanmu jalanilah. Opto ergo sum. Aku memilih maka aku ada!
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
ISSUE | 5
Seru Abis di Smanda Metamorphosis Photo & Text: Aditya Surya Nugraha (@adtsurya)
S
EMARANG – Smanda Metamorphosis merupakan salah satu pentas seni yang diadakan setiap tahunnya oleh OSIS SMAN 2 Semarang. Jumat (14/10) OSIS SMA Negeri 2 Semarang kembali mengadakan acara tahunan yang bertajuk “Smanda Metamorphosis 2016”. Mengusung tema GLOED VAN FABULA acara yang di gelar di markas besar mereka, Jl. Sendangguo Baru no. 1 Semarang ini berhasil menyedot perhatian dari berbagai kalangan, khususnya muda Kota Semarang. Nggak lain nggak bukan kedatangan mereka ini dikhususkan untuk melihat penampilan Maliq & D’Essentials dan Dhyo Haw yang didapuk sebagai Guest Star utamanya. Sebagai algojo pertama sebelum Maliq & D’Essentials, solois yang lagi naik daun Dio Prasetyo a.k.a Dhyo Haw mampu mengajak penonton untuk bernyanyi dan berjoget bersama. Tak hanya penonton laki-laki saja, namun hampir semua penonton yang hadir seolah hanyut dalam alunan musik pantai dari Dhyo. Lantunan ayat-ayat ‘koor’ masal menggema dari balik crowd. Klimaksnya ada di materi “Ada Aku Disini” yang jadi lagu perpisahan antara Dhyo dengan para penonton. Paska turun minum, giliran Maliq & D’Essentials yang naik tahta. Tak butuh waktu lama, band yang paling ditunggu-tunggu di pesta malam itu
6 | MULOC
langsung mencuri perhatian. Band yang digawangi oleh Angga (vocal), Indah (Vocal), jawa (Bass) , Widi (Drum), Lale (Guitar), dan Ilman (Keyboard) sukses membuat penonton berteriak histeris. Tak henti-hentinya penonton meneriaki nama-nama mereka. Paduan suara masal tak henti-hentinya dilantunkan seraya lagu-lagu bernada dan berlirik romantis seperti “Himalaya”, “Dia”, dan “Pilihanku” mengalun lembut dari atas panggung yang nggak terlalu besar tapi terkesan intim. “Drama Romantika” yang didaulat sebagai lagu pamungkas berhasil menutup perjumpaan Angga cs dengan para pendengar musik setia mereka dengan manis. Tepuk tangan serta senyum manis kegirangan terpancar dari masing-masing penonton yang datang. Seolah merefleksikan bahwa penampilan Maliq & D’Essentials sangat memukai mereka yang datang dan pantas untuk dinantikan lagi. Seolah ingin meninggalkan jejak yang susah dilupakan, sebagai salam perpisahannya. Angga dan Indah mengajak seluruh penonton untuk mengangkat tangan dan mengikuti gerakan mereka. Selain Maliq & D’Essentials dan Dhyo Haw, penampilan band-band lokal semarang seperti Swagali, Alaskarasta, Thinking About Me, dan ada penampilan DJ MZR juga nggak kalah memukai. Well, selamat atas kelancaran acaranya ya. Kami tunggu tahun depan!
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
HUJAN BUKAN HALANGAN! Mulai dari pentas seni , bazaar makanan , hingga kontes motor ada disini.
S
Photo & Text : Stefanus Satria (@stefanussatria)
EMARANG – Reinkarnation, gelaran tahunan milik teman-teman, SMA Negeri 1 Semarang ini sukses digelar pada Sabtu 17 September 2016, lalu. Bertempat di markas besar mereka tepatnya di lapangan sepakbola SMA Negeri 1 Semarang, Reinkarnation diselenggarakan dengan mengambil tema “Cryptografeus”. Tak tanggung-tanggung di tahun ini SMA Negeri 1 Semarang sukses menghadirkan 3 artis Ibukota sekaligus dalam satu panggung diantaranya adalah, Ipang Lazuardi , Yovie and Nuno dan Tompi. Tak melupakan line up asli Semarang, Reinkarnation 2016 pun turut menghadirkan Good Morning Everyone dan Figura Renata, yang tak bisa dipungkiri memang lagi naik daun. Acara yang dimulai sejak jam 3 sore ini turut dimeriahkan oleh penampilan dari masing-masing ekstrakurikuler unggulan dari SMA Negeri 1 Semarang, seperti : Fortes Cheers , Chorale SMANSA , SMANSA BAND dan SMANSA Dance. Menariknya, selain pentas seni gelaran Reinkarnation ini juga identik dengan diselenggarakannya Kontes Motor yang di ikuti puluhan hingga ratusan pecinta otomotif, khususnya roda dua di kota Semarang. Reinkarnation 2016 juga tersedia bazaar makanan yang berisi puluhan stand-stand makanan serta minuman yang siap untuk memanjakan lidah para pengunjung setelah lelah menikmati sajian per sajian,
Meski ditengah-tengah acara hujan sempat turun dengan derasnya, dan sempet membuat acara diberhentikan sementara waktu, hal ini tak menyurutkan antusiasme para penonton untuk menyaksikan idolanya, tak sia-sia dalam 20 menit hujan berangsur reda dan Yovie and Nuno pun menjadi artis Ibukota pertama yang naik ‘tahta’. Kehadiran Dikta dan Windura pun mampu membuat para penonton bernyanyi bersama tanpa memperdulikan rintikan hujan yang masih menemani. Selanjutnya, giliran Ipang Lazuaradi yang menghangatkan suasana dengan lagunya yang berjudul “Sahabat Kecil”. Para penonton seolah dihipnotis dengan penampilanya yang memikat. Hujan pun reda disaat yang bersamaan Tompi yang didaulat menjadi Guest Star pamungkas gantian menunjukkkan kemampuannya. Suaranya yang merdu dan khas diiringi suasana yang masih sangat romantis dan ditemani dengan terangnya bulan pagi itu, sukses menyihir para penonton untuk larut bersama dalam penampilannya. Reinkarnation kali ini pun sukses membuktikan bahwa hujan bukanlah halangan untuk tetap menyaksikan dan menikmati band-band kesayangan. Semoga di tahun berikutnya Reinkarnation semakin mampu menghadirkan konsep yang fresh dan penuh kejutan. Ohya satu lagi deng, semoga pentas seni nya gak sampe pagi. Sampai bertemu di Reinkarnation 2017, duds!
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
MULOC | 7
Fisiphoria : Embel-embel Summer Fest Meski Musim Hujan Foto & Text : Imam Supriono (@Mamsv_)
S
EMARANG – Pada hari itu, Sabtu 22 Oktober dilingkungan saya yang notabene-nya adalah anak-anak muda, lagi rame ngomongin soal pensi dan acara-acara yang cukup mencuri perhatian salah satunya, FISIPHORIA 2016. Memang nggak bisa dipungkiri bahwa helatan dari teman-teman FISIP UNDIP ini memang selalu dinantikan setelah kesuksesannya dua tahun lalu pada 2014 mendatangkan DJ Yasmin dengan konsep yang segar. Yaitu colour party, yang mana waktu itu memang baru pertama kalinya di Semarang. Setelah itu tahun berikutnya DJ lokal rasa Internasional sekelas Angger Dimas didatangkan untuk membombardir gelaran ini. Pada tahun ini, sepertinya mereka mencoba sedikit membelokkan stir-nya untuk nggak terus-terusan menyuguhkan DJ dalam event tersebut. Namun nggak serta merta menghilangkan itu. Beberapa nama besar seperti Kunto Aji, Barasuara, DJ Patricia Schuldtz, serta The S.I.G.I.T di beri ruang untuk mewarnai gelaran yang tahun ini menyisipkan embel-embel summer fest kedalamnya. Padahal seperti yang kita tahu bahwa saat itu sudah masuk musim penghujan. Entahlaah... Seolah pengin menyuguhkan gelaran yang pol-polan dengan konsep party, dalam Fisiphoria tahun ini pun terdapat tiga panggung yang disajikan 8 | MULOC
seperti, Band Zone, Rave Tunel, serta We Want Fun sebagai mainstage-nya. Lagi-lagi ini adalah kali pertamanya ada tiga panggung di dunia per-pensian Semarang. Gils! Seperti halnya mengingatkan saya pada summer festival kondang besar di Indonesia sekelas We The Fest, atau bahkan di California, Amerika Serikat sekelas Coachella. Hal tersebutlah yang pada akhirnya sukses jadi objek pembicaraan banyak anak muda di Semarang. Sekaligus membangkitkan rasa penasaran saya untuk datang dan menyaksikan langsung bagaimana kemegahan Fisiphoria hari itu. Tibalah disaat yang saya nantikan. Menonton festival musik yang mereka klaim sebagai ‘the biggest music festival on Semarang’. Hari itu pun meski sempat gerimis akhirnya tepat jam 7 malam waktu setempat, saya memutuskan untuk tetap menghadiri Fisiphoria 2016. Dengan semangat saya masuk gate bersama satu orang teman saya beberapa menit setelah melihat suasana diluar Stadion Dipnegoro sebagai venue-nya. Benar saja, setelah saya masuk melewati gerbang saya terbelalak karena nggak menemukan apa yang saya bayangkan sebelum berangkat. Seperti tiga panggung yang dijanjikan. Oke, dengan bermodalkan rasa antusiasme dan pemikiran yang positif akhirnya saya mencoba jalan mengitari venue, dan akhirnya satu panggung lain (selain mainstage) saya temukan di pojok.
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
Dengan lighting yang minim, dan tanpa atap, saat itu ada seorang DJ lokal yang sedang meracik musiknya menghibur orang yang padahal ‘cuma’ melewatinya begitu saja. Inilah yang mungkin dimaksud oleh salah seorang teman saya sekaligus manager band yang sempat ditawarin manggung dengan harga yang nggak sesuai dengan kondisi panggung yang seperti itu. Minim apresiasi, suwer! Oke, biarinlah ya... karena saya waktu itu pengin menikmati acaranya dan melakukan kewajiban untuk liputan yasudah, saya putuskan untuk menuju ke pit stage. Ambil gambar, wawancara sama nikmatin atmosfir penonton yang ada di
garda terdepan. Kunto Aji yang didaulat membuka show diantara guest star lainnya sukses memaniskan suasana. “Ekspektasi”, serta “Terlalu Lama Sendiri” tak terelakan adalah materi padus terkencang malam itu. Setelah turun minum dan, unit paling panas saat ini, Barasuara sukses memberi pemanasan sebelum Patricia menghentak dengan dentuman dari turntable-nya. Yang cukup asoy, tapi penontonnya udah mulai dikit yaitu The SIGIT juga jadi sajian yang menyenangkan. Beat-beat dengan bernafaskan rock n roll yang kental, serta dinamika musik noise ala Rekti cs yang khas, sukses menyihir barisan crowd.
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
Semuanya hanyut dan terlena dalam buaian band asal Bandung ini. Terlepas dari hal yang kurang di Fisiphoria ini, ada hal yang membuat saya salut. Menurut saya, Fisiphoria adalah acara yang memang nggak pernah main-main dengan konsepnya. Meskipun acara ini cukup mengadopsi event lain yang lebih dulu ada seperti Djakarta Warehouse Project maupun We The Fest, tapi saya cukup salut dengan management Fisiphoria yang cukup baik. So, semoga tahun depan bisa menjadi lebih baik. Sukses duds!
MULOC | 9
STERIL 2016 : Pesona Kawula Muda dan Kelas Pekerja Photo & Text: Aditya Surya Nugraha (@adtsurya) & Pambudi A Prakoso (@dreikembang)
S
EMARANG – Seperti biasa suhu panggung hiburan musik di Kota Semarang kembali hangat menjelang penghujung tahunnya. Bagaimana tidak, banyak penggiat dari berbagai kalangan seperti pensi sekolah, event kampus hingga konser besar yang diprakarsai oleh perusahaan ternama dihelat pada akhir tahun. Kandidat artis-artis ibu kota berbondong mengisi line-up panggung demi panggung dari yang mainstream hingga artis band indie. STERIL adalah satu dari berbagai nama gelaran panggung hiburan tersebut. Produk asli dari mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang ini kembali membuktikan konsistensinya dalam mengadakan agenda tahunan ini.
10 | MULOC
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
Sabtu (19/11) lalu, dengan kondisi cuaca yang cerah GOR Tri Lomba Juang Semarang menjadi alternative tempat digelarnya agenda tahunan ini. Untuk kali ke-4, STERIL 2016 kali ini mengusung tema “Construct Your Dream” dimana tema tersebut sangatlah tepat sasaran. “Tema ini muncul karena kita pengen memberitahu bahwa sipil itu bisa membangun/menciptakan mimpi menjadi kenyataan”, ungkap Putra selaku koordinator acara. Sama seperti STERIL ditahun sebelumnya dengan menyajikan foodfest, bazaar dan main stage. Namun berkat kreatiufitas yang dibangun, uniknya STERIL 2016 ini bisa disulap semirip mungkin seperti proyek kontruksi bangunan lengkap dengan dekorasinya. Nggak berhenti disitu saja, panggung utama diisi sederet bintang tamu andalan seperti HiVi, NTRL hingga Sadana Agung finalis SUCI 6 yang mampu menyedot euphoria kawula muda setempat. Karakteristik STERIL selalu menyuguhkan music dan komedi disetiap gelarannya, namun yang menjadi point penting di STERIL 2016 ini adalah mereka tidak lupa mengikutsertakan kearifan local baik dari didalam maupun diluar kampus. Tarian, drama, perkusi, paduan suara dan band indie
sekelas Absurdnation, Offside Mouth dan lain-lain mereka sama ratakan satu rasa layaknya bintang tamu yang mereka undang. Kesuksesan ditahun sebelumnya kembali terulang di STERIL 2016 ini dengan terbukti mampu menghipnotis ribuan anak muda dari berbagai penjuru kota. Terlepas dari banyaknya jumlah penonton, GOR Tri Lomba Juang yang sedang dalam proses renovasi terlihat nampak pegawai bangunan yang juga asik menikmati pertunjukan di sela-sela tribun penonton. Setidaknya harmonisasi ini menjadi hiburan dan obat pengusir penat terlebih untuk om-om pegawai bangunan yang bekerja keras disetiap harinya. Selain itu, STERIL 2016 dengan “Construct Your Dream”-nya menjadi doa tatkala GOR Tri Lomba Juang sebagai
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
tempat berlangsungnya acara dan juga sedang dalam proses renovasi ini lekas selesai dan menjadi kebanggaan sarana public bagi masyarakat Kota Semarang. Kemeriahan STERIL 2016 ditutup dengan letupan kembang api yang mewarnai langit indah di Malam Minggu saat itu. Harusnya kalau boleh nambahin, biar terlihat syahdu dan khusuk, baiknya ditutup dengan menerbangkan ribuan lampion dimana dalam lampion tersebut terselip doa, mimpi, dan harapan untuk kehidupan yang lebih damai. Ah, tapi nggak masalah sih, itu cuma angan-angan ‘wagu’ kita saja kok. Kembang api pun juga sudah mantaaaaap jiwa. Hehehe! sukses ya, sampai jumpa di STERIL tahun berikutnya :)
MULOC | 11
1st workshop
jalan lamongan raya 17 sampangan gajahmungkur semarang @de.vintage_id
0811 2796798
2nd workshop
jalan malang sari raya ruko no 8b tlogosari kulon semarang devintagebarbershop@yahoo.com
Q & A ABOUT LOCAL TEENS COMMUNITY
STAGE ID Semarang
Kenalkan Industri Kreatif Semarang Lewat Bahasa Visual Foto & Text : dok. Stage ID Semarang & Sheila Febriana (@sheilafebrian)
16 | KOLONG
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
SEMARANG – Seni fotografi merupakan perpaduan antara kreativitas melukis dengan cahaya dalam balutan teknologi kamera yang kini makin digandrungi anak muda. Tak sedikit anak muda yang kini memiliki hobi fotografi. Mulai dari landscape photography, street photography, portrait photography, journalism photography, hingga stage photography yang akhir-akhir ini jadi primadona bagi anak muda khususnya di Semarang. Tak lantas kemudian hal ini menjadikan sebuah alasan berdirinya sebuah wadah bernama STAGE ID Semarang.
B
erawal dari kesamaan mereka yang punya kegiatan motret acara musik sebagai bahan liputan, sekaligus adanya komunitas serupa yang tercipta lebih dulu di Jakarta, Bandung, dan Makassar, merupakan cikal bakal dari lahirnya STAGE ID chapter Semarang. Komunitas berbasis fotografi ini, punya visi untuk menjadi wadah bagi fotografer panggung khususnya di Semarang agar bisa lebih menyalurkan hobi fotografi mereka sekaligus mengenalkan musik lokal Semarang melalui bahasa visual yang kemudian di posting ke akun instagram @stageid_smg. “Jadi awalnya gara-gara sering motret bareng temen-temen. Seiring berjalannya waktu aku sama Rifqi nyeletuk kenapa kita nggak bikin komunitas aja nih. Secara Jakarta, Bandung, dan Makasar juga sudah ada. Akhirnya kita bikin Stage ID Semarang dengan tujuan selain menjadi wadah bagi temen-temen lain yang punya hobi sama, lewat komunitas ini, semoga Stage ID Semarang juga bisa jadi mediumnya para pelaku industri kreatif
Semarang khususnya di skena musik untuk setidaknya dikenal oleh publik. Kurang lebihnya ini bentuk support kita terhadap industri musik di Semarang yang nggak bisa dipungkiri semakin kesini sebenarnya perkembangannya makin bagus. Sayang aja kalau nggak di support,� papar Imam Supriono salah satu anggota, saat ngobrol bareng Local. Stage ID Semarang sendiri resmi dikenalkan pada acara KOPDAR STAGE ID Semarang pada 28 Oktober lalu yang kemudian mendapat apresiasi cukup baik dari komunitas STAGE ID Jakarta, Bandung dan Makassar yang sebelumnya lebih dulu ada serta beberapa anak muda di Semarang. Dengan jumlah anggota 15 orang, STAGE ID Semarang diketuai oleh Rifqi Fadhlurrahman. Adapun kegiatan yang dilakukan saban kali kumpul yaitu diskusi tukar pengalaman dan belajar bersama tentang tips and trick dalam fotografi panggung. Hasil karya jepretan STAGE ID Semarang didominasi performer dari scene musik. Itulah mengapa visi mereka in-
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
gin agar musisi lokal Semarang ataupun event lokal Semarang bisa disandingkan dengan musisi ataupun event tingkat nasional. Namun, mereka mengakui jika sebetulnya stage photography tidak sebatas performer dari kalangan musisi saja, tetapi bisa dari seni pertunjukan teater, tari, puisi, atau bahkan paduan suara. Keinginan untuk bisa bekerja sama dengan salah satu acara yang digelar di Semarang dengan mereka sebagai official dokumentasinya merupakan harapan atau target mereka kedepan. Tak membatasi siapapun dalam keanggotaanya, STAGE ID Semarang sangat welcome dengan mereka yang mau bergabung dan memiliki kecintaan terhadap fotografi walaupun belum memiliki kamera sendiri. Bukan untuk menggurui, namun kehadiran STAGE ID Semarang diharapkan bisa turut membantu dikenalnya musisi atau band lokal Semarang lewat karya mereka. So, yang punya hobi motret panggung, yuk gabung di Stage ID Semarang, sekarang bro. Jangan lupa follow instagram mereka di @StageID_ SMG ya!
KOLONG | 17
Olly Oxen Single : Adult’s Dream Is a Violation Olly oxen merupakan grup rock yang berdiri Agustus 2016. Mengusung genre rock alternative, Olly Oxen menunjukan eksistensi nya dengan cara melemparkan satu single andalan dalam bentuk Lyric Video (tersedia di kanal youtube: Olly Oxen, red) yang berjudul “Adult’s Dream Is a Violation”. Single ini pun cukup berhasil menarik perhatian pendengar musik, dengan jumlah viewer youtube mendekati angka dua ribu dalam waktu kurang dari dua bulan. Salute! Secara singkat grup ini bisa digambarkan sebagai - project sampingan yang di seriuskan -, lantaran ke empat orang personilnya, masing-masing mempuyai grup musik yang lebih dulu terbentuk. Sebut saja Gembi (Gitar) dengan band stoner nya Gagak Rimang Stoned, Gawang (Drum) merupakan basis dari band Glasstrick, Novelino Adam (Bass) adalah bassist dari AK//47 dan Octopus, serta Mere yang juga seorang singer di grup hip-hop LEGIT!. “Alasan terbentuknya mungkin kami berempat punya satu keinginan meracik referensi musik dari latar belakang musik kita berempat yang berbeda-beda, dan membentuk suatu ‘kendaraan nge-rock’ yang terdengar lebih fresh,” kata Gembi. Selama kurun waktu tiga bulan yaitu Agustus hingga November 2016 ini Olly Oxen, setidaknya sudah melakukan empat kali live show dan cukup mendapatkan antusiasme yang baik dari pendengar musik di Semarang. Saat ini Olly Oxen sedang menyiapkan rencana besar untuk menelurkan mini album pertama yang diperkirakan rampung awal Februari. (Fariz Tasaufi)
Gestuara Single : Kelahiran Semarang yang selama ini dikalim sebagai kota yang nggak terlalu diunggulkan termasuk pada industri kreatifnya ternyata menyimpan berjuta harta karun. Pada lini musik, pastinya memang banyak yang belum pernah mendengar Gestuara. Tapi jangan kaget kalau sekali denger langsung nancep dihati. Karena menurut kami ini adalah project yang nggak biasa. Punya daya pikat yang sangat tinggi akan keunikan yang mereka usung. Berdiri sejak November 2015, Titin Rahayu (Penyanyi&Penari), Zae (Teaterikal&Penyanyi), Tris (gitar 1), AgungPermadi (gitar 2), Adib (perkusi), dan Amry (pembacapuisi&seruling) memilih Etnik Instrumental sebagai amunisi utamanya untuk mencuri perhatian para penikmat musik Semarang. Info yang kami dapatkan mengatakan bahwa kini, Gestuara tengah melakukan proses penggarapan untuk album pertamanya yang dikerjakan secara mandiri. Dari proses pembuatan materi, produksi, hingga publikasi. Dari tujuh lagu yang sudah terkumpul, saya cukup tertarik dengan materi “Kelahiran” karena dari segi lirik dan instrumennya lagu itu seperti gabungan antara Ramayana Soul dan Merah Bercerita. Mantapjiwa! (Fariz Tasaufi)
20 | LONGER
Local Local Magazine Magazine | Our | Ex(pensi)ve Celebrations | 2016 | 2016
Racau Kemarau Single : Matahari
Apakah anda pernah nonton film Interstellar atau film-film yang berbau galaxy? Seharusnya band semacam ini cocok menjadi soundtrack di film tersebut. Ya, mereka menyebutnya dengan “bebunyian yang mutakhir dari semesta” ala racikan Racau Kemarau. Tahun 2011 menjadi lawatan awal dimana mereka menemukan banyak ekperimen hingga se-mutakhir sampai saat ini. Mereka adalah Andy Sueb, Adit Tama dan Bagas Prasetyo sebagai peracik harmoni dan nada-nada untuk Racau Kemarau. Album “Semesta Analog” menjadi penanda eksistensi mereka yang sukses di proklamirkan pada 2015 lalu. Lagu yang berjudul ‘Matahari’ adalah salah satu dari sekian banyak bebunyian yang merangsang turbulensi otak saya. Rasanya seperti sedang menyelami dimensi lain yang belum pernah saya temui sebelumnya dan tidak bisa kita terima secara nalar. Tapi bikin nagih dan seneng. Kayak abis kena diterpa badai serotonin paling dahsyat. Holysh*t saya kira ini hipnotis tapi ternyata ini adalah terapi untuk menenangkan diri dan meningkatkan kadar serotonin dalam otak (bukan narkotik, red). Gimana, penasaran? Rencananya mereka sedang menggarap album keduanya yang saat ini masih dalam proses recording. Dimensi yang seperti apalagi yang akan mereka refleksikan melalui bebunyian ala Racau Kemarau? Pantau mereka melalui instagram @ racaukemarau dan jangan lupa tonton aksi panggungnya. Chers! (Pambudi A Prakoso)
Pingkel Standing Single : Because so sexy SEMARANG – Yomaaan! Pasti nggak asing dengan jargon tersebut dong... Ya, ngomongin soal musik Ska memang nggak bisa jauh dari yang namanya nuansa sumringah. Selain Aimee yang jauh lebih dulu meramaikan skena musik Semarang, kini ada satu nama yang cukup mencuri perhatian kita nih. Hadir dengan semangat Rock Steady, Pingkel Standing digadang-gadang adalah regenerasi yang cukup berpotensi di Atlas City. Sama-sama berasal dari UNNES, punya vocalis cewek dan telah memproklamasikan perilisan album pada 30 Oktober 2016 lalu, Pingkel Standing siap untuk mengarungi kerasnya dunia permusikan Semarang. Berjudul “Hari Baik”, album ini berisi 8 amunisi lagu yang siap mengajak kita untuk hanyut dalam beat-beat asik nan seru ala mereka. “Because So Sexy” adalah salah satu materi favorit saya. Beat, serta karakter vocalisnya yang steady bin catchy abis seolah menyihir saya untuk sejenak melupakan penat karena seharian atau bahkan semalaman suntuk ngetik artikel ini. Sumringah saja gitu rasanya! Local sarankan bahwa janganlah berlibur tanpa “Hari Baik”. Terserah mau liburan kemana, yang pasti album ini jangan sampai lari dari rak koleksi albummu, guys. So, are you ready for holiday? Happy holiday and say hello to @pingkelstanding on instagram, dudes! (Pambudi A Prakoso)
Local Local Magazine Magazine | Our | Ex(pensi)ve Celebrations | 2016 | 2016
19 LONGER | 21
DESAIN COVER COMPETITION
Karya oleh: SYAMSUL WAHIDIN IG : @acul_benji
Karya oleh: DIMAS BAYU KRISNANTO IG : @dimasbayukris
ANAK TIRI DI GELARAN PENSI Text & Photo : Agus Setiawan (@agsstwn) & Imam Supriono (@mamsv_)
SEMARANG – Pentas seni yang dikenal juga dengan sebutan pensi merupakan ajang yang ditunggu-tunggu para pelajar SMA/Universitas untuk mengekspresikan diri. Rasanya belum lengkap kalau belum unjuk gigi lewat pensi. Nggak jarang pensi menampilkan karya yang menakjubkan, dengan tema khusus dan spektakuler. Bahkan para penyelenggara rela bayar mahal untuk mendatangkan grup band tanah air yang kondang untuk memeriahkan dan menyukseskan acara pentas seni tersebut. Tetapi ada hal-hal yang dilupakan oleh penyelenggara acara, yaitu band lokal! Kali ini kami berkesempatan saling bertukar cerita dengan band lokal Semarang yang udah biasa ‘diundang’ ke pensi-pensi, yaitu Tanpa Nada. Mereka disini akan berbagi informasi tentang profil mereka dan menceritakan ke Local People tentang perkembangan pensi khususnya di Semarang. Markimak, mari kita simak!
28 | PROFILE
Local Local Magazine Magazine | Our | Ex(pensi)ve Celebrations | 2016 | 2016
BAND INTERVIEW | 23
‘SALAM TEPUK BUKAN AGAMA’ Jangan berlebihan untuk mengidolakan bahkan mendewakan band yang kalian suka dengan selalu mengikuti mulai dari style maupun gaya hidupnya, karena mereka bukan agama yang harus kalian sembah maupun diagungkan. Lihat dan dengarkan karyanya saja – Tanpa Nada -
H
alo Tanpa Nada, apa kabar? Halo Localmagz! Baik nih, semoga temen-temen Localmagz juga baik. By the way, gimana sih awal terbentuknya Tanpa Nada? Ide awal dibentuk Tanpa Nada tuh berawal dari saya (Erick) dan mas Aris suka membuat karya sastra/puisi yang kami aplikasikan ke Zine yang kami namakan ‘Langit dan Bumi’. Lalu kepikiran, gimana ya caranya agar puisi tuh disukai anak-anak muda selain lewat Zine? Karena saya menyukai musik dan mas Aris menyukai etnik kenapa nggak dikolaborasikan saja ya? Nah dari situ tercetuslah Tanpa Nada Poetry Experimental, nama pertama Tanpa Nada. Saat itu konsep Tanpa Nada Poetry Experimental dengan formasi saya (Erick) di vokal, mas Aris di etnik dan mas Hamzah dari Retorika yang membuat beat-beat untuk lagu kami, seperti Homicide waktu itu. Setelah pertama manggung dengan formasi tersebut ternyata responnya sangat baik sekali, kami diminta untuk mengisi acara teman-teman kami baik dari Semarang dan Tegal. Karena banyak teman yang bilang ‘kayaknya asik kalau jadi band deh’, nah setelah itu pula kami terbesit ide untuk transformasi lalu tepatnya 20 Mei 2008 kami mengganti formasi sebelumnya dengan formasi full band yang diisi oleh saya (Erick) dan Fajar
24 | BAND INTERVIEW
Cepot di vokal, Lutfi di Gitar/ Voc, Adit Kempoel di Lead Gitar, Aditya Samid di Bass, Aristya di Etnik dan Lazuardy Inu di Drum. Dan semoga dengan formasi band sampai sekarang, kami bisa terus berkarya. Mengapa memilih genre Experimental Rock? Padahal genre musik tersebut belum banyak orang yang tau dan ngerti. Nah, makanya itu kami memilih genre Experimental Rock agar orang yang belum tahu jadi tahu ada genre lain selain yang pada umumnya didengar. Saat itu kami juga tidak mempertimbangkan genre itu dikenal atau tidak dan kita bakal dikenal atau tidak, yang terpenting kami bisa bebas berkarya dengan harapan karya itu bisa didengar dan menjadi energi positif bagi pendengarnya. Yang paling menyenangkan kami bisa bereksperimental menggabungkan alat musik baik modern maupun tradisional tanpa merusak esensi yang ada. Mulai awal 2014, mulai jarang manggung? Apakah vakum? Kami bukan vakum sih. Memang setelah tahun 2014 kita jarang manggung, tetapi kami tetap berkarya kok. Setiap tahun kita selalu mengeluarkan single dan sekaligus membuat lagu untuk mempersiapkan membuat album perdana kami.
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
Ceritain dong tentang album perdananya nanti? Jadi album perdana kami nanti berisi 9 lagu yang kami namakan “Diorama Kakofani”. Menurut KBBI sih Diorama berarti gambaran/cerita, sedangkan Kakofani adalah suara bising tetapi kadang bisa menyejukkan. Mengapa Diorama Kakofani? Kami disini ingin menggambarkan/menceritakan tentang dunia atau relita dalam hal kecil yang dibalut dengan hentakan irama dan musik yang keras itu bisa menyejukkan hati sehingga dapat mengalirkan energi positif ke pendengar melalui lirik dan lagu yang kita buat. Nah sekarang sampai mana progressnya? Hampir rampung kok, udah 80% lah, sekarang lagi proses mixing aja dan pembuatan artwork untuk album kita juga udah rampung, rencananya bulan Januari masuk proses penggandaan dan bulan Februari semoga nanti bisa dirilis lalu dilaunching dalam bentuk kaset, CD dan buku kecil yang berisi opini dari kawan-kawan yang bukan dari skena musik. Tujuan disertakan buku kecil itu sih kami pengen membagikan ke pendengar tentang opini kawan-kawan tentang karya kami, nanti ya ditulis apa adanya, kalo jelek ya jelek dan kalo bagus ya Alhamdulillah. Karena kami ingin karya kami nantinya bisa berimbas baik dan positif baik dari kami maupun pendengar album kami nantinya.
Rencana pemasaran album ‘Diorama Kakofani’? Sebenarnya kami semua sudah membuat buku yang berisi tentang opini anak-anak Tanpa Nada tentang lagu-lagu yang ada di album kita nanti, tapi setelah proses layout komputer malah rusak dan data-data yang sudah diedit tidak bisa diselamatkan. Padahal rencananya kami mau me-launching dan menjual buku tersebut dan album kami sebagai bonus pembelian buku tersebut. Tapi sayang alam tidak mengamini keinginan kita, jadi kita menggunakan plan B, yaitu fokus ke album saja dan terpaksa project buku tersebut tidak kami lanjutkan. Di acara launching nanti kami ingin menggunakan konsep kesenian, ada pembacaan puisi, novel, bedah buku dan ada musik tentunya. Semoga terealisasi deh! Ohya, akhir-akhir ini kami mendapat kabar kalo Tanpa Nada mengeluarkan zine ya? Yap benar, sebenarnya zine tersebut sudah beredar lama banget yang kami namakan “Langit dan Bumi’ tetapi sekarang kami ubah menjadi Tanpa Nada Zine. Kebanyakan zine kan berisi tentang pemberontakan-pemberontakan gitu kan, nah kalo Tanpa Nada Zine ini berisi tentang tulisan temen-temen Tanpa Nada, misal puisi atau cerita tentang apa gitu dari masing-masing personal, intinya sih kami ingin mengedukasi pembaca agar mau membaca dan menulis. Sama kayak Localmagz kan? Nah, tujuan dibikin zine kan emang kayak gitu. Tos dulu! Sasaran Localmagz kan untuk anak-anak muda di Semarang nih? Kalo Tanpa Nada Zine sasarannya untuk siapa? Sebeneranya zine kami sih tidak ada pasar atau sasaran khusus untuk pembagiannya. Pokoknya kalau ada temen atau rekan
yang ingin memiliki ya kita bagikan gratis ke mereka, terutama sih siapa aja yang suka baca atau nulis boleh memilikinya. Kadang kami juga menitipkan zine kami di distro-distro atau waktu kami manggung kami bawa zine tersebut lalu kami bagikan random ke pengunjung acara tersebut. Wah seru juga ya kegiatan di luar ngeband. Any way, tema edisi 8 ini kan ‘Ex(pensi)ve?’, menurut kalian gimana sih pensi-pensi di Semarang saat ini? Wah udah mulai serius nih haha. Menurut kami sih pensi-pensi di Semarang sekarang ini udah mulai ke pertarungan adu gengsi, mereka tidak mau kalah dengan pensi lain yang diselenggarakan oleh sekolah atau universitas saingannya. Sekarang setiap pensi yang diselenggarakan pasti menggunakan jasa-jasa artis/band nasional, mending kalo manggil satu band/artis, nah ini minimal 3 artis harus didatangkan demi gengsi acara. Jor-joran! Padahal makna Pensi sebenernya tuh mengapresiasi karya yang ada di dalam kota atau menonjolkan keterampilan internal. Pernah nggak sih kalian dapet pengalaman nggak enak saat manggung di Pensi gitu? Absolutely pernah. Kami pernah manggung di acara besar atau pensi salah satu Universitas di Semarang lalu mendapat perlakuan kurang baik baik dari penyelenggara acara. Saat itu konsep acara mereka tergolong ke acara yang besar karena mereka menghadirkan beberapa artis nasiona dan band-band lokal setempat sehingga harus menggunakan beberapa stage. Nah untuk band-band lokal saat itu dimainkan di stage dengan alat musik yang menurut kami tidak layak untuk perform, panggung kecil tanpa penutup sehingga jika gerimis saja langsung bubar Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
semua. Itu baru dari panggung, sekarang dari jam main, kami saat itu mendapat kesempatan untuk perform di sore hari yang dimana belum ada penonton sama sekali. Berbeda dengan panggung milik band-band nasional yang mendapat perlakuan sangat istimewa, panggung besar dan alat musik yang ‘wah’. Sebenarnya kami ngga masalah kalau stage dibedakan, tapi ya perbedaannya jangan terlalu jauh lah. Kami padahal kan sudah menyiapkan segala hal agar musik atau karya kami didengar banyak orang juga. Wah, ternyata gitu yah? Maybe ada harapan kedepannya untuk penyelenggara-penyelenggara Pensi khususnya di Semarang agar tidak kejadian hal serupa? Seharusnya yang namanya Pensi itu utamanya kan ajang penyaluran bakat dan kreativitas seni, jadi ya setiap Pensi yang diadakan harusnya diisi oleh kegiatan-kegiatan seperti itu selain musik yang ditonjolkan di Pensi tersebut. Pensi juga baiknya merangkul skena lokal setempat, baik dari musik, komunitas atau lainnya agar acara Pensi yang diadakan bisa lebih bermanfaat baik dari penyelenggara, pengisi dan penonton yang datang. Yang terakhir dari kami sih, jika menggunakan skena lokal khususnya musik mohon pihak penyelenggara acara memahami betul apa keinginan kami yang bergerak di skena musik, baik dari sebelum naik panggung sampai turun panggung, kami juga ingin dianggap ‘ada’ saat kita perform di atas panggung. Semoga dibaca dan diperhatikan oleh penyelenggara Pensi deh sarannya tadi. Yang terakhir, pesan buat pembaca Localmagz? “Terus membaca dan menjadi pembaca yang baik. Dan mari bergerak dan berkarya karena diam membuat hidupmu lumpuh”
BAND INTERVIEW | 25
Senandung Rasa
Pada hakikatnya kehidupan itu nggak bisa lepas dari yang namanya cinta, kasih, dan sayang. Bahkan ada yang bilang bahwa life is love dan love is part of life. Pernah mendengarnya? Atau kalau nggak pernah mendengarnya, mungkin kamu pernah mendengarkan, minimal judul lagu The Beatles, “All You Need Is Love�. Dari sana bisa kita simpulkan bahwa memang benar kalau hidup ini butuh cinta. Cinta sejati tuk obat penawar hati yang tersakiti. Bicara soal hati yang tersakiti karena cinta, tentu banyak motifnya. Tapi yang mungkin paling sering dialami para pejuang cinta adalah permasalahan klasik seperti harapan palsu atau bahkan jadi tempat pelarian sesaat. Suatu ketika dalam sebuah penantian panjang, kita ketemu sama seseorang yang dirasa pas mengisi relung hati yang telah lama kosong dan berdebu. Gerak geriknya, gaya bicaranya, sampai sorot matanya, membuat kita yakin bahwa dialah orang yang akan membuat kita nyaman. Malam pun dihabiskan bersama. Mengawali hari dengan saling melempar semangat, dan mengakhiri malam dengan mimpi yang sempurna. Tibalah pada titik jatuh hati. Bukan pada pandangan pertama. Melainkan pada semua kesempurnaan yang terpancar terang dari dirinya. Sampai pada akhirnya kita meyakini dan mereka-reka bahwa hati yang akan dititipkan ini adalah sebuah ketulusan. Kita terbuai dan hanyut dalam kenangan-kenangan sederhana. Membuat kadar serotonin selalu meningkat. Membuat hari-hari lebih berwarna dan produktif. Bahkan super produktif. Tapi tiba-tiba tanpa aba-aba dan babibu semuanya pun sirna. Menghilang dan memudar setelah dia (mungkin) menemukan tambatan yang lain. Bahkan hilang yang benar-benar hilang. Seperti ditelan bumi atau El Diablo, Zeus, hingga Hades sekalipun. Bagai awan, yang bisa dilihat namun tak bisa kita genggam. Fana! Kayak sebatas titipan tanpa imbalan. Lalu kita? Kita merasa bahwa ada yang hilang dalam diri ini. Ada sesuatu yang nggak utuh pada raga ini. Kenangan manis seperti, candaan, tawa, planing yang sempat diikrarkan bersama, dengan awan, pepohonan, serta Tuhan sebagai saksinya seolah hilang begitu saja. Kadang datang disaat yang tak kita inginkan, tanpa kita duga. Bagai ombak yang bisa menepi kapanpun dia mau. Masuk kedalam setiap rongga pikiran tanpa harus melihat waktu. Merenggut mimpi dan menepikan kita. Perlahan membuat kita drop sampai meronta kesakitan. Berubah menjadi nggak produktif dan mood karut marut. Makan pun enggan apalagi harus menggiring otak ini untuk bekerja dan berfikir. Hanya dia yang ada pada pikiran ini. Lebay? Lumayan sih! Wajar kalau pada akhirnya kita kecewa dan emosi berkepanjangan. Merasa bahwa hidup ini nggak adil. Pengin menangis pun nggak bisa. Apalagi harus memaki. Kepada siapa? Kamu bukan prioritas. Bahkan mungkin tak pernah jadi bagian besar dari hidupnya. Nggak ada yang bisa kita salahkan ketika ada di kondisi seperti ini. Sekalipun waktu! Sadarilah bahwa sebenarnya yang membuat kita merasa tidak baik-baik saja adalah pikiran kita sendiri. Otak manusia punya kekuatan yang maha dahsyat. Ketika kita meyakini suatu hal dari dalam pikiran, maka semesta akan mendukung. Semesta akan bekerja dan mengamini apa yang pernah kita ikrarkan dalam-dalam pada batang otak ini. Ya... walaupun nggak gampang sih, at least bukan berarti nggak bisa kan? Cobalah berfikir realistis. Mundur bukan berarti kalah dalam perang, kok. Bukan berarti kamu terkesan mudah menyerah, tapi mengerti kapan harus berhenti adalah sikap bijaksana dari seorang kesatria. Tanpa harus bersumpah serapah pada siapa yang kita anggap salah. Karena untuk menunggu pun nggak harus selamanya. Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati, akhiri saja dengan makna. Yakinilah bahwa nggak ada satupun yang kekal dan abadi di dunia ini. Apa sih yang hakiki di dunia ini? Lima pun bisa kita dapatkan bukan cuma dari 2 + 3 = 5. Tapi 1 + 4, 3 + 2, atau 7 – 2, semuanya menghasilkan lima. Pun cinta dan dia. Apapun yang diciptakan di dunia ini hanyalah titipan-Nya. Jadi Tuhan pun berhak untuk mengambil kembali apa yang telah dititipkan pada kita. Pun yang tergenggam perlahan akan memudar, lalu menghilang. Kapanpun! Satu lagi yang pengin Local Magz sampaikan, bahwa jangan pernah berhenti untuk mencintai dan takut sakit hati. Karena sebenarnya sakit hati bukan berarti harus membuat kita jadi lupa diri, tapi membuat kita menjadi lebih dewasa dan perkasa. Dan kenangan pun bukan sesuatu yang harusnya dilupakan, tapi untuk dirasakan sekalipun itu menyakitkan. Senandung rasa! By : Mamsv
Seragam Baru Rasanya seperti saat pertama kita bertemu Beradaptasi mengejar sang waktu Semua serba malu-malu Semua akan menjadi rindu Sang singkat telah menyapa Bergegaslah ranselmu kau bawa Dan tak lupa memakai arloji Tanpa sadar kita telah membuat prasasti Sesampainya dirumah ia berkaca-kaca Apakah hatinya tertinggal disana Jikalau “iya” tanya mengapa? Sebab, kian berlarut kan menyiksa Kita pernah berseragam menyelam di lautan pertanyaan Hingga kini kau dapatkan yang baru tuk temukan jawaban Ini bukan sebuah kebetulan Ini adalah paradoks yang sengaja Tuhan Ciptakan Puisi karya : Pambudi A Prakoso
YOUTHNALISM Sooo, bagi kamu yang suka nulis cerpen, puisi, curhatan mantan atau suka gambar desain-desain saik gitu, gih kirimkan ke email kami di redaksilocalmagz@gmail.com dengan subjek “Youthnalism” Kami tunggu karya-karya kalian ya, karena selain bisa tampil disini, kalian juga akan mendapatkan reward dari kami. Naktooo...wis lhes pet gpl!!!
# O OT P OUTFIT
OF
THE PENSI Sesuai Genre Musik
SEMARANG – Gaesss pernah nggak sih kalian jadi pusat perhatian di acara music entah itu pensi, gigs, atau yang lain gara-gara saltum a.k.a salah kostum? Yak kali ini Focal alias Info Local bakal ngasih info soal hal-hal yang nggak boleh ketinggalan waktu kalian dateng ke acara musik sesuai genrenya. Mau tahu apa aja? Yuk cekidot buruan dibaca jangan “dianggurin”. Hihihi…
1. 2.
Metal Celak : celak berfungsi untuk menambah level keseraman wajahmu. Walaupun sebenarnya ngga pake celak pun wajahmu udah serem hehe tapi pake ajalah. Tissue magic : tissue ini berguna untuk menghapus celak agar mata kembali terlihat mempesona seperti sayap kecoa. Sekali usap langsung kinclong. Namanya juga magic. Huh!
Punk Lem kayu : lem kayu berfungsi untuk menggantikan pomade pada rambut (rambut apa aja) bahkan lem kayu bisa digunakan untuk mengganti ‘yangcong’ biar kepalanya pusing-pusing enak. Antimo (obat anti mabok) : jangan lupa bawa antimo supaya kamu tetap ‘mendeles’ dan pulang kerumah dalam keadaan fresh. Inget kata pepatah Lord Chu Yong Pat “Sedia antimo sebelum perang”.
.
3. 4
EDM Uang : untuk menikmati music EDM di suatu club, biasanya ngga murah. Maka dari itu bawa duit lebih agar kamu ngga keteteran dan bisa party di dalam. Teman yang bawa uang : sering disebut ATM berjalan. Bawalah teman yang seperti ini, karena dia akan sangat membantu ketika dompetmu dah mulai berubah menjadi peci :(
Dangdut Bendera : kurang mantap rasanya jika menonton konser dangdut tanpa mengibarkan bendera. Bawalah bendera apa saja boleh bendera Slank, bendera Oi, atau bendera kuning. Helm : helm ini berfungsi untuk melindungi ancaman yang datang dari atas, bisa hujan, bisa batu, atau bisa juga hujan batu.
Yak sekian Focal kali ini. Ingat jangan dibawa serius apalagi dibawa perasaan. Mending dibawa ke pelaminan. Ehh! By the way… sampai jumpa di Focal edisi selanjutnya yaaa dude. Muah! :*
28 | FOCAL
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
SEPIK KAS
Kas! Aku arep takon, Nek ono pensi, luwih seneng pensi sing berbayar opo gratis? Alesane opo ik?
@goodbyesnoopy.melodick -“Gratis penak tp mbayar yo luwih penak, nak gratis nek ak pas rakndue duet yo ttp iso nonton, mrgo wong urep ora selalu ndue trs, nek mbayar yo luwih penak mergo seng teko seng bener2 niat nonton dadi iso ngurangi seng senenge gawe rusuh tp senenge gratisan do teko, dadi ksimpulane bayar tp ojo larang2, 15ewu wae lah standar ojo tkan 40 opo 50ewu.” @rafenapuspita - “Enak bayar kas, soale sg melu ben ora ana anak2 nakal sg iseng min.” @axlpratamaofficial - “Tergantung min. Angger gs e kelas yo mending bayar. Yen bayar ngehindari seko wong" sing rak tanggung jawab min.” @stefanussatria - “Mbayar ik kas, mayan lah iso ngewangi nguripi band band indonesia, sukur" band-band lokal Semarangan, siji meneh melu ngeragati panitia seng do keselkesel lan angel-angel nggawe acara...” @dprangsi - “Enak bayar kas, soale yen mbayar iso ngrewangi nyukseske panitia pensi ne.” @bayupmgks_ - “Orak bayar mbe orak gratis,sediake kotak neng ngarep pintu pensi,jajal kesadaran warga semarang nganggo support band indie sepiro. Suwun” @treasuria - “Bayar larang sithik rak po asal cucuk mbe tontonane.” @galihrevendy - “Mbayar kas, ngko nek gratis panitiane raiso pembubaran panitia to.” @regterroxy - “Yen enak tetep sing rak mbayar to kas tp yen mbayar kudu ono bondo lan rupo. Kadang manajemen masang rego larang yo ono tujuane mergo gawe acara rak gampang”
Matur suwun kas-kasku sing bagus lan ayu wis melu partisipasi jawab pitakonku ning edisi 8 iki. Jane ki meh gratis opo ora balik meneh ning tujuan awal gawe Pensi, yopora? Nek aku sih meh bayar opo ora ki ora masalah, penting ora jotos-jotosan pas acara, melu nyukseske acara kui nganti bar, nah kui caraku nggo nge-apresiasi acara. Bener rak, Kas? Yowis tak balik ngumbahi sek ya, ojo lali jawab pitakonku edisi 9 yo, Kas!Loveyou :*
This is it Local People! Horoskoy yang kami suguhkan di edisi kali ini, kami serasikan dengan genre music yang ada di belantika music seluruh dunia. Kamu yang ngaku suka ama music dan suka nonton gigs, yuk cus dibaca buat seseruan ama sobat-sobat kalian. Ssssttttt!!! tapi ingat, tetep percaya sama Tuhan ya! :)
AQUARIUS Orang yang lahir Januari ke Februari ini mempunyai kepribadian yang penurut. Maybe genre HIP HOP pas banget buat kamu, karena kebanyakan lagu HIP HOP ada diselingi kata ‘Yo, yo, yo’. “Nak tolong ambilkan sapu di depan rumah” | “Yo, yo, yo”. Hmmm…
SAGITARIUS Karakter Sagitarius adalah pribadi yang punya motivasi tinggi, rajin bangun pagi, mandi tepat waktu. Genre yang cocok untuk pribadi ini adalah POP karena banyak penyanyi POP yang rajin banget menghibur pemirsa pagi-pagi di layar TV.
LEO Pribadi orang Leo adalah pribadi yang memiliki sifat kalem, santai, dan gak neko-neko . Genre Akustik pas banget buat kamu, karena Genre Akustik yang sifatnya nenangin membuat diri kamu makin lebih kalem menghadapi pacar kamu yang sedang PMS (Perempuan Mode Singa).
CAPRICORN Ngomongin Zodiac ini sebenernya identik sama kuat, struggle, dan mandiri. Nah, kalau dikaitkan sama genre music, Capricorn mungkin bisa dibilang cocok di kaitkan sama genre Rock yang punya karakter kuat, mandiri dan dewasa. Lets bangs!
GEMINI Gemini adalah pribadi yang menghargai proses, kalo istilah Perancis-nya alon alon waton kejeron, eh kelakon. Mungkin genre music yang cocok buat Gemini adalah Reggae biar seloww njobo njero, yooo.. maannn….
30 || HOROSKOY HOROSKOY 36
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016 Local Magazine | Our Celebrations | 2016
SCORPIO Orang-orang Scorpio biasanya adalah orang yang perasa. Dan kalo dirasa-rasa, genre music yang pas adalah music Jazz, karena mereka para Scorpio adalah orang yang penuh gairah, setia dan romantis. Jadi cocok lah ya kalo mereka diajak ngobrol ato diner diiringi music Jazz sambil melihat pemandangan malam hari. So sweet~~
ARIES Mungkin orang Aries cocok dengan genre music Rock. Music yang punya backbeat yang konsisten dan mencolok serta melodi yang menarik, sepertinya pas dengan kamu yang enerjik. Selain itu music Rock juga pas dibawa begadang untuk menemani insomnia mu. Soalnya kamu terlalu enerjik sih, jadi susah bobok gasik.
TAURUS Karakter Taurus adalah pribadi yang rajin dalam bekerja, tepat waktu dan selalu berhemat. Genre yang cocok untuk karakter Taurus adalah Japanesse karena orang Jepang sangat tepat waktu, alias disiplin.
CANCER Karakter Cancer adalah pribadi yang tidak terlalu suka di kekang, jarang bersih-bersih, dan suka menolong sesama. Genre yang cocok untuk cancer adalah Punk karena PUNK NOT DEATH!
VIRGO Seseorang yang memiliki Zodiac Virgo biasanya cocok dengan genre music Dangdut. Sifat alami seorang virgo adalah membingungkan dan susah ditebak seperti emak – emak naik motor matic yang nyalain sein ke kiri tapi beloknya kadang ke kanan kadang mundur kayak undur – undur.
PISCES Zodiac Pisces memiliki ciri khas yaitu setia, rendah hati, dan penyayang, penyabar, pokoknya semua yang baik-baik dah! Nah, genre music yang cocok bagi Zodiac Pisces itu Religi. Alasannya deketin dulu Tuhanmu biar bisa buru-buru halalin idamanmu.
LIBRA Zodiac Libra merupakan orang yang penyabar, cenderung idealis, dan kerap memiliki perasaan yang kuat. Eits jangan salah tapi, Libra bisa nyeimbangin semuannya kok. Nah, genre yang cocok tuh keroncong. Siapa tau abis denger music keroncong bisa ajakin doi melancong.
Local Magazine | Ex(pensi)ve | 2016
HOROSKOY | 31
AUTHORIZED SCHOOL DISTRIBUTION
SEMARANG SMA N 1, SMA N 2, SMA N 3, SMA N 4 , SMA N 5, SMA N 6, SMA N 7 SMA N 9, SMA N 11, SMA N 14, SMA N 15, SMK N 7, SMK N 11 SMA NASIMA, SMA DON BOSCO, SMA ST LOUIS How to be distribution point distribution Local Magazine? Please contact us in our LINE@ official account: @asg3124b.
AUTHORIZED PICK UP DISTRIBUTION Kamu bisa ambil Localmagz di tempat-tempat berikut secara gratis!
Local Dept Store Jalan Pusponjolo Selatan 334B Banjirkanal Barat, Semarang
District Sides Store Jalan Pleburan Barat 3C Pleburan, Semarang
Shoes and Care Jalan Banjarsari No 55 Tembalang, Semarang
Nimco Store Jalan Taman Siswa No 56 Gunungpati, Semarang
Prigel Gallery Jalan Banjarsari Selatan Tembalang, Semarang
Horny Cupcakes Store Jalan Wonodri Sendang Raya 1 Semarang
Argh Inspire Store Jalan Kusumawardani No 6 Peleburan, Semarang
PLGTWN Plangtown Store Jalan Wonodri Krajan III/41 Semarang
Tekodeko Koffiehuis Jalan Letjen Suprapto 44 Kota Lama, Semarang
How to be pick-up point distribution Local Magazine? Please contact us in our LINE@ official account: @asg3124b
De Vintage Barbershop Jalan Lamongan Raya 17 Sampangan, Semarang
uppercaseapparel