DARI DAPUR Pelindung Dr. Totok Prasetyo B.Eng, MT Penasihat Garup Lambang Goro,ST,MT Pembina Drs Chaerul Shaleh ,M.S.I Pemimpin Umum Dian Adi Pratama Sekretaris Umum Syaiful Anam Bendahara Umum Ade Ulfa Arsiyana Pemimpin Redaksi Bela Jannahti Sekretaris Redaksi Ratih Widyaningrum Redaktur Pelaksana Ika Safitriana, Reza Annas Ma’ruf Redaktur Bahasa Vitri Dwi A., Yuniar Cahyani, Editor Inadinna Fadhliyah, Rifka Shofia A. Reporter Arum Ambarwati, Dwiki Ilham R., Dyah Palupi, Eka Widyaningrum, Erika Dwi A., Irma Novita, Ninda Prastika, Nofia Andreana, Nur Ainingsih, Putri Kristianingrum, Septina Budi, Tiara Dian M. Redaktur Foto Ido Ridwan Fidyanto Fotografer Dwiki Lutvi , M. Iftor Hilal, M. Yanuar Nur Adi, Nurul Rizqia S., Riska Putri S. Redaktur Artistik Galih Affandi Layouter Annisa Ayu Lestari, Annissa Permanasari, Hilda Heramita, Imam Agus Yunata, M. Nur Chafidhin, Sofiyan Arif K. Cyber Adita Pratiwi, Ahmad Gozali Ilustrator Eka Kurnia Saputra Pemimpin Litbang Muhammad Rukiyat Kepala Divisi PSDM Vinda Ayu Januarisqika Staf PSDM Anak Agung Maya S.,Bagus Barawonda, Siti Nurfaidah Kepala Divisi Humas Hardani Winata Staf Humas Fieryanti Kamaril Kusumawardhani, Intan Pranita Kepala Divisi Riset Dyah Arini Staf Riset Badra Nuraga, Ika Putri Raswati, Upik Kusuma Pemimpin Perusahaan Irfan Bagus Prasetyo Sekretaris Perusahaan Miftahul Jannah P.P. Bendahara Perusahaan Maulida Arta S. Kepala Divisi Periklanan Haidar Erdi Kepala Divisi Usaha Non Produk Dhanie Setiarini Staf Periklanan dan Usaha Non Produk Aliza Rahmawati, Ash Sulcha, Ira Sari Natasya, Miqdar Nafisi, Shella Widayanti, Tiwik Nur H. Kepala Divisi Desain Iklan Siswoyo Staf Desain Iklan Eko Prabowo Mukti, Meida Noor Santi Kepala Divisi Produksi dan Distribusi Gassela Dita P. Staf Produksi dan Distribusi Agus Wijayanto, Anwar Hamid
ADA APA DENGAN BAAK?
T
erik matahari siang itu menerobos masuk ke ruang kelas tempat saya berkuliah. Sembari menanti dosen, saya dan beberapa kawan bercakap. Tiba-tiba datang salah seorang kawan nampak kepanasan. Oh, tapi bukan karena panasnya sinar matahari. Rupanya ia baru saja dibuat mangkel. “Ealah, wis direwangi ngenteni suwi pas ditakoki malah ga dijawab e. Dikacangi aku, ndongkolke tenan.” “Ealah, sudah dibela-belain nunggu lama waktu ditanya malah engga dijawab. Dicuekin saja aku, bikin dongkol.” Begitu ucapnya. Dengan mimik wajah dan nada yang kesal tentu saja. Setelah ditanya oleh kawan lain, ternyata ia baru saja mengunjungi BAAK untuk mempertanyakan perihal beasiswa. Namun rupanya ia tak mendapat jawaban dari pertanyaannya. Lain waktu, ketika sedang duduk di kantin sepulang kuliah, tanpa tahu apa-apa saya menerima dampratan. Bukan saya yang didamprat. Seorang teman yang datang langsung saja misuh sekena hati. Ia juga baru saja dibuat jengkel. Hampir sama dengan cerita kawan sebelumnya, kawan saya yang satu ini juga baru saja mengunjungi BAAK untuk mengurus peminjaman bis kampus guna kepentingan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Bukan mendapat bantuan atau jawaban atas pertanyaannya, ia malah mendapat jawaban yang ketus dan sama sekali tidak membantu. Ada apa dengan BAAK sebenarnya? Kesan yang didapat, seolah BAAK enggan bersahabat dengan mahasiswa. Benarkah kenyataannya seperti itu? Atau mahasiswa saja yang menuntut terlalu banyak dan melebih-lebihkan? Atas nama rasa penasaran dan menuntut perbaikan, tema inilah yang kemudian kami ambil sebagai laporan utama untuk Ekspose edisi Agustus ini. Mulai dari survei, wawancara, konfirmasi dan studi pustaka kami lakukan hingga akhirnya terbit buletin yang sekarang ada di tangan Anda ini. Tak mau hanya memberatkan satu sisi, kedua belah pihak terkait, yakni mahasiswa dan BAAK rajin kami sambangi demi memperoleh informasi selengkap mungkin. Karena perbaikan tak akan didapat dengan hanya mengeluh dibelakang. Hidup Pers Mahasiswa!
SALURKAN IDEMU! Redaksi menerima tulisan, karikatur atau foto. Hasil karya merupakan karya asli, bukan terjemahan/saduran atau hasil kopi. Redaksi berhak memilah karya yang masuk dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah esensi. Karya dapat dikirim melalui email ke lpmdimensi_redaksi@ymail.com atau dikirim langsung ke alamat kantor redaksi. Selamat berkarya!
LAPORAN UTAMA
06
LAPORAN UTAMA
09
OPINI
11
POLLING
07
LAPORAN UTAMA
10
WACANA
12 21
CONTENT
SKETS
Model : Eko Prabowo M. Foto : Ido R. Fidyanto Olah Digital : Dian Adi P.
WACANA
13
RESENSI BUKU
15
SPEAK UP
18
14 RESENSI FILM KAMPUSIANA
17
GALERI FOTO
22
6 L A PU OT RA AM NA
ADMINISTRASI KAMPUS,
KOMPONEN WAJIB PERGURUAN TINGGI
Perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi tentu tak bisa dilepaskan dari unsur yang satu ini. Ya, bagian administrasi. Sebagai sebuah lembaga, unsur pelaksana administrasi sangatlah diperlukan. Sebenarnya tak hanya pada perguruan tinggi, melainkan pada seluruh lembaga, unsur yang satu ini wajib ada. Bisa dibayangkan tanpa adanya pelaksana administrasi, betapa pengarsipan dokumen atau pengaturan surat menyurat akan menjadi tak karuan, yang akan berakibat pada kredibilitas lembaga tersebut. Pada Peraturan pemerintah No. 30 tahun 1990 bab VIII tentang susunan perguruan tinggi, salah satu unsur yang wajib terdapat pada perguruan tinggi yaitu unsur pelaksana administratif. Pada pasal 33 ayat satu dalam bab tersebut berbunyi, satuan pelaksana administratif pada perguruan tinggi menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif yang meliputi administrasi akademik, administrasi keuangan, administrasi umum, administrasi kemahasiswaan, administrasi perencanaan, dan sistem informasi. Atas dasar itulah, perguruan tinggi manapun di Indonesia memiliki bagian pelaksana administratif. Tak terkecuali Politeknik Negeri Semarang. Dalam memenuhi tanggung jawab layanan administrasi, Politeknik Negeri Semarang memiliki dua unsur bagian, yaitu Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), serta Bagian Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Bila BAUK bertanggung jawab dalam administrasi umum dan Keuangan, BAAK bertanggung jawab dalam pelayanan administrasi khususnya di bidang akademik. EKSPOSE | EDISI II | AGUSTUS 2012
Bagian yang terletak di selatan Gedung Direktorat ini, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terbagi kedalam beberapa bagian. Struktur organisasi BAAK sendiri terdiri dari: Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi, Kepala Urusan Akademik, Koordinator Urusan Proses Belajar Mengajar, Koordinator Urusan Sarana Akademik, serta Kepala Urusan Kemahasiswaan. Dalam menjalankan tugasnya BAAK memiliki 37 pegawai yang dikepalai oleh Purnomo, SH, M.Si. Jam kerja pegawai sendiri mulai pukul 07.00-14.00 untuk pegawai PBM dan pukul 07.30-15.00 untuk pegawai yang berada di kantor BAAK sendiri. Keseluruhan pegawai tersebut telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II, III, dan IV. Tugas BAAK sendiri meliputi, menyusun program kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan program kerja Politeknik, melaksanakan berbagai hal yang berhubungan
dengan masalah akademik, seperti analisis data kegiatan (akademik, kemahasiswaan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama), penyusunan kalender akademik, pengaturan penyelenggaraan kegiatan pertemuan ilmiah, wisuda, dies natalis, melaksanakan pengembangan sistem informasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta penyimpanan dan pemeliharaan dokumen bagian. Selain itu tugas lain dari BAAK adalah melaksanakan administrasi kegiatan perkuliahan dan ujian, kegiatan dan kesejahteraan mahasiswa serta pembinaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), melaksanakan beberapa urusan seperti urusan administrasi evaluasi hasil belajar mahasiswa, administrasi akademik tugas belajar dosen, urusan penerimaan, registrasi mahasiswa baru, dan pendaftaran ulang mahasiswa. Dan yang tidak kalah penting yaitu menyusun laporan bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Politeknik.[irma,abr]
7
KATA MEREKA TENTANG BAAK
M
ahasiswa sebagai pihak yang sering membutuhkan BAAK memiliki hak untuk mendapat pelayanan yang baik dan sesuai harapan. Ternyata, harapan mereka tak muluk. Para mahasiswa hanya menginginkan layanan administrasi yang cepat, tidak ribet, dan keramahan. Salahkah? Berikut hasil survey tim riset DIMENSI terhadap mahasiswa POLINES tentang pendapat mereka dan bagaimana yang mereka rasakan terhadap pelayanan BAAK yang mereka dapatkan.
Tahukah anda apa itu BAAK? Tahukah Kepanjangannya?
Pernah Mengunjungi BAAK?
Sudah Tahukah Prosedur-Prosedur Umum BAAK? Seperti Mengajukan Beasiswa, Mengurus KTM, dsb?
AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
P O L L I N G
8 P O L L I N G
Dalam kuisioner yang disebar oleh tim riset DIMENSI, sebagian besar, yakni 65 % mahasiswa menyatakan mengetahui beberapa prosedur di BAAK seperti mengajukan beasiswa, mengurus KTM, dan sebagainya. Sedangkan bagi yang menjawab tidak tahu juga memberi penjelasan bahwa mereka sangat mengharapkan adanya sosialisasi tentang berbagai macam prosedur yang sering dibutuhkan mahasiswa. Salah seorang responden dari Jurusan Akuntansi memberi saran untuk adanya prosedur tentang segala urusan administrasi yang ditempel didepan ruang BAAK. “Karena terkadang petugas ketika ditanya menjawab dengan tidak ramah,� tambah responden tersebut dalam lembar kuisionernya.
Bagaimanakah Pelayanan yang Anda Terima?
Bagaimanakah Petugas yang Melayani Anda?
99% mahasiswa dalam kuisionernya mengharapkan agar petugas BAAK lebih ramah lagi dalam melayani mahasiswa. Seringkali mereka merasa tidak mendapat jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan atau mendapat jawaban namun ketus dan seadanya. EKSPOSE | EDISI II | AGUSTUS 2012
9
MAHALNYA SEBUAH SENYUMAN DI
L A PU OT RA AM NA
BAAK Melayani masyarakat baik sebagai kewajiban maupun sebagai kehormatan, merupakan dasar bagi terbentuknya masyarakat yg manusiawi. (Tjosvold, 1993 : x) Mahasiswa tak bisa tidak membutuhkan BAAK. Dilihat dari kepanjangannya saja, BAAK (Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan) bertanggung jawab mengurus seluruh administrasi yang berkaitan dengan akademik dan mahasiswa. Mau tak mau, mahasiswa dan BAAK merupakan dua komponen dalam perguruan tinggi yang saling membutuhkan. Mahasiswa membutuhkan BAAK dalam kepengurusan administrasi akademik, pun BAAK membutuhkan mahasiswa untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Apa jadinya bila hubungan yang seharusnya menjadi simbiosis mutualisme tersebut malah menimbulkan gap yang tidak menyenangkan? Rupa-rupanya, sebagian besar mahasiswa Polines yang telah mengunjungi BAAK untuk mengurus sesuatu berpendapat bahwa pelayanan yang mereka terima sangatlah tidak menyenangkan. Mulai dari pertanyaan yang tak terjawab, pertanyaan yang terjawab namun dengan jawaban yang ketus dan tidak membantu, hingga proses
pengurusan yang amat lama. Pelayanan administrasi oleh BAAK dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk pelayanan publik. Publik dalam hal ini adalah mahasiswa dan seluruh warga kampus yang membutuhkan bantuan untuk kepengurusan administratif terutama yang terkait dengan akademik. Pelayanan publik oleh Menteri Pendayagunaan didefinisikan sebagai segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/ KEP/M.PAN/7/2003. Dalam surat keputusan tersebut juga dicantumkan hakikat pelayanan publik yang baik. “Pelayanan publik pada hakikatnya pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat.” Selain masalah ketidakramahan staf, salah satu masalah lain yang dihadapi
mahasiswa adalah kesulitan mendapatkan pelayanan atau ketidaklancaran dalam mengurus prosedur. Pihak BAAK mengemukakan, beberapa penyebab mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengurus prosedur di BAAK adalah mahasiswa kurang jeli membaca pengumuman, sekadar bertanya informasi dari teman dan tidak berusaha untuk mencari sumber yang jelas. Selain itu mahasiswa juga kurang memahami prosedur. “Sebagai contoh, pada waktu mengurus beasiswa, mahasiswa ada yang sukanya nitip-nitip, kadang data belum dicek kelengkapannya tapi langsung dititipkan. Terkadang beberapa mahasiswa berperilaku kurang baik, melihat pegawai yang sedang sibuk namun tidak mau tahu,” ungkap Pak Sunyoto. Mahasiswa dalam pendapatnya menyatakan bahwa cukup sulit untuk memperoleh informasi dari staf BAAK. Oleh sebab itu mereka lebih suka mencari informasi dari sumber lain seperti dari teman atau kakak tingkat. Terkait dengan tuntutan mahasiswa akan pelayanan AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
10 L A PU OT RA AM NA
yang ramah dan menyenangkan, Kasubag Akademik, Sunyoto, SH. pun turut mengiyakan. Pak Nyoto, begitu ia akrab disapa, bertutur, “Memang ada beberapa staf yang begitu. Hal itu disebabkan karena karakter dasar seseorang yang tidak bisa diubah seperti susah menerima masukan.” Hal ini menyebabkan mahasiswa menjadi sungkan untuk meminta bantuan yang dibutuhkan. Pak Nyoto mengaku
MULAI DARI
telah berusaha menegur dan menasihati. Tak hanya Pak Nyoto, saat akan melakukan wawancara pun kami mendapat pernyataan dari seorang ibu yang merupakan salah satu staf BAAK. “Memang mau nulis berita apa sih mas?” tanya ibu tersebut. “Ya kami lihat fakta liputan dan wawancara di lapangan bu, nggak mungkin kan kita mengada-ada,” jawab salah satu reporter kami. “Pa-
ling ya mau nulis yang jelekjelek ya. Ya saya juga udah tau kok mas kalau imej BAAK itu memang jelek,” ungkap ibu tersebut. Memang, kesadaran untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa yang meminta bantuan telah ada pada BAAK. Sayangnya, hanya sebagian kecil saja yang memiliki kesadaran tersebut. [irma,abr]
ESQ HINGGA PELATIHAN FOTOGRAFI
Kesadaran akan kewajiban untuk memberikan pelayanan publik yang baik membuat upaya-upaya perbaikan terus dilakukan. Namun tak semudah membalik telapak tangan, perbaikan tersebut tentunya membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang tak singkat. “Tak ada manusia yang sempurna.” Ungkapan tersebut memang benar adanya namun tak lantas membuat kita berdiam diri menyikapi persoalan-persoalan yang membutuhkan perbaikan. Upaya merupakan salah satu wujud eksistensi manusia untuk menjadi semakin baik dari waktu ke waktu. Termasuk dalam pelayanan administrasi kampus. Komponen administratif kampus sangatlah penting dan banyak yang membutuhkan. Pelayanan primalah yang diinginkan oleh banyak pihak, terutama mahasiswa. Tak salah bila mahasiswa menuntut keramahan dalam pelayanan karena hal tersebut dapat menciptakan kenyamanan dan rasa saling menghargai. BAAK sendiri rupanya EKSPOSE | EDISI II | AGUSTUS 2012
telah menyediakan media untuk mahasiswa yang ingin menyalurkan aspirasi atau pendapatnya. Kotak saran dan pengisian kuisioner disediakan demi menerima masukan dari mahasiswa yang diharapkan dapat membangun dan membawa perbaikan. Namun, ternyata kotak saran tersebut tak pernah disambangi. Pak Nyoto, kasubag akademik, juga menyayangkan pelayanan staf nya yang membuat mahasiswa menjadi sungkan untuk meminta bantuan. Teguran dan nasihat meski sudah dilayangkan, belum bisa melunakkan sikap pegawai BAAK terhadap mahasiswa. Selain itu, berbagai pelatihan telah diberikan demi meningkatkan prestasi kerja para pegawai. Diantaranya pelatihan komputer, pelatihan
kearsipan, pelatihan ketatausahaan, bahkan pelatihan fotografi. Dalam dua tahun terakhir para pegawai juga mengikuti Emotional Spiritual Question (ESQ). “Sejauh ini itu yang dilakukan BAAK, kalau meminta penggantian pegawai prosedurnya agak susah, belum lagi anggaran yang terbatas serta proses yang lama,” tuturnya. Bagaimanapun kondisi dan situasinya, antara mahasiswa dan staf BAAK harus saling menghargai dan memahami kondisi satu sama lain. Karena dengan begitu akan menjadikan sistem yang ada menjadi lancar dan tidak memunculkan permasalahan-permasalahan baru. [irma,abr]
11
BAAK DAN MAHASISWA: SALING MEMBUTUHKAN Oleh:
Devi Oktavianingtyas Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin 2012/2013
Selama 1 tahun ini sebenarnya saya kurang begitu mengerti tentang apa fungsi jelas dari BAAK. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi dari BAAK kepada mahasiswanya atau saya sendiri yang memang belum mengerti benar tentang BAAK. Saya pertama kali ke BAAK guna untuk mengurus beasiswa. Ketika itu saya belum mengerti benar bagaimana alur pendaftaran beasiswa. Saya lalu bertanya, namun bukan informasi, melainkan nada ketus dari salah satu karyawan di dalam ruangan tersebut justru yang saya dapatkan. Beliau hanya menjawab, “Silahkan liat di website yang sudah ada�. Tanpa banyak bicara saya kemudian keluar tanpa memperoleh kejelasan. Hal itu bisa saya maklumi, mungkin mereka masih memiliki banyak tanggungan sehingga tidak dapat menjelaskan kepada mahasiswa. Kemudian ketika input data online beasiswa saya tidak dapat melakukan penginputan di luar kampus. Waktu itu saya belum mengetahui
kalau ternyata input data beasiswa tidak dapat dilakukan secara online melalui internet biasa, melainkan menggunakan intranet yang hanya dapat diakses di kampus. Saya kembali bertanya kepada salah satu staf BAAK dan tak mendapat jawaban juga. Akhirnya setelah itu saya memutuskan untuk lebih baik bertanya kepada kakak tingkat dan teman lainnya mengenai beasiswa. Dalam pengumpulan data kembali setelah selesai semua persyaratan pun tidak rapi. Berkas-berkas kami dikumpulkan dan ditempatkan pada kardus besar yang hampir sobek. Berkas tersebut tidak tertumpuk dengan rapi. Dan dapat menyebabkan ada yang hilang atau kesulitan mencari berkas kembali. Saya harap untuk tahun berikutnya pengumpulan berkas ini bisa dilakuka dengan lebih rapi dan teratur. Hal lain yang saya ketahui dari BAAK adalah pelayanan yang lama. Sebenarnya hal ini tidak saya alami sendiri, melainkan ada kakak tingkat yang mengalaminya. Hingga saat ini
ia belum memiliki Kartu Tanda Mahasiswa atau KTM dari awal dia masuk sebagai mahasiswa POLINES. Ketika di konfirmasi alasannya selalu belum jadi dan masih diurus. Pertanyaan kami adalah “Mau diurus sampai kapan? Sampai lulus?� Tolong sekali kepada BAAK untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswanya. Disini kita saling membutuhkan, tidak hanya mahasiswa saja yang membutuhkan, tapi juga berlaku sebaliknya. Apa susahnya untuk lebih bersikap ramah kepada kami dan melakukan pelayanan yang cepat serta lebih tertata, toh juga masing-masing karyawan juga memiliki bagian pekerjaan yang berbeda. Disini saya tidak bermaksud menjelekkan BAAK tapi saya hanya bercerita apa yang saya alami dan yang saya dengar maupun lihat dari orang di sekeliling, serta memberi kritik dan saran agar kedepannya dapat lebih baik. Kami, mahasiswa, juga siap untuk menerima kritikan apabila melakukan kesalahan.[] AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
O P I N I
12
EKSISTENSI
ROBOTIKA
EKSPOSE | EDISI II | AGUSTUS 2012
UK
M
PP
Aksi peserta Polines Roboline Contest 2012 yang diselenggarakan oleh UKM PP.
C.
Salah satu robot karya PP, Polirevo S.P. 1 yang diikutkan dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia Divisi Berkaki.
ment kalau sudah ada Prodi Mekatronika dan lab robotika, barulah nanti kita kembangkan lagi UKM Robotika,” tutur Choiril lagi. Menanggapi hal tersebut, Garup Lambang Goro selaku Pembantu Direktur III Polines berpendapat, ”Kalau masalah UKM itu enggak, tapi lebih ke akademik, yaitu mendirikan Program Studi Mekatronika. Dimana mempunyai lab robotika sendiri, jadi robotika itu gak hanya coba-coba tapi benar-benar ada teori-teori
DO
UK
M
PP
Pak Garup itu bilang kalau robotika Polines pengen maju dan berkembang, ya kita harus berani mengambil langkah mandiri, yang artinya kalo robotika ya hanya dikonsentrasikan ke robot aja,” tutur Choiril Sulaiman, ketua UKM PP. Setelah adanya Program Studi Mekatronika, kemungkinan juga akan dibentuk UKM Robotika untuk lebih mengembangkan kreativitas mahasiswa. ”Setelah punya angan-angan tersebut, Pak Garup baru membuat state-
C.
Polines, DIMENSI (10/07) - Semakin berkembangnya teknologi, maka berbagai peralatan penunjang kebutuhan hidup juga menjadi semakin canggih. Siapa yang tidak mengenal robot? Sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Semakin banyak hal yang menarik dari robot, membuat tidak sedikit orang tertarik untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan robot. Tidak terkecuali mahasiswa Polines. Mahasiswa yang tergabung dalam UKM PP misalnya. Banyak diantara mereka yang belajar dan mengembangkan kreativitas mereka dengan robotika. Progress yang mereka capai pun luar biasa, berbagai lomba telah mereka ikuti dan tidak jarang meraih juara. Fakta ini memunculkan sebuah ide untuk membuat Program Studi Mekatronika. ”Ide awal itu dari Pak Garup. Robotika Polines itu gak akan bisa berkembang, kalau kita gak terkonsentrasi sendiri, maksudnya robotika sekarang kan masih nebeng di UKM.
DO
W A C A N A
13 yang kemudian menjadi penelitian. Mengingat di dunia industri dengan kemajuan teknologi sekarang, dimana perusahaanperusahaan membutuhkan robot.� Namun tak semua pihak pro terhadap wacana pembentukan UKM Robotika. Seperti yang diungkapkan Alfiyan mahasiswa Program Studi Elektronika 2011, � Menurut saya jangan sampai ada UKM baru apalagi UKM Robotika karena robot itu PP, PP itu Robot. Mungkin Pak Garup terinspirasi dari UGM yang mempunyai Laboratorium Robotika sendiri, dilihat dari regional kemarin UGM kan sukses. Padahal atasan nggak introspeksi sendiri apakah dana dan dukungan dari atas sudah maksimal atau belum. UGM dana cairnya besar, enggak seperti Polines.� [irma, shella]
POLINES MILIKI
STASIUN
TV
SENDIRI
Kabar bahwa Polines akan memiliki sebuah studio televisi bukanlah sekadar isu lagi. Dengan dibangunnya Polines Broadcasting, impian Polines untuk memiliki stasiun TV sendiri pun semakin dekat. Bahkan semuanya telah dipersiapkan oleh Polines untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Mulai dari pembangunan gedung dan pembelian peralatan yang menghabiskan dana sekitar 13 miliar rupiah, hingga rencana pembentukan LSP Broadcasting atau Lembaga Sertifikasi Profesi di bidang Broadcasting. Polines Broadcasting sendiri telah di pre-launching sejak Bulan Mei kemarin oleh Direktur Politeknik Negeri Semarang, Dr. Totok Prasetyo B.Eng, M.T. Persiapan lain yang telah dilakukan oleh Polines yakni pembukaan program studi baru yaitu program studi Diploma 4 Broadcasting di Jurusan Teknik Elektro. Dengan dibukanya program studi tersebut, diharapkan lulusan Polines dapat bersaing di bidang pertelevisian. Polines Broadcasting merupakan satu-satunya wadah pelatihan bidang pertelevisian di Jawa Tengah. Pendirian wadah pelatihan ini juga dalam rangka menanggapi isu bahwa pada 2014 nanti untuk dapat
masuk ke bidang pertelevisian, pelamar harus memiliki sertifikat pelatihan broadcast. Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa untuk memilih Polines sebagai tempat perkuliahan. Sebagai media pembelajaran, Polines Broadcasting mengusung teknologi analog dan digital. Dilengkapi dengan studio news, studio pentas, ruang master control, ruang RFA (Radio Frequency Ablation, red.), ruang properti, ruang editing, ruang dubbing, ruang kelas, ruang rias, ruang instruktur, tuang kepala lab, resepsionist, dapur, toilet dan ruang alat. Saat ini, Polines TV hanya digunakan untuk pendidikan, belum boleh dikomersialan karena merupakan aset pemerintah. Kalaupun dikomersialkan, maka hasilnya harus masuk ke kas negara. Setelah dioperasikan nantinya, diharapkan 22 Ormawa dapat mengisi program sesuai jadwal karena syarat sebuah program televisi adalah tidak boleh terjadi kekosongan program selama 8 jam. Serta syarat sebuah tayangan agar layak ditonton adalah tayangan yang tidak memperolok, merendahkan, melecehkan, mengabaikan nilai agama, martabat manusia Indonesia atau merusak hubungan internasional. [TDM, eki] AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
W A C A N A
14 R E S EF NI SL IM
LIMITLESS What if a pill could make you reach and powerful?
S
ebuah film yang disutradarai oleh Neil Burger ini bercerita tentang Edward Morra (Bradley Cooper) yaitu seorang penulis buku yang tak kunjung menyelesaikan buku-bukunya karena keterpurukan Edward setelah bercerai dengan istrinya, Melissa Gant (Anna Friel). Kehidupan Edward Morra atau biasa dipanggil Eddie yang buruk karena selalu dilalui dengan hal-hal yang tak berguna seperti menonton TV sepanjang waktu, berbincangbincang dengan setiap orang setiap hari dan pergi ke klubklub malam berubah ketika dia bertemu dengan kakak iparnya, Vernon Gant (Johnny Whitworth) yang memberinya sebuah obat bernama NZT-48. Seperti judulnya yaitu Limitless, maka obat NZT-48 dapat bekerja dengan tanpa batas. Hasil yang ditimbulkan akibat reaksi dari obat tersebut pada otak Eddie membuatnya lebih peka dan dapat bertindak secara responsif daripada sebelumnya. Semua EKSPOSE | EDISI II | AGUSTUS 2012
yang pernah ia baca, dengar dan lihat menjadi lebih terorganisir dan melebur menjadi satu. Hingga pada suatu hari, Eddie pun dapat menghindari pemilik rumah kontrakan yang menagih tunggakkan bayaran kepadanya, Hingga akhirnya Eddie memutuskan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari hanya sebagai penulis novel. Eddie ingin menjadi seorang pemimpin dan petinggi di negara tersebut. Tetapi karena untuk mendapatkan posisi tersebut tidaklah mudah, maka Eddi memutuskan untuk memulai karirnya untuk menjadi seorang pemain saham dan bekerja untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan lebih besar daripada siapapun terlebih dahulu. Sampai pada suatu saat dia berhasil menduduki posisi atas kursi saham dunia dan mulai berpindah dari seorang penulis buku menjadi seorang pebisnis. Kehidupan Eddie tak serta merta berjalan mulus begitu saja. Eddie harus berhadapan
dengan Carl Van Loon (Robert De Niro), seorang pengusaha dan pebisnis ternama. Eddie pun harus rela ketika dia dipermainkan dan diperbudak oleh Carl Van Loon. Selain itu pengaruh negatif dari obat NZT-48 mulai bermunculan dan hingga pada suatu hari Eddie pun harus berjuang melawan kecanduannya pada NZT-48. Film yang dirilis tanggal 18 Maret 2011 memvisualisasikan ketamakan yang ada pada setiap individu manusia untuk dapat memiliki segala hal yang diinginkan. Dan hingga pada batasnya manusia pun akan jatuh terperosok akibat ketamakan mereka sendiri. Film Limitless sangat tepat untuk dinikmati oleh mahasiswa, seorang pekerja, pecinta film action dan seorang pemikir atau politikus, karena Film Limitless yang dirilis di United States of America ( USA ) tersebut menceritakan cerita politik dan konspirasinya bercampur dengan action yang dikemas secara ringkas dan sangat menarik. [fier]
15
MENGHIMPUN ASA DI KAKI GUNUNG PANDERMAN
C
erita bermula dari pertemuan Tinah, seorang gadis lugu, dengan Sim sang playboy pasar. Lewat sebuah tatapan mata mereka memenangkan hati masing-masing. Tinahpun bersedia ‘hidup susah’ dengan Abdul Hasyim, seorang kondektur angkutan kota Jurusan Pujon, Malang. Hidup tidak mudah bagi keluarga ini. Penghasilan Bapak sebagai supirangkot yang tak seberapa membuat Ibuk harus pintar-pintar mengelola pemasukan. Ibuk tak ingin anak-anaknya menjadi seperti dirinya, ingin anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. “Koen kudu sekolah. Uripmu cek gak soro koyok aku, Nduk! Aku gak lulus SD. Gak isi opo-opo. Aku mek iso masak tok. Ojo koyok aku yo Nduk! Cukup aku ae sing gak sekolah…,” tekad Ibuk. Ke New York dengan Angkot mogok Adalah Bayek, satu-satunya anak lelaki Ibuk dan Bapak.
Judul
: Ibuk,
Penulis
: Iwan Setyawan
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Tebal
: 312 halaman
Ukuran
: 13,5 x 20 cm
Terbit
: Juni 2012
ISBN
: 978-979-22-8568-0
Perawakannya kecil dan kurus, namun Bayek adalah anak yang cerdas dan rajin belajar, ia selalu mendapat peringkat yang tinggi di kelas. Setelah lulus SMA Bayek diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) Jurusan Statistika melalui jalur PMDK. Untuk mengirimnya ke Bogor Ibuk dan Bapak memutuskan menjual angkot tua Bapak yang telah menghidupi keluarga ini selama bertahun-tahun. Angkot mogok itu mengantarkan Bayek yang pendiam menjadi lulusan terbaik Jurusan MIPA. Semangat juang dalam hidup Bapak menjadi tolak ukur Bayek untuk terus menjadi yang terbaik demi masa depannya dan keluarga kecilnya. Setelah beberapa tahun mengabdi di sebuah perusahaan asing di ibukota, Bayek mendapat kesempatan untuk bekerja di New York. Doa Ibuk tetap setia mengiringi perjalanan karir Bayek yang meroket. Iwan seperti menuliskan biografi figur seorang Ibuk melalui sudut pandangnya.
Meski tidak menjadi sorotan utama, tokoh Bapak juga memiliki peran yang sama kuat dan pentingnya. Selain memberikan motivasi pada para perempuan untuk memperjuangkan pendidikan dan terus memberikan segala yang terbaik, novel Ibuk menunjukkan kita sebuah bakti seorang anak sebagai wujud balas budi atas setiap hela nafas kehidupan yang dihembuskan seorang ibu kepada buah hatinya. Iwan berhasil mengadukaduk emosi pembaca dengan kejujuran pengungkapannya dalam novel ini. Terlebih di bagian akhir dimana dengan runtut diungkapkan detikdetik kembalinya sosok Bapak yang bersahaja kehadirat sang pencipta. Sosok Ibuk dan Bapak menyadarkan kita bahwa ketulusan cinta merekalah yang membangun pondasi kokoh sebuah keluarga. Cinta yang menguatkan jiwa-jiwa didalamnya, satu sama lain. [ndn] AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
R E S EB NU SK IU
17
PROYEK ENERGI BERSIH BERHASIL SABET JUARA Polines, DIMENSI – Satu lagi dibimbing oleh Sahid S.T, M.T., mengajak kerjasama buat prestasi untuk almamater Podosen Prodi Teknik Konversi produksi, soalnya kalau nggak liteknik Negeri Semarang telah Energi. ada sponsor, proyek ini masih dibawa pulang oleh tim PKM Fokus proyek mereka adalah terlalu mahal untuk nelayan,” (Program Kreativitas Mahamengatasi problem nelayan ungkap Aji. Satu unit alat siswa) pada ajang bergengsi tradisional di Bandengan, buatan Aji dan kawan-kawan se Indonesia, Pekan Ilmiah Ma- Jepara, yang masih mengguini menghabiskan sekitar Rp 8 hasiswa Nasional atau PIMNAS nakan solar sebagai bahan bajuta untuk model, sedangkan ke-25 pada 9-13 Juli 2012 kekar genset untuk penerangan untuk pembuatan prototipe marin. Tim PKM yang diketuai branjang atau alat tangkap membutuhkan sekitar Rp Sasmito Aji (Teknik Konversi ikan. Lampu yang digunakan 12 juta. Meski mahal, untuk Energi 2009) ini berhasil menoleh para nelayan sebagai jangka panjang sebenarnya yabet juara ketiga kategori faktor penarik ikan selama ini sangat menguntungkan. Program Kreativitas Mahamasih menggunakan bahan Tim PKM ini merupakan salah siswa Teknologi satu dari 3 tim (PKMT). Untuk dari Polines prestasi konyang berhasil lotingen, Polines los menuju PIMmemperoleh NAS ke-25 yang nomor 16 dari diselenggarakan 20 kontingen di Universitas peserta PIMNAS, Muhammadiyah dua nomor Yogyakarta. dibawah Institut Dua tim lainnya Teknologi Bandadalah tim yang ung dan dua diketuai oleh nomor diatas Anjar Wijalul Kontingen Polines – Para peserta PIMNAS ke-25 berfoto bersama dosen pembimbing di Universitas Dipo- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bekti (Teknik negoro. Nomor satu atau juara bakar solar yang sangat boros Mesin 2010) dengan judul umum diraih oleh Universitas pada operasionalnya. Turbin PKM “Rancang Bangun Mesin Brawijaya yang mengirim 24 angin yang dibuat sebagai Pencetak Mie Soun Sistem tim. penggerak mula untuk Tekan (Extruding) Kapasitas PKMT dengan judul “Peneramengonversi energi angin 19,5 Kg/Jam Penggerak Motor pan Turbin Angin Sumbu Hori- ke energi listrik ini dapat Listrik Untuk Peningkatan sontal Menggunakan Alternamemangkas biaya operaProduksi Pada Ikm” dan tim tor Dengan Sistem 8 Transmisi sional nelayan hingga 80%, yang diketuai Ilzaamul Ikhsan Otomatis Sebagai Sumber Liskarena energi angin merupa(Teknik Telekomunikasi 2010) trik Pada Branjang Nelayan Di kan energi yang gratis dan dengan judul “Aplikasi WireDesa Bandengan Kabupaten keberadaannya tak diragukan, less Sensor Suhu Dan KelemJepara” yang berhasil menapalagi di daerah pantai. Aji, baban Untuk Usaha Budidaya dapat medali perunggu ini sapaan akrab Sasmito Aji, Jamur Tiram Musrum Godong”. digarap oleh tim yang diketuai menggandeng nelayan setem- Di akhir wawancara, Aji Sasmito Aji dan beranggotapat sebagai mitra. menyampaikan pesan untuk kan Avicenna (Teknik Konversi Sayang sekali masih belum mahasiswa Polines. “SebeEnergi 2009), Ditya Rendra jelas apakah proyek energi narnya banyak banget maha(Teknik Konversi Energi 2009), bersih ini akan dilanjutkan siswa yang kreatif, yang bisa Rifonda Monandika (Teknik untuk produksi massal atau berprestasi. Cuma kebanyakan Konversi Energi 2009) dan Ima tidak. Kendala terletak pada pada kurang percaya diri aja. Ayu Agustina Putri (Teknik biaya. “Dari presentasi kemaKalau kita yakin kita bisa, pasti Konversi Energi 2010) serta rin ya harapannya ada yang bisa.” [bell] AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
K A M P U S I A N A
18 S P E A K U P
NASIB UANG KOMPENSASI DI MATA MAHASISWA Kompensasi. Setiap mahasiswa Polines tentunya telah akrab dengan istilah ini. Bahkan banyak mahasiswa yang berujar “Tanpa kompensasi, berarti kamu belum merasakan kuliah di Polines�.
K
ompensasi adalah sebuah sanksi yang diberikan kepada mahasiswa yang tidak hadir tanpa izin serta bagi mahasiswa yang terlambat hadir. Peraturan akademik mahasiswa Polines pasal 39 ayat 3 tentang ketidakhadiran yang tidak diizinkan menyebutkan, “Kompensasi dilakukan pada semester yang bersangkutan atau di luar jam perkuliahan resmi berakhir dan diatur oleh Ketua Jurusan�. Maka dari itu bentuk kompensasi antara satu jurusan dengan jurusan yang lain bias berbeda-beda. Meskipun sebenarnya dalam penjelasan peraturan akademik pasal 39 ayat 3 telah disebutkan bahwa bentuk kegiatan kompensasi meliputi tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan program studi, serta tugas atau kegiatan lain yang menambah wawasan, keterampilan, keahlian dan kedisiplinan mahasiswa.
Pada kenyataanya bentuk kompensasi yang diberikan adalah melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan kampus, merawat alat-alat praktik, membeli perlengkapan kebersihan dan lain-lain. Ada juga beberapa jurusan yang memberlakukan uang denda bagi penerima kompensasi. Besar uang denda berbedabeda di setiap jurusan, mulai dari seribu hingga 3 ribu per jam kompensasi dikalikan jumlah jam kompensasi. Jumlah jam yang dimaksud adalah jumlah sisa jam kompensasi setelah dikurangi dengan bentuk kompensasi lainnya yang telah dilakukan. Yang menjadi pertanyaan di sini adalah, kemana aliran uang kompensasi ini bermuara? Siapa yang memanfaatkan dan digunakan untuk apa? Berikut adalah tanggapan beberapa mahasiswa berkenaan dengan hal tersebut.[abr]
Anis Budi NurAini, mahasiswa Teknik Sipil 2011 Uang kompensasi? Aku ndak tahu, soalnya aku juga ndak pernah dapat kompen. Tapi sebenarnya aku dan teman-temanku juga penasaran sebenarnya buat apa uang-uang itu.
Danang Kristianto, mahasiswa Teknik Mesin 2010 Kalau kompen di jurusanku itu tergantung dosen pembimbingnya, kadang kita disuruh bersih-bersih bengkel, ngecat lemari, atau kadang juga disuruh nyari buku. Pokoknya manut sama dosennya. Kalau masalah uang kita cuma ngeluarin biaya untuk melakukan tugas-tugas itu, selebihnya tidak ditarik lagi.
EKSPOSE | EDISI II | AGUSTUS 2012
19 Umi Budiarti, mahasiswa Administrasi Niaga 2010 Uang kompen di jurusan Administrasi Niaga digunakan untuk keperluan fasilitas kampus, dana proker HMJ, dll. Untuk masalah transparansi menurut saya sudah cukup transparan karena penggunaan uang kompen sudah sering disampaikan oleh dosen-dosen dan ketua jurusan. Kiki Surya Kusuma, mahasiswa Teknik Elektro 2010 Setahu aku kalau di prodiku nggak kenal ada kompen bayar, biasanya kita cuma kerja. Kalau sudah kerja tapi jam kompennya masih sisa, kadang kita disuruh beli alat-alat kebersihan atau nglaundry korden.
Resty Adelyne, mahasiswa Akuntansi 2010 Aku pernah tanya beberapa teman dan dosen, katanya uang kompen selanjutnya dikumpulin ke keuangan jurusan dipakai untuk kebersihan dan biaya-biaya lain. Tapi lebih jelasnya biaya apa saja aku tidak tahu.
Adilla Ratu Ghassani Amajida, mahasiswa Akuntansi 2010 Uang kompen itu larinya ke HMJ, pembelian perlengkapan untuk jurusan, dan untuk membeli perlengkapan kebersihan. Kalau boleh berpendapat, sebenarnya aku kurang setuju dengan adanya uang kompen, soalnya menurutku itu sangat membebankan mahasiswa. Lagi pula kan mahasiswa juga sudah membayar kompen dengan kerja, masak iya masih ditarik uang? Terlebih lagi menurutku penggunaan uangnya juga belum transparan, soalnya belum terlalu dipublikasikan pemanfaatannya. Jadi sebagian besar dari mahasiswa tidak tahu penggunaan uang kompen itu untuk apa saja. Semestinya hal itu juga dipaparkan ke mahasiswa biar jelas.
Nayla , mahasiswa Teknik Elektro 2011 Setahu aku uang kompen ditaruh di laboratorium untuk mengganti atau membetulkan alat-alat yang kecil yang rusak. Tapi ndak tahu juga, lagi pula bayarnya cuma sedikit kok. Tentang transparansi menurutku belum transparan. Tapi aku juga ndak begitu peduli soalnya jumlahnya paling seribu per jam, itu juga kalau masih sisa setelah bersih-bersih laboratorium atau bengkel. Yusa Pratama Yusuf, mahasiswa Teknik Sipil 2011 Uang kompen digunakan untuk kegiatan HMJ, toh kegiatan HMJ juga untuk jurusan kan? Tentang transparan atau tidak, menurutku itu sudah transparan. Soalnya aku sudah pernah ikut dialog akademis dan di sana dijelasin juga tentang hal tersebut.
AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
S P E A K U P
21 S K E T S
sT
am gr
ms kan
Di harap
N
i ge ines d
ro ip
s
gi
en
km
ir
at
gk
tin
h ak
g on
Po
b er
V el rc
a np
a
es
em
n ka
g ng
om elc ,W
a eP
b r ty
an
ta
d a”
im
r te
n ya “ n
a
ng
o ol
i
in
i gd
le
ise
d al
at
b
n hu
a ar
m
d
on
tu un
di
e lin
g at
p da er t , ru
l ir, Po V... kh a T A a s 13 ... aw suk ab ga rcel 20 a? m a w r i u r . O sis p m an T n pa iap a.. ua 22 -sia ha ny ji ne br -in s a n e u p a e ga m aF Sia sim ya p nm an gg elco u nn aa d n a M se hi rim ac uw ne Do da ma ad e , n p ja tu itu an na Di u g a m s a l u ela m ” Ka gu gan eseb n Pe dan im k a “c ak t y Ka
AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE
22 G A LF EO RT IO
GEBYAR KIRAB DUGDER 2012 Oleh : Ido R. Fidyanto & M. Ifthor Hilal
K
ota semarang tak bisa lepas dari tradisi yang satu ini. Ya, dugderan merupakan salah satu tradisi dari kota lunpia ini yang biasanya diadakan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Dimulai dengan upacara pemukulan bedug, rangkaian kegiatan dugderan yang begitu bewarna dan semarak terangkum dalam bidik lensa fotografer Dimensi.
Terompet Kemenangan
EKSPOSE | EDISI II | AGUSTUS 2012
Cantik Semarang, Cantik Indonesia
Siswa pun Ikut Berpartisipasi
Pasukan Berkuda
23 G A LF EO RT IO
Prajurit Berbaris
Pembukaan Upacara Dugderan
Warag Ngendog Ikon Kota Semarang
Partisipasi Reog
AGUSTUS 2012 | EDISI II | EKSPOSE