Ekspose edisi #4 Menilik Kinerja BEM 2012/2013

Page 1



Dari Dapur Pelindung Dr. Totok Prasetyo B.Eng, MT Penasihat Garup Lambang Goro,ST,MT Pembina Drs Chaerul Shaleh ,M.S.I Pemimpin Umum Dian Adi Pratama Sekretaris Umum Syaiful Anam Bendahara Umum Ade Ulfa Arsiyana Pemimpin Redaksi Bela Jannahti Sekretaris Redaksi Ratih Widyaningrum Redaktur Pelaksana Ika Safitriana, Reza Annas Ma’ruf Redaktur Bahasa Vitri Dwi A., Yuniar Cahyani, Editor Inadinna Fadhliyah, Rifka Shofia A. Reporter Arum Ambarwati, Dwiki Ilham R., Dyah Palupi, Eka Widyaningrum, Erika Dwi A., Irma Novita, Ninda Prastika, Nofia Andreana, Nur Ainingsih, Putri Kristianingrum, Septina Budi, Tiara Dian M. Redaktur Foto Ido Ridwan Fidyanto Fotografer Dwiki Lutvi , M. Iftor Hilal, M. Yanuar Nur Adi, Nurul Rizqia S., Riska Putri S. Redaktur Artistik Galih Affandi Layouter Annisa Ayu Lestari, Annissa Permanasari, Hilda Heramita, Imam Agus Yunata, M. Nur Chafidhin, Sofiyan Arif K. Cyber Adita Pratiwi, Ahmad Gozali Ilustrator Eka Kurnia Saputra Pemimpin Litbang Muhammad Rukiyat Kepala Divisi PSDM Vinda Ayu Januarisqika Staf PSDM Anak Agung Maya S.,Bagus Barawonda, Siti Nurfaidah Kepala Divisi Humas Hardani Winata Staf Humas Fieryanti Kamaril Kusumawardhani, Intan Pranita Kepala Divisi Riset Dyah Arini Staf Riset Badra Nuraga, Ika Putri Raswati, Upik Kusuma Pemimpin Perusahaan Irfan Bagus Prasetyo Sekretaris Perusahaan Miftahul Jannah P.P. Bendahara Perusahaan Maulida Arta S. Kepala Divisi Periklanan Haidar Erdi Kepala Divisi Usaha Non Produk Dhanie Setiarini Staf Periklanan dan Usaha Non Produk Aliza Rahmawati, Ash Sulcha, Ira Sari Natasya, Miqdar Nafisi, Shella Widayanti, Tiwik Nur H. Kepala Divisi Desain Iklan Siswoyo Staf Desain Iklan Eko Prabowo Mukti, Meida Noor Santi Kepala Divisi Produksi dan Distribusi Gassela Dita P. Staf Produksi dan Distribusi Agus Wijayanto, Anwar Hamid

M

embuka kembali sebuah bloknot lama, saya menemukan catatan menarik tentang peliputan acara debat calon presiden dan wakil presiden mahasiswa tanggal 5 April 2012. Acara yang diawali dengan dialog calon pengurus Badan Perwakilan Mahasiswa tersebut terlambat satu jam, dari yang seharusnya dimulai pukul 3 sore, baru dimulai sekitar pukul 4. Dalam ajang debat tersebut, 3 pasang calon presma dan wapresma saling beradu argumentasi, menjawab pertanyaan yang diajukan dengan idealismenya masing-masing. Masingmasing pasangan juga menyampaikan visi misinya untuk setahun kedepan. Posisi yang diperebutkan memang tak remeh, presiden dan wakil presiden mahasiswa Politeknik Negeri Semarang untuk periode 2012-2013. Presma dan wapresma terpilih nantinya akan memimpin sebuah lembaga vital di kampus yang kita sebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). BEM bagi saya merupakan wadah aspirasi mahasiswa dan pengemban amanat untuk menciptakan kehidupan kampus yang aktif dan dinamis. Perannya tak main-main. Kini tak terasa, kepanitiaan Pemira 2013 sudah dalam progres. Kita patut bertanya sejauh manakah kabinet BEM 2012-2013 ini bergerak sesuai peran dan kewajibannya. Sudah tercapaikah misi-misi yang diumbar saat kampanye? Tak ada tujuan lain selain menjalankan fungsi informasi dan kontrol sosial, DIMENSI mengangkat tema “Menilik Kinerja BEM 2012-2013� untuk edisi bulan November. Karena perbaikan tak akan didapat dengan hanya mengeluh dibelakang. Hidup Pers Mahasiswa!

Salurkan Idemu! Redaksi menerima tulisan, karikatur, ilustrasi, atau foto. Hasil karya merupakan karya asli, bukan terjemahan/saduran atau hasil kopi. Redaksi berhak memilah karya yang masuk dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah esensi. Karya dapat langsung dikirim melalui surat elektronik di lpmdimensi_redaksi@ymail.com atau dikirim ke alamat kantor redaksi di: Gedung PKM Lama Kavling II (Belakang Bank Jateng) Kampus Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedharto Tembalang Selamat berkarya!


INDEKS

LAPORAN UTAMA

5

BEM: “dari Mahasiswa, oleh Mahasiswa, untuk Mahasiswa” Presma Wapresma,

8

Mana Janji Manismu?

INFOGRAFIS BEM DIMATA MAHASISWA

6,7

9

Pecah Ormawa, BEM kemana?

MY SISTER’S KEEPER

BEM UNTUK RAKYAT

10

RESENSI bUKU KELAP KELIP TAKDIR SANG RONGGENG

12

13

RESENSI FILM

OPINI

KAMPUSIANA Polines Menjadi Tuan Rumah Expo PMW 2012

17

16

11 NGEDIMS

Lagi, Mobil Listrik Polines Boyong Piala

SPEAK UP

14,15

ORMAWA BICARA BEM

SKETS

GALERI FOTO

18,19

DIBALIK PROSES MEMPERINDAH POLINES

11


LAPORAN UTAMA

BEM: “dari Mahasiswa, oleh Mahasiswa, untuk Mahasiswa” Penulis: Putri Kristianingrum | Dyah Palupi

S

ecara garis besar BEM internal, eksternal dan pejabat berkaitan dengan dunia luar ialah suatu lembaga setingkat menteri. Bagian inkampus. Bagian Eksternal kemahasiswaan yang ternal atau yang biasa disebut meliputi sosial politik dan menjalankan organisasi bagian dalam negeri biasanya pengabdian masyarakat. serupa pemerintahan (lemberkaitan dengan internal “BEM juga menjalankan peran baga eksekutif ) di perguruan kampus seperti urusan eksternal kampus dalam hal tinggi. BEM dipimpin oleh mahasiswa Polines, dosen, pencitraan nama baik Polines ketua atau presiden mahakaryawan dan birokrat. Di indi dunia luar, membuat jarinsiswa yang dipilih melalui ternal kampus BEM berfungsi gan dan menjalin kerjasama pemilu raya mahasiswa setiap dengan universitas lain atau tahunnya. Di Polines sendiri organisasi di luar kampus,” BEM merupakan suatu wadah ungkap Yohanes lagi. aspirasi dan aktualisasi Pilar yang ketiga adalah Di internal suatu gerakan serta akpejabat setingkat menteri kampus BEM berfungsi tivitas mahasiswa. “BEM (PSM). PSM mempunyai itu bukan hanya suatu enam bagian yang sesebagai penampung dan lembaga intra kampus cara langsung mempenyalur aspirasi mahasiswa, biasa namun lembaga bawahisemua organeksekutif yang menisasi mahasiswa Polines. atau dengan kata lain menjadi jalankan roda pemerinYang pertama bagian jembatan komunikasi antara tahan di Polines sesuai penalaran meliputi UKM dengan hasil Kongres PP, UKM PECC,dan UKM mahasiswa dengan petinggi Mahasiswa. Jadi bisa dikaPCC. Lalu bagian kerohaniPolines. takan, BEM merupakan minan Islam membawahi UKM iatur kecil dari sebuah pemerJazirah, bagian perekonomian intahan negara, maka dari itu membawahi UKM Kopma dan ada istilah Presiden Mahasiswa UKM KWU, bagian minat dan atau menteri dalam BEM. sebagai penampung bakat membawahi UKM Sport, Selayaknya pemerintahan, dan penyalur aspirasi mahaUKM Wapalhi, UKM Konsep, kinerja BEM juga diawasi oleh siswa, atau dengan kata lain dan UKM New PLBS. SedanBadan Perwakilan Mahasiswa menjadi jembatan komunikasi gkan UKM Menwa dan UKM atau BPM,” terang Yohanes antara mahasiswa dengan KSR dibawahi oleh bidang Yulianto, selaku Wakil Presiden petinggi Polines. Bagian interKKPM (Keterampilan Khusus Mahasiswa. nal meliputi komunikasi dan Pengabdian Masyarakat –red), Dalam menjalankan informasi,dan pengembangan dan terakhir UKM Rohkris tugasnya BEM mempunyai sumber daya manusia (PSDM). dibawahi PSM bidang Kerohatiga pilar utama yakni bagian Sedangkan bidang eksternal nian Kristen.

EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012 | 5


infografis infografis Olehtimtim riset DIMENSI Oleh riset Dimensi infografis

6 | EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012


infografis Infografis

EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012 | 7


laporan utama Presma Wapresma, Mana Janji Manismu? Penulis: Irma Novita | Ika Putri

M

engingat masa kampanye tahun lalu, dimana 3 pasang calon beradu merebut simpati para mahasiswa. Kini, salah satu dari 3 pasang calon tersebut, yakni pasangan Reza dan Anto, memenangkan pemira dan mendapat kesempatan untuk melaksanakan visi dan misi yang selama kampanye mereka junjung. Visi dari pasangan nomor dua ini adalah “Menjadi wadah aspirasi mahasiswa dengan mengedepankan idealisme yang berlandaskan intelektualitas dan moralitas.” Sedangkan misi yang mereka tawarkan adalah “Menjalin sinergisitas dengan ormawa yang berkesinambungan; mereposisi peran mahasiswa sebagai motor perubahan bangsa; responsif, proaktif, dan kontirbutif terhadap kondisi sosial kekinian; dan menumbuhkan rasa cinta terhadap almamater” Dalam tiap kampanye dan ajang debat, Reza juga mengunggulkan pengalamannya

yang sebelumnya juga tergabung dalam kepengurusan BEM kepemimpinan Muchlisin (periode 2011-2012). Visi dan misi serta janji-janji untuk memajukan BEM dan memperbaiki keadaan kemahasiswaan di Polines itulah yang mengantar pasangan Reza-Anto menuju kursi jabatan presma dan wapresma. Namun kini, sudah sekitar setengah tahun masa jabatan mereka, masih banyak misi yang belum tercapai. Dalam suatu wawancara, Reza mengeluhkan betapa sulit melaksanakan prokerprokernya. Sebagai penanggung jawab, Reza merasa dalam melaksanakan proker-proker tersebut ternyata lebih banyak dukanya dibandingkan sukanya. “Dibandingkan sukanya, lebih banyak dukanya, untuk setiap proker. Misalnya dalam hal dana. Sebagai pelaksana di lapangan, dituntut untuk punya acara yang bagus, namun kalau dananya kurang atau fasilitas tidak memadahi maka sulit untuk mewujudkan acara yang sukses,” tutur Reza. Pernyataan Reza tersebut kontradiktif dengan pernyataan-pernyataannya semasa kampanye. Pada masa kampa-

8 | EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012

nye dan setiap di ajang debat, ia beserta pasangannya, Yohanes Yulianto, selalu optimis dan penuh percaya diri. Dari pihak UKM yang dinaungi BEM pun merasa kini perhatian dari pihak BEM tak seintensif dulu. Menurut Alfa Rikza Musthofa, ketua Komunitas Seni Polines (Konsep), walaupun diawalawal kepengurusannya kinerja presma dan wapresma memang bagus, namun visi dan misi Presma – wapresma belum sepenuhnya tercapai. “Dulu awal - awalnya setiap ada masalah sering nyamperin ke posko, bantu-bantu, tapi sekarang sudah tidak pernah,” tuturnya. Bian Anggy Permadi selaku ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) juga merasakan adanya beberapa visi dan misi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang belum tercapai. “Maksud visi dan misinya sebenarnya baik, tapi untuk pelaksanaanya belum maksimal,” terangnya. Hal tersebut pun diiyakan oleh wakil presiden mahasiswa sendiri. Yohanes Yulianto, wapresma periode 2012-2013, mengaku bahwa ia belum merasa puas dengan pencapaiannya. Ia memberi angka 70% untuk pencapaiannya tersebut. Untuk kedepannya ia sudah mempunyai rencana strategis di sisa kepengurusan. Semoga tak menjadi sekadar janji manis lagi.


laporan utama

Pecah Ormawa, BEM kemana? Penulis: Nur Ainingsih | Tiara Dian

Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Polines nampaknya masih menjadi sebatas nama.

F

ungsi BEM sendiri terhadap ormawa-ormawa adalah sebagai koordinator yang membawahi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Di dalam BEM terdapat departemen internal yang menangani HMJ dan PSM yang membawahi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam lingkup Polines. Namun apa yang terjadi di kampus kita tercinta ini, sesungguhnya sangat memprihatinkan. Masing-masing UKM atau ormawa kini sulit sekali bersatu, terlalu sibuk dengan agenda dan program kerja masing-masing. “Memang untuk menyatukan ormawa-ormawa dengan melakukan kegiatan gabungan atau semacamnya sedikit sulit dilakukan, mungkin ini karena setiap UKM ingin mempertahankan eksistensi dan idealismenya yang tinggi. Namun kami dari pihak BEM sendiri menghimbau untuk setiap ormawa yang karakteristik kegiatannya hampir mirip untuk melakukan kegiatan gabungan agar antara satu ormawa dengan ormawa yang lain terjalin suatu keharmonisan,” tutur Reza selaku Presiden Mahasiswa periode 2012/2013 Sejauh ini proker (program kerja-red) yang diselengga-

rakan BEM dimana ormawaormawa ikut berpartisipasi di dalamnya adalah dalam kegiatan WaRna dan Bakti Masyarakat (BakMas). Selain kedua kegiatan tersebut, BEM dan masing masing Ormawa cenderung melakukan kegiatannya sendiri- sendiri. “Untuk tahun ini anggaran dari institusi kepada setiap UKM naik, untuk itu ada tanggung jawab tersendiri dari setiap UKM agar kegiatan yang dilakukannya terbilang besar dan sukses. Untuk merancang suatu kegiatan yang besar tentunya butuh persiapan yang matang dari jauh-jauh bulan sebelumnya. Nah kalau mau disisipkan kegiatan gabungan dari ormawa lain tentu ini kan akan sulit dilakukan karena kami harus merevisi semua proker yang sudah dirancang sebelumnya. Tapi kami tidak menutup kemungkinan apabila kegiatan gabungan tersebut telah direncanakan sebelum penyusunan program kerja kami, sehingga kami lebih mudah menyesuaikan,” terang Ardi Kurniawan selaku ketua PCC. Kinerja dari BEM sendiri terhadap ormawa menurut Alvin Kurniawan selaku ketua Kopma sudah cukup bagus dibandingkan BEM tahun lalu. Hal ini dapat dilihat dari

sosialisasi format pengajuan proposal yang cukup jelas sehingga masalah penolakan proposal karena kesalahan format jarang terjadi. “Selain itu perhatian BEM, dalam hal ini khususnya Wapresma (Wakil Presiden Mahasiswa) kepada masing-masing ormawa sudah cukup baik dengan seringnya beliau mengajak diskusi secara informal tentunya mengenai program-program Kopma selanjutnya,” imbuh Alvin. Hal ini berbeda dengan penuturan Zulvian selaku Litbang UKM PP, menurutnya kinerja BEM belum maksimal karena belum adanya perhatian untuk masing-masing ormawa khususnya yang berada di PKM lama. Tak dapat dipungkiri, PKM lama dan PKM baru memiliki jarak, tak hanya jarak secara visual, namun jarak disini juga berarti gap. Hal ini tentu harus menjadi sorotan utama oleh BEM agar setiap Ormawa dapat berjalan secara harmonis satu dengan yang lain. “Semoga pembangunan gedung baru PKM baru ini cepat selesai sehingga semua UKM di PKM lama dapat dipindahkan di sini dan nantinya UKM satu dan UKM lainnya akan saling mengenal sehingga secara tidak langsung menciptakan keharmonisan antar UKM,” tambah Yohannes Yulianto selaku Wapresma. [nur, tiara]

EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012 | 9


opini

BEM

untuk Rakyat

M

ungkin sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Semarang, masih ada yang belum mengerti apa fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa kampus kita. Apa hanya sebagai pelengkap prosedur pencairan dana? Untuk pelengkap organisasi di kampus? Atau bahkan untuk menaikkan prestige karena menjadi seorang eksekutif ? Di mata saya, Badan Eksekutif Mahasiswa ibarat pemerintah. Kita semua tahu bahwa pemerintah berkewajiban mensejahterakan rakyatnya. Salah satunya dengan cara menjalankan program yang bermanfaat untuk rakyat. Jika rakyat merasa program itu tidak sesuai untuk mereka, maka akan ada kekecewaan atas kinerja pemerintahan. Padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk sebuah proses yang berakhir dengan terpilihnya seorang pemimpin dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga apabila pemimpin yang terpilih tidak sesuai dengan yang diinginkan, rakyat wajib kecewa. Hal tersebutlah yang tidak dapat dipungkiri terjadi di kampus kita tercinta.

10 | EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012

Banyaknya program kerja yang dilaksanakan kan demi kemajuan BEM itu sendiri, membuat kita sebagai ‘rakyat’ belum merasa kanapa yang telah dilakukan ‘pemerintah’ demi kesejahteraan. Coba tanyakan pada para fungsionaris ormawa, atau terlebih pada mahasiswa umum saja. Bagaimana bisa menjadi seorang pengayom apabila proker saja berbenturan dengan ormawa? Hal ini tidak akan terjadi apabila selalu terjalin suatu komunikasi yang sinergi dan terciptanya koordinasi yang harmonis. Pendampingan cukup oleh BEM kepada ormawa dibawahnya masih sangat dibutuhkan.

Oleh: Kanuri, Ketua HME 2012/2013


SKETS

Ngedims Akhir tahun, Polines gencar bangun gedung Hati-hati kena paku! Hujan tak menghalangi liga ormawa dan liga HMJ Lapangan becek, no problemo! Arisan mobil akan digelar di Polines Arisan rumah kapan? Ormawa PKM lama mengaku belum siap untuk pindah ke PKM baru Sempit sih..

EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012 | 11


resensi buku

Kelap Kelip Takdir Sang Ronggeng Penulis: Yanuar Cahyani

B

odoh, melarat dan sakit. Tiga kata itu amat lekat dengan kondisi Dukuh Paruk. Meski masih bodoh, melarat dan sakit, pedukuhan ini mulai menggeliat kehidupannya setelah Srintil seorang perawan cilik dinobatkan menjadi ronggeng baru menggantikan ronggeng terakhir sejak 12 tahun yang lalu. Srintil melenggang dari satu pentas tayub ke pentas yang lain. Lenggak lenggoknya yang indah menggetarkan hati semua pria. Tak hanya rakyat jelata, pejabat pun ingin bersama ronggeng muda itu. Tidak terkecuali Rasus, bocah asli dukuh paruk yang sejak kecil menaruh hati pada

srintil. Semakin Srintil terkenal maka semakin jauhlah ia dari jangkauan Rasus. Seorang ronggeng memang tidak dibenarkan mempunyai ikatan dengan seorang pria. Rasus pun undur diri dari kehidupan Srintil serta seluruh kebodohan yang mengakar di Dukuh Paruk. Seperginya Rasus hati Srintil hancur, perlahan ia berusaha bangkit dengan caranya sendiri. Ronggeng muda itu makin tegar, bermartabat dan berani berkata tidak pada keharusan-keharusan yang tidak ia suka. Ia menolak laki-laki yang lapar akan belaiannya. Keberadaan Rasus pun mulai memudar dalam hati Srintil yang mulai mengeras. Penderitaan Srintil belum berhenti sampai disitu. Kebodohan Dukuh Paruk membuatnya terjerembab dalam kelicikan politik ditahun 1965. Srintil yang tak mengerti apa-apa harus menjalani dua tahun kehidupannya sebagai tahanan. Selepas dari kurungan bui, Srintil bertekad untuk meninggalkan dunia ronggeng. Ia ingin memperbaiki citra dirinya menjadi seorang wanita somahan atau ibu rumah tangga seperti wanita kebanyakan. Harapan muncul ketika Bajus, sang priayi, datang. Keso-

12 | EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012

panan dan kebaikan hati Bajus membuat Srintil yakin bahwa keinginan baiknya akan segera terwujud. Namun harapan Srintil musnah, bajus tak mungkin memenuhi harapan Srintil. Kebaikan Bajus yang berlebihan tak sebanding dengan impian Srintil. Srintil hancur, kehilangan dirinya. Ia tak lagi punya harkat martabat sebagai manusia. Buku ini adalah penyatuan dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari dan Jantera Bianglala. Ahmad tohari menyuguhkan setting pedesaan Jawa yang terasa sangat nyata bagi pembacanya. Beliau mempunyai cara sendiri dalam menyuguhkan romantisme Srintil dan Rasus, bukan dengan katakata manis nan mendayu. Masalah yang disuguhkanpun merupakan masalah yang umum dijumpai namun tetap saja menggetarkan rasa ingin tahu bagi pembacanya. Kondisi yang dikisahkan juga mengikis anggapan bahwa kehidupan di pedesaan Jawa tidak selalu adem-ayem seperti anggapan kebanyakan orang. Siapa yang menyangka bahwa novel ini sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa asing, namun gaungnya sepi di tanah airnya sendiri.[niar]

Judul buku Pengarang Penerbit

: Ronggeng Dukuh Paruk : Ahmad Tohari : Gramedia Pustaka

Tahun

: 2009


resensi film

My Sister’s

Keeper

Penulis: Adita Pratiwi

yang telah menderita leukimia akut. Semanjak balita, Ana sudah menjadi “penyedia donor” bagi Kate. Bukan hanya darah yang didonorkan. Ana juga mendonorkan sumsum tulang belakangnya untuk sang kakak sejak diusia balita, yang tentu saja melalui proses yang menyakitkan bagi anak Sutradara: NickCasavetes seusianya. Produser: Curmudgeon Films Seiring Pemeran: Jeremy Leven, Cameron Diaz, berjalan wakAbigail Breslin, Sofia Vassilieva, Alec Baldwin, tu, kesehatan Jason Kate semakin Patric, Thomas dekker, Emily Deschanel,Joan buruk. KondisCusack inya diperpanak adalah anugerah dengan gagal ginjal yang rah dari Tuhan yang menyertai. Situasi tersebut ditakdirkan untuk membuat Ana dilema, dimelengkapi kebahamana kali ini jauh lebih besar giaan suatu keluarga. Namun, dibandingkan memberi darah bagaimanakah nasib seorang atau sumsum tulang belaanak bila dilahirkan didunia kangnya. Sudah tentu Kate hanya sebagai “penyedia domembutuhkan donor ginjal nor” untuk kakaknya? Di film yang identik agar nyawanya “My Sister’s Keeper” garapan tertolong dan harapan tersesutradara Nick Cassavetes ini but hanya ada pada Ana. menceritakan kisah tersebut. Pikiran dan hati Ana Tidak seperti anak-anak bergejolak, akhirnya ia memuyang terlahir di dunia, Ana tuskan untuk tidak memberimenerima kenyataan bahwa ia kan lagi bagian tubuhnya sengaja dilahirkan dari proses untuk Kate. Bukan karena ia bayi tabung hanya sebagai tidak mencintai sang kakak, penyambung nyawa untuk namun ia sudah tidak mau kakak perempuannya, Kate menjadi “spare part” bagi Kate.

A

Ia juga ingin memiliki kehidupan yang normal seperti anakanak lainnya yang dapat bebas beraktivitas, tanpa harus was-was akan kesehatannya akibat kehilangan salah satu ginjalnya. Keputusan Ana tersebut membuat orang tuanya kecewa, apalagi sang ibu, Sara, yang sangat menyayangi Kate, rela melakukan apapun demi putri kesayangannya tersebut. Karena merasa terancam, Ana menyewa seorang pengacara untuk membelanya untuk memeperoleh hak atas tubuhnya sendiri. Gugatan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Ana, hal tersebut berimbas terhadap keadaan Kate. Pada akhirnya keluarga harus menerima kenyataan bahwa Kate meninggal dunia. Secara keseluruhan tidak dapat dipungkiri bahwa film “My Sister’s Keeper” adalah sebuah film yang disajikan secara elegan serta tidak “murahan” sehingga berhasil membuat emosi penontonnya teraduk-aduk. Film ini mengajarkan kita bahwa dalam hidup terkadang harus mengambil pilihan sulit, yang tidak jarang harus mengorbankan sesuatu atau seseorang yang dicintai. [Adita]

EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012 | 13


speak up

Ormawa Bicara BEM Penulis: Fieryanti Kamaril

B

adan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat universitas atau institusi. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki beberapa departemen. Secara garis besar BEM ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif ). Dipimpin oleh ketua atau presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Tujuan utama BEM adalah kesejahteraan mahasiswa yang juga berfungsi sebagi jembatan seluruh civitas akademika. Mulai dari Organisasi Mahasiswa (ormawa), dosen, karyawan, birokrat dan juga mahasiswa itu sendiri. Apakah kinerja BEM selama ini dalam mewujudkan tugasnya sudah berhasil? Apakah semua ormawa sudah “merasakan” adanya BEM itu sendiri? [tdm] Esca Dwi Nugroho, HMM “Harusnya anggota BEM itu sudah punya pengalaman organisasi di Polines biar sedikit tahu organisasi di Polines itu seperti apa jadi bisa lebih memahami masalah-masalah apa saja yang sering terjadi di organisasi. Saya rasa kinerjanya juga masih kurang sehingga dampak langsungnya seperti belum terasa. Lebih mempererat silaturahmi dan koordinasi lagi supaya terjadi hubungan yang baik antar ormawa, HMJ, dan BEM.” Auris Baihaqi Hanityo, UKMNewPLBS FM “Sering sekali ruangan BEM itu kosong, padahal saya mau meminjam sound, pada kemana anggota-anggotanya? Anggota BEM kurang sosialisasi, saya saja mahasiswa lama tidak tahu siapa ketua BEM apalagi mahasiswa baru, padahal saya anggota ormawa. Saya tidak pernah bertemu ketua BEM, karena sepertinya dia lebih sering ada di PKM baru daripada di PKM lama.” Ardi Kurniawan, UKM PCC “Anggota-anggota BEM itu menurut saya masih kurang peduli sama ormawa, papasan saja jarang menegur, paling tidak kan kasih senyum atau basa basi lah. Saya memang tidak hafal anggota-anggotanya karena jarang sekali ngobrol sama mereka, yang saya kenal hanya wapresmanya saja. Dia lebih peduli dibandingkan presmanya, ya mungkin karena presmanya sibuk, dia kan tingkat atas. Sesama anggota PKM baru saja mereka kurang peduli apalagi ke ormawa yang berada di PKM lama. Tapi BEM mengadakan bakmas yang dapat mempererat hubungan antar ormawa, kalau bisa sering-sering diadakan, supaya kita semua anggota ormawa saling kenal dan merasa seperti satu keluarga.” Noviastuti Istiarini, HIMA “Saya ke posko BEM paling cuma naruh proposal saja, itupun kalau dimintai tolong. Kalau menurut saya anak-anak BEM orangnya asyikasyik kok, bukan karena mereka banyak yang satu prodi sama saya, tapi memang karena personal mereka baik. Kinerjanya juga bagus, kalau ada proker mereka pasti mendukung. Sudah efektif lah kalo menurut saya.” 14 | EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012


m r O SPEAK UP

Sukma S. Pratiwi, UKM Sport

“Kalau masalah proposal itu mereka teliti banget, terlalu perhitungan, salah spasi sedikit saja jadi masalah. Tapi selebihnya orangnya asyik-asyik sih. Sering aku lihat mereka seru banget main PS di poskonya. Saya pribadi tidak pernah merasa dipersulit sama anak-anak BEM.”

Dicky Eka, UKM KWU

“Saya berhubungan sama BEM cuma masalah proposal dan LPK saja. Dan buat saya mereka sudah cukup bagus kinerjanya, saya tidak pernah dipersulit dan bermasalah dengan BEM. Memang BEM itu tidak berperan secara langsung bagi KWU, tapi dengan tidak dipersulitnya proposal yang kita ajukan, itu sudah cukup membantu bagi KWU.” Zulfian Satria, UKM Penilitian Pengembangan “Menurut saya BEM kurang peduli dengan ormawa. Mereka sibuk dengan proker mereka sendiri, padahal tugas mereka salah satunya adalah mengakrabkan sesama anggota ormawa. Namun yang saya lihat, anak ormawa di PKM baru saja tidak kenal anggota ormawa lain, masih mending ormawa di PKM lama yang setidaknya tegur sapa jika bertemu. Sepertinya BEM hanya mengutamakan ormawa yang berada di PKM baru, padahal ormawa tidak hanya yang ada di PKM baru saja. Saya paling senang dengan proker bakmas yang dibuat oleh BEM, karena semua anggota ormawa dikumpulkan dan dapat lebih saling mengenal satu sama lain, semoga lebih banyak lagi acara-acara sejenis itu.” Jev N. Hilga, HMM “Saya berhubungan sama BEM itu masalah proposal, yang saya agak jengkel ketika saya mengajukan proposal kata sekertarisnya sudah bener, tapi ketika dikoreksi oleh presmanya masih ada yang salah, jadi dikembalikan lagi. Kayak nggak sinkron, padahal sama-sama BEM. Terus saya pengen BEM itu lebih perhatian sama ormawa di PKM lama, misalnya mengadakan rapat diPKM lama, supaya anak-anak ormawa agak ngertilah wajah-wajah anak BEM, supaya agak eksis dikit. Saya juga ingin semua ormawa lebih dekat, meskipun sekadar makan bersama, paling tidak bisa lebih akrab laah.” Dewi Margawati Pramesthi, HUMANIA “Cuma masalah proposal saja saya menghubungi BEM, buat minta tanda tangan dari presma, sayangnya saya sedikit jengkel ketika proposal saya lolos di BEM tapi kata BPM masih ada yang salah. Akhirnya dikembalikan lagi, itu kan hopeless banget. Lebih diteliti lagilah kalo ada proposal masuk.” EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012 | 15


kampusiana

Lagi, Mobil Listrik Polines Boyong Piala Penulis: Bangkit Ari Wijaya

P

olines, DIMENSI – Setelah sukses dengan PML (Polines Mobil Listrik) II pada tahun lalu, Tim Green Peanut Polines kembali menjuarai ajang Kompetisi Mobil Listrik Indonesia IV yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Bandung pada 2-4 November 2012 lalu. Kedua mobil yang diajukan dalam ajang tersebut berhasil mendapatkan nomor. PML II berhasil menyabet juara II untuk kategori efisiensi serta juara III kategori uji tempuh dan PML III berhasil menjadi juara II untuk kategori efisiensi sekaligus menjadi juara umum II. Memang berkembang dari tahun sebelumnya dimana Polines hanya mengajukan satu mobil, pada tahun ini Polines

mengajukan dua PML (Polines Mobil Listrik). Tim New Green Peanut yang diketuai oleh Ahmad Zaini (Teknik Konversi Energi 2010) dan dibimbing oleh Drs. Ahmad Supriyadi M.T dan Margana S.T M.T ini terdiri dari dua mobil, yaitu PML II dan PML III. PML II merupakan mobil yang dilombakan pada tahun lalu dan berhasil merebut gelar juara I untuk kategori uji tempuh, tahun ini dimodifikasi untuk dilombakan lagi. PML II dan PML III dikerjakan selama kurang lebih 3 bulan, mulai dari tahap desain dasar hingga pembuatan konstruksinya. Kendala yang dialami antara lain pada konstruksinya sendiri. “Dari hasil uji coba dan analisa tim

16 | EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012

ternyata sistem roda dan motor controllernya masih sering mengalami trouble, jadi masih perlu dilakukan pembenahan dan penyempurnaan,� ungkap Ahmad Nur Kholidin, salah satu anggota tim New Green Peanut saat diwawancarai pada PMW Expo beberapa hari lalu. Adapun tujuan dari diadakannya Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ini salah satunya adalah untuk membangkitkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam bidang teknologi otomatif sebagai pengembangan kendaraan yang efisien dan bebas polusi serta Mendukung program pemerintah di dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). [bangkit]


KAMPUSIANA

Polines Menjadi Tuan Rumah Expo PMW 2012 Penulis: Arum Ambarwati

Polines, Dimensi (13/11) - Politeknik Negeri Semarang (Polines) terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Expo Program Mahasiswa Wirausaha (Expo PMW) Politeknik se-Indonesia tahun 2012. Acara digelar pada Kamis (8/11) hingga Sabtu (10/11) lalu bertempat di lingkungan Gedung Tata Niaga Polines. Acara yang merupakan agenda tahunan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (Bakorma) ini bertujuan untuk mendukung adanya PMW di Politeknik seIndonesia. “Ini merupakan kali ketiga penyelenggaraan Expo PMW,” tutur Garup Lambang Goro, S.T,M.T selaku Wakil Direktur III Polines. “Sebelumnya Expo diselenggarakan di Manado pada tahun 2010 dan di Politeknik Negeri Malang pada tahun 2011,” lanjutnya. Sebanyak dua puluh lima Politeknik baik negeri maupun swasta hadir dalam acara tersebut. Diantaranya adalah Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Nusa Utara, serta Politeknik Telkom Bandung. Selama acara berlangsung mereka bermalam di Hotel Plaza yang

telah disiapkan oleh panitia. Expo PMW 2012 ini bisa terbilang cukup meriah. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang memenuhi seminar maupun pameran produk PMW dari peserta Expo. “Acara kali ini memang sengaja kami buat berbeda. Expo dan Seminar kami gabungkan sehingga acara semakin meriah. Kami juga menyelenggarakan lomba foto untuk umum, dengan harapan yang ikut serta dalam acara ini tidak hanya orang Politeknik, namun juga masyarakat luas,” jelas Sumarwoto S.E, M.Si selaku ketua panitia. Seusai dibuka secara resmi pada Kamis pagi oleh Wagub Jateng, Ibu Rustriningsih, acara dilanjutkan dengan Seminar Enterpreuneur di Ruang Serba Guna Polines. Seminar ini diselenggarakan sebanyak tiga kali dengan narasumber yang berbeda. Yaitu pada Kamis pagi, Kamis siang, dan Jumat pagi. Sementara di kantin dan halaman Gedung Tata Niaga berlangsung pameran produk PMW dari para peserta Expo. Tidak terbatas pada kegiatan tersebut, Expo PMW 2012 juga menyelenggarakan PMW Award. Yaitu sebuah

penghargaan bagi PMW terbaik Politeknik se-Indonesia. Hasilnya, Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta keluar sebagai juara pertama dengan judul PMW “Otak Atik Craft”. Sementara posisi kedua dan ketiga diraih oleh Politeknik Jember dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Para peserta juga sempat menikmati suasana malam kota Semarang dalam acara wisata kuliner di kawasan Simpang Lima pada Kamis malam. Selanjutnya pada hari ketiga para peserta Expo melakukan kunjungan industri kreatif di kota Solo. “Kami akan mengajak mereka mengunjungi Solo Techno Park, pabrik mobil Esemka, serta kawasan industri batik,” tutur Pak Marwoto. Expo PMW 2012 secara resmi ditutup oleh Dr. H. Totok Prasetyo,B.Eng,M.T. pada Jumat sore. Sehingga seusai kunjungan industri di Solo para peserta dapat langsung kembali ke lokasi masingmasing tanpa kembali ke Semarang. Untuk Expo PMW selanjutnya akan diadakan di Politeknik Pertanian Payakumbuh Sumatera Barat. [abr]

EKSPOSE | EDISI V | NOVEMBER 2012 | 17





Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.