Dari Redaksi
DITERBITKAN OLEH :
Dari Redaksi,
Menjelang akhir tahun menjadi waktu yang cukup ditunggu oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip). Pesta demokrasi akan terlaksana dari segala penjuru fakultas maupun universitas. Akan tetapi terdapat langkah yang perlu dilakukan oleh para calon, yaitu Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) Undip sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi.
Pada laporan utama satu, kami fokus membahas tentang LKMM-TM 2021 Universitas Diponegoro secara lebih dekat dari sudut pandang peserta. Dalam hal ini, kami menceritakan mengenai proses berjalannya LKMM-TM yang dirasakan oleh mahasiswa yang ikut serta di dalamnya sebagai peserta. Setelah itu, pada laporan utama dua, kami membahas mengenai jalannya LKMM-TM, sebagaimana terdapat kabar jika pelaksanaannya tahun ini akan diambil alih oleh pihak kampus. Dalam pembahasan kali ini, juga menjelaskan tentang keberlansungan kegiatan.
Selain itu, pada Buletin Edents Volume 3 Edisi November 2021 ini kami turut menyajikan berbagai rubrik pendamping yaitu, Tea Time, Polling, Review Film, Kolom Opini, Kolom Sastra, Geliat Usaha, dan Teka-Teki Silang. Akhir kata, kami dari redaksi memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para pembaca. Selamat Membaca!
BULETIN ERLANGGA 17 Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Pemimpin Umum: Muhammad Anisulfuad Pemimpin Redaksi: Luthfia Rizqi Maulida Redaktur Pelaksana Buletin: Indah Sulistyawati Pemimpin Artistik: Marsha Sabrina Lillah Layouter dan Ilustrator: Salma Vaza Zahiduzzakka Diah Ayu Atmajani Khaira Aqliya Reporter: Luvita Dyaningsih, Fitri Widyaningrum, Shela Nur F., Fadila Nadifa, Alam Suprobo, Putri Nurmalia, Tsania Kristya, Muhammad Musa, Finecia Shinta, Dewima Rima, Michelle Jennifer Sirkulasi dan Pendanaan: Annisa Pratiwi
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
DAFTAR ISI TEA TIME WITH
1
Sulhan Effendi
3
LAPORAN UTAMA 1:
7
POLLING:
Mengupas LKMM-TM Undip 2021 dari Sudut Pandang Peserta Mengupas Pemahaman Mahasiswa terhadap LKMM-TM Undip 2021
10
LAPORAN UTAMA 2:
13
RESENSI FILM:
15
GELIAT USAHA:
18
KOLOM SASTRA:
19
KOLOM OPINI:
22
TEKA-TEKI SILANG
Keberlangsungan LKMM-TM 2021 dalam Kacamata Peserta Undip The Medium
Kriuk Batapis: Jajanan Kreatif, dari Lomba Jadi Bisnis
Pena
Self Leadership dan Mahasiswa
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
Tea Time with Sulhan Effendi Oleh : Luvita Dyaningsih
Di mana kegiatan dilaksanakan?
PIMNAS
2021
“Tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah Universitas Sumatera Utara (USU) tapi karena online, pelaksanaannya tetap di Semarang. Pelaksanaan PIMNAS itu tiga hari. Sebelum PIMNAS, ada pemusatan pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan pertama tanggal 12–13 Oktober di Hotel Setos, Semarang. Pelatihan keduanya dilaksanakan di Gedung ITC Universitas Diponegoro lantai lima. Saat hari-h PIMNAS, tanggal 26–28 Oktober, kita menginap di Undip Inn. Presentasinya sendiri diadakan di Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Universitas Diponegoro,” ungkap Sulhan. Ada berapa kategori penghargaan pada PIMNAS 2021?
1
“Saat PIMNAS, peserta akan diklasifikasikan ke dalam kelas-kelas sesuai jenis PKM yang diambil. Ibaratkan saja di PKM Kewirausahaan itu ada tiga kelas. Satu kelas isinya 10 tim. Nah, di setiap kelas akan diperebutkan 3 kategori lomba. Kategori presentasi, kategori poster, dan kategori tim terfavorit. Untuk kategori presentasi dan poster, per kategorinya akan ada tiga medali, yaitu emas, perak, dan perunggu. Jadi, kalau dihitung, di setiap kelas PKM itu diperebutkan tujuh medali. Tiga medali dari kategori presentasi, tiga medali
dok. Pribadi
Salah satu ajang bergengsi di dunia perkuliahan telah rampung pada akhir Oktober kemarin. Apalagi kalau bukan Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) 2021. Usut punya usut, di Universitas Diponegoro sendiri, dari 37 tim yang mewakili, 8 tim berhasil memenangi beberapa kategori yang diperlombakan selama PIMNAS berlangsung. Pada Rabu, 17 November 2021, reporter LPM Edents berhasil mewawancarai Sulhan Efendi sebagai salah satu ketua tim pada PIMNAS 2021 bersama dengan tim-nya berhasil meraih medali perak kategori presentasi pada bidang PKMKewirausahaan. Sulhan Effendi merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) jurusan Ekonomi Islam angkatan 2019.
dari kategori poster, dan satu medali dari kategori tim terfavorit,” terang Sulhan. Siapa saja kelompok Anda?
“Timku itu komposisinya angkatan 2019 semua. Pertama ada Afatun Muntaza dari Ekonomi Islam, kedua ada Nada Aulia Rahman dari Ekonomi Islam juga, ketiga ada Putri Widiarti dari Kimia, dan terakhir ada Syntiara Hearsy dari Kimia. Sebagai CEO itu ada aku, Sulhan Effendi. Untuk keuangan ada Afatun, Nada di bagian pemasaran, Syntiara di bagian riset, dan Putri di bagian produksi,” ungkapnya. Apa inovasi yang Anda ajukan dalam PKM tahun ini?
“Pada PKM tahun ini, kami mengajukan inovasi berupa gel aroma terapi dari minyak jelantah. Saat pembuatannya, limbah minyak jelantah itu akan di-treatment dengan metode adsorbsi melalui kulit pisang sebagai instrumennya,” jelas Sulhan. Menurut Anda, apa yang keunggulan inovasi Anda?
menjadi
“Produk kita lahir dari masalah dan solusinya juga dari masalah. Karena itulah, beberapa keunggulannya yang pertama, produk kita berbahan dasar limbah, yaitu minyak jelantah. Kedua, kita pakai bahan alami 100%. Ketiga, kita memberdayakan komunitas dalam pengadaan bahan baku dan juga sekaligus membantu mengurangi limbah minyak jelantah di masyarakat,” ungkap Sulhan.
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021
Apakah ada strategi yang Anda persiapkan untuk setidaknya menyabet satu medali? “Dari sisi persiapan, selama keberjalanan PIMNAS, inovasi kita juga semakin kita matangkan. Kita bagi-bagi semua kebutuhan yang perlu dipersiapkan sesuai tugas kita masing-masing. Karena itulah, dalam penyusunan laporan tidak terlalu sulit. Kita membangun sebuah relasi saling percaya di antara semua anggota tim. Jadi ngga ada, tuh, “Aku ngga percaya, deh, tulisan dia bagus atau ngga”. Kita langsung tulis dan susun laporan kita karena yang tahu bagus atau tidaknya laporan itu hanya dosen pembimbing (dosbing) kita, yaitu Bu Soi. Apapun komentar Bu Soi, itulah karya kita. Kalau banyak koreksi, kita koreksi sama-sama. Yang terakhir, ada komunikasi. Sekecil apapun masalah di tim, harus kita sampaikan sama rekan-rekan satu tim agar tiap orang tau kondisi rekannya gimana. Jadinya kalau harus di-back up, ngga akan terlalu rumit. Kalau dari sisi waktu udah di PIMNAS, yang pertama kita lakukan adalah tidak insecure sama tim-tim lain karena, “Mereka juga manusia”. Jangan pernah ada rasa takut karena kita masuk PIMNAS atas nilai kita, bukan karena giveaway,” tutur Sulhan. Apa motivasi Anda hingga bisa sampai pada titik ini?
“Awalnya, aku rasa perlu ada sebuah hal unggul yang harus aku kejar, walaupun bukan di akademik selama perkuliahan. Pertama kali aku terjun ke dunia riset itu waktu ikut Lomba Ilmiah Mahasiswa (LIMAS). Karena kategori LIMAS hanya satu, aku dan tim belum dapat yang kita inginkan. Walau begitu, aku akhirnya jadi punya target bahwa di PIMNAS nanti aku dan timku harus dapat emas. Kebetulan, dari LIMAS ini aku jadi kenal Afatun Muntaza. Afatun dan aku mulai ikut PKM sambil mencari anggota-anggota lain yang ilmunya dinilai cocok dengan apa yang kita perlukan. Kita juga cari jenis PKM apa yang tergolong “OK” untuk dijalani. Aku dan timku yang sudah terbentuk akhirnya memilih PKM-K. Kita menyusun proposal secara lumayan dadakan. Akhirnya kita lolos ke Undip dan lolos pendanaan. Kalau sudah lolos pendanaan, projek inovasi itu
mau tidak mau harus kita jalani. Ditempuhlah perjalanan itu dengan perjuangan, sampai akhirnya lolos PIMNAS. Karena sudah lolos ke PIMNAS, ngga mungkin dong kita stop sampai segitu aja. Kita jalanin juga tuh, petualangan di PIMNAS hingga sampai ke titik menang medali perak,” terang Sulhan. Bagaimana perasaan Anda ketika menyabet medali perak kategori presentasi PKM-K di PIMNAS 2021?
“Asalnya kita pasrah kalau ngga lolos PIMNAS karena sempat telat jualan. Awalnya target penjualan yang ditetapkan Bu Soi itu Juli tapi realitanya baru bisa dilaksanain Agustus. Dari situ, sudah ada anggapan pasti penjualan, laba, dan hal-hal lain yang berhubungan sama omset, akan lebih kecil daripada seharusnya. Tapi ternyata waktu pengumuman PIMNAS, tim kita lolos. Aku langsung call timku. Awalnya mereka ngga percaya tapi akhirnya mulai sadar bahwa hal itu memang terjadi. Asalnya ngga enak karena merasa masih ada tim yang lebih sempurna tapi karena sudah jelas adanya, dijalanin, deh. Pas pengumuman juara-juara PIMNAS, aku nonton bareng (nobar) sama teman-teman tim lain yang lolos ke PIMNAS. Waktu dapat medali perak, aku ngga nyangka, sampai-sampai tremor. Teman setimku pas dikabari juga ada yang nangis, ada yang langsung ngabari orang tuanya, dan lainlain. Ngga bisa dijelasin pakai kata-kata, deh. Terkait cap “juara”-nya biasa saja, sih, tapi di dalam hati, aku bilang, ‘Ternyata gini rasanya bisa lewatin PIMNAS dan menang’,” ungkap Sulhan. Apa pesan Anda untuk mahasiswa yang ingin mengikuti PKM pada tahun selanjutnya?
“Pertama, coba dulu. Suatu hal akan terjadi kalau kita mencoba. Kedua, jangan minder. Kita semua sama-sama manusia, kok. Ketiga, apresiasi diri kita sendiri. Jangan dulu anggap diri kita ngga bisa. Terakhir, minta ridho orang tua dan jangan tanggung-tanggung kalau berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya. (lth)
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
2
LAPORAN UTAMA
dok. Google
Mengupas LKMM-TM Undip 2021 dari Sudut Pandang Peserta Oleh : Fitri Widyaningrum dan Shela Nur Fajriya Pesta demokrasi Universitas Diponegoro (Undip) telah dimulai. Ada banyak syarat yang diperlukan untuk maju dalam gelaran Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) tersebut, salah satunya adalah lulus dari kaderisasi tertinggi di Undip yaitu Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMMTM). Kegiatan kaderisasi LKMM-TM yang telah berlangsung belakangan ini, memulai proses pendaftaran pada tanggal 19 sampai dengan 26 Oktober, kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemberkasan dan uji kepantasan dan kelayakan (fit and proper test) pada tanggal 30 Oktober, serta diakhiri oleh pengumuman peserta dan pre-phase yang dilaksanakan tanggal 31 Oktober. Sedangkan, hari-H LKMM-TM sendiri dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 3 November 2021.
3
Sasaran dan Tujuan LKMM-TM Kegiatan kaderisasi yang tahun ini diikuti sebanyak 31 orang ini ditujukan kepada mahasiswa/i yang telah melaksanakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMMD) yang dilaksanakan di setiap fakultasnya dan siap untuk diproyeksikan sebagai pemimpin di lingkup organisasi mahasiswa (Ormawa) Undip. Untuk mempersiapkan karakter mahasiswa/i untuk menjadi pemimpin, para kader dibekali oleh wawasan baru dan sikap keterampilan untuk mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam satu kelembagaan sehingga dapat mengembangkan organisasi masing-masing untuk lebih maju dan tentunya sesuai dengan perkembangan zaman dan atau sesuai dengan kebutuhan yang ada pada masa ini. Ditilik lebih luas lagi, selain dipersiapkan menjadi pemimpin
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
yang bermanfaat, lulusan kaderisasi ini diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan Indonesia, mulai dari politisi, birokrat, pengusaha, atau peran-peran pemimpin lainnya. Berkas Pendaftaran Lebih Mudah
Salah satu mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2019 Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip, Risky Rahmat, yang juga merupakan peserta dari LKMM-TM 2021 menjelaskan bahwa daya tarik LKMM-TM tahun ini terletak pada berkas pendaftaran. Ia mengatakan bahwa terdapat kemudahan berkas pendaftaran dibandingkan persyaratan berkas tahun sebelumnya yang lebih banyak dan lebih rumit. Hal ini dikarenakan pada tahun sebelumnya calon peserta diharuskan untuk melampirkan syarat berupa surat-surat rekomendasi dari pejabat atau tokoh masyarakat atau pengusaha-pengusaha besar di daerahnya. Selain kemudahan dalam segi pemberkasan, mahasiswa Akuntansi ini menyebutkan hal menarik lainnya yaitu pada proses segi uji publik. Uji publik ini dilaksanakan secara terbuka di mana seluruh mahasiswa/i yang berada di Undip dapat melihat dan menilai uji publik tersebut. Dua Sisi Manfaat
Saat ditanya mengenai manfaat, Risky Rahmat menjelaskan dua sisi pandangannya. Pertama, jika ditinjau dari sisi pemanfaatan secara umum, dengan mengikuti LKMM-TM ini peserta dapat mendapatkan banyak wawasan baru terkait dunia organisasi juga dunia kemahasiswaan serta mendapat pengetahuan baru perihal pengembangan organisasi modern. Selain perluasan wawasan dan pengetahuan, peserta juga dapat melebarkan sayap
relasi dan berkembang bersama banyak mahasiswa/i berkualitas lainnya yang diproyeksikan menjadi pemimpin pada organisasinya masing-masing.
Kedua, dilihat dari sisi pragmatisnya, dengan mengikuti kegiatan LKMM-TM ini setidaknya peserta akan mendapatkan sebuah sertifikasi. Dengan sertifikasi ini, walaupun tidak dapat dijadikan patokan penilaian apakah peserta merupakan seorang pemimpin yang layak, syarat untuk menjadi seorang pemimpin organisasi di Undip dapat terpenuhi oleh para peserta. Di samping itu, dengan memiliki sertifikat kaderisasi paling akhir dan paling tinggi di Undip, tentunya menjadikan sertifikat ini sangat prestisius jikalau dilampirkan pada saat mendaftar untuk sebuah organisasi atau kemungkinan menjadi nilai tambah di ranah pekerjaan pada masa mendatang. Hadapi Masalah Serupa, Peserta Walk Out?
Tidak dipungkiri, aksi Walk Out (WO) yang dilakukan oleh hampir seluruh peserta LKMM-TM tahun lalu membawa kekhawatiran tersendiri. Mengulas sejenak, aksi WO saat itu terjadi dikarenakan muncul dua versi pengumuman peserta lolos LKMMTM, versi KPSDM dan versi Rektorat Bidang Kemahasiswaan. Ternyata, kejadian serupa terulang kembali. Terdapat 5 nama peserta yang tidak mengikuti proses pendaftaran secara formal, namun kelima nama tersebut nampak pada saat pengumuman. Usut punya usut, seiring berjalannya waktu, hal tersebut diyakini merupakan hasil miskomunikasi antara pihak Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) dengan pihak panitia LKMM-TM. Atas kesepakatan forum yang dilaksanakan sebelum hari-H, akhirnya 5 peserta tersebut dibatalkan untuk menjadi peserta
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
4
dok. Pribadi
menjaga keamanan dari masing-masing peserta atau panitia yang melaksanakan di tempat tersebut. Ketika berbicara soal hambatan dari penerapan metode ini adalah penyerapan ilmu yang dirasa kurang maksimal dibandingankan dengan metode tatap muka, masalah teknis seperti gangguan signal maupun gangguan device juga turut menjadi problematika yang harus dihadapi.
Risky Rahmat Akuntansi 2019
Tanggapan Mengenai Pendaftaran LKMM-TM yang Diambil Alih oleh Kampus
Metode Hybrid Menjadi Solusi Sekaligus Tantangan LKMM-TM Tahun Ini Hybrid learning merupakan suatu metode pembelajaran, yang mana menggabungkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yakni pembelajaran tatap muka atau face to face dengan pembelajaran berbasis online. Di masa pandemi seperti saat ini, metode hybrid learning menjadi solusi dan antisipasi untuk meminimalisir dampak psikososial mahasiswa agar tetap dapat belajar seperti sebelum pandemi. Termasuk halnya LKMM-TM Undip pada tahun ini juga dilaksanakan secara hybrid. “Untuk tahun ini LKMM-TM dilaksanakan secara hybrid, dimana untuk pembicara itu dilaksanakan secara daring tetapi untuk mahasiswa sebagian besar dilaksanakan secara offline di SM-MWA di ruang sidang BAA yang di dekat Widya Puraya,” jelas Risky.
5
Adapun beberapa prosedur yang harus dilakukan peserta LKMM-TM sebelum kegiatan tersebut berlangsung. Salah satunya yakni terdapat proses Rapid Test Antigen. Hal ini bertujuan untuk memastikan bawasannya mahasiswa yang akan mengikuti LKMM-TM tidak tepapar virus Covid-19. Selain itu, juga
Berkaitan dengan pernyataan tentang pendaftaran LKMM-TM Undip yang diambil alih oleh kampus dan di nilai salah prosedur, Risky telah memberikan penjelasan. “Kalau saya mendengar dari korfirmasi dari pihak panitia, sebenarnya dari pihak panitia LKMM-TM itu sendiri sudah melaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati juga dengan pihak Dermawa. Namun, karena dari pihak Dermawanya sendiri khawatir tidak terpenuhinya kuota dari LKMM-TM itu sendiri, sehingga mereka berinisiatif secara sepihak untuk mengambil atau meminta peserta dari tiap-tiap fakultas. Dari pihak Dermawa sendiri sudah mengkonfirmasi dan mereka juga sudah meminta maaf karena adanya kesepakatan yang disalahi dari kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya,” ungkapnya.
Kemudian Risky juga kurang setuju dengan pernyataan yang mengatakan bahwa LKMM-TM tahun ini dianggap lebih teoritis, sebagaimana untuk praktik atau penerapan di lapangan yang dianggap masih kurang. “Memang kalau kita melihat secara langsung materi dari LKMM-TM ini sendiri ya sebagian memang bisa dikatakan secara teoritis, tetapi kalau kita melihat dalam
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
lagi sebenarnya banyak juga hal-hal yang bersifat praktik di LKMM-TM ini sendiri,” ujar Risky. Adapun Risky juga menjelaskan terkait praktik yang telah dilakukannya selama mengikuti LKMM-TM. “Kemarin kami sempat menyusun rancangan pengembangan organisasi, dimana di situ kita mengkaji juga ya secara langsung bagaimana dari kondisi internal ataupun eksternal dari suatu organisasi yang ingin kita bangun gitu, dan puncak dari praktik atau penerapan di lapangan dari LKMMTM sendiri sebenarnya akan dilaksanakan di hari pasca dari LKMM-TM itu sendiri, di mana ini kita akan mengadakan kegiatankegiatan yang sosial atau orasi dan lain-lain yang mana kita terjun langsung ke dalam lapangan,” imbuhnya. Kekecewaan Akibat Jumlah Pendaftar di Bawah Kuota Maksimal
Pada saat diwawancarai, Risky mengungkapkan sebenarnya ia cukup bangga menjadi salah satu peserta LKMMTM Undip tahun ini. Namun, ia juga sedikit kecewa dikarenakan pendaftar LKMM-TM tahun ini masih di bawah kuota maksimal. “Walaupun memang dari proses seleksinya cukup berat yaitu ada uji publik, di mana disaksikan oleh mahasiswa-mahasiswa lain. Namun, di sisi lainnya juga kita melihat dari sisi pendaftarnya yang mana dari kuotanya
itu sendiri kan sebenarnya kalau kita proyeksikan itu ada 40 orang, tetapi yang daftar hanya 31 orang, otomatis tentunya 31 orang ini kemungkinan besar sekali ya akan lulus begitu. Hal tersebut juga menjadi pertimbangan saya untuk tidak terlalu bangga untuk menjadi peserta LKMM-TM,” tuturnya. Diakhir wawancara, Risky juga sempat menyampaikan pesan dan harapan untuk teman-temannya yang lulus LKMM-TM tahun ini. Pesan yang ingin disampaikan oleh Risky adalah agar teman-temannya tetap semangat untuk mengembangkan organisasi, memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan masyarakat di samping tetap memprioritaskan kehidupan akademik mereka. “Harapnya semoga temen-temen yang lulus dari LKMM-TM tahun ini bisa menjadi pemimpin-pemimpin ormawa di tahun depan dan semangat bagi teman-teman yang mengikuti pemira tahun ini, semoga sukses. Saya juga berharap untuk ke depannya teman-teman bisa menjadi pemimpin-pemimpin baik itu di korporat, birokrasi atau politik dan lainlain. Semangat terus, jaga idealisme dan tentunya tetap berkontribusi baik itu untuk universitas maupun Indonesia,” pungkas Risky. (lth)
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017 2021
6
POLLING Mengupas Mengupas Pemahaman Pemahaman Mahasiswa Mahasiswa terhadap terhadap LKMM-TM LKMM-TM Undip Undip 2021 2021 Oleh: Fadila Nadifa Latihan Keterampilan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) atau yang sering disebut LKMM Madya, adalah rangkaian pelatihan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan dalam mengkoordinasi serta membina tim kerja suatu kelembagaan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh bidang PSDM BEM Universitas Diponegoro (Undip) bersama alumni LKMM-TM dan kepala bidang PSDM Fakultas yang mengacu pada panduan umum Kemenristekdikti, kurikulum kaderisasi Undip, kebutuhan universitas, dan visi misi Undip.
LKMM-TM sendiri merupakan kegiatan kaderisasi tertinggi di Undip. Hasil dari kegiatan ini bisa menciptakan kader-kader unggul yang lebih baik di bidang kelembagaan. Dalam hal ini, mahasiswa tidak hanya dituntut memiliki hardskill, tetapi softskill juga tidak kalah penting. Sehingga, LKMM-TM merupakan wadah yang tepat bagi mahasiswa Undip untuk membekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola organisasi kemahasiswaan. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, kami mengadakan sebuah survei terhadap mahasiswa Undip untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka seputar LKMM-TM Undip 2021. Sudahkah Anda sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro paham mengenai apa itu LKMM-TM 2021?
46,7%
10%
43,3%
Iya
77
Ragu-ragu
Tidak
Berdasarkan jawaban dari responden, persentase yang menjawab ragu-ragu dan sudah paham mengenai kegiatan LKMM-TM 2021 memiliki persentase yang hampir sama, di mana yang menjawab ragu ragu sebanyak 46,7% dan yang menjawab paham sebanyak 43,3%. Sedangkan sisanya menjawab tidak paham dengan persentase sebanyak 10%.
Erlangga 2021 Erlangga1717| Volume | Volume3 3Edisi EdisiNovember Oktober 2017
Sudahkan Anda mengetahui mengetahui manfaat yang akan didapatkan dari mengikuti kegiatan LKMM-TM 2021?
53,3%
10%
36,7%
Iya
Ragu-ragu
Tidak
Berdasarkan jawaban dari para responden mengenai manfaat yang akan di dapat dari mengikuti LKMM-TM 2021, mayoritas mahasiswa menjawab masih ragu-ragu dengan persentasenya sebanyak 53,3%. Sedangkan sisanya menjawab sudah mengetahui dengan persentase sebanyak 36,7% dan tidak mengetahui dengan persentase sebanyak 10%.
Sudahkan Anda memahami pentingnya mengikuti LKMM-TM untuk mengelola berbagai kegiatan organisasi di Undip?
26,7%
46,7% 26,7%
Iya
Ragu-ragu
Tidak
Berdasarkan jawaban responden mengenai urgensi mengikuti LKMMTM, yaitu untuk mengelola berbagai kegiatan organisasi di Universitas Diponegoro. Pilihan jawaban ragu-ragu kembali menjadi jawaban mayoritas responden dengan persentase sebanyak 46,7%. Sedangkan sisanya menjawab sudah memahami dan tidak memahami dengan jumlah persentase yang sama, yaitu sebanyak 26,7% .
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
8
Menurut Anda, softskill berupa kemampuan menjadi pemimpin dalam suatu organisasi bisa didapatkan hanya dengan mengikuti rangkaian kegiatan LKMM-TM?
80% 3,3%
16,7%
Iya
Ragu-ragu
Tidak
Berdasarkan jawaban dari responden mengenai kemampuan menjadi pemimpin dalam suatu organisasi, mayoritas mahasiswa menjawab tidak hanya dapatkan dengan mengikuti rangakaian kegiatan LKMM-TM saja. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebanyak 80%. Sedangkan sisanya menjawab ragu-ragu dan setuju jika dengan LKMM-TM saja bisa memiliki jiwa kepemimpinan dengan persentase masing-masing sebanyak 16,7 % dan 3,3%.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa beberapa mahasiswa sudah paham tentang LKMM-TM yan diselengarakan. Akan tetapi, terdapat sebagian mahasiswa yang masih ragu bahkan ada yang belum mengetahui lebih jelas apa itu LKMM-TM. Para mahasiswa juga masih merasa ragu-ragu apakah kegiatan ini sudah tepat sesuai dengan tujuannya, mengingat mereka merasa belum benar-benar merasakan manfaat yang sebenarnya ingin diperoleh. (lth)
99
Erlangga 2021 Erlangga1717| Volume | Volume3 3Edisi EdisiNovember Oktober 2017
LAPORAN UTAMA
dok. Undip.ac.id
Keberlangsungan LKMM-TM 2021 dalam Kacamata Peserta Undip Oleh : Alam Suprobo dan Putri Nurmalia Seorang mahasiswa pada dasarnya selain dituntut untuk memiliki kompetensi hardskill dari perkuliahan juga harus memiliki keterampilan softskill yang diperoleh melalui kegiatan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di kampus. Bentuk organisasi mahasiswa tersebut antara lain yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan lain sebagainya yang mana menuntut adanya pengetahuan dan keterampilan manajerial dalam diri mahasiswa. Salah satu upaya dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan manajerial tersebut adalah pemberian bekal dalam bentuk Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM).
Pada bulan November, Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMMTM) yang diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari Undip maupun luar Undip. Tujuan dari diadakannya LKMM-TM ini yaitu untuk membekali mahasiswa dengan wawasan, sikap keterampilan untuk mengkoordinasi, dan membina tim kerja dalam suatu kelembagaan. Mahasiswa yang menyelesaikan LKMM-TM diharapkan memiliki wawasan tentang kondisi lingkungan sekitar sehingga dapat mengerti tantangan pengembangan lingkungan dan kebutuhan adanya suatu organisasi untuk mewujudkan tantangan tersebut, mampu melakukan analisis mitra strategis
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017 2021
1010
organisasi dan menetapkan sasaran-sasaran organisasi, mampu berdiskusi ataupun bertukar pikiran, bekerjasama dalam kelompok dengan sikap ilmiah, mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan lembaga atau organisasi yang dipimpin, serta mampu mengantisipasi berbagai hambatan maupun bantuan yang ada dalam usaha merealisasikan program kerja yang telah disusun. Persyaratan LKMM-TM
Pelaksanaan LKMM-TM Undip pada tahun 2021 sedikit berbeda dari tahuntahun sebelumnya di mana persyaratan untuk melampiran surat pernyataan siap dicalonkan untuk menjadi ketua ormawa dan tanda tangan dari tokoh terkemuka juga dihilangkan. Menurut salah satu peserta LKMM-TM, Rizky Rahmat Fadillah yang akrab disapa Rahmat menyampaikan bahwa perubahan makna dari LKMM-TM dari pada tahun-tahun sebelumnya terkesan sebagai ajang sertifikasi calon ketua Ormawa. Namun, di tahun ini kesan tersebut dapat berkurang dengan perubahan persyaratan tersebut. Seperti diketahui, pelaksanaan LKMM-TM pada tahun 2020 diwarnai aksi Walk Out yang dilakukan oleh seluruh peserta LKMM-TM yang berujung pada pembatalan pelaksanaan LKMM-TM oleh pihak rektorat. Perbedaan Materi di LKMM-TM 2021
Dengan berbagai hasil yang diharapkan dapat diterapkan mahasiswa setelah mengikuti LKMM-TM, maka pelaksanaan LKMM-TM tahun ini banyak diisi materi berupa pengembangan wawasan dan
11
pembentukan sikap pengembangan keterampilan manajemen mahasiswa. Materi Pengembangan Wawasan diisi dengan rangkaian ceramah dan diskusi peserta yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan para peserta, yang topik-topiknya disesuaikan dengan kondisi terkini secara kontekstual. Topik-topik yang diberikan dalam materi ini meliputi kebijakan kemahasiswaan, kepemimpinan, etika diskusi ilmiah, wawasan kebangsaan/ bela negara. Sedangkan untuk materi pembentukan sikap dan pengembangan keterampilan manajemen diisi dengan kegiatan untuk mengembangkan sikap ilmiah dan latihan-latihan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan peserta dan mengambil keputusan, serta mengkoordinasikan kerja kelompok dalam perencanaan pengembangan organisasi. Topik-topik materi yang kedua ini mencakup kegiatan-kegiatan untuk membangun sikap dan keterampilan. Keberlanjutan setelah Ikut Serta LKMMTM
LKMM-TM merupakan pelatihan bergengsi bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan kaderisasi dan mencalonkan diri sebagai ketua Ormawa. Menurut penuturan Rahmat daya tarik paling utama dari LKMM-TM tahun ini adalah dari segi proses seleksinya seperti kemudahan persyaratan dan keterbukaan dalam proses seleksi. Kemudahan tersebut mendorong minat mahasiswa untuk mengikuti LKMM-TM tahun ini. Menurut Rahmat mahasiswa perlu mengikuti kegiatan LKMM-TM karena kegiatan tersebut sangat baik
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
untuk meningkatkan dan menghaluskan kedisiplinan, manajemen diri dan kelompok, pengambilan keputusan, dan kemampuan mengungkap gagasan agar dapat lebih berprestasi di banyak bidang dan dapat menyelesaikan studi secara tepat waktu. Dengan bekal yang didapatkan mahasiswa selama mengikuti LKMM-TM ini diharapkan membuat mahasiswa menjadi insan dewasa yang tidak hanya menjadi pemimpin yang baik, tetapi juga yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan masyarakat di masa mendatang. Antusiasme Mahasiswa terhadap LKMMTM 2021
Penyelenggaraan LKMM-TM 2021 disambut antusias yang cukup baik oleh para peserta, namun masih ada beberapa peserta yang belum terlalu aktif mengutarakan pikirannya dalam menyampaikan pendapat terkait isu atau permasalahan yang disampaikan. Rahmat selaku salah satu peserta berekspektasi bahwa kegiatan LKMM-TM akan seperti acara Indonesian
Lawyer Club di mana saling adu argumen dan gagasan. Terlaksananya LKMM-TM 2021
Pelaksanaan LKMM-TM terdapat beberapa kendala yang dialami oleh peserta salah satu kendala yang dihadapi yaitu terbatasnya ruang gerak dan diskusi para peserta karena kegiatan dilakukan secara hybrid sehingga walaupun sebagian peserta berada dalam satu ruangan tetapi karena pembicaranya tidak berada dalam satu tempat dengan peserta sehingga menjadikan peserta hanya berfokus dengan device masing-masing.
Saat diwawancarai mengenai kesan dan pesan Rahmat selama mengikuti LKMM-TM menyampaikan “Menarik sekali dan cukup memberikan ilmu untuk saya selain itu saya juga dapat melihat dan berkenalan dengan calon-calon pemimpin di masa yang akan datang, entah itu di ormawa maupun di luar ormawa nantinya. Untuk pesan tetaplah menjalan esensi dari pelatihan yaitu membuat orang yang tak telatih menjadi orang yang terlatih,” pungkas Rahmat. (lth)
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
12
RESENSI FILM
dok. liputan6
Judul Sutradara Produser Penulis Tahun Durasi Peresensi
Cerita ini berawal dari sekelompok tim dokumenter yang tertarik untuk mengangkat kisah kepercayaan warga Isan. Maka, dalam memudahkan informasi yang diperoleh mengenai roh yang disebutkan sebelumnya, mereka memutuskan untuk mewawancarai beberapa dukun di sana.
Kemudian, terpilihlah Nim, seorang dukun yang dirasuki oleh dewa yang menurut kepercayaan orang timur adalah Dewa Bayan. Menurut kepercayaan, dia merupakan dewa yang baik dan selalu memberkati setiap orang. Yang bisa dipercaya adalah dewa ini telah merasuki garis keturunan keluarganya yang berjenis kelamin wanita. Berawal dari sang nenek dan berlanjut pada tantenya. Kemudian, turun kembali ke pada kakak Nim yang bernama Noi. Akan tetapi, Noi tidak mau menjadi dukun. Akhirnya, Dewa Bayan memilih Nim untuk melanjutkan garis keturunannya. Meskipun demikian, Nim sendiri sebenarnya juga tidak mengetahui asal Dewa Bayan. Di akhir film
13
: The Medium : Banjong Pisanthanakun : Na Hong Jin, Banjong Pisanthanakun : Na Hong Jin, Choi Cha Won : 2021 : 130 menit : Tsania Kristya
Nim menjelaskan yang sebenarnya bahwa ia pun tidak tahu apakah yang merasukinya saat itu Dewa Bayan atau bukan. Pengambilan Nyata
Gambar
yang
Terlihat
Konsep film ala dokumenter ini membawa penonton pada informasi yang terbatas sehingga kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi saat kamera dimatikan. Tidak heran di setiap pengambilan gambarnya benar-benar menyerupai bagaimana layaknya seseorang yang sedang merekam suatu peristiwa untuk didokumentasikan. Hal tersebut akan menambah aspek misteri yang terdapat pada beberapa adegan yang tidak ditayangkan dalam film. Seolah-olah para penonton adalah sudut pandang orang pertama yang tidak akan tahu apa yang akan terjadi nantinya. Pengambilan gambar yang terlihat sangat nyata, membuat para penonton bisa ikut merasakan apa yang ditakuti para pemain. The Medium Mudah Dinikmati Penonton Indonesia Secara garis besar, “The Medium” merupakan film horor yang akan mudah dinikmati penonton di Indonesia. Latar belakang tempat serta cerita mengenai ritual keyakinan yang ditampilkan sepertinya masih bisa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Aktivitas-aktivitas ritual yang
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
RESENSI FILM dilakukan terlihat tidak jauh berbeda dengan beberapa kelompok daerah di Indonesia, seperti saat kerasukan biasanya dibawa ke dukun atau orang pintar lalu melakukan ritual untuk pengusiran. Visualisasinya pun memang terlihat seperti sama. Akting Para Diapresiasi
Pemain
Sangat
Patut
Memang film ini memiliki rate 17 ke atas sehingga dilarang keras anak usia di bawah 17 tahun menonton film ini. Banyak adegan kekerasan dan adegan-adegan yang begitu vulgar sehingga tidak cocok untuk usia di bawah umur. Kelemahan dari film ini yaitu adegan kekerasan, kanibal, dan adeganadegan vulgar membuat penonton terlalu pusing dan membuat perasaan tidak enak. Adegan tersebut membuat penonton merasa jijik dan ada juga yang sampai ingin muntah karena sangat tidak lazim. Beberapa penonton juga mengatakan bahwa setelah selesai menonton dari bioskop, nafsu makan menjadi turun. Ada pula saran dari penonton yang sudah menonton yaitu, jangan menonton film ini sambil makan karena akan ada adegan yang tidak terduga sehingga nafsu makan berkurang. Namun, selagi penonton merasa aman dan tetap bisa menikmati film itu sampai detik terakhir, tidak akan ada masalah. Dari sini bisa dilihat bahwa rasa mual yang dirasakan penonton itu menandakan bahwa akting pemain dan pembuatan film ini tidak main-main. (lth)
dok. antaranews
Dari keseluruhan aspek di film ini, tak lupa yaitu mengenai acting skill pada pemain yang tidak perlu diragukan lagi. Khususnya pemeran Mink, dengan akting yang berani dan luar biasa sehingga penonton benarbenar terbawa suasana. Salah satu kelebihan dari film ini yang sangat membuat penonton tercengang selain cerita yang disajikan. Akting yang begitu totalitas memberikan nilai tambah tersendiri untuk film ini karena semua detail ekspresi dan gerakan sangat baik. Pemain sangat pintar dalam memainkan ekspresi, yang mana genre horor ini lebih sulit dibandingkan genregenre yang lain dalam mengekspresikan sesuatu.
Banyak Adegan yang Terlalu Berlebihan
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
14
dok.pribadi
G EL IAT U SAH A
Kriuk Batapis: Jajanan Kreatif, dari Lomba Jadi Bisnis Oleh: Muhammad Musa Aminullah Era digital seperti sekarang membuat semakin marak dan mudahnya semua orang untuk bisa mencoba mencari peruntungan dalam dunia bisnis. Tidak hanya teman-teman mahasiswa saja yang memulai bisnisnya, sebab banyak juga anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah sudah memiliki bisnis sendiri. Yohannes Ady Prabowo, mahasiswa Manajemen angkatan 2019 Universitas Diponegoro salah satunya. Memulai bisnisnya sejak duduk di bangku SMA, lebih tepatnya setelah ide keripik batang pisang mendapat juara dalam sebuah perlombaan. Bisnisnya yang berupa cemilan dinamakan “Kriuk Batapis”. Bermula dari Ide Lomba
Tahun 2018 merupakan awal mula mahasiswa yang akrab dipanggil Yo ini berhasil memenangkan lomba dari Astra Honda Motor dengan menduduki juara 3 runner up 2. Dorongan keluarga sangat memberikan semangat. Yo melihat bisnis
15 15
makanan ringan selalu ada peluang, dia pernah menyimak sebuah webinar bahwa pengusaha kecil di pelosok desa, tetapi dengan olahan produk yang tidak terlalu neko-neko. Akan tetapi, bisa tembus di pasar internasional. Dan itulah salah satu impian Yo ke depannya. “Jika hal tersebut bisa kenapa aku tidak?” dalam benaknya. Dari lomba itu, dimulailah bisnis kriuk batapis ini, ternyata banyak yang menyukai serta mulai muncul para peminat. Tidak sampai di situ, ide ini kemudian dibawa ke dalam perlombaan yang lebih besar, yakni PKM Undip pada tahun 2020 saat sudah di bangku kuliah. Bersama dengan dua rekan dengan asal daerah yang sama di fakultas yang berbeda, mereka berhasil meraih pendanaan. Kenapa Batang Pisang?
Dengan ketentuan lomba yang mengedepankan sesuatu yang kreatif, Yo berpikir keadaan di sekitar rumahnya
Erlangga 2021 Erlangga1717| Volume | Volume3 3Edisi EdisiNovember Oktober 2017
Hal-hal ini yang hendak diangkat oleh Yo untuk menunjukkan bahwa produknya memiliki value lebih. Tidak hanya sekedar makanan cemilan (ringan) saja, tetapi juga memberikan manfaat bagi konsumen dan lingkungan. Kreatif dan inovasi juga hal yang tak kalah ditunjukkan pada produk ini, mengingat olahan batang pisang termasuk hal baru dalam dunia makanan ringan. Semua Orang Bisa Menikmati
Siapa yang tidak suka dengan makanan ringan, cemilan, dan semacamnya, tentu semua orang suka bukan? Kriuk batapis selain menjadi makanan ringan juga menjadi lauk makan, menjadi teman “nugas” untuk para pelajar dan mahasiswa, tak terkecuali anak-anak dan orang tua. Keripik/kerupuk batapis memiliki variasi rasa, terdapat 4 varian rasa. Rasa pacar memiliki rasa manis seperti coklat, rasa mantan memiliki rasa original, rasa balado memiliki rasa pedas dan manis, serta rasa gledek memiliki rasa paling pedas. Dalam analisis segementasi produk, Yo mengungkapkan menggunakan metode STP yakni mengelompokkan berdasarkan beberapa hal, dimulai dari demografi yang didasari pada seluruh lapisan masyarakat, geografi didasari tempat di mana produk ini diproduksi yaitu Tembalang dan Lampung, tipografi didasari pada masyarakat yang memiliki gaya hidup menyukai jajanan unik, kriuk batapis produk yang unik dan inovatif di mana para remaja dan
dok.pribadi
banyak pohon pisang dan setelah panen batang-batang pisang ini biasanya dibiarkan begitu saja. Muncul pertanyaan dalam benaknya “batang pisang ini bisa diolah apa sih?”. Batang pisang ini mudah ditemukan dan tentunya ramah lingkungan. Selain itu, Yo juga melakukan riset terkait manfaat dari batang pisang ini. Yo menemukankan data bahwa tingkat produksi pisang di Indonesia yang sangat tinggi dengan posisi ke-6 dunia. Namun, belum optimal dalam pemanfaatannya dan masih dianggap limbah. Setelah mencari informasi, diketahui jika batang pisang memiliki protein 1,01% lektin yang berguna untuk menstimulus kulit, serat berfungsi untuk memperbaiki sistem pencernaan, dan masih banyak manfaat yang dapat diambil dari batang pisang. Kemudian yang pasti adalah membawa aspek kearifan lokal.
milenial kisaran usia 17-22 tahun sangat menyukai tren terbaru dan kekinian, serta aman dikonsumsi anak sampai dewasa. Poin selanjutnya targeting yaitu berfokus pada remaja milenial, kemudian keluarga sebagai bentuk medidik masyarakat sekitar daerah produksi. Terakhir position yaitu membuat brand image yang kuat di hati para konsumen. Kriuk batapis ini memiliki dua macam harga, yaitu di Lampung Rp9.000 dan Semarang Rp13.000. Kemudian selain kedua tempat itu dihargai Rp13.000 ditambah ongkos kirim. Dalam proses pembuatannya, kriuk batapis ini hampir sama halnya dengan pembuatan krupuk pada umumnya. Hal yang membedakan adalah kripik ini perlu dibuat adonan sedemikian rupa sehingga hasilnya bagus. Proses yang dilakukan yaitu dibersihkan, dibuat adonan, dicetak, setidaknya membutuhkan waktu 7 hari dalam proses pembuatan. Sekali produksi bisa mencapai 9 kg sampai 15 kg, sebagaimana 1 kg dapat menghasilkan 4 bungkus sampai 5 bungkus, untuk 1 bungkus memiliki berat 75-80 gram. Keripik ini menjadi unik sebab adanya proses adonan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Yo melanjutkan bahwa sebenarnya ada banyak ide untuk
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017 2021
16 16
mengembangkan batang pisang sehingga tidak hanya menjadi keripik saja, tetapi bisa dibuat menjadi macaroni dan aneka jajanan lainnya. Yo ingin proses bisnisnya bertahap untuk kembali menjalankan bisnis yang normal setelah masa sulit di pandemi dengan mencoba inovasi laninnya. Bertahan dalam Ombak Pandemi
Tantangan diawal bisnis ini adalah tidak mudahnya mengolah batang pisang menjadi keripik. Yo menceritakan proses awal mula usaha ini melalui beberapa tahap. Produksi awal di mana adanya kerusakan dan belum berhasil membentuk adonan yang sesuai, beberapa kali mencoba dan selalu gagal. Namun, itulah yang membuat Yo sampai mengetahui bagaimana cara yang paling tepat dalam pembuatan kriuk batapis. “Sempat tidak mau dilanjutkan karena proses pembuatan yang cukup sulit, hingga saat tahu bahwa bisnis ini lolos finalis, semangat untuk melanjutkan kriuk batapis muncul kembali,” ujar Yo. “Jalan dulu, maka kita akan mengetaui jalan yang tepat,” tambahnya.
“Muncul lagi tantangan saat masa pandemi yaitu menurunnya penjualan sehingga menahan target yang telah disusun. Maka, kami perlu menyusun ulang mulai dari strategi, pemasaran, target, dan produksi,” jelas Yo. Sampai saat ini Yo mengungkapkan masih meraba-raba apakah bisa mencapai target. Namun diluar itu tak lain, kriuk batapis mampu bertahan sedemikian rupa sebab manajemen dan kerja keras. Manajemen dan Bantuan Teman
Ide kriuk batapis ini berasal dari Yo pribadi, tetapi dalam menjalankan bisnis ini dibantu oleh teman-temannya. Sehingga dalam berjalannya bisnis mereka saling membantu dan berbagi tugas. Yo menyampaikan dalam bisnis ini “Harus dilakukan dengan baik mulai dari membagi waktu baik itu
17 17
waktu belajar, organisasi, dan kegiatan lainnya. Kami juga membuat list yang akan dilakukann sehari, seminggu, dan sebulan,” lanjutnya.
Meskipun sempat minder saat lomba DUEA dikarenakan usaha peserta lain yang sudah maju dan keren, namun Yo tetap berjalan dengan tulus dan sungguh-sunguh, sebab itulah kuncinya. Dia juga menyelipkan pesan untuk jangan patah semangat, jika langsung down usaha kita bakal tidak berjalan. Meski tidak balik modal, dijalani saja. Fokus untuk branding online lewat media sosial dan market place. Harapan di Masa Depan
Dalam obrolan lanjutan kami, Yo mengharapkan bisnisnya di masa depan menjadi bisnis yang mencapai pasar internasional. Tentunya dengan membawa nilai-nilai yang Yo bawa tadi. Yo memberikan saran kepada para wirausahawan muda yang akan membuka bisnis, “Jangan takut untuk memulai, berusahalah meneruskan apa yang sudah dimulai, jangan lupa temukan peluang di daerah kalian. Ubah pola pikr bahwa apa yang kita buat adalah sebuah peluang,” lanjutnya. (lth)
“Biasanya ide itu muncul pada saat kita berada pada titik tertekan. Justru itulah yang akan menjadikan kita semakin berkembang dan maju.”
Erlangga 2021 Erlangga1717| Volume | Volume3 3Edisi EdisiNovember Oktober 2017
KOLOM SASTRA
Pena Oleh: Finecia Shinta Dewi Kau hanyalah benda kecil Kau tak bisa berkata
Kau tak bisa mendengar
Namun kau ada di kala pesan tak bisa diungkapkan Keadaan
Keputusan
Semua dapat tergantikan Goresanmu
Hanya dengan satu goresan
Menjadi saksi bisu sebuah perjanjian Goresanmu
Menjadi saksi bisu sebuah kesuksesan Namun
Apakah kau sadar
Seribu satu manfaat kau berikan Seakan-akan dapat tergantikan Seiring perkembangan zaman
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November 2021
18
KOLOM OPINI
dok.Google
Self Leadership dan Mahasiswa Oleh : Dewima Rima Kepemimpinan merupakan hal yang banyak dibicarakan dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, bahkan sampai ranah terkecil yaitu kehidupan berumah tangga sekalipun. Dengan adanya seorang pemimpin yang dapat memengaruhi orang banyak atau suatu organsasi maka bisa dikatakan organisasi tersebut dapat berjalan. Apalagi di masa kehidupan sekarang yang bergerak sangat dinamis, dunia membutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengatur, menginspirasi, dan mendorong orangorang di sekitarnya untuk melaksanakan suatu hal dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan pada umumnya mengacu pada proses di mana seseorang menggunakan orang lain untuk menyelesaikan suatu tugas. Hampir semua orang ingin menjadi pemimpin salah satunya adalah mahasiswa.
19 19
Pasti setiap mahasiswa memiliki keinginan untuk mempunyai kemampuan kepemimpinan, terutama dalam memimpin orang lain atau suatu organsasi. Hal tersebut dikarenakan kemampuan kepemimpinan pasti akan sangat berguna bagi kehidupan kampus dan ke depannya. Baik untuk karir mereka maupun untuk performa-performa kinerja lainnya. Namun tidak banyak yang menyadari sebelum mengasah skill dalam memimpin orang lain, diperlukan kesadaran mengenai pentingnya memimpin diri sendiri atau self leadership. Salah satu langkah penting dalam mencapai target yang besar adalah self leadership. Self leadership adalah kemampuan untuk meningkatkan kapasitas dan performa diri yang merupakan satu dari rangkaian bagian dalam upaya mencapai tujuan dan mendapatkan kesuksesan. Sebagai seorang mahasiswa yang tidak hanya dituntut untuk mencapai target akademik tetapi
Erlangga 2021 Erlangga1717| Volume | Volume3 3Edisi EdisiNovember Oktober 2017
juga target-target lain seperti mengikuti organisasi, mendaftar beragam lomba yang ada, atau bahkan membuka usaha, self leadership merupakan hal yang sangat krusial.
Tantangan terbesar dalam menerapkan self leadership adalah bagaimana menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Tujuan strategisnya adalah bagaimana mahasiswa bisa mengatur, menata, dan memantapkan komitmen pada dirinya sendiri untuk disiplin. Memang sangat sulit untuk menerapkannya, namun tidak menutup kemungkinan self leadership bisa dibiasakan. Yaitu dengan mengetahui tujuan dan menetapkan prioritas-prioritas sehingga dapat memahami hal-hal apa yang harus dilakukan. Dengan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menerapkan self leadership, mahasiswa sudah mengantongi bekal untuk menghadapi permasalahanpermasalahan yang ada di luaran. Karena era sekarang bukanlah era yang mudah. Kita dihadapkan dengan berbagai perubahan yang sangat pesat. Hampir seluruh bidang kehidupan ikut berubah, yaitu mulai digunakannya teknologi dan sumber daya manusia yang semakin dituntut untuk terampil dan menguasai berbagai skill, mulai dari hardskill hingga softskill. Semua kemampuan-kemampuan tersebut dapat dipelajari dengan langkah awal yaitu menerapkan self leadership. Perlu diketahui bahwa self leadership tidak sesederhana memimpin diri sendiri. Banyak faktor yang mendukung hal tersebut yaitu disiplin, kepercayaan diri, kemampuan untuk menentukan prioritas, motivasi diri dan masih banyak lagi. Untuk menjadi pemimpin yang baik, khususnya untuk diri sendiri membutuhkan banyak waktu dan tidak bisa hanya didapatkan dalam waktu semalam. Untuk menjadi pemimpin yang baik khususnya untuk diri sendiri seorang
mahasiswa harus bisa mengetahui value diri sendiri.
Dengan memahami value diri sendiri mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan yang lain. Selain itu, salah satu hal yang penting dalam self leadership seorang mahasiswa adalah kemampuan untuk menentukan prioritas. Ada beberapa mahasiswa yang beranggapan bahwa dengan mengikuti banyak program atau kegiatan bisa dikatakan sebagai hal yang produktif. Pada dasarnya, produktivitas adalah suatu nilai yang menyatakan bagaimana sebaiknya suatu sumber daya diatur dan juga digunakan untuk mencapai tujuan secara maksimal. Dari pengertian itu dapat digambarkan bahwa menjadi produktif tidak selalu harus mengikuti kegiatan sebanyak-banyaknya. Kemampuan menemukan kegiatan yang sesuai dan dapat mengelola waktu dengan baik juga dapat dikatakan produktif. Namun, pada dasarnya semua itu kembali pada individu masing-masing. Adakalanya seseorang berpendapat bahwa untuk menjadi produktif harus mengikuti banyak kegiatan dalam waktu bersamaan. Tetapi sebaliknya, tidak sedikit juga yang beranggapan mahasiswa harus menentukan prioritas supaya pengelolaan waktu tidak berantakan. Dan yang tidak kalah penting dalam penerapan self leadership adalah kepercayaan diri dan komunikasi. Kepercayaan diri adalah menerima diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing serta memanfaatkan hal tersebut sebagai pride diri sendiri untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dengan sebuah penerimaan diri tersebut maka seseorang akan merasa nyaman dengan dirinya dan memiliki keberanian untuk tampil di hadapan orang lain. Namun, kepercayaan diri tidak bisa diperoleh dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Semua itu
Erlangga | VolumeEdisi 3 Edisi November Erlangga 1717 | Volume3 Oktober 20172021
20 20
perlu proses panjang dengan penerimaan diri dan percaya bahwa mereka berharga. Kepercayaan diri tentunya sangat penting bagi seorang mahasiswa. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi mahasiswa, maka akan banyak dihadapkan dengan situasi-situasi yang mengharuskan untuk tampil percaya diri ke depannya. Oleh karena itu, sangat diperlukan kenyamanan terhadap diri sendiri yang akan membangun sebuah kepercayaan diri. Bagaimana mungkin jika seseorang belum percaya pada dirinya sendiri bisa menjadi pengaruh dan inspirasi bagi orang lain. Untuk itulah diperlukan self leadership sebelum memimpin orang lain.
Selain kepercayaan diri, satu hal penting lainnya dalam upaya penetapan self leadership adalah self motivation atau motivasi diri. Self motivation merupakan kemampuan seseorang untuk tetap merasa termotivasi dan tidak mudah terpengaruh dengan apapun, dimulai pengaruh dari lingkungan hingga pengaruh dari dalam diri yang biasanya berasal pikiran sendiri. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap merasa termotivasi. Beberapa orang akan mencari motivasi dari orang lain dan beberapa yang lain mencari motivasi dari dalam dirinya sendiri. Mungkin terdengar sedikit susah untuk menjaga diri sendiri agar tetap merasa berambisi
21 21
dan termotivasi. Tetapi ketika seseorang mempunyai tujuan, keyakinan yang kuat, dan mengambil beberapa aksi, maka tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang bisa selalu menjaga motivasi dirinya. Melihat pentingnya self motivation, tentunya akan sangat bermanfaat jika seorang mahasiswa selalu berusaha untuk menjaga motivasi dirinya tetap kuat. Bayangkan saja, mahasiswa dituntut untuk mampu menyeimbangkan urusan akademik dan non akademik. Dengan menjaga motivasi dirinya akan membuat mahasiswa merasa terpacu untuk selalu bergerak dan tidak membuang-buang waktu.
Itulah pentingnya menerapkan self leadership bagi mahasiswa. Melalui berbagai usaha untuk menjaga self leadership pada dirinya, mahasiswa dipastikan bisa mengatur kehidupan kampusnya. Karena mahasiswa yang berorientasi pada masa depannya pasti akan mengutamakan halhal yang berkaitan dengan tujuan hidupnya. Untuk konteks kepemimpinan, self leadership adalah langkah awal yang harus diterapkan pada diri mahasiswa masingmasing sebelum nantinya memimpin orang lain dan berhadapan dengan permasalahanpermasalahan lain. Karena penerapan self leadership sangat berjalan beriringan dengan kehidupan mahasiswa. (lth)
Erlangga 2021 Erlangga1717| Volume | Volume3 3Edisi EdisiNovember Oktober 2017
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi November Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017 2021
22 22
23
Erlangga 17 | Volume 3 Edisi Oktober 2017
Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017
24