Koran Edents Volume 3 Tahun 2018

Page 1

Koran Edents

LPM Edents

Volume

03

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 13-27 April 2018 Mawapres FEB Raih Tiga Besar Pilmapres Undip

Dari Redaksi Setelah meraih title sebagai Mawapres I tingkat Fakultas di FEB, Fransiska Sonia kembali membuktikan kualitasnya untuk berkompetisi di ajang yang lebih tinggi, yaitu Mawapres tingkat universitas. Mahasiswi akuntansi angkatan 2015 ini sukses meraih gelar sebagai Mawapres II tingkat universitas, sekaligus menjadi pemutus rantai ‘puasa gelar’ FEB selama 8 tahun pada ajang ini. Pada liputan utama kedua, kami membahas Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro (SM Undip) yang kembali membuka pendaftaran untuk BSO (Badan Semi Otonom). Pendaftaran ini dapat dijadikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki komunitas untuk nantinya dapat diangkat menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Undip.

Kabar Kampus datang dari Tim FEB Peduli yang berada di bawah Bidang Sosial Masyarakat BEM FEB Undip 2018. Tim FEB Peduli menggalang dana untuk membantu para korban bencana tanah longsor yang terjadi di Brebes pada 23 Februari silam. Sedangkan Kabar Prestasi datang dari KSEI yang kembali memborong piala dan sukses meraih title sebagai juara umum pada ajang Temilreg FOSSEI Jateng 2018.

Kami dari redaksi memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para pembaca. Selamat membaca!

Kabar Prestasi

“Kalau di kelas tuh harus memperhatikan dosen. Soalnya kalo kamu gak memperhatikan dosen, kamu gak bisa, karena kamu gak punya waktu banyak buat belajar diluar, karena udah punya banyak kegiatan organisasi. Sudah menjadi konsekuensi,” –Fransiska Sonia, Mawapres II Undip 2018 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas Diponegoro telah berakhir pada Sabtu 17 Maret 2018, bertempat di Hotel Grand Wahid Salatiga. Mahasiswa Berprestasi I Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (Mawapres I FEB Undip), Fransiska Sonia mampu membuktikan kualitasnya hingga berbuah hasil menjadi Mawapres II di tingkat Universitas.

serta delegasi tiap-tiap fakultas dan Sekolah Vokasi (SV) berangkat bersamasama ke tempat yang telah ditentukan. Sesampainya disana, Sonia dan delegasi lainnya langsung melakukan ujian psikotes. “Nah, aku pikir, santai-santai dulu kan ya sehari, pembukaan kayak gitu. Terus ternyata pembukaannya malah sorenya,” jelasnya saat menceritakan kegiatan yang dilalui selama menjalani tahap seleksi Mawapres di tingkat Universitas. “Setelah pembukaan langsung malamnya melakukan presentasi karya tulis ilmiah lewat undian, sampai jam setengah

Menjadi Pemutus Rantai ‘Puasa Gelar’ bagi FEB Sonia mengaku tidak menyangka bahwa ia akan masuk dalam tiga besar Mawapres Undip, karena sebelumnya

doc. pribadi

banyak omongan beredar bahwa sudah delapan tahun FEB ‘puasa gelar’ di ajang tersebut. Pada malam pengumuman, Sonia terkejut tatkala juri mengumumkan bahwa juara kedua Mawapres adalah dari FEB, ialah dirinya. “Kaget, Aku tuh kayak ‘Hah? serius aku?’ terus temenku langsung heboh gitu,” tutur Sonia saat mengungkapkan perasaannya ketika namanya disebut dalam pengumuman Mawapres malam itu. “Iya aku tuh terharu, soalnya gak nyangka,” tambahnya.

12 malam,” tambahnya.

Dari Wawancara dengan Ahli Mikro Ekspresi hingga Presentasi Karya Ilmiah Ada hal menarik yang dirasakan Sonia, saat mengikuti seleksi Mawapres tingkat Universitas. Kejadian ini terjadi pada hari kedua, saat wawancara psikologi, karena Sonia mendengar desas-desus bahwa yang mewawancarainya merupakan ahli mikro ekspresi. Ia mengungkapkan pengalamannya, “Jadi kalau kamu bohong, kamu bisa ketahuan,” ungkapnya sambil tertawa. Adapun yang ditanyakan saat wawancara psikologi tersebut adalah beberapa hal seputar kehidupan dan kegiatan kemahasiswaannya seharihari. Seperti halnya menceritakan keseharian dan kegiatan selama berkuliah, pernah menjadi volunteer, pengalaman organisasi, dan

Element of surprise dan perasaan terharu tersebut juga dikarenakan delegasi dari fakultas lain juga tidak kalah hebatnya, karena sudah mengantongi penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun pada saat pengumuman, Sonia tidak menyangka bahwa ia terpilih menjadi Mawapres II di tingkat Universitas.

hobi sehari-hari.

Indikator Penilaian dan Tahap Seleksi

Saat kegiatan presentasi, Sonia mempresentasikan karya ilmiahnya berjudul ‘Wirausaha Berbasis Pariwisata Sebagai Solusi untuk Mengatasi Ketimpangan Ekonomi di Daerah Tertinggal yang Memiliki Potensi di Bidang Pariwisata’. Ia melakukan studi kasus, dan memfokuskan kedalam empat Sustainable Developtment Goals (SDGs) yaitu, pertumbuhan perekonomian, peningkatan pekerjaan yang layak, pendidikan, dan mengurangi ketimpangan. “Jadi dari presentasi karya ilmiahku itu, aku pikir biasa saja, karena merupakan program yang baru digagas. Sedangkan kalau anak exact, mereka bisa membawa hasil yang nyata. Seperti juara satu itu dia bawa, alat filter bakteri untuk susu, dibawa sama dia saat presentasi,” tuturnya.

Sonia memulai perjuangannya dengan mendaftarkan diri pada Mawapres tingkat fakultas di Departemen Akuntansi dan dihadapkan pada beberapa indikator penilaian. Beberapa indikatornya adalah IPK, Karya Tulis Ilmiah (KTI), dan prestasi yang pernah diraih, wawancara kepribadian, kemampuan bahasa inggris, dan pengalaman organisasi. Setelah Sonia diumumkan sebagai pemenang Mawapres tingkat Fakultas, ia langsung diberitahu oleh bagian kemahasiswaan FEB untuk menyiapkan berkas mengikuti seleksi Mawapres tingkat Universitas. Di mana seleksi tersebut berlangsung pada tanggal 14-17 Maret 2018 di Hotel Grand Wahid, Salatiga, Jawa Tengah. Kegiatan Pilmapres tingkat Universitas di awali di gedung Rektorat Universitas Diponegoro pada Rabu pagi tanggal 14 Maret. Sonia

(Bersambung ke halaman 2)

doc. KSEI

KSEI Kembali Borong Piala di Temilreg FOSSEI Jateng 2018

Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) FEB Undip berhasil meraih juara umum dalam ajang Temu Ilmiah Regional (Temilreg) FOSSEI Jateng 2018 di IAIN Surakarta. Kompetisi yang membawa tema ‘Optimizing Indonesian’s Islamic Socio-Techno Financial Potency for SMEs Development in Central Java’ menjadi ajang untuk beradu gagasan dalam upaya mengoptimalisasikan UMKM di Jawa Tengah dengan memanfaatkan teknologi sosial dan keuangan berbasis Islam.

Kordents Volume 3 Edisi 13-27 April 2018 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Pekan ini di lpmedents.com

Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara Temilreg FOSSEI tahun ini mengadakan sesi simposium mengenai pengembangan UMKM di Indonesia. Melalui simposium ini diharapkan mahasiswa dari Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di seluruh perguruan tinggi di Indonesia mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru sebagai buah pemikiran untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik. Dari hasil simposium tersebut, terdapat delapan paper yang lolos dalam diskusi regional lalu akan dibuat rekomendasi dan diajukan kepada stakeholder terkait, salah satunya ialah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Temilreg FOSSEI Jateng 2018 ini dihadiri oleh 17 peserta dari universitas negeri maupun swasta di Jawa Tengah. Rangkaian acara dimulai dari lomba, sarasehan, rapat pimpian ketua KSEI Jateng yang membahas isu-isu terkini, seminar nasional dari OJK, simposium dan diakhiri dengan acara gathering peserta. Kategori lomba pada acara

FOSSEI meliputi paper, olimpiade, video dan desain grafis yang dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 4 Maret bulan ini. Adapun KSEI FEB Undip mengirim 26 peserta perwakilan dan satu pembimbing dari alumni KSEI. Dalam acara ini tiga kategori juara yang dimenangkan oleh tim Studi Ekonomi Islam KSEI FEB Undip ialah:

Pada Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah adalah Endi Deswanto (Akuntansi 2016), Kamila Yasmin (IESP 2016) dan Siti Hilmiati A (IESP 2017). Kemudian Juara 1 Lomba Video Ekonomi adalah Mufti Hadi (Manajemen 2016), Nisa Nurokhati (IESP 2016) dan Yasri Martatatina (Ekis 2016). Pada Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah adalah Manarul (Akuntansi 2015), Thifal Suci (Akuntansi 2017) dan Naufal Haidar (Ekis 2016). Kemudian pada Juara 3 Lomba Video Ekonomi adalah Muhammad Zacky Dzulfikar (Ekis 2017), Firman D (Ekis 2017) dan Muhammad Ardani (Ekis 2016). Dan juga pada lomba Desain Grafis oleh Vebriane Werdaningrum (Akuntansi 2017). Dalam mengikuti lomba tersebut, banyak persiapan yang dilakukan. Mengorbankan liburan, setiap anggota KSEI akan diberikan 50

Senja Kritis BEM FEB Undip, Diskusikan Utang Negara Indonesia - FEB Undip (23/3) – BEM FEB Undip kembali mengadakan kegiatan Senja Kritis. Kegiatan ini bertempat di Selasar Gedung PKM FEB Undip. Bayu Irianto, Ketua Panitia Senja Kritis, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi pencerdasan bagi masyarakat FEB perihal permasalahan yang sedang berkembang. “Salah satu latar belakang yang paling utama adalah pencerdasan masyarakat FEB, karena masyarakat FEB kurang kritis dalam menghadapai setiap permasalahan sosial, politik, maupun budaya, bahkan di bidang ekonomi”. Diskusi Santai HMD IESP, Kupas Topik Kawasan Kota Industri Sebagai Solusi Pemerataan Ekonomi - FEB Undip (22/03) – Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HMD IESP) menggelar kegiatan “Diskusi Santai”. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 15.00 WIB dan bertempat di Selasar Gedung PKM FEB Undip. Kota industri yang digadang-gadang mampu menjadi solusi pemerataaan ekonomi menjadi topik bahasan diskusi kali ini. Adanya kegiatan ini tidak lain untuk meningkatkan sikap kritis dan kepekaan tentang permasalahan yang ada di Negara Indonesia. Talkshow Industri Keuangan Non Bank Syariah (INKB): Membuka Wawasan Baru Produk Keuangan Syariah - Semarang (21/3) – Memasuki hari kedua dalam rangkaian acara Training of Trainers (TOT) seputar Industri Keuangan Non-Bank Syariah (IKNB), Program Studi Ekonomi Islam FEB Undip bekerja yang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI) Jawa Tengah mengadakan talkshow interaktif antara narasumber dan peserta. Acara berlangsung pada pukul 09.00 – 17.00 WIB dan bertempat di gedung Kewirausahaan kampus FEB Undip Tembalang.

soal tiap minggu untuk dikerjakan dan dikirim lagi ke alamat surel KSEI. Dengan seleksi yang ketat, maka terpilih 12 orang dan dilatih untuk persiapan lomba Olimpiade. Sama halnya dengan bidang Karya Tulis Ilmiah atau paper juga dibimbing oleh internal yang merupakan kakak tingkat dari KSEI itu sendiri yang pastinya telah mumpuni di bidang paper. Pada saat liburan, anggota KSEI mengerjakan paper hingga tahapan abstraksi. Setelah itu ditentukan dua ide paling bagus, paper yang terpilih itu akan terus dibuat hingga selesai. Dengan persiapan yang matang, hampir tidak ada kendala dalam mempersiapkan lomba untuk acara Temilreg FOSSEI tahun ini. Endi Deswanto, selaku Ketua KSEI FEB Undip 2018 mengungkapkan manfaat dari acara ini ialah ukhuwah, menambah teman, menambah wawasan, dan pengalaman lomba. Endi berharap dari hasil simposium juga dapat benar-benar diajukan ke OJK, sehingga ketika berlangsungnya acara di depan dan dipandu ada OJK agar hasil dari simposium tidak sia-sia. (FN)

Pemimpin Umum : Aradeya Tangguh Pamungkas ; Pemimpin Redaksi : Fana Mustika Insanu ; Pemimpin Artistik : Mutia Rahmania ; Editor : Arsenio Wicaksono ; Layouter: Haritz Faiz Heryantama ; Reporter : Alifa Hasnanda Putri, Sastiansyah Akbar, Salsabila Putri R. , Elvi Hidayati Diana , Yuna Setyaningtyas, Barda Rajaza Musaif. Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513


Kunjungi ! Laporan Utama

Kordents Vol. 3 Edisi 13-27 April 2018

w w w.lpmedents.com

SM Undip Buka Kembali Pendaftaran BSO “BSO itu sebenarnya proses pengangkatan UKM. Ada sekumpulan kelompok yang ingin menjadi organisasi dikampus yang sifatnya UKM. Jadi sekelompok orang itu mempunyai hak untuk menjadi UKM dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi,” – Ulumuddin, Ketua SM Undip

Komisi 3 Senat Mahasiswa Undip (SM Undip) yang menaungi Hubungan Masyarakat, Kewirausahaan, serta Minat Bakat dan Kegemaran mengumumkan pembukaaan pendaftaran Badan Semi Otonom (BSO) Universitas Diponegoro yang diumumkan melaui official account LINE resmi SM Undip. BSO adalah organisasi kemahasiswaan (ormawa) di tingkat universitas sebagai badan kelengkapan non-struktural organisasi kemahasiswaan Undip di bawah pembinaan Ketua BEM Undip yang melaksanakan program kerja berdasarkan PPO-GBHK.

mahasiswa yang memenuhi unsur complete, yaitu Communicator, Professional, Leader, Educator, Thinker, Entrepreneur; Mempunyai program kerja yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Pengembangan; Sesuai PPO dan GBHK; Mempunyai dosen pendamping; dan yang terakhir Memiliki lingkup kegiatan yang belum dimiliki oleh BSO dan UKM yang sudah ada.

doc . Twitter.com/@SM_UNDIP

Cikal Bakal terbentuknya UKM

BSO ini merupakan cikal bakal terbentuknya Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) apabila telah memenuhi syarat-syarat dan lulus uji coba. Sebuah kelompok yang ingin menjadi UKM, harus menjadi BSO terlebih dahulu, kemudian akan di ujicoba. Pada masa uji coba tersebut akan dinilai oleh senat melalui laporan pertanggungjawaban di akhir tahun, bagaimana progress kelompok tersebut selama menjadi BSO. Selama 1 tahun uji coba, SM Undip melakukan penilaian terhadap kelompok tersebut mengenai kelayakannya untuk selanjutnya dapat menjadi sebuah UKM atau tidak. Jika layak, maka kelompok tersebut dapat disahkan menjadi UKM. Program yang dicanangkan oleh SM Undip ini sudah ada sejak tahun 2016, dimana BSO dibuat dengan tujuan untuk mewadahi dan mengakomodir minat dan bakat mahasiswa Undip. Sebuah kelompok yang ingin mendaftar BSO minimal terdiri dari 25 orang yang terwakilkan minimal dari 4 fakultas. Ulumudin, selaku ketua SM Undip mengatakan bahwa BSO adalah sebuah proses pengangkatan komunitas menjadi sebuah UKM. “BSO itu sebenarnya proses pengangkatan UKM. Sebelum menjadi UKM atau bisa disebut komunitas. Komunitas yang dimaksud bukan komunitas yang ada di luar tetapi komunitas mahasiswa undip. Ada sekumpulan kelompok yang ingin menjadi organisasi dikampus yang sifatnya UKM. Jadi sekelompok orang itu mempunyai hak untuk menjadi UKM dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi,” tututnya. Jadi apabila ada komunitas yang memenuhi syarat dan ingin komunitasnya tersebut diangkat menjadi UKM maka bisa mendaftar untuk menjadi BSO. Pengawasan dan Uji Kelayakan

BSO ini nantinya akan di ujicoba selama satu tahun di bawah pengawasan BEM Undip dengan koordinasi SM Undip. Syaratsyarat untuk mendaftar BSO sendiri yaitu Mempunyai visi, misi dan tujuan BSO yang diusulkan serta tidak bertentangan dengan visi, misi dan tujuan Universitas dalam upaya membentuk

Apabila lima persyaratan tersebut sudah terpenuhi maka suatu komunitas bisa mendaftarkan diri untuk menjadi BSO. Komunitas yang sudah mendaftar nantinya akan melalui tahap wawancara oleh SM Undip untuk dinilai kelayakannya. Calon BSO Universitas yang telah dinyatakan layak oleh SM Undip selanjutnya akan direkomendasikan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan untuk menjadi BSO tingkat universitas. Calon BSO Universitas yang telah dinyatakan menjadi BSO Universitas oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, selanjutnya akan disahkan melalui sidang SM Undip dan menjadi sebuah BSO Universitas. Perihal Tugas dan Wewenang

Komunitas yang sudah sah menjadi BSO memiliki tugas yang harus dilaksanakan dalam masa ujicoba yakni sekurangkurangnya dalam jangka waktu satu tahun. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh BSO yaitu Melakukan pembukaan pendaftaran anggota; Membuat program kerja dengan mengacu pada Renstra, PPO, dan GBHK; Melaksanakan seluruh program yang disusun dengan mengacu pada Renstra, PPO, dan GBHK; Melakukan koordinasi dan sinergitas program kerja dengan BEM Undip dan UKM; Memberikan laporan perkembangan dan pelaksanaan program kerja ke BEM Undip dan pimpinan universitas pada periode tengah dan akhir kepengurusan; serta membuat Laporan akhir masa jabatan periode kepengurusan BSO universitas kepada BEM Undip dan pimpinan universitas. Selain tugas-tugas tersebut BSO juga memiliki wewenang yaitu ikut serta dalam penyusunan program kerja BEM Undip; Mengajukan dan berhak mendapatkan tanggapan, jawaban serta tindak lanjut atas usul, saran dan rancangan kebijakan kepada Pengurus BEM Undip yang berkaitan dengan kepentingan organisasi BSO Universitas dan mahasiswa; Mengetahui alokasi pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari BEM Undip; dan berhak mengajukan diri untuk menjadi UKM setelah satu tahun masa berdirinya BSO Universitas ke SM Undip dengan tembusan ke Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. BSO yang dalam satu tahun masa ujicoba mampu melaksanakan program kerjanya dengan baik dan mampu mencapai parameter keberhasilan berdasarkan pengawasan dari BEM Undip dengan koordinasi SM Undip akan diangkat menjadi UKM. Sedangkan BSO yang pada akhir

masa ujicoba tidak diangkat menjadi UKM karena dianggap kurang layak dapat mendaftar kembali untuk menjadi BSO di tahun selanjutnya. Tidak semua BSO dapat diangkat menjadi UKM. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana.

Contoh BSO yang berhasil diangkat menjadi UKM yaitu Keluarga Mahasiswa Buddhis dan Panahan. Kedua UKM tersebut awalnya merupakan komunitas mahasiswa Undip yang kemudian mendaftarkan diri menjadi BSO. Setelah berhasil melalui masa uji coba selama satu tahun dan dianggap layak, kedua BSO tersebut kemudian diangkat menjadi UKM pada tahun 2016. Untuk temanteman yang mau menjadi BSO, kita tampung. Kalau tidak kita (redSM Undip), sebagai lembaga di universitas siapa lagi. Kalau dari pihak rektorat, tentunya tidak akan mengurus tentang bagaimana prosesnya,” tutupnya. (FN)

Mawapres FEB Raih Tiga Besar Pilmapres Undip (sambungan halaman 1) Keseimbangan Kegiatan Perkuliahan dan Organisasi

Sejak menjadi mahasiswa baru, Sonia selalu berusaha untuk menyeimbangkan kegiatan kuliah, organisasi, dan kegiatankegiatan lainnya yang dapat mengembangkan soft skillnya seperti mengikuti lomba-lomba yang sesuai minat dan passionnya. Beberapa organisasi yang diikuti Sonia adalah Himpunan Mahasiswa Departemen Akuntansi (HMD-A), Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) , Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), dan Perkumpulan Remaja Mahasiswa Katolik (PRMK). “Jadi aku itu bukan tipe orang yang kalau duduk diam dirumah gak ngapa-ngapain, aku ga bisa. Akhirnya ya kegiatan ku sepadat itu,” ungkapnya. Sonia menuturkan bahwa banyak temannya yang bertanya ‘bagaimana caranya belajar (kuliah) dengan kegiatan yang sepadat itu’. Tips dari Sonia, untuk menyeimbangkan organisasi dan kuliah adalah bila ada waktu saatnya untuk berorganisasi, utamakan organisasi terlebih dahulu. Lalu, apabila sudah datang saatnya kuliah, maka curahkan segalanya untuk kegiatan tersebut di kelas dan fokus. “Kalau di kelas tuh harus memperhatikan dosen. Soalnya kalo kamu gak memperhatikan dosen, kamu gak bisa, karena kamu gak punya waktu banyak buat belajar diluar, karena udah punya banyak kegiatan organisasi. Sudah menjadi konsekuensi,” ungkapnya. Setelah Pilmapres berakhir, kegiatan yang dilakukan Sonia selaku Mawapres II Undip adalah melakukan sosialisasi mawapres pada tanggal 8 April di FISIP Undip. Perihal harapannya kedepan, Sonia berharap semoga Mawapres FEB tahun depan dapat menjadi juara satu di tingkat universitas. (FN)

Kabar Kampus Menanggapi Bencana di Brebes, FEB Peduli Galang Dana Untuk Bantu Korban Bencana Tim FEB Peduli yang dibawahi oleh Bidang Sosial Masyarakat BEM FEB Undip 2018 kembali melakukan aksi sosialnya untuk membantu masyarakat yang terkena musibah. Aksi sosial yang dilakukan ini memiliki dua sistem dalam bergerak, yaitu kondisional dan terjadwal. Aksi sosial yang kondisional ini digerakkan apabila terjadi sebuah musibah atau bencana di suatu daerah tertentu secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi. Contohnya, aksi penggalangan dana untuk kota Brebes yang dilaksanakan pada bulan Februari kemarin. Penggalangan dana untuk Brebes ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian sosial antar sesama terhadap teman-teman kita yang membutuhkan.

bisa melakukan aktivitasnya. Maka dari itu, tim FEB Peduli memilih kota Brebes sebagai tujuan mereka karena dilihat kondisinya sangat memprihatinkan dan harus segera diberi bantuan.

Penggalanan dana dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui transfer rekening dan langsung. Penggalangan langsung dilakukan dengan melakukan sosialisasi keliling untuk mendapatkan partisipasi mahasiswa FEB dalam menyumbangkan sejumlah uang sebagai bentuk kepedulian sosial mereka terhadap bencana alam yang terjadi di Brebes. Sedangkan melalui rekening, pihak donator dapat mentransfer sejumlah uang ke rekening sosmas BEM FEB Undip yang sudah ditentukan. Disediakan juga narahubung, bagi pihak donator yang ingin mengkonfirmasi uang sumbangan mereka. Penggalangan dana dibuka mulai 27 Februari hingga 3 Maret 2018 lalu, dua minggu pembukaan untuk rekening dan seminggu untuk penggalangan secara langsung.

Sebelum penggalangan dana dilakukan, diadakan forum lingkar terlebih dahulu antar divisi Sosial Masyarakat (Sosmas) dari berbagai fakultas untuk membahas dan menakar seberapa parah tingkat bencana tersebut. Hal tersebut diikuti dengan membahas perihal mekanisme pengumpulan dana dan ditakar mengenai urgensi dari kebutuhan korban bencana alam. Usulan orangorang maupun dari fakultas lain untuk tujuan ke mana bantuan dana akan disalurkan, diterima dan disaring mana yang dirasa paling membutuhkan.

Pada bulan Februari hingga Maret kemarin, terdapat dua masalah yang dijadikan bahan perbandingan Sosmas, yaitu bencana yang terjadi di kota Brebes dan Kaligawe di kota Semarang. Untuk memutuskan hal tersebut, diutus beberapa perwakilan Sosmas Undip untuk melakukan survei ke lokasi kejadian secara langsung agar mengetahui secara jelas bantuan jenis apa yang mereka butuhkan dan bagaimana tingkat keparahan akibat bencana di masing-masing wilayah terdampak. Tingkat keparahan bencana itu sendiri, menurut Rezky, Penanggungjawab aksi sosial FEB Peduli, bisa dilihat dari jumlah korban jiwanya dan kondisi sosial atau aktivitas masyarakat sehari-hari.

LPM Edents FEB Undip

doc. Edents

Perihal bencana alam yang terjadi di Brebes kemarin pada tanggal 23 Februari lalu dilihat tingkat urgensinya cukup tinggi karena banjir dan tanah longsor yang terjadi membuat rumah masyarakat hancur sehingga warga terdampak bencana harus mengungsi. Tidak hanya hancur, tanah longsor yang terjadi di Brebes pun mengakibatkan banyak korban jiwa. Sedangkan banjir yang terjadi di Kaligawe, Semarang, masih dirasa belum separah yang terjadi di Brebes karena genangan air masih sebatas mata kaki dan masyarakat masih

lpmedents.com

Perihal dana, Rezky mengungkapkan bahwa Dana yang telah dikumpulkan oleh pihak FEB Peduli sebesar Rp 1.535.100 rupiah dan akan disalurkan ke BEM Undip. Kemudian BEM Undip akan mengakumulasikannya dengan dana-dana yang telah dikumpulkan oleh fakultas-fakultas lain. Barulah total dana yang di pegang oleh BEM Undip akan diberikan kepada pihak penerima dari Brebes. “Namun, di Brebes itu sendiri ada beberapa kecamatan yang terkena bencana tersebut, diantaranya kecamatan Salem, Ponjong, Bandarkawung, dan daerah sekitarnya. Jadi pihak FEB Peduli tidak tahu apakah dana mereka dialokasikan untuk satu kecamatan saja atau dibagi ke kecamatan-kecamatan lain,” ungkap Rezky. Yang jelas, dana tersebut akan dialokasikan dengan sebaik-baiknya oleh para korban bencana untuk bangkit dari keterpurukan yang menimpa mereka. (FN)

@tbv2341m

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.