Koran Edents Volume 4 Tahun 2018

Page 1

Koran Edents

LPM Edents

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 4-18 Mei 2018

Sri Mulyani Tutup Rangkaian Acara Dies Natalis FEB Undip ke-58

Dari Redaksi

Kabar Kampus datang dari Kelompok Studi Pasar Modal FEB Undip yang kembali menggelar serangkaian acara DCMD (Diponegoro Capital Market Days). Acara ini merupakan acara tahunan dan menjadi program kerja rutin bagi KSPM. Terakhir, Kabar Kampus datang dari tiga mahasiswa FEB Undip angkatan 2017 yang berhasil meraih Juara I dalam ajang National Paper Sharia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

"Esensi dan tujuan dari dies natalis ini istilahnya tempat di mana mahasiswa, dosen alumni berkumpul dalam satu tempat," -Amir Lestanto, Ketua BEM FEB Undip 2018 dari sekretaris daerah, semua dekan dari semua fakultas, pejabat daerah, dinas dari tingkat provinsi, dan juga Walikota Semarang. Tidak hanya itu, acara ini tentunya dihadiri pula oleh mahasiswa dari seluruh fakultas dan bahkan mahasiswa luar yang bukan dari Undip. Semua terlihat antusias untuk mendengarkan pidato dari Menteri Keuangan RI saat acara berlangsung.

Dok. Edents

Serangkaian acara Dies Natalis FEB Undip ke-58 resmi ditutup dengan diselenggarakannya sebuah seminar bertajuk Technology Disruption. Seminar ini turut dimeriahkan oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia, pada Senin (9/4). Pada liputan utama kedua, kami membahas beberapa poin penting yang disampaikan Sri Mulyani dan merekap beberapa kejadian menarik yang terjadi, salah satunya, pada saat sesi pertanyaan di acara tersebut.

Kami dari redaksi memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para pembaca. Selamat membaca!

Tanggapan Ketua BEM FEB Undip 2018 Berawal dari keresahan akan perkembangan teknologi dalam bidan ekonomi, segenap civitas Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) mengundang Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI untuk membawakan pidato bertemakan “Digital Disruption: Peluang dan Tantangan Membangun Pondasi Ekonomi Indonesia 2045” dalam acara memeriahkan Dies Natalis ke-58 FEB Undip pada Senin (9/4). Tema ini dipilih dengan alasan agar nantinya mahasiswa bisa melihat apa yang akan terjadi di kemudian hari, karena sekarang keadaan di Indonesia berada pada era disruption, yang hampir sama dengan revolusi industri. Pada era ini semua mahasiswa tanpa terkecuali harus siap dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Seperti yang paling darurat adalah kemungkinan di kemudian hari penggunaan teknologi lebih dominan dibandingkan dengan manusia. Sri Mulyani Beri Pidato di Dies Natalies ke-58 FEB Undip

Sri Mulyani, adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni delapan tahun yang lalu hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan. Beliau turut serta dalam memeriahkan Dies Natalis FEB yang ke 58 bertempat di Gedung Soedarto, Universitas Diponegoro.

Sri Mulyani dipilih sebagai pembicara dalam acara ini selain karena beliau merupakan Menteri Keuangan RI. Saat dihubungi untuk diundang dalam acara Dies Natalies ini, Sri Mulyani sendiri menerima undangan tersebut karena ternyata memiliki agenda pribadi juga di Semarang. Sri Mulyani sendiri merupakan satu satunya opsi pembicara untuk turut memeriahkan acara ini. Sempat berganti tanggal selama tiga kali, semula akan diadakan pada tanggal 14 Maret, dan 29 Maret, namun akhirnya beliau dapat hadir pada hari Senin, 9 April 2018 untuk menghadiri acara besar FEB Undip ini.

Kabar Prestasi

Dengan gaya rapi berbalutkan busana atasan putih dan bawahan hitam, Sri Mulyani membawakan pidato bertemakan seputar Digital Disruption yang dihadiri oleh sejumlah petinggi mulai

“Tanggapanku dibandingkan tahun lalu kurang meriah karena banyak kegiatan tahun lalu yang diselenggarakan tapi tahun ini tidak diselenggarakan seperti lomba futsal. Tahun lalu seru ada bazaar dan lain lain tapi tahun ini cuma ada dua kegiatan jalan santai dan pidato. Tapi esensi dan tujuan dari dies natalis ini istilahnya tempat di mana mahasiswa, dosen alumni berkumpul dalam satu tempat,” terang Amir.

Acara yang dipersiapkan dengan matang sejak Februari tahun ini dapat sukses diselenggarakan. Lebih lanjut, Amir menjelaskan hambatan yang ada dalam acara ini yaitu kurangnya koordinasi antara mahasiswa dengan dosen karena minimnya pelaksanaan rapat. Rapat diadakan hanya ketika dibutuhkan oleh dosen sehingga pada saat hari berlangsungnya acara, terjadinya missed communication antar panitia seperti kurang jelasnya jobdesk untuk setiap orang dan acara tersebut melibatkan beberapa ormawa seperti himpunan dan juga BEM. “Mungkin karena orang orangnya belum saling kenal sehingga waktu kerja masih saling sungkan sungkan begitu belum bisa enjoy,” tambahnya. Meskipun begitu, semua hambatan dapat teratasi. Salah satunya adalah plotting kepanitiaan pada hari berlangsungnya acara yaitu dengan menempatkan ormawa yang sama pada jobdesk yang sama. Hal ini dilakukan karena setiap orang yang berasal dari ormawa yang sama telah mengenal satu sama lain dan bertujuan agar saat bekerja tidak canggung lagi dan lebih maksimal dalam bekerja. Selain itu hal ini bertujan agar koordinasinya di tiap jobdesk lebih mudah. Seperti bagian operator dipegang oleh ormawa A dan bagian panggung dipegang oleh ormawa B. Pesan Sri Mulyani untuk Mahasiswa

Menurut Amir, meskipun masih banyak acara yang diselenggarakan tahun lalu namun tidak dengan tahun ini, Dies Natalies FEB tetap menjadi acara yang menarik. Acara ini dikatakan menarik karena dilihat dari sisi penyampaian materi yang memang sangat pas dengan kondisi saat ini dimana teknologi mulai mendominasi dan apa yang dibutuhkan manusia untuk menyadarkan manusia lainnya dalam era sekarang maupun yang akan datang. (Bersambung ke halaman 2)

Volume

04

Pekan ini di lpmedents.com Evolution 2018: The Start of New Journey! - FEB Undip (27/4) – HMD IESP FEB Undip telah usai menggelar serangkaian acara Evolution 2018. Diselenggarakannya acara ini bertujuan untuk saling mempererat dan mengenal satu sama lain dari angkatan 2014 hingga 2017 melalui lombalomba akademik maupun nonakademik. Adapun kegiatan yang diperlombakan adalah voli, bulu tangjkis, basket, futsal, estafet, debat, dan ranking 1. Acara tersebut ditutup dengan digelarnya Evonite yang diwarnai oleh penampilan pentas seni dari setiap angkatan dan juga pembagian hadiah kepada masing-masing juara.

Gali Potensi Bakat Kesenian Mahasiswa, BEM FEB Selenggarakan Economic Art Week FEB - Undip (26/4) – BEM FEB Undip telah usai menggelar rangkaian acara Economic Art Week. Acara ini berlangsung dari 23 April sampai dengan 26 April 2018. Oki Ratna Kartikasari, Project Officer Economic Art Week, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan jiwa seni yang dimiliki oleh mahasiswa FEB Undip. Selain untuk menggali potensi seni, acara ini juga bertujuan untuk mempersiapkan bibit unggulan di bidang seni yang nantinya akan diikutsertakan di Diponegoro Art Competition (DAC). Namun, karena perubahan kebijakan, DAC diselenggarakan lebih dulu daripada Economic Art Week. Perubahan kebijakan DAC ini disebabkan oleh adanya Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) yang diadakan tahun ini, sehingga DAC harus menyesuikan dengan kriteria yang telah ditetapkan PEKSIMINAS.

Tiga Mahasiswa FEB Undip Sabet Juara 1 National Paper Sharia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Karya paper yang berjudul “Pemberdayaan UMKM Batik Semarangan melalui Daya Guna Ziswaf Berbasis Fintech: BIOS melalui Akad Musyarakah-Mutanaqishah” mampu membuat

mereka membawa pulang penghargaan sebagai juara Nasional lomba tersebut. Bersaing dengan mahasiswa lain yang sudah banyak mempunyai pengalaman dalam menulis paper tak membuat mereka menyerah dan pasrah begitu saja. Ketiganya sanggup membuktikan meskipun hanya bermodalkan pengalaman yang sedikit dan usaha yang lebih dapat menghasilkan sesuatu yang layak menjadi juara. Mereka bertiga merasa senang dan bangga atas apa yang telah mereka raih, Abdul menuturkan bahwa dirinya merasa terharu karna ini adalah kali pertamanya menulis paper dan langsung mendapatkan Juara Nasional. Tantangan dan kendala yang dihadapi oleh tim ini antara lain mulai dari persiapan yang mepet dan hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk mempersiapkan materi lomba. Selain itu, perlombaan yang bersamaan dengan waktu ujian tengah semester (UTS) membuat Abdul, Karim dan juga Rima rela mengorbankan untuk mengikuti UTS susulan demi mempersiapkan segala sesuatunya hingga matang dan menghasilkan hasil yang maksimal. Abdul pun berharap kedepannya akan banyak mahasiswa FEB Undip yang bisa membanggakan kampus. Ia juga berharap agar

mahasiswa FEB tidak takut untuk mencoba mengikuti lombalomba yang belum pernah diikuti,karna menurutnya yang terpenting bukanlah menang atau tidaknya. (fn)

Dok. Pribadi

Mahasiswa FEB Undip kembali mengukir prestasi, mereka adalah Abdul Karim (Manajemen 2017), Abdul Rouf (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 2017), Rima Riyanto (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 2017). Meski masih terbilang mahasiswa baru, mereka bertiga berhasil meraih Juara 1 Lomba Nasional Call For Paper Sharia Economic Week VI yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Lomba tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Abdul Rouf, selaku ketua tim menuturkan alasan dirinya mengikuti lomba tersebut adalah ingin menambah relasi, pengalaman dan juga ingin berprestasi dalam bidang tersebut. Terlebih, ia menggandeng saudara kembarnya sendiri yaitu Abdul Karim dan juga temannya Rima Riyanto. Mental dan juga materi merupakan dua hal yang sangat dipersiapkan oleh mereka, mulai dari pembagian peran sesuai dengan kemampuan hingga latihan presentasi agar sesuai dengan waktu yang disediakan oleh panitia.

Kordents Volume 04 Edisi 4-18 Mei 2018

Pemimpin Umum : Aradeya Tangguh Pamungkas ; Pemimpin Redaksi : Fana Mustika Insanu ; Pemimpin Artistik: Mutia Rahmania ; Editor : Arsenio Wicaksono ; Layouter : Haritz Faiz Heryantama Reporter : Gilang Wicaksono, Jessica Rahma, Anika Fathur, Yasinta Tirani, Nailul Maghfiroh, Putri Dwi Lestari

Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513


Kunjungi ! Laporan Utama

w w w.lpmedents.com

Kordents Vol. 04 Edisi 4-18 Mei 2018

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Pay Attention to Details kepada Mahasiswa

“Mahasiswa itu harus expert terhadap bidangnya masing-masing agar bisa menjadi gambaran untuk bangsa, kemudian respect terhadap lingkungan sekitar, support untuk hal yang memang didukung, serta critical dengan apa yang memang harus dibenarkan,” –Suharnomo, Dekan FEB Undip dari luar Undip dan hasil dari kajian-kajian yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh BEM Undip yang kemudian diberikan kepada Bu Sri Mulyani. Ketua BEM Undip, Abdurrohman Hizbulloh atau yang biasa disapa Aab pun ikut mengatakan bahwa Bu Sri Mulyani mengapresiasi hal tersebut. “Beliau menanggapi aspirasi tersebut, kemudian beliau menyuruh saya secara personal untuk datang ke kantornya.” ujar Aab.

Dok. Edents

Hadirnya Ketua BEM Undip

Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro telah melaksanakan Dies Natalis ke-58 pada 9 April 2018 dengan mengadakan rangakaian acara yang salah satunya adalah Kuliah Umum bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia yaitu Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.S., Ph.D. Kuliah umum tersebut mengsung tema “Digital Disruption: Peluang dan Tantangan Membangun Pondasi Ekonomi Indonesia 2045.” Acara yang bertempat di Gedung Prof. Soedarto tersebut dihadiri oleh 1000 lebih mahasiswa. Selain untuk merayakan Dies Natalis, Dekan FEB Undip, Suharnomo yang sekaligus menjadi moderator pada acara kuliah umum tersebut mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kuliah umum adalah untuk merelevankan ilmu ekonomi seklaigus sebagai tempat untuk dialog ilmiah bagi semua pihak. “Saya rasa tema yang kita ambil cukup menarik, sehingga dapat dijadikan wadah untuk berdialog yang oke tetapi berusaha untuk netral tidak pro dan kontra.” ujarnya. Kemudian alasan mengundang Bu Sri Mulyani untuk mengisi kuliah umum adalah karena sosoknya sebagai menteri yang sangat tangguh serta beliau pasti mengetahui masalah ekonomi apa yang sedang dihadapi seperti utang negara, dan lain sebagainya. Pay Attention to Details

Dalam kuliah umum tersebut bu Sri Mulyani menyampaikan sebuah statement yaitu ‘pay attention to detail’ yang artinya perhatikan detailnya. Maksudnya adalah sebagai mahasiswa harus mengetahui apa inti dari suatu masalah yang dibahas, jangan hanya dilihat dari luarnya saja tapi harus dikaji lebih dalam lagi sesuai dengan apa adanya. “Jadi kita harus baca dulu sebelum share suatu berita, apa itu benar atau tidaknya.” ujar Suharnomo.

Dalam acara ini tak hanya mahasiswa dari FEB Undip saja yang berpartisispasi tetapi dari pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip pun juga ikut menikmati acara tersebut. Dari pihak BEM Undip menyiapkan sebuah kotak aspirasi yang isinya berupa aspirasi dari berbagai macam fakultas di Undip, aspirasi

Kabar Kampus

Namun ada hal yang menarik dalam pertengahan acara tersebut. Pada saat masuk sesi pertanyaan Suharnomo memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya sebanyak tiga pertanyaan dan sudah ada tiga penanya tersebut. Tetapi, tibatiba moderator memberikan izin kepada Aab sebagai penanya ke-4 untuk memberikan pertanyaan kepada bu Sri Mulyani, “saya rasa kita harus memberikan respect kepada teman-teman aktivis, dan misalnya pun ada penanya ke-5 saya juga akan berikan karena kita harus mengapresiasi mereka yang sudah berani berbicara,” ungkap Suharnomo.

Kemudian, Aab meberikan pertanyaan kepada bu Sri Mulyani yang berupa kajian-kajian serta hasil diskusi yang BEM Undip adakan bersama BEM fakultas lainnya. Suharnomo pun juga mengakui bahwa pertanyaan yang dilontarkan oleh ketua BEM Undip tersebut murni dari hasil kajian, “Itu murni dari hasil kajian mereka, hasil dari pemikiran-pemikiran gagasan yang luar biasa, hal tersebut patut diapresiasi,” pungkasnya. Menurut ketua BEM Undip sendiri pernyataan yang dia berikan memang belum spesifik karena kajian mengenai ekonomi memang belum terlaksana secara komprehensif dan dia pun mengevaluasi diri. “Udah konsukuensi kalau benar atau salah pasti akan dikritik tapi saya berpikiran bahwa pada saat mengatakan suatu hal itu perlu diutarakan,” tutur Aab. Hal yang sama juga disampaikan oleh Suharnomo bahwa hal apapun yang disampaikan mahasiswa yang memilki orisinalitas pemikiran apapapun itu memiliki segala kelebihan dan kekurangan. “Saat ini kita harus memberikan respect dan apresiasi, kita harus memberikan peluang untuk pemikiran mereka,” tambah Suharnomo. Pesan untuk Jangan Terbawa Arus Politik

Dalam kuliah umumnya, Bu Sri Mulyani juga memberikan pesan, “mbok kita jangan terlalu sensasional dan gegap gempita hanya dengan membaca judulnya saja.” Maksudnya sebagai mahasiswa jangan terlalu langsung percaya dengan hanya lewat judul suatu berita, tapi harus ditelaah lebih dalam lagi, dicari apa permasalahannya kemudian bagaimana penyelesaiannya. Sri Mulyani juga memberikan pesan bahwa mahasiswa jangan terbawa arus dalam politik terlebih lagi dalam politik jangka pendek. Senada dengan Sri Mulyani, Suharnomo juga mengatakan bahwa mahasiswa jangan terjebak dalam pro dan kontra di dunia politik, “Ini tahun politik, tahunnya orangorang akan dukungan, saya harap mahasiswa tetap jangan ikut-

ikutan untuk mengoyak bangsa hanya karena politik,” ungkap Suharnomo.

Sang moderator pun berpesan untuk mahasiswa FEB Undip dan lainnya bahwa sebagai mahasiwa harus memiliki karakter Expert, Respect, Support, dan Critical. “Mahasiswa itu harus expert terhadap bidangnya masing-masing agar bisa menjadi gambaran untuk bangsa, kemudian respect terhadap lingkungan sekitar, support untuk hal yang memang didukung, serta critical dengan apa yang memang harus dibenarkan,” paparnya. Aab juga berharap agar ekonomi kedepannya dapat lebih baik lagi dan dapat membangun ekonomi yang gotong royong yaitu secara bersama-sama. “Dan inilah yang harus dibangun dalam ekonomi kita, bukan hanya dikuasai oleh beberapa orang aja, tapi bersama-sama,” tuturnya. Selain itu Aab juga berpesan bahwa Indonesia dapat menjadi produsen atau penjual dari hasil-hasil pertanian yang ada, “Kita bisa tunjukan kita ini adalah pencipta kita adalah pedagang serta penjual, yang menjual hasil-hasil bumi kita yang nantinya ditujukan kepada kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutupnya. (fn)

Sri

Mulyani

Tutup

Rangkaian

Acara Dies Natalis FEB Undip ke58 (sambungan halaman 1) Indikator kesuksesan acara ini dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir, antusiasme dari seluruh peserta yang menginginkan bertanya, begitu juga acara yang berjalan sesuai rencana dan tidak ada kendala yang berarti saat pelaksanannya. Amir juga berharap agar semua orang yang menghadiri acara ini memahami apa yang telah disampaikan oleh Sri Mulyani terkait dengan hutang Indonesia, datadata yang telah beliau sajikan dan segala macamnya sehingga kita sebagai mahasiswa tidak hanya berpatok pada apa yang diajarkan di dalam kelas namun juga mencari ilmu di luar serta mempersiapkan diri dalam menghadapi era yang akan datang. Sesuai dengan pesan Sri Mulyani, bahwa kitalah yang akan menggantikan beliau di masa depan. Kita harus lebih hebat dari apa yang telah dilakukan beliau saat ini. Sehingga, mahasiswa harus mempersiapkan itu semua dari sekarang agar dapat menjadi seorang eksekutor kebijakan yang lebih baik di masa mendatang.

KSPM Selenggarakan Diponegoro Capital Market Days 2018

DCMD merupakan event tahunan berskala nasional tentang pasar modal yang terdiri dari Sekolah Pasar Modal, Diponegoro National Capital Market Competition hingga Seminar Nasional yang ditujukan untuk semua kalangan baik pelajar, mahasiswa serta masyarakat umum yang ingin mendalami pasar modal. Sekolah Pasar Modal (SPM) adalah acara pembukaan dari DCMD yang mengangkat sub tema “First step to learn more than the others” yang dimaksudkan sebagai langkah pertama bagi seseorang yang ingin belajar pasar modal sehingga mereka akan mendapatkan profit dari apa yang sudah dipelajari. Kegiatan SPM sendiri memiliki dua rangkaian acara yaitu Study Session dan Online Tranding Simulation Session.

Acara kedua yaitu Diponegoro National Capital Market Competition (DINAMIC) yang merupakan ajang perlombaan analisis paper untuk semua mahasiswa yang memiliki pengetahuan dalam dunia pasar modal dengan mengangkat tema ‘Hard times create competent investor’. Adapun yang dimaksud dengan ‘hard times’ disini adalah waktu yang akan dilalui oleh peserta DINAMIC mulai dari tahap penyeleksian

LPM Edents FEB Undip

paper sampai penganalisisan paper yang dinilai oleh jurijuri yang kompeten. Puncaknya acara DINAMIC berada pada Investor Night untuk pengumuman juara satu sampai tiga.

Acara puncak dari rangkaian DCMD ini yaitu Seminar Nasional yang akan diselenggarakan pada 6 Mei 2018 di Gedung Gradhika Bhakti Praja. Seminar Nasional ini mengangkat subtema “Flying high on investment” yang memiliki arti terbang tinggi sebagai investor handal. “Jadi, ketika mereka sudah tahu tentang keprofesian, terus ikut seminar nasional mereka diharapkan makin terbang tinggi, makin mengenal lebih dalam tentang pasar modal itu sendiri,” tutur Aqfa. Sedangkan tentang keunggulan dari DCMD tahun 2018 dibandingkan dengan kegiatan pasar modal di Universitas lain dikatakan oleh Reyhan bahwa kegiatan DCMD lebih banyak mendatangkan pembicara yang expert di bidangnya serta publik figur yang ternama. Sedangkan, keunggulan DCMD tahun 2018 dibandingkan dengan DCMD tahun sebelumnya sebagaimana yang dituturkan oleh Aqfa adalah konsep yang berbeda dalam DINAMIC yaitu pada perlombaan analisis invesment paper bukan jual-beli saham (online trading) yang memakai akun virtual seperti tahun sebelumnya. Sehingga dalam DINAMIC ini, penilaian analisis peserta dalam bidang pasar modal dapat dilakukan lebih mendalam.

langsung diterapkan. Jadi, niat ke depannya pemikiran rakyat Indonesia terbuka akan adanya pasar modal terus orang mau investasi disitu, akibatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia bakalan positif kedepannya,” tutup Aqfa. (fn)

Selanjutnya, kelebihan acara ini adalah dengan hadirnya pembicara dalam Seminar Nasional tahun in yaitu Lo Kheng Hong selaku Investor nomor satu di Indonesia, Gunawan Sustanto, selaku Head of Research Philip Securities Indonesia dan Giring Ganesha, seorang investor yang juga dikenal sebagai Giring ‘Nidji’. Terkait kendala, Aqfa juga mengaku mendapatkan kendala berupa waktu persiapan yang mepet dan terpotong liburan semester, kendala dalam pencarian konsep, sponsor serta pencarian peserta. Terakhir, ia berharap agar manfaat DCMD dapat dirasakan oleh mahasiswa dengan jangka waktu yang panjang. “Harapannya, esensi kegiatan ini dapat dirasakan oleh peserta dalam jangka panjang, ilmu-ilmunya dapat

lpmedents.com

@tbv2341m

Dok. KSPM

“Be the next expert investor” merupakan tema utama yang diusung oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FEB Universitas Diponegoro dalam Diponegoro Capital Market Days (DCMD) tahun 2018. Event ini diselenggarakan dengan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Phillip Sekuritas Indonesia untuk menindaklanjuti DCMD yang telah sukses diadakan pada tahun-tahun sebelumnya sejak 2014. Adapun pemilihan tema terkait dengan tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mengasah pengetahuan dan kemampuan tentang pasar modal, memanfaatkan potensi investasi di Indonesia agar perekonomian menjadi lebih baik serta turut mensukseskan gerakan “Yuk nabung saham!” oleh Pemerintah Indonesia. “Sebenarnya, tahun lalu temanya tentang keprofesian, tapi tahun ini meningkat menjadi expert, bagaimana caranya menjadi investor yang handal atau expert,” ujar Muhammad Aqfa Pratama, selaku ketua panitia.

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.