Koran Edents
Volume 06
LPM Edents
Dinamika Intelektual Mahasiswa
Edisi 06 September - 19 September 2020
Dari Redaksi Memasuki bulan Agustus, maka tahun ajaran baru resmi dimulai. Era new normal telah dilaksanakan dengan adanya pemberlakuan shift jam kerja di berbagai institusi. Universitas Diponegoro (Undip) tidak terkecuali. Meskipun begitu, masih sangat berisiko untuk melakukan perkuliahan tatap muka sehingga sebagian besar kegiatan mahasiswa masih dilaksanakan secara daring (online). Untuk mengefektifkan kegiatan perkuliahan online hingga akhir tahun, Undip terlihat telah melakukan banyak penyesuaian dan mulai dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terpaksa dilakukan. Koran Edents Volume 6 ini dibuka dengan Laporan Utama 1 yang melaporkan tentang pelaksanaan Orientasi Diponegoro Muda yang terpaksa diundur karena situasi pandemi. Tidak kalah serunya, pada Laporan Utama 2 terdapat liputan mengenai program kerja School of PIMNAS oleh BEM FEB Undip untuk mendukung tim-tim FEB yang lolos pendanaan PKM. Pada Kabar Kampus, kami laporkan pelaksanaan Grand Kafilah, program kerja berbentuk webinar yang baru saja dicetuskan oleh KSEI FEB Undip di masa pandemi. Artikel terakhir diisi oleh Nanda Khairun Nissa yang berhasil meraih gelar Mawapres 1 FEB Undip. Kami dari redaksi memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan penulisan dalam koran ini. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menjadikan LPM Edents menjadi lebih baik lagi. Selamat membaca!
Kabar Kampus
Pandemi Sebabkan Pelaksanaan ODM FEB UNDIP Tidak Biasa Dok. Instagram ODM FEB Undip
Rangkaian seleksi mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) untuk tahun ajaran baru 2020/2021 telah selesai. Semua jalur masuk, mulai dari Penerimaan Seleksi Siswa Berpotensi (PSSB), Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN), hingga Ujian Mandiri (UM), telah diumumkan. Tentu seperti penerimaan mahasiswa baru pada umumnya, akan diadakan masa pengenalan kampus atau biasa disebut ospek. Ospek di Undip yang dikenal sebagai Orientasi Diponegoro Muda (ODM) menjadi bagian wajib dalam penyambutan mahasiswa baru.
Namun, mengingat kondisi dan situasi saat ini, dimana pemerintah Indonesia masih belum mengeluarkan kebijakan kuliah tatap muka, membuat ospek dimungkinkan melalui daring (online). ODM dilaksanakan baik di tingkat universitas maupun fakultas. Bagi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip, ODM sendiri adalah acara orientasi untuk mahasiswa baru atau Diponegoro Muda FEB Undip dengan tujuan mengenalkan dan memahami budaya, karakteristik, visi, misi dan sebagainya tentang FEB Undip. Pelaksanaan ODM Akan Diundur
Menurut Fauzy, Ketua Panitia Pelaksana ODM FEB 2020, pelaksanaan ODM FEB akan diundur hingga bulan Januari 2021. Hal ini mengacu pada Surat Keputusan (SK) Rektorat yang dikeluarkan berkaitan dengan situasi pandemi COVID-19. Sedangkan, untuk mekanisme pelaksanaan ODM seperti pembagian kelompok, penugasan, dan semacamnya, masih dirahasiakan. “Kalau untuk rencana, masih dirahasiakan. Yang pastinya kami dari panitia akan merencanakan kegiatan ODM dengan kegiatan seru yang bermanfaat dan berguna untuk mahasiswa baru FEB Undip 2020 ini,” tambahnya. Secara garis besar, acara ODM FEB 2020 nantinya akan berisi sesi materi, games, dan kegiatan seru lainnya yang akan diberikan kepada mahasiswa baru. ODM FEB 2020 di masa pandemi juga akan sedikit
sudah merencanakan skema-skema yang akan terjadi kedepannya. Panitia ODM FEB 2020 sudah memiliki rencana A, B, dan C untuk mengantisipasi ODM FEB yang akan dilaksanakan entah secara daring atau secara tatap muka langsung. Saat ini sendiri, panitia masih berfokus untuk membangun ikatan mahasiswa baru melalui berbagai platform media sosial yang dimiliki ODM FEB Undip 2020. ODM Online, Bagaimana Keuntungan dan Aturannya?
berbeda dengan ODM pada tahun-tahun sebelumnya karena harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Kegiatan akan dilaksanakan sesuai aturan-aturan yang ada dalam protokol kesehatan yang berlaku pada saat itu. Selain itu, akan ada penyesuaian pada materi-materi yang diberikan yang pastinya akan berbeda pula dari tahun-tahun sebelumnya. Kendala dan Solusi
Mengingat bahwa saat ini kita tengah ada di masa pandemi, tentu saja untuk pelaksanaan ODM FEB 2020 menemui hambatan. Panitia yang telah merancang ODM seperti biasanya harus memutar otak untuk melakukan perubahan. “Kendala yang kita hadapi yaitu ketidakpastian situasi dan kondisi, dimana karena pandemi COVID-19 ini semua situasi dan kondisi sekarang menjadi berubah dan sangat berbeda. Untungnya aku punya anggota tim yang hebat. Mereka sangat responsive dan cepat tanggap, dan juga mampu beradaptasi dengan cepat. Semua anggota tim saya punya rasa tanggung jawab yang besar. Jadi, dengan adanya teman-teman panitia ini kita bisa bersama-sama menjalankan ODM FEB ini,” ujar Fauzy.
Untuk solusi dari masalah yang ada, panitia sendiri
Fauzy menyatakan bahwa sebenarnya baik skema ODM FEB secara daring maupun tatap muka memiliki keuntungannya masing-masing. Namun, tidak dapat dipungkiri ketika ODM FEB dilaksanakan secara daring maka anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya akan lebih sedikit dari anggaran ODM FEB secara tatap muka. Dengan adanya penundaan pelaksanaan ODM FEB hingga tahun depan, maka akan ada kekosongan jadwal kegiatan hingga hari-H. Oleh karena itu, panitia telah merancang kegiatan-kegiatan yang seru dan berguna bagi mahasiswa baru nantinya. “Jadi, ditunggu saja ke depannya, ya,” kata Fauzy. Mengingat ODM FEB ini adalah ospek pengenalan kampus dan masih mengikat mahasiswa baru dengan aturan-aturan yang telah dibuat Panitia ODM FEB dan Senat Mahasiswa (SM) FEB Undip, Fauzy menambahkan bahwa mengenai aturan seperti atribut atau aturan lain yang biasanya terdapat pada ODM, untuk sekarang ini masih dibahas bersama SM FEB Undip. Kelanjutan kabar mengenai pelaksanaan kegiatan akan diberitahukan kepada mahasiswa baru melalui sosial media ODM FEB Undip 2020. Saat ditanya mengenai harapan terhadap ODM FEB tahun ini, Fauzy menuturkan, “Harapan saya untuk ODM FEB Undip 2020 ini semoga berjalan dengan lancar dan sukses, dan semoga membawa keberkahan dan manfaat bagi mahasiswa baru dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.” (amd)
Grand Kafilah, Belajar Fiqih Muamalah di Tengah Wabah
Kelompok Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (KSEI FEB Undip) telah melaksanakan webinar Grand Kafilah. Grand Kafilah sendiri merupakan program kerja terbaru dari Biro Kajian KSEI FEB Undip di tahun 2020 ini. Pelaksanaan kajian ini didasari dalam rangka menyebarkan pengetahuan mengenai Ekonomi Islam kepada masyarakat luas. Secara garis besar, Grand Kafilah merupakan kegiatan kajian bertema Fiqih Muamalah. Alasan Biro Kajian KSEI FEB Undip mengangkat tema tersebut karena Fiqih Muamalah merupakan pondasi awal dalam mempelajari Ekonomi Islam secara menyeluruh. Grand Kafilah pertama KSEI FEB Undip ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2020 hingga 22 Agustus 2020. Pandemi Tak Menjadi Penghalang
Mungkin adanya pandemi COVID-19, dapat menghalangi masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas. Berbagai pihak pun terkena imbasnya, mulai dari pekerja yang diharuskan bekerja dari rumah (Work from Home) hingga sekolah atau universitas yang melangsungkan pembelajaran secara daring (online). Tidak terkecuali dengan pelaksanaan Grand Kafilah ini. Seminar ini diadakan secara daring atau lebih umum disebut sebagai webinar. Secara keseluruhan pelaksanaan webinar Grand Kafilah ini berjalan cukup lancar, hanya terdapat kendala-kendala kecil berupa jaringan internet yang kurang stabil dan pengkondisian peserta yang sedikit sulit. Bahkan secara tidak langsung, situasi pandemi inilah yang mempelopori Biro Kajian KSEI FEB Undip dalam memulai program kerja terbaru Grand Kafilah ini. “Berawal dari situasi COVID-19 ini, dimana segala sesuatu dilaksanakan secara online, hal ini
dengan topik “Pengantar Fiqih Muamalah”, sedangkan pada sesi kedua dengan topik “Hak dan Akad dalam Fiqih Muamalah”. Kedua sesi tersebut dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2020. Hari berikutnya dilanjut dengan sesi ketiga dan keempat. Sesi ketiga mengangkat topik “Urgensi Pelarangan Riba” dan sesi terakhir membahas tentang “Jual Beli dan Permasalahannya”. Topik-topik tersebut juga merupakan kurikulum yang dibuat Biro Kajian KSEI FEB Undip untuk dijadikan tolak ukur dan arah kajian-kajian yang akan dilaksanakan.
Dok. Pribadi
merupakan peluang bagi kami untuk lebih menambah inovasi dalam penyelenggaran kajian dan mendakwahkan Ekonomi Islam secara online,” terang Desty, selaku ketua pelaksana Grand Kafilah.
Walaupun kajian ini bersifat daring, namun antusiasme peserta tidak terus luntur. Peserta webinar datang dari berbagai macam kalangan. Dimulai dari seluruh anggota KSEI FEB Undip sendiri, hingga mahasiswa secara umum dari berbagai universitas dan masyarakat umum. Berbagai manfaat yang didapat para peserta diantaranya mendapat pengetahuan lebih dalam mengenai Fiqih Muamalah dan juga dapat menyambung silaturahmi antar peserta. Webinar Ber-series
Berbeda dari yang lain, Grand Kafilah dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, serta meliputi empat sesi secara keseluruhan. Tiap sesinya memiliki topik yang berbeda-beda. Sesi pertama diisi
Yang tak kalah menarik, tiap sesinya memiliki pembicara yang berbeda beda juga. Keempat pembicara tersebut merupakan dosen dari berbagai macam universitas. Para pembicara tersebut antara lain adalah Dwi Swasana Ramadhan, S.E., M.SEI. sebagai Dosen Keuangan dan Perbankan Syariah di UIN Walisongo, Iwan Budiyono S.E., M.Si., Akt., CA. sebagai Dosen Perbankan Syariah di POLINES, Ubaedul Mustofa, S.HI., M.S.I. sebagai Dosen Ekonomi dan Keuangan Syariah di UNNES, dan yang terakhir adalah Dr. Hafas Furqani, M.Ec. sebagai dosen FEB di UIN Ar-Raniry. Harapan
Dengan pelaksanaan webinar Grand Kafilah ini, pihak KSEI FEB Undip berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Fiqih Muamalah pada masyarakat dalam melakukan kegiatan seharisehari, terutama dalam kegiatan bertransaksi. “Harapannya juga mampu menjalin tali silaturahim antar sesama dan menumbukan jiwa dakwah Ekonomi Islam untuk kemaslahatan umat dengan adanya pelaksanaan webinar ini,” pungkas Desty. (amd)
Kordents Volume 06 Edisi 6-19 September 2020
Pemimpin Umum : Bayu Teguh Imani ; Pemimpin Redaksi : Amadea Arum Diani ; Pemimpin Artistik: Kurnia Wulandari ; Editor : Cinka Yuniar Pramesti ; Layouter : Salma Vaza Zahiduzzakka ; Reporter : Putri Nurmalia, Rio Dwi Cahyono, Aditya Febriansyah, Salma Vaza Zahiduzzakka, Faya Nabila, dan Annisa Pratiwi R
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513
Kunjungi !w w w.lpmedentsundip.com Laporan Utama
Dukung Tim PKM FEB, BEM FEB Undip Adakan School of PIMNAS
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan kegiatan pertemuan nasional antar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi sebagai perwujudan kreativitas dan penalaran ilmiah untuk meningkatkan kompetensi akademik dan unjuk prestasi oleh mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Tujuan diadakannya PIMNAS yaitu untuk meningkatkan wawasan akademik mahasiswa, meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta mengembangkan komunikasi ilmiah antar mahasiswa. Opening School of PIMNAS
Untuk menunjang pelaksanaan PIMNAS tahun ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan Opening School of PIMNAS yang merupakan pembukaan dari rangkaian pembinaan kepada Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) FEB Undip yang dinyatakan lolos pendanaan dan akan mengikuti proses Monitoring dan Evaluasi (MONEV). “Ada pembukaan yang isinya pengarahan awal kemudian dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya yaitu pembinaan dengan materi yang berbeda-beda,” ucap Umi selaku Ketua Divisi Riset dan Keilmuan BEM FEB Undip.
Opening School of PIMNAS berlangsung pada tanggal 21 Agustus 2020 hingga akhir September. Adapun pelatihan diadakan satu minggu tiga kali yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Pada hari Senin diadakan pendampingan pengisian logbook, kemudian hari Rabu dilakukan pendampingan laporan kemajuan atau laporan akhir dan pada hari Jumat merupakan sesi untuk pendampingan output. Pada masa pandemi, pelaksanaan School of PIMNAS sendiri diubah dengan menggunakan platform Microsoft Teams, dimana setiap tim akan memiliki channel dengan dosen pembimbing. Setiap pertemuan, masing-masing tim harus mengirim progressnya. “Jadi memang acara School of PIMNAS ini untuk lingkup internal FEB dan dilaksanakan secara intensif karena untuk mempersiapkan MONEV yang akan datang,” ungkap Umi. School of PIMNAS Tidak Diadakan di Semua Fakultas
Kabar Prestasi
Kordents Vol. 01 Edisi 6 -19 September 2020
PKM merupakan ajang bergengsi di tingkat perguruan tinggi. Tidak hanya kompetisi antar mahasiswa, namun kegiatan ini juga merupakan ajang bagi perguruan tinggi untuk memperebutkan juara umum. “Harapannya dengan adanya School of PIMNAS ini memang dari FEB sendiri kita bisa menciptakan jagoan-jagoan PKM,” ujar Umi. “Jadi, kita bekerja sama dengan dekanat, dosen, Riset dan Keilmuan (Riskel). Nah, acara School of PIMNAS ini nggak semua fakultas itu ada. Jadi, FEB merupakan salah satu fakultas yang menyediakan pelatihan yang menuju ke PIMNAS,” lanjut Umi.
Umi mengatakan bahwa School of PIMNAS masuk ke salah satu program kerja (proker) Riskel BEM FEB, yang bekerja sama dengan koordinator PKM, Shoimatul Fitria, dosen pembimbing dari masing-masing tim, serta Firmansyah selaku Wakil Dekan Akademik & Kemahasiswaan. Peserta School of PIMNAS merupakan peserta PKM yang lolos pendanaan dari Kemenristekdikti. Riskel BEM FEB Undip sudah menjalankan proker ini selama lebih dari tiga tahun. Tahun ini terdapat tujuh tim dari FEB yang lolos pendanaan dan sedang mengikuti pelatihan School of PIMNAS. “Ada 36 orang meliputi mahasiswa dan masing-masing dosen pembimbing,” tambahnya.
ini, Umi mengatakan bahwa baik dosen maupun peserta merasa terbantu akan adanya acara School of PIMNAS. Kasus yang sering terjadi adalah peserta tidak mengetahui apa yang harus dilakukan setelah dinyatakan lolos pendanaan PKM. Dengan adanya School of PIMNAS, peserta dapat lebih terarah. Mereka mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan dikerjakan mulai dari hari pertama pendanaan hingga nanti menuju ke PIMNAS. Pelatihan School of PIMNAS juga dinilai lebih fleksibel dan intensif karena dapat secara bebas bertanya serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Harapan untuk Pelaksanaan School of PIMNAS
Pelatihan School of PIMNAS diharapkan bisa berjalan lancar hingga akhir acara pada September nanti. Umi berharap tim FEB lebih siap ketika menghadapi MONEV eksternal untuk bertanding dan berhadapan dengan juri serta dapat lolos ke tingkat PIMNAS. “Jadi, kita bareng-bareng ada di tahap PIMNAS. Harapannya nanti kita dapat meraih medali gitu ya, yang mana nanti dapat membawa nama baik Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,” sambung Umi. (amd)
Manfaat Pelatihan School of PIMNAS
Peserta yang mengikuti School of PIMNAS ini akan mendapatkan tips and trick serta langkah-langkah dalam mencapai luaran, dimana target luaran yang harus dipenuhi setiap tim antara lain seperti pengisian logbook, laporan kemajuan, laporan akhir, serta pendampingan output. Pada tahun ini, juga terdapat tambahan target luaran, yakni video dan naratif review. “Jadi memang melalui School of PIMNAS ini dari masing-masing tim benar-benar akan didampingi untuk mengerjakan masing-masing luarannya,” ujar Umi. Adapun pelatihan lainnya seperti pembuatan powerpoint untuk presentasi yang baik dan benar, cara presentasi, pelatihan video, tips and trick lolos PIMNAS, serta membangun mental ketika berhadapan dengan juri juga dilakukan. Melalui upaya bantuan pendampingan tim-tim PKM FEB Undip
Mengulik Lika Liku Mawapres FEB Undip, Nanda Khairun
Mawapres adalah sebutan yang sangat awam di telinga kita. Tapi mungkin masih banyak yang belum mengetahui apa itu sebenarnya mawapres. Dilansir dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi baik dalam bidang akademik maupun non akademik, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bersikap positif serta berjiwa pancasila. Bukan hanya Mawapres saja, tetapi kita sebagai mahasiswa dan insan dewasa harus dapat mempelajari dan mengembangkan bidang yang dipelajari serta mampu mengaplikasikan dan menginovasi dalam bidang tersebut. Melakukan Hal yang Disuka, Berujung Menjadi Mawapres 1 FEB?
Haru Biru Sampai Bisa Menyandang Predikat Mawapres Satu FEB
LPM Edents FEB Undip
Pentingnya Membagi Waktu
Kesibukan dalam perkuliahan ditambah dengan kegiatan organisasi pastinya membuat orang bertanya-tanya. Bagaimana cara menyeimbangkan keduanya? Yang dilakukan Nanda mungkin bisa menjadi contoh kalian. Untuk menyeimbangkan perkuliahan dan organisasi, Nanda mengaku jika dirinya selalu menyempatkan diri untuk membuat weekly journal. Dengan membagi waktu, dirinya hanya fokus terhadap satu kegiatan pada satu waktu. Misalnya, ketika sedang mengikuti kegiatan organisasi dirinya hanya fokus terhadap organisasi dan tugas kuliah ia kerjakan selain di jam tersebut. Ia mengaku lebih menyukai mengerjakan tugas kuliah di jam empat pagi. Menurut Nanda, carilah cara yang kita suka untuk membagi kegiatan organisasi dan akademik. Pesan untuk Teman-teman Mahasiswa
Setiap manusia pasti pernah merasakan insecure. Insecure adalah istilah untuk menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat manusia menjadi takut, malu, hingga tidak percaya diri. Nanda mengaku pernah ada di posisi tersebut. Dia pernah berada di titik
lpmedentsundip.com
Dok. Pribadi
Nanda Khairun Nissa adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro jurusan Manajemen tahun 2017 yang terpilih menjadi Mawapres 1 FEB di tahun 2020 ini. Menurut Nanda, untuk bisa menjadi mahasiswa berprestasi bisa melalui banyak hal, salah satunya dengan melakukan hal yang disukai. “Gunakanlah sesuatu atau lakukanlah sesuatu yang kamu suka,” ujar Nanda. Sebelum mendaftar seleksi Mawapres, ia suka mengikuti organisasi, salah satunya Jawa Tengah Leadership Project dan sempat menjabat sebagai wakil ketua. Organisasi lain yang diikutinya juga beragam, mulai dari tingkat perkuliahan, provinsi, bahkan internasional. Kesukaan lain yang dimiliki Nanda adalah mengikuti lomba, salah satunya lomba tentang business case yang berhasil meraih juara satu dalam Mandiri Tunas Finance Business Competition. Selain mengikuti kegiatan organisasi dan lomba yang beraneka ragam, ia juga mengikuti volunteer program. Melalui organisasi, lomba dan volunteer program, dapat menjadi poin penilaian penting dalam portofolio Mawapres.
Wanita asal Merauke ini mengaku sempat terkejut ketika dirinya terpilih menjadi Mawapres 1 FEB. Pasalnya, ia hanya iseng mendaftar untuk mengisi kegiatan luang. Diakuinya, ia sempat merasa minder ketika mendaftar seleksi Mawapres ini, tetapi dirinya tetap percaya diri bahwa keberuntungan bisa berpihak kepada siapa saja dan di mana saja. Terlepas dari keberhasilannya menjadi Mawapres 1 FEB, ternyata banyak kegagalan yang sudah dilaluinya. Tahun lalu menjadi tahun terberat Nanda dengan gagalnya segala rencana akademik karena suatu hal. Ia mengaku juga sempat mengalami kegagalan lomba dan beasiswa lebih dari lima kali. “Kalau seandainya kalian yang sekarang lagi struggle untuk mencapai mimpi, mungkin Allah belum ngasih sekarang, tapi Allah akan menyiapkan di waktu yang tepat dengan cara kamu bekerja keras dan berdoa,” ujar Nanda.
dimana sudah mengikuti banyak lomba dan bahkan mencoba beasiswa yang sama untuk kedua kalinya dan hasilnya tetap gagal. Dari kegagalan itu, Nanda memahami bahwa mungkin mental kita dilatih dan disadarkan ternyata kemampuan kita belum sampai situ, tetapi kita bisa mendapatkan hal lain di tempat lain. “Buat temen-temen dan mahasiswa yang merasa gagal, capek atau demotivasi, coba aja tetap berusaha dan lakukan hal yang kamu suka. Karena kita nggak ada yang tahu rezeki itu di mana. Coba aja, karena pasti Insya Allah kesuksesan bakal datang. Semangat!“ tutupnya. (amd)
@tbv2341m
@lpmedents