Koran Edents Vol. 8 Tahun 2019

Page 1

Volume

Koran Edents

LPM Edents

08

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 3 - 17 Oktober 2019

Pada laporan utama Koran Edents Volume 8, kami laporkan perkembangan aplikasi SIAP yang diisukan belum benarbenar siap digunakan. Juga kami beritakan kegiatan LKMM-TM yang sedang berlangsung di Universitas Diponegoro, terutama di FEB yang sedang melakukan proses seleksi perwakilan. Pada Kabar Kampus, kami laporkan kegitan Goreh guna menciptakan iklim riset yang bersaing dan berprestasi di fakultas kuning. Tak lupa, di kabar prestasi turut kami beritakan peraih best EYE yang beberapa waktu lalu dilaksanakan oleh BEM FEB Undip. Kritik saran sangat diperlukan untuk menjadikan LPM Edents menjadi lebih baik, terima kasih. Selamat membaca!

Kabar Prestasi

Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah atau biasa dikenal LKMM-TM merupakan tingkatan kaderisasi yang dapat diikuti setelah melewati Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pra Dasar (LKMM-PD) dan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMM-D). Pada tingkat pra dasar mahasiswa lebih diarahkan mengenai pengembangan diri. Di tingkat dasar mahasiswa lebih dikenalkan bagaimana memposisikan diri dalam sebuah organisasi. Sedangkan pada tingkat menengah mahasiswa dibekali ilmu pengembangan organisasi, sehingga diharapkan nanti peserta dapat berinovasi di masingmasing organisasinya. Pada tahun ini LKMM-TM mengangkat tema “Menciptakan Gerakan Intelektual Mahasiswa di Era Disrupsi Guna Membangun Peradaban Dunia”.

Memasuki tahap FGD, para peserta membahas sebuah isu-isu secara berkelompok. Dalam tahap ini, penilaian peserta dilihat dari cara menjawab serta pengetahuan yang mereka miliki mengenai isu-isu yang terdapat dalam lingkup fakultas maupun universitas. Tahap terakhir yakni wawancara, tahap ini dilakukan untuk mengenal lebih dalam peserta, tentang profil diri, kegiatan apa saja yang dilakukan, dan keaktifan dalam berorganisasi.

Setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang, diumumkan siapa saja yang lolos menjadi peserta LKMM-TM. Peserta yang dinyatakan lolos, dilanjutkan dengan mengikuti technical meeting dan mengikuti prephase pertama yang sudah dilakukan pada hari SabtuMinggu beberapa minggu lalu, dilanjut dengan pre-phase kedua dan pre-phase ketiga pada hari H di bulan Oktober mendatang, dan pasca sebagai penutup.

Membentuk Pemimpin yang Dapat Memposisikan Diri

Sasaran LKMM-TM ini adalah mahasiswa yang sudah melakukan kaderisasi tingkat pra dasar (LKMM-PD) dan tingkat dasar (LKMM-D) di Universitas Diponegoro, baik mahasiswa angkatan 2017 maupun 2018. Diadakannya kaderisasi tingkat menengah bertujuan untuk membentuk pemimpin yang mengetahui seluk beluk organisasi tujuan mereka dan bisa memposisikan dirinya di dalam organisasi tersebut. Tujuan utama dari LKMM-TM sendiri ialah membentuk pemimpin yang dapat memposisikan dirinya dalam sebuah organisasi dan dapat berinovasi dalam pelaksanaan program kerjanya. Terdiri dari Beberapa Tahapan Seleksi

Kegiatan LKMM-TM berlangsung dalam beberapa tahap. Pada awal pelaksanaan terdapat inisiasi dari alumni peserta LKMM-TM yang disebut dengan pencerdasan. Selanjutnya, coming soon dan selayang pandang mengenai LKMM-TM. Tidak hanya itu, terdapat pula sosialisasi di Dome FEB UNDIP yang bertujuan untuk mengenalkan lebih dalam lagi mengenai LKMM-TM kepada mahasiswa. Setelah diadakannya sosialisasi, tahapan pelaksanaan dilanjutkan dengan pemberkasan sebagai pembuka alur pendaftaran. Dalam tahap ini penilaian dilakukan berdasarkan apakah berkas yang dikumpulkan telah lengkap dan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Kemudian ada tahap

Mahasiswa Tertarik dan Ikut Menonton

fit and proper test, di mana tahap ini terdapat tiga uji, diantaranya uji publik, dilanjut dengan Forum Group Discussion atau yang biasa kita kenal dengan FGD, dan terakhir adalah wawancara untuk masingmasing peserta LKMM-TM.

Tahapan selanjutnya adalah uji publik. Di tahap uji publik, panelis lebih mengarah pada pembedahan isi Grand Design Organization (GDO) yang dibawa oleh masing-masing peserta LKMMTM. Saat tahap uji publik, peserta diminta untuk melakukan presentasi tentang GDO organisasi yang dibawanya. Dalam forum ini turut hadir para audiensi yaitu mahasiswa dan juga sesi tanya jawab oleh panelis maupun audiensi. Penilaian peserta dilihat dari penampilan dan kecakapannya saat menyampaikan presentasi di depan para panelis dan audiensi. “Tata cara berpakaian, penyampaian materi, kelancaran berbicara, intonasi, jeda, tatapan mata saat menjawab pertanyaan yang diajukan, dan penguasaan dari GDO yang mereka bawa merupakan faktor-faktor penilaian dalam tahap uji publik ini,” terang Syukron selaku pelaksana LKMM-TM FEB UNDIP. Pelaksanaan sampai Bulan Oktober

LKMM-TM disambut baik oleh warga FEB Undip. Banyak mahasiswa yang antusias dengan adanya kaderisasi tingkat menengah ini. Salah satu contohnya, pada saat tahap uji publik yang terbuka untuk umum, banyak audiensi yang hadir untuk menyaksikan pemaparan grand design organization (GDO) dari masing-masing peserta LKMM-TM. “Kami menghimbau peserta untu mengajak teman-temannya minimal sepuluh orang. Tapi, ternyata diluar itu sudah cukup ramai banyak mahasiswa yang tertarik dan menonton,” ujar Syukron. Uji Publik Merupakan Inovasi Terbaru

Dibandingkan tahun sebelumnya, terdapat perbedaan dari indikator penilaian, dimulai dari pendaftaran hingga pelaksanaan ada indikator yang jelas untuk mengukur apakah seseorang dapat dikatakan sebagai peserta yang baik atau tidak. Perbedaanya seperti dalam proses fit and proper test yakni pada uji publik. “Uji publik itu inovasi di tahun ini agar teman-teman mahasiswa melihat seseorang yang layak buat memimpin FEB tahun depan,” ujar Syukron. Dengan adanya uji publik, tidak hanya panelis yang menilai apakah peserta layak untuk menjadi pemimpin, tetapi mahasiswa lainnya mampu ikut menilai apakah layak untuk menjadi seorang pemimpin. Satu hal lagi yang membedakan yaitu pada rangkaian pre-phase, di tahun sebelumnya hanya beberapa kali, akan tetapi ditahun ini diadakan hingga empat kali pre-phase yang bertujuan supaya materi yang disampaikan lebih komprehensif. (jl)

Maurali Hijab Rambah Brunei, Jepang, Taiwan, dan Korea

Vebrina Hania, mahasiswi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan angkatan 2018 berhasil meraih Best Economic Young Entrepeneur Tahun 2019 atas brand miliknya, Maurali Hijab. Vebrina dan kedua wirausahawan lain akan maju untuk mewakili Fakultas Ekonomika dan Bisnis pada Kompetisi Wirausaha Terbaik Undip 2019.

dilaksanakan di Hall Gedung C dan pengumuman grand final dilaksanakan di Hotel Hazelnut Tembalang. Dari beberapa tahapan tersebut, Vebrina merasa bahwa tidak ada kesulitan karena dirinya diberi kemudahan oleh Allah dan dia merasakan tantangan pada saat pemilihan 3 besar terbaik dari 10 besar wirausahawan muda FEB.

Best Economic Young Entrepeneur adalah kompetisi yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip. Motivasi Vebrina mengikuti kompetisi Young Entrepeneur karena dia ingin Maurali Hijab dapat dikenal hingga ke kancah internasional. Keinginan Vebrina mulai tercapai ketika Maurali Hijab sudah memiliki beberapa customer dari luar negeri seperti Brunei, Jepang, Korea, Taiwan dan lain sebagainya. Maurali Hijab kurang lebih telah memiliki 15.000 followers dan 100 reseller yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. “Jadi tujuan utama saya untuk mengikuti kompetisi ini yaitu agar brand Maurali Hijab ini dapat berkembang hingga kancah internasional. Sehingga masyarakat khususnya Indonesia dapat menggunakan brand ini,” Ujar Vebrina.

Menurut Vebrina Kompetisi Best EYE cukup menarik, karena dari sini Vebrina mendapat tantangan untuk menjadi seorang pemenang. Walaupun ibaratnya masih baru, angkatan 2018 tetapi Vebrina tidak ingin kalah dari mahasiswa–mahasiswa yang berasal dari angkatan 2017 maupun 2016. “Dari sekian banyak peserta, saya yang paling muda sendiri,” ujar Vebrina. Untuk menghadapi kompetisi ini, Vebrina memiliki tips dan trik sendiri, yang pertama yaitu jangan grogi, yang kedua percaya diri dan yang ketiga tetap optimis. “Jadi kita harus percaya diri dan optimis bahwa kita akan menjadi pemenang. Karena dari sikap optimis itu akan muncul jiwa yang membara untuk terus berjuang melakukan yang terbaik,” kata Vebrina. Vebrina berprinsip jika sudah terjun ke dunia kompetisi dia harus bisa melakukan yang terbaik, urusan hasil itu belakangan tapi yang terpenting itu proses. Karena proses tidak akan mengkhianati hasil. “From the process you can get knowledge, you can get many experinces,” ucap Vebrina.

Dikenal Hingga Kancah Internasional

Ada 4 tahap yang dilalui dalam kompetisi ini, pertama tahap pendaftaran registrasi online, yang kedua yaitu tahap wawancara, yang mana diambil 10 besar pengusaha terbaik FEB Undip. Dan yang terakhir tahap presentasi yang setelah itu diambil 3 besar terbaik dan Maurali Hijab berhasil menjuarai The Best Young Entrepeneur FEB Undip Tahun 2019. Tahap wawancara diadakan di Dome FEB pada tanggal 19 Agustus 2019, tahap presentasi

Percaya Diri Walaupun Masih Angkatan Muda

Mahasiswa Harus Lebih Aktif

Setelah memenangkan kompetisi ini Vebrina akan terus menginspirasi mahasisw-mahasiswa khususnya di Universitas Diponegoro untuk berwirausaha, karena dengan berwirausaha kita

dapat menciptakan l a p a n g a n pekerjaan sehingga pengangguran di I n d o n e s i a berkurang. Menurut Vebrina, Indonesia memilik tingkat pengangguran yang tinggi. Sehingga sebagai generasi milenial, generasi penerus bangsa harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu Vebrina akan terus berkompetisi, akan selalu mengikuti ajang perlombaan karena itu merupakan salah satu strategi pemasaran untuk brand Vebrina. Vebrina juga berpesan untuk semua mahasiswa khususnya di Undip agar lebih percaya diri dan optimis dalam berkompetisi, jangan mudah menyerah dan jangan berhenti mencoba. “Kamu tidak akan pernah tahu kalau kamu seorang pemenang jika tidak pernah mencoba,”jelas Vebrina. “Jadi saya berpesan kepada mahasiswa yang lain agar terus mencoba lebih kretif menuangkan ide dan gagasan untuk menciptakan sebuah bisnis yang hebat dan inovatif,” tutup Vebrina. (jl). Dok. Pribadi

Universitas Diponegoro dari tahun ke tahun terus memperbaiki performannya sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. Tidak hanya mengenai peningkatan mutu sumber daya manusia, Undip gencar melakukan perubahan di bidang teknologi, seperti aplikasi SIAP. Adanya SIAP, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat di Universitas Diponegoro. Pengembangan dan perbaikan tentang SIAP terus dilakukan agar manfaat penggunaanya dapat dirasakan semua pihak yang membutuhkan.

Menghasilkan Pemimpin yang Inovatif Melalui LKMM-TM

Dok. Pribadi

Dari Redaksi

Kordents Volume 08 Edisi 3 - 17 Oktober 2019

Pemimpin Umum : Dirga Ardian Nugroho ; Pemimpin Redaksi : Julian Karinena Berlianti ; Pemimpin Artistik: Rafi'qurnia Nawandaputra ; Editor : Karima Suci Ariani ; Layouter : Jessica Rahma Sekar Ayu ; Reporter : Dhia Putri, Yunita, Dypa, Difa Aliya, Rachel Ayu, Marsha Sabrina

Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513


Kunjungi !

w w w.lpmedents.com

Laporan Utama

Aplikasi SIAP untuk Undip yang Lebih Siap

Berkenalan dengan SSO dan SIAP

Digarap sejak bulan Februari 2019, sistem SSO sudah mulai diterapkan tahun ini pada mahasiswa baru angkatan 2019. SSO merupakan sebuah sistem informasi terintegrasi yang memberikan digital single identity bagi penggunanya. Didalamnya terdapat berbagai fasilitas yang bisa dinikmati semua civitas akademika Universitas Diponegoro yang sampai saat ini masih terus dikembangkan, salah satunya yaitu Sistem Informasi Akademik Universitas Diponegoro atau yang lebih dikenal dengan SIAP. SIAP merupakan sebuah sistem informasi akademik yang terintegrasi yang menggantikan berbagai sistem informasi akademik yang sebelumnya sudah ada di Undip. Sama seperti sistem informasi akademik pada umumnya, SIAP ini digunakan untuk membantu layanan bagian akademik seperti absensi, jadwal kuliah, kartu rencana studi, dan sebagainya. Cara penggunaannyapun tak jauh beda. Bedanya, SIAP ini bersifat terintegrasi atau terpusat, tidak lagi terpisah–pisah antar fakultas seperti sebelumnya serta untuk login menggunakan akun SSO.

Menuju 500 World Class University dan Membangun Digital Identity Salah satu visi yang ingin dicapai Undip dalam lima tahun kedepan adalah menjadi bagian 500 World Class University. Oleh karena itu, untuk mencapainya dilakukan berbagai pembenahan– pembenahan internal agar layak masuk 500 besar dunia, salah satunya dengan mengembangkan SSO yang didalamnya juga termasuk SIAP. Dengan adanya SSO, setiap civitas academika yang ada di Undip akan memiliki digital identity yang merupakan salah satu ciri khas world class university. Efiktifitas dan Efisiensi

“Kalau ngitung efektifitas kita kan masih implementasi. Tujuan yang mau dicapai adalah integrasi seluruh data mahasiswa. Jadi, kalau ditanya efektifitasnya bisa dilihat dari tercapainya tujuan SSO, Undip jelas bisa memantau mana mahasiswa yang aktif di dalam kampus mana mahasiswa yang tidak,” ujar Dwi Cahyo Utomo selaku Komandan Kopasus IT.

Tingkat efektifitas dari penggunaan aplikasi SIAP saat ini memang bisa dikatakan masih belum terlihat. Namun, kedepannya dengan adanya suatu sistem yang terintegrasi dinilai akan

Kabar Kampus

memberikan kemudahan terkait pemantauan serta pemberian layanan kepada civitas akademika Undip, khususnya mahasiswa. Penggunaan SIAP dan SSO ini juga akan memberikan efesiensi pengeluaran keuangan Undip dalam kaitannya dengan pengadaan infrastruktur absensi seperti fingerprint maupun absensi untuk flazzcard. Dikatakan bahwa untuk satu unit alat absensi akan mengeluarkan biaya sebesar tujuh hingga sepuluh juta rupiah. Dengan adanya aplikasi SIAP ini, efisiensi atau penghematan pengeluaran dapat dilakukan. Hal tersebut karena sistem absensi melalui aplikasi SIAP kini menggunakan QR Code, tidak lagi memakai kartu flazz, fingerprint, dan sebagainya. Kendala Hanya Masalah Waktu

Implementasi yang baru beberapa bulan kerap kali memang masih mendapat aduan. Baik dari mahasiswa, dosen, maupun karyawan. Hal tersebut dikarenakan saat ini memang masih masa transisi, dimana data-data dari tiap fakultas akan ditransfer sehingga menjadi data yang terintegrasi nantinya. Dari tim Kopasus IT sendiri selalu memberikan penyelesaian ketika aduan datang. Mereka juga datang ke fakultas–fakultas jika ada masalah dan menyelesaikannya. Akan tetapi, dalam wawancara, Dwi Cahyo Utomo menyampaikan bahwa yang menjadi masalah bukanlah aplikasinya karena pada dasarnya aplikasi SIAP ini sudah siap untuk digunakan. Akan tetapi yang menjadi masalah disini adalah dari pengguna dan infrastruktur pendukungnya. Seperti yang diketahui, masih banyak infrastruktur pendukung yang belum begitu memadai seperti LCD proyektor yang rusak atau bahkan tidak ada, koneksi internet yang tidak stabil, komputer rusak, dan lain sebagainya. Ketika pengguna telah teredukasi dan infrastruktur pendukung telah memadai, maka kendala bisa dibilang sudah teratasi.

Untuk user atau pengguna, setiap minggu tim IT akan melakukan pelatihan ke tiap fakultas melaui Kasubag dan melalui operator tiap program studi, lalu mereka akan membantu dosen– dosen yang ada. Untuk mahasiswa sendiri, pelatihan dilakukan sekalian didalam kelas saat proses belajar mengajar. Artinya mereka belajar dengan mempraktikkan penggunaan aplikasi secara langsung. Sementara itu, untuk kendala infrastruktur terutama jaringan internet, komputer dan LCD proyektor diatasi dengan alokasi anggaran yang harus dimaksimalkan untuk pengadaan infrastruktur tersebut. “Kalau yang jaringan infratruktur, karena sekarang saya juga Direktur Keuangan, didalam anggaran kita block. Untuk fakultas kita block untuk harus beli itu, harus menyediaakan itu,” ujar Dwi Cahyo Utomo. Undip Bisa Memberikan Layanan yang Lebih Baik Lagi

Salah satu harapan dengan adanya sistem SSO ini adalah terbentuknya peradaban baru, yaitu peradaban digital dengan seluruh civitas akademika Undip sebagai pembangunnya. Peradaban dimana komunitas Undip tidak akan pernah lepas selamanya. Itu dapat diwujudkan dengan adanya email official yang menjadikan civitas akademika Undip akan menjadi bagian dari Undip sampai kapanpun. Selain itu, dengan adanya SSO ini tentu saja diharapkan kedepannya Undip akan memberikan layanan yang lebih baik seperti yang disampaikan Dwi Cahyo “Harapannya saya kira Undip bisa punya suatu sistem informasi akademik yang terintegrasi. Tidak hanya pendidikan pengajaran, tapi semua hal. Library, bimbingan dengan dosen, kemudian meeting dengan dosen.” (jl)

“Sebetulnya masalahnya bukan banyak di aplikasi. Masalahnya ada di user dan jaringan infrastruktur yang mendukung. Ada dua PR di tim kita, yaitu mengedukasi user dan kedua mendorong supaya infrastuktur itu betul–betul siap untuk mendukung,” terang Dwi Cahyo Utomo. Perbaikan Infrastruktur dan Edukasi sebagai Solusi

Kendala kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian SSO dan SIAP ini tentu tidak dibiarkan begitu saja. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa kendala lebih mengarah pada pengguna dan infrastruktur pendukungnya. Pengguna disini seringkali masih susah untuk mengubah perilaku mereka. Sebagai contoh saja untuk absensi, banyak pengguna yang lebih memilih menggunakan absensi manual, padahal sudah disiapkan sistem absensi yang modern. Susahnya mengubah perilaku inilah yang menjadi salah satu kendala. Disamping itu, prngguna juga mungkin masih bingung dengan penerapan sistem yang baru sehingga diperlukan pengajaran atau pelatihan untuk mereka.

Dok. Pribadi

Universitas Diponegoro (Undip) terus meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu di bidang pendidikan pengajaran dan pendidikan penelitian. Di bawah komando Dwi Cahyo Utomo, selaku Direktur Keuangan Undip yang juga komandan pasukan khusus IT, dirancang sebuah program single identity yaitu Single Sign On (SSO) serta sebuah sistem informasi akademik terintegrasi yang merupakan bagian dari SSO.

Kordents Vol. 08 Edisi 3 - 17 Oktober 2019

Memacu Prestasi Melalui Kaderisasi Riset

Dok. Pribadi

Goreh untuk Program Studi Akuntansi dan Ekonomi Islam di Laboratorium Kewirausahaan FEB Undip.

Grand Opening Reseacrh atau yang disingkat Goreh merupakan kegiatan kaderisasi riset yang dilaksanakan oleh seluruh BEM di Fakultas Univeristas Diponegoro. Bersumber dari putusan Rektor Undip, Goreh ditujukan kepada mahasisawa baru angkatan 2019 tak terkecuali mahasisawa baru FEB Undip. Kaderisasi riset ini bertujuan memperkenalkan iklim riset dan empat pilar riset, termasuk didalamnya Karya Tulis Imiah (KTI), Debat, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres). Kaderisasi Riset Wajib Bagi Mahasiswa Baru

Goreh dilaksanakan oleh Bidang Riset dan Keilmuan BEM FEB Undip dengan ketua acara Muhammad Rizki Fadhillah atau yang akrab disapa Rizki. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 7 dan 14 September 2019 dengan total peserta kurang lebih 982 mahasiswa baru FEB Undip, dengan rincian tanggal 7 September bertempat di Hall Gedung Pertamina dan Gedung B FEB Undip diadakan untuk Program Studi Manajemen dan Ilmu Ekonomi Pembangnan (IESP). Disusul tanggal 14 September dilaksankan

LPM Edents FEB Undip

Tahun ini seluruh mahasisawa baru FEB Undip diwajibkan untuk mengikuti Goreh yang berjalan dibidang research terutama untuk PKM. “Mau tidak mau ini merupakan salah satu bentuk kaderisaasi riset yang mana seluruh mahasiswa angkatan 2019 wajib hadir,” ujar Rizki. Berdasarkan penuturannya juga, Goreh merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa baru tahun 2019, karena merupakan salah satu bentuk persyaratan menuju sidang kelulusan. Walau diperuntukkan untuk mahasiswa baru, mahasiswa lama pun diperbolehkan mengikuti Goreh. Menurut Rizki Goreh tidak menutup jalan bagi mahasiswa lama untuk bergabung. “Karena tahun-tahun sebelumnya acara seperti ini belum pernah dilaksanakan oleh BEM FEB, maka tahun ini lebih kita tujukan untuk mahasiswa baru, tapi tidak menutup kemungkinan mahasiswa lama untuk datang juga,” jelas Rizki. Tidak Hanya Menebar Manfaat Bagi Mahasiswa

Materi Goreh mengenai iklim riset di FEB ternyata menarik antusias yang tinggi dari mahasiswa baru. “Antusiasnya sangat besar karena menjelaskan iklim riset di FEB seperti apa,” tutur Rizki. Goreh dapat menarik perhatian para mahasiswa karena memaparkan banyak informasi seperti pengenalan mengenai riset, penjelasan tentang lomba apa saja yang disenangi dan banyak diikuti oleh mahasiswa FEB, dan sharing pengalaman oleh para alumni. Dari serangkaian acara tersebut, tentu saja banyak manfaat yang didapat oleh peserta. Goreh mampu membantu mahasiswa baru untuk memberikan gambaran jelas mengenai kegiatan atau perlombaan apa yang harus mereka ikuti selama beberapa tahun kedepan dan memberikan dorongan berupa motivasi untuk berprestasi selama masa perkuliahan.

lpmedents.com

Manfaat untuk fakultas sendiri, dapat memperoleh banyak proposal PKM yang merupakan kewajiban bagi mahasiswa baru dan membantu meningkatkan prestasi fakultas dengan menambah pendataan PKM fakultas di rektorat. Tidak hanya kontribusi oleh mahasiswa, kegiatan PKM ini juga dibantu oleh pihak fakultas dengan melakukan pengajuan dana fakultas, sehingga para pembuaut PKM akan memperoleh support berupa dana. Dengan adanya Goreh ini, tentu saja dapat mendatangkan banyak manfaat, baik untuk pihak internal (mahasiswa) maupun eksternal. Sekolah Kakak Pembimbing PKM

Dari empat riset yang telah dijelaskan, pembuatan PKM merupakan riset yang wajib dilakukan oleh mahasiswa baru di tahun ini. Program kerja research atau Goreh merupakan kegiatan yang bersifat kaderisasi, sehingga sejak dari awal Bidang Riset dan Keilmuan BEM FEB Undip sudah membentuk Sekolah Kakak Pembimbing PKM yang terdiri dari 10 orang perwakilan masingmasing Program Studi. Sekolah ini bertugas untuk mendampingi, membimbing, dan memberikan jawaban atas pertanyaan para mahasiswa baru yang mayoritas merupakan pemula dalam pembuatan PKM. Melalui hal ini, Rizki berharap dengan adanya Goreh mahasiswa baru akan semakin termotivasi untuk berprestasi, semakin mampu mengembangkan kemampuannya di dunia riset, mau berkontribusi dan mengikuti berbagai macam perlombaan, sehingga dapat membanggakan Universitas Diponegoro secara umum dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip secara khusus. “Semakin terpacu untuk berpresatsi, jangan mudah capek untuk memberikan kebanggaan kepada fakultas ini,” tutup Rizki. (jl)

@tbv2341m

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.