Koran Edents Volume 02 2021

Page 1

Koran Edents

Volume 02

LPM Edents

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 09 - 23 Maret 2021

Keluarga Mahasiswa Akuntansi Adakan Workshop Aplikasi

Dari Redaksi

Kampus bukan saja menjadi tempat

untuk menimba ilmu, tetapi juga mengembangkan minat, bakat, serta skills yang dimiliki. Banyak

kesempatan dan fasilitas yang disediakan untuk dimanfaatkan

mahasiswa.

Baik

dari

pihak

pemerintah maupun kampus itu sendiri. Salah

duanya ialah program pemberdayaan masyarakat dan lomba debat.

Koran Edents Volume 1 ini menampilkan

Laporan Utama 1 pada halaman utama dengan laporan mengenai program baru yang diusung

Kemendikbud yakni PHP2D. Selanjutnya, Laporan

Utama 2 mengulik tentang proses seleksi lomba debat NUDC dan KDMI. Pada Kabar Kampus dilaporkan

mengenai

Workshop

Aplikasi

Monsoonsim yang diadakan oleh KMA. Terakhir,

rubrik Kabar Prestasi diisi oleh Muhammad Miftahuddin yang berhasil meraih juara 3

dalam Gebyar Olimpiade Ekonomi Syari’ah yang

diselenggarakan oleh HMJ Ekonomi Syari’ah UIN Antasari Banjarmasin.

Kami dari redaksi memohon maaf

apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan

penulisan dalam koran ini. Kritik dan saran sangat

diperlukan untuk menjadikan LPM Edents menjadi lebih baik lagi.

Selamat membaca!

Keluarga Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (KMA FEB Undip) saat ini sedang menjalakankan program kerja tahunannya yaitu Workshop Aplikasi. Workshop Aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan skill dalam mengoperasikan berbagai aplikasi ini diselenggarakan selama bulan Maret tahun 2021. Terdapat empat macam aplikasi yang dipelajari dalam program ini yaitu Monsoonsim, System Application and Processing (SAP), Arbutus, dan Accurate. Akan tetapi, fokus Workshop Aplikasi yang dipelajari pada Sabtu, 13 Maret 2021 adalah Monsoonsim. Tujuan Diadakannya Workshop Aplikasi

Ada beberapa tujuan diadakannya Workshop Aplikasi, antara lain untuk memotivasi para peserta agar meningkatkan kemampuannya dalam mengoperasikan dan memahami aplikasi yang dipelajari, mendorong para peserta agar dapat memahami proses yang ada di tiap-tiap aplikasi, dan memperkenalkan serta menggali lebih dalam mengenai aplikasi-aplikasi yang ada. Aplikasi Monsoonsim

Monsoonsim merupakan sebuah game simulasi bisnis di mana setiap tim akan bersaing untuk mengelola perusahaan virtualnya masing-masing. Kerja sama dan komunikasi merupakan salah satu elemen penting yang tidak terlepas dari permainan ini. Secara garis besar, cara mengaplikasikan Monsoonsim yaitu setiap mahasiswa membuka web www.MonsoonSIM.com lalu masuk menggunakan akun masing-masing. Khusus bagi yang belum memiliki akun, dipersilakan untuk membuatnya terlebih dahulu. Jika sudah, silakan memilih menu

game code untuk bergabung dengan tim masingmasing atau buatlah game code baru agar teman satu tim dapat bergabung. Selanjutnya, setiap anggota tim dapat bermain dan bekerja sama untuk mengoperasikan perusahaan virtual mereka. Pelaksanaan Workshop Aplikasi

Workshop Aplikasi diadakan sebanyak empat kali pertemuan setiap hari Sabtu pukul 07.45 - 10.00 WIB dengan menggunakan Ms.Teams. Kegiatan tersebut telah dimulai sejak Sabtu, 6 Maret 2021. Lalu, siapa saja yang bisa mengikuti Workshop Aplikasi? Tentunya seluruh mahasiswa akuntansi yang telah mendaftar melalui pranala dari panitia KMA. Tahun ini, mahasiswa yang mendaftar kurang lebih sebanyak 50 orang. Dalam pelaksaan workshop pada 13 Maret 2021, tutor berasal dari sesama mahasiswa akuntansi yakni Louis Valentino dan Galih Alfian. Para peserta terlihat sudah mengaplikasikan pelatihan yang dijalaninya karena saat workshop dimulai, peserta langsung membentuk tim, membuat akun, serta mengaplikasikan Monsoonsim sesuai dengan perintah tutor. Manfaat Mengikuti Workshop Aplikasi

Ada beberapa manfaat yang bisa didapat saat mengikuti Workshop Aplikasi diantaranya adalah peserta dapat menambah ilmu dan pengetahuan, meningkatkan pengertian terhadap konsep Enterprise Resource Planning (ERP), menambah pengalaman secara langsung tentang konsep dan proses bisnis, melatih skill dalam pengaplikasian Monsoonsim, menambah relasi, bisa melatih kerja sama dalam tim, dan dengan berbekal ilmu yang sudah diterima, peserta dapat mengikuti lomba

Monsoonsim Enterprise Resource Management Competition (MERMC).

Selain itu, aplikasi ini akan sangat berpengaruh dan berguna di dunia kerja apalagi di zaman yang serba digital. Namun, jika peserta memiliki keinginan yang kuat, tidak perlu waktu lama untuk merasakan dampak positif dari aplikasi ini. Lomba MERMC yang telah disinggung dapat memberikan dampak positif berupa uang bagi para finalisnya. “Saat ini, kakak yang men-tutor-i kegiatan ini saja bisa menghasilkan uang dengan mengikuti lomba Monsoonsim (yang telah berlangsung) di tingkat internasional (itu),” kata Penanggung Jawab kegiatan Workshop Aplikasi, Faiz Rahmansyah atau yang biasa dipanggil Faiz. Harapan dan Antusiasme Diadakan Wokshop Aplikasi

Faiz mengungkapkan, jika dilihat dari partisipan yang m e n g i k u t i , mahasiswa akuntansi lumayan antusias dalam mengikuti kegiatan Workshop Aplikasi. Hal itu disebabkan karena Dok. Pribadi partisipan tahun ini lebih meningkat daripada partisipan tahun kemarin. Diharapkan setelah diadakan pelatihan ini para peserta bisa semakin siap untuk mengelola bisnis secara nyata serta ilmu dan pengetahuan yang diterima dapat berguna setelah lulus dan bisa direalisasikan di dunia kerja nantinya. (lth)

Dari Circle Pertemanan Sampai Prestasi

Kabar Prestasi Muhammad Miftahuddin, bersama ketiga temannya, merupakan empat mahasiswa dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) yang akhir tahun 2020 lalu berhasil menyabet juara 3 dalam perlombahan Bussines Plan pada acara Gebyar Olimpiade Ekonomi Syari’ah (GOES) tahun 2020 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Syariah Universitas Islam Negri (UIN) Antasari Banjarmasin. Perlombaaan itu dibuka sejak bulan Oktober 2020 secara langsung tanpa ada tahapan seleksi. Lomba dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) sehingga peserta diminta mengumpulkan proposal dan video presentasi. Kemudian, peserta akan diseleksi dan pemenangnya diumumkan saat acara selesai, yaitu pada bulan Desember 2020. Berawal dari Circle Pertemanan

Pada awalnya, Muhammad Miftahuddin, atau biasa dipanggil Miftah, bersama teman satu jurusannya bernama Yohannes Adi, atau biasa dipanggil Yohannes, adalah teman satu circle yang suka main dan hangout bareng. Ketika itu, Yohannes masih berada di Tembalang karena ia menjadi salah satu mahasiswa yang lolos Progam Mahasiswa Wirausaha (PMW) dengan inovasi pangan berupa keripik dari batang pohon pisang. Miftah, sebagai teman Yohannes, turut membantu dalam monitoring dan evaluasi (monev) inovasi Yohannes tersebut. Dari situ, Miftah tertarik untuk mengikuti lomba bersama Yohannes dengan menjadikan inovasi dari batang pohon pisang sebagai topik yang akan diangkat. Karena Yohannes sudah bertanggung jawab atas PMW dari inovasi itu, maka Miftah lah yang mencari lomba dan memimpin kelompok tersebut ke depannya. Dengan pertimbangan waktu dan biaya, GOES dipilih menjadi lomba yang akan diikuti.

Ide yang diangkat pun sedikit diubah menjadi nugget dari batang pohon pisang, bukan lagi keripik.

Miftah juga mengajak dua teman lainnya bernama Abdul Majid yang diberi tanggung jawab di bagian tulis-menulis dan keuangan serta Hisyam yang diberi Dok. Goes 2020 tanggung jawab di bagian editing video dan desain. “Setelah terkumpul semua dan menyanggupinya, saya sebagai ketua langsung membentuk timeline yang terperinci. Melihat waktu kami hanya tinggal 14 hari dan termakan dengan masa-masa UAS, saya menekankan kepada seluruh anggota untuk bisa bekerja dengan gercep,” ujar Miftah. Proses Selama Mengikuti Lomba

Setelah membentuk timeline, target pun dibuat dengan pertimbangan waktu yang hanya 14 hari dan terpotong masa-masa UAS. Tentu banyak hal yang menjadi kendala, contohnya saat mencari dosen pembimbing, pengoreksian terhadap proposal, dan sering munculnya perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Setelah proposal rampung, pembuatan video presentasi adalah hal selanjutnya yang

dikerjakan. Dalam pembuatan tersebut, Miftah mengungkapkan tidak banyak yang menjadi kendala.

“Secara umum, selama pengerjaan kendala terbesar (itu) ketika revisi proposal yang memakan banyak waktu. Berkenaan dengan ide, alhamdulillah kami semua mendapat ide dengan cepat. Mungkin karena ide kami berdasarkan ide PMW milik Yohannes sehingga memudahkan dalam beberapa hal, contohnya, dari semua poin yang akan dibahas, kita hanya perlu memperdalam poin-poin yang tidak kita pahami,” simpul Miftah. Miftah mengatakan, “Selama proses mengikuti lomba hingga pengumuman keluar, saya tidak pernah merasa bosan. Momen itu sangat membekas pada diri saya dan merupakan titik saya untuk lebih ambis. Setelah lama nggak ketemu teman, bosan, dan sadar kalo saya kuliah seperti nggak ada tujuan, di semester pertama aku dapet IPk 4 tapi setelah itu turun. Mungkin itu yang menyebabkan aku jadi lebih ambis setelah ikut lomba ini.” Setelah GOES

Setelah acara GOES, Miftah mencoba untuk kembali mengusung inovasi yang dimiliki kelompoknya pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021 dan kabarnya, inovasi kelompok Miftah lolos untuk maju ke PKM tingkat universitas. Miftah mengungkapkan GOES adalah lomba business plan pertamanya yang ia jalani dengan semangat menggebu-gebu sehingga itulah yang menjadikan ia dan teman-temannya tampil percaya diri. Di akhir wawancara, Miftah membagi motto hidup miliknya, yaitu “Jadilah yang tercepat, terbaik, atau berbeda,”tutupnya. (lth)

Kordents Volume 02 Edisi 09 - 23 Maret 2021

Pemimpin Umum : Muhammad Anisulfuad ; Pemimpin Redaksi : Luthfia Rizqi Maulida; Pemimpin Artistik: Marsha Sabrina Lillah ; Editor : Rio Dwi Cahyono; Layouter : Daffa Faqih Saputra ; Reporter : Fadila N., Rahayu, Kanaya, Tarisa, M. Musa Aminullah, Faizah N.

Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513


Kunjungi!

w w w.lpmedentsundip.com

Kordents Vol. 02 Edisi 09 -23 Maret 2021

PHP2D untuk Masyarakat Desa yang Lebih Unggul

Laporan Utama 1

Mahasiswa merupakan luaran dari sistem pendidikan nasional yang akan menjadi penggerak bangsa ini di masa depan. Oleh karena itu, kualitas mahasiswa saat ini dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kemajuan suatu bangsa. Dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi sendiri tidak cukup jika hanya mengembangkan hard skills saja, tetapi perlu diimbangi dengan soft skills. Soft skills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Sehubungan dengan itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan kesempatan bagi mahasiswa dengan meluncurkan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Mengenali Program Baru

Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) merupakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa. Nuryanto, S.Gz., M.Gizi selaku koordinator PHP2D Undip mengatakan bahwa program ini akan menjadi program yang sifatnya kontinu. “Program ini menjadikan lokasi PHP2D sebagai desa binaan kampus yang berkelanjutan, jadi secara kontinu di situ. Tidak hanya sekali kita datang lalu membuat program itu tidak, tapi di situ kita adalah membuat suatu kegiatan yang kontinu dan ada manfaatnya untuk masyarakat setempat,” kata Nuryanto.

Pertama, desa tersebut merupakan desa binaan yang dimiliki oleh UKM atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Hal tersebut akan memudahkan penyelenggaraan PHP2D karena tim sudah mengetahui bagaimana permasalahan yang terjadi serta potensi apa yang dimiliki oleh desa binaan. Sehingga dari masalah dan potensi ini yang kemudian dapat dikembangkan menjadi program PHP2D untuk menemukan sebuah solusi serta inovasi baru. Adapun hal-hal yang dikembangkan program PHP2D mencakup banyak aspek, yakni kesehatan, pengentasan kemiskinan, pendidikan, ketahanan dan keamanan pangan, energi terbarukan, pariwisata, dan masih banyak lagi. Sehingga dalam penentuan desa binaan perlu dilakukan penelitian dan observasi mendalam untuk memperoleh bentuk masalah serta potensi desa tersebut. Selain itu, yang harus diperhatikan adalah tim PHP2D sudah mengenal stakeholder dari desa binaan, sehingga hal ini akan mempermudah tim untuk mendapatkan perizinan. Tujuan yang Ingin Dicapai

Dengan diadakannya program ini, pemerintah memiliki beberapa tujuan. Pertama, mahasiswa diharapkan membantu mengatasi permasalahan di desa dengan berbagai aspek melalui upaya peningkatan kesadaran/sikap, wawasan/pengetahuan, dan keterampilan. Kedua, menerapkan konsep pembinaan dan pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi yang dilaksanakan dalam tim kerja mahasiswa yang bersifat multidisipliner dan kolaboratif. Ketiga, membangun kemitraan dengan stakeholder terkait dalam mewujudkan program. Keempat, menjadikan lokasi PHP2D sebagai desa binaan kampus yang berkelanjutan. Serta menjadi sarana rekomendasi kepada perguruan tinggi untuk kegiatan PHP2D dikonversi sebagai mata kuliah.

Dok. Ms. Teams

Dampak Adanya Program Tersebut

Selain itu, Nuryanto juga menuturkan bahwa tidak ada kriteria tertentu bagi desa yang akan menjadi tujuan dari PHP2D tetapi dalam menentukan tujuan desa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Laporan Utama 2

PHP2D sendiri memberikan dampak bagi mahasiswa, seperti membangun karakter yang positif dari melihat hal-hal yang terjadi di tengah masyarakat akan menggali rasa empati, peduli, ulet, kreatif, dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Dengan mendampingi masyarakat secara langsung, tentu akan banyak tantangan yang ada. Tantangan itu lah yang akan membuat mahasiswa menjadi belajar lebih banyak. Mulai dari bagaimana mengakomodir masukanmasukan dari masyarakat banyak sampai menghadapi kendala yang dihadapi masyarakat tersebut. Terakhir, dengan melihat

berbagai potensi di lingkungan desa akan memberikan sentuhan tersendiri. Mahasiswa akan lebih kreatif untuk berfikir bagaimana mengembangkan potensi yang ada melihat kondisi lingkungan desa yang didampingi. Bagi masyarakat desa sendiri juga banyak dampak positif yang didapatkan, yaitu dengan program ini akan ada transfer knowledge yang diberikan dari mahasiswa ke masyarakat. Hal ini tergantung dari masalah desa itu sendiri. Sehingga nantinya dapat memberikan dampak kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Timeline Pelaksanaan Program

Untuk timeline PHP2D di Undip sendiri sudah disusun. Pada tanggal 9 Maret sudah dilakukan sosialisasi bagi mahasiswa Undip. Sosialisasi menjadi langkah pertama bagi Undip untuk menarik minat mahasiswa terhadap PHP2D. Lalu pengumpulan proposal internal juga sudah dibuka sampai tanggal 21 Maret. Undip memiliki tim internal yang bertugas menyeleksi proposal yang diajukan oleh mahasiswa pada tahap internal. Tujuan dari tahap seleksi internal ini adalah untuk memberikan saran dan masukan, sehingga kekurangan dalam proposal bisa diperbaiki. Baru nantinya di tanggal 23 Maret akan ada pengumuman lolos di tingkat internal untuk lanjut ke tingkat nasional. Pendanaan Bagi Tim yang Lolos

Bagi mahasiswa yang lolos pendanaan, maka akan diberi insentif maksimal empat puluh juta. Pendanaan akan disesuaikan seperti anggaran yang diajukan dalam proposal mahasiswa. Dana ini berasal langsung dari Kemendikbud dan hanya boleh dipergunakan untuk kepentingan program PHP2D yang telah diajukan. Selain itu, dari pihak internal Undip juga melakukan penyampaian dengan pimpinan berharap tim yang lolos pendanaan PHP2D bisa dikonfigurasi menjadi mata kuliah (SKS). Sehingga bagi tim yang memenangkan PHP2D tidak perlu melakukan kegiatan KKN kembali, karena kegiatan PHP2D ini sudah dikonfigurasikan ke SKS. Sayangnya, peserta PHP2D ini hanya dikhususkan untuk mahasiswa semester 4 ke atas. Animo mahasiswa Undip terhadap PHP2D sampai saat ini cukup tinggi. Terhitung banyak mahasiswa yang menghubungi pihak Undip untuk bertanya seputar PHP2D, meskipun ada berbagai kendala yang dirasakan oleh mahasiswa. (lth)

Mengintip Seleksi NUDC dan KBMI FEB UNDIP 2021

FEB Undip telah melaksanakan seleksi salah satu lomba empat pilar riset yaitu debat yang terdiri dari NUDC (National University Debate Competition) dan KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia) pada 13 Maret 2021 lalu melalui Microsoft Teams. Seleksi ini menyaring 12 orang dari 35 orang yang terbagi dalam enam bidang. Seleksi ini merupakan rangkaian awal menuju NUDC dan KDMI tingkat nasional. Nantinya, seluruh delegasi akan kembali bertanding di tingkat universitas dilanjutkan tingkat wilayah yakni Jawa Tengah hingga pada akhirnya sampai pada tingkat nasional. Diharapkan nantinya akan ada delegasi yang menyusul prestasi Luluk yang merupakan juara 2 KDMI pada tahun lalu. Maka dari itu, nantinya dari pihak fakultas akan memberikan sedikit bimbingan kepada para delegasi terpilih untuk meningkatkan kualitas mereka.

relatif sedikit. Hal ini juga diungkapkannya ketika proses pendaftaran seleksi NUDC dan KDMI yang dibuka mulai 5 Maret 2021 lalu ini dipantau sepi via google form dan Line. Namun pada dua hari terakhir meningkat sampai 35 pendaftar dan jumlah tersebut kurang lebih sama dengan tahun lalu.

Dok. Ms. Teams

Kendala yang Dialami

Kegiatan yang dilaksanakan dengan persiapan dua minggu dengan bekerjasama dengan organisasi EECC ini tidak banyak berbeda dengan tahun lalu yang juga dilaksanakan secara online. Kendala utama ialah terkait dengan kendala jaringan sinyal yang buruk. Hal ini diungkapkan Diki Wahyudi, salah satu panitia dalam pengalamannya terkait kendala teknis saat proses seleksi sesi KDMI. “KDMI sesi pertama kita ada cukup kendala di situ, ada yang susah sinyal, susah jaringan sehingga peserta kurang bisa mengikuti,” ungkapnya saat diwawancarai. Akan tetapi, dia mengungkapkan bahwa hal itu bisa dimaklumi dan bisa ditangani. Untuk mengantisipasi hal itu, panitia menekankan pada perbaikan komunikasi untuk memastikan kelancaran sinyal peserta sebelum mulai sesi debat. “Kita mengumpulkan peserta di general meet lebih dulu kayak lebih lama alokasi waktunya biar kita juga tanyain tentang kondisi sinyalnya, gitu, dan kami juga menanyakan grup apa ada kendala kayak gitu sih,” paparnya.

EDENTS TV

Meski diwarnai sedikit kendala, acara yang dimulai pukul 07:45 WIB – 16:20 WIB ini berjalan cukup lancar dengan dimulai pertemuan secara general meeting untuk pembukaan, dilanjutkan sesi NUDC selama kurang lebih dua jam, rehat sejenak, dan kurang lebih empat jam sesi KDMI. Tiap sesinya sendiri peserta diarahkan untuk pindah ke room debate untuk mendengarkan mosi dan pindah ke room grup untuk mempersiapkan diri dan argumen. Dalam penilaiannya sendiri, ada empat juri yang dihadirkan dan berasal dari KUDF, untuk juri NUDC ada Almas dan Maerel sedangkan untuk KDMI ada Wahyu dan Azka. Proses Seleksi

Selanjutnya, Diki juga membeberkan bahwa dalam mengikuti seleksi ini tidak ada kriteria khusus yang disyaratkan artinya terbuka tidak hanya untuk yang sudah berpengalaman saja, cukup adanya minat dan percaya diri akan skill-nya untuk mengikuti perlombaan ini. Hal tersebut dikarenakan target kuantitas adalah prioritas utama melihat antusiasme mahasiswa terhadap perlombaan ini masih

lpmedentsundip.com

Diki juga menjelaskan maksud lain dari diadakannya seleksi ini, selain menyaring delegasi yang akan mewakili FEB juga dimaksudkan untuk menarik minat mahasiswa terhadap perlombaan terkait. Strategi terdekat untuk menarik pendaftar seleksi ialah mendorong agar tiap ormawa mengirim perwakilannya, selanjutnya ialah dengan menyebarluaskan link pendaftaran, dan membuat konten-konten pencerdasan media sosial terkait perlombaan debat, seperti pengenalan debat dan teknis debat. Hal ini diharapkan dapat memberi gambaran, bekal, dan minat mahasiswa untuk mengikuti perlombaan terkait. Pesan Untuk yang Terpilih

Terakhir, Diki juga menyampaikan dukungan bagi delegasi terpilih dalam akhir wawancaranya dan memberi dukungan bagi peserta yang belum berhasil agar mencoba di tahun depan. Adapun delegasi NUDC FEB 2021 ialah Muhammad Salvariza, Amos Fischel Handoko, Alden Rizky Baharudin, Omar Rasyid Abdalla, Natasha Rachmanika, dan Anantyo Yudhistira Wicaksono sedangkan delegasi KDMI FEB 2021 ialah Muhammad Salvariza, Almas Hilman, Alden Rizky Baharudin, Zakiya Mifatahul Misbah, Febby Tiur Nur Carolina, dan Farhan Muhammad Kamil Danopa. “Semangat berkompetisi, selamat unjuk diri, yakinkanlah juri, dan buat kita bangga dan terinspirasi,” tutupnya yang juga ia gunakan sebagai closing statement saat seleksi NUDC dan KDMI FEB 2021 ditutup. (lth)

@tbv2341m

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.