Edisi LIV / mARET 2018
Terbit 16 Halaman
LAPORAN UTAMA :
Realisasi SKPI Tersendat
Email: redaksi.institut@gmail.com
LAPORAN KHUSUS :
Nur Fadillah dilfadillah05@gmail.com
SOSOK :
Din Syamsuddin
Lipu Gelar Sarjana
Hal. 13
Hal. 3
Hal. 2
www.lpminstitut.com
Telepon Redaksi: 0896 2741 1429
LPM INSTITUT - UIN JAKARTA
@lpminstitut
@lpminstitut
@Xbr4277p
FKIK Terpecah
Upaya demi upaya yang dulunya digencarkan kini membuahkan hasil. Pemisahan Fakultas Kedokteran akhirnya diwujudkan. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dioperasikan sejak tahun 2004. Pada awal terbentuknya FKIK hanya memiliki dua program studi (prodi) yaitu Kesehatan Masyarakat dan Farmasi. Satu tahun setelahnya barulah dibuka prodi Pendidikan Dokter dan prodi Ilmu Keperawatan. Muhamammad Kamil (M.K) Tadjudin menjadi dekan pertama FKIK hingga tahun 2015,
kemudian ia digantikan oleh Arief Sumantri. Peralihan jabatan M.K Tadjudin ke Arief Sumantri berdampak timbulnya kegaduhan mahasiswa dan dosen kedokteran di UIN Jakarta. Pasalnya Arief Sumantri tidak berlatar belakang pendidikan dokter. Padahal dalam Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia Nomor 10 tahun 2012 poin 8 dalam Penyelenggara Program dan Administrasi Pendidikan dijelaskan bahwa
dekan harus berlatar belakang pendidikan dokter. Maka, mahasiswa beserta dosen kedokteran UIN Jakarta melakukan berbagai upaya untuk merealisasikan pemekaran FKIK. Tak hanya itu, sejak tahun 2015 pun mahasiswa kedokteran sudah berusaha menyuarakan ke rektorat mengenai Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Dokter pasal 59 dijelaskan kewajiban membentuk Fakultas Kedokteran (FK) selambat-lambatnya 5 tahun
>> Bersambung ke halaman 15 kolom dua...