EDISI LXIV/OKTOBER 2020 | TERBIT 16 HALAMAN | TELP. REDAKSI: +62 877-1465-7821 | SUREL: REDAKSI.INSTITUT@GMAIL.COM
Hati-Hati Investasi Warung Nasi
WAWANCARA
HALAMAN 11
Catatan Lagi untuk Amany
LAPORAN KHUSUS
HALAMAN 3
HALAMAN 2
LAPORAN UTAMA
Kontroversi Pernyataan Kemenag Soal Pemuda Good Looking
Tim Khusus di Atas Nama Baik Kampus Roshiifah Bil Haq & Aldy Rahman
Dengan dalih menjaga nama baik kampus Islam, UIN Jakarta kurang serius menangani kasus pelecehan seksual. Tak tinggal diam, mahasiswa membentuk Tim Khusus demi menciptakan kampus yang aman bagi seluruh civitas academica.
M
araknya kasus pelecehan seksual oleh dan pada mahasiswa kembali menyangkut Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelumnya di tahun 2017, sesuai dengan catatan Institut, salah seorang mahasiswa baru UIN Jakarta sempat melaporkan kasus pelecehan yang menimpa dirinya ke pihak universitas, tetapi prosedur peleraian kasus tersebut dialihkan ke pihak fakultas yang bersangkutan. Di tahun 2020, kasus-kasus pelecehan seksual kembali tersiar di kalangan Mahasiswa UIN Jakarta. Pada awal Maret 2020, kasus begal payudara sempat menjadi bahan pembicaraan mahasiswa. Berawal dari tersebarnya pesan terusan melalui Whatsapp yang menyatakan bahwa ada mahasiswi yang mendapat perlakuan tidak senonoh dari orang tak dikenal. Sesuai pernyataan korban dari pesan tersebut, kejadian itu berlangsung pada Rabu (4/3) usai sang korban membeli obat di apotik samping Rumah Sakit Hermina, Ciputat. Dari arah yang berlawanan, korban mendapati oknum tengah menyerong ke arahnya dengan motor dan kemudian secara tiba-tiba menyentuh area dadanya. Kejadian itu berlokasi di belakang Gedung Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Jalan Haji Nipan, Ciputat Tangerang Selatan. Dilansir dari berita Kompas.com “Polisi Selidiki Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi UIN”, pihak Kepolisian Tangerang Se-
latan sudah turun ke lokasi kejadian untuk meminta keterangan para saksi setelah kasus tersebut viral. Tak hanya kasus tersebut, kasus pelecehan seksual lain juga dirasakan oleh seorang mahasiswi UIN Jakarta. Kali ini aksi yang dilakukan pelaku juga berbeda dari sebelumnya. Pada Rabu (11/3), seseorang yang tak diketahui identitasnya memamerkan alat kelaminnya ke hadapan mahasiswi. Halte UIN Jakarta menjadi lokasi pelaku melakukan hal tersebut. Menyadur dari laman Jakarta.tribunnews.com “Dugaan Motif Pelaku Pelecehan Seksual Pamer Kelamin di Halte UIN Jakarta”, Kapolsek Ciputat Komisaris polisi Endy Mahandika mengungkapkan kejadian itu terjadi pukul 16.00 WIB, saat mahasiswa ramai di halte pelaku juga berada disana. Ketika bus Transjakarta melintas, para mahasiswa naik dan hanya tersisa seorang mahasiswa dengan pelaku. Sesuai pernyataan korban, tiba-tiba pelaku berinisial AW ini berdiri dan mengeluarkan alat kelaminnya di depan korban sambil digenggam dan ditujukan ke arah korban. Institut berhasil mendapatkan pernyataan dari salah seorang penyintas pelecehan seksual yang mengaku sudah tiga kali kedapatan pelaku yang mengumbar alat kelaminnya. Peristiwa tersebut selalu Mawar—bukan nama sebenarnya—temui di persilangan Jalan Pesanggrahan, Ciputat. “Dari sudut mataku, aku melihat dia tengah memegang alat
vitalnya, dan menyodorkannya ke arahku, padahal disana banyak orang berlalu-lalang,” ungkap Mawar, Minggu (18/10). Menurut dugaan Mawar, pelaku menggencarkan aksinya secara terjadwal karena sudah dua kali ia melihat modus tersebut di minggu yang berbeda pada tiap hari Rabu. Dua bulan lalu kasus pelecehan seksual kembali terjadi. Nahasnya, pelaku pelecehan seksual sendiri merupakan mahasiswa UIN Jakarta. Ia menggencarkan aksinya tatkala masa Kuliah Kerja Nyata berlangsung. Insiden tersebut berlangsung pada Jumat (14/8). Namun, kasus pelecehan yang terjadi oleh dan pada sesama mahasiswa UIN Jakarta itu diakhiri secara kekeluargaan dari kedua belah pihak. “Alhamdulillah, semua perkara sudah selesai. Sudah dibicarakan baik-baik pihak internal,” ujar pelaku berinisial FD ketika dihubungi oleh Institut, Senin (17/8). Penanganan Kasus Pelecehan Seksual di UIN Jakarta Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Jakarta Ulfah Fajarini, PSGA sudah melakukan penelitian tentang human geographic dan pelecehan seksual terhadap perempuan di UIN Jakarta dengan melibatkan 300 mahasiswa.
Bersambung ke hal. 15...