Edisi LXIII / OKTOBER 2019
TERBIT 16 HALAMAN
LAPORAN UTAMA
TELEPON REDAKSI: 085817296629
LAPORAN KHUSUS
EMAIL: REDAKSI.INSTITUT@GMAIL.COM
WAWANCARA
Hijrah Ala Milenial: Dorongan atau Tren Belaka
Peran Mahasiswa dalam Pergerakan Era 4.0
Ulik Pergerakan Mahasiswa Masa ke Masa
Hal. 2
Hal. 3
Hal. 11
TABLOID
MENYUARAKAN KEBEBASAN, KEADILAN, DAN KEJUJURAN
LPMINSTITUT.COM
LPM Insitut - UIN Jakarta
@LPMINSTITUT
@LPMINSTITUT
@XBR4277P
Ciputat Menggugat: Era Baru Gerakan Mahasiswa Rizki Dewi Ayu & Nurul Dwiana rizkikidew@gmail.com & nurull.dwiana@gmail.com Sudut-sudut Ciputat melahirkan pelbagai warna pemikiran, ragam ideologi organisasi pun tumbuh subur di dalamnya. Ciputat menggugat di Gedung DPR silam menjadi sirene era baru gerakan mahasiswa.
Sebulan sejak berita ini ditulis, tepatnya 23-24 September 2019, halaman depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Senayan dipenuhi ribuan mahasiswa. Mereka datang dengan mengenakan ragam warna jaket almamater yang merepresentasikan ciri kampusnya masing-masing. Di depan gedung tempat para wakil rakyat itu mereka menyuarakan aspirasinya dengan membawa tujuh tuntutan. Isu pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi tuntutan utama aksi mahasiswa tersebut. Pasalnya, Revisi Undang-Undang KPK dipandang melemahkan lembaga independen negara tersebut. Selain itu, Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tak lepas dari sorotan. Tuntutan lainnya berkaitan dengan isu kriminalisasi aktivis, isu lingkungan, penuntasan pelanggaran hak asasi manusia dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Berbekal spanduk dan poster berisi coretan kritikan, sejak Senin (23/9) pagi ribuan massa aksi telah memenuhi jalanan Senayan. Mereka berstatus mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Tak kalah dengan sigap massa aksi,
aparat keamanan pun sejak pagi buta telah siap siaga menjaga keamanan sekitar Gedung DPR. Bahkan, diketahui mencapai 5000 personil aparat gabungan dikerahkan guna mengawal aksi demonstrasi. Esoknya, Selasa (24/9) aksi masih berlanjut dengan massa yang lebih besar dari hari sebelumnya. Bak aksi tak tanpa solusi, demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa tersebut pada akhirnya ricuh. Hujan gas air mata menerjang peserta aksi, mereka pun berhamburan tak menentu. Carut marut terlihat jelas tak menentu, bahkan korban pun berjatuhan dari pihak mahasiswa. Aksi mahasiswa September 2019 silam menjadi bukti konkret mahasiswa sekarang tidak tertidur dengan keadaan. Setidaknya, aksi tersebut dapat menggambarkan mereka masih peka dengan isu sosial dan melek keadaan. Jika menilik lapangan, aksi mahasiswa 23-24 September 2019 di depan Gedung DPR menjadi fenomena aksi terbesar pasca reformasi Orde Baru 1998. Pasalnya bukan hanya terjadi di Jabodetabek, bahkan merambat di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Bersambung ke halaman 15...