1 minute read
Undang Syekh dari Arab sebagai Pengajar Mata Kuliah Berencana Ajukan General Acreditation setelah Meraih Akreditasi Unggul
UMS, Koran Pabelan –Program Studi (Prodi) Teknik
Kimia UMS berhasil meraih akreditasi unggul dari Badan
Advertisement
Akreditasi NasionalPerguruan Tingi (BAN-PT) pada 27 Februari 2023.
Penghargaan tersebut berhasil diraih, setelah upaya prodi mempersiapkan dan memperbaiki segala aspek penilaian sejak tahun ajaran 2018/2019.
Eni Budiyati, selaku Kepala
Program Studi (Kaprodi)
Teknik Kimia mengatakan bahwa, banyak persiapan yang dilakukan prodi, karena terdapat sembilan kriteria penilaian akreditasi BAN-PT Lanjutnya, dalam hal ini terdapat beberapa mahasiswa yang berpartisispasi untuk membantu meningkatkan beberapa kriteria penilaian yang ada. “Karena waktu dosen kan juga terbatas, tapi membantu ini bukan berarti mahasiswa kerja sendiri, tetapi tetap didampingi oleh dosen atau PIC (Person In Charge atau penanggungjawab –red) dari masing-masing kriteria,” tambahnya, Jumat (17/3).
Ia juga menjelaskan bahwa Prodi Teknik Kimia termasuk di dalam 13 dari 83 Prodi Teknik Kimia se-Indonesia yang meraih akreditasi unggul. Lebih lanjut, Eni menyampaikan bahwa, saat ini prodi sudah menjalin kerja sama dengan beberapa industri baik pada bidang akademik maupun penelitian di dalam dan luar negeri. “Kita (Prodi Teknik Kimia –red) juga mendapatkan hibah Program Kompetisi Kampus
Merdeka (PKKM) dua tahun berturut-turut, dengan memagangkan mahasiswa selama enam bulan,” terangnya.
Lebih lanjut, Eni juga menuturkan bahwa, ke depannya terdapat beberapa hal yang ingin ditingkatkan, mulai dari kualitas pembelajaran hingga memperluas jaringan kerja sama nasional maupun internasional.
Tidak hanya itu, ia juga menyinggung, bahwa Prodi Teknik
Kimia tahun depan berencana untuk mengajukan General
Acreditation pada Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE)
“Untuk mempertahankan akreditasi unggul, ya, harus tetap memperhatikan dan menjaga semua kualitas, baik dari sisi mahasiswa, lulusan, dan sistem penjaminan
Indonesia,” jelasnya, Sabtu (25/3).
Ia menambahkan selain faktor bahasa, proses pembelajaran yang telah diadakan selama tiga kali pertemuan ini dianggap kurang efektif. Hal ini karena pembelajaran secara dalam jaringan (daring) membuat beberapa mahasiswa terkadang mengalami kendala dalam sinyal. Meski demikian, menurutnya pembelajaran dengan metode ini menurutnya cukup baik untuk mengenalkan kepada mahasiswa agar lebih familier dengan bahasa Arab. “Pembelajaran semacam ini bisa saja dilakukan tapi tidak beruntun dan diharapkan ada review materi dari dosen pengampu aslinya untuk memantapkan materi yang sudah disampaikan,” tutupnya. [Adhelia/IK] mutu yang ada,” tutupnya. Saniya Farha, salah satu mahasiswa Prodi Teknik Kimia menyampaikan bahwa, dirinya ialah satu dari beberapa mahasiswa yang membantu asesor atau penilai dalam memberikan tanggapan terkait kepuasan mahasiswa akan sistem dan kualitas pembelajaran yang ada. Dirinya merasa, setelah mendapatkan akreditasi unggul tersebut, terdapat beberapa sistem yang mengalami peningkatan. “Contohnya, sistem praktikum yang sebelumnya cuma kayak menyalin laporan praktik kakak tingkat, tapi setelah mendapat akreditasi. Menurutku, dosen lebih semangat lagi buat gimana supaya mahasiswa tidak hanya menyalin begitu saja,” jelasnya, Selasa (14/3). [Ivana/CNP]