A
lhamdulilah adalah kata yang pantas kita ucapkan sebagai kata syukur kepada Tuhan YME atas izinnya, sehingga (LPM) Lembaga Pers Mahaiswa Red Line Institut Agama Islam Negri (IAIN) Parepare dapat menerbitkan tabloid edisi XIX, ini merupakan tabloid pertama dalam kepengelolaan periode 2021. Sejak berdirinya pada tahun 2011, kini (LPM) Red line berusia 9 tahun dan tepat pada 11 november nanti merupakan anniversary ke 10 th. Di usia yang terbilang dewasa ini, tabloid redline kembali hadir ditengah pembaca, pada edisi ini kami ingin meyugukan informasi seputar covid-19. Di usia yang hampir 1 dekade ini Kami selalu berbenah. Guna berbagai berita dan informasi seputar kampus terus diberikan oleh red line untuk menambah wawasan pembaca setia tabloid redline. Pada hedline, kami menyajikan berita yang hangat diperbincangkan oleh para mahasiswa, perihal UKT
yang awalnya dirancang sebagai so- potensi diri yang khususnya dalam lusi pembayaran mahasiswa kini se- dunia kejurnalistikan. makin memberatkan. Kami berharap informasi yang Pada rubrik kaspusiana, kami dibungkus rapi dalam tabloid ini berusaha untuk memperkenalkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pelopor dan fungsionaris para pembaca. Kami menyadari bahlembaga yang nantinya akan berperan wa masih banyak yang perlu penting di IAIN Parepare. dibenahi. Kritikan dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan. Selain itu dalam edisi ini, juga ada rubrik potret yang secara khusus un- Dan juga terimah kasih banyak kepatuk menampilkan beberapa kondisi da seluruh pihak yang berkontribusi kampus selama masa covid19. dalam pembuatan tabloid ini, terkhusnya para pengelola dan angSaran,masukan dan pendapat gota yang tak hentinya terus berusah mahasiswa terkait eksistensi lpm reduntuk tetap menampilkan kreatifitas line selama 9 tahun dalam mengawal dalam menghasilkan karya . pertumbuhan kampus dan dikemas dalam rubrik persepsi. Pandangan Demikian pengantar dari kami, pada civitas akademika terhadap lpm semoga kehadiran lpm red line, mammelahirkan kreatifitas dalam red line sebagai media kampus. Ten- pu tunya akan memberikan dorongan berkarya. Terimah kasih dan selamat untuk tetap berkarya diusia yang membaca. hampir 1 dekade. Tertanda , Seiring bertambahnya usia lpm Slamet Febrianto red line, para pengelola terus berPemimpin Redaksi LPM Red Line benah diri demi mencapai cita-cita 2020 sebagai penyalur aspirasi para mahasiswa dan elite kampus, serta sebagai wadah mahasiswa dalam mengasah
Meneropong UKT Dalam Taraf Ekonomi Mahasiswa kekecewaanya terkait kurangnya sosialisasi tentang pengurangan UKT "Sosialisai pengurangan UKT kurang masif sehingga menjadi salah satu penyebab kurangnya mahasiswa yang mendaftarkan diri pada pengurangan UKT pada semester ini" ungkapnya.
http://gunturhariyanto.blogspot.com/2010/01/meneropong-kinerja-emiten2009.html?m=1
P
embayaran UKT pada semester genap kali ini seolah menjadi polemik bagi mahasiswa, hal ini di karenakan kondisi ekonomi yang tiap harinya makin sulit, berikut adalah beberapa pendapat temanteman mahasiswa mengenai UKT Pada semester ini.
berkas dan persyaratan yang perlu di persiapkan" dia juga menambahkan bahwa pada semester ini juga mahasiswa menagih janji Rektor terkait banding UKT "Janji tersebut menjadi pegangan oleh mahasiswa saat ini akan tetapi hari ini tanggal 27 Februari 2021 merupakan hari terakhir pembayaran UKT namun belum ada tanda-tanda Wahyudi Rusli pelaksanaan banding UKT" seorang Mahasiswa program Ungkap Wahyudi Rusli. Studi Manajemen Zakat dan Wakaf mengungkapkan ada Tak jauh berbeda dari beberapa problem pem- pendapat yang telah diutarabayaran UKT pada semester kan diatas Muhammad Fajar ini selaku mahasiswa dari program studi Sosiologi Agama "Pada Semester ini juga mengungkapkan penterdapat kebijakan pemodapatnya terkait pemotongan tongan UKT Mahasiswa akUKT sebesar 17% tif sekitar 17% dan 30% un"Pemotongan UKT Sebesar tuk mahasiswa yang tidak 17% tentunya pasti sudah aktif, namun tetap saja melalui banyak simulasi sepemotongan ini tidak dapat hingga diambil keputusan dinikmati oleh semua mahaseperti itu" namun dia siswa karena ada beberapa mengungkapkan
halnya UKT yg perlu di bayarkan"
Dia juga mempermasalahkan terkait waktu pembayaran UKT yg tergolong singkat "Persoalan waktu yang di berikan kampus yaitu sekitar 1 bulan,itu sangat tidak efisien dan cukup meresahkan terkhusus untuk Putri Erza Zelika ma- mahasiswa baru" ucap hasiswi Program studi Pari- Mangga. wisata Syariah mengutara"Pembayaran UKT kan kedala yang dihadapi itu cukup mahal,apalagi pada proses pembayaran melihat kondisi pandemi saat UKT semester ini "Banyak ini,ekonomi orang tua semahasiswa yang mengeluh dang tidak stabil" Ungkap terkait sistem pembayaran Sri Hastuti mahasiswi proyang terbilang ribet, dan jugram studi KPI. ga beberapa lagi terkendala Nah salah satu argupada nominal pembayaran yang tidak sesuai dengan men yang berbeda justru di sampaikan oleh Ira Fasira nominal sebenarnya" dari program studi Lembaga Dia juga Keuangan Syariah "dengan mengungkapkan tenggak adanya potongan UKT 17%, waktu pembayaran yang di pihak kampus sudah memberikan terlalu singkat berikan sedikit keringanan "Tenggak waktu pembayaran bagi mahasiswanya dan itu yang diberikan kampus saya sudah sangat membantu" rasa terlalu cepat, sehingga Namun Ira menyabanyak mahasiswa yang terkait sistem mengalami kesulitan dalam yangkan perkuliahan pada semester pembayarannya,namun yang masih pihak kampus sendiri sudah ini memberikan perpanjangan menggunakan sistem online masa pembayaran,dan itu "Cuman masih di sayangkan adalah keputusan yang san- kalau bayar UKT,terus sistem perkuliahan masih ongat baik" Ungkap Putri. lien, melihat kondisi mahaMangga mahasiswa siswa sudah banyak yang dari program studi Jurnalisjenuh dengan perkuliahan tik Islam mengatakan ada online" Tutup Mahasiswi kejanggalan dalam penentuLembaga Keuangan Syariah an UKT yang harus di bayarini. kan "melihat survei dari be: berapa mahasiswa baru, ban- Reporter yak yang mengalami ke- Asrul,Sukma,Hariyanto janggalan dalam hal ini ma-
Kuliah Semester Genap Terapkan dua Sistem
S
ejak adanya Covid-19 sistem perkuliahan di IAIN Parepare dilaksnakan secara Daring. Namun di awal Semester Genap tahun ini akan dilaksanakan secara Daring (online) dan Luring (offline). Untuk mahasiswa semester II diberlakukan sistem kuliah Luring, lain halnya semester IV keatas masih seperti sebelumnya menggukan sistem Daring. Kasubag Administrasi IAIN Parepare Azaliyatulhidayah mengungkapkan, bahwasannya sistem perkuliahan di semester genap tahun ini masih dilaksanakan secara daring.
masih dilaksanakan secara online dan untuk aplikasi yang digunakan yaitu aplikasi yang sama yakni aplikasi Edlink Savima,"ungkap Kasubag Admnistrasi. Salah satu Kasubag Akademik Fakultas pun menjelaskan kepada tim Redaksi LPM Red Line IAIN Parepare, bahwa perkuliahan semester genap di IAIN parepare menerapkan dua sistem perkuliahan yaitu online dan offline, akan tetapi masih menunggu keputusan dari pimpinan apakah dilaksanakan secara online dan offline atau hanya secara daring," ujar Amiruddin.
Amiruddin mengatakan bah"Tahun ini untuk semester II wa alasan akan diadakan sistem sudah bisa kuliah tatap muka, tapi kuliah offline bagi mahasiswa seuntuk semester IV dan seterusnya mester II yaitu mellihat kondisi
sekarang ini kita masih tetap harus jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan pun pemerintah masih belum menganjurkan untuk bisa berkumpul seperti biasanya karena adanya wabah Covid-19. Olehnya itu hanya mahasiswa semester II yang melakukan kuliah tatpa muka dan beberapa mata kuliah tertentu. "Tidak semua mata kuliah ditempuh secar offline karena kita hanya mau menguji atau hanya mau lihat dalam beberapa waktu apakah sistem offline sudah bisa dijalankan kita sesuaikan dengan situasi dan kondisi saja, " tambahnya.
Reporter : Asrul/Nurfadillah Redaktur : Ihdal
Diterbitkan oleh : Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Red Line IAIN Parepare, Pemimpin Redaksi : Slamet Febrianto . Wakil Pemimpin Redaksi : Marwan Prajayana, Sekretaris Redaksi : Windha Astuty M, Bendahara Redaksi : Nurfadillah, Divisi Redaktur : Ihdal Husyeni, Andi Aisyah, Hamzah, Divisi Liputan : Satriani Muis, Hamriana, St. Suhaela Divisi Layout : Muh. Adhal, Syahrul Maini, Kusumawardani Divisi Website & IT : Hasan Azhari, Nurfitri Zalsabila, Nur Alviana Nasir, Nita Aulia Divisi Sirkulasi dan Iklan : Sri Hastuti, Nurul Mutmainnah, Hamran Hamka, Asnita Divisi Event Oganizer : Leni Fatmala, Andi Nur Ramadani, Muh. Mahrufi, Imdah Melani Djunaedi Divisi Videografi : Suci Tri Handayani, Nurfitria, Ashar, Wahyuddin.
Keluh Kesah Sistem Kuliah Online
P
andemi Covid - 19 hingga saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat khusunya palajar dan tenaga pen-
didik. Salah satu perguruan tinggi di Kota Parepare yakni Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare saat ini masih menerapkan sistem kuliah dalam jaringan (Daring), tak ayal membuat mahasiswa berkeluh kesah terhadap proses pembelajaran yang terbilang rumit.
Nurfadillah, seorang mahasiswa semester IV mengaku bahwa selama Pandemi Covid-19 semua berubah dari yang dulunya dilakukan secara bersama-sama sekarang dilarang untuk berkerumun. "Salah satu yang dirasakan harus menerima pembelajaran secara online dan menimbulkan banyak dampak yang kurang baik bagi saya dan rekan mahasiswa lainnya. Dimana yang terjadi kurangnya perhatian Dosen terhadap mahasiswa saat proses pembelajaran, sekarang ini hanya mampu memberikan materi, teori-teori lalu memberikan tugas resume yang hanya memberikan pemahaman kurang jelas dan sulit dimengerti oleh mahasiswa," jelasnya.
Bukan hanya sistem, polemik Uang Kuliah Tunggal (UKT) juga tak lepas dari cibiran mahasiswa, dimana nominal yang ditetapkan berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi yang se"Beda halnya dengan kuliah dang luluh lantak di tengah pantatap muka (offline) karena bisa demi. berinteraksi secara langsung antar Berikut tim kami me- dosen dan mahasiswa, penjelasan rangkum beberapa tanggapan serta juga lebih mudah dimengerti dan keluhan mahasiswa terkait sistem dipraktekkan bukan hanya teori perkuliahan di IAIN Parepare. saja dan apa yang tidak dipahami
akan dijelaskan lebih detail lag," tutupnya. Senada dengan Sitti Nurasisah, mahasiswa semester VI mengaku tidak puas dengan sistem pembelajaran saat ini, dimana seorang dosen hanya menjelaskan melalui aplikasi dengan jangka waktu yang singkat. "Saya tidak merasa puas ketika dosen mejelaskan melalui aplikasi zoom atau lainnya. Beda dengan kuliah offline, walaupun hanya berbeda media ada secara langsung dan tidak langsung. Kuliah online pun juga dibatasi waktu ketika melakukan zoom ketika ingin presentasi, sedangkan tugasnya tidak dibatasi," ungkapnya. Alif Marwan Hanan salah seorang mahasiswa IAIN Parepare mengungkapkan keluh kesahnya terhadap kuliah offline. "Kurangnya komunikasi antara dosen dan mahasiswa yang seharusnya terjalin dengan baik tapi tidak dikarenakan proses kuliah
ini dilakukan secara daring. Hal ini juga sangat merugikan pihak keluarga maupun mahasiswa khususnya dari segi finansial, baik itu nominal UKT atau lainnya," ungkapnya. "Harapan ke depannya semoga kuliah secara tatap muka ataupun offline bisa terealisasikan dengan cepat," harapnya. Salah seorang mahasiswa lainnya turut mengungkapkan kendala dalam perkuliahan yang dilakukan secara online. "Ada beberapa kendala yakni akses jaringan yang kurang memadai, perkuliahan yang kurang interaktif seperti beberapa materi yang kurang jelas karena impressionnya beda ketika diajar langsung atau face to face dengan via elektronik, kendala berikutnya yaitu pendidikan karakter atau perilaku mahasiswa yang kurang, pembelajaran kadang terkesan terburu-buru, tugas menumpuk dengan deadline yang singkat, kemudian kendala terakhir yaitu banyaknya pengeluaran budget untuk membeli paket data internet," jelas Takdir.
oleh Hasnurul mahasiswa Prodi ALKS yang mengaku nominal UKT terlalu tinggi tidak sesuai dengan kondisi ekonomi mahasiswa. "Nominal UKT terlalu tinggi sedangkan kita belum sepenuhnya menikmati fasilitas kampus. Selain itu, pengeluaran untuk membeli paket data internet juga cukup besar padahal materi yang diberikan kurang dipahami karena tidak dijelaskan secara langsung," tuturnya. Tak hanya mahasiswa, dosen yang mengajar juga tidak lepas dari kendala selama proses kuliah daring berlangsung.
kan suatu kewajiban yang mengharuskan saya untuk mencari solusi, mencari daerah yang lebih mudah untuk mengakses jaringan meskipun jarak tempuh lumayan jauh. Selama kuliah online ini mata saya juga malah bertambah minusnya," jelas Arwin, M. Si, salah seorang tenaga pendidik di IAIN Parepare. Dr. A. Nurkidam, M. Hum juga mengungkapkan beberapa kendala yang dialami selama mengajar melalui sistem daring. "Adanya perubahan Aplikasi dari Google Classroom ke Edlink, membuat para tenaga pendidikan mempelajari sistem tersebut. Kerugian lainnya ada pada kondisi kesehatan mata yang menurun akibat paparan radiasi dari komputer ataupun smartphone. Beberapa mahasiswa tidak mengikuti mata kuliah karena alasan jaringan dan paket data internet yang habis, tapi saat mereka mengikuti perkuliahan, mereka hanya menampilkan foto profil bukan video seperti seharusnya," terangnya.
"Sebenarnya kuliah online di tengah Covid seperti ini adalah solusi terbaik dalam proses kegiatan belajar mengajar, tak bisa dipungkiri bahwa aktivitas tersebut tidak berjalan sesuai ekspektasi kita dan itu disebabkan oleh beberapa hal yaitu, Jaringan, jaringan ini adalah masalah terbesar, tidak hanya di kalangan mahsiswa akan tetapi tenaga pengajar terutama yang tinggal di Reporter : Hayati/Faisah daerah terpencil yang susah untuk Keluhan lainnya diutarakan mngakses jaringan, tpi ini merupa- Redaktur : Hamsah
Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar (DJTD) 2020
Kongres LPM Red Line
KPM dan PPL Segera Dilaksanakan, Simak Sistematikanya
P
elaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare pada tahun 2021 masih menggunakan sistematika seperti tahun sebelumnya, (04/03). Dengan beberapa syarat wajib dimana mahasiswa program sarjana yang akan mengikuti KPM dan PPL yang diagendakan terlaksana di bulan Maret hingga Juni oleh kampus IAIN Parepare. Sebagaimana harus terdaftar sebagai mahasiswa IAIN Parepare pada semester berjalan, lulus mata kuliah minimal 110 SKS, memiliki SK pembimbing skripsi atau berita acara persetujuan judul penelitian skripsi, mempunyai surat keterangan lulus baca AlQur'an dari Ma'had Al-jami'ah, tidak sedang menjalani sanksi akademik dan melakukan pelanggaran kode etik mahasiswa, mendapat surat dari Dekan Fakultas serta memenuhi persyara-
tan administrasi lainnya yang saat ini pihak LP2M masih ditetapkan oleh pelaksana menunggu SK Rektor tentang pakegiatan. nitia KPM dan mahasiswa menZainal Said, Ketua Lem- centang KPM Praktik agar pihak baga Penelitian dan Pengabdian LP2M mengetahui berapa jumlah mahasiswa yang Kepada Masyarakat (LP2M) men- pastinya jelaskan terkait sistematika KPM akan ikut," lanjutnya. yang masih seperti semester kemarin. "Masih dalam suasana pandemi Covid-19 jadi pelaksanaan KPM dari rumah artinya di wilayah tempat tinggal masingmasing. Namun aturan ini bisa saja berubah tergantung keputusan Pimpinan, akan tetapi sampai sekarang ini belum ada. Jadi pelaksanaan KPM masih tetap seperti semester kemarin," jelasnya.
"Sedangkan untuk pembagian tempat pelaksanaan KPM, jika masih seperti semester kemarin akan ditempatkan di tempat tinggal atau domisili, akan tetapi untuk KPM angkatan ini belum ada pertemuan dengan Pimpinan, apakah masih seperti pelaksana KPM semester kemarin, karena SK panitianya belum terbit," terang Ketua LP2M. "Sedangkan untuk sistematika pelaksanaan PPL itu sendiri masih sama dari tahun sebelumnnya yakni ditempatkan di instansi atau dinas sesuai dengan jurusan mahasiswa," tutupnya kemudian.
Lebih lanjut, Zainal Said mengatakan kepada Tim Redaksi LPM RedLine bahwa KPM akan dilaksanakan sesuai jadwal yang di agendakan yakni pada bulam Maret hingga Juni. "Jadi pihak KPM sudah mengirim pengusulan Surat Keputusan (SK) panitia na- Reporter : Esa/Artika mun masih dalam proses. Sampai Redaktur : Andi Aisyah
DAFTAR NAMA NAMA PEJABAT BARU YANG RESMI DILANTIK PADA AWAL BULAN 1 2021
PENGURUS BARU ORGANISASI KEMAHASISWAAN PERIODE 2021 Nama : Muhammad Fajar TTL
: Parepare/19 Juni 1999
Asal Kota : Parepare Agama : Islam Fakultas/Prodi : Fuad/Sosiologi Agama Jabatan : Ketua DEMA-I
Nama : Andi Muhammad Rismal TTL: Parepare 02 Agustus 2000 Asal Kota : Parepare BTN Pondok Bahagia Inda Jabatan : Ketua DEMA Tarbiyah
Nama : Wahyudi Rusdi TTL
: Babana, 15 Juni 1999
Asal Kota : Pinrang Agama : Islam Jabatan : Ketua SEMA-I
Nama : Hafis TTL: Baranti/13 Juli 1999 Asal Kota : Sidrap Asal Kota : Sidenreng Rappang Jabatan : Ketua SEMA Tarbiyah
Nama : Muh. Fajar
Nama : Firman
TTL: Malaysia, 21 Mei 1999
TTL: Barugae, 04 Maret 2000
Asal Kota : BTN Citra Yasmin
Asal Kota : Pinrang
Motto : Don't easily believe something
Motto : Jadilah diri sendiri
Jabatan : Ketua DEMA Febi
Jabatan : Ketua SEMA Febi
Nama : Hasniati
Nama : Hamza zakaria
TTL: Teteaji, 2 Juni 2020
TTL: Tanete, 09, januari 2000
Asal Kota : SIDRAP
Asal Kota : Kab.polman
Motto : Man Jadda Wa Jadda
Agama : Islam
Jabatan : Ketua DEMA Fakshi
Jabatan : Ketua SEMA Fakshi
Nama : Agung Arra
Nama : Wahyuddin
TTL: pinrang 17 Agustus 2001
TTL: Makassar, 10 September 1999
Asal Kota : Pinrang
Asal Kota : Makassar
Agama : Islam
Agama : Islam
Jabatan : Ketua Dema Fuad
Jabatan : Ketua SEMA Fuad
Nama : Muhammad Anno
Nama : Muslimin Resi
TTL: Bulu, 27 mei 2000
TTL: Lamahala , 02 Mei 1998
Asal Kota : Pinrang
Asal Kota : Flores Timur NTT
Jabatan : Ketua Animasi
Jabatan : Ketua Mispala Cosmosentris
Motto : Lahir.Untuk.Mati
Motto : Ikhlas dan Sabar Merawat Alam
Nama : Muhammad Fajrin
Nama : Muhammad irsan
TTL: Makassar, 24 Mei 2000
TTL: Pinrang, 12 Juni 1999
Agama : Islam
Asal Kota : parepare
Asal Kota : Makassar
Agama : Islam
Jabatan : Komandan KSR-PMI unit 01 IAIN Parepare
Jabatan : Ketua Libam
Nama : Muh Sandi Gunawan
Nama : Slamet Febrianto
TTL : Benteng. 12 agustus 2000
TTL: Tondo Bunga 11 jFebruari 2000
Asal Kota : Pinrang
Asal Kota : Pinrang
Jabatan : Ketua Porma
Agama : Islam
Motto : santai dan bahagia menjalani kehidupan
Jabatan : Pemimpin Redaksi LPM Red Line
Nama : Rezki
Nama : Muh. Ismail
TTL: Pinrang, 02 Januari 2000
TTL : Sabamparu, 02 Agustus 1999
Asal Kota : Pinrang
Alamat : Pinrang
Agama : Islam
Motto : Membatu selagi bias
Jabatan : Ketua Dewan Putri
Jabatan : Ketua Dewan Putra
Nama : Sumardin
Nama : Dzuljabbar
TTL: Tondo Bunga 16 juni 2000
TTL: 28 Oktober 1999
Asal Kota : Pinrang
Asal Kota : Sidrap
Agama : Islam
Agama :Islam
Jabatan : Ketua Kempo
Jabatan : Ketua LDM
Nama : Muh.Iqram TTL: Batu Malando, 05 08 1998 Asal Kota : Pinrang Jabatan : Komandan Resimen Mahasiswa Sat.709 IAIN Parepare Motto : Setia sampai saat terakhir dalam keyakinan
Kondisi Kampus Hijau Tosca di Masa Pandemi
Beginilah Kondisi felapon dan jendela di mesjid Alwasilah yang mengalami kerusakan dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak kampus.
Meskipun kuliah ofline belum di laksanakan, kondisi jalan ke fakultas tarbiyah mengalami kerusakan, mahasiswa harapkan perbaikan jalan.
Inilah dia wajah baru Pintu gerbang utama kampus IAIN Parepare yang terletak di jalan poros Parepare– Pinrang, dimana Pintu gerbang yang didesain dalam simbol keberagaman sebagai cermin ke- Indonesia-an kita yang beraneka macam ras, suku dan agama.
Persepsi "Pandemi COVID-19 mestinya Bersahabat" Ahmad Muhaimin, Prodi Komunikasi Penyiaran IslamSekarang ita dihajar oleh kampus kemudian di terlantarkan oleh Negara dan lagi-lagi tentang corona. Corona berbicara, akibat kebijakan pemerintah yang terlalu membatasi masyarakat sebagai salah satu bentuk konkrit untuk menghentikan penyebaran covid-19, tetapi dampaknya berimbas pada perekonomian keluarga mereka dan juga akibatnya banyak kepala keluarga yang terpaksa berputar haluan dari yang bekerja di perkantoran kini banting tulang jadi pedagang kaki lima, namun ini bukan titik penekanan saya, jadi penekanan saya lagi-lagi tentang kebijakan UKT, nilai tidak fleksibel dalam hal ini sebab masyarakat dilema tentang kebutuhan keluarga mereka sedangkan anak juga dilema apakah berhenti kuliah atau masih lanjut, sementara biaya pendidikan sekarang ini tidak mengalami penurunan, makanya orang berpandangan bahwa pandemi covid-19 terlalu berimbas kepada perekonomian keluarga dan berdampak pula pada dunia pendidikan. Menurut pandangan saya pemerintah telah mengeluarkan diktum UUD No.25 tahun 2020 tentang UKT yang mesti dibayar oleh setiap mahasiswa. Muzakkir Prodi MPI Semester VI Sudah setahun lebih pandemi covid-19 merajalela di dunia hingga berimbas kepada faktor ekonomi, terkhusus dalam dunia pendidikan kampus yang dimana banyak dari mahasiswa yang kewalahan dalam membayar UKT sebab faktor covid-19 sedangkan disisi lain ekonomi keuangan orang tua yang menurun. Selain itu yang menjadi boomerang bagi mahasiswa yakni tidak digunakannya fasilitas kampus yang sekiranya itu menjadi kerugian terbesar khususnya bagi mahasiswa, sebab ketika ingin diteliti lebih mendalam lagi perkuliahan secara tatap muka pun belum pasti dipahami secara detail oleh mahasiswa, apalagi ketika perkuliahan berbasis online sekiranya banyak materi yang hanya terbuang sia-sia tanpa ada pemahaman atas materi yang diberikan. Apakah kita harus terus menerus pada problem ini kawan? Ekonomi terkisis ilmu tak di dapat, dimana letak tupoksi daripada perguruan tinggi itu?
Muhammad Fajar Mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama (SA) Presiden Mahasiswa IAIN Parepare, Cukup kompleks dari pandangan kami bila memuat bahan terkait UKT, meskipun secara tanggung jawab ini merupakan tugas kami, tetapi kami tidak memiliki otoritas kebijakan UKT akan tetapi sepenuhnya kebijakan terdapat pada pimpinan kampus. Terakhir dari saya masalah bersama seperti ini sebaiknya diselesaikan dengan kolektif dan menyentuh sampai ke akar-akarnya karena ini menyangkut orang banyak, terkhusus mahasiswa yang bermasalah ekonominya dan kami dari DEMA-I selalu membuka ruang diskusi terkait polemik UKT ini tanpa membatasi diri dengan alasan COVID-19.
Firman Nurhidayat Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Semester VIII Akrab disapa Bolang lowita, Sudah setahun lebih mahasiswa/i di haruskan kuliah online, kuotanya mengalir tapi ilmunya macet. Kuliah ofline saja kadang susah masuk apalagi kuliah online yang terkendala jaringan dan pembeli kuota yang berdampak pada ketidakefektifan proses pembelajaran. Terlebih orang tua yang terkena PHK terjadi dimana-mana tanpa memilah orang tua yg menanggung biaya perkuliahan anaknya atau belum punya anak, bayangkan saja orang tua yang terkena PHK serta UKT sang anak yg mesti di bayar dengan segera mungkin namun kampus tak mau tahu akan hal itu. Kejam bukan?.
Salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, Terkait dengan dampak covid 19 terhadap UKT mahasiswa ini jelas salah satu polemik, karena tidak semua mahasiswa secara ekonomi itu memadai apalagi adanya Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari pemerintah, sehingga ini berdampak bagi orang tua mahasiswa yang tidak mempunyai penghasilan untuk melanjutkan jenjang perguruan tingginya akibat terkenda pada wilayah yang UKT. UKT seharusnya di setarakan dengan mahasiwa yang secara ekonomi nya kurang mampu, supaya tidak ada lagi mahasiwa yang terpaksa berhenti dikarenakan ketidakmampuannya mmbayar uang UKT yang ada.
Muh. Nashar mahasiswa Prodi Hukum Pidana Islam (HPI) semester VI akrab disapa Cekibar, Jadi
sudah 1 tahun semenjak virus corona atau covid-19 hadir di Indonesia, selama itu pula kesulitan Ekonomi masyarakat jadi mewabah. Kesulitan ekonomi juga sangat berdampak pada bidang pendidikan, khususnya bagaimana Mahasiswa dalam hal membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang seharusnya memberikan kebijakan dan keringanan sesuai dengan peraturan Mendikbud No.25 tahun 2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan, namun justru yg hadir dilapangan adalah sebaliknya, banyak kemudian mahasiswa yang terkendala dan terbebani karena tidakmampu membayar UKT, musabab tidak adanya keringanan pembayaran UKT, ditambah lagi orang tua yang kehilangan pekerjaan karena di Pemutusan Hak Kerja (PHK) secara sepihak dan sulit mendapatkan pekerjaan di situasi pandemi seperti sekarang ini.
Dimana Ada Kemauan Disitu Ada Jalan
P
endidikan adalah salah satu jalan untuk mensejahterakan hidup, banyak hal yang ditempuh seseorang agar mendapatkan pendidikan yang layak. Cucuran peluh dan beragam rintangan akan dilalui dengan keyakinan semua hal tersebut akan terbayar indah nantinya. Dr. Nurhikmah, M. Sos.l membuktikan hal tersebut, dalam kondisi hamil beliau dapat menyelesaikan gelar Doktor (S3) dalam jangka kurang lebih empat tahun. Menurut ibu empat anak ini, kondisinya yang sedang hamil bukanlah penghambat untuk menyelesaikan pendidikan, akan tetapi justru kehamilan yang selalu membuat beliau untuk tetap semangat dalam menyelesaikan pendidikan gelar Doktornya. Nurhikmah dilahirkan di Kajura, Cenra Kabupaten Bone pada tanggal 07 September 1981 dari pasangan H. Abdul Majid Beddu (ayah) dan Hj. Hafisah Salewe (ibu), anak ke-8 dari 9 bersaudara. Selain itu, beliau juga adalah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) merupakan istri dari H. Marzuki Rasyid. Saat ini pasangan tersebut telah dikaruniai 4 orang anak putra-putri yang diberi nama Zayed, Azzah,
Aqilah, Angina, dan gat singkat. Dibalik waktu sekarang sedang mengan- itu ada harapan dan dung anak ke 5. penantian keluarga dibaliknya. Motivasi terbesar Saat tamat di bangku dalam menyelesaikan studiSekolah Menengah Atas nya adalah kehamilan, anak (SMA)/sederajat, beliau -anak, suami, dan keluarga melanjutkan pendidikan besarnya. Bahkan beliau pada tahun 2000 dengan mengakui bahwa setiap mengambil program Sarjakehamilannya itu selalu na (S1) di Universitas Islam membawa Negeri berkah bagAlauddin inya. Makassar dan dapat Kadang selesai -kadang saat tahun disela 2004. Rukesibukannya, panya anak-anak besetelah 4 liau selalu tahun memempertanyakan kapan nyelesaikan program S1 ibunya menyelesaikan tidak menyurutkan niat be- studinya. Beliau menjawab liau untuk menempuh pen- pertanyaan anak-anaknya didikan sehingga pada ta- dengan jawaban yang hun 2006 beliau kembali penuh dengan harapan, mengambil program S2 dan dengan cara meminta doa dapat selesai pada tahun dari anak-anaknya. 2008. Akhirnya dengan Nurhikmah sangat kegigihannya, pada tahun beruntung karena beliau 2009 beliau menjadi Dosen memiliki suami yang selalu tetap pada Program Studi mendukungnya. Siap sedia Manajemen Dakwah untuk menemani beliau Fakultas Ushuluddin Adab kapanpun itu, tentu dan Dakwah IAIN dukungan tersebutlah yang Parepare. Tak sampai dismendorongnya sehingga itu, beliau juga akhirnya bisa meraih gelar dapat menyelesaikan gelar Doktornya. Doktor (S3) dalam kondisi Dibalik capaian tersedang hamil. sebut tentu ada hambatan Beliau menempuh dan rintangan yang dilalui pendidikan S3 selama kubaik itu korban tenaga ataurang lebih 4 tahun, tentu itu pun pikiran. Semuanya tidbukanlah waktu yang sanak berjalan mulus, ada
rintangan yang cukup besar selama menempuh studinya. Pernah suatu waktu beliau kehilangan laptop saat menghadapi ujian hasil sementara belum backup karena masih dalam tahap penulisan, karena insiden tersebut beliau harus menerima takdir harus dicutikan selama satu semester. Sikap optimis dan kegigihannya membantu dalam menyelesaikan studi, beliau kembali menguatkan dirinya dengan berkata. "Rintangan itu tidak akan ada kalau kemauan kita bulat, Man jaddah wa jaddah siapa bersungguhsungguh pasti mendapatkan hasilanya". Kata motivasi itulah yang membuatnya bangkit dan tidak mudah menyerah. Dalam kesempatan ini, tim kami meminta motivasi dari beliau untuk Mahasiswa IAIN Parepare. "Semangat belajar dan pantang mengeluh, utamakan pendidikan dan tidak ada waktu untuk cinta, karena cinta dengan lawan jenis adalah penghambat besar dalam studi dimana dapat menguras waktu, pikiran, dan perasaan".
Reporter : Rastina Redaktur : Ihdal
Tindak Tanduk COVID-19 dan Enigma Kampus
F
enomena covid-19 ini tentunya memberikan dampak yang sangat kompleks bagi setiap kehidupan individu, hubungan antar individu, atau hubungan kelompok yang berdampak pada skala mikro, meso, hingga makro.
ganisasi kemahasiswaan IAIN Parepare adalah apabila adanya pembatasan berkegiatan organisasi kemahasiswaan secara offline, sementara menurut kami untuk berkegiatan sudah ada pedoman berkegiatan yang dikeluarkan oleh pimpinan, jadi selama sesuai Adanya pembatasan aktivi- dengan pedoman dan mengikuti tas masyarakat manuai kemeroso- protokol kesehatan 5M tentunya tan ekonomi terhadap masyarakat itu adalah hal yang sah-sah saja. yang tidak bisa melakukan aktifiTentunya butuh waktu yang tas produksi, distribusi, konsumsi, lama untuk bertransformasi dari meningkatnya jumlah penganggu- kegiatan yang offline menjadi ran, dan terbatasnya peluang kerja online karena berbicara mengenai sangat berdampak besar tehadap kegiatan organisasi kemahatatanan struktur masyarakat dan siswaan tidak hanya berbicara tenmenimbulkan perubahan sosial tang terlaksana atau tidak tapi dalam masyarakat. yang perlu diperhatikan adalah Selain sektor ekonomi dan bagaimana outputnya. sosial, sektor yang juga terkena dampak yang sangat fatal adalah sektor pendidikan, pembatasan masyarakat tentunya memaksa peserta didik atau mahasiswa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring sementara melihat kondisi, belum ada sistem yang tepat untuk menggantikan pembelajaran tatap muka secara efektif dan masih banyak lagi ketidaksiapan karena kurangnya akses jaringan di beberapa wilayah untuk menunjang pembelajaran jarak jauh.
Uang Kuliah Tunggal (UKT) selalu menjadi perbincangan dan menjadi polemik bagi setiap mahasiswa di akhir semester menuju ke awal semester baru. Setelah ditetapkannya Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana NonAlam Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional. Tentunya banyak memberikan kemerosotan pada ekonomi mahasiswa hingga dikeluarkan KMA No.515 Sangat kami sesalkan di or- Tahun 2020 tentang keringanan
uang kuliah tunggal pada PTKIN dampak bencana covid-19 dengan ketetapan adanya pengurangan uang kuliah tunggal atau perpanjangan waktu pembayaran. Kemudian diperpanjang masa keputusan tertuang pada KMA No.81 Tahun 2021 tentang perubahan pada KMA No.515 untuk memperpanjang waktu pengurangan UKT atau perpanjangan waktu pembayaran hingga semester genap 2020/2021 atau semester ini dan untuk semester depan. Beleid tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Rektor yang tertuang pada SK Rektor No.166 tahun 2021 tentang keringanan UKT Mahasiswa IAIN Parepare atas dampak bencana wabah covid -19 dengan prosedur mengajukan permohonan keringanan UKT ke Rektor melalui link yang telah disediakan (syarat dan ketentuan berlaku) dengan tiga variasi pemotongan, yaitu 17% untuk mahasiswa aktif, 30% untuk mahasiswa bebas kuliah, dan untuk mahasiswa terdampak bencana alam. Untuk perpanjangan pembayaran telah dilakukan karena sesuai tanggal akademik masa pembayaran yang seharusnya berakhir pada tanggal 19 Februari 2021 diperpanjang hingga 27 Februari 2021.
Pemotongan semester ini tentunya berbeda dari semester lalu yang pemotongannya hingga turun satu kelompok. Pengambilan kebijakan pemotongan 17% untuk mahasiswa aktif telah melalui banyak simulasi hingga diambil kebijakan sepersekian persen menurut bahasa Warek 2. Dengan jawaban seperti itu kami rasa masih kurang menurut kami karena dalam PMA no.16 tahun 2019 tentang STATUTA IAIN Parepare Bab X Pasal 85 dijelaskan bahwa pengelolaan keuangan Institut dikelola secara otonom, tertib, wajar, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab. Hal demikian kami rasa perlu transparansi pimpinan terkait perancangan anggaran semester ini. Sosialisasi pengurangan UKT kurang masif tentunya ini adalah salah satu penyebab kurangnya mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk membuat permohonan keringanan UKT dan beberapa yang baru mengurus di tahun ini masih ada beberapa yang tidak diluluskan karena tidak sesuai dengan prosedur atau melampirkan surat yang diminta sebagai bukti. Mengenai survei mahasiswa yang terdampak bencana telah dilakukan dan menurut laporan dari tim survei pada bencana alam setelah melakukan survey dengan pimpi-
nan beberapa dari mahasiswa diSulbar ada yang yang tidak dapat dihubungi dikarenakan lost contact atau ponsel tidak dapat dihubungi pada saat survey berlangsung. Beberapa perbincangan yang telah dibahas atau diskusikan adalah belum adanya keputusan pimpinan mengenai banding UKT untuk angkatan 2020 sesuai janji pimpinan yang diberikan kepada angkatan 2020 sebagai satusatunya solusi yang diperuntukkan untuk angkatan 2020 karena ketidakakuratan pada penentuan kelompok yang seharusnya sesuai dengan ekonomi mahasiswa akan tetapi diberikan batasan persen kuota mahasisiswa untuk setiap kelompok mulai dari kelompok 1 hingga 4 dan sisanya ditempatkan diUKT kelompok 5 dengan jumlah tanggungan Rp.2.300.000,maka sepatutnya banding UKT angkatan 2020 sudah ada kejelasan kapan dan bagaimana sistematikanya. Melihat pengalaman banding-banding sebelumnya yang juga sosialisasinya kurang masif, syarat yang begitu banyak, dan interval waktu yang mepet seolah-olah terkesan hanya banding yang formalitas. Perlu ada peningkatan pada banding angkatan 2020 yang terencana agar mereka dapat mempersiapkan diri dan mempersiapkan syarat atau dokumendokumen yang nantinya akan di-
ajukan untuk banding UKT. Pada beberapa banding-banding yang telah ada kami rasa kurang efektif. Harapan kami secepatnya ada kejelasan banding dari pimpinan, melihat nantinya teman-teman angkatan 2020 sudah mengadakan kuliah tatap muka dan bisa mempersiapkan diri untuk banding UKT dan ditempatkan sesuai kemampuan ekonomi masingmasing.
Muhammad Fajar
Bukan hal yang mudah rasanya bangkit dalam keterpurukan yang lama seperti ini, tapi dengan semangat juang kolektif dan harapan besar hal ini akan berlalu kita bisa atasi bersama-sama karena ini menyangkut solider bukan soliter semata, semoga kita selalu dalam lindungan yang kuasa dan dijauhkan dari marabahaya.
Reporter : Anisa Anwar Redaktur : Andi Aisyah
Perubahan setelah terjadinya pandemi Covid-19
S
etahun sudah kehadiran ma pandemi dan selalu memper- membuat saya merasa stress pandemi Coronavirus hatikan kesehatan. sendiri, itu kenapa saya katakan Disease 19 (Covid-19) pandemi satu tahun ini melatih yang telah mengubah tatanan kesabaran dan ikhlas karna kita dunia dalam waktu singkat. Bagi benar diuji. saya pribadi selama setahun ini Selain masalah ekonomi, banyak perubahan dan pelajaran penerapan pembelajaran online yang didapat selama Covid-19, pun menjadi masalah karena sulit dimulai dari pentingnya menjaga membagi waktu dan beberapa kesehatan mungkin dulunya acu perbedaan belajar offline dengan tak acu terhadap diri sendiri, tapi online. Masalah terkait hal ini disekarang Covid-19 mengajarkan mana terkendala akses jaringan kita untuk menyayangi diri sendiri sehingga banyak rekan mahasiswa dan lebih menjaga serta mengatur yang mengeluh terhadap nilai pola hidup sehat. yang diperoleh, suka duka panDi tengah pandemi ini kita Selama setahun Pandemi ini demi selama setahun Pandemi diajarkan seperti itu lebih dekat perlu kita lebih memperhatikan menguji dan menguras kesabaran. dengan keluarga dan lebih banyak diri sendiri tetap sering berkomuTetap hadapi perubahan waktu luang dalam mengem- nikasi dengan keluarga walau yang terjadi, terus berdoa untuk bangkan skill, keterampilan menghabiskan waktu dirumah kita bisa yakin melewati semua ini, akreditas, contohnya memiliki dituntut untuk tetap beraktivitas terus belajar untuk hasil yang di waktu lebih untuk berkomunikasi dan tidak lupa belajar. Banyak maksimal. "Selalu saya tanamkan dan bercengkerama dengan sekali peluang selama Covid-19 prinsip orang tua saya, pandemi keluarga salama satu tahun ke- untuk lebih mendekatkan diri ini mengajarkan kita bersyukur, hadiran Covid-19. Namun kesedi- kepada Allah Swt, karena tetap jalani kehidupan dengan han pun ada sejak Covid-19 yang bagaimana pun sumber dari segala lebih kuat dan tetap jaga dulunya perkuliahan dilakukan di sesuatu berasal dari-Nya. kesehatan". kampus secara tatap muka Pandemi Covid-19 menghasekarang harus mematuhi aturan ruskan kita untuk lebih peduli pemerintah untuk tetap dirumah sesama dan meningkatkan husaja, tidak ada kerumunan seluruh manis. Apalagi perekonomian pembelajaran dilakukan secara yang merosok menjadi masalah online, namun mengajarkan untuk besar, hal ini pun keluarga saya mengharagai setiap moment sela- sendiri rasakan dampaknya dan
Berikut hasil survey yang kami dapatkan dari beberapa tanggapan Mahasiswa di Instagram LPM Red Line :
N O 1. 2.
3. 4 5.
PERTANYAAN Metode Belajar Apa yang Harapkan Kedepannya Apakah Anda Mendapat Bantuan dari Kampus ataupun Kementrian Agama selama Kuliah Daring Apakah Teman-Teman Setuju Jika Dilaksanakan Kuliah Offline Apakah Anda Memahami Materi Selama Kuliah Daring Apakah Teman-Teman Puas dengan Sistem Kuliah Daring
SURVEI
BESARAN PERSEN %
Daring
Luring
13 %
87 %
Ya
Tidak
40 %
60 %
Ya
Tidak
86 %
14 %
Paham
Tidak Paham
15 %
85 %
Puas
Tidak Puas
10%
90%
Alamat : Pasar Tradisional Modern samping Jompie, Kec.Soreang Kota Parepare