Sino Aksi
Buletin Edisi 1 April 2021
Masa Pengenalan dan Pembinaan Kader (MPPK) 1 Tahun 2021 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Pimpinan Umum Muh. Syahrial B. Pemimpin Redaksi Febby Diah Syahputri Divisi keredaksian Trisna Asma Sakti L.L. Aminah Karima Aridya Resky Amalia Sumarta Septrina Kurniartika Maria Alvenia Chaterina Maria Dyota Bagus K. Anggista Dwi Maharani S. Muh. Aldi Rizaldi Koordinator Teamwork Anggista Dwi Maharani S. Reporter Adem Pratiwi Sm A. Muh. Hanif Abdillah Rezky Amalia Sumarta
Sumber gambar: instagram.com/p/COBqljqJlz0/?utm_source=ig_web_copy_link Editor Maria Dyota Bagus K. Layouter Aminah Karima Aridya
Salah satu tahap pengaderan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas aaaa Hasanuddin (BEM Kema FK Unhas) yang rutin dilaksanakan adalah Masa Pengenalan dan Pembinaan Kader (MPPK). Akan tetapi, terdapat perbedaan pada MPPK yang dilaksanakan tahun .
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
1
Sino Aksi 2021 ini. Tahun ini, MPPK dilaksanakan dua kali dengan nama kegiatan MPPK 1 tahun 2021 dan MPPK 2 tahun 2021. Perbedaan kedua kegiatan ini adalah pada sasaran kegiatannya. MPPK 1 ditujukan kepada angkatan 2020 dan MPPK 2 ditujukan kepada angkatan 2021. Hal ini terjadi karena pada tahun 2020 tidak dilaksanakan proses pengaderan, sehingga angkatan 2020 menjalani proses pengaderan di tahun 2021 Tepat pada tanggal 24 April 2021, telah dilakukan pembukaan MPPK 1 tahun aaaa 2021 yang menandakan dimulainya rangkaian acara MPPK 1. MPPK 1 merupakan salah satu tahap pengaderan formal mahasiswa FK yang nantinya akan dilanjutkan dengan Basic Student Leadership Training (BSLT). Sedangkan, untuk pengaderan nonformal adalah inagurasi yang diadakan untuk simbolisasi penerimaan mahasiswa baru menjadi bagian dari Keluarga Mahasiswa (Kema) FK Unhas. Berbeda dari tahuntahun sebelumnya, MPPK tahun ini diselenggarakan secara online. Namun, semangat dari panitia tetap maksimal. A. Muh. Yogama atau akrab disapa dengan Yoga, Ketua MPPK 1 tahun 2021, aaaa memberikan penjelasan bahwa MPPK 1 tahun ini yang diadakan secara online menggunakan aplikasi zoom meeting setiap hari sabtu selama kurang lebih 4 minggu. MPPK 1 tahun ini mengangkat tema “Society 5.0” yang bertujuan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada pada revolusi industri 4.0, serta untuk menyatukan atau menyelaraskan konsep teknologi dengan kehidupan manusia. Disamping itu, tema ini juga menyesuaikan dengan semboyan FK Unhas yaitu "From Digital to Humanism". Harapan saudara Yoga setelah adik-adik melewati MPPK 1 ini adalah mereka aaaa bahwa status mereka sekarang berada pada strata yang lebih diatas dan menyadari bukan lagi menjadi seorang siswa tetapi mahasiswa yang harus mampu memenuhi tuntutan dari segi peran dan fungsinya. Selain itu, salah satu peserta MPPK 1 tahun 2021, Muhammad Peyrouzi Isyraqi yangaaakrab dipanggil Pey, Koordinator Angkatan 2020 FK Unhas, menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh BEM Kema FK Unhas dapat menjadi wadah evaluasi bagi angkatan 2020 yang bisa dijadikan bahan untuk introspeksi diri dan menjadikan mahasiswa angkatan 2020 menjadi pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai pengaderan yang ditanamkan dalam kegiatan MPPK 1 tahun 2021 ini.
2
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
Sino Aksi
Pey juga mengungkapkan bahwa ia dan teman-teman seangkatannya merasakan a perubahan baik secara individu maupun hubungan sosial dengan civitas akademika di lingkungan kampus baik sesama angkatan 2020, senior, dosen, dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, penanaman nilai kesejawatan menjadikan hubungan antar mahasiswa angkatan 2020 semakin solid dan saling peduli satu sama lain tanpa mengutamakan ego masing-masing. Pey juga menambahkan bahwa kedepannya masih dibutuhkan interaksi yang lebih baik lagi agar teman-teman 2020 yang masih cenderung diam dan takut untuk mengutarakan pendapatnya mulai terwadahi dan dirangkul untuk sama-sama berjuang di lingkungan yang baru, di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
3
Sino Galeri
Pembukaan MPPK 1 2021
Sambutan Presiden BEM Kema FK Unhas, M. Radjadhillah S.
Pemberian Materi oleh Ilul Hidayat, S. Ked
4
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
Sino Galeri
Focus Group Discussion (FGD)
Peserta MPPK 1 2021
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
5
Sino Cerpen Yakin Pasti Bisa Karya: Rezky Amalia Sumarta Sinar mentari memasuki celahaaa..jendela kamar seorang gadis -celah manja yang masih tertidur lelap. Senyuman tipis di wajahnya menandakan ia sedang menikmati mimpinya yang indah. Rasanya tak ingin mimpi itu berakhir. Baru saja ia melihat dirinya berada dalam sebuah ruangan yang hijau nan cerah, seketika hilang begitu saja ketika alarmnya berbunyi dan membangunkannya.
di depan laptopnya untuk menanti pengumuman kelulusannya secara online pada pukul 11.00. Jari-jemari Dinda seakan menari di atas keyboard laptop menandakan kecemasan yang ia rasakan. Sekali-kali matanya memandang jam dinding yang tergantung di dekat foto keluarganya. Dinda sangat gelisah sebab ia merupakan anak satusatunya sehingga orang tuanya berharap besar kepada Dinda.
“Pagi, Dinda! Ayo bangun, Sayang. aa Bukankah hari ini adalah hari pengumuman kelulusan kamu?”, ucap seorang wanita berusia empat puluh tahun yang telah membuka pintu kamarnya, lalu membuka gorden jendela supaya cahaya mentari pagi masuk lebih banyak.
Namun, seketika kecemasan dan aa kegelisahan itu berubah menjadi kebahagiaan. Matanya tampak berbinarbinar saat ia melihat warna hijau bertuliskan “SELAMAT! ANDA DITERIMA” muncul di layar laptop Dinda. Ternyata, mimpi Dinda menjadi sebuah kenyataan.
“Iya benar, Ma. Aduh, bagaimana aaa ya, Ma? Aku khawatir sekali, hasilnya Ma”, Dinda terbangun dengan wajah yang sangat pucat.
“Mamaa! Alhamdulillah, aku lulus, Ma”,aateriakan Dinda memanggil mamanya dengan sangat histeris.
“Tidak perlu cemas, Sayang. Kita aaa saja kepada Allah. Apa pun serahkan hasilnya, itulah yang terbaik buat kamu, Sayang”, Mama Dinda berusaha menenangkannya. Dinda langsung beranjak dari aaaaaa tempat tidurnya untuk segera mandi dan sarapan. Dinda sudah siap duduk aa
6
“Alhamdulillah selamat, Sayang. aaasangat bangga denganmu, Nak!” Mama Rasa syukur Mama nampak dengan a air mata yang tidak dapat terbendung lagi sambil memeluk Dinda dengan erat. Suasana sangat pecah kala aaaa,,,..aa itu, menjadi tangis kebahagiaan. Begitu a
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
Sino Cerpen tidak disangka, beberapa bulan kedepan Dinda akan duduk dibangku perkuliahan yang mengharuskan ia untuk menjadi lebih dewasa. Dinda benar-benar bukan anak kecil lagi yang bisa bermanja-manja dengan mamanya. Sosok papa yang tidak lagi di sampingnya sejak ia kecil akibat perpisahan kedua orang tuanya, menjadikan ia satu-satunya anak yang sangat dekat dengan mamanya. Mama Dinda menaruh harapan yang sangat besar kepada Dinda agar kelak cita-citanya dapat tercapai dan menjadi anak yang sukses. Hasil pengumuman itu merupakan awal yang baik bagi Dinda dalam meraih kesuksesannya. Namun, Dinda selalu menyadari bahwa semuanya tidaklah mudah, butuh proses panjang dan perjuangan yang begitu besar. Tanpa berpikir lebih lama, ke..aaa... esokan harinya Dinda mulai mempersiapkan segala hal yang ia butuhkan untuk kuliah. Termasuk hal yang paling berat menurutnya ialah merantau ke tempat ia kuliah dan terpisah jauh dengan mamanya. *** Bulan demi bulan berganti. Tidak aaa tiba waktunya. Dinda akan terasa melangkahkan kakinya menuju ke kampus untuk mengikuti masa pengaderannya. Hari pertama menjadi seorang mahasiswa tentu menjadi hal a
yang sangat dinanti-nantikan. Pagi itu, suara nada dering mengalunaadari handphone Dinda yang berdering beberapa kali di meja belajarnya. Dinda pun terbangun dan hampir saja terlambat. Jam dinding yang menunjukkan pukul setengah tujuh memaksakan Dinda untuk beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil handphone yang tiada hentinya berdering. Ternyata mama meneleponnya. Memang, terasa sangat berbeda karena tidak ada lagi mama yang membangunkan Dinda langsung ke dalam kamarnya.
“Halo Dinda. Bangun, Sayang! Hari ini aa adalah hari pertama kamu pengaderan di kampus, Sayang. Ayo, bergegas dan jangan lupa sarapan ya, Sayang!” pinta mama dengan nada berusaha tetap tegar. “Iya, Ma. Doakan Dinda terus ya, Ma!aaa Semoga mama juga sehat-sehat selalu disana” jawab Dinda dengan menahan tangis. Matanya masih terlihat sembab karena tangisannya semalaman. “Amin. Semangat Dindaku Sayang!” a Mama Dinda. sorak “Ayo Dinda, kamu harus kuat! Ingat a mama ya, Din!“ pinta Dinda pesan dalam hati sambil mematikan telepon genggamnya.
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
7
Sino Cerpen Setelah siap, tepat pukul setengah a delapan, Dinda pun bergegas menuju kampus yang tidak jauh dari kosnya. Hanya butuh perjalanan selama kurang lebih sepuluh menit dengan berjalan kaki, Dinda pun telah sampai di kampusnya. Ternyata benar, Dinda terlambat. Semua mahasiswa baru pun telah berbaris rapi di depan para senior yang memimpin dengan tampang yang sangar. Semuanya telah bersiap untuk mengikuti acara pembukaan. “Kamu yang baru datang, cepat bera Dek!” seru salah seorang senior baris, sambil menunjuk ke arah Dinda. Dinda sangat panik dengan aaaaaaa suasana hari itu. Salah seorang senior datang menghampirinya, dan memintanya maju kedepan untuk mengakui kesalahannya dan menjelaskan alasan mengapa ia bisa terlambat kepada semua mahasiswa baru lainnya. Dinda pun berjalan ke depan. “Selamat pagi teman-teman semua! Sayaa Dinda, hari ini saya membuat kesalahan karena terlambat hadir di hari pertama. Saya terlambat karena bangun kesiangan. Maaf kakak-kakak dan teman-teman semua” jelas Dinda dengan suara bergetar. Ia tidak menjelaskan bahwa dirinya kesiangan karena menangis dan kurang tidur semalam .
8
aturan yang sangat ketat selama pengaderan yang melatih kedisiplinan dan tanggung jawab mahasiswa baru membuat Dinda kewalahan untuk beradaptasi. Semua terasa menegangkan dan tentu hal ini sangat berbeda dengan apa yang biasa dialami oleh Dinda. Hari itu seperti berlalu dengan begitu lambat, padahal ia masih harus menjalaninya selama satu minggu kedepan. Banyak serangkaian peristiwa yang a Dinda pada masa pengaderandialami nya. Semuanya seakan sulit untuk ia lupakan. Mulai dari kejadian yang menegangkan, menyedihkan, dan juga menyenangkan yang ia alami dengan teman-teman seangkatannya. Banyak hal baru yang diperoleh gadis manja itu dalam prosesnya beradaptasi dengan suasana baru. Masa pengaderan benarbenar hadir untuk membentuk karakter mahasiswa yang sebelumnya beragam menjadi padu. *** Hingga suatu saat… “Badan kamu sangat panas, Dinda! . kamu juga sangat pucat! Kamu Wajah sakit, Din?” cemas Vita yang merupakan teman satu kelompok Dinda selama proses pengaderan berlangsung yang kini duduk bersebelahan dengan Dinda.
Tidak hanya sampai di situ, per.aaa
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
Sino Cerpen Hari itu merupakan hari keempat aa.menjalani masa pengaderannya, Dinda namun Dinda ternyata kelelahan dan akhirnya terjatuh sakit. Kegiatan pada waktu itu adalah jelajah kampus, dimana mahasiswa baru akan dibawa oleh senior pendamping untuk menjelajahi seluruh ruangan yang ada di kampus itu. Sangat disayangkan, Dinda diminta oleh senior untuk pulang dan beristirahat di kosnya saja. Padahal ia sangat ingin sekali bisa berkeliling kampus untuk lebih mengenal lokasi kampus yang akan menjadi tempatnya menimba ilmu beberapa tahun kedepan. Jatuh sakit saat sedang merantau a memang bukanlah hal yang menyenangkan. Beruntungnya, Dinda memiliki teman-teman yang sangat baik dan perhatian dengannya. Mereka rela membantu Dinda dengan menemaninya kembali ke kos, menyampaikan surat izin sakitnya kepada panitia pengaderan dan hal lainnya yang tidak bisa ia lakukan sendiri. Beberapa hari proses pengaderan ternyata membuat mahasiswa baru bisa saling memahami dan membangun rasa peduli satu sama lain. Dorongan yang diberikan oleh teman-teman baru dinda itu sangat membantu dinda dalam menghadapi kondisinya. Di hari yang sama, Mama Dinda juga mendapatkan informasi dari teman-teman Dinda di kampus bahwa Dinda sakit. Ia pun aaaa
bergegas pergi meninggalkan pekerjaannya ke luar kota untuk menemui Dinda yang sedang sakit. Keesokan harinya, demam Dinda aaa mulai mereda. Ia tetap bersikeras untuk mengikuti masa pengaderannya meskipun dalam kondisi yang cukup lemah. Pagi itu, setelah meminum obat dan berdebat panjang dengan mamanya, akhirnya mama pun memenuhi keinginan Dinda. Mama Dinda memberikan syarat bahwa ia tidak boleh melakukan aktivitas yang berat dan mama harus tetap mendampinginya di kampus. “Ma, Dinda sudah dewasa, Ma! ........ tidak perlu khawatir sama Mama Dinda. Mama harus yakin bahwa Dinda bisa kok, Ma. Dinda harus belajar jadi anak yang mandiri!” kata Dinda sambil menggenggam tangan mamanya dengan berusaha untuk meyakinkan. “Ya sudah, Sayang. Kamu hati-hati, ya!” a dengan nada kecewa namun terasa lega karena melihat perubahan dari anaknya. Dinda hanya meminta mamanya aaa menunggunya pulang dari untuk kampus dan menemaninya di kos hingga masa pengaderannya itu berakhir. Dinda juga berusaha meyakinkan mamanya bahwa ia memiliki banyak teman di kampus yang dapat aa
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
9
Sino Cerpen mengembalikan semangat Dinda. Tampaknya Dinda memang sedikit lebih semangat lagi dari sebelumnya, tentu dengan hadirnya sosok mama di sampingnya. “Yap! Aku pasti bisa! Aku ini hanya a berat dengan mama! Apalagi rindu sekarang ada mama, aku pasti lebih semangat!” gumam Dinda sambil berjalan menuju kampus. *** Hari terakhir masa pengaderan. aaaa Tampaknya cuaca sedikit mendung dan begitu sejuk. Hari itu dimulai dengan rangkaian acara penutupan. Kemudian, dilanjutkan dengan salamsalaman dan saling memaafkan antara senior dengan junior. Puncak dari acara itu adalah pengumuman peserta terbaik selama pengaderan berlangsung. Suasana kembali begitu menegangkan. Ternyata Dinda dinobatkan menjadi mahasiswa yang terbaik selama masa pengaderan itu. Dinda benar-benar tidak menyangka. Para senior memiliki penilaian tersendiri yang membuat Dinda itu memang pantas mendapatkan penghargaan itu. Hal ini tentu menjadi awal yang baik lagi bagi Dinda untuk memulai kehidupan sesungguhnya dalam dunia kampus. Senang bercampur sedih, setelah tibaaadi kosnya, ia kembali harus menerima kenyataan untuk berpisah lagi dengan mamanya. Sungguh berat. a
10
Perasaan Dinda begitu kacau. Nasihat demi nasihat pun dilantunkan oleh mama Dinda dengan nada semangat untuk memberikan lagi energi yang positif bagi anaknya dalam mengejar mimpinya. Ada suatu kalimat yang sangat tertanam dalam benak Dinda. “Nak, kamulah satu-satunya harapan adan sumber kebanggaan mama. Mama sekarang yakin bahwa kamu pasti bisa!” harap Mama Dinda sebelum kembali ke kampung halamannya. Tampak mata mereka berdua aaaaa berkaca-kaca dan mereka saling berpeluk erat. Klakson mobil penumpang pun terdengar, menandakan mamanya harus benar-benar pergi. Senja pun tiba. Awan terlihat begitu murung, suasana kembali sunyi, dan mentari pun pulang beristirahat. Dinda segera masuk ke kosnya dan menutup pintu kamarnya. Ia terlihat lebih kuat dan telah siap menghadapi hari esok. Bertahun-tahun telah berlalu. Dinda a beranjak sangat dewasa. Berkat sudah ilmu dan banyak pengalaman membuat dirinya lupa akan menjadi seorang yang manja. Dinda benar-benar telah merasakan jatuh bangunnya kehidupan. Sempat terlintas di pikirannya untuk berhenti kuliah dan pulang ke kampung halamannya. Namun, keinginan besar untuk membanggakan mamanya seakan menjadi cambuk untuk terus aaaaa
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
Sino Cerpen bangkit dan tidak menyerah. Tidak hanya itu, nilai-nilai pengadera an yang ia dapatkan juga telah menjadi dasar untuk membentuk karakter Dinda sehingga menjadikannya sosok yang kuat hingga saat ini. Ketika masa kelulusan itu tiba, Dinda tidak akan aaaa
pernah melupakan pengorbanan dan masa-masa sulit yang ia alami. Dinda telah membuktikan bahwa sifat manja bukanlah sebuah penghalang untuk dapat meraih kesuksesan. Usaha, tekad, lingkungan, dan doa yang tulus telah mewujudkan cita-cita yang ia impikan.
med.unhas.ac.id/sinovia
@LPM_Sinovia
@lpmsinovia
LPM Sinovia
Sumber gambar: Canva
Sekretariat Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Gedung Student Center (Lt. 2) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
@tbr6748d
BULETIN BULANAN EDISI 1 LPM SINOVIA
11