Best Buletin SDJ XXII LPM Sinovia- Kelompok 8

Page 1

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII

SALAM REDAKSI Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraqatuh. Salam perjuangan pers mahasiswa. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan buletin ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan buletin dan seluruh pihak yang telah membantu dan mendampingi kami.

SINO ILMIAH : VAKSIN COVID-19, TAK KENAL MAKA TAK KEBAL

Buletin perdana kami ini diterbitkan dalam rangka memenuhi tugas kami setelah mengikuti Sekolah Dasar Jurnalistik (SDJ) XXII yang diadakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Sinovia FK Unhas yang di dalamnya setiap kelompok harus membuat buletin dan nantinya akan diterbitkan.

Buletin ini merupakan wadah bagi kami untuk berkarya, menyalurkan ide, dan gagasan melalui sebuah tulisan serta merupakan wadah bagi kami untuk dapat mengimplementasikan materi-materi yang sudah kami terima.

SINO TIPS: MEMUTUS BERITA ‘HOAKS’ VAKSIN COVID-19

SINO PUISI : ACUH

Dalam buletin ini pembaca akan menemukan rubrikrubrik yang akan menambah wawasan mereka. Kami membawa tema “Vaksin COVID-19” pada rubrik besar kami, yaitu sino ilmiah. Selain itu, terdapat juga sino tips dan sino puisi yang merupakan rubrik kecil dalam buletin ini. Akhir kata, kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan buletin ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membenahi kekurangan dan kesalahan kami serta menjadikannya lebih baik.

Koordinator Liputan : M. Naufal Fathur Rahman

Reporter : Gretti Elsariani Lewa

Editor : Alimatur Rahimul M.

Layouter : Ayi Ari Kayika


SINO ILMIAH

VAKSIN COVID-19, TAK KENAL MAKA TAK KEBAL (GRETTI ELSARIANI LEWA) Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama satu tahun lebih di Indonesia dan sampai saat ini masih terus berlanjut. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada bulan Juli 2021, Kasus Covid-19 diprediksi melonjak 60-70 ribu per hari. Kasus yang terbilang cukup banyak ini membuat masyarakat dan pemerintah harus bekerja keras untuk menanggulangi penyebaran virus agar pandemi Covid-19 bisa segera teratasi.

mandiri untuk memutus penularan virus. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah membuat peta jalan vaksinasi yang dilakukan di dalam dua periode. Periode pertama direncanakan akan dimulai sejak Januari hingga April 2021 dan yang kedua akan berlangsung pada April 2021 hingga Maret 2022 nanti. Berdasarkan hasil Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/ Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) diketahui bahwa telah ditetapkan enam jenis vaksin untuk proses vaksinasi di Indonesia. Jenis-jenis vaksin yang telah ditetapkan di Indonesia di antaranya:

Vaksin Sinovac Sumber : dinkes.acehprov.go.id

Ada banyak cara yang telah dilakukan untuk menekan penyebaran virus yang masih terus berlanjut. Penetapan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak merupakan langkah utama untuk menghadapi Covid-19. Pemerintah juga telah melakukan testing, tracing, dan isolasi

2

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII

Sumber : Kompas.com


SINO ILMIAH Vaksin Sinovac yang diproduksi oleh Perusahaan biofarmasi di Beijing, China, dibuat dengan memanfaatkan CoronaVac, yaitu vaksin yang tidak aktif. Vaksin ini bekerja dengan menggunakan virus yang sudah dimatikan guna merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa risiko yang serius. Keunggulan utama dari vaksin Sinovac adalah dapat disimpan di lemari es standar dengan suhu 2-8 ˚C. Uji Klinis vaksin Sinovac pada bulan Januari 2021 ialah 50,40%. Vaksin Sinopharm

Sumber : sindonews.com

Vaksin Sinopharm diproduksi oleh perusahaan yang sama dengan Sinovac. Vaksin ini merupakan vaksin tidak aktif yang cara kerjanya hampir sama dengan vaksin Sinovac. Pada 30 Desember 2020, Sinopharm telah mengumumkan bahwa uji coba fase ke-3 vaksin menunjukkan nilai efektivitas sebesar 79%. Akan tetapi, Uni Emirat Arab mengatakan menurut hasil uji coba pada penelitian fase ke-3 menunjukkan angka efektifitas sebesar 86%.

Vaksin Moderna

Sumber : bharian.com.my

Vaksin Moderna atau mRNA-1273 dibuat oleh ModernaTX Inc., dengan tipe vaksin adalah mRNA. Berdasarkan bukti uji klinis, vaksin Moderna 94,10% dinyatakan efektif pada orang yang telah menerima dua dosis dan tidak memiliki bukti terinfeksi sebelumnya. Vaksin ini telah diuji cobakan pada orang yang memiliki risiko pajanan pekerjaan dan pada orang-orang dengan penyakit berbahaya. Vaksin menunjukkan efektivitas tinggi dalam uji klinis (kemanjuran) di antara orang-orang dari berbagai kategori usia, jenis kelamin, ras, serta etnis dan di antara orang-orang dengan kondisi medis yang mendasarinya, tetapi vaksin ini memiliki efek samping di tempat suntikan berupa perasaan nyeri, nyeri tekan, dan pembengkakan getah bening di lengan yang sama dari suntikan, bengkak (keras), dan kemerahan.

Pfizer BioNTech Nama vaksin Covid-19 dari Pfizer BionTech adalah BNT162b2, diproduksi

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII

3


SINO ILMIAH oleh Pfizer Inc. dan BioNTech dan termasuk golongan vaksin tipe mRNA. Berdasarkan bukti dari uji klinis, vaksin Pzifer-BioNTech 95% efektif mencegah penyakit Covid-19, yang dikonfirmasi di laboratorium pada orang tanpa bukti infeksi sebelumnya, setelah diberikan dua dosis dengan jarak tiga minggu antara dosis pertama dan kedua, namun durasi waktu pelindungan setelah diberikan vaksin belum diketahui lamanya.

Sumber : pikiran-rakyat.com

Efek samping penggunaan vaksin Pzifer-BioNTech adalah nyeri di tempat bekas suntikan, merasa kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, nyeri sendi, pembengkakan di tempat suntikan, kemerahan di tempat suntikan, mual, kurang enak badan, limfadenopati, dan terdapat kemungkinan kecil dapat menyebabkan alergi berat yang terjadi beberapa menit hingga satu jam usai mendapatkan dosis vaksin jenis ini.

AstraZeneca Vaksin AstraZeneca dibuat dari versi lemah virus flu biasa yang berasal dari simpanse yang telah dimodifikasi supaya tidak tumbuh pada manusia dan

4

hingga saat ini uji coba masih terus berlangsung.

Sumber : Mukisi.com

Vaksin AstraZeneca memiliki keefektifan secara rata-rata adalah 70%. Keunggulan lain dari vaksin tersebut adalah mudah untuk didistribusikan dikarenakan tidak memerlukan penyimpanan pada temperatur ruang yang sangat dingin. Adanya enam jenis vaksin yang didatangkan oleh pemerintah masuk ke Indonesia diharapkan dapat membantu untuk memutus jalur penyebaran Covid-19. Namun, beredarnya hoaks yang menimbulkan kekhawatiran menjadi salah satu hambatan untuk menjalankan rencana pemerintah yakni melakukan vaksinasi terhadap penduduk. Saat ini, dengan dimudahkannya masyarakat dalam mengakses internet, dapat menyebabkan banjir informasi yang diterima menjadi tantangan bagi masyarakat dalam menyaring berita. Berbagai macam sumber informasi kerap kali membawa kebingungan bagi masyarakat dalam menentukan sumber yang harus dipercaya. Tidak hanya itu, kemunculan hoaks atau pembe-

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII


SINO ILMIAH ritaan tidak benar kerap kali membawa pertentangan di antara suatu kelompok masyarakat disebabkan masing-masing menganggap sumber informasinya paling tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode literatur review dengan sumber data yang ditelusuri dari mesin pencari Google kata kunci terkait, yaitu berita vaksin Covid-19 dan hoaks dengan periode penelusuran dibatasi selama tiga bulan dari bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021 terdapat 13 judul berita yang relevan dengan kata kunci ini. Adapun hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa hoaks yang menjadi penghambat masyarakat untuk menerima vaksinasi, di antaranya:

Komposisi vaksin Covid-19 Terdapat pemberitaan yang mengatakan bahwa vaksin Sinovac mengandung boraks dan formalin. Ada juga berita yang menyebut sel vero yang berasal dari kera hijau Afrika yang tidak diuji kehalalannya. Pihak Bio Farma telah meluruskan hal tersebut dengan menyatakan bahwa vaksin Sinovac tidak mengandung bahan pengawet apapun, selain itu vaksin Sinovac ada juga pemberitaan yang mengatakan bahwa vaksin Oxford-Astrazeneca dibuat dari janin laki-laki yang diaborsi. Masyarakat juga pernah dihe-

bohkan dengan adanya pemberitaan vaksin Covid-19 menyisipkan microchip dari Bill Gates. Teori konspirasi microchip ini dimulai dari adanya potongan -potongan video dimana salah satunya adalah tentang Erick Thohir selaku Ketua Tim Penanganan Covid-19 yang tengah memberikan keterangan fungsi barcode. Erick Thoir meluruskan dengan memberi penjelasan bahwa kode yang disinyalir ada pada vaksin, kode tersebut ada pada barcode yang menempel pada botol cairan vaksin dan tidak akan menempel pada orang yang divaksin.

Efek samping penggunaan vaksin Covid-19

Ada banyak berita beredar yang mengatakan vaksin Sinovac memiliki efek samping dapat memperbesar alat kelamin pria. Akan tetapi, menurut juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, menjelaskan bahwa kabar itu adalah informasi tidak benar. Beredar juga berita yang menyatakan bahwa vaksin Pfizer yang dapat mengakibatkan kemandulan pada wanita. Disebutkan bahwa ketika vaksin bekerja, tubuh wanita akan dilatih untuk menyerang syncytin-1 yang akan dapat menyebabkan kemandulan. Ada juga unggahan yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 dapat mengakibatkan perubahan permanen pada

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII

5


SINO ILMIAH DNA manusia karena mengandung kode genetik sintetis dari virus Corona yang dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya. Tetapi, hal ini tidaklah benar karena tidak ada vaksin yang dapat memodifikasi DNA manusia secara genetika. Terdapat juga foto an ggota TNI yang disebut-sebut sebagai Kasdim Gresik, Mayor Inf. Sugeng Riyadi, yang diberitakan meninggal dunia usai disuntik vaksin Sinovac. Namun, berita tersebut dipastikan adalah berita hoaks karena saat ini Kasdim Gresik dalam keadaan sehat wal afiat.

Penolakan terhadap vaksin Covid-19

Media sosial juga pernah dihebohkan dengan berita bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menolak menjadi institusi pertama yang menggunakan vaksin Covid-19. Berkenaan dengan itu, tersebar isu yang menyatakan bahwa masyarakat yang tidak besedia divaksin akan dikenakan denda. Telah dipastikan bahwa berita tersebut merupakan hoaks. Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr Daeng M. Fafih, para dokter anggota IDI siap menjadi penerima pertama suntikan vaksin Covid-19 yang penggunaannya sudah memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kesimpulan

Ada banyak berita hoaks terkait vaksinasi Covid-19 yang beredar di masyarakat. Hoaks yang beredar seperti komposisi vaksin yang bahan berbahaya seperti formalin, vaksin yang terbuat dari hasil aborsi janin laki-laki hingga teori microchip. Selain itu, beredar hoaks efek samping vaksin yang memberitakan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan hingga kematian, bahkan terdapat berita yang menyatakan bahwa IDI menolak untuk menerima vaksinasi Covid-19. Munculnya berita-berita hoaks ini menjadi salah satu penyebab masyarakat enggan untuk melakukan vaksinasi. Hal ini tentu saja menjadi penghambat bagi upaya pemerintah melawan Covid-19 dengan mengadakan vaksinasi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk teliti terhadap setiap pemberitaan sehingga mampu menyaring informasi yang mengandung fakta atau sekedar hoaks yang dapat memberikan pemahaman yang salah.

Sumber : bisnis.com

Referensi: https://www.jurnalintelektiva.com/index. php/jurnal/article/download/422/296

6

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII


SINO TIPS

Memutus Penyebaran Berita ‘HOAKS’ Vaksin Covid-19 Sejak munculnya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020, kita dituntut untuk lebih berhati-hati dalam menerima infromasi seputar Covid-19. Maraknya informasi yang beredar dapat menjadi ancaman bagi kita apabila kita tidak mampu melihat fakta dalam suatu pemberitaan. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui cara menyaring informasi yang beredar agar tidak terjadi disinformasi.

1. Hati-hati dengan judul provokatif Dalam menerima suatu informasi, pertama yang harus kita perhatikan ialah judul dari pemberitaan tersebut. Bersikaplah waspada pada berita atau informasi dengan judul provokatif dan bombastis. Biasakan untuk membaca keseluruhan isinya dan bukan hanya judulnya karena sumber berita biasanya menggunakan headline yang menarik agar pembaca ‘termakan’.

2. Cermati alamat situs Langkah kedua ialah pastikan sumber berita berasal dari situs resmi. Usahakan membaca berita dari situs media sosial yang validitasnya tidak diragukan lagi. Selain itu, perhatikan apakah konten berita didukung oleh sumber referensi yang valid atau menyertakan nama ahli yang dapat dipercaya.

Referensi: https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media https://ejournal.undip.ac.id/index.php/harmoni/article/view/37938

3. Perhatikan isinya Berita yang sah dan valid terkadang menggunakan headline yang menyesatkan. Telusuri dengan baik apakah isi berita tersebut sesuai dengan fakta. Sebaiknya jangan percaya pada berita yang berdasarkan opini penulis karena biasanya bersifat subjektif. Perhatikan juga keaslian foto yang digunakan dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images.

4. Menghentikan Penyebarannya Jika sudah terbukti bahwa informasi tersebut hoaks, pastikan untuk tidak menyebarkan berita tersebut kepada orang lain. Upayakan agar penyebaran informasi tersebut terhenti dengan menghubungi pihak pembuat/penyebar agar mereka menghentikan dan menghapus berita dari media massa.

5. Melaporkan Pemberitaan Hoaks Tidak cukup sampai mencegah penyebarannya, kita dapat memutus penyebaran berita hoaks dengan melaporkan konten-konten berita hoaks. Kita dapat melaporkan ke pihak berwenang seperti Kominfo melalui surel ke aduankonten@mail.kominfo.go.id. Khusus untuk informasi selama pandemi, WHO juga membuka layanan aduan disinformasi tentang pandemi covid-19 di laman https://www.who.int/ campaigns/connecting-the-world-to-combat-coronavirus/howtoreport-misinformation-online.

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII

7


SINO PUISI

Acuh

Karya Triumph Virgaz

Sesekali kau perlu menjadi yang tidak mau tahu. Apapun itu. Entah untuk menyelamatkan hatimu Atau mencegah rasa sakit terluka tak kembali ada di waktu-waktumu. Sesekali kau perlu menjadi yang tidak mau tahu. Agar saat itu kau tengah bahagia-bahagianya hal yang tiba-tiba bisa mendatangkan sedih dan kecewa tak langsung kau rasa. Sesekali kau perlu menjadi yang tidak mau tahu. Entah karena tak mau memperpanjang masalah Atau justru menghindari datangnya amarah. Sesekali kau perlu menjadi yang tidak mau tahu. Agar tak ada perasaan cemburu Agar tak ada kenyataan kenyataan pilu Agar tak ada sesak di seluruh dadamu. Sesekali kita perlu waktu untuk mencoba tidak peduli dan biarkan terjadi Karena kelak sesuatu yang kau ketahui Adalah sesuatu yang pernah sebelumnya kau alami saat kau tak siap menerima akibatnya seorang diri.

8

BULETIN MINGGUAN KELOMPOK 8 SDJ XXII

med.unhas. ac.id/sinovia/ LPM Sinovia @lpm sinovia @LPM_Sinovia @tbr6748d

Sekretariat JL. Perintis Kemerdekaan KM 10 Gedung Student Center (Lt. 2) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.