SINO AKSI
Buletin Khusus Edisi HMG 27 Seotember 2017
Hasanuddin Medical Games Pemimpin Umum Cahya Ramdhani Sila Pemimpin Redaksi Widyatma Adinda Jubhari Divisi Keredaksian Musyarafah Jamil Eka Reskiana WIdhiasnasir Dheeta Khairunnisa Mukti Mukhtar Ismiyanti Idham Rita Ariani Andi Astrid Zainal Team Work Rita Ariani Sahrah Nur Afifah
B
eberapa hari lalu telah b erlangsung kegiatan Hasanuddin Medical Games, tepatnya pada tanggal 21, 23, dan . 24 September 2017. Acara ini berlangsung di Bosowa Sport center dan ditutup di Lapangan PKM Universitas Hasanuddin. HMG adalah
http://www.dream.co.id
Marlyna Yanti
salah satu program kerja dari kementrian Pengembangan Minat dan Bakat Mahasiswa. Uniknya acara ini baru pertama kali diadakan di KEMA FK Unhas, sebab HMG merupakan salah satu program baru yang dilaksanakan oleh BEM FK Unhas. Peserta berasal dari berbagai angkatan baik mahasiswa preklinik maupun klinik (koass). Mulai dari angkatan 2012 –
Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA
1
SINO INFO 2016 bersaing dalam berbagai cabang lomba. Acara yang cukup besar dengan berbagai hadiah menarik. Adapun item-item perlombaannya yaitu : Futsal, Badminton, Basket, Tenis Meja, Catur, Fotografi, dan Couple Cooking. Kegiatan berlangsung seru dengan peserta yang cukup banyak, tidak hanya sebagai wadah penyaluran minat dan bakat, namun juga terjalin silaturahmi antar angkatan. Sebagai wadah rekreasi dari kepenatan, dan menunjukkan kemampuan dibidang olahraga. Kegiatan ini membuktikan bahwa, mahasiswa FK Unhas bukan hanya mahasiswa yang senang berkutat dengan buku-buku, tapi juga memiliki bakat dalam olahraga dan seni. Kegiatan yang diketuai oleh Muh. Fadli Kamaruddin ini, cukup sukses melaksanakan tujuan-tujuannya, dengaan melibatkan wasit yang professional di bidangnya. Tidak hanya kegiatan lomba semata, acara ini ditutup dengan car free day yang tak kalah menarik. Item kegiatannya antara lain : jalan santai, senam jantung, games, doorprize, dan pemeriksaan kesehatan (gula darah dan tekanan darah). Tidak sampai disitu, acara penutupan dilangsung kan perlombaan couple cooking, pengumuman pemenang dan karaoke bersama. Kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan.. HMG diharapkan bisa menjadi program tahunan bagi KEMA FK Unhas. Serta, bisa semakin luas cakupannya hingga digelar tingkat Nasional. “HMG dapat mengeratkan ukhuwah antara warga KEMA, senior-junior. Selain itu setiap lomba yang dipertandingkan menggali bakat dan minat warga KEMA sendiri. Disini kita bisa buktikan, bahwa mahasiswa kedokteran tidak berkutat dengan buku 24 jam, namun termasuk orang yang aktif berolahraga dan punya bakat terpendam. Masukan untuk HMG ke depannya bisa lebih disiplin dan tepat waktu.� Ungkap Ras Adiba Binti Rodzuan angkatan 2016, salah satu peserta couple cooking. Harapannya, ke depan HMG bisa menjadi kegiatan yang lebih besar lagi, dengan item perlombaan yang semakin bervariasi dan tidak hanya untuk FK Unhas saja namun bisa diadakan secara Nasional.
2
Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA
Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA
3
SINO INFO DAFTAR PEMENANG HASANUDDIN MEDICAL GAMES 2017 Setiap menangan
si
dan
Perlombaan bukanlah amanah
untuk
pasti
ada
menang
segalanya,
namun
lebih
meningkatkan
dan
kalah.
sebuah prestasi
Ke-
motivaselanjutnya.
Siapa saja pemenang dalam kompetisi Hasanuddin Medical Games 2017 ? Berikut daftarnya. Selamat untuk seluruh pemenang
Futsal Juara 1 : Gegaras FC A (2012) Juara 2 : TBM Juara 3 : FC Kayangan A top scorer : Mustakim Burhan (2012) best player : Zafran Sukardi Badminton HMG Juara 1 : Fun Boys Juara 2 : Neutrosport (2014) Juara 3 : Bramasculine (2015)
4
Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA
SINO INFO Tenis Meja Juara 1 : Paul (2012) Juara 2 : Syaiful Islam (2014) Juara 3 : Puja Muhammad Iqbal (2015) Catur Juara 1 : Iqra Alimus (2014) Juara 2 : Adi Ahdiat (2014) Juara 3 : Ridwan (2014) Basket Juara 1 : Neutroflavin (2014) Juara 3 : Immunoglobulin (2016) Juara 2 : Fibronectin (2013) Fotografi Juara 1 : Fachri Padmarido (2013) Juara 2 : Sausan Maulida (2015) Juara 3 : Fathan Mubinan (2014) Couple Cooking Juara 1 : Sarah Syarifah binti Md Nizam dan Sitti Nur Wahidah (2015) Juara 2 : Sausan Maulida & Amira Sakinah Ali(2015) Juara 3 : Ras Adiba binti Rodzuan & Nadiah Binti Mohd Sanusi (2016) Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA
5
SINO CERPEN
My First Sight Love Oleh : Blue Huff, panas sekali kelas ini. Aku mengipas-ngipas wajahku dengan kipasku. Aku kegerahan di kelas baruku ini. Argh! Ini sekolah yang terkenal mahal. Tapi kenapa kelasnya tidak memiliki AC satupun?? Kembalikan uang kami! Aku masih sibuk ‘menikmati’ gerahnya kelas ini, ketika aku melihat sesosok cowok berambut cepak. Aku terus-menerus memandanginya. Bagaimana tidak? Tubuhnya sangat mendukung. Tinggi. Tidak gemuk, tidak juga kurus. Ia juga memiliki lesung pipit di sebelah kiri yang akan terbentuk setiap ia tersenyum, tertawa, maupun berbicara. Argh, kenapa di dunia ini bisa ada lelaki semanis dia?? Siapa namanya? Apa ia teman kelasku? “Hai,” seseorang menepuk pundakku. Itu Tiara, teman baruku yang duduk sebangku denganku. Tiara adalah gadis yang manis. Matanya yang sipit, tubuhnya yang anggun seperti model, dan senyumnya yang menawan. “Kamu memikirkan sesuatu?” tanyanya. “Mmm…,” aku tersipu. Ternyata ia mampu membaca pikiranku. “Kamu menyukai Andri?” tanyanya seketika. AKu terperangah. Dia mampu membaca pikiranku! Tiara punya kemampuan special apa, sampai dia mampu membaca pikiranku, dan mengetahui perasaanku sekarang? “Hayolah, tak usah malu. Sudah puluhan cewek merasakannya. Andri memang keren. Dia sekelas dengan kita, kok,” ujar Tiara sambil tertawa gurih. Mau tak mau, ucapan Tiara itu membukakanku sebuah harapan, yang aku tak tahu akan membawaku ke mana. “Luna, kamu suka sama Andri, yah?” “Iya, yah?” “Bener, kan?” Argh! Serasa kepalaku mau pecah menghadapi semua ini. Darimana mereka semua tahu perasaan terpendamku ini? Seingatku, hanya Tiara yang tahu. Tiara juga tidak mungkin membocorkannya kepada mereka semua.
6
“Tinggalkan Luna sendiri. Dia tidak suka kalian perlakukan seperti itu,” tiba-tiba Tiara bersuara dari belakangku. Aku menoleh. Tiara… dia baik sekali. Dia menyelamatkanku. Dia telah membuat mereka semua – yang berusaha mencari tahu rahasiaku- pergi menjauhiku. “Kamu pasti heran darimana mereka tahu,” terka Tiara. Benar lagi, gumamku. “Matamu. Mata yang tak bisa berbohong. Mata yang ekspresif, yang telah Tuhan karuniakan padamu. Caramu memandang Andri, beda dengan caramu memandang cowok lain. Matamu tampak berbinat-binar, seperti memandang sesuatu yang sangat kamu inginkan. Seperti cara papaku memandang mamaku,” celoteh Tiara. Aku terkesiap. Tiara memang selalu membawa kejutan untukku. Dia seperti mind reader. Pembaca pikiran. Dan juga, penganalisis perasaan. “Tiara, apakah aku memiliki harapan?” tanyaku perlahan. “Harapan?” “Harapan… Ya, harapan. Harapan agar Andri bisa menyukaiku,” Tiara terdiam. Aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya. Aku bukan pembaca pikiran seperti dia. Mungkin, ia sedang berpikir seberapa besar harapan yang kumiliki. Atau mungkin… Seberapa kecil harapan yang kumiliki.
Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA
SINO CERPEN Andri berjalan mendekatiku. “Hai, Lu,” Jantungku berdetak tak menentu. Aku pun berusaha menetralisir semua perasaan-perasaan aneh yang muncul pada diriku. “Hai, juga,” Aku berusaha memberikan senyum terbaikku. Senyum yang hanya dilengkapi lesung pipi di sebelah kanan. “Kamu belum pulang?” ia memulai pembicaraan. “Belum,” jawabku singkat. Aku masih salah tingkah. Jujur, sekarang pikiranku sedang kacau. Apa aku terlihat cantik saat ini? Apa rambutku masih rapi? Atau… tampangku sedang berantakan? Ia mengangguk, kemudian hening kembali. Debaran jantungku kian mengencang saja. Tapi, jujur, aku sangat menyukai momen ini. Momen berdua bersama Andri saat pulang sekolah. Tanpa ia sadari, aku mulai memperhatikan wajahnya dari samping. Mulai dari matanya, hidungnya, bibirnya… Aku sangat menyukainya, walaupun kami baru 4 bulan berkenalan. Kemudian, ia menoleh padaku dan tersenyum. Tersenyum. Hanya sebuah senyum itu, mampu membuatku berhenti bernafas. Mampu membuatku seperti tersetrum mendadak. Senyumnya amat manis. “Ada yang ingin kutanyakan padamu,” Dug, dug, dug. Semakin cepat saja. Apa yang ingin ia tanyakan padaku? Apakah ia ingin aku menjadi pacarnya? Apakah ia juga menyukaiku? Apakah… apakah… “Apa?” aku berusaha memberikan senyum termanisku, dan menutupi kegugupanku. Senyumnya semakin manis, lalu ia menggaruk-garuk kepalanya. “Aku gugup, nih,” Aku tersipu. “Apaan, sih? Jangan bikin penasaran,” “Mmm, apakah… Apakah… Apakah Tiara menyukaiku?” Dalam sekejap, senyumku hilang. Dalam sekejap, kebahagiaanku hilang. Dalam sekejap, debaran jantungku hilang. Semuanya hilang begitu saja, berganti dengan sebuah kekecewaan, patah hati, kesedihan…. “Kamu kan teman dekatnya, mungkin saja kamu tahu rahasianya. Apa ia menyukaiku?” tanyanya lagi dengan mata yang penuh harap. Ah, seandainya saja akulah yang kau harapkan, bisikku dalam hatiku yang telah hancur itu. “Aku… aku tak tahu,” jawabku pelan, sambil berusaha menahan air mata yang mulai menggenang. “Seandainya saja kamu tahu,” ia menghela nafas be-
rat. “Aku sudah menyukainya sejak SD. Sudah 4 tahun yang lalu. Tapi, baru sekarang aku memiliki nyali untuk menyatakan perasaanku padanya. Aku harap ia juga memiliki perasaan yang sama denganku,” ia menunduk, sepertinya tak menyadari bahwa aku mulai menangis. “Hei, itu Tiara!” Teriaknya gembira. Langsung saja ia meninggalkanku di tempat tanpa mengucapkan satu kata pamitan pun. Menghancurkan semua harapanku begitu saja. Melemparkanku ke dalam lubang gelap nan amat dalam. Dan yang pasti… Memberitahuku bahwa semua tindakannya padaku itu hanyalah harapan palsu untukku. Bahwa aku tak mungkin bisa memilikinya. Justru sahabatku, sahabat yang paling mengerti aku, dialah yang menarik hati Andri. Ya, Tiara. Sekarang aku melihat Andri sedang berbicara empat mata dengan Tiara. Terlihat jelas raut penuh harap Andri. Tiara tampak ragu. Ia sempat menoleh ke arahku, memandangku, seolah meminta izin padaku. “Pergilah bersamanya,” bisikku pelan, walau aku yakin ia tak mungkin mendengarnya. Tapi mungkin senyum pahitku sudah memberikannya ‘lampu hijau’ untuk menjalin hubungan dengan Andri. Tiara menerima Andri. Semuanya jelas. Andri meraih tangan Tiara, kemudian mengajaknya duduk berdua di pinggir lapangan. Mereka tampak begitu bahagia. Sedangkan aku… Aku berjongkok di tempatku dari tadi. Tidak bergeser sedikitpun. Aku membenamkan kepalaku di antara kedua lututku, dan menangis. Menangis dalam diam. Merelakan orang yang aku sukai untuk sahabatku, walaupun semua terasa sangat berat untukku. Mungkin ini proses yang harus kujalani dalam tahap pendewasaanku. Aku harus tahu bahwa tak semua harapan bisa menjadi kenyataan, karena terkadang ada yang dinamakan ‘harapan palsu’.
Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA
7
SINO PUISI
Semangat yang Bergelora
oleh: Andrian Ternando
Bunyi genderang semangat perjuangan Inilah awal dari sebuah pengorbanan Berani berjuang tuk menghadapi tantangan Berani berlari tuk menghadapi rintangan Memicu benih-benih bakat bergelora Bertarung sekuat tenaga Merebutkan sebuah piala yang tak seberapa Hanya untuk mengharumkan nama bangsa Bermain semangat penuh sportifitas Saatnya menunjukan aksi yang berkualitas Tunjukkan bahwa garuda berada di atas Buktikan kepada dunia garuda bukanlah sebuah sobekan kertas
8
Serbu‌ Serbu‌ Tunjukkan semangatmu yang menggebu-gebu Ayo semangat‌ Jangan hanya meneteskan keringat Tapi tunjukkan bahwa kamu berbakat Batu karang boleh menghadang Badai boleh menerjang Petir boleh menantang Ingatlah... di dunia ini tidak ada pemberian yang ada hanyalah perjuangan Raihlah bintang untuk sebuah kemenangan Demi terwujudnya sebuah pengharapan
Buletin Khusus Edisi HMG LPM SINOVIA