SINOVIA MEMEDIASI KOMUNIKASI YANG SEHAT Sino Aksi
Buletin Bulanan Edisi 1 Ÿ 23 Mei 2020
TEKNIK PENULISAN BERITA “Kumpulin Niat Baru Nulis”
Pemimpin Umum Rifqi Wardana Nasruddin
Pemimpin Redaksi Eka Hes Hastu
Divisi Keredaksian Indah Chairunnisa Catherine Laura Johansyah Dwi Rahma Sari HR Fitriani Irene Anastasya Mantong Irwansyah Nurin A. Bin Moh. Nasir Nurwahidah Amir Yemima P. Team Work Catherine Laura Johansyah Irene Anastasya Mantong Irwansyah Yemima P.
Source: Dokumentasi LPM SINOVIA
Pada tanggal 17 Mei 2020, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) SINOVIA Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) mengadakan Sino Journalistic Lesson (SJL) 1 yang membahas tentang teknik penulisan berita dengan narasumber yang tentunya ahli di bidangnya yakni Inderawati Ramli, S. Ked. Kegiatan ini dilakukan via aplikasi Zoom. Peserta SJL adalah anggota dari
LPM SINOVIA.
Melalui SJL ini, Inderawati Ramli membagikan banyak informasi mengenai teknik penulisan berita mulai dari apa itu menulis, dasar, nilai, unsur, kode etik, dan jenis-jenis berita. Beliau menuturkan bahwasanya menulis itu adalah hal yang mudah untuk dilakukan, namun tantangan yang utama dalam menulis adalah niat untuk mau
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
1
Sino Aksi menulis, apalagi kita sebagai anak literasi yang tentunya sangat erat kaitannya dengan menulis. Di samping itu, menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Nah, dalam penulisan berita sendiri beliau juga menitikberatkan pada kaidah-kaidah dalam teknik penulisan berita yang tepat, memilih berita yang sesuai dengan keadaan dan unsur-unsur dalam menyusun berita itu sendiri sehingga outcome yang kita dapat tentunya adalah berita yang bagus dan bukan berita yang kaleng-kaleng. Fakta dan keakuratan dalam berita sangat menentukan isi dari berita itu sendiri. Bukan hanya itu, dalam penulisan judul berita harus menggunakan kata-kata yang intinya dapat dimengerti dan tidak mengandung makna yang lebih sehingga masyarakat tidak berada dalam keambiguan yang dapat disalah artikan.
Selain itu, beliau juga membagikan beberapa tips dalam menulis yaitu mulai dengan membaca. “Bacaan kalian menentukan tulisannya kalian”, ujar beliau. Beliau juga menegaskan “Ilmu itu bagaikan - buruan yang kita tangkap melalui tulisan”, sehingga dengan membaca kita banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang nantinya dapat kita jadikan acuan ataupun referensi dalam menulis, kemudian kita cari waktu yang tepat untuk menulis dan langsung segera menulis serta jangan lupa konsisten, karena pondasi dalam menulis adalah komitmen. Di akhir sesi, beliau memberikan quote yang dia kutip dari Pramoedya Ananta Toer yakni “Menulislah, apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis”, yang intinya jangan pernah ragu untuk menulis.
Source: Dokumentasi LPM SINOVIA
Source: Website Desa Cisondari - Artikel 164
2
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
Selesai
Sino Komentar
Apa suka dukanya Irawan selama mengikuti kuliah online (kulon) di tengah pandemi COVID-19? “Ini pengalaman pertama bagi saya menikmati kuliah dengan nuansa yang berbeda yaitu kuliah online. Saya sekarang di kampung, daerah Soppeng Bulu Dua. Yah, namanya saja Bulu Dua berarti dua gunung, benar-benar jaringan itu susah sekali, harus turun gunung, izin kulon di rumah orang di kota (tinggal sementara) tapi yah saya nikmati aja, karena hal ini insyaallah tidak selamanya begini. Penuntut ilmu itu adalah petualang, maka hal Irawan Purnomo Aji seperti ini yah siap tidak siap harus siap, sebagai calon (Mahasiswa FK UNHAS dokter situasi tidak terduga akan selalu datang saya kira. Angkatan 2018). Terakhir ada-ada ji itu insyaallah”.
Apa suka dukanya Syam selama mengikuti kuliah online (kulon) di tengah pandemi COVID-19? “Pandemi Covid-19 yang berlangsung beberapa bulan ini tentunya menjadi sebuah masalah bagi beberapa pihak, tak terkecuali kita sebagai mahasiswa kedokteran. Keharusan dalam menjaga interaksi fisik (physical distancing) menuntut kita untuk beraktivitas di rumah. Yah mau tidak mau, aktivitas perkuliahan, organisasi, maupun diskusi-diskusi harus mengandalkan internet. Tentu bukan hal yang mudah, tapi kita harus Nursyam Bandu tetap percaya bahwa di balik setiap kesusahan akan ada (Mahasiswa FK UNHAS hikmah besar yang menanti kita. Banyak hal-hal baru yang dulu tidak pernah terpikirkan untuk kita lakukan Angkatan 2017). malah menjadi hal lumrah kita lakukan di tengah pandemi ini”.
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
3
Sino Komentar
Apa suka dukanya kak TauďŹ k selama mengikuti kuliah online (kulon) di tengah pandemi COVID-19? “Menurut saya pribadi terkait sukanya yah tentunya kita tidak perlu menunda waktu studi kita dan juga bisa lebih santai karena kondisi belajar kita di rumah masing-masing bisa kita sesuaikan dengan keinginan kita, mau belajar di kamar, di teras atau di tempat yang nyaman bagi kita. Cuman tentunya, banyak juga duka dari sistem ini, kalau bagi saya pribadi alhamdulillah lancar walaupun kadang ada sedikit masalah di jaringan, cuman tidak bisa dipungkiri ada teman-teman Ahmad TauďŹ k Fadillah Zainal kita yang masih kesulitan dengan sistem ini mulai dari ( M a h a s i s w a F K U N H A S masalah kuota sampai akses jaringan di daerah yang masih terbatas. Yah, tentunya kita semua berharap kita Angkatan 2017). bisa segera melalui ujian pandemi ini dan kembali keaktivitas dan kegiatan perkuliahan seperti biasanyaâ€?.
4
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
Sino Cerpen
Source: https://pin.it/2K8TZXP
Senja dan Fajar Penulis: Yemima
P
agi itu cuaca sangat cerah selaras dengan sorak-sorai para siswa di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) ternama di kota Bandung. Musik kebahagiaan terdengar di seluruh bagian sekolah itu. Tak hanya siswa, para guru pun merasakan semangat yang menggebu kala pengumuman kelulusan siswa telah dibaca. Ratusan sosok berseragam putih abu-abu melompat kegirangan. Hal ini juga yang dirasakan oleh Senja dan Fajar, dua sahabat yang sudah saling mengenal sejak kecil. Mereka tidak pernah terpisahkan, hingga kini tiba saatnya mereka harus mengejar impian masing-masing di dua tempat berbeda. “Senja, lihat ini! Lihat nama kamu ada di urutan ketiga!” teriak Fajar
semangat sembari menunjuk nama Senja di papan pengumuman. “Beneran?” tanya Senja ragu. “Wah, iya! Aku seneng banget, Jar! Tidak sia-sia aku begadang untuk ujian ini,” sahut Senja dengan bahagia. “Iya, Tuan Putri. Silahkan berbahagia dengan nilai bagusnya. Lihat nilai aku bikin malu saja, kapan aku bisa dapat nilai bagus kayak kamu?” gumam Fajar sambil tertunduk. “Kamu jangan seperti itu, Jar. Mungkin belum rezeki kamu saja. Lain kali harus belajar lebih giat!” “Ya, memang aku yang salah. Bukannya belajar untuk ujian, aku lebih banyak bermain game dan bermalas-malasan,” jawab Fajar dengan lesu. “Jar, sekarang sudah siang! Ayo pulang, tapi anterin aku, yah!” mohon Senja ke Fajar siang itu.
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
5
Sino Cerpen “Baik, Tuan Putriku. Pengawal ini siap nganterin kamu ke manapun!” ledek Fajar ke Senja. Di sepanjang perjalanan Senja dan Fajar, terlihat mereka sangat bahagia karena telah lulus SMA. Mereka tanpa lelah bernyanyi dan tertawa sembari mengingat masa putih abu-abu mereka yang kini telah usai. Mereka ingat betapa culunnya mereka kala pertama memasuki bangku SMA, ingat betapa lucu tingkah teman-teman mereka, ingat saat mereka bolos karena bosan dan berujung dihukum bersama, ingat pada guru-guru mereka mulai dari yang ramah, lucu, baik, hingga yang disiplin dan tegas. Sesampainya di rumah Senja.. “Kalian sudah pulang? Bagaimana pengumuman kelulusannya?” sapa mama Senja yang sedang menyiram tanaman di depan rumah. “Eh mama, tumben nyiram tanaman, mbak Rati kemana?” tanya Senja. “Mbak Rati-nya ada. Hanya kebetulan mama lagi tidak ada kerjaan, terus tanaman belum disiram dan mbak Rati sibuk masak di belakang, ya jadi mama saja yang nyiram,” jawab mamah senja dengan lembut. “Siang tante. Selamat ya tante, anaknya berhasil lulus diurutan ketiga! Tante waktu hamil ngidam apa sih? Kok anaknya bisa cantik, ramah, terus pintar lagi!” sapa Fajar sambil memuji.
6
“Kamu yah Fajar, hanya di depan mama aku saja baru memuji. Padahal biasanya aku selalu kamu ejek,” sahut Senja dengan kesal. “Hahahaha, iya Tuan Putrinya-aku, jangan marah-marah dong,” timpal Fajar sambil memasang muka lucu untuk mengejak sahabatnya itu. “Sudah-sudah. Kalian itu dari dulu bertengkar tapi kalau berjauhan selalu saling kangen.” kata mama Senja melerai keduanya. Ketiganya pun tertawa, yap Fajar sudah sangat akrab terhadap orang tua sahabatnya itu dan begitu pun sebaliknya, Senja juga sangat dekat dengan mama dan papa Fajar. Kedua keluarga itu memang memiliki kedekatan sudah seperti keluarga sendiri. Itulah mengapa dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA mereka menyekolahkan Senja dan Fajar di sekolah yang sama. Namun, kini mereka harus berpisah karena Fajar akan meneruskan pendidikannya di Singapura mengambil jurusan bisnis sedangkan Senja akan berkuliah di Bali. “Ya sudah, aku masuk duluan ya. Panas sekali nih, mau mandi,” pamit Senja. “Jangan lupa mandi Senja, kamu kan seringnya mandi sehari sekali, jorok tahu!” ejek Fajar. “Awas ya kamu, Fajar! Aku masuk, ya,” jawab Senja dengan kesal sembari melangkah masuk ke dalam rumah.
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
Sino Cerpen “Oh iya Fajar, kamu lusa ikut ya samasama ke Bandara untuk antar Senja ke Bali, soalnya minggu ini Senja sudah harus urus berkas di sana,” kata mama Senja. “Lusa ya, tante? Bisa, kok. Oh iya, aku pamit dulu ya, Tante. Takut dicari mama,” jawab Fajar sembari bergegas pulang ke rumahnya. Malam tiba, Fajar terduduk di balkon rumahnya, Ia membayangkan hidupnya yang harus berpisah dari sahabat satusatunya yang ia miliki sejak TK. Yang lebih menyakitkan lagi, Ia sebenarnya menyimpan rasa yang lebih dari seorang sahabat selama bertahun-tahun ini. Namun, Fajar sangat menghargai hubungan persahabatannya. Ia tidak ingin persahabatannya rusak hanya karna rasa egoisnya, sehingga Fajar hanya bisa menyimpan dalam-dalam rasa yang Ia punya itu. Di Bandara.. “Ciee, yang kuliah di Bali! Ingat ya Senja, kuliah baik-baik. Jangan terlalu banyak jalan-jalan, Bali kan banyak tempat wisata” nasihat Fajar. “Iya Senja, dengerin tuh si Fajar. Awas ya kalau mama dapat laporan buruk tentang kuliah kamu,” tambah mama Senja sembari memeluk putrinya itu. “Tenang saja. Aku akan kuliah dengan baik kok, yah palingan curi-curi pandang sedikit sama bule-bule di sana hehehe,” canda Senja.
“Ohhhh begitu yah! Lupakan saja sahabat kamu dari TK yang tahu segala kejorokan kamu, udah jarang mandi, jarang sikat gigi, sering ngupil lagi. Mana ada bule yang mau sama kamu!” ejek Fajar. “Ihhh Fajar, sekalian saja kasih tahu semua rahasia aku! Ya sudah, aku berangkat ya, pesawatnya sudah mau take off,” pamit Senja. Senja pun berlalu menarik kopernya, meninggalkan mamanya dan Fajar. Begitu berat rasanya bagi mereka melepaskan Senja untuk pergi, mereka berdua harus terbiasa hidup tanpa Senja selama beberapa tahun ke depan. Fajar pun pamit ke mama Senja sebab minggu depan ia juga harus pergi ke Singapura karena perkuliahan disana akan segera di mulai. “Tante, Fajar juga mau pamit yah, soalnya minggu depan Fajar sudah harus ke Singapura untuk kuliah.” kata Fajar “Iya Jar, kamu juga harus kuliah yang baik dan semoga segera mencapai citacitamu,” jawab mama Senja. Mereka berdua pun berpisah, untuk kembali ke rumah masing-masing. Sesampainya di Bali, Senja menghubungi mamanya dan sahabatnya itu. Senja menceritakan keindahan pulau Dewata yang kini jadi rumah barunya. Ia juga mencerikan tentang teman-teman barunya yang ramah. Mendengar itu, Fajar merasa lega karena ternyata Senja -
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
7
Sino Cerpen bahagia di sana. Fajar juga menyampaikan ke Senja perihal keberangkatannya ke Singapura, dan Senja juga sangat bahagia akan hal itu. Ia berharap Fajar dapat menjadi pengusaha yang sukses kedepannya. Meskipun Senja dan Fajar terpisah jarak yang jauh, akan tetapi mereka tidak pernah putus komunikasi. Mereka saling menceritakan kehidupan mereka satu sama lain dan semuanya berjalan normal hingga memasuki tahun kedua. Fajar merasa ada yang aneh pada - sahabatnya itu. Senja sudah jarang menghubunginya dan pesan Fajar tidak ada yang pernah dibalas lagi. Fajar pun hanya berpikir bahwa mungkin sahabatnya itu sibuk dan tidak sempat membalas pesannya akhir-akhir ini. Hari demi hari berlalu dan Fajar semakin tidak tenang terhadap kondisi sahabatnya itu. Ia pun memutuskan untuk menelepon mama Senja untuk mencari tahu kondisi sahabatnya itu. “Halo, tante. Ini Fajar.” sapa Fajar via telepon. “Oh Fajar, bagiamana keadaanmu di sana, nak? Baik-baik saja kan?” tanya mama Senja. “Baik-baik, tante. Tante, ada yang ingin aku tanyakan. Kok Senja akhir-akhir ini sudah jarang menghubungi aku yah?” tanya Fajar. “Hmm, begini Jar. Senja. Senja katanya butuh waktu sendiri dulu, karena dia -
8
sangat sibuk sama kuliahnya. Kamu jangan menghubungi Senja lagi yah, katanya dia ingin fokus kuliah dulu,” jawab mama Senja dengan ragu. “Lho, tan? Apa aku ada salah, yah? Kok Senja tiba-tiba menghilang dari aku?” kata Fajar dengan nada heran. “Tidak, Jar. Kamu tidak salah. Pokoknya tante dan Senja minta kamu kuliah baik baik di sana dan jangan hubungin kami lagi, yah,” pinta mama Senja yang kemudian menutup obrolan mereka malam itu. Fajar yang terheran-heran tidak tahu harus berkata apa lagi. Namun, Fajar tidak pernah berhenti untuk menghubungi Senja walaupun hasilnya nihil. Senja sama sekali tidak pernah membalas pesan dari Fajar. Hingga tiba waktunya Fajar kembali ke Bandung setelah menyelesaikan perkuliahan di Singapura. Fajar pun memutuskan untuk mendatangi rumah Senja. Namun, ternyata Senja sekeluarga telah pindah entah ke mana. Fajar pun semakin heran dan dia mencoba menghubungi Senja, tapi nomornya tidak aktif. Dia pun mencoba menelepon mama Senja. Lama mencoba, akhirnya telepon itu diangkat. “Halo, tante. Sebenarnya ada apa sih, tan? Apa yang terjadi? Senja di mana, tan? Tante kok pindah rumah tidak bilang-bilang?” tanya Fajar terheranheran. “Maafin tante, Jar. Tante tidak tahu harus bilang apa. Kalau kamu mau tahu -
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
Sino Cerpen jawaban dari semua ini, kamu datang saja di hari ulang tahun Senja minggu depan. Alamatnya nanti tante kirimkan.” jawab mama Senja yang kemudian menutup telepon fajar. Hari demi hari pun berlalu, tanya di hati Fajar semakin berkecamuk. Hingga tibalah saatnya ia mengetahui jawaban dari apa yang sebenarnya terjadi. Ia pun membeli bunga dan kado untuk Senja. Sesampainya di alamat itu, Fajar terpaku dan menatap papan yang berada di gerbangnya, ternyata bukan rumah ataupun gedung, melainkan tempat pemakaman umum di sebelah barat kota Bandung. Betapa terkejutnya Fajar kala itu. Tampak sesosok wanita memakai kerudung hitam menuju arahnya. “Tante, apa maksudnya ini?” tanya Fajar tak percaya. “Kamu mau ketemu Senja, kan? Ayo, tante antar,” jawab mama Senja sambil membawa Fajar ke salah satu makam. Di makam itu tertulis jelas nama Senja yang ternyata telah dimakamkan sejak dua tahun lalu. Melihat itu, hati Fajar sangat hancur. Ia tidak bisa berkata-kata, air matanya mengalir deras, mendapati sahabatnya kini telah tiada untuk selama-lamanya. Terlebih lagi, selama dua tahun ini Fajar menganggap Senja masih ada dan terus berusaha menghubungi dan mencari tahu apa yang terjadi. Mama Senja pun menjelaskan apa yang terjadi, ternyata -
Senja selama ini mengidap kanker darah stadium lanjut. Namun, Senja meminta untuk tidak menceritakan ini ke Fajar. Senja ingin agar sahabatnya itu fokus terhadap kuliahnya. “Senja, aku tidak bisa hidup tanpa kamu! Senja, kenapa kamu harus menyembunyikan semua ini?” tangis Fajar di pusara Senja. “Tante minta maaf, Jar. Ini amanah dari Senja, untuk tidak menceritakan ke kamu. Sebelum Senja berpulang, Ia menitipkan surat ini ke kamu.” tangis mama Senja pun ikut pecah saat itu. Fajar pun membaca surat terakhir dari sahabatnya itu. Dalam suratnya itu, Senja bercerita tentang betapa senja sangat menyayangi dan mencintai sahabatnya itu. Namun, Senja tidak bisa memberikan harapan ke Fajar karena Ia tahu cepat atau lambat, ia akan pergi untuk selama-lamanya. Ia pun meminta maaf atas sikapnya yang menjauh dari Fajar, namun itu untuk kebaikan Fajar agar fajar fokus menyelesaikan kuliahnya. Fajar tak henti-hentinya menangis saat membaca surat dari Senja. Ia masih tidak percaya sahabatnya telah meninggalkan dia untuk selamalamanya. Fajar pun berjanji akan selalu mengingat Senja di sepanjang hayatnya dan akan menjadi pengusaha sukses seperti pesan Senja ke Fajar. Tamat
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA
9
Sino Tips 5 Tips Anti Bosan untuk “Self Quarantine” Kamu 1. Kreasi masakan baru Buat kalian yang hobi masak ataupun yang baru belajar masak, saat ini adalah waktu tepat buat kalian mengasah kemampuan dalam memasak. Kalian dapat mencoba resep-resep baru ataupun berkreasi dengan jenis masakan baru. Contohnya seperti membuat dalgona coffee yang sedang viral saat ini.
2. Nonton film dan serial Nah, buat kalian para pecinta film dan drama, apa lagi drama Korea, kalian dapat gunakan waktu kosong saat “di rumah aja” dengan maraton film-film keren yang belum sempat kalian tonton selama ini, terlebih lagi drama korea yang sedang viral seperti World of the Married yang bercerita tentang orang ketiga dalam pernikahan.
3. Membuat video kreatif Ta m p a k n y a b e b e r a p a w a k t u belakangan berbagai aplikasi video tengah menjadi tren, kalian dapat memanfaatkan ini sebagai sarana untuk membunuh kebosanan, kalian dapat membuat berbagai video kompilasi yang lucu dan menarik, video parodi, atau video dokumenter selama kalian di rumah. Kalian yang bersuara indah atau bisa bermain musik juga dapat membuat cover atau bahkan menyanyikan lagu karya kalian sendiri.
10
4. Menulis Banyaknya waktu senggang kiranya menjadi kesempatan untuk menuangkan ide dan pikiran dalam tulisan. Banyak hal yang dapat kalian tulis guna membunuh kebosanan selama di rumah, kalian dapat menulis cerita pendek, novel, buku, atau puisi. Bahkan buat kalian yang sudah expert dapat menulis karya-karya yang dapat dilombakan seperti karya tulis ilmiah, esai dan lainnya. Buat mahasiswa tingkat akhir ini juga dapat memanfaatkan waktu kosong ini untuk menyelesaikan tugas-tugas akhir dan skripsi.
5. Olahraga dan perawatan diri Saat ini banyak tempat gym, salon dan spa yang tutup, namun ini tidak boleh menghalangi kamu untuk tetap tampil prima. Oleh karena itu, dari pada waktu kosong ini kalian gunakan untuk malas-malasan dan rebahan, kalian dapat melakukan olahraga ringan dan perawatan diri di rumah. Kalian bisa melakukan yoga, senam ataupun treadmill di rumah. Kalian juga bisa memanjakan diri dengan masker, ataupun creambath sendiri, agar setelah wabah corona ini selesai kalian tetap dapat tampil berseri.
Buletin Bulanan Edisi 1 LPM SINOVIA