EDISI 54 | DESEMBER 2020 - JANUARI 2021
Sino Reportase
Pergantian Kepengurusan BEM : Kema Adaptif untuk Kema yang Produktif dan Kontributif di Tengah Pandemi
Sino Info Happy 28th Anniversary to TBM Calcaneus!
Sino Opini
Tantangan Lembaga Pers Mahasiswa di Lingkungan Kampus
Sino Profil
Inovasi Demi Terciptanya Komunikasi yang Sehat
SALAM
REDAKSI
Eka Hesti Hastuti Pemimpin Redaksi
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga majalah Sinovia Edisi 54 ini dapat hadir di hadapan pembaca sekalian. Dalam majalah edisi kali ini, kami menyuguhkan berbagai informasi yang berpusat pada organisasi dan mahasiswa, mulai dari pergantian kepengurusan BEM KEMA FK Unhas, penyaluran bantuan TBM Calcaneus dalam ekspedisi keliling Sulawesi Selatan, mahasiswa berprestasi FK Unhas 2020 hingga tantangan lembaga pers mahasiswa di lingkungan kampus dan berbagai rubrik lainnya yang telah dikirim oleh kontributor. Kami berharap majalah ini dapat menjadi hal yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh pembaca sekalian. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penerbitan majalah ini. Semoga majalah ini mendapat tempat di hati pembaca sekalian, mohon maaf untuk segala kesalahan dan kekurangan. Selamat membaca!
02 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
TIM
REDAKSI
Majalah Sinovia Edisi 54 Pelindung Dekan Fakultas Kedokteran Unhas Penanggung Jawab Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Kedokteran Unhas Pembina dr. Ahmad Ashraf, Sp. M(K), MPH Pimpinan Umum Rifqi Wardana Nasruddin Pemimpin Redaksi Eka Hesti Hastuti Sekretaris Umum Nurul Mughni Bendahara Umum Anastasia E. S
Sumber : canva
Koordinator Liputan Yemima P. Reporter Catherine Laura Johansyah, Eka Hesti Hastuti, Indah Chairunnisa, Irwansyah, Nurin Afrina Binti Mohamad Nasir, Rifqi Wardana N, Trisna Asma Sakti Lestari La Roeha, Yemima P. Editor Dwi Rahma Sari HR, Maria Alvena Chaterina Revita Layouter Febby D Syahputri, Majesty Patu
Sumber : canva.com Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 03
DAFTAR
ISI
COVER
1
SALAM REDAKSI 2
SINO REPORTASE
TIM REDAKSI
Pergantian Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) : Kema Adaptif untuk Kema yang Produktif dan Kontributif di Tengah Pandemi
3
6
SINO TIPS
8
Tips Belajar untuk Menghindari Jenuh di Fakultas Kedokteran
SINO RESENSI The Model
04 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
7
S
SINO PROFIL
Inovasi Demi Terciptanya Komunikasi yang Sehat
10
SINO ILMIAH
12
Chimeric Antigen Receptor T-Cell (CAR T) dari T-Cells yang Telah Dimodifikasi sebagai Imunoterapi Penyakit Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) pada Anak
SINO INFO
Happy 28th Anniversary to TBM Calcaneus!
SINO AKSI
17
14 SINO GALERI
Penyaluran Bantuan oleh Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus FK Unhas dalam Ekspedisi Sulawesi Selatan
SINO KOMENTAR 19
SINO OPINI
Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus FK Unhas Adakan Misi Kemanusiaan sebagai Bentuk Perayaan 28th Double Ten Day
Tantangan Lembaga Pers Mahasiswa di Lingkungan Kampus
23
16
Cara Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus FK Unhas Rayakan 28th Double Ten Day di Tengah Pandemi Covid-19
SINO INSPIRASI
20 SINO PUISI
M. Salas Al Aldi, Si Mahasiswa Berprestasi III FK Unhas 2020
Dilema
25 SINO CERPEN
26
Kenangan
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 05
SINO
REPORTASE
Pergantian Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) : Kema Adaptif untuk Kema yang Produktif dan Kontributif di Tengah Pandemi Narasumber : Nursyam Bandu
“Kabinet dengan nama ‘Adaptif’ dibentuk dengan harapan bahwa kepengurusan ini dapat cepat beradaptasi dengan kondisi pandemi sesuai dengan waktu terbentuknya kabinet ini, sehingga kami dapat tetap berkontribusi secara progresif demi Keluarga Mahasiswa (Kema) dan masyarakat.” Presiden BEM Kema Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) 2020-2021 Pandemi yang tak kunjung berakhir memaksa kita untuk terus beradaptasi dengan keadaan yang baru, baik dalam aktivitas peribadatan, perkuliahan, dan bahkan dalam urusan keorganisasian. Adanya pola hidup baru ini tidak membuat Kema FK Unhas menjadi lumpuh. Sebaliknya, roda keorganisasian terus berjalan. Hal ini dapat dilihat melalui gencarnya pelaksanaan berbagai program kerja oleh Pengurus BEM FK Unhas periode 20202021. Kepengurusan ini diketuai oleh Nursyam Bandu yang merupakan mahasiswa FK Unhas angkatan 2017. Ia dilantik pada tanggal 7 Oktober 2020 melalui aplikasi Zoom Zoom.. Dalam menjalankan kepengurusannya, Nursyam Bandu dibantu oleh sepuluh orang menteri. “Kabinet Adaptif terdiri dari 10 kementerian yang dipimpin oleh masing-masing 1 menteri yang saya percaya kapabilitasnya dan saya panggil secara langsung untuk membantu saya,” jelas Nursyam Bandu (23/12). Total pengurus BEM periode 2020-2021 berjumlah 71 orang yang terdiri dari presidium, menteri, dan anggota kementerian. Untuk kepengurusan ini, proses seleksinya dilakukan secara ketat. Tahap seleksi dimulai dengan seleksi berkas yang dilanjutkan dengan wawancara. Proses ini dilakukan selama satu minggu. Kepengurusan periode ini mengambil nama “Kema Adaptif”. “Kabinet dengan nama ‘Adaptif’ dibentuk
06 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
dengan harapan bahwa kepengurusan ini dapat cepat beradaptasi dengan kondisi pandemi sesuai dengan waktu terbentuknya kabinet ini, sehingga kami dapat tetap berkontribusi secara progresif demi Kema dan masyarakat,” jelas Presiden BEM Kema FK Unhas 20202021 saat dihubungi, Rabu (23/12). Sesuai dengan nama yang diusung oleh kepengurusan ini, mekanisme program kerja dibuat sedinamis mungkin sehingga bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, sebab kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Bisa saja besok keadaan kembali normal, atau bahkan bisa saja pandemi masih terus berlangsung. Keadaan-keadaan seperti itu telah dipersiapkan dan dipikirkan oleh kepengurusan yang baru dalam menyusun program kerjanya. Program kerja yang disusun tersebut tidak ada yang digolongkan sebagai program kerja unggulan. Hanya saja kepengurusan ini memang membaginya ke dalam dua kriteria, yaitu kritera mayor dan kriteria minor. “Program kerja yang membutuhkan sumber daya yang banyak digolongkan sebagai program kerja mayor. Untuk pelaksanaannya akan dibuatkan suatu susunan kepanitiaan,” pungkas Presiden BEM Kema FK Unhas periode 2020-2021 tersebut. Contoh program mayor itu sendiri disebutkan seperti Mahasiswa Bersama Rakyat (MABAR), Hasanuddin Medical Games (HMG), serta Sekolah Kastrad (SEKAR). Proses adaptasi lainnya yang dilakukan oleh kepengurusan BEM tahun ini juga dapat dilihat dengan adanya beberapa perbedaan besar dari kepengurusan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Presiden BEM Kema FK Unhas. “Secara garis besar, perbedaan terlihat pada program-program kerja yang awalnya banyak dilakukan secara luring (luar jaringan) harus kami adaptasikan dengan kondisi yang ada. Beberapa kegiatan kami pun dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara daring (dalam jaringan) dengan tetap mempertahankan tujuan awal kegiatan itu dibuat. Dari jumlah kementerian pun, ada yang kami alihkan beberapa fungsinya ke kementerian lain sehingga sumber daya manusia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Seperti Kementerian Litbang (Penelitian dan Pengembangan), secara struktur sudah kami hilangkan tetapi secara fungsional masih dilakukan oleh Kementerian Administrasi dan Pengembangan,” jelas Nursyam. Segala proses adaptasi yang dilaksanakan oleh BEM hari ini bertujuan agar roda keorganisasian tetap berjalan di era pandemi dan juga agar Kema FK Unhas tetap bisa memberikan kontribusinya sesuai dengan visi dan misi yang telah disusun.
Penulis : Trisna Asma Sakti Lestari La Roeha
SINO
RESENSI
THE MODEL
Sumber : bem.stiatabalong.ac.id
Buku pengembangan diri Spiritual-Ideologis untuk meraih sukses pribadi dan peradaban. Resensi Buku Judul buku ISBN Jenis Cover Penerbit
B
The Model 978-6020972840-9 Hard cover IKKJ Publisher Resensi oleh : Zainab Said
uku The Model adalah buku pengembangan diri atau buku motivator yang ditulis oleh seorang dosen dari Universitas Gadjah Mada, Nopriadi Hermani, Ph.D. Buku The Model adalah buku motivasi diri yang bersifat spiritualIdeologis. Buku ini terdiri dari 3 bagian utama dan masing-masing bagian terdiri dari beberapa bab dengan total 23 bab dan 376 halaman. Cetakan pertama buku ini pada bulan Juni 2014, kemudian cetakan kedua pada bulan Oktober 2014, dan cetakan ketiga pada tahun 2016 bulan Mei.
The Model sebenarnya adalah sebuah judul yang berisi kombinasi dari dua dunia, yaitu engineering dan psychology. Dalam pendahuluan buku ini, penulis berusaha untuk menyampaikan bahwa ada sesuatu yang dalam diri manusia yang terus bekerja sehingga mempengaruhi pola pemikiran, perasaan, tindakan, dan kondisi fisik. Dan sesuatu itu adalah “model diri”. Model diri ini semacam chips yang tertanam dan terprogram dalam diri manusia yang merepresentasikan “siapa dan bagaimana saya saat ini”. Chips ini telah ter-tunning (terprogram) secara
dinamis sejak manusia berada dalam kandungan, tumbuh, berkembang hingga saat ini (PENDAHULUANxix). Penulis Nopriadi Hermani, Ph.D menekankan bahwa betapa pentingnya memiliki gambaran dan rancangan masa depan diri seorang manusia. Buku ini tidak hanya mendorong untuk melakukan rekontruksi pada rancangan masa depan tapi juga menawarkan sebuah desain diri yang bernama The Model. Bagian pertama buku ini adalah membahas tentang Self Model, bagian kedua tentang Role Model dan bagian ketiga The Model. Buku pengembangan diri, The Model bisa dikatakan sebagai buku yang unik dengan kerangka dan susunan penulisan yang sangat terstruktur dengan baik dan menarik. Buku ini berbeda dengan buku pengembangan diri atau buku motivasi lainnya. Jika buku motivasi diri kebanyakan hanya membahas tentang cara dan taktik dalam meraih sukses untuk diri sendiri, maka buku The Model hadir dengan pembahasan yang lebih daripada itu. The Model tidak hanya membahas tentang cara merubah diri untuk meraih sukses secara pribadi tapi juga membahas tentang bagaimana seorang manusia bisa merubah diri untuk mencapai sukses pribadi dan memberikan perubahan pada masyarakat serta peradaban dengan pendekatan spiritual-ideologi. Prosesproses dalam memprogram kembali rencana dan gambaran atau ilustrasi masa depan yang dituliskan dalam buku ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini, yaitu Era Kegagalan (The Failure Era). Masa dimana banyak orang yang gagal dalam menata kehidupan pribadi dan gagal secara kolektif dalam menyusun peradaban sehingga penuh dengan krisis multidimensi. Prinsip dari The Model sendiri adalah aqidah Islam dan sunnahtullah sebab buku ini bersifat spiritualideologi dimana yang dimaksud
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 07
SINO
TIPS
dengan spiritual adalah kesadaran akan hubungannya dengan Allah SWT. Visi hidup yang ingin dibentuk adalah dunia dan akhirat. Cara mewujudkan visi besar tadi dijelaskan secara holistik. Ketiga unsur diataslah yang menjadikan buku ini berbeda dengan buku pengembangan diri lainnya yang hanya menekankan pada sukses pribadi yang tak jarang kemudian berakhir dengan “success toxic” dan tidak membawa perubahan peradaban. Jaminan keberhasilan konsep The Model adalah Muhammad SAW. Sebagai role model yang tidak terbantahkan kebenarannya. Penulis juga banyak membagikan pengalaman beliau ketika melanjutkan pendidikan di Tokyo Institute of Technology, Jepang. Banyak pesan moral yang tersampaikan melalui pengalaman beliau dan keluarganya menghadapi kehidupan di Jepang yang kondisinya jauh dari kata Islami. Buku ini cocok dibaca untuk semua kalangan, baik dari kalangan mahasiswa, pengusaha, intelektual, dokter, guru dosen, orang tua, dan bagi siapa saja yang ingin mensketsa ulang pribadi dan kehidupannya serta serius ingin mencetak generasi unggul. Bahkan, sangat direkomendasikan bagi para trainer, motivator, inspirator yang selama ini telah malang melintang di dunia teknologi transformasi diri. Buku The Model banyak mendapat apresiasi dan pujian dari kalangan pengusaha, intelektual dan pengajar. Beberapa diantaranya yaitu Prof. Dr. Ing. H. Fahmi Amhar, dosen luar biasa pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan Universitas Paramadina. Dwi Condro Triono, Ph.D., dosen di Institute Agama Islam Negeri Surakarta. Prof. Dr. H. Muhammad Asdar, SE., M.Si., Ketua Majelis Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin.
B
Narasumber : Zainab Said Penulis : Eka Hesti Hastuti
08 |
Tips Belajar untuk Menghindari Jenuh di Fakultas Kedokteran
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
erhasil menjadi mahasiswa kedokteran tentunya merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang-orang yang mengimpikannya. Faktanya, kebahagiaan ini hanya awalnya saja bagi beberapa orang, tidak sedikit dari orang-orang yang berhasil masuk di Fakultas Kedokteran (FK) berhenti atau diberhentikan di tengah jalan. Hal ini karena stressor dan pressure kehidupan di FK berbeda dengan fakultas yang lain. Ketika menjadi mahasiswa kedokteran bahkan hingga menyandang gelar dokter, kita sudah dikontrak untuk long life learning. Belajar, belajar dan terus belajar. Ilmu kedokteran tidak bersifat statis tapi dinamis, selalu berubah. Obat yang dulu dipakai belum tentu sama efektifnya jika kita memakainya sekarang, bahkan ilmu yang dipakai dulu belum tentu benar jika kita uji sekarang. People change, knowledge too. Belajar adalah hal yang wajib di dunia kedokteran, jika kita berhenti belajar maka kita akan gagal survive di sini. Olehnya itu, kami menyediakan beberapa tips belajar dari M. Salas Al Aldi agar tidak jenuh belajar di FK. Salas merupakan salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas). Dia sudah banyak memenangkan berbagai perlombaan dan juga aktif di berbagai keorganisasian. Terkhusus untuk mahasiswa baru, diharapkan tulisan ini dapat membantu dalam beradaptasi di lingkungan yang baru.
Sumber : kompasiana.com
SINO
TIPS
1. Bentuk Kelompok Belajar Bagi mahasiswa baru, hal pertama yang wajib kalian cari adalah kelompok belajar. Hal ini menjadi sangat penting karena gangguan pertama yang akan kita rasakan ketika belajar adalah mengantuk. Kasus tersering adalah tertidur disaat belajar, ketika bangun baru menyesal. Menghindari hal tersebut, kita perlu kelompok belajar yang bisa membantu kita terjaga, membangunkan ketika tertidur dan bisa seru-seruan saat lagi bosan.
2. Cari Suasana Belajar Baru Jika kalian sudah mulai belajar dan sering merasa jenuh karena setiap malam selalu berhadapan dengan buku, cobalah untuk ganti suasana tempat belajar. Jangan monoton hanya di kamar atau di rumah teman, cari kafe yang tenang atau bahkan di taman terbuka untuk belajar sekali-kali agar lebih seru.
3. Gunakan Media Kreatif Selain suasana belajar, ganti media pembelajarannya. Jangan textbook terus, apalagi diktat. Sering-sering nonton video pembelajaran. Pahami proses perjalanan penyakit tertentu hingga bisa disembuhkan, memahami penyakit tersebut bisa membantu meningkatkan semangat kita dalam mempersiapkan bekal menjadi dokter.
asyik dan akan sangat bermanfaat ketika kita menjadi dokter nanti. Ketika hasilnya keluar pun, jangan stress jika nilai tersebut mengecewakan. Intinya kita sudah melakukan yang terbaik dan ilmunya kita bisa mengerti, lulus itu bonus.
6. Ikut Kegiatan Sosial Ketika kita terus-menerus belajar di kampus, terkadang timbul rasa jenuh sehingga kita butuh booster lebih. Mengikuti berbagai kegiatan sosial bisa membantu kita menerapkan ilmu yang dipelajari di kampus ke acara sosial tersebut, mengedukasi langsung pasien dan melihat senyuman warga. Sangat berkesan ketika kita berjabat tangan dan mereka mengucapkan terima kasih. Kalian harus merasakannya, dijamin bakal meningkatkan semangat dalam belajar dan kita akan malu ketika tidak tahu sesuatu. Itulah 6 tips dari Salas agar tidak jenuh belajar di FK. Sebagai tambahan, ketika Anda merasa lelah, jenuh dan tidak bersemangat untuk belajar, ingatlah tujuan awal Anda. Ingatlah alasan Anda memilih untuk masuk ke dunia ini. Ingatlah perjuangan Anda hingga bisa sampai sejauh ini dan ingatlah di kedua pundak Anda ada harapan-harapan besar yang dititipkan oleh orang tua Anda. Jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah berhenti berusaha. Maybe someday, you’ll be someone’s hope, someone’s hero. Semoga bermanfaat. Narasumber : M. Salas Al Aldi Penulis : Eka Hesti Hastuti
4. Beri Diri Sendiri Reward Setelah belajar keras untuk ujian, selesai ujian jangan langsung belajar lagi. Kejenuhan pasti akan datang jika kalian belajar terus-menerus, sesekali beri reward diri sendiri. Selesai ujian makan-makan atau me time seharian, setelah itu baru belajar lagi. Sumber : pinterest.com
5. Jangan Stres Ketika materi banyak membuat kalian kepikiran dan stres, kalian bisa jenuh sebelum belajar. Sedari awal sugestikan diri kalian kalau materi ini Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 09
SINO
PROFIL
Inovasi Demi Terciptanya Komunikasi yang Sehat
L
embaga Pers Mahasiswa (LPM) Sinovia adalah lembaga jurnalistik yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas). Kata "Sinovia" diambil dari istilah cairan pada sendi yang berfungsi sebagai lubrikan dalam pergerakan sendi yaitu “synovial fluid�, hal tersebut yang kemudian menjadi latar belakang dari nama lembaga pers ini. Selain itu, slogan dari lembaga ini juga berkaitan dengan dunia kesehatan yaitu “Memediasi Komunikasi yang Sehat�. Sinovia sebagai lembaga pers mahasiswa kedokteran, maka setiap pergerakannya misalnya dalam hal pemberitaan mengacu pada aspek medis, namun tidak menutup kemungkinan untuk hal-hal di luar medis. Sinovia sendiri pertama kali menerbitkan karyanya pada tahun 1990 dalam bentuk buletin dengan pemimpin redaksi saat itu adalah Rudi S. Pontoh dan beliau sekaligus menjadi pendiri lembaga ini. Pada tahun 1995, LPM Sinovia menerbitkan karyanya dalam bentuk tabloid. Pemimpin redaksi saat itu adalah Muhammad Ahsan yang selanjutnya digantikan oleh Kamrullah. Namun saat menjadi pemimpin redaksi, Kamrullah mengundurkan diri kemudian digantikan oleh Harifin Hafid dan selanjutnya digantikan oleh Irfan. Pada tahun 2006, di bawah pemimpin redaksi Aulia Rahman Basri, majalah Sinovia tampil dengan wajah baru yang berbeda dengan edisi sebelumnya, terutama pada bagian sampul yang dibuat berwarna tapi tampilan isi bagian dalamnya masih hitam putih. Setelah beberapa tahun kemudian, majalah Sinovia dikembangkan menjadi lebih berwarna pada sampul dan sekaligus isi dari majalah sehingga menambah minat baca para pembaca khususnya dari warga Keluarga Mahasiswa (KEMA) sendiri. Karya dari Sinovia saat ini bukan hanya dalam bentuk buletin dan majalah saja, tapi ada pula karya lainnya yang semakin menambah eksistensi LPM Sinovia di lingkungan mahasiswa kedokteran. Karya lainnya berupa majalah dinding
10 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
(mading), Sino Online, Sino Web, dan lain-lain. Mading biasanya diisi dengan informasi terkait dengan kegiatan Sinovia dan kadang juga diisi dengan informasi lainnya seperti informasi tentang suatu penyakit, hari peringatan yang berkaitan dengan dunia kesehatan dan lain-lain. Di era digital saat perkembangan teknologi informasi semakin pesat, Sinovia juga mencoba suasana baru dalam membagi informasi kepada para pembaca melalui media online apalagi di era milenial sekarang ini masyarakat mungkin agak bosan dengan kertas dan semakin giat membaca melalui dunia maya. Berbagai media online yang digunakan Sinovia dalam menyampaikan informasi adalah Official Account Line (OA Line), Instagram, Facebook, dan website. Penggunaan website adalah cara baru yang digunakan Sinovia dalam membagi berbagai informasi. Pembaca bisa mengakses website Sinovia pada link med.unhas.ac.id/sinovia/. Dengan penggunaan website ini, diharapkan pembaca bisa lebih mudah mengakses informasi dari LPM Sinovia. Selain itu, website ini mulai digunakan pada masa pemimpin redaksi tahun 2018 Miftahul Ulum, tapi mengundurkan diri dan selanjutnya digantikan oleh Eka Hesti Hastuti hingga saat ini. Adapun daftar nama pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sinovia FK Unhas tahun 2020 yakni :
D ewan Re d aks i Koord.
: SINO 18-23 Nur Rahma Juniarsi
Anggota : 1. SINO 18-21 Nitha Sarina 2. SINO 19-16 Lusi Ramdani Armin 3. SINO 19-21 Muh. Hafidz bin Abd. Mujid 4. SINO 19-31 Usna
SINO
Pemimpin Redaksi : SINO 19-11 Eka Hesti Hastuti
Divisi Keredaksian : Koord. : SINO 20-30 Indah Chairunnisa Anggota : 1. SINO 20-18 Catherine Laura J. 2. SINO 20-21 Dwi Rahmah Sari HR 3. SINO 20-26 Fitriani 4. SINO 20-32 Irene Anastasya M. 5. SINO 20-33 Irwansyah 6. SINO 20-36 Nurin Afrina 7. SINO 20-40 Nurwahidah Amir 8. SINO 20-49 Yemima P.
Divisi Dana dan Usaha : Koord. : SINO 19-05 Arina Rezkyana A. Anggota : 1. SINO 20-05 Amelia Abdul H. 2. SINO 20-12 Andika Sulastriani 3. SINO 20-15 Atikah Arisanti 4. SINO 20-16 Aulia Nurfadillah R. 5. SINO 20-17 Ayu Sutra 6. SINO 20-23 Febi Ananda 7. SINO 20-29 Iftitah Magfirah 8. SINO 20-37 Nur Indah Sari
Sekretaris Umum : SINO 20-38 Nurul Mughnii
Pimpinan Umum : SINO 19-26 Rifqi Wardana N.
Divisi Administrasi dan Kesekretariatan : Koord. : SINO 20-42 Rahmawati Putri R. Anggota : 1. SINO 20-08 Andi Cia Jelita 2. SINO 20-20 Diva Nindya Almira 3. SINO 20-34 Ismiatun 4. SINO 20-44 Septiana Ade R. 5. SINO 20-47 Virginia A. Lestari 6. SINO 20-52 Zha Zha Chikita R L.
PROFIL
Bendahara Umum : SINO 20-06 Anastasia E. S.
Divisi Komunikasi dan Informasi : Koord. : SINO 20-14 Arni Kusnira Anggota : 1. SINO 19-18 Kurniawan 2. SINO 20-04 Ainun Rahmi Tito 3. SINO 20-10 Andi Muh. Risal 4. SINO 20-11 Andi MulyaAnnisa 5. SINO 20-27 Haerunnisa N. 6. SINO 20-39 Nurul Rezki R. 7. SINO 20-41 RahmahIstiqomah T.
Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia :
Divisi Hubungan Luar:
Koord. : SINO 19-34 Yaumil Dewi Purnama
Anggota : 1. SINO 19-10 Dyan Maharani 2. SINO 20-19 Dianti Aprilia H. N. 3. SINO 20-22 Farah Amira N. 4. SINO 20-28 Huznul Azizah 5. SINO 20-31 Intan Suraya 6. SINO 20-45 Siti Balqis 7. SINO 20-46 Sri Rahayu Igirisa 8. SINO 20-48 Wan Nuralieya E. 9. SINO 20-50 Yolanda Darma Putri
Anggota : 1. SINO 20-01 Achmad Razak Nirhamzah 2. SINO 19-07 Astrid Rachmat 3. SINO 20-02 Ainun Fadillah Zamri 4. SINO 20-07 Andi Aita Masyita 5. SINO 20-09 Andi DevieYanti 6. SINO 20-25 Fitri Amalia Djafar 7. SINO 20-35 Nur Annisa A. Malik 8. SINO 20-43 Ratih Puspitasari Rohyat 9. SINO 20-51 Zavira Safwana Al Husaivi
Koord. : SINO 20-24 Febi Melindah
Para pengurus sendiri dalam menjalankan setiap kegiatan elemental dari Sinovia juga tidak terlepas dari para Dewan Redaksi yang kece, bertugas dalam menaungi dan memberikan nasihat serta masukan terkait penggalangan kegiatan yang akan dilakukan, sehingga para pengurus LPM Sinovia akan selalu berusaha dalam memberikan inovasi kreatif dalam mengelola lembaga jurnalistik ini demi menyampaikan berbagai informasi di lingkungan FK Unhas sesuai dengan slogan LPM Sinovia “Memediasi Komunikasi yang Sehat”.
Penulis : Irwansyah Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 11
SINO
ILMIAH
Chimeric Antigen Receptor T-Cell (CAR T) dari T-Cells yang Telah Dimodifikasi sebagai Imunoterapi Penyakit Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) pada Anak
K
Berdasarkan Hasil Literatur Review oleh : Yemima P. dan Aqillah Putri Milleni Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar
anker hingga kini masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk juga di Indonesia. Berbagai sistem di dalam tubuh dapat terserang kanker, seperti kanker leukemia yang menyerang jaringan pembentuk darah dan paling sering ditemukan pada masa kanak-kanak. Leukemia sendiri merupakan kanker atau penyakit keganasan sel darah yang ditandai dengan adanya kelainan pada sel darah putih dalam sumsum tulang. Leukemia berdasarkan maturitas sel dapat dibedakan menjadi leukemia akut dan kronis, sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan tipe sel asalnya maka leukemia dibagi menjadi tipe limfoblastik dan mieloblastik. Pada tahun 2012, International Agency for Research on Cancer (IARC) dari World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita leukemia di seluruh dunia sebanyak 351.965 orang. Penyebab dari leukemia masih belum diketahui secara pasti, dan kemungkinan bersifat multifaktoral. Terdapat sekitar 30% anak di bawah 14 tahun yang terkena leukemia akut dan 10% anak remaja di usia 15-19 tahun. Angka kejadian LLA lebih sering terjadi dibandingkan leukemia tipe mieloblastik, yakni lima kali lebih sering terdiagnosis. Kemoterapi merupakan langkah pengobatan dalam tahap remisi leukemia, sama seperti terapi kanker pada umumnya karena dinilai efektif dalam mengatasi kanker. Leukemia anak biasanya menggunakan kemoterapi multi-agen, namun demikian kemoterapi yang merupakan pengobatan secara sistemik dapat menyebabkan kerusakan dari jaringan, bukan hanya jaringan yang terserang kanker saja tetapi juga jaringan normal. Kerusakan ini dapat bersifat akut maupun kronis. Kebanyakan efek samping dari kemoterapi adalah timbul rasa seperti mual dan muntah serta kerontokan rambut. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat saat ini telah memungkinkan munculnya metode terapi baru untuk pengobatan dari penderita kanker darah seperti leukemia, yaitu dengan melakukan modifikasi dari T-cell orang yang terkena leukemia, dan kemudian mengembalikan T-cell yang telah dimodifikasi itu ke dalam tubuh. Terapi ini lebih 12 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
Mekanisme kerja sel T regulator dalam menekan sel T konvensional.
Sumber : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22566933/
dikenal dengan terapi Chimeric Antigen Receptor T-cell (CAR T). T-cell sendiri dapat dibagi berdasarkan pada status fungsionalnya yaitu sel T naif, efektor, dan memori. Sementara jika dibagi berdasarkan dari molekul permukaan co-reseptor utamanya, sel T terdiri dari sel T CD4+ dan CD8+. Pada keadaan yang teraktivasi, CD4+ berdasarkan profil sitokin yang dihasilkannya dapat dikategorikan menjadi T-cell helper conventional (Tcon) dan T-cell regulators (Tregs). Tcon dapat berdampak buruk pada jaringan tubuh sedangkan Tregs dipandang sebagai sel T yang berpotensi besar dalam menekan aktivitas kerusakan dari sel T efektor dan supresi Tcon, pengatur homeostasis imun, dan mencegah terjadinya respon imun terhadap self-antigen. T-cell regulators memiliki mekanisme kerja yang kompleks dan rumit serta berbeda tergantung pada letak reaksi imun dan tipe aktivasi dari target supresi. Pengeluaran sitokin yang secara langsung bersifat imunosupresif yaitu IL-10, IL-35, dan TGF-β. Selain itu, Tregs dapat mengaktivasi granzyme dan IL-2 yang sinergis dalam menginduksi apoptosis sel efektor.
SINO Chimeric Antigen Receptor (CAR) dapat diartikan sebagai suatu reseptor rekombinan yang akan menyediakan fungsi antigen-binding dan aktivasi dari sel T. Antigen permukaan sel native merupakan target dari CAR. T-cells yang telah dimodifikasi dengan CAR nantinya tidak hanya dapat mengenali tetapi juga dapat mematikan sel-sel abnormal tubuh akibat pengaruh leukemia melalui Major Histiocompatibility Complex (MHC). Berdasarkan sensitifitas CAR T dapat lebih spesifik terhadap antigen yang dihasilkan oleh jaringan yang terinflamasi, selanjutnya aktivasi dari sel ini akan terakumulasi pada lokasi terjadinya inflamasi pada tubuh manusia serta menghasilkan supresi autoimun yang efektif dan selektif terhadapnya. Pada terapi ini sel T merupakan komponen dari sistem imun yang berfungsi melawan infeksi. Terapi T-cell dilakukan dengan cara mengambil sel T pasien yang kemudian direkayasa di laboratorium agar reseptor T-cell tersebut dapat mengenali antigen spesifik yang ada di permukaan sel kanker, yang nantinya sel kanker dihancurkan secara spesifik. T-cell yang dimodifikasi ini akan direinfusikan kembali ke dalam tubuh pasien dalam 2 minggu. Pasien harus mendapatkan kemoterapi sebelum reinfusi T-cell dilakukan. T-cell yang telah direinfusi akan membelah dan memperbanyak diri di dalam tubuh. Dari beberapa penelitian menunjukkan hasil yang sama bahwa dengan penggunaan dari terapi CAR T ini telah menurunkan tingkat kekambuhan dari LLA. Modifikasi T-cell itu dimaksudkan untuk mengubah sel orang yang terkena leukemia agar dapat mengenali dan melawan sel-sel kanker dalam tubuh. T-cell yang telah dimodifikasi itu bekerja seumur hidup atau yang dikenal juga dengan istilah living therapy. Selain dapat bekerja seumur hidup, T-cell modifikasi ini juga dapat mereplika dirinya sendiri di dalam tubuh sama seperti sel-sel lainnya. Pengobatan ini disebut lebih ampuh dalam mengobati kanker dan dapat mencegah sel kanker kembali muncul dan berkembang dibandingkan dengan beberapa metode yang sudah ada sebelumnya. Penulis : Yemima P.
ILMIAH
Referensi: 1. Perubahan status gizi pada anak dengan leukemia limfoblastik akut selama pengobatan. Jurnal E-Clinic (eCl).2016. 2. Marcdante, K. J., Kliegman, R. M., Jenson, H. B., & Behrman, R. Nelson ilmu kesehatan anak. (6th ed.). Singapura: Saunders Elsivier.2014. 3. Ward, E., Desantis, C., Robbins, A., et al. Childhood and Adolescent Cancer Statistics,. Ca Cancer J Clin, 64(2).2014. 4. Bangun, M. Analisis faktor kejadian relapse pada anak dengan leukemia di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia.2012. 5. Broere F, Apasov SG, Sitkovsky M V, Eden W Van. T cell subsets and T cell-mediated immunity. 2011 6. Liston A. Progress in molecular biologi and translational science. edisi ke-1. USA: Elsevier; 2015. 7. Dhainaut M, Moser M. Mechanisms of Surveillance of Dendritic Cells by Regulatory T Lymphocytes. Progress in Molcular Biology and Translational Science. 2015 8. Schmidt A, Oberle N, Krammer PH. Molecular mechanisms of Treg-mediated T cell suppression. Front Immunol. 2012 9. Curran KJ, Pegram HJ, Brentjens RJ. Chimeric Antigen Receptors for T cell Immunotherapy: Current Understanding and Future Direction. J Gene Med. 2012 10. Dotti G, Gottschalk S, Savoldo B, Brenner MK. Design and Development of Therapies using Chimeric Antigen Receptor-Expressing T cells. Immunol Rev. 2014 11. Chae WJ, Bothwell ALM. Therapeutic Potential of Gene-Modified Regulatory T Cells: From Bench to Bedside. Front. Immunol., 2018 12. CAR-T Cell Therapy for Acute Lymphoblastic Leukemia: Transforming the Treatment of Relapsed and Refractory Disease. - PubMed - NCBI [Internet]. [cited 2019 Dec 7]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30120708 13. CAR T Cell Therapy in Acute Lymphoblastic Leukemia and Potential for Chronic Lymphocytic Leukemia. - PubMed - NCBI [Internet]. [cited 2019 Dec 7]. Available from: https://www.ncbi.
Sumber : canva.com Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 13
SINO
T
Happy 28th Anniversary to TBM Calcaneus!
im Bantuan Medis (TBM) Calcaneus merupakan salah satu dari tiga badan khusus yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas). Pada awalnya, TBM adalah organisasi pencinta alam. Pada tahun 1992 Ahmad Yasin menjadi pelopor berdirinya TBM, hal tersebut bermula dari kegemaran beliau mendaki gunung. Menurut Ahmad Yasin jika hanya mendaki gunung maka aplikasi dari ilmu medis yang diperoleh tidak ada, oleh karena itu dibentuklah TBM agar ilmu medisnya teraplikasikan dan kegiatan cinta alamnya tetap ada. Pada tanggal 10 Oktober 1992, TBM Calcaneus Fakultas Kedokteran Unhas diresmikan oleh Dekan FK Unhas pada saat itu yakni Prof. Dr. Junus Alkatiri yang diikuti sebanyak 27 anggota aktif pada saat itu. Saat ini anggota TBM telah mencapai 1058 orang yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, mahasiswa klinik, dan mahasiswa pre-klinik. Sejalan dengan visi TBM yaitu untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia yang terfokus dalam bidang kegawatdaruratan medis, maka salah satu program yang menjadi poin utama bagi TBM adalah Calcaneus For Humanity (CFH).
Program ini meliputi pengumpulan dana secara sukarela atau juga disebut sebagai charity dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan kepada korban bencana. Selain itu untuk mempersiapkan skill dalam menangani keadaan gawat darurat, maka Divisi Pendidikan dan Pelatihan dari TBM mengadakan pelatihan pre-hospital management sebagai salah satu kegiatan rutin anggota TBM. Kegiatan kepecintaalaman juga tetap dilakukan selain dapat mempererat hubungan kekeluargaan antara anggota TBM, juga dapat menyemai kekaguman dan rasa bersyukur akan keindahan ciptaan-Nya. Setiap tahun TBM Calcaneus FK Unhas tidak pernah lupa memperingati hari jadinya yang dikenal sebagai Double Ten Day. Tahun 2020 ini TBM Calcaneus sudah memasuki usia yang ke-28 tahun. Wabah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) membuat TBM mencari inisiatif berbeda dari tahuntahun sebelumnya yaitu menyambut Double Ten Day tahun ini dengan konsep nilai dasar dari TBM yaitu persaudaraan dan kemanusiaan. TBM kemudian melaksanakan misi kemanusiaan “Ekspedisi Sulawesi Selatan”, yaitu menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD), alat penunjang medis, dan multivitamin ke
Prosesi Penyaluran Bantuan dalam Kegiatan “Ekspedisi Sulawesi Selatan” Sumber gambar : Nasliyana Izzaty Binti Nasry
14 |
INFO
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
SINO
INFO
17. Kantor pengurusan jenazah AlIslamiah Sidrap 18. Puskesmas Lawawoi 19. Puskesmas Lumpue 20. Puskesmas Palanro 21. Puskesmas Mangkoso Prosesi Peringatan Hari Jadi ke 28 TBM Calcaneus Secara Daring Sumber gambar : Nasliyana Izzaty Binti Nasry 28 puskesmas yang ada di Sulawesi Selatan. Berikut adalah daftar 28 puskesmas yang dikunjungi:
22. Puskesmas Madello 23. Puskesmas Pekkae 24. Puskesmas Segeri 25. Puskesmas Ma'rang 26. Puskesmas Labakkang
1. Puskesmas Ujung Loe
27. Puskesmas Bunggoro
2. Puskesmas Caile
28. Puskesmas Lau
3. Puskesmas Bontobangun 4. Puskesmas Tampala
15. Puskesmas Botae
Ekspedisi Sulawesi Selatan dilakukan pada tanggal 1 hingga 3 Oktober 2020 yaitu sebelum acara inti Double Ten Day yang dilaksanakan kemudian pada tanggal 10 Oktober 2020 secara virtual. Panitia yang terlibat yakni Steering Committee (SC) dari anggota muda dan calon badan pengurus, Organizing Committee (OC) yang disusun dalam sistem teamwork. Acara ini dihadiri oleh anggota dan senior-senior TBM yang saat ini sudah menjadi dokter, residen, dan dokter spesialis dengan total partisipan yang hadir kurang lebih 513 orang. Acara ini dimulai pada pukul 20.00 WITA yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan beberapa rangkaian seremonial awal. Dalam acara ini ada sesi diskusi dan sharing secara daring dengan tema “Normalisasi Nilai Organisasi TBM Calcaneus FK Unhas�, yang memperbincangkan tentang sejarah TBM Calcaneus, nilai dasar organisasi, normalisasi organisasi di masa pandemi dan tantangan regenerasi organisasi. Setelah itu, dilakukan simbolisasi perayaan ulang tahun TBM Calcaneus FK Unhas dengan pemotongan tumpeng serta diakhiri dengan pembacaan doa dan foto bersama.
16. Puskesmas Pangkajene
Narasumber : Nasliyana Izzaty Binti Nasry
5. Puskesmas Kajuara 6. Puskesmas Salomekko 7. Puskesmas Tonra 8. Puskesmas Mare 9. Puskesmas Tanasitolo 10. Puskesmas Maniangpajo 11. Puskesmas Tanru Tedong 12. Puskesmas Lacinrang 13. Puskesmas Empagae 14. Puskesmas Palakka
Penulis : Nurin Afrina Binti Mohamad Nasir Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 15
SINO
AKSI
Cara Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus FK Unhas Rayakan 28th Double Ten Day di Tengah Pandemi Covid-19
K
egiatan 28th Double Ten Day (DTD) merupakan program kerja rutin dari Divisi Hubungan Luar TBM Calcaneus FK Unhas. Kegiatan ini bertujuan untuk merayakan ulang tahun TBM Calcaneus yang ke-28 dan menjaga ikatan silaturahmi antar anggota TBM Calcaneus. Di tengah pandemi Covid-19, panitia menyusun konsep kemanusiaan untuk merayakan hari bahagia tersebut. Konsep tersebut dituangkan dalam kegiatan ekspedisi Sulawesi Selatan. Kamis (01/10/2020), Jumat (02/10/2020), dan Sabtu (03/10/2020), Badan Khusus TBM Calcaneus FK Unhas melakukan ekspedisi Sulawesi Selatan untuk menyalurkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD), alat penunjang medis, dan multivitamin kepada 28 layanan kesehatan primer daerah Sulawesi Selatan. “Dikarenakan pandemi, kami dari panitia membuat konsep yang melibatkan nilai dasar organisasi TBM Calcaneus, yaitu persaudaraan dan kemanusiaan. Jadi kami memutuskan untuk melakukan ekspedisi Sulawesi Selatan dengan membagikan APD dan beberapa alat medis kepada 28 puskesmas yang ada di Sulawesi Selatan,” jelas Ferry Sharif Putra selaku ketua panitia. Penyaluran bantuan tersebut dimulai dari Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bone, Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Barru, hingga Kabupaten Pangkep. Ketua panitia yang akrab disapa Ferry itu mengungkapkan bahwa kegiatan ini disambut hangat oleh masyarakat. “Kalau dari masyarakat sendiri, kami mendapatkan sambutan hangat dan apresiasi dari tiap tempat yang kami datangi. Masyarakat sempat menyebutkan kalau ini (ekspedisi Sulawesi Selatan) merupakan inovasi yang menarik dan menanyakan apakah akan ada kegiatan seperti ini untuk ke depannya,” ucapnya. Rabu (28/10/2020), panitia mengadakan virtual gathering via Zoom meeting dengan beberapa rangkaian acara termasuk diskusi internal. Diskusi kali itu mengangkat tema “Normalisasi Nilai-Nilai Organisasi TBM Calcaneus FK Unhas”. Setelah sesi diskusi dan sharing selesai, dilanjutkan dengan persiapan simbolisasi ulang tahun TBM Calcaneus FK Unhas dan pemotongan tumpeng bersama. Acara ditutup dengan pembacaan doa dan foto bersama.
16 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
Sumber : instagram.com/tbmcalcaneus Sebagai ketua panitia, Ferry mengungkapkan bahwa panitia sempat kebingungan untuk membentuk konsep di masa pandemi yang serba terbatas ini. “Kami sempat kebingungan untuk membentuk konsep di masa pandemi yang serba terbatas. Saya pribadi juga berpendapat bahwa konsep yang kami bentuk ini mempunyai banyak risiko,” ucapnya. Ferry juga mengatakan bahwa keberhasilan kegiatan ini dapat tercapai atas kontribusi dari tiap anggota panitia dan senior TBM lainnya. “Namun atas kontribusi dari tiap panitia dan kakak-kakak dari TBM Calcaneus, alhamdulillah kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan mendapat banyak dukungan baik dari dalam maupun dari luar FK Unhas,” tutup Ferry Sharif Putra. Penulis : Indah Chairunnisa
SINO
KOMENTAR
Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus FK Unhas Adakan Misi Kemanusiaan sebagai Bentuk Perayaan 28 th Double Ten Day
Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) merayakan 28th Double Ten Day (DTD) dengan melakukan ekspedisi keliling Sulawesi Selatan kepada 28 kabupaten untuk menyalurkan bantuan.
Vireldin Lebonna Siri (Koordinator Divisi Hubungan Luar TBM Calcaneus FK Unhas periode 2019/2020)
Muhammad Dzul Jalali Wal Ikram (Koordinator Divisi Pendidikan dan Latihan TBM Calcaneus FK Unhas periode 2019/2020)
“Walaupun pandemi, kami tetap berusaha menjalankan misi kemanusiaan melalui kegiatan DTD yang ke-28 ini. Mungkin memang tidak sekompleks kegiatan kemanusiaan tahun-tahun sebelumnya, tapi semoga kegiatan ekspedisi Sulawesi Selatan ini bisa berguna dan dapat membantu banyak orang, dan semoga Sulawesi Selatan kita bisa lekas pulih.”
“Menurut saya, ekspedisi kemarin adalah satu bentuk support dari kami TBM Calcaneus untuk tenaga medis yang sedang berjuang, khususnya yang ada di daerah-daerah dengan fasilitas kesehatan yang tidak selengkap di Makassar. Karena ‘kan sebelum itu kita juga sudah melakukan riset dan pengumpulan data. Dari yang kami dapatkan, tenaga medis yang ada di daerah-daerah selain Makassar itu kondisi sarana dan prasarananya sangat minim. Pada saat kita datang ke sana dan ketemu langsung juga ada beberapa puskesmas yang masih menggunakan jas hujan sebagai Alat Pelindung Diri (APD), handschoen yang dicuci dan dipakai berulang, dan sebagainya. Padahal mereka sudah rela menyumbangkan tenaganya untuk jadi garda terdepan penanganan Covid-19. Tapi perlindungan yang mereka butuhkan, dalam hal ini APD yang harusnya jadi hak mereka, itu tidak ada. Selain itu, kami juga dari TBM Calcaneus ingin terus mengingatkan bahwa Covid-19 itu masih ada dan masih banyak tenaga medis di luar sana yang masih berjuang dan masih membutuhkan bantuan kita semua.”
Penulis : Indah Chairunnisa Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 17
SINO
GALERI
Sumber : canva.com
Keterangan Penyerahan donasi ke Kabupaten Takalar
Keterangan Penyerahan donasi ke Puskesmas Salomekko, Kabupaten Bone 18 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
SINO
GALERI
Penyaluran Bantuan oleh Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus FK Unhas dalam Ekspedisi Sulawesi Selatan
Keterangan Penyerahan donasi ke Puskesmas Pangkajene, Kabupaten Sidrap
Keterangan Penyerahan donasi ke Puskesmas Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba
Penulis : Indah Chairunnisa
Sumber : canva.com Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 19
SINO
INSPIRASI
M. Salas Al Aldi, Si Mahasiswa Berprestasi III FK Unhas 2020 Riwayat Pendidikan
M. Salas Al Aldi Nama Panggilan Salas Tempat, Tanggal Lahir Watampone, 2 November 1999 Jenis Kelamin Laki-laki Agama Islam Alamat Rusunawa 2 Universitas Hasanuddin Blok D No HP 082187798063 Email m.salasalaldi@gmail.com Motto Man Jadda Wajada
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 20
SD
SDN 214 Watu
2005 - 2011
SMP
MTsN Watampone
Bilingual
2011 - 2014
SMA
SMAN 2 Tinggimoncong
PA
2014 - 2017
S1
Universitas Hasanuddin
Kedokteran 2017 sekarang
i Riwayat Organisasi Ketua Umum (Mas’ul) Medical Muslim Family (M2F) Fakultas Kedokteran Unhas
2019 – 2020
Anggota Divisi PnK Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (FULDFK) Nasional
2019 – 2020
Anggota Departemen Akademik dan Prestasi Lembaga Dakwah Kampus (LDM) Al Aqsho Unhas
2019 – 2020
Anggota Divisi Perlengkapan Pengurus Harian Masjid Al-‘Afiyah 2019 – 2020 (PHMA) Fakultas Kedokteran Unhas Anggota MEP Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI)
2019 – 2020
Asisten Dosen Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
2019 – 2020
Anggota Science and Research Medical Youth Research Club (MYRC) Fakultas Kedokteran Unhas
2018 – 2019
Duta Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Fakultas Kedokteran Unhas
2018 – 2019
SINO
INSPIRASI
Prestasi Akademik dan Non Akademik Mahasiwa Berpestasi III FK Unhas
2020
Juara 1 Literature Review Ar-Razi Competition
2020
Finalis (Top 10) Literature Review International Medical Fiesta FK UB
2020
Semifinalis Literature Review INAMSC FK UI
2020
Finalis Literature Review ISMC Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2020
Finalis (Top 12) Esai Ilmiah Temu Ilmiah Nasional BAPIS-ISMKI
2020
Semifinalis (Top 10) International Medical Olympiad (IMO) Cabang Muskuloskeletal
2019
Bagaimana perasaaan Anda setelah terpilih sebagai salah satu Mahasiswa Berprestasi FK Unhas 2020? Jika ditanya mengenai perasaan tentunya sangat bersyukur sekaligus tidak menyangka, karena jujur saya sendiri mempersiapkan presentasi dalam waktu yang sangat singkat. Alhamdulillah, ternyata Allah berikan kemudahan dan bisa masuk dalam 3 besar pada waktu itu.
Apakah yang menjadi motivasi Anda selama ini?
Semifinalis (Top 20) Gadjah Mada International Competition of Anatomy (GM-ICA)
2019
Medali Perak Regional Medical Olympiad Cabang Muskuloskeletal
2019
Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) Universitas Hasanuddin
2019
Juara Favorit (Top 4) Esai Ilmiah Ar-Razi Research Competition
2019
Finalis (Top 10) Literature Review Ar-Razi Research Competition
2019
Juara 1 Hasanuddin Medical Study Quiz (HMSQ) Cabang Muskuloskeletal
2019
Finalis (Top 10) Literature Review Scientific Atmosphere (SA)
2019
Finalis (Top 10) Literature Review Scripta Research Festival (SRF)
2019
Finalis (Top 10) Esai Ilmiah Scripta Research Festival (SRF)
2019
Finalis International Medical Fiesta Cabang Literature Review
2018
Finalis Esai Ilmiah Spora FK Universitas Sriwijaya Palembang
2018
“Setiap orang punya usaha. Jadilah pribadi dengan usaha terbesar, keluh tersedikit, dan paling dekat dengan-Nya.�
Mengenai motivasi tentunya akan beda pada setiap tujuan yang ingin kita capai, salah satunya tentu dorongan untuk selalu bisa berbagi dan bermanfaat bagi orang lain. Tentu jika saya ingin bermanfaat saya harus punya aksi. Saya berorganisasi untuk bisa menjalin relasi dan berbuat hal-hal baik pada lingkungan sekitar, belajar dengan giat agar bisa menjadi dokter yang bermanfaat, begitu pula prestasi yang kita kejar juga bisa menjadi bagian yang bisa kita bagikan ke orang lain.
Kompetisi-kompetisi apa saja yang pernah Anda ikuti semenjak menyandang gelar mahasiswa? Selama menjadi mahasiswa saya banyak mengikuti lomba ilmiah dan juga olimpiade kedokteran. Sejak tahun pertama saya mulai belajar membuat karya tulis, hingga saat ini ada sekitar 15 literature review yang telah saya buat dan ikutkan pada berbagai lomba. Selain itu saya juga telah mengirimkan 3 karya lainnya berupa esai ilmiah. Pada olimpiade kedokteran sendiri saya mengikuti bidang muskuloskeletal, mulai dari regional dan nasional. Selain itu saya juga mengikuti olimpiade anatomi. 21 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
SINO Apa prestasi terbesar yang pernah Anda raih? Setiap prestasi memiliki ceritanya masing masing, sehingga jika ditanya prestasi terbesar itu akan membingungkan tentunya. Setiap proses itu adalah memori yang berharga, dan menurut saya prestasi yang bisa dianggap besar adalah yang bisa menghasilkan manfaat tentunya, baik dari suatu hasil yang bermanfaat, menginspirasi, ataupun berupa ilmu yang bisa digunakan kelak.
Apakah yang menjadi passion Anda? Passion saya sebenarnya sulit untuk disebutkan satu per satu ataupun secara spesifik, namun secara jelas passion saya mengarah ke dalam bentuk mimpi saya untuk menjadi akademisi. Dalam mencapai poin akademis ini selain berusaha untuk selalu mendapatkan nilai tinggi, passion saya adalah dengan membuat karya tulis dan juga mengikuti olimpiade. Pada olimpiade, saya sangat menyenangi anatomi, hal inilah yang menjadi motivasi saya untuk menjadi asisten anatomi dan menjadi delegasi Unhas dalam GM-ICA. Berlanjut dari kesukaan pada anatomi tersebut yang membuat saya terus menekuni muskuloskeletal dan mengikuti HMSQ, RMO dan IMO. Mengiringi poin akademis adalah dengan menjadi seorang mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mengikuti prosesproses di berbagai organisasi. Mewujudkan hal tersebut tentunya saya mengikuti berbagai pelatihan seperti melanjutkan jenjang Latihan Kepemimpinan (LK) 2 di FK Unhas dan mengikuti Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa - Sekolah Kajian (LKMM-SK) wilayah IV ISMKI. Menjadi pengurus di ISMKI sebagai National Staff Medical Education and Profession adalah bentuk kelanjutan setelah juga sempat ikut aktif di organisasi tersebut. Selain itu, organisasi yang menjadi keluarga saya di kampus yaitu Medical
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 22
INSPIRASI
Muslim Family (M2F) menjadi wadah berproses saya, mencari sahabat seiman dan pengingat dalam diri saya yang masih sering khilaf. Di M2F ini pula saya banyak menghabiskan waktu aktif berorganisasi dengan menjadi ketua umum pada masa kepengurusan 2019/2020.
Apakah Anda pernah mengalami kegagalan yang menyakitkan? Atau pengalaman pahit yang sulit dilupakan? Jika pernah, bagaimana Anda menyikapi hal tersebut? Sejak SD, saya memang selalu menjadi sasaran dalam mewakilkan sekolah di berbagai kompetisi. Karena banyaknya lomba yang saya ikuti, peluang saya kalah banyak sekali. Saat ini sudah tak terhitung kekalahan tersebut dan tak sedikit tentunya yang menyakitkan. Namun, hal yang membuat saya tetap menjadi seseorang yang kecanduan lomba walaupun sering kalah adalah karena saya selalu berusaha untuk melihat manfaatnya. Berlomba memberikan saya banyak pelajaran, pahitnya kekalahan dan manisnya kemenangan itu silih berganti, tapi kawankawan coba nikmati prosesnya. Semangat dalam berkompetisi itu yang sangat saya senangi, mempelajari sesuatu yang belum tentu semua orang pelajari selalu membangkitkan saya untuk mencoba terus hingga jatah kekalahan ini habis.
Bagaimana Anda membagi waktu antara kuliah dan kegiatan di luar perkuliahan? Membagi waktu menurut saya adalah seni prioritas. Mempelajari terlebih dahulu diri sendiri adalah poin utama, bagaimana proses kita bisa cerdas dalam menempatkan diri kita yang tentunya punya batas. Saya mempelajari bahwa kemampuan saya dalam belajar untuk keperluan kuliah adalah sekian untuk bisa
SINO
INSPIRASI
melulusi suatu pelajaran, sekian porsi kekuatan saya untuk organisasi, dan untuk passionpassion saya sekian porsinya. Bagian masingmasing kesibukan tersebut selalu kita analisis sesuai kebutuhan berdasarkan mana yang mendesak dan mana yang penting. Lambat laun ketika kita mulai terbiasa untuk membagibagi waktu dan diri kita sesuai kemampuan kita inilah yang akan menjadi kebiasaan dalam seni membagi waktu. Terkadang istirahat pun perlu dikorbankan, karena ketika kita lengah disitulah kita kalah dengan musuh terbesar yaitu diri kita sendiri.
Apa tips, pesan, dan kesan untuk teman sejawat di Fakultas Kedokteran? Sesungguhnya saya memberikan tips bukan berarti saya yang paling hebat, di atas langit tentu masih ada langit. Ketika saya diminta untuk coba berbagi, maka saya akan mengatakan bahwa sesuatu yang hebat tidak lahir dari zona nyaman, lelahmu dan dirimu sendiri adalah lawan terbesar. Ketika kita mencoba mencapai sesuatu, entah itu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi, suatu kompetisi, atau menjadi pemimpin yang hebat percayalah kelelahan pasti akan terus mengikuti. Pelajari tiap proses dan lawan rasa nyaman itu hingga mereka lelah untuk mengejar kita. Teman-teman yang merasa kuliah saja masih keteteran apalagi berorganisasi, coba dipikirkan kembali apakah benar tidak ada waktu atau jangan-jangan hanya diri kita yang menutup diri dan tidak ingin keluar dari zona nyaman. Padahal kita belum tahu akan jadi apa kita nanti, apa saja yang kita butuhkan ke depan, sehinga di usia seperti inilah tentunya kita mempelajari semua hal-hal positif selagi masih ada kesempatan. Manfaatkan waktu sebaik mungkin atau kita akan menyesal.
Penulis : Catherine Laura Johansyah
SINO
OPINI
Tantangan Lembaga Pers Mahasiswa di Lingkungan Kampus
Narasumber : Rifqi Wardhana N. Pimpinan Umum LPM Sinovia Periode 2019-2020
S
etelah era keterbukaan yang ditandai dengan runtuhnya Era Orde Baru, lembaga pers mahasiswa justru terpojok. Apa yang pernah diperjuangkan dulu, kini semangat perjuangan itu sangat minim terlihat, yang ada adalah kita hanya tetap berada di zona nyaman kita, enggan untuk menyuarakan suatu fakta dan lebih memilih untuk tetap diam.
Sumber : freepik.com
Di saat dulu kita gembar-gembor, bersemangat untuk menggiring media demi meruntuhkan rezim Era Orde Baru atas pemerintahan yang otoriter, dimana semangat itu sekarang? Dimana peran kita sembagai anggota lembaga pers mahasiswa sebagai kontrol terhadap lingkungan kita? Dimana pers mahasiswa ketika terjadi kasus korupsi anggaran bantuan sosial yang sudah jelas merugikan rakyat? Dimana kita lembaga pers mahasiswa ketika teman-teman kita memperjuangkan penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di saat awal pandemi Covid-19? Kita sadar bahwa kita adalah mahasiswa, mahasiswa sebagai orang-orang yang berada di jenjang pendidikan tertinggi mempunyai
23 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
SINO
OPINI
suatu kedudukan yang selangkah di atas masyarakat. Kita tidak hanya dituntut untuk mendapatkan ilmu, melaksanakan penelitian dan mengabdi kepada masyarakat tapi kita juga sebagai kontrol sosial masyarakat, membangun narasi dan memberikan kritik serta saran yang bermanfaat kepada masyarakat sekitar. Tapi pada kenyataannya kebanyakan mahasiswa pada zaman generasi milenial saat ini hanya mengandalkan hasil, tanpa memperhatikan suatu substansi.
Sumber : freepik.com
Sebagai seorang jurnalis kampus yang berfungsi sebagai kontrol sosial di lingkungan kampus menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk sebagian orang yang menggeluti dan terjun ke bidang tersebut. Peran lain seorang jurnalis kampus yang juga sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi adalah orang yang dengan tujuan utamanya sebagai individu yang berkewajiban menuntut ilmu. Seorang yang terjun di dunia pers yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat menjadi salah satu tolak ukur dari fungsi dan peran mahasiswa terhadap negara dan lingkungan sekitarnya. Sebagai seorang pers kampus yang berperan dan berkewajiban menjadi penggerak dari kontrol sosial seringkali tidak dihiraukan keberadaannya oleh sebagian mahasiswa yang hedonis yang tidak begitu memperdulikan keadaan kampus bagaimana seperti apa dan mengapa. Solusi dari saya sendiri adalah perlunya sugesti penulis terhadap objektivitas penulis yang harus dikedepankan karena pers kampus harus menjadi lembaga atau wadah berkumpulnya penulispenulis yang netral, tidak memihak namun mengkritisi secara pedas berdasarkan kacamata pers dan yang penting adalah jangan pernah takut untuk mengungkapkan kebenaran. Segala tulisan yang dipublikasikan boleh menjadi perdebatan hangat, namun esensi isi dari tiap artikel harus bisa diterima dengan pemahaman yang sebaik-baiknya. Lembaga pers mahasiswa yang merupakan tempat bersatunya para jurnalis kampus sudah seharusnya mampu memanfaatkan momentum kepengurusan untuk menjalankan perannya sebagai mata-mata kampus atau bisa disebut sebagai tangan mahasiswa. Agar lembaga pers mahasiswa memiliki kinerja yang optimal, perlu dukungan dari pihakpihak terkait, baik itu dukungan moral maupun materil. Adanya bentuk penghargaan secara konkret dari pihak kampus atau terkait akan mendorong tumbuh sehatnya pers mahasiswa, serta penyediaan sarana dan prasarana yang cukup memadai akan mendorong pers kampus melakukakan jurnalistiknya secara profesional dan proporsional. Pers adalah sebagai media atau alat penggerak dalam lingkungan masyarakat yang sama halnya dengan lingkungan kampus. Semua perubahan berawal dari pergerakan dan setiap jurnalis harus menyediakan berita yang substansial. Penulis : Eka Hesti Hastuti
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 24
SINO
PUISI
D i le m a Penulis : Yemima P.
Raungan alam kian terdengar Seberkas cahaya rembulan tiba di altar Merenung kita kala mentari kian jauh Bersama sayap yang patah
Keluh kesah terus terlontar Berpura-pura tersenyum kala tertusuk belati Mengapa kita terus marah pada keadaan? Jika jemari ini yang menanduskan bahagia
Anggur akan gugur Bersama pergantian musim Bercermin pada danau di tengah lautan luas Menyendiri di bukit tanpa orang sadar
Sumber : freepik.com 25 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
SINO
CERPEN
Kenangan “Lin, ayo pulang! Ini sudah mau malam. Besok kita cari lagi bersama-sama.” Dina terus berusaha membujuk sahabatnya, Aline. Ya, Dina dan Aline adalah dua sahabat yang susah maupun senangnya selalu bersama. Mereka mulai kenal sejak SMA dan makin akrab bahkan bersahabat hingga detik ini. “Nggak bisa, Din. Pokoknya aku harus bisa nemuin sekarang. Kamu tahu kan artinya gelang itu buat aku?” Aline tetap berusaha mencari gelangnya yang hilang di antara pasir pantai. Mereka berdua sedang berlibur dari penatnya perkuliahan. Pantai menjadi pilihan mereka untuk bersenang-senang di akhir pekan. Namun, semuanya berubah kala Aline kehilangan gelangnya. Aline sangat panik dan sedih, sebab gelang itu adalah hadiah dari seseorang di masa kecilnya yang sangat dekat dengannya. Walaupun wajah dari sosok itu sudah samar dari ingatannya, tetapi kenangan tentang sosok itu masih Aline ingat dengan sangat jelas. “Iya, Lin. Aku tahu, tapi kan ini udah mau malam. Udah gelap tuh, gimana mau nyarinya?” seru Dina dengan nada kesal. “Loh Din, kok kamu yang kesal? Harusnya kan aku. Yang punya ide ke pantai siapa? Kamu kan? Kalau misalnya nih kita nggak ke pantai, gelang aku pasti nggak hilang dan susah dicarinya karena pasir pantai ini,” tegas Aline sambil menatap serius sahabatnya itu. “Oh jadi kamu nyalahin aku, Lin? Hanya karena hal sepele kayak gini? Toh itu cuma benda, Lin. Aku bisa gantiin berkali-kali lipat harganya dari itu,” ucap Dina dengan nada tinggi. “Nggak semuanya se-simple yang kamu pikirkan, Din! Kamu kan tahu makna dari gelang itu buat aku, gelang itu dari orang yang sudah menyelamatkan nyawa aku. Kamu bilang ini hal sepele? Aku kecewa sama kamu, Din!” ucap Aline sedih dan tetap berusaha mencari gelangnya itu. Tak lama kemudian dering telpon memecah perdebatan mereka. Ternyata itu dari orang tua mereka yang meminta mereka untuk segera pulang. Di sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam membisu. Sesampainya di depan rumah Aline, mereka sudah ditunggu oleh ibunya Aline. Aline bergegas keluar dari mobil tanpa sepatah kata buat Dina. “Hai, anak ibu sudah pulang, gimana liburannya di pantai? Pasti seru yah?” tanya ibu Aline dengan tersenyum. Aline hanya berlalu dan tidak menghiraukan ibunya. “Selamat malam, Tante. Aku langsung pulang, yah!” sahut Dina kepada Ibunya Aline. “Eh iya Din, hati-hati yah, salam buat mama dan papamu,” jawab ibu Aline. Sejak pulang dari pantai Aline hanya berdiam diri di kamarnya, itu membuat ibunya khawatir. “Lin, kenapa kamu di kamar terus? Buka dong pintu kamarnya. Ibu khawatir, kamu juga belum makan dari tadi malam kan?” tanya ibunya Aline sembari mengetok pintu kamar anaknya itu. Aline akhirnya membuka pintu kamarnya dan ibunya pun masuk ke dalam. “Lin, ada apa sih? Cerita dong sama ibu. Jangan kurung diri kayak gini. Bikin ibu khawatir saja” ujar ibunya Aline. “Jadi Bu, gelang dari orang itu hilang, orang yang sudah menyelamatkan nyawa aku. Dia yang rela ngorbanin diri saat aku hampir ditabrak mobil saat itu, tapi malah dia yang tertabrak. Dia berikan aku gelang itu, karena gelang itu sangat berarti buat dia karena hadiah dari orang tuanya,” air mata Aline mengalir di pipinya. “Ya ampun Aline, kok bisa hilang? Kamu udah nyari?” tanya ibu Aline. “Udah Bu, hilangnya di pantai waktu main sama Dina. Ini semua gara-gara Dina, coba aja dia nggak ajak main ke pantai pasti gelang itu masih ada. Aku gagal jaga amanah dari orang itu untuk simpan gelangnya, Bu.” Ucap Aline dengan sedih. “Aline, kamu juga nggak boleh nyalahin Dina seperti itu, kan ini semua di luar kehendak kalian. Walau gelang itu bermakna d a n amanah dari seseorang, kalau sudah hilang nggak apa-apa, asal kamu tetap mengingat kebaikannya dan terus mengirimkan doa buat dia,” kata Ibu Aline berusaha menenangkan anaknya itu. “Pokoknya Bu, ini semua salahnya Dina,” Aline tetap kesal terhadap sahabatnya itu. Tak lama kemudian telepon Aline berbunyi dan ternyata dari Dina. Aline tidak mau mengangkat telepon dari sahabatnya itu. Sumber : pinterest.com 26 |
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
SINO
CERPEN
“Ayo dong Lin, angkat teleponnya Dina,” kata ibunya. “Nggak ah Bu, Aline nggak mau. Aline mau tidur saja,” ucap Aline sambil menarik selimutnya. Ibunya pun keluar dari kamarnya. Dina beberapa kali terus menelepon Aline namun Aline tetap tidak mengangkat teleponnya itu. Tak lama berselang telepon Aline pun hening tanpa ada panggilan telepon dari Dina. “Aline, bangun Lin, ayo bangun!” Ibu Aline berusaha membangunkan anaknya itu sembari menangis. Aline pun bangun dan kaget melihat ibunya menangis. “Ibu kenapa, Bu? Kok Ibu menangis?” tanya Aline dengan penasaran. “Dina, Lin! Dia kecelakaan, dia udah nggak ada, dia sudah pergi,” jawab ibu Aline. “Apa, Bu? Ibu serius? Aku nggak percaya Bu, Ibu ini bercanda kan? Pasti Dina ngerjain aku supaya nggak marah terus sama dia?” kata Aline Sumber : pinterest.com tidak percaya dengan meneteskan air matanya. “Ibu serius, Lin. Kamu ikhlaskan Dina yah, tadi Mama Dina menelepon Ibu. Katanya Dina kecelakaan saat dia mau kembali ke pantai buat mencari gelang kamu,” ucap ibunya Aline. “Apa? Jadi garagara itu Dina kecelakaan? Maafin aku Din, aku nggak bisa jadi sahabat yang baik buat kamu” tangis Aline semakin menjadi-jadi. Saat pemakaman Dina, Aline sangat terpukul dan merasa bersalah atas meninggalnya sahabatnya itu. Dia hanya menatap kosong dan tak hentihentinya menangisi Dina. “Aline, ikhlaskan Dina yah, doakan dia semoga dapat tempat yang terbaik. Om dan Tante minta maaf kalau Dina punya salah sama kamu,” kata orang tua Dina. “Om, Tante maafkan Aline juga, ini semua salah Aline. Coba aja Aline nggak marah sama Dina, dia pasti nggak kayak gini, Tante,” kata Aline yang terus menyalahkan dirinya. “Kamu nggak salah Lin, memang jalannya seperti ini. Om dan Tante hanya minta kamu terus doakan Dina, yah!” ucap orang tua Dina. “Pasti Tante, Aline akan terus doakan Dina,” kata Aline. Dia mencoba mengihklaskan sahabatnya itu. Aline juga mulai menyadari bahwa benda bukanlah hal terpenting tetapi kenangan dan ingatan yang ditinggalkanlah yang terpenting.
Penulis : Yemima P.
Majalah LPM SINOVIA Edisi 54
| 27
Sumber : pixabay.com
www.med.unhas.ac.id/sinovia/ LPM Sinovia @LPM_Sinovia @thr6748d lpmsinovia
Sekretariat Jalan Perintis Kemerdekaan km. 10 Gedung Student Center Lantai 1 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin