EDISI PoA 22 | NOVEMBER 2021
Sino Opini
Pelecehan Seksual, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Sino Ilmiah
Kekerasan Seksual pada Masa KanakKanak, Bagaimana Dampaknya pada Kehidupan Psikososial Anak?
Sino Komentar
Victim Blaming, Apa Kata Mereka?
Sino Tips
Cara Mencegah Pelecehan Seksual di Tempat Publik
Gambar: canva.com
Tim Redaksi Salam Redaksi Pelindung
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dekan Fakultas Kedokteran Unhas
Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Penanggung Jawab Wakil
Dekan
Bidang
Kemahasiswaan
dan
Alumni
Fakultas Kedokteran Unhas
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas
kuasa-Nya
lah
kami
dapat
diberikan
kesempatan untuk menyajikan Majalah Sinovia Edisi PoA Pembina
22 ini sebagai karya pertama yang disajikan oleh peserta
dr. Ahmad Asraf, Sp. M(K), M.Kes, MPH
Sekolah
Dasar
Sudah
bertahun-tahun
Jurnalistik
XXII
yang
kita
diadakan
berusaha
tahun
ini.
memerangi
Pemimpin Umum
pelecehan seksual yang terjadi di sekitar kita. Pelecehan
Muh. Syahrial B.
seksual
dapat
terjadi
bermacam–macam, Pemimpin Redaksi
verbal.
Febby Diah Syahputri
adanya
Unsur
utama
rasa
dimana
baik
yang
dalam tidak
mengakibatkan
timbulnya
Sekretaris Umum
takut
terhadap
korban.
Putri Nabilah Alimuddin
kasus
pelecehan
mengedukasi
dan
verbal
pelecehan diinginkan
rasa
Butuh
seksual,
semua
saja
secara
bisa
maupun
non-
seksual
upaya
untuk
satunya
yang
adalah
sehingga
tersinggung,
salah
orang
bentuknya
dapat
malu,
serta
mengurangi
adalah
berpotensi
dengan menjadi
Bendahara Umum
korban. Dalam edisi kali ini, kami akan membahas hal-hal
Arni Kusnira
terkait pelecehan seksual mulai dari sisi kedokteran hingga sisi masyarakat.
Koordinator Liputan NITHA PURWANI
Semoga
hadirnya
majalah
ini
dapat
menjadi
sumber
informasi yang bermanfaat bagi pembaca sekalian serta Sekretaris Koordinator Liputan
menjadi
salah
satu
upaya
untuk
mengedukasi
para
Muh. Kurniawan
pembaca kami agar dapat sama-sama memerangi segala bentuk dari pelecehan seksual karena setiap orang berhak
Reporter
merasa
Alimatur Rahimul Mujahid, Indah Karunia Dwi Tanga
Selanjutnya,
Putri, Janet Raphaela T. Lebang, Ennia Yuniarti Br
seluruh pihak yang terlibat dalam penerbitan majalah ini.
Bancin, Cherin Majesty Romero, Muhammad Aldika
Semoga
Wajburni,
Yusran
komunikasi
Kayika,
yang edukatif bagi para pembaca sekalian. Mohon maaf
Aprillia Akhsanatul Munawaroh, A. Anastasya Ariska
bila ada kesalahan dan kekurangan, segala bentuk kritik
Arsunan, William Henry Paundanan, Andi Nur Azizah
dan saran kami terima dengan baik.
Yushan,
Resky Nola
Sri
Ellang,
Rumondang
Muhammad
Tantri,
Ayi
Ari
aman
dari
saya
LPM
berbagai
ucapkan
Sinovia
yang
sehat
bentuk
terima
dapat dan
Ramadhani, Gladis Vania Batara, Andika Nusraya, Ghayant Nurul Azizah, Dea Beatrice, Muhammad
Terima kasih
Arif Iswan, Arfika Dwi Elistyasari, Amelyani Devlin
Selamat membaca
Rambu,
Muhammad
Cantika,
Muh.
Aqil
Naufal
attathari
Fathur hatta,
Rahman,
Aisyah
Diva
Nurfadhilah, Sitti Rehan Anshar, Andi Fitri Atiqah Rizki
Marewangeng,
Rifda
Alifya
Nurulita,
Aziza
Noor Adilah,
Editor St.
Faradillah,
Sitti
Nuraidah,
Fadli
Lie,
Gretti
Elsariani Lewa
Layouter Hariyudha Fakhrizein
2
Pemimpin Redaksi Febby Diah Syahputri
Majalah PoA 22
terus
terus
pelecehan
kasih
banyak
menjadi
memberikan
seksual. kepada
mediasi informasi
D aa ff tt aa rr II ss ii D SINO ILMIAH
Kekerasan Seksual pada Masa Kanak-Kanak, Bagaimana Dampaknya pada Kehidupan Psikososial Anak?
05
SINO REPORTASE
08
Kenali Ciri Perubahan Psikis Korban Pelecehan
SINO FOKUS
Kenali dan Cegah Pelecehan Seksual Berbasis Gender
SINO AKSI
MYRC Mengajak Kita Semua untuk Katakan Tidak pada Pelecehan Seksual Online Melalui MINISO
SINO INFO Waspada! Kenali ciri-ciri pelaku pelecehan seksual!
11 14 16
SINO PUISI
18
SINO PROFIL
19
Ketika Sang Surya Bersembunyi
Komite Anti Kekerasan Seksual Universitas Hasanuddin
SINO OPINI Pelecehan Seksual, Apa yang Harus Kita Lakukan?
21 Majalah PoA 22
3
SINO RESENSI
24
SINO RILEKS
25
SINO KOMENTAR
27
SINO GALERI
29
SINO INSTRUMEN
31
SINO INSPIRASI
32
SINO CERPEN
36
SINO TIPS
38
Limitless
Teka Teki Silang
Victim Blaming, Apa Kata Mereka?
MY Mini Symposium: How To SAY NO!: Online Sexual Abuse
Society Harnessing Equipment (SHE)
Tepi Stigma Inferioritas pada Perempuan
Mimpi
Cara Mencegah Pelecehan Seksual di Tempat Publik
4
Majalah PoA 22
KEKERASAN SEKSUAL PADA MASA KANAKKANAK, BAGAIMANA DAMPAKNYA PADA KEHIDUPAN PSIKOSOSIAL ANAK?
SINO Ilmiah
Berdasarkan Jurnal Psikoborneo, Vol 4, No 2 dari Jurnal Penelitian yang berjudul “Dampak Psikososial Pada Individu yang Mengalami Pelecehan Seksual di Masa Kanak-Kanak” oleh Reynald Dylan Immanuel (Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Indonesia) ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674
Pelecehan seksual masih menjadi masalah yang sering terjadi di seluruh penjuru dunia, terutama di Indonesia. Hal ini dapat terjadi pada berbagai kalangan usia, baik dewasa, remaja,
maupun
seksual
pada
dampak
anak
traumatis
kehidupannya. kasus
anak-anak. dapat
memberikan
jangka
Setiap
kekerasan
Kekerasan
panjang
tahunnya,
seksual
anak
selalu meningkat. Secara umum, anak yang menjadi tidak
korban
terbatas
perempuan
tindak hanya
saja,
pelecehan terjadi
tetapi
juga
merasa
kurang
puas
dengan
kualitas hubungan seksual, memendam rasa bersalah yang mendalam, serta mengalami disfungsi
seksual
dibandingkan
yang
individu
lebih tanpa
parah riwayat
pelecehan seksual.
di
jumlah
terhadap
cenderung
seksual
pada
anak
pada
anak
Pelecehan Seksual Menurut (1990), kata
Kamus
kata
pelecehan
kerja
Bahasa yang
melecehkan
menghinakan, mengabaikan,
laki-laki.
Besar
berasal
yang
memandang sedangkan
Indonesia dari
berarti
rendah,
seksual
dan
memiliki
arti perkara persetubuhan antara laki-laki Berdasarkan informasi dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), pada tahun 2021,
didapatkan
seksual
di
419
Indonesia
kasus
seperti
pelecehan
pemerkosaan
dan pencabulan. Selain itu, didapatkan 20 kasus
korban
sodomi
kasus
kejahatan
dan
seksual
pedofilia,
daring,
29
103
kasus
prostitusi anak, dan 23 kasus eksploitasi seks
dan perempuan (seks) atau jenis kelamin. Berdasarkan pengertian tersebut, pelecehan seksual berarti suatu bentuk penghinaan atau memandang rendah seseorang karena hal-hal yang berkenaan dengan seks, jenis kelamin, atau aktivitas seksual antara lakilaki
Pelecehan seksual atau kekerasan seksual di masa kanak-kanak selalu dikaitkan dengan
psikologis kerusakan
di
dan
masalah
masa
persepsi
kesulitan
penyesuaian
dewasa,
diri,
hubungan,
reaksi
seperti
emosional,
dan
masalah
seksualitas dengan pasangan. Individu yang pernah
mengalami
masa
kanak-kanak
perasaan
bersalah
menunjukkan
Tindakan
pelecehan
seksual, baik yang bersifat ringan (verbal)
kan
sosial
perempuan.
maupun yang berat (perkosaan), merupa-
komersial anak.
masalah
dan
bahwa
pelecehan dapat dan
seksual
menderita
malu.
individu
di
menyerang
dan
merugikan
individu yang berupa pelanggaran hak-hak privasi yang berkaitan dengan seksualitas. Menurut (1990), kata
Kamus
kata
Besar
pelecehan
kerja
menghinakan, mengabaikan,
Bahasa yang
melecehkan
berasal
yang
memandang sedangkan
Indonesia
berarti
rendah,
seksual
dari
dan
memiliki
arti perkara persetubuhan antara laki-laki dan perempuan (seks) atau jenis kelamin.
Penelitian
yang
menjadi korban pelecehan seksual
tindakan
pernah
Berdasarkan pengertian tersebut, pelecehan seksual berarti suatu bentuk penghinaan
Majalah PoA 22
5
atau memandang rendah seseorang karena
sosial
hal-hal yang berkenaan dengan seks, jenis
perubahan-perubahan
kelamin, atau aktivitas seksual antara laki-
(emosi)
laki
dalam
dan
perempuan.
Tindakan
pelecehan
juga
dan
bisa
diartikan
sebagai
suasana
perasaan
kepribadian
bagaimana
serta
individu
perubahan
berhubungan
seksual, baik yang bersifat ringan (verbal)
dengan orang lain. Lebih lanjut, Erik Erikson
maupun yang berat (perkosaan), merupakan
mengatakan
tindakan menyerang dan merugikan individu
menjadi:
tahapan
psikososial
terbagi
yang berupa pelanggaran hak-hak privasi yang berkaitan dengan seksualitas.
Trust versus Mistrust (0-1 tahun), Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun), Initiative versus Guilt (3-6 tahun), Industry versus Inferiority (6-12 tahun), Identity
versus
Role
Confusion
(12-18
tahun), Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda), Generativity
versus
Stagnation
(masa
dewasa menengah), dan Ego
Integrity
versus
Despair
(masa
dewasa akhir).
Dampak Pelecehan Seksual Terhadap Psikososial Anak Dalam
jurnal
bahwa
suatu
peneliti
penelitian,
melakukan
disebutkan wawancara
terhadap dua subjek, yakni seorang laki-laki korban pelecehan seksual hingga pencabulGambar: canva.com
Psikososial Istilah oleh
meneliti
Erikson, tentang
seorang
perempuan
korban
lecehan
seksual.
Dari
wawancara,
pertama seorang tahapan
kali
digunakan
psikolog
yang
perkembangan
sangatlah individu.
bahwa
hasil
dampak
beragam Penyebab
pada
pe-
psikososial
masing-masing
terjadinya
pelecehan
seksual cukup beragam, seperti pewarisan
Erikson,
kekerasan antargenerasi (intergenerational
istilah psikososial dalam kaitannya dengan
transmission of violence), stres sosial, isolasi
perkembangan manusia memiliki arti bahwa
sosial,
tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir
ekonomi
sampai
Kekerasan
emosional
6
dan
ditemukan
psikososial Erik
an
manusia.
mati
Menurut
dibentuk
oleh
Erik
pengaruh-
keterlibatan rendah, pada
anak
struktur atau
keluarga.
child
abuse
macam,
yaitu
dibagi
suatu individu yang menjadi matang secara
emotional
fisik dan psikologis. Perkembangan psiko-
verbal abuse (kekerasan verbal), physical
abuse
empat
sosio-
pengaruh sosial yang berinteraksi dengan
Majalah PoA 22
menjadi
dan
masyarakat
(kekerasan
emosional),
abuse (kekerasan fisik), dan sexual abuse
nilaian
(kekerasan seksual). Disebutkan juga bahwa
kehidupan,
korban
wajar, penggunaan obat-obatan terlarang,
yang
mengalami
membutuhkan
waktu
1-3
kekerasan tahun
untuk
terbuka pada orang lain.
negatif
konsumsi
pada
perilaku
alkohol,
dengan
diri
sendiri
seksual
serta
keluarga
dan
yang
relasi
tidak
yang
atau
buruk
lingkungan
sekitarnya. Terdapat yang
perbedaan
dialami
(laki-laki)
oleh
dan
dampak
subjek
yang
setelah
kasus
dialami.
Subjek
yang
kedua
pelecehan pertama
psikososial pertama
(perempuan) seksual
merasa
yang bahwa
kejadian yang dialaminya cukup berdampak pada
dirinya
yang
mengalami
sentuhan
pada organ intim saat masih di usia kanakkanak.
Subjek
terguncang
mengatakan
akan
ia
perbuatan
sangat
yang
sudah Gambar: canva.com
pelaku lakukan.
Sementara, bahwa kerap
subjek
kejadian terjadi
kedua
yang
tanpa
juga
merasa
menimpa
disadari
dirinya
saat
sedang
tidur di malam hari. Subjek tersebut saat ini lebih
berhati-hati
berinteraksi
bila
dengan
bertemu orang
ataupun
yang
baru
dikenal. Hal ini terjadi karena subjek kedua memiliki pemikiran bila orang terdekat saja dapat lebih
berbuat
jahat,
diwaspadai.
orang
Hal
ini
asing
harus
menyebabkan
dampak pelecehan seksual yang didapatkan
oleh
subjek
kedua
lebih
berat
di-
bandingkan dengan subjek pertama. Dapat disimpulkan
bahwa
dampak
psikososial
KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan pada subjek
yang
sama-sama
memiliki
latar
belakang pelecehan seksual di masa kanakkanak,
ditemukan
sosial
pada
dampak
subjek
secara
terkait.
psiko-
Terdapat
kesamaan pada subjek yang diteliti bahwa mereka
berusaha
menyimpan
masalah
pelecehan seksual yang dialaminya dengan alasan
tertentu
Finkelhor
dan
mengalami kerasan
yang
Browne
pelecehan
seksual
berbeda. (2002), seksual
membutuhkan
Menurut
anak
yang
atau
ke-
waktu
1-3
tahun untuk terbuka pada orang lain.
yang didapatkan kedua subjek hampir sama yakni
mereka
mendapatkan
dua
tahapan,
yaitu Industry versus Inferiority (6-12 tahun) dan Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda).
Pelecehan
seksual
peneliti, akan
data
yang
didapatkan
mengalami
juga
dilakukan bahwa
kecenderungan
oleh
korban emosi
negatif seperti perasaan benci, menyimpan dendam, keinginan untuk hidup bebas, pe-
subjek
dengan gambaran seperti timbul perasaan betrayal
analisis
dialami
menyebabkan berbagai dampak psikososial
(pengkhianatan),
sexualization Dari
yang
(trauma
secara
traumatic seksual),
powerlessness (merasa tidak berdaya), dan stigmatization (merasa malu). Namun, dari hasil
penelitian,
dampak
psikososial
yang
dialami dapat beragam antara subjek yang satu dengan yang lain.
Majalah PoA 22
7
SINO Reportase
Kenali Ciri Perubahan Psikis Korban Pelecehan
Gambar: canva.com
Speak up atau berani berbicara mengenai
bingung,
peristiwa pelecehan seksual yang dialami
perasaan
merupakan
menyalahkan
dilakukan
salah
satu
korban
hal
yang
pelecehan
sulit
seksual.
perasaan tidak
tidak
percaya
diri,
(hyperarousal),
berdaya,
cemas,
(disosiasi),
mudah
kaget
bahkan
kesulitan
Ketakutan dan perasaan bersalah biasanya
membedakan realitas dan khayalan yang
cenderung
dapat timbul segera atau beberapa waktu
sehingga
menghantui
korban
lebih
para
memilih
korban
diam
dan
terjadinya
menyimpan traumanya sendiri. Hal ini tidak
akan
bisa
pertama,
diabaikan.
Trauma
yang
tidak
pelecehan.
meningkat
Gejala
pada
kemudian
tersebut
tiga
dapat
minggu berkurang
terselesaikan dapat menimbulkan efek stres
dalam kurun waktu tiga bulan setelahnya
hingga depresi, bahkan dapat membentuk
ataupun
kepribadian
timbul
antisosial
yang
dapat
me-
menetap.
bentuk
nuntun korban menjadi pelaku kejahatan di
eksternalisasi
kemudian hari.
gangguan
Bila
gejala
dapat
internalisasi
seperti
stres
menetap,
depresi,
pascatrauma,
atau
cemas,
gangguan
tidur, sampai penyalahgunaan zat. Trauma Ada beberapa tanda yang bisa kita kenali
juga
pada
gangguan
korban
pelecehan
seksual.
Dengan
mengenali beberapa tanda ini, diharapkan kita
bisa
lebih
menyadari
jika
seksual. Dari beberapa penelitian, respon
sebagai
terhadap
pelecehan
misalnya
jiwa
faktor yang
kekambuhan telah
ada
sebelumnya.
Adapun
trauma,
menjadi
orang
terdekat kita telah mengalami pelecehan
terhadap
sikap
yang
orang
terdekat
dapat
dibagi
kita
lakukan
dari
korban
menjadi
pada setiap individu. Respon dipengaruhi
panjang.
bentuk
prinsip Psychological First Aid (PFA) yang
beratnya
respon
kepribadian dukungan
pelecehan
lingkungan,
individu, sosial,
serta
yang trait
ketersediaan ketersediaan
bantuan psikologis bagi korban. Perubahan perilaku
dapat
berupa
yang hebat, mati rasa,
shock,
rasa
takut
intermediate,
Respon
segera
dan
respon
segera,
dan
respon
bisa
pelecehan, sangat kompleks dan bervariasi
dialami,
8
dapat
jangka
menggunakan
meliputi prepare, look, listen, dan link.
1. Prepare Persiapkan
diri
dan
pelajari
tentang
kejadian yang dialami korban (tidak perlu detail,
jangan
sampai
memaksa
korban
bercerita jika korban masih tampak bingung
Majalah PoA 22
atau terdiam). Cari tahu institusi apa yang
tahan beberapa detik, dan keluarkan.
tersedia
o Tepuk bahu korban.
untuk
meminta
bantuan
(bagaimana akses ke pelayanan kesehatan
4. Link
jiwa dan akses ke bantuan hukum).
·Bantu
2. Look ·Nilai
korban
dasarnya
keamanan
memastikan
rumah
korban korban
dengan aman
dari
seperti
·Bila
diperbolehkan,
korban.
korban merasa aman.
·Hubungkan
juga
membutuhkan
sesuatu
apakah
korban
seperti
makanan,
makan,
kebutuhan
tidur,
maupun
menyediakan tempat singgah yang aman.
pelaku dan yang paling penting, pastikan
·Perhatikan
memenuhi
hubungi
korban
ke
keluarga
instansi
yang
memadai, seperti: o Psikiater
obat-obatan, atau tidur.
o Psikolog
·Lihat gejala yang tampak dari korban.
o Rumah sakit o Polisi o Lembaga bantuan hukum
3. Listen
·Dengarkan ketika korban ingin bicara. ·Jangan paksa korban menceritakan kejadian
karena
membangkitkan
hal
ini
traumanya
dan
akan dapat
korban
tentang
keinginan
dan
korban
biasanya menjadi terapi
dan
ditujukan jangka
yang
agar
panjang.
bisa
jangka
panjang
gejala
tidak
Biasanya
dilakukan
fokus
lebih
ke
menenangkan
paling
sering
muncul
setelah
trauma
seksual, yaitu: post-traumatic stress disorder
kekhawatirannya.
·Bantu
intermediate
pencegahan terhadap tiga gangguan yang
memperparah gejalanya.
·Tanyai
Respon
diri
dengan
(PTSD),
gangguan
depresi,
maupun
cara:
gangguan cemas. Terapi ini biasanya lebih
o Bicara dengan suara yang menenangkan.
bisa
o Lakukan teknik pernapasan dalam (deep
berkompetensi
breathing). posisi nyaman, tarik napas,
psikolog klinis.
dilakukan
oleh seperti
profesional psikiater
Majalah PoA 22 Gambar: canva.com
yang atau
9
Tak jarang kita mendengar bahwa pelaku
Berdasarkan
pelecehan
dilakukan bersama dr. Rinvil Renaldi, M.Kes,
dulunya
seksual
dan
merupakan
seksual.
Hal
ini
pelecehan
pelaku
korban
terjadi
sering
kejahatan pelecehan
karena
dikaitkan
pelaku dengan
agresivitas, bahkan gangguan kepribadian antisosial.
Ini
penyintas
jika
terselesaikan
juga
bisa
trauma
dengan
muncul
seksualnya
baik
pada tidak
sehingga
bisa
mempengaruhi cara korban dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku yang dapat timbul
dalam
membentuk menjadi
berbagai
bentuk
kepribadian
pelaku
termasuk
antisosial
kejahatan.
Kita
dan bisa
mencegahnya dengan melakukan berbagai respon segera terhadap korban pelecehan seksual seperti yang dijelaskan di atas agar trauma
korban
bisa
terselesaikan
dengan
Sp.KJ.(K),
wawancara
beliau
menyembuhkan
yang
mengatakan,
korban
telah
kita
pelecehan
bisa
seksual
yang terganggu mentalnya. Banyak pilihan konseling
dan
obatan
psikoterapi,
untuk
gangguan
membantu
jiwa.
Namun,
dan
dengan
kepribadian,
dan
sosial
individu. orang
yang
Oleh
terapi
karena
terdekat
memberikan
ini
itu,
korban
dukungan
terhadap
bergantung
kondisi
bervariasi
obat-
mengurangi
respon
obat-obatan trait
bahkan
biologi,
pada
setiap
penting untuk
sosial,
bagi terus
selalu
ber-
usaha mendampingi korban untuk mencari bantuan,
dan
terus
mendampingi
selama
waktu yang mereka butuhkan untuk pulih. Berikan mereka ruang untuk bersedih, ber-
baik.
cerita,
dan
Dukung
mengambil
korban
keputusan
sesuai
yang
sendiri. mereka
butuhkan. Ingatkan mereka bahwa mereka tidak
sendiri
dan
bahwa
kita
ada
untuk
mereka.
PROFIL
NARASUMBER
Nama
: dr. Rinvil Renaldi, M.Kes, Sp.KJ(K).
Tempat, Tanggal Lahir
: Ujung Pandang, 6 April 1982
Riwayat Pendidikan
:
· · · ·
S1 Dokter
: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Sp 1
: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
S2
: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Sp(K)
: Psikiatri Anak dan Remaja - Kolegium Psikiatri Indonesia
Bidang Keahlian
:
1. Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa
10
2.Konsultan Psikiatri Anak dan Remaja
Majalah PoA 22
SINO Fokus
Kenali dan Cegah Pelecehan Seksual Berbasis Gender Kasus pelecehan seksual sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Berbagai awak media kini sedang
gencar-gencarnya
menyuarakan
penolakan
terhadap
kasus
ini,
apalagi
setelah
diketahui banyaknya kasus baru yang terkesan ditutup-tutupi dari khalayak masyarakat. Kini, korban
pelecehan
seksual
bukan
hanya
berasal
dari
kaum
perempuan.
Kaum
laki-laki,
bahkan anak-anak usia dini dapat menjadi korban tindakan asusila ini. Pun, semua tempat kini berisiko menjadi tempat terjadinya tindakan keji tersebut.
Pelecehan seksual tidak hanya terjadi di tempat umum saja. Lingkungan akademisi dan lingkungan kerja juga sudah menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan seksual untuk berbuat asusila. Bahkan, sosial media pun tak luput menjadi sasaran para pelaku penjahat seks. Mereka dengan mudahnya meneror atau bahkan mengekspos privasi korban mereka ke khalayak umum sebagai bahan tontonan, seakan tidak berpikir mengenai dampak yang akan mereka berikan.
Menurut
Catatan
Tahunan
2020
Komisi
Nasional
Anti
Kekerasan
terhadap
Perempuan
(Komnas Perempuan) yang dirilis pada tanggal 5 Maret 2021, dari 299.911 kasus kekerasan terhadap
perempuan,
sejumlah
291.677
kasus
bersumber
dari
data
kasus/perkara
yang
ditangani Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama, 8.234 kasus yang ditangani oleh lembaga layanan mitra Komnas Perempuan, dan sebanyak 2.389 kasus yang ditangani oleh Unit
Pelayanan
dan
Rujukan
(UPR)
Komnas
Perempuan,
dengan
catatan
2.134
kasus
merupakan kasus berbasis gender dan 255 kasus di antaranya adalah kasus tidak berbasis gender atau memberikan informasi.
Ada beberapa jenis pelecehan seksual yang dapat terjadi, di antaranya:
1. Pelecehan gender, yaitu komentar cabul atau humor tentang seks dari gender tertentu ke gender lainnya. Hal ini biasa disepelekan oleh masyarakat awam sehingga tanpa mereka sadari, mereka telah melakukan pelecehan seksual.
2. Perilaku menggoda, yaitu kalimat atau ajakan berkonten seksual, termasuk ajakan kencan yang terus menerus dilakukan meskipun sudah ditolak berkali-kali sehingga cenderung memaksa.
3. Pelanggaran seksual, yaitu menyentuh, meraba, atau memegang bagian tubuh seseorang secara paksa, tanpa adanya consent atau persetujuan. Pelanggaran seksual disebut juga dengan penyerangan seksual.
Majalah PoA 22
11
Lalu, sebenarnya apa yang bisa menyebabkan terjadinya pelecehan seksual, khususnya pada perempuan? Berdasarkan
penelitian
yang
menganalisis
dokumen-dokumen
kekerasan
terhadap
perempuan, dapat diketahui bahwa penyebab tingginya angka kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan disebabkan oleh beberapa faktor. Pada umumnya, masyarakat membesarkan anak laki-laki dengan menumbuhkan keyakinan bahwa anak laki-laki harus kuat, berani, dan tidak toleran dalam hal apapun. Pola itulah yang pada akhirnya mengarah pada kurangnya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat yang kemudian berkembang menjadi budaya di mana lakilaki
lebih
unggul
dan
perempuan
lebih
rendah.
Beberapa
orang
berpikir
bahwa
kekuasaan dan kekerasan adalah cara untuk mengendalikan orang lain. Menurut Michael Kaufman,
seorang
aktivis
yang
memimpin
kampanye
Pita
Putih,
penyebab
kekerasan
terhadap perempuan terkait dengan tiga faktor, yaitu kekuasaan patriarki (patriarchy power),
hak
istimewa
(privilege),
dan
sikap
yang
permisif
atau
memperbolehkan
(permission). Selain berbagai faktor tersebut, perempuan juga bisa menjadi penyebab masih tingginya angka kekerasan seksual. Hal ini bisa terjadi jika perempuan yang menjadi korban memilih bersembunyi dan tidak melawan karena melihat apa yang menimpanya sebagai hal yang memalukan baginya. Akan sulit bagi pelaku untuk menghentikan perbuatannya karena pelaku menganggap bahwa apa yang mereka lakukan selama ini tidak merugikan korban.
Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah hal tersebut? Saat ini pelecehan seksual tak bisa dianggap sebagai hal yang sepele. Pencegahan dan juga
penanganan
kasus
pelecehan
seksual
harus
gencar
disuarakan
karena
pada
hakikatnya, kita sebagai manusia harus melindungi satu sama lain. Menurut jurnal dari Universitas Katolik Atmajaya, ada 5 cara mencegah pelecehan seksual, di antaranya:
Tegas menanggapi catcalling Catcalling
adalah
perlakuan
berupa
siulan,
panggilan,
seruan,
atau
apapun
yang
sifatnya verbal dengan tendensi seksual kepada perempuan (atau gender lain, tapi pada
umumnya
apalagi
jika
perempuan)
perempuan
yang
tersebut
sedang
lewat.
memiliki
paras
Hal
tersebut
yang
cantik
sulit
sekali
atau
dihindari,
berpenampilan
menarik. Apabila kamu mengalami hal ini, bersikaplah dengan tegas dan tunjukkan ekspresi malah
ketidaksukaanmu
diam
saja
menjadi-jadi.
karena
Kamu
juga
dengan ketus.
12
Majalah PoA 22
terhadap mereka bisa
hal
tidak
tersebut. akan
memberikan
Jangan
berhenti
respons
bersikap
dan
seperti
mungkin
malu-malu malah
membalas
atau
semakin
komentarnya
Sedia semprotan lada atau minyak angin Terutama bagi orang yang sering pulang malam, semprotan lada atau minyak angin sangat berguna untuk melawan saat mengalami pelecehan seksual.
Tegas dan berani memberikan teguran Pelecehan seksual rawan sekali terjadi ketika terdapat banyak orang yang berdesakdesakan, seperti di bus atau kereta misalnya. Jika hal ini terjadi, segeralah berganti posisi dan tegur secara tegas dan lantang agar ia merasa dipermalukan dan orang di sekitarmu pun akan ikut memperhatikannya. Dengan begitu, ia tidak akan berani lagi melakukan hal tersebut. Kamu juga bisa segera memberi tahu satpam atau petugas kendaraan umum agar menurunkannya segera di pemberhentian selanjutnya.
Bekali diri dengan pengetahuan bela diri Tak hanya oleh laki-laki, kemampuan bela diri sederhana juga harus diketahui oleh para perempuan, lho. Bagaimanapun juga, kita harus dapat membela diri apabila pelecehan seksual
sudah
berupa
paksaan
fisik
atau
mengarah
ke
pemerkosaan,
bahkan
penculikan. Apabila hal seperti ini terjadi, setidaknya kamu bisa melakukan perlawanan seperti menendang alat kemaluannya, mendorong, memukul, dan lain-lain. Tidak harus hebat dalam berkelahi, namun setidaknya kita bisa menjaga diri dari tindak kejahatan yang diawali dengan perlakuan pelecehan seksual.
Jangan diam, laporkan! Indonesia
memiliki
hukum
yang
sangat
ketat
dalam
menindak
perlakuan
pelecehan
seksual, apalagi ketika tindakan tersebut sudah mengarah pada ranah kriminal. Jangan takut untuk melaporkan kepada pihak berwajib apabila mengalami pelecehan seksual, baik yang berupa sentuhan atau rabaan, hingga ke tingkat pemaksaan sekalipun. Kalau merasa
khawatir
melaporkannya
langsung
kepada
pihak
berwajib,
kamu
bisa
mengutarakannya terlebih dahulu kepada orang terdekat kamu, orang tua misalnya. Karena perempuan patut untuk dihargai dan dipandang sederajat, tidak ada yang bisa memperlakukan mereka dengan semena-mena, apalagi sampai melakukan pelecehan. Jangan diam, karena hal itu malah semakin membuat para pelaku merasa aman untuk terus melakukan tindakan tersebut. Sumber: https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/catahu-2020-komnas-perempuan-lembarfakta-dan-poin-kunci-5-maret-2021 http://news.unair.ac.id/2020/08/05/sudah-darurat-pelecehan-seksual-harus-dibasmi/ https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/16035/pdf
Majalah PoA 22
13
SINO Aksi
MYRC Mengajak Kita Semua untuk Katakan Tidak pada Pelecehan Seksual Online Melalui MINISO M Y R C
M E N G A J A K
K I T A
S E M U A
U N T U K
K A T A K A N
T I D A K
P A D A
P E L E C E H A N
S E K S U A L
O N L I N E
M E L A L U I
M I N I S O
Gambar: canva.com
Pada
hari
Medical
Sabtu,
Youth
Fakultas
18
September
Research
Kedokteran
Club
(MYRC)
seperti ini
dua
MINISO
dilaksanakan
sebelumnya. Kegiatan
selama
satu
hari,
dimulai
Universitas
dari pukul 16.00 WITA dan selesai pada pukul
Hasanuddin (Unhas) kembali mengadakan
18.00 WITA melalui aplikasi Zoom. Menurut
Mini
ke-3
data
SAY
nyelenggara,
Symposium
dengan
(FK)
2021,
(MINISO)
mengangkat
tema
yang “How
to
yang
dikumpulkan acara
ini
oleh
pihak
dihadiri
pe-
oleh
158
NO!: Online Sexual Abuse”. Alasan pihak
orang peserta, 5 di antaranya merupakan
penyelenggara mengusung tema tersebut
peserta
adalah karena saat ini sangat ramai terjadi
menargetkan
kasus
bagi masyarakat umum, publikasi tetap lebih
pelecehan
seksual
online
di
masyarakat sehingga dengan dilakukannya kegiatan harap
ini,
pihak
penyelenggara
berpara
dapat
lebih
mengedukasi
yang
hadir
untuk
peserta terhadap
isu
tersebut.
lebih
MINISO
dari
luar dan
lingkup
Unhas.
membuka
Meski
pendaftaran
dimasifkan di lingkup FK Unhas sendiri.
“Kami
selaku
teamwork
dari
awal
aware
menentukan target dari kegiatan ini sendiri
sendiri
untuk
masyarakat
untuk
publikasinya
Unhas yang diadakan untuk membahas dan
lingkungan FK Unhas,” ucap Nabila Bamatraf
meng-update
selaku
mulai
rutin
pengurusan memiliki
diadakan
sejak
2018/2019.
tujuan
untuk
masa
kini
yang
masa
Kegiatan
ini
kejuga
penanggung
mematuhi menghadapi
protokol pandemi
penyelenggara
pemerintah kesehatan COVID-19,
berinisiatif
untuk
melaksanakan MINISO secara daring
14
Majalah PoA 22
jawab
dan
di
anggota
teamwork kegiatan Mini Symposium MYRC ke-3.
Kegiatan
MINISO
mengusung imbauan
memasifkan
mengembangkan
eksistensi MYRC di bidangnya.
Mengingat
lebih
namun
merupakan salah satu kegiatan MYRC FK
topik-topik
kami
umum,
konsep
ini
diadakan
semiformal.
dengan
Pihak
pe-
untuk
nyelenggara mengundang dua narasumber
dalam
yang ahli di bidangnya, yakni Istiana Tajudin,
pihak
S.Psi,
M.Psi,
Psikolog.
dan
Dr.
dr.
tetap
Iswanty, S.H, M.H, Sp.KK, M.Kes, C.Med.
Muji
Narasumber Tajudin,
yang
S.Psi,
pertama
M.Psi,
adalah
Psikolog.
Istiana
Ibu
Istiana,
pelecehan
seksual
dan
langkah-langkah
pelaporannya.
merupakan salah satu dosen Program Studi Psikologi FK Unhas dan seorang konselor di
Di
Pusat
perbolehkan
Anak
Pelayanan (P2TP2A)
Terpadu
Kabupaten
penyampaiannya, tentang
Perempuan
Ibu
kekerasan
Maros.
Istiana
berbasis
Di
dan awal
menjelaskan
gender
online
penghujung
Nabila.
juga
“Untuk
bentuk-bentuk
KBGO,
bagaimana
aktivitas
yang
peserta
mengajukan
kepada
di-
beberapa
narasumber.
“Peserta
lumayan aktif dalam sesi tanya jawab,” ucap
mitos
tentang
untuk
pertanyaan
(KBGO). Dalam kesempatan ini, Ibu Istiana menjelaskan
kegiatan,
Teamwork
atau
untuk
fakta
kuis
ini
juga untuk
diisi
sendiri
sebagai
menyediakan para
peserta.
sebenarnya
penutup
dari
kuis
hanya
materi
yang
tergolong KBGO, pihak yang rawan menjadi
sudah dibawakan, namun kami mewajibkan
korban
bagi
KBGO,
dampak
KBGO,
dan
cara
peserta
yang
penanganan, juga pencegahan KBGO. Hal-
untuk
hal
syarat
untuk
Nabila
saat
ini
dijelaskan
Ibu
Istiana
dari
sudut
pandang psikologi.
berasal
mengerjakan
kuis
dari
tersebut
mendapatkan ditanya
penyelenggaraan
ini,
Unhas
sebagai
poin,”
ucap
kuis.
Pada
tentang
MINISO
pihak
memberikan
Iswanty, S.H, M.H, Sp.KK, M.Kes, C.Med.yang
250 poin pada mahasiswa FK Unhas yang
akrab disapa dr. Muji. Beliau membawakan
telah memenuhi syarat.
tentang
diambil
dari
hukum. adalah
pelecehan
sudut
Menariknya, seorang
seksual
pandang
dokter
spesialis
ahli
dr.
Muji
kulit
dan
Tak
berakhir
template Template
biasanya
dr.
atau
Magister
Hukum.
membahas
juga
Pada
tentang
adalah
seorang
sesinya,
dr.
yang
yang
telah
telah
wajib
tersebut
fakta
yang
juga
di
oleh
peserta.
beberapa
berkaitan
dibawakan
pihak
menyediakan
diisi
berisi
situ,
dengan
oleh
mitos materi
narasumber.
hukum
Peserta akan mengisi template tersebut dan
dengan pelecehan seksual online ini. Beliau
mengunggahnya di media sosial Instagram
juga
kemudian menandai akun Instagram MYRC.
menjelaskan
undang-undang seksual
keterkaitan
Muji
sampai
penyelenggara
kelamin yang sangat ahli di bidangnya, luar Muji
sebesar
yang
seorang
walaupun
kemahasiswaan
MYRC
Materi penutup dibawakan oleh Dr. dr. Muji
materi
poin
FK
tentang
pornografi
dan
pelecehan
langkah
awal
membuka
sebagai
pemahaman
peserta.
memberikan
tips
menghindari
pelecehan
sesinya,
beberapa
beliau
Setelah
untuk
itu,
dr.Muji
mencegah seksual.
menjelaskan
Di
dan akhir
tentang
lembaga-lembaga yang berwenang dalam
Tujuan
yang
diharapkan
pihak
pe-
nyelenggara dengan mengunggah template tersebut
ialah
agar
peserta
dapat
mengambil dan menerapkan ilmu yang telah didapatkan
dalam
kegiatan
tersebut
sekaligus mengedukasi teman atau kerabat terdekat.
Majalah PoA 22
15
SINO Info
Waspada! Kenali CiriCiri Pelaku Pelecehan Seksual! Gambar: canva.com
Pelecehan seksual adalah perilaku atau perhatian yang bersifat seksual yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki serta berakibat mengganggu diri penerima pelecehan. Pelecehan seksual mencakup, tetapi tidak terbatas pada bayaran seksual bila menghendaki sesuatu, pemaksaan melakukan kegiatan seksual, pernyataan merendahkan orientasi seksual atau seksualitas, permintaan melakukan tindakan seksual yang disukai pelaku, dan ucapan atau perilaku yang berkonotasi seksual.
Pelecehan seksual sebenarnya bukan soal seks. Sekalipun pelaku mencoba meyakinkan korban dan dirinya
sendiri
bahwa
ia
melakukannya
karena
seks
atau
romantisme,
inti
pelecehan
seksual
sebenarnya adalah penyalahgunaan kekuasaan atau otoritas. Dengan kata lain, pelaku baru merasa “berarti” ketika ia bisa dan berhasil merendahkan orang lain secara seksual. Rasa “keberartian” ini tidak selalu dapat atau mau diverbalkan (disadari). Rasa puas setelah melakukan pelecehan seksuallah ekspresi dari “berarti” tersebut.
Sekalipun perilaku dan motif bisa bervariasi antar pelaku, tetapi setidaknya ada 4 dimensi yang disusun kelompok pendukung korban pelecehan seksual.
1. “Public” versus ”Private” Mereka yang masuk dalam tipe “public” adalah mereka yang menunjukkan perilaku atau sikap melecehkan di hadapan orang lain. Artinya, mereka tergolong orang-orang yang “show
off”.
konservatif
Mereka dan
yang
baik.
masuk
Tetapi,
dalam
ketika
tipe
mereka
“private”
berada
umumnya
sendirian
sangat
dengan
ingin
sasaran
tampil korban,
perilaku mereka berubah sama sekali. Tipe “private” sangat menikmati tipu muslihat dan ketidaktampakan perilakunya ini.
2. “Untouchable” versus ”Risk Taker” Tipe “untouchable” yaitu mereka yang tidak menimbang konsekuensi dari perilaku mereka. Mereka percaya bahwa mereka sepenuhnya mengendalikan situasi dan bebas dari risiko. Mereka
adalah
orang
yang
narsistik,
grandiose,
dan
justru
berlagak
mempunyai
relasi
seksual dengan korban. Mereka menikmatinya sebagai “challenge to the system”. Tipe ”risk taker” adalah orang-orang yang sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang salah secara moral. Karenanya, mereka cenderung menyalahkan korban, menyatakan korban sebagai orang yang mengambil keuntungan atas diri mereka, dan memosisikan diri sebagai korban.
16
Majalah PoA 22
3. “Seducer-Demander” versus ”Passive Initiator” Tipe “seducer-demander” adalah seseorang yang lihai “memainkan kekuasaan”. Mereka secara
aktif
“seducer”
merancang
menggunakan
tindakan posisinya
dengan karena
memanfaatkan
membutuhkan
posisi
rasa
mereka.
diinginkan
Tipe
dan
yang
dicintai,
sedangkan “demander” menggunakan posisinya untuk membuat target tahu “posisi mereka yang
semestinya”.
menggoda.
Tipe
Mereka
“passive
beranggapan
initiator” bila
mengawali
korban
tindakan
“menjawab”
dengan
(melakukan
memuji
kontak
atau
seksual),
maka apa yang terjadi bukan kesalahan mereka. Mereka beranggapan korbanlah yang “meminta”.
4. "Obsessive" versus "Don Juan" “Obsessive” adalah mereka yang merasa berkuasa, ingin dihormati, dan menjadi pusat relasi. Sebenarnya, mereka adalah orang yang merasa tidak berhasil di tempat kerja. “Don Juan” (“Juanita”) melakukan pelecehan pada banyak orang, sering lupa wajah atau nama korban, dan melakukan pelecehan atas dorongan untuk “mengalahkan”.
Berdasarkan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelecehan seksual adalah suatu bentuk kejahatan yang berkaitan dengan seks. Adanya pemaksaan, ancaman, atau tekanan menjadi beberapa alasan dasar pelecehan seksual terjadi. Bahkan, berdasarkan catatan Komisi
Nasional
Anti
Kekerasan
terhadap
Perempuan
(Komnas
Perempuan)
tahun
2021,
terjadi peningkatan kekerasan seksual di tengah masa pandemi COVID-19 ini. Pelecehan seksual terjadi akibat berbagai kondisi, mulai dari kondisi atau motif si pelaku, maupun dari si korban. Kadang kala pelecehan seksual bahkan terjadi karena lingkungan atau status sosial. Pelecehan seksual tidak hanya berdampak pada psikologis seseorang, tetapi juga berdampak terhadap karier kedepannya, terutama bagi si korban; rasa malu, dikucilkan dari teman, masyarakat, bahkan dijauhi oleh keluarga sendiri sehingga pada ujungnya mencari pekerjaan termasuk menjadi hal yang sangat sulit. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita, utamanya masyarakat luas, untuk menambah wawasan atau pengetahuan terkait pelecehan seksual terutama ciri atau motif dari pelaku pelecehan seksual itu sendiri agar hal yang tidak diharapkan tidak akan terjadi.
Sumber: (K. Endah Triwijati, N., 2007. Pelecehan Seksual: Tinjauan Psikologis. [online] Journal.unair.ac.id. Available at: <http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Pelecehan%20Seksual%20Tinjauan%20Psikologi.pdf> [Accessed 30 September 2021].)
Majalah PoA 22 Gambar: canva.com
17
SINO Puisi
Ketika Sang Surya Bersembunyi
Karya Ennia Yuniarti Br Bancin
(Andi Fitri Atiqah Rizki Marewangeng)
Aku selalu bertanya-tanya Di manakah aku berada? Bukan karena tak tahu arah Namun aku hanya ingin memastikan saja
Duniaku kini cukup tertekan Meraung-raung meminta jawaban Inginkan kepastian dapatkan ketenangan Merasakan kembalinya kehangatan
Ini bahkan bukan zaman koloni Yang orang-orangnya bersenjata api Bersemboyan merdeka atau mati Dengan hukum rimba sebagai ideologi
Tapi kegelapan terus meliputi hati Dan air mata mengisi hari-hari Seolah-olah hal ini harus terjadi Tanpa tahu arti manusiawi
Jutaan raga menahan peluh Berkorban nyawa dengan sungguh Mengikhlaskan diri tak dihargai Karena berpegang teguh pada janji
Hingga samar-samar namun pasti Kata-kata bangkit didendangkan Bersama kita bisa dilontarkan Kita hebat dikumandangkan
Meskipun ini bukan jalan untuk mengakhiri Tapi ini bukan sekadar basa-basi Lembaran baru ingin dimulai lagi Semangat 45 jadi prinsip diri
Perjuangan tanpa pamrih dimarakkan Doa bagi Yang Maha Kuasa dipanjatkan Harapan solusi rasa lelah
18
Untuk hari esok yang lebih cerah
Majalah PoA 22
SINO Profil
Komite Anti Kekerasan Seksual Universitas Hasanuddin
Gambar: KAKS UNHAS
Dilihat
dari
namanya,
mungkin
kita
sudah
tahu
bahwa
Komite
Anti
Kekerasan
Seksual
Universitas Hasanuddin (KAKS Unhas) adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam isu kekerasan
seksual.
Namun
bukan
hanya
itu,
KAKS
Unhas
juga
membahas
mengenai
ketidaksetaraan gender yang jika ditarik benang merahnya adalah penyebab dari kekerasan seksual.
Komite ini dipelopori oleh sekelompok mahasiswa yang sedang mengawal kasus besar, tentang kekerasan seksual yang terjadi di fakultas maupun organisasi lingkup Unhas, yang ternyata hanya merupakan puncak gunung es dari banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi baik di fakultas maupun organisasi lingkup Unhas. Fenomena tersebut membuka mata para pelopor KAKS Unhas akan banyaknya kasus kekerasan seksual, ketidaksetaraan gender, serta seksisme di Unhas yang terjadi baik antar mahasiswa dengan mahasiswa, maupun
mahasiswa
dengan
dosen,
di
mana
pihak
Unhas
masih
belum
ramah
dalam
menyelesaikan kasus-kasus tersebut dan tidak tersedianya ruang aman untuk membahas mengenai hal-hal ini. Maka, terdoronglah mereka untuk membuat suatu komite independen yang mewadahi mahasiswa-mahasiswa Unhas yang paham pentingnya, serta ingin bergerak dalam bidang kekerasan seksual.
Pada tahun 2019, terbentuklah KAKS Unhas yang hingga saat ini berada di garis depan dalam melakukan edukasi, advokasi, dan konseling mengenai ketidaksetaraan gender dan kekerasan seksual agar tercipta lingkungan kampus yang bebas dari masalah tersebut, sesuai dengan visi dan misi mereka.
Kini, terdapat 32 pengurus KAKS Unhas termasuk Sitti Khafidzah Mufti sebagai koordinator umum, Rezkyanti sebagai sekretaris umum, dan Fifah Ramlan sebagai bendahara umum, yang menaungi biro-biro, yaitu biro penelitian dan advokasi, biro pendidikan dan pelatihan, serta biro media pengaduan dan konseling. Bersama, mereka menggalakkan program kerja KAKS Unhas, mulai dari diskusi publik, pengawalan kasus, hingga kegiatan tahunan.
Salah satu diskusi publik yang telah dilakukan oleh KAKS Unhas adalah diskusi tentang implementasi rancangan Permendikbud antikekerasan seksual pada 8 Mei 2021. Rancangan Permendikbud
ini
berisi
aturan-aturan
serta
SOP
dalam
mewujudkan
kampus
bebas
kekerasan seksual, seperti batasan-batasan bentuk kekerasan seksual, pembentukan satuan tugas (Satgas) penanganan kasus, serta pengadaan mata kuliah khusus untuk gender dan seksualitas untuk setiap jurusan, sehingga KAKS Unhas merasa perlu untuk membahasnya bersama dengan berbagai pihak seperti Perempuan Mahardhika serta dosen-dosen dan alumni Unhas.
Majalah PoA 22
19
Gmbar: canva.com
Tidak hanya diskusi, kegiatan ini juga diisi oleh kegiatan bedah buku, bahkan pembacaan puisi. Kegiatan lain yang sering diadakan oleh KAKS Unhas adalah kelas menulis dan kajian internal.
KAKS
Unhas
juga
memiliki
kegiatan
tahunan
dalam
rangka
merayakan
Hari
Perempuan yaitu 16 Hari Tanpa Kekerasan Perempuan dan Anak yang berupa workshop yang diadakan secara luring. Bagi para korban kekerasan seksual di Unhas, KAKS Unhas siap menjadi tempat berteduh. KAKS
Unhas
menyediakan
link
pengaduan
berupa
Formulir
di
akun
mereka. Pada formulir tersebut, korban akan diminta mengisi identitas serta menceritakan secara singkat kasus yang ia alami dan di akhir formulir korban dapat memilih mengenai tindak lanjut kasus yang diharapkan. KAKS Unhas menyediakan beberapa opsi tindak lanjut, baik itu advokasi kasus, konseling dengan psikolog, atau konseling dengan KAKS Unhas sendiri. Jika korban memilih untuk melakukan konseling dengan KAKS Unhas, maka korban akan difollow up melalui media komunikasi yang dianggap nyaman oleh korban, baik itu melewati chat, telepon, ataupun Zoom. Jika memilih untuk mengikuti konseling dengan psikolog, maka KAKS Unhas akan memfasilitasi psikolog yang bermitra dengan KAKS Unhas, jika kasus sudah besar dan perlu advokasi hukum, maka KAKS Unhas akan bekerja sama dengan organisasi luar seperti LBH (Lembaga Bantuan Hukum), Balla’ Makkunrai, bahkan Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia). Pelaporan
dipertimbangkan
dari
berbagai
aspek,
baik
berat
kasus
ataupun
keinginan
korban sendiri. KAKS Unhas akan menganalisis kasus korban dan menggali kemungkinan kemenangan kasus. Apabila kasus mempunyai potensi untuk menang maka KAKS Unhas akan bekerja
sama
dengan
lembaga
hukum.
Jika
tidak,
maka
KAKS
Unhas
akan
kembali
berkonsultasi dengan korban. Ke
depannya,
KAKS
Unhas
mempunyai
harapan
agar
rancangan
Permendikbud
antikekerasan seksual dapat cepat diimplementasikan sehingga kampus dapat memfasilitasi kelas mengenai gender dan seksualitas karena masih banyak pihak yang menganggap bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang tidak penting sehingga saat terjadi ketidakadilan gender di kampus maupun tempat kerja, mereka tidak sadar lantaran kurangnya edukasi perihal topik-topik tersebut.
20
Majalah PoA 22
SINO Opini
PELECEHAN SEKSUAL, APA YANG HARUS KITA LAKUKAN? (1) mereka dengan parafilia yang sudah ada sebelumnya, (2)
mereka
yang
seksualitas
menyimpangnya muncul dalam konteks penyakit dan/atau pengobatan, (3)
mereka
yang
seksualitas
menyimpangnya merupakan salah satu manifestasi dari perilaku antisosial yang lebih umum, dan (4) faktor lain seperti demensia, cedera kepala, atau penyalahgunaan zat.
Narasumber: Dr. dr. Saidah Syamsuddin, Sp.KJ.
Tindakan-tindakan
yang
dapat
kita
lakukan untuk menghadapi permasalahan Pelecehan dengan
seksual
kerusakan
mampuan
mungkin otak
belajar,
berhubungan
berkaitan
organik,
dan
dengan
kejahatan seksual di masyarakat yaitu:
ketidak-
gangguan
yang
kerusakan
otak
bawaan atau didapat. Untuk individu yang
Memperbaiki masyarakat
stigma
di
rentan dengan pengalaman perkembangan psikologis dalam masalah
yang
fungsi ini
kurang hormonal
semakin
sulit.
baik, akan
gangguan membuat
Menurut
sebuah
Ketidakmampuan korban perempuan untuk menceritakan dialaminya
penelitian, terdapat 3,9% korban pelecehan
adanya
seksual
yang
cedera
masyarakat
kepala.
Selain
sebuah
kekerasan
ditemukan itu,
memiliki
terdapat
juga
kejadian
banyak
stigma
kekerasan
disebabkan
yang
bahwa adalah
yang karena
berkembang
perempuan
pihak
yang
di
korban
bersalah.
penelitian dengan sampel besar di Swedia
Persepsi
yang menyebutkan bahwa pada pemerkosa
atau
yang sadis ditemukan kelainan pada lobus
menyebabkan masyarakat berpikir bahwa
temporal otak, tetapi signifikansi klinis dari
sudah
temuan
mendapat
ini
belum
ditemukan
secara
pasti
hingga saat ini.
seperti
“tidak
“perempuan
memiliki
sepantasnya
dialaminya.
akhlak
yang
perempuan
tindakan Budaya
penggoda”
tersebut
kekerasan yang
baik”
yang
melekat
di
masyarakat dapat dikatakan tidak ramah Pasien kegiatan
skizofrenia seksual
yang ofensif
terlibat
dalam
(bukan
hanya
pemerkosaan), dibedakan ke dalam empat kelompok besar:
terhadap korban kekerasan seksual karena masyarakat korban
kerap
seakan
kali
turut
menganggap bersalah
dan
menikmati kekerasan yang dialaminya.
Majalah PoA 22
21
Edukasi perempuan untuk bersifat lebih asertif
bersikap
menyadari berbuat
Asertif
yang
dimaksud
suatu
kemampuan
ngomunikasikan dipikirkan
di
sini
untuk
apa
dapat
yang
dengan
merupakan
tegas,
dapat
pelaku
juga
kesalahannya
lebih
untuk
me-
jahatan
diinginkan
dan
memperhatikan
situasi
menjaga
dan
perhatikan
pintu
tetap
dan
jauh. Contoh
dilakukan seksual
bisa
segan
untuk
tindakan
yang
menghadapi
yaitu
letak
mungkin
ke-
dengan
selalu
sekitar,
mem-
keluar,
dan
mem-
menghargai perasaan orang lain. Konsep ini
pertimbangkan kemungkinan untuk meminta
merupakan
bantuan.
dapat
pendekatan
digunakan
oleh
behavioral
yang
perempuan
untuk
kasar,
yaitu dengan mengembangkan self esteem
pergi.
melibatkan
positif.
ekspresi
Perilaku
perasaan
yang
penting
untuk
asertif
mencapai
perlindungan
kekerasan
seksual
diri
yang
dari
tidak
aktivitas
aman
dan
tidak diinginkan. Dengan berperilaku asertif, kaum
perempuan
dapat
menghilangkan
mengurangi
kecemasan
dan serta
meningkatkan rasa hormat, harga diri, dan hubungan karena
interpersonal
memungkinkan
mengemukakan
apa
yang
orang yang
memuaskan untuk
dapat
diinginkannya
menyikapi
permasalahan
kejahatan
seksual jika terjadi di masyarakat adalah:
(1) Mengonfrontasi langsung pelaku. karena pelecehan seksual, meskipun pelaku melakukannya secara bercanda, bersikaplah dan
menghadapinya. merasa
ragu
karena
khawatir
perasaan
pelaku,
atau perlu
takut
lakukan
takut
takut
bahwa
menyinggung
memicu
keributan,
berlebihan. hal
tegas
yang
Namun, paling
penting adalah martabat diri sendiri, bukan perasaan atau opini orang lain. Dengan
22
Majalah PoA 22
dan
minta
mereka
untuk
Penting untuk selalu bersikap waspada saat berada
di
transportasi bermain
tempat umum.
smartphone
keadaan
sekitar.
pilihlah
tempat
menggunakan berada
di
umum,
contohnya
Jangan
terlalu
sampai
lupa
dengan
bagi
wanita,
wanita
ketika
Selain
itu,
khusus
asyik
transportasi
umum
atau
tempat-tempat
umum
untuk
(3) Persenjatai diri. Mempersenjatai diri
dan
lindungi
diri
rupakan
salah
diri
dengan
rajin
dari
olahraga
tindak
satu
cara
hal
belajar
untuk
kejahatan yang
me me-
dapat
di-
Kita juga bisa mempersenjatai diri dengan membawa alat-alat seperti semprotan lada atau minyak angin.
untuk
wanita
bersikap
akan
dianggap
disadari
sesuatu
Kebanyakan
atau
abaikan
lakukan untuk mencegah kejahatan seksual.
Kapan pun seseorang merasa tidak nyaman
tegas
atau
(2) Selalu waspada.
bela
dengan
meladeni
mencegah tindakan pelecehan seksual.
secara langsung dan jelas.
Cara
pernah
terpancing jika pelaku meledek atau berkata
mendapatkan hak-haknya secara sempurna,
dan
Jangan
4) Teriak dan lari.
(
Ketika berada di tengah situasi yang tidak memungkinkan pelaku langkah
kita
pelecehan yang
untuk
secara
bisa
kita
mengonfrontasi langsung, lakukan
maka
adalah
segera berteriak meminta pertolongan atau
Gambar: canva.com
lari.
Hal
ini
kemarahan
penting
penjahat
karena seksual
memancing hanya
akan
(6) Jika merasa stres atau trauma, bisa hubungi dokter.
membahayakan nyawa. Oleh sebab itu, jika tidak
bisa
melarikan
orang-orang
di
diri,
sekitar
tarik
dengan
perhatian cara
ber-
teriak.
(5) Ceritakan kepada keluarga atau sahabat. Bila mendapat tindakan pelecehan secara terus menerus dari rekan di kantor, tetangga
atau
siapa
keluarga
pun
atau
itu,
beritahukanlah
sahabat
erdekat
pada untuk
meminta solusi dan bantuan. Dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah dibutuhkan di
saat-saat
keluarga
seperti
atau
ini.
sahabat
Bila
perlu,
untuk
minta
menemani
melaporkan pelaku ke pihak berwenang.
Untuk
menanggulangi
pelecehan
seksual
kita dapat melakukan cara-cara seperti:
(1) membangun sikap saling menghargai antara laki-laki dan perempuan sehingga terhindar dari perilaku yang mengarah pada kekerasan seksual karena menganggap setiap orang memiliki hak untuk dilindungi dan dihormati, (2) pembuat kebijakan pun harus segera menjadikan pendidikan seks sebagai suatu pelajaran wajib sehingga akan terbentuk suatu pemahaman yang sama akan bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari kekerasan seksual,
Majalah PoA 22
23
(3) orang tua harus memperhatikan pergaulan anak agar terhindar dari kemungkinan melakukan atau menjadi korban kekerasan seksual dan memberikan pemahaman mengenai cara menghormati orang lain agar anak tidak melakukan tindakan yang berkaitan dengan kekerasan seksual.
kan korban untuk melakukan history taking, melakukan pemeriksaan fisik alat kelamin, memberikan pengobatan, meningkatkan keamanan dan memberi dukungan tambahan, menilai kesehatan mental dan memberikan dukungan
psikososial,
dan
yang
terakhir,
memberikan perawatan lanjut.
Tata laksana yang dapat diberikan kepada korban
pelecehan
seksual
yaitu
mendengarkan, menanyakan kebutuhan dan kekhawatirannya,
memvalidasi
ceritanya,
mendapatkan persetujuan dan mempersiap-
Menurut
pandangan
saya,
pelecehan
seksual merupakan suatu tindak kejahatan.
Suci Sasmita, S.Ked
Seharusnya, setiap orang yang menemukan orang tidak
terdekat dikenali
hadapi
atau sekali
pelaku
bahkan pun
korban
sedang
kejahatan
Mahasiswa Klinik FK Unhas 2016
yang
meng-
seksual,
mereka
Pada
kebanyakan
kasus,
yang
banyak
seksual
adalah
harus menghadapinya sebagaimana kasus-
menjadi
kasus
perempuan karena secara sosial selama ini
kejahatan
hierarki,
pelaku
dihukum
lebih
pada
umumnya.
kejahatan berat
Secara
seksual
dari
harus
kasus-kasus
kejahatan yang lainnya.
korban
dipahami
bahwa
seseorang
untuk
yang
pendidikan,
kita
mencegah,
memberikan
kepada
punya
korban,
pelecehan pelecehan
di
sini
kepada
pihak
sampai
proses
peran
Mengawal kita
berwajib
diperlukan
karena
pelecehan
seksual
dan
selesai
mengatasi
adalah
tersebut
sambil
pelaku dengan hukuman yang setimpal.
peringatan
kepada
pelaku-
kasus
Tak hanya itu, kita juga perlu memperkaya
kasus
diri
mengawal Hal
dari
tanpa
ini
kasus
pidana.
dengan
cara
modal
menambah
mengetahui diri
sendiri
tepatnya
pengetahuan ilmu
bagaimana dan
lagi,
dengan
supaya cara
lebih
melindungi
lingkungan
sekitar.
Lebih
dibutuhkan
usaha
untuk
menghilangkan stigma yang sudah ada di masyarakat mapan
sengaja disembunyikan dengan
Majalah PoA 22
stigma
itu
memberikan
seksual itu
24
masalah
dalam
Lebih parah lagi jika kasus-kasus pelecehan
dalih aib yang harus ditutupi.
adalah
modal
melaporkan
selesai.
kebanyakan
itu
rehabilitasi
mengawal
berarti
hukum
lebih
pola
serta
seksual.
punya
perempuan
makhluk yang lemah. Jalan yang paling baik
menghapuskan Sebagai
kekerasan
kolektif.
karena
harus
digeser
budaya dengan
yang
telah
pergerakan
SINO Resensi
LIMITLESS Identitas Buku Judul
: Limitless
Penulis
: Nadhira Afifa
Tebal Buku
: iv + 232 hlm
Tahun Terbit
: 2021
ISBN
: 978-979-794-624-1
Kehidupan
seseorang
selamanya tertinggi. bahwa
berada Namun,
kita
kembali.
tidak
tidak
bisa
Nadhira
sewaktu
tidak
pada
titik
Belanda
hingga
bangkit
satu kampus terbaik dunia yang
kurang
ada di Amerika Serikat. Limitless
akan merasa bingung dan harus
merupakan
kembali
Afifa,
mahasiswa
mengenai
Universitas
Afifa,
Indonesia,
harusnya
menyelesaikan
studinya
kumpulan
dokter
Indonesia
lulusan
yang
nya dalam salah satu blok (istilah
Harvard University.
sistem
bahkan
kedokteran) nya
harus
di
membuat ditunda.
jurusan
kelulusan-
Kepercayaan
dirinya sempat hilang. Bagaimana tidak?
Mahasiswi
seorang
yang
mengalami
of
pada
terpilih acara
Health
dari
Nadhira
Afifa
menjadi
speaker
kelulusannya
dari
Harvard University setelah melalui proses seleksi yang tidak mudah.
pernah
Buku ini ditulis menggunakan gaya
berarti
bahasa
waktu
yang
kumpulan
diiringi
cerita
bumbu
biasa
kisah
per-
cintaan seperti novel anak muda pada
umumnya,
berisi
banyak
melainkan
pengalaman
juga hidup
beserta hikmah yang didapatkan
membaca kisah perjalanan dokter yang
muda butuh
sekadar
dari setiap peristiwa. Tertarik untuk
tidak
tidak
sebelumnya
mereka baca. Buku ini bukan hanya
gelar
tidak
sulit
untuk
dipahami, terutama oleh generasi
tetapi,
halaman
mungkin
Universitas
adalah
kegagalan
ke
pembaca
untuk memahami apa yang sedang
ini
sebelumnya.
Akan
Public
teliti,
Nadhira
meraih
Master
kuliah
cerita
perjalanan
tepat waktu. Namun, kegagalan-
mata
Sumber: google.com
untuk melanjutkan studi ke salah
tingkat akhir Fakultas Kedokteran
mampu
perjuangannya
berarti
Nuraini
menjadi
yang ia miliki untuk koas ke negeri
yang
menjadi
sasaran
pembacanya. Kisah-kisah inspiratif
perjalanannya
yang
sangat
menginspirasi!
dr.
tentang
membatasi kita, selain pikiran kita
gagalan
sendiri.”
Ibu
loncatan untuk meng-upgrade diri
Wirjawan
ingat.
menjadi lebih baik dari sebelum-
Edwin
nya.
dialami,
mahasiswa), dr. Alghufron (dokter,
apabila
musisi),
Nadhira
yang
Dengan gagalan
itu,
nemukan banyak lakukan
selalu
mengalami Nadhira
bahwa
hal
bagaimana justru
satu
ke-
justru
me-
entah
ada
ditanggapi
masih
besar
selain
ia
yang
bisa
merenungi
ia
dan
menyesali apa yang sudah terjadi.
besar
atau
yang kecil,
dengan
membawa
apik,
suatu
dijadikan
Kegagalan
akan
dengan
ikuti
kegagalan itu. “Nggak ada yang
kata-kata
ditulis
Masuklah ke dalam buku ini dan
lama untuk kembali bangkit dari
Begitulah
Nadhira
Nadhira menuju Harvard University?
bijak, kita
kebatu
justru
menuju
keberhasilan yang tidak terpikirkan sebelumnya..
ia
pasti
mampu
untuk
meraih apa yang dia cita-citakan.
memulai
kisah-kisah
inspiratifnya dengan kesempatan
karena
buku
ini
merupakan kumpulan cerita dan tidak
waktunya
apresiasi
dari berbagai pihak, mulai dari Gita (educator), (content
hingga
Sadikin,
Leonardo creator,
Budi
Menteri
Gunadi Kesehatan
Republik Indonesia periode 20202024.
Mengutip
“Melalui Mungkin
dibuat Nadhira
mendapatkan
komentar
Budi
Gunadi Sadikin tentang buku ini,
Asalkan selalu berdoa dan berusaha,
Limitless
terlalu
seringkali
tebal,
alur
nunjukkan
Limitless, bahwa
Nadhira kesuksesan
medi-
tentukan oleh kegigihan dan kerja keras yang dijaga konsisten.”
melompat
begitu jauh. Sehingga, apabila
Majalah PoA 22
25
Teka - Teki Silang
SINO Rileks
Kunci Jawaban
26
Majalah PoA 22
Pertanyaan MENURUN
MENDATAR 1. Sesuatu yang tidak diinginkan, tidak pantas atau
1.
menghina, yang bersifat seksual dan dapat berupa
karena kebenciannya terhadap perempuan
tindakan lisan, nonlisan, fisik maupun visual
2.
2.
kesenangan dengan diam-diam menonton orang lain
Tindakan
mereka
memperlakukan
adalah
objek
orang
tanpa
hak
seolah-olah
atau
perasaan
Situasi
di
perempuan
mana
seseorang
oleh
Kebutuhan
untuk
menyakiti
seseorang
agar
3.
Keadaan
dimana
kenikmatan
4. Istilah untuk menggambarkan suatu masyarakat
oleh orang lain
atau lingkungan yang terkesan menyepelekan tindak
4.
pelecehan seksual (bahasa Inggris)
persahabatan
5.
melalui
mendapatkan
pembedahan
untuk
memotong
atau
Proses
seksual
dimana
seseorang
dari
disakiti
orang
dengan
internet
mendapatkan
atau
dewasa
dikendalikan
mengembangkan
seorang
anak
khususnya
tujuan
untuk
melakukan
dengan
menutup saluran yang membawa sperma pria untuk
hubungan seksual ilegal (bahasa Inggris)
mencegah kehamilan secara permanen
5.
6.
Suatu
laki-laki
yang tidak mengenakan pakaian atau berhubungan
mendapatkan kenikmatan seksual
Prosedur
seorang
seks
mereka sendiri 3.
Pembunuhan
sikap
atau
perilaku
yang
menunjukkan
Praktik seksual yang melibatkan objek tertentu
untuk mendapatkan kesenangan
bahwa korban bukannya pelaku yang diminta untuk
6. Penggunaan kata atau frasa yang meremehkan
lebih bertanggung jawab atas penyerangan atau
atau
kekerasan
gender, ataupun individual
yang
terjadi
pada
dirinya
(bahasa
7.
Inggris) 7.
Tindakan
membuat
seseorang/sesuatu
tampak
Post-Traumatic
yang
Relationship
disebabkan
oleh
Persetujuan
aktivitas
yang
berkaitan
keterlibatan
seksual
yang
dengan
diri
dalam
diberikan
kelompok,
situasi
dalam
atau
keadaan
sadar dan tanpa paksaan (bahasa Inggris)
menarik secara seksual 8.
menghina
Syndrome
kekerasan
(trauma
dalam
sebuah
8. Ketertarikan seksual pada hal-hal yang tidak biasa atau tabu 9.
hubungan)
Kelainan
atau
ketidakwajaran
yang
ditandai
(dengan
dengan kecenderungan memperlihatkan hal-hal yang
menggunakan alat atau obat pencegah kehamilan,
tidak senonoh seperti alat kelamin kepada orang lain
seperti spiral, kondom, dan pil anti hamil)
untuk pemuasan diri
10. Tanda bahwa seseorang mungkin tidak dapat
10.
memiliki
seseorang
9.
Cara
untuk
mencegah
hubungan
hubungan
akan
yang
kehamilan
sehat
berbahaya
dan
melanjutkan
secara
emosional
Menggunakan
11.
adalah
perempuan
penandatanganan sesuatu
dari hal
barang
yang
bukti
ditemukan,
Kelainan
kepada
pergaulan,
seksual
yang
menjadikan
anak-anak
Battered
Woman korban
Syndrome
kekerasan
(kondisi
di
menganggap
mana dirinya
pantas mendapat kekerasan) (singkatan) 12.
disetujui, dan disahkan 12.
menghina
perilaku,
preferensi pakaian, atau berapa banyak orang yang
11. Tanda melihat, di mana melihat yang dimaksud
segala
yang
mereka kencani (bahasa Inggris)
(bahasa Inggris)
tentang
istilah
berdasarkan
Tindakan
kelamin
menyentuh
seseorang
atau
terhadap
menggosok
individu
lain
tanpa
sebagai objek seksual
persetujuan untuk mencapai kepuasan seksual
13. Kekerasan dalam rumah tangga (singkatan)
13.
Penyalahgunaan
kekuasaan
utuk
alat
mendapatkan
14. Reaksi fisiologis dimana seseorang mengalami
keuntungan seksual (bahasa Inggris)
kelumpuhan
14. Metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara
sementara
sebagai
respon
otak
terhadap situasi berbahaya seperti pelecehan atau
memotong, mengikat, atau menutup tuba fallopi
kekerasan seksual (bahasa Inggris)
15.
15.
Situasi
di
mana
pria
bereaksi
keras
terhadap
wanita yang menolak ekspresi ketertarikan romantis
Siulan,
seksual
panggilan,
dari
seorang
dan
komentar
laki-laki
yang
kepada
bersifat
perempuan
yang lewat di hadapannya (bahasa Inggris)
atau seksual mereka (bahasa Inggris)
Majalah PoA 22
27
SINO Komentar
Victim Blaming, Apa Kata Mereka?
Pada beberapa kasus pelecehan seksual yang kerap kali terjadi, korban justru disalahkan atas kejadian yang menimpanya atau yang biasa disebut victim blaming. Saat ini masyarakat cenderung beranggapan bahwa pelecehan seksual dapat terjadi akibat perilaku korban sendiri, yaitu karena korban bersikap genit atau suka menggoda, menggunakan pakaian terbuka, dan masih banyak hal lainnya.
http://ijrs.or.id/menurut-masyarakat-kekerasan-seksual-itu-terjadi-karena-salah-korban/
"Menurut saya, itu adalah sebuah tindakan yang sangat fatal, sih. Namun, dari beberapa aspek mungkin kejadian itu ada benar dan ada salahnya juga, maybe. Yang benar adalah tentunya dia adalah korban pelecehan yang harus kita lindungi dengan baik karena trauma yang
ditimbulkan
sangat
berdampak
terhadap
fisik
hingga
psikologis
dari
si
korban.
Kemudian, menyalahkan korban pelecehan akan menambah impact dari trauma yang sudah ada. Beberapa dari korban sampai mengakhiri hidupnya dikarenakan hal tersebut. Bukan sedikit, tetapi sudah banyak. Jadi, concern kita adalah memberikan perlindungan maksimal terhadap korban, dan trauma healing juga tidak boleh luput dari concern-nya kita juga.
Kemudian, yang salah adalah dari korban pelecehan ini sendiri mungkin there's something yang mungkin terlupakan menurut saya, karena ada dari beberapa korban pelecehan yang hanya membesar-besarkan masalah hanya dari satu hal kecil.
Contohnya tersebut
adalah
cuma
senggol
dibesar-besarkan
oleh
dikit
dan
mereka
hal
(yang)
dalam tanda kutip adalah korban pelecehan, it's just
my
ketika
opinion. pelaku
Namun,
tentunya
sesungguhnya
kembali
telah
lagi
melakukan
pelecehan terhadap korban dan yang disalahkan adalah korban, itu sih jelas keadilan yang bodoh. Mereka yang membenarkan pelaku dalam situasi ini
adalah
orang
gila
dan
tidak
punya
akal
sehingga dia sendiri tidak tahu mana yang benar dan
Irwansyah Mahasiswa PDU Unhas Angkatan 2018
28
Majalah PoA 22
yang
protecting
salah. sebaik
Mari
saling
mungkin.
menjaga
Jangan
melawan hingga kau merasa aman."
diri,
takut
self
untuk
“Menurut saya, harus ada yang diubah, yaitu pola pikir kebanyakan orang yang masih menyalahkan korban. Kita tidak tahu kapan, di mana, dan bagaimana hal itu terjadi. Kita harus
coba
memosisikan
diri
sebagai
korban.
Bayangkan apabila hal itu terjadi kepada kita atau bahkan orang terdekat kita. Apakah kita masih bisa menyalahkan korban? Pelaku melakukan hal tersebut bukan
karena
kemauannya
kemauan
sendiri.
korban,
Oleh
tetapi
karena
itu,
karena
kita
harus
memberikan si korban ini dukungan berupa kalimatkalimat
yang
korban,
dan
menenangkan, lainnya
karena
tidak
menyalahkan
perlu
kita
ketahui
bahwasanya si korban pun pasti tertekan dan juga trauma
akan
hal
tersebut.
Oleh
karena
itu,
stop
berikan tekanan kepada korban agar mentalnya bisa
Reizy Narhan S.
tetap stabil dan yang namanya tindak kejahatan harus
Mahasiswa PDU Unhas Angkatan 2019
kita lawan, bukan kita maklumi.”
“Kasus pelecehan seksual yang menyalahkan korban semakin marak di masyarakat. Perihalnya pasti mereka beranggapan
bahwa
korban
memakai
pakaian
terbuka sehingga memancing bahaya, padahal tidak semua kasus seperti itu. Bahkan, justru banyak korban pelecehan terbuka.
Pelaku
perlakuan nyalah
Najmu Shuha
yang yang
masyarakat
yang
sehingga
Mahasiswi PDU Unhas Angkatan 2020
seksual
tidak terkesan
yang
memancingnya
terkesan
memakai
tidak
terbela
karena
menganggap
korban-
akan
ada
pakaian
lagi
merasa
aman,
pembelaan
bagi
korban.”
“Budaya victim blaming sebenarnya kalo kita cari benang merahnya, akan jatuh kepada budaya patriarki. Kenapa? Karena dalam budaya patriarki perempuan dituntut menjadi feminin atau suci dan penurut, sedangkan laki-laki mengekspresikan kejantanannya dengan cara
pembuktian
seksual.
maskulinitasnya
Kenapa
dipertanyakan?
pelaku
Karena
dengan
atau
kembali
lagi
prestasi
laki-laki ke
sini,
tidak bahwa
budaya patriarki menganggap bahwa laki-laki 'normal' adalah laki-laki yang mengekspresikan seksualitasnya. Tanggapanku pribadi tentang victim blaming adalah masyarakat seksual,
yang
karena
tidak
mengerti
masyarakat
tentang
yang
kekerasan
tidak
diberikan
pendidikan tentang kekerasan dan pelecehan seksual. Karena dan
masyarakat
unsur
masih
'kesopanan'
ke
menghubungkan dalam
variabel
pakaian
terjadinya
kekerasan seksual dan variabel di atas selalu dan akan
Siti Khafidzah Mufti Anggota Komite Anti Kekerasan Seksual
dihubungkan langsung kepada korban yang mayoritas adalah perempuan.”
Universitas Hasanuddin
Majalah PoA 22
29
SINO Galeri
SIN GALERI
Gambar: canva.com
MY Mini Symposium How To Say No! : Online Sexual Abuse
30
Majalah PoA 22
Pembawaan Materi Terkait Hukum Terhadap Kekerasan Seksual oleh Dr. dr. Muji Iswanty, S.H, M.H, Sp.KK, M.Kes, C.Med. (Dokumentasi oleh Nola R. Tantri)
Penjelasan Mengenai Kekerasan Seksual oleh Istiana Tajuddin, S.Psi, M.Psi, Psikolog (Dokumentasi oleh Nola R. Tantri)
Penjelasan Mengenai Perilaku Pelecehan Seksual oleh Istiana Tajuddin, S.Psi, M.Psi, Psikolog (Dokumentasi oleh Nola R. Tantri)
Gambar: canva.com
Majalah PoA 22
31
SINO Instrumen
Gambar: bustle.com
Society Harnessing Equipment (SHE) Pada bulan Desember 2012, pemerkosaan geng brutal terhadap seorang siswa berusia 23 tahun membuat India kacau balau. Kelompok-kelompok aktivis di seluruh negeri bermunculan untuk bertindak, meminta pemerintah India untuk menindak kasus pemerkosaan yang semakin terkenal di negara itu. Sementara itu, insinyur penerbangan Manisha Mohan mengambil tindakan sendiri menciptakan kamisol di India yang memberikan sengatan listrik kepada penyerang. Mohan memulai debut Society Harnessing Equipment (SHE) pada bulan April 2013.
Sistem yang digunakan pada teknologi ini pada dasarnya hanya berupa sensor kawat dengan papan sirkuit listrik yang terpasang pada kamisol. Teknologi ini mampu menghasilkan kejutan 3.800 kV. Saat dikenakan, sensor di bawah pakaian dapat mendeteksi tekanan dari luar yang tidak diinginkan (berbeda dari pelukan ramah) dan memberikan hingga 82 kejutan kepada penyerang. Kamisol ini menggunakan modul GPS dan GSM pada pakaian dalam agar dapat melacak lokasi pemakainya sehingga dapat mengirim pesan peringatan ke polisi atau keluarga jika terjadi keadaan darurat. Mereka membangun sensor di sekitar area payudara karena survei dari petugas penegak hukum dan wanita mengatakan penyerang umumnya menyerang area dada.
Mohan
memiliki
kesempatan
untuk
mempersembahkan
kamisol
kepada
Presiden
India
Pranab
Mukherjee. Dengan mempersembahkan kamisol ini kepada Presiden Pranab Mukherjee, Manisha Mohan berharap kamisol tersebut akan menjadi kebutuhan agar dapat mengurangi tingkat pemerkosaan di India.
Sumber: (India’s Electric Shock Anti-Rape Bra, “Society Harnessing Equipment,” Is Terrifying And Necessary, n.d.) https://www.bustle.com/articles/29655-indiaselectric-shock-anti-rape-bra-society-harnessing-equipment-is-terrifying-and-necessary (SHE- Society Harnessing Equipment Invented by SRM University
32
Students | All India Daily, n.d.) https://www.allindiadaily.com/2013/08/she-society-harnessing-equipment-invented-by-SRM-students.html
Majalah PoA 22
SINO Inspirasi
Tepis Stigma
Inferioritas Perempuan Narasumber: dr. Andi Suheyra Syauki, M.kes, Sp.KJ. Sebagai seorang dokter spesialis yang menekuni bidang kesehatan jiwa, tentunya dr. Andi Suheyra Syauki, M.Kes, Sp.KJ. sudah sangat ahli di bidangnya. Dengan posisi sekretaris departemen psikiatri sekaligus koordinator blok psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang beliau emban saat ini, tentu tidak ada keraguan lagi bahwa beliau adalah sosok wanita yang luar biasa dalam menempuh karier dan pendidikannya. Namun, seluruh pencapaian tersebut tidak dicapai semudah membalikkan telapak tangan. Tentunya ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh beliau. Pada kesempatan kali ini, dr. Andi Suheyra Syauki, M.Kes, Sp.KJ. membagikan kisah inspiratif kepada para pembaca tentang betapa besar perjuangan yang telah beliau jalani sebagai seorang wanita karier dan seorang ibu yang kiranya dapat menginspirasi kita semua.
1. Sejak kapan Dokter tertarik untuk berkecimpung di dunia kejiwaan? Sejak menekuni bidang ini apa pencapaian terbesar yang telah Dokter peroleh? “Sebenarnya saya mulai tertarik ketika koskap (kepaniteraan klinik). Saat itu ada 3 bagian yang menarik bagi saya yaitu anestesi, THT, dan jiwa. Setelah lulus dokter umum, untuk bisa melanjutkan pendidikan spesialis dibutuhkan biaya yang tidak kecil. Oleh sebab itu, sebelum memilih salah satunya terlebih dahulu saya meminta pendapat kepada senior saya yang sudah menjadi residen maupun yang sudah menjadi dokter spesialis. Ketika saya menanyakan kepada salah seorang senior terkait ketertarikan saya untuk mengambil spesialis anestesi, senior saya yang adalah seorang lakilaki mengatakan bahwa dia senang mendengar hal itu namun beliau berpendapat bahwa sebagai seorang laki-laki dia kurang setuju dengan rencana saya. Menurut
pengalaman
beliau,
untuk
melanjutkan sekolah spesialis diperlukan surat persetujuan dari pasangan maupun keluarga karena kita
harus
siap
untuk
berada
di
rumah
sakit
hampir
24
jam.
Hal
itu
membuat
saya
kembali
mempertimbangkan rencana saya untuk menjadi seorang spesialis anestesi. Yang kedua, untuk spesialis
THT,
saya
kembali
mempertimbangkan
kebutuhan
yang
harus
saya
miliki
jika
harus
membuka tempat praktik, contohnya tempat duduk pemeriksaan yang harganya tidak murah. Hal ini membuat saya kembali mempertimbangkan ketertarikan saya untuk menjadi seorang spesialis THT. Yang ketiga adalah psikiatri. Meskipun ayah saya adalah seorang psikiater yang kebetulan juga mengajar sebagai dosen psikiatri, ayah saya tidak pernah menekankan
saya menjadi seorang
dokter khususnya sebagai psikiater. Saya kemudian bertanya kepada beliau dan beliau berkata
Majalah PoA 22
33
silakan kalau saya mau ambil spesialis kejiwaan karena nanti saya yang akan menjalaninya. Akhirnya,
setelah
banyak
pertimbangan,
saya
memutuskan
untuk
memilih
mengambil
spesialis psikiatri.
Di zaman saya, dibandingkan dengan departemen yang lain, peminat departemen psikiatri termasuk
sangat
kurang.
Hal
ini
karena
psikiatri
dianggap
sebagai
‘bagian
yang
tidak
basah’, padahal psikiatri merupakan salah satu bidang dengan ilmu yang sangat menarik. Bisa
dikatakan
psikiatri
itu
adalah
ilmu
yang
sulit
karena
kita
harus
membedah
jiwa
seseorang. Ketika saya kecil, saya sudah sering ke rumah sakit jiwa sehingga saat koskap jiwa, saya sudah tidak terkejut dan sudah terbiasa melihat pasien-pasien jiwa. Itu juga yang menyebabkan saya terbiasa menyukai ilmu kejiwaan. Selain itu, yang membuat saya paling menyukai
psikiatri
adalah
karena
saya
merasakan
kepuasan
saat
bisa
menyembuhkan
pasien. Kalau untuk pencapaian terbesar saya, mungkin dalam akademik, dimana saat ini saya sedang dalam tahap penyelesaian S3 di jepang.”
2. Apakah Dokter pernah mengalami kegagalan atau ada sesuatu yang menghambat dokter untuk maju? Jika pernah, bagaimana Dokter mengatasi kegagalan dan hambatan tersebut? “Kegagalan saya mungkin adalah ketika orang tua saya menyarankan untuk ikut tes PNS, namun saat itu saya tidak memiliki minat untuk mengikutinya. Tetapi karena saat itu orang tua
meminta
untuk
mencoba,
saya
memutuskan
mengikuti
meskipun
saya
tidak
punya
persiapan khusus. Pada saat itu, saya mendaftar sebagai dosen di Unhas dan tidak lulus. Saya merasa sangat down tetapi orang tua terus menguatkan saya dan menyarankan untuk menjalani
tes
lagi.
Akhirnya,
setelah
terus
berusaha
dan
belajar
untuk
memperbaiki
kekurangan, saya pun akhirnya lulus.”
3 3. Apa prinsip atau moto hidup yang Dokter miliki sehingga bisa menjadi pribadi yang hebat seperti saat ini? “Jadi diri sendiri saja. Dulu ketika saya pulang dari Jepang, teman-teman saya mengatakan saya tidak berubah, padahal saya baru pulang dari Jepang. Saat itu saya berpikir, mengapa saya harus berubah? Menurut saya, kita boleh mengekspresikan diri kita dengan bebas selama kita tidak menganggap diri orang lain lebih rendah dari kita. Selain itu, kita tidak boleh
membandingkan
diri
kita
dengan
orang
lain
karena
jika
begitu,
kita
akan
selalu
merasa kurang. Intinya tetap jadi diri sendiri dan jangan membandingkan diri dengan orang lain.”
4. Dalam praktik kesehatan yang dijalani sebagai seorang dokter, apakah Dokter pernah menjumpai kasus yang menimpa pasien akibat pelecehan seksual? Bagaimana Dokter menyikapi dan menanggapi hal tersebut?
34
Majalah PoA 22
“Selama swasta.
saya Ada
menjadi tim
psikiater,
tersendiri
kasus
yang
pelecehan
menangani
hal
seksual
jarang
tersebut.
ditemukan
Namun,
setiap
di
praktik
orang
yang
mengalami gangguan jiwa pasti ada pemicunya dan biasanya ada pasien-pasien dengan gangguan jiwa lainnya yang setelah digali latar belakangnya ternyata pernah mengalami pelecehan seksual. Contohnya, ada kasus yang saya dapati, di salah satu sekolah boarding ternyata
ada
senior
yang
melakukan
pelecehan
seksual.
Ketika
saya
bertanya
kepada
pasien yang saat itu masih duduk di bangku SMP, apakah dia pernah bercerita ke orang tua, pasien
tersebut
mengatakan
bahwa
dia
telah
memberitahu
ibunya
tetapi
ibunya
tidak
percaya. Mendengar hal ini, saya sendiri yang adalah seorang ibu menjadi khawatir.”
5. Bagaimana tanggapan Dokter terhadap kesetaraan antara laki-laki dan perempuan? Apakah Dokter setuju dengan ungkapan yang mengatakan bahwa wanita adalah makhluk inferior? “Kalau berbicara mengenai kesetaraan gender, sebenarnya ini merupakan hal yang sudah banyak menjadi pembahasan dan banyak juga yang menerima hal tersebut. Menurut saya, kesetaraan gender berbicara mengenai equal antara laki-laki dan perempuan mengenai hak,
tanggung
terdapat
akses
jawab,
dan
seseorang
kesempatan ditolak
yang
pada
sama.
hak-hak
di
Ini
merujuk
atas,
kepada
maka
bisa
situasi
ditepis
ketika
dengan
kesetaraan gender ini. Sekarang sudah ada banyak contoh mengenai kesetaraan gender, bahkan dalam lingkup Unhas pun sudah banyak, misalnya rektor, dekan wanita, temanteman saya yang perempuan juga banyak yang sudah menjadi kepala dinas di daerah masing-masing, bahkan menjadi seorang direktur rumah sakit. Jadi, menurut saya hal ini justru
lebih
bagus,
layak,
dan
mestinya
diterima
oleh
masyarakat.
Mengenai
ungkapan
perempuan sebagai makhluk inferior, kadang-kadang ada masyarakat yang mengatakan bahwa perempuan itu kondisinya inferior dan laki-laki superior. Tetapi, sebenarnya yang harus kita pahami bahwa secara khusus memang ada banyak perbedaan, namun pada hakikatnya laki-laki dan perempuan memiliki kodrat dan peran yang berbeda. Kadangkadang memang ada saatnya kodrat perempuan inferior dibanding laki-laki. Namun, pada intinya di sini ialah saling memahami satu sama lain. Jadi, tidak selamanya perempuan itu harus inferior, ada saat dimana dia juga memiliki peran yang superior dan laki-laki harus memahami hal tersebut. Intinya saling memahami satu sama lain.”
6. Sebagai seorang perempuan, bagaimana tanggapan Dokter mengenai kekerasan seksual yang masih marak terjadi saat ini? “Jika melihat kondisi ini memang agak miris. Menurut saya, hukum yang melindungi korban itu masih tidak kuat. Sebenarnya, hukumlah yang harus menjadi salah satu cara untuk melindungi korban. Namun hukum yang ada di negara ini masih kurang berpihak pada korban pelecehan seksual. Misalnya, sebagai korban, seseorang tentu punya beban ganda di mana setelah dilecehkan korban masih harus benar-benar membuktikan dirinya dileceh-
Majalah PoA 22
35
kan. Ada prosedur lagi yang harus dilewati dan tidak dapat dikatakan pelecehan apabila tidak
terjadi
pemerkosaan.
Bahkan,
intimidasi
seksual
seperti
ancaman
pemerkosaan,
pelecehan seksual, eksploitasi seksual, prostitusi paksa, hingga perdagangan seksual tidak termasuk
di
dalamnya.
Kebanyakan
korban
memilih
untuk
tidak
melapor
karena
tidak
diakomodasi oleh undang-undang. Selanjutnya, mengapa kekerasan seksual paling sering pada wanita, karena wanita itu dianggap tidak berdaya dan memang hukum kita belum terlalu kuat untuk itu, jadi agak miris dibandingkan negara lain. Dulu di negara tempat saya melanjutkan pendidikan, saya masih bebas pulang kuliah malam, naik sepeda sendirian, dan itu masih aman. Kalaupun ada orang mabuk, itu tidak mengganggu orang yang lewat karena di sana hukumnya sangat melindungi. Hal-hal yang dianggap biasa seperti ketika kita memotret hal yang tidak wajar itu sudah dianggap pelecehan, tetapi di negara kita tidak demikian. Jadi mungkin itu yang memicu maraknya pelecehan seksual bahkan sampai saat ini. Tak hanya itu, di Indonesia edukasi seksual masih dianggap sebagai hal yang tabu, padahal seharusnya lebih baik untuk diedukasikan sejak dini baik itu pada laki-laki maupun perempuan.”
7. Bagaimana pendapat Dokter tentang wanita yang mengambil peran publik dan apa harapan dokter ke depannya terhadap peran wanita dalam bermasyarakat? “Sekarang kalau kita lihat, perubahan sosial sudah banyak membuka dunia kerja bagi kaum perempuan.
Tidak
sedikit
dari
kita
yang
melakukan
peran
di
luar
rumah
tangga
dan
berkarier di ranah publik demi perbaikan ekonomi. Kesempatannya pun terbuka luas. Namun sayangnya
kadang-kadang
banyak
yang
melupakan
ranah
domestiknya.
Harapannya
sebenarnya, harus seimbang. Tidak mengabaikan ranah domestik sebagai seorang ibu, mengurus rumah tangga, dan mestinya memang harus dikomunikasikan dengan pasangan jika kita sudah menikah. Jadi, lebih baik diseimbangkan antara peran perempuan di ranah publik dan ranah domestik. Contoh sekarang, saya sebagai seorang ibu punya anak yang sekolah di rumah tetapi kadang saya juga harus ke rumah sakit untuk bekerja. Jadi, saya harus
seimbang
terhadap
keduanya.
Kadang
saya
harus
mengalah
atau
tetap
mengerjakannya walaupun itu merupakan hal yang sulit.”
8. Apa motivasi yang bisa Dokter berikan kepada pembaca? “Sebagai seorang mahasiswa kedokteran ataupun yang sudah menjadi seorang dokter, di kedokteran itu kita tidak pernah berhenti belajar karena ilmu akan terus berkembang. Orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu dan orang yang terus belajar akan
menjadi
pemilik
masa
depan.
Lalu
secara
umum,
dari
background
saya
sebagai
seorang psikiater yang selalu berbicara tentang kebahagiaan; sebenarnya kebahagiaan hidup anda bergantung pada kualitas pikiran anda sendiri.”
36
Majalah PoA 22
SINO Cerpen
Mimpi
Karya : Muhammad Aldika W.
Di Kerajaan Esgard, hiduplah seorang laki-laki yatim piatu bernama Leonard. Sehari-hari Leonard hidup di lingkungan yang kumuh. Meskipun demikian, dia hidup dengan penuh harapan dan mimpi yang tinggi, yaitu untuk menjadi seorang Raja Esgard. Untuk menggapai mimpinya, Leonard mulai membentuk dan memimpin pasukan bayaran yang dinamainya Pasukan Elang. Meskipun Pasukan Elang yang dipimpin oleh Leonard terdiri dari anak-anak dengan
usia
yang
terbilang
muda,
yaitu
sekitar
empat
belas
tahun,
Leonard
berhasil
memperbanyak dan memperkuat pasukannya berkat karisma, strategi, dan kemampuannya dalam menggunakan pedang. Dia berhasil menjadi seorang pemimpin sekaligus teman bagi pasukannya.
Saat
itu,
teman-teman
Leonard
melihat
dia
sebagai
harapan
dan
mimpi
masa
depan
mereka. Leonard sendiri sangat ambisius dan rela melakukan apa saja demi menggapai mimpinya, melakukan hal-hal mulai dari memanipulasi musuhnya hingga menjual tubuhnya kepada
bangsawan
kaya
untuk
mendapatkan
uang
yang
dibutuhkan
pasukannya
untuk
makan. Dia tahu bahwa untuk mencapai mimpinya, diperlukan pengorbanan nyawa orang lain. Hal ini disadarinya ketika melihat prajurit termudanya, yang saat itu masih berusia dua belas tahun dan baru bergabung dengan Pasukan Elang selama satu setengah tahun, harus meninggal dalam peperangan. Kejadian tersebut sangat memengaruhi kehidupan Leonard.
Pada
suatu
hari,
Pasukan
Elang
yang
dipimpin
oleh
Leonard
melihat
seorang
laki-laki
bernama Ray yang memiliki senjata yang sangat panjang. Senjata itu terlalu besar, tebal, berat dan kasar untuk disebut sebagai pedang. Melihat senjata Ray, Leonard menjadi tertarik dan ingin berduel satu lawan satu dengan Ray. Dia memberikan tawaran, apabila Ray
berhasil
Pasukan
mengalahkannya,
Elang.
Singkat
maka
cerita,
dia
Leonard
akan
menerima
dengan
Ray
mudah
untuk
bergabung
mengalahkan
Ray.
dengan
Meskipun
demikian, Leonard tetap menerima Ray menjadi anggota Pasukan Elang. Semenjak itu, Pasukan Elang selalu menang di dalam perang dan reputasi Pasukan Elang semakin baik, terutama pasangan Leonard dan Ray. Leonard kemudian sangat memercayai Ray sehingga mereka semakin sering bekerja sama bahkan dalam melakukan pekerjaan kotor di mana hanya mereka berdua yang melakukannya.
Setelah
melalui
dua
tahun
berperang
melawan
musuh,
Leonard
dan
teman-temannya
akhirnya berhasil menjadi bagian dari Kerajaan Esgard. Mereka bahkan diangkat menjadi pasukan kerajaan karena reputasi mereka yang selalu memenangkan perang. Tetapi, ada banyak dari kaum bangsawan yang tidak menerima keberadaan Leonard dan pasukannya karena bangsawan-bangsawan tersebut memandang rendah serta menganggap Leonard
Majalah PoA 22
37
Tak
sedikit
dari
para
bangsawan
tersebut
yang
mencoba
untuk
membunuh
Leonard.
Leonard yang menyadari percobaan pembunuhan yang ditujukan kepadanya tidak tinggal diam. Dia bekerja sama dengan Ray untuk membalas dendam kepada para bangsawan yang mencoba membunuhnya. Salah seorang sepupu Raja Esgard juga memiliki keinginan untuk membunuh Leonard. Dia mencoba berbagai cara seperti membayar pembunuh untuk
memanah
Leonard
saat
latihan
namun
anak
panah
tersebut
gagal
mengenai
Leonard. Kejadian tersebut membuat Leonard segera menyusun rencana balas dendam. Dia meminta Ray membunuh sepupu Raja di tengah malam. Rencana pembunuhan itu berhasil dilakukan, namun secara tidak sengaja mereka juga membunuh anak dan istri sepupu Raja tersebut agar mereka tidak dilaporkan. Seiring berjalannya waktu, Leonard kemudian memutuskan untuk membunuh semua bangsawan yang menghalangi jalannya dengan membuatnya terlihat seperti kecelakaan.
Dengan
tewasnya
semua
bangsawan
yang
menghalangi
mimpinya,
kini
satu-satunya
halangan Leonard untuk mencapai mimpinya hanyalah sang Raja Esgard itu sendiri. Raja Esgard yang harus dihadapi oleh Leonard sudah sangat tua tetapi saat itu masih memiliki seorang putri yang bisa memimpin kerajaan dengan baik. Leonard akhirnya memutuskan untuk mendekati Raja dan putrinya agar bisa merebut mahkota sang Raja.
Suatu malam, Leonard mencoba membunuh sang Raja yang sedang tidur. Tapi, Raja dengan mudahnya menghindari serangan Leonard dan mengalahkan Leonard dengan tangan
kosong.
Setelah
mengalahkan
Leonard,
Raja
memberikan
tawaran
kepada
Leonard yaitu mengkhianati teman-temannya dan dia akan dijadikan sebagai bagian dari kerajaan. Karena ambisinya yang besar, Leonard menyetujui tawaran tersebut. Leonard akhirnya
menangkap
dan
mengeksekusi
teman-temannya,
termasuk
Ray
yang
memilih
untuk mati di tangan Leonard sendiri.
Setelah berhasil melenyapkan pasukannya, Leonard diangkat sebagai tangan kanan Raja. Namun, tidak berlangsung lama setelah itu, Leonard menjebak pembantu kerajaan untuk meracuni Raja hingga Raja akhirnya meninggal dunia. Dengan meninggalnya sang Raja, maka Leonard akhirnya diangkat menjadi Raja Esgard.
Leonard berhasil meraih mimpinya untuk menjadi seorang Raja. Dia bahkan menikahi putri Raja yang telah dia bunuh. Tidak hanya itu, dia dikarunia anak, berhasil memperluas wilayah,
bahkan
memiliki
prajurit-prajurit
yang
sangat
ditakuti
oleh
musuh
hingga
masyarakatnya sendiri. Sayangnya, setelah mencapai semua itu, Leonard terus merasakan kekurangan
pada
dirinya.
Dia
merasa
ada
sesuatu
yang
hilang
dari
padanya.
Dia
menyadari bahwa dia telah kehilangan kehangatan yang dia dapatkan ketika bersama dengan teman-temannya yang telah dia khianati. Dia merindukan saat-saat ketika dia berperang dan berpesta bersama dengan teman-temannya. Pada akhirnya, meskipun Leonard telah mencapai mimpinya sejak kecil, tetapi karena penyesalannya dia akhirnya hidup sebagai seorang Raja dengan hati yang kosong.
38
Majalah PoA 22
SINO Tips
Cara Mencegah Pelecehan Seksual di Tempat Publik Oleh: Muhammad Iqbal, S.Psi, M.Sc, Ph.D Kekerasan
seksual
adalah
sebuah
fenomena
gunung
es
yakni
kasus
yang
dilaporkan
hanyalah sebagian kecil dari yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Menurut data Komnas Perempuan, dalam kurun waktu 10 tahun, ada 35 orang perempuan mengalami kekerasan seksual setiap hari. Bahkan, tidak jarang pelecehan tersebut dilakukan di tempat umum. Dampak
yang
diberikan
juga
sangat
besar,
baik
dari
segi
sosial,
rasa
malu,
maupun
kejiwaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di tempat umum. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pelecehan seksual di tempat umum menurut Psikolog Muhammad Iqbal, S.Psi, M.Sc, Ph.D:
Tetap waspada terhadap lingkungan sekitar di manapun kita berada
Jika memungkinkan, segera jauhi pelaku dan lari ke tempat yang lebih ramai Jika memungkinkan, persenjatai diri sendiri, seperti dengan membawa semprotan merica atau mulai belajar membela diri (self defence)
Menggunakan pakaian yang sopan dan tidak terlalu menarik perhatian Saat terpojok, beranilah menolak dan memberi tatapan tajam atau berteriak minta tolong untuk mendapatkan pertolongan
Majalah PoA 22
39
med.unhas.ac.id/sinovia
@tbr6748d @lpmsinovia
@LPM_Sinovia
LPM Sinovia
Sekretariat Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Gedung Student Center (Lt. 2) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LPM Sinovia
Gambar: canva.com