universum M a j a l a h
E d i s i
S e p t e m b e r
2 0 1 9
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Lima Cita Hamdan Juhannis Membangun UIN Alauddin www.uin-alauddin.ac.id
MEJA REDAKSI PENANGGUNGJAWAB Prof. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D, PEMIMPIN REDAKSI Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Drs. Alwan Suban, M.Ag REDAKTUR Drs. Fatahuddin, M.M Dr. H. Barsihannor, M.Ag Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag PENYUNTING/EDITOR Ismi Sabariah, S.A.B., M.Adm. SDA H. Salman Ahmad, S.Ag,. M.Pd.I Rahmawati Haruna, SS., M.Si REPORTER Asrullah Andriani Muh. Aswan STAF REDAKSI Najamuddin, S.Ag Dian Prima Putera
Terima Kasih Pembaca Universum yang budiman. Terbitan ini adalah terbitan pertama pasca dilantiknya Prof Hamdan Juhannis, P.hd. sebagai rektor UIN Alauddin Makassar periode 2019-2023. Guru Besar UIN Alauddin ini dilantik langsung oleh Menteri Agama pada tanggal 23 Juli 2019 di Jakarta. Dalam amanatnya, Menteri Agama Lukman Hakim antara lain menyampaikan bahwa jabatan bukan hanya sekedar kepercayaan tapi juga merupakan kehormatan. Menag juga menitip pesan kepada rektor agar memahami eksistensi keberadaan PTKIN dalam konteks Indonesia yang begitu strategis. PTKIN di Indonesia adalah lembaga pendidikan Islam yang tertinggi dan mengawal agar bangsa yang sangat besar ini senantiasa terjaga dan terpelihara, khususnya terkait pemahaman keislaman maupun dalam bentuk pengamalan ajaran Islam. Yang terpenting lagi adalah bahwa PTKIN lahir, dengan cita-cita dalam rangka menjaga Indonesia dan keislaman yang moderat. Pesan-pesan menteri Agama di atas, langsung disambut oleh Rektor UIN Alauddin periode 2019-2023 dengan menetapkan pancacita UIN Alauddin Makassar, yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 4 tahun ke depan. Panca cita yang dicanangkan Rektor dalam bidang akademik adalah: Prodi yang Handal, Moderasi Beragama yang Mengakar,
Jejaring yang Kuat, Publikasi yang Aktif dan Data yang terintegrasi. Selain pancacita akademik, panca cita non akademik adalah Kampus yang Asri, Tradisi yang Terjaga, Bisnis yang Produktif, Kesejahteraan yang Meningkat, dan Alumni yang Kompetitif. Di awal-awal kepemimpin Prof Hamdan Juhannis, beliau langsung melakukan berbagai macam aktivitas, terutama dalam hal memperkuat jejaring UIN Alauddin Makassar dengan berbagai pihak. Hal itu dapat pembaca nikmati dalam sajiansajian informasi Universum kali ini, seperti: kehadiran Gubernur sulsel memberikan sambut kepada 5289 nahasiswa baru, hadirnya menteri pertanian RI ke kampus UIN Alauddin, bahkan dengan membawa bantuan ternak,. Bupati Tringseuw yang berkunjung ke UIN Alauddin untuk membahas terjemahan alquran ke dalam bahasa daerah. Seperti biasanya, Universum juga menghadirkan berbagai informasi terkait perkembangan aktivitas civitas akademika di UIN Alauddn Makassar yang dapat pembaca nikmati. Akhirnya selamat menikmati dan tak lupa redaksi UNIVERSUM mengucapkan selamat kepada Wisudawan dan Wisudawati UIN Alauddin Makassar, Periode September 2019.
FOTOGRAFER Ibrahim DESAIN DAN LAYOUT Asrullah DESAIN SAMPUL Ali Syahbana
Kru Majalah Universum UIN Alauddin Makassar
02 universum M a ja la h
DAFTAR ISI
12 Gubernur Sul-Sel Sambut 5289 Mahasiswa Baru
18
38
UIN Alauddin Kirim Tujuh Tenaga Terdidik ke Jepang
34
Mentan RI Beri Bantuan Ternak
Bupati Pringsewu Kunjungi UIN Alauddin Bahas Penerjemahan Al-Quran ke Bahasa Daerah
universum 03 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA
Lima Cita Hamdan Juhannis Membangun UIN Alauddin Akan Bawa UIN Alauddin Go Internasional
Universum – Prof Hamdan Juhannis kini resmi menduduki kursi jabatan Rektor UIN Alauddin Makassar (UINAM) untuk periode 2019-2023, menggantikan Prof Musafir Pababari M Si yang telah memimpin UIN Alauddin sejak 2015 lalu. Serah terima jabatan (Sertijab) dilaksanakan di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar, Rabu (31/07/2019). Sebelumnya, Selasa 23 Juli 2019 Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin secara resmi melantik Prof Hamdan sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar Periode 2019-2023. Selain itu Menag juga melantik Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Mahmud, dan Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq. Prosesi pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan berlangsung di Ruang OR Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat,. Sebagai saksi, Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan
04 universum M a ja la h
dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamarudin Amin. Pada pelantikan tersebut, Lukman Hakim berpesan agar rektor terpilih dapat menjadi rujukan, acuan dan teladan bagi PTKIN Seluruh Indonesia. “Jabatan hakikatnya tidak sekadar kepercayaan melainkan kehormatan. Saudara adalah pimpinan tertinggi di perguruan tinggi kegaaman negeri. Saudara menjadi rujukan, acuan dan teladan bagi seluruh PTKIN yang ada di Indonesia,” pesan Menag di Jakarta, Selasa (23/07/2019). “Tetap jaga dan kembangkan kinerja sebaik-baiknya dalam memimpin UIN yang besar ini di tanah air,” lanjutnya Menag mengingatkan para Rektor agar memahami eksistensi keberadaan PTKIN dalam konteks Indonesia yang begitu strategis. PTKIN di Indonesia adalah lembaga pendidikan Islam yang tertinggi dan mengawal agar bangsa yang sangat besar ini senantiasa terjaga
Prosesi pengambilan sumpah jabatan Prof Hamdan Juhannissebagai Rektor UIN Alauddin Makassar (Kiri).
LAPORAN UTAMA
dan terpelihara, khususnya terkait pemahaman keislaman maupun dalam bentuk pengamalan ajaran agama Islam. “Oleh para pendahulu, kehadiran PTKIN dalam rangka menjaga Indonesia dan keislaman yang moderat,” tutur Menag. Pada acara Serah terima jabatan (Sertijab) rektor, penulis buku “Melawan Takdir” tersebut dalam sambutannya mengaku akan menjadikan kampus yang kini dipimpinnya sebagai trans intelektual muslim. Ia mengatakan, setiap civitas akadamika harus bertanggung
jawab atas keilmuannya. “Saya akan buat kereta keilmuan, agar mampu menjadi intelektual organik atau saya sebut trans intelektual muslim. Semoga b isa jalan empat tahun ke depan,” ujarnya. Dihadapan tamu undangan, Prof asal Kabupaten Bone ini menjelaskan target dimasa kepemimpinannya yang dirumuskan dalam Pancacita bidang akademik yaitu Prodi yang andal, moderasi beragama yang mengakar, jejaring yang kuat, publikasi yang aktif, dan data yang terintegrasi. Sementara
pancacita non akademik yaitu, kampus yang asri, tradisi yang terjaga, bisnis yang produktif, kesejahteraan yang meningkat, dan alumni yang kompetitif. Pada kesempatan yang berbeda, mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama itu juga mengimbau pada Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) serta Lembaga Penelitian Penalaran dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) pada saat melantik dan mengambil sumpah para pejabat tersebut Rabu (14/08/2019),
universum 05 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA untuk meningkatkan kapasitas universitas melalui program-program penguatan, penerbitan jurnal-jurnal teknologi pada kawasan asia, karena tentu mustahil untuk kita bisa berada pada level global. “Jadi saya pikir dengan kepemimpinan kabinet baru yang terbentuk bersama bapak/ibu yang sudah dilantik tentunya dapat mengarahkan program kita yang sudah bisa bersanding dengan universitas lain yang ada di Asia, dengan syarat bagaimana universitas yang ada di Asia melirik kita, misalnya salah satu program yang akan kita wujudkan yaitu memulai konvensi di tingkat nasional,” ujarnya. “Hari ini adalah momentung satu langkah untuk maju ke depan untuk pejabat yang baru sebagaimana lima tahun kedepan mempertahankan legalitas kampus dan mampu bersaing dengan program internasional, saya mohon dan berharap senergitas kita tetap terjaga, mari kita semua bersinergi sebab bersenergi dapat menghasilkan energi,” tambahnya.
Bidang Akademik Go Standarisasi Internasional
Setelah resmi dilantik sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik untuk periode keduanya, Prof Mardan M Ag menginginkan program-program yang ada dibidang akademik harus standarisasi Internasional. Untuk mewujudkan tersebut, ia mencanangkan lima standarisasi. “Setelah akreditasi institusi kita menjadi A maka seluruh program yang ada dibidang akademik harus standar internasional. Untuk mewujukan tersebut saya memiliki lima program yakni the learning environment, kedua reserach, ketiga publication and citation, keempat international out look dan kelima industry income,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya. Namun, yang menjadi kendala dalam mewujudkan hal itu ada dua, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan dana termasuk sarana prasarana Information technology (IT). “IT di seluruh fakultas sekarang ini lambat sekali, bagaimana perangkatnya sudah sekitar 10 tahun padahal paling lambat perangkatnya lima tahun sudah harus diganti. Sejak periode yang lalu kepada rektor saya katakan ini kan semua sudah serba online, digitalisasi mau tidak
06
mau harus masuk kesitu”. katanya. Lanjut, Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam itu menjelaskan bedwin IT UIN Alauddin besar, akan tetapi kata dia perangkatnya sudah aus. “Sekarang bedwinnya IT kita besar tetapi perangkatperangkat kita aus jadi tidak ada gunanya. Mungkin yang berfungsi itu Cuma sekitar 350 yang 500 pemborosan, setiap bulan dibayar tapi tidak digunakan karena perangkat kita aus,” terangnya. Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora itu mencontohkan program yang ia canangkan yaitu publikasi yang aktif . Kalau ingin ditelusuri melalui google loadingnya hingga satu jam. “Nah program saya itu semua berbasis internasional jadi semua karya seperti buku yang sudah diterbitkan harus diupayakan agar dunia bisa baca. Namun, yang menjadi permasalahan bagaimana bisa dibaca dunia kalau loadingnya saja sampai 1 jam lebih baik pulang ke kampung,” kesalnya. Ia berharap agar kendala dalam empat tahun kedepan seperti dana, fasilitas penelitian, fasilitas IT, fasilitas perpustakaan, fasilitas pengabdian masyarakat, laboratorium, semua harus standar internasional. Itu harapan kita untuk mewujudkan lima program bidang akademik tersebut.
Foto bersama usai Rektor lantik pejabat baru UIN Alauddin di Gedung Auditorium Kampus II.
WR III Minimalisir DO Dini
Salah satu pemicu Droup Out (DO) dini yakni Penasihat Akademik (PA) tidak berfungsi secara baik. Mahasiswa hanya memfungsikan Dosen PA saat hendak mengesahkan Kartu Rencana Studi (KRS) disetiap awal semester. Tidak ada komunikasi yang lebih personal yang terbangun antara dosen PA dan mahasiswa bersangkutan, sehingga mahasiswa yang memiliki hutang Satuan Kredit Semester (SKS) dan permasalahan akademik lainnya sulit ditangani dan angka DO tidak bisa terminimalisir. Menghindari hal itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Darussalam akan meningkatkan kinerja PA. Pemberdayaan PA dilakukan melalui pembagian rasio mahasiswa dengan dosen secara merata. “Kalau PA diberi kewenangan lalu memahami tugasnya pasti dia bisa. Kampus kita sudah menerima 300an dosen baru, berarti jumlah dosen sekarang mencapai 1.000an orang. Jumlah
mahasiswa kita cuma 24.000 ribu, 24 orang saja ditangani satu Dosen PA, masa tidak bisa menghasilkan sarjana, seperti itu hitungannya,” jelasnya Dia juga mengambil contoh di Universitas Hasanuddin (Unhas). Menurut dia, orang tua juga harus berperan membantu menyelesaikan studi anaknya. “Saya tertarik sekali bagaimana penasihat akademik berperan seperti di Unhas yang
LAPORAN UTAMA Prof Dr H Mardan M Ag Wakil Rektor bidang akademik, Dr Wahyuddin Naro M Hum Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Prof Dr Darussalam M Ag Wakil Rektor kemahasiswaan, Dr H Kamaluddin Abunawas M Ag Wakil Rektor Bidang Kerjasama Pengembangan Lembaga.
dan
Dr Muammar Muhammad Bakry M Ag Dekan Fakuktas Syariah dan Hukum, Dr H Marjuni M Ag M Pd I Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr Muhsin Mahfudz S Ag M Th I Dekan Fakultas Ushuluddun Dan Filsafat, Dr Hasyim Haddade S Ag M Ag Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr Firdaus Muhammad M Ag Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof Dr H Muhammad Halifah Mustami S Ag M Pd Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Prof Dr Abustani Ilyas M Ag Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr dr Syatirah S Ked Sp A M Kes Dekan Fakuktas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Prof Dr H M Ghalib M MA Direktur Pascasarjana, Prof Dr Muhammad Ramli Msi Ketua LP2M, melibatkan peran aktif orang tua. Misalnya, kalau anaknya mengikuti kegiatan tertentu, tidak berhenti dipantau dari menit ke menit, juga menanyakan bagaimana perkembangan studi anaknya, kan meminimalisir DO itu begitu, Wacana DO dini bagi semester satu dan dua sekarang sudah dihapus. Tidak ada lagi DO dini di semester dua,
tapi berada di semester empat sesuai pedoman edukasi,� bebernya. Selain itu, ancaman DO dini terus menghantui mahasiswa baru di kabinet Musafir Pababbari, membuat Prof Darussalam akan mengkaji ulang regulasi tersebut. Menurut dia, program tersebut sudah positif, namun harus diupayakan tidak ada lagi yang namanya
Prof Dr Achmad Abubakar M Ag Ketua Lembaga Penjaminan Mutu.
07
LAPORAN UTAMA
DO dini. “Terkait DO dini, saya akan meminimalisirnya dimana tidak ada lagi DO dini di semester dua, kita akan memberikan kesempatan sampai semester empat, tapi itu lagi kita juga membutuhkan regulasi,” imbuhnya. Metode ini pun menurut mantan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, sebagai langkah strategis dalam menekan angka DO dini. Menurutnya, sudah membicarakan dengan WR I terkait regulasi yang baru. Oleh karena itu, dia sudah berani mengambil langkah mempublikasikan aturan tersebut. “Tapi itu lagi-lagi membutuhkan regulasi, menurut WR I, sudah disiapkan aturan akademik, makanya saya sudah berani mengatakan itu. Sebab, sekiranya baru ancang-ancang saya sendiri belum berani, nanti mahasiswa bilang, bapak itu pernah bilang, jadi saya cari aturannya dulu kalau aturannya sudah ok saya katakan, kasian kan kalau baru semester dua langsung di DO kecuali kalau dia sendiri sudah tidak mau lagi, makanya kita beri kesempatan sampai semester empat,” terangnya. Hanya saja, menurut dia tahun ajaran yang sedang berlangsung membuatnya belum bisa mengeluarkan surat keputusan secara resmi dalam waktu dekat.
Perkuat Kerjasama
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Alauddin Makassar Dr Kamaluddin Abunawas sedang mencanangkan program kerja selama empat tahun yakni dalam dan luar Negeri. Menurut dia, saat ini bidangnya sudah merencanakan kerja sama dengan seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) di Sulawesi selatan, Sulawesi tenggara Sulawesi Barat serta kabupaten dan kota. Kerjasama itu bertujuan untuk mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tak hanya ada di Sulawesi Selatan. Tetapi akan disebar keluar daerah untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. “Dulu KKN kita hanya di Sulsel, sekarang kita akan memperluas wilayah KKN tentu kita coba dengan kerja sama. Kedepannya UIN akan menggiatkan kerjasama sektor pendidikan, penelitian serta pengabdian dengan lembaga pemerintahan maupun
08
kampus yang berada di Asia,” katanya. Ia menargetkan September ini program yang harus mulai jalan yakni menjalin kerjasama dengan seluruh PTKIN yang ada di Indonesia Timur serta mencari sumber beasiswa dari berbagai institusi untuk mahasiswa strata satu dan dua. “Kerjasama dalam rangka pengembangan lembaga, karena bidang saya ada dua yaitu kerjasama dan pengembangan lembaga,” bebernya. Selain itu, kata Dosen Bahasa Arab ini untuk membantu UIN Alauddin go Internasional, akan mendatangkan mahasiswa asing. Menurutnya, mahasiswa asing sangat membantu dalam peningkatan akreditasi. Terkait pendanaan mahasiswa asing, akan dilakukan kerjasama dengan pemerintah negara asal mahasiswa tersebut. “Untuk Program UIN Alauddin Go Asean maka kami adakan kerjasama, jadi kerja sama itu khusus mendatangkan mahasiswa Asia. Untuk pendanaaanya saya pikir sudah tidak mungkin dana itu di ambil dari dana UIN, karena itu tidak mencukupi, kita berharap memberikan bantuan kepada mahasiswa-mahasiswa asing itu paling tidak bantuan kuliah, untuk bantuan hidup dan penelitian itu saya kira agak susah,” harapnya. Lebih lanjut, dia akan menawarkan ke beberapa negara asia yang tidak memiliki perguruan tinggi muslim tetapi ada komunitasnya. “Kita akan tawarkan beberapa negara Asean, tentu negara Asean yang disana ada perguruan tinggi muslimnya, sebab ada beberapa negara Asean yang tidak ada kampus muslimnya, tetapi terdapat komunitas muslim. Kerjasama G to G dengan pemerintah harus didekatkan. Oleh karena itu kami berusaha juga membangun kerjasama dengan seluruh elemen yang ada di negara itu, ini sudah jalan termasuk beberapa negara timur tengah dan beberapa negara di Eropa untuk mendatangkan mahasiswa,” ungkapnya. Terkait kerja sama bantuan anggaran pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan (RSP) UIN Alauddin Makassar yang saat ini sedang mangkrak, Kamaluddin akan menjalin kerja sama dengan Jepang untuk membantu menyelesaikan RSP. “Jepang yang akan memberikan
bantuan terhadap Rumah sakit, mungkin bantuan itu mengarah pada fasilitas didalam rumah sakit karena kalau bangunannya insya Allah pemerintah yang bangun hanya saja tidak bisa dalam satu tahun dan tidak semudah membalik telapak tangan karena luar biasa dana yang dibutuhkan,” ujarnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan pembangunan RSP masih membutuhkan biaya cukup besar. “Masih membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sekitar Rp 300 milliar lebih. Kami telah berupaya menjalin kerjasama dengan lembagalembaga luar supaya kita mendapatkan dana, salah satunya yaitu Saudi Fund for Develoment (SFD) dari Saudi, besarannya mencapai 640 Milyar. Dibutuhkan keseriusan dan kerja keras agar kerjasama ini dapat di realisasikan pada tahun 2020. Jadi harapan saya agar bisa diselesaikan. Jangan sampai luput karena ada UIN lainnya yang juga sedang berusaha, Saya kira Prof Hamdan pasti bisa melakukan itu” katanya. Ia menjelaskan, kementerian yang membidangi menyelesaikan RSP yakni Perumahan dan Pemukiman Rakyat (PUPR) telah membuat rancangan anggaran Rp 126 miliar namun dinilai belum mencukupi dan belum mencakup fasilitas yang ada didalamnya. “Nah, ini belum masuk pada alat-alat rumah sakit. Bisa jadi jauh lebih banyak dari pembanguan gedungnya Keberhasilan yang paling menonjol di kepemimpinan Musafir Pababari adalah mengantarkan UIN Alauddin menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di luar pulau Jawa, yang terakreditasi A. “Hanya UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, UIN Bandung, UIN Semarang, UIN Surabaya dan UIN Malang. Oleh karena itu, sebuah tantangan yang besar bagi Rektor di periode sekarang untuk bisa mempertahankannya,” ungkapnya Anak dari pasangan Pababari Pangeran dan A. Wettoeng Shaleh Paranrengi ini berharap pekerjaan yang belum diselesaikan seperti pembangunan rumah sakit, gedung pascasarjana, dapat diselesaikan, sehingga dapat menunjang dan semakin meningkatkan pelayanan akademik menuju UIN Alauddin yang lebih maju kedepan.
Spesial PBAK
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan pidato pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun Akademik 2019/2020. Sebanyak 5.289 orang Mahasiswa Baru (Maba) mengikuti kegiatan ini.
Gubernur Sulsel Sambut 5289 Mahasiswa Baru Universum - UIN Alauddin Makassar menggelar sidang senat terbuka luar biasa dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun Akademik 2019/2020. Dalam kegiatan ini sebanyak 5.289 orang Mahasiswa Baru (Maba) yang sebelumnya telah mengikuti serangkaian seleksi masuk Perguruan tinggi hadir memadati Auditorium Kampus II. Dari 5289, 710 berada di Fakultas Syariah dan hukum, 799 berada di Fakultas Tarbiyah dan keguruan, 843 berada di Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Ilmu
Politik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi 643, Fakultas Sains dan Teknologi 733, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 367 dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 631. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis, Ph.D dalam sambutannya memberikan semangat kepada ribuan maba sekaligus mengapresiasi kehadiran orang nomor satu Sulawesi Selatan ditengah tengah kampus peradaban tersebut. “Kedatangan Gubernur ke UIN hari ini mungkin terkait keberuntungan maba UIN angkatan
2019/2020, Kami meyakinkan akan terus berada di belakang bapak Gubernur mengawal pemerintahan,” paparnya, Senin (02/09/2019) Lebih lanjut, Rektor yang baru saja terpilih tersebut mengimbau dan berpesan kepada mahasiswa baru untuk menjaga lingkungan dan menjadikan UIN sebagai rumah kedua. “Saat ini para maba resmi menjadi insan akademik. Memiliki rumah keilmuan, jadikan UIN menjadi rumah kedua. Sepatutnya rumah di miliki dengan baik, caranya dirawat, salah satunya tidak buang sampah sembarangan,” imbaunya.
09
Spesial PBAK Ia juga meminta mahasisiwa baru untuk menjaga kebersihan kampus. Hal tersebut sesuai dengan program sebagai Rektor baru UIN Alauddin Makassar untuk menjadikan Kampus peradaban tersebut menjadi kampus yang nyaman dan bersih. “Kalian Harus pemutus mata rantai dari generasi yang suka membuang sampah. Kalian muncullah sebagai generasi untuk mengambil sampah bukan pembuang sampah. Tradisi baru memelihara lingkungan sekitar,” ungkapnya. Selain itu, Hamdan Juhannis akan menindak tegas organisasi – organisasi maupun gerakan-gerakan yang dianggap anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berseberangan dengan idelologi Pancasila. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, Ph.D. mengatakan sebagai representasi negara lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar harus bebas dari gerakan – gerakan Islam ektrim dan radikal. “Kita akan memberikan sanksi yang sangat tegas karena itu bertentangan dengan visi Kementerian Agama dan juga visi kepemimpinan rektor dan itu sama sekali tidak dibenarkan,” ujarnya. “Kita sebagai representasi negara, UIN Alauddin Makassar sebagai lembaga pendidikan negara harus menjaga bahwa NKRI itu adalah harga mati bagi kita dan kita wajib mempertahankannya,” sambungnya. Olehnya itu, untuk mencegah mahasiswa baru masuk dalam gerakangerakan Islam ekstrem dan radikal, pihak kampus akan menguatkan fungsi dan peran penasihat akademik. “Kita menguatkan peran fungsi penasehat akademik untuk menjaga mereka, kemudian pembelajaran di dalam kelas kita pastikan bahwa yang mereka pelajari adalah nilai-nilai moderasi yang membuat mereka bisa menjaga nilai rahmatan lilalamin dalam menjaga agama kita,” ungkapnya. Ia berharap agar generasi muda saat ini tidak terpapar oleh radikalisme. Olehnya itu dihadapan ribuan mahasiswa ia menyebutkan bahwa UIN Alauddin Makassar adalah tempat untuk belajar agama dengan benar. “Di sinilah tempatnya nuntuk belajar Islam dengan tepat benar dan proporsional dengan watak moderasi bergama,” tandasnya.
10
Sementara itu, menanggapi adanya spanduk milik organiasasi Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan yang diketahui sebagai salah satu organisasi sayap yang berafiliasi pada salah satu organiasi terlarang di Indonesia yaitu Hisbut Tahrir Indonesia, Prof Hamdan mengaku sudah mengatasi hal tersebut. “Dan itu hanya luapan saja dan eksistensinya sebenarnya tidak ada di UIN Alauddin Makassar dan sudah dicari tahu langsung bergerak melalui bidang kemahasiswaan dan kita sudah mengantisipasinya dengan baik,” tambahnya. Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah (NA) akan memberikan bantuan sebesar Rp 5 miliar untuk kepentingan pembangunan masjid UIN Alauddin Makassar “Melalui kesempatan ini, walaupun Pak Rektor sudah menyampaikan tidak jauh beda dengan yang saya sampaikan. Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan bantu Rp 5 miliar untuk pembangunan mesjid UIN Alauddin Makassar,” ungkap Prof Nurdin Abdullah dalam sambutannya. Pemberian bantuan dari Pemprov Sulsel tersebut berdasarkan kebutuhan dari UIN Alauddin Makassar. Di mana UIN Alauddin Makassar membutuhkan tempat sebagai wadah untuk kegiatan keagamaan yakni masjid. Apalagi, lanjut Nurdin, kampus, dunia usaha dan pemerintah harus menyatu untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun Sulawesi Selatan. Olehnya itu, eks Bupati Bantaeng dua periode ini mengajak seluruh mahasiswa UIN Alauddin Makassar agar tidak bekerja sendiri-sendiri, tapi harus kedepankan kerja tim untuk mewujudkan cita-cita bersama. “Kita harus melakukan kerja tim supaya kita bisa mencapai sesuatu, jangan bangga dengan kerja sendiri, tapi harus melakukan kerja tim,” ungkap Gubernur yang bergelar profesor ini. Sebelumnya, Rektor Universitas UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis
Spesial PBAK
SuasanaPengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Senin (02/09/2019).
menyampaikan, bila saat ini ada beberapa kebutuhan UIN Alauddin Makassar untuk pembangunan baik masjid dan beberapa sarana untuk mahasiswa. “Saya sampaikan juga Pak Gubernur di samping gerbang masuk kampus tadi ada rencana pembangunan masjid dan sudah tiga kali dilakukan peletakan batu pertama, jadi maksudnya sempat ada dana hibah dari Pemprov Sulsel untuk melanjutkan pembangunan masjid itu Pak Gubernur,” jelas Prof Hamdan dalam sambutannya. Selain itu, Rektor UIN Alauddin Makassar juga menyampaikan kepada Gubernur dan seluruh hadirin bahwa ada jalan di depan kampus dua UIN Alauddin Makassar yang setiap hari dilewati
orang-orang hebat tapi masih digenangi comberan. “Mohon maaf Pak Gubernur, ada jalan di depan kampus ini masih digenangi air comberan, dan itu hampir setiap saat mengenai baju mahasiswa yang lewat, dan comberan itu adalah najis yang besar pak,” pungkasnya. Olehnya itu, Hamdan menyatakan UIN Alauddin Makassar siap mendukung penuh kinerja Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Prof Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulsel. “Kami segenap keluarga besar kampus UIN Alauddin Makassar sepenuhnya berada di belakang pemerintah provinsi Sulawesi Selatan,” tegas Rektor UIN Alauddin Makassar dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar. Menurutnya, UIN Alauddin Makassar adalah lokomotif kereta keilmuan terlebih ilmu agama dan ilmu lainnya. Sinergi itu adalah untuk menghadirkan energi yang bisa memberikan yang terbaik untuk Sulsel. Pada kesempatan ini, Hamdan menyatakan bentuk sumbangsih nyata UIN Alauddin Makassar terhadap kemajuan Sulsel adalah dengan dikirimnya tujuh mahasiswa berprestasi untuk melanjutkan studi di Jepang. “UIN Alauddin Makassar sudah mengirim tujuh mahasiswa terdidik di Jepang,” pungkasnya.
11
Spesial PBAK
Bupati Enrekang Berbagi Inspirasi dengan Ratusan Mahasiswa
Suasana ujian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar
Universum - Bupati Enrekang Muslimin Bando menjadi pembicara pada Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) 2019 UIN Alauddin. Kegiatan itu dilaksanakan di Pelataran Gedung Fakultas SAINTEK UIN Alauddin Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36 Samata Gowa, Rabu 4 September 2019. Ketua Panitia Zulkarnaen, ST.,MT., menjelaskan PBAK tahun ini mengangkat
tema “Lead To Be Leader”. Kegiatan itu diikuti 733 mahasiswa baru fakultas SAINTEK. “Bapak Bupati membawakan materi dengan topik Menjadi Mahasiswa Tangguh dan Berkarakter,” jelas Zul, -sapaannya-. Disela pemaparannya, MB sempat menceritakan kesederhanaan hidupnya. MB kuliah di IKIP jurusan Ekonomi (sekarang UNM, red) dan tinggal menumpang di rumah kerabatnya. Ia juga jualan koran untuk membayar sendiri biaya kuliah. Meski serba pas-pasan, namun berkat perjuangan orangtuanya, ia dan 16 saudaranya bisa menyelesaikan kuliah. “Dibalik kesuksesan seorang anak ada peran besar orang tua disitu, kalau mau sukses jangan pernah durhaka pada orang tua. Niatkan kuliah untuk tidak bikin repot orangtua,” pesan MB. Dia meminta Maba dari kampung
agar tidak minder dan takut bersaing. Selanjutnya, ia berpesan agar Maba menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat. Dan berkomitmen menjaga nama baik UIN lewat kegiatan positif, membiasakan musyawarah dalam menyampaikan masukan untuk kampus . Lebih lanjut, MB selaku kepala daerah juga menyampaikan upaya Pemkab Enrekang dalam meningkatkan kompetensi masyarakat. Salahsatunya bekerjasama dengan Britania, untuk melatih bahasa Inggris masyarakat yang akan bekerja di luar negeri, maupun yang hendak lanjut kuliah. Pada kegiatan ini mantan Wakil Walikota Makassar Dr. H. Syamsu Rizal MI, S.Sos. Ia membawakan materi dengan topik Tantangan Mahasiswa di Era Industri Kreatif 4.0. Rangkaian PBAK berlangsung meriah dan diikuti secara antusias oleh ratusan Maba.
Jamaluddin M Syamsir Motivasi Mahasiswa FTK UIN Alauddin
Universum - Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar telah melaksanakan masa Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK). Dengan mengusung tema “Tarbiyah Progresif”, di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Aula Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 2 – 4 September 2019.
12
PBAK FTK tahun ini diikuti 799 mahasiswa yang tersebar di sembilan jurusan yang berada di FTK. Dari serangkaian acara turut hadir Jamaluddin M Syamsir (JMS) selaku alumni dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang merupakan keynote speaker mengisi materi “Pendidikan Progresif”. Jamal sapaan akrabnya di dalam sesi penyampaian materinya menyebutkan bahwa untuk menjadi mahasiswa yang sukses dan progresif maka hendaknya tidak berleha-leha dalam menempuh pendidikan, sebagaimana pesan Imam Al Gasali hal utama yang harus diperhatikan untuk menjadi orang yang progres, seseorang harus memperbaiki niatnya terlebih dahulu. “Kalau anda ingin sukses dalam menempuh pendidikan maka kuncinya jangan menjadi mahasiswa yang senang berleha-berleha, kurangi tidur dan
kurangi makan,” ujar Jamal yang pernah menjadi ketua DPD KNPI SULSEL. Jamal mengingatkan mahasiswa untuk patut bersyukur dapat berstatus sebagai mahasiswa karena banyak teman-teman atau saudara mereka yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Mereka tentu menitipkan harapan kepada para mahasiswa ini untuk bisa menjadi kebanggaan bagi orangtuanya dan temantemannya yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena terkendala biaya. Dan kedepannya diharapkan mereka bisa mengangkat derajat orang-orang yang ada disekitarnya. “Semoga mahasiswa baru fakultas Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2019 ini dapat menjadi mahasiswa dan alumni yang membanggakan almamaternya baik ditingkat nasional maupun internasional,” harapnya.
Spesial PBAK
Suasana ujian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar
Dema FAH Sambut Maba Dengan Bedah Buku Universum - Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar menggelar penyambutan mahasiswa baru dengan bedah buku Agroliterasi karya Irsan di LT kampus 2 UIN Alauddin, Samata Kabupaten Gowa, Sabtu (31/08/2019). Hadir sebagai pembicara Quraisy Mathar (Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar) dan Irsan (Penulis Buku Agroliterasi). Moderator acara bedah buku Agroliterasi, Rezky Amelia Jumain mengatakan bahwa kegiatan bedah buku tersebut sengaja dikemas dengan cara yang berbeda. “Kegiatan bedah buku ini merupakan salah satu agenda dari masa orientasi literasi untuk camaba 2019 di fakultas adab,” ujar Rezky, sapaan akrabnya. Lebih lanjut, “Kegiatan ini dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena mengingat virus literasi harus disebarkan agar mahasiswa ini melek informasi,” ucap mahasiswi angkatan 2015 ini. Menariknya, 500-an peserta yang hadir sangat antusias dengan kegiatan bedah buku ini. Irsan, penulis buku Agroliterasi mengatakan bahwa kegiatan tersebut
merupakan cara penyambutan maba yang kreatif. “Tentu yang menarik sebenarnya karena kegiatan tersebut merupakan masa orientasi literasi, yang menurutku penyambutan maba yang kreatif,” kata Irsan. Tambahnya, “Menyambut mereka dengan diskusi buku itu keren. Agar maba sudah sejak awal menginjak kampus, terdorong giat membaca dan ke perpustakaan. Apalagi bedah bukunya berbicara perihal literasi.” Adapun peserta yang hadir berasal dari empat jurusan. Di antaranya jurusan Ilmu Perpustakaan, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa dan Sastra Inggris, serta dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Irsan yang pernah menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAH UIN Alauddin Makassar ini melanjutkan bahwa kegiatan ini harus mendapat apresiasi. “Jadi saya merasakan ada upaya baru dari mahasiswa FAH menyambut adik adiknya dengan peristiwa literasi. Ini sesuatu yang harus diapresiasi,” kata Irsan yang juga ASN dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang ini. “Tentu tema utamanya ialah bagaimana para mahasiswa baru tersebut
untuk aktif membaca dan terlibat dalam aksi literasi. Konsep agroliterasi yang sampaikan juga dapat dipraktikkan mahasiswa ketika misalnya berada di lingkungan sosialnya atau saat melakukan pengabdian masyarakat melalui KKN,” sambung Irsan. Jadi buku Agroliterasi ini layak diperbincangkan pasalnya buku tersebut dapat mendorong aktifnya masyarakat melakukan pemberdayaan agraris. Hal ini disampaikan oleh Irsan. Menurutnya, peran mahasiswa ke depan bisa mendorong aktivitas literasi di masyarakat agar menjadi instrumen pembangunan desa. “Jadi bagaimana ke depannya peran mahasiswa dapat mendorong literasi menjadi salah satu instrumen pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat agraris,” ungkap Irsan. Pustakawan terbaik dan berprestasi provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 ini juga menyebut bahwa mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora harus melek literasi. “Mahasiswa Adab yang di dalamnya adalah calon pustakawan, sastrawan, sejarawan, budayawan, ahli bahasa, harus lekat dengan literasi. Karena itu modal menjadi mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora, imbuhnya. “Termasuk bagaimana mendorong mahasiswa Adab UIN ini bisa berkonstribusi menumbuhkan literasi dari masjid, sebagaimana masa kejayaan Islam dulu ditandai dengan budaya literasi,” tambah Irsan. Di sisi lain, Quraisy Mathar, pembedah buku Agroliterasi saat dihubungi melalui WhatsApp mengatakan bahwa acara ini menjadi pengantar suasana akademik bagi Maba. “Kegiatannya bagus, bisa menjadi pengantar suasana akademik untuk para mahasiswa baru.” Menanggapi buku Agroliterasi yang dibedah, Pak Ais, begitu ia akrab disapa mengatakan kalau menulis itu butuh kekuatan dan keberanian. “Buku Agroliterasi adalah kompilasi pikiran yang dituangkan menjadi tulisan. Hal ini tak mudah, sebab menulis itu butuh kekuatan dan keberanian, tidak hanya asal tulis, dan Irsan berhasil membuktikan kekuatan dan keberanian itu,” demikian kata Quraisy Mathar yang disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada Warnasulsel. Penulis : Andriyani, Muh. Aswan, Asrullah
13
WAWANCARA
Prof Darussalam
Akan Perkuat Penasihat Akademik
Universum - Pasca dilantiknya sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama beberapa waktu lalu, Prof Darussalam merevisi aturan yang sering menghatui mahasiswa baru dibawah kepemimpinan Rektor sebelumnya yakni Prof. Musafir Pababbari. Aturan tersebut yang telah direvisi Guru Besar Bidang Politik Islam adalah Droup Out (DO) dini. Hal itu disampaikan Eks Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung Rektorat Lantai III UIN Alauddin, Selasa (17/Spetember lalu)saat ditemu oleh Reporter Majalah Universum Muh Aswan. Menurut dia, sesuai aturan pedoman akademik yang baru, DO dini dilakukan pada semester empat. Selain itu, Ia juga akan mrmberi penguatan terhadap 1000 dosen UIN Alauddin agar betul betul membina mahasiswa untuk disarjanakan.
14
WAWANCARA
15
WAWANCARA
16
Ketua International Office UIN Alauddin Makassar, Dr. Muhaemin
Latif.
Ketua International Office
Presentasi di Dublin Irlandia Universum - UIN Alauddin Makassar patut berbangga karena salah satu dosennya yang juga sebagai ketua International Office, Dr. Muhaemin Latif menjadi salah satu peserta sekaligus presenter pada Asia Pacific Conference yang berlangsung pada tanggal 10-14 Juni
di Dublin, Irlandia. Konferensi ini adalah kegiatan kedua yang dilakukan oleh Enterprise Ireland dalam rangka promosi pendidikan dalam konteks Asia Pasifik. Muhaemin Latif, dalam hal ini, menjadi representasi dosen dari lingkungan perguruan tinggi Islam negeri
(PTKIN) Kementerian Agama mendapat kehormatan untuk mempresentasikan Trans National Education dalam konteks Asia. Selain UIN Alauddin Makassar, ada tiga perguruan tinggi lain yang juga diundang dalam acara prestisius ini, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran Bandung, dan Universitas Negeri Padang. Konferensi ini menghadirkan 150 peserta dari berbagai negara, seperti China, Jepang, Hongkong, Vietnam, Malaysia, Australia, dan Indonesia. Selain konferensi, para peserta juga diajak untuk mengunjungi universitas-universitas maju di Irlandia, seperti University of Limerick, University of Galway, Trinity College Dublin The University of Dublin, dan University College Dublin. Kunjungan ke universitas-universitas tersebut akan di follow up dengan bentuk kerjasama pendidikan, seperti pemberian kesempatan kepada dosen-dosen untuk kuliah di Irlandia, riset kolaboratif antara dosen Indonesia dan Irlandia, dan berbagai bentuk kerjasama lainnya. Penulis : Andriani
Dua Jurnal UIN Alauddin Dapat Insentif Terakreditasi dari Kemenristekdikti
Pengelola Jurnal UIN Alauddin, Taufiq Mathar,
Universum - Dua jurnal UIN Alauddin Makassar mendapat insentif jurnal terakreditasi dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Alhamdulillah, dua Jurnal dari UIN Alauddin Makassar mendapat insentif Jurnal Terakreditasi dari Kemenristekdikti,” kata Pendamping pengelola Jurnal UIN Alauddin, Taufiq Mathar, Selasa (20/08/2019). Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) tersebut mengatakan kedua jurnal yang mendapat insentif akreditasi, yakni
Jurnal Adabiyah dan Khizanah al-Hikmah dari Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan. Keduanya memperoleh insentif karena capaiannya yang telah terakreditasi Nasional pada peringkat Sinta Dua. “Dari 78 jurnal di Kampus, dua jurnal inilah yang sudah terakreditasi Nasional dengan peringkat Sinta Dua,” tuturnya. Adapun sebagai Editor in chief jurnal Adabiyah yakni Dekan FAH Periode 2015/2019 Dr H Barsihannor MAg. Sementara untuk Khizanah al-Hikmah, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Mardan M Ag. Penulis : Muh. Aswan
17
Prestasi UIN Alauddin Raih Dua Piala Festival Muamalah Fair
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar meraih juara pada Festival Muamalah Fair di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Tiga Mahasiswa UIN Alauddin Lolos Seleksi PMMB Di PT Semen Tonasa
Foto bersama peserta Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II tahun 2019 di Kantor Pusat PT Semen Tonasa Biringere-Pangkep. Jumat (02/08/2019)
18
Universum – Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar meraih juara pada Festival Muamalah Fair di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Tim debat ilmiah salah satu cabang lomba yang meraih juara I dalam mosi Praktik Pembiayaan Murabahah (akad jual beli) di Perbankan Syariah dan juara III katagori grup musikalisasi puisi. Dekan FEBI Prof Dr Ambo Asse MAg mengucapkan, selamat kepada delegasi mahasiswa Ekonomi Islam atas prestasinya kembali memboyong dua piala. Ketua Formatur HMJ Ekonomi Islam Muhammad Khudri menuturkan dari sembilan lomba hanya ada tiga lomba yang diikuti. “Kami terbatas karena dana, hanya senior yang memberi support untuk ikut serta,” terangnya saat diwawancarai. (31/12/2018) Rahmat, salah seorang peserta debat ilmiah mengatakan bahwa timnya minim persiapan, sebab tidak ada sparing mosi sebelumnya. “Kami sistem kebut semalam, kami bahkan tidak ikut technical meeting dan langsung mendaftar jadi tidak ada latihan mengulas mosi,” tuturnya. Senada, peserta grup musikalisasi puisi Sangaji Aswar menyampaikan, pemilihan gubahan Andikabonino sesuai dengan ketimpangan sosial. “Memilih puisi gubahan Andikabonino, yakni Rakyat dan Pejabat lantaran sesuai dengan ketimpangan sosial ekonomi Indonesia,” pungkasnya. Penulis : Andriani
Universum – Tiga Mahasiswa UIN Alauddin Makassar mengikuti pembukaan dan pelepasan peserta Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II tahun 2019 di Kantor Pusat PT Semen Tonasa Biringere-Pangkep. Jumat (02/08/2019) Jumlah peserta yang mengikuti pembukaan sebanyak 32 orang dan telah melalui beberapa tahapan seleksi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. GM of Human Capital Semen Tonasa, Abdul Rachmat Noer mengatakan, PMMB tersebut merupakan program Kementrian BUMN berkolaborasi dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta (PTNPTS) yang teknisnya dilaksanakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Aisyah Kara turut mendampingi pelepasan PMMB Mahasiswa UIN Alauddin yaitu Andi Fathur Radhy (Jurnalistik), Muhammad Akbar (Manajemen Dakwah) Muhammad Azmi (Teknik Informatika). Prof Aisyah berharap
melalui program ini terwujud sinergitas antara BUMN dengan perguruan tinggi demi menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berjiwa enterpreneursip sesuai kebutuhan BUMN. Hal ini mewujudkan link and match antara dunia industri dengan perguruan tinggi. “Setidaknya banyak benefit dan pengalaman yang akan diperoleh oleh mahasiswa, kampus dan BUMN. Mahasiswa akan mendapatkan kesempatan pengalaman dan yang peling penting adalah integritas keilmuan untuk diaplikasikan di lingkungan kerja,” ucapnya. Mahasiswa yang mengikuti PMMB di Semen Tonasa sudah melewati proses seleksi yang ketat. Sebelumnya, 64 mahasiswa diseleksi oleh internal kampus sesuai bidang keilmuannya, kemudian mengerucut menjadi 32 peserta. PMMB akan berlangsung selama 6 bulan dan ditugaskan di beberapa unit kerja sesuai latar belakang keilmuannya. Penulis : Asrullah
Prestasi “Masa kontrak mereka berdasarkan level kemampuan bahasa, ada yang tiga tahun, lima tahun, dan bisa diperpanjang hingga seumur hidup, tuturnya. Hasnah, salah seorang Alumni Fakultas FKIK UIN Alauddin berhasil meraih kesempatan untuk bekerja di negeri matahari terbit tersebut. Ia mengaku pertama kali mendapatkan informasi terkait JEA melalui salah seorang dosen di FKIK pada agustus tahun lalu. Hasna diminta sebagai salah satu perwakilan dari Jurusan Kesehatan Masyarakat. Ia lalu meminta penjelasan lebih lanjut kepada Dekan FKIK terkait tawaran tersebut. Setelah mendapatkan informasi yang dianggap cukup, Hasnah pun melakukan persiapan untuk mendaftarkan diri. Salah satunya dengan mengikuti kursus bahasa jepang selama enam bulan.
Pimpinan UIN Alauddin Makassar melepas tujuh tenaga terdidik untuk melakukan pemagangan pada bidang keperawatan di Jepang.
UIN Alauddin
Kirim Tujuh Tenaga Terdidik ke Jepang Universum - UIN Alauddin Makassar mengirim sebanyak tujuh tenaga terdidik untuk melakukan pemagangan pada bidang keperawatan di Jepang. Mereka yang akan diberangkat merupakan alumni dari sejumlah perguruan tinggi di Makassar, termasuk dua alumni UIN Alauddin Makassar. UIN Alauddin menjadi penyelenggara tunggal di Timur Indonesia untuk pengiriman pemagangan tenaga perawat ke Jepang. Ini merupakan tindak lanjut
dari kerjasama UIN Alauddin Makassar dengan Jepang Education Academic (JEA). Menurut Hasbi Ibrahim, salah seorang Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar yang juga menangani JEA, salah satu syarat untuk mengikuti program ini adalah terdaftar sebagai alumni dari Jurusan Keperawatan, Kebidanan, atau Kesehatan Masyarakat. Pendaftaran dilakukan di Ruangan Wakil Rektor Bidang Kerjasama di Gedung Rektorat.
Setelah mengikuti kursus dan mengantongi sertifikat N4 sebagai prasyarat mengikuti tahapan selanjutnya. Hasnah pun mengikuti wawancara langsung dari pihak klinik atau rumah sakit dari Jepang. Setelah dinyatakan diterima, dirinya mengirim surat kontrak kerja, mengurus visa, dan menunggu jadwal pemberangkatan. “Tidak main-main, besaran gaji yang akan diterima sebesar 16 juta rupiah tiap bulannya. Itu sudah masuk tempat tinggal, biaya makan, asuransi, dan biaya utilitas lainnya, belum termasuk uang lembur dan bonus,” ujar Hasnah. Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis, menargetkan jumlah alumni UIN Alauddin yang akan diberangkatkan ke Jepang terus bertambah. “Kalau bisa tahun depan ada 10 orang alumni yang kita berangkatkan,” harap Prof Hamdan Juhannis saat melepas peserta JEA di Gedung Rektorat Kampus II UIN alauddin (23/8/2019). Untuk mencapai target tersebut, UIN Alauddin akan membentuk lembaga khusus yang berada dibawah naungan Wakil Rektor Bidang Kerjasama. Lembaga ini akan mensosialisasikan dan melakukan rekruitmen. Penulis : Asrullah
19
Prestasi
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) satuan 703 UIN Alauddin Makassar menyabet juara 1 di ajang Menwa CUP II Sub Kota Makassar Cabang Olahraga (Cabor) Bola Volly.
Peserta dan Pendamping Ikatan Penggiat Peradilan Semu (IPPS) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar saat menorehkan prestasi pada Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional atau National Mourt Court Competition (NMCC) Abdul Kahar Mussakkir VIII di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
IPPS Raih Juara 1
Peradilan Semu Tingkat Nasional Universum - Ikatan Penggiat Peradilan Semu (IPPS) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar kembali menorehkan prestasinya pada Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional atau National Mourt Court Competition (NMCC) Abdul Kahar Mussakkir VIII yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH-UII), Yogyakarta. Pada ajang NMCC kali ini, IPPS UIN Alauddin berhasil meraih juara pertama, mengalahkan 12 kampus diantaranya Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Bangka Belitung, Universitas Batanghari, Universitas Brawijaya, Universitas Cendrawasih, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, UIN Sunan Kalijaga, Unpad, Universitas Pancasila, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, dan Universitas Trisakti. Suherman Bahran yang merupakan Mantan ketua IPPS UIN Alauddin mengatakan, peserta yang merupakan mahasiswa hukum dari berbagai Universitas di Indonesia dituntut bisa
20
mengelola satu kasus hingga ke tahap persidangan. Alhasil, delegasi UIN Alauddin, keluar sebagai juara umum. “Adik-adik IPPS UIN juga meraih penghargaan diantaranya sebagai Penuntut Umum terbaik serta menjadi delegasi Universitas pertama di Sulawesi Selatan yang berhasil menjuarai NMCC AKM,” kata Suherman, Senin (08/07/2019). Suherman pun berharap kedepannya para mahasiswa terkhusus mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, harus bisa menjadikan capaian tersebut sebagai motivasi. Tambahnya, pihak kampus dapat memberikan perhatian lebih kepada para delegasi tersebut agar mahasiswa lebih terpacu dan termotivasi untuk berbuat lebih pada almamater. “Meraih capaian itu tidak mudah dan butuh proses yang panjang, makanya harus terus dimotivasi oleh pihak kampus,” tutup Suherman yang sekarang berprofesi sebagai advokat di Makassar. Penulis : Muh. Aswan
UKM Menwa Satuan 703 Sabet Juara 1 Cabor Bola Volly Universum - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) satuan 703 UIN Alauddin Makassar menyabet juara 1 di ajang Menwa CUP II Sub Kota Makassar Cabang Olahraga (Cabor) Bola Volly. Ajang yang digelar dua tahun sekali ini dilaksanakan di GOR Universitas Muslim Indonesia (UMI). Selasa (21/05/2019) Dibabak delapan besar menwa satuan 703 UIN Alauddin bertemu menwa satuan 707 Universitas Bosowa (Unibos), kemudian di babak semi final tim kampus peradaban tersebut bertemu tim tuan rumah Menwa Satuan 708 UMI. Wakil Komandan Menwa Satuan 703 UIN Alauddin Makassar Fitrandi mengatakan bahwa pertandingan yang paling menegangkan ketika kami bertanding tiga set. “Tapi karena semangat dari teman-teman yang antusias akhirnya kami mampu mengalahkan tuan rumah,” ucapnya. Selanjutnya, tim Menwa UIN Alauddin melaju ke babak final berhadapan dengan menwa satuan 701 Universitas Hasanuddin (Unhas). “Pertandingan ini tidak kalah serunya, karena diawal pertandingan kami sempat tertinggal sampai delapan poin tapi dengan izin Allah kami berhasil memenangkan set pertama begitupun set kedua dan Alhamdulillah akhirnya Menwa Satuan 703 UIN Alauddin berhasil meraih juara satu,” ceritanya. Ia menambahkan bahwa mereka berhasil menjuarai cabor tersebut karena semangat yang tinggi serta supporter yang lebih mendominasi. “Harapan saya kedepannya mudah-mudahan Menwa UIN Alauddin mampu meraih juara umum pada event kali ini,” tuturnya.
Prestasi Dosen UIN Alauddin Jadi Wasit Kejuaraan Silat Internasional Universum - Pelatih pencak silat Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) serta Pekan Olahraga, Riset dan Ornamen Seni Indonesia Timur (POROS INTIM) UIN Alauddin Makassar, Syaripa Nur Intang, terpilih menjadi wasit dalam kegiatan Kejuaraan Dunia Tapak Suci pertama. Rabu (28/08/2019). Kegiatan tingkat dunia ini diikuti oleh 14 Negara yang akan berlangsung di Solo pada tanggal 30 Agustus sampai 5 September 2019. Syaripa sendiri menjadi wasit pada cabang olahraga pencak silat. Staf Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) ini telah menekuni pencak silat dari kelas 2 SMP dan sangat bersyukur diberikan kepercayaan sebagai wasit. “Alhamdulillah kesyukuran buat saya, karena mendapatkan kesempatan dan kepercayaan untuk melaksanakan tugas sebagai wasit dan juri pada Kejuaraan Dunia Tapak Suci ke-1 cabang olahraga pencak silat. Apalagi banyak jumlah wasit dan juri yang ada diseluruh Indonesia,” ujarnya. Sebelum menjadi wasit di tingkat dunia, dosen honorer di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dari 2007 sampai sekarang ini sebelumnya menjadi wasit dikejuaraan daerah dan nasional. Ia juga menjadi pelatih untuk PIONIR Aceh UIN Alauddin Makassar dan menyumbangkan tiga medali emas. Syaripa pun
mengucapkan terima kasih dan memohon doa kepada semua pihak yang telah mendukungnya terutama masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Sulawesi Selatan. “Saya sangat berterima kasih kepada pengurus pusat tapak suci melalui panitia pelaksana kejurdun yg telah memberikan kepercayaan untuk bertugas. Untuk itu saya mohon dukungan doa dari masyarakat pencak silat Indonesia khususnya dari Provinsi Sulawesi Selatan dan lebih khusus lagi dari bapak Rektor, para dosen, seluruh teman kerja saya di UINAM dan FTK. Semoga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya sebagai wasit dan juri pada kejuaraan dunia ini Insya Allah atas tugas yang mulia ini dengan baik,” tuturnya. Wanita asal Bone ini pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Daerah Kabupaten Gowa, dan Pengprdi ov, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Sulawesi Selatan dan Pimpinan Wilayah V Tapak Suci Sulawesi Selatan. Syaripa berharap dengan adanya prestasi ini bisa diperhatikan oleh Pimpinan Kampus UIN Alauddin Makassar. “Besar harapan saya dengan adanya prestasi ini untuk bisa diperhatikan oleh Rektor, semoga bisa menjadi pertimbangan untuk terangkat,” harapnya. Sementara itu, ketua UKM Tapak Suci, Ismail beserta pengurus merasa bangga atas prestasi yang telah diraih oleh pembinanya. “Kak syaripa, yang biasa dipanggil dengan sebutan kak Ifa untuk menjadi wasit Kejuaraan Dunia di Solo, saya dan teman-teman pengurus sangat bangga karena ada pembina kami yg terpilih atau diutus menjadi wasit dan juri di kejuaraan dunia, saya juga mendoakan semoga kak Syaripa sehat selalu, aamiin yaa robbal alamiin,” ucapnya. Penulis : Andriyani
21
www.uin-alauddin.ac.id
Mahasiswa Pascasarjana Program Magister dan Doktor UIN Alauddin Makassar mengikuti Konferensi Internasional dan Benchmarking di Malaysia dan Thailand. Sabtu (03/07/2019).
Mahasiswa Pascasarjana Ikut Konferensi Internasional di Malaysia dan Thailand Universum – Sebanyak 42 Mahasiswa Pascasarjana Program Magister dan Doktor UIN Alauddin Makassar mengikuti Konferensi Internasional dan Benchmarking di Malaysia dan Thailand. Sabtu (03/07/2019). Kegiatan tersebut dilepas secara resmi Asisten Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Achmad Abubakar MAg. Lawatan ini berlangsung selama tiga hari terhitung 30 Juli hingga 3 Agustus 2019. Ketua rombongan Dr Muhammad Yaumi mengatakan bahwa selain konferensi, rombongan juga menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. “Hari kedua rombongan jalin kerjasama dengan Awang Had Salleh Graduate school of Arts and Science tentang visiting scholar, student exchange, dual degree, collaborative research and publication, training staf dan magang,” katanya. Sementara di Thailand, rombongan
22 universum M a ja la h
juga menjalin kerjasama dengan Jamiah Islam Sheikh Daud Al-Fathani (JISDA) YALLA Thailand. “Rombongan yang juga diikuti oleh sekretaris Prodi PAI, Dr Sitti Mania melanjutkan lawatan ke Thailand untuk mengikuti Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh asosiasi alumni UIN Alauddin Makassar Thailand Selatan pada tanggal 1 Agustus 2019. Sebelum pelaksanaan Konferensi, rombongan yang ditemani oleh ketua panitia konferensi, Dr Husam Dueramae melakukan benchmarking di Judas,” terangnya. Tak hanya itu, rombongan UIN Alauddin Makassar juga diterima oleh Direktur Pascasarjana Institute Islam Hadhari Prof Dato Noor Aziah Haji Mohd Awal. Pertemuan tersebut menyepakati perpanjangan kerjasama dan menambah lingkup kerjasama Konferensi Internasional di Bidang Keislaman, penulisan jurnal, dan
pembentukan pertemuan ilmiah serumpun untuk memperkuat kajian keislaman.” Adapun Konferensi Internasional bertema The First International Conference on Culture, Religion, and Education (INTER-CULTURE) dilaksanakan di Madrasah Mulnithi Azizstan Pattani yang diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai negara bagian di Thailand dan 42 peserta dari Indonesia. Keynote speaker dibawakan oleh Dr Jereni (Thailand) dengan topik “Islamic Education in Minority Community” dan Dr Muhammad Yaumi (Indonesia) dengan topik “Islamic Higher Education in Indonesia: From an Expert Discourse to Public University”. Sedangkan topiktopik yang disajikan dalam konferensi mencakup aspek Culture, Education, and Religion. Penulis : Muh. Aswan
www.uin-alauddin.ac.id
Foto bersama Pelapasan dan Pembukaan Program Magang Mahasiswa Batch petinggi Pelindo IV dengan sejumlah mahasiswa perguruan tinggi di kota Makassar.
Dua Mahasiswa UIN Alauddin Ikut PMMB Batch II di PT Pelindo IV Universum - Dua orang mahasiswa UIN Alauddin Makassar mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II di PT Pelindo IV Makassar. Jumat (17/08/2019) Dua mahasiswa tersebut yakni, Laras Rahmadani mahasiswa Jurusan Matematika dan Asriyani mahasiswa jurusan Ilmu Hukum. Keduanya merupakan mahasiswa semester 6 yang akan mengikuti proses magang selama 6 bulan.
Direktur SDM PT Pelindo IV menyampaikan bahwa agar tidak terjadi gap antara akademisi dengan praktisi, mahasiswa membutuhkan pengembangan wawasan dan keterampilan dalam persiapan memasuki dunia kerja sehingga perlunya kalibrasi antara silabus di perguruan tinggi dan dunia industri. “Bila memang perlu mungkin bisa di link and match kan silabus-silabus yang ada di perguruan tinggi dengan kebutuhan
dunia industri agar gapnya tidak terlalu jauh,” ujarnya. Salah seorang mahasiswi, Laras mengatakan bahwa program magang ini akan sangat bermanfaat untuk disiplin ilmu yang digelutinya. “Kita praktik langsung di Lapangan dan bisa mengimplementasikan pengetahuan dan ilmu yang dimiliki serta mendapatkan pengalaman baru,” paparnya. Penulis : Muh. Aswan
Jurnal ELITE UIN Alauddin dapat Undangan Workshop Jurnal Scopus Universum - Jurnal English and Literature (ELITE) Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar mendapat undangan dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Undangan tersebut, untuk International Workshop For Journal Editors: Scopus Selection Criteria and Evaluation Process Workshop di Ruang Cenderawasih Dua Jakarta Convention Center, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Gelora, Tanah Abang, pada Jumat 13 September 2019 mendatang.
Pendamping pengelola Jurnal UIN Alauddin, Taufiq Mathar mengatakan ELITE mendapatkan undangan dari Kemenristekdikti karena dianggap punya potensi untuk dapat menjadi jurnal Internasional bereputasi atau dapat terindeks di Scopus. “Jurnal ini dipimpin oleh Rosmah Tami, PhD. Seluruh jurnal yang diundang nantinya akan diberi pandu untuk mengenali bagaimana kriteria jurnal yang punya reputasi hingga akhirnya dapat terindeks di Scopus,” jelasnya. Dosen Ilmu Perpustakaan tersebut menambahkan, program tersebut
diharapkan menjadi penggerak publikasi ilmiah di Indonesia agar bisa bersaing global. “Ini memang program yang diberikan oleh Kasubdit Fasilitasi Jurnal Kemenristekdikti. Mereka menjadi penggerak agar publikasi ilmiah di Indonesia semakin gencar dan bersaing global,” katanya. Kegiatan ini diselenggarakan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti bekerjasama dengan Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia. Penulis : Muh. Aswan
23
www.uin-alauddin.ac.id
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Subhan SE Ak saat mengunjungi UIN Alauddin Makassar.
Direktur Utama PT Semen Tonasa Sambangi UIN Alauddin Universum - Direktur Utama PT Semen Tonasa beserta jajarannya menyambangi UIN Alauddin Makassar. Kedatangan mereka untuk memperkuat kerjasama yang telah dijalin dengan UIN Alauddin Makassar. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis MA PhD mengatakan bahwa kerjasama haruslah berkelanjutan dan membawa kebermanfaatan terhadap lingkungan. Dalam kesempatan tersebut, Prof Hamdan juga menyampaikan bahwa UIN Alauddin kini merencanakan pembangun besar-besaran di UIN Alauddun seperti gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan Integrated Building. Tambahnya, saat ini pembangunan gedung pusat pelatihan guru dan pascasarjana sedang berjalan.
24
Ia juga berharap bahwa UIN Alauddin akan mengejar akreditasi Asean. Terkait kerjasama yang dibangun selama ini antara UIN Alauddin dan PT Semen Tonasa yaitu, mahasiswa magang. Olehnya itu, kedua istitusi tersebut saling bersinergi. Direktur Utama PT Semen Tonasa, Subhan SE Ak menuturkan bahwa UIN Alauddin Makassar sebagai kampus sangatlah potensial dari segi SDM. Terlebih lagi katanya, dipimpin oleh pemimpin muda. “Karena mempunyai daya kolaborasi yang sangat kuat,” ucapnya. Namun, culture yang harus dibangun new paradigma. “Bagaimana mindsetnya mesti di ubah. Selain, technical skill juga yang paling penting mindset dari civitas akademika itu,” paparnya. Ia membenarkan bahwa kerjasama
yang selama ini telah dijalin dengan pemagangan mahasiswa di PT Semen Tonasa. “Sudah berjalan dan bila ada yang bisa di elaborasi lagi akan kami coba kerjasamakan. Kami sangat terbuka untuk mendukung terkait pengembangan mahasiswa atau hal lain. Kami siap dan sangat terbuka,” ujarnya. Terlebih lagi, menurutnya Institusi berbasis Islam lebih bisa dikembangkan. “Top mind di tingkat nasional dan regional. Kita punya kewajiban moral untuk mendukung institusi kita,” tuturnya. Ia juga mengungkapkan bahwa siap berkontribusi untuk pengembangan mahasiswa dan pembangunan masjid di UIN Alauddin. “Baik secara institusi dan pribadi. Karena itu adalah kewajiban moral kita,” tutupnya. Penulis : Andriani
www.uin-alauddin.ac.id
Pemda Bantaeng Apresiasi KKN Tematik UIN Alauddin Makassar
Penerimaan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, UIN Alauddin dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng di Kantor Bupati, Senin (05/08/2019).
Universum - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, UIN Alauddin Makassar disambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten di Kantor Bupati Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Senin (05/08/2019). KKN hasil kolaborasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Alauddin ini mengutus 10 mahasiswa untuk dibagi ke dua daerah di Sulawesi Selatan, yaitu Bantaeng dan Enrekang Mengusung tema Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Perempuan Muslim berbasis Digital dan Toleransi ini, program ini fokus pada pendampingan dan
pengarahan kepada masyarakat pemilik UMKM untuk meningkatkan kualitas usahanya berbasis digital. Dosen pembimbing, Muhammad Suhufi menerangkan bahwa letak perbedaan antara KKN biasa dan KKN Tematik ini tidak beda jauh. “Unsur pengabdian terhadap masyarakat itu tetap ada yang membedakan, KKN ini punya tema dan titik fokus tambahan,” ucap Suhufi yang juga selaku sekretaris pelaksana KKN UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini pun disambut hangat
oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan Kabupaten Bantaeng (Diskumdag), Meyriyani, dan juga Kepala Dinas Informatika, Komunikasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng, Hartawan Zainuddin SH MH. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan Kabupaten Bantaeng (Diskumdag) Meyriyani, dalam sambutannya mengapresiasi sekaligus merasa bangga. Ia juga menekankan agar mahasiswa KKN bisa memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM. “Banyak hal yang nantinya kami harapkan bisa menjadi hasil output dari anak-anak KKN sekalian dan punya dampak yang signifikan diberbagai UMKM yang ada di Bantaeng,” tuturnya. Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Informatika, Komunikasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng Hartawan Zainuddin juga menekankan betapa pentingnya masyarakat untuk terlibat aktif di era digital untuk bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Kami harap di masa yang akan datang Bantaeng bisa tetap di supply dengan kegiatan seperti ini, karena IT di era industri 4.0 ini tidak bisa kita hindari,” tutupnya. Penulis : Asrullah
The National University of Ireland Galway Jalin Kerjasama dengan UIN Alauddin
National University of Ireland, Galway kerjasama dengan UIN Alauddin Makassar.
Universum – UIN Alauddin Makassar menerima kunjungan dari salah satu universitas dari Irlandia, National University of Ireland, Galway. Kunjungan ini dalam rangka penjajakan kerjasama
kedua universitas terutama dalam bidang student and staff mobility di Irlandia. Jumat (02/08/2019). Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis MA PhD yang menerima secara langsung kunjungan ini berharap bahwa hubungan antara UIN Alauddin dengan universitas-universitas di Irlandia makin diperkuat melalui pembuatan program-program kerjasama akademik, seperti student and staff exchange. “Jadi ke depan dosen-dosen UIN Alauddin bisa melakukan shortcourse di Irlandia,” kata Prof Hamdan.
Ide ini direspon secara positif oleh Mr Andrew Flaus dan Miranda yang merupakan perwakilan kementerian pendidikan Irlandia. Senada dengan harapan Rektor, Direktur International Office, Dr Muhaemin Latif, yang sudah pernah berkunjung ke beberapa Universitas di Irlandia mengatakan bahwa kunjungan tim dari Irlandia akan di follow up pada bulan september 2019 dengan membuat Memorandum of Understanding (MOU) antara UIN Alauddin Makassar dengan Kementerian Pendidikan Irlandia.
25
www.uin-alauddin.ac.id
Ketua Osis Bebas Tes Masuk UIN Alauddin Universum - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr Irman Yasin Limpo, menemui Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis MA PhD di ruang kerjanya di Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin Makassar. Kamis (08/08/2019) Dalam pertemuan tersebut Irman Yasin Limpo yang akrab disapa None, memperkenalkan Program Disdik Sulsel yaitu, Pemilihan Ketua OSIS SMA/SMK SeSulsel (Pilketos) secara serentak dengan metode e-Voting. None mengusulkan
26
ke Rektor agar ketua OSIS SMA/SMK se-Sulawesi Selatan hasil Pilketos ini nantinya yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon Mahasiswa baru di UIN Alauddin Makassar dapat diterima melalui jalur khusus alias bebas tes. Irman Yasin Limpo menilai, setiap siswa memiliki talenta yang bermacam macam, ada yang memiliki talenta saintifik, ada pula non saintifik. Namun, memiliki talenta lain seperti talenta kepemimpinan yang bagus menurutnya, perlu diberi ruang di
perguruan tinggi saat ini. Lebih lanjut, None menjelaskan terkait konsep pemilihan Ketua Osis pada 19 Sepetember mendatang memiliki konsep yang berbeda dari pemilihan ketua Osis sebelumnya, yaitu Pemilihan Ketua Osis serentak. Melalui sistem ini dirinya menjamin, Ketua Osis yang terpilih memiliki standar kualitas diri yang tinggi hingga tidak diragukan lagi. “Kami akan melakukan pemilihan Ketua Osis serentak di seluruh Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan pada tanggal
www.uin-alauddin.ac.id
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr Irman Yasin Limpo, menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) dengan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis MA PhD terkait ketua OSIS bebas tes.
19 September nanti. Ini bukan pemilihan biasa, Kita akan menggunakan e-voting dalam pemilihan ini. Ia menambahkan bahwa Panitia pemilihan, anggaran, kampanyenya sangat efektif. “Nantinya Ketua OSIS hasil pemilihan serentak ini akan di SK-kan oleh Gubernur dan disahkan oleh Kepala Sekolah,” ujarnya. Sementara Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengapresiasi usulan tersebut, pihaknya akan mencermati hasil input dan akan menjadi masukan bagi UIN Alauddin Makassar. Selanjutnya, Hamdan Juhannis menyampaikan Pihak UIN Alauddin siap berperan dalam program ini dan berharap akan melahirkan pemimpin yang berintegritas dan religius. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis menerima kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo beserta rombongan di Ruang Rapat Lantai I Gedung Rektorat, Kamis, 22 Agustus 2019. Kunjungan tersebut dimaksudkan menjalin kerja sama baru yakni, Ketua Osis SMA/MA sederajat bebas tes masuk di UIN Alauddin. Kerja sama itu dituangkan dalam Momerandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara Rektor UIN dengan Kadisdik Sulsel. Dalam sambutannya Irman Yasin Limpo, menjelaskan bentuk pemilihan ketua osis serentak dengan sistem e-voting. “Pemilihan Ketua Osis Serentak
dengan sistem e-voting. ini lebih efektif dan efisien oleh karena itu calon ketua OSIS harus meyakinkan teman-temannya standar yang bagus. Jadi nanti tiga kali kampanye. Pertama menyampaikan visi misi, kedua debat nantinya berdebat harus temannya Nasionalisme, Religius dan Etika Kemahasiswaan, dan materia tambahan dari sekolah. Oleh sebab itu proses pemilihan ini menjadi sebuah jaminan. Yang menandatangani SK Ketua OSIS adalah pak Gubernur,” jelasnya. Sementara itu, Prof Hamdan Juhannis mengatakan ketua osis ini nantinya bisa diperhatikan untuk masuk di perguruan tinggi negeri. “Karena yang menjadi ketua ini sudah tersaring dengan baik otomatis mereka memegang kualitas. Apa yang bisa diberikan, maka diberikanlah fasilitas berupa kartu AS, agar mereka bisa langsung masuk kuliah, jadi menakjubkan sekali,” katanya. Ia mengapresiasi tradisi yang diciptakan Dinas Pendidikan. “Ide kreatif bisa dibudayakan mungkin perguruan tinggi nanti bisa diadopsi pemilihan Dema dan Sema ini tentang e-voting, ini sangat menginspirasi, dengan MoU seperti ini kami sampaikan waktu kunjungan pak kadis kita akan bekerja menyiapkan bagaimana sistem recrutment mahasiswa. Kebetulan UIN Alauddin sekarang menjadi ketua SPAN UM-PTKIN serta UM-PTKIN dan UMM, nanti kita akan bicara teknis lebih jauh bagaimana proses lebih baik,” terangnya.
27
www.uin-alauddin.ac.id
Ahmad Nur Iqbal Yusuf Mahasiswa Jurusan Jurnalistik UIN Alauddin Makassar mengikuti diklat animasi tiga dimensi di Denpasar, Bali.
Mahasiswa UIN Alauddin Ikuti Diklat Animasi di Bali Universum - Ahmad Nur Iqbal Yusuf Mahasiswa Jurusan Jurnalistik UIN Alauddin Makassar mengikuti diklat animasi tiga dimensi yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri (BDI) dibawah naungan Kementrian Perindustrian (Kemenperin) bertempat di Denpasar, Bali. Kegiatan tersebut berlangsung selama 27 hari, terhitung pada Jumat 21 Juni sampai Rabu 17 Juli 2019. Sekertaris Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) Washilah 2018 ini mengatakan, membuat gerak animasi memiliki tantangan tersendiri baginya. “Bagi generasi muda yang ingin menekuni dibidang animasi bisa diasah dengan mengikuti diklat seperti ini,” ujarnya. Pria yang akrab disapa Iqbal tersebut menambahkan, melalui program pelatihan seperti ini, dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Di akhir Diklat, peserta mengikuti ujian kompetensi, dan bagi yang dinyatakan lulus uji kompetensi mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
28
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar menggelar 1st Alauddin Internasional Conference on Islamic Ekonomics and Business (AICIEB) 2019 di Ballroom Hotel Swiss Belhin, Panakukang Makassar. Rabu (05/08/2019).
Melalui AICIEB, FEBI Perkuat UMKM Universum - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar menggelar 1st Alauddin Internasional Conference on Islamic Ekonomics and Business (AICIEB) 2019 di Ballroom Hotel Swiss Belhin, Panakukang Makassar. Rabu (05/08/2019). Dekan FEBI Prof Dr Ambo Asse MAg mengatakan bahwa konferensi Internasional ini dalam rangka memperkuat peradaban Islam melalui UMKM “Tentu kita berharap pengembangan ekonomi melalui UMKM ini berjalan dalam rangka kesejahteraan masyarakat, usaha kecil dan menengah ini harus diarahkan untuk berkembang dan dosen bisa memberi pendampingan terhadap UMKM yang ada dalam rangka menumbuh kembangkan UMKM itu sendiri,” katanya. Ia menambahkan, bukan saja mengembangkan yang sudah ada, tetapi perlu mendorong UMKM lebih sejahtera.
“Kalau sudah terbentuk kesejahteraan maka peradaban Islam di masyarakat ini akan bertumbuh. Artinya, bahwa masyarakat kita adalah muslim yang harus dikembangkan ekonominya melalui UMKM,” terangnya. Lebih lanjut, menurutnya, yang perlu ditumbuhkan adalah kepercayaan masyarakat terhadap UMKM. “UMKM ini perlu mengembangkan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Tidak ada mesin, riba, dan kecurangan dalam kehidupan ber UMKM. Memenuhi timbangan kebutuhan sehingga tidak ada kecurangan dalam kehidupan berekonomi,” tutupnya. AICIEB ini menghadirkan pembicara yaitu Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis MA PhD, Dekan FEBI Prof Dr Ambo Asse MAg, dan Deputy Director Postgraduate School Ibnu Khaldun University Hendri Tanjung MBA MA, University Brunai Darussalam. Penulis : Muh. Aswan
www.uin-alauddin.ac.id
Foto bersama sivitas akademika Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat (abdimas) di Balai desa Benteng Gajah Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros. (08/09/2019).
Jurusan Biologi Gelar Abdimas, Dapat Apresiasi dari Masyarakat Universum – Sivitas akademika Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat (abdimas) dengan sasaran ibu-ibu setempat yang sebagian besar kepala keluarganya bermata pencaharian sebagai peternak ayam pedaging (broiler) dan ras petelur. Kegiatan ini diselenggarakan di Balai desa Benteng Gajah Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros. (08/09/2019) Hasil peternakan yang melimpah menjadi peluang bagi perempuanperempuan yang dikelola menjadi aneka produk lain, sehingga dapat meningkatkan daya jual dan daya beli. Sebagai contoh, daging ayam broiler yang dapat dikembangkan menjadi aneka olahan yang disenangi oleh konsumen dan yang tak kalah penting adalah aman, sehat utuh dan halal. Apalagi didukung oleh letak strategis, dimana desa Benteng Gajah merupakan
jalur pariwisata menuju puncak. Dalam rangka mengembangkan potensi kaum perempuan dalam mengolah produk pangan hewani lokal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, maka dilakukan pemberdayaan berupa pelatihan diversifikasi pengolahan bahan pangan hewani lokal yang asuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya yang dapat membantu warga masyarakat khususnya kaum perempuan agar memiliki keterampilan untuk yang dapat membantu perekonomian keluarga. Tema pengabdian yang diusung adalah diversifikasi produk pangan lokal yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Dr. Hafsan, S.Si., M.Pd. sebagai ketua tim pelaksanaan kegiatan dengan 20 anggota tim yang difasilitasi oleh pemerintah desa Benteng Gajah melalui Kepala Desa, mengikutsertakan sebanyak 40 orang ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki kegiatan
tambahan dan ingin meningkatkan diri dalam pengolahan hasil pangan hewani lokal (broiler) yang ASUH. Diperkuat dengan pelibatan pakar manajemen Dr. Irwan Misbach yang secara khusus mengawal materi perencanaan, pengembangan dan pengendalian suatu rencana usaha dalam skala home industri maupun lebih besar lagi. Dalam sambutannya sebelum pelatihan berlangsung, Dr. Hafsan, S.Si.,M.Pd. Dosen jurusan Biologi yang intens mengkaji pemanfaatan metabolitmetabolit mikroorganisme dalam sektor peternakan memengutarakan alasan pemilihan dampingan “Benteng gajah sebagai desa yang prospektif, memerlukan strategi konkrit dalam pemngembangannya, salah satunya melalui community enterprises dengan pengasahan keterampilan sumber daya manusia dan menumbuhkembangkan jiwa kewiraswastaan dalam memanfaatkan potensi dan kemampuan masyarakat sehingga dapat merangsang tumbuhnya kepercayaan, kemandirian dan kerjasama, dan kami sivitas akademika UIN Alauddin Makssar selalu ada untuk masyarakat” Pada kesempatan berbeda saat kegiatan berakhir, Kepala Desa H. Ambo Asse, S.E menyampaikan harapannya: “Kegiatan serupa telah banyak kami fasilitasi, namun kebermafaatan yang dirasakan oleh peserta sebagai representatif dari masyarakat Benteng gajah sangat nyata dan akan mengimplementasikan dalam keseharian mereka. kami sangat berharap UIN Alauddin menindaklanjuti kegiatan ini dengan menetapkan Desa kami sebagai desa Binaan, Insya Allah kami akan all out memfasilitasi kegiatan-kegiatan serupa” Harapan pak kades tersebut berlandaskan antusiasme seluruh peserta yang ditunjukkan dengan keseriusan dan keaktifan mereka dalam mengikuti kegiatan hingga akhir acara yang berdurasi sekitar lima jam tersebut. Sebagian besar berharap akan ada kegiatan serupa bagi mereka dan meminta agar tim bersedia dikontak untuk berkonsultasi. Penulis: Rilis/Hafsan
29
www.uin-alauddin.ac.id
Foto bersama Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis MA PhD usai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Lingkup UIN Alauddin tahun 2019 di Gedung Rektorat Lantai 4, Jumat (09/08/2019).
Rektor Serahkan SK CPNS UIN Alauddin Makassar Universum – Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis MA PhD menyerahkan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Lingkup UIN Alauddin tahun 2019. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Rektorat Lantai 4. Jumat (09/08/2019) Kepala Biro Administrasi, Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) Drs Alwan Suban MAg mengatakan bahwa data CPNS 2018 ini yang baru diserahkan di 2019. “Baru diterima di tahun 2019 ini,” ucapnya. Drs Alwan menambahkan, UIN Alauddin menerima jatah jumlah CPNS dari Kementrian Agama sebanyak 300 orang. Orang yang mendaftar 1.257 orang, namun yang lulus sejumlah 250 orang. “NIPnya baru diberikan 248 orang. Berarti 2 orang belum turun. Informasi yang kami terima katanya ada lagi penambahan 2 orang. Jadi total sebanyak
30
252 orang,” ungkapnya. Penerimaan CPNS ini tentunya untuk melengkapi formasi dosen tiap prodi dan rasio dosen dan mahasiswa dapat terpenuhi. Ia membeberkan, penerimaan CPNS kedepannya semakin berat. “Sumber pendanaan remunerasi dari BLU kita. Tentunya hal ini untuk mensejahterahkan di UIN Alauddin Makassar,” jelasnya. Alwan Suban mengatakan sejak IAIN kemudian bertransformasi menjadi UIN, baru tahun ini mendapatkan kuota terbanyak dalam penerimaan Dosen PNS, hal ini menjadi bukti nyata perhatian Rektor terhadap dosen honorer. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis MA PhD menyampaikan bahwa selamat datang di UIN Alauddin Makassar. “Selamat bergabung dan selamat membangun dengan semangat inovasi dan menjaga tradisi di UIN Alauddin Makassar,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa dengan menjadi CPNS sudah memangku amanah sebagai abdi negara. “Jadi, loyalitas anda terhadap negara. Jangan mrngecewakan negera,” paparnya. Sebelumnya, Eks Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababbari serahkan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepada 252 dosen yang lolos PNS tahun 2019 di Gedung Auditorium, Kampus II UIN, SamataGowa, Rabu (23/05/2019). Dalam sambutannya, Prof Musafir Pababbari menghimbau agar CPNS memahami Visi-Misi UIN Alauddin Makassar. “Saya tidak mau mendengar CPNS ini tidak memahami Visi UIN, jadi Visi UIN Alauddin adalah sebagai Pusat Pencerahan dan Transformasi Ipteks, Berbasis Peradaban Islam,” ucapnya. Guru Besar Bidang Sosiologi Agama itu menambahkan, sebagai ASN UIN Visi Misi ini harus dipahami karena ada tujuan yang ingin dicapai. Lanjut, sementara misi UIN Alauddin adalah integrasi keilmuan. “Misi akademik kita integrasi keilmuan, tidak boleh tidak paham integrasi keilmuan, sederhana sebenarnya integrasi ini bagaimana sains teknologi dan agama disatukan” katanya. Penulis : Andriyani
www.uin-alauddin.ac.id
HMJ Ilmu Peternakan Gelar Penyuluhan
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar mengadakan Penyuluhan Peternakan di Desa Patallasang, Kabupaten Gowa, Minggu (07/07/2019).
Universum – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar mengadakan Penyuluhan Peternakan di Desa Patallasang, Kabupaten Gowa. Minggu (07/07/2019) Penyuluhan ini mengangkat tema Aktualisasi Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Sub Sektor Peternakan yang berlangsung dia hari, 6 hingga 7 Juli 2019. Kegiatan yang diikuti sebanyak 30 peserta ini, terdiri dari mahasiswa Jurusan Ilmu Peternakan bersama dengan masyarakat
setempat dengan pemberian materi oleh dosen Jurusan Ilmu Peternakan. Ketua HMJ Ilmu Peternakan, Syayyidul Istigfar mengatakan bahwa setelah pemberian materi, maka mahasiswa turun langsung ke lapangan untuk melakukan penyuluhan tentang peternakan. “Hari pertama berlangsung pembukaan serta penyampaian pemateri oleh para narasumber sekaligus dosen dari jurusan kami. Kemudian hari ke dua kita terjun ke masyarakat khususnya yang mempunyai ternak dan melakukan penyuluhan tentang peternakan diantaranya bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan pada ternak warga yang didampingi oleh teman-teman yang sudah ahli,” paparnya. Tambah Syayyidul, selain sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, kegiatan ini juga ditujukan agar mahasiswa dan masyarakat dapat bersinergi dalam mewujudkan peternakan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. “Kegiatan ini juga bertujuan agar masyarakat sadar pentingnya peran peternakan untuk meningkatkan perekonomian jangka panjang masyarakat terlebih sekarang mendekati hari raya kurban sehingga harga ternak khususnya sapi akan meningkat tinggi,” tuturnya. Senada dengan hal itu Ketua Panitia, Hasrullah beranggapan bahwa penyuluhan ini sangat penting untuk masyarakat dan mahasiswa. “Andaikan tidak ada kegiatan ini saya tidak tahu bagaimana cara memberi makan obat cacing ke hewan ternak,” tutupnya.
Penulis : Andriyani
Mahasiswa Thailand Raih Gelar Doktor di UIN Alauddin Makassar Suasana ujian Doktor mahasiswa asal Thailand, Hussan Dueremae di LT FTK UIN Alauddin Makassar, Selasa (25/6/2019).
Universum - Hussan Dueremae, salah satu mahasiswa Internasional UIN Alauddin Makassar yang berasal Thailand berhasil meraih gelar Doktornya. Gelar tersebut diraih setelah mempertahankan disertasinya dengan judul Model Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam di Negara Minoritas Muslim (Studi pada Madrasah Mulnithi Azistan di Pattani Thailand).
Dia diuji oleh sembilan penguji dan berhasil menyelesaikan presentasinya yang berlangsung di Lecture Theater Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (LT FTK) UIN Alauddin Makassar. Selasa (25/6/2019) Hussan menjadi Doktor ketiga yang dicetak UIN Alauddin Makassar berstatus warga negara asing. Sebelumnya, mahasiswa international UIN Alauddin Makassar berasal dari Irak, Sudan dan Syria (Suriah). Mereka adalah Dr Muhammadlutfi yang kini telah berkarir sebagai dosen di Fatoni University, dan Dr Jarini Maha yang telah bekerja sebagai salah satu pegawai
di Komisi Pendidikan Thailand. Ketua International Office UIN Alauddin Makassar, Dr Muhaemin Latif, yang menangani urusan mahasiswa asing mengatakan, kedepan, UIN Alauddin akan semakin melebarkan sayapnya di negaranegara lain dalam penerimaan mahasiswa asing, tidak hanya dari Asia Tenggara saja. “Hal ini berarti alumni UIN di Luar Negeri juga mendapat pengakuan dari berbagai lembaga,” imbuhnya. Beberapa tahun terakhir ini, UIN Alauddin Makassar memang semakin banyak dilirik oleh dunia luar. Penulis : Asrullah
31
www.uin-alauddin.ac.id
Pembicara Makassar International Writer Festival (MIWF) 2019 di Lecture Theater Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin, Kamis (27/06/2019).
BSI FAH dan MIWF 2019 Gelar Seminar Internasional Universum – Makassar International Writer Festival (MIWF) 2019 bekerjasama dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Rektor UIN Alauddin menyematkan tanda kehormatan satya lencana karya satya dari Alauddin Makassar menyelenggarakan seminar Presiden RI Joko Widodo ke ASN di Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik internasional dengan tema Minority/Majority – Indonesia ke-74 dengan menyelenggarakan upacara bendera di Lapangan Upacara Managing The Harmony. Acara ini dilaksanakan Kampus II UIN Alauddin. Sabtu (17/8/19) di Lecture Theater (LT) Fakultas. Kamis (27/06/2019) Kegiatan ini menghadirkan penyair dan penulis Indonesia Joko Pinurbo, Mario F. Lawi, dan Maria Pankratia; penyair asal Skotlandia William Letford; dosen Bahasa dan Sastra Inggris UIN Alauddin Rosma Tami; serta Askar Nur yang merupakan duta literasi UIN Alauddin Makassar. Hidup sebagai minoritas merupakan suatu perjuangan bagi banyak orang. Keempat penulis membagikan pengalaman dan pemikiran mereka Universum - UIN Alauddin Makassar Juhannis selaku pembina upacara, tentang perbedaan dan keberagaman budaya. civitas UIN Alauddin memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) mengajak Lebih spesifik lagi, pemateri menyampaikan Kemerdekaan Republik Indonesia ke- melakukan kilas balik sejarah untuk pandangan tentang minoritas dan mayoritas 74 dengan menyelenggarakan upacara menemukan jejak momentum yang dalam konteks sastra. bendera di Lapangan Upacara Kampus menandai tahapan perjalanan negeri Joko Pinurbo yang sering terlibat dalam ini. Indonesia yang multikultural II UIN Alauddin. Sabtu (17/8/19) diskusi dan pembacaan puisi diberbagai forum Selain upacara peringatan HUT RI, atau majemuk, dan memiliki suku dan pernah meraih penghargaan Buku Puisi sejumlah pegawai dan tenaga pendidik dan budaya berbeda-beda seperti Terbaik Dewan Kesenian Jakarta mengaku menerima penghargaan berupa tanda perbedaan bahasa, adat istiadat, bahwa melalui sastra ia belajar bahwa dalam kehormatan satya lencana karya satya religi, kesenian dan lain sebagainya hidup ini tidak ada yang namanya mayoritas dan dari Presiden RI Joko Widodo, yang hendaknya dapat terus terjaga agar minoritas. disematkan oleh Rektor UIN Alauddin tidak menjadi bencana jika salah Kegiatan ini dihadiri lebih dari 160 peserta, menyikapinya. Prof Hamdan Juhannis MA PhD. “Banyak bangsa yang harus baik dari UIN Alauddin maupun dari berbagai Penghargaan ini diberikan kepada instansi lain, baik dari kalangan mahasiswa, dosen dan pegawai yang telah menghadapi takdir sejarah, terpecah maupun umum. mengabdi selama 10, 20 hingga 30 tahun belah, tercerai-berai karena tidak Meskipun harus berdesak-desakan dalam dan dianggap memiliki kejujuran, mampu menjaga kemajemukan, dan ruangan, peserta tetap antusias mengikuti itu tidak boleh terjadi di bumi pertiwi kecakapan dan kedisiplinan. acara. Salah seorang peserta, Husnul Khatimah Dalam pidato seragam Gubernur khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan Nur, mengungkapkan, “Senang ikut kegiatan ini Sulawesi Selatan yang disampaikan yang kita cintai ini,” paparnya. dan mendengar materi dari orang-orang hebat.” Penulis : Asrullah oleh Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan
Peringatan HUT RI, 50 Pegawai dan Dosen Terima Penghargaan dari Presiden RI
32
www.uin-alauddin.ac.id
Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis Launching Bank Sampah Eco Healthy di Belakang Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Sabtu (17/08/2019)
Wujudkan Pancacita, Rektor Launching Bank Sampah Universum - Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis MA PhD melaksanakan Launching Bank Sampah Eco Healthy di Belakang Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Sabtu (17/08/2019) Bank Sampah ini merupakan bentuk perwujudan Pancacita Non Akademik pertama, yakni menciptakan lingkungan kampus peradaban asri dan nyaman dalam
100 hari kerja bagi kampus yang dulunya bernama IAIN ini. Dalam sambutannya, Prof Hamdan Juhannis mengapresiasi seluruh pimpinan atas hadirnya Bank Sampah tersebut. “Saya mengapresiasi seluruh pimpinan atas hadirnya Bank Sampah ini yang menjadi cikal bakal Center For Eco Healthy University sebuah center non struktural yang nanti berjibaku
menghadirkan kampus yang asri dan nyaman,” terangnya. Penulis buku “Melawan Takdir” itu mengajak seluruh warga kampus UIN Alauddin melalui bank sampah berlomba mengambil sampah untuk dikelola menjadi uang. “Khususnya untuk cleaning service, anda yang pertama bertransaksi sampah, oleh karena itu jangan biarkan sampah itu ada dan kelola sampah itu menjadi uang. Nanti saya akan mengecek siapa saja yang paling banyak dan siapa paling banyak tabungannya saya akan tambahkan sampah yang dikonversi menjadi uang,” ujarnya. Sementara itu, Dekan FKIK Dr dr Syatirah mengungkapkan program tersebut dalam rangka mewujudkan Pancacita Rektor UIN Alauddin Makassar. “Pencapaian itu langkah kecil tapi bagi kami suatu pencapaian sangat besar dalam mewujudkan Pancacita Pak Rektor kita, saya berharap dengan adanya Bank Sampah bisa dijadikan ajang melaksanakan arti Tridharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,” katanya. Dia menambahkan, Bank Sampah ini tidak hanya dimiliki FKIK tetapi semua Fakultas, “Unsur Universitas bisa memberikan kontribusi mulai hal kecil menjadi donatur Bank Sampah,” pesannya. Direktur Bank Sampah Eco Healthy UIN Alauddin yang juga Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Azriful SKM M Kes berharap Bank Sampah tersebut menjadi baut Kereta Keilmuan yang sudah dicanangkan Prof Hamdan Juhannis dalam mewujudkan UIN Alauddin yang asri dan nyaman. “Harapan kami Bank Sampah ini salah satu pin atau baut kereta keilmuan yang sudah dicanangkan Pak Rektor untuk kemajuan UIN Alauddin. Setiap hari Jumat bank sampah tersebut dibuka. Jadi bagi kalian yang memiliki Sampah non organik berupa kertas, plastik dan besi bisa membawanya ke Bank Sampah, kemudian daftar sebagai anggota. Disini kita buka setiap hari Jumat mulai pukul 10.00 sampai 16.00 WITA,” paparnya. Bank Sampah ini diinisiasi oleh Pimpinan FKIK khususnya di Program Studi Kesehatan Masyarakat.
33
www.uin-alauddin.ac.id
Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis dengan bupati Pringsewu Provinsi Lampung, H Sujadi Sajjad didampingi Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof Dr H Moh Mukri M Ag.
Bupati Pringsewu Kunjungi UIN Alauddin Bahas Penerjemahan Al-Quran ke Bahasa Daerah Universum – Bupati Pringsewu Provinsi Lampung, H Sujadi Sajjad didampingi Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof Dr H Moh Mukri M Ag beserta rombongan melakukan studi banding penerjemahan Al-Quran ke Bahasa Daerah di UIN Alauddin Makassar. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lantai III Gedung Rektorat Kamis, 22 Agustus 2019 kemarin H Sujadi Sajjad dalam sambutannya mengatakan Kabupaten Pringsewu meletakkan pondasi pembangunan yang tidak terbatas waktu.
34
“Al-Quran sebagai pegangan orang hidup agama Islam khususnya di Pringsewu. Maka kemudian memandang perlu untuk Al-Quran itu di baca setiap hari dengan bahasa Bandar Lampung,” jelasnya. Dia mengungkapkan selama 1987 hingga 2016, Bupati dua periode ini belum pernah melihat Mazhab terjemahan AlQuran bahasa Lampung. “Suatu kewajiban bahasa Lampung terintegrasi dengan bahasa Al-Quran. Saya melihat dan mendengar informasi di Sulawesi ini penerjemah Al-Quran dalam bahasa Daerah sudah berjalan, oleh
karena itu kedatangan kami ingin melihat naskah-naskah yang telah selesai untuk bisa memudahkan kami menerjemahkan dalam bahasa Lampung,” terangnya Menanggapi hal itu Dosen Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik yang juga penanggungjawab penerjemah Al-Quran kedalam bahasa Toraja Prof Nihaya M M Hum mengungkapkan saat menerjemahkan Al-Quran mengalami kesulitan. Menurut Guru Besar Pemikiran Islam tersebut kesulitan yang dialami pada saat proses penerjemahan yakni Toraja minim ahli bahasa Arab. “Kami mengalami kesulitan penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Toraja karena Toraja minim ahli bahasa Arab yang menguntungkan ada seorang Guru Besar di UIN Alauddin kita yang mahir Bahasa Toraja yakni Prof Sattu Alang dia membantu banyak panitia dalam mewujudkan,” katanya. Selain itu, ia juga mengambil tokohtokoh adat yang bisa diharapkan dalam menerjemahkan ke dalam bahasa Toraja. Lebih lanjut, Eks Rektor IAIN Palopo ini menjelaskan kadang kala ada bahasabahasa tersendiri yang agak susah ditranslate ke dalam bahasa Toraja. “Setiap bahasa tentu ada dialekdialek, disitulah kadang kala penerjemah agak sulit. Tapi yang menguntungkan ini karena penerjemahan, kita seminarkan, diskusikan dengan dua tahap, yaitu ditangani dan dikoordinir Litbang,” jelasnya. Terakhir, untuk menyelesaikan AlQuran diterjemahkan kedalam Bahasa Daerah melibatkan narasumber dari luar untuk menanggapi, merevisi apa yang telah selesai diterjemahkan. “Kita melibatkan narasumber dari luar untuk merevisi, sehingga hasil Al-Quran itu sudah melalui berbagai bermacam seleksi ahli. Kemudian sesudah itu baru dilaunching oleh Menteri Agama di Jakarta,” terangnya.
www.uin-alauddin.ac.id
Kasubag Humas UIN Alauddin Makassar, Ismi Sabariah saat menghadiri rapat koordinasi (Rakor) Kehumasan Bidang Pengawasan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI.
Kasubag Humas UIN Alauddin Ikuti Rakor Kehumasan PTKN Kemenag Universum - Kasubag Humas UIN Alauddin Makassar, Ismi Sabariah hadiri rapat koordinasi (Rakor) Kehumasan Bidang Pengawasan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan koordinasi, komunikasi dan penguatan sumber daya Humas. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari terhitung dari 16 hingga 18 Mei 2019. Rakor ini diikuti 72 peserta dari berbagai PTKN di Lingkungan Kemenag. Dalam sambutannya, Pelaksana Harian Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI Rojikin, menegaskan, agar setiap Perguruan PTKN tidak perlu takut dengan auditor yang ada di Lingkungan Inspektur Jenderal. “Jangan takut dengan Irjen, jangan takut dengan para auditor. Kami siap mendampingi,” ujar Rojikin. Rojikin menyarankan, agar setiap Satker jika mengalami masalah dalam proses realisasi DIPA dapat berkoordinasi dengan Irjen. “Kami pada tahap awal tetap memberikan tindakan pencegahan, jadi semakin bapak atau ibu menjauhi Irjen maka masalah tidak akan selesai,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Rojikin berharap, peran Humas lebih dapat ditingkatkan lagi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat. “Humas ini corong lembaga, harus dapat meningkatkan peran Humas untuk memberikan informasi, prestasi yang kita miliki,” tuturnya. Dalam menjalankan tugasnya, lanjut Rojikin, tentu harus didukung oleh sumber daya manusia dan anggaran yang memadai. Melalui forum ini akan kita inventarisir persoalan-persoalan dari masing-masing satker, sehingga nanti akan melahirkan rekomendasi untuk pimpinan perguruan tinggi termasuk segi anggaran, demikan tutupnya. Untuk diketahui, Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan tingkat PTKN baru pertama kali dilaksanakan dan rencananya akan dilakukan setiap Triwulan tahun berjalan. Terdapat hal lain yang menarik dari kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan vlog berbasis smartphone dari Narasumber professional Abdul Malik MSN, Author at Menara 62 PT Menara Media Komunika. Di sesi akhir kegiatan juga berhasil terbentuk Forum Humas PTKN dan menghasilkan beberapa Rekomendasi. Penulis : Muh. Aswan
susunan kepengurusan Forum Humas Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Koordinator: Suhirman Adita (UIN Mataram) Wakil Koordinator: Abdurrahman (UIN Jambi) Sekretaris: Hayatul Islam (UIN Lampung) Wakil Sekretaris: Ismi Sabariah (UIN Makasar) Bendahara : Astri Amanati (UIN Semarang) Wakil Bendahara: Yuni Salma (UIN Medan) Korwil 1 (Jawa): Moch. Arifin (IAIN Cirebon) Korwil 2 (Bali,NTB,NTT): Ketut Kanti Iswari (IHDN Bali) Korwil 3 (Sumatera): Ratonggi (IAIN Padang Sidempuan) Korwil 4 (Kalimantan) : Aspari Ismail (IAIN Pontianak) Korwil 5 (Sulawesi): Muhdar Ibrahim (IAIN Palu)
35
www.uin-alauddin.ac.id
Rektor NGoPI Bareng dengan Pengelola Rumah Jurnal
Suasana pengelola jurnal untuk NGoPI (NGobrol Publikasi Ilmiah) dengan Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis.
Universum - Salah satu Pancacita akademik Rektor UIN Alauddin Makassar ialah publikasi yang aktif. Publikasi ilmiah merupakan core business dan menjadi barometer reputasi sebuah perguruan tinggi. Untuk mewujudkan publikasi yang aktif tersebut, Rektor UIN Alauddin Makassar bersama Wakil Rektor (WR) 1, Kepala Biro AAK, dan juga Perencanaan kampus mengundang beberapa perwakilan pengelola jurnal untuk NGoPI (NGobrol Publikasi Ilmiah). NGoPI ini digelar di Ruang Rapat Rektor terkait pengembangan jurnal-jurnal UIN Alauddin Makassar yang sudah dikenal sangat baik dalam tata kelola publikasi ilmiah yang mana saat ini telah ada 80 jurnal pada laman Rumah Jurnal UIN Alauddin Makassar. Dari kuantitas, kampus ini telah memiliki 29 jurnal terakreditasi Nasional. Pada ngobrol santai ini, kualitas artikel dan Scopus dibicarakan. Memulai obrolan, WR 1, Prof. Dr. Mardan, M.Ag., yang memang sejak dua tahun telah bekerja untuk mengembangkan jurnal di Kampus menapak tilas inisiasi awal untuk membentuk rumah jurnal kampus. Kisahnya, ketika itu dari hasil rapat kerja seluruh pimpinan fakultas dan lembaga mengeluhkan karena tidak ada satupun
jurnal yang terakreditasi Nasional di kampus (setelah al-Fikr : Jurnal Pemikiran Islam, yang sebenarnya bernama Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam). Dari sanalah WR 1 diamanahkan untuk memperhatikan kondisi jurnal di kampus sekaligus merumuskan apa-apa saja kebutuhan jurnal. Beberapa strategi dirancang, di antaranya dengan membentuk tim khusus yang ditugaskan untuk berkoordinasi dengan pengelola jurnal yang ada dan memberikan pendampingan tata kelola jurnal kepada mereka. Selain itu, anggaran juga disiapkan, meskipun sangat kurang. Di satu sisi dituntut untuk akreditasi, di sisi lain anggaran yang minim. Akan tetapi, tambahnya, karena kesabaran dan keikhlasan pengelola jurnal untuk mewakafkan waktunya akhirnya 13 jurnal terakreditasi pada tahun 2018. Dan bertambah di tahun ini menjadi 29 jurnal terakreditasi Nasional sesuai dengan peringkatnya masing-masing. Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D yang selalu terlihat energik disertai dengan candaan-candaannya memulai obrolannya dengan mengapresiasi seluruh pengelola jurnal di kampus atas capaian tersebut. Menurutnya, ada “mitos” yang
36 universum M a ja la h
sering ia dengar bahwa sulit menemukan pengelola jurnal yang semangat dan punya passion atau tanggung jawab yang besar ketika mengelola jurnal. Namun, mitos tersebut tidak ditemukannya di pengelola jurnal UIN Alauddin Makassar. “Passion itu hadir di Rumah Jurnal UIN Alauddin”, katanya. Kehadiran pengelola jurnal memberikan obsesi tersendiri bagi rektor agar publikasi ilmiah yang aktif di kampus ini dapat terealisasi. Rektor sendiri telah mengetahui bahwa, dari kuantitas, jurnal-jurnal di kampus mengungguli seluruh PTKIN lainnya. Namun, belum diketahui bagaimana kualitaskualitas artikel yang telah dipublikasi di tiap-tiap jurnal di kampus ini. Melalui NGoPI inilah, para pengelola jurnal memberikan masukan terkait bagaimana penyaringan artikel hingga dapat mempublikasikan artikel yang berkualitas, sehingga mudah dikonsumsi dan bermanfaat bagi publik. Seperti yang disampaikan oleh Shabir Umar, editor Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, bahwa “mesti ada kebijakan sehingga penulis-penulis pakar mau menerbitkan karya tulisnya di jurnal-jurnal kita“. Kualitas artikel juga akan banyak dipengaruhi oleh masukan dari para reviewer. Maka dari itu, “reviewer juga mesti diperhatikan, apalagi jika punya reputasi internasional“, tambahnya. Ditambahkan Subehan Khalik, managing editor Al-Daulah : Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, bahwa anggaran pengembangan jurnal perlu diperhatikan oleh pimpinan kampus, termasuk anggaran untuk para reviewer itu. Dengan begini, jurnal-jurnal di kampus akan terus tetap berkembang. Hasil dari pertemuan ini menemukan 3 poin utama agar jurnal-jurnal di kampus tetap dapat berkembang terus, khususnya dapat juga terindeks di mesinmesin pengindeks internasional seperti DOAJ, Scopus dan Clarivate Analytics/ Web of Science. Ketiga poin tersebut ialah Kebijakan, Tim yang Kuat, dan Pendanaan. Dengan bersinerginya ketiga poin ini, insya Allah apa yang diharapkan rektor beserta seluruh sivitas kampus akan terwujud, yakni publikasi ilmiah yang aktif dan berkualitas.
www.uin-alauddin.ac.id
Kepala Dinas Bina Marga dan Kontruksi Sulsel Prof. Dr. H. Rudi Djamaluddin, M.Eng (Kanan) beserta Tim Teknis berkunjung ke Kampus UIN Alauddin
Dinas Bina Marga Temui Rektor Bahas Masalah Drainase di Depan Kampus Universum - Kepala Dinas Bina Marga dan Kontruksi Sulsel Prof. Dr. H. Rudi Djamaluddin, M.Eng beserta Tim Teknis berkunjung ke Kampus UIN Alauddin terkait Instruksi Gubernur perihal Perbaikan Jalan Provinsi di depan Kampus 2 UIN Alauddin Jl. H. M. Yasin Limpo, Kamis, 5 September 2019. Bapak Kepala Dinas beserta tim diterima langsung oleh Rektor Prof. H. Hamdan Juhannis, MA., Ph.D. di ruang kerja Rektor di Gedung Rektorat Lt.3 Kampus 2 UIN Alauddin. Dalam sambutan penerimaannya, rektor menyampaikan bahwa Sudah banyak keluhan dari masyarakat dan mahasiswa UIN Makassar yang lewat di jalan HM Yasin Limpo kena air comberan. “dia mengeluh karena biasa kecipratan air najis yang meluber ke jalan raya, betapa joroknya jalanan disana,” ujarnya. Tambahnya, “Karena itu seminggu yang lalu kami juga sudah patungan dengan dosen- dosen UIN yang dikoordinir oleh Pak Gazali Suyuti dan Pak Hasbi beserta Tim tapi hanya terkumpul Rp 21 Juta dan itupun penanganannya hanya bersifat insidentil jadi saya harap dengan
kedatangan pak Kadis ini semoga bisa ada tindakan sementara untuk memperbaiki saluran drainase tersebut sampai tidak ada genangan hingga turun anggaran nya di tahun 2020,” tambahnya. Seperti diberitakan sebelumnya Gubernur Sulsel saat menghadiri acara Penyambutan Mahasiswa Baru PBAK UIN Alauddin Makassar sempat menyampaikan bahwa akan segera menunrunkan Tim untuk segera membantu perbaikan Jalan Provinsi di depan kampus. “Saya mencatat 2 hal yang sangat penting InsyaAllah besok saya akan turunkan tim untuk membantu perbaikan jalan tersebut agar tidak ada lagi comberan dan InsyaAllah Pemprov akan bantu Rp 5 M dalam pembangunan masjid dan akan dijadikan program utama,” jelasnya. Pada kesempatan ini Pak Kadis menyampaikan terima kasih atas penerimaan pimpinan kampus dan merasa senang bisa berkunjung untuk pertama kali ke Kampus. Terkait pembenahan jalan Provinsi di depan kampus, beliau menyampaikan bahwa perlu penanganan yang serius karena merupakan daerah cekungan.
Kondisi permukaan jalan yang tergenang oleh air comberan ditutup dengan paving. Selain itu sisi jalan juga harus dibuatkan drainase. Sebenarnya saya juga sangat gelisah dengan jalanan ini karena jalan ini adalah akses saya saat ada jadwal mengajar di Fak. Teknik Unhas, jadi sewaktu saya dipanggil oleh Pak Gub terkait ini saya merasa lega sudah ada instruksi resmi sehingga bisa segera dianggarkan di tahun 2020, tutupnya. “Untuk penanganan awal kita akan buatkan selokan. Adapun selokan yang digali, panjangnya 110 meter. Proses penggalian selokan itu dilakukan bersamaan dengan penutupan jalan yang tergenang air. “Pembenahan ini bersifat darurat. Tahun depan baru perbaikan total,” tutupnya. Pembenahan Poros Samata itu memang jadi atensi utama Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu sudah menginstruksikan agar jalan di depan UIN Samata diperbaiki secepatnya, ujar Pak Kadis. Penulis : Andriyani
37
www.uin-alauddin.ac.id
Rektor UIN Alauddin serahkan cendramata ke Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, Kamis (19/9/2019).
Mentan Beri Bantuan Ternak Universum - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (19/9/2019). Kedatangan Menteri asal Kabupaten Bone ini untuk memberi bantuan kepada Program studi (Prodi) Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi. Selain itu, Amran juga membawakan kuliah umum mengenai pertanian dan peternakan di era industri 4.0. Bantuan tersebut berupa ternak sebanyak 2.000 ekor ayam dan 10 ekor kambing. Hewan ternak itu akan menjadi bahan praktik bagi
38
mahasiswa, khususnya Prodi Peternakan. Amran berharap, bantuan yang diberikan ini bisa dikembangkan. Harus ditangani dengan serius. Bahkan, kata dia, ternak tersebut perlu dipantau 24 jam sehari. “Bantuan ini (langkah awal) kami ingin sinergi antara UIN dengan Litbang Pertanian. Kita ingin menunjukkan peternakan 4.0 kepada generasi muda. Jadi nanti kita menggunakan teknologi tinggi,” ucapnya. Menurutnya, teknologi baru yang diperkenalkan mampu mempercepat waktu panen. “Nanti hasilnya adalah ini bisa menekan biaya 20 hingga 50% kemudian waktu sampai 70% bahkan 80
%, dulu waktu tanam panen tiga hingga empat bulan bisa diselesaikan, sekarang kita bisa selesaikan dengan waktu lima jam,” jelasnya. Ia pun mendorong aparat mahasiswa UIN Alauddin agar berani membuka usaha peternakan atau Pertanian. “Saya lahir dari kampung dan miskin. Tetapi kita tidak boleh dikubur miskin dan hina. Mari bekerja dan bangun usaha,” katanya di hadapan civitas akademika UIN. Lebih lanjut, ia menyampaikan pertanian dan peternakan merupakan sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan, termasuk bagi mahasiswa. Ia mencontohkan ketika memberi sperma
www.uin-alauddin.ac.id
sapi unggul seharga Rp 10 ribu. Ia menyebutkan dengan istilah inseminasi. Hasilnya, sperma sapi seharga Rp 10 ribu tersebut menghasilkan keuntungan Rp 1 miliar bagi Amran dalam beberapa tahun. “Kita harus berpikir inovasi. Banyak ide saya perbuat untuk republik ini. Sapi model baru saya beli spermanya lalu dijual Rp 100 juta perekor,” imbuhnya. “Jadi mari tidur dengan sapi. Anda harus bau sapi. Jangan takut rugi ataupun gagal,” bebernya Amran merupakan putra Sulsel yang dipercaya memimpin Kementerian Pertanian oleh Presiden Joko Widodo. “Anda harus bersumpah, tidak boleh meninggalkan ruangan ini kalau tidak mengikuti jejak Menteri Pertanian,” tandasnya. Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis menyambut baik kedatangan Menteri Pertanian. Menurut dia, kedatangan Amran Sulaiman sangat membantu mengaktifkan laboratorium peternakan yang dimiliki kampus yang dipimpinnya. “Ini upaya momentum jalan terbaik untuk bisa kita mengaktifkan lahan peternakan yang dimiliki UIN Alauddin seluas enam hektar hampir tujuh hektar yang selama ini belum berfungsi secara baik, dengan hadirnya Pak Menteri Pertanian memberikan bantuan 2000 ekor ayam kampung bertelur dan itu enam bulan kedepan akan menghasilkan telur hingga dua tahun dan ada juga 10 ekor kambing unggul, bibit etawa, akan ditambah dan itu sudah di acc, bahkan beliau tadik pengololah lahan langsung pengolahan pertanian dengan traktor,” ujarnya. Lebih lanjut, penulis buku “Melawan Takdir tersebut menjelaskan laboratorium peternakan akan membantu meningkatkan sentra bisnis dan produktivitas sebagai lembaga berbadan layanan umum. “Itu kita akan jadikan laboratorium peternakan, laboratorium studi agrobisnis dan upaya meningkatkan sentra bisnis dan produktivitas kampus kita sebagai Universitas yang berbadan layanan umum, saya kira seperti itu,” terangnya. Penulis: Muh Aswan
Calon mahasiswa Luar Negeri Program 5000 Doktor yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) mengikuti pelatihan International English Language Testing System (IELTS) di UPT Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Alauddin Makassar.
12 Calon Mahasiswa Program 5000 Doktor Kemenag Ikut Pelatihan IELTS Universum - Sebanyak 12 Calon mahasiswa Luar Negeri Program 5000 Doktor yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) mengikuti pelatihan International English Language Testing System (IELTS) di UPT Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Alauddin Makassar. Pelatihan ini berlangsung, selama tiga hingga enam bulan dan telah dimulai sejak Senin 24 Juni 2019 di Laboratorium Bahasa Perpustakaan Syaech Yusuf UIN Alauddin. Menurut, Koordinator Program 5000 Doktor Kemenag Luar Negeri, Didin Nuruddin Hidayat, MA TESOL PhD mengatakan kursus ini bertujuan untuk tercapainya syarat minimum skor bahasa dan standar akademik yang berlaku di perguruan tinggi tujuan. “Program ini wajib diikuti seluruh calon Mahasiswa program 5000 Doktor,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut menjelaskan program persiapan bahasa dan akademik adalah program penunjang 5000 Doktor Luar Negeri dan merupakan salah satu dan 12 komponen Beasiswa yang disediakan Kemenag RI. “Jika calon mahasiswa melanggar aturan, misalnya kehadiran dalam mengikuti kursus tidak mencapai 90% maka beasiswa tersebut akan dicabut,” tegasnya. Sekadar diketahui, Program 5000 doktor ini bertujuan meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan pada PTKI dengan memberikan bantuan beasiswa program doktoral baik didalam maupun diluar negeri. Program ini telah disahkan oleh Presiden RI Joko Widodo sejak tahun 2014. Penulis : Muh. Aswan
39
www.uin-alauddin.ac.id
Pukistek Gelar FGD Integrasi Keilmuan Universum - Untuk kedua kalinya, Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi (Pukistek) LP2M mengadakan Focus Grup Discussion terkait Integrasi Keilmuan. FGD yang yang bertempat di Hotel Swiis Bell Makassar ini merupakan kelanjutan FGD yang telah dilaksanakan oleh PUKISTEK sebelumnya. FGD ke dua ini mengambil topik “Mematangkan Model dan Implementasi Integrasi Ilmu di UIN Alauddin. Dalam sambutannya, Kepala Pusat Kajian Islam dan Teknologi (PUKISTEK) Wahyuddin Halim, Ph.D menyebutkan bahwa terkait dengan pola integrasi keilmuan di kampus Islam dalam lingkup Kementrian Agama di Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Dalam artian kampus bebas mendesain sendiri model integrasi keilmuannya. Namun
40
setidaknya ada enam core values yang disepakati dalam integrasi keilmuan yakni intelektualisme, intelegensia, keterbukaan, kekinian, keindonesian dan kesalehan. Dalam kesempatan ini, Wahyuddin Halim yang juga merupakan salah tim penyusun Pedoman Implementasi Integrasi Ilmu di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) membagikan ebook Pedoman Implementasi Integrasi Ilmu di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang dikelurkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia tahun 2019. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi rujukan implementasi Integrasi Keilmuan di kampus kampus di bawah naungan Kementrian Agama.
Hadir dalam kegiatan ini para dosen lintas disiplin dari berbagai Fakultas di Kampus UIN Alauddin Makassar. Hadir pula Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Prof. Dr. H. , Prof. Dr. H. Muh. Ramli. M.Si serta Direktur Pascasarjana UIN Alauddin, Prof. Dr. H. M. Galib, MA. Di antara rumusan dari FGD ini bahwa dianggap penting untuk segera melakukan finalisasi terkait integrasi keilmuan di kampus UIN Alauddin. Juga dipandang perlu untuk pembuatan Buku Daras Integrasi Keilmuan. Hal lain yang sempat terlontar adalah kemungkinan pendirian Pusat Studi Integrasi Keilmuan seperti yang telah direncanakan oleh kampus lainnya di luar UIN Alauddin. Penulis : Andriyani
www.uin-alauddin.ac.id
Kisah Alumni
Rektor Apresiasi Terobosan Fakultas Saintek Universum – Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar menggelar kuliah umum, Senin (09/09/2019). Mengusung tema ‘Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Sains dan Teknologi diera Revolusi Industri’, sebanyak 733 mahasiswa baru dan para Dosen ikut hadir dalam kuliah umum tersebut. Dalam kegiatan ini pula hadir sebagai pembicara sekaligus menyambut mahasiswa baru Dr Ridwan Andi Kambu selaku Dosen jurusan Teknik Informatika, Dr. Masriany selaku Dosen Jurusan Biologi dan Dr. Mashuri Mari sebagai Ketua Jurusan Biologi. Rektor Universitas Islam Negeri Makassar Prof Hamdan Juhannis dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada salah satu Jurusan di Fakultas Sains dan Teknologi. “Prodi peternakan telah mengkonsep bagaimana caranya membuat peternakan yang memiliki model dan saat ini kita usahakan untuk mendapatkan bantuan untuk pengembangannya,” paparnya. Lebih lanjut, Prof Hamdan berharap mahasiswa Sains dan Teknologi mampu menjadi mahasiswa yang produktif dan terdidik. “Harapannya bagaimana kita bisa menghadirkan alumni yang terdidik. Baru-baru ini UIN melepas 7 tenaga kerja dikirim ke Jepang. Kita membuka jalan jadi tenaga kerja pendidik,” bebernya. Penulis : Andriyani
Jadikan UIN Alauddin Pilihan Nomor Satu Oleh: Muh. Kurniadi Asmi Banyak yang menjadikan UIN Alauddin sebagai kampus pelarian dan pilihan terakhir setelah tidak lulus di beberapa universitas ternama, tapi saya tidak. Di tahun 2013 saat saya mendaftar sebagai jalur undangan prestasi, UIN Alauddin menjadi pilihan pertama saya di atas Unhas dan UIN Jakarta, selain alumni pesantren, saya memilih UIN Alauddin karena langkah perubahan yang dilakukan peserta KKNnya di desa-desa. Keputusan itu sempat menjadi tertawaan saat melakukan pendaftaran ulang di kampus, seorang staf yang menerima berkas pendaftaran ulang mempertanyakan kenapa saya memilih UIN Alauddin sebagai pilihan pertama setelah kampus besar yang ada. Waktu itu saya hanya bisa menjawab “Karena hati saya yang memilih”, jawaban itu wajar saja, karena saya masih sebagai seorang lulusan SMA yang belum banyak tahu tentang dunia kampus. Tapi saat saya membaca tulisan Pidi Baiq; “Dulu, nama besar kampus disebabkan oleh karena kehebatan mahasiswanya. Sekarang, mahasiswa ingin hebat karena nama besar kampusnya.” Saya tersenyum sepakat, saat mahasiswa berlindung di bawah kejayaan almamaternya, ia akan bercerita tentang apa yang pernah diraih kampus itu, tapi saya memilih untuk tidak berbicara kejayaan masa lalu kampus. Saya memulai langkah itu dalam dunia kesenian sebagai salah satu hobi
saya, menjadi juara di tingkat lokal hingga nasional, saya mulai belajar bagaimana kampus ini diperlakukan. Dari perlakuan orang-orang di luar itulah, yang membakar semangat saya untuk ‘setidak-setidaknya’ bisa berbuat dan menegaskan bahwa kami bisa! Perjalanan di jaur prestasi mulai saya jalani dengan menyampingkan dunia perkuliahan, bukan malas berkuliah tapi saya ingin meruntuhkan beberapa mitos prestasi bahwa UIN Alauddin adalah mahasiswa kumpulan ustas dan cuma bisa demo di jalan. Selain meraih prestasi di jalur kesenian, di tahun-tahun pertangahan berkuliah, saya mulai berpindah untuk meraih prestasi sesuai jurusan. Meraih gelar hakim terbaik di Asian Law Student Association, dan menjadi juara di antara kampus besar seperti UI, UGM, Unair dan kampus besar lainnya, ‘setidaktidak’nya saya sudah bisa membuktikan bahwa yang pernah orang-orang cibirkan terhadap Almamater tercinta ini hanyalah mitos. Mengibarkan bendara kampus dan memakai almamater di tengah orangorang yang dulunya memandang enteng menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Setelah itu, tenanglah saya untuk berkuliah, lalu menjadi alumni dengan masa 5 tahun 11 bulan. Selamat jalan kampus tercinta, Almamater adalah ibu kandung pengetahuan bagi setiap kita yang mengenyam pendidikan di kampus.
42
pini Bahasa Arab Bahasa Internasional Masa Kini
H.M.RUSYDI KHALID
}
Dosen Fakultas Adab dan Humaniora
Bahasa Arab sejak 18 Desember 1973 telah ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB sebgai salah satu bahasa resmi di forum PBB dan semua lembaga internasional yang bernaung di bawah PBB. Sebelum penetapan sebagai bahasa resmi, bahasa Arab secara bertahap diperkenankan dipergunakan dalam forum internasional, selain bahasa Inggeris, Perancis dan Cina. Pertama, pada 1960 UNESCO memutuskan penggunaan bahasa Arab pada konferensi-konferensi regional. Lalu pada 1966 UNESCO memperteguh penggunaan bahasa Arab melalui interpreter dari dan ke bahasa Arab dalam forum-forum UNESCO. Kemudian pada 1968 UNESCO menjadikan secara bertahap bahasa Arab sebagai bahasa operasionalnya. Selanjutnya pada September 1973 dipergunakan sebagai bahasa lisan pada forum-forum Majelis Umum PBB. Terakhir pada 2012 diterbitkan keputusan penetapan tanggal 18 Desember sebagai hari internasional bahasa Arab (al- yawm al‘alamiy li al-lughah al’Arabiyyah), World Arabic Language Day. Pada abad ini barulah bahasa Arab diakui sebagai bahasa Internasional oleh organisasi Internasional Perserikatan Bangsa- Bangsa. Dalam kenyataan bahasa Arab adalah salah satu bahasa tertua di dunia yang keberadaannya sudah melebihi 2000 tahun dan sebagai bahasa satu-satunya yang tetap utuh aksaranya, karakteristik bunyi, morfologi, sintaksis, semantik dan leksikalnya. Bahasa Arab masa kini bukanlah bahasa yang berbeda dengan bahasa Arab yang dipergunakan Kitab suci al-Quran dan kitab-kitab turats (warisan masa lalu) dalam sejarah, tafsir, hadis, fikhi dan ilmu-ilmu keislaman dan ilmu umum. Ini berbeda dengan bahasa Inggeris bahasa yang paling banyak digunakan di dunia
42
internasional. Bahasa Inggris sekarang berbeda dengan bahasa Inggris yang dipakai Sastrawan besar Inggris William Shakespeare (1564-1616). Bahasa Inggris yang dipergunakan sastrawan besar, penulis sandiwara dan puisi ini kurang dipahami bagi kebanyakan orang Inggris masa kini ,meskipun masanya belum terlalu jauh. Dalam sejarah bahasabahasa jarak 4 abad belum dipandang sebagai waktu yang lama. Kemudian bila ketika melihat pada sastrawan termasyhur sebelum Shakespeare yaitu Geoffrey Chaucer (1343-1400), mungkin sedikit sekali orang Inggris sekarang yang mengerti bahasanya dan dapat menghayati puisi-puisinya. Hal ini berbeda dengan bahasa Arab. Sekalipun kitab-kitab berbahasa Arab ditulis beberapa abad silam, bahasanya masih tetap bisa dipahami oleh generasi sekarang. Bahasa Arab tetap lestari, karena ia terikat dengan agama Islam yang kitab sucinya adalah al-Quran al- Karim. Bahasa Arab bukan sekedar bahasa persatuan bagi orangorang Arab yang tinggal di lebih 20 negara Arab di Timur Tengah. Bahasa Arab juga bahasa akidah dan ibadah bagi umat Islam sedunia. Bahasa ini menjadi istimewa dan unik karena al-Quran alKarim diwahyukan dalam bahasa Arab. Turunnya al-Quran ini sebagai peristiwa terbesar dalam sejarah kaum muslimin amat berpengaruh dalam mengokohkan bahasa Arab di hati umat Islam dan menjadikannya bahasa komunikasi diantara mereka. Bahasa Arab sebagai bahasa ibadah, dipergunakan dalam bacaan shalat dan doa-doa, dan dalam sebagian khutbah dan komunikasi sehari-hari. Al-Quran adalah suatu mukjizat yang mencegah dilupakannya bahasa Arab. Al-Quran turun dengan bahasa Arab yang jelas. Pemahaman dan
pini pengetahuan bahasa Arab sama pada semua orang yang diturunkan Al-Quran untuk mereka. Bahkan orang-orang yang masuk Islam secara berbondongbondong yang berasal dari bangsa yang tak berbahasa Arab, lambat laun melupakan bahasa pertama mereka setelah menganut Islam dan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa pemikiran dan komunikasi. Abul Fath Ibn Jinni mengemukakan perbedaan antara bahasa Arab dan bahasa non ‘Arab (‘Ajam ) dalam kalimat seperti ini “ Kami bertanya pada pakar-pakar bahasa Arab yang berasal ‘ajam (non Arab) yang sudah terbiasa dengan bahasa kaumnya sebelum berasimilasi dengan orang Arab, tentang keadaan dua bahasa ini. Ia tak menyamakannya bahkan hampir tak mau menerima pertanyaan tentang itu karena jauhnya perbedaan dan kelembutan bahasa Arab dalam pendapat dan perasaannya.” Dampak al-Quran yang mengherankan diantaranya orang dapat membaca al-Quran dengan lancar sesuai dengan kaidah bahasa Arab dan sifat-sifat hurufnya meskipun si pengaji ini dalam percakapannya sehari- hari tidak mengucapkan dengan benar hurup-hurup itu. Sebagai contoh bahwa seorang mufassir Abu Hayyan alAndalusi ( w.745 H.) membunyikan (q) mirip dengan (k) sesuai dialek penduduk Andalusia. Akan tetapi bila membaca al-Quran, ia mengucapkannya dengan fasih. Hal yang sama dapat kita amati pada para qari yang fasih membaca alQuran dan juga umumnya umat Islam yang pandai mengaji dari kalangan non Arab . Mereka dapat membaca al-Quran dengan fasih sesuai hukum-hukum tajwid, mengucapkan huruf sesuai makhrajnya dengan benar. Namun bila mereka diminta bercakap dalam bahasa Arab, banyak yang tak sanggup melakukannya. Penulis “ al-Lughah wa l-Adab, Mahmud Muhammad alThanahi, mengatakan :” Saya saksikan sendiri sewaktu saya menetap di Mekkah al-Mukarramah, banyak umat Islam non Arab yang menunaikan ibadah haji yang membaca al-Quran dengan mudah dan lancar. Tetapi bila saya minta mereka berbicara bahasa Arab yang sederhana
yang biasa dipergunakan , mereka tak sanggup. Padahal seandainya mereka itu tinggal di “ lingkungan Arab”, pastilah hapalan al-Quran dan bacaan mereka akan menolong mereka untuk mempelajari dan menguasai bahasa Arab.” Para pakar bahasa berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang amat tua. Namun batas kelamaan atau ketuaannya tak ada kesesuaian pendapat di kalangan mereka. Pakar perbandingan bahasa memperkirakan masa awal bahasa Arab adalah abad keempat sebelum hijrah. Namun hal ini dibantah oleh Abbas Mahmud al‘Aqqad yang meyakini bahwa sejarah bahasa Arab jauh sebelum itu. Sebab dengan membandingkannya dengan rumpun bahasa Semit yang lain, akan menunjukkan bahwa perkembangan bahasa Arab tak berlangsung hanya dalam beberapa generasi. Semestinya banyak generasi dan masa yang panjang yang dilewati sebelum perkembangan bahasa Arab mencapai karakteristik yang secara detail membedakan hukum-hukum I’rab, bentuk-bentuk derivatif, pola-pola jamak, mutsanna dan pola-pola jama katsrah dan jamak qillah sebagai pola suma’iy . Masa yang lama sekali mesti dibutuhkan untuk tersusunnya hurup-huruf jar, athaf dan hurup-hurup lain yang masuk pada susunan kalimat dengan makna yang berbeda-beda. Pandangan bahwa awal mula bahasa Arab adalah abad keempat sebelum hijrah, mungkin mengikuti pendapat Abu al-Abbas Ahmad bin Yahya Tsa’lab (w.291 H.) ketika menyebut sejumlah penyair awal masa Jahiliah, Muhalhil, Dzuaib bin Ka’b bin ‘Amru bin Tamim, Dhimrah l-Nahsyili, dan Adhbuth bin Quray al-Sa’di, dengan menyebutkan syair-syair mereka dan mengatakan bahwa jarak antara para penyair itu dengan Islam adalah 400 tahun. Syaikh Khalid al-Azhari (w.905 H.) menambah 100 tahun dengan melihat pada biografi salah seorang penyair klasik itu Adhbuth bin Quray al-Sa’di yang merupakan penyair jahili sebelum Islam sekitar 500 tahun. Nama-nama yang disebutkan Tsa’lab bukan hanya itu para penyair lama di
masa Jahiliyyah, ada penyair yang lebih lama yaitu al-Afwah l-Awdi yang disebut-sebut sezaman dengan Isa alMasih. Juga penyair Jadzimah al-Abrasy raja terakhir dinasti Qudhaah di Hirah. Secara rasional keberadaan para penyair Jahililiyah dan puisi-puisinya empat ratus atau limaratus tahun sebelum Islam tidaklah secara langsung mengisyaratkan awal mula bahasa Arab pada waktu tersebut. Permulaan bahasa Arab tentu lebih lama dari masa puisi-puisi jahili yang sudah terstruktur dengan baik. Meskipun demikian, bahasa Arab mulai tersebar luas setelah turunnya Al-Quran dalam bahasa ini. Turunnya (Nuzul) al-Quran adalah peristiwa terbesar dan terpenting dalam sejarah bahasa Arab yang menyebabkan bahasa Arab menyebar pada mereka yang masuk Islam dari berbagai bangsa dan negeri. Kemudian masa baru bahasa Arab dimulai dengan berimigrasinya kabilahkabilah Arab melalui peperangan penaklukan Islam keluar semenanjung Arabia. Selama puluhan tahun kabilahkabilah Arab Badwi melalui perang penaklukan ini membawa dialek-dialek mereka ke arah utara Palestina dan daerah Transoksania hingga gunung Tourus dan pegunungan Armenia. Lalu ke arah timur melalui Irak ke Iran, dan ke arah barat melalui semenanjung Sinai ke Mesir dan Afrika utara. Belum cukup 100 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW, daerah kekuasaan Islam membentang sampai lembah Pyrennia di Barat, dan pertengahan Asia di pesisir sungi Hindus di Timur. Penetrasi bahasa Arab ke daerah- daerah yang mempergunakan bahasa-bahasa lain, tidaklah berlangsung tanpa pengaruh dan perubahan. Bangsa-bangsa yang bernaung dibawah panji Islam mulai melupakan bahasa lamanya, lalu menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi bahasa percakapan untuk mengemukakan buah-buah pikiran dan menjelaskan sesuatu. Karena itu tidak boleh lagi dan tak dapat diterima pandangan yang membedakan antara orang-orang Arab dengan orang Mawali ( Arab campuran), atau antara orang Arab dengan orang Persia bila berkaitan dengan aktifitas
43
pini literasi dan pemikiran. Semuanya berbicara dalam satu bahasa, menulis dalam bahasa yang sama, bahasa Arab. Karena itu dianggap sebagai kejahilan bila seseorang menyebut Sibawaih alFarisi, orang Persia, atau Bukhari al-Farisi (orang Persia) dan sebagainya. Tiada lagi perbedaan antra Sibawaih yang aslinya keturunan Persia dan gurunya al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi yang keturunan Arab asli; dan tiada perbedaan antara Imam Bukhari penyusun kitab Shahih Bukhari yang lahir di Bukhara , negeri non Arab, dengan Imam Ahmad bin Hanbal al-Syaibani , penyusun kitab “ al-Musnad”, yang lahir di Baghdad, dan tiada perbedaan antara Abu Ali yang berasal dari Persia dengan muridnya Ibnu Jinni yang berasal dari rumi (Bizantium) Yunani . Bahkan tiada perbedaan antara muslim dan non muslim yang bahasa Arab adalah bahasa komunikasinya sehari hari. Penyair al-Akhthal yang nasrani termasuk penyair Arab masa silam yang disepakati para kritikus sebagai penyair paling ulung di masanya . Bahkan al-Akhthal yang Nasrani ini termasuk penyair alIhtijaj, yang syair- syairnya dijadikan hujjah , bukti, alasan oleh para mufassir dalam menafsirkan ayat al-Quran. Begitu pula para ulama nahwu dan linguis, ahli bahasa menjadikannya sebagai bukti pendukung kaidah-kaidah dan mazhab nahwu mereka. Bahasa Arab tetap bertahan sekalipun zaman terus berjalan dipergunakan oleh banyak penduduk di muka bumi ini. Mereka mencatat buah-buah pikiran dan perasaan mereka, membukukan berbagai macam ilmu pengetahuan, kebudayaan yang beragam dalam bahasa Arab. Selama perjalanan waktu yang panjang, silih berganti penguasa-penguasa dan negara di dunia Arab,ada yang runtuh, ada yang bangkit. Terjadi pergolakan, revolusi, reformasi,kebangkitan di dunia Arab dalam politik, pemerintahan dan otoritas, akan tetapi bahasanya tetat bahasa yang sama dengan yang lalu. Bahasa yang sempurna tak berkurang, mulia tidak hina, terjaga tidak rusak. Kemudian bahasa ini sebagaimana keadaan bahasa-bahasa lain mengalami sedikit perkembangan dalam bunyi dan semantiknya dan maraknya sebagian struktur kalimat pada suatu masa kemudian menghilang pada masa berikutnya. Keunikan bahasa Arab sekalipun
44
ada perkembangan dalam kosakatanya mengikuti perkembangan zaman dan era digital sekarang, dan perluasan makna kosa kata atau penciptaan neologi istilah baru ,namun bahasa ini tetap menggunakan huruf dan bunyi dan makna kosakata yang sama. Bahasa syair jahiliyah dibandingkan syair modern tiada banyak perbedaan dan tetap bisa dipahami sebagaimana bahasa al-Quran yang sudah lebih 15 abad masih tetap dipahami kecuali sejumlah maknanya yang dapat dirujuk pada kitab-kitab kamus bahasa Arab.. Bahasa Arab masa kini pola-pola tatabahasanya tetap mengikuti sama dengan pola-pola bahasa Arab lama yang disebut orang Barat sebagai bahasa Arab klasik. Huruf al mabani ( huruf hijaiyyah) bahasa Arab sekarang sama dengan huruf mabani di masa klasik dari alif ba ta tsa sampai ya. Huruf ma’ani nya, yakni huruf yang punya fungsi seperti kata depan – min, ila, ‘an, ‘ala, fiy juga tetap sama dengan bahasa Arab masa lalu. Polapola fi’l , verb tak mengalami perubahan sama dengan pola fi’l (abniyat al-af’al) di Arab klasik. Demikian pula bentuk dual (mutsanna), jama’ (plural) dengan tiga polanya jamak mudzakkar salim, jamak muannats salim dan jamak taksir , tanda- tanda mudzakkar dan muannats, pola mashdar, zharaf, dan pola -pola kata derivatif (musytaqqat) berupa ism al-fa’il, ism al-maf’ul, alshifat almusyabbahah, ism altafdhil, ism alhay-ah dan ism al-marrah, semuanya tak beda antara bahasa Arab lama dan bahasa Arab masa kini.. Kelestarian bahasa Arab ini diakui dalam bahasa yang indah oleh linguis Rusia, Jaroslav Stetkevich dalam bukunya “ The Modern Arabic Literary Language, Lexical and Stylistic Developments”: “Whether Arabic posssesses all those merits which are being so bountifully bestowed upon it by its zealous defenders is a matter of personal bias and to a certain degree even an academic topic. What remains certain is that, in a way it is a privileged language. It has lived for one millenium and a half essentially unchanged, usually gaining, never complettely losing. Venus like, it was born in a perfect state f beauty, and it has preserved that beauty in spite of all the hazards of history and all the corrosive forces of time. It is true that there was not always that Praxitelean limpidity of
line about it. Figuratively speaking it has known its Gothic, its Renaissance and its Baroque periods. It has known austerity, holy ecstasy and voluptuousness, bloom and decadence. It exuberated in times of splendor and persisted through times of adversity in a state of near-hibernation. But when it awoke again, it was the same language. The fact that Arabic long survived and still had the vitality to burgeon anew might be due to religious and social factors... “ Apakah bahasa Arab memiliki semua keistimewaan yang secara berlebihan diberikan kepadanya oleh para pembelanya yang fanatik , adalah satu masalah bias personal dan pada tingkatan tertentu adalah bahkan satu topik akademik. Yang pasti bagaimanapun juga ia adalah bahasa yang lestari. Bahasa Arab telah hidup lebih satu setengah millenium tanpa perubahan, selalu bersinar, tak pernah hilang sama sekali. Bagaika bintang Venus, ia lahir dalam keadaan sempurna kecantikannya. Ia mempertahankan kecantikannya sekalipun di tengah bahaya sejarah dan kekuatan waktu yang merusak. Benar, bahasa ini tidak selalu berada dalam masa kejernihan selama perjalanan hidupnya. Secara majazi, ia mengalami periode Gothiknya, periode Renesanse dan kemunduran...Ia berkembang pesat di masa kegemilangannya dan tetap bertahan di masa-masa kemalangannya dalam keadaan hampir hibernasi,( tidur panjang di musim dingin). Tetapi ketika ia terbangun kembali, ia adalah bahasa yang sama. Faktanya bahasa Arab hidup lama dan tetap memiliki vitalitas untuk berkembang kembali adalah karena faktor-faktor agama dan sosial ...” Keterkaitan erat bahasa Arab dengan al-Quran al-Karim inilah yang menyebabkan lestarinya bahasa Arab sebagaimana pernyataan al-Quran : inna nahnu nazzalna adzdzikra wa inna lahu laha fizhun ,Sesungguhnya Kami (Allah) yang menurunkan al-Quran dan Kami pasti melestarikannya”(S. Al-Hijr :9). Nabi SAW bersabda : Ahibbu al-‘Arab lianniy ‘arabiyy, wa al Qur an ‘arabiy, wa lughat ahliljannah ‘arabiy , Cintailah Arab karena saya orang Arab, dan alQuran berbahasa Arab dan bahasa Surga adalah bahasa Arab.
pini Kosmopolitanisme dan Kedaulatan Negara
MIFTAH FARID S.IP.,M.A
}
Dosen Hubungan Internasional UIN Alauddin
dianggap sebagai bentuk dominasi suatu Negara terhadap Negara lainnya. Karena dalam hal ini, beberapa institusi hanya didominasi oleh kelompok Negara maju. Beberapa hak istimewa yang dimiliki oleh Negara maju mermberikan gambaran diskriminasi terhadap Negara berkembang. Dengan kata lain, institusi internasional merupakan tangan panjang bagi Negara dominan untuk melakukan intervensi terhadap Negara lainnya. Sehingga, pemikiran kosmopolitanisme memandang hal tersebut sebagai bentuk ketimpangan yang dihasilkan oleh kedaulatan Negara yang bersifat absolut. Oleh karena itu, pemikiran kosmoplitanisme muncul dengan dasar keyakinan bahwa dengan adanya fenomena globalisasi akan membantu manusia untuk menjadi satu masyarakat dunia. Berlandaskan nilai moral yang bersifat universal, pemikiran kosmopolitanisme yakin bahwa masyarakat dunia dapat diatur oleh satu institusi dunia dengan menghapuskan konsep negara tersebut. Menurut Pogge, institusi kosmopolitanisme menawarkan peleburan terhadap kedaulatan yang bersifat vertical. Peleburan di sini dimaksudkan bahwa adanya institusi internasional yang dapat mengendalikan kedaulatan yang dimiliki negara. Peleburan kedaulatan yang bersifat vertical dengan beberapa alasan utama yakni peace/ keamanan, reducing opression, economic justice, and ecology. Dengan mendalilkan hak asasi manusia, kedaulatan yang vertical dapat dileburkan dengan menggunakan tiga pertimbangan yaitu desentralisasi, sentralisasi, dan menciptakan keseimbangan dari kedua factor tersebut. Pertama, decentralization bertujuan bahwa setiap individu memiliki hak dalam mempengaruhi kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Partisipasi individu lebih diperluas tanpa dibatasi dan didominasi oleh kedaulatan negara yang bersifat absolut. Desentralisasi di sini bertujuan untuk melakukan pergeseran kedaulatan negara yang bersifat absolut kepada institusi dunia yang beralandasakan nilai-nilai kosmopolitanisme. Kemudian kedua adalah sentralisasi kelompok pembentukan kebijakan harus berasal dari
Konsep kedaulatan Negara saat ini mulai melebur seiring dengan munculnya fenomena globalisasi. Fenomena globalisasi telah melunturkan kedaulatan yang bersifat absolut yang dimiliki negara. Karena fenomena globalisasi pada faktanya mampu mengintegrasikan masyarakat dunia ke dalam satu nilai yang mereka pahami bersama sebagai nilai universal. Pemikiran kosmopilitanisme mulai muncul sebagai kritik dengan posisi negara dan kedaulatannya yang menghambat kebebasan individu. Kedaulatan yang bersifat absolut memberikan dominasi yang sangat kuat terhadap Negara. Negara kemudian dapat dikatakan atau diartikan dalam dua pandangan yaitu sebagai institusi dan sebagai organisasi. Dapat dikatakan sebagai institusi dikarenakan memiliki dominasi atas apa yang berada di dalamnya. Sedangkan dalam pandangan organisasi di sini dapat diartikan sebagai organisasi yang dihasilkan dari delegasi komunitas politik. Delegasi yang berasal dari komunitas politik ini kemudian digerakkan dan dikontrol oleh individu yang berkuasa dalam wilayah tersebut. Yang dimana hanya orang yang memiliki kekuasaan dalam membetuk kebijakan yang diuntungkan. Institusi internasional yang dibentuk oleh perwakilan dari Negara-negara,
individu-individu yang merasakan langsung efek dari kebijakan tersebut. Faktor yang ketiga adalah membentuk keseimbangan dalam kesempatan untuk menentukan suatu kebijakan. Kebebasan individu pada dasarnya berasal dari fondasi hukum yang diterapkan sesuai dengan kehidupan individu yang diinginkan dalam suatu institusi. Sehingga suatu institusi berfungsi untuk menerapkan suatu hukum dengan tujuan mengatur hak dan kewajiban setiap masyarakat di dalamnya. Negara dalam hal ini dianggap sebagai suatu institusi yang kurang mampu menaungi dan melayani masyarakat yang ada di dalamnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam institusi Negara. Dalam hal ini, peran dan kebijakan dari negara sangat rawan terhadap kepentingan kelompok tertentu yang memiliki dominasi penuh atas negara. Bukan suatu hal aneh jika peran negara dan kedaulatannya mulai dipertanyakan dalam mencipatakan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, peran Negara dalam menerapkan hukum yang bersifat mengikat masih sangat relevan. Fondasi hukum yang diciptakan dalam institusi internasional dianggap bersifat kurang mengikat. Sehingga, ketika hukum dalam mengatur hak dan kewajiban masyarakat dunia akan sulit dalam penerapannya. Meskipun, dalam beberapa aspek seperti hak asasi manusia saat ini mampu mendorong beberapa masyarakat di berbagai wilayah untuk sepakat dengan norma universal tersebut. Pemikiran kosmopolitanisme menjadi perdebatan yang sampai saat ini masih dikembangkan untuk membentuk masyarakat dunia. Keyakinan terhadap norma universal menjadi batu loncatan bagi pemikiran ini dalam mengubah tatanan konsep kedaulatan negara yang ada saat ini. Tetapi, pembentukan suatu institusi dunia dengan mengenyampingkan kepentingan-kepentingan pribadi untuk kepentingan umum menjadi hal yang sulit terwujud. Karena setiap individu diyakini memiliki kepentingan-kepentingan pribadinya masing-masing. Melibatkan kaum minoritas dalam pembentukan kebijakan bukan suatu jaminan dalam mencipatakan keseimbangan dan kesejahteraan yang diinginkan.
45
pini Melawat ke Barat; Dari Benturan Peradaban Menuju Dialog antar Peradaban
SYAMSUL ARIF GALIB
Dosen Studi Agama-Agama UIN Alauddin, Co-Founder Mahabbah
}
Institute for Peace and Goodness (MIPG)
Januari tahun 2013, sebuah buku berjudul; Berguru ke Kiai Bule; Serba Serbi Kehidupan Santri di Barat diterbitkan oleh Noura Books, salah satu lini penerbitan Mizan. Buku itu bercerita tentang bagaimana kehidupan mahasiswamahasiswa Muslim Indonesia yang sedang melanjutkan tradisi kesantriannya (baca; melanjutkan studi) di Barat dalam hal ini Amerika, Belanda, Australia dan juga Prancis. Dalam kata pengantarnya, Sumanto Al-Qurtuby menyebutkan bahwa seringkali ada tuduhan-tuduhan dari kelompok Muslim Konservatif Fundamentalis yang menganggap bahwa seorang Muslim yang sekolah di Barat telah “menggadaikan imannya,” menjadi kafir-murtad, hingga antek orientalis Kristen-Yahudi guna menggerogoti Islam dari dalam. Padahal, menurut Al-Qurtuby, para santri yang sedang nyantri di Barat ini meskipun mereka tinggal di kota-kota metropolitan Barat namun hal itu tidak lantas membuat mereka larut dalam arus kebudayaan baru di mana mereka berada. Mereka mampu memilah mana tradisi kebudayaan yang dianggap baik dan mana yang tidak. Alihalih mencampakkan tradisi pesantren atau tradisi NU, mereka justru memelihara tradisi-tradisi pesantren tersebut serta identitas kesantriannya seperti tahlilan, dzibaan, tadarusan, bahkan mereka tetap konsisten dengan sarungannya (vii-xxi). Beberapa tahun sebelumnya, tepat di tahun 2005 sebuah buku dengan judul yang sedikit kontroversial diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar, Jakarta. Judulnya, Ada Pemurtadan di IAIN. Ditulis oleh Hartono Ahmad Jaiz. Di saat banyak orang menganggap IAIN (sekarang UIN) sebagai tempat menuntut ilmu ke Islaman pada jenjang universitas. Hartono justru berpandangan berbeda. Dalam bukunya, Hartono menyebutkan bahwa telah terjadi upaya pensekuleran di IAIN. Bukan itu saja, disebutkan pula bahwa kurikulum perguruan tinggi Islam tidak Islami lagi karena diambil dari hasil eksperimen dan
“Budaya dan Peradaban tidak seharusnya diwakili oleh para politisi, tetapi oleh para filsuf, ilmuwan dan intelektual. ” Sayyed Mohammad Khatami
46
juga rancangan para orientalis Barat yang menurutnya memiliki misi penjajahan, kristenisasi, serta westernisasi (h.21). Hartono juga mengkritik Mukti Ali dengan program pengiriman dosen-dosen IAIN untuk belajar ke negara-negara Barat. Tempat yang menurut Hartono adalah “tempat orang kafir yang jelas-jelas anti Islam.” Jika pada buku pertama, Sumanto Al Qurtuby dan kawan-kawannya justru terlihat enjoy melanjutkan studinya di negeri Barat dan tidak melihat Barat dan Islam sebagai dua buah peradaban yang harus selalu dipertentangkan. Namun tidak bagi Ahmad Jaiz Hartono. Hartono menjadi representasi kelompok Muslim yang tampaknya melihat Barat dengan sangat negatif sehingga melabelinya sebagai “tempat orang kafir yang anti Islam.” Barat diposisikan sebagai kelompok anti Islam yang memiliki niat untuk menghancurkan Islam. Sehingga apapan yang dilakukan Barat terhadap Islam, meskipun terlihat positif, namun sesungguhnya adalah upaya Barat untuk menghancurkan Islam. Termasuk menghancurkan Islam dari dalam. Bagi kelompok ini, belajar Islam ke Barat, justru hanya akan menghancurkan Islam dari dalam. Diskursus tentang Islam dan Barat sepertinya tidak pernah habis-habisnya dibahas. Islam dan Barat selalu dilihat sebagai dua entitas peradaban yang berbeda dan memiliki kecendrungan untuk saling berbenturan. Isu Islam dan Barat sesungguhnya telah lama muncul dan terus menerus direproduksi. Para akademisi dan juga tokoh agama berlombalomba mengemukakan pandangan mereka terkait hubungan Islam dan Barat. Salah satunya adalah Samuel Huntington. Di masa hidupnya, Huntington adalah seorang Professor Politik di Universitas Harvard. Pandangan Huntington tersebut dikenal dengan Teori Benturan Peradaban atau yang dikenal dengan Clash of Civilization. Dalam bukunya, The Clash of Civilization and the Remarking of the New World
pini Order, Huntington secara apik membagi peradaban dunia menjadi tujuh hingga delapan peradaban besar yakni; Sinic, Jepang, Hindu, Islam, Ortodoks, Amerika Latin, Barat serta Afrika. Yang menjadikan pemaparan Huntington menarik karena dalam pemaparannya Huntington meyakini bahwa agama menjadi ciri khas sebuah peradaban. Untuk itu, Huntignton lalu mengutip pandangan Christoper Dawson bahwa agama-agama bessar adalah dasar dari peradaban yang tersisa (1996, 45-47). Samuel Huntington lalu memprediksi bahwa kedepannya konflik yang terjadi di masa depan adalah konflik antar peradaban. Pasca berakhirnya perang dingin, budaya memiliki kekuatan untuk memecah dan menyatukan. Masyarakat boleh saja berbeda secara ideologi namun dapat disatukan oleh kebudayaan (Huntingtom: 1993: 25). Terkait relasi antar peradaban Islam dan Barat, Huntington meyakini bahwa pemicu konflik yang terjadi antara peradaban Barat dan peradaban Islam disebabkan oleh karena peradaban Islam adalah sebuah peradaban yang penduduknya yakin akan superioritas budaya mereka dan terobsesi akan inferioritas kekuatan mereka. Sebaliknya, Barat adalah sebuah peradaban yang penduduknya meyakini universalitas budaya mereka dan percaya bahwa mereka superior serta memiliki kewajiban untuk menyebarkan budaya mereka ke seluruh dunia (Huntington, 1996: 217-218). Munculnya sikap anti Barat di kalangan ummat Islam sesungguhnya merupakan konsekwensi dari Kebangkitan Islam serta reaksi atas Pembaratan Ummat Islam (Westoxification of Muslim Societes). Muslim melihat budaya Barat sebagai sesuatu yang materialistis, korup, tidak bermartabat dan tidak bermoral. Barat dianggap sebagai “Godless West� atau Masyarakat Barat yang kafir (Huntington, 1996: 213-2015). Tidak heran jika kemudian muncul antipati dan ketidaksukaan atas pengiriman mahasiswa Muslim untuk belajar di Barat, karena hal itu akan dianggap sebagai bagian dari Westoxification of Muslim Societies atau Pembaratan Ummat Islam. Pandangan Huntington seakan mendapatkan pembenaran melalui peristiwa terror 11 September yang menyebabkan jatuhnya korban hingga 3000 jiwa di Amerika Serikat. Apalagi para pelaku tersebut adalah orang-orang Muslim
atau setidaknya memiliki identitas sebagsai Muslim. Terlepas apakah peristiwa tersebut murni dilandasi oleh alasan agama, politik atau konspirasi kelompok tertentu, banyak orang telah terkanjur melihat kasus tersebut sebagai sebuah perlawanan Islam terhadap dunia Barat. Di dunia Islam sendiri, kebencian terhadap Barat bahkan sering dimaknai sangat ekstrem sebagai bentuk perlawanan terhadap thagut dan bagian dari perintah agama. “Kita menyembah Allah dengan jalan membenci Amerika,� Begitu ujar Tareq Himi, seorang Islamis asal Mesir. Ungkapan Tareq Hilmi tersebut seakan ingin memberikan penegasan bahwa perlawanan terhadap Barat adalah bagian dari perintah agama. Belum lagi konflik Timur Tengah yang seringkali melibatkan Barat sebagai bagian dari konflik tersebut. Serangan Barat terhadap Timur Tengah juga sering dimaknai sebagai serangan Barat terhadap Islam. Sebahagian dari kita pun mungkin memiliki asumsi yang sama dengan Huntington. Namun berdiri pada posisi meyakini bahwa Barat dan Muslim adalah dua peradaban yang berbeda dan akan saling terus berbenturan, sesungguhnya tidak memberikan pengaruh positif apapun terhadap relasi antar dua peradaban ini. Apalagi jika kita ikut terjebak dan mempercayai bahwa setiap Muslim yang belajar ke Barat pastilah akan menjadi antek Barat dan akan kembali untuk menghancurkan Islam. Alih-alih bertahan dengan gagasan Huntington, ada gagasan yang lebih menarik yang pernah diutarakan oleh Sayyed Mohammad Khatami, mantan Presiden Iran, sebagai respon atas pandangan Samuel Huntington terkait Benturan Peradaban. Dibanding harus melihat perbedaan peradaban sebagai sebuah masalah, Khatami justru mengharapkan adanya Dialog antar Peradaban demi membangun hubungan baik antar peradaban tersebut. Gagasan tentang Dialogue among Civilizations (Dialog antar peradaban) dikemukakan oleh Mantan Presiden Iran, Mohammad Khatami, suatu ketika dalam sidang PBB di tahun 1999 sebagai bentuk kontra atas pandangan Clash of Civilization yang dipopulerkan oleh Samuel Huntignton. Mohammad Khatami justru mengajak seluruh negara dan ummat manusia berjuang demi terciptanya dialog antar peradaban. Bahwa Islam dan Barat dapat duduk bersama dan mulai mendialogkan di mana letak kedua
peradaban ini dapat bekerjasama untuk perdamaian. Gagasan ini menarik karena membuka ruang besar agar Muslim dan Barat dapat bekerjasama untuk kepentingan yang lebih baik. Oleh sebab itu, keberangkatan mahasiswa Muslim untuk belajar ke Barat jangan dianggap sebagai hal yang negatif. Kehadiran mereka penting dalam membangun dialog antar peradaban. Kehadiran mahasiswa Muslim Indonesia di Barat misalnya, selain memberikan pengalaman kepada mereka atas kehidupan masyarat Barat juga sebagai sebuah upaya memperkenalkan Islam kepada masyarakat Barat. Di Indonesia sendiri, selain program beasiswa, upaya membangun dialog Islam dan Barat tersebut terlihat melalui program yang telah dilakukan oleh beberapa negara. Pemerintah Inggris misalnya membentuk Indonesia-UK Islamic Advisory Group. Begitupula dengan Australia yang memiliki program pertukaram pemuda Muslim di Indonesia. Program itu bernama, The Australia-Indonesia Young Muslim Leaders Exchange Program (MEP). Pemerintah Amerika juga memiliki program Study of U.S. Institute on Religious Pluralism in United States atau biasa disingkat SUSI. Program ini dilakukan dengan mengirimkan beberapa mahasiswa Indonesia selama beberapa mingggu di Amerika guna mempelajari bagaimana kehidupan beragama dan pluralisme yang terjadi di Amerika. Hal yang sama dilakukan pemerintah Jerman melalui Goethe Institute yang memiliki program Life of Muslim in Germany. Program ini memungkinkan aktivis Muslim di Indonesia untuk melihat kehidupan Muslim di Jerman dari dekat. Pada akhirnya, sebagai masyarakat global yang hidup pada satu Bumi yang sama. Perjumpaan dengan peradaban yang berbeda adalah kepastian. Perjumpaan demi perjumpaan akan semakin sering kita temukan dengan kemajuan dunia teknologi yang kita rasakan selama ini. Alih-Alih bertikai dan mengglorifikasi masing-masing peradaban sebagai peradaban terbaik, akan lebih baik jika kita berdialog dan melakukan kerjasama antar peradaban. Hal yang paling penting, adalah bekerjasama agar bumi yang kita tempati ini menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi manusia dengan segala perbedaan keyakinannya. Sebuah dunia tanpa perang, tanpa kebencian.
47
Selamat Kepada Wisudawan Wisudawati Angkatan 84 Periode September 2019 Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D,
www.uin-alauddin.ac.id