Ikhtiar membangun Kampus Peradaban | Majalah Universum Edisi April 2019

Page 1

universum M a j a l a h

E d i s i

A p r i l

2 0 1 9

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Ikhtiar membangun Kampus Peradaban www.uin-alauddin.ac.id www.uin-alauddin.ac.id


MEJA REDAKSI PENANGGUNGJAWAB Prof. Dr. H. Musafir, M.Si PEMIMPIN REDAKSI Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Drs. Alwan Suban, M.Ag REDAKTUR Drs. Fatahuddin, M.M Dr. H. Barsihannor, M.Ag Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag PENYUNTING/EDITOR Ismi Sabariah, S.A.B., M.Adm. SDA H. Salman Ahmad, S.Ag,. M.Pd.I Rahmawati Haruna, SS., M.Si REPORTER Asrullah Andriani Muh. Aswan STAF REDAKSI Najamuddin, S.Ag Dian Prima Putera

Terima Kasih Sejak tahun 2005 lalu, status Kelembagaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar diubah menjadi (UIN) Universitas Islam Negeri Alauddinn Alauddin Makassar. Keputusan itu berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia No 57 tahun 2005 tertanggal 10 Oktober 2005 yang ditandai dengan peresmian penandatanganan prasasti oleh Presiden RI Bapak DR H Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Desember 2005 di Makassar. Sejak perubahan status itu, beberapa rektor yang telah memimpin UIN adalah: Prof. DR. H. Azhar Arsyad, MA, Rektor, (2002 – 2011)., Prof. Dr. H. A. Qadir Gasing HT.,M.S, (2011 – 2015) dan Prof. Dr.Musafir Pababbari, M.Si, Rektor, 2015 sampai sekarang. Ketiga rektor yang telah memimpin UIN Alauddin Makassar, telah menorehkan berbagai prestasi yang mengantar kemajuan UINAlauddin Makassar. Kini dalam waktu yang tidak lama lagi, Prof Dr Musafir Pababbari pun akan menyelesaikan masa tugasnya. Pimpinan berganti dan inovasipun terus bergerak. Perubahan dan kemajuan, bukanlah tindakan tunggal, melainkan transmisi sekumpulan elemen. Artinya semakin banyak elemen budaya yang dihasilkan oleh para penemu sebelumnya maka akan semakin besar pula serangkaian

discovery dan inventions yang terjadi. Misalnya penemuan tentang kaca, akan membuat serangkaian penemuan baru misalnya lensa, perhiasan, botol, bola lampu dan lain-lain. Berbagai macam inovasi telah dibuat oleh pimpinan-pimpinan universitas sebelumnnya. Lalu dilanjutkan oleh Prof Musafir Pababbari. Kini masa bakti beliau akan berakhir. Berbagai prestasi yang telah diraih dan inovasi yang sedang berjalan saat ini, menjadi tanggung jawab bagi pimpinan universitas yang akan datang untuk melanjutkannya. Al muhaafazatu alal qadiymis shalih, wal akhzu biljadiydil aslah, adalah sebuah adagium yang penting terus digunakan dalam melakukan sebuah proses perubahan menuju yang terbaik. Mewakili seluruh Civitas Akademika dan para pegawai UIN Alauddin Makassar, UNIVERSUM menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M. Si yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya demi kemajuan UIN Alauddin Makassar selama ini. Teriring do’a semoga seluruh pikiran, upaya dan gerak yang bapak lakukan selama ini, dinilai amal jariah oleh Allah untuk mendapatkan pahala di sisinya. Wassalam.

FOTOGRAFER Ibrahim DESAIN DAN LAYOUT Asrullah

Kru Majalah Universum UIN Alauddin Makassar

02 universum M a ja la h


DAFTAR ISI

12 DOSEN FST Raih Start Up Terbaik

18

Dr Wasilah Sahabuddin Terbitkan Jurnal Internasional Terindex Scopus

36 40

Milad ke-3 Prodi Kedokteran Hadirkan Dokter Terawan Agus Putranto

UIN ALAUDDIN AKAN TERIMA 5415 MABA

universum 03 M a j a l a h


LAPORAN UTAMA

Pimpinan UIN Alauddin Makassar, dari sebelah kiri Prof. Dr. Mardan, M.Ag. Wakil Rektor Bidang Akademik Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. H.Lomba Sultan, M.A. Wakil Rektor Bidang. Administrasi. Umum dan Perencanaan Keuangan, Prof. Dr.Musafir, M.Si Rektor, Prof. Siti Aisyah, M.A.,Ph.D. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof Hamdan Juhannis MA PhD Wakil Rektor Bidang Kerjasama.

04 universum M a ja la h


LAPORAN UTAMA

IKHTIAR MEMBANGUN KAMPUS PERADABAN Universum – Masa Jabatan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir MSi bersama jajarannya, sebentar lagi akan berakhir. Lebih dari genap Empat tahun mereka telah mengabdi untuk Universitas yang mempunyai julukan Kampus Peradaban tersebut. Terlepas dari suka atau tidak, sejumlah prestasi telah ditorehkan. Kiprah UIN Alauddin Makassar sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) memiliki peran yang sangat strategis di tengah-tengah masyarakat. Peran strategis tersebut tertuang dalam tiga idiom besar, yaitu teaching universities (universitas pengajaran), research universities (universitas riset) dan bastion of civilization (benteng peradaban). Ketiga ungkapan tersebut merupakan penjabaran semangat tridarma perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Salah satu legasi yang digagas oleh Musafir, adalah logo baru UIN Alauddin Makassar. Sejak dilantik pada 2015 lalu, Rektor UIN Alauddin telah me-launching logo baru pada peringatan Milad Emas 50 dari hasil sayembara yang dilakukan oleh Panitia yang diketuai oleh Prof. Dr. Sabri Samin MA yang juga Ketua Lembaga Penjaminan Mutu. Dari 124 logo yang masuk dari seluruh Indonesia dinilai dan diseleksi menjadi 10 logo terbaik lalu kemudian diseleksi oleh tim ahli desain menjadi satu logo terpilih. Logo UIN yang terbaru itu, memuat 4 dasar-dasar filosofi yaitu, Al-qur’an dan hadis sebagai kajian sumber spirit integrasi keilmuan, agama sains dan teknologi-kearifan lokal dan futuralistik keagungan peradaban Islam (Islamic Majesty Civilization). Selain itu, prestasi membanggakan

bagi kemajuan kampus juga telah ditorehkan, dalam masa kepemimpinan Musafir, yakni diperolehnya Predikat akreditasi A bagi UIN Alauddin Makassar. Hal itu ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melalui keputusan No. 466/SK/BAN-PT/ Akred/PT/XII/2018 yang dikeluarkan pada 20 Desember 2018. Predikat akreditasi A ini tentu saja sangat bermanfaat bagi alumni dan intitusi. Saat ditanyai masalah ini, musafir menyatakan “Alhamdulillah Akreditasi institusi sudah A, ini harus dijaga mulai dari akreditasi prodi hingga institusi kalau tidak saya kecewa berat,” ujar, Rektor UIN Alauddin, Prof Musafir saat ditemui di Ruang Kerjanya, Lantai III Gedung Rektorat, Selasa (09/04/2019). Namun untuk menjaga akreditasi tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama bagi Rektor terpilih nantinya. Dikarenakan meraih akreditasi A sangat susah dan membuat tantangan ke depan semakin berat, apalagi kriteria Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) sekarang sudah menjadi sembilan dan akan bertambah lagi,” tuturnya. Terkait pendirian dua fakultas baru, yakni Fakultas Kedokteran serta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), Prof Musafir mengungkakan bahwa terkendala regulasi. “Keinginan saya selama empat

universum 05 M a j a l a h


LAPORAN UTAMA

tahun ini sudah harus berdiri dua Fakultas baru, tetapi kami terkendala regulasi, sudah beberapa kali berjuang di Jakarta bertemu dengan Menpan RI, namun belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan,” bebernya. Senada dengan hal itu, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) Prof Sultan Lomba berharap agar Akreditasi yang telah dicapai di masa kepemimpinannya dipertahankan. “Mudah mudahan di kepemimpinan berikutnya bisa mempertahankan akreditasi A, kalau itu tidak bisa maka innalilahi wa innailahi rojiun. Ini pernah terjadi pada saat saya menjadi Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, saat itu hanya 1 yang berpredikat B semuanya A. Begitu saya terganti akreditasi A turun menjadi B,” paparnya saat ditemui Reporter majalah Universum di Hotel Power Point By Sheraton Makassar, Jumat (29/03/2019). Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu UIN Alauddin Makassar, Isriani Ismail membeberkan bahwa Universitas yang telah teakreditasi A harus segera memenuhi target keseluruhan prodi 50% juga agar mendapatkan akreditasi A. “Karena tahun berikutnya akan turun

tim surveylance yang akan mengevaluasi akreditasi sesuai aturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor 02 Tahun 2017,” ungkapnya. Isriani Ismail menambahkan bahwa hingga saat ini dari 64 prodi sementara 9 yang terakreditasi A. Kami sedang mengupayakan prodi untuk mendapatkan akreditasi A secepatnya,” ujarnya. Bidang Akademik Salah satu indikator utama kemajuan sebuah universitas adalah kemajuan di bidang akademik. Bidang akademik telah menjadi urat nadi universitas dan barometer kekuatan kampus. Sepanjang tahun 2018, dalam bidang ini telah melahirkan 14 jurnal terakreditasi nasional. Prestasi ini tidak lepas dari tim pendampingan jurnal yang telah dibentuk sejak 2017. Selain itu, pada tahun yang sama dosen UIN Alauddin telah melahirkan 735 publikasi ilmiah yang mendapatkan pengakuan nasional maupun iternasional, dan 336 diantaranya, sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Hal tersebut berarti karya tenaga pengajar UIN Alauddin telah diakui. Bahkan, hasil penelitian mereka sudah dipublikasi secara online disitasi sebanyak 2820 sitasi. Untuk

Rektor UIN Alauddin Makassar menyerahkan berkas visitasi kepada Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) di Gedung Rektorat UIN Alauddin.

06

Quraisy Mathar KEPALA PERPUSTAKAAN UIN ALAUDDIN

Setiap Rektor bekerja dengan style yang berbeda. Sebagai prajurit, saya tentu tidak dalam kapasitas untuk menilai kinerja beliau. Saya hanya akan menilik sedikit style Prof. Musafir dalam perspektif sederhana saya. Prof. Musafir adalah tipikal Rektor dgn style yang lebih “dingin”. Beliau tak pernah terlihat marah dengan mimik tegang, dan tak juga kita akan menemukan intonasi tinggi dari beliau. Prof. Musafir termasuk kategori tokoh yang tahan terhadap tekanan. Saya teringat sebuah persoalan yang bersumber dari unit saya di Pepustakaan. Prof. Musafir tidak secara langsung mengambil sikap dan justru memberi saya ruang berpikir sejenak sebelum Beliau menanyakan hal tersebut. Padahal sejatinya, saya tahu betul, bahwa persoalan tersebut sebetulnya sudah beliau ketahui sejak awal. Lalu kami berdiskusi, dan selanjutnya beliau merespon dan membantu saya dengan mengklarifikasi ke publik melalui berbagai media tentang persoalan tersebut. Saya juga sudah dua kali melayangkan surat pengunduran diri sebagai pejabat, dengan dua alasan yang berbeda. Namun Prof. Musafir tetap saja membalas dengan style “dinginnya” sebelum menjawab seluruh surat permohonan tersebut, dan hasilnya adalah saya tetap menjabat sebagai prajurit sampai akhir periode kepemimpinan beliau. Semua tokoh tentu punya style berbeda, namun buat saya “dinginnya” Prof. Musafir adalah sebuah keunikan dan sangat berkesan buat saya.


LAPORAN UTAMA

Muhammad Kurniadi Asmi MAHASISWA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

Prof. Dr. Phil Kamaruddin Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, didampingi Pimpinan UIN Alauddin Makassar menggunting pita sebagai simbol peresmian gedung Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) UIN Alauddin pada awal Tahun 2018 lalu.

mendukung hal tersebut, UIN Alauddin melakukan seminar internasional sebanyak 75 kali. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka membentuk jejaring internasional dengan dunia luar. Dalam sistem pembelajaran, UIN Alauddin telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mengefektifkan sistem pembelajaran online, dengan mengadakan e-learning kepada 715 dosen. Pelatihan ini sebagai respon terhadap perkembangan teknologi pembelajaran yang setiap saat mengalami kemajuan. “Selain itu, untuk meningkatkan strategi pengembangan pembaruan pembelajaran, kita telah menerbitkan modul STILes sebanyak 555 buah,” ucap Rektor UIN Alauddin Makassar. UIN Alauddin juga telah menjadi Ketua Panitia SPAN-UMPTKIN se Indonesia pada 2018 dan 2019. Hal ini membuat kampus tersebut menjadi barometer PTKIN yang dilirik masyarakat. Melalui LP2M, UIN Alauddin membina 42 desa dan meningkatkan 32 desa sebagai mitra yang tersebar di 9 kabupaten di Sulawesi Selatan. Sementara, LPM membangun ekspansi dengan berbagai organisasi seperti BNNP

(Badan Nasional Narkotika Provinsi) Sulsel dalam melakukan penyuluhan bebas narkoba dan pembentukan komunitas bersih narkoba. Terlepas dari prestasi yang ditorehkan, Rektor UIN Alauddin mengatakan, masih banyak program di bidang akademik belum terlaksana, seperti pemberdayaan ketua jurusan atau prodi. Menurutnya, banyak mahasiswa mengeluh karena belum mendapatkan pelayanan maksimal dari dosen penasehat akademik. Guru besar dibidang sosiologi agama itu berpesan agar kepemimpinan selanjutnya harus membenahi kurikulum yang responsif terhadap perkembangan zaman serta permasalahan lainnya seperti keluhan keluhan mahasiswa dibidang akademik. “Kurikulum akan datang harus sesuai dengan zamannya,” harapnya. Bidang Infrastruktur Untuk mendukung proses akademik di Kampus, maka ketersediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai menjadi sebuah keharusan. Dalam kepemimpinan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir, penataan lapangan upacara

waktu itu saya mengikuti lomba tingkat Asia dan berhasil membawa kampus ini menjadi peringkat terbaik, yang membuat saya terharu adalah respon pimpinan UIN Alauddin yang sangat mengapresiasi prestasi mahasiswa. Mulai dari tingkat Jurusan sampai Rektor, mereka memberikan dukungan moral dan moril yang membuat saya bangga menjadi salah satu mahasiswa dari Almamater tercinta ini. Saya melihat bahwa dukungan moral memang sangat dibutuhkan oleh seluruh mahasiswa dari berbagai kegiatan dan prestasi mereka. Dukungan moral itu seperti api emosional yang membakar semangat dan menyala menerangi pemikiran serta sikap mahasiswa. Semoga tetap dipertahankan dukungan moral itu untuk seluruh mahasiswa tanpa pengkategorian tertentu, karena setiap mahasiswa mempunyai caranya sendiri dalam mengaktualisasikan kecintaannya terhadap Almamater. Arise From Almamater - The Shade of Society.

07


LAPORAN UTAMA

Junaedi KETUA DEMA UIN ALAUDDIN

Kurang lebih empat tahun lamanya Prof Musafir memimpin Kampus Peradaban. Dibawah kepemimpin bersama kabinetnya, UIN Alauddin Makassar banyak mengalami perubahan dan peningkatan mulai dari banyaknya pembangunan gedung hingga peningkatan akreditasi Kampus menjadi A. Namun, peningkatan fasilitas lembaga kemahasiswaan masih memerlukan perhatian yang lebih. Tak hanya itu, kepemimpinan ini juga banyak menuai prestasi tetapi pemimpin selanjutnya masih banyak PR pembenahan. Saya menyarankan untuk meningkatkan prestasi dan memberi ruang demokratis seluas luasnya untuk mahasiswa. Jangan jadi pemimpin anti kritik kami mengkritik untuk suatu kemajuan yang lebih baik. Ketua Dema U

08

dan taman di Depan Gedung Rektorat menjadi pemandangan yang indah ketika memasuki kampus tersebut. Tak hanya itu, melalui dana SBSN, UIN Alauddin berhasil menambah dua gedung berlantai empat yang diperuntukkan bagi Dosen dan Guru Besar. Seluruhnya difasilitasi dengan meja, kursi, internet dan pendingin ruangan. Selain itu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) kini telah memiliki gedung baru dan aula menghabiskan biaya sebanyak Rp 25 Miliar dengan fasilitas yang memadai dan tiga gedung terpadu untuk perkuliahan mahasiswa sangat membantu masyarakat kampus untuk berkuliah dengan nyaman. Dibawah naungan Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas), Ismi Sabariah Kampus kini telah dilengkapi dengan penyediaan fasilitas hotline, premium call (1500 363) kerjasama PT Telkom Witel. Hingga saat ini PR besar kepemimpinan tersebut adalah dua gedung mangkrak yakni, rumah sakit pendidikan dan pascasarjana. Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dibangun mulai tahun 2012 lalu dan mangkrak sejak awal tahun 2015 sudah mendapatkan anggaran dari kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rektor Bidang AUPK, Prof Lomba Sultan menjelaskan bahwa dari delapan PTKIN se-Indonesia terdapat gedung mangkrak dengan jumlah anggaran Rp 350 Miliar, eks IAIN Alauddin berhasil mendapat sebanyak Rp 126 Miliar. Anggaran tersebut diperuntukkan melanjutkan gedung rumah sakit pendidkan. “Jadi gedung itu mangkrak sebelum saya, dan tiga tahun tidak ada anggarannya. Alhamdulillah tahun ini melalui kementerian PUPR mendapatkan anggaran sebanyak Rp.126 Miliar,” ungkapnya. Menanggapi hal itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir Pababbari mengapresiasi kinerja bidang AUPK. Menurutnya, Bidang AUPK sudah mencapai taget. “Infrastruktur kita sudah maju. Dulu mahasiswa sering mengeluh terbatasnya ruagan kuliah sekarang sudah berlebih, kemudian dosen yang selama ini tidak mempunyai ruangan sudah jadi, bukan hanya itu, RSP juga mendapatkan

anggaran,” bebernya. Prof Musafir menyadari bahwa wajah kampus empat tahun lalu sangat kumuh, kini sudah banyak perubahan seperti lapangan upacara serta taman-taman kampus. Ia juga berharap agar UIN Alaudin bisa masuk tiga besar PTKIN. Dari segi SDM, para doktor terutama gelongan 4B segera untuk mempersiapkan menjadi Guru Besar. “Karena salah satu kemajuan Kampus dilihat dari guru besarnya,” kata Eks Dekan Ushuluddin, Filsafat, dan Politik (FUFP) itu. Bidang Kemahasiswaan Di awal kepemimpinan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof St Aisyah Kara MA PhD memiliki roadmap yang jelas dalam hal pembinaan mahasiswa, sehingga melahirkan puluhan prestasi akademik dan non akdemik secara regional, nasional maupun internasional. Hal itu di ungkapkan Prof Aisyah Kara saat ditemui diruang kerjanya, Lantai III Gedung Rektorat pada Rabu 27 Maret 2019 lalu. Ia mengatakan bahwa prestasi tersebut mendulang peningkatan akreditasi insitusi UIN Alauddin Makassar. Prof Aisyah Kara telah banyak melakukan inovasi demi kemajuan kampus, salah satunya yakni beasiswa Rektor UIN Alauddin dengan persyaratan mahasiswa unggul dalam bahasa Arab atau Inggris. Tujuan dari beasiswa ini untuk membina bibit unggul mengikuti seleksi program stara dua (S2) baik dalam maupun luar negeri yang dipersiapkan melalui LPDP serta Australia award dan aminef. “Namun, inovasi itu belum berjalan secara sempurna, penyebabnya antara lain adalah terkait dengan ketersediaan anggaran yang tidak memadai, ditambah lagi belum optimalnya kerjasama antarlini” ucapnya. Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir Pababbari juga mengapresiasi bidang kemahasiswaan karena demonstrasi dan bentrokan mahasiswa sudah berkurang. “Semenjak periode kami demo-demo mahasiswa sudah berkurang, walaupun masih ada tapi dibandingkan dengan periode sebelumnya itu jauh lebih sedikit. Kemudian prestasi akademik mahasiswa luar biasa baik dalam maupun luar


LAPORAN UTAMA

Tari massal menandai pembukaan Pekan Olahraga, Riset, dan Ornamen Seni Perguruan Tinggi Islam Negeri Indonesia Se-Indonesia Timur (Poros Intim) 2018 lalu.

negeri,” katanya. “Jadi selama kepemimpinan saya selama empat tahun, secara kualitatif teman-teman sudah merasakan kepuasan terhadap itu dan secara kuantitatif kita bisa melihat secara kasat mata apa- apa saja perubahan yang sudah dilakukan,” tambahnya. Berbagai prestasi yang dimaksud, ditorehkan oleh beberapa mahasiswa yang berhasil dihimpun oleh Reporter majalah Universum seperti, Nurul wahdania dari jurusan pengembangan wilayah dan kota (PWK) yang meraih juara 2 tingkat nasioanal, lomba karya tulis ilmiah heritage city yang dilaksanakan oleh Universitas Indonesia judul karyanya Konsep Pengelolaan Kawasan Kota Tua Tosora Kabupaten Wajo Berbasis Halal Tourism. Mahasiswa jurusan yang sama Nurul Amaliah, Alif Dary Utomo dan Muhammad Syahril berhasil mengharumkan nama UIN Alauddin Makassar di pentas nasional dengan menjadi juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah di Universitas Diponigoro. Tak hanya itu, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Mutmainnah Sari berhasil menjadi juara 1 dalam lomba Essay dalam acara Andalas Scientific Fair 2017 lalu di Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat.

Begitu pula Azmil Ihsan, Nurwulan Sari, keduanya dari Prodi Keperawatan berhasil menjadi juara 2 dalam nursing debate competition 2017 di Universitas Airlangga, Suarabaya. Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Hasrullah berhasil menjadi presenter terbaik dan termuda dalam acara International Conference on Nusantara yang diadakan oleh Universitas Indonesia, Depok. Begitupula Muhsimannur dari Fakultas yang sama berhasil menjadi juara 1 Tahfidhul Qur’an 30 Juz tingkat nasional yang diadakan di Solo. Selain itu, salah seorang mahasiswa Moh Waldi B Rukman berhasil menjuarai berbagai lomba seperti juara 2 lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional Transformasi Koperasiku yang diadakan oleh Universitas Sebelas Maret, Surakarta, juara 1 Nasional lomba Wirausaha Digital kategori Jago Promosi yang diadakan oleh PT Tapp Digital Nusantara. Belum lagi, mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Syamsul Maarif yang mewakili Indonesia sebagai salah satu peserta Annual Global Learning Event Empower Youth for Works di Addis Ababa, Ethopia pada november 2018. Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan

Ahmad Nur Ansari KETUA SEMA UIN ALAUDDIN

Seluruh prestasi yang telah diraih UIN Alauddin Makassar dapat ditingkatkan atau paling tidak dipertahankan seperti Akreditasi A dan menempati posisi kedua Universitas terbaik di Sul-Sel versi UniRank. Kemudian hal-hal yang perlu dibenahi menurut hemat saya dan ini sering kali dikeluhkan oleh teman-teman mahasiswa terkait fasilitas kampus dan terwujudnya demokratisasi di dalam kampus dalam artian ruang-ruang untuk berbicara dan menyatakan pendapat itu dibuka seluas-luasnya.

09


LAPORAN UTAMA Ilmu Kesehatan (FKIK), Sr Nurul Fadhilah terpilih untuk mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul ORIME (Healthy Meal Flakes Ready to Eat from Oryza Glabberima and Ipomoea Batatas) dalam ajang kompetesi Seoul Internasional Invention Fair (SIIF) di Coex, Seoul, Korea Selatan pada desember 2018. Dibidang olahraga mahasiswa UIN Alauddin berhasil menyabet berbagai medali dalam acara UNM Cup. Dalam rangka milad ke 53 2018 lalu, UIN menjadi tuan rumah Pekan Olahraga, Riset dan Ornamen Seni PTKIN se-Indonesia Timur (POROS INTIM 2018). Kegiatan ini diikuti 14 PTKIN dan UIN Alauddin berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 15 medali emas, 13 perak, dan 6 perunggu. Dalam bidang olahraga, mahasiswa mampu mengukir sejarah mengharumkan nama UIN Alauddin Makassar di pentaspentas nasional. Tim taekwondo berhasil menjadi juara umum 2 tingkat nasional kejuaraan POLTEK CUP 2017 se Indonesia. Begitupula, tim Futsal berhasil menjadi juara di berbagai event nasional seperti PIONIR Aceh dan POMNAS SulSel. Peningkatan kualitas dalam bidang tersebut tergambar juga dalam jumlah mahasiswa UIN Alauddin yang mengalami peningkatan kuantitas setiap tahunnya. Berdasarkan data akademik per november 2018, jumlah mahasiswa sebanyak 23.320 orang. Pendaftar dan peminat UIN Alauddin Makassar 2018 mencapai 102.458 orang. Hal ini berdampak pada prestasi mahasiswa dibidang akademik, olahraga dan seni. Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Alauddin terus memacu diri untuk melakukan penguatan jejaring sebagai prasyarat menjadi universitas yang kompetitif. Penguatan kerjasama terus dilakukan dengan institusi dimana UIN merasa perlu menimba banyak nilai-nilai kebaruan. UIN Alauddin secara konsisten memperkuat jaringan dengan Perguruan Tinggi dibawah Kementerian Agama seperti, UIN Raden Fatah Palembang dan UIN Banten dengan berbagi produk ilmiah unggulan. UIN Alauddin juga berusaha menjadi lokomotif bagi pengembangan kerjasama

10

antara PTKIN di Indonesia Timur. Dengan peran ini, UIN Alauddin membagi peta jalan kerjasama ke 13 PTKIN di Indonesia Timur, misalnya mengajak PTKIN Indonesia Timur bekerjasama dengan lembaga di bawah naungan pemerintah Australia, Australian Volunteers (AVI) yang menyediakan layanan relawan dalam berbagai bidang keilmuan, sesuai dengan kebutuhan PT bersangkutan. UIN Alauddin juga terus meluangkan kerjasama dengan perguruan tinggi di bawah Kemenristek Dikti, baik Negeri maupun Swasta. Tak hanya itu, kemitraan dengan lembaga pemerintah, swasta, dan dunia usaha yang bukan hanya bisa menjadi tempat kuliah lapangan mahasiswa, tetapi juga sebagai tempat pengabdian ketika telah menyelesaikan studi. UIN bahkan bekerjasama dengan semua perusahaan bank konvensional dan syariah yaitu, BNI, BRI, bank syariah mandiri dan bank muamalat. Hal ini menunjukkan perguruan tinggi agama memberi support bagi pengembangan perbankan syariah, terutama karena memiliki fakultas tersendiri untuk penguatan kajian ekonomi syariah. Kerjasama dalam negeri seperti Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) menjadi tuan rumah forum dekan kedokteran se Indonesia tersukses yang pernah ada. Kerjasama luar negeri seperti penandatangan kerjasama dengan Saudi Electric University untuk standarisasi internasional untuk nilai tes Bahasa Arab, UIN Alauddin menjadi bagian dari jajaran perguruan tinggi di Indonesia. Selain Saudi Arabia, Jepang juga dijadikan sebagai kiblat kerjasama, menghasilkan adanya kursus Bahasa Jepang untuk 20 perawat, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat yang akan dikirim ke Jepang. Selanjutnya, Lembaga Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) di Korea menjadikan UIN Alauddin sebagai Peace University di Indonesia. Salah seorang dosen, Dr Barsihannor telah ditunjuk sebagai peace educator dunia dan berkesempatan berbicara di depan puluhan kepala Negara dalam konferensi tahunannya di Seoul. Eropa tentu menjadi dambaan kerjasama bagi kemajuan tradisi keilmuan. Maastricht University di Belanda menghadirkan dua dosen tetap prodi

Fahrul Iras KETUA UKM LIMA WASHILAH

Prof Musafir sebagai nahkoda kampus yang memiliki tujuan sebagai Pusat Pencerahan dan Transformasi Ipteks Berbasis Peradaban Islam telah mengantar civitas kepada kelayakan yang disertai dengan perubahan status akreditasi institusi dari B menjadi A patut diapreaiasi, walaupun masih meninggalkan pekerjaan seperti target diawal terpilihnya untuk melakukan perubahan logo universitas pada tahun 2015 silam. hingga menjelang akhir kepemimpinannya, nyatanya masih bisa kita saksikan logo lama universitas yang terpajang di beberapa tempat. Belum lagi Perkara akademik, yang akan menyisakan beberapa pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan seperti peningkatan akreditasi setiap jurusan.


LAPORAN UTAMA

Prof. Dr. Phil Kamaruddin Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, didampingi Pimpinan UIN Alauddin Makassar meninjau perkembangan Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar yang terletak di Kampus I UIN Alauddin Makassar.

Kedokteran Dr Bert dan Dr Tjay membuka jalan untuk melakukan transfer keilmuan dimana mastrict menjadi salah satu rujukan dunia dalam pengembangan ilmu kedokteran. Kerjasama ini pula memberi ruang untuk mendirikan Breast Screening Center dengan penjajakan kerjasama dengan Philips yang memproduksi alat kedokteran canggih. Kerjasama dengan BUMN seperti PLN, hotel terbesar di Makassar, Claro dan assosiasi alumni yang prestisius, Persatuan Alumni Jepang dan Australia. Hasil kerjasama PLN Sulselbar telah memberikan beasiswa sebesar Rp.100 juta. Kerjasama membawa dampak bagi pentingnya pendirian pusat studi dan kajian tertentu pada program studi seperti hadirnya Pusat Studi Asean di UIN atas kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri. Di Kedokteran dengan menginisiasi medical engeneering. Pembukaan prodi baru misalnya, di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK)

dibuka prodi Manajemen Haji dan Umrah untuk melaksanakan pelatihan sertifikasi pembimbingan haji yang mendatangkan peserta dari 10 provinsi di Tanah Air. Rektor juga mengapresiasi salah seorang Dosen UIN, Quraish Mathar dan executive produser yang menghadirkan karya seni film “Melawan Takdir� yang sempat menghiasi bioskop tanah air dan menjadi perbincangan umum di tengah masyarakat. Senin (12/11/2018) Internasional office bekerjasama dengan Cambridge university, Inggris melalui Cambridge English Assesment Center dan Pusat Bahasa UIN Alauddin Makassar sebagai penyelenggara resmi test TOEFL ITP. Bekerjasama dengan Universitas Ibnu Saud dengan menyelenggarakan temu budaya di UIN Alauddin dengan berbagai lomba tahfidz, tafsir, dan cerdas cermat Al-Qur’an. Delegasi UIN telah mengikuti konferensi perdamaian dunia yang diikuti kurang lebih 150 negara, sebagai hasil

kerjasama antara Heavenly World Culture Restoration of Light (HWPL) dengan UIN Alauddin dengan Peace Building Institute. UIN juga melebarkan sayap kerjasama dengan negeri peradaban Persia. Dalam kunjungan ke Iran seperti Qom, Teheran dan Kurdistan. Di Qom, berdiskusi tentang pengembangan Islam rahmatan lil alamin dengan beberapa ayatullah, pemimpin hauza, sejenis pesantren di Indonesia dan menjalin kerjasama dengan International Institute of Islamic Studies. Di Teheran, menuju ke Universitas Teheran dan bekerjasama dalam pengembangan studi ilmu ushuluddin dan penerjemahan karyakarya akademik antara dua universitas. Serta, menandatangani kerjasama dengan universitas Edalat dalam joint research program. Di kurdistan, provinsi yang dihuni 80 persen sunni dilakukan penandatanganan kerjasama dengan universitas kudistan. Kedua universitas sangat tertarik untuk kerjasama di bidang pengembangan ekonomi Islam. UIN juga mendirikan pusat yang bisa menjadi wadah kerjasama internasional. Tahun ini, UIN bergabung dengan 36 Universitas di Indonesia, mendirikan Pusat Studi Asean kerjasama dengan kementerian luar negeri dengan program pengembangan kurikulum kesehatan dengan 10 negara asean dan penelitian multi center di 10 negara tersebut. Pengembangan kerjasama terus digalakkan dalam upaya untuk mempertahankan brand UIN Alauddin sebagai universitas yang memiliki keunggulan kemitraan universitas masyarakat. Alauddin center for community development (Acced) UIN bekerja dengan LP2M yang bekerjasama dengan program Kompak yang didanai oleh pemerintah Australia telah menyelesaikan program universitas membangun desa di dua desa pilot, Kecamatan Parangloe, Gowa. Rektor UIN Alauddin menutup dengan kata bahwa capaian UIN Alauddin ini semoga menjadi stimulus untuk lebih meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang. *Penulis: Andriyani & Aswan

11


LAPORAN UTAMA

Ibrahim dan Zulkarnaim Mahsyur

Raih Start Up Terbaik Universum - Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar Firmansyah Ibrahim dan Zulkarnaim Mahsyur mempresentasikan Aplikasi bernama Darah Kita, di Kota Jakarta. Mereka berhasil lolos menjadi 6 Start Up terbaik pada ajang Thinkubator Start Up Competition yang digelar oleh Grab. Untuk meraih predikat ini, mereka menghabiskan lima hari di Bandung untuk mentoring lalu terpilih ratusan dari seluruh nusantara hingga dibentuk menjadi 6 besar. “Terdapat 1969 diseleksi di Jakarta, 500 tim lolos seleksi online dan terpilihlah 6 finalis dari 150 tim,” papar pria kelahiran 18 Desember 1989. Darah Kita merupakan media yang berbentuk aplikasi bagi orang yang ingin mendonorkan darah dan orang yang membutuhkan darah. Didalam aplikasi tersebut terdapat fitur chatting yang mengecek ketersediaan darah di Kota Makassar dan Palopo. Salah seorang Dosen FST Firmansyah mengatakan bahwa melalui aplikasi itu juga, dapat diketahui stok darah di PMI dan Rumah sakit melalui aplikasi tersebut. “Anda dapat mengunggah aplikasi tersebut melalui playstore,” ucap Dosen SI dan TI di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin itu. Tak hanya mereka berdua yang juga bertindak sebagai founder dan CEO namun, ada Ahyar Muawwal juga sebagai

12


LAPORAN UTAMA

Ibrahim dan Zulkarnaim Mahsyur Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin saat mempresentasikan aplikasi buatannya pada Thinkubator Start Up Competition yang digelar oleh Grab di Jakarta.

penggagas ide tersebut sekaligus dewan penasehat. Firmansyah bercerita awalnya ada ajakan dari Ahyar untuk bekerjasama membuat aplikasi yang berorientasi non profit dan bekal untuk akhirat. Model bisnis tersebut tidak berorientasi bisnis karena darah tidak bisa dijual. Namun kami memikirkan pengembangan model bisnis yang cocok melalui aplikasi tersebut. Kami merasa peluang bisnis dan investasi pada start up kami sangat luas,” tutur Lulusan Sarjana STIMIK Dipanegara. Ia mengaku membangun start up tentu tidak hanya sekadar stagnan disitu saja, namun pengembangannya kata Firman nantinya akan mempunyai model bisnis seperti market place untuk alat dan obat kesehatan serta terdapat calon pengantar transportasi online. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan akses terhadap darah, alat dan obat kesehatan serta mengantar calon pendonor darah ke tempat yang membutuhkan yang pembayarannya akan dibebankan kepada yang membutuhkan.

Ia merasa perlu periklanan yang luas dan besar agar bisa merata tak hanya kota Makassar dan Palopo saja, namun bisa berkembang. Memiliki latar belakang pendidikan Teknik Informasi dan Ilmu Komputer, tak heran mereka bertiga mempunyai visi misi yang sama. “Semua bisa membantu sesama dan dilipat gandakan pahalanya. Jika dikerjakan dengan orientasi ibadah dan ikhlas,” ucap lulusan magister Ilmu Komputer di Institut Pertanian Bogor (IPB). Aplikasi tersebut sudah dibuat sejak November 2017. Pada 2019 ini dapat mengikuti kompetisi di Thinkubator yang dilaksanakan oleh Grab. Sebelumnya, mereka telah menjadi alumni program young pada 2018 oleh Bank Indonesia. Lebih lanjut, Orientasi dalam ajang tersebut adalah sosial impact. “Sehingga memang sangat relevan dengan aplikasi yang kami buat,” kata Firman. Dari kompetisi ini, mereka mendapatkan 250 juta per tim untuk alat dan 200 juta untuk pengembangan. *Penulis: Andriyani

13


LAPORAN UTAMA

Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 60 UIN Alauddin Makassar tahun 2019 mengikuti pembekalan di Auditorium Kampus II UIN, Samata-Gowa. Selasa (12/02/2019)

Capai 3038 Peserta, KKN Angkatan 60 Pecahkan Rekor Universum – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 60 UIN Alauddin Makassar tahun 2019, pecahkan rekor peserta terbanyak dari tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Kepala Biro Administasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama, yang juga Ketua Panitia KKN Angkatan 60 Dr Hj Yuspiani, saat memberikan sambutan di Auditorium Kampus II UIN, Samata-Gowa. Selasa (12/02/2019). “KKN kali ini pecahkan Rekor peserta terbanyak. Hal tersebut terbukti dari delapan fakultas yang ada di UIN Alauddin yang mendaftar mencapai 3.038,” ungkapnya. Senada dengan itu, Sekertaris Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) Muhammad Suhufi, saat dikonfirmasi, mengatakan peserta KKN angkatan ini memang terbanyak sepanjang masa. “Mahasiswa kali ini sangat antusias mengikuti KKN. Sebelumnya, kuota yang disediakan hanya 2100 namun kuota melebihi hingga mencapai 3038,” tuturnya. Terkait isu jumlah pembagian kuota setiap fakultas, Suhufi menegaskan tidak ada penentuan jatah proporsional dari

14

masing-masing fakultas. Menurutnya, peserta yang telah mendaftar sudah tercover by system. Menanggapi hal itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof Dr Mardan MAg menegaskan, tidak boleh ada pembatasan jumlah kuota dengan alasan anggaran. Menurutnya, Mahasiswa sudah bayar UKT. “Tidak ada alasan tidak ada dana untuk penambahan kuota. Sebab mahasiswa yang akan ber-KKN sudah tersistem dalam Uang Kuliah Tunggal –Bukti Kuliah Tunggal (UKT-BKT),” ujarnya. DIhadiri Kepala BNN Sulsel Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Sulawesi Selatan Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Drs Idris Kadir, hadir pada pembekalan KKN Angkatan 60 Pada kesempatan tersebut, Brigjen Pol Drs Idris Kadir menyampaikan bahwa Indonesia sedang menghadapi tiga bahaya global. “Bahaya global yang sedang dihadapi Indonesia yaitu korupsi, paham radikalisme yang menyebabkan banyak teman-teman kita terjerat terorisme dan penyalahgunaan narkoba,” paparnya.

Namun, Idris menyayangkan persoalan narkotika yang hingga kini belum menjadi perhatian di Indonesia. Pasalnya, pada debat perdana calon Presiden dan Wakil Presiden kemarin, tidak memasukkan isu terkait narkotika. “Padahal narkoba adalah permasalahan yang rumit, hasil penelitian menyebutkan tidak ada lagi desa yang bersih dari narkoba. Penggunanya mulai dari anak-anak sampai tua-tua keladi,” ungkapnya. Dulu Indonesia sebagai negara transit, telah berkembang jadi konsumen kemudian menjadi produsen narkotika. Idris menambahkan bahwa Provinsi Sul-Sel berada di posisi ketujuh pengguna narkotika Nasional untuk tahun 2018. “Diharapkan peran seluruh elemen bangsa dalam penanggulangan narkoba, melalui komitmen diri, regulasi anti narkoba, konsolidasi kekuatan, lingkungan bersih, deteksi dini dan penegakan hukum,” pungkasnya. Rektor UIN Alauddin: Jaga Nama Biak Kampus Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir berpesan kepada peserta KKN Angkatan 60, agar menjaga nama baik kampus. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 60 UIN Alauddin Makassar. Guru Besar Bidang Sosiologi Agama ini mengingatkan, agar peserta KKN yang akan mengabdi ke desa agar menunjukkan kapasitas keilmuan masing-masing. Bukan hanya itu, eks Dekan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik ini mengatakan kepada mahasiswa agar selalu berinovasi dalam membagun masyarakat Desa di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Sumbangkan pemikiran anda bersamasama dari berbagai disiplin ilmu untuk mendorong mereka hidup mandiri serta jaga nama baik institusi kita dengan dedikasi dan prestasi kerja yang tinggi, sehingga masyarakat merasakan manfaat KKN,” ucapnya. Peserta KKN UIN Alauddin telah disebar ke 12 Kabupaten 30 Kecamatan dan 320 Desa di Provinsi Sulawesi Selatan. Seperti Maros, Barru, Pinrang, Luwu, Luwu Utara, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Bone, Gowa dan Soppeng. *Penulis: Andriyani & Muh. Aswan


LAPORAN UTAMA

Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

UIN Alauddin, Universitas Terbaik Kedua

di Sulsel Versi UniRank Universum - UniRank dulunya bernama 4 International Colleges & Universities (4ICU) salah satu lembaga pemeringkatan terbaik di dunia menempatkan UIN Alauddin Makassar sebagai Universitas terbaik kedua di Sulawesi Selatan. UIN Alauddin Makassar hanya diungguli oleh Universitas Hasanuddin (Unhas) yang menduduki peringkat pertama. Sementara posisi ketiga diraih oleh Universitas Negeri Makassar (UNM). Pada tingkat Nasional, UniRank menempatkan UIN Alauddin Makassar berada pada peringkat ke-62 dari 552, sedangkan pada tingkat dunia UIN Alauddin berada pada urutan 3806 dari 13.600 Perguruan Tinggi. Capaian ini mendapatkan apresiasi dari kalangan civitas UIN Alauddin Makassar, salah satunya dari Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja sama (AAKK) Dr Yuspiani MPd. Ia berharap capaian ini bisa menjadi spirit seluruh civitas akademika untuk

1. UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 3. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 4. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 5. UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 6. UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 7. UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 8. UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 9. UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS MAKASSAR 10. UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR

meningkatkan mutu pendidikan lebih baik lagi. Sementara itu, Ketua Senat Mahasiswa (Sema) UIN Alauddin Makassar Ahmad Nur Ansari merasa bersyukur dan bangga dengan UIN Alauddin yang berada di peringkat dua

Universitas terbaik di Sul-Sel. Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik ini menambahkan, tugas kita sebagai mahasiswa tentunya menjaga nama baik almamater dan menunjukkan prestasi mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Mahasiswa harus mampu membuktikan bahwa memang UIN Alauddin Makassar pantas menduduki peringkat kedua Universitas terbaik di Sul-Sel,� ungkapnya saat dihubungi via whatsapp beberapa hari lalu. Tidak seperti pemeringkatan lembagalembaga yang lain yang mengedepankan kualitas akademik, UniRank secara unik memberikan penilaian berdasarkan popularitas situs website dari masingmasing universitas dengan berdasarkan pada algoritma dari lima web metrics berbeda. Dari empat search engine yang independen, yakni Moz Domain Authority, Alexa Global Rank, SimilarWeb Global Rank, Majestic Referring Domains, dan Majestic Trust Flow. UniRank hadir untuk membantu para calon mahasiswa nasional maupun internasional untuk mengetahui tingkat popularitas universitas di suatu Negara. *Penulis: Asrullah

15


WAWANCARA maka fungsi senat hanya sekadar simbolik saja, tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan Rektor. Sehingga, tidak lagi secara kuantitatif tetapi lebih kepada pembobotan kualitatif sesuai PMA tersebut. Itulah sebabnya sekarang banyak yang bisa menjadi calon Rektor. Sistem sekarang ini adalah penjaringan dari bawah melalui Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor (P2BCR).

Prof Rasyid Masri Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Alauddin 2019

Transisi Pemilihan Rektor UIN Alauddin Universum - Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Alauddin Makassar tahun 2019-2023 telah mengeluarkan pengumuman melalui surat bernomor B.03/PP-BCR/UIN-AM/ III/2019 dan diketahui oleh Rektor UIN Alauddin Makassar. Hingga saat ini, panitia yang dinahkodai oleh Prof Rasyid Masri Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi telah menjaring beberapa nama. Dengan adanya regulasi baru yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 68 Tahun 2015, seperti apa pemilihan Rektor tahun 2019 ini? Berikut wawancaranya.

16

Bagaimana proses pemilihan Rektor UIN Alauddin Makassar 2019? Pemilihan Rektor UIN Alauddin Makassar 2019 ini baru kita uji coba PMA Nomor 68 Tahun 2015. Sistemnya berbeda dari pemilihan sebelumnya berbeda 360 derajat. Jika dulu senat yang mandiri dan berdaulat menentukan siapa yang menjadi Rektor dan diselesaikan di tingkat rapat senat universitas oleh guru besar maka, siapapun yang terpilih secara kuantitatif secara otomatis dinyatakan sebagai Rektor terpilih. Kemudian hasil tersebut dikirimkan ke Kemenag. Sementara dengan adanya PMA tersebut

Bagaimana tanggapan bapak tentang Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 68 Tahun 2015? Peraturan ini lebih rumit, disamping prosesnya yang panjang juga akhir dari segalanya adalah otoritas di tangan menteri. Jadi secara akademik, kewenangan ada di Menteri Agama melalui proses tersebut. Tanggal 24 itu kami menyetor ke Rektor dengan waktu yang tidak ditentukan untuk diserahkan kepada ketua senat dan mengundang anggotanya serta, delegasi setiap Fakultas dan diberikan waktu 1221 hari dengan wajib bersidang untuk memberikan skor pada bakal calon Rektor tersebut. Setelah diberi skor secara kualitatif secara simbolik diserahkan kepada Rektor dan Rektor akan mengantar ke Kementrian. Dari Kementerian membuat tim 7 (tujuh) yang terdiri dari birokrasi, akademisi, dan para mantan Rektor yang mempunyai kualifikasi keilmuan. Ketujuh orang inilah yang akan bersidang dan memanggil kesembilan orang itu untuk presentasi tim komisi yang dibentuk oleh menteri maka dihasilkanlah 3 orang. 3 nama inilah yang masuk ke meja menteri lalu menteri agamalah yang akan menetapkan Rektor terpilih. Menurut bapak, Kriteria Rektor yang cocok untuk UIN Alauddin seperti apa? Menjadi Rektor UIN Alauddin haruslah berani. Berani mengambil keputusan, mengeksekusi kebijakan, menjalankan visi misi yang dibuat. Banyak yang mengutarakan visi misi namun tidak mampu untuk menjalankan. Tak hanya itu, wajib kita mendapatkan Rektor yang visioner yang memiliki pemikiran jauh kedepan. Sebelum dia duduk menjadi Rektor, ia sudah mempunyai gambaran untuk membawa kemana UIN Alauddin da harus mewujudkannya. Kemudian mampu membuat jejaring ke pihak luar untuk memperoleh anggaran untuk mendukung


WAWANCARA

CALON REKTOR UIN ALAUDDIN 2019 Prof Dr Mardan MAg, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Prof St Aisyah Kara MA PhD, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof Hamdan Juhannis PhD, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Darussalam Syamsuddin, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Prof Halifah, Eks Dekan FST Prof Ghalib, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Prof Saleh Tajuddin, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Prof Dr A Bustani Ilyas. Eks Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dan Eks Ketua STAIN Sorong

pembangunan fisik atau infrastruktur dan mampu mensejahterahkan pegawai dan dosen. Tak kalah penting, ia juga harus memiliki jiwa kompetisi untuk menghadirkan perubahan besar. Dia juga harus sering keluar negeri untuk melihat kampus yang benar-benar modern dan maju bukan hanya maju secara akademik dengan prestasi dan riset yang maju tetapi keindahan kampus juga sangat penting karena pandangan pertama ketika memasuki kampus. UIN Alauddin ini sangat kotor dan tidak layak serta tidak memenuhi standar. Dari lingkungan, penataan, taman tidak karuan, sembraut dan tidak ada keindahan. Usai penutupan, berapa orang yang

telah mendaftarkan diri menjadi bakal calon Rektor UIN Alauddin Makassar? Hasil penjaringan ini, kami mendapatkan 9 orang mulai dari Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Prof Dr Mardan MAg, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof St Aisyah Kara MA PhD, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Hamdan Juhannis PhD, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Prof Darussalam Syamsuddin, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg, Eks Dekan FST Prof Halifah, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Prof Ghalib, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Prof Saleh Tajuddin, Eks Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dan Eks Ketua STAIN Sorong Prof Dr A Bustani Ilyas. Setelah pendaftaran tersebut, apa agenda selanjutnya dari panitia penjaringan bakal calon Rektor UIN Alauddin Makassar dan sejauh mana tugas dari panitia penjaringan? Kita akan verifikasi dan tanggal 24 kita akan menyerahkan ke Rektor maka, berakhirlah tugas kami. Kami menetapkan 14 hari mulai tanggal 1 hingga 15 April untuk pendaftaran hingga hari terkahir terjaringlah 9 nama dan pada Kamis (18/04/2019) kami akan rapat untuk verifikasi berkas untuk mengecek apakah mereka sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh panitia berdasarkan PMA tersebut atau ada yang gugur berkas. Namun kami memberi kesempatan hingga Senin (22/04/2019) untuk perbaikan berkas jika sampai pukul 16.00 tidak menyetor kelengkapan berkas maka, gugur. Jadi sangat bijaksana pemilihan Rektor sekarang karena panitia memberikan tolerasi waktu yang panjang. Bagaimana proses penjaringan calon Rektor dari senat Universitas untuk menentukan nama yang akan dikirimkan ke Kementerian Agama (Kemenag)? Senat Universitas hanya memberikan penilaian secara kualitatif saja, seperti sangat baik, baik, dan kurang baik. Tidak ada skor 3 besar jadi kesembilan nama itu dikirim semua jadi senat formalitas saja hanya memberikan penilaian secara kualitatif dan tidak menjatuhkan, menggugurkan ibaratnya numpang lewat.

Hasilnya diserahkan ke Rektor dan Rektor yang mengirim ke Kemenag. Penyaringan 3 nama itu tidak dilakukan oleh Universitas namun melalui tim dari Kemenag. Kapan pengumuman hasil Rektor terpilih UIN Alauddin dari Kemenag? Biasanya tidak lewat dari tanggal 9 Juli karena akhir dari SK Rektor adalah 9 Juli sehingga ketika lewat akan ada Pengganti Jabatan Sementara (PJS) lagi. Itu akan merepotkan maka, sebelum atau pas tanggal 9 Juli telah dilakukan pelantikan Rektor Baru. Adanya pernyataan Prof Mahfud MD terkait pemilihan Rektor di UIN Alauddin, apa tanggapan bapak? Itu hanya wacana saja yang terjadi di ILC kemarin, bukan hanya sekadar fenomena namun kejadiannya adalah fakta. Andi Faisal Bakti terpilih oleh senat Universitas setelah dia terpilih maka, aklamasi dan didukung oleh seluruh senat kemudian hasil ini dibawa ke Kemenag tetapi pihak Kemenag menyatakan hal tersebut tidak quorum atau tidak representatif kemudian itulah yang dijadikan alasan sehingga tidak dilantik. Ia mengajukan gugatan ke pengadilan tinggi di Jakarta ditemani oleh Mahfud MD sebagai konsultan hukum dan itu dimenangkan. Tetapi walaupun ia menang, tidak juga dilantik. Menurut pak Mahfud bisa dilantik berdasarkan informasi dari Faisal Bakti jika ia membayar sejumlah uang. Setelah Andi Faisal Bakti tidak kunjung dilantik oleh Menteri Agama maka terjadilah pemilihan kembali, kemudian terpilihlah melalui senat Universitas karena belum menggunakan PMA tersebut adalah Prof Musafir. Akhirnya, Prof Musafir dilantik karena mendapatkan lebih banyak suara dibanding saingannya. Jadi itulah efek dari PMA nomor 68 Tahun 2015 ini tidak ada lagi kreatifitas dari tim UIN Alauddin karena mereka malas untuk mendiskusikan dan malas berkompetisi. Daftar saja semua, karena ujung-ujungnya ditentukan di Kemenag. Tidak ada lagi semangat berprestasi yang memiliki karya besar karena siapa yang disukai pak Menteri itulah yang dilantik. Sekarang semua serba abstrak dan menduga-duga siapa yang akan menjadi Rektor terpilih. *Penulis : Andriyani

17


WAWANCARA

Dr. Wasilah Sahabuddin, ST, MT

Terbitkan Jurnal Internasional Terindex Scopus Universum - Dr. Wasilah Sahabuddin, ST, MT menjadi dosen pertama UIN Alauddin Makassar yang berhasil mempublikasikan jurnal ilmiah terindeks oleh Scopus (https://www.mdpi.com/20755309/9/2/42/htm). Scopus adalah basis data sitasi atau jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Elsevier. Scopus mulai di perkenalkan tahun 2004 oleh Elsevier. Elsevier adalah salah satu penerbit terkemuka di dunia. Sebelumnya sudah ada indeks jurnal serupa, yaitu Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters. Berdasarkan data dari lldikti1.ristekdikti. go.id pada September 2018 lalu, di Indonesia jurnal terindex Scopus baru mencapai 38 Jurnal. Pada 2019 ini Dr. Wasilah Sahabuddin, ST, MT mencatatkan namanya sebagai salah satu yang berhasil menerbitkan jurnal terindex Scopus. Reporter Majalah Universum berkesempatan menemui Dr. Wasilah, untuk berbincang-bincang mengenai capainnya tersebut. Berikut petikan wawancaranya. Terkait jurnal anda yang terindeks scopus, seperti apa prosesnya? Waktu saya mau mengajukan kenaikan pangkat, ternyata dari golongan 4A untuk pengajuan guru besar harus berdasarkan kumulatif karya ilmiah dan lebih banyak bagi golongan 4C. Alasan itulah sehingga saya berusaha untuk mencari bagaimana caranya untuk membuat jurnal dan langsung diproses Q1, Q2, hingga Q3 terindeks Q1 Q2 atau Q3. Dari preview karya ilmiah sebelumnya di review di unhas itu ada prof. Baharuddin hamzah, beliau menyampaikan bahwa salah satu jurnal arsitektur yang susah ditembus

18

oleh beberapa dosen di Indonesia yaitu jurnal Buildings bisa di cek diwebsite, nah akhirnya saya mencoba untuk mendaftarkan karya ilmiah saya kesitu hasilnya yang pertama itu saya ditolak dengan beberapa kali review, reviewnya ada 3 ditolak. Bahwa jurnal yang masukan tidak sesuai! dengan isu subjek yang buildingsnya, akhirnya saya mengalah saat itu, dan menjadi motivasi besar, bahwa saya harus lebih giat untuk bisa membuat jurnal sesuai dengan topik penerbit jurnal, yang kedua saya masukan lagi proses previewnya lancar, ternyata mereka suka dengan karya ilmiah yang saya masukkan itu, prosesnya sekitar 2 sampai 4 bulan proses previewnya, dan proses previewnya tiap hari dan harus direct dijawab tidak boleh kita

Dr. Wasilah Sahabuddin, ST, MT


WAWANCARA menunda jawabannya ketika dia bertanya harus dijawab, harus diketik revisinya dan akhirnya berhasil via email, misalkan kita menunda revisi misalnya. Saya butuh waktu dua hari untuk revisi itu harus kita sampaikan karena mereka proses reviewnya cepat langsung harus dijawab dan harus direvisi, jadi kalau saya butuh waktu pengerjaan laboratorium lagi, saya sampaikan bahwa revisinya membutuhkan pengerjaan laboratorium dan saya butuh wakru dua hari, itu harus disampaikan, dan itu berhasil sehingga saya bisa tembus 1 buildings Topik apa yang diangkat dalam jurnal anda? Jurnal Q1 atau Q2 harus melalui proses laboratorium dan melalui pengerjaan langsung oleh penulis untuk karya ilmiahnya. Itu yang membuat penerbit jurnal tertarik. Judulnya struktur rumah tradisional yang tahan gempa dan itu langsung diterima di eksektif dan itu

Itu yang membuat saya termotivasi untuk menakar kapasitas kemampuan dalam kepenulisan karya ilmiah. Susahnya tembus di Jurnal Buildings itu menjadi motivasi terbesar saya. Sepengetahuan anda, seberapa banyak dari kalangan doktor atau guru besar yang berhasil menerbitkan jurnalnya yang terindeks scopus? Untuk yang terindeks Q3 dan Q4 untuk seluruh Indonesia banyak, namun untuk tembus Q1 dan Q2 itu yang masih kurang dan bahkan sangat sedikit. Pada saat jurnal saya berhasil terbit, maka salah satu tim preview dari Unhas itu tidak percaya jika bisa masuk. Padahal dia yang mereview beberapa karya saya sebelumnya. Sejauh pengetahuan anda bagaimana produktivitas publikasi jurnal di UIN Alauddin? UIN Alauddin saya belum tahu pasti, tetapi menurut Pak Taufiq Mathar dari Rumah Jurnal UIN Alauddin, dia mengatakan bahwa belum ada yang bisa tembus Q1 selain saya. Ini yang pertama kali. Bagaimana proses hingga jurnal anda bisa terindeks scopus? Seperti apa tahapannya? Pokoknya proses pendaftarannya itu kita mulai satu sampai dua tahun tapi sempat ditolak dulu. Mungkin harus ditolak dulu ya, biar tahu semangat dan kemampuan kita dalam menulis karya tulis ilmiah. Harus gagal dulu karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

eksektifnya masuk dalam kategori jurnal buildings spesial isu. saya merasa bangga, bahwa salah satu tim preview dari Unhas malah tidak percaya bisa tembus.

Selanjutnya, bagaimana pendapat anda terkait produktivitas Doktor atau Guru Besar saat ini dalam hal karya tulis ilmiah? Kalau di UIN Alauddin sendiri, saya mohon maaf harus menyampaikan bahwa kita tidak berlomba-lomba menulis karya ilmiah. Tidak seperti di Universitas lain yang mereka berlomba tembus Q1 atau Q2, sementara di UIN Alauddin saya tidak melihat itu. Sangat kurang dan minim para professor kita dapat menulis buku maupun jurnal padahal professor kita lebih banyak dibanding dengan universitas lain.

Kenapa memilih jurnal Buildings yang katanya susah ditembus?

Apa yang seringkali menjadi masalah atau kendala dalam publikasi jurnal

internasional? Saya kira hanya kepercayaan diri saja, begitu kita memiliki kepercayaan diri maka akan benar-benar menyiapkan jurnal yang baik dan memiliki target untuk terbit. Mereka harus punya semangat untuk berhasil. Saya percaya professor UIN Alauddin sudah sering menulis, mungkin saja kurang percaya diri untuk tembus ke scopus Q1 atau Q2. Padahal itu penting. Sejauh mana pengaruh dosen yang didatangkan dari luar negeri untuk membina kepenulisan jurnal internasional di UIN Alauddin? Itu tentu sangat membantu, karena bisa memberi kontribusi kepada tenaga pengajar untuk peningkatan kualitas karya tulis ilmiah. Tentu juga akan diperhitungkan jika UIN Alauddin pernah menjadi tempat berkunjung mereka untuk memberi masukan dan membimbing tenaga pengajar. Hal itu akan menjadikan UIN Alauddin sebagai prioritas untuk bisa diloloskan karyanya, apalagi kalau mereka dari universitas yang bergensi. Salah satu syarat untuk meraih gelar professor adalah dengan memiliki karya tulis ilmiah yang dipublikasi secara internasional dan memiliki reputasi. Apakah ini merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan gelar tersebut? Sebenarnya itu tujuan kedua, tujuan utamanya adalah sebagai dosen bisa mengembangkan diri. Sementara professor adalah tujuan kedua yang merupakan predikat akademik yang menentukan bahwa kita adalah seorang dosen yang ahli dalam bidang tertentu. Untuk mencapai itu, karya ilmiah sangat diperhitungkan. Untuk memotivasi tenaga pengajar lainnya agar dapat menulis karya tulis ilmiah yang bertaraf internasional, apa harapan anda? Karena penerbit jurnal scopus itu akan melihat nama kampus, jurusan, fakultas yang tertera sesuai ID kita. Maka, jurnal saya yang terbit Q1 akan menjadi langkah awal sebagai pengenalan dan ketertarikan bagi penerbit scopus. Jurnal ini juga akan menjadi dorongan pertama dan motivasi bagi tenaga pengajar UIN Alauddin. *Penulis: Andriyani da Asrullah

19


Kerjasama

Pimpinan Unicef Lakukan Monev

Program Kerjasama UIN Alauddin Dengan Unicef Universum - Pimpinan Unicef, Amanda dan Tim bertandang ke UIN Alauddin Makassar, Kedatangan mereka disambut oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Aisyah selaku penasehat dalam hubungan kerjasama tersebut di Ruang Rapat Kerja lantai III Gedung Rektorat. Kamis (28/02/2019). Amelia Tristiana Amiruddin (Tria) yang dipercaya memberikan informasi terkait tujuan kedatangan mereka memaparkan bahwa mereka Unicef akan melakukan monitoring

20

dan evaluasi tentang progres program kerjasama yang telah dijalin selama 1,5 tahun ini. Mereka meminta keterangan mengenai capaian pelaksanaan dan capaian target serta rencana tindak lanjut atas 5 (lima) program kerjasama yakni, adanya mata kuliah baru tentang perlindungan dan kesejahteraan sosial anak, PSGA sebagai center of excellent, diskusi serial dalam rangka pengembangan kapasitas dosen Kessos dan Tim PSGA, telaah


Kerjasama

Pimpinan Unicef, Amanda dan Tim foto bersama dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Aisyah dan sejumlah pejabat UIN Alauddin Makassar di Gedung Rektorat. Kamis (28/02/2019).

narasi teks tentang khitan perempuan atau female genital mutilation dan cutting (FGMC) dan penelitian pengasuhan anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Monev kali ini juga bertujuan untuk mengevaluasi dan menelaah perpanjangan kerjasama. “Jadi kami bertiga satu tim datang untuk mengevaluasi dan memantau sejauh mana hasil atau progres dari pelaksanaan kegiatan program kerjasama di UIN Alauddin Makassar. Demikian pula hambatan dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tersebut,� kata Amelia Tristiana.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar, Prof St Aisyah Kara MA PhD dalam sambutannya memberi apresiasi yang tinggi kepada Unicef karena telah memberi kepercayaan kepada UIN Alauddin Makassar untuk melaksanakan kegiatan kerjasama terkait permasalahan Anak. Ia sangat mengharapkan keberlanjutan dari kerjasama tersebut antara PSGA UIN Alauddin Makassar dan Unicef sebagai implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. PJOK Unicef Dr. Rosmini Amin, M.Ag memaparkan pencapaian hasil dan uraian singkat pelaksanaan program dalam kurun waktu 2017-2019. Selain itu, Tim Peneliti mempresentasikan hasil Penelitian Pengasuhan anak di LKSA secara kuantitatif dan kualitatif oleh Nursalam, S.Pd., M.Si dan Dr. Hj.St. Syamsudduha, M.Pd. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PSGA selain dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, juga dihadiri oleh Ketua LP2M Prof. Dr. H. Saleh Tajuddin, MA, Ph.D, Kepala PSGA Dra Hj. Hartini, M.Hi, para peneliti pola pengasuhan anak di LKSA, dan Rahmawati Haruna, M.Si selaku Sekretaris Prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin. Kerjasama tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan berlanjutnya hubungan kerjasama Unicef dan UIN Alauddin Makassar, lebih spesifik lagi oleh PSGA LP2M UIN Alauddin Makassar dengan sejumlah program baru ataupun lanjutan atas program yang telah selesai dilaksanakan, terpublikasinya penelitian baik penelitian pengasuhan anak, pernikahan usia anak maupun narasi teks atas khitan perempuan/FGMC pada jurnal akademik internasional terindeks Scopus, dihasilkannya mata kuliah baru ataupun integrasi ke dalam mata kuliah yang telah ada pada fakultas Dakwah dan Komunikasi tentang perlindungan dan kesejahteraan sosial anak khususnya prodi Kesejahteraan Sosial (Kessos), serta dihasilkannya SOPSOP dalam mendukung tercapainya PSGA sebagai pusat kajian perlindungan anak berbasis Islam. Kegiatan Monev ini ditutup oleh Ketua LP2M selaku penanggung jawab atas seluruh kegiatan di dalam lingkup LP2M. *Penulis: Asrullah

21


Kerjasama

Foto bersama sejumlah Pimpinan Perguruan Tinggi di Makassar dengan pimpinan Direktur SDM PT Pelindo, M. Asyhari dan Karyawan di Kantor Pelindo IV Makassar. Selasa (12/03/2019).

Kerjasama PMMB Mudahkan Mahasiswa Kerja di BUMN Universum – UIN Alauddin Makassar yang berjuluk kampus peradaban dengan visi integrasi keilmuan antara sains dan agama terus komitmen menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, salah satunya dengan menjalin kerjasama anak perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perjanjian kerjasama tersebut berupa Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) bersama PT Semen Tonasa dan PT Pelindo IV. Diketahui, PMMB merupakan perwujudan dari program nawacita Presiden RI, Ir. Joko Widodo dan Menteri BUMN bertujuan untuk memberikan keterampilan dan mempersiapkan mahasiswa masuk ke dunia kerja terutama dalam menghadapi persaingan global. Program magang bersertifikat bact 2 ini akan dimulai pada bulan Juni

22 universum M a ja la h

mendatang, dan akan berlangsung selama 6 bulan bekerja layaknya seorang karyawan di beberapa unit kerja yang telah ditetapkan perusahaan. “Mereka akan menjalankan tugas sebagaimana karyawan kami dan akan menerima honorarium sebesar yang telah ditetapkan perusahaan,” jelas, General Manager Human Capital PT Semen Tonasa, Abdul Rahmat Noer. di Lantai VI, Kantor Pusat Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep, Senin (11/03/2019). Terkait job position di perusahaan, pihak semen tonasa akan menawarkan ke kampus peserta PMMB. “Nama-nama yang lulus seleksi kemudian diusulkan ke PT. Semen Tonasa untuk selanjutnya dipilih sebagai peserta magang,” ucap Rahmat. Sejalan dengan itu, Direktur SDM PT Pelindo, M. Asyhari mengatakan, peserta

magang di PT Pelindo yang memenuhi sejumlah kriteria yang dipersyaratkan akan mendapat kesempatan untuk kembali mengabdi di kantor usai menjalani magang. “Kami ingin merancang dengan sejumlah BUMN lain, yang melaksanakan PMMB untuk membuat ikatan dinas. Kami akan memberikan jaminan mahasiswa yang melaksanakan magang, mereka bisa lanjut kerja di PT Pelindo IV (Persero),” jelasnya. Kesempatan kerja ini akan berlaku jika mahasiswa yang ingin kembali mengabdi dapat membuat pernyataan. “Kalau mau bekerja di Pelindo IV sisa waktu belajar di kampus akan ditanggung oleh perusahaan dengan catatan harus mengabdi apakah 5 tahun atau 10 tahun kemudian kalau tidak cocok, bisa mencari tempat yang lain,” bebernya. Menanggapi hal itu, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababbari dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih, karena telah di ajak kerjasama pada PMMB ini. “Mewakili civitas akademika UIN Alauddin, Rektor menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya pada pimpinan PT Pelindo yang telah berkenan memberikan kesempatan mahasiswa kami untuk magang di perusahaan ini. Secepatnya, kami akan menyesuaikan kurikulum dengan dunia industri dan setelah itu saya akan kirimkan mahasiswa terbaik kami untuk dibina,” ungkapnya. Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis menyambut baik Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Semen Tonasa. Menurutnya, ini suatu bentuk kerjasama yang baru karena program ini merupakan program magang bersertifikat. “Sertifikat ini bisa dipakai untuk berkarir sekaligus menjadi bukti bahwa mereka sudah magang dan bisa menjadi modal sosial di perusahaan BUMN seperti PT Semen Tonasa,” ucap, Prof Hamdan saat ditemui Repoter di Halaman, Kantor Pusat Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep usai penandatangan PMMB. *Penulis: Muh. Aswan


Kerjasama Masalah yang muncul dikalangan mahasiswa ialah kurangnya partisipasi untuk memilih. Melalui KPU Corner, mahasiswa dapat menggunakan hak suaranya dan tidak mesti kembali ke kampung halaman. Febrianto Syam Kepala Laboratorium Ilmu Politik,

Perwakilan Laboratorium Ilmu Politik (Lipo) UIN Alauddin Makassar menyerahkan dokumen pemilih pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gowa.

Lab Ipol Layani Pemilih Pindah TPS Universum – Menyambut pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada tanggal 17 April 2019 mendatang, Laboratorium Ilmu Politik (Lipo) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) UIN Alauddin Makassar menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gowa melayani para pemilih untuk pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Layanan yang diberi nama KPU Corner ini diperuntukkan bagi pemilih yang tidak berada di daerah domisilinya saat hari pemungutan suara. Komisioner KPU Gowa Wasilah, S.IP menuturkan, layanan itu memudahkan untuk para pemilih yang ingin mengurus dokumen. “Jadi, bagi yang ingin menggunakan hak suaranya hanya menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), maka Formulir A5 akan

diterbitkan sebagai tanda ia berhak untuk memilih,” ucapnya. Wasilah menambahkan, untuk menggunakan hak suara pindah memilih, mereka memiliki klasifikasi sesuai asal Daerah pemilihan (Dapil). Sesuai regulasi, untuk pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) hanya diperuntukkan bagi yang berdomisili di Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk pemilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) hanya mencakup wilayah Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto dan Selayar. Sementara, pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi berlaku untuk domisili Takalar dan Gowa, dan DPRD Kota hanya berlaku untuk yang berdomisili Kabupaten Gowa saja. “Hanya pemilihan Presiden berlaku untuk semua masyarakat di Indonesia,

sementara DPD, DPR-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota, hanya berlaku asal domisili masing-masing,” katanya. Melalui KPU Corner, mahasiswa akan dimudahkan dalam menyalurkan hak suaranya pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019. Terlebih lagi jadwal akademik bertepatan dengan momentum pesta demokrasi ini. Kepala Laboratorium Ilmu Politik, Febrianto Syam S.IP M.IP mengatakan, layanan ini untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa. “Masalah yang muncul dikalangan mahasiswa ialah kurangnya partisipasi untuk memilih. Melalui KPU Corner, mahasiswa dapat menggunakan hak suaranya dan tidak mesti kembali ke kampung halaman sehingga angka Golongan putih (Golput) yang muncul dari kebanyakan mahasiswa akan berkurang drastis,” jelasnya. Senin (18/02/2019) Semenjak pendaftaran di buka, hingga saat ini sebanyak 66 Mahasiswa yang mendaftar pada KPU Corner dan telah diserahkan ke KPU Kabupaten Gowa untuk diterbitkan Formulir A5. Berkas tersebut diserahkan oleh perwakilan Laboratorium Ipol yakni, Nurul Hidayat dan Abdul Wahid yang diterima langsung oleh Ketua Komisioner KPU Kabupaten Gowa, Muhtar Muis. Sebelumnya, layanan pindah memilih ini terbuka selama 25 hari, mulai dari 14 Februari hingga 10 Maret 2019 kemarin, bertempat di Ruang Prodi Ilmu Politik. *Penulis: Muh. Aswan & Asrullah

23


Kerjasama

Foto bersama Kepala Perwakilan BI SulSel, Bambang Kusmiarso dan perwakilan mahasiswa tiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) didampingi masing-masing pimpinan Perguruan Tinggi.

50 Mahasiswa Berprestasi UIN Alauddin

Terima Beasiswa BI Universum - Tahun ini, Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (SulSel) menganggarkan dana sebesar Rp 1,08 miliar untuk beasiswa. Beasiswa ini diberikan kepada 120 mahasiwa yang berasal dari UIN Alauddin Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Beasiswa BI tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BI SulSel, Bambang Kusmiarso kepada perwakilan mahasiswa tiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) disaksikan pimpinan masing-masing PTN. Beasiswa ini merupakan tindak lanjut dari program sosial Bank Indonesia secara nasional dengan Komisi XI DPR RI,” tuturnya. Upaya tersebut sesuai instruksi dan arahan komisi XI untuk meningkatkan beberapa kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pendidikan beasiswa kepada

24

masyarakat. “Kami berharap beasiswa ini dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Bambang. Bambang menjelaskan bahwa Bank Indonesia Sulsel memberi beasiswa dengan komposisi 20 mahasiswa Unhas sebesar Rp. 1,5 juta per bulan, 50 mahasiswa UNM menerima Rp. 1 juta per bulan, dan 50 mahasiswa UIN Rp 1. juta per bulan. “Khusus Unhas mendapatkan beasiswa jenis unggulan yang mensyaratkan minimal toefl 500, sementara UIN dan UNM mendapatkan beasiswa jenis reguler tanpa minimum toefl. Jadi tidak disyaratkan toefl untuk yang reguler. Kedua jenis beasiswa ini berbeda dari sisi besaran nominal beasiswanya,” ucapnya. Program sosial BI ini hanya diberikan kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. “Untuk PTS masih belum, namun tiap tahun BI akan evaluasi dan

lakukan perbaikan termasuk melakukan perluasan ke tingkat perguruan tinggi swasta sesuai arahan DPR,” tutur Bambang. Penyerahan beasiswa BI tersebut dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Generasi Baru Indonesia (GenBI) komisariat Unhas, UNM dan UIN Alauddin Makassar. Hingga saat ini sudah ada sekitar 1.240 penerima beasiswa BI yang tergabung dalam GenBI. Melalui GenBi, para penerima beasiswa Bank Indonesia tersebut diharap mengembangkan 3 fungsi, yakni agent of change bagi masyarakat, garda depan Bank Indonesia yang membantu menyampaikan informasi kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (front lines) serta disiapkan untuk menjadi pemimpin Indonesia dimasa mendatang (Feature Leaders). *Penulis: Andriyani


Kerjasama Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir MSi menerima secara simbolis beasiswa hafidz Al-Qur`an dari BNI Syariah.

Mahasiswa Penghafal Qur’an UIN Alauddin

Terima Beasiswa dari BNI Syariah

Universum - Komitmen Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir M Si memberikan beasiswa kepada hafidz atau penghapal Qur’an telah direalisasikan ditandai dengan pemberian beasiswa kepada 20 mahasiswa dari Bank BNI Syariah selama satu semester.

Keduapuluh orang tersebut adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan menghafal Qur’an minimal 10 juz. Mereka terdiri dari berbagai program studi di tujuh fakultas, diantaranya adalah tiga orang mahasiswa program studi Pendidikan Dokter. Kepala Bagian Kerjasama UIN Alauddin Makassar, Drs. H. Azhar Ahmad, M.Ag., mengatakan bahwa pemberian beasiswa ini untuk memacu mahasiswa meningkatkan dan memelihara hafalannya. “Pemberian beasiswa ini memang khusus bagi mahasiswa hafidz. Ini untuk memotivasi mereka agar terus meningkatkan dan memelihara hafalannya,” tutur Azhar. Ia menambahkan bahwa pemberian beasiswa ini sengaja menggandeng berbagai perusahaan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa. Sebelumnya, PT Bank BNI Syariah dan UIN Alauddin Makassar melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta penyediaan produk dan jasa layanan perbankan. Penandatanganan dilakukan oleh SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi dan Rektor UIN Alauddin Makassar, Musafir Pababbari bertempat di Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar. Rabu (20/02/2019) Melalui kesepakatan ini, BNI Syariah berupaya memberikan kemudahan bagi seluruh civitas UIN Alauddin Makassar khususnya layanan perbankan syariah diantaranya produk dana, produk pembiayaan, aplikasi digital serta kegiatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Selain MoU, BNI Syariah juga menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Bantuan yang disalurkan BNI Syariah sebesar Rp 50 juta untuk penghafal Qur’an. Iwan mengungkapkan, UIN Alauddin merupakan Universitas Islam pertama yang dijajaki kerja sama oleh BNI Syariah untuk di Kawasan Timur Indonesia. “Apalagi UIN Alauddin ini kan sudah terakreditasi A, dan Kampus Islam pertama di luar jawa yang dapat akreditasi A,” tambah dia lagi. *Penulis: Andriyani

25


Prestasi UIN Alauddin Peringkat Satu Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN

Dr Erwin Hafid (kiri) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UIN Alauddin menunjukkan piagam satuan kerja (Satker) Badan Layana Umum (BLU) Terbaik

Universum - UIN Alauddin Makassar meraih peringkat pertama satuan kerja (Satker) Badan Layana Umum (BLU) Terbaik dalam bidang pelaksanaan dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Triwulan I Tahun Angaran 2019. Penghargaan tersebut diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UIN Alauddin, Dr Erwin Hafid pada Rabu 10 April 2019, yang diberikan langsung oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Sul-sel melalui Tingkat kuasa Bendahara Umum Negara KPPN Makassar II. Dr Erwin Hafid menyampaikan harapannya agar prestasi yang telah diraih tersebut dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan. “Mudah-mudahan kedepannya UIN Alauddin tetap bisa mengelola anggarannya lebih baik lagi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporannya,� ucapnya. Untuk diketahui, peringkat kedua yang meraih satuan kerja Terbaik dalam bidang APBN yakni Politeknik Kesehatan Makassar dan peringkat ketiga Rumah Sakit Umum dr Wahidin Sudirohusodo. *Penulis: Muh. Aswan

Foto bersama atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga UIN Alauddin pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) se Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) di Kampus IAIN Bone.

UKM Olahraga Sabet Empat Medali Porseni se-SulSelbar Universum - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga UIN Alauddin Makassar menyabet empat medali diantaranya dua medali emas cabang olahraga basket putra dan putri, satu perak cabang

26

volly putri, dan satu perunggu cabang bulutangkis putra pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) se Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) di Kampus IAIN Bone. Kamis hingga Selasa

(21-26/03/2019). Kegiatan ini, diikuti 36 kontingen mahasiswa dan pelajar se SulSelbar. Kontingen UKM Olahraga UIN Alauddin Makassar mengikuti sejumlah pertandingan, yakni bola basket, volly, tenis meja, bulu tangkis, dan takraw. Ketua UKM Olahraga Ayyub Saputra berbangga hati atas pencapaian dari kontingen UKM Olahraga. Ayyub menyampaikan agar tetap menjaga rasa solidaritas diantara mereka. Karena pencapaian hari ini merupakan refleksi untuk pencapaian kedepannya yang lebih baik untuk mengharumkan nama baik kampus tercinta UIN Alauddin Makassar, tuturnya. Senada dengan itu, Ikhsan salah satu delegasi yang meraih juara Tiga Cabang Bulutangkis menceritakan keseruan saat mengikuti pertandingan. Pertandingan di sana seru karena dapat bertemu dengan kampus-kampus dan sekolah ternama. Ada 36 kontingen dari mahasiswa dan pelajar yang ikut berpartisipasi, jelasnya. Lebih lanjut ikhsan berterima kasih kepada teman-teman yang berjuang mengharumkan nama UKM Olahraga UIN Alauddin Makassar dan juga yang telah mendukung mereka. *Penulis: Muh. Aswan


Prestasi UIN Alauddin Beri Reward Pegawai Berprestasi Universum UIN Alauddin Makassar memberikan reward kepada pegawai Badan Layanan Umum (BLU) bagi mereka yang berprestasi. Reward berupa uang tunai sebesar Rp 500.000 dan sertifikat ini diserahkan langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir MSi pada acara penyerahan Surat Keputusan (SK) Honorer 2019 di Gedung Auditorium. Senin (04/02/2019). Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Drs Alwan Suban MAg menjelaskan, proses penentuan pegawai berprestasi didasarkan pada evaluasi tiap tiga bulan sekali, dengan melihat absen kehadiran, laporan harian, bulanan, laporan secara tertulis dari setiap unit, dan pengawasan dari Kepala Biro AUPK dan jabatan dibawahnya. “Dari sinilah ditentukan siapa yang dianggap

berprestasi berdasarkan kinerja dan kedisiplinannya,� ujar Alwan Suban. Sementara Prof Musafir mengapresiasi pegawai yang memperoleh reward. Ia berharap, pemberian reward ini dapat menjadi motivasi kepada seluruh pegawai dalam lingkup UIN Alauddin. Eks Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat ini mengharapkan pegawai yang mendapatkan reward agar tetap mempertahankan prestasinya. Selain itu juga, ia juga menginginkan pegawai berprestasi dapat terus bertambah tiap tahunnya. Tak hanya itu, dalam sambutannya Prof Musafir juga kembali mengingatkan pentingnya kedisiplinan bagi pegawai lingkup UIN Alauddin. “Jika diwaktu kerja, digunakan untuk bekerja, jika waktunya istrahat digunakan beristirahat, katanya tegas. *Penulis: Asrullah

Pegawi berprestasi UIN Alauddin 2018: Achamd Jayadi, S.E. unit kerja Bagian Akademik Biro AAKK Suardi, S.Si. unit kerja Bagian Keuangan Biro AUPK Saharuddin, S.Pd.I., M.Pd.I. unit kerja Fakultas Adab dan Humaniora Hasbi S.Sos unit kerja Fakultas Dakwah dan Komunikasi Fachrunnisa Tamrin, S.E unit kerja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Zulkifli unit kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Risnawati Salam, S.Sos. unit kerja Fakultas Sains dan Teknologi Sufirman unit kerja Fakultas Syariah dan Hukum Alamsyah, A.Ma unit kerja Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Abd Waris B unit kerja Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Abd Kahar, S.Sos unit kerja LP2M Sachra unit kerja LPM

Pimpinan UIN Alauddin Makassar memberikan reward kepada pegawai berprestasi di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin. Senin (04/02/2019)

Muh. Jufri unit kerja Satuan Pengamanan.

27


Prestasi

Dekan Fakultas Sains dan Tekhnologi (FST) Prof Arifuddin menyerahkan kunci sekertariat HMJ kepada pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK).

Suasana ujian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar

Ratusan Alumni UIN Alauddin Lulus ASN Universum UIN Alauddin Makassar patut berbangga, lantaran ratusan alumninya dinyatakan lulus dan diterima sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) 2019 di berbagai instansi pemerintahan. Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumi Prof St Aisyah mengatakan, banyaknya alumni yang lulus seleksi ASN menunjukkan kualitas pendidikan di UIN Alauddin Makassar semakin bagus, dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Selain itu, lanjut Prof St Aisyah, nilai integrasi keilmuan yang dikembangkan di UIN Alauddin menjadi distingsi dari perguruan tinggi lainnya. Apalagi saat ini mahasiswa sudah sadar akan pentingnya pengembangan kualitas diri. “Kedepan, dengan nilai akredirasi institusi A yang baru dicapai oleh UIN Alauddin, Insya Allah semakin banyak alumni yang akan terjaring di dunia kerja, tutur Prof St Aisyah saat

28

dihubungi via whatsapp yang saat ini sedang menjalankan ibadah umrah. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh reporter website uin-alauddin.ac.id, jurusan dengan jumlah alumni terbanyak lulus seleksi ASN 2019 yaitu Jurusan Kesehatan Masyarakat sebanyak 50 alumni, kemudian disusul oleh Jurusan Keperawatan 47 alumni, Jurusan Farmasi 30 alumni, Jurusan Pendidikan Matematika dengan jumlah alumni yang diterima sebanyak 29 alumni, Jurusan Perpustakaan sebanyak 16 alumni, Jurusan Kebidanan 10 alumni, Jurusan PWK 10 alumni, dan Jurusan Ilmu Komunikasi 7 alumni. “Data dimaksud masih terus bertambah karena belum semua alumni yang lulus melaporkan datanya ke Prodi masing-masing,” tutur Dr Nur hidayah Skep Wakil Dekan Bidang Akademik FIK Dr. Nur Hidayah melalui pesan singkatnya. *Penulis: Asrullah

HMJ FST Kini Tempati Sekretariat Baru Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar kini mempunyai sekretariat baru di Belakang Gedung F. Hal ini menjadikan FST satu-satunya fakultas yang mempunyai sekretariat HMJ di Luar Gedung Fakultas. Dekan FST Prof Arifuddin melakukan serah terima kunci sekretariat HMJ Fakultas Sains dan Teknologi (FST) kepada pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK) di depan sekretariat. Kamis lalu (10/01/2019) Dekan FST Prof Arifuddin mengatakan bahwa sekretariat harus digunakan sesuai dengan fungsi kelembagaan. “Pengurus harus bertanggung jawab dengan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan sekretariat,” ucapnya. Tambahnya, tempat ini telah lama kita nanti-nantikan untuk itu digunakan sesuai fungsi kelembagaan. “Hari ini, kita sudah bisa menempati tempat yang seharusnya sudah lama kita gunakan,” ujarnya. Ketua HMJ Sistem Informasi Akmalul Yaqin menuturkan bahwa Sekretariat HMJ akan dijadikan sebagai sentral berlembaga. “Sekret ini sebagai titik sentral dalam berlembaga dan akan dijadikan sebagai tempat yang nyaman bagi para pengurus,” pungkasnya. *Penulis: Andriyani


www.uin-alauddin.ac.id

Mahasiswa dan Dosen UIN Alauddin berfoto dalam acara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Konferensi Nasional (KonNas) ke-V.

Mahasiswa Studi Agama-Agama Ikut Sukseskan KONNAS V FKUB Universum - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menyelenggarakan Konferensi Nasional (KonNas) ke-V dengan tema utama Memantapkan Kerukunan dalam Kebhinekaan Untuk Pemilu yang Aman, Damai, dan Bermartabat. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, 1 hingga 3 Maret 2019 di Asrama Haji Sudiang,

Konferensi nasional dihadiri lebih dari 1000 orang delegasi FKUB dari kabupaten dan kota seluruh Indonesia. Sebelumnya, FKUB Sulawesi Selatan meminta wakil setiap majelis agama untuk mengirimkan generasi mudanya untuk terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa Studi Agama-agama UIN Alauddin berhasil terpilih sebagai perwakilan dari Majelis

Ulama Indonesia Sulawesi Selatan. Mereka adalah Miftha Khalil Muflih, Nurleli, Riska Devi, Humairah, Gita Puspitasari, Nur Indah, Irfan, Irfandi, dan Muammar Mahasiswa UIN Alauddin tersebut bertugas sebagai Liaison Officer (LO) bersama LO dari majelis agama lainnya, Mereka bertugas menjemput dan mendampingi para peserta selama berada di Makassar. Selain itu, mereka juga terlibat dalam kesekretariatan dan perlengkapan. Kesembilan mahasiswa yang terpilih mengungkapkan kegembiraannya bisa terlibat aktif dalam kegiatan berskala nasional ini. Bukan hanya karena mereka bisa terlibat menyukseskan acara tersebut namun juga menjadi peluang bekerja sama dengan beberapa perwakilan majelis agama lainnya seperti, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu. Dalam sambutannya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menuturkan bahwa esensi agama adalah mengayomi sehingga kita dapat bekerja sama dan rukun. *Cetizen Reporter: Miftha Khalil Muflih

Prodi HI Kenalkan Dunia Diplomasi Universum – Program Studi Hubungan Internasional (HI) bekerja sama dengan Internasional Office UIN Alauddin Makassar menggelar kuliah umum di Gedung Rektorat Lantai IV, Rabu (20/02/2019) Kegiatan tersebut menghadirkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) untuk wilayah Bangkok, Thailand, Prof Mustari Mustafa dan Ahmad Ubaidillah untuk wilayah Riyadh, Arab Saudi. Pada kesempatan itu, Mustari Mustafa menceritakan kisahnya saat ia mengikuti seleksi Atdikbuk. Menurutnya hanya sekadar untuk mendapatkan pengalaman namun kemudian merasa tertantang untuk melanjutkannya. Lanjut Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) ini menuturkan bahwa

ia sebagai alumni UIN Alauddin tengah membangun hubungan dengan Direktorat Jenderal Luar Negeri. “Menurut saya ini positif sekali agar pandangan, pemikiran atau tradisi yang ada di Kementerian Luar Negeri itu dapat tertular masuk ke institusi kita sehingga kita sudah tidak asing dengan dunia diplomasi itu,” bebernya. Terkait Four Point Zero, Mustari Mustafa menjelaskan bahwa hal ini sudah jadi perbincangan internasional namun bisa jadi di negara kita ada hal-hal yang bisa diterapkan secara khusus. Kalau kita ingin menerapkan segala hal menjadi berbasis online misalnya pendidikan yang sistemnya online tidak pernah bersosialisasi secara nyata itu juga

Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir menyerahkan cenderamata kepada Prof Mustari Mustafa Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Bangkok.

akan merusak karakter anak, ungkapnya. Untuk diketahui Atdikbud merupakan salah satu bagian dari kedutaan RI yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan. Penulis: Muh. Aswan

29


www.uin-alauddin.ac.id

UIN Alauddin Tuan Rumah FGD Forum WR II PTKIN se-Indonesia Universum – UIN Alauddin Makassar menjadi tuan Rumah Focus Group Discussion (FGD), Forum Wakil Rektor II Bidang Admistrasi Perencanaan dan Keuangan (AAPK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seIndonesia tahun 2019 di Hotel four Point By Sheraton, Makassar. Jumat

30

(29/03/2019). Kegiatan ini mengusung tema Pengembangan Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, dan Sarana Prasarana PTKIN berlangsung selama tiga hari, terhitung dari 28 hingga 30 Maret 2019. Acara ini dibuka oleh Prof Dr Lomba Sultan, M A selaku Wakil Rektor II UIN

Alauddin Makassar yang bertindak mewakili Rektor. UIN Alauddin mengundang tiga pembicara yakni Prof Arskal Salim, Ph.D. (Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam), Dr Phil Sahiron M A (Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga dan Ketua Forum WR II PTKIN), dan Prof Noorhaidi Hasan,


www.uin-alauddin.ac.id

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan UIN Alauddin Makassar Prof Lomba Sultan, memukul gendang sebagai penanda dibukanya Focus Group Discussion (FGD), Forum Wakil Rektor II Bidang Admistrasi Perencanaan dan Keuangan (AAPK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar. Jumat (29/03/2019).

M A Ph D (Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan salah satu reviewer pengajuan guru besar). Terkait dengan pengembangan kelembagaan PTKIN, Ketua Forum WR II PTKIN se-Indonesia Dr phil Sahiron MA, menyampaikan best practice transformasi kelembagaan UIN Sunan Kalijaga dari satuan kerja (Satker) biasa menjadi Satker BLU. Menurutnya, Salah satu kelebihan BLU adalah institusi yang bersangkutan, selain dapat memberikan layanan publik yang lebih baik dan lebih luas, juga diberi kewenangan dalam hal pengelolaan keuangan Penghasilan Negera Bukan Pajak (PNBP). “Pengelolaan keuangan yang dimaksud di sini, paling tidak, mencakup, bagaimana Satker BLU dapat meningkatkan PNBPnya, baik melalui layanan pendidikan, optimalisasi pemanfaatan aset dan dana yang tersedia maupun pemanfaatan SDM, dan penggunaan PNBP untuk kegiatankegiatan akademik dan non-akademik serta untuk memberikan insentif kepada tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan,” ucapnya. Pengembangan SDM juga menjadi perhatian dari peserta Forum Wakil Rektor II PTKIN se-Indonesia. Mereka sepakat bahwa pengembangan SDM sangat penting dilakukukan oleh semua PTKIN, agar layanan pendidikan menjadi lebih baik dan kesejahteraan para dosen lebih meningkat. Sementara itu, Prof. Noorhaidi Hasan menyampaikan, bahwa problem SDM saat ini di PTKIN adalah kurangnya jumlah profesor. Menurtnya, regulasi pengusulan kenaikan pangkat dari Lektor Kepala ke Guru Besar, yang dari waktu ke waktu tampaknya bertambah rumit, karena ada syarat publikasi di jurnal internasional yang bereputasi. Meskipun demikian, para dosen harus tetap berusaha. Dalam hal ini, Noorhadi memberikan saran kepada PTKIN, antara lain, agar membentuk tim adminsitrasi Penilaian Angka Kredit (PAK) dan meningkatkan perpustakaan PTKIN. Kenaikan Tunjangan Fungsional Dosen Forum WR II menyoroti kecilnya tunjangan fungsional dosen saat ini,

dibanding dengan tunjangan fungsional lainnya, seperti peneliti dan hakim. Atas dasar itu, Forum WR II PTKIN mengusulkan kepada Pemerintah untuk melakukan revisi Peraturan Presiden (PP) No. 59 Tahun 2006 tentang Tunjangan Dosen. Terkait dengan revisi ini, Forum bersedia untuk memberikan kontribusi yang signifikan. Kesepakatan-kesepakatan Forum WR II tersebut di atas sangat didukung oleh Prof Arskal Salim Ph D, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementrian Agama RI, dan Direktorat akan selalu siap untuk membantu. RSP UIN Alauddin Akan Dilanjutkan Pada waktu yang sama, Kepala Biro Bidang Admistrasi Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin, Alwan Suban juga mengadakan FGD di Hotel Four Point by Sheraton. FGD tersebut merupakan rangkaian Forum Wakil Rekor II PTKN se Indonesia membahas tentang teknis kelanjutan pembangunan gedung mangkrak bersama Direktur dan Tim Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta delapan Biro AUPK PTKIN seIndonesia. Menurut Alwan, dari delapan PTKIN yang hadir pada FGD kali ini, gedung mangkrak eks IAIN Alauddin akan menjadi prioritas. Hal ini dikarenakan gedung mangkrak seperti Rumah sakit Pendidikan (RSP) dan Pascasarjana itu telah memenuhi persyaratan yang ditepakan misalnya Amdal serta Ijin bangunan. Eks Kabag Kemahasiswaan ini mejelaskan bahwa Anggaran pembangunan RSP mendapat sokongan Dana dari Kementrian PUPR sebanyak 126 Miliar. “Alhamdulillah RSP dapat Angaran Rp 126 Miliar dari kementrian PUPR untuk pembangunan fisik, saya bersama Tim teknis sudah turun meninjau RSP dan mereka siap laksanakan mungkin bulan April ini mulai tahap lelang perencanaan. Tahun ini belum bisa selsesai istilahnya multi years tahun ini dikerjakan tahun depan baru lagi dilanjutkan kalau dapat anggran,” katanya. *Penulis : Muh Aswan

31


www.uin-alauddin.ac.id

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan komunikasi (FDK) Dr Nur Syamsiah bersama atlet menunjukkan piala juara umum POR Games 2018

Suasana Talk Career dan launching aplikasi Career Development Centre (CDC) UIN Alauddin di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Kamis (09/01/2019).

CDC UIN Alauddin Siapkan Calon Tenaga Perawat ke Arab Saudi Universum - Career Development Centre (CDC) UIN Alauddin Makassar menggelar Campus Recruitment untuk calon tenaga perawat dan bidan untuk Andalusia Hospital Jeddah, Arab Saudi. Andalusia Hospital membutuhkan tenaga perawat dan bidan yang akan ditempatkan di Rumah Sakit tersebut. Kegiatan ini merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh pihak Andalusia Hospital melalui screening test untuk menjaring calon perawat dan bidan yang profesional. Peserta tes hari ini di ikuti oleh 500 peserta dari berbagai kampus di Sulawesi Selatan, bahkan beberapa peserta berasal dari luar Sulawesi Selatan. Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar Dr. Nur Hidayah, S.Kep., Ns., M.Kes yang juga selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa screening test yang kita lakukan hari ini sebagai tahap awal bagi peserta sebelum menghadapi test langsung dari pihak Andalusia Hospital

32

pada tanggal 25 Februari 2018. “Kita ditunjuk sebagai tuan rumah untuk mengadakan screening test ini karena sebagian besar peserta berasal dari Alumni kita, apalagi UIN Alauddin Makassar saat ini sudah terakreditasi A, sehingga memiliki nilai tawar yang cukup baik di masyarakat,” tuturnya. Direktur Career Development Centre (CDC) UIN Alauddin Makassar, Aulia Rahman Bato menyambut baik kegiatan ini sebagai salah satu program kerja CDC UIN Alauddin Makassar. “Ini bagian dari program Campus Recruitment yang akan rutin kita lakukan ke depan untuk memfasilitasi Alumni kita ke dunia kerja. Tidak hanya itu, fokus kami ke depan adalah mempersiapkan calon Alumni kami atau mahasiswa yang memasuki semester akhir untuk diberikan training persiapan kerja, sehingga ketika mereka selesai nanti tidak sulit dalam mencari kerja. Kita di CDC sudah meLaunching Website dan Aplikasi untuk

memudahkan alumni kami mengakses informasi lowongan kerja yang up to date setiap hari,” paparnya. Kegiatan screening test hari ini dilakukan langsung oleh PT. Tenriawaru Indah Abadi untuk menjaring calon tenaga medis yang profesional di Andalusia Hospital. Jumlah tenaga yang dibutuhkan oleh pihak Andalusia Hospital adalah tenaga keperawatan sebanyak 40 orang dan 10 orang Bidan. Sebelumnya, CDC UIN Alauddin Makassar menggelar Talk Career dan Launching Aplikasi CDC di gedung Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Kamis lalu (09/01/2018). CDC telah aktif kembali ditahun 2017. Lembaga ini berperan sebagai pemberi informasi tentang pengembangan dan informasi kerja kepada alumni dan calon alumni yang dapat diakses oleh mahasiswa dan alumni pada halaman cdc.uin-alauddin. ac.id. *Penulis: Andriyani


www.uin-alauddin.ac.id

Civitas UIN Alauddin Makassar menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Gowa dan Jeneponto.

UIN Alauddin Bantu Korban Banjir Gowa dan Jeneponto Universum – Hujan tiga hari berturutberturut dengan intensitas tinggi yang mengguyur Sulawesi Selatan pada Januari 2019 kemarin, mengakibatkan sejumlah daerah mengalami banjir bandang dan tanah longsor. Titik paling parah berada di Kabupaten Gowa dan Jeneponto. Berdasarkan data BNPB Sulsel, untuk wilayah Gowa, sebanyak 44 orang meninggal, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak dan 1 jembatan rusak. Sementara untuk kabupaten Jeneponto 10 orang dinyatakan meninggal, 3 orang hilang dan 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat). (25/01/2019) Atas duka tersebut, bantuan dari masyarakat terus berdatangan untuk meringangkan para korban. Tak ketinggalan civitas akademika UIN Alauddin Makassar baik perorangan maupun kelompok seperti, lembaga kemahasiswaan. Uluran tangan tersebut berbentuk sembako, peralatan mandi,

pakaian layak pakai, dan popok untuk bayi hingga menjadi volunteer di lokasi bencana diantaranya Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U) UIN Alauddin kerjasama dengan Dema IAIN Palu, HMJ Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), dan UKM LIMA Washilah UIN Alauddin Makassar yang ikut memberi bantuan. Kepala Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter, dr. Nadiya mengatakan bahwa warga sangat antusias menerima bantuan yang disalurkan HMJ Kedokteran. “Mahasiswa kami sangat antusias mengikuti baksos terkait bencana, karena ini juga meningkatkan kepekaan sosial mahasiswa. Mereka yang terlibat juga telah terlibat sebelumnya membantu korban gempa dan tsunami Palu,”tuturnya. dr. Nadiya juga menuturkan bahwa setiap mahasiswa yang turun ke lokasi bencana, telah berkoordinasi dengan Pemerintah setempat. Selanjutnya sesuai dengan pembagian tugas, mereka

melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta menyalurkan bantuan. Sementara itu, Ketua UKM LIMA Washilah, Muhammad Fahrul Iras menyampaikan, kehadiran Washilah yang memiliki arti penyampai atau penghubung tidak hanya berputar pada tataran penyajian informasi di lingkungan kampus. Menurutnya, esensi dari lembaga tersebut ketika mampu meningkatkan empati sosial civitas akademika UIN Alauddin atau masyarakat luar terhadap bencana alam yang terjadi. Tak hanya itu, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) Gazali Suyuti juga mengirim peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 60 UIN Alauddin ke lokasi terdampak bencana banjir dan longsor yang melanda Gowa dan Jeneponto. Peserta KKN ditugaskan untuk melakukan trauma healing atau pemulihan trauma kepada masyarakat. “Kami telah melakukan kerjasama dengan BNPB dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jeneponto dan Gowa untuk menempatkan mahasiswa KKN di setiap Desa terdampak bencana. Mereka ditugaskan untuk melakukan trauma healing. Hal ini dilakukan agar msyarakat kembali semangat untuk berinteraksi,” ucapnya saat pembekalan KKN Angkatan 60 di Gedung Auditorium. Senin (04/02/2019) *Penulis: Andriyani & Muh. Aswan

33


www.uin-alauddin.ac.id

Pimpinan UIN Alauddin Makassar bersama sejumlah Mahasiswa foto bersama pada upacara Hari Amal Bakti di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Kamis (3/01/2018).

UIN Alauddin Peringati Hari Amal Bakti Kemenag ke-73 Universum - Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti ke-73 Kementerian Agama (Kemenag), UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan upacara Hari Amal Bakti di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Kamis (3/01/2018). Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutan seragamnya mengajak seluruh jajaran Kemenag, apalagi di tahun politik saat ini untuk senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. “Ajakan yang sama kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan anak bangsa. Segala ujaran, perilaku dan sikap yang bisa menimbulkan luka bagi sesama saudara. Mari jauhi saling

34

menebar benci, saling melempar fitnah keji, saling menyuburkan penyakit hati, dan saling melukai hati antarsesama anak bangsa,” paparnya. Memasuki Tahun 2019, kata dia, enam sasaran strategis program Kementerian Agama telah digariskan, yakni meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan, meningkatnya akses layanan pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan, dan peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama. “Saya berpesan, enam sasaran tersebut harus tercermin dalam program kerja pusat dan daerah. Di samping itu, pembinaan toleransi dan kerukunan antarumat beragama, pengembangan moderasi beragama dan pembangunan akhlak bangsa perlu disuarakan lebih nyaring di ruangruang publik,” jelasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama membawa pesan kepada kita semua untuk mewujudkan supremasi nilai-nilai ke-Tuhan-an dan keagamaan sebagai ruh pembangunan dan kemajuan bangsa. “Saya mengajak kita semua untuk senantiasa menegakkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab,

dan Keteladanan. Setiap pejabat dan birokrat Kementerian Agama harus memerankan diri sebagai pelayan masyarakat dan tempat berlabuhnya kepercayaan umat. Jangan sekali-kali mengkhianati kepercayaan umat dengan perbuatan korupsi dan berbagai perbuatan tak terpuji. Kita harus ingat bahwa anjuran agar menjaga integritas tidak akan banyak pengaruhnya bila kita sendiri tidak terlebih dahulu mempraktikkan dan membuktikannya,” tambahnya. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pemotongan tumpeng dalam rangka syukuran UIN Alauddin karena telah meraih akreditasi A. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar didampingi oleh para Wakil Rektor. Selain itu juga dilakukan penyerahan dana bantuan pendidikan kepada mahasiswa korban Tsunami dan Gempa yang sedang mengikuti Program seat in dari IAIN Palu yang berjumlah 33 orang senilai kurang lebih 85 juta. Dana tersebut berasal dari Civitas Akademika, mahasiswa dan Keluarga Besar UIN Alauddin Makassar yang dikumpulkan sejak Bulan Oktober. *Penulis: Nurfadhilah Bahar


www.uin-alauddin.ac.id

Pengarah BPIP RI Antonius Benny Susetyo. Dalam pemaparannya, Antonius Benny Susetyo mengungkapkan bahwa tantangan ideologi kita semakin hari semakin sulit untuk diprediksi. Hal itu dikarenakan anak anak muda milineal kerap kali berpikir pragmatisme dan tidak memahami apa yang menjadi realitas ideologi bangsa Indonesia. Olehnya itu, ia mengatakan bahwa untuk mengembalikan ideologi Pancasila

di arus teknologi. Maka perlu di bentuk lembaga kajian. “Perguruan Tinggi harus menjadi pusat pengkajian. Bagaimana Pancasila menjadi alternatif Kemajuan Konsep demokrasi, ekonomi dan kebudayaan,” tuturnyanya. Lanjut, ia juga mengatakan bahwa Pancasila yang di gali Soekarno adalah dari kultur budaya masyarakat Indonesia. “Pancasila itu yang di gali Soekarno adalah puncak kebudayaan lokal, spiritualnya adalah kebersamaan persaudaraan gotong royong kerjasama, bergotong royong,” jelasnya. Menurutnya, ideologi Pancasila harus menjadi arus Kebijakan, yang harus diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat. “Inilah yang luput dari debat kemarin, seharusnya bagaimana ideologi Pancasila mampu menyelesaikan kasus HAM terorisme korupsi,” ujarnya. Sementara Dr Mohd Sabri AR mengeritik pemahaman ide ketuhanan yang maha esa dalam sila pertama pancasila. Ia menilai, ini tidak berbasis pada ideologi, lantaran negara membatasi makna sila pertama pancasila hanya dalam lima agama yaitu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Menurut lelaki kelahiran Makassar ini, negara tidak boleh mengabaikan agamaagama etnik nusantara yang jumlahnya tidak lebih dari 900 agama. Menurut Dr Mohd Sabri Ar, agama etnik nusantara tumbuh secara historis endemik jauh sebelum NKRI ini berdiri, dan disanalah spirit kebangsaan, kebersamaan dan kebhinekaan. *Penulis: Muh Aswan

(07/01/19). Prof. Aisyah Kara selaku pemateri mengatakan bahwa kegiatan ini dikhususkan untuk mahasiswi, dengan tujuan menyiapkan agen of change dalam inklusifitas dan toleran dari kalangan perempuan - perempuan. Lebih lanjut, wanita kelahiran Bima

Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap agar kegiatan ini mampu menjadi langkah awal untuk membuat mahasiswi UIN Alauddin Makassar untuk lebih aktif dalam beraksi positif, utamanya dalam menulis, riset, dan penelitian. Senada dengan hal tersebut, salah seorang peserta TOT, Mustabsyiratul Ailah, juga menyampaikan harapannya agar kelompok kecil ini bisa menghasilkan suatu karya yang bisa dinikmati bersama. “Seperti mengaktifkan kelompok kecil kita ini untuk hal yang positif, bisa juga dengan bersama-sama menulis dan membuatnya jadi buku,” tutur Ketua Umum UKM RITMA Periode 2018 ini. *Penulis: Asrullah

Direktur Pengkajian Materi BPIP RI Dr. Moh Sabri Ar, M.A dan Staf khusus Dewan Pengarah BPIP RI Antonius Benny Susetyo menjadi pemateri pada seminar nasional di Lantai IV Gedung Rektorat. Selasa (22/01/2019)

Mahad Al-Jamiah dan BPIP

Bahas Pancasila dalam Bingkai Agama Universum - Mahad Al-Jamiah UIN Alauddin Makassar menggelar seminar nasional bertajuk agama, politik dan strategi nasional, menemukan kembali spirit kebangsaan kita: pancasila dalam bingkai agama di Lantai IV Gedung Rektorat. Selasa (22/01/2019) Kegiatan tersebut menghadirkan Direktur Pengkajian Materi BPIP RI Dr. Moh Sabri Ar, M.A dan Staf khusus Dewan

TOT Gender dan Radikalisme Siapkan Aksi Positif Mahasiswi Universum - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar Prof St Aisyah Kara MA PhD melaksanakan Training of Trainer (ToT) Gender dan Radikalisme yang diikuti sebanyak 13 Mahasiswi UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat Lantai 3. Senin,

35


www.uin-alauddin.ac.id

Milad ke-3 Prodi Kedokteran

Hadirkan Dokter Terawan Agus Putranto Universum - Prodi Kedokteran UIN Alauddin Makassar menggelar kuliah tamu dengan menghadirikan Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto Sp Rad (K), Kepala RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dan Liem Tjay Tan MD Phd Dosen tetap Prodi Kedokteran dari Netherland Belanda. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Auditorium Kampus. Kamis (24/1/2019) Ketua Panitia kuliah tamu dr Rosdianah Rahim MKes mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian Milad ke-3 Prodi Kedokteran UIN Alauddin dan terbuka untuk umum. Pihaknya juga mengundang masyarakat kampus UIN Alauddin maupun diluar UIN Alauddin, juga kepada mitra

36 universum M a ja la h

prodi Kedokteran seperti rumah sakit, puskesmas, organisasi profesi dan Fakultas Kedokteram se Kota Makassar. Lebih lanjut, dr Rosdianah menuturkan bahwa pada kegiatan kuliah tamu ini juga, Prodi Kedokteran menyerahkan penghargaan kepada para tokoh yang telah berjasa dalam pendirian Prodi Kedokteran di UIN Alauddin Makassar. Menurut dr Rosdiana, salah satu pertimbangan Prodi Kedokteran mendatangkan dr Terawan Agus Putranto sebagai pembicara utama dikarenakan sepak terjangnya sebagai dokter kepresidenan dan punya andil dalam penelitian bidang kedokteran.Â


www.uin-alauddin.ac.id

Foto bersama Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto Sp Rad (K), Kepala RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dan Liem Tjay Tan MD Phd Dosen tetap Prodi Kedokteran dari Netherland Belanda dengan Pimpinan UIN Alauddin Makassar

Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto Sp Rad (K), Kepala RSPAD Gatot Subroto Jakarta menjadi salah satu pembicara pada kuliah umum yang digelar oleh Prodi Kedokteran UIN Alauddin yang berlangsung di Gedung Auditorium Kampus. Kamis (24/1/2019)

dr Rosdianah berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang silaturahim, berbagi informasi, sosialisasi program studi kepada mitra kerjasama Prodi Kedokteran.

Dr dr Armyn: Role Model FKIK Adalah Dokter Terawan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar Dr dr Armyn Nurdin M.Sc menjadikan Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto

Sp Rad (K) sebagai role model FKIK dalam melahirkan alumni yang berkompeten. Hal ini disampaikan Dr dr Armyn Nurdin saat memberi sambutan pada kuliah tamu dalam rangka milad ke 3 Prodi Kedokteran. Kamis (24/1/2019) Dr dr Armyn Nurdin menceritakan bagaimana masa awal berdirinya Prodi Kedokteran di UIN Alauddin, agar memiliki distingsi atau perbedaan diantara 80 Fakultas Kedokteran yang telah berdiri di Indonesia saat itu. “Kita memikirkan profil dokter yang akan kita lahirkan nantinya, apa bedanya dengan dokter yang ada sekarang,” tutur Dr dr Armyn Nurdin. Ia menganggap Mayjen Dr dr Terawan pantas menjadi role model FKIK lantaran dia mampu melahirkan karya-karya monumental, seperti Digital Subraction Angioraphy (DSA) yang dilakukan dalam pengobatan stroke atau dikenal oleh masyarakat umum sebagai metode pengobatan cuci otak. Selain itu, lanjut Dr dr Armyn, dia memiliki tingkat pendidikan kedokteran tertinggi dan memiliki pangkat jendral tertinggi di kalangan dokter sampai sekarang. Belum pernah ada Dokter yang bisa mencapai mayor jenderal seperti dia. Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto adalah lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus, ia langsung mengabdikan diri menjadi dokter di TNI Angkatan Darat. Kemudian pria kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini memperdalam ilmunya

dengan mengambil Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Merasa belum cukup ilmu, dr Terawan kembali melanjutkan pendidikan dengan menempuh program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, dan lulus pada 2013. “Kita telah sepakat untuk membuat role model baru untuk alumni kita. kalau yang lalu role model kita adalah Ibnu Sina, tapi sekarang role model kita adalah mayjen Dr dr Terawan,” ungkap Dr dr Armyn Nurdin disambut tepuk tangan hadirin. Diakhir sambutannya, Ia menekankan kepada mahasiswa FKIK, bahwa alumni yang cerdas bukanlah alumni yang memiliki IPK 4.0 melainkan mereka yang menghasilkan produk kesehatan. Sementara, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof Hamdan Juhannis menyebutkan kedatangan Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto ke UIN Alauddin patut dicatat dalam sejarah perjalanan Prodi Kedokteran, Ia juga menyarankan agar Prodi Kedokteran membuat buku sejarah berdirinya Prodi ini, “Mumpung tokoh yang terlibat dalam pendirian Prodi Kedokteran masih ada semua,” ungkap penulis buku Melawan Takdir ini. Pada saat membawa materi Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto menekankan agar mahasiswa memperbanyak melakukan riset. Ia menyarankan agar riset yang dilakukan mahasiswa dimulai dari hal yang paling dekat dengan dirinya. *Penulis: Asrullah

37


www.uin-alauddin.ac.id

UIN Alauddin Ikuti Sulawesi Education and Techno Expo 2019 Universum - LLDikti Wilayah IX Sulawesi menggelar Sulawesi Education and Techno Expo 2019 di Celebes Convention Centre (CCC), Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang berlangsung selama tiga hari mulai selasa hingga kamis (12-15/2/2019). Sejumlah kampus yang berada dibawah naungan LLDikti Wilayah IX Sulawesi ikut berpartisipasi dalam expo pendidikan Sulawesi 2019 dengan memamerkan keunggulan yang dimiliki kampusnya. Dengan mengusung tema Eksistensi Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0, kegiatan ini menjadi wadah bagi calon mahasiswa sebelum menentukan perguruan tinggi atau program studi yang akan dipilihnya. Pada kegiatan ini, tak tertinggal UIN Alauddin Makassar menjadi salah satu kampus yang konsisten ikut berpartisipasi sebagai Exhibitor pada kegiatan Sulawesi Education and Techno Expo selama tiga tahun berturut turut. Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas UIN Alauddin Makassar Ismi Sabariah mengatakan, Ajang ini sekaligus dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi perihal UIN Alauddin yang baru saja Meraih Akreditasi Institusi A berdasarkan SK BAN-PT Nomor : 466/SK/BAN-PT/Akred/ PT/2018 tanggal 20 Desember 2018 lalu. Selain itu, kegiatan ini dimanfaatkan juga untuk melakukan sosialisasi berbagai Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru di UIN Alauddin Makassar baik Jalur Nasional dibawah koordinasi Kemenristekdikti seperti Jalur Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) maupun Jalur Nasional dibawah Koordinasi Kemenag RI yaitu Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UMPTKIN) dan Jalur Mandiri. “Sosialisasi SPAN dan UM-PTKIN kami lakukan dengan menyampaikan informasi, menyebarkan brosur, pamplet dan flyer kepada sekolah-sekolah SMA/SMK/MA yang ada di Seluruh Makassar,” tutur Ismi Sabariah. Lebih lanjut, Ismi Sabariah mengatakan, kebanyakan siswa yang berkunjung ke booth UIN Alauddin menanyakan perihal prodi kedokteran, beasiswa yang tersedia, sarana dan prasarana kampus, unit kegiatan ekstra dan intra kampus, biaya UKT/BKT dan daya tampung dan kuota masing-masing prodi. *Penulis : Asrullah & Muh. Aswan.

Suasana booth UIN Alauddin Makassar pada Sulawesi menggelar Sulawesi Education and Techno Expo 2019 di Celebes Convention Centre (CCC) Makassar

38


www.uin-alauddin.ac.id

Dr Muhammad Fakhri Husein Ketua Forum Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) didamping Pimpinan UIN Alauddin Makassar memukul gendang sebagai penanda dibukanya Forum Penjaminan Mutu PTKIN bekerja sama dengan UIN Alauddin Makassar di Hotel Gammara Makassar. Kamis (25/2/2019)

Forum Penjaminan Mutu PTKIN dan UIN Alauddin Gelar Lokakarya Universum - Forum Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) bekerja sama dengan UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan lokakarya dengan tema PTKIN Maju Bersama Menuju Perguruan Tinggi Unggul. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Gammara Makassar. Kamis (25/2/2019) Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu UIN Alauddin Makassar, Isriany Ismail mengatakan bahwa materi Penyusunan Laporan Kinerja PT (LKPT) dan Laporan Evaluasi Diri (LED) PT sesuai dengan instrumen APT 3,0 yang dibawakan oleh Tim Penyusun Instrumen Dr. Adam Pamudji Rahardjo dari Universitas Gajahmada dan materi Pendampingan Penyusunan Standar Mutu, lengkap dengan IKU, IKT

oleh Dr. Indrianty Sudirman, S.E., M.S dari Universitas Hasanuddin. “Dalam kegiatan ini terdapat sesi peserta secara berkelompok menyusun standar mutu lengkap dengan IKU, IKT dan juga jenis monitoring dan evaluasi yang mengikutinya serta metode implementasinya,� tutur Isriany Ismail. Kegiatan ini diikuti Sebanyak 52 PTKIN dan enam PTKIS dengan total peserta mencapai 190 orang. Pada lokakarya ini juga dilaksanakan Penyusunan Standar Mutu mengacu kepada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) dan menetapkan IKU dan IKT yang mengacu pada Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) BAN-PT 3.0 dengan 9 kriteria. Forum Penjaminan Mutu ini adalah

kelompok Pengelola Lembaga Penjaminan Mutu dan Pusat Penjaminan Mutu yang beranggotakan seluruh Pengelola penjaminan Mutu PTKIN. Forum ini dibentuk dengan tujuan untuk bersama mengupayakan mutu pendidikan tinggi pada PT masing-masing. Sebagai pelaksana, Isriany Ismail berharap, melalui kegiatan ini, seluruh PT memiliki dokumen untuk pelaksanaan SPMI terutama dokumen standar mutu dengan indikatornya serta dokumen untuk pengukuran pencapaiannya. Menurutnya, dokumen tersebut juga dapat dijadikan acuan program tahunan PT menuju PT Unggul. Selain penyajian materi, kegiatan ini juga menjadi ajang rapat Forum untuk menghasilkan Agenda Tahun 2019 yang juga arahnya adalah peningatan mutu PT. Acara ini dirancang sedemikin rupa dengan arahan dari Ketua Forum Dr. Muhammad Fakhri Husen. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H.Mardan, M.Ag mewakili Rektor UIN Alauddin Makassar. *Penulis: Asrullah

39


www.uin-alauddin.ac.id

UIN ALAUDDIN AKAN TERIMA 5415 MABA Universum - UIN Alauddin Makassar menerima mahasiswa baru Tahun akademik 2019/2020, melalui enam jalur pendaftaran. Enam jalur tersebut diantaranya, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

40

Nasional (SBMPTN), Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), Ujian Masuk Mandiri (UMM), dan Ujian Masuk Khusus (UMK).

Keenam jalur ini memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk memilih jalur dan prodi yang sesuai dengan kemampuan akademik. Untuk jalur SNMPTN, UIN Alauddin Makassar terdaftar untuk 16 jurusan yaitu Ilmu Hukum, Ilmu Ekonomi, Akuntansi, Manajemen, Ilmu


www.uin-alauddin.ac.id

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim GP meninjau pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UMPTKIN) di Perpustakaan Umum UIN Alauddin Makassar pada 2018 lalu.

Politik, Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Kimia, Matematika, Teknik Arsitektur, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Ilmu Peternakan, Sistem Informasi, Pendidikan Dokter, Kesejahteraan Sosial dan Hubungan Internasional. Untuk pengisian Pangkalan Data Sekolah Siswa (PDSS) SNMPTN telah ditetapkan pada 04-25 Januari. Setelah itu berlanjut ke tahap pendaftaran pada tanggal 04-14 Februari, dan pengumuman hasil seleksi pada 23 Maret 2019. Adapun untuk jurusan yang akan diterima melalui jalur SBMPTN, sama halnya dengan SNMPTN yang berbeda hanya prosedur pendaftarannya karena harus melalui ujian tertulis. Untuk jadwal pendaftarannya, akan dimulai pada tanggal 10-24 Juni. Setelah itu tes tertulis berbasis komputer dan pengumuman pada 9 Juli 2019. Ketiga, yaitu SPAN-PTKIN yang menjadi jalur pendaftaran untuk 36 jurusan. Diantaranya Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru MI, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Bahasa dan Sastra Arab, Sejarah Peradaban Islam, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, Teknik Informatika, Biologi, Fisika, Sosiologi Agama, Ilmu Hadis, Ilmu Al-quran dan Tafsir, Aqidah dan Filsafat Agama, Studi Agama-Agama, Hukum Acara Peradilan dan Kekeluargaan, Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, Perbandingan Mazhab dan Hukum, Ilmu Falak, Hukum Ekonomi Syariah, Ekonomi Islam, Perbankan Syariah, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Farmasi, Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pengembangan Masyarakat Islam, Manajemen Dakwah, dan Manajemen Haji dan Umrah. Sementara untuk Jalur pendaftaran SPAN-PTKIN, pengisian PDSS dan pendaftaran berlangsung dari 23 Januari-03 Maret, lalu pendaftaran 3 Maret, serta pengumuman pada 1 April dan pendaftaran ulang 6-10 Mei 2019. Selanjutnya, yaitu UM-PTKIN yang juga sama halnya dengan SPAN-PTKIN,

karena menjadi jalur masuk untuk 36 jurusan. Adapun pendaftaran UM-PTKIN akan dimulai pada 02-30 April, setelah itu pelaksanaan ujian tulis pada 28 Mei, dan pengumuman pada 01 Juli 2019. Biaya seleksi ditanggung oleh peserta sebesar Rp. 200.000,00 Kemudian UMM, yang menjadi jalur untuk seluruh jurusan yang ada di UIN Alauddin Makassar. Pendaftarannya mulai dibuka 4 Juni-12 Juli, dengan dibebankan biaya sebesar Rp. 250.000,00. Kemudian dilanjutkan tahap seleksi pada tanggal 21 Juli, dan pengumuman pada 31 Juli 2019. Tak hanya sampai disitu, setelah dinyatakan lulus, calon mahasiswa baru harus melakukan pendaftaran ulang pada 5-9 Agustus 2019. Jumlah Kuota Mahasiswa Baru 2019 di Setiap Prodi di UIN Alauddin Berdasarkan data tertulis yang diperoleh Reporter UIN Online dari Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas UIN Alauddin Ismi Sabariah, 54 Jurusan dari delapan Fakultas akan menerima Mahasiswa Baru (Maba) Strata 1 dan Diploma 3. Berikut ini pembagian jumlah kuota untuk setiap jurusan: FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK): 810 Pendidikan Agama Islam: 90 Pendidikan Bahasa Arab: 90 Menejemen Pendidikan Islam: 90 Pedidikan Guru Madrasah Ibtidayah: 90 Pendidikan Guru Raudhatul Athfal: 90 Pendidikan Bahasa Inggris: 90 Pendidikan Biologi: 90 Pendidikan Fisika: 90 Pendidikan Matematika: 90 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA (FAH): 600 Bahasa dan Sastra Arab: 150 Bahasa dan Sastra inggris: 150 Sejarah Peradaban Islam: 150 Ilmu Perpustakaan: 150 FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI (FST): 720 Teknik Arsitektur: 80 Teknik Informatika: 80 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota: 80

42


www.uin-alauddin.ac.id

Sistem Informasi: 40 Ilmu Peternakan: 90 Biologi: 90 Fisika: 80 Kimia: 80 Matematika: 90 FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK: (FUFP) : 895 Sosiologi Agama: 168 Ilmu hadis: 120 Ilmu Qur’an dan Tafsir: 125 Aqidah dan Filsafat Islam: 150 Filsafat Agama: 70 Studi Agama-agama: 90 Ilmu Politik: 150 Hubungan Internasional: 100 FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM (FSH): 700 Peradilan Agama: 160 Hukum Pidana dan Ketatanegaraan: 120 Perbandingan Mazhab dan Hukum: 100 Ilmu Falak: 90 Hukum Ekonomi Syariah: 90 Ilmu Hukum: 120 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN (FKIK): 410 Kesehatan Masyarakat: 120 Keperawatan: 80 Farmasi: 80 Pendidkan Dokter: 50 Kebidanan: 80 FAKULTAS EKONOMI ISLAM (FEBI): 600 Ekonomi Islam: 128 Perbankan syariah: 88 Ilmu Ekonomi: 128 Akuntansi: 128 Menejemen: 128

DAN

BISNIS

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI (FDK): 680 Bimbingan dan Penyuluhan Islam: 85 Komunikasi dan Penyiaran Islam: 85 Pengembangan Masyarakat Islam: 85 Kesejatraan Masyarakat: 85 Menejemen dakwah: 85 Ilmu Komunikasi: 85 Jurnalistik: 85 Manajemen Haji dan Umroh : 85 *Penulis: Andriyani

42

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memberi sambutan pada peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional Ujian Masuk (SPAN-UM), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), 2019 di Hotel Borobudur Jakarta,

Menteri Agama Luncurkan SPAN-UM PTKIN 2019 Universum – Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saefuddin, Rabu 23 Januari 2019 lalu meluncurkan Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) 2019 di Hotel Borobudur Jakarta. Dalam sambutannya, Menag mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan SPAN-UM PTKIN. “Kita bersyukur peminat SPAN-UM PTKIN setiap tahunnya terus meningkat. Ada 3 poin penting yang perlu dilakukan ke depan perihal SPAN dan UMPTKIN,” ucapnya. Pertama, panitia membentuk tim kajian dari proses yang akan dan telah dilakukan, lalu mengkaji data-datanya, serta kenaikan angka pendaftar harus diimbangi rasio jumlah madrasah, sekolah umum, jumlah lulusan dan seterusnya. “Sehingga kita miliki angka yang akurat. Hingga dapat kesimpulan animo ketertarikan mendaftar di PTKIN,” tuturnya. Suami dari Trisna Willy itu menambahkan bahwa poin yang ingin ditekankan, tim kajian yang tidak hanya mengumpulkan data, tetapi menyempurnakan data serta menemukan kesimpulan yang akurat. “Kita dapat menemukan kiat bagaimana menarik minat mendaftar masuk PTKIN. Inilah data yang penting yang jadi pertimbangan pengembangan PTKIN”, paparnya. Kedua, perlu juga ditelusuri program studi pilihan yang diminati. Menurutnya,

agama semakin memiliki urgensi yang tinggi. Mestinya prodi keagamaan semakin diminati. “Sekadar contoh sekarang orang ceramah dengan mencaci dan marah-marah. Padahal teladan kita Rasulullah tidak pernah melakukan hal seperti itu. Kita adalah pihak yang paling otoritatif dan memiliki kompetensi serta bertanggungjawab menjelaskan Islam yang rahmatan lil alamin. Disinilah letak urgensi prodi-prodi keagamaan itu di tengah kehidupan berbangsa,” jelasnya. Selain itu, persoalan persepsi lulusan pelajar terhadap prodi keagamaan, pria kelahiran 25 November 1962 tersebut merasa perlu membentuk lembaga tes masuk perguruan tinggi. “Kita harus miliki institusi yang permanen. Konsepsi rumusan yang matang. Panitia tidak hanya kerjakerja teknis, tapi juga kerja yang stategis dan jangka panjang. Lembaga ini harus menjadi tim untuk merumuskan konsep tugas dan tanggung jawab bangunan institusi yang baru tersebut”, pungkasnya. Ketiga, PTKIN harus melakukan refleksi, introspeksi dan evaluasi diri. Menteri Agama beranggapan bahwa PTKIN harus proaktif jemput bola melihat calon mahasiswa yang potensial, talent scouting di bidang akademik dan non akademik. Jika input-nya baik, maka output-nya juga akan baik. Jangan cepat-cepat mengharapkan pihak lain untuk membantu mendongkrak jumlah pendaftar, kata Lukman Hakim. *Penulis: Asrullah


43


pini

Suasana di University of Southern California. Suber: /www.salesforce.org

Memahami Amerika dan Keberagamannya

SYAHRIR KARIM

}

Ketua Jurusan Ilmu Politik UIN Alauddin

Tulisan ini berawal dari kegiatan International Visitor Leadership Program (IVLP), sebuah program pemerintah Amerika Serikat yang di sponsori oleh Kementerian Luar Negeri AS yang diselenggarakan setiap tahunnya. Program IVLP ini sebenarnya dirancang untuk membangun pemahaman dan komunikasi untuk terus terjalin dengan baik secara individu maupun profesi dengan pemerintah Amerika. Oleh karena itu, peserta yang ikut dalam program ini adalah mereka yang dianggap mapan dan memiliki kemampuan memperbaiki hubungan baik secara bilateral bagi kedua negara tersebut. Peserta diseleksi oleh kedutan-kedutaan AS yang ada di tiap-tiap negara dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda, baik akademisi, aktivis NGO, pejabat pemerintah, tokoh-tokoh agama, dan lain

44

lain. Kali ini yang lolos seleksi mengukuti program ini berjumlah 5 (lima) orang, dari makassar 2 (dua) orang yakni penulis sendiri dari UIN alauddin dan dosen dari UNHAS, selebihnya dosen dan peneliti dari Sumatera dan Jakarta. Tema kegiatan kali ini adalah “Promoting Pluralism and Tolerance Across Religious Divides� yang berlangsung pada bulan Maret-April 2019 di Amerika Serikat. Beberapa kota menjadi tujuan utama antara lain, Washington DC, Boston, Atlanta, Detroit dan Los Angeles. Di kota-kota tersebut bertemu dan berdiskusi dengan pejabat pemerintah, professional, aktivis NGO, tokoh agama, dan kunjungan-kunjungan ke kampus-kampus ternama seperti Harvard University, Michigan University, University of Southhern California, Tuft University,


pini dan Howard University. Mendiskusikan dan bertukarpikiran beragam tema dengan para stake holder setempat khususnya dengan tema terkait baik secara formal maupun informal. Pengalaman ini tentu merupakan bahan berharga termasuk membangun jejaring baik secara individu maupun institusi kedepan. Adapun kegiatan pertama terkonsentrasi di Washington DC selama beberapa hari. Terdapat 3 (tiga) tema besar yang akan didiskusikan di kota ini yakni, Separation of church and state in the U.S., American attitudes about religion dan U.S. efforts to promote religious freedom globally. Selanjunya kota kedua terkonsentrasi di Boston, Massachusetts. Disini juga mengusung 3 (tiga) tema besar selama, yakni The role of education in promoting religious pluralism, The protection of civil rights for ethnic and religious minorities, dan U.S.-Indonesian relations on the community level. Selanjutnya kota ketiga adalah Atlanta, Georgia. Beberapa tema besar didiskusikan di sini yakni, Religion and movements for social change, Community programs and non-profits that promote religious tolerance. Kota keempat yang dikunjungi adalah Deroit, Michigan. Selama di kota ini mengangkat tema besar tentang The role of faith in the life of the Arab American community serta Partnerships between faith-based organizations. Kota terakhir atau kelima yang dikunjungi adalah Los Angeles, California. Di tempat mengusung tema besar yakni Community interfaith initiatives, State hate crime laws and prevention efforts dan Faith-based youth programs. Semua kegiatan di atas didesain secara formal dan informal. Untuk mengurai tema-tema besar di atas, dilanjutkan dengan berkujung ke Lembaga-lembaga yang relevan dengan tema terkait, seperti kementerian Luar Negeri AS berdiskusi tentang isu terorisme, HAM, demokrasi dan kebebasan beragama, berkunjung ke Lembaga riset Few Recearch Center, United States Holocaust Memorial Museum, Voice of America (VOA), The Martin Luther King Memorial Center, Southern Christian Leadership Conference (SCLC), Ba’hai Faith Detroit Center, Arab American News, Anti-Defamation League, Indonesian Muslim Association in America (IMAAM), dan beberapa Lembaga-lembaga lainnya

termasuk bertemu dengan beberapa tokohtokoh lintas agama. Di kampus-kampus juga berdiskusi dari kalangan akademisi, seperti Tuft Chaplaincy and International Association for Religious Freedom. Di sisni berdiskusi banyak hal terkait kebebasan beragama dengan melibatkan mahasiswa dan dosen di Tuft University. Selanjutnya melanjutkan pertemuan di The Pluralism Project - Harvard University bersama Prof. Diana L. Eck. dengan tema Pluralism in the United States; initiatives in the interfaith movement, and international collaborations. Semua pertemuan didesain dengan suasana semi-formal dan yang pasti sangat berkualitas. Berbicara dan memahami kultur dan sistem social-politik sebuah negara tentu tidak cukup hanya dengan berkunjung dengan waktu yang sangat singkat. Akan tetapi, dengan agenda program yang terstruktur dengan rapi dan professional tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal. Tentunya juga bahwa tulisan yang sangat terbatas ini tidaklah mungkin bisa menggambarkan Amerika secara komprehensif. Sesuai dengan tema program kali ini, secara umum terdapat beberapa catatan penting. Bahwa terdapat tantangan tersendiri bagaimana Amerika membuka dan menemukan kembali jati dirinya menjadi sebuah bangsa yang besar terutama dalam berbicara isu toleransi dan pluralisme. Tantangan utama berawal ketika gelombang imigrasi yang baru dan terus terjadi telah mengubah peta keagamaaan, kebijakan pemerintah serta kehidupan sosial baik di kota-kota besar, kecil, di sekolah-sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Gelombang imigrasi ini kemudian membawa keragaman agama, budaya dan etnis baru dalam masyarakat Amerika. Meskipun negara ini sangat menghindari campurtangan negara dengan urusan agama, akan tetapi tampak bagaimana dalam masyarakatnya membentuk komunitas-komunitas keagamaan. Keberadaan lembaga-lembaga dan komunitas keagamaan inilah kemudian menjalin hubungan baik lintas agama. Masyarakat sekuler yang sering disandangkan bagi Amerika, menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi kaum imigran di negeri ini baik bagi kalangan generasi awal maupun generasi kedua.

Bagi kaum imigran, istilah sekuler telah memberi “berkah” tersendiri sebagai wujud kebebasan untuk keluar dari doktrinasi agama untuk kemudian bisa membuka diri dan menghilangkan rasa mayoritas maupun minoritas. Ketika generasi awal berusaha untuk mempertahankan tradisi dan keagamaan mereka dari negara asal, justru generasi kedua ini kemudian sangat aktif membangun identitas baru sebagai “orang Amerika” dengan menyandingkan identititas Amerika dan kebudayaan asal bahkan agama mereka. Seorang aktivis kulit hitam Frederick Douglass pernah berkata bahwa Amerika adalah “bangsa campuran” yang berasal dari berbagai suku bangsa yang datang masuk ke Amerika. Amerika telah ditakdirkan menjadi bangsa kuat karena kemampuan menyerap dan mengambil kekuatan dari setiap bangsa yang dimiliki. Keberagaman yang ada dibentuk sedemikianrupa menjadi identittas yang satu yakni “orang Amerika”, dengan cara mereka sama-sama mematuhi hukum yang sama, mendukung pemeritahan yang sama, menikmati kebebasan yang sama, serta bergerak dengan semangat nasional yang sama (Diana, 2005). Fakta ini muncul dan terbentuk sejak awal bahwa fanatisme atas identitas tertentu merupakan awal perpecahan. Fenomena menarik juga muncul, ketika berkunjung ke Office of Religious Life University of Southern California (USC), berdiskusi dengan Profesor Jim Burklo, Senior Associate Dean of Religious Life. Tema diskusi terkait Overview of religious diversity in LA; religious services available at the university. Terkait bagaimana kehidupan beragama dalam kampus di mana mahasiswa dengan beragam agama membuat club-club kemahasiswaan atas nama agama mereka. Kampus juga dalam hal ini memberi fasilitas ibadah dan memediasi keragaman beragama dalam kampus termasuk isu-isu agama di luar kampus. Akhirnya, bahwa kesan bahwa Amerika akan memunculkan dominasi agama tertentu atau bahkan menjadi negara “agama” tertentu adalah jauh dari fakta. Terlepas bahwa tidak ada system yang sempurna, akan tetapi dengan prinsip dasar tentang kebebasan beragama yang dimiliki telah menjadi modal utama negara ini untuk

45


pini

Sumber: alaminiyah.wordpress.com

Melihat Kembali Arah Tren Kajian Tafsir Al-Quran "Kampus" UIN Alauddin

YUSRAN S

}

Dosen Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Pada awalnya umat muslim hanya mengenal masjid sebagai tempat belajar utama. Di dalam masjid kemudian orang membentuk halaqah-halaqah kajian untuk membahas materi-materi keilmuan. Masjid disebut sebagai pusat peradaban muslim untuk segala macam urusan. Politik, hukum, ekonomi, dan terutama sekali untuk prosesi pengembangan intelektulitas ummat, seperti ilmu tafsir, hadis, fiqih, tasawwuf dan lain-lain. Lambat laun keadaan berubah, pengembangan intelektual muslim bergerak menuju ruang yang lebih formal diluaran masjid. Umat muslim kemudian mulai mengenal keterkaitan langsung antara intelektualitas/pengetahuan pada istilah sekolah, madrasah, dan kampus. Pengetahuan muslim yang dianggap sesuai, secara umum dipersepsikan oleh masyarakat kepada pengetahuan intelektual yang dikembangkan di dalam “sekolah” atau kampus. Kampus sejak lama telah mengambil alih peran sebagai pusat peradaban intelektual masyarakat muslim. Kata Kampus diambil dari bahasa latin yaitu campus yang memiliki arti lapangan. Kemudian diterjemahkan menjadi kawasan khusus bangunan perguruan tinggi, universitas atau akademi, tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung. Di Indonesia kata kampus biasanya digunakan untuk menyebut sebuah

46

lembaga perguruan tinggi, Institut, Sekolah tinggi, atau Universitas. Di beberapa dekade terakhir dunia muslim kontemporer, ketika masyarakat diarahkan untuk bertanya dan menyerahkan amanah (terutama soal pengetahuan) kepada ahli-ahlinyanya, maka kampus menjadi imajinasi utama gambaran tempat para ahli keilmuan tersebut berada dan berkembang. Kampus dan tren kajian Dalam proses pembentukan tren kajian masyarakat, kampus selalu menjadi standar utama. Kemunculan tokoh atau sosok pemikir dianggap sebagai stimulus utama pembangun tren kajian sebuah kelompok intelektual seperti kampus. Tokoh tersebut kemudian berdiaspora dalam bentuk-bentuk pemikiran dan karya-karya. Khususnya pada tren kajian tafsir, dahulu kita mengenal beberapa sosok yang mewakili bentuk tren kajian kampus, yang kemudian mendorong diskusi dan kajian kritis di berbagai tempat, dan terus berkelanjutan menjadi semngat akademik bagi pemikirpemikir selanjutnya, baik di dalam kampus maupun masyarakat di luar kampus. Dalam tulisan Wahidi (2015), tokoh yang memilki nilai ketokohan Indonesia timur dalam soal tafsir alQuran dan paling berpengaruh mendorong tren kajian tafsir “kampus” adalah Quraish Syihab, Muin Salim, Nasharuddin Umar dan Taufik Adnan Amal.


pini Fenomena kokohnya tren kajian tafsir ala kampus tersebut menjadi bagian penting dari pertumbuhan persepsi positif dan sekaligus posisoning kampus Islam di tengah masyarakat. Sebab eksistensi kampus Islam seringkali mendapatkan ujiannya pertama kali dalam benak masyarakat muslim maenstrim yakni pada prioritas pengembangan kajian alQuran di dalamnya. Tentu saja dengan tidak pernah sekalipun memungkiri keberadaan keilmuan lain sebagai stimulus yang juga penting, tetapi sebagai sebuah doktrin agama, perkembangan studi kitab suci Al-Quran selalu menjadi patokan awal melihat kualitas pengetahuan agama Islam di sebuah zaman. Sehingga jika secara kulaitas pengembangan, kajian alQuran mengalamai kemandekan, baik dari sisi pengembangan secara akademik di lingkungan akademisi atau kaum intelektual sepantaran, maupun kemandekan pada persebarannya kepada kaum awam atau masyarakat umum di sekitaran, maka bukan mustahil eksitensi keilmuan “kampus Islam” secara umum kemudian akan banyak dipertanyakan. Kampus UIN Alauddin termasuk kampus agama yang memiliki kisah besar mengenai kajian tafsir Al-Quran. Terlihat dari hadirnya sejumlah mufassir-intelktual yang secara langsung dan tidak langsung, telah meawakili wujud keilmuan tafsir kampus dengan ciri khas berupa sosok yang berwawasan luas, mencakupi keilmuan tradisional (turats) sekaligus kritis kepada pesoalan-persoalan masyarakat kekinian. Hal ini semakin diperkuat dengan kemampuan sebagian besar tokoh tersebut merebut ruangruang non-formal di tengah masyarakat umum untuk membawakan keilmuan tafsir kampus kepada masyarakat, melalui forum masjid, pengajian-pengajian, media elektronik, termasuk juga buku-buku yang sifatnya populer. Sepertinya pada titik kemampuan tersebut yakni kemampuan untuk berdiaspora membahasakan tren intelektualitas kampus secara lebih ringan kepada kalangan masyarakat awam, menjadi salah satau bagian yang penting untuk menjadi perhatian. Media sosial sebagai kampus baru Memasuki era media sosial, masyarakat muslim Indonesia mengahadapi situasi yang dilematis. Di tengah geliat pengetahuan “instan” dan praktis, yang sangat massif yang dibangun oleh media sosial dan di tengah situasi intelektualitas kampus yang di sisi lain sebahagiannya terlihat semakin pragmatis. Sebagian besar masyarakat merasakan keadaan yang terasa semakin “jauh” dari pengetahuan pengetahuan “kampus” yang dikembangkan, digantikan

oleh pengetahuan-pengetahuan media sosial yang semakin dirasakan begitu “dekat”. Kontekstualasasi keilmuan yang dimaksudkan oleh kampus selama ini tidak dirasakan begitu menyentuh urusan-urusan keseharian mereka. Faktor semangat akademik yang lebih sering terpenjara pada urusanurusan lokal kelas di tataran kampus, serta masuknya kepentingan ekonomi politik yang cukup kuat mempengaruhi dinamika pengembangan intelektualitas di kampus, ternyata menciptakan situasi kampus yang tidak lagi massif menunjukkan pengetahuanpengetahuan progresif dan praktiskontekstual kepada masyarakat sekitar. Dalam keadaan semacam ini, posisi intelektualitas kampus menjadi semakin terancam digerus oleh intelektualitas yang lahir di ruang-ruang luaran kampus. Kampus malah seringkali disebut dengan keilmuan yang sekedar formalitas, serba teoritik, dan tidak memberi solusi kongkrit kepada persoalan nyata di masyarakat. Persepsi tersebut membuat posisi kampus di tengah masyarakt, secara keilmuan semakin terancam. Ditambah prilaku sebagian oknum kampus yang tidak menunjukkan semangat keilmuan dan akhlak/praktek/aktualisasi yang selaras, ikut menambah kelam kisah perjuangan kampus merebut ruang pengetahuan publik. Pada kenyataannya, persekusi yang dilakukan kepada kaum intelektual kampus, kini semakin mudah terjadi, meskipun oleh persekusi yang sangat nyata memiliki pola “mematikan” dan mempersempit khazah pemikiran/keilmuan Islam yang selama ini dilestarikan oleh kampus-kampus Islam. Dengan mudahnya kaum intelektual kampus tidak lagi diberi ruang untuk berbicara, untuk melawan persekusi terhadap keilmuan tasawwuf yang disesatkan, kajian aqidah yang dikerucutkan, kajian tafsir yang disempitkan, pluralisme dan kedamaian yang diabaikan. Tafsir yang berjuang lebih membumi Saatnya para akademisi kampus kembali aktif bergerak melihat dan melangkah turun gunung merebut dan membumi secara nyata di ruang-ruang sosial masyarakat. Perilaku penyingkiran dan menganggap remeh kaum intelektual kampus telah sangat nyata dan banyak terjadi di tengah masyarakat. Dalam persebaran kajian tafsir Al-Quran kampus misalnya, bagaimana kaum intelektual kampus telah banyak dipersekusi oleh sebab kualitas kemampuan yang tidak mendalam mengenai dalil-dalil klasik dari kitab-kitab tafsir turats. Di hadapan masyarakat muslim era sekarang, dalil logika intelektual yang dimainkan lewat kata-kata akademik menjadi mentah, sebab publik terlanjur sudah sangat jauh dibawa ke dalam paradigma perbincangan dalil-

dalil turats agama sebagai hal yang paling utama. Pada sosisi intelektual semacam ini seringkali kaum intelktual kampus kalah jauh oleh kelompok gerakan yang secara sistematis menguatkan intelektual ke-dalilannya, meskipun diantaranya sangat sarat dalam kubangan tafsiran yang mengandung paham radikalisme, pasisme, atau bahkan terorisme. Tren tafsir kampus UIN Alauddin sudah sangat lama mengawali dan konsisten kepada prioritas pengembangan kajian tafsir kepada basis keamampuan pembacaan kitab-kitab turats. Jauh lebih dalam dibandingkan tren studi tafsir di kampuskampus lain yang mulai terlihat semakin abai terhadap prioritas kajian teks kitab-kitab turats. Kurikulum Jurusan Ilmu Al-Quran UIN Alauddin yang selalu menempatkan kajian teks kitab-kitab tafsir sebagai mata kuliah pokok dan berkesinambungan, serta geliat mempertahankan keahlian khusus tersebut dalam suatu kelas intelktual yang khusus (kelas khusus), merupakan langkah pembangunan kualitas intelektual tafsir kampus yang butuh diparesiasi. Sebab semua ini berangkat dari kesadaran bahwa pertarungan yang sesungguhnya bagi kalangan mufassir di tengah masyarakat selama ini adalah pada kemampuan mereka dalam kajian-kajian teks kitab turats. Namun tren kajian yang prioritas kepada kemapuan tekstual kitab-kitab turats tersebut masih harus berhadapan dengan sejumlah tantangan lain saat ini, terutama ketika berhadapan dengan situasi keilmuan modern dan pengembangan arah keilmuan yang kontekstual dan pembangunan peradaban masyarakat secara lebih luas. Sangat umum disadari bahwa realitas sosial yang sesungguhnya tidak semuanya bisa nampak dalam gambaran-gambaran tekstual kitab atau buku-buku. Realitas sosial adalah sesuatu yang luas dan membumi, yang harus ditemui langsung secara ilmiah di dalam kehidupan nyata masyarakat. Tren tafsir kontekstual untuk menuju kepada konsepsi-konsepsi kehidupan masyarakat yang lebih luas menjadi sangat dibutuhkan. Kemunculan tafsir sosial, tafsir kesehatan dan lingkungan hidup, tafsir pendidikan, tafsir pluralisme, tafsir ekonomi, merupakan bagian keilmuan tafsir yang sangat layak untuk terus dikembangkan. Apalagi dengan hadirnya semangat baru untuk membangun kajian tafsir agar juga aktif dalam merambah dunia riset atau kajian lapangan, sebagai sebuah langkah kongkrit membangun tafsir yang lebih kontekstual dan sekaligus untuk mencapai cita-cita besar kampus islam merebut kembali ruang-ruang sosial yang ada.

47


REKTOR UIN Alauddin Makassar Prof Musafir M Si

Selamat Kepada Wisudawan Wisudawati Angkatan 83 Periode April 2019


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.