universum M a j a l a h
E d i s i
D e s e m b e r
2 0 1 9
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Membangun
Moderasi Beragama
universum 1 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
MEJA REDAKSI PENANGGUNGJAWAB Prof. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D, PEMIMPIN REDAKSI Dr. H. Wahyuddin, M.Hum WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Drs. Alwan Suban, M.Ag REDAKTUR Drs. Fatahuddin, M.M Dr. H. Barsihannor, M.Ag Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag PENYUNTING/EDITOR Ismi Sabariah, S.A.B., M.Adm. SDA H. Salman Ahmad, S.Ag,. M.Pd.I Rahmawati Haruna, SS., M.Si REPORTER Asrullah Andriani Muh. Aswan STAF REDAKSI Najamuddin, S.Ag Dian Prima Putera FOTOGRAFER Ibrahim
“Radikalisme muncul dan bermula dari kemarahan akibat suatu kezaliman yang terjadi�. Demikian pandangan JK saat orasi ilmiah di Dies Natalis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar beberapa waktu lalu. Di tempat lain, Kalla menilai pencegahan radikalisme bisa dilakukan dengan melibatkan berbagai sektor terutama di bidang pendidikan, dengan menanamkan ajaran agama yang jauh dari perilaku ekstrem. Perguruan tinggi atau universitas penting mengajarkan Islam yang moderat. Berbagai upaya memang telah dicoba dilakukan dalam upaya menangkal paham radikalisme. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan program deradikalisasi yang dimotori oleh BNPT. Namun deradikalisasi semata belumlah cukup, apalagi sementara orang menilai bahwa deradikalisasi semata cenderung mengabaikan upaya internalisasi ajaran agama. Di sinilah pentingnya Moderasi Beragama diaktifkan dan bersinergi dengan gerakan Deradikalisasi. Menciptakan sikap moderasi beragama yang mengakar, menjadi salah satu Pancacita bidang akademik, Rektor UIN Alauddin Makassar, di bawah kepemimpinan Hamdan Juhannis, selama kurun waktu 4 tahun ke depan (2019-2023.) Moderasi beragama dapat ditunjukkan dengan penerimaan terhadap ajaran agama yang inklusif, menghormati perbedaan, bersikap toleran, dan siap bekerja sama dengan berbagai pihak. Ia harus mewujud dalam perilaku seseorang baik dalam ucapan, tindakan, atau perbuatan yang sesuai dengan sikap
moderat. Perilaku moderasi beragama dapat diukur dalam keterampilan yang mencerminkan kemampuan berdialog dengan berbagai latar belakang orang; orang lain merasa nyaman dan selamat berada di sekitarnya; adil dalam berbuat dan berucap; serta mengedepankan kemaslahatan umat. Moderasi artinya mengendalikan sesuatu agar tidak kebablasan, menarik hal yang keterlaluan agar berada di jalur yang tepat, dan mengepaskan sesuatu untuk mencapai keseimbangan. Fanatisme dan Toleransi beragama misalnya. Kedua konsep ini harus dipraktekkan dalam pola yang seimbang. Fanatisme yang terlalu kuat, sementara toleransi rendah akan memunculkan permusuhan terhadap pemeluk agama lain. Sebaliknya, toleransi yang kebablasan akan membuat eksistensi agama melemah, karena dalam situasi ini para pemeluk agama tidak lagi merasa bangga dengan agama yang mereka peluk. Agama tidak lebih dari sekedar ritual yang tidak punya makna apa-apa karena agama bersangkutan sama derajat dan kebenarannya dengan agama yang lain. Inilah komitmen yang perlu dijaga, disosialisasikan dan sekaligus diaktifkan oleh seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar. Selamat menikmati sajian informasi UNIVERSUM kali ini. Semoga capaian dan keberhasilan yang telah diraih selama ini mampu menjadi stimulus bagi seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar dalam meningkatkan kualitasnya ke depan.
DESAIN DAN LAYOUT Asrullah DESAIN SAMPUL Ali Syahbana
2 universum M a j a l a h
Kru Majalah Universum UIN Alauddin Makassar
DAFTAR ISI
08 UIN Alauddin Tuan Rumah OSKI PTKI 2019
16
10
Di Negeri Ginseng, Empat Mahasiswi UIN Alauddin Harumkan Nama Indonesia
31
AKADEMISI UIN ALAUDDIN BAHAS PETERNAKAN BROILER NONAGP DI AICIS 2019
FDK Gelar Maulid dihadiri 2 Pembicara Nasional
universum 3 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA
Milad 54 IAIN/UIN Alauddin
Membangun MODERASI BERAGAMA
Universum – Mantan Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12, DR (HC) H Muhammad Jusuf Kalla menghadiri Sidang Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka memperingati Milad ke 54 UIN Alauddin Makassar di Gedung Auditorium Kampus II Samata-Gowa, Rabu (13/11/3019). Dalam orasi ilmiahnya, JK menyampaikan banyak hal terkait solusi kemajuan pendidikan tinggi. Selain itu, ia memberikan gambaran terkait tantangan perguruan tinggi kedepan. Tak hanya itu, JK juga menuturkan peluang usaha ke depan. Lebih lanjut, tokoh berpengaruh asal Bone itu mengatakan jika Universitas harus memandang kedepan dengan berbagai produk inovasi terbaru. Menurutnya, jika Universitas selalu melihat ke belakang maka bukan Universitas namanya melainkan sebuah Museum. “Universitas harus berpikir kreatif, jika selalu Universitas tersebut melihat ke belakang saja. Yaa, tentu tidak ada bedanya universitas dengan museum, Karena, Museum tersebut melihatnya ke
4 universum M a j a l a h
belakang bukan ke depan,” katanya. Maka dari itu, kata dia, para pimpinan Universitas dan Fakultas tentunya harus mampu melihat kedepan apa yang telah dicapai sampai saat ini. Pimpinan Kampus juga harus memiliki target. Tokoh perdamaian dunia tersebut merasa bangga karena UIN Alauddin telah melahirkan kampus di Sulawesi. “Tentulah saya merasa bangga bahwa UIN Alauddin yang dulunya IAIN mengabdikan dirinya lebih setengah abad, kalau tadi oleh pak Rektor bahwa IAIN atau UIN telah menghasilkan anak dibeberapa tempat seperti IAIN Palopo, Manado,” bebernya. Selain itu, maraknya aksi radikalisme yang menyasar mahasiswa membuat mantan orang kedua di Republik ini, selama dua periode angkat bicara. Menurutnya, aksi radikalisme terjadi akibat adanya kezaliman yang terjadi. “Semua radikalisme itu akibat suatu kezaliman terjadi. Apapun disini selalu muncul pengaruh Al-Qaidah dan ISIS,” kata JK usai membawakan orasi ilmiah.
Mantan Wakil Presiden DR (HC) H Muhammad Jusuf Kalla bersama Pimpinan UIN Alauddin berjalan dari Gedung Rektorat menuju Gedung Auditorium untuk mengikuti Sidang Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka memperingati Milad ke 54 UIN Alauddin.
LAPORAN UTAMA
Oleh karena itu, ia mengharapkan pentingnya mengajarkan pemahaman Islam moderat dalam sebuah perguruan tinggi. “Tentu kita mengharapkan salah satu inti dari sebuah universitas mengajarkan pentingnya Islam moderat, pemahaman islam wasatiyah sebagaimana dibawa oleh ulama-ulama terdahulu,” jelasnya. Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof H Hamdan Juhannis, M A Ph D melaporkan perayaan Milad 54 hari ini bertepatan dengan 113 hari dirinya sebagai Rektor ke-11 UIN Alauddin
Makassar. “Kalau berdasarkan hari kerja, maka hari ini menjadi hari yang ke-84 saya sebagai Rektor sejak dilantik pada tanggal 23 Juli 2019,” ujarnya. Eks Wakil Rektor Bidang kerjasama ini menyampaikan bahwa hari-hari pertama saya sebagai rektor, saya memiliki mimpi-mimpi besar untuk menjadikan UIN Alauddin Makassar tidak hanya menjadi destinasi akademik, tetapi akan menjadikan spot selfi-selfi bagi setiap orang yang berkunjung ke universitas ini. Ia menjelaskan, dirinya begitu
terinspirasi dengan kampus-kampus maju di luar negeri dimana sangat sulit bagi dirinya melihat sampah-sampah berserakan di ruang-ruang publik. Itulah sebabnya, hal pertama yang dia lakukan adalah mengajak kepada seluruh elemen kampus untuk terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan kehijauan kampus. “Berbagai usaha telah dan sedang kami lakukan dalam mewujudkan kampus asri, antara lain setiap Jumat kita kerja bakti, bahkan kita pernah melakukan kerja bakti massal dengan melibatkan
universum 5 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA
seluruh stakeholder di Kampus ini,” tuturnya. Menurutnya, ini adalah bagian dari ikhtiar pihak Universitas dalam mewujudkan kampus peradaban yang asri. Ia sangat memiliki keyakinan bahwa kebersihan kampus adalah representasi kebersihan para penghuninya, bahkan kebersihan kampus adalah gambaran jiwa yang tenang para penghuninya. Namun demikian, sebagai Rektor, tentu tidak hanya concern dan peduli terhadap sampah-sampah kampus, begitu banyak aspek dan bidang yang sedang diakselerasi demi mengejar ketertinggalan kita dengan dunia luar. “Oleh karena itu, pada perayaan milad ke 54 kali ini saya ingin sedikit mengurai usaha-usaha dan kemajuan-
6 universum M a j a l a h
kemajuan yang telah kita lakukan selama periode saya sebagai Rektor,” jelasnya. Peningkatan Bidang Akademik, Bidang Infrastruktur, Kemahasiswaan, Kerjasama dan Networking sangat penting. Akhirnya, melalui momentum perayaan milad 54 UIN Alauddin Makassar, dia ingin mengajak kepada seluruh civitas akademika serta keluarga besar UIN Alauddin makassar untuk menjadikan kampus sebagai rumah bersama. “Dapur kita bersama, perahu kita bersama, mari kita jaga secara bersamasama kampus kita ini, kalaupun ada perbedaan,” pungkasnya. Mengakhiri rangkaian kegiatan Milad ke 54, UIN Alauddin menggelar ramah tamah sekaligus memperingati maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung
Auditorium Kampus II Samata-Gowa, Kamis (14/11/2019). Acara ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis. Dalam sambutannya, penulis buku Melawan Takdir tersebut menegaskan bahwa peringatan maulid merupakan kreasi cerdas membuka lembaran kehidupan Rasulullah. “Saya ingin tegaskan bahwa maulid Nabi besar Muhammad SAW adalah sebuah kreasi cerdas upaya membuka lembaran yang sangat diperlukan dalam kehidupan kita dengan terciptanya jarak kehidupan. Jarak geografis, jarak waktu memungkinkan kehidupan Rasulullah yang patut kita teladani menjadi terkabulkan,” terangnya. Ia juga berharap dengan adanya
LAPORAN UTAMA
Suasana Sidang Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka memperingati Milad ke 54 UIN Alauddin Makassar di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar
momentum maulid ini umat Islam bisa menjadikan pemantik untuk memperbaiki kualitas hidup. “Dengan adanya momentum maulid ini bisa menjadi pemantik dan merenungkan kembali jejak-jejak beliau yang patut kita jadikan sebagai contoh untuk memperbaiki kualitas hidup seharihari,� harapnya. Hikma maulid dibawakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) AGH DR (HC) Sanusi Baco. Diakhir acara, Rektor UIN Alauddin menyerahkan sertifikat jurnal yang telah meraih akreditasi SINTA ke 15 pengolah. Mereka yang mendapatkan Mastaning, Rihla: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, Khairunnisa Nur, Diwan: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, Rahmi Damis,
Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah, Syasrawati Journal Islamic Nursing, Ridwan Idris Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, Ali Umar Dani, Jurnal Pendidikan Fisika, Ahmad Ali Jurnal Biotek, Andi Fauzia Astrid Jurnal Dakwah Tabligh, Rahman Syamsuddin Jurisprudentia: Jurusan Ilmu Hukum. Kemudian M Shabir U Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, Subehan Khalik, Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketenegaraan, Nursalam MaPan: Jurnal Matematika dan Pembelajaran, Mulyono Domopoli, Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Zaenal Abidin Jurnal Adabiya, Taufiq Mathar, Khizana al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan. *Muh Aswan
universum 7 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA
Foto bersama Wakil Menteri Agama Drs Zainut Tauhid Saadi M Si, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama, Prof M Arskal Salim GP M Ag, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Prof Khalifa Mustami M Pd dan sejumlah pejabat.
UIN Alauddin Tuan Rumah OSKI PTKI 2019 Universum – Olimpiade Sains dan Karya Inovasi (OSKI) yang digelar oleh UIN Alauddin Makassar kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama Republik Indonesia akhirnya berakhir. OSKI yang digelar selama dua hari terhitung 14 hingga 15 November berlalu di Hotel The Rhinra Jalan Tanjung Bunga, Makassar, Jumat (15/11/2019). OSKI ini bertajuk peran dan tantangan sains dan teknologi menuju revolusi industri 4.0: sintesis, karakter, dan properti dibuka secara resmi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia Prof M Arskal Salim GP M Ag di Baruga Angin Mammiri Rujab Walikota Makassar, Kamis
8 universum M a j a l a h
(14/11/2019) malam. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan ucapan terimakasih atas amanah yang telah diberikan sebagai tuan rumah OSKI pertama. “Ini sebuah apresiasi karena telah diberi amanah dan tanggung jawab untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan olimpiade sains dan karya Inovasi yang pertama dan Alhamdulillah UIN Alauddin Makassar sukses menjalankannya dan ini betul-betul meriah dan sangat luar biasa,” katanya. Lebih lanjut, Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu mengungkapkan bahwa berbicara tentang sains dan teknologi, perguruan tinggi naungan Kemenag tidak kalah dengan Perguruan Tinggi umum.
“Perpaduan Sains dan Teknologi ini telah menjadi bukti kepada publik bahwa Perguruan Tinggi di bawah naungan Kemenag itu tidak kalah dengan perguruan tinggi umum apalagi misi kita bagaimana menguatkan sintesa dan integrasi keilmuan dengan jualan tersendiri agar lebih bisa laku di pasar karena diintegrasikan dengan keagamaan. Tentunya, ini menjadi kunci bagi suksesnya keilmuan di tanah air dimana masyarakat kita mayoritas umat Islam,” bebernya. Sementara itu, Wakil Menteri Agama Drs Zainut Tauhid Saadi M Si menjelaskan tujuan dari OSKI tersebut untuk mengimplementasikan tugas mahasiswa sebagaimana yang dimaksud dalam tri darma perguruan tinggi yakni pendidikan, penilitian dan pengajaran. Maka dari itu, kata dia perlu dikembangkan untuk berguna bagi masyarakat. “Saya kira penemuan dan inovasiinovasi ini harus didorong agar mahasiswa tidak berdiri diatas menara gading. Tapi dia juga bisa melakukan dan mengimplementasikan ilmunya dalam bentuk penemuan-penemuan
LAPORAN UTAMA Wakil Menteri Agama Drs Zainut Tauhid Saadi M Si, menyampaikan sambutan pada kegiatan Olimpiade Sains dan Karya Inovasi (OSKI). Suasana penutupan Olimpiade Sains dan Karya Inovasi (OSKI). di Hotel The Rhinra Jalan Tanjung Bunga, Makassar, Jumat (15/11/2019).
sangat bermanfaat untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan negara,” jelasnya. Sejalan denagan itu, Direktur Diktis PTKI Kemanag RI Prof Arskal Salim dalam sambutannya saat membuka OSKI 2019 mengatakan tujuan dari kegiatan itu adalah mempersiapkan generasi bangsa PTKI untuk ikut berpartisipasi menguasai sains teknologi dan engineering. “Harus ada generasi bangsa kita yang menguasai sains, teknologi dan engineering karena itu perguruan tinggi keagamaan ingin berpartisipasi berkontribusi seperti perguruan tinggi umum, ini juga soal akses makanya kita mendorong pimpinan PTKIN bisa
mengembangkan dengan cara sejalan dan seirama perguruan tinggi agama,” katanya. Menurut, Guru Besar Tata Negara Islam tersebut selama ini Mahasiswa dan Dosen sering kali melakukan penelitian namun belum tersalurkan. Oleh karena itu, kata dia melalui OSKI penelitian mahasiswa dan dosen dapat tersalurkan. “Ini adalah bagian menyalurkan kapasitas intelektual kemampuan berinovasi yang dimiliki para dosen dan mahasiswa perguruan tinggi keagamaan islam se-Indonesia. Mereka selama ini sudah belajar melakukan penelitian, ingin kita tau apa yang sedang mereka pelajari dan temukan dalam penelitian-
penelitian mereka ketika dalam proses pembelajaran itu baik dosen maupun mahasiswa,” terangnya. Selain itu, Prof Arskal menuturkan, secara khusus bertujuan menjadi wahana ajang kompetisi ilmiah untuk memotivasi civitas akademika yang ada di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. “Agar mereka melakukan kreatifitas dan mampu mengembangkan potensi keilmuan yang ada di Kampus,” ungkap Guru Besar bidang Politik Hukum Islam UIN Jakarta. Untuk diketahui, OSKI dikhususkan bagi jurusan biologi, fisika, kimia, matematika, pemrograman dan turunan sains dasar lainnya. Sedangkan pada Lomba karya inovasi bidang ilmu dikhususkan bagi yang memiliki relevansi dengan tema terkait Literasi dan inovasi teknologi, Nanoteknologi dan produk kesehatan, produk halal dan ketahanan pangan,dan Deteksi dan mitigasi bencana. Yang keluar sebagai juara umum pertama yakni, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan perolehan lima emas, empat perak, empat perunggu dan tiga honorable dengan total 16, sementara Juara umum kedua diraih UIN Sunan Gunung Jati Bandung dengan skor dua emas, satu perak, satu perunggu, satu honorable jumlah skor lima. Terkahir Juara umum ketiga yakni UIN Alauddin Makassar dengan skor satu emas, dua perunggu satu honorable dengan skor empat. Adapun jumlah peserta yang mengikuti OSKI tersebut yakni 17 PTKI dengan total peserta 646.519 karya sains dan inovasi mahasiwa terdiri bidang matematika 176 peserta, Fisika 93 peserta, Kimia 68 peserta, Biologi 182 peserta. Kedua karya inovasi dosen berjumlah 13 orang dan ketiga karya inovasi mahasiswa dan dosen berjumlah 114. *Muh Aswan
universum 9 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA
AKADEMISI UIN ALAUDDIN BAHAS PETERNAKAN BROILER NON-AGP DI AICIS 2019 Universum - Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2019 kembali digelar di Ruang Menteng Hotel Mercure Batavia Jakarta pada tanggal 01 hingga 04 Oktober 2019. Ulasan ilmiah tersebut mengusung Islam, Marketing and Consumption sebagai sub tema yang disajikan oleh panel kolaborasi dari tiga institusi, yaitu UIN Alauddin Makassar, UIN Sunan Gunung Djati, dan STAIN Sorong. Dalam perhelatan akbar tahunan para ilmuwan di kalangan akademisi Perguruan Tinggi Islam kali ini, disemarakkan oleh delegasi dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang bergengsi dan kompetitif. Hal ini ditandai dengan banyaknya submitter dari para akademisi dan researcher dari dalam dan luar negeri. Diskusi ilmiah tentang Produktivitas broiler yang mengalami penurunan sejak penerbitan kebijakan pelarangan penggunaan Antibiotics Growth Promoters (AGP) sebagai pemicu pertumbuhan yang diamanatkan oleh UU No. 41 tahun 2014 Jo. UU No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Produksi Broiler yang selama ini sangat tergantung pada penggunaan AGP, yang bertujuan untuk meningkatkan
10 universum M a j a l a h
immunitas ternak sekaligus sebagai pemicu pertumbuhan broiler. Di sisi lain, mendatangkan dampak negatif terhadap manusia yang sangat berbahaya, yaitu residu antibiotik dalam daging broiler akan menurunkan resistensi manusia yang mengkonsumsinya terhadap beberapa jenis antibiotik bahkan, antibiotik yang dipersiapkan untuk menangani kasus bakteri multi-resisten. Kini antibiotik digunakan hanya sebagai terapeutik. Berdasarkan berbagai hasil penelitian, Peran AGP dalam industri broiler dapat disubtitusi dengan penambahan feed additive lainnya seperti probotik sebagaimana yang diulas oleh Anggita Hafsari, Dosen Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, enzim dan herbal sebagai mana halnya paparan Dr. Hafsan, dan Khaerani kiramang, M.P. Secara berturut-turut, serta implementasi manajemen ternak termasuk penerapan biosekuriti yang terstandarisasi seperti yang diterangkan oleh drh. Aminah Hajah thaha yang dipandu oleh Dr. Rusdi Rasyid, M.Ag dalam diskusi panel bertema Peternakan Broiler Non-AGP sebagai Konsepsi Islami dalam Strategi Menuju Produksi Pangan yang ASUH.
LAPORAN UTAMA
Dr. Hafsan, S.Si., M.Pd saat menyampaikan materi ilmiah tentang Produktivitas broiler pada kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2019 kembali digelar di Ruang Menteng Hotel Mercure Batavia Jakarta pada tanggal 01 hingga 04 Oktober 2019. AICIS kali ini terpilih 5 selected panel dan 4 invited panel dari UIN Alauddin Makassar. Mereka adalah Siti Aisyah, Wahyuddin Halim, Arifudin Ahmad, Zulfahmi, Wasilah, Hafsan, Cut Muthiadin, Rika Dwi Ayu Parmitasari, serta Isriany Ismail
Upaya konkrit untuk menjaga ketersediaan broiler sebagai sumber protein hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) serta memiliki pangsa pasar yang luas merupakan konteks yang sejalan dengan konsepsi keamanan pangan dalam islam, yaitu keamanan pangan dari segi normatif Islam (halal) dan keamanan pangan dari segi kesehatan (toyyib). “Dua hal ini sengaja dibedakan karena pada kenyataan ditemukan bahwa aman dari segi normatif agama belum tentu aman secara kesehatan dan begitu sebaliknya aman secara kesehatan belum tentu pula aman menurut Islam,� demikian papar chair panel yang merupakan Wakil Ketua STAIN Sorong tersebut mengantarkan makalah-makalah yang disampaikan oleh ke empat panelis yang dipandunya. Merespon keamanan pangan yang selama ini menjadi kegelisahan seluruh lapisan masyarakat, pendekatan interdisipliner perlu ditempuh, dengan pertimbangan bahwa dalam melihat masalah sosial, agama (termasuk fiqh) tidak boleh melepaskan diri dari disiplin ilmu yang lain, seperti kesehatan, gizi, kimia dan lain-lain serta, di sisi lain agama harus bisa memecahkan masalah dan menjawab problem riil di masyarakat dengan arif dan kontekstual. Dalam wawancara terkait materi pokok panel oleh panitia penyelenggara, Dr. Hafsan, S.Si., M.Pd. menyampaikan bahwa sumber pangan yang ASUH menjadi salah satu pemenuhan pencapaian pokokpokok maqasid al-Syari’ah atau tujuan umum ditetapkan hukum Islam yakni, untuk merealisasikan kemaslahatan umum, memberikan kemanfaatan dan menghindarkan kemafsadatan (kerusakan) bagi manusia. Pada AICIS kali ini terpilih 5 selected panel dan 4 invited panel dari UIN Alauddin Makassar. Mereka adalah Siti Aisyah, Wahyuddin Halim, Arifudin Ahmad, Zulfahmi, Wasilah, Hafsan, Cut Muthiadin, Rika Dwi Ayu Parmitasari, serta Isriany Ismail. *Andriyani
universum 11 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA
Mahasiswa KKN 61 DIMINTA TANGKAL RADIKALISME DI MASYARAKAT Universum – UIN Alauddin Makassar menggelar pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 61 selama empat hari terhitung dari 18 hingga 20 November di Gedung Auditorium Kampus II. Senin (18/11/2019) Kepala Pusat Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar, Muhammad Gazali Suyuti mengatakan bahwa pembekalan tersebut diikuti sebanyak 1.702 peserta dari delapan fakultas. Mahasiswa akan ditempatkan 10 Kabupaten, 27 Kecamatan DI 10 kabupaten. Lanjut, Gazali menjelaskan, KKN Angkatan 61 itu programnya sama. Namum, setiap posko memakai tematema khusus. Menurutnya, temanya itu ditentukan oleh Dosen pembimbing karena hasil KKN-nya berupa penelitian. “Jadi nanti ada laporan dari Dosen pembimbing disamping juga ada laporan Mahasiswa. Jadi Dosen pembimbingnya itu bikin laporan dalam bentuk penelitian dan mahasiswanya bikin laporannya itu program kerja. Nanti model temanya itu pada saat pertemuan dengan Dosen pembimbing. Dosen pembimbing ini kan sudah survei ketemu pak Desa dan pak Camat serta, tokoh masyarakat. Jadi nanti Dosen pembimbing rumuskan apa yang bagus dilakukan,” jelasnya Ia juga menghimbau agar mahasiswa
12 universum M a j a l a h
lebih fokus KKN, menurutnya urusan kampus harus diselesaikan lalu berangkat ke lokasi. Tujuannya, Mahasiswa lebih fokus karena waktunya hanya 45 hari. Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis membeberkan bahwa KKN merupakan pola untuk melakukan pengabdian dengan Ilmu yang didapatkan dalam kampus kemudian diiplementasikan di Masyarakat. “Momentum KKN yang sangat dibangun karena itulah momentum proklamator kita jadi pengunci semuanya kita bisa eksis sebagaimana kita bisa menyuarakan dan mewujudkan apa yang kita pelajari dari dunia kampus. Inilah saat proklamator kita bersentuhan langsung dengan masyarakat, kita sebagai mahasiswa, di dunia KKN mengaplikasikan ilmu. Disitulah kita kerja,” terangnya. Polda Sulsel Ajak Mahasiswa KKN Tangkal Radikalisme Kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Selatan melalui Kabag Pembinaan Masyarakat mengajak mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 61 UIN Alauddin Makassar untuk menangkal paham radikalisme di Masyarakat. Hal itu disampaikan Kabag Pembinaan Masyarakat Polda Sulsel, AKBP Muhammad Darwis S H M H Saat membawakan materi pembekalan KKN Angkatan 61 UIN Alauddin di Gedung Auditorium Kampus II Samata-Gowa, Senin
Suasana pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 61 di Gedung Auditorium Kampus II. Senin (18/11/2019). Turut hadir Kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Selatan melalui Kabag Pembinaan Masyarakat memberikan materi menangkal paham radikalisme di Masyarakat
LAPORAN UTAMA
(18/11/2019) kemarin. “Peranan mahasiswa dalam menangkal radikalisme sangat besar, kenapa? karena mahasiswa bagian daripada masyarakat. Segala sesuatu yang ada di masyarakat itu, perkembangannya Mahasiswa bisa sangat paham contohnya, orang-orang atau masyarakat prilakunya mulai menyimpang tidak memiliki toleransi, cenderung berbuat pertemuan secara tertutup dan melibatkan secara umum sudah tanda dan ciri-cirinya ada,” terangnya. Lebih lanjut, Ia menjelaskan mahasiswa adalah orang yang mempunyai pendidikan yang sudah maju. Memiliki pemahaman intelektual dan kemampuan untuk mencegah orang-orang yang sudah terpapar radikalisme. “Jadi untuk menangkal radikalisme kami telah membuat pendamping setiap Universitas. Jika ada gerak-gerik mencurigakan bisa menyampaikan kepada wakil Rektor yang membidangi Kemahasiswaan kemudian koordinasi dengan kami”, ujarnya. Menurutnya, awal mula yang terpapar paham radikalisme inilah pertama dimulai karakter rumah tangga seseorang pada saat dia lahir, kemudian pembinaan dalam keluarganya tidak bisa dirubah oleh karena itu terjadi yang namanya egoisme dalam dirinya, pada saat seperti itu memiliki paham radikal. “Egoisme yang timbul dalam diri manusia ini adalah sebenarnya dibalik semua yang terjadi dalam kekerasan aksi,” jelasnya. Untuk mencegah hal itu, Darwis mengungkapkan selain Mahasiswa untuk mencegah perlu dari lingkungan sekitar seperti sekolah dan orang tua. “Jika itu semua berperan seperti orang tua dan sekolah tidak ada lagi muncul pemahaman radikalisme, saya jamin itu ditambah pembinaan Agama,”ungkapnya. Untuk diketahui, KKN kali ini diikuti sebanyak 1702 Mahasiswa dari delapan fakultas yang akan disebar ke 10 Kabupaten di Sulawesi Selatan. *Muh.Aswan
universum 13 M a j a l a h
LAPORAN UTAMA
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof.Dr.Darussalam, M.Ag. menerima cenderamata dari pejabat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI di Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin. Jumat (25/10/2019).
DJPPR Kementerian Keuangan Sambangi UIN Alauddin Gelar FGD dan Kuliah Umum Universum - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyambangi UIN Alauddin Makassar. Dalam kunjungan tersebut Kemenkeu RI menggelar Focus Group Discussion (FGD) dihari pertama di Gedung Rektorat dan dilanjutkan keesokan harinya dengan melaksanakan kuliah umum di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin. Jumat (25/10/2019). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Menjaga Momentum Pertumbuhan Melalui Kebijakan Pembiayaan APBN. Diketahui, acara tersebut merupakan rangkaian Inclusive Festival (InFest)
14 universum M a j a l a h
2019, yang dilakukan pemerintah dalam upaya pemanfaatan pembiayaan APBN secara produktif untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat serta untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh tanah air. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis MA PhD, dihadiri 400 peserta dari kalangan Dosen dan Mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis mengajak agar mahasiswa memahami APBN dan bagaimana untuk turut menjaganya agar keuangan negara tetap
kuat. “Pemerintah berkomitmen untuk menjaga APBN agar tetap berkualitas, oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa dan segenap civitas akademika harus memahami APBN dengan baik dan ikut serta mengawalnya agar keuangan negara tetap kuat,” urainya. Sementara itu, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Riko Amir selaku pembicara tunggal memberikan gambaran fundamental perekonomian Indonesia, peran pembiayaan dalam pembangunan Indonesia dan pembiayaan APBN 2019. Riko mengatakan,` APBN yang kuat ditopang oleh pembiayaan yang kuat, salah satunya melalui sumber pembiayaan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang telah dikembangkan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur dan pembangunan Sumber Daya Manusia. “Peran APBN untuk memberikan stimulus fiskal saat ini sangat besar dan penting guna mendorong ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah kondisi
LAPORAN UTAMA
Suasana pelaksanaan kuliah umum dalam rangka Inclusive Festival (InFest) 2019, yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI bekerjasama dengan UIN Alauddin. Jumat (25/10/2019).
ketidakpastian ekonomi global dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia. Di sinilah peran pembiayaan APBN melalui utang sebagai alat untuk mendukung APBN yang countercyclical,” jelas Riko. Melalui kuliah umum ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa dan civitas akademika lain tentang peranan pembiayaan APBN dan pengelolaanya. “Kami mengajak untuk bersama-sama mengawal serta mendukung peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara dan memperkuat APBN,” tutupnya. Sementara, pada Forum Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Gedung Rektorat UIN Alauddin menghadirkan tiga pemateri yaitu, Jasmir Spd MSi, Bonita Kusuma Hastuti SE MM, dan M. Naufal Aminuddin ST MM. Diskusi berlangsung sangat menarik saat memasuki sesi tanya jawab. Faisal salah satu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menilai kehadiran transportasi online melahirkan masalah baru pada sektor ekonomi. Salah satu contohnya, lanjut Faisal, kehadiran transportasi online di Makassar menyebabkan jumlah transportasi angkutan umum terus mengalami penurunan lantaran kesulitan mendapatkan penumpang. Selain itu juga, hingga saat ini belum ada laporan terbuka terkait jumlah pasti mitra transportasi online, padahal menurut Faisal ini bisa menjadi salah satu sumber pemasukan pajak yang besar. Menanggapi hal itu, Bonita Kusuma Hastuti menyampaikan saat ini Pemerintah sedang menyusun peraturan mengenai hal tersebut, hanya saja pemerintah belum menetapkan aturan terkait pajak transpotasi online. Ini dikarenakan pemerintah memberi kesempatan kepada e-commerce yang saat ini dalam proses berkembang di Indonesia. “Pemerintah tidak ingin menghalangi sesuatu yang sementara tumbuh,” ujar Bonita Kusuma. Ia mengakui jika aturan itu ditetapkan, bisa menjadi sumber pendapatan pajak yang cukup besar. “Kalau kita mau dapat dari situ (transportasi online), bisa banyak,” tambah Bonita Kusuma. *Muh Aswan dan Asrullah
universum 15 M a j a l a h
Prestasi
Ruhul Fadillah, Nur Rezky Rutami Amir, Indah Nur Pratiwi, dan Fitril Imani, empat Mahasiswi Jurusan Farmasi UIN Alauddin saat mengikuti Seoul International Invention Fair (SIIF), yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pada 27 - 30 November 2019
Di Negeri Ginseng, Empat Mahasiswi UIN Alauddin
Harumkan Nama Indonesia Universum - Ruhul Fadillah, Nur Rezky Rutami Amir, Indah Nur Pratiwi, dan Fitril Imani, empat Mahasiswi Jurusan Farmasi UIN Alauddin mencatatkan prestasinya dikanca internasional dengan meraih silver prised pada ajang Seoul International Invention Fair (SIIF), yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pada 27 - 30 November 2019 lalu. SIIF merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) sebagai ajang pameran inovasi dari berbagai kalangan peneliti seluruh dunia. Tidak tanggung- tanggung, jumlah peneliti yang ikut berpartisipasi pada kegiatan internasional ini diikuti 604 peneliti (penemu) dari 32 negara.
16 universum M a j a l a h
Inovasi dari mahasiswi farmasi ini berupa produk Instant Food atau mie instan yang terbuat dari labu kuning. Mereka menceritakan, salah satu yang menjadi daya tarik dari inovasi ini, yaitu dari bahan pokok yang murah dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Apalagi saat ini Healthy Instant Food itu sangat dikagumi dimana-mana dan dikembangkan di berbagai negara. “Bahan pokok untuk membuat produk kami itu sangat murah. Bahkan saat kami mempresentasikan produk, salah satu investor dari Malaysia ingin mengajak kami bekerjasama untuk penyediaan bahan baku dari produk inovasi kami,� ujar Nur Rezky Rutami Amir. Ruhul Fadillah menceritakan, penemuannya ini
Prestasi bermula saat mereka mendapatkan tugas kuliah. “Yang pertama saya buat adalah cookies dari labu kuning. setelah itu, saya mencoba dirumah buat mie dari labu kuning dan ternyata jadi. Hasil inovasinya ini terus dikembangkan bersama teman-teman yang lain,” papar Ruhul saat berbincang bincang di studio Voice Alauddin bersama keempat rekannya di Gedung Auditorium belum lama ini. Keinginan untuk mengembangkan temuannya ini lantaran melihat prevalensi masyarakat Indonesia berada pada peringkat ke lima di dunia. Sehingga, mereka ingin membuat produk yang disukai oleh masyarakat dengan tingkat kesibukannya yang sangat tinggi. “Kami mengembangkan produk makanan instan ini, melihat masyarakat gemar makan mie. Olehnya itu, kami membuat formulasi produk berupa mie yang sehat yang diberi nama Nochips (noodles and chips),” tutur Rezky Rutami Amir. Memang produk inovasi mereka berupa makanan instan, namun perjalanan mereka agar dapat berpartisipasi di Seoul International Invention Fair 2019 bukanlah perjalanan instan juga. Mereka mesti jatuh bangun penggalangan dana selama enam bulan sekaligus menyiapkan produk yang akan dipamerkan. “Setelah dinyatakan lulus, kami harus jatuh bangun mengumpulkan dana, selain kesibukan tersebut kami harus mengembangkan produk kami, dan persiapan seperti poster dan SOP lainnya. Tidak sampai disitu, kami juga harus tetap mengikuti kuliah,” ujarnya Fitril Imani. Untuk sampai ke Korea Selatan, kelimanya mendapat bantuan dana dari pihak kampus. Mereka juga berusaha sendiri dengan menggalang dana dari mahasiswa farmasi yang dikoordinir HMJ Farmasi. Berkat usaha pantang menyerah, selain meraih silver prised, mereka juga berhasil membawa pulang penghargaan Spesial Award dari Vietnam dalam Kategori The Best Women Inventors. Ini semua tercapai, berkat kerja keras dari mereka, dengan bantuan support dari pembimbing, Muh Ikhlas Arsul yang merupakan Dosen Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makasar.
universum 17 M a j a l a h
Prestasi
Riska Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris
Wakili Indonesia di WYF Mesir Universum - Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Riska menorehkan prestasi menjadi wakil Indonesia pada World Youth Forum (WYF) di Mesir. WYF merupakan forum pemuda se-dunia yang diselenggarakan secara rutin. Saat ini, Riska tercatat sebagai Mahasiswa semester lima jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar. Selasa (09/12/2019) “World Youth Forum (WYF) yakni, program dari Presiden Mesir. Saya memilih agenda model yaitu simulasi sidang PBB nantinya akan merekomendasikan resolusi-resolusi terkait tiga topik diantaranya perdamaian dunia, lingkungan, revolusi industri,” kata Riska. Ia juga menyampaikan beberapa agenda yang akan dilakukannya selama disana. Agendanya workshop, pelatihan mentoring speaker, bagaimana membuat start up nantinya saya akan di mentoring di bidang start up revolusi industri di bidang pendidikan. Mentoringnya terkait melihat isu atau masalah, merekomendasikan resolusi, bahkan essay soal pendidikan saya buat juga akan dibahas,” ucapnya. Untuk bisa mengikuti forum tersebut, Riska harus mendaftar secara online. Ada sekitar 163 negara yang ikut
18 universum M a j a l a h
ambil bagian dalam pertemuan itu dan tidak kurang dari 45.000 aplikasi dan yang lolos hanya 5000. “Awalnya saya mendapat informasi melalui vlog fatin zidqia lubis. Di vlognya menceritakan WYF sampai tiga part dan dia menjadi bintang tamu disana. Mulai saat itu, saya follow instagram WYF dan saya lalu mendaftarkan diri pada minggu kedua bulan oktober kemudian saya share ke akun instagram pribadi. Daftar buat akun WYF di websitenya dan memilih peran apa yang ingin diambil united nation,” paparnya. Riska lalu membuat essay terkait isu yang diberikan. “Saya submit tiga halaman essay, referensi saya bertanya ke anak HI unhas. Submit, lengkapi cv,” aku Riska. Tahap selanjutnya, Riska diberi email untuk melakukan wawancara. “Sempat terhambat dan tidak memiliki harapan karena jaringan di Kos jelek, Alhamdulillah, akhirnya ada konfirmasi untuk wawancara ulang. Saya ke Warkop dan ada dua orang yang mewawancarai. Pembahasannya mengenai bagaimana kalau mengikuti sidang PBB, organisasi apa yang menangani itu, berapa Negara yang berperan, sejarah singkat, peran pemuda terkait permasalah perubahan iklim, peran pemerintah terkait permasalah perubahan iklim. Saya juga
Riska menyampaikan pendapatnya saat mengikuti sidang PBB. Riska menerima penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi versi Washilah Award. Pengumuman mahasiswa berprestasi ini disampaikan saat perayaan Milad UKM LIMA Washilah ke-34 di Hotel Sultan Alauddin, Makassar. 2019 Selasa (3/12/2019).
Prestasi ditanya kenapa kami harus memilih kamu dan diberi waktu untuk bertanya kembali kepada mereka,” jelasnya. Setelah menunggu, Riska lalu mendapatkan pengumuman final dan invitation akhir November 2019. “Download aplikasi dan menunggu 5 hari kemudian terbit ticket flight, fully funded kecuali visa. Beli tiket ke Jakarta dibantu oleh orang-orang Kabupaten Barru seperti, senior dan Bupati Barru,” tuturnya. Sebelumnya, Riska ternyata telah memiliki tiga kali pengalaman mengikuti sidang PBB.
Riska Mahasiswi PBI Dinobatkan Sebagai Mahasiswa Berprestasi Versi Washilah Riska Mahasiswa semeseter lima Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi versi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) Washilah, Selasa (3/12/2019). Pengumuman mahasiswa berprestasi ini disampaikan saat perayaan Milad UKM LIMA Washilah ke-34 di Hotel Sultan Alauddin, Makassar. Riska yang dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi, merupakan wanita Barru asal Desa Galung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulsel. Ia yang dianggap memiliki prestasi gemilang selama ini, mampu mengalahkan 20 mahasiswa lainnya yang masuk nominasi. Riska mengaku tidak menyangka bisa meraih penghargaan mahasiswa beprestasi ini. Terlebih kandidat lain menurutnya, merupakan mahasiswa terbaik dan tentunya berprestasi pula. “Mendengar nama saya disebut sebagai mahasiswa berprestasi sempat kaget. Ini luar biasa dan sekaligus sebagai tanggung jawab. Saya merasa bangga bisa terpilih,” katanya. Perempuan kelahiran Barru 4 Mei 1999 itu menyebut, keberhasilan ini tidak lepas doa dan dukungan orangtua yang selama ini yang terus memberikan dukungan. “Ini berkat doa dan dukungan orangtua saya, mereka sangat mendukung aktifitas saya selama ini,” ujar Riska *Andriyani dan Muh.Aswan
universum 19 M a j a l a h
Prestasi
Ismail Kadir Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam UIN Alauddin menerima medali perunggu pada Cabang Olahraga (Cabor) Billiard nomor 10 Ball Pool Single Putra pada ajang bergengsi SEA Games 2019.
Ismail Kadir Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam
Sabet Medali di SEA Games 20 universum M a j a l a h
Universum – Mahasiswa UIN Alauddin Ismail Kadir berhasil menyabet medali perunggu pada Cabang Olahraga (Cabor) Billiard nomor 10 Ball Pool Single Putra pada ajang bergengsi SEA Games 2019. Dilansir dilaman website fajar.co, Ismail mengalahkan andalan tuan rumah yang merupakan juara dunia 2017, Carlos ”The Black Tiger” Biado. Pada debutnya di multievent dua tahunan ini, atlet 23
tahun tersebut menang pada babak 8 besar bola 10 single yang berlangsung di Manila Hotel’s Tent City, Manila (8/12). Atlet kelahiran Makassar itu membekap Biado dengan skor telak, 9-2. Tak sampai disitu, sebelumnya, dia menyingkirkan peraih emas Bola 9 double SEA Games 2019, Maung Maung asal Myanmar. “Carlo Biado adalah salah satu pebiliar terbaik di dunia di divisi pool. Dia sudah sering menjadi juara kejuaraan dunia biliar. Alhamdulillah, saya berhasil memenangkan pertandingan dan lolos ke semifinal,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Pada game pembuka, Ismail tertingal lebih dahulu 0-1. Namun, di game kedua, pebiliar kelahiran 2 Agustus 1996 itu bangkit dan menyamakan kedudukkan menjadi 1-1. Ismail bahkan sempat memimpin 2-1 di game ketiga. The Black Tiger lalu mampu menyamakan kedudukan 2-2. Memasuki game kelima dan seterusnya, Ismail mendominasi total ranking empat dunia kategori bola 9 single tersebut. Atlet Indonesia itu menggila untuk merebut semua game dan mengakhiri kemenangan dengan skor 9-2. Kemenangan ini membawa Ismail lolos ke babak semifinal. Pada babak empat besar, Ismail akan berhadapan dengan pebiliar Vietnam, Do The Kien. Pada perempat final kemarin (7/12), dia mengalahkan pebiliar Singapura, Sharik Aslem Sayed dengan skor 9-5. Setalah hasil positif tersebut, Ismail telah mengamankan medali dari nomor bola 10 Single. Di babak semifinalis, Ismail akhirnya mengantongi perunggu. Sukses Ismail ke semifinal ini gagal diikuti dua rekannya yakni Marlando Sihombing dan Jaka Kurniawan Ginting. Mereka tumbang pada perempat final nomor english billiard. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah turun bangga dan memberika ucapan selamat kepada Ismail Kadir pada Instagram Storynya. “Alhamdulillah perolehan medali dari atlet asal SulSel ditutup oleh Ismail Kadir pada Cabor Billiard nomor 10-Ball Pool Single Putra,” tulisnya. *Andriyani
Prestasi Imran Fajar, Mahasiswa Studi Agama-Agama
Jabat Ketua Umum FORMASAA Indonesia Universum - Mahasiswa Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, UIN Alauddin Makassar Imran Fajar terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum Mahasiswa Studi Agama-Agama (FORMASAA) Indonesia. Mahasiswa semester Lima itu langsung dilantik secara resmi pada Rabu 20 November di Hotel Grand Park Sayang, Makassar, Sulsel. Kemudian dilanjutkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Jumat 22 November. “Alhamdulillah, Imran Fajar mahasiswa Studi AgamaAgama Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik semester lima terpilih menjadi ketua umum,” kata Ketua HMJ Studi Agama-Agama UIN Alauddin Nurleli. Sementara itu, Ketua FORMASAA Indonesia Imran Fajar mengatakan, keinginannya untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Umum FORMASAA Indonesia karena ingin memperlihatkan, jika orang Makassar juga dapat memimpin organisasi nasional. “Orang Makassar juga memiliki potensi ilmu pengetahuan dan konsep kepemimpinan yang lebih baik,” katanya. Lebih lanjut, Imran menjelaskan dibawah kendalinya, FORMASAA Indonesia periode 2019-2021 akan menjadi solusi ditengah maraknya isu-isu keagamaan, sikap intoleran yang nampak, serta beberapa kejadian-kejadian yang mengakibatkan agama sebagai alat untuk memecah bukan lagi sebagai alat untuk mempersatuhkan. “Maka dari itu FORMASAA Indonesia wajib hadir sebagai solutif dan ikut serta dalam beberapa aksi nasional tapi bukan aksi untuk memojokkan satu kelompok atau individu melainkan ada untuk memberikan solutif-solutif perdamaian dan meredam hiruk pikuk tentang keagamaan yang tidak mencerminkan sikap toleransi dan prularisme,” terangnya. Kongres II FORMASAA Indonesia itu berlangsung selama tiga hari dari tanggal 19 hingga 21 November 2019. Diikuti oleh 18 delegasi kampus di Indonesia dengan total peserta 40 orang terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau kongres. 18 kampus itu, yakni UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Kediri. Kemudian, Universitas Muhammadiyah Surabaya, UIN Walisongo Semarang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Darussalam Gontor Ponorogo, IAIN Purwokerto, UIN Alauddin Makassar, UIN Ar Raniri Aceh. Selanjutnya, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Antasari Banjarmasin, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Syarif Kasim Riau, IAIN Pontianak, UIN Sumatera Utara, dan UIN Raden Intan Lampung.
universum 21 M a j a l a h
Prestasi
Mashuri Masri, Dosen urusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin, foto bersama dengan rekan rekannya di Monash University
Mashuri Masri, Dosen FST
Dalami Metode Riset di Australia Universum - Dosen Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar, Mashuri Masri mengikuti Short Course Overseas Research Methodology 2019 di negeri Kangguru. Kegitan terserbut berlangsung selama 19 hari terhitung 4 Hingga 22 November berlalu. Kedatangan mereka diterima Prof. Julian Millie dari Monash University. Menurut Mashuri Masri selama ia berada di Australian kegiatan tersebut berjalan lancar. Selain itu kata dia kegiatan tersebut sangat psositif dalam upaya peningkatan kualifikasi akademik dosen PTKI dalam bidang research methodology, academic writing, publishing article, dan networking. “Program riset ini berjalan baik. Kegiatan semacam ini sangat positif dan konstruktif bagi upaya peningkatan kualifikasi akademik dosen PTKI dalam bidang research methodology, academic writing, publishing article, dan networking di luar negeri, khususnya Australia, melalui riset ilmiah dan penerbitan artikel di jurnal internasional bereputasi,” kata Mashuri kepada Reporter, Senin (9/12/2019). Diketahui, pelatihan tersebut merupakan program Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam mengirim 10 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) lintas keahlian untuk mendalami metodologi di Australia. Short Course Overseas Research Methodology 2019 dibuka oleh Direktur Monash Herb Feith Indonesian Engagement Centre, Prof. Ariel Heryanto. Dalam sambutannya, Guru Besar asal Salatiga ini menyinggung beda budaya riset di Indonesia dan negara maju. Di negara maju, seperti dicontohkan Ariel, rasionalilasi sebuah penelitian digambarkan sebagai sebuah lingkaran, dimana poin penelitian disampaikan dengan tajam di awal kemudian dibahas secara general, lalu dipersempit dengan sebuah argumen. Selanjutnya, rumusan riset dituliskan dengan jelas, tepat, dan sederhana melalui research question (perumusan masalah). Sementara penelitian di Indonesia masih banyak yang terlalu umum, dan kurang fokus. Pembukaan Shortcourse ini dihadiri pula oleh Deputi Direktur Monash Herb Feith, Yacinta, Ph.D. *Muh.Aswan
22 universum M a j a l a h
Mahasiswa jurusan Ekonomi Islam menyerahkan tropi Juara II kepada Ketua Jurusan Ekonomi Islam Ahmad Efendi SE MM setelah bersaing dalam kompetisi Call For Paper Syariah Finance Expo (SFE).
Mahasiswa Ekonomi Islam
Juara II Call For Paper SFE, Universum – Mahasiswa jurusan Ekonomi Islam (Ekis) berhasil meraih Juara II setelah bersaing dalam kompetisi Call For Paper Syariah Finance Expo (SFE). Kompetisi tersebut dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 5 November hingga 8 November 2019. Tiga mahasiswa tersebut adalah Ega Rusanti, Westi A dan Muh Ihsan. Terdapat tiga tahapan yang dilalui mereka yakni, seleksi abstrak, seleksi full paper, dan seleksi presentasi karya yang diikuti beberapa Universitas ternama di Indonesia. Salah seorang mahasiswa Westi mengatakan bahwa tema penelitian yang diangkat merupakan pengembangan wakaf pesantren melalui aplikasi yang dibuat sendiri. “Tema penelitian yang diangkat dalam penyusunan paper ini adalah pengembangan wakaf pesantren melalui aplikasi yang kami ciptakan sendiri. Kita namakan aplikasi tersebut dengan KAFTEN (Wakaf untuk Pesantren). Kompetisi ini dibuka mulai awal Agustus dan alhamdulillah, kami mendapat juara kedua mengalahkan beberapa finalis lainnya,” jelasnya ketika ditemui usai penyerahan tropi. Selasa (26/11/2019) Pencapaian ini disambut gembira oleh pihak civitas akademik UIN Alauddin Makassar terutama untuk jurusan Ekonomi Islam. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Jurusan Ekonomi Islam Ahmad Efendi SE MM. “Kami mengucapkan selamat sekaligus berterima kasih kepada Tim Paper yang telah mencetak prestasi dan mengharumkan nama baik jurusan di tingkat nasional,” ucapnya. Tambahnya, dengan pencapaian ini diharapkan mampu mengembangkan kompetensi dan perencanaan yang lebih baik untuk meraih prestasi mahasiswa terutama di bidang kepenulisan. *Andriyani
Prestasi
Foto bersama peserta perwakilan pemuda Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Festival pemuda 2019 yang diselenggarakan Harapan Pemuda Indonesia serta Yayasan Pondok Kasih dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Tujuh Mahasiswa UIN Alauddin
Wakili Sulsel di Festival Pemuda Universum - Tujuh mahasiswa UIN Alauddin Makassar mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Festival pemuda 2019 yang diselenggarakan Harapan Pemuda Indonesia serta Yayasan Pondok Kasih dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ketujuh mahasiwa tersebut yakni Muh. Aswin, Suwandi Sultan, Nurul Hikmah, Zhuby Zaretha, Andi Cita, Andi Cika Fakultas Syariah dan hukum dan Sultan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar. Festival tersebut dihadiri 340 delegasi mahasiswa dari 34 provinsi dan 10.000 pelajar dan pramuka se Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama enam hari terhitung 13 berlalu hingga 18 oktober 2019 di Green Valley Bandungan Semarang Jawa Tengah, yang dibuka langsung deputi kepemudaan Kemenpora dan Bupati Kabupaten Semarang. Kegiatan festival pemuda ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan Harapan Pemuda Indonesia dan Yayasan Pondok Kasih, dengan harapan pemuda
harus berkonstribusi untuk Negeri. Menurut salah satu delegasi Sulsel yang juga Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Suwandi Sultan merasa bengga project proposalnya yang mengusung tema Darurat sampah : Daur ulang sampah limbah plastik menjadi paving blok yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis masuk 10 besar. “Suatu kebanggan bahwa delegasi Sulsel telah masuk 10 besar project proposal dengan mengusung tema Darurat sampah : Daur ulang sampah limbah plastik menjadi paving blok yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Persoalan sampah tidak hanya menjadi isu nasional tapi sudah menjadi isu internasional, dan indonesia adalah penyumbang sampah terbanyak kedua setelah China,” katanya. Dengan demikian, Sekretaris HMI Komisariat Syariah dan Hukum itu mengungkapkan persoalan sampah yang telah menjadi isu Internasional sebagai pemuda harus berfikir kreatif, inovatif menangani persoalan tersebut.
“Karena persoalan sampah ini lah yang membuat kami delagasi Sulsel membuat project proposal tema lingkungan hidup dan ekonomi kreatif, karena sampah sudah menjadi masalah Internasional yang mesti kita harus berfikir kreatif, inovatif menangani persoalan persampahan ini,” bebernya. “Harapan besar kami di kegiatan festival ini bisa bermitra yang nantinya disalah satu agenda kegiatan malam kemitraan, agar project proposal ini tidak hanya menjadi suatu project proposal tapi betul-betul bisa menjadi solusi sampah hari ini,” tambahnya. Suwandi, berharap di malam kemitraan Tim nya bisa kerja sama dan bermitra dengan mitra dari festival Pemuda Indonesia, bisa kerja sama dan bermitra dari festival pemuda indonesia, dan harapan besarnya kami paving blok dari sampah plastik ini kami bisa cetak secara banyak dan bisa digunakan untuk jalan -jalan gang yang ada di Indonesia khususnya Sulsel,” harapnya. *Muh. Aswan
universum 23 M a j a l a h
Prestasi
Isna Rasdianah Aziz, Editor in Chief Biogenesis mewakili delapan jurnal UIN Alauddin Makassar menerima medali dan sertifikat official di Hotel Grand Sahid Jaya. Senin (25/11/ 2019)
Bertengger di SINTA 2
Jurnal Biogenesis Menuju Internasionalisasi Universum - Berdasarkan SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti RI No. 28/E/KPT/2019, Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi yang diterbitkan oleh Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar (bit.ly/jurnalbiogenesis) berhasil naik peringkat ke SINTA 2 pada periode V tahun 2019. Biogenesis menjadi jurnal pertama di Fakultas Sains dan Teknologi yang meraih SINTA 2. “Alhamdulillah, pencapaian ini tak lepas dari support Universitas, Fakultas, Jurusan, rumah jurnal UIN Alauddin, rekan forum pengelola jurnal Biologi dan semua pihak yang tidak putus-putusnya saling mengarahkan untuk menjadi lebih baik lagi”. ujar Isna, selaku editor in chief Biogenesis. Berbekal dari peringkat ke-3 pada
24 universum M a j a l a h
tahun 2018, tim redaksi Biogenesis terus memacu eskalasi kualitas pengelolaan manajerial dan substansi. Tahapan pencapaian tersebut salah satunya dengan perekrutan tim editorial dari berbagai jurnal sebidang yang sebelumnya telah terakreditasi nasional. “Setelah pencapaian ini, Biogenesis, kami persiapkan menuju jurnal internasional bereputasi SINTA S1. Tentu banyak hal yang harus dipersiapkan dalam proses transformasi ini” terangnya. Lebih lanjut, Isna menjelaskan networking dengan berbagai peerreviewer dari 7 benua terus ditingkatkan agar standar kualitas memenuhi kaidah internasional. Diharapkan dalam kurun 2 tahun, Biogenesis telah mencapai peringkat jurnal internasional bereputasi. Mewakili UIN Alauddin, Biogenesis
JURNAL UIN ALAUDDIN •
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi (SINTA S2)
•
Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (SINTA S3)
•
Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi (SINTA S3)
•
Jurnal Kesehatan (SINTA S4)
•
Teknosains: Media informasi dan teknologi (SINTA S4)
•
Jurnal Biotek (SINTA S4)
•
Jurnal Al Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam (SINTA S5)
•
Journal of Islamic Nursing (SINTA S5)
Prestasi menerima sertifikat SINTA S2 Tahun 2019, menjadi tahun gemilang bagi rumah jurnal UIN Alauddin Makassar. Sebanyak delapan jurnal baru saja resmi terakreditasi nasional dengan berbagai peringkat SINTA. Isna Rasdianah Aziz, Editor in Chief Biogenesis mewakili delapan jurnal UIN Alauddin Makassar menerima medali dan sertifikat official di Hotel Grand Sahid Jaya. Senin (25/11/ 2019) “Biogenesis merupakan jurnal pertama di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar yang meraih peringkat akreditasi nasional SINTA S2. Mudah-mudahan menjadi pemicu bagi jurnal lainnya, terkhusus jurnal-jurnal di lingkup FST” ujar Isna. Sertifikat tersebut, diserahkan langsung oleh Menteri Ristek BRIN, Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, Ph.D. Koordinasi Pengembangan Jurnal dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Kemenristek-BRIN sebagai bentuk
apresiasi terhadap pengelola jurnal berbagai institusi dari Aceh sampai Papua. “Kami berharap publikasi ilmiah menjadi titik awal dari inovasi riset masyarakat yang mampu berdaya saing global,” papar Bambang. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan launching aplikasi Arjuna dan SINTA go mobile, penandatangan MoU Kementeristek BRIN dan LPDP serta pemberian insentif untuk jurnal terakreditasi SINTA S1 dan S2.Tahun 2019, menjadi tahun gemilang bagi rumah jurnal UIN Alauddin Makassar. Sebanyak delapan jurnal baru saja resmi terakreditasi nasional dengan berbagai peringkat SINTA. Isna Rasdianah Aziz, Editor in Chief Biogenesis mewakili delapan jurnal UIN Alauddin Makassar menerima medali dan sertifikat official di Hotel Grand Sahid Jaya. Senin (25/11/ 2019) “Biogenesis merupakan jurnal pertama di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar yang meraih
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar (UINAM), meraih juara II Kompetisi peradilan semu di Universitas Trunojoyo Madura, Sabtu 24 Desember 2019.
Delegasi UIN Alauddin
Juara II Peradilan Semu di Universitas Trunojoyo Universum - Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar (UINAM), meraih juara II Kompetisi peradilan semu di Universitas Trunojoyo Madura, Sabtu 24 Desember 2019. Sementara itu, juara I dimenangkan
oleh delegasi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakara. Selanjutnya untuk Juara III adalah IAIN Ponorogo. Kegiatan itu digelar oleh program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo pada 23-24 November. Kemudian, didukung oleh Asosiasi Studi
peringkat akreditasi nasional SINTA S2. Mudah-mudahan menjadi pemicu bagi jurnal lainnya, terkhusus jurnal-jurnal di lingkup FST” ujar Isna. Sertifikat tersebut, diserahkan langsung oleh Menteri Ristek BRIN, Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, Ph.D. Koordinasi Pengembangan Jurnal dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Kemenristek-BRIN sebagai bentuk apresiasi terhadap pengelola jurnal berbagai institusi dari Aceh sampai Papua. “Kami berharap publikasi ilmiah menjadi titik awal dari inovasi riset masyarakat yang mampu berdaya saing global,” papar Bambang. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan launching aplikasi Arjuna dan SINTA go mobile, penandatangan MoU Kementeristek BRIN dan LPDP serta pemberian insentif untuk jurnal terakreditasi SINTA S1 dan S2.
Hukum Ekonomi Syariah Indonesia. UIN Alauddin Makassar mengirim 15 orang delegasi untuk ikut kompetisi peradilan semu. Mereka semua merupakan jurusan Hukum Ekonomi Syariah. Kompetisi peradilan semu tingkat nasional hukum ekonomi syariah seIndonesia Merak Harafah 2019, diikuti oleh 10 finalis dan hanya lima perguruan tinggi berhak masuk ke tahap 5 besar. Kelimanya adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Kediri, IAIN Ponorogo, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Alauddin Makassar. Awaluddin, delegasi UIN Alauddin mengatakan, lomba itu sesuai dengan jurusan yang digelutinya yakni hukum perdata. “Jadi, lomba ini mengenai sidang pengadilan. Misalnya, ada orang yang memiliki masalah diarahkanlah ke pengadilan agama, kemudian mengikuti proses persidangan,” katanya. Awaluddin menambahkan, jika dirinya merasa sangat senang dan bangga dapat memperoleh juara pada lomba nasional ini. “Khusus saya pribadi, masih merasa belum percaya mendapatkan juara,” tutupnya. *Muh.Aswan
universum 25 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Suasana pelaksanaan Festival Ekonomi
Dema FEBI Kembali Gelar Festival Ekonomi Suasana penyerahan akreditasi Science and Technology Index (Sinta) dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Dua Jurnal FEBI Raih Areditasi SINTA 3 dan 4 Universum - Dua jurnal yang diterbitkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar, mendapatkan akreditasi Science and Technology Index (Sinta) dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Nilai akreditasi untuk kedua jurnal tersebut tercantum dalam hasil Akreditasi Berkala Ilmiah Periode III dan IV Tahun 2019 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 28 / E / KPT / 2019 dan 30/E/KPT/2019. Dari hasil akreditasi, jurnal Laa Maisyir : Jurnal Ekonomi Islam memiliki nilai akreditasi Sinta peringkat 4 (S4). Sedangkan jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi, mendapat indeks akreditasi peringkat 3 (S3). Wakil Dekan I Bidang Akademik FEBI, Dr Wahyudin, menyampaikan jurnal Laa Maisyir merupakan sebuah jurnal kajian tentang ekonomi yang berbasis syariah seperti lembaga keuangan syariah, produk keuangan syariah. “Jadi jurnal Laa Maisyir merupakan sebuah jurnal kajian tentang ekonomi yang berbasis syariah seperti lembaga keuangan syariah, produk keuangan syariah, akad kerjasama dalam transaksi ekonomi syariah
26 universum M a j a l a h
dan perkembangan pemikiran ekonomi syariah. Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Ekonomi Islam. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun,” katanya. Sementara jurnal Minds, lanjut Wahyudin adalah akademik, dengan aspirasi internasional, diterbitkan oleh Departemen Manajemen, dua kali setahun, pada bulan Juni dan Desember. “Jurnal Minds berusaha untuk menjadi jurnal internasional akademik dengan fokus yang kuat untuk upaya penelitian empiris yang menarik, membahas masalah manajemen saat ini, dengan kebaruan dalam keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, operasional, strategi, dan sebagainya,” terangnya. Selain kedua jurnal tersebut, Wahyudin menyebutkan ada tujuh jurnal yang dikelolah FEBI, lima diantaranya yakni Jurnal ASSETS, Jurnal Iqtisaduna, Jurnal Al-Masyarafiah, Jurnal EcceS (Economics, Social, and Development Studies). “Kami terus menggerakkan dosen untuk publikasi pada jurnal bereputasi nasional dan internasional. Kemudian untuk memotivasi teman teman penganggara tahun 2020 itu kita berikan reward berupa uang tunai mungkin sekitar Rp 1.000.000 sampai Rp 5.000.000 juta yang bereputasi nasional dan internasional, ini merupakan bentuk penghargaan kami,” tegasnya.
Universum - Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar untuk keempat kalinya menggelar Festival Ekonomi. Tahun ini, festival tersebut dilaksanakan di pelataran parkir FEBI Kampus II UIN, SamataGowa, Senin (28/10/2019). Festival Ekonomi merupakan program kerja Dema FEBI UIN Alauddin yang bertujuan membuka kesempatan kepada pengusahapengusaha kecil memperkenalkan usahanya. Festival Ekonomi itu juga membantu berjalannya pembangunan berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu, diisi dengan Expo Festival Ekonomi dengan item kegiatan panggung bebas ekspresi, panggung literasi, dan sharing sassion. “Panggung bebas ekspresi tidak hanya diisi oleh para mahasiswa FEBI UIN Alauddin, namun siapa saja bisa tampil,” kata Amin, penanggungjawab Expo Festival Ekonomi. Selain itu, juga dihelat lomba futsal pada 25-27 Oktober dan Karya Tulis Ilmiah (KTI). “Alhamdulillah acaranya berjalan lancar, pengunjung banyak, para penjual makanan juga puas karena jualannya laris. semoga semua rangkaian kegiatan mempunyai output yang bermanfaat pula bagi panitia dan mahasiswa FEBI,” harapnya
www.uin-alauddin.ac.id
Suasana pelaksanaan Workshop Penyusunan Borang di Swiss Bellin Hotel Makassar yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Aluddin Makassar menyelenggarakan .Senin (16/11/2019)
LPM Gelar Workshop Akreditasi Berbasis Sembilan Kriteria Universum - Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Aluddin Makassar menyelenggarakan Workshop Penyusunan Borang di Swiss Bellin Hotel Makassar. Kegiatan yang mengangkat tema Akreditasi Program Studi 4.0 Berbasis 9 Kriteria.Senin (16/11/2019) Selain dihadiri oleh Wakil Rektor II, Dr. Wahyudin Naro, turut pula orang nomor satu di Kampus Peradaban yaitu, Prof. Hamdan Juhannis, Ph.D. Berdasarkan laporan panitia, jumlah seluruh peserta yang hadir adalah sebanyak 40 orang. Ketua LPM UIN Alaluddin, Prof. Dr. Ahmad Abu Bakar, M.Ag. dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan ke-16 yg diselenggarakannya
sejak menjabat dua bulan berjalan ini bertujuan untuk mempersiapkan semua prodi menghadapi sistem akreditasi 9 kriteria yang terbilang baru. Bahkan, terkait kriteria dan standar baru ini hampir semua prodi masih sangat abstrak. Oleh sebab itu, kegiatan ini melibatkan masing-masing Wakil Dekan I, Ketua dan Sekretaris Komite Penjaminan (KPM) masing-masing Fakultas, beberapa Ketua Prodi serta para pegawai dan staf ahli LPM sendiri. “Kegiatan ini didesain oleh LPM bertujuan untuk membantu program studi di masing-masing Fakultas mempersiapkan diri menghadapi standar baru akreditasi dengan 9 kriteria. Di UIN Alaluddin hingga
saat ini, tidak satu pun prodi yang pernah melalui ini. Olehnya itu, kita semua masih membayangkan dan masih meraba-raba wajah makhluk baru ini,” ucap Guru Besar Hadis ini dengan sedikit bergurau. Narasumber yang memberikan materi merupakan Assesor BAN-PT sekaligus anggota perumus kriteria 9 ini, Saefudin, M.Kom. Dalam materinya yang berlangsung dari pagi hingga petang, ia tidak saja memaparkan materi akreditasi tersebut, tapi juga memberikan simulasi kepada peserta yang hadir. Salah seorang peserta delegasi dari KPM Fakultas Ushhluddin, Filsafat, dan Politik (FUFP) Kaslam yang ditemui oleh Humas Kampus, memaparkan bahwa materi yang diperolehnya sangat berarti baginya sebagai orang yang diberi mandat oleh Dekan terkait hal ini. “Saya bersyukur bisa berada di sini, karena bisa memperoleh gambaran tentang Kriteria 9 ini. Terlebih, ini merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab saya di Fakultas”, paparnya. *Andriyani dan Muh. Aswan
universum 27 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Seminar Internasional. Seminar bertema agama dan krisis ekologi tersebut diselenggarakan oleh Mahasiswa Studi Agama-Agama berlangsung di Aula Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Samata Gowa, Senin (18/11/2019).
Bahas Krisis Ekologi di Seminar Lintas Agama Universum - Mahasiswa Studi AgamaAgama UIN Alauddin Makassar menggelar seminar Internasional. Seminar bertema agama dan krisis ekologi tersebut dilaksanakan di Aula Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Samata Gowa, Senin (18/11/2019). Para narasumber adalah representatif dari setiap agama, seperti agama Islam Prof. Dr. Qasim Mathar, MA, agama Budha diwakili Ir. Yonggris Lao, Dr Lidya K Tandirerung mewakili agama Kristen, Js Erfan Sutono agama Konghucu dan I Made Sukarta agama Hindu. Selain representatif agama-agama, juga diundang sebagai narasumber Prof. Dr. Hosein Mottaghi Director of Jamiatul Mustafa Representative of Indonesia serta, mewakili akademisi yaitu, Wahyudin Halim yang juga dosen UIN Alauddin Makassar. “Para pembicara adalah representatif dari setiap agama dan juga akademisi yang memiliki konsen dalam kajian Studi Agama Agama,”kata Syamsul Arif Ghalib sebagai moderator yang juga menjabat Sekertaris Jurusan Studi Agama-Agama
28 universum M a j a l a h
UIN Alauddin Makassar. Seminar Internasional dibuka oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) UIN Alauddin Makassar, Dr. Muhsin Mahfudz, M. Thi. Muhsin memberikan apresiasi dalam sambutannya. “Ini adalah salah satu kegiatan paling toleran yang pernah saya hadiri dimana pembacaan Kitab Suci dari setiap agama mengawali seminar,” kata Muhsin rilis Syamsul Arif. Muhsin juga mengapresiasi tema yang diangkat pada seminar tersebut. Menurut Dekan FUFP ini, persoalan Ekologi bukan hanya persoalan lingkungan. Ekologi memiliki nilai-nilai teologis.
Pandangan Narasumber Seminar Di awal diskusi Syamsul Arif Galib menyampaikan apresiasi besarnya atas usaha tak kenal lelah mahasiswa Studi Agama-Agama demi terselenggaranya seminar. “Kegiatan ini adalah sebuah upaya anak Studi Agama Agama untuk mengetuk pintu agama agar mau peduli dengan isu lingkungan,” kata Syamsul
Arief. Sementara, Wakil Agama Budha yang Ketua Permabudhi Sulawesi Selatan, Ir. Yonggris Lao dalam paparan materinya menyebutkan penting megembangkan sisi humanisme agama. Termasuk mendorong budaya melestarikan lingkungan. Serta mendesak pemerintah untuk mengeluarkan political will terkait dengan isu lingkungan. Sementara, Pendeta Lidya K Tandirerung dosen STT INTIM Makassar menyebutkan, pentingnya membangun kesadaran ekologis. “Kita tidak bisa berbicara tentang kedamaian kalau kita tidak berlaku adil termasuk adil terhadap alam,” papar Lidya. Adapun Prof. Dr. Qasim Mathar, MA menyebutkan, kini saatnya agama harus berpegang tangan bersama untuk maju bersama. “Persoalan agama dan ekologis sudah dibahas tuntas dalam Kitab Suci. Namun, tidak cukup hanya dengan bangga atas Kitab Suci. Sebagai penganut agama, kita harus menjalankan pesan-pesan dalam Kitab Suci,” kata Prof Quraish. Senada dengan itu Dr. Wahyuddin Halim. MA mengutip pandangan Sayyid Hosein Nasr bahwa Krisis Ekologi terjadi karena Krisis Spiritual. Dan solusinya menurut Dr Wahyuddin juga harus bersifat metafisika. Tak hanya itu, Prof. Dr. Hosein Mottaghi lebih menekankan akan pentingnya menghilangkan sekat-sekat agama dan menghilangkan potensi yang bisa menimbulkan konflik. Bagi Dr. Hosein, prospek kebersamaan umat manusia yang perlu ditekankan adalah kepercayaan akan kemahakasian Tuhan, prinsip rasionalitas dalam berdialog lintas iman, serta prinsip kemuliaan manusia. Seminar Internasional diawali dengan pertunjukkan Barongsai oleh Federasi Olahraga Barongsai Indonesia. *Andriyani
www.uin-alauddin.ac.id
Suasana workshop Hoax Busting and Digital Hygiene untuk mahasiswa dan akademisi. Kegiatan ini digelar di Lecture Theater (LT) FDK, Jumat (01/11/2019).
AJI Makassar Bekali Mahasiswa Cara Menangkal Hoax Universum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar menggandeng Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar menggelar Workshop “Hoax Busting and Digital Hygiene” untuk mahasiswa dan akademisi. Kegiatan tersebut berlangsung di Lecture Teater FDK. Jumat (1/11/2019) Awalnya, peserta hanya ditarget 50 orang, namun antusias mahasiswa sangat besar sehingga panitia tetap membuka ruang. Terjaring lebih 100 peserta yang mendaftarkan diri. Tujuannya, mahasiswa akademisi maupun masyarakat umum bisa memahami teknik untuk mendeteksi informasi palsu atau hoaks. Disamping itu, juga untuk pengamanan diri di dunia digital yang sehat dan aman. Workshop yang dibuka Dekan FDK UIN Alauddin, Dr Firdaus Muhammad, MA menghadirkan dua trainer yang sudah tersertifikasi Google dari AJI Makassar yakni, M Yunus dan Nurdin Amir.
Sebenarnya, program ini merupakan bagian dari Google News Initiative Network yang digelar oleh AJI Indonesia di Makassar, 1 hingga 3 November. Nurdin Amir perwakilan AJI Makassar menjelaskan, tingginya tingkat penetrasi internet di Indonesia menyebabkan distribusi informasi begitu cepat, baik melalui blog, website media hingga sosial media. Persoalannya kemudian, kata dia, masyarakat lebih meyakini dunia internet ataupun medsos sebagai sumber informasi selain media mainstream. Ironisnya, kondisi itu juga menimbulkan penyebaran informasi palsu atau hoaks (disinformasi). “Saat ini, berbagai jenis hoaks juga muncul dalam beragam bentuk, baik teks, foto maupun video yang bertujuan mengelabui publik. Biasanya sekadar lelucon atau bahkan untuk kepentingan politik dan ekonomi,” sebut Nurdin. Menurutnya, akibat dinamika
itu tak sedikit publik yang terjebak karena mempercayai informasi palsu ini, karena seolah-olah memang benar. Parahnya, terkadang media pun ikut mendistribusikan informasi tersebut melalui pemberitaan. Sangat jelas melakukan mis-informasi yang disampaikan ke masyarakat luas. Kondisi itu sebutnya, kini semakin memprihatinkan akibat rendahnya skill dan minimnya pemahaman tentang bentuk kejahatan informasi publik tersebut, dengan segala kepentingan pihak penyebar isu hoaks. “AJI Makassar ingin ikut berkontribusi, guna memproteksi masyarakat dari paparan berita palsu di internet. Selain itu, juga untuk mencegah kejahatan digital dunia maya. Kami mencoba mengedukasi mahasiswa, akademisi serta membekali jurnalis dengan tehnik mendeteksi informasi hoaks,” jelasnya. *Muh. Aswan
universum 29 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Suasanan seminar nasional dalam rangka Sisfo Fair 2019 di Aula FEBI UIN Alauddin, Rabu (31/11/2019)
HMJ Sistem Informasi Gelar Sisfo Fair 2019 Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar kembali menggelar Sisfo Fair 2019 selama tiga hari, yakni 29 hingga 31 Oktober 2019 di samping Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Kampus II UIN, Samata, Gowa. Sisfo Fair merupakan program kerja tahunan HMJ Sistem Informasi yang dimulai sejak 2015. Kegiatan itu diawali dengan seminar nasional dan disusul dengan acara lain, seperti lomba mobile legends, video contest tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) skala nasional, pameran IT, dan acara hiburan. Ketua Panitia Sisfo Fair 2019, Muh Alif Akbar, mengatakan, ada yang berbeda dari Sisfo Fair tahun ini. “Yang menarik dari tahun ini itu diadakannya pameran IT yang belum pernah digelar pada Sisfo Fair sebelumsebelumnya, selain itu ada seminar nasional yang mana mengundang bapak Wakil Gubernur, dan juga tahun ini bintang tamunya lebih banyak,” ungkap Alif, Rabu (30/11/2019). Alif berharap, Sisfo Fair 2019 dapat meningkatkan eksistensi jurusan Sistem Informasi. “Harapan saya yaitu semoga dengan terlaksananya kegiatan ini jurusan kami dapat lebih terekspose,” katanya. *Muh Aswan
30 universum M a j a l a h
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis dan Konsul Jenderal Australia di Makassar Richard Mathews Tearne Barrat sedang berbincang di tengah kegiatan Seminar Internasional, Kamis (07/11/2019).
Alumni Australia Bahas Penelitian di UIN Alauddin Makassar Universum Ikatan Alumni Australia Sulawesi Selatan (IKAMA) menyelenggarakan seminar internasional yang bertajuk human resource, research, and the opportunities. Seminar ini merupakan rangkaian Milad ke 54 UIN Alauddin Makassar, yang berlangsung di Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin. Kamis (07/11/2019). Seminar ini menghadirkan Konsul Jenderal Australia di Makassar Richard Mathews, Tearne Barrat yang merupakan Volunteer Australian Volunteer Program (AVP) dan Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin Prof Dr Jamaluddin Jompa M.Sc. Prof Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin Makassar dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi seminar ini. Ia berharap dapat berkontribusi pada meningkatnya daya saing dalam bidang riset. Sementara Prof Jamaluddin Jompa, dalam sesi tanya jawab mengatakan kegiatan penelitian adalah kewajiban bagi akademisi. lelaki yang akrap disapa Prof JJ ini beranggapan perguruan tinggi saat ini mestinya memberi porsi
penelitian lebih besar dari dua dari tridarma yang lain. “Bagi saya, perguruan tinggi mestinya memberi porsi 60% untuk penelitian, sementara dua tridarma lainnya cukup masing-masing 20% saja.” Tak hanya itu, Ketua Ikama ini juga menyebutkan, bagi Dosen yang tidak aktif melakukan peneliti dan publikasi jurnal adalah Dosen yang sudah kadaluwarsa. Ia menyarankan agar Rektor UIN Alauddin melahirkan iklim meneliti yang nyaman di Perguruan Tinggi. Salah satunya dengan mensupport fasilitas penelitian. Richard Mattews, konsuler Australia, yang juga sebagai pemateri dalam acara ini memaparkan bahwa banyak lembaga Australia yang menyediakan peluang riset. Begitupula Tiarne Barratt, volunteer dari AVP (Australian Volunteer Program) juga mendemonstrasikan berbagai funding yang menjadi donor riset dalam berbagai bidang. Kegiatan ini ditutup dengan makan siang bersama yang dijamu langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, yang juga merupakan Alumni Australia National University.
www.uin-alauddin.ac.id
Suasana perayaan Milad yang digelar oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Selasa (12/11/2019).
FDK Gelar Maulid dihadiri 2 Pembicara Nasional Universum Mengusung tema “Meneladani Moderasi Dakwah Nabi”, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar menggelar Acara Maulid Akbar dalam rangka memperingati hari lahir Rasulullah Muhammad SAW 1441 H. Kegiatan tersebut digelar di Lantai 4 Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat UIN Alauddin. Selasa(12/11/2019) Acara tersebut dibuka oleh Dekan FDK, Dr. Firdaus Muhammad, M.A. Ia menyampaikan bahwa peringatan Maulid Akbar ini merupakan wujud syiar dan kecintaan kepada Nabiullah Muhammad SAW. Firdaus juga berharap agar momentum ini dapat menjadi motivasi dan refleksi diri untuk senantiasa menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam berbagai aspek kehidupan. Sambutan Dekan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada segenap Ketua dan Sekretaris jurusan, juga Kepala dan Staf bagian tata usaha, atas kerja keras dan partisipasinya dalam menyukseskan terselenggaranya acara tersebut. Maulid Akbar FDK menghadirkan dua tokoh nasional sebagai pembicara.
Pembicara pertama adalah Yundini Husni Djamaluddin, Ketua Indonesia Bahrain Business and Friendship Society. Yundini atau yang akrab disapa mbak Yuyun mengungkapkan harapan agar mahasiswa kelak dapat meneruskan generasi kepemimpinan di masa yang akan datang. Pada kesempatan itu, Yuyun juga berbagi banyak pengalaman dan motivasi dalam hal pendidikan dan ekonomi, serta harapannya kepada mahasiswa dan segenap undangan yang hadir, agar kelak dapat menjadi jembatan kerjasama dan bisnis bagi Indonesia juga negara-negara lainnya, khususnya Bahrain. Pembicara kedua adalah KH. D. Zawawi Imron, ulama dan sastrawan nasional. Dalam Ceramahnya, KH Zawawi, mengungkapkan bagaimana Rasulullah senantiasa menunjukkan keteladanan dalam setiap perilaku dan perkataannya. “Sebagai umat Rasulullah SAW hendaknya kita tidak pernah melenceng dari teladan tersebut,” ujarnya. Dalam ceramahnya yang berlangsung selama 90 menit, KH Zawawi juga menjelaskan mengenai keindahan ayat-
ayat suci Al-Quran dan makna yang terkandung di dalamnya. Acara ini dirangkaikan dengan lomba bakul maulid antar jurusan dan bagian akademik. Delapan jurusan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin, yakni Ilmu Komunikasi (Ikom), Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Jurnalistik, Manajemen Dakwah (MD), Kesejahteraan Sosial (Kessos) dan Manajemen Haji dan Umrah (MHU) turut berpartisipasi dalam perlombaan ini. Bakul-bakul maulid yang dihias dengan kertas dan telur warna-warni, ditambah dekorasi yang unik menambah semarak dan meriahnya maulid akbar. Berdasarkan keputusan panitia dewan juri, Jurusan Ilmu Komunikasi keluar sebagai juara pertama, disusul jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam dan Bagian Akademik. Turut hadir dalam Maulid Akbar, Wakil Dekan 1, 2 dan 3, Guru Besar Prof. Ahmad Sewang, segenap ketua dan Sekretaris Jurusan, Dosen, Staf dan Mahasiswa FDK UIN Alauddin yang berjumlah sekitar 200 orang.
universum 31 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Suasana kegiatan dialog lintas organisasi mahasiswa di Lecture Theatre (LT) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Senin (28/11/2019)
LDK AL Jami dan KAMMI Gelar Dialog Lintas Organisasi Mahasiswa Universum - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Jami dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Alauddin Makassar menggelar Dialog Lintas Organisasi Mahasiswa. Kegiatan tersebut mengusung tema Peran Mahasiswa Kampus Peradaban dalam Menangkal Isu Radikalisme di
Indonesia di Lecture Theatre (LT) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Senin (28/11/2019) Koordinator Departemen fundrising Anwar mengatakan bahwa “kami mengundang organisasi mahasiswa di UIN Alauddin untuk membahas isu Radikalisme di Indonesia.
Salah seorang pemateri berasal dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yakni, Muhdi Akbar S Ia menyampaikan bahwa Radikalisme adalah isu yang sering kali kita dengar karena ini telah terpapar di Indonesia sejak lama. Radikalisme ini merupakan sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan tujuan mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup mereka yang berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme. Apalagi baru-baru ini sejak Kapolri dilantik, pemerintah menyatakan dengan tegas akan melakukan penanggulangan yang serius terhadap paham dan gerakan radikalisme. Pemerintah sedang melakukan sejumlah evaluasi terkait cara-cara pencegahan radikalisme. Selain itu, pemerintah mencoba menyematkan istilah baru terhadap kata radikalisme agama menjadi “manipulator agama”. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat memahami betul ancaman dan keharusan melawan paham dan gerakan radikalisme. *Andriyani
HMJ PBI Gelar SEED English Competition
Penyerahan hadiah SEED English Competition 2019 (SECTION 19) HMJ Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar baru saja menggelar SEED English Competition 2019 (SECTION 19). Kegiatan berlangsung sejak tanggal 22 hingga 24 November 2019 dengan tema “Engaging Our Motivation and Spirit through Competition”.
32 universum M a j a l a h
Kegiatan ini merupakan kompetisi antar siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berasal dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan. Sekolah yang ikut serta dalam kompetisi ini diantaranya adalah MAN 1 Polman, SMAN 3 Takalar, SMAN 4 Enrekang, SMAN 22 Gowa, MA Madani, dan beberapa sekolah lainnya. Menurut Ketua Panitia SECTION 19, Imran, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menarik minat peserta untuk meningkatkan kemampuan berbahasa melalui kompetisi dan menjadi sarana bagi pelajar dan mahasiswa sebagai generasi muda untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitasnya di bidang kebahasaan, khususnya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Terdapat beberapa kategori lomba
yang dipertandingkan, diantaranya English debate, speech competition, Storytelling, Acoustic, Video Documenter, dan First rank competition. Berdasarkan penilaian dewan juri, MAN 1 Polman akhirnya menjadi Juara Umum setelah berhasil mendapatkan 5 gelar juara dari 6 cabang lomba yang dipertandingkan. Ketua Jurusan PBI, Hj. Sitti Azisah, M.Ed.St, P.hD berharap kegiatan ini ke depannya dapat lebih megah lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Menurutnya, acara ini sangat bagus untuk menggali potensi dan bakat-bakat yang dimiliki oleh peserta, dan tentunya memiliki dampak yang baik bagi prodi, HMJ, dan masyarakat umum.
www.uin-alauddin.ac.id
Budi Doremi Meriahkan Celebes Plano Fest Seminar internasional “Pengaruh Perbedaan Bacaan Terhadap Perselisihan Ulama”. dilaksanakan oleh Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) di Lecture Theater (LT) Fakultas. Rabu (20/11/2019)
FSH Bahas Perbedaan Bacaan Terhadap Perselisihan Ulama Universum – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan seminar internasional yang mengusung tema “Pengaruh Perbedaan Bacaan Terhadap Perselisihan Ulama”. Kegiatan ini dilaksanakan di Lecture Theater (LT) Fakultas. Rabu (20/11/2019) Dalam pelaksanaannya Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) diamanahkan sebagai panitia pelaksananya. Panitia menghadirkan tiga narasumber yang berasal dari Kuwait yakni, Abdelaziz Mohamed Zaki Mohammed Abouarisha, Mohamed Gamal Mohamed Elansary Elemary, dan Mohamed Saad Abdelkhalk Gaddala. Dekan Fak. Syariah dan Hukum, Dr. H.M. Muammar Bakry, Lc, M.A. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembahasan terkait perbedaan bacaan terhadap perselisihan diantara para fuqaha sangat penting dikaji bagi kalangan mahasiswa fakultas syariah dan hukum terkhusus mahasiswa Prodi PMH. Muammar Bakry mengatakan, “kehadiran pemateri ibarat penyejuk di tengah kekeringan.” Beliaupun berterima kasih kepada pimpinan Prodi PMH selaku pelaksana kepanitiaan yang telah memfasilitasi kegiatan seminar internasional tersebut. Seminar internasional ini dimoderatori oleh Dr. H. Abdul Wahid Haddade, Lc., M.HI.,
yang merupakan dosen Prodi PMH. Salah seorang pemateri Mohamed Saad Abdelkhalk Gaddala menuturkan bahwa “Istilah bacaan (qiraat) merupakan suatu disiplin membaca al-Quran yang dinisbahkan ulama-ulama terdahulu dari riwayat-riwayat. Kesahihan bacaan yang diterima harus sesuai al-Quran. Bacaan muncul pertama kali di Madinah yang tertulis dalam buku Ghoribil Hadis.” Narasumber lainnya, Mohamed Gamal Mohamed Elansary Elemary mengatakan bahwa Perbedaan yang ada merupakan karunia Allah Swt yang masing-masing memiliki perspektif. Perbedaan itu mencari hikmah dan rahasia dari munculnya perbedaan-perbedaan. “Hikmah sebagai pentarjih dalil hukum-hukum tertentu. Ummat Islam dikatakan sebagai ummat yang sanadnya selalu tersambung,” ungkap Abdelaziz Mohamed Zaki Mohammed Abouarisha. Partisipasi dan antusias para peserta terlihat dalam kegiatan ini. Peserta yang hadir sekitar 200 orang yang terdiri dari dosen, pegawai, mahasiswa, dan umum. Kegiatan ini sebagai penguatan akademik dalam kajian studi perbandingan/muqaranah dan hasil dari seminar tersebut menambah khazanah keilmuan mahasiswa fakultas syariah dan hukum terkhusus Prodi PMH. *Andriyani
Universum - Artis Budi Doremi memeriahkan acara Celebes Plano Fest Vol III di Lapangan Mandala, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Sul-sel, Jumat (29/11/2019). Celebes Plano Fest merupakan kegiatan rutin Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UIN Alauddin Makassar yang telah tiga kali dilaksanakan. Berbeda dari tahun sebelumnya, Celebes Plano Fest Vol III berlangsung dengan sangat meriah. Para pengujung antusias memadati lokasi acara. HMJ PWK melibatkan 99 peserta dari angkatan 2016-2014 di Celebes Plano Fest Vol III. Mereka berpartisipasi dalam beberapa rangkaian acara, seperti seminar nasioanal, kuliah umum, hingga debat ilmiah dan plano futsal. Ketua Panitia Galong Rimbawang mengatakan, kehadiran Budi Doremi dalam Celebes Plano Fest Vol III membuat euforia pengungjung begitu terlihat jelas. “Berbeda dengan tahun kemarin, acara malam ini sungguh spesial dengan menghadirkan salah satu artis papan atas yakni Budi Doremi dengan euforia pengunjung yang sungguh luar biasa,” kata Galong Rimbawang. Dia menambahkan, panitia pelaksana lebih memilih Lapangan Mandala agar akses pengunjung cukup mudah. “Akses pengunjung lebih dekat, seperti pengalaman tahun kemarin kita adakan di kampus itu cukup rugi karena penonton lebih sedikit,” terangnya. *Muh. Aswan
universum 33 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
HMJ Pendidikan Biologi UIN Alauddin Gelar Biofest 2019
Biologi Festival (Biofest) yan diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar. Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar menggelar Biologi Festival (Biofest) 2019. Biofest 2019 berlangsung selama empat hari, Senin 21 hingga 24 Oktober 2019 di Kampus UIN Alauddin Makassar. Sebanyak 250 siswa dari 32 sekolah
tingkat SMA/MA se Sulawesi Selatan ikut berpartisipasi pada lomba yang mengambil tema “Eksplorasi Kreativitas Biologi dalam Keanekaragaman Ilmiah” disingkat EKOLOGI. Ketua HMJ Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar Muhaimin dalam sambutannya mengatakani Biofest tahun ini
digelar untuk kali ketiga sejak digelar 2017 lalu. Adapun kegiatan yang dilombakan yaitu Lomba Karya Tulis Ilmiah, Lomba Cerdas Cermat Biologi, Debat Ilmiah, BioRecycle dan Fotografi. Selain digelar lomba, Biofest juga dirangkaikan dengan Seminar Biologi, Pelatihan Pembuatan Hidroponik, Pameran Pendidikan, dan Pameran Botani serta Bazar Jamur. “Dalam kegiatan ini ada beberapa lomba seperti Karya Tulis Ilmiah, Lomba Cerdas Cermat Biologi, hingga seminar biologi serta pameran botani,” kata Muhaimin. Pembukaan Biofest dirangkaikan dengan seminar Biologi diikuti 400 orang terdiri dari siswa SMA/MA dan mahasiswa Pendidikan Biologi. Pada Seminar Biologi dengan tema “Biologi berbasis pengelolaan lingkungan hidup untuk membangkitkan semangat generasi muda” hadir beberapa narasumber. Salah satunya Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku. Pada pemaparannya, Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si mengungkapkan bahwa generasi milenial sangat dibutuhkan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. *Muh. Aswan
Soesilo Ananta Toer, Pemateri di Seminar HMJ Biologi UIN Soesilo Ananta Toer saat memaprkan meterinya di Aula Fakultas Ekonomi Islam, Selasa (15/10/2019).
Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi UIN Alauddin Makassar, menggelar seminar nasional dengan tema “Inovasi Generasi Milenial dalam Menghadapi Problematika Lingkungan”, di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Kampus II UIN pada Selasa 15 Oktober 2019. Seminar tersebut menghadirkan Sastrawan sekaligus Pendiri Perpustakaan
34 universum M a j a l a h
Pataba, Soesilo Ananta Toer sebagai narasumber. Ketua Panitia, Djodi Setiawan mengatakan, tema itu diangkat agar generasi milenial memiliki inovasi terkait problematika lingkungan. Apalagi, lanjut Djodi, dengan kondisi belakangan ini, pencemaran lingkungan semakin marak terjadi disekitar kita. “Kami mengundang Bapak Soesilo Ananta Toer sebagai sosok yang menginspirasi dari semua kalangan, dilihat dari latar belakangnya seorang sastrawan yang memiliki gelar doktor tapi dia juga bergerak di bidang lingkungan yang menunjukkan cara hidup yang sederhana,” ujar Djodi, Senin (14/10/2019).
Djodi menambahkan, dengan mengundang Soesilo Ananta Toer, pihaknya berharap akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut. Untuk diketahui, Soesilo Ananta Toer merupakan saudara kandung dari Sastrawan ternama Indonesia, Pramoedya Ananta Tour. Beberapa karya sastra yang ditulis Soesilo diantaranya, Pram dari dalam (2013), Bersama Mas Pram, Memoar dua adik Pram (2009), Kompromi (2017) Dari Blora ke Rusia (2019) dan masih banyak lagi. *Andriyani
www.uin-alauddin.ac.id
Foto bersama peserta kegiatan sharing session yang berlangsung di Lecture Theater (LT) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, Kamis(17/10/2019)
Volunteer dari Australia Mengisi Sharing Session di UIN Alauddin Universum - Mahasiswa kelas AG5/6 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar bekerja sama dengan International Office UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan sharing session. Kegiatan ini mengusung tema “Student Life in Indonesia and Australia.” Berlangsung di Lecture Theater (LT) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, Kamis(17/10/2019) Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. Hasyim Haddade, M.Ag dan sangat mengapresiasi kegiatan ini guna berbagi kehidupan kampus tidak hanya di Indonesia maupun di Australia. Dalam kesempatan yang sama, Hasyim Haddade mengharapkan kegiatan–kegiatan seperti ini selalu ada untuk memberikan informasi dan motivasi kepada mahasiswa khususnya mahasiswa baru. Sementara itu, empat pembicara inti membagikan pengalaman kuliah dan kehidupan kampus. Salah satu perwakilan mahasiswa semester tujuh AG
5/6, Asmah Dien Amaliah, menjelaskan pentingnya memiliki tujuan yang jelas ketika berkuliah sebagai motivasi ketika menghadapi banyak kendala. Hal yang senada disampaikan oleh Yuliana Ali, awardee LPDP yang akan segera berangkat ke Melbourne Law School dan telah beberapa kali mengikuti students exchange ke beberapa negara. Ia mengungkapkan, “awalnya saya belum mengetahui bahwa Bahasa Inggris dapat membantu kita pergi ke luar negeri. Namun, ketika mendapatkan sharing dari seorang pengajar dalam Program Intensivikasi Bahasa Asing (PIBA) akhirnya saya memacu diri belajar Bahasa Inggris dan selalu membenahi diri dengan berorganisasi baik dalam lingkungan kampus maupun luar kampus.” Setelah itu, Tiarne Barrat yang merupakan volunteer dari Australian Volunteers Program dan juga alumni Sydney University memberikan informasi mengenai kehidupan mahasiswa di Australia dari sistem perkuliahan sampai
kehidupan sehari-hari. Tiarne, sapaan akrabnya, mengatakan mereka setiap semester hanya mendapatkan empat mata kuliah. Perkataan tersebut langsung disambut gemuruh tepuk tangan para mahasiswa karena mereka mendapatkan hal yang sebaliknya di kampus. Sharing session ini ditutup dengan tips dan trik sukses dalam dunia akademik maupun organisasi oleh Waode Surya Darmadali yang merupakan dosen muda Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora UINAM. Sebelum kegiatan ditutup, diadakan Focus Group Discussion. Peserta terbagi dalam sepuluh kelompok. Mereka membicarakan masukan dan usulan dari mahasiswa baru khususnya dalam proses belajar mengajar. Salah satunya mereka mengharapkan kegiatan sharing seperti ini selalu dilaksanakan sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa untuk peningkatan soft skills dan juga hard skills. *Andriyani
universum 35 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Foto bersama Pengurus dan Alumni UKM LIMA UIN Alauddin, usai merayakan Milad di Gedung Training Center, Hotel Sultan Alauddin Makassar, Sabtu (30/11/2019).
Rayakan Milad, UKM LIMA Gelar Awarding Universum – Memasuki usia Ke 34 tahun, UKM LIMA menggelar milad yang dirangkaikan dengan Washilah Awards. Tema yang diusung yakni, “Inovasi Tanpa Batas” bertempat di Gedung Training Center, Hotel Sultan Alauddin Makassar. Sabtu (30/11/2019). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Firdaus Muhammad yang juga sebagai perwakilan dari pimpinan kampus. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan jika beberapa waktu lalu saat mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) ada usulan untuk menutup Washilah. “Saya ingin sampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu kami melaksanakan Rapat Pimpinan (Rapim). Salah satu yang sering kita bahas itu Washilah, bahkan yang cukup menyedihkan itu ada usulan dari pimpinan bahwa kalau begitu bagaimana kalau kita tutup saja washilah. Karena banyaknya keluhan terhadap Washilah, jadi muncul usulan seperti itu. Tetapi ada juga beberapa yang mempertahankan Washilah, karena kita juga membutuhkan komunikasi,” ucapnya. Selain itu, Ketua Panitia Agus Nyomba mengungkapkan bahwa alasan dihadirkannya Washilah Awards pada Milad
36 universum M a j a l a h
yang Ke 34 ini untuk memberikan apresiasi dan memotivasi kepada para civitas akademik UIN Alauddin. “Milad sekaligus Washilah Awards ini dihadirkan untuk memberikan apresiasi dan memotivasi para civitas akademik UIN Alauddin agar bisa termotivasi terus berkarya dan berinovasi,” ungkapnya. Tamu undangan yang hadir bukan hanya dari kalangan mahasiswa Kampus UIN Alauddin Makassar, melainkan ada juga dari LPM kampus lain yang ada di Makassar. Dalam perayaan milad yang Ke 34, UKM LIMA juga mengumumkan pemenang dari lima kategori Washilah Awards. Pemenang lima kategori tersebut yakni: Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai Fakultas Terinovatif, Muhammad Rida sebagai Dosen Terproduktif, Teknik Informatika sebagai Jurusan Terfavorit, Riska dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sebagai Mahasiswa Berprestasi dan Nur Jannah AzZahrah sebagai Duta Literasi. Peraih Washilah Awards kategori Duta Literasi, Nur Jannah Az-Zahrah sangat bersyukur atas perolehannya sebagai duta literasi di Washilah Awards. “Alhamdulillah bersyukur sekali, saya sempat tidak percaya kalau kesempatan
ini bisa datang lagi. Saya anggap ini sebagai hadiah terindah sebelum jadi alumni dari UIN Alauddin Makassar dan saya berharap bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan. Washilah sambung, dalam hal meningkatkan minat literasi khususnya di kampus peradaban,” ungkapnya. Ia juga sangat mengapresiasi dengan adanya Washilah Awards ini dan mengucapkan terima kasih atas terpilihnya menjadi duta literasi. “Saya sangat mengapresiasi Washilah Awards. Sebuah inovasi yang baik dan tentu saja saya berharap di tahun-tahun selanjutnya akan terus berinovasi tanpa batas. Selamat Milad yang ke 34 untuk UKM LIMA Washilah, terima kasih telah mempercayakan saya sebagai duta literasi 2019,” tambahnya. Sementara itu, peraih Awards kategori Dosen Terproduktif Muhammad Rida menyampaikan harapannya untuk Washilah kedepannya. “Semoga Washilah terus menjaga akal sehatnya, merawat kritisisme atas hal-hal yg dianggap perlu disikapi dan ditulis. Tugas menyuarakan keadilan ada tugas pers mahasiswa. Itu fitrah persma,” jelasnya. *Andriyani
www.uin-alauddin.ac.id
Suasana pelaksanaan Maudu Lompoa. di Cikoang, Kabupaten Takalar.
Mahasiswa SKI Belajar Sejarah
di Maudu Lompoa Cikoang Universum – Ratusan mahasiswa jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menghadiri langsung kegiatan tahunan prosesi adat Maudu Lompoa. Kali ini, perayaan maulid tersebut mengusung tema “Bersama Kita Lestarikan Budaya dan Adat Istiadat di Cikoang,Takalar. Selasa (26/11/2019). Salah seorang pemangku adat,
Karaeng Sibali mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diusung pertama kali oleh keturunan Rasulullah (Sayyid) yang tersebar di Tanah Takalar. “Ini adalah kegiatan turun-temurun yang dilaksanakan oleh sebelas Sayyid yang ada di Tanah Takalar. Tak hanya itu, hal ini merupakan implementasi dari
Texture Gelar Centre Exposure Vol IV
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Darussalam menyaksikan pemeran karya Texture UIN Alauddin
rasa cinta dan syukur kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa Islam sampai ke tanah karaeng ini,” tuturnya. Selanjutnya, Ia menyampaikan bahwa terdapat makna tersendiri dengan menggunakan replika kapal dengan bermacam-macam hiasan. “Kenapa ini menggunakan replika kapal laut, karena kapal laut secara esensi menggambarkan petualangan manusia dalam mengarungi dunia dan laut yang dianggap sebagai dunia. Kalau kapalnya kenapa dihiasi dengan berbagai macam hiasan, karena itu menggambarkan kegembiraan sekaligus rasa syukur kami terhadap karunia puang Allahu taala,” terangnya. Dosen sekaligus Pembimbing Ahsan Syam menuturkan bahwa melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menyaksikan langsung dan merasakan euforianya. “Sebagai mahasiswa sejarah harus tahu, betapa beragamnya adat yang ada di dunia. Kami membawa mereka untuk dapat melihat dan memperhatikan secara langsung prosesi adat, agar mereka kedepannya dapat menganalisa dan mempelajari setiap budaya,” paparnya. Tak hanya itu, “agar ketika turun nanti kelapangan tidak gampang kaget dengan adat yang beragam disetiap daerah. Karena sebagai calon sejarawan harus bisa menganalisa budaya dan adatistiadat yang ada di berbagai tempat,” katanya. *Andriyani
Universum - Texture UIN Alauddin Makassar kembali menggelar Centre Exposure (CS) Vol IV yang akan berlangsung selama tiga hari mulai 3 hingga 5 desember di depan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN, Selasa (03/13/19). CS Vol IV yang mengusung tema “Re: kreasi” merupakan agenda tahunan pengurus sejak didirikannya Texture pada empat tahun lalu. Pembina Texture Ramsiah mengungkapkan, awal lembaga ini terbentuk dari keresahan mahasiswa yang tidak memiliki wadah untuk mengaktualisasikan karya mahasiswa dibidang fotografi. “Texture ini awalnya dibentuk karena banyak mahasiswa yang memiliki mata kuliah fotografi tidak disediakan wadah untuk mengaktualisasikan karyanya, hingga muncullah inisiatif untuk dibentuknya Texture ini pada 2015 lalu,” tuturnya. Ketua Panitia Afdal, mengungkapkan CS Vol IV merupakan pameran yang menjadi Program Kerja (Proker) tahunan pengurus Texrure selain pameran angkatan. “CS ini ajang pameran tahunan texture, tiap tahun diadakan. Setiap tahunnya itu, akan ada dua pameran yang digelar yaitu pameran angkatan untuk syarat jadi anggota resmi dan kedua itu CS ini yang semua angkatan harus ikut berpartisipasi” ungkapnya. *Muh.Aswan
universum 37 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Suasana sosialisasi bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO), berlangsung
Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin Makassar. Jumat (6/12/2019).
LPDP Sosialisasi Dana Rispro di UIN Alauddin Universum - Lembaga Pengelola dana Pendidikan (LPDP) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin melakukan sosialisasi kepada sivitas UIN Alauddin Makassar terkait Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin Makassar. Jumat (6/12/2019).
Pendanaan RISPRO merupakan pendanaan riset yang bersifat kompetisi, memiliki luaran produk/teknologi dan siap untuk dikomersialisasikan. Selain itu, juga telah memiliki mitra fabrikan yang akan mengomersialisasikan hasil riset. diharapkan dapat mengantarkan prototipe menjadi produk/teknologi baru yang sesuai standar industri atau memiliki sertifikasi.
Prof dr H Veni Hadju MSc PhD salah satu Reviewer RISPRO LPDP saat menyampaikan materi ia mengatakan, salah satu tujuan program ini agar hasil penelitian tidak hanya berakhir sebagai bahan publikasi berupa jurnal, tetapi bisa lebih dari itu, menjadi bahan produksi. Pendaftara Rispo LPDP mulai dibuka sejak 1 November 2019 hingga 29 Februari 2020 mendatang. Bagi kelompok peneliti, harus mendaftarkan kelompok peneliti melalui lembaga penelitian baik swasta ataupun negeri. Tidak tanggung tanggung, anggaran dana bagi kelompok peneliti cukup besar, bisa mencapai dua miliar rupiah tiap tahun. Sementara Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis berharap peluang ini bisa dimanfaatkan oleh civitas akademik UIN Alauddin. Lelaki kelahiran Bone ini menghimbau agar civitas akademik UIN Alauddin antusias membuat grup penelitian lalu mengajukan proposal. “Setelah diskusi ini, paling tidak, terbentuk lima grup peneliti yang bisa diterima proposalnya”. Ungkap Penulis Buku Melawan Takdir ini. Hamdan Juhannis juga menambahkan, Dengan masuknya RISPRO di UIN Alauddin, bisa meningkatkan penelitian di UIN Alauddin, baik secara kualitas maupun kuantitas. *Asrullah
HMJ Arsitektur Gelar Archi Fest
Suasana Archi Fest HMJ Arsitektur Fakuktas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin
Universum – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Arsitektur Fakuktas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan Archi Fest. Acara ini resmi dibuka oleh Wakil Dekan III di Pelataran FST. Jumat (29/11/2019). Kegiatan ini mengusung tema Arsitektur Tiga Masa: Masa Lalu, Masa Sekarang dan Masa Yang Akan Datang, yang dilaksanakan sejak tanggal 29 November hingga 3 Desember 2019 mendatang. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FST berharap mahasiswa tetap melanjutkan dan mempertahankan kegiatan yang mendorong kreativitas mahasiswa. “Kegiatan seperti ini perlu dipertahankan terlebih dapat mendorong kreativitas mahasiswa. Kami sangat mengapresiasi
38 universum M a j a l a h
kegiatan ini, di mana sangat berkaitan dengan visi misi fakultas yakni ilmu pengetahuan teknologi, seni dan budaya. Sehingga kegiatan Archi Fest menjadi poin utama dan penting untuk dihadirkan sebagai poin positif dari fakultas,” tuturnya. Ketua HMJ Arsitektur, Andi Muhammad Areal Syarif menyampaikan bahawa Archi Fest tersebut merupakan Program Kerja (Proker) besar HMJ. “Archi Fest ini prokernya HMJ yang akan setiap tahun digelar kedepannya dan tahun ini merupakan yang ketiga kalinya. Ini kegiatan besar yang dibuat untuk menggabungkan proker-proker yang tidak berjalan dan digelar diakhir kepengurusan,” ungkapnya. *Andriyani
www.uin-alauddin.ac.id
Prodi Ilmu Politik FUF Hadirkan
Director The Australia Universum - Program Studi Ilmu Politik (Ipol) UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan Kuliah Tamu. Kali ini mendatangkan tamu dari Australia Mr. Kevin Evans, Director The Australia – Indonesia Centre dan dimoderatori oleh Fajar, M.Si., selaku Dosen Ilmu
Politik UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan di Lecture Theater (LT) Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik (FUFP). Jumat (22/11/2019) Tema yang diangkat adalah, “Membedah Sistem Pemerintahan yang Mensejahterakan”. Dalam pemaparannya,
Evans menyatakan bahwa pilihan sistem politik atau konstitusi tidak terlalu banyak mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut, Evans menyampaikan bahwa pilihan sistem presidensial maupun parlementer lagi-lagi bukan jaminan sebuah negara mampu memberi keadilan dan kemakmuran bagi rakyatnya. “Pendapat tersebut didukung oleh data dengan membandingkan beberapa negara yang memakai dua sistem tersebut,” jelas Evans. Kuliah Tamu ini dimanfaatkan oleh mahasiswa Prodi Ilmu Politik untuk memperdalam sekaligus mengkonfirmasi ilmu atau pendapat-pendapat para ahli yang selama ini mereka dapatkan baik di kelas maupun di luar kelas. Pada kesempatan itu, Ketua Prodi Ilmu Politik Syahrir Karim, Ph.D sangat mengapresiasi antusiasme yang ditunjukkan oleh mahasiswa baik bertanya, menyanggah maupun mengkonfirmasi kembali pernyataan Kevin. Kuliah tamu ini dihadiri langsung oleh Rektor dan dibuka oleh dekan Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik. Dihadiri pula oleh para dosen dan sebanyak 100 mahasiswa. *Andriyani
Jurusan Studi Agama-Agama Gelar Workshop Penelitian Etnograf
Wahyuddin Halim saat menyampaikan materi pada Workshop Penelitian Etnografi Universum - Jurusan Studi AgamaAgama Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) UIN Alauddin Makassar menggelar Workshop Penelitian Etnografi di Gedung Lecture FUFP UINAM, Jalan HM Yasin Limpo, Samata-Gowa, Rabu
(4/12/2019). Dosen Studi Agama-Agama UIN Aluddin Wahyuddin Halim didapuk sebagai pemateri Workshop Penelitian Etnografi tersebut. Wahyuddin Halim menjelaskan
terkait perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ia mengatakan, penelitian kualitatif berkaitan dengan narasi dari informasi lapangan. Sedangkan penelitian kuantitatif itu adalah angka-angka dari generalisasi lapangan. Lebih lanjut, eks kepala Pusat kajian Islam Sains dan Teknologi (Pukistek) Lembaga Penelitaian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) membeberkan, penelitian etnografi sebagai penelitian kualitatif yang berfokus pada penelitian budaya, yakni perilaku manusia dan keyakinan. “Dengan mempelajari, mendeskripsikan, menganalisa, dan menafsirkan pola budaya suatu kelompok dalam hal perilaku, kepercayaan, bahasa, dan kepercayaan yang dianut bersama,” katanya. *Muh.Aswan
universum 39 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Forum Group Discussion (FGD) FTK UIN Alauddin Makassar terkait menyusun kerangka dasar pelaksanaan Ujian Komprehensif di Hotel Ramcy Panakukkang Makassar, Selasa 3 Desember 2019.
FTK Bahas Ujian Komprehensif
2020 Ada Perubahan Universum - Ujian komprehensif merupakan ujian lisan yang wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar sebagai syarat mengikuti ujian munaqosah atau skripsi. Ujian Komprehensif terdiri atas dua komponen kemampuan akademik yaitu kemampuan dasar dan kemampuan khusus. Ujian komprehensif dimaksudkan untuk menguji atau mengukur tingkat penguasaan mahasiswa secara komprehensif terhadap dua komponen kemampuan akademik, yaitu kemampuan dasar dan kemampuan khusus pada tiga materi uji yaitu Dirasah Islamiyah, Ilmu Pendidikan Islam, dan Kemampuan Bidang Keilmuan Program Studi. Karenanya FTK UIN Alauddin Makassar menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Ramcy Panakukkang Makassar, Selasa 3 Desember 2019. Kegiatan FGD ini dalam rangka menyusun kerangka dasar
40 universum M a j a l a h
pelaksanaan Ujian Komprehensif dengan menghasilkan suatu buku pedoman dan kisi-kisi materi uji yang terstandar agar setiap dosen penguji memiliki standar yang sama dalam menguji mahasiswa. FGD hadiri dari ketua-ketua prodi dan dosen-dosen lingkup FTK UIN Alauddin Makassar. Kegiatan dibuka langusng oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Dr H A Marjuni M Ag. Dalam sambutannya ia menyampaikan pentingnya standarisasi kemampuan pengatahuan mahasiswa. “Kita berharap setiap mahasiswa harus memiliki kemampuan pengetahuan, keagamaan sebelum mengikuti ujian munaqasyah, sebagai bentuk pertanggunjawaban terhadap stakholders,� ujar Dr Marjuni. Hadir narasumber Dr Andi Bunyamin M Pd dalam pemaparannya, ia menyarankan agar materi ujian komprehensif juga memasukkan penanaman nilai-nilai
karakter. Sesuai dengan pedoman edukasi UIN Alauddin tahun 2016 bahwa ujian komprehensif untuk program sarjana dilaksanakan dalam bentuk ujian lisan untuk ketiga materi uji tersebut. Sebelumnya diketahui, Ujian Komprehensif FTK UIN Alauddin Makassar terbagi atas 3 materi uji yaitu Dirasah Islamiyah, Ilmu Pendidikan Islam, dan Kemampuan Bidang Keilmuan masingmasing Program Studi. Untuk tahun 2020 akan dilakukan perubahan dengan menambahkan Uji Kompetensi Profesional dalam bentuk ujian tertulis (paper and pencil tests) atau menggunakan Computer Based Test (CBT). Selain itu sebagai syarat untuk mengikuti ujian komprehensif adalah mahasiswa dinyatakan lulus seluruh matakuliah yang diprogramkan, Hafal al-Qur’an juz ke-30, Skor TOEFL/TOAFL minimal atau sama dengan 400. *Muh.Aswan
www.uin-alauddin.ac.id
Suasanan pelaksanaan International Conference – Islamic and Sustainable Innovation of Urban and Regional Planning (ICoISI) di Hotel Swiss Belinn Panakkukang pada 26 hingga 27 November 2019.
Teknik PWK Gelar ICoISI 2019 Universum - Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar menggelar International Conference – Islamic and Sustainable Innovation of Urban and Regional Planning (ICoISI) pada 26 hingga 27 November 2019. Kegiatan yang akan dilaksanakan di Hotel Swiss Belinn Panakkukang ini menghadirkan lima pembicara. Pembicara pertama yang sekaligus tampil sebagai keynote speaker adalah Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah. Tampil pula Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhanis, Ph.D sebagai pembicara. Selain dua pembicara dari Sulsel, panitia menghadirkan tiga guru besar dari tiga perguruam tinggi luar negeri. Mereka adalah Prof Ismail bin Said dari Univeritas Teknologi Malaysia, Prof Lisa Law dari James Cook University Australia dan Prof Kosuke Matsubara dari Tsukuba University Japan. Menurut, eks Ketua Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar, Dr Muhammad Anshar dalam rilisnya, Selasa (27/8/2019) mengatakan, ada beberapa tujuan kegiatan ini. Yang pertama, kata Anshar, adalah untuk mendorong dan mewadahi tumbuhnya berbagai inovasi dan ide kreatif dalam penyelesaian masalah di bidang perencanaan dan pengembangan wilayah dan kota. Tujuan kedua, lanjut Anshar, yaitu menumbuh kembangkan semangat pembangunan berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan terutama pada akademisi dan para penentu kebijakan. “Tujuan ketiga adalah menciptakan kondisi ilmiah dalam internal institusi sehingga pola pikir logik-edukatif-kreatif dapat lebih berkembang,” jelas jebolan program doktor Unhas ini. Kegitan ini dibuka Penjabat Wali kota Makassar Iqbal Suhaeb membuka IcoISI. Pembukaan IcoISI diawali dengan
penyambutan penjabat wali kota bersama pembicara dengan atraksi Angngarru’. Dalam kesempatan itu, Iqbal mengapresiasi UIN Alauddin Makassar yang sukses menggelar confrence ICoISI 2019. “Dengan adanya kegiatan seperti ini akan banyak bagi kita mendapat berbagai pelajaran dari pembicara yang datang dari berbagai universitas ternama, apalagi pembahasan menyangkut pengembangan kota di masa depan,” ucapnya. Iqbal menjelaskakan saat ini pembangunan di kawasan Indonesia timur masih tidak merata, bahkan sebagian wilayah masih sangat membutuhkan sarana dan prasarana dalam mendukung pengembangan infrastruktur wilayah. “Pada prinsipnya masih ada wilayah membutuhkan inovasi dan ide kreatif dalam penyelesaian masalah di bidang perencanaan dan pengembangan wilayah dan kota, saya harap mahasiswa dan pengajar bisa mendapatkan hal-hal yang baru dalam iCoISI ini, sehingga ke depan inovasi dan ide kreatif dalam penyelesaian masalah di bidang perencanaan dan pengembangan wilayah dan kota dapat terlaksana sesuai perencanaan,” terangnya. *Muh.Aswan
universum 41 M a j a l a h
www.uin-alauddin.ac.id
Malam puncak Milad 25 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Dakwah (MD) dilaksanakan di SMK Pelayaran Katangka Makassar pada Sabtu (30/11/2019) malam, bertajuk Karena Cinta.
Jurusan Manajemen Dakwah Peringati Milad ke 25 Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar, merayakan milad ke-25. Malam puncak Milad dilaksanakan di SMK Pelayaran Katangka Makassar pada Sabtu (30/11/2019) malam, bertajuk Karena Cinta. Kegiatan itu dibuka oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FDK UIN Alauddin Irwanti Said. Beberapa penampilan disuguhkan oleh mahasiswa jurusan MD pada malam puncak milad itu, yakni perkusi, sastra, tari Paduppa, Aru’, Vokal, tari Pagellu, teater, musik, tari Mappadendang, dan tari 4 etnis. Sebelum puncak Milad ke 25, panitia menggelar Family Gathering di Sekolah Alam Insan Kamil pada 16 hingga 17 November berlalu. Menurut ketua HMJ MD, Syauqi Zainul Muttaqin mengatakan, Family Gathering adalah rangkaian milad MD, dengan maksud untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan milad bersama para senior.
42 universum M a j a l a h
“Tujuannya tidak lain yakni mencari saran dan solusi untuk kepanitiaan dan suatu hal yang dapat menyukseskan milad jurusan Manajamen Dakwah,” ujar Syauqi Zainul Muttaqin. Lebih lanjut, ia menambahkan, kegiatan di Family Gathering lebih kekeluargaan dan bersifat edukatif. Awalnya, bersama-sama mendekor lokasi, kemudian bermain bola sembari menunggu kehadiran senior. “Setelah sharing session, kita adakan panggung ekspresi yang membuat kita have fun dan tertawa bersama,” ucapnya. “Pagi hari tetap sarapan bersama,mengadakan baksos, bersihbersih lokasi,serta menanam bibit pohon,dan kembali mengevaluasi kegiatan Family Gathering ini,” katanya. Sementara di malam puncak Milad, Syauqi dalam sambutannya mengatakan, milad kali ini, melibatkan angkatan 2019. Ia menjelaskan, alasan melibatkan mahasiswa baru MD dimaksudkan untuk mengasah keterampilan mereka. Itu juga menjadi momen dalam pembentukan karakter kepribadian mahasiswa baru
untuk mencintai jurusan MD UIN Alauddin. “Dan kalau kita merujuk pada tema milad tahun ini yaitu “Karena Cinta”, alasan yang lainnya mengapa melibatkan mereka, yaitu untuk ajang pembuktian bahwa mereka cinta dengan jurusannya dan siap membangun jurusan,” katanya. Syauqi menambahkan, tantangan yang menjadi momok di milad ke- 25 MD, yakni persoalan dana HMJ yang mandek untuk dicairkan. Sehingga, usaha yang dilakukan untuk melaksanakan milad ke25 MD adalah dengan penggalang dana dan beberapa donatur. “Ditambah lagi persoalan antusias masyarakat MD yang dibenturkan oleh regulasi kampus yang mulai melarang aktivitas mahasiswa di atas pukul 18.00 Wita,” kata Syauqi. Pada kesempatan yang sama, Syauqi mengapresiasi antusias penonton yang hadir di milad ke- 25 MD UIN Alauddin. “Dan terbukti penuh sesak penonton yang menghadiri acara ini, sampai-sampai kursi yang kami siapkan itu tidak cukup,” tutupnya. *Muh.Aswan
www.uin-alauddin.ac.id
Mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial (Kesos), ikut berpartisipasi dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional, di Pelataran Bank Syariah Mandiri, Jalan Boulevard, Kota Makassar, Ahad (8/12/2019).
Kesos Ikut Peringati Hari Disabilitas Internasional Universum - Mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial (Kesos), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar, ikut berpartisipasi dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional, di Pelataran Bank Syariah Mandiri, Jalan Boulevard, Kota Makassar, Ahad (8/12/2019). Acara tersebut bertajuk Bergerak Bersama Bersinergi. Diramaikan dengan acara mimbar bebas, pentas seni, games, konsultasi gratis, performa olahraga prestasi, baksos, dan doorprize. Fitriani, mahasiswa Kesos mengatakan, UIN Alauddin Makassar menjadi sponsor pada acara Hari Disabilitas Internasional yang bekerja sama dengan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Wirajaya Makassar (BRSPDF). “Selain itu, Saya dan beberapa teman juga magang di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Wirajaya Makassar, sesuai dengan jurusan saya yakni Kesejahteraan Sosial (Kesos) yang merupakan bagian dari masalah kesejahteraan sosial,” tandasnya. Dia menambahkan, ini pertama kalinya ikut berpartisipasi memperingati Hari Disabilitas Internasional. “Sangat senang pokoknya, apalagi bisa menjadi keluarga baru bagi mereka,” katanya. Indra Saputra, seorang teman disabilitas mengatakan, merasa sangat senang bisa memperingati Hari Disabilitas Internasional. “Selama ini, saya tidak putus asa karena banyak orang-orang di sekitar saya yang selalu memberi semangat,” tutupnya.
*Muh Aswan
Seminar Moderasi Beragama dilaksanakan oleh Student And Alumnus Departement (SANAD) Of Tafsir Hadis khusus UIN Alauddin Makassar.
Bahas Moderasi Beragama, SANAD Of Tafsir Hadis Gelar Seminar Universum – Student And Alumnus Departement (SANAD) Of Tafsir Hadis khusus UIN Alauddin Makassar menggelar Seminar Moderasi Beragama. Kegiatan yang mengusung tema Merajut Harmoni, Merawat Toleransi, Menuju Generasi Muslim Milenial yang Moderat dilaksanakan di Leacture Theatre (LT) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik. Kamis (28/11/2019) Kegiatan ini merupakan rangkaian awal memperingati satu dekade SANAD Of Tafsir Hadis Khusus yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2019, dengan menghadirkan tiga narasumber, yakni Saprillah Syahrir dari Balai Litbang Makassar, Arifuddin Ahmad selaku Dosen Besar UIN Alauddin Makassar dan Wahyuddin Halim selaku Dosen Studi Agama-Agama . Ketua SANAD Of Tafsir Hadis, Mujadid Sigit Aliah mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini mahasiswa UIN Alauddin Makassar punya sisi-sisi moderasi beragama. “Kita harus memahami agama secara benar, secara baik dan bagus yang kompleks kita pahami. Sehingga kita bisa menjadi orang yang moderat,” ungkapnya. Senada dengan itu, Ketua Panitia pelaksana, Sugisman berharap bahwa agar kedepannya kita bisa menjadi generasi yang moderat. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadikan kita generasi yang moderat,” ucapnya. *Andriyani
universum 43 M a j a l a h
pini
Ilustrasi: Feri/www.pewartanusantara.com
Komodifikasi Islam: Fenomena Kesalehan & Ekspresi Keberagamaan
AMRIL MARYOLO. AR,
}
Dosen Perbandingan Mazhab dan Hukum/ Ilmu Politik UIN Alauddin
Jumlah populasi masyarakat muslim di Indonesia di tahun 2019 menurut Globalreligiousfutures sebanyak 87,17 %. Indonesia dengan mayoritas penduduk Muslim terbanyak di dunia membuat adanya pergeseran tren kesalehan spiritual di era disrupsi yang berwatak digitalisasi. Selain hal itu, corak keberagamaan masyarakat Muslim ditandai dengan penguatan identitas kesalehan di ruang publik seperti, fenomena hijrah, literasi muslim millenial, dan dakwah online. Dalam konteks inilah komunitas Islam dengan modernitas ditambah lagi kapitalisme global tidak selalu
44 universum M a j a l a h
menghadirkan konfrontasi, akan tetapi dalam banyak hal selalu bernegosiasi, saling beradaptasi, dan saling mempengaruhi. Meskipun wajah Islam diasumsikan intoleran dan tidak ramah (uncivil islam) sehingga mengundang kecemasan di ruang publik yang memberi efek islamophobia (ketakutan akan Islam). Namun, kelas menengah muslim di berbagai Negara di dunia, utamanya Indonesia memunculkan selera tersendiri dalam memenuhi hasrat dan kebutuhan spiritualnya dalam keberagamaan mereka. Tradisi keberagamaan Islam yang bercorak digital dan penguatan identitas di Indonesia didominasi oleh
pini usia yang tergolong masih muda. Populasi pemuda Muslim Indonesia mengalami pergeseran tradisi, yang dulunya bersifat tradisional bertransformasi ke sistem digital. Hal seperti ini tentunya mempengaruhi identitas, tradisi, keagamaan, dan pola sosial generasi Muslim saat ini. Menurut proyeksi jumlah populasi generasi Muslim Indonesia akan meningkat karena mengalami lonjakan demografi. Apalagi mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam.
Kesalehan Millenial Kecenderungan generasi Muslim Indonesia saat ini adalah menyimak isu-isu keagamaan di media sosial. Fans page dakwah virtual telah berkembang pesat saat ini. Keberadaan dakwah virtual ini menjadi literasi alternatif keIslaman pemuda Muslim millenial. Tak jarang kita jumpai mereka lebih mengidolakan ustadz media sosial atau yang akrab disapa ustad seleb daripada ulama temporer. Ustadz seleb diminati karena selalu hadir memberikan pengetahuan ke-Islaman melalui ruang virtual mereka. Sehingga hal ini memicu sikap fanatisme dan paham toleransi skriptual Muslim millenial saat ini. Tentunya keadaan ini memberi signifikansi moralitas dan kesalehan bagi generasi millenial. Namun di sisi lain, agama menjadi wadah halalharam yang berujung pada suatu klaim kebenaran yang melahirkan resistensi dan kebencian terhadap kebijakan negara, seperti soal Jilbab, Miras, dan LGBT. Fenomena arus hijrah yang luar biasa dari kalangan generasi millennial bermunculan dari level nasional hingga level lokal. Munculnya berbagai komunitas hijrah yang dibentuk oleh para selebritis membuat beberapa penggemar dari selebritis tersebut untuk ikutan dalam event-event hijrah yang diselenggarakannya. Fenomena hijrah dalam kajian fenomenologi dapat didorong oleh beberapa motif. Motif dapat berkaitan dengan masa lalu seseorang maupun harapan yang diinginkan dan dapat pula dipengaruhi oleh orang lain untuk mengikuti hijrahnya.
Hibridasi Identitas Muslim Millenial Hibridasi identitas yang dimaksud ialah adanya identitas sebagai hasil dari “persilangan� afiliasi dan orientasi keagamaan berdasarkan dinamika dan interaksi sosial-politik-keagamaan yang mempengaruhi mereka di lingkungan sosialnya. Hal demikian yang melahirkan sebuah identitas baru. Hasil penelitian CSRC, PPIM UIN Jakarta, Convey Indonesia, bekerjasama UNDP mengenai hibridasi identitas kaum muda Muslim, menyimpulkan bahwa penanda yang paling dominan dari kaum muda Muslim saat ini adalah mengalami suatu fenomena yang disebut dengan hybridation of identity (hibridasi identitas). Hibridasi identitas kaum Muslim millenial dipengaruhi pengalaman yang mereka dapatkan sejak usia remaja sampai studi di perguruan tinggi. Tidak banyak kaum muslim millenial memiliki pengalaman linear dalam satu tradisi keagamaan, biasanya ada perbedaan ketika berada pada lingkungan keluarga dan setelah mereka lepas dari keluarga dan tergabung dalam organisasi keIslaman. Riset tersebut menemukan ada hibridasi identitas sosial keagamaan di kalangan Muslim millenial. Sebagaimana, yang terjadi di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pada mulanya pemuda ini adalah seorang aktivis yang gigih memperjuangkan penegakan syariat Islam melalui organisasi Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI), dan berbagai organisasi serupa lainnya di Bulukumba dan wilayah Sulawesi Selatan pada umumnya. Akan tetapi perjuangannya tersebut keluar dari konteks setelah figur elite lokal di pemerintahan yang mengusung jargonjargon tersebut berguguran. Ketika figur pemimpin pengusung syariat Islam kalah dalam kontestasi politik lokal karena kurang mendapat respon yang cukup oleh para konstituennya di daerah. Para aktivis yang dulunya berperan aktif di organisasi pergerakan syariat Islam, kini harus mengubah haluan karena dukungan untuk hal itu tak memadai. Karena itu mereka lebih memilih bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat yang tak bersentuhan dengan isu agama.
Literasi Muslim Millenial Di era modernisasi saat ini terdapat transformasi pola literasi masyarakat khususnya generasi millenial. Membaca buku atau mendapatkan informasi tidak hanya lewat buku-buku cetak saja namun juga berubah ke media Smartphone yang mampu memberikan bahan bacaan versi elektronik. Hal seperti ini dilakukan jika mereka tak ingin tertinggal dan menjadi asing di lingkungannya yang telah diterpa arus informasi digital. Penulis mengistilahkan transformasi pola literasi dari pola klasik ke pola literasi media. Dalam riset yang telah dirilis oleh tim dari UIN Sunan Kalijaga, CONVEY Indonesia, PPIM UIN Syarif Hidayatullah, dan UNDP menemukan bahwa generasi Muslim millenial lebih tertarik dengan bacaan-bacaan Islamis populer. Generasi Muslim millenial saat ini lebih suka mengakses pengetahuan ke-Islaman dari karya-karya yang ditulis oleh para penulis Muslim Indonesia yang mengapropriasi ide-ide Islamis dan selanjutnya mengemas ke dalam bentuk tulisan populer, novel, dan komik.
Muslim Millenial dan Masa Depan Agama Pola pergeseran corak keagamaan generasi Muslim millenial membawa pengaruh besar terhadap masa depan agama khususnya Islam. Dalam situasi seperti ini mereka harus berhadapan dengan Islamisme yang menawarkan harapan tentang perubahan. Agama menjadi narasi sensitif membentuk kostruk sosial di masyarakat dan kalangan muda saat ini. Sehingga, ada ketertarikan kepada sesuatu yang sifatnya sakral yang berorientasi ilahiah dibandingkan dengan relasi yang bersifat profan. Dalam konteks inilah mengapa Islam tidak hanya dilihat sebagai ajaran agama yang tekstual, namun juga perlu dilihat dari pendekatan kontekstual fenomenologis sebagai gajala sosial, historis, budaya, ekonomi, dan politik. Islam tidak bias menghindar dari gejala pasar yang mengharuskan adanya permintaan dan penawaran sehingga mengalami proses komodifikasi yang tidak teracuhkan.
universum 45 M a j a l a h
pini
Ilustrasi: ppienschede
Pancasila adalah Postulat?
ASKAR NUR
}
Ketua Dema UIN Alauddin Makassar 2018 Duta Literasi UIN Alauddin 2019
Pancasila adalah postulat, yang berarti bahwa perkara yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya. Pancasila yang terdiri dari lima mutiara yang digali di bumi Indonesia oleh Soekarno. Diutarakan oleh Mangil Martowidjojo, selaku pengawal pribadi Soekarno dalam Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967. Menurut keterangannya, rakyat Indonesia mengerti tentang lahirnya Pancasila karena rakyat jelata mendengar langsung dari mulut Bung Karno. Dimanapun Bung Karno melangkah maka di situlah terbangun diskursus tentang Pancasila. Setiap pidatonya di ruang-ruang diskusi, ia selalu mengkampanyekan Pancasila
46 universum M a j a l a h
sebagai dasar negara. Oleh karenanya, Pancasila merupakan ihwal yang benar adanya sebagai dasar negara Republik Indonesia baik secara konsep maupun ‘kiranya’ secara implementatif. Tak heran jika ada seseorang atau kelompok yang kemudian mempertanyakan posisi Pancasila sebagai dasar negara, spontan mendapat respon yang menyentak dan kurang mengenakkan baik dari yang mempertanyakan maupun yang diberikan pertanyaan . Dilansir dari Historia.id, pada awal Mei 1964, D.N Aidit melontarkan pertanyaan yang mengejutkan perihal Pancasila sebagai dasar negara dalam pidatonya yang berjudul “Berani,
pini Berani, Sekali Lagi Berani�. “Pancasila mungkin untuk sementara dapat mencapai tujuannya sebagai faktor penunjang dalam menempa kesatuan dan kekuatan Nasakom. Akan tetapi begitu Nasakom menjadi realitas, maka Pancasila dengan sendirinya tak akan ada lagi�. Mendengar pernyataan tersebut, Soekarno spontan menuntut diadakannya acara peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni 1964, hari ulang tahun kesembilan belas Pancasila kala itu. Saat setelah Aidit melontarkan pernyataan tersebut, hubungan Aidit dan Soekarno mulai nampak renggang. Dari fenomena tersebut muncul beberapa pertanyaan, apakah hari lahir Pancasila yang pertama jatuh pada 1 Juni 1945, 18 Agustus 1945 atau setiap 1 Oktober yang juga dikenal hari kesaktian Pancasila?, apakah Pancasila adalah postulat yang dinilai tak perlu lagi dibuktikan relevansinya? Dan apakah tindakan D.N. Aidit yang mempertanyakan Pancasila sebagai dasar negara merupakan sebuah tindakan yang menyelewengkan Pancasila? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kiranya hadir dalam setiap diskursus sebagai bentuk pengenalan sekaligus ruang pelurusan sejarah. Pada hakikatnya, bangsa yang terhormat adalah bangsa yang mengenal sejarahnya. Sebuah pandangan yang ahistoris tentu akan melahirkan sebuah bentuk tindakan yang sporadis. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno berpidato tentang dasar negara yang bernama Pancasila. Tanggal 1 Juni ditetapkan dan diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun ada juga yang memilih tanggal 18 Agustus sebagai Hari Lahir Pancasila yang ditandai dengan penetapan UUD 1945. Tanggal 1 Juni 1966 merupakan hari terakhir Soekarno merayakan hari lahir Pancasila dan setelah itu, Orde Baru menjadikannya sebagai tahanan rumah hingga meninggal pada 21 Juni 1970. Sepeninggal Soekarno, Orde Baru di bawah kendali Soeharto melakukan upaya desukarnoisasi atau penghapusan warisan Soekarno termasuk melakukan pelarangan untuk memperingati hari lahir Pancasila setiap 1 Juni dan menggantinya dengan 1 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila. Pancasila sebagai sebuah dasar negara merupakan ideologi yang kiranya diakui kesaktian dan kesakralannya dalam membangun bingkai harmonis pada tubuh
NKRI sekaligus alat pemersatu bangsa. Namun Pancasila sebagai postulat kiranya tidak menjadi tameng penghalang untuk dijadikan sebuah pembahasan. Kelahiran Pancasila tidak terlepas daripada komitmen dan konsistensi dari Bung Karno dan tentunya penggalian lima sila tetap menjadikan ilmu pengetahuan sebagai alat. Kiranya demikian, Pancasila mengandung unsur yang dinamis dan tidak jumud. Kesaktian lima sila tersebut tak akan lekang oleh waktu namun selain secara tekstual Pancasila sebagai bangunan ideal, secara kontekstual pun Pancasila kiranya ideal. Dari masa ke masa, sebuah keharusan adanya bentuk evaluasi terhadap Pancasila tanpa harus mengubah isi lima sila tersebut karena kelimanya adalah sebuah asa. Yang seharusnya dievaluasi adalah cita daripada Pancasila. Apakah konsep ideal dalam bentuk asa dari Pancasila juga terimplementasikan dalam kenyataan sebagai cita? Kendati demikian, D.N Aidit selaku ketua CC PKI dalam sebuah wawancaranya dengan Wartawan, Solichin Salam melakukan sebuah klarifikasi atas tudingan terhadap dirinya terkait sikap menyelewengkan Pancasila yang dilansir di Historia.id. Ia mengutarakan bahwa PKI menerima Pancasila sebagai keseluruhan. Hanya dengan menerima Pancasila secara keseluruhan, Pancasila dapat berfungsi sebagai alat pemersatu. PKI menentang pemretelan terhadap Pancasila. Bagi PKI, semua sila sama pentingnya. Kami menerima sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam rangka Pancasila sebagai satukesatuan. Dengan menerima sila Ketuhanan berarti di Indonesia tidak boleh ada propaganda anti-agama, tetapi juga tidak boleh ada paksaan beragama. Paksaan beragama bertentangan dengan sila Kedaulatan Rakyat. Juga bertentangan dengan sila Kebangsaan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial, lanjutnya. Sebagai dasar negara, Pancasila tidak hanya berlaku pada bidang pemerintahan namun juga segala aspek yang ada di tubuh Indonesia. Pancasila tak mengindahkan dehumanisasi, ketimpangan, ketidakadilan dan segala bentuk kesewenang-wenangan. Jika hal demikian terjadi maka sebuah keniscayaan kritikan akan hadir namun kritikan tersebut tidak mengarah kepada pergantian dasar negara dengan yang lain. Melainkan mengkritik untuk mengembalikan cita ideal dari Pancasila itu sendiri.
universum 47 M a j a l a h
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. h. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D.
48 universum M a j a l a h
Selamat Kepada Wisudawan Wisudawati Angkatan 85 Periode Desember 2019