Majalah Universum Edisi Desember 2017 UIN Alauddin Makassar

Page 1

2018

TIGA BARU TIGAGEDUNG GEDUNG SIAP PAKAI BARU SIAP PAKAI


Meja REDAKSI

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Kemajuan demi Kemajuan terus dirajut UIN Alauddin Makassar. Satu demi satu bata peradaban disusun membentuk pondasi menuju citacita menjadi lokus Pusat Pencerahan dan Transformasi Iptek Berbasis Peradaban Islam. Nampak berat memang, tapi tidak sulit direalisasikan sepanjang seluruh komponen yang terlibat di dalamnya, berkomitmen menjadi bagian dari pelaku dan peletak batu pondasi itu. Sekecil apapun nampaknya tugas dan tanggungjawab yang diemban, sungguh amanah itu adalah bagian dari rajutan yang penting dalam menyusun pondasi. Tanpa batu kerikil yang mungil, ataupun butiran pasir yang kecil, niscaya tidak akan berdiri tembok yang kokoh. Batu Kerikil dan pasir itu adalah bagian terkecil tapi menentukan kokohnya sebuah tembok yang dibangun. Sang kerikil mungil, tentu tak akan begitu berguna tanpa digabung dengan kerikil-kerikil mungil lainnya. Bahkan sebuah batu besar jika bersendirian, tak akan sukses membangun sebuah tembok yang kokoh. Upaya UIN Alauddin Makassar dalam mencapai visi dan misinya mesti digerakkan secara simultan dan bersama-sama. Kesadaran akan tanggungjawab demi sebuah kemajuan penting segera direvitalisasi dalam benak dan langkah seluruh komponen yang ada. Pembaca yang budiman, UNIVERSUM kali ini mengangkat Informasi berkenaan dengan prestasi-prestasi yang telah dicapai UIN Alauddin Makassar. Sarana prasarana yang sudah terbangun, prestasi-prestasi Civitas Akademika, kerjasama-kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri, seluruhnya itu adalah rajutan pondasi peradaban yang mestinya menjadi penyemangat. Kita bukan berangkat dari nol tapi kita sedang berada di tengah jalan menuju cita-cita yang diimpikan. Akhirnya selamat menikmati sajian kami, dan tak lupa kami persembahkan ucapan tulus dan rasa bahagia tak terhingga kepada adik-adik yang telah sukses menapaki satu bagian dalam hidupnya. Selamat, Anda telah menjadi Sarjana. Masyarakat menunggu baktimu! Wassalam

02


DAFTAR ISI

10 PENINGKATAN AKREDITASI DATANGKAN DOSEN TAMU DARI JERMAN

14

21

Dr WASILAH ST MT, DOSEN TELADAN BANYAK PRESTASI

26

JUARA 1 MCC NASIONAL MK IPPS KEMBALI HARUMKAN NAMA UIN ALAUDDIN

UIN ALAUDDIN IKUTI AICIS DAN IIEE

03


CREW

Prof. Dr. H. Musafir, M.Si Penanggung Jawab

universum

Sultan, MA Prof. Dr. H.Lomba ksi Pemimpin Reda

Drs. Fatahuddin Redaktur

Dr H. Mukhl is Latif, M.S Wakil Redaks i

M.Ag ihannur, Dr. H. Bars Redaktur

Dr. Firdaus Muhammad . M.Ag Redaktur

DA M.Adm. S riah, S.B, Ismi Saba nting/Editor Penyu

H Salm an, Penyu S.Ag, M.Pd nting/E ditor

Taufan Ma kmur, S. Staf Redaks Ag i

I Ali Akbar, S.Pd. Staf Redaksi

, S.Ag uddin Najam Redaksi Staf

@Nurfadilah Bahar Reporter

na @Nur Is er rt o Rep

@Saefullah Reporter

@Andriani Reporter

@Ibrahim Fotografer

Putra Prima @Dian an Layout d Desain

M.M

@Asrullah.ai n Layouter Reporter da


SELAMAT DAN SUKSES Atas Wisuda dan Gelar Sarjana yang Telah Diraih

Luqman Zainuddin S.Pd

Andriani S.Ak

Bahar h a l il d a f r Nu

S.Sos

Reporter uin-alauddin.ac.id dan Crew Majalah universum


LAPORAN UTAMA

2018

TIGA GEDUNG BARU SIAP PAKAI

Tiga gedung baru UIN Alauddin Makassar pada tahun 2017 ini tengah dalam tahap penyelesaian, Kali ini diperuntukkan untuk pembangunan Gedung Ruang Dosen yang berada di belakang Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan di depan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) serta Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang berada di samping Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik (FUFP).

06


LAPORAN UTAMA

Gedung Dosen Terpadu yang berada di belakang Fakultas Sains dan Tekhnologi Rabu (14/12/2017). Gedung ini akan digunakan pada awal tahun 2018

Universum Guna lebih meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja dan pelayanan lingkup UIN Alauddin Makassar, Dirjen Pendis Kementerian Agama RI, Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin MA melaksanakan kegiatan peletakkan batu pertama, pembangunan Ruang Dosen Terpadu UIN Alauddin Makassar, Kampus II, Jalan HM Yasin Limpo Kelurahan Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Sabtu (09/07/2017). Prof Phill Kamaruddin berharap dengan adanya Ruang Dosen Terpadu tersebut, yang akan dilengkapi dengan fasilitas jaringan internet yang memadai, dosen dan guru besar di Kampus Peradaban UIN Alauddin Makassar, dapat meningkat dan berkualitas dalam memberikan pengetahuan kepada mahasiswanya, bagi kepentingan kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia. Ia mengatakan, pembangunan gedung dosen ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran, karena diantara tugas fundamental perguruan tinggi yakni mencetak dan meningkatkan daya saing sebuah bangsa. Kamaruddin menambahakan bahwa pelayanan pendidikan bukan hanya sekedar memberikan akses saja kepada mahasiswa, namun yang tak kalah pentingnya adalah pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Selain itu ilmu pengetahuan yang diberikan di perguruan tinggi, juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat di luar, sehingga alumni-alumni perguruan tinggi dapat memanfaatkan ilmu dan pengetahuannya di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, kampus bukan hanya pendidikan pengajaran, tapi juga dibekali dengan keterampilanketerampilan, kemampuan berkomunikasi, Informasi Tekhnologi (IT), dan kemampuan berkomunikasi kepada masyarakat itu yang sangat penting sekali. “Supaya kita tidak mencetak generasi sarjana yang biasa saja namun memiliki kemampuan dan bisa dimanfaatkan pada saat selesai nanti,” tuturnya.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Musafir, M.Si juga menjelaskan bahwa pembangunan gedung ruang dosen ini merupakan dana Negara yang bersumber dari SBSN/Surat berharga Syariah Negara. Menurutnya Ini merupakan tahun kedua UIN Alauddin mendapatkan alokasi dana dari SBSN yang pada tahun sebelumnya digunakan untuk membangun gedung kuliah terpadu. Musafir, secara gamblang menuturkan bahwa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, untuk membiayai APBN, termasuk membiayai pembangunan proyek. SBSN ini bersumber dari pinjaman yang dilakukan oleh negara dari para investor dalam dan luar negeri yang berbasis syariah. Salah satu unsur dari dana SBSN itu sendiri adalah dana haji, tapi pada dasarnya dana haji tidak masuk dalam skema pembiayaan infrastruktur karena hal itu dilarang menurut UU, jadi yang menjadi dana pembangunan gedung ini berasal dari dana SBSN di luar dari investasi dana haji. Rektor juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan gedung ruang dosen tersebut mereka yang terlibat di dalamnya harus bekerja profesional dan memiliki integritas yang tinggi. “Masalah pasti akan ada, hanya saja jika diawali dengan niat yang tulus dan baik untuk menjaga mutu dan kualitas serta komitmen pada aturan maka pasti hambatan tersebut bisa dilalui dengan lebih baik,” ujar Musafir. Ketua Panitia pembangunan, Prof Lomba Sultan mengatakan, bahwa hingga saat ini, ada sekitar 669 Dosen dan Guru Besar UIN Alauddin Makassar. Jumlah yang besar itu penting mendapatkan fasilitas ruangan untuk melakukan aktivitasnya. Karena itu maka Ruang Dosen Terpadu yang dibangun ini, diperuntukkan bagi dosen UIN Alauddin Makassar. “Dua Ruang Dosen Terpadu yang akan dibangun untuk memfasilitasi dosen dan guru besar yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Apalagi saat ini sudah mencapai 669 orang, makanya kami membangunkan gedung dua unit,” ujarnya.

07


LAPORAN UTAMA Lebih lanjut, Lomba menjelaskan bahwa “Pembangunan dua gedung ruang dosen itu, sumber dananya berasal dari SBSN dan penyedia jasanya adalah PT. Aphasko Utama Jaya. Pelaksanaan pembangunan gedung ini nantinya bertempat di dua lokasi. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) sumber dananya berasal dari dana APBN sedangkan Gedung Dosen Terpadu dari dana SBSN,” demikian dijelaskan Prof Lomba Sultan MA. Penambahan tiga gedung ini memang sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan juga kualitas layanan pada UIN Alauddin Makassar. “tiga gedung yang sedang diselesaikan akan berdampak positif bagi civitas akademika terutama untuk kualitas dan pelayanan,” jelas Lomba. Guru Besar yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor II ini menambahkan, bahwa di tahun 2018 gedung tersebut akan resmi digunakan. “Kondisi gedung saat ini sudah terlihat indah dan hampir selesai dan di tahun 2018 nanti ketiga gedung siap digunakan,” ucapnya. Pada Selasa (04/Juli/2017) lalu Erwin Hafid sebagai PPK, dan Direktur PT. Apahasko Utamajaya, Muhammad Syaiful, telah melakukan proses penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan gedung ruang dosen yang bertempat di Ruang Rapat Rektor UIN Alauddin Makassar. Proses penandatangan kontrak kerja tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan UIN Alauddin Makassar yaitu, Rektor UIN Alauddin Makassar, Wakil Rektor II, dan Wakil Rektor III, beserta Kepala Biro, dan tim Project Management Unit (PMU). Penandatanganan kontrak kerja itu, juga dihadiri oleh tim TP4D Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, tim teknis dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, dan para Konsultan Perencana dan Konsultan MK. Dalam penandatanganan kontrak kerja, dilakukan pula Pre Construction Meeting (PCM), yang disampaikan oleh sekretaris TP4D Suprianto. Dalam penjelasannya Suprianto mengingatkan bahwa proses pelaksanaan fisik merupakan salah satu titik krusial dalam proses pengadaan barang dan jasa, karena itu kesesuaian kualitas dan kuantiti berdasarkan kontrak harus diperhatikan. Ditambahkan pula oleh pihak tim

08

teknis dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) bahwa hal yang juga harus menjadi perhatian dalam proses pembangunan tersebut yaitu kelengkapan administrasi, karena walaupun pembangunan tersebut bisa berlangsung baik, tanpa didukung dengan pelaporan yang baik itu juga mungkin akan menimbulkan masalah hukum. Selain pembangunan dua gedung dosen, pada tahun 2017 ini juga sedang dibangun gedung FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) yang rencananya sudah dapat digunakan pada tahun 2018 nanti. Terkait hal itu, Dekan FEBI Prof Ambo Asse mengatakan, “Sesuai rencana, pembangunan FEBI akan rampung pada tahun 2017 ini dan akan digunakan pada awal tahun 2018 mendatang,” jelasnya. Senin (11/12/2017) Kelanjutan pembangunan gedung baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di samping gedung Lecture Theater

Proses pembangunan Gedung Dosen Terpadu yang berada di depan Fakultas Adab dan Humaniora (13/10/2017). Sumber dana pembangunan gedung ini berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).


LAPORAN UTAMA

Gedung Kuliah Terpadu Gunakan 27 Miliar

(LT) UIN Alauddin Makassar masih dalam proses. “Mudah-mudahan di akhir tahun ini, gedung kita sudah jadi, kalau disana masingmasing Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) ada ruangannya,” ujarnya. Ambo Asse menuturkan bahwa pembangunan gedung FEBI ini akan terdiri dari 4 lantai dengan proporsi dua lantai untuk kantor dan dua lantai lainnya untuk ruangan belajar bagi mahasiswa. Mengingat keterbatasan ruangan belajar di fakultas FEBI saat ini. Terkait mengenai anggaran pembangunan, Dekan FEBI mengutarakan bahwa telah ada dana yang dialokasikan oleh pihak pimpinan. “Anggaran untuk pembangunan gedung ini akan menghabiskan 5,5 M dan itu telah dianggarkan oleh pihak kampus,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa penentuan lokasi pembangunan gedung FEBI ini merupakan tawaran dari pihak kampus yang telah disepakati dan optimis pembangunan ini akan terlaksana. “Kami optimis pembangunan gedung FEBI ini akan sesuai rencana,”ungkapnya.

Gedung Kuliah Terpadu UIN Alauddin yang telah resmi digunakan, ternyata pembangunannya menghabiskan dana sekitar Rp 27 miliar. Hal ini diungkap Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Administrasi Umum Prof Lomba Sultan saat ditemui di ruangannya. Prof Lomba menjelaskan, dana untuk pembangunan Gedung Kuliah Terpadu tersebut berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total anggaran kurang lebih 30 miliar. Sementara sisa anggaran digunakan untuk mobiler dan paving. Gedung kuliah terpadu ini berjumlah tiga unit yaitu gedung A, B, dan C yang masing-masing berlantai empat. Adapun jumlah ruangan sebanyak 84. Setiap gedung tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas CCTV di lantai 3 dan ruang istirahat serta tempat salat di lantai empat. Gedung Kuliah Terpadu tersebut diperuntukkan untuk enam Fakultas yang selama ini hanya memiliki satu gedung dimana ruang perkuliahan dan kantor menyatu. Wakil Rektor II, Prof Lomba Sultan mengatakan, “Ada tiga gedung yang dibangun, masing-masing gedung memiliki empat lantai dan tujuh ruangan. Ketiga gedung tersebut diperuntukkan untuk enam fakultas, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, serta Fakultas Syariah dan Hukum,” urainya. Sebelumnya, sebagian mahasiswa yang berkuliah dikampus 1 seperti Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) terpaksa bolak-balik jika ada urusan administrasi dan kegiatan lainnya di kampus 2. “Untuk keluhan selama ini makanya diberikan ruangan sesuai dengan kebutuhan fakultas masing-masing. Seperti FEBI yang meminta sebanyak 12 ruangan namun yang diberikan hanya 10. Hal ini karena hasil telaah kita di lapangan,” ucap Lomba Sultan. Ia pun mengatakan, hampir semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) datang untuk studi banding karena anggaran Rp 27 miliar bisa membagun tiga gedung berlantai empat. Beda halnya ditempat lain, jumlah anggaran yang didapatkan sebesar Rp 40 miliar namun hanya mampu membangun dua unit gedung berlantai empat dengan ruangan sebanyak 58. “Itu mungkin tergantung harga bahan masing-masing daerah,” tutupnya. Penambahan gedung perkuliahan sangat diperlukan agar proses belajar mahasiswa dapat berjalan lebih baik dan nyaman. Saat ini jumlah mahasiswa 22.051 orang sehingga dibutuhkan 735 ruangan. Jumlah ruang kelas saat ini hanya berjumlah 119, masih dibutuhkan jumlah kelas sebanyak 84 agar mencapai 185 ruang kelas.

09


LAPORAN UTAMA

Peningkatan Akreditasi Datangkan Dosen Tamu

Dari Jerman

tidak ada pelayanan yang buruk selama berada di UIN Alauddin dan merasa bahagia dapat berbagi pengalaman. Prof Helmut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof St Aisyah Phd bersama sejumlah Pimpinan Fakultas memberikan cenderamata kepada Professor dari SES Jerman.

Universum - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong perguruan tinggi negeri dan swasta untuk terus meningkatkan akreditasi institusi. Sebagai salah satu Universitas Negeri terkemuka di wilayah Indonesia Timur UIN Alauddin Makassar juga menggodok peningkatan akreditasi B menjadi A. Oleh karena itu, melalui kerjasama yang dilakukan Dirjen Pendis Kemenag RI dengan Senior Experten Services (SES) Jerman dan Dirjen Pendis, UIN Alauddin mendatangkan dosen tamu dari Jerman. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik (FUFP) dan Jurusan Kimia dan Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Ketiga Professor dari SES Jerman

10

tersebut adalah Prof Agust Pradetto, dan dari Hochschule Osnabruck University of Applied Sciences, Prof. Dipl.-Ing. Helmut Vogel, polymer processing, serta seorang lagi Wolfgang Winnersbach. Masing-masing mereka memiliki keahlian di bidang Kimia, Hubungan Internasional, dan Arsitektur. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari, M.Si mengatakan mereka bertiga memilih UIN Alauddin untuk berbagi ilmu, atas arahan dari Direktorat Jendral Pendidikan Islam (Dirjen-Pendis) Kementerian Agama RI. Prof Dr Phil H Kamaruddin, Amin, M.A. “Karena punya keahlian dan sudah pensiun di daerahnya masingmasing, dan merasa fisiknya masih kuat sehingga mereka menyebar di seluruh dunia untuk berbagi ilmu

pengetahuan,” ujarnya. Samsiah, dosen Jurusan Kimia SSi MSi PhD mengatakan bahwa Prof Helmut Vogel dari Jerman telah memberikan kontribusi besar bagi jurusan kimia selama 20 hari. “Kami dan Prof Helmut menyusun program yang berisikan tri darma perguruan tinggi sebagai pengembangan jurusan kimia,” ucapnya. Lebih lanjut, ia menuturkan, Kami telah mengunjungi balai persutraan dan pabrik gula Takalar lalu melakukan seminar nasional ini sebagai program yang dijalankan bersama Prof Helmut. Walaupun dengan waktu yang singkat namun, Samsiah bersyukur telah menjadi partner bagi Prof Helmut selama di UIN Alauddin. “Kegiatan ini tidak terlepas dari partisipasi civitas akademika jurusan dan pimpinan,” jelasnya.


LAPORAN UTAMA

1. Rektor Prof Musafir MSi didampingi Wakil Rektor Bidang Kerjsama Prof Hamdan Juhannis Phd, Dekan Fakultas Sains dan Technologi Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg, dan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prof Dr Natsir Siola M Ag foto bersama dengan Professor dari SES Jerman. 2. Professor dari SES Jerman nampak tersenyum melihat cenderamata yang diberikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof St Aisyah Phd

Prof Helmut Vogel dan Prof August Pradetto dari Senior Experten Services (SES) German telah usai menjalankan tugasnya di UIN Alauddin Makassar. Mereka mengabdi selama 20 hari untuk jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan jurusan Ilmu Politik di Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP). Untuk melepas kedua tamu tersebut, pimpinan UIN Alauddin Makassar mengadakan malam perpisahan dengan makan malam di Rumah Makan New Ujung Pandang Jalan Pengayoman Makassar. Dinner itu turut dihadiri beberapa pimpinan di antaranya, Dekan FUFP, Prof Dr Natsir Siola MA dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof St Aisyah Kara MA PhD, Wakil Dekan Bidang Akademik FST Dr Washilah ST MT dan beberapa dosen.

Prof Helmut mengatakan bahwa tidak ada pelayanan yang buruk selama berada di UIN Alauddin dan ia merasa bahagia dapat berbagi pengalaman. Prof August menuturkan bahwa orang-orang yang berada di UIN Alauddin menggambarkan betapa menyenangkannya orang Indonesia dan inilah pengalaman luar biasa yang ia dapatkan. Ia menambahkan bahwa, mahasiswa UIN Alauddin juga sangat aktif dan produktif. Sementara itu, SES Jerman, Wolfgang Winnersbach akan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk jurusan Arsitek Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar. Kontrak berlangsung dari 27 Oktober 2017 hingga 17 November 2017 lalu. Program tersebut bertujuan untuk membangun kerjasama dengan dosen

jurusan mengenai kursus pembangunan hijau dalam hal isi dan konsep didaktik, dan untuk mengembangkan materi perkuliahan yang berbasis pada temuan. Wolfgang Winnersbach akan bertugas untuk menerapkan item pengajaran tingkat lanjut untuk kursus pembangunan hijau dan menentukan metode pengajaran yang disesuaikan dengan bahan bangunan yang ada di tempat umum. Wakil Dekan Bidang Akademik FST, Dr Wasilah mengatakan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan seperti riset kolaborasi, seminar internasional dan pengajaran. Selanjutnya, ia menuturkan bahwa kerjasama ini juga bertujuan dalam upaya peningkatan akreditasi pada jurusan Arsitek. “Jika ada kerjasama dengan Lembaga luar negeri ini juga akan membantu

11


LAPORAN UTAMA

Prof St Aisyah

Prof St Aisyah

Pimpin WR III se-Indonesia Timur

Universum- Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar, Prof Siti Aisyah Kara, terpilih sebagai Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan untuk wilayah Indonesia Timur, yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Forum tersebut dibentuk saat Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Indonesia Timur di Pare-pare tanggal 6 hingga 8 Oktober 2017. Selama menjabat jadi Ketua Forum WR III se-Indonesia Timur, ada program besar yang akan dicanangkan diantaranya, Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) tingkat menengah se-Indonesia Timur. Menurutnya, pola LKM nantinya akan berbeda dengan pola selama ini. Program besar kedua

12

yaitu Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) 2018 se-Indonesia Timur. Hal ini dilakukan untuk penguatan kapasitas mahasiswa seIndonesia Timur. “Mahasiswa PTKIN di Indonesia Timur perlu diakselarasi untuk penguatan kapasitas dan integritas, sehingga bisa bersaing di level nasional maupun internasional,� ujarnya. Forum Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia Timur juga telah menggelar Focus Group Discussion di Hotel Grand Imawan Makassar. Senin (27/10/2017) Kegiatan tersebut dihadiri WR III IAIN Palopo, IAIN Watampone, STAIN Gorontalo, IAIN Kendari, IAIN Palu, IAIN Ambon, IAIN Pare-Pare, IAIN Ternate, IAIN Jayapura serta Wakil Dekan III FDK

UIN Alauddin, Wakil Dekan III FSH, Wakil Dekan III FST dan tamu undangan. Ketua Umum Forum Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia Timur Prof Aisyah Kara mengatakan, Kegiatan FGD kali ini membahas segala yang berkaitan dengan penguatan kapasitas kemahasiswaan dan kerjasama perguruan tinggi Islam se-Indonesia Timur. Selama dua hari membahas 3 hal yaitu Evaluasi PBAK 2017, Pola KKN Bersama PTKIN se-Indonesia Timur dan pembicaraan pra Pionir yang akan dilaksanakan pada tahun 2018, jelasnya. Lebih lanjut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin ini berharap setelah FGD, lembaga kemahasiswaan perguruan tinggi seIndonesia Timur bisa berkompetisi dengan mahasiswa dari PTKIN wilayah


LAPORAN UTAMA

1. Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Prof. Phil. Kamaruddin Amin. MA bersalaman dengan Gubernur Sulawesiselatan Syahrul Yasin Limpo pada saat sidang senat terbuka dalam rangka Milad 52 UIN Alauddin Makassar di Auditorium UIN Alauddin Makassar pada Senin, 13 November 2017. 2. Dekan Fakultas Tarbiah Dr Muhammad Amri LC menerima piala bergilir dari Rektor UIN Alauddin Prof Musafir MSi sebagai juara umum porseni dalam rangka Milad 52 UIN Alauddin.

Euforia Milad ke-52 Universum - UIN Alauddin Makassar kembali menghelat acara tahunan dalam rangka memperingati Miladnya yang ke-52 tahun. Dalam kegiatan tersebut, berbagai kegiatan digelar oleh pimpinan seperti Perlombaan Olahraga dan Seni (Porseni), Gerak Jalan Santai serta kuliah umum. Pada acara opening ceremony saat membawakan kuliah ummum, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Prof. Phil. Kamaruddin Amin. Menekankan agar di usia yang ke 52 tahun UIN Alauddin sebagai kampus Islam sewajibnya memiliki pusat kajian islami agar menjadi acuan kampus Islam negeri di Indonesia Timur. Milad kali ini mengusung tema “Memperkuat Integrasi Keilmuan dan Kemitraan Universitas Islam Negeri Alauddin Masyarakat Menuju Peradaban Islam Moderat”. Sebagai rangkaian acara Milad, seluruh jajaran civitas akademika dan keluarga besar UIN Alauddin Makassar mengikuti Gerak Jalan Santai. Rute jalan santai ini dimulai dari lapangan utama kampus II UIN Alauddin – Bundaran Samata – Depan Masjid Ceng Ho – Royal Spring, Jl Karaeng Makkawari kembali kebundaran menuju Kampus II UIN Alauddin untuk pengundian hadiah Selain itu, UIN Alauddin Makassar juga menggelar acara Porseni. Pembukaan acara ini dilaksanakan di Lapangan sepak bola kampus II UIN Alauddin Makasar.

Kegiatan yang dihadiri oleh unsur pimpinan tingkat Universitas maupun fakultas serta beberapa mitra kerja UIN Alauddin Makassar ini digelar pada 13 Oktober 2017. Ketua Panitia Porseni, Prof Lomba Sultan mengatakan bahwa ada enam cabang lomba olahraga, empat lomba di bidang seni dan satu lomba kebersihan yang dikoordinir oleh Dharma Wanita Persatuan UIN Alauddin Makassar. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir Pababbari, M.Si dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit dan bakat terutama para mahasiswa dalam rangka mengikuti berbagai ajang lomba dan kejuaran di dalam maupun di luar kampus. “Dengan momentum milad ini kita bertekad untuk menyamakan visi misi demi terwujudnya UIN Alauddin sebagai kampus peradaban,” pungkasnya. Pada acara puncak yang digelar di Auditorium UIN Alauddin Makassar pada Senin, 13 November 2017, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo turut hadir di acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan kepada seluruh civitas akademika UIN Alauddin agar mampu menjaga pilar pluralisme di negara ini. “Seluruh civitas akademika, mulai dari rektor hingga mahasiswa agar betul-betul memosisikan perguruan tinggi ini sebagai pilar agama, budaya dan pilar bangsa ini,” kata Syahrul. Lebih lanjut, ia menambahkan, di era teknologi semakin digital, guru besar serta dosen harus lebih hebat. “UIN Alauddin kampus hebat, karena memiliki landasan spiritual, moralitas dan landasan Islam yang kuat,” tandasnya.

13


Sosok Dr Wasilah ST MT,

DOSEN TELADAN BANYAK PRESTASI Meraih penghargaan sebagai dosen teladan tingkat nasional yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI pada bidang Islamic Studies, Science and Technology and Humaniora 2015.

NAMA: Dr Wasilah ST MT

14

Universum - Di lingkup Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), tentu sudah tak asing lagi dengan nama Dr Wasilah ST MT. Dia salah seorang dosen di bidang Arsitektur yang patut dibanggakan. Pasalnya, Wakil Dekan bidang akademik Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar ini menunjukkan berbagai prestasi yang gemilang di dalam hingga keluar negeri. Perempuan kelahiran Polewali, 3 Juni 1972 ini pernah meraih penghargaan sebagai dosen teladan tingkat nasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI pada bidang Islamic Studies, Science and Technology and Humaniora 2015. Penghargaan bergengsi tersebut sesuai dengan

Dr Wasilah ST MT,

PENDIDIKAN: 1995 Program D3 UNHAS Teknik Arsitektur 1998 Sarjana (S1) UGM Teknik 2015 Doktor (S3) ITS Teknik Arsitektur


Sosok SK Dirjen Pendis nomor 6752 tahun 2015. Bersaing dengan 27 dosen terpilih dari PTKIN se-Indonesia, Wasilah berhasil menunjukkan integritasnya sebagai pendidik yang diakui secara nasional. Tidak hanya aktif sebagai dosen, namun juga dalam kegiatan luar menjadi syarat mutlak dalam pemilihan tersebut. Doktor Teknik Artistektur PPs ITS ini bergerak di bidang kebudayaan yaitu Arsitektur Tradisional, yang merupakan bentuk partisipasinya dalam pelestarian rumah adat di Indonesia. “Kebetulan saya bergerak dibidang Arsitektur Tradisional, jadi rumah-rumah daerah seperti di Toraja, Mamasa, Palu atau Lombok banyak yang mengalami kerusakan makanya kami bantu untuk merenovasi kembali,” katanya. Menjadi partisipan dalam kegiatan tersebut telah dilakoninya sejak tahun 2010. Karena selain mempertahankan adat setempat, visi lainnya ialah memperkenalkan adat tradisional Indonesia ke kancah Internasional sebagai bentuk pelestarian budaya. Ketertarikannya pada bidang Arsitektur semakin meningkat dengan melakukan kegiatan di antaranya Lokakarya Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif serta Intensive Academic Course Program In Social dan Pengembangan Dosen di University of Western Sydney pada tahun 2014. Di forum Annual International Conference Islamic Studies (AICIS) 2017, Wasilah sebagai salah satu dari dua orang dosen UIN Alauddin

yang mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di ajang bergengsi tersebut. Sesuai dengan bidangnya yakni arsitektur, penelitiannya mencoba untuk mengintegrasikan konsep keislaman di bidang sains dan teknologi. “Saya menggunakan alif lam mim sebagai proses mentransformasikan konsep ke dalam bangunan,” ujarnya saat ditemui di Hotel BSD City Tangerang Selatan. Tak hanya itu, baru-baru ini Wasilah memperoleh beasiswa dari Kemenag dalam rangka Postdoctoral di University East London selama 60 hari. Kegiatan ini merupakan program Research Fellowship Luar Negeri RFLN tahun 2017. Selama di London, ia melakukan joint research dan visiting research. “Jadi selama di london itu, kami bersama profesor yang sebidang ilmu melakukan penelitian hingga terbit di jurnal internasional. Serta mengikuti dan mengajar beberapa mata kuliah yang se-bidang ilmu di universitas yang telah ditunjuk,” jelasnya. Selain aktif di kegiatan pengabdian dosen di University Of Western Sydney, ia juga menjadi anggota dalam badan perguruan, lembaga pemerintah, organisasi profesi antar lembaga delegasi nasional di pertemuan Internasional di UIN Alauddin Makassar tahun 2010. Tulisan-tulisannya telah banyak tertuang dalam jurnal di Media Nasional mengenai perempuan dan Arsitektur Islam, juga naskah Arsitektur Tradisional dengan konsep

ALAMAT: Jalan Landak Baru VI, Perumahan Pesona Landak Indah Blok C/4, Makassar

15


Sosok Firdaus Muhammad

Tumbuhkan Literasi Ulama Lewat Anregurutta Universum - Firdaus Muhammad, salah seorang dosen pengampu mata kuliah jurnalistik di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar kembali meluncurkan sebuah buku yang berjudul “Anregurutta: Literasi Ulama Sulselbar”. Buku yang telah terjual dua ribu examplar ini menjadi salah satu buku yang dinanti di kalangan akademisi, ulama serta murid pesantren. Buku ini berisi 50 profil ulama di Sulawesi Selatan dan Barat, para anregurutta (guru kita) yang menyebarkan cahaya ilmu hikmah dari Al.quran dan hadis. Kehadiran buku ini tidak terlepas dari keinginan Firdaus untuk kembali menumbuhkan tradisi literasi ulama. Meski beberapa orang yang meneliti secara mendalam sosok anregurutta, namun ternyata begitu banyak ulamaulama yang terabaikan, tidak dikenal sementara kontribusinya sangatlah besar. “Terkadang kita terlalu mempopulerkan murid, kemudian kita melupakan guru,” sahut Firdaus, Ketua Komisi Media Informatika MUI Kota Makassar dan Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam MUI Sulsel ini. Dalam menulis profil atau biografi seorang tokoh, tentu tidak terlepas dari informasi serta data-data yang diperoleh. Pria kelahiran 20 Februari 1976 ini mengaku sangat kesulitan memperoleh foto atau lukisan ulama terkait. “Bahkan ada guru yang lahir di abad ke-15. Kebanyakan orang sudah lupa sejarah. Meski terkumpul banyak data, namun yang paling sulit itu fotonya,” akui Alumni pesantren Assa’diyah Wajo ini. Prof. Dr. Ahmad M Sewang MA, Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar memberikan pengantar dalam buku ini. Ia menuliskan bahwa buku ini berhasil merekam jejak ulama Sulselbar. Buku ini akan menjadi titik tolak bagi para peneliti yang datang. Sejak 2014, Firdaus rutin mengirim tulisan tentang literasi ulama di harian tribun timur setiap jumat. Lalu tulisan tersebut dikumpulkan dan melahirkan buku jilid I “Anregurutta”. Ia mengatakan, buku ini belum tersentuh ke daerah selatan, seperti Je’neponto, Takalar, Bulukumba, dan daerah lainnya. Oleh karenanya tidak lama lagi ia akan kembali menerbitkan buku “Anregurutta” jilid ke II. “Saya sudah mengumpulkan tulisan lainnya. Sudah lebih

16

Firdaus Muhammad sedang membaca buku karyanya sendiri “Anregurutta: Literasi Ulama Sulselbar”.

seratus. Tapi teman mengusulkan agar bukunya diterbitkan berjilid saja. Buku yang terlalu tebal itu mempengaruhi daya beli dan daya baca,” ujarnya. Tak hanya itu, Ketua Humas UIN Alauddin ini bahkan bermimpi untuk meluncurkan buku hingga empat jilid. “Ini istilahnya literasi yang tumbuh. Ketika satu ulama disebut, maka tumbuh ulama-ulama lain. Saya yakin masih banyak ulama-ulama lain,” jelasnya. Buku ini diluncurkan pada 28 Oktober 2017 di Univeristas Islam Makassar. Ia berharap generasi muda yang membaca buku ini dapat meneladani dan mencintai anregurutta. “Buku ini hadir untuk mengenalkan sosok sekaligus nilai-nilai keteladanan para ulama kepada generasi muda. Juga kepada pembaca yang telah mengenal bahkan sempat berguru pada ulama yang dimuat di buku ini. Semoga ini menjadi warisan berharga bagi tiap-tiap generasi untuk mencintai, dan meneladani anregurutta.” Demikian pengantar penulis dalam buku ini.


Sosok

Dr Rasyid Masri

Terinspirasi Dari Bung Karno Universum - Sejak dilantik menjadi Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) pada 2015 lalu, Dr Rasyid Masri memulai programnya dengan pembangunan fisik. Dimulai membangun gazebo, tugu pena, Masjid, ruang Dema hingga ikon FDK Bermartabat. Rupanya, desain pembangunan tersebut terinspirasi dari Bung Karno, Presiden pertama RI. “Saya itu punya idola, namanya Bung Karno. Itu fotonya di atas,” ucap eks Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M sambil menunjuk pigura foto yang terpajang di dinding ruangannya. “Bung Karno itu meninggalkan sejarah. Peninggalan beliau tidak pernah dilupakan orang.” Ia menyebutkan beberapa peninggalan Bung Karno yang ada di Jakarta, di antaranya, tugu monas yang menjadi ikon Kota Jakarta, Masjid besar Istiqlal, dan desain bangunan gedung DPR RI yang unik. Setelah membangun gazebo sebagai tempat duduk representatif bagi

mahasiswa, tepat di depan gedung FDK, sebuah tugu emas berbentuk pena berdiri kokoh. Tugu tersebut merupakan ikon fakultas dakwah yang dijuluki sebagai fakultas bermartabat. “Nah ini sebenarnya, tugu yang lahir untuk mengenalkan jati diri fakultas dakwah. Fakultas dakwah memiliki banyak calon-calon jurnalis. Itu adalah ikon jurusan jurnalistik. Sebuah pena,” jelas Rasyid. Pembangunan selanjutnya adalah sebuah Masjid yang dinamai Masjid Nur Rasyid. Masjid yang dibangun menggunakan dana pribadi ini sempat menuai pro kontra. Meski begitu, keberadaan Masjid ini nyatanya memberikan manfaat yang begitu besar bagi civitas akademika. Salah satu manfaatnya adalah dengan lahirnya Gerakan Shalat Berjama’ah (GSB) yang diprakarsai oleh Rasyid sendiri. “Jadi, setiap zuhur, sudah ada pengumuman bahwa seluruh pelayanan dihentikan. Mulai dari Dekan sampai

Cleaning Service itu harus ke Masjid,” serunya. Tak sampai di situ, untuk menjalankan tugas-tugas kemahasiswaan, Rasyid pun membangun sebuah ruangan terpisah untuk Dewan Mahasiswa (Dema) FDK. Meskipun berukuran kecil, Rasyid mengaku membangun ruangan Dema tentu harus punya keberanian. Lalu dibangun pula sebuah ikon bertuliskan “FDK Bermartabat” yang saat ini sementara dalam tahap penyelesaian. Sebuah ikon yang terbuat dari beton yang akan bertahan hingga 50 tahun ke depan. Seluruh pembangunan yang ditunjukkan Dekan FDK tersebut, merupakan miniatur dari peninggalanpeninggalan Bung Karno di Jakarta. Rasyid Masri menunjukkan jasa-jasanya melalui pembangunan yang visioner sehingga dapat diwariskan untuk generasi-generasi selanjutnya. “Pemimpin itu harus punya visi, punya latarbelakang dan punya citacita,” tandasnya.

17


Prestasi Juara 1 MCC Nasional MK

IPPS Kembali Harumkan Nama UIN Alauddin

Foto bersama Ikatan Penggiat Peradilan Semu (IPPS) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alaudddin Makassar setelah meraih juara I lomba Mooth Courth Competition (MCC) pada acara Gebyar Konstitusi IV 2017 di Universitas Hasanuddin.

Universum - Ikatan Penggiat Peradilan Semu (IPPS) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alaudddin Makassar kembali raih juara I lomba Mooth Courth Competition (MCC) pada acara Gebyar Konstitusi IV 2017. Gebyar Konstitusi merupakan ajang kompetisi tingkat Nasional yang diadakan oleh Lembaga Debat Hukum dan Konstitusi (LeDHak) bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi (MK) di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut diikuti oleh 18 universitas se-Indonesia. Dalam kegiatan ini peserta terbagi menjadi dua kategori yang diperlombakan, yaitu debat konstitusi dan pengadilan semu yang di seleksi secara bertahap. Faisal Rahman selaku Ketua Delegasi mengatakan, ada beberapa tahap yang harus dilalui sebelumnya, salah satunya yaitu seleksi berkas. “Kategori perlombaannya ada dua, debat konstitusi dan peradilan semu. Khusus untuk peradilan semu, ada namanya tahap seleksi berkas dan alhamdulillah UIN salah satunya yang lolos,” ujarnya. Alwi Kordawi yang turut serta dalam ajang tersebut menuturkan, tahun ini merupakan kali ke-empat kompetisi ini dilaksanakan, IPPS UIN Alauddin Makassar telah ikut berpartisipasi sebanyak tiga kali sebagai peserta dan selalu meraih juara. “Yang pertama kita tidak ikut, tahun kedua UIN juara dua, tahun ketiga kita juara satu, dan sekarang juga juara pertama,” jelasnya. Ketua IPPS, Fendi berharap, agar masyarakat UIN Alauddin Makassar kedepannya lebih sadar mengenai pentingnya lomba peradilan semu bagi mahasiswa FSH, karena sebagai ajang untuk mengukur kemampuan mahasiswa.

UIN Alauddin Juara 1 MFQ Unhas Islamic Fair

Universum - Tim Delegasi UIN Alauddin Makassar kembali menorehkan prestasi pada ajang Unhas Islamic Fair dalam kategori lomba Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ). Ajang tersebut diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Mahasiswa Pencinta Mushallah (MPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Event Unhas Islamic Fair yang digelar dengan berbagai kategori lomba ini dilaksanakan selama delapan hari yaitu 29 Oktober - 05 November 2017.

18

Tim yang menyabet juara pertama yakni Muhsimannur selaku juru bicara, Muh. Rian Arisandi dan M. Fauzi Amiruddin. Ketiganya berhasil unggul dari 15 Universitas se-Sulawesi Selatan, serta mengalahkan tuan rumah Unhas sebagai juara II dan Ma’had Aly As’adiyah Sengkang sebagai juara ke III. Meraih juara pertama, tentu bukan hal yang mudah didapatkan bagi tim UIN Alauddin Makassar. Di samping informasi yang lambat diterima dan persiapan yang singkat, mereka mampu memantapkan dirinya untuk mengikuti lomba dengan berbekal pengalaman. “Sebenarnya untuk lomba MFQ ini, tidak ada persiapan yang begitu mantap. Kami hanya melakukan persiapan beberapa hari. Tapi dengan bekal pengalaman serta tawakal, akhirnya kami memantapkan langkah untuk mengikuti lomba,” ujarnya. Lebih lanjut, Muhsin sapaannya, berharap dengan diadakannya lomba ini dapat memotivasi mahasiswa agar dapat mempelajari Alquran dan memahami kandungan di dalam Alquran. “Harapan saya kedepan, semoga lomba ini lebih memotivasi untuk para mahasiswa untuk lebih giat mempelajari kandungan-kandungan yang terkandung didalam Alquran,” tutupnya.


Prestasi REDAKTUR FOTO UKM LIMA

Juara Lomba Foto BKKBN

Faisal Mustafa

Universum - Redaktur Foto UKM Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA), Faisal Mustafa, berhasil menjadi juara tiga kategori mahasiswa dalam lomba foto yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan. Hadiah langsung diberikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN, Rini Riatika Djohari. Di kantor BKKBN, Jalan AP Pettarani, Makassar. Rabu (06/12/2017). Lomba yang pertama kali digelar oleh BKKBN Sulsel ini, mengambil tema Kampung KB Membangun Indonesia dari Pinggiran. Lomba tersebut memperebutkan total hadiah sebesar 12 Juta, dengan dua kategori yaitu Jurnalis dan Mahasiswa atau pelajar. Saat sambutan di depan sejumlah wartawan dan pegawai serta penyerahan hadiah, Rinitika Djohari mengakui bahwa dalam lomba ini masih memiliki kekurangan. Salah satunya kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh panitia, sehingga panitia bekerja kurang maksimal. “Saya akui lomba ini masih punya kekurangan di beberapa sisi, entah dari sosialisasinya ataupun syarat yang terlalu berat dipenuhi untuk kategori jurnalis. Karena harus di muat di media peserta, nantinya hal-hal ini akan diperbaiki di lomba selanjutnya.” Jelas wanita bertubuh tambun ini. Faisal Mustafa atau yang akrab disapa Ichal ini, menyerahkan tiga foto untuk dilombakan, dan yang berhasil menjadi juara tiga adalah foto berjudul Lorong KB. Foto ini sendiri dia dapatkan di salah Kampung Keluarga Berencana (KB) yang terletak di Jln. Nuri Baru RW 04 Kelurahan Bontorannu, kecamatan Mariso, Kota Makassar. Mahasiswa Jurusan Jurnalistik, ini mengatakan dirinya bersyukur bisa menjadi salah satu pemenang di kategori Mahasiswa. “Saya memotret di Jalan Nuri Baru, cukup mudah mendapatkan Kampung KB di kota Makassar, saya bersyukur melihat kesadaran pemerintah tentang program KB ini mulai tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kampung dan lorong KB yang mulai ada. Syukur kepada Allah juga saya bisa menyabet tempat ketiga”. Ujarnya. Prestasi ini bukan yang pertama kali diraihnya, tercatat, Ichal telah dua kali menjadi juara dua lomba foto yang diadakan pemerintah kota Makassar.

19


AKTIVITA

UIN ALAUDDIN IKUTI

AICIS DAN IIEE

IIEE bertujuan untuk mempromosikan pendidikan Islam di Indonesia agar dikenal lebih luas dan lebih baik oleh masyarakat Internasional, mengenalkan corak pendidikan Islam Indonesia yang sangat peduli terhadap toleransi agama.. Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia,kembali menggelar hajatan tahunan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) di ICE BSD Serpong Tangerang Selatan, Senin (20/11/2017).

Universum - Annual International Conference Islamic Studies (AICIS) merupakan perhelatan akbar para ilmuwan dikalangan akademisi Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) maupun swasta yang bergengsi baik peneliti dari dalam dan luar negeri. Forum yang diselenggarakan setiap tahun oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI kali ini berlangsung pada 21-24 November 2017 di Tangerang Selatan, tepatnya di Nusantara Hall ICE BSD City, Serpong. Dirjen Pendis Dr Phil Kamaruddin Amin dalam sambutannya mengatakan bahwa AICIS adalah hajatan tahunan yang ke-17 dengan mengusung tema “Agama, Identitas dan Kewarganegaraan: Cakrawala Islam dan Budaya di Indonesia”.

20

“Melalui kegiatan ini, publik internasional dapat mengetahui bahwa Indonesia bukan hanya sekadar negara muslim terbesar tapi juga negara yang memiliki lembaga islam yang bisa menjadi panutan dan destinasi Islam dunia,” ujarnya. Dua Dosen UIN Alauddin Paparkan Hasil Penelitian UIN Alauddin Makassar sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang bernaung di bawah Kemenag, tentu saja turut serta dalam kegiatan ini. Bahkan, dua orang dosen dari UIN Alauddin, hasil penelitiannya lolos untuk dipaparkan dalam ajang tersebut. Kedua dosen tersebut ialah Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sains dan Teknolgi Dr Wasilah ST MT dan Kepala Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi Dr Wahyudin

Halim. Sesuai dengan bidangnya yakni arsitektur, Dr Wasilah mencoba untuk mengintegrasikan konsep keislaman di bidang sains dan teknologi. “Saya menggunakan alif lam mim sebagai proses mentransformasikan konsep ke dalam bangunan,” ujarnya saat ditemui di Hotel BSD City Tangerang Selatan. Sementara itu, Dr Wahyudin Halim meneliti tentang “Anrégurutta, Pesantren, Ma’had ‘Aly and the Reproduction of Religious Authority in Contemporary South Sulawesi”. Dalam makalah tersebut membahas masalah kompleks pada konteks lokal, misalnya penggunaan istilah lokal anregurutta untuk konsep “ulama” sebagai yang paling dihormati dalam komunitas Muslim Bugis di Sulawesi Selatan.


AKTIVITA UIN Alauddin Pamerkan Karya dan Prestasi Mahasiswa dan Dosen Sementara itu, kegiatan ini dirangkaikan dengan International Islamic Education Expo (IIEE) yang merupakan event pertama yang diselenggarakan Kemenag dengan mengusung tema “Islam Indonesia Untuk Perdamaian Dunia”. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI Luqman Hakim Saifuddin. IIEE bertujuan untuk mempromosikan pendidikan Islam di Indonesia agar dikenal lebih luas dan lebih baik oleh masyarakat Internasional, mengenalkan corak pendidikan Islam Indonesia yang sangat peduli terhadap toleransi agama, inclusivitas dan kehidupan yang damai, serta mempererat jalinan kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam ajang ini, UIN Alauddin memamerkan karya dan prestasi Mahasiswa maupun Dosen. Adapun karya dan prestasi yang dipamerkan UIN Alauddin antara lain: Maket kampus satu dan dua yang dibuat oleh Mahasiswa Aristektur, Rekor Muri Gerakan 1000 Buku Secara Serentak, Produk Mahasiswa Farmasi berupa, Sabun Kecantikan Rosea, Sereal Temu Lawak, Aroma Therapy, Balsem, Lilin Aroma Therapy dan Teh Rambut Jagung. Produk Unggulan LPM yaitu STILeS, Sosialisasi Bank Sampah oleh Komunitas Peduli Lingkungan UIN Alauddin, Video & Buku Profile UIN Alauddin, Berbagai Prestasi Mahasiswa dan Dosen, Buku Produk Service Learning dari SILE PROJECT, dan banyak lainnya. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir Pababbari MSi berharap agar kegiatan ini dapat diikuti oleh UIN Alauddin ditahun-tahun selanjutnya. “Karya-karya terbaik yang ditampilkan saa ini belum secara keseluruhan. Masih banyak sebenarnya karya dan prestasi yang lain namun tak sempat di bawa. Semoga tahun depan UIN Alauddin dapat memamerkan lebih banyak karya dan prestasi-prestasi yang telah di raih,” ujarnya. Setelah Opening Ceremony, Menteri Agama Luqman Hakim Saifuddin mengunjungi stan UIN Alauddin Makassar. Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Alauddin memasangkan songkok to Bone kepada

1.Pimpinan dan Pejabat UIN Alauddin Makassar foto bersama di depan stand UIN Alauddin saat mengikuti International Islamic Education Expo (IIEE) di Serpong. Selasa(21/11/2017). 2.Foto bersama saat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sebelum berangkat ke Jakarta

Luqman sebagai bentuk penghormatan atas kunjungannya. Mahasiswa Tapak Suci UIN Alauddin Atraksi di Panggung IIEE Tiga mahasiswa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci yang mewakili UIN Alauddin Makassar dalam IIEE 2017 ini di antaranya, Taufiq Hidayat, Ikrar Wisaldy dan Syahriah Syahrir. Taufik Hidayah dan

Ikrar menampilkan aksi seni bela diri khas Makassar, sementara Syahriah menampilkan aksi jurus tunggal baku “Kami dari UKM Tapak Suci UIN Alauddin menampilkan aksi bela diri khas Makassar yaitu pamanca dan tradisi Angngaru,” terang Taufiq. Menurutnya, ini merupakan suatu kebanggan tersendiri karena bisa mewakili kampus UIN Alauddin menampilkan tradisi budaya Indonesia.

21


AKTIVITA

Peringatan Sumpah Pemuda, Rektor Minta Renungi Semangat Pemuda

Reuni CBT menghadirkan pemateri dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr H Muhammadiyah Amin M Ag dan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari M Si.

REUNI CBT

Dengan Seminar Nasional Universum - UIN Alauddin menggelar reuni alumni Character Building Training (CBT) angkatan 2016 yang dirangkaikan dengan seminar nasional. Kegitan yang menghadirkan pemateri dari alumni IAIN/UIN Alauddin Makassar ini dilaksanakan di Auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar. Sabtu, 28/10/2017. Dengan mengusung tema “Membangun Wawasan Islam Moderat untuk NKRI”, kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr H Muhammadiyah Amin M Ag bersama Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari M Si. Direktur Character Building Progam (CBP) Dr Sohra M Ag mengatakan CBT merupakan bagian dari program Mahad Al Jamiah UIN Alauddin Makassar. “CBT adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa selama tiga hari, kemudian dimentoring selama 40 hari. Materi yang disampaikan antara lain adalah tentang relasi kepada Allah, relasi kepada diri sendiri, relasi kepada sesama manusia, dan relasi kepada lingkungan sekitar. Sebagai bukti bahwa mereka telah mengikuti CBT, mereka diberi sertifikat untuk dipergunakan dalam pemenuhan salah satu syarat untuk menyelesaikan kuliahnya, “ ungkapnya. Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar Prof Siti Aisyah MA Ph D saat menyampaikan sambutan dihadapan ribuan mahasiswa UIN Alauddin Makassar memberikan pujian kepada seluruh mahasiswa. “Belakangan ini banyak mahasiswa yang menorehkan prestasi tingkat regional, nasional, dan hingga pada kancah internasional,” jelasnya. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari M Si sebelum membuka acara tersebut berharap kepada seluruh peserta yang hadir agar dapat memerhatikan dan memahami dengan baik apa yang disampaikan serta bisa mengaplikasikannya untuk membangun dan mengembangkan keilmuannya.

22

Civitas akademika UIN Alauddin Makassar melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89 yang dipimpin oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari MSi, di lapangan upacara, kampus II UIN Alauddin Makassar. Sabtu (28/10/2017) Dalam pidatonya, Prof Musafir memaparkan mengenai perjuangan mahasiswa dahulu untuk memproklamirkan sumpah pemuda. Sekitar 80 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928 sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung di jalan Kramat Raya, daerah Kwitang, Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar tersebut 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tangal 17 Agustus 1945. “Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka, mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya,,” harapnya. Prof Musafir dalam amanahnya, mengajak peserta upacara untuk membayangkan bagaimana pemuda dulu dipertemukan, berdiskusi, dan bertukar pikiran. Hingga akhirnya sumpah pemuda dibacakan di arena kongres ke-2 yang dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama, dan daerah yang berbeda. Fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan itu tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi citacita besar membangun Indonesia. Padahal jarak antara satu dengan yang lain saling berjauhan, ada di Sumatera, Jawa, Ambon, dan Sulawesi. Sarana transportasi pun masih mengandalkan laut, dibutuhkan waktu sekira satu minggu untuk mengunjungi daerah-daerah mereka. Menurutnya, hari ini sarana transportasi umum sangat mudah untuk menjangkau ujung timur dan bagian barat Indonesia hanya dibutuhkan beberapa jam saja. Berkomunikasi dengan pemuda yang ada dipelosok cukup menggunakan alat komunikasi tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan seperti dahulu kala, interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam. Namun anehnya justru dengan berbagai macam kemudahan ini justru lebih sering muncul perselisihan. “Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak dapat dapat ditembus oleh siapa pun,” ujarnya. Ia berharap, agar pemuda hari ini dapat melangkah ke tujuan lain dan lebih besar yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


AKTIVITA

Yanuardi Syukur, aktivis Forum Lingkar Pena (FLP) membawakan materi saat pelatihan menulis produktif yang digelar oleh UKM LIMA dan SB eSA di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat lantai satu kampus II UIN Alauddin Makassar. Senin (27/11/2017)

UKM LIMA dan SB eSA

Buat Pelatihan Menulis Produktif Universum - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) bekerjasama dengan UKM Seni Budaya Esa mengadakan pelatihan menulis produktif. Pelatihan tersebut diselenggarakan di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat lantai satu kampus II UIN Alauddin Makassar. Senin (27/11/2017) Kegiatan tersebut didukung oleh Australia-Indonesia Muslim Exchange Program forum alumni, dan Australia Global Alumni. Instruktur dalam pelatihan tersebut ialah Yanuardi Syukur sebagai penulis lebih dari 60 buku, aktivis Forum Lingkar Pena (FLP) yang juga merupakan alumni Muslim Exchange Program (MEP) 2015 di Australia. Peserta yang berjumlah 20 orang merupakan mahasiswa program strata satu (S1) dan S2. Tidak hanya mahasiswa intra UIN Alauddin Makassar, namun peserta juga berasal dari beberapa kampus luar, diantaranya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Negeri Makassar. Para peserta yang terlibat dalam pelatihan tidak

hanya menerima teori seperti bagaimana menulis produktif tetapi mereka langsung mempraktekkannya. masing-masing peserta diberikan selembar kertas kemudian diberi waktu untuk menulis minimal 50 karakter. Mereka menulis bebas sesuai dengan ide masing-masing. Mahasiswa program S3 penerima beasiswa LPDP, PK-41 Catureka Mandala sekaligus ketua MEP AustraliaIndonesia, Yanuardi Syukur mengatakan, semua tulisan akan dibawa dan diperiksa untuk mengetahui masing-masing karakter penulisannya. “Jadi menulis itu terbentuk dari karakter penulisannya, kalau karakter penulisannya sudah terbentuk maka akan mudah untuk menulis” jelasnya. Koordinator Kegiatan Irmawati Puan Mawar menuturkan, kegiatan tersebut akan terus difollow-up dengan cara semua peserta diminta untuk mengirim tulisan-tulisannya ke email atau media sosial yang ditentukan. “Melalui itu tulisan mereka diperbaiki diberi pembelajaran,” ujarnya.

23


AKTIVITA

Olimpiade Dakwah VI

Upaya Tingkatkan minat literasi Universum - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) menggelar Olimpiade Dakwah ke-6. Kegiatan yang mengusung tema rupa pemuda rupa Indonesia ini berlangsung 25 hingga 28 Oktober 2017 di Gedung Auditorium UIN Alauddin. Rabu (25/10/2017) Ketua Panitia Zulfahmi Johar mengatakan, siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini berasal dari sepuluh sekolah yang berbeda. Sebanyak sepuluh sekolah yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, ucapnya. Ketua HMJ KPI Ahmad Fatur Pahlevi menuturkan, ajang ini menunjukkan bahwa mahasiswa KPI bukannya kolot tetapi mempunyai ideologi yang sama melalui keilmuan. “Kami mempunyai ideologi yang sama yaitu, KPI bersatu,” aku Fatur. Ketua Jurusan KPI Dr Kamaluddin Tajibu MSi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya maksimal dari mahasiswa KPI untuk melaksanakan kegiatan besar. “Kegiatan ini terlaksana karena kerja keras dari mahasiswa KPI,” ungkapnya. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FDK Dr Nur Samsiah mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini untuk merangkul siswa-siswa untuk mengenal jurusan KPI dan FDK secara umum. “Mahasiswa kami adalah mahasiswa berprestasi yang didukung dengan fasilitas yang ada pada jurusan,” ucapnya. Beberapa lomba yang diadakan dalam ajang ini diantaranya, lomba presenter islami, debat islami, cipta baca puisi islami, lomba musik akustik religi, film pendek, Karya Tulis Islami, dan Syahril Quran. Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diikuti oleh siswa/i SMA/SMK/MA sederajat dari 10 sekolah. Penanggungjawab kegiatan, Yaumil mengatakan bahwa peserta terdiri dari tiga orang untuk satu tim dari satu sekolah yang sama dan diperbolehkan dari tingkat yang berbeda dan setiap tim hanya diperkenankan untuk membuat satu Karya Tulis Ilmiah. Ia juga mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat literasi siswa-siswi melalui Lomba KTI ini dan memperdalam wawasan keislaman sesuai dengan tema Lomba yaitu, KTI Islami. Selain itu, pada kesempatan ini pula mahasiswa KPI melaunching website KPI UIN Alauddin Makassar yang ditandai dengan penekanan tombol sebagai simbol resminya media tersebut. Website tersebut digunakan untuk menginformasikan seluruh kegiatan kemahasiswaan dan jurusan KPI serta upaya peningkatan akreditasi Prodi menjadi A.

24

Prof Andi Faisal Bakti MA PhD membawakan materi pada Workshop Penguatan Jurnal Internasional. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 30 - 31 Oktober 2017 di D’Maleo Hotel Makassar. Senin (30/10/2017).

BAGIAN KERJASAMA DAN KELEMBAGAAN

Gelar Workshop Penguatan Jurnal Internasional Universum – Bagian Kerjasama dan Kelembagaan UIN Alauddin Makassar menggelar Workshop Penguatan Jurnal Internasional. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 30 - 31 Oktober 2017 di D’Maleo Hotel Makassar. Senin (30/10/2017) Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof Hamdan Juhannis PhD mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan pemenuhan tuntutan zaman. Zaman yang akan meniscayakan kita untuk mengikuti perubahan yang ada. “Tuntutan jangka pendek yaitu bilamana profesor tidak menulis jurnal Internasional maka tunjangannya akan ditangguhkan. Tujuan jangka panjangnya yakni, kita perlu penyebaran gagasan,” ujarnya. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir MSi menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan akan selalu berkembang. “Kalau kita tidak mengikuti perkembangan kita akan kehilangan metodologi,” tutur guru besar Sosiologi Agama ini. Prof Musafir sangat menyayangkan tidak ada satupun jurnal di UIN Alauddin Makassar yang terakreditasi Internasional. Ia menuturkan dari 62 jurnal yang dimiliki tidak satupun yang terakreditasi internasional. Ia berharap setidaknya jurnal-jurnal yang dimiliki dosen UIN Alauddin dapat akses melalui Online Journal System. Dihari pertama tersebut pemateri yang dihadirkan adalah Guru Besar UIN Jakarta, Prof Andi Faisal Bakti MA PhD. Prof Faisal memberikan tips dan trik untuk menulis artikel ilmiah dari pengalamannya yang telah melakukan seminar dan konferensi di Negara-negara asing, aktif menulis artikel dan telah memiliki 15 buku.


AKTIVITA

Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan, Prof Dr Lomba Sultan MA foto bersama dengan Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris dan perwakilan dari pemerintah daerah. Saat bertandang ke UIN Alauddin Makassar untuk memebahas Rancangan Undang Undang (RUU) sistem pengupahan. Senin (02/10/2017).

Bahas RUU Sistem Upah Komite III DPD RI Gandeng UIN Alauddin Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bekerjasama dengan UIN Alauddin Makassar menggelar seminar uji sahih Rancangan Undang-Undang tentang sistem pengupahan.

P

eserta yang turut terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 50 orang diantaranya perwakilan dari pemerintah daerah (provinsi dan Kabupaten/Kota), akademisi bidang ekonomi, hukum dan bidang yang terkait, Apindo, Serikat Pekerja, serta pihak terkait lainnya. Seminar tersebut dilaksanakan di Gedung Rektorat Lantai 4. Senin (02/10/2017) Pembicara mengenai rancangan Undang-Undang sistem pengupahan ini diantaranya, Tim Ahli DPD RI Harinanto Sugiono, SH MHum, pakar hukum UIN Alauddin Makassar Dr Marilang SH.MH., dan pakar ekonomi UIN Alauddin Makassar Dr Abd. Wahab SE MSi. Anggota DPD RI Dapil SulawesiSelatan, A.M Iqbal Parewangi

mengatakan “hanya ada tiga lokasi provinsi yang dikunjungi sebagai perwakilan seluruh Indonesia. Di Kepulauan Riau, Jawa Timur, dan khusus di Kawasan Indonesia bagian timur yang terpilih adalah UIN Alauddin Makassar,” ucapnya. Menurutnya, dipilihnya UIN Alauddin Makassar untuk uji sahih undang-undang ini diharapkan memberi konten yang bercita rasa Indonesia yang berpancasila. “Melahirkan permikiran undangundang yang dibingkai oleh religiusitas dengan ketuhanan yang maha Esa, dipondasi oleh kemanusiaan yang adil dan beradab, Undang-Undang yang tidak mengkhianati persatuan Indonesia, menjunjung tinggi spirit

kehikmatan dalam permusyawarakatan perwakilan serta mementingkan keadilan masyarakat Indonesia,” paparnya. Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris menyampaikan, kegiatan ini diharapkan menghimpun saran dan pandangan untuk perancangan Undang-Undang yang tengah disusun. “Hasil dari diskusi ini sebagai penyimpulan dan perumusan hasil kegiatan yang menjadi bahan masukan bagi penyempurnaan draft RUU yang telah disusun,” tuturnya. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir Pababbari MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa kepercayaan DPD RI terhadap UIN Alauddin untuk bekerjasama melaksanakan kegiatan ini sebagai bukti tanggung jawab Perguruan Tinggi dalam memberikan kontribusi akademis mengenai sistem pengupahan. “UIN Alauddin dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang dapat diterima oleh masyarakat melalui pakar hukum, pakar ekonomi dan pakar agama,” terangnya.

25


AKTIVITA

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Aisyah foto bersama dengan Pimpinan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan Dosen Jurusan Farmasi saat memperingati World Pharmacist Day. Di lapangan olahraga kampus II UIN Alauddin Makassar. Jum’at (29/09/2017).

Farmasi Peringati World Pharmacist Day Universum - Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) memperingati World Pharmacist Day yang jatuh pada tanggal 25 September 2017 di lapangan olahraga kampus II UIN Alauddin Makassar. Jum’at (29/09/2017). Peringatan hari apoteker se-dunia tersebut dirangkaikan dengan kegiatan pengabdian Masyarakat dengan mengusung tema “apoteker dengan tegas perang terhadap obat ilegal.” Dalam rangkaian peringatan hari apoteker tersebut, para mahasiswa dari jurusan farmasi memajang beberapa produk hasil inovasinya yang dibuat bekerjasama dengan beberapa dosen Farmasi. Produk yang dipajang di antaranya lulur beras putih, body soap, balsem, green tea, parfum high quality, balsem untuk nyeri otot dan keseleo, lulur beras hitam. Semuanya merupakan produk baru hasil inovasi mahasiswa. Ini dilakukan demi untuk memperkenalkan beberapa produk baru hasil dari kreatifitasnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Aisyah Kara menyambut perkenalan produk tersebut, usai melihat dan berbincang dengan mahasiswa, dosen, dan ketua jurusan farmasi. Ia meminta agar beberapa produk yang telah dibuat itu didaftarkan di Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI).

26

Tujuan pendaftaran itu adalah untuk mendapatkan Label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan label halal. Dengan demikian, diharapkan masyarakat luas bisa lebih percaya terhadap produk mahasiswa tersebut. Produk jurusan Farmasi ini secara tidak langsung dapat berkontribusi terhadap masyarakat luas, utamanya pada masyarakat yang ada di tingkat provinsi Sulawesi Selatan. “Apa yang dimiliki jurusan farmasi di UIN Alauddin harusnya diperlihatkan dan punya kontribusi pada masyarakat luas. Hari ini saya menantang jurusan farmasi, siapkan satu proposal untuk penelitian yang original dan bisa bersaing di Dunia. Ini belum saya temukan di PTKIN jadi kalau bisa UIN Alauddin bisa membuat terobosan baru,” ungkap Prof Aisyah. Andi Armisma, ketua panitia World Pharmacists Day mengatakan peringatan hari apoteker se-dunia ini adalah bentuk perwujudan Partisipasi jurusan farmasi UIN Alauddin Makassar kepada dunia dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Persiapannya hanya dalam waktu empat hari, termasuk dengan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. “Jadi momennya ini adalah dakwa farmasi dengan obat, jadi tidak mesti ustadz atau dari Fakultas Dakwah baru bisa berdakwah tapi kita pun bisa melalui obat-obatan dengan mencegah obat-obatan ilegal,” tutupnya.


AKTIVITA

Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Dr Richard Matews, menyampaikan materi pada kegiatan The Fourth (4th) International Conference on Islam in Southeast Asia di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Kampus II Jalan HM Yasin Limpo, Selasa-Rabu (28-29/11/2017).

The Fourth (4th) International Conference on Islam in Southeast Asia

Bahas Islam dan Multikulturalisme Universum - UIN Alauddin Makassar menggelar The Fourth (4th) International Conference on Islam in Southeast Asia di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Kampus II Jalan HM Yasin Limpo, Selasa-Rabu (2829/11/2017). Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababbari mengatakan gerakan radikalisme ini muncul dari kelompok-kelompok yang tertutup, di Indonesia muncul gerakan radikalisme seiring perubahan tatanan politik. “Kita harus waspadai jika ada kelompokkelompok ekslusivisme yang sangat tertutup melakukan kajian-kajian keagamaan,� tutur Prof Musafir Pababbari dalam sambutannya saat membuka acara. Humas UIN Alauddin, Ismi Sabariah, mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian milad ke 52 IAIN/UIN Alauddin. Berbagai pembicara hadir dalam kegiatan ini,

mulai dari pembicara dalam negeri hingga mancanegara. Pembicara tersebut di antaranya Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Dr Richard Matews, Prof Dr Mohd Azizuddin Mohd Sani dari Universiti Utara Malaysia, Dr Muhammad Sabri AR dari UIN Alauddin Makassar, Samsul Maarif dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hadir pula beberapa pembicara dari negara lainnya, seperti Thailand. Seluruh pembicara ini membahas mengenai Islam and Multiculturalism in Southeast Asia. Topik tersebut meliputi masalah radikalisme dan ekstrimisme, konflik suku, pluralisme agama, kearifan lokal, radikalisme cyber, ilmu sosial, pendidikan multikultural, media dan multikulturalisme. Selain itu, beberapa penelitian juga dipresentasikan dalam kegiatan ini.

27


AKTIVITA

Adegan drama puisi oleh komunitas pecinta seni UIN Alauddin saat memeringati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2017

Peringati Hari Pahlawan,

UIN ALAUDDIN PENTASKAN DRAMA KOLOSAL Civitas Akademika UIN Alauddin Makassar memeringati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November dengan menggelar upacara bendera. Seusai upacara bendera, lalu diiringi dengan penampilan drama puisi oleh komunitas pecinta seni UIN Alauddin Makassar yang melibatkan kurang lebih seratus orang.

28


AKTIVITA

Universum - Seratus orang itu terdiri dari Dosen-dosen senior, beberapa orang dekan, serta beberapa orang pejabat dalam lingkup UIN Alauddin Makassar Penulis skenario sekaligus sutradara Arifuddin Siraj dan Tanti, menyatakan bahwa ide dan gagasan menggelar acara ini terinspirasi dari harapan untuk menjadikan UIN Alauddin Makassar benar-benar dapat mewujudkan mottonya sebagai kampus peradaban. Dalam drama puisi ini, Arif mengangkat beberapa puisi dari Khairil Anwar, WS Rendra dan puisi Arifuddin Siraj sendiri yang dikemas

dalam sebuah alur cerita untuk membangkitkan sikap mental mulia serta semangat berjuang untuk membangun bangsa dan negara serta mewujudkan UIN Alauddin sebagai Kampus Peradaban. Menurut Arif, masih perlu dilakukan pembenahan-pembenahan mendasar dalam mewujudkan UIN Alauddin sebagai Kampus Peradaban. “Sikap dan sifat, seperti memberi informasi yang tidak benar, untuk menjatuhkan orang lain, memfitnah, menghina dan merendahkan orang lain, bahkan mencaci-maki adalah sifat-sifat yang tidak sesuai dengan jargon Kampus

Peradaban,” tuturnya. Drama puisi yang mirip drama kolosal, yang diproduseri oleh Drs Syamsul Komar M Ag dan Drs Alwan Suban M Ag, ini ternyata hanya dipersiapkan dalam waktu satu minggu dengan dua hari latihan intensif. Ke depannya, Arif berharap agar komunitas seni UIN Alauddin Makassar dapat dibentuk menjadi sebuah lembaga. “Sebab wadah seni seperti ini dapat dijadikan sebagai wadah pemersatu dalam mewujudkan UIN Alauddin Makassar sebagai kampus peradaban sesuai yang dicita-citakan,” tutupnya.

29


AKTIVITA

HMJ Pendidikan Matematika Gelar Olimpiade Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) menggelar Olimpiade Matematika. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar. Sabtu (18/11/2017). Kegiatan yang didukung oleh Jurusan Pendidikan Matematika tersebut mengusung tema, “rangkai baris dan deret prestasi melalui ajang kreativitas matematika.” Olimpiade tersebut telah dilaksanakan selama dua hari, 18 - 19 November 2017 di Gedung FTK UIN Alauddin Makassar. sebanyak 313 tim dari 22 kabupaten se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar). ikut andil dalam olimpiade ini. Peserta olimpiade berasal dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Ketua HMJ Pendidikan Matematika FTK Firdaus Amrullah mengatakan, kegiatan ini diberi nama Aritmatika 2017 atau

Ajang Kreativitas 2017. Lanjut Firdaus, Aritmatika merupakan program wajib yang dilaksanakan setiap kepengurusan HMJ Pendidikan Matematika dan hingga saat ini sudah masuk pada tahun ke tujuh. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika, Dr Halima M Pd menuturkan bahwa peserta yang mengikuti ajang tersebut tidak hanya dituntut untuk juara dalam lomba namun, dapat mengasah kemampuan yang dimiliki. “Tentunya semua peserta yang hadir, sudah menuai juara karena sudah melalui seleksi di tingkat daerah,” ucapnya. Meski demikian Dr Halimah berharap ajang ini dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga. “Kami sangat mengharapkan atensi ditahun-tahun berikutnya sehingga peserta tetap antusias mengikuti lomba ini,” ujarnya. Wakil Dekan III FTK UIN Alauddin Makassar Prof Dr H Syahruddin M Pd mengatakan bahwa bertanding di Tingkat Provinsi adalah suatu penghargaan karena telah melaksanakan seleksi di Daerah.

Lebih lanjut, Prof Syahruddin menjelaskan bahwa antusias peserta olimpiade dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pasalnya, jika tahun sebelumnya pelaksana hanya mengundang daerah-daerah yang ada di Sulawesi Selatan, namun kali ini melebarkan sayap hingga di tingkat Sulawesi Barat. “Kematangan kegiatan ini terlihat dari partisipasi dosen matematika dan bertambahnya jumlah perserta. Tentunya ini menjadi bukti bahwa generasi kita sudah mulai senang dengan pelajaran ini (Matematika),” ungkapnya. Ia berpesan, belajar diwaktu kecil lebih baik dibanding diwaktu tua. Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu dan belajar diwaktu tua bagaikan mengukir di atas air. Usai acara pembukaan sebelum ditutup dilakukan serah terima piala antara panitia olimpiade dengan juara bertahan yakni, SMP Athira Makassar dan SMA IMMIM Makassar sebagai juara.

Aksi Gizi, HMJ Ilmu Peternakan Promosikan Produk

Foto bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) setelah menggelar aksi gizi di depan Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar. Rabu (27/09/2017).

Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) menggelar aksi gizi dengan mempromosikan produk. Aksi tersebut dilakukan dengan pawai keliling kampus UIN Alauddin Makassar. Rabu

30

(27/09/2017) Produk yang diperkenalkan yaitu, telur puyuh, nugget, dan susu. Ketiga produk tersebut merupakan hasil olahan mahasiswa Ilmu Peternakan yang dipraktekkan dari salah satu mata kuliah mereka.

Ketua HMJ Ilmu Peternakan, Suparman M mengatakan, aksi gizi ini merupakan bentuk eksistensi mahasiswa Ilmu Peternakan dalam mengaktualiasikan hasil dari mata kuliah yang telah diterimanya. “Ini salah satu bentuk kreativitas dari mahasiswa Ilmu Peternakan dan meningkatkan solidaritas antar mahasiswa,” ucap mahasiswa semester lima tersebut. Lanjutnya, ia juga menyampaikan bahwa aksi gizi ini dilaksanakan atas dukungan pimpinan Universitas dan Fakultas. “Kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan pimpinan,” tuturnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof St Aisyah Kara MA PhD menyampaikan, kreativitas mahasiswa harus terus diapresiasi. “Mahasiswa Ilmu Peternakan menunjukkan bukan hanya kritis tetapi juga dapat menunjukkan kreativitasnya melalui produk,” aku Prof Aisyah. Prof Aisyah juga berpesan agar mahasiswa Ilmu Peternakan terus meningkatkan kreativitasnya sehingga dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar.


Kerjasama

AKTIVITA 1. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Prof Dr Ambo Asse M Ag dan Perwakilan KPP Madya Makassar, Ismail Junaedi foto bersama setelah penyerahkan cenderamata pada kegiatan Tax To Campus di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin. Senin (25/09/2017). 2. Mahasiswi Jurusan Akuntansi Andriani sedang memaparkan argumentasinya dalam debat perpajakan. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Tax To Campus yang diselenggarakan dari hasil kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dengan Dirjen Pajak Wilayah Sulawesi-selatan di Gedung Auditorium UIN Alauddin.

Jurusan Akuntansi dan KPP Madya Makassar

Gelar Tax Goes To Campus Universum - Untuk mewujudkan generasi muda yang paham dan sadar akan pentingnya pajak bagi pembangunan bangsa, perlu ditanamkan nilai-nilai pentingnya membayar pajak sejak dini melalui pendidikan. Untuk itu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Kota Makassar bekerjasama dengan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menggelar Tax Goes To Campus. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pajak bagi mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan melalui pendidikan tinggi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh

100 mahasiswa yang masing-masing perwakilan dari setiap jurusan yang ada di FEBI diantaranya, jurusan Akuntansi, Managemen, Ilmu Ekonomi, Ekonomi Islam, dan Perbankan Syariah di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Kegiatan tersebut berlangsung meriah selain edukasi pajak terdapat juga debat isu baru tentang perpajakan serta penampilan teater, puisi, dan akustik dari mahasiswa FEBI hingga tarian yang viral saat ini baby shark dance. Senin (25/09/2017) Ketua Panitia Pelaksana, Jamaluddin Majid SE MSi mengatakan bahwa tax goes to campus ini telah rutin dilaksanakan di

UIN Alauddin dan tahun ini merupakan tahun ketiga. “Kami sangat berbangga karena diberi kepercayaan untuk bekerjasama selama ini dan semoga kerjasama ini berkelanjutan,” ucapnya. Dekan FEBI, Prof Dr Ambo Asse M Ag menuturkan bahwa jalur pendapatan Negara yang utama didapatkan dari pajak. “Tidak ada yang tidak dipungut pajak. Kampus ini pun berdiri hingga saat ini karena pajak,” aku Prof Ambo. Prof Ambo juga sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ini, KPP Madya Kota Makassar memberikan tawaran untuk dilaksanakan di UIN Alauddin Makassar. “Terlebih lagi edukasi pajak ini memang sangat penting bagi mahasiswa dan banyak hadiah yang disediakan,” tuturnya. Perwakilan KPP Madya Makassar, Ismail Junaedi menyampaikan, kegiatan seperti ini merupakan program yang dilakukan KPP Madya Makassar di 3 (Tiga) provinsi di Indonesia dan UIN Alauddin Makassar menjadi satu diantara tiga perguruan tinggi yang terpilih. “UIN Alauddin Makassar menjadi pilihan kami karena salah satu fokus ekonomi kedepannya berbasis syariah sehingga sangat cocok dilaksanakan dengan 5 jurusan yang ada di FEBI ini,” ucapnya. Sebelumnya, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan melakukan penandatangan nota kesepahaman tentang peningkatan kerjasama perpajakan melalui pendidikan tinggi. Perjanjian kerjasama antara Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dan Ditjen Pajak sebagai bentuk sosialiasi kepada generasi muda untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pajak bagi anak-anak Indonesia melalui perguruan tinggi.

31


AKTIVITA

ONE DECADE PGMI

GELAR KOMPETISI Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Guru Madrasah dan Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) melaksanakan One Decade PGMI Competition 2017. Acara tersebut digelar di Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar. Senin (23/10/2017) Dengan mengangkat tema Lets think and do something fun with science, sport, and fashion tersebut diawali dengan persembahan ang’ngaru dan tari paddupa. Persembahan tersebut dari organisasi seni dan budaya di FTK yang dibentuk pada tahun 2016 lalu. Berbagai lomba dilaksanakan untuk memperingati one decade PGMI, diantaranya, lomba olimpiade MIPA, mewarnai, menggambar, menulis surat untuk ayah dan inobel guru. Selanjutnya, keesokan harinya pada hari selasa 24 Oktober diadakan lomba puisi, mendongeng, busana daur ulang, tahfiz juz 30, ceramah, adzan, dan shalat berjamaah. Sementara itu, perlombaan tingkat

32

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FTK Prof Dr Syahruddin M Pd (tengah) menyampaikan sambutan pada kegiatan Seminar kepemudaan sebagai rangkaian One Decade PGMI Competition 2017 di Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar. Senin (23/10/2017). Pemateri yang dihadirkan yaitu, Ketua Forum Mahasiswa Pascasarjana/ Magister UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Takdi Khair dan Presiden Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta Misbah Al -Mubarak Tamiycho

mahasiswa PGMI/PGSD se-Sulawesi Selatan yaitu inobel mahasiswa dan dilanjutkan pada hari Rabu yakni, bola voli, futsal, sepak takraw dan tilawah. Laporan Ketua Panitia, Mukhlis Supriadi Suha mengatakan, PGMI Competition ini diikuti sebanyak 27 sekolah se Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Takalar dan 472 peserta dari empat perguruan tinggi di Sulawesi Selatan. Ketua HMJ PGMI, Muhammad Nur Rasyid mengatakan, dalam sejarah perjalanan jurusan PGMI, baru kali ini dilaksanakan lomba yang begitu besar dan melibatkan berbagai sekolah dan mahasiswa se Sulawesi Selatan. Ketua Jurusan PGMI, Dr Muhammad Sabir Umar MAg mengharapkan, para peserta dapat memperlihatkan keterampilan dan bakat mereka. “Sehingga kita melihat munculnya anakanak yang berprestasi di bidangnya masing-masing,” ucapnya. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FTK Prof Dr Syahruddin M Pd menyampaikan

dalam sambutannya, “Saya berterima kasih kepada panitia pelaksana yang telah menyelenggarakan kegiatan yang meriah dan besar ini. Peserta yang ikut sungguh banyak sekali dan saya sangat bangga,” katanya. Lanjutnya, Belajar waktu kecil itu bagaikan mengukir diatas batu. “Kita senantiasa untuk belajar karena pengalaman hari ini tidak akan terulang di kemudian hari,” tuturnya. Tak hanya itu, Peringatan One Decade ini akan berakhir pada tanggal 28 Oktober dengan melaksanakan seminar kepemudaan dalam rangka hari sumpah pemuda dengan tema eksistensi pemuda dalam membangun peradaban bangsa. Pemateri yang dihadirkan yaitu, Ketua Forum Mahasiswa Pascasarjana/ Magister UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Takdi Khair dan Presiden Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta Misbah Al -Mubarak Tamiycho.


AKTIVITA

Karsum

Achmad Nasyori

Mustabsyiratul Ailah

Ridhallah Riyadhi

Empat Delegasi UIN Alauddin Akan Ikut Lombok Youth Camp Universum – Sebanyak empat mahasiswa UIN Alauddin Makassar berhasil lolos seleksi dan akan mengikuti Lombok Youth Camp For Peace Leaders khusus mahasiswa UIN/IAIN/STAIN/ se-Indonesia yang diadakan oleh Nusa Tenggara Center di Lombok pada tanggal 21-25 Januari 2018. Keempat mahasiswa tersebut adalah, Achmad Nasyori, Ahmad Ridhallah Riyadhi , Karsum, dan Mustabsyiratul Ailah. Keempatempatnya berhasil melewati dua tahap seleksi. Pertama, seleksi administrasi yang ditinjau dari kelengkapan persyaratan seperti pas foto, surat keterangan aktif kuliah, Surat Keputusan (SK) Organisasi Intra Kampus dan kartu tanda mahasiswa. Kedua, seleksi akademik yang dilakukan dengan cara membuat sejumlah esai yang berkaitan dengan program ini. Achmad Nasyori mahasiswa jurusan Fisika Fakultas Sains dan

Tekhnologi (FST) mengatakan, event ini merupakan ajang untuk menyuarakkan bahwa Islam bukan agama anti toleransi dan Islam bukan agama kekerasan dan anti kedamaian. “Tujuannya untuk mensosialisasikan dan mengampanyekan praktik-praktik Islam yang damai dam toleran bagi kalangan mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia,” terangnya. Selain itu, event ini juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang nilai-nilai perdamaian, toleransi, bahasa konflik dan pencegahan kekerasan dan ekstrimisme bagi mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia, penguatan kompetensi budaya perdamaian dan kehidupan yang inklusif bagi organisasi kemahasiswaan, menciptakan dan memperkuat jaringan kader pendukung Islam perdamaian dan Islam inklusif secara berkelanjutan

untuk melawan paham radikal dan perilaku kekerasan, serta membangun kesadaran dan kerja sama lintas organisasi perguruan tinggi Islam guna melawan paham radikal. Adapun kegiatan yang akan dilakukan selama disana, Nasyori menuturkan bahwa selama berada disana mereka akan memaparkan materi mengenai Islam yang cinta damai di hadapan seluruh mahasiswa UIN/IAIN/STAIN seIndonesia. Ia berharap, semoga dengan event ini dapat meminimalisir pemikiran yang bersifat intoleran dan kekerasan yang mengatasnamakan Islam serta dapat meningkatkan tali persaudaraan antara mahasiswa UIN/ IAIN/STAIN Se-Indonesia. “Semoga melalui kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan, baik di UIN Alauddin Makassar maupun universitas lain seIndonesia,” tutupya.

33


AKTIVITA

HMJ Pendidikan Fisika Pacu Semangat Berkompetisi Melalui Galaksi

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Fisika Amin Rais memberi sambutan pada pembukaan Gebyar Lomba dan Kreasi Fisika (Gebyar) di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Jum’at (06/10/2017)

HMJ PENDIDIKAN FISIKA

Pacu Semangat Kompetisi Lewat Galaksi Universum - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) menggelar Gebyar Lomba dan Kreasi Fisika (Galaksi). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Jum’at (06/10/2017) Ketua Panitia Mukar mengatakan, Galaksi ini diikuti sebanyak 18 sekolah di Sulawesi Selatan. Adapun item kegiatannya diantaranya, Olimpiade Fisika, Cerdas-Cermat, Proyek Sains dan Akustik. “Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari hari Jum’at hingga Ahad mendatang,” ucapnya. Selanjutnya, Ketua HMJ Pendidikan Fisika periode 2017 Amin Rais menyampaikan, kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan oleh HMJ Pendidikan Fisika.

34

“Kegiatan ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena dirangkaikan dengan seminar pendidikan nasional,” tuturnya. Kegiatan yang berbasis kompetisi memang sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan motivasi bagi mahasiswa untuk berkreativitas. Ketua jurusan Pendidikan Fisika, Dr Muhammad Qaddafi SSi MSi menuturkan bahwa melalui kegiatan ini jurusan Fisika ikut berkontribusi untuk mencerdaskan pelajar, khususnya terkait pendidikan fisika. “Mahasiswa yang berprofesi di bidang pendidikan fisika juga memerlukan upaya untuk meningkatkan keilmuan sesuai tuntutan zaman,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Syahruddin MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa melibatkan diri dalam kompetisi adalah pengalaman yang sangat berharga. “Karena pengalaman adalah guru terbaik. Kompetisi akan menumbuhkan semangat dan sifat pantang menyerah sehingga kita terlatih menghadapi persaingan profesi,” tuturnya. Galaksi ini dibuka dengan seminar nasional pendidikan yang mengangkat tema implementasi pendidikan karakter dipadu penguasaan keterampilan proses sains untuk mewujudkan generasi emas Indonesia. Pemateri yang dihadirkan adalah Prof Dr Dra Nurhayati B MPd.


WAWANCARA

DEMA-U DIBANGKITKAN Universum - Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U) merupakan lembaga tertinggi organisasi kemahasiswaan yang berfungsi sebagai forum perwakilan mahasiswa di tingkat Universitas. Kehadiran Dema-U dianggap penting sebagai perpanjangan tangan pimpinan. Setelah dibekukan sejak tahun 2014, UIN Alauddin Makassar kembali akan mengaktifkan Dema-U. Berikut ini wawancara khusus dengan Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Siti Aisyah.

Kapan Dema-U akan diaktifkan kembali?

Mengapa Dema-U dianggap penting?

Berdasarkan hasil rapat pimpinan pada Kamis (07/12/ 2017), Dema-U akan diaktifkan pada awal tahun 2018. Hal ini karena masa kepengurusan Dema-U berlangsung selama satu tahun, jadi Dema-U harus mulai berjalan kepengurusannya untuk periode 2018 pada awal tahun. Namun, karena waktu yang mepet untuk mempersiapkan proses pemilihan Dema-U sehingga dibutuhkan tim khusus yang menangani pemilihan Dema-U. Tim khusus tersebut dibentuk dari pihak universitas.

Dema-U dianggap penting karena Dema-U adalah mitra kampus. Mereka adalah perpanjangan tangan kampus, atau dapat pula dikatakan sebagai khalifah kampus. Jadi jika Dema-U adalah khalifah kampus maka harus mengikuti semua aturan yang ada, bukan malah sebaliknya melanggar dan melawan aturan kampus. Ini karena kehadiran Dema-U harus menjadi representasi kampus. Sehingga konsekuensi ketika Dema-U melanggar aturan, berdasarkan kesepakatan hasil rapat pimpinan universitas maka Dema-U dapat dibekukan kembali. Apa saja syarat untuk menjadi Dema-U? Proses penyeleksian calon Ketua Dema-U sesuai aturan yang tertera di dalam buku saku Apa harapan Dema-U?

setelah

diaktifkannya

Harapan setelah Dema-U diaktifkan kembali, Dema-U harus memiliki dua dimensi. Dimensi yang pertama adalah dimensi intelektual sedangkan dimensi yang kedua adalah integritas. Keduanya harus dimiliki Dema-U sebagai khalifah kampus. Inilah dua hal yang kita mimpikan dapat ada pada semua mahasiswa, mahasiswa seperti inilah yang ingin kita capai, dan salah satu penunjangnya adalah melalui organisasi. Apa upaya yang dilakukan agar tidak lagi terjadi pembekuan Dema-U?

Prof St Aisyah Phd Wakil Rektor Bidang Kamahsiswaan dan Alumni

Sebelum diaktifkan, pesan hasil rapat pimpinan mahasiswa harus membuat komitmen terlebih dahulu. Komitmen tersebut adalah mahasiswa tidak akan mengulangi lagi kejadian seperti di masa lalu yang dapat menyebabkan pembekuan kembali.

35


AKTIVITA

MPL SIAP ATASI MASALAH SAMPAH “Inysa Allah kedepan kita rencanakan dan upayakan setiap mahasiswa membawa satu botol plastik untuk tempat sampah plastik. Dengan adanya tempat sampah berjalan yang berupa botol, mahasiswa tidak lagi membuang sampah sembarangan.”

Universum - Sampah di Kampus UIN Alauddin Makassar masih sering berserakan di sepanjang jalan dan di beberapa titik lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan bersih di kalangan sebahagian civitas akademika masih kurang. Padahal peduli terhadap kebersihan kapan dan di manapun itu tentu sangat penting. Seperti yang dilakukan Taufiq Hidayat, seorang mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan di Kampus UIN Alauddin Makassar. Seringnya Taufiq Hidayat dan teman-temannya dari beberapa Fakultas di UIN Alauddin Makassar menemukan pemandangan yang tak elok tersebut menggugah perhatian mereka akan kebersihan Kampus.

32 36

Taufiq, dan teman-temannya akhirnya membuat satu komunitas bernama Mahasiswa Peduli Lingkungan (MPL). Tentunya, dengan adanya MPL tersebut dia berharap dapat meminimalisir penumpukan dan berserakannya sampah-sampah yang didominasi oleh sampah plastik di dalam kampus. Taufiq Hidayat mengatakan komunitas MPL tersebut telah dilepas secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar, Prof St Aisyah Kara MA PhD pada bulan April 2017 lalu, hanya saja sempat vakum dan baru dua bulan belakangan ini anggota MPL kembali aktif terus berbenah secara internal maupun eksternal. Secara internal dilakukan pembenahan struktural dengan membuat tim-tim inti sesuai bidangnya masing-masing. Kemudian secara eksternal semua anggota MPL tidak berhenti melakukan sosialisasi tentang pentingnya kebersihan dan kepedulian akan sampah. Taufiq sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan anggota MPL saat ini, berfokus pada pengadaan bank sampah, Eco-Bricks, Biopori, Pembuatan Kompos, dan Kebun Mini. Program kerja inilah yang sering Taufiq dkk itu sosialisasikan kepada civitas akademika UIN Alauddin Makassar. Seperti mahasiswa, dosen, serta semua pejabat yang ditemuinya. “Kami juga melakukan sosialisasi kepada para Cleaning Service yang bertugas di masingmasing fakultas, sehingga, setiap

mereka membersihkan, sampahnya dikumpulkan kemudian kita beli dengan syarat sampah tertentu saja,” tuturnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa “Seperti itulah sistem bank sampah apabila sudah terlaksana, maka orang akan menabung atau mengumpulkan sampah-sampah kemudian di tukar dengan uang. Adapun sistem penjualannya atau penukarannya dilakukan dengan cara bekerjasama dengan tim MPL yang ada di luar kampus,” gamblangnya. Tim yang berada di dalam kampus mengambil sampah-sampah yang sudah dikumpulkan oleh civitas akademika. Kemudian tim yang di luar menerimanya untuk dijual di tempat-tempat pembelian sampah. Hal tersebut dilakukan karena saat ini UIN Alauddin Makassar belum bisa mengolah sendiri sampah-sampahnya. Kemudian, kata dia, program yang dibuat oleh MPL tersebut salah satunya yaitu, Eco-Bricks, Program tersebut dilakukan dengan cara memasukkan sampah-sampah plastik ke dalam botol plastik. “Dimana setiap orang yang mengkonsumsi permen, roti sehingga ada pembungkus makanan biasanya kalau tidak menemukan tong sampah


AKTIVITA

di buang saja sembarangan. Untuk mengatasi hal itu, maka dilakukan sosialisasi agar semua mahasiswa dan lainnya punya kesadaran untuk membawa botol plastik atau botol Aqua,” ujarnya. Sedangkan, fungsi dari Eco-Bricks atau botol ini, diibaratkan tempat sampah berjalan. Maksudnya adalah setiap orang bisa membawa botolbotol plastik, kemudian dari botol itu dimasukkan berupa sampah-sampah plastik. Dari prediksi, setiap botol plastik bisa menampung ratusan hingga ribuan sampah-sampah plastik ketika dipadatkan. Botol Aqua yang sudah dipadatkan dengan sampah-sampah plastik ini kata Taufiq, gunanya sangat banyak, di antaranya bisa dibuat batu bata, karena satu botol Eco Bricks ini sama dengan satu batu bata. Jadi bisa digunakan untuk pembuatan bangunan dan lainnya. “Inysa Allah kedepan kita rencanakan dan upayakan setiap mahasiswa membawa satu botol plastik untuk tempat sampah plastik. Dengan adanya tempat sampah berjalan yang berupa botol, mahasiswa tidak lagi membuang sampah sembarangan,” katanya, Rencana pelaksanaan Eco Bricks ini sementara disosialisasikan di internal MPL. Tapi dalam waktu dekat ini akan disosialisasikan kepada pihak birokrasi, staf, dosen, dan kepada mahasiswa secara umum. Ini akan dilakukan, di Rektorat, di Fakultasfakultas, Masjid, dan tempat-tempat umum lainnya. Terkait bank sampah dan Eco Bricks ini sangat penting untuk disosialisasikan, karena masih banyak yang kurang peduli tentang pentingnya

Tausiq Hidayat (kiri) menjelaskan manfaat dari sistem bank sampah dan Eco-Brich kepada Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Islam(Dirjen Pendis) Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA. Pada saat pameran di Tangerag November lalu.

budaya bersih dengan lingkungan sekitar. Perlu diakui bahwa moral masalah budaya bersih ini masih sangat kurang. Makanya dengan adanya MPL ini kata Taufiq bisa memberikan sebuah solusi terhadap pentingnya budaya bersih khususnya di kampus UIN Alauddin Makassar. Mereka melakukan sosialisasi dengan tidak dibatasi ruang dan waktu, di manapun dan apanpun mereka melakukannya. Ketua komuniats MPL itu juga mengaku akan terus bekerja keras untuk melakukan sosialisasi secara massif. Selain itu, ia bersama komunitasnya pun mensosialisasikan terkait pemanfatan sampah, sistemnya, serta memberikan pemahaman tentang cara agar sampah-sampah itu bisa bernilai uang atau di tukar dengan beras. Seperti sampah non organik, di antaranya sampah plastik, besi, kertas, dan kaca,” ungkap mahasiswa peramah itu. Kami berharap, kata Taufiq, komunitas ini bisa diakui secara legalitas oleh pihak kampus, karena MPL ini sangat mendukung dan memberikan solusi terhadap permasalahan kebersihan kampus.

“Jadi semoga komunitas ini dapat di SK-kan sebagai lembaga yang di akui secara legalitas di kampus UIN Alauddin Makassar. Tujuannya, supaya ke depan lebih leluasa dan bebas bekerja serta membuat kegiatan tidak terhalang dengan status kami tidak diakui,” harapnya. Di akhir, Taufiq juga menyampaikan bahwa program MPL tersebut telah dilibatkan dalam pameran Internasional di Tangerang pada November 2017 lalu. Masyarakat yang melihat dan mendengarkan hasil persentasi singkat yang disampaikannya sangat respon dan tertarik untuk menerapkan di lingkungannya. Dengan demikian Taufiq Hidayah sangat berharap MPL ini bisa diterima oleh semua pihak khususnya civitas akademika UIN Alauddin Makassar, “Karena rencananya kita akan berkolaborasi dengan CBP dan mahasiswa yang akan keluar KKN, semoga ini bisa diterima dan menerapkannya di tempat mahasiswa KKN,” tutupnya. Oleh karena itu, kata Taufiq, permasalahan keindahan di dalam kampus UIN Alauddin Makassar secara bertahap akan teratasi.

33 37


IAIN, UIN dan Tradisi Intelektual Islam di Indonesia

WAHYUDDIN HALIM

}

Kepala Pusat Kajian Islam dan Teknologi

Apakah peran penting dan unik IAIN yang harus dilanjutkan setelah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)? Ini adalah salah satu pertanyaan yang masih kerap diajukan kalangan civitas akademika UIN Alauddin. Saya sendiri menunjuk kepada peran dan kontribusi IAIN sebagai lokomotif dan locuspengembangan tradisi intelektual Islam di Indonesia. Peran itu bahkan bisa dimainkan secara lebih optimal lagi karena ranah kajian keilmuan UIN akan lebih luas, mencakup ilmu-ilmu agama dan umum sekaligus. IAIN dipandang telah memberi kontribusi penting bagi pengembangan

38

tradisi intelektual Islam di Indonesia. Sulit membayangkan wajah Islam Indonesiahari ini tanpa kehadiran IAIN di awal 1960-an. Pemikiran dan praktek Islam di Indonesia mungkin akan tetap dicoraki aliran-aliran fiqih, teologi dan tasawuf klasik yang dikenal sejak awal datangnya Islam ke nusantara. Pada dekade awal berdirinya, studi Islam di IAIN memang masih sangat kental orientasi dakwahnya. Akibatnya, pendekatannya pun cenderung tertutup, dogmatis dan sektarian. Tapi, sejak paruh kedua dekade 1970an, terjadi perkembangan internal dan eksternal yang sangat memengaruhi


kinerja dan kiprah civitas akademika IAIN. Secara internal, pengaruh ini terutama diawali oleh perubahan pendekatan studi-studi Islam di IAIN yang awalnya bersifat normatif, tertutup dan sektarian menjadi historis, kritis dan terbuka berkat jasa Prof. Harun Nasution (1919-1998) yang meletakkan dasar-dasar logika pemahaman pemikiran keislaman dalam struktur kelembangaan IAIN. Selaku rektor dan direktur program pascasarjana IAIN Jakarta hingga wafatnya, Harun berupaya mengintroduksi pemikiran teologi rasional dan merekonstruksi kurikulum dan metodologi studi-studi Islam di IAIN. Lewat kuliah-kuliah dan buku-bukunya, yang cukup lama jadi referensi utama studi Islam di IAIN, Harun memperkenalkan pendekatan yang lebih terpadu dan komprehensif dalam kajian-kajian Islam di IAIN. Upaya Harun kemudian dikembangkan A. Mukti Ali (1923-2004) dengan memperkenalkan kajian perbandingan agama. Sementara Nurcholish Madjid (1939-2005) dan Munawir Sjadzali (19252004) dipandang mempunyai andil dalam mengembangkan kajian Islam di IAIN lewat gagasan-gagasan pembaharuan Islam mereka di tahun 1970 dan 1980an. Dinamika kajian Islam di IAIN juga dipengaruhi faktor eksternal dan itu berkaitan dengan dampak “pembangunan” Orde Baru. Proyek pembangunan atau modernisasi Orde Baru sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dari segi ekonomi, pembangunan tersebut menaikkan daya beli masyarakat yang menyuburkan lahan bagi tumbuhnya kelas menengah ekonomi kota dalam jumlah yang jauh lebih besar dan luas sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Mayoritas kelas menengah terpelajar baru yang lahir lewat proses intelektualisasi massif ini berasal dari kalangan santri. Tumbuhnya kelas menengah dan peningkatan

daya beli masyarakat ini kemudian memperbesar dan meluaskan pasar bagi beragam produk dan jasa yang dihasilkan produsen. Menurut Fachry Ali (2000: 383), di antara berbagai produk dan jasa yang sangat diuntungkan oleh tumbuhnya kelas menengah ekonomi produk Orde Baru adalah bisnis di bidang media massa dan penerbitan. Berkat stabilitas politik, pemekaran kelas menengah dan meningkatnya daya beli, kelompok ini mampu membiayai selera kelas menengah mereka yang taklagi sekedar berkaitan dengan kebutuhan primer. Kondisi ekonomi semacam ini memberikan struktur kokoh bagi munculnya sejumlah penerbitan utama, seperti kelompok Gramedia, Sinar Harapan, Jakarta Post, Grafiti dan Mizan. Fenomena ini berkorelasi kuat dengan munculnya saluran artikulasi baru civitas akademika IAIN di luar jalur konvensionalnya. Peningkatan kondisi sosial-ekonomi tersebut mengubah secara signifikan ruang gerak civitas akademika IAIN ke dalam dua arah, walaupun tidak dramatis. Pertama, kesempatan bagi alumni IAIN untuk meretas geneaologi pendidikan keagamaan bagi anak-anak mereka semakin besar. Kedua, dan lebih penting lagi, perkembangan ekonomi dan kemunculan new middle-class tersebut melecut terciptanya pasar-pasar “kaget” bagi produk-produk intelektualkeagamaan. Ini pada gilirannya memberi lahan subur bagi tumbuhnya kalangan profesional keislaman yang berasal dari IAIN. Karena kebutuhan primernya telah terpenuhi, lapisan kelas menengah baru ini semakin memerlukan pandangan dan penyajian keagamaan yang relevan dan kompatible dengan status kelas menengahnya. Dari sinilah terlihat terciptanya “pasar keagamaan” baru mengiringi perkembangbiakan kelas di atas. Fenomena ini lalu memantik munculnya kaum “profesionalisme” keislaman sebagai respons terhadap

39


perkembangan di atas, di mana alumni IAIN memainkan peranan tertentu. Di bawah pengaruh Nurcholish Madjid dan Harun Nasution dan setelah mempelajari Islam dalam konteks yang lebih akademis, para alumni IAIN lebih mampu mengemas dan “menjajakan” pengetahuan keislaman dalam konteks yang relevan dengan kebutuhan kelas menengah. Jika diandaikan sebagai “komoditas” intelektual dan budaya, maka yang telah dan sedang terjadi di dalam masyarakat Islam Indonesia seiring bangkitnya kelas menengah santri adalah sebuah gejala atau proses memaketkan pengetahuan dan ritual keagamaan. Fenomena ini menjadi bagian integral dari perkembangan pesat struktur pasar bagi produk mass-culture di masa kini. Yayasan Waqaf Paramadina yang didirikan alm Nurcholish Madjid mungkin merupakan contoh terbaik dari fenomena ini. Seperti sebuah “’pabrik”, beragam rancangan paket-paket “manufaktur” keislaman tertentu seperti filsafat, hukum hukum agama, teologi, tasawuf dan beragam persoalan sosialpolitik-budaya yang berkaitan langsung dengan keislaman diolah dan diproduksi yayasan ini sesuai selera dan kebutuhan kelas menengah kota. Perkembangan pemikiran keagamaan tokoh-tokoh yang memiliki kualifikasi dan akselerasi intelektual yang dibutuhkan kelas menengah santri kota dan kelompok Muslim urban lainnya ini jelas masih menunjukkan akar dan basis ideologisnya di IAIN. Kontinuitas eksistensi dan peran kaum “profesionalisme agama” dari IAIN ini memang, sebagian besarnya, relatif tergantung pada kemampuan mereka menjaga stamina dan kreativitas dalam mereproduksi “komoditas” yang “diperdagangkan” sembari tetap menjaga agar komoditas tersebut selalu marketable dan kompatibel dengan selera dan kebutuhan kelas menengah santri. Meluasnya peran IAIN dalam penyemaian tradisi intelektual Islam juga dipicu gejala “penyimpangan” orientasi dan kiprah alumninya sendiri dengan “melebarkan” ruang lingkup

40

bidang aktivitas dan pengabdian mereka. Dalam konteks ini, orientasi akademik mereka taklagi terbatas pada upaya mendalami ilmu-ilmu agama Islam agar kelak berkiprah dalam profesi-profesi yang menjadi niatan awal pendirian IAIN (guru/hakim agama, pegawai depag, mubalig, imam masjid, dsb). Faktanya, sambil tetap menjadikan studi-studi keislaman sebagai bidang spesialisasi mereka, semangat dan minat intelektual para pemikir muda IAIN semakin besar, luas dan beragam. Tanpa canggung, mereka memantik wacana keilmuan dalam tema dan lingkup yang lebih luas dan canggih, seperti HAM, civil society, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan gender, good governance, pluralisme, multikulturalisme dan krisis ekologi. Tak heran, belakangan bidang profesi yang digeluti banyak alumni IAIN lebih meluas dan beragam seperti dunia pers, politik, LSM, bisnis, militer, dll. Selain itu, gagasan intelektual yang mereka usung juga lebih mudah diketahui masyarakat berkat kemampuan mereka mengartikulasikan pemikiran mereka lewat tulisan di media cetak nasional. Fenomena terakhir menunjukkan, perkembangan dinamis wacana intelektual Islam di kalangan IAIN ternyata tidak berakhir pada keempat figur berpengaruh di atas. Aktivitas intelektual mereka dilanjutkan oleh beberapa generasi sesudahnya. Dengan mengembangkan pendekatan kritis terhadap khazanah intelektual Islam klasik sembari tetap apresiatif terhadap perkembangan kajian-kajian Islam mutakhir, alumni IAIN mampu memformulasikan doktrin-doktrin Islam ke dalam konteks masyarakat Indonesia kontemporer. Bahkan lontaran wacana intelektual mereka semakin jauh, maju dan canggih, mengimbangi eskalasi dinamika sosial, politik, budaya dan keagamaan Indonesia kontemporer. Semoga UIN akan terus melanjutkan peran ini demi wajah Islam Indonesia yang lebih ramah dan murah hati di masa depan.


Jadilah Pemilih Jaman Now Jelang Pemilma UIN Alauddin

RAHMI HARUNA

}

Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi

sesama anggota organisasi, terlebih lagi karena ego etnosentrisme, pun bukan karena benci, dendam, melainkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang lebih cerdas. Pertimbangan cerdas dapat dilihat dari berbagai sisi, tentu saja hanya mahasiswa pilihan yang memilikinya. Disebut mahasiswa pilihan karena tidak semua mahasiswa mampu memotivasi dirinya untuk berkualitas, ada yang datang sekadar gugur kewajiban mengisi daftar hadir di kelas, setor wajah pada dosen, ada yang hobby pulang kampung diakhir pekan bahkan meliburkan diri, ada pula yang disebut mahasiswa rumah kampus karena setelah ngampus, langsung pulang ke rumah, begitu setiap hari. Tidak banyak mahasiswa yang jika kuliahnya usai di kelas, meluangkan waktu ke perpustakaan utnuk membaca, menambah wawasan dan pengetahuan baru, sedikit sekali mahasiswa yang bergabung atau membentuk kelompokkelompok diskusi, sangat kurang mahasiswa yang memahami dirinya sebagai mahluk bertalenta dan mengekspresikan dirinya ke dalam unit kegiatan mahasiswa, dan sedikit yang memanfaatkan kemampuan dirinya sebagai oraganisatoris, leader bagi kawankawannya, panutan dalam interaksi sosial, teladan dalam ibadahnya, karena itulah mereka yang memiliki kriteria disebut mahasiswa pilihan. Mahasiswa pilihan yang cerdas memilih, karena totalitas kualitas diri yang dimiliki, mampu mengarahkan dirinya memilih calon yang memiliki kualitas religiulitas yang baik, beretika, cerdas, dan berkarakter pemimpin. Pemilihan ketua HMJ, Dema dan SEMA adalah contoh sederhana berpolitik dan berdemokrasi sambil mempraktikkan kemampuan memengaruhi opini publik melalui aktivitas kampanye, meskpun topik politik dan demokrasi di kalangan anak

Hiruk pikuk pemilihan ketua HMJ. ketua dan anggota SEMA serta DEMA kembali mewarnai aktivitas bidang kemahasiswaan di kampus peradaban UIN Alauddin Makassar,. Tidak kalah dengan pemilihan anggota legislatif ataupun pemilihan kepala daerah, nampak kandidat calon ketua HMJ dan DEMA, mulai pengurusan berkas pendaftaran hingga pada saat pendaftaran, didampingi tim sukses yang kelihatannya sibuk mencitrakan kandidatnya sebagai sosok yang paling layak untuk dipilih. Pemilma (Pemilihan Mahasiswa) demikian istilah ajang pemilihan ketua atau pimpinan tertinggi organisasi kemahasiswan tingkat jurusan atau sering disebut Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan perwakilan mahasiswa tingkat fakultas yang populer disebut Dewan Mahasiswa (DEMA) Disinilah mahasiswa belajar demokrasi dalam arti yang sesungguhnya. Melalui pemilihan langsung, maahasiswa sebagai pemilih memiliki ruang keleluasaan untuk menentukan sendiri wakil mereka. Pilihan bebas ini secara tidak langsung merupakan pendidikan politik, bahwa mereka punya hak otonom sesuai dengan hati nurani. Menjatuhkan pilihan bukan karena iming-iming atau janji-janji yang menggiurkan, bukan karena sahabat, bukan karena kawan dekat, bukan karena

muda saat ini memang masih terkesan asing dan hampir tidak menarik. Bahkan tidak sedikit yang menganggap politik sebagai praktik yang kotor. Memahami politik setengah hati, hingga hasilnya juga menunjukkan kedangkalan mereka dalam berpikir. Akibatnya, kesadaran berpolitik berpengaruh negative terhadap partisipasi dalam berdemokrasi (participatory democracy). Padahal dalam konteks yang ideal, diharapkan mahasiswa mengambil peran dengan cara menyalurkan hak pilih secara cerdas sebagai salah satu indicator keberhasilan demokrasi itu sendiri. Bukan main-main, pilihan pemilih adalah wakil mahasiswa yang akan diberi amanah memperjuangkan hak-hak pemilihnya. Mahasiswa sebagai generasi muda muda harus segera mempersiapkan diri, kesehatan, mental, pengetahuan serta wawasannya. Sehat jasmani penting agar tubuh sehat dan bugar karena bangun lebih awal penuh semangat ke Tempat Pemilihan Suara (TPS). Melupakan kebiasaan bangun telat karena tak sabar berbaur dengan para pemilih lainnya. Keteguhan prinsip untuk tidak sekadar memilih, tidak mudah percaya janji-janji adalah contoh kesiapan mental bagi kalangan muda merayakan Pemilma. Olehnya itu, memiliki referensi politik juga sangat penting bagi mahasiswa. Agar tidak membeli kucing dalam karung, tidak salah pilih, tidak asal pilih tapi boleh pilih-pilih. Memilih karena tahu kualitas pribadi calon, paham visi dan misi calon, percaya kredibilitas dan integritas calon. Gunakan hak pilih sebagai bentuk tanggung jawab turut berpartisipasi dengan pilihan yang amanah karena setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun ‘an ra’iyyatihi. Itulah pemilih jaman now!

41


1

4

7

8


2

3

6

5

1. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir MSi menyematkan songkok Khas Adat Bugis Makassar kepada Menteri Agama Luqman Syaifuddin pada kegiatan Islamic International Education Expo di Serpong November 2017. 2. Suasana pelantikan Pengurus Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). 3. Rektor UIN Alauddin Prof Musafir MSi melakukan tendangan penalti saat Porseni sebagai rangkaian Milad 52 UIN Alauddin Makassar. 4. Rektor UIN Alauddin Prof Musafir MSi memukul gendang sebagai penanda pembukaan porseni dalam rangka Milad 52 UIN Alauddin. 5. Sejumlah mahasiswa bersantai di teras Gedung Kuliah Terpadu. Sumber dana Gedung Kuliah ini berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

9

6. Rektor UIN Alauddin Makassar memberi sambutan pada kegiatan upaya Peningkatan kerjasama pada manajemen Perguruan Tinggi Negeri (PTKIN se-Indoneia Timur). Di Hotel Remcy Makassar. Jumat (8/12/2017). 7. Proses pembangunan Gedung Dosen Terpadu yang berada di belakang Gedung Rektorat. 8. Kunjungan SIlaturahmi UIN Surakarta ke UIN Alauddin Makassar dalam rangka pembahasan remunerasi. 9. Milad dan Seminar Forum Kajian Ekonomi Syariah (Forkeis) UIN Alauddin.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.