MANADO MY MANADO, MY MAGAZINE
M
A
G
ISSUE 32
A
Z
JUNE 2015
I
Rp 25.000
N
A M
S
K Y T
E
E
CINA SIAP SUPLAI 900 MW ATASI KRISIS LISTRIK DI SULUT MOBIL DATSUN GEBRAK PASAR SULUT LEGISLATIVE EXPO 2015 DI MANADO TOWN SQUARE BITUNG AKAN MILIKI PATUNG YESUS TERTINGGI DI DUNIA
INILAH 4 KAWASAN BISNIS PALING DIINCAR DI MANADO Diperebutkan Raksasa-Raksasa Properti Nasional
rubrikrubrik
JUNI 2015 MANADO M
A
G
A
Z
I
N
E
3
WELCOME TO THE MANADO MAGAZINE
CONTENTS WWW.ISSUU.COM/MANADOMAG EDISI 32 TAHUN KE 3 JUNI 2015
COVERSTORY
34
SHE
10
POTENTIALAREAS
36
LOCALCULTURE
12
MAINTOPIC
38
SIGHTSEEING
14
BUSINESSINVESTMENT
40
BOULEVARDonBUSINESS
18
WORLDRECORD
42
EVENT
20
SULUTMAG
46
AUTOMOTIVE
31
SULUTMAG
50
ACHIEVEMENT
52
CULINARY
6
Cina Siap Suplai 900 MW Atasi Krisis Listrik Sulut Jokowi Siap Bangun Industri Perikanan Sangihe Raksasa Properti Rebutan Lahan 4 Wilayah di Manado Lippo Homes Luncurkan Holland Village Manado Bitung Akan Miliki Patung Yesus Tertinggi di Dunia Jokowi Buka Gerbang Era Ekonomi Pasifik Pilkada Serentak Jangan Ganggu Investasi Dærah
6
Junikesumawati Paputungan
34
Legenda Watu Pinabetengan Menikmati Pesona Danau Linow, Danau Berwarna
Ayo Berinvestasi dan Gelar Event di Mantos dan Megamas Legislatif Sulut Expo 2015 Mobil Datsun Ramaikan Pasar Otomotif di Manado CEO BNI Manado Raih Gelar ‘Marketeer of The Year’ Ada Menu Lezat Kawan Baru di Lippo Plaza
52
10
14
BIG FISH RESTAURANT RM RAJA OCI
38 BAMBUDEN RESTAURANT
RM ANGEL FISH
DUNKIN DONUTS
MOCCA COFFEE CABANA
RAJA SATE RESTAURANT
36 CITY EXTRA RESTAURANT
RM DEGO-DEGO
RESTORAN MINAHASA BARU
KAWAN BARU RESTAURANT
THE KAMPOENG RUMAH KOPI BILLY CELLA BAKERY PIRATES CAFE RESTO DINING & BAR RUMAH ES MIANGAS
4
MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
ALEGRIO CAFE
BAMBU EXPRESS
WISATA BAHARI RESTAURANT
WAROENG CHARITY
RM MAWAR SHARON
DIA
MAN
ceonote
ADO ME
MMG
GR
OUP
MY MANADO, MY MAGAZINE
MANADO M
A
G
A
Z
I
N
E
Commissioner Joulla I S Horman Dino Gobel Reynaldo Carlo Thesman Janny Kopalit Chief Execu ve Officer (CEO) Dino Gobel Managing Director Janny Kopalit Operational Director Maureen Boengai Editor in Chief Ferry Assah Managing Editor Ronald Marcus Art Manager Angky Roeroe Reporter Jersen H Veronica Gobel Marke ng Marinny Suawa Feicy TaƟlu Distribu on Suharno Tomponu Staff Agus Lumenta Steven Karisoh Publisher Manado Media Group Office Gedung MLC Lt. 1a-2. Jl. Sam Ratulangi 7 Manado - Sulawesi Utara Tlp: 0431 871216 Email manadomagazine@yahoo.com Digital Version www.issuu.com/manadomag/docs/issue_32
DISCLAIMER Manado Magazine mencoba dengan segala upaya agar seluruh informasi dan iklan yang diterbitkan dalam majalah ini adalah akurat dan dapat dipercaya. Manado Magazine Ɵdak bertanggungjawab atas informasi yang keliru dari konten iklan yang merupakan tanggungjawab dari pemasang/pemilik iklan.
MANADO
Tahapan Pilkada Jangan Ganggu Iklim Investasi di Sulut !
H
ingar bingar tahapan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Walikota Manado dan sejumlah Bupati serta Walikota daerah lainnya di Provinsi Sulut sudah dimulai. Even politik yang akan digelar serentak pada 9 Desember 2015 akhir tahun nanti, sudah dimulai dengan tahapan penjaringan bakal calon gubernur, wakil gubernur, walikota dan wakil walikota di internal masingmasing partai pengusung. Antusiasme sangat jelas terlihat tak hanya dari sambutan masyarakat melalui dukungan dalam aktivitas sehari-hari namun juga melalui aneka dialog, komen dan status di media sosial (medsos) dalam menjagokan ataupun sekadar mengunggulkan jagoannya masing-masing. Sebaliknya, tak sedikit dari tokoh masyarakat, akrtivis hingga pengusaha yang bukan berasal dari politisi terlihat ramai-ramai menyatakan minatnya berpartisipasi dalam even politik 5 tahun sekali itu melalui pendaftaran diri mereka sebagai kandidat bakal calon. Memang, sejak 10 tahun lalu, ketika negeri ini memberlakukan pelaksanaan pemilihan kepala daerah dalam bentuk pemilihan umum yang terbuka bagi masyarakat, baik dalam memilih maupun mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah, even Pilkada langsung menjadi pusat perhatian tersendiri di masyarakat, termasuk kita di Sulut. Artinya, melalui Pilkada terungkap harapan masyarakat agar bisa memilih calon pilihannya yang diyakini bisa memajukan daerah ini namun juga muncul kekhawatiran agar euforia Pilkada melalui pemilihan langsung tak serta merta memberikan kesempatan kepada sejumlah oknum oportunis untuk memanfaatkan momen Pilkada menjadikan diri mereka sebagai pemimpin daerah yang bisa memperkaya diri lewat praktik korupsi yang ujung-ujungnya menyengsarakan rakyat dan daerah ini. Karenanya, tak heran ketika tahapan Pilkada sudah dimulai sejak pertengahan Mei 2015 lalu, sejumlah harapan kita utarakan bersama sebagai pengingat sekaligus introspeksi kita. Harapan itu adalah agar para pihak yang terlibat baik sebagai penyelenggara maupun pengawas mewaspadai para oportunis yang menyusup dalam prosesi politik ini melalui kewaspadaan melihat track record mereka selama ini. Artinya kalau jelasjelas calon itu seorang incumbent dan selama memimpin daerah jelas tak memperlihatkan hasik pembangunan dan sebaliknya hanya menyodorkan banyak masalah hingga kasus korupsi, untuk apa dipilih lagi? Kewaspadaan serupa wajib ditujukan kepada calon yang tak jelas track recordnya, untuk apa diajukan dan dipilih? Di kalangan pebisnis sendiri punya harapan khusus kepada segenapmasyarakat maupun pemerintah, bahwa, tahapan dan hiruk pikuk Pilkada yang sudah mulai berjalan tak berarti akan menganggu iklim investasi di Provinsi Sulut dan seluruh kota kabupatennya. Sebab sudah lumrah terjadi, ketika jelang Pilkada, kebijakan pemimpin daerah kerap berubah dan merugikan investasi. Ambil contoh. Kerap terjadi, hanya karena ingin merogoh dukungan suara atau bahkan dana dari instansi tertentu, sang oknum kepala daerah tanpa tedeng aling-aling langsung menggantikan seorang kepala dinas atau pimpinan SKPD. Padahal sang pimpinan SKPD itu tergolong baik dalam menjalankan tugas dalam menopang dunia usaha. Lebih jahat lagi kalau sang pimpinan SKPD dipaksakan untuk bisa mengumpulkan dana dari masyarakat atau pengusaha dengan dalil aturan ataupun perda yang ada. Kita berharap, semoga kekhwatiran itu tak terjadi. Mengingat saat ini beragam investasi nasional sedang mengalir deras ke Sulut, khususnya di Manado, aneka proyek properti, retail dan lainnya dari para raksasa investor nasional sedang membangun di daerah ini. Bahkan lantaran kehadiran investasi ini dengan serta merta serapan tenaga kerja terjadi luar biasa dibarengi naiknya pendapatan per kapita masyarakat Sulut sendiri. Akankah iklim investasi positif ini terganggu bahkan terhenti hanya karena kemarukhan kita semua akibat euforia Pilkada? So? Selamat menjalankan tahapan Pilkada di Sulut tapi juga mari torang jaga bahkan terus tingkatkan iklim investasi di daerah tercinta ini. Maju terus iklim investasi ! DINO GOBEL
tour & travel
JUNI 2015 MANADO M
A
G
A
Z
I
N
E
5
coverstory Dewan Energi Nasional Bahas Kebutuhan Listrik
Cina Siap Suplai 900 MW Atasi Krisis Listrik di Sulut
P
emerintah Provinsi Sulawesi Utara terus menerus membuat terobosan untuk menggali potensi sumber daya energi di bidang kelistrikan. Hal itu dilakukan pemerintah daerah bersama stakeholder guna mengatasi krisis listrik beberapa tahun terakhir. Dewan Energi Nasional (DEN) yang terdiri dari berbagai pakar berkumpul dan membahas kebutuhan listrik di daerah ini. Apalagi saat menghadapi kebutuhan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan pembangunan serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Minahasa Utara, yang kini siap direalisasikan pemerintah. Ketersediaan pasokan energi yang cukup saja merupakan kebutuhan mendasar guna menunjang program pemerintah baik secara nasional maupun regional. “Perkembangan pembangunan di daerah ini menuntut pasokan energi yang memadai. Kebutuhan ini terus meningkat, apalagi ketergantungan kita pada energi yang bersumber dari fosil, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), tak bisa diandalkan terus, karena suatu saat akan habis. Maka dari itu, kita harus berino-
6
MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
vasi mencari sumber energy yang terbaharukan,� ungkap Wakil Gubernur Sulut, Dr Djouhari Kansil MPd saat membuka Sosialisasi kelembagaan Dewan Energi Nasional (DEN), di Hotel SwisbelHotel Manado belum lama ini. Harus diakui bahwa setiap negara memiliki cadangan energi yang berbeda-beda. Hal ini telah membuat kebutuhan mereka terus meningkat, bahkan berakibat pada perselisihan dan peperangan guna memperebutkan sumber-sumber energi. Untuk itu, pengelolaan energi ini harus dilaksanakan secara optimal, agar bisa memenuhi kebutuhan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Memang patut diapresiasi secara positif kehadiran sumber listrik tenaga gas di Lahendong yang hingga kini telah memberikan sumbangsi penting bagi pergerakan sektor ekonomi ril yang berdampak pada topangan terhadap pertumbuhan fisik daerah Sulawesi Utara. Pihak lembaga perguruan tinggi seperti Universitas Sam Ratulangi Manado pun memberikan waktu dan kesempatan untuk membantu pemerintah daerah untuk menggali setiap potensi sumberdaya
rubrikrubrik energi yang ada di daerah ini. Wakil Rektor Unsrat Sengkartadi menyatakan, pihak Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) siap menggali potensi tersebut. “Daerah Sulawesi Utara memiliki banyak potensi energi. Dan kami akan membantu pemerintah untuk menggali sumber energi tersebut,” tandas Sengkartadi. Sonny Keraf, mantan menteri Lingkungan Hidup, Sekjen DEN Satry Nugraha, Ketua Bappeda Ir Roy O Roring MSi serta Kadis ESDM Provinsi Sulut Ir Marly Gumalag MSi pun ikut memberikan pemikiran dan gagasan terhadap kebutuhan pasokan energi yang cukup di daerah ini. Kebutuhan daerah akan energi memang ikut menarik minat para investor asing untuk berinvestasi di bidang kelistrikan. Tentunya, minat para investor ini menjadi perhatian dari pemerintah daerah, sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk berinvestasi. Selain investor asal Korea, investor asing asal Cina seperti Guangxi Aojin Energy Investment akan turut meramaikan pasokan kebutuhan energi di daerah ini dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 900 MW di Bitung. PLTU ini rencananya dibangun dalam tiga tahap. Tahap yang pertama, berkapasitas 2 x 150 MW dengan nilai investasi mencapai Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Hal ini disampaikan langsung CEO Guangxi Aojin Energy Investment, Li Tianming di Manado belum lama ini. Listrik yang diproduksi dari pembangkit pertama tersebut, diperuntukkan bagi masyarakat. Sementara untuk tahap selanjutnya, bakal dibangun dengan melihat tingkat kebutuhan industri terhadap listrik di Sulawesi Utara dan sekitarnya. CEO Li Tianming memastikan, perusuhaannya bakal memulai pembangunan atau groundbreaking pada bulan September 2015. Jika tidak aada halangan, proyek pembangkit berbahan bakar batu bara ini, akan selesai dalam waktu 2,5 tahun. CEO Li Tianming mengaku bahwa KotaBitung, khususnya dan Sulawesi Utara pada umumnya, memiliki prospek industri yang tinggi. Hal itu bisa dilihat pada sejumlah agenda Kementerian Perindustrian, Industri Maritim, termasuk untuk pengolahan ikan ekspor, dan industri berbasis agro, bakal menggerakan industri di kawasan ini. “Tidak akan ada industri, tanpa digerakan oleh penyediaan listrik. Untuk itu, komitmen dan visi jangka panjang kami, akan turut serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan industri di Sulawesi Utara,” tandas Tianming. Menurut dia, Guangxi Aojin Energy Investment memiliki pegalaman dan keahlian di bidang energi. Selain memiliki basis bisnis di Nanning Guangxi Aojin Energi Investment telah melebarkan sayap bisnisnya ke sejumlah negara seperti Angola, Pakistan dan Vietnam. Sementara di Indonesia, Bitung merupakan lokasi investasi pertama perusahaan asal Cina ini. (Ferry AS)
Inilah Desa-Desa Belum Berlistrik PLN di Sulawesi Utara PT PLN Wilayah SuluƩenggo hingga kini terus melayani kebutuhan listrik masyarakat Sulawesi Utara. Akan tetapi harus diakui bahwa masih ada sejumlah desa yang belum dialiri listrik, sehingga hal ini menjadi perhaƟan serius PT PLN. Dari data yang diperoleh Manado Magazine di Dinas ESDM Provinsi Sulut, diketahui masih banyak desa yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara belum memperoleh listrik dari PLN. Kota Bitung seperƟ di Kecamatan Lembeh Selatan seperƟ desa Pamburutan, Pantenusu, Dorbolaang, Umangu. Kecamatan Lembeh Utara; Pintu Kota Kecil, Batu Kota, Kareko, Binuang, Nusu, Pulau Putus, Lirang, MoƩo, Posokan, Gunung Woka. Kabupaten Minahasa Utara terdapat di Kecamatan Likupang Timur seperƟ desa Resetlemen dan desa Kinunang. Kabupaten Minahasa Tenggara ada di desa Nasareth ( Kecamatan Ratahan), desa Keletoba, Banga Betelen, dan Pisa (Kecamatan Tombatu). Kabupaten Kepulauan Sangihe juga ada di Kecamatan Tabukan Utara (desa Moade), Kecamatan Tatoareng (desa Kalama, Kahakitang, Mahengetang, Para, Dalako Bambanehe, Taleko Batusaiki). Di kecamatan Manganitu Selatan (desa Ngalipaeng 2, Mawira, Pindang, Bebalang, Bukide). Di Kecamatan Tabukan Tengah (desa Palahanaeng, Malueng, Palelangen). Di Kecamatan Nusa Tabukan (desa Bukide Timur). Di Kecamatan Kendage (desa Lipaeng, Kawaluso, Kawio). Di Kecamatan Tabukan Selatan (desa Batuwingkung, Bukide, Laotongan), di Kecamatan Tabukan selatan tengah (desa Lehupu, Tambung, Beeng, Bowone, Beeng Laut) Di Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara (desa Sampakang, dalokaweng, Manisade). Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (SITARO) ada di Kecamatan Siau Timur Selatan (desa Buhias, Pahepa, Tapile), Tagulandang (desa Pumpente, Laengpatehi. Belum lagi sejumlah desa yang berada di Kabupaten Kepulauan Talaud diantaranya desa Kakorotan (Kecamatan Nanusa), Kabupaten Bolaang Mongondow, kecamatan Bilalang (desa Kolingangaan), kecamatan Lolayan (desa Mengkang), dan kecamatan Poigar (desa Pomoman), juga di desa Jiko Belanga kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (BolƟm). Dengan begitu masih sekira ribuan rumah tangga yang hingga kini belum menikmaƟ layanan listrik PLN. Memang, banyak di antara desa tersebut, berada jauh dari pusat ibukota kabupaten, sehingga sulit untuk dijangkau, apalagi di daerah terpencil atau di kepulauan. (Ferry AS)
JUNI 2015 MANADO M
A
G
A
Z
I
N
E
7
coverstory
A RamaiRamai Investor Asing Bangun Listrik di Sulut PT PLN: Kami Welcome atas Kedatangan Mereka
Baringin Nababan General Manager PT PLN Wilayah SuluĆŠenggo
8
MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
ngin Masyarakat Ekonomi Asean sudah berhembus hingga di Sulawesi Utara. Ini dibuktikan dengan kedatangan para investor asing ke daerah ini guna mengembangkan sayap bisnis mereka seperti investor asing yang bergerak di bidang kelistrikan seperti halnya Korea dan Cina. Keikutsertaan investor Korea dan Cina di bidang pembangunan pembangkit listrik ini mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah. Itu artinya, masalah kurangnya pasokan daya listrik dan krisis listrik akan segera berakhir. Investor Korea misalnya, telah berminat dan mengajukan program membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) guna mendukung pembangunan KEK Bitung-Minut. Hal itu disampaikan langsung oleh Deputy Director perwakilan BKPM RI untuk Korea di Seoul, Tessal Maharizky Febrian pada saat kegiatan Regional Investment Forum di hotel Sintesa Peninsula Manado baru-baru ini. Minat investor asal negeri Ginseng ini dipertegas oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga. Disebutkan, bahwa kurang lebih 6 perusahaan Korea sedang menjajaki peluang investasi di sejumlah wilayah di Indonesia seperti di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Bahkan, satu perusahaan konsorsium yang terdiri atas empat perusahaan asal Korea, mengaku tengah serius membidik 20 lokasi di Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa . Masing-masing pembangkit listrik ini berkapasitas 10 MW dengan total investasi diperkirakan mencapai 200-300 juta USD. Demikian halnya investor asal Cina yang siap berinvestasi di bawah bendera perusahaan Guangxi Aojin Energy Investment. Perusahaan yang
bergerak di bidang energi ini juga sudah bersedia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 900 MW di Bitung. Guangxi Aojin Energy Investment juga siap memasok daya listrik dalam tiga tahap, dimana tahap pertama, suplai listrik mencapai 2 x 150 MW dengan nilai investasi Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Kehadiran para investor asing yang bergerak di bidang kelistrikan ini, tentunya meringankan beban PT PLN Wilayah Suluttenggo dalam penyediaan kebutuhan tenaga listrik untuk pembangunan di daerah, termasuk penyediaan tenaga listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung-Minut. General Manager PT PLN Wilayah Suluttenggo Baringin Nababan dalam beberapa kesempatan menyampaikan, PT PLN senantiasa bersikap welcome atas kehadiran para investor asing dalam membangun listrik di daerah ini. Nababan mengakui, kebutuhan energi listrik untuk menopang pengembangan wilayah seperti KEK memang tinggi. Sementara PT PLN juga terus memaksimalkan kebutuhan listrik bagi masyarakat luas dan dunia industri lainnya. Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Suluttenggo Lefrand Maleke menegaskan sikap PT PLN terhadap niat para investor asing tersebut dengan memasukan rencana para investor yang akan membangun pembangkit listrik di daerah ini dalam dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN. Tentunya, dengan kehadiran para investor asal Korea dan Cina untuk membangun pembangkit listrik di daerah ini semakin memacu sektor usaha dan peningkatan ekonomi masyarakat Sulawesi Utara. (Ferry AS)
coverstory
M
A
G
A
Z
I
N
E
S
JUNI 2015 MANADO
K Y T
E
9
A M
potentialareas
Jokowi Siap Bangun
Industri Perikanan Sangihe Hanya Dalam Waktu 2 Tahun Bupati HR Makagansa Diundang ke Istana Jelaskan Grand Design Gerbang Ekonomi Maritim
• Gubernur SH Sarundajang menerima kedatangan Presiden Jokowi di Bandara Naha, Kabupaten Kepulauan Sangihe.
10 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
• Penyambutan Presiden Jokowi bersama rombongan oleh Tokoh Adat Kepulauan Sangihe saat tiba di Bandara Naha.
• Presiden Jokowi saat mengamati master plan pembangunan wilayah maritim Kabupaten Kepulauan Sangihe didampingi Gubernur SH Sarundajang dan Bupati HR Makagansa.
• Presiden Jokowi saat menerima cincin batu akik dari Bupati Kepulauan Sangihe HR Makagansa disaksikan oleh Gubernur Sulut SH Sarundajang.
Ekspresi haru bercampur bangga tampak tersirat dari wajah BupaƟ Kabupaten Kepulauan Sangihe, Drs HR Makagansa. Betapa Ɵdak. Pada Kamis (28/5) jelang siang saat itu, Makagansa bersama segenap jajaran pejabat serta warga Sangihe dikunjungi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
T • Presiden Jokowi saat meninjau dermaga.
• Warga Sangihe dapat Kartu Indonesia Sejahtera dari Presiden Jokowi.
• Presiden Jokowi saat membagikan buku.
• Warga berebutan bersalaman dengan Presiden pilihan rakyat Jokowi.
• Antusias para pelajar yang menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Kota Tahuna.
ak itu saja. Sebab sirat gembira, haru bercampur bangga saat itu terungkap tatkala Presiden yang akrab disapa Jokowi saat itu menyatakan komitmennya siap mendukung sepenuhnya pembangunan industri perikanan di Kabupaten Sangihe sebagai . Bahkan Jokowi yang saat itu didampingi isteri tercinta Ny Iriana mengakui kalau komitmennya ini ditegaskan karena potensi perikanan yang dimiliki Sangihe. Apalagi, tatkala menginjakkan kakinya di Bandara Naha, Sangihe, Jokowi mengaku kagum bercampur surprise karena pemaparan program Grand Design Gerbang Ekonomi Maritim Kabupaten Sangihe yang dipaparkan Bupati Makagansa saat itu, ‘’Saya diundang Pak Presiden untuk memaparkan lebih jauh konsep grand design itu,’’ jelas Makagansa. Bahkan, kata Ompa –sapaan akrab orang nomor satu di Kabupaten Sangihe ini, Presiden Jokowi menyatakan optimis bahwa hanya dalam waktu 2 tahun dari sekarang, infrastruktur pendukung industri perikanan di Sangihe akan terwujud. ‘’Mari torang berdoa agar niat baik Bapak Presiden Joko Widodo terwujud, untuk kemajuan masyarakat Sangihe,’’ kata Makagansa, bangga. (dino gobel)
JUNI 2015 MANADO 11 M
A
G
A
Z
I
N
E
maintopic TANAH MAPANGET, MALALAYANG, SARIO, WENANG PALING DIINCAR
RAKSASA PROPERTI REBUTAN LAHAN 4 WILAYAH DI MANADO Data Luas Tanah 4 Wilayah di Manado 1. Total Luas Kota Manado 15. 726 ha 2. Kecamatan Mapanget
5.820 ha
3. Kecamatan Malalayang
1.720 ha
4. Kecamatan Wenang
336 ha
5. Kecamatan Sario
193 ha
12 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
Perkembangan investasi di Kota Manado dalam 10 tahun terakhir mengalami kenaikan luarbiasa. SeƟdaknya, pernyataan ini dapat dikomparasikan melalui semakin maraknya berlangsung pembangunan fisik gedung berƟngkat, baik itu untuk pembangunan pusat belanja, kondominium hingga perumahan kelas menengah ke atas. Bahkan, oleh Ketua Real Estat Indonesia (REI) Sulut Ir Wiliam Tanos sempat berujar, ‘’SeƟap minggu, ada saja property baru dibangun di Manado,’’ kata Tanos.
Y
ah, seiring dengan kian maraknya mega proyek retail dan property hadir di Manado, terdapat sejumlah nama investor kakap nasional sebagai pemilik sekaligus pengelola aneka kawasan bisnis baru di Manado tersebut. Sebut saja beberapa dantaranya seperti Ciputra Group, AKR Land, Lippo Group, Sinarmas Land, Inti Land hingga yang mulai ramai disebut di kalangan pebisnis property di Sulut adalah Alam Sutera Group. ‘’Kehadiran para pebisnis nasional di Sulut dikarenakan Kota Manado telah
bertumbuh pesat dan menjadi pusat bisnis bagi masyarakat dari berbagai provinsi di sekitar Manado seperti Gorontalo, Maluku Utara bahkan hingga Papua. Ini sungguh luarbiasa,’’ ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri Nasional Indonesia (KADIN) Daerah Sulut Christian Pua SE. Yang menarik di balik kehadiran para raksasa investor nasional ini, terungkap fakta bahwa para investor ini diam-diam memperebutkan berbagai lahan di wilayah yang dinilai potensial di Kota Manado. Beberapa areal tersebut yakni Kecamatan
Membahayakan Investasi Iklim Investasi
DPRD: Awas, Ratusan Sertifikat Palsu Beredar di Manado DI balik tingginya investasi nasional yang mengalir ke Manado, diam-diam DPRD Manado ternyata telah memiliki data seputar aksi mafia tanah yang kurang terpuji. Apa itu? Melalui Ketua Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN) DPRD Manado, Bambang Hernawan, terungkap himbauan agar masyarakat khususnya para pebisnis karena diperkirakan ratusan sertifikat palsu beredar di tengah-tengah masyarakat. Sebagaimana diungkapkan Bambang kepada wartawan di Manado belum lama ini, banyaknya kasus sengketa tanah yang sampai berproses di pengadilan termasuk klaim tanah oleh pihak-pihak tertentu, mengisyaratkan bahwa kinerja mafia tanah sudah sangat meresahkan. “Klaim tanah dengan munculnya sertifikat terhadap tanah merupakan kerjanya mafia tanah. Masakan, tanah yang ada rumahnya dan sudah ditempati warga puluhan tahun, harus dieksekusi hanya karena muncul pihak lain yang mengklain bahwa tanah tersebut milinya,” tegas Bambang. Karenanya, Bambang menyatakan sebaiknya pemerintah, BPN, kepolisian perlu memberantas merajalelanya mafia tanah. Terhadap BPN, sangat diharapkan lebih hati-hati menerbitkan bukti hak terkait administrasi pertanahan, karena jika tidak tertib ratusan bahkan ribuan warga Manado akan kehilangan hak atas yang mereka tempati dan miliki.(ferry)
SeƟap investor yang masuk ke Kota Manado selalu kami sediakan karpet merah’’ DR GS Vicky Lumentut Walikota Manado
Mapanget dan beberapa wilayah lain di Manado sangat diburu investor saat ini’’ John Honandar Wakil Ketua REI Sulut
Kehadiran para pebisnis nasional di Sulut dikarenakan Kota Manado telah bertumbuh pesat dan menjadi pusat bisnis bagi masyarakat dari berbagai provinsi di sekitar Manado seperƟ Gorontalo, Maluku Utara bahkan hingga Papua. Ini sungguh luarbiasa’’ Christian Pua SE Ketua Kamar Dagang dan Industri Nasional Indonesia (KADIN) Daerah Sulut
Mapanget, Kecamatan Wenang, Kecamatan Sario dan Kecamatan Malalayang. ‘’Mapanget dan beberapa wilayah lain di Manado sangat diburu investor saat ini,’’ kata Wakil Ketua REI Sulut John Honandar. Terungkapnya rebutan lahan di 4 wilayah yang dianggap strategis ini terlihat pada fakta hadirnya banyak proyek yang sedang dibangun maupun yang sudah mulai beroperasi milik para investor tersebut. Misalnya saja, Lippo Group tergolong yang paling menguasai wilayah Mapanget, Wenang dan Sario. Di tiga kecamatan ini, khususnya di Mapanget Lippo telah memiliki kawasan belanja Lippo Plaza yang masih akan dibangun kawasan apartemen dengan tiga tower. Juga sebuah hunian mewah yang dalam tahap pembangunan di jalan raya Pani-
ki. Di Mapanget juga, AKR Land terus mengembangkan kawasan bisnis Grand Kawanua Internasional City (GKIC) yang lengkap dengan hunian elit, mall, hotel dan lapangan golf. Sementara, sebuah sumber resmi menyebutkan Intiland dan Alam Sutera Group sedang memburu lahan di daerah Pandu dan Wori. Adapun Sinarmas Land, hingga saat ini sedang membangun hunian modern, The Capitol, di wilayah Perkamil dan sebuah kawasan di Malalayang yang berbatasan dengan Desa Sea, Pineleng, Minahasa. sedangkan, di wilayah Wenang, Sario dan Malalayang, Lippo dengan proyek prestisius mereka The Monaco Bay kian meringsek penguasaan wilayahnya di kawasan Boulevard. Sementara Kelompok Wika, telah memasuki tahap
finishing pembangunan apartemen mewah bernama Lagoon Taman Sari. Walikota Manado DR GS Vicky Lumentut mengakui pesatnya pertumbuhan bisnis di beberapa wilayah tersebut. Karenanya sebagai pemerintah kota yang mengelola kawasan-kawasan tersebut, Lumentut menyatakan bahwa dia dan segenap jajaran bertekat mendukung setiap investasi yang masuk. ‘’Setiap investor yang masuk ke Kota Manado selalu kami sediakan karpet merah,’’ tegas Lumentut. Namun begitu dia menghimbau agar para investor juga tetap mengutamakan aturan yang berlaku seperti menaati peraturan yang ada, limba terhadap dampak lingkungan dan rekrutmen tenaga kerja lokal yang bertujuan mensejahterakan masyarakat kota ini.(feicy)
JUNI 2015 MANADO 13 M
A
G
A
Z
I
N
E
businessinvestment Lippo Homes Luncurkan Konsep Kota Baru
HOLLAND VILLAGE MANADO K
elompok usaha terkemuka di Indonesia Lippo Group melalui Lippo Homes siap meluncurkan “Holland Village Manado” proyek kota baru pertama dan terbesar di Manado berkonsep pembangunan Kota ‘Pintar’ mixed-use smart city integrated development dalam acara yang dikemas dengan special “Grand Preview Holland Village Manado” pada Sabtu, 6 Juni 2015 di Hotel Aryaduta Manado, Jl. Piere Tendean Boulevard. Holland Village Manado adalah pembangunan proyek residensial dan komersial mewah terintegrasi pertama dan terbesar senilai Rp. 1,3 triliun yang merupakan satu-satunya pengembangan berkonsep mixed-use smart city intergrated development. Perpaduan konsep kawasan residensial dan komersial ini berlokasi di kawasan utama CBD (Central Business District) baru di daerah Paniki-Kairagi kota Manado. Hendry Leo, CEO Holland Village Manado mengatakan, “Holland Village Manado merupakan proyek residensial landed-house pertama di kota Manado persembahan Lippo Homes terbukti sangat solid dimana hingga hari ini masih terus terjadi pemesanan Priority Pass atau PP. Pemesanan PP dengan membayar Rp. 5 juta akan diperhitungkan dalam down payment harga unit dan penjualan PP ini telah jauh melampaui target pemesanan tahap pertama. Hal ini menunjukkan bahwa prospek property di kawasan Indonesia Timur ternyata sudah sedemikian tinggi.” Didesain oleh Alami Group dan arsitek internasional DP Architects Singapore, perusahaan arsitektur terbesar di Singapura. Holland Village Manado menawarkan pilihan unit yang variatif mulai dari LT/LB 90/53 m2 hingga 240/223 m2 dengan pilihan mulai 2 dan 3 kamar tidur yang dapat dikembangkan menjadi 2+2 dan 3+2 kamar tidur menurut konsep ‘rumah tumbuh-kembang’. “Sedangkan mengenai harga mulai Rp. 600-an juta dengan skema pembayaran yang sangat terjangkau yaitu cicilan mulai Rp.5 juta per bulan,” ujar Hendry.
Keistimewaan “8-in-1” Holland Village Manado 1. The one and Only Luxury Integrated ResidenƟal 2. Lippo Mall Manado 3. Dali Hotel 4. The New Internasional School- Sekolah Dian Harapan 5. The New Internasional Siloam Hospital 6. The New Cinemaxx 7. Club House 8. Arboretum & Bird Bath along Green Belt
14 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
Lokasi merupakan keunggulan proyek ini. Terletak ditengah kawasan CBD baru di Paniki Kairagi yang merupakan kawasan kota baru dan akan menjadi daerah pusat pemerintahan di kota Manado, Holland Village Manado akan menjadi icon terbaru yang mana kota baru ini merupakan bagian dari pengembangan suatu masterpiece integrated development Holland Village yang akan dibangun di atas lahan seluas 11,6 Hektar yang didalamnya akan dibangun development seluas total 220.000 m2 yang terdiri dari pembangunan kompleks residensial 80.000 m2, dan sisanya 140.000 m2 terdiri dari fasilitas kota pintar dimana aka nada 5.000 orang yang akan tinggal berdomisili dan melakukan kegiatan kerja, bisnis, belajar atau bersekolah, bermain dan kegiatan komunitas lainnya. Holland Village Manado yang rencananya akan diserahterimakan pada awal 2017, terdiri dari sekitar 500 unit residensial. Disamping itu akan dibangun berbagai fasilitas standard internasional yaitu pusat perbelanjaan dan lifestyle, hotel, sekolah, rumah sakit, club house. Keseluruhan fasilitas tersebut didesain terpadu dengan pembangunan ‘arboretum’, suatu kawasan hijau buatan botanical garden yang tujuannya adalah untuk pelestarian lingkungan dan hewan sehingga tetap terjaganya kawasan hijau dan ramah lingkungan. Lokasi merupakan keunggulan utama proyek ini yaitu ditengah jantung kota kawasan pengembangan terbaru pusat pemerintahan kota Manado serta sentra kegiatan bisnis yang dilalui jalur transpotasi ekonomi yang menghubungkan bandara internasional Sam Ratulangi dengan kawasan industri dan pelabuhan laut Bitung. Holland Village Manado memiliki akses langsung hanya 6 menit dari dan ke Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, berdekatan dengan fasilitas existing seperti lapangan golf dan convention center terbesar di kota Manado serta wedding chapel. (Roma)
businessinvestment
EKSPANSI KE BITUNG
Lippo Group Kucurkan Rp 900 Miliar Bangun Proyek Mixed-Use
S
eperti diketahui, Lippo Group sebagai kelompok usaha terkemuka di Indonesia berkomitmen untuk meresponi harapan serta undangan pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Utara, khususnya pemerintah dan masyarakat Kota Bitung. Dokumen penandatanganan tersebut berisi rencana pembangunan sarana kesehatan seperti rumah sakit, sarana pendidikan persekolahan, pusat bisnis perbelanjaan atau retail, dan perbankan serta sarana pariwisata perhotelan. Pembangunan proyek Mixed-Use Lippo Group di Bitung meliputi total bangunan seluas 60.000 m2 yang terdiri atas bangunan sekolah, rumah sakit berkapasitas lebih dari 200 tempat tidur, pusat bisnis retail dan hotel yang memiliki ballroom serta fasilitas parkir yang dapat menampung sekira 500-an mobil dan 600 motor. ”Penandatanganan Perjanjian kerjasama ini merupakan wujud komitmen Lippo Group terhadap pembangunan daerah di Indonesia dalam segala aspek kehidupan .Kami meyakini bahwa kemajuan suatu daerah akan berdampak langsung kepada perekonomian stempat dan kemajuan kualitas sumber daya manusia yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan bangsa secara umum” ungkap Presiden Lippo Group Theo L Sambuaga.
Memang dalam Peraturan Presiden RI nomor 38 tahun 2015 yang memuat kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam penyedian Infastruktur, meliputi pengerjaan infrastruktur bidang ekonomi dan sosial diantaranya, pengembangan fasilitas perkotaan seperti rumah sakit, sekolah, perhotelan dan pusat bisnis. Pembangunan proyek MixedUse Lippo Group sendiri terbilang berstandar internasional. Proyek development pembangunan dan pengembangan oleh Lippo Group, selalu dilaksanakan dalam berbagai bidang kehidupan yang berkesinambungan, dilaksanakan oleh unit-unit usaha yang bernaung di dalam Lippo Group seperti group Rumah Sakit Siloam Hospitals, bidang pendidikan di bawah Yayasan Pelita Harapan, proyek Residensial Lippo Homes, fasilitas perhotelan seperti Hotel Aryaduta Group, pusat bisnis retail Lippo Malls Indonesia dan perbankan Bank Nobu. “Pembagunan daerah tidak terlepas dari pengembangan sumber daya manusia. Seluruh proyek Lippo Group akan berkontribusi terhadap meningkatnya perekonomian regional dan secara langsung menyediakan lapangan kerja baru, semisal proyek Mixed-Use yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja yang berasal dari Kota Bitung dan sekitarnya,” tandas Sambuaga. (Roma)
• Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Presiden Lippo Group Theo L Sambuaga bersama Walikota Bitung Hanny Sondakh.
Sepak terjang Lippo Group dalam berinvestasi di daerah ini sudah mulai terlihat. Awal Juni 2015, Presiden Lippo Group,Theo L. Sambuaga melakukan penandatanganan bersama dengan menggaet Pemerintah Kota Bitung. Walikota Bitung Hanny Sondakh pun merespon niat baik investasi perusahaan raksasa tersebut dengan mendatangani Perjanjian Kerjasama pendirian proyek Mixed-Use senilai Rp 900 miliar di Kota Bitung.
JUNI 2015 MANADO 15 M
A
G
A
Z
I
N
E
mymanado Dari Peresmian Jembatan Ir Soekarno Manado
LUMENTUT:
WARGA MANADO BANGGA PUNYA IKON BARU WISATA
Wali Kota Manado DR G.S Vicky Lumentut terlihat senyum bangga saat menyaksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meresmikan Jembatan megah yang melintasi pelabuhan Manado dan muara kali Jengki Manado, yang menggunakan nama kakeknya, Presiden Pertama RI, Ir Soekarno. Betapa dak, pemangku kepen ngan di Kota Manado ini, ikut bangga dan larut bersama para undangan yang hadir, saat Puan Maharani menyampaikan rasa bangga dan terharunya, jembatan yang megah tersebut menggunakan nama sang kakeknya.
16 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
B
• Puan Maharani saat menandatangani prasasti Jembatan Ir Soekarno Manado.
• Acara peresmian Jembatan Ir Soekarno Manado dihadiri Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimolyono, Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil, Wali Kota Manado GSV Lumentut, Anggota Watimpres Rusdi Kirana, beberapa anggota DPR dan DPD RI, Bupati dan Wali Kota se-Sulut serta pejabat dilingkup BPJN Wilayah Sulut dan Gorontalo.
agi Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut, kehadiran Jembatan Ir Soekarno saat ini menjadi daya tarik tersendiri warga Bumi Nyiur Melambai, khususnya warga Kota Manado. Selain bisa mengurai kemacetan dalam Kota Manado, pun Jembatan Ir Soekarno merupakan pesona baru keindahan wisata bagi warga saat berada di punggung jembatan tersebut. “Hajatan peresmian Jembatan Ir Soekarno ini, diketahui merupakan sejarah baru bagi daerah Nyiur Melambai Sulut dan Kota Manado pada khususnya. Penantian warga dirasakan begitu lama, itu karena pembangunan dan pekerjaan proyek jembatan Ir Soekarno ini menyita waktu hingga 12 tahun lamanya,” ujar Wali Kota Lumentut. Akan tetapi, kata dia, warga jangan melihat kebelakang terkait tahapan pembangunan jembatan, akan tetapi sebaiknya melihat dan merasakan hasil pekerjaan yang berdampak positif bagi warga Manado. “Mari kita jaga bersama, dan memelihara bangunan jembatan yang telah menyedot dana mencapai ratusan miliar teWali Kota Lumentut yang dikenal dekat dengan masyarakat Manado ini. Seperti diektahui, selama 12 tahun lamanya, Jembatan Ir Soekarno dikerjakan kontrakor dengan menggunakan dana APBN. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani bersama Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat RI, Basuki Hadimuljono Mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), meresmikan jembatan kebanggaan masyarakat daerah. “Sebagai seorang cucu dari Ir Soekarno, saya khususnya keluarga besar Soekarno sangat berbangga dengan selesai dan akan diresmikan jembatan yang sudah pasti akan membuka jalur lingkar yang ada di Kota Manado ini. Hajatan peresmian ini, selain dinanti-nantikan warga Nyiur Melambai Sulut terlebih di Kota Manado. Juga jadi moment yang ditunggu-tunggu juga oleh pihak keluarga mereka yakni Keluarga Besar Soekarno, kiranya jembatan ini dapat dipelihara dan pihak terkait seperti Pemerintah Kota Manado bisa menata jembatan ini untuk peningkatan dunia pariwisata untuk menunjang objek wisata seperti Bunaken dan Pulau Siladen yang mulai dikenal manca negara,” jelas Menteri Puan yang tak lain anak dari mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri. (Adv)
JUNI 2015 MANADO 17 M
A
G
A
Z
I
N
E
worldrecord
Patung Yesus Ikon Wisata Religi Kota Bitung Patung Yesus Bitung Melebihi Patung Yesus di Brazil
P
atung Yesus yang bakal berdiri megah di Kelurahan Doorbolaang Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung mencapai 35 meter tingginya mengalahkan patung Yesus di negara Brazil. Patung Yesus ini merupakan ikon wisata religi milik pemerintah dan warga Kota Bitung. Gubernur Sulut SH Sarundajang memuji inovasi dan semangat pemerintah dan warga Kota Bitung membangun ikon wisata religi tersebut. “Ini hebat, patung Tuhan Yesus yang berada di Brasil hanya 32 meter, sedangkan di Pulau Lembeh tingginya 35 meter,” ungkap Gubernur Sarundajang yang didampingi Wali Kota Bitung Hanny Sondakh saat berkunjungan di pulau Lembeh, akhir Mei silam. Selain itu, Sarundajang kagum atas perkembangan di pulau Lembeh, dimana konektivitas jalan antar kelurahan sudah dibangun, sehingga pulau Lembeh berpotensi upengembangan sektor pariwisata yang pada akhirnya mendorong minat investor untuk berinvestasi di pulau tersebut. “Pulau Lembeh sangat berpotensi untuk dikembangkan terutama di bidang pariwisata, yang bisa mendukung Kota Bitung sebagai daerah industri yang nantinya mengundang minat investor,” tandas Gubernur SH Sarundajang. Wali Kota Bitung Hanny Sondakh berharap pembangunan Patung Yesus akan segera rampung pada bulan Agustus 2015. Dalam kunjungan Gubernur Sulut, Hanny Sondakh didampingi Wakil Wali Kota Bitung M.J Lomban, Sekretaris Kota Bitung Drs, Edison Huming, MSi dan sejumlah pejabat Pemkot Bitung. (Fas)
18 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
• Gubernur SH Sarundajang bersama Wali Kota Bitung Hanny Sondakh dan Wakil Wali Kota Bitung Max Lomban serta Sekretaris Kota Edison Humiang saat meninjau lokasi pembangunan patung Yesus di pulau Lembeh.
EDISI KHUSUS MANADO MAGAZINE
our province, our pride
Raih Opini WTP dari BPK RI
SHS: KITA TEMUKAN KEMBALI MUTIARA YANG HILANG Kunjungi Sulut Jokowi Buka Gerbang Era Ekonomi Pasifik Menko Perekonomian mian Dorong Penyelesaian saian Jalan Tol Manado-Bitung o-Bitung
sulutmag
Kunjungi Sulut
Jokowi Buka Gerbang Era Ekonomi Pasifik Menggunakan pesawat khusus Kepresidenan ‘Air Force One’ Indonesia, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, pukul 23:30 Wita, Rabu (27/5) Ɵba di Bandara Sam Ratulangi Manado. Kedatangan Jokowi disambut Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang bersama Isteri tercinta Ny Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun dan unsur Forkopimda Sulut dan pejabat teras Pemprov Sulut. • Gubernur Sulut SH Sarundajang menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo di bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (27/5) malam.
• Gubernur SH Sarundajang bersama Isteri Ny Deetje Laoh Tambuwun menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di bandara Sam Ratulangi Manado.
20 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
S
etelah beristirahat di Hotel Sintesa Peninsula Manado, keesokan hari, Kamis (28/5), Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Gubernur SH Sarundajang dan first lady Sulut Ny Deetje Laoh Tambuwun langsung menuju lokasi acara BBGRM VII dan HKG PKK ke-43 yang dipusatkan di Kabupaten Minahasa Utara. Di hadapan 5000-an peserta dan undangan, Gubernur Sarundajang secara terbuka mengungkapkan kecintaan rakyat Sulut kepada Presiden Jokowi. “Pemerintah dan rakyat Sulawesi Utara, dengan penuh rasa cinta menyampaikan terima kasih atas kepedulian bapak presiden, kepedulian, dan kehadirannya di Sulawesi Utara,” kata Sarundajang. Presiden Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator Bidang Pem-
bangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Sarundajang mengungkapkan visi pembangunan sektor maritim, melalui tol laut yang sangat identik dengan kondisi alam daerah Nyiur Melambai Provinsi Sulut. Menurutnya, sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina, Sulawesi Utara memiliki 15 kabupaten dan kota, di mana tiga kabupaten di antaranya adalah kabupaten kepulauan, yaitu Kabupaten Sitaro, Sangihe, dan Talaud, dengan jumlah pulau seluruhnya sebanyak 268. Provinsi ini juga memiliki potensi
rubrikrubrik
disektor perkebunan sebagai penghasil cengkih, pala, dan kopra, juga kaya akan hasil tambang, ikan, dan laut. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai rata-rata 7 - 8 persen dan pendapatan per kapita sebesar US$ 3.000 per tahun, sedangkan umur harapan hidup adalah 75 tahun. Rakyat Sulut, kini terus mempersiapkan diri untuk mengimplementasi program tol laut yang dicanangkan Presiden Jokowi bagi terbentuknya poros maritim dunia dan pelaksanaan Program Nawacita. “Sehingga dengan kehadiran Bapak Presiden di daerah ini, merupakan tanda dibukanya gerbang era ekonomi Pasifik, karena daerah ini berada persis di bibir Pasifik dan merupakan jalur perdagangan dunia menuju Asia Timur,” tandas Sarundajang. Pemerintah dan masyarakat, kini sedang mempersiapkan diri dengan berbagai pembangunan, termasuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Jalan Tol Manado-Bitung, Perluasan Bandara Sam Ratulangi yang dinilai sebagai perpaduan pembangunan ekonomi daerah dan negara di kawasan Timur Indonesia menyosngsong era perdagangan Asia-Pasifik. Mengimplementasi kerinduan pe-
merintah dan masyarakat Sulut tersebut, Presiden Jokowi merespon dengan meresmikan berbagai proyek pembangunan yang terkait dengan prasarana pendukung peningkatan ekonomi masyarakat. Untuk itu, Presiden dalam pidato puncak BBGRM VII dan HKG ke-42 menegaskan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai gotong royong sebagai kearifan lokal yang diejawantahkan dalam program pembangunan nasional. Jokowi menilai menumbuhkembangkan semangat gotong royong di antara sesama anak bangsa, sangatlah penting. Ia malahan memberi contoh bagaimana Bapak Bangsa, Presiden I RI, Soekarno menitikberatkan gotong royong tersebut. Gotng royong justru lahir dari Pancasila, dan harus menjadi intisari bagi kehidupan berbangsa. ”Dari kelima sila Pancasila, kita mendapatkan intisarinya adalah pada gotong royong. Gotong royong merupakan intisari dari Pancasila, dan saya berkeyakinan bahwa tanggung jawab untuk membangun bangsa ke depan harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam memutuskan dan gotong royong dalam bekerja,” kata Jokowi.
• Wakil Gubernur Djouhari Kansil bersama Isteri Ny Mieke Kansil Tatengkeng menyambut Presiden RI Joko Widodo di halaman Hotel Sintesa Peninsula Manado, Rabu (27/5) malam.
Itu berarti, pembangunan di sektor ekonomi dalam menumbuhkembangkan potensi daerah, haruslah dilakukan secara bersama, dimana di dalamnya dilakukan usaha bersama membangun daerah baik oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, kalangan investor lokal maupun investor asing. Tentunya, nilai gotong royong disini
JUNI 2015 MANADO 21 M
A
G
A
Z
I
N
E
sulutmag diartikan sebagai upaya bersama membangun daerah dengan para investor. Sekaligus juga, upaya dalam membangun daerah, haruslah ditempuh dengan berbagai komunikasi aktif dalam musyawarah yang sesuai aturan mainnya. Guna merealisasikan pembangunan Sulut menuju era Pasifik, Kamis (28/5) sore, Presiden Jokowi terbang langsung menuju daerah perbatasan di Kepulauan Sangihe. Jokowi merupakan Presiden RI kedua yang menginjakkan kaki di wilayah kepulauan terluar di Utara Timur Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Negara Filipina. Bagi Presiden, wilayah perbatasan memiliki arti penting bagi NKRI, sehingga perlu mendapat perhatian prioritas di berbagai bidang pembangunan dengan memperhatikan peningkatan kesejahteraan, ekonomi, dan keamanan.
Presiden Jokowi Bagikan Kartu pada Warga Presiden RI Joo Widodo (Jokowi) menyerahkan kartu bantuan kepada warga yang tinggal di wilayah perbatasan. Jokowi menyerahkan 103 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), 146 Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan 395 Kartu Indonesia Sehat (KIS). Mensos Khofifah Indar Parawangsa yang mendampingi Presiden mengatakan, masyarakat wilayah perbatasan terutama wilayah kepulauan memiliki spesifikasi yang berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. “Saya pastikan penyerahan kartu perlindungan sosial kepada masyarakat wilayah kepulauan dan perbatasan akan berbasis komunitas, ada perluasan jangkauan dan perlu subsidi silang,”kata Khofifah. Dikatakan, penyaluran kartu-kartu sakti ini harus didukung dengan data yang valid terutama untuk menjangkau masyarakat penerima yang secara geografis sulit dijangkau, terlebih bagi mereka yang sangat membutuhkan. Selain itu, disaksikan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang serta Anggota DPR RI dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Olly Dondokambey, Presiden Jokowi menyerahkan Kartu Perlindungan Sosial kepada 2.432 warga Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat dan Desa Talawaan Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara di Puskesmas Talawaan. Pada penyerahan Kartu Indonesia Sehat itu, Jokowi meminta agar anak-anak
22 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato terkait penyerahan sejumlah kartu yang bisa membantu warga di Minut.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyampaikan sambutan di acara temu warga di Puskesmas Kolongan.
• Penyerahan bantuan kepada warga dan para siswa di Minahasa Utara oleh Presiden RI Joko Widodo.
sekolah penerima bantuan dapat memanfaatkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sekolah seperti membeli buku pelajaran, sepatu, ataupun seragam sekolah. “Saya rasa bantuan ini cukup untuk membantu siswa selama satu tahun yang dibayarkan per triwulan,” ujar Jokowi. Adapun Kartu Perlindungan Sosial yang diserahkan Jokowi itu terdiri dari 449
KKS, 456 KIP, 1514 KIS, dan 13 kartu untuk Orang Dengan Kecatatan Berat (ODKB). Dalam laporannya, Menko PMK Puan Maharani menyebutkan, penerima bantuan KIP adalah anak-anak yang berusia 6 s/d 21 Tahun yaitu para siswa SD Rp. 450.000,- per tahun, SMP Rp. 750.000 per tahun, dan siswa SMA derajat Rp.1 Juta per tahun. (Adv)
sulutmag Akhirnya, Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah Ditetapkan Jadi Perda Setelah melalui rapat-rapat pembahasan dan turun lapangan selama Ɵga bulan oleh Pansus DPRD Sulut, akhirnya revisi terhadap peraturan daerah nomor 7 tahun 2011 terkait Pajak Daerah dan perda nomor 1 tahun 2012 terkait Retribusi Daerah, Selasa 16 Juni 2015, diparipurnakan dalam rapat DPRD Sulut.
R
apat Paripurna DPRD Sulut yang dipimpin Ketua Steven Kandouw didampingi Wakil Ketua Stevanus Vreeke Runtu dan Marthen Imanuel Manopo, dihadiri Gubernur SH Sarundajang dan Wakil Gubernur Sulut Djouhari • Penyerahan dokumen Ranperda Pajak dan Retribusi oleh Ketua DPRD Sulut Steven Kandow kepada Gubernur SH Sarundajang .
• Ketua DPRD Sulut menandatangani dokumen Ranperda Pajak dan Retribusi.
• Gubernur Sulut SH Sarundajang menyampaikan tanggapan terhadap Ranperda Pajak dan Retribusi.
• Anggota DPRD Sulut menyaksikan penyerahan dokumen Ranperda Pajak dan Retribusi.
Kansil, Sekprov SR Mokodongan, BPK RI Perwakilan Sulut, Fokopimda dan para pejabat di lingkungan Pemprov Sulut serta tokoh masyarakat. Sidang paripurna menutup masa sidang pertama dan membuka masa sidang kedua juga mengagendakan pembahasan hasil reses dari 45 anggota DPRD Sulut, kinerja alat kelengkapan DPRD Sulut dan penyampaian hasil Pansus Pajak dan Retribusi DPRD Sulut, serta Ranperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Sulut tahun 2015 hingga 2035. Ketua DPRD Sulut Steven Kandouw memberikan kesempatan kepada Ketua Pansus Pajak dan Retribusi menyampaikan hasil pembahasan revisi dan pandangan komisi-komisi di DPRD Sulut. Ketua Pansus Pajak Noldy Lamalo menyampaikan sejumlah item perubahan dan revisi terhadap Ranperda Pajak. Perubahan Perda terkait Pajak Daerah dinilai begitu penting untuk meningkatkan pendapatan daerah demi kesejahteraan masyarakat Sulut. Di sisi lain, dengan adanya perubahan pasal-pasal yang dinilai penting, maka pelaksanaan pembangunan fisik dan infrastruktur di daerah makin bertambah. Sementara Teddy Kumaat mewakili Ketua Pansus Retribusi menyampaikan
sejumlah item perubahan atas Perda Retribusi yang dibahas pihak Pansus. Dalam penyampaian oleh Pansus Retribusi, instansi terkait diminta untuk memberikan perhatian serius pada sumber-sumber retribusi daerah yang menambah pendapatan daerah. Setelah masing-masing Pansus menyampaikan item perubahan atas dua Ranperda, maka fraksi-fraksi di DPRD Sulut menyampaikan pendapatnya atas hasil pembahasan Pansus. Afan Mokodongan dari Fraksi Amanat Keadilan, Ivone Bentelu dari Fraksi PDI-P, Razky Mokodompit dari Fraksi Partai Golkar, James Karinda dari Fraksi Partai Demokrat, dan Norri Supit dari Fraksi Restorasi Nurani untuk Keadilan serta Hj Ainun Talibo dari Fraksi Gerindra, atas nama fraksi menerima hasil pembahasan atas perubahan Ranperda Pajak dan Retribusi sebagai Perda Provinsi Sulut. Penerimaan hasil pembahasan dari Pansus Pajak dan Retribusi DPRD Sulut dinyatakan melalui penandatanganan dokumen baik oleh Gubernur Sulut SH Sarundajang dan pimpinan DPRD Sulut. Gubernur SH Sarundajang berharap dengan adanya revisi atau perubahan atas dua Ranperda tersebut dapat menambah pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat Sulut nanti. (Advetorial)
JUNI 2015 MANADO 23 M
A
G
A
Z
I
N
E
sulutmag Suksesnya Acara BBGRM VII dan HKG PKK ke-43
dr Erni Guntarti Tjahjo Kumolo:
PKK Sulut Hebat
(foto-foto: humas Pemprov)
Gebrakan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sulut di bawah pimpinan Ny Adellin Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun dan Ny Meike Kansil Tatengkeng, mendapat pujian dari Ketua Umum TP PKK Pusat Ny dr Erni GuntarƟ Tjahjo Kumolo. “PKK Sulut memang hebat”, ujar istri tercinta Mendagri Tjahjo Kumolo.
• Gala Dinner Ketua Umum TP PKK Pusat bersama Gubernur Sulut SH Sarundajang serta Ketua TP PKK Provinsi Sulut di Bumi Beringin.
• Temu kader TP PKK kabupaten dan Kota se-Sulut di Ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut.
• Penandatanganan pencanangan gerakan masyarakat peduli kesehatan perempuan dan anak.
24 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
• Ketua Umum TP PKK Pusat Ny dr Erni Guntarti Tjahyo Kumolo saat menghadiri pembukaan BBGRM dan HKG PKK di Minut.
I
a memberi apresiasi dengan alasan TP PKK Sulut, berhasil menjalankan program yang bisa mensejahterakan keluarga di Sulut. Pujian tersebut disampaikannya dalam acara temu kader Perempuan Tingkat Provinsi Sulut dan Ketua-Ketua TP PKK Provinsi se- Indonesia, Rabu (27/5) di ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut. Keberhasilan itu dilihat dengan terselenggaranya 10 program PKK diantaranya di bidang pendidikan dan kesehatan. PKK Sulut juga berhasil membangun kader dari tingkat desa dan kelurahan. Para Pembina PKK berhasil membangun kerjasama dengan pemerintah, karena PKK memiliki peran sentral dalam membentuk dan merawat keluarga sebagai pondasi utama bangsa. Ny Erni juga mengingatkan kepada kader PKK di Sulut untuk terus menyuarakan dan memberikan pelajaran atau penyuluhan kepada kaum wanita agar tetap menjaga dan memperhatikan kesehatan, terutama tentang penyakit kanker Rahim, bagaimana cara agar terhindar dari penyakit yang bisa berakibat fatal bagi kehidupan wanita. Disamping itu juga PKK Sulut, harus mengajak para orang tua agar mengasuh
anak dengan penuh cinta kasih, menjaga pertumbuhan dan psikis anak demi karakter yang baik di masa mendatang. Kesempatan itu, Ny Erni bersama Ny Deetje dan Ny Mieke melakukan pencanangan gerakan masyarakat Sulut peduli kesehatan perempuan dan anak, yang ditandai dengan penekanan tombol, dan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama gerakan masyarakat peduli kesehatan perempuan dan anak antara Ketua TP PKK Sulut dengan KetuaKetua TP PKK Kabupaten/Kota se- Sulut. Pada pertemuan kader tersebut, para peserta telah mendapat materi pembekalan kesehatan perempuan, yang disampaikan tiga pembicara masing-masing; Direktur Bina Kesehatan Ibu Pemberdayaan Kesehatan Kemenkes RI dr Gita Maya Sakti, Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI dr Lily Sulytiowati dan Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia Prof DR Andy Joyo SPOG. Wakil Ketua TP PKK Sulut Ny Mieke Kansil Tatengkeng melaporkan, tujuan kegiatan tersebut guna meningkatkan wawasan, pengetahuan, persahabatan serta saling bertukar informasi dan pengalaman antar kader dalam pelaksanaan gerak PKK. (Adv)
sulutmag Terima Penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK
Terima Kasih Ibu Negara
R
asa bahagia terpancar dari raut wajah Ny Deetje Laoh Tambuwun Sarundajang saat menerima penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK tingkat Nasional. Ibu Negara Iriana Joko Widodo atas pengabdian dan kesetiaan Ketua TP PKK Provinsi Sulut ini mengelolah gerakan PKK selama 36 tahun di Sulut. Ibu Negara Iriana Joko Widodo terlihat melemparkan senyum ramah kepada isteri Gubernur Sulut SH Sarundajang ini sambil berucap “selamat dan terima kasih” dan langsung dibalas dengan senyum ramah disertai ucapan dari Ny Deetje, “ Terima Kasih Ibu Negara”. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan saat acara puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan HKG PKK ke 43, Kamis (28/5), di Kabupaten Minahasa Utara yang dihadiri Presiden Joko Widodo. Ny Deetje tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah da-
• Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyerahkan penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK kepada Ketua TP PKK Provinsi Sulut Ny Deetje Laoh Tambuwun Sarundajang yang telah mengabdi selama 36 tahun di organisasi tersebut.
• Para penerima penghargaan saat acara BBGRM dan HKG di Minut. • Ketua TP PKK Provinsi Sulut Ny Deetje Laoh Tambuwun Sarundajang bersama Ketua Umum TP PKK Pusat dr Erni Guntarti Tjahyo Kumolo dan Ny Mieke Kansil Tatengkeng saat acara temu kader TP PKK kabupaten dan Kota se-Sulut.
• Ketua Umum TP PKK Pusat bersama Gubernur SH Sarundajang dan Ketua TP PKK Provinsi Sulut saat acara pembukaan BBGRM dan HKG di Minut.
erah yang selama ini memperhatikan apa yang diperjuangkan dirinya demi mensejahterakan keluarga Sulut selama 36 tahun. Ini merupakan waktu yang cukup panjang, dengan berbagai pengalaman yang dialami namun dirinya berkomitmen akan terus belajar dan bekerja mensejahterakan keluarga dan anak yang ada di Sulut demi masa depan yang cemerlang. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan masyarakat hendaknya, jangan sepelehkan program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Presiden menjelaskan peran PKK, mengingatkan masyarakat tentang peran ibu dalam keluarga, serta membangun keluarga yang sejahtera. Presiden memberi apresiasi kepada seluruh kader PKK yang terus melaksanakan kegiatan pen-
ting bagi maayarakat, Presiden meminta para kader PKK untuk lebih mensejahterakan keluarga melalui pembinaan serta terus melaksanakan 10 pokja PKK. “Peran PKK penting dan strategis, Karena tim PKK yang bergerak langsung kepada masyarakat, menginformasikan hal-hal yang menyangkut kesejahteraan keluarga, untuk itu peran PKK perlu diperdalam agar masyarakat Indonesia menjadi tau apa yang harus dilakukan demi membangun Indonesia sejahtera,” kata Presiden Joko Widodo. Presiden berharap kader PKK terus membangun kebersamaan dengan masyarakat sehingga kedepan PKK menjadi ujung tombak penggerak program pemerintah diantaranya dalam bidang kesehatan dan pendidikan. (Adv)
JUNI 2015 MANADO 25 M
A
G
A
Z
I
N
E
sulutmag
Investor Luar Negeri Berjibaku di Regional Investment Forum BKPM Proyeksi Investasi Rp 519,5 Triliun, Korea Invest 300 Juta USD
Provinsi Sulawesi Utara memang terus mendapat perhaƟan dari pemerintah pusat. Hal itu terbukƟ dengan diselenggarakan kegiatan Regional Investment Forum (RIF) di hotel Sintesa Peninsula Manado medio Mei 2015, dimana Badan Koordinasi Penanaman Modal RI menjaring minat investasi dari sejumlah investor luar negeri untuk berinvestasi di wilayah Tengah Indonesia, termasuk Sulawesi Utara.
26 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
D
eputi Bidang Promosi Badan Penanaman Modal Himawan Hariyoga menilai, kehadiran para investor luar negeri ini merupakan bagian dari fact finding mission untuk mengetahui secara langsung berbagai potensi investasi di daerah. Investor asal negeri Ginseng, Korea dengan konsorsiumnya tengah serius membidik 20 lokasi di Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga BioMassa (PLTBM) yang masing-masingnya berkapasitas 10 MW, dengan nilai investasi yang siap dikucurkan sebesar 200-300 juta USD. “Investor Korea menyampaikan minat investasi mereka di bidang pembangkit listrik. Minat investasi tersebut, cukup menggembirakan, mengingat sektor ini termasuk dalam bidang usaha prioritas yang tengah gencar didorong oleh pemerintah RI dengan program 35.000 MW dalam lima tahun,” ungkap Himawan. Selain itu, perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang usaha industry pendukung kepelabuhanan (Materials handling and handling system) juga menjajaki potensi kerjasama berbentuk
joint operation dengan salah satu BUMN terkemuka Indonesia di bidang galangan kapal, termasuk juga investor asal Taiwn yang kini menjajaki kerjasama di bidang kemaritiman dan pariwisata. BKPM RI bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memang berniat menjaring investor luar negeri dengan melaksanakan Gelar Potensi Investasi daerah (GPID) dan RIF di Manado untuk menggiatkan industri kemaritiman dan pariwisata. Kepala BKPM RI Frangky Sibarani mengatakan, salah satu dimensi prioritas pembangunan di masa pemerintahan Jokowi-JK adalah dimensi kewilayahan, dimana wilayah di luar pulau Jawa diprioritaskan, termasuk Sulawesi Utara. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mengusahakan percepatan realisasi investasi di kawasan tersebut. “Penyelenggaraan GPID dan RIF di Manado, merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan BKPM,” tandas Sibarani. Kegiatan GPID dan RIF di Manado, merupakan salah satu rangkaian roadshow di tiga kota yang digelar BKPM RI seperti di Kota Medan, Kota Manado dan Kota
sulutmag
Mataram. Ini merupakan kegiatan tahunan BKPM dengan peluang investasi daerah yang ditawarkan seperti untuk Manado yakni sektor kemaritiman dan pariwisata. “Kami berharap melalui kegiatan one on one meeting tersebut, para investor mendapat informasi secara langsung dan detail terkait peluang usaha di daerah tujuan, ketersediaan lahan, informasi kawasan industri, termasuk bisa terjalinnya business matchmaking dengan calon mitra potensial di daerah,” kata Sibarani. Kepala BKPM Provinsi Sulawesi Utara Lynda Watania mengatakan, penyelenggaraan RIF merupakan sarana bagaimana memperkenalkan potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Minahasa Utara dan Bitung kepada para investor luar negeri. “Para investor mendapat kesempatan bertemu dengan calon investor dan mereka melakukan meeting dengan stakeholder dan pemerintah terkait peluang usaha dan pengembangannya di daerah,” kata Watania. Watania menjelaskan, berdasarkan program yang digagas pihak BKPM RI untuk wilayah Sulawesi, terdapat lima potensi besar yang akan dibangun dan dikembangkan pemerintah. Kelima potensi kawasan tersebut yaitu; Kawasan Industri Palu (Sulawesi Tengah) meliputi industri existing seperti manufaktur, industry agro (rotan, karet, kakao dan rumput laut serta smelter). Dengan akses pendukung; Jalan, pelabuhan Pontoloan, Bandara Mutiara SIS Al Djufri dan pembangkit listrik. Kawasan industri Morowali (Sulawesi Tengah) meliputi industri hilir stainless steel dan ferronickel. Selain itu ada Kawasan industri Bantaeng (Sulawesi Selatan), Kawasan industri Konawe (Sulawesi Tengah) dengan industri existingnya meliputi industri hilir stainless steel dan ferronickel. Dan terakhir Kawasan industri Teluk
Bitung (Sulawesi Utara) dengan industri existing meliputi pengolahan ikan, industri agro (kelapa dan herbs) dengan akses pendukung seperti pelabuhan internasional Bitung, Bandara Sam Ratulangi, akses jalan dan pembangkit listrik. Selain itu, kata Kepala BKPM Provinsi Sulawesi Utara, terdapat dua KEK yang akan dibangun dan dikembangkan di wilayah Sulawesi seperti KEK Palu dan KEK Bitung-Minut. Untuk KEK Palu memiliki akses strategis ke Malaysia dan Filipina, dekat dengan pelabuhan Pontoloan dan Parigi, yang merupakan akses ke Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang setiap tahun dilayari 6.400 kapal besar per tahun jalur Australia Barat ke Asia Timur. KEK Palu ini mendorong sektor manufaktur seperti perakitan otomotif dan alat berat, industri elektronik, industri agro (karet, coklat, rumput laut dan rotan), serta industri olahan hasil tambang (nikel, emas, biji besi) serta logistik. Sedangkan, KEK Bitung-Minut memiliki akses sebagai pusat pertumbuhan,
distribusi dan pengembangan logistik kawasan timur Indonesia, dekat dengan pelabuhan internasional Bitung, dekat dengan Alur Laut Kepulauan Indinesia (ALKI) III yang biasa dilintasi kapal besar dan kapal tengker dari Autralia bagian timur ke Asia Timur, yang ikut didukung jalan tol Manado-Bitung. KEK Bitung-Minut ini mendorong industri pengolahan perikanan, industri pengolahan hasil perkebunan (minyak sayur, minyak kelapa) dan jasa logstik. Memang selain dua KEK tersebut, pemerintah juga membangun dan mengembangkan Kawasan industri di Kalimantan seperti Kawasan Industri Ketapang, Landak dan Batu Licin serta KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan. Juga KEK Morotai di Provinsi Maluku Utara dan kawasan industri Buli di Halmahera. Sementara realisasi investasi yang diproyeksikan BKPM RI mencapai Rp 519,5 triliun dengan target investasi di wilayah Sulawesi sebesar Rp 27,8 triliun, Kalimantan Rp 74,5 triliun dan Maluku Rp 7,2 triliun. (Ferry AS)
JUNI 2015 MANADO 27 M
A
G
A
Z
I
N
E
sulutmag Menko Perekonomian
Dorong Penyelesaian Jalan Tol Manado-Bitung
• Penandatanganan kesepakatan penyelesaian pembangunan Tol Manado-Bitung oleh Menko Perekonomian Sofian Jalil dan Gubernur Sulut SH Sarundajang.
P
embangunan Jalan Tol Manado-Bitung yang telah di-groundbreaking tahun 2014 silam, terus menjadi perhatian pemerintah pusat. Pemerintah daerahpun terus didorong untuk segera menyelesaikan sejumlah permasalahan yang menjadi kendala kelancaran pembangunan Jalan Tol yang menjadi akses pendukung pembangunan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung-Minut. Menko Perekonomian Sofian Jalil saat melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Manado Sulawesi Utara, belum lama ini langsung menggelar Rapat koordinasi (Rakor) bersama Gubernur SH Sarundajang, stakeholders terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kadis PU Sulut, Plh Kepala BPJN Wilayah XI, Kasatker BPJN Wilayah 1 Sulut, Kepala BPN Kabupaten Minahasa Utaradan PPK Pembebasan Lahan Tol. Menko Perekonomian Sofian Jalil mengatakan, pemerintah menargetkan pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung selesai dikerjakan dalam waktu tiga tahun
28 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
kedepan. Untuk itu, Menko Perekonomian mendesak agar Pemerintah Daerah segera menuntaskan masalah pembebasan lahan hingga batas bulan Juli 2015. Ia mengakui, proses penyelesaian pembangunan Jalan Tol tersebut, memiliki permasalahan yang harus diselesaikan agar tidak mengganggu jadwal pelaksanaan pengerjaannya. “Inilah yang menjadi alasan, saya bersama pak gubernur menggelar rakor di sini untuk menyelesaikan titik-titik masalah yang ada, dan alhamdulilah dalam rakor ini, kami berhasil menyepakati poin-poin yang menjadi masalah dalam penyelesaian jalan tol ini,” kata Menteri Jalil. Dari hasil Rakor tersebut, diperoleh hasil penyelesaian masalah pada Segmen Sta 0+900 hingga 14+000, antara lain: - Dana untuk pembebasan dari APBN 2015, sudah ada dan sesuai kebutuhan. Penanggung jawab diserahkan pada Direktur Bintek dan Direktur Bina Marga. - Eksekusi segera dilakukan, paling lambat bulan Agustus 2015, dimana lahan harus tuntas 100 %. Penanggungjawab-
nya, PPK pembebasan lahan dan panitia pengadaan tanah. Pada item ini, dana operasional pengukuran tanah, agar disediakan oleh Kementerian PU melalui Satker pengadaan tanah. - Dana APBD sebesar Rp 7 miliar untuk 0+900 hingga 7+000, harus tuntas akhir bulan Juni 2015. Penaggungjawabnya, Kadis PU Provinsi Sulut, ditambahan dengan APBDP Sulut untuk tahun anggaran 2015 sebesar Rp 19 miliar, ini harus tuntas paling lambat bulan Oktober 2015. Pada item ini, kebutuhan anggaran sebesar Rp19 miliar, diusulkan untuk ditanggung oleh Kementerian PU dan Pera. Penanggungjawabnya, Menko Perekonomian. - Tender untuk dana APBNP paling lambat bulan Agustus 2015 sudah dikontrak. Syarat tanah sudah bebas paling lambat akhir bulan Juli 2015. Penanggungjawab, PPK pembebasan lahan dan panitia pengadaan tanah dan BPN. Menko Perekonomian dan Gubernur Sulut akan mendorong Kakanwil BPN Sulut agar mempercepat pengadaan tanah. - Usulan Multiyears kontrak adalah usulan dari Kasatker PJN Wilayah 1 Sulut di awal bulan Juli 2015 (Satker PJN 1 Sulut). Usulan dari Menteri PU dan Pera ke Menteri Keuangan pada akhir bulan Juli 2015 (Dir Bina Program Ditjen Bina Marga). Semua usulan ditembuskan ke KPPIP. Menkeu menjawab pada pertengahan bulan Agustus 2015 (Menko Perekonomian dan Ka. KKPIP). - Proses pelelangan Loan China pendaftaran pada awal bulan Juni 2015 hasil akhir bulan Juni 2015 (Satker. Proses lelang diharapkan paling lambat pertengahan bulan Nopember 2015 (Satker). Perlu dicek penanggunjawab dari pemerintah China, dan dilaporkan kepada Menko Perekonomian melalui KPPIP(Satker PJN 1 Sulut). Kesepakatan tersebut langsung dibubuhi paraf oleh penanggungjawab yang bersangkutan. “Ini merupakan bukti keseriusan Pak Sofian Jalil selaku Menko Perekonomian untuk menyelesaikan permasalahan Jalan Tol Manado-Bitung ini,” tandas Gubernur Sarundajang. (Fas)
sulutmag
TERPESONA
Menko Perekonomian Ingatkan Jaga Selat Lembeh Limbah dan Sampah
Ganggu Wisata Maritim
P
esona selat Lembeh Bitung memiliki daya tarik tersendiri di mata Menko Perekonomian Sofian Jalil saat mengunjungi Kota Bitung belum lama ini. Menko Perekonomian yang didampingi Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, begitu terpukau dengan panorama maritim selat yang alamiah yang menjadi jalur sibuk berbagai kapal baik berukuran kecil hingga besar. Keindahan alam maritim inilah yang membuat Sofian Jalil meminta agar masyarakat dan pemerintah kota Bitung dapat menjaga keindahan natural selat Lembeh dari buangan limbah kotor dan beracun, serta sampah. Selat ini memang sejak dahulu menjadi tempat berlabuh kapal-kapal. Selat ini memiliki kedalaman alamia, sehingga berbagai kapal berukuran besarpun bisa berlabuh di selat Lembeh, seperti kapal pesiar mewah dunia berukuran besar. “Pemerintah dan masyarakat kota Bitung patut memberikan perhatian serius bagi aktivitas di selat ini, sehingga selain bersih, sektor pariwisata maritim bisa menjadi andalan daerah ini,� kata Menko Sofian. Pada kawasan selat Lembeh ini, terdapat berbagai aktivitas kemaritiman, jasa bongkar muat, terminal peti kemas, terminal penumpang dan jembatan penyeberangan kapal feri ke sejumlah kepulauan baik di wilayah Sulut maupun ke wilayah Maluku Utara, Maluku dan Papua. Pesona alam yang disibukan dengan aktivitas angkutan laut, telah membuat selat Lembeh menjadi lokasi yang memiliki nilai tersendiri di dunia pariwisata, bahkan diakui dalam dasar selat Lembeh terdapat aneka biota laut yang indah. Sementara terkait keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Menko Perekonomian ini menjelaskan pengembangan wilayah tersebut, merupakan bagian dari program MP3EI. Potensi sumber daya alam yang ada, tidak seharusnya dirusak dengan kehadiran dunia industry yang berdampak pada kerusakan lingkungan, pariwisata, dan terumbu karang. Ada sejumlah lokasi yang dikunjungi Menko Perekonomian Sofian Jalil saat berada di Kota Cakalang, Kota Bitung. Lokasi-lokasi tersebut adalah; pelabuhan Perikanan, pelabuhan Peti Kemas dan pelabuhan Umum, termasuk juga lokasi KEK di Kelurahan Tanjung Merah, Kelurahan Manembo-Nembao dan Kelurahan Sagerat di Kecamatan Matuari. (Fas)
JUNI 2015 MANADO 29 M
A
G
A
Z
I
N
E
sulutmag Raih Opini WTP dari BPK RI
SHS: Kita Temukan Kembali Mutiara yang Hilang
• Gubernur SH Sarundajang menerima dokumen LHP BPK RI dari auditor utama keuangan negara BPK RI Sjafrudin Mosii di rapat sidang istimewa DPRD Sulut.
A
plaus dan sorakan langsung membahana di ruang sidang DPRD Sulut saat Auditor Utama Keuangan Negara BPK RI Sjafrudin Mosii SE MM menyatakan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Sulut TA 2014. Para pejabat teras Pemprov Sulut terlihat begitu gembira atas penyampaian hasil LHP oleh BPK RI Perwakilan Sulut tersebut. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sulut dipimpin Ketua DPRD Steven Kandouw, didampingi Wakil Ketua Imanuel Marthen Manopo dan Wenny Lumentut. Wajah suka cita juga terlihat pada Gubernur SH Sarundajang, Wagub Djouhari Kansil dan Sekprov SR Mokodongan yang mendengar langsung laporan BPK RI yang disampaikan Auditor Utama Keuangan Negara tersebut. Hadir pula Kepala Perwakilan BPK Sulut Andy Kangkung Lologau dan unsur Forkopimda Sulut. Sjafrudin Mosii mengatakan, BPK RI Perwakilan Sulut telah melaksanakan pemeriksaan atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014 sejak 6 April sampai dengan 25 Mei 2015. Pemeriksaan tersebut meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, seperti pendapatan dengan realisasi sebesar Rp 2,23 triliun dari anggaran sebesar Rp 2,38 triliun, total aset sebesar Rp
30 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
4,50 triliun, kewajiban sebesar Rp 142,71 miliar dan akuitas sebesar Rp 4,36 triliun. Dari hasil pemeriksaan BPK, terungkap 31 temuan, yakni 12 temuan merupakan kelemahan dalam desain dan penerapan sistem pengendalian intern, dan 19 temuan terkait dengan kepatuhan perundang-undangan. Pada laporan BPK No. 14.A/LHP/XIX. MND/07/2014 tanggal 23 Juli 2014, BPK menyatakan, Opini WDP atas neraca Pemerintah Provinsi Sulut per 31 Desember 2013. Akan tetapi, pada Tahun 2014, Pemprov Sulut telah melakukan perbaikan atas masalah-masalah yang terjadi di TA 2013 lalu. Hasil pemeriksaan tersebut membe-
rikan dasar yang memadai bagi BPK untuk menyatakan pendapat atau opini. “Dasar pertimbangan kami dalam menetapkan opini dalam LHP atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014 yang telah kami serahkan antara lain adalah opini dan tingkat planning materiality atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014, serta berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi atas pengendalian intern pemerintah, dan kepatuhan terhadap peraturan per-undang-undangan. Oleh karena itu dengan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana di uraikan diatas, BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014,” ungkap Mosii. Gubernur Sulut SH Sarundajang mengatakan, predikat opini WTP yang diraih oleh Pemprov Sulut di TA 2014, telah menjadi tekad, komitmen dan konsistensi dalam penyelenggaran pemerintahan yang baik sesuai undang-undang yang berlaku. Gubernur menyampaikan terima kasih kepada pihak BPK yang telah melaksanakan pemeriksaan atas laporan keuangan pemprov sulut TA 2014. “Kita bersyukur mempu melaksanakan tugas dengan baik, Kita mendapatkan kembali sesuatu yang hilang di tahun 2014 lalu, tidak mudah mempertahankan keberhasilan, mencapainya lebih mudah, semua harus belajar dari pengalaman agar kelalaian tidak terjadi lagi,” ujar Gubernur Sarundajang. (Advetorial)
• Foto bersama Pimpinan dan Anggota DPRD Sulut bersama Gubernur, Wagub dan Sekprov serta BPK RI Perwakilan Sulut, usai rapat sidang istimewa DPRD Sulut.
sulutmag
Gelar Pilkada Serentak
Jangan Ganggu Investasi Daerah G
ubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang mengatakan, Mendagri Tjahjo Kumolo adalah orang pertama yang membidani UU Pilkada serentak tahun 2015. Pernyataan menarik orang nomor satu di Sulut itu disampaikan pada pertemuan Mendagri dengan Gubernur, Pimpinan DPRD Sulut, Bupati/Walikota, Pimpinan DPRD Kab/Ko, KPU,Bawaslu dan Panwaslu seSulut di Graha Bumi Beringin Manado, Jumat (29/5). Menurut Gubernur, Pilkada serentak ini memang baru pertama kali dilaksanakan di tanah air, dan khusus untuk Pilkada Gubernur dan Wagub tidak ada masalah, karena dananya sudah tersedia dalam APBD. Demikian halnya dengan Pilkada di tujuh Kabupaten/Kota dananya juga sudah disiapkan lewat APBD masing-masing daerah yang akan menggelar Pilkada, jika masih terjadi kekurangan anggaran pemerintah pusat menjamin akan membantu. Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, revisi UU Pilkada ini telah melalui 18 kali proses perubahan dan akhirnya
pemerintah bersama DPR-RI telah menetapkan UU No 8 tahun 2015 antara lain menyebutkan, Pilkada Kepala Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dilaksanakan secara serentak. Di Indonesia kata Mendagri, terdapat 541 daerah yang akan menggelar Pilkada serentak, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Sementara Sulut sendiri ada delapan daerah yang akan melaksanakannya, selain pilkada Gubernur dan Wagub Sulut, juga ada tujuh Kabupaten/ Kota yang akan menggelar Pilkada yaitu Manado, Minsel, Minut, Boltim,Bolsel, Tomohon dan Bitung. “Kita melaksanakan Pilkada serentak ini agar siklus lima tahunan bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan siklus lima tahunan ini bisa diikuti pula oleh partai politik, sehingga suasana kondusifitas parpol boleh berjalan dengan baik�, jelas Kumolo. Untuk itu Kumolo mengajak, agar KPU dan Bawaslu dapat mengelola dana Pilkada yang ada se-efektif dan se-efisien mungkin, agar pelaksanaan Pilkada boleh berlangsung aman, tertib dan lancar.
Ia juga menambahkan karena masa jabatan Gubernur Sulut akan berakhir pada 9 September 2015 mendatang, maka Sarundajang sudah menyiapkan penggantinya yaitu seorang pejabat Eselon I dari Kemendagri untuk meneruskan kepemimpinan SHS ini hingga pelantikan Gubernur/Wagub Sulut terpilih. (fas)
• Gubernur SH Sarundajang saat menjelaskan pelaksanaan acara pembekalan kepada para peserta yang berasal dari berbagai lembaga di Sulut termasuk pimpinan daerah di kabupaten dan kota se-Sulut.
JUNI 2015 MANADO 31 M
A
G
A
Z
I
N
E
sulutmag
1 Novotel Manado Golf Resort OV 2 Swiss-belhotel Maleosan I14 3 Aryaduta Manado L18 4 New Queen Hotel M17 5 Sahid Kawanua Hotel J18 6 Sahid Manado Hotel S7 7 Aston Hotel J17 8 Gran Central Hotel I16 9 Sintesa Peninsula J18,I17 10 Plaza Hotel I16 11 Quality Hotel X16 12 Formosa Hotel Z18 13 Lucky Inn Hotel OV 14 Travello Hotel J16 15 Gran Puri Hotel X12 16 Central Hotel M17 17 Grand Luley Resort & Dive OV
1 Mapanget Mega Wisata S17
2 Star Express Tours & Travel H10 3 Limbunan Tours & Travel K12 4 Metropole Tours & Travel I12 5 Rainbow Tours & Travel K18 6 Rachmat Tours & Travel K 13 7 Safari Tours & Travel Q16 8 Felina Sumber Jaya S17 9 Panorama World Tours & Travel Z17 10 TX Tours & Travel X17 11 Excelsior Raya Q16 12 Garuda Indonesia Airlines R16 13 Merpati Nusantara Airlines H10 14 Batavia Airlines M 18 15 Sriwijaya Air Z17 16 Lion Air L18 17 Silk Air K17
1 Gelael Supermarket I15,N19 2 Fiesta Ria Supermarket U12 3 Borobudur Supermarket G8 4 Matahari Dept. Store N19 5 Jumbo Supermarket I18 6 Golden Supermarket K18 7 Hypermart P19,T17 8 Multimart J18,N19,X11 9 Freshmart Z17 10 Pasar Segar E8 Traditional Market G19, G8, Y10, AB18
MANADO TOWN SQUARE T17 J.Co Donuts, Pizza Hut, Solaria, Red Bean, Depor Jawa Timur, King Cooker, Noodle Cafe, A&W, Kawan Baru, Ta-Wan, Qua-li, Bambu Express, Ayam Penyet, Es Teler 77, Warung Pojok/Pinggiran, Black Canyon, Dunkin Donuts, Excelso, JW Cafe, Score, Bread Talk & Food Court MEGAMALL N19 KFC, Pizza Hut, Solaria, Excelso Cafe, Texas Fried Chicken, A&W, Bread Talk, The View Resto & Food Court Area IT CENTER L19 Popeyes, Solaria & Food Court Area MANADO TRADE CENTER (MTC) P18 Solaria, Black Canyon Cafe & KFC
1 Bank Artha Graha Internasional Z17 2 Bank Rakyat Indonesia K17 3 Bank Internasional Indonesia O18 4 Bank Muamalat Indonesia T16 5 Bank Syariah Mandiri O18 6 Bank Negara Indonesia I18 7 Bank Tabungan Negara Y17 8 Bank Ekonomi Raharja O18 9 Bank Bukopin M18 10 Bank Mandiri J17 11 Bank Central Asia K18 12 Bank CIMB Niaga Q15,Q18 13 Bank OCBC NISP M18 14 Bank Sulut I18 15 Bank Danamon H16 16 Bank Sinarmas K18 17 Bank Permata M18 18 Bank Indonesia S11 19 Bank Panin J17 20 Bank Nobu L18 21 Bank Mega N18 22 Manado Inter Money Changer Z17 23 Sentralindo Valutama H18 24 Indra Lintas Moneter J18 25 Haji La Tunrung R17
Kali Water fall, Tomohon, Tondano Manado Tateli Beach Resort, Tasik Ria Resort & Eco Divers Grand Luley Resort & Dive Thalassa Dive Center Kima Bajo Siladen Island Sam Ratulangi Airport OV Grand Kawanua Int. OV Kembes, Tondano OV
1 Raja Sate BBQ, Asian Resto O18 2 Lesehan Malioboro U16 3 Depot Jawa Timur M14 4 Wisata Bahari Y17 5 Dolphin Donuts M17 6 Wahaha Seafood Resto N19 7 Angel Fish Resto O18 8 Mapanget Indah OV 9 Puncak Manado S12 10 Mawar Sharron N20/V11 11 Pondok Bambu OV 12 RM Swadaya R15 13 D’Terrace M19 14 Mc Donalds M19 15 KFC MegaMas M19 16 Leko Resto P17 17 X.O. Resto V19 18 Big Fish Seafood Resto AA19 19 The Kampoeng Resto & Adventure Park U1
Hospital I10, L18, P16, P13, R17, X15, Z11, OV Pharmacy & Medical Lab M17, I15, P16, X12, Z17 Public Phone K18 Library K12, AB16 Police J18, R12/Q12, R11 Church J17, K18, M18, N17, K13, L13, O14, U12, V11, Z10, AC11, AA17, Z16, Y16
Harbor H19 To Bunaken, Manado Tua, Siladen, Gangga Is, Sangihe -Talaud Gas Station B7, M18, L13, S7, T12, X16, OV
Mosque G16, K16, R17
Souvenir Shop I17, I13, O16, U11
Buddhist Temple I15
Cemetery E8, K17, S7, AC16
Hindust Temple OV
Bus Station PAAL 2 G18/H18 To Bitung, Airmadidi, Airport, Kema, Paniki KAROMBASAN Y9/Y10 To Tomohon, Tondano, Kawangkoan, Langowan MALALAYANG OV To Amurang, Kotamobagu, Gorontalo, Palu, Makassar
32 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
sulutmag
JUNI 2015 MANADO 33 M
A
G
A
Z
I
N
E
she Junikesumawati Paputungan SE
Kekuatan Investasi Sulut juga di Bolmong Selatan T Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memiliki banyak potensi luar biasa di bidang sumber daya manusia (SDM) perempuan. Lihat saja, dari sisi poliƟk dan bisnis, tersebar banyak jagoan poliƟk dan pengusaha perempuan asal Sulut yang eksis di pentas daerah, nasional bahkan internasional. Khusus di sektor perbankan pun kita bisa menemukan hebatnya para Srikandi tersebut. Salahsatunya adalah JunikesumawaƟ Paputungan SE.
ak banyak yang menyangka kalau perempuan yang dikenal ramah ini ternyata bertugas di wilayah yang berjarak ratusan kilometer dari Kota Manado, tepatnya di Molibagu, Ibukota Kabupaten Bolmong Selatan. Di daerah yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo itu, ‘’Ibu Juni’’ –demikian sapaan akrabnya dipercayakan sebagai Kepala Cabang PT Bank Sulut Bolsel. Yang membuat sosok Junikesumawati Paputungan ini terlihat tanggung bahkan menarik dicermati kiprahnya adalah, kemampuannya menjadikan bank yang dipimpinnya di wilayah tersebut kian berkembang pesat bahkan bisa menjadi motor penggerak kemajuan Bolsel. ‘’Alhamduliah kalau Bank Sulut bisa ikut menjadi bagian dari kemajuan Bolsel. Sebab sudah menjadi filosofi Bank Sulut yang selalu ditegaskan pimpinan kami bahwa Torang pe Bank adalah bagian sekaligus agent dalam memotori kemajuan daerah dimana dia beroperasi,’’ tutur Juni
• Bersama suami Rudy Mokoginta dan Gubernur Sulut SH Sarundajang.
34 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
sembari tersenyum ramah. Kiprah Juni dengan bank yang dipimpinnya di Bolsel pun ikut diakui Bupati Bolsel Herson Majulu sendiri. ‘’Bank Sulut yang hadir di Bolsel di bawah kepemimpinan Ibu Juni sangat ikut mensuport pembangunan di Bolsel. Saya merasa terbantu sekaligus berterimakasih,’’ kata Herson Majulu ketika bersua dengan Manado Magazine beberapa waktu lalu di Molibagu. Juni sendiri mengakui bahwa perkembangan Bank Sulut di Bolsel juga karena kemajuan pesat yang dialami Bolsel dalam 5 tahun terakhir. ‘’Kemajuan di Bolsel membuktikan bahwa salah satu kekuatan investasi dan bisnis Provinsi Sulut itu adanya di Bolmong Selatan, ya di sektor perikanan, hasil bumi hingga pariwisatanya. Bolmong Selatan itu hebat dan Bank Sulut bertekat akan selalu menjadi bagian dari kekuatan investasi itu,’’ tutur Juni yang juga isteri tercinta dari Muhamad Rudy Mokoginta SE, MTP, Kepala Badan PMD Pemprov Sulut ini. Meski begitu, Ibu empat anak yang berwajah cantik ini mengakui bahwa di balik profesionalisme pekerjaan yang digelutinya di Bolsel, namun dia tetaplah seorang isteri dan ibu dari empat anaknya. ‘’Keluarga saya adalah spirit hebat dalam pekerjaan ini,’’ katanya sembari mengakui bahwa ketika sedang rindu dengan keluarga karena jarak yang memisahkan, ‘’Namun kami selalu bisa berkomunikasi lewat telepon bahkan yang terutama senantiasa terikat dalam batin,’’ tegas ibu dari empat anak nya masingmasing Yovanca Amanda, Novia Amelia, Andinita Chairunissa dan Saiffulah Jusuf Mokoginta ini.(ronald)
worldrecord
JUNI 2015 MANADO 35 M
A
G
A
Z
I
N
E
localculture
• Upacara adat di lokasi Watu Pinabetengan.
Saat ini para kolektor dan pedagang batu akik berjubel layak jamur di musim hujan. Bahkan di kegiatan BBGRM dan HKG yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Kabupaten Minahasa Utara, terselip pameran batu akik dari berbagai daerah di tanah air. Akan tetapi dari semarak batu akik, Manado Magazine menurunkan cerita masyarakat Minahasa terkait salah satu situs budaya lokal yang dikenal dengan Watu Pinabetengan.
36 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
S
eperti diceritakan, Tanah Minahasa yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, dahulu namanya adalah Malesung. Daerahnya terdiri dari pengunungan, perbukitan, dataran tinggi, dan dikelilingi lautan, sehingga disebut Malesung. Legenda lisan pada saat itu menyebutkan, orang pertama yang hidup di tanah ini adalah Karema yang adalah seorang Walian (Imam) wanita, kemudian seorang wanita yang bernama Lumimuut, dan seorang pria bernama Toar. Lumimuut dan Toar dipertemukan oleh Karema sebagai sepasang suami-istri. Toar dan Lumimuut tinggal dan beranak cucu di daerah yang disebut Wullur-Mahatus, yang terletak di daerah selatan Malesung (Minahasa). Keturunan Toar Lumimuut ini semakin lama semakin bertambah banyak sampai di daerah Watu Nietakan di Wulur Mahatus, sehingga terjadinya pembagian golongan masyarakat dari keturunan Toar
Lumimuut yang terdiri dari : golongan Makarua Siou (2 x 9), yang mengatur kegiatan keagamaan dan adat istiadat, yaitu para Walian dan Tonaas, golongan Makatelu Pitu (3 x 7), yaitu golongan Teterusan yang terdiri dari para Waranei (Prajurit) dan pimpinannya, yang mengatur keamanan, dan golongan Pasiowan Telu yang terdiri dari rakyat biasa, petani, dan pemburu. Karena semakin bertambah banyak masyarakat dari keturunan Toar Lumimuut tersebut mereka akhirnya memutuskan untuk kelar berpencar untuk mencari tanah yang baru dan Tumami (membuka tanah bermukim yang baru). Ketika mereka terpencar-pencar, mereka menghadapi masalah, seperti tidak bisa berkomunikasi, saling berebut wilayah atau tanah, dan pertikaian antar golongan, karena tidak adanya penentuan dan pengaturan serta cara pembagian yang adil dalam memilih dan menentukan tempat Tumami.
rubrikrubrik
• Watu Pinabetengan menjadi bahan penelitian ilmu pengetahuan. • Guratan dan pahatan di atas Watu Pinabetengan.
Toar dan Lumimuut kemudian menyuruh anak-anaknya dari golongan Makatelu Pitu untuk menghimpun semua penghulu dari ketiga golongan tersebut untuk berkumpul dan menyelesaikan permasalahan yang timbul. Alasan Toar dan Lumimuut memilih golongan Makatelu Pitu karena posisi mereka pada waktu itu adalah netral, sehingga mereka bisa menjadi juru damai dan penengah. Mereka lalu mencari tempat untuk bertemu dan bersama-sama mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Akhirnya mereka menemukan sebuah tempat yang terletak di kaki pegunungan Tonderukan. Di tempat itulah kemudian mereka berkumpul mengadakan musyawarah untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Di tempat inilah, tepatnya pada sebuah batu di kaki pegunungan Tonderukan diadakan musyawarah pembagian wilayah dan tanah pencaharian dan pembagian suku yaitu Touwtewoh (Tonsea), Touwsendangan/Touwrikeran (Toulour), Toumayesu, dan Toukinembut/ Toukembut/Toupakewa (Tountembuan), dan juga di tempat inilah Tou (Orang) Malesung berikrar untuk bersatu, walaupun hidup berkelompok dan berbeda wilayah, juga bersatu untuk menghalau serangan-serangan dari luar, termasuk tekanan dan serangan dari daerah Bolaang-Mongondow pada waktu itu (Sekitar Abad 15), dan juga bangsa Spanyol (Tasikela atau Kastela) pada tahun 1617 sampai 1645, sehingga muncul perubahan
dari “Malesung” menjadi “Maesa” atau “Mina Esa” yang berarti “Menjadi Satu” yang kemudian berkembang menjadi “MINAHASA”. Sejak itulah kemudian penduduk mulai tersebar keseluruh Minahasa, berkembang menjadi suku dan bahasa : Tonsea, Toumbulu, Tountemboan, Toulour, Tounsawang, kemudian penduduk pendatang dengan nama Bantik, Pasan, dan Panosakan. Oleh karena itu, batu tempat bermusyawarah atau perundingan yang terletak dibawah kaki pegunungan Tonderukan ini dinamakan sebagai “Watu Pinawetengan” yang artinya “Batu tempat pembagian (Meweteng). Menurut makna tua Minahasa, Pinawetengan juga bermakna sebagai “Janji atau Ikrar/Sumpah yang disepakati bersama (dalam satu perundingan atau musyawarah)”. Lokasi ini ditemukan kembali oleh J. G. F. Riedel pada tahun 1881. Dari catatan penelitian Riedel dan Schwarz pada tahun 1862 dan bukti-bukti peninggalan lisan leluhur Minahasa, diperkirakan Watu Pinawetengan berasal dari abad VII masehi. Berdasarkan cerita rakyat Minahasa dahulu, Watu Pinawetengan disebut sebagai “Watu Rerumeran ne Empung” atau batu tempat berunding para leluhur, dimana para pemimpin sub-etnis Tou Malesung berkumpul dan kemudian berikrar untuk menjadi satu sebagai Tou (Orang) Minahasa (sebuah kata yang berarti “Mina” (Menjadi), dan “Esa” (Satu), dan kemudian menjadi MINAHASA). (ferry/*)
• Watu Pinabetengan yang terletak di kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa.
• Lokasi wisata budaya ini terus dikunjungi masyarakat luas.
• Ritual di Watu Penabetengan yang dilakukan masyarakat adat Minahasa.
JUNI 2015 MANADO 37 M
A
G
A
Z
I
N
E
sightseeing
Travelling: Joula IS Horman
Menikmati Pesona Danau Linow, Danau Berwarna Perjalanan saya kali ini yaitu menyusur keindahan dan pesona alam danau Linow. Memang, sejujurnya, nama danau Linow, sudah cukup familiar di telingaku. Namun untuk menikmati secara langsung keindahannya, inilah untuk pertama kali, aku alami.
38 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
ntuk menjangkau lokasi danau Linow, dibutuhkan waktu sekira 45 menit dari Kota Manado. Waktu tempuh tersebut merupakan waktu normal ribuan kendaraan yang melintasi ruas jalan Manado-Tomohon yang berliku dan menanjak. Bilamana kondisi jalanan di ruas ini padat merayap, maka waktu yang ditempuh bisa mencapai satu setengah jam. Maklum, akibat tragedi alam berupa tanah longsor yang terjadi di Januari 2014, maka ruas jalan yang terputus, hingga kini masih menggunakan jembatan bailey, sehingga titik inilah yang menjadi penyebab utamanya. Namun setelah tiba di Kelurahan Lahendong, Kota Tomohon, kendaraan yang kubawa, harus diparkir, karena jalan
masuk ke area danau Linow sepanjang sekira 700 meter, kupilih untuk dilalui dengan berjalan kaki saja. Saat memasuki kawasan sekitar danau Linow, langsung tercium aroma belerang yang cukup kuat. Sumber aroma belerang, kata warga sekitar berhubungan dengan gunung Lokon yang hingga kini masih aktif. Gunung yang terlihat gagah dan menyimpan pesona alam itu, setiap tahun malahan dalam hitungan bulan terus mengeluarkan pijaran lava panas. Terakhir, gunung Lokon menyemburkan debu panas disertai pijaran lava panas pada bulan Mei 2015. Danau Linow sendiri terhampar seluas 34 hektar. Danau ini merupakan lokasi favorit bagi masyarakat untuk menikmati pesona alam danau yang berada di da-
erah pegunungan yang asri nan elok. Pesona keindahan warna-warni danau Linow makin terlihat saat cahaya sang mentari menembus sedimen dasar danau. Burung-burung belibis atau warga menyebutnya itik liar, terbang rendah sambil sesekali berenang di permukaan air. Hamparan alam nan indah ini, makin membuat aku terpesona dan tersenyum simpul, karena hawa sejuk nan mesra di kisaran 18- 20 derajat celcius, membelai dan menusuk pori-poriku. Ada proses alamiah yang dimiliki danau Linow, dimana di dalamnya, para pengunjung dapat melihat sisi danau yang mengandung belerang yang tinggi, sementara sisi yang lain tidak. Kandungan belerang ini, ditambah dengan efek cahaya matahari, mampu membuat danau seolah-olah memiliki warna yang berbeda. Akupun coba menikmati pesona warna danau ini dari ketinggian bukit. Wow, betapa terpesonanya aku. Warna danau Linow bisa berubah-ubah, dari biru, hijau menjadi coklat kekuningan. Jujur saja, mataku tidak bisa kupejam menatap keelokan danau ini. Kuamati secara seksama, ternyata, perubahan warna itu disebabkan kandungan belerang di danau. Kandungan belerang di salah satu sisi danau terhubung langsung dengan sumber air yang mengandung belerang dan mengalir ke dalam danau. Pun penyebab lainnya, diakibatkan pembiasan cahaya dan pantulan
dari vegetasi alam di sekitar danau. Untuk makin membuat para pengunjung terpesona dan merasa nyaman dengan terpaan hawa sejuknya, datanglah di saat pagi atau sore hari. Karena sat itulah, cuaca terasa sejuk karena terik matahari berkurang, belum lagi kicauan burung yang bertengger di pepohonan, makin membuat seakan alam ini menawarkan melodi asmara alamiah hasil ciptaan sang Kuasa. Di sekitar danau Linow terdapat taman dan tempat untuk duduk santai. Sepertinya, lokasi di area ini sudah dibangun sejak 2006 oleh pihak swasta. Sambil menikmati makanan ringan yang kubawa, mataku terus menyusur sisi indah danau Linow dan merasakan sejuknya hawa. Memang untuk bisa menikmati pesona danau Linow, akupun harus mengeluarkan uang tiket masuk sebesar Rp 25.000. Harga ini berlaku untuk setiap pengunjung. Harga tersebut sudah termasuk suguhan kopi dan kue kelapa yang disediakan pengelola. Danau Linow tergolong bersih, dibanding tempat wisata lain yang dikelola pemerintah daerah. Yah,.. seperti bukan di Indonesia rasanya, bila kita berada di area wisata ini. Selain itu, taman pinggiran danau, seperti rumputnya terlihat terawat rapi. Tempat duduk dan cafĂŠ mungil tertata apik. Sebuah jalan setapak dibangun di pinggiran danau buat para pengunjung yang ingin berjalan-jalan, maupun untuk mereka yang
ingin berolahraga. Para pengunjung yang duduk di pinggiran danau dibuai dengan pesona air danau yang berwarna warni. Ada satwa alam di lokasi tersebut yang menarik perhatian. Satwa bernama Sayok atau Komo, menurut warga sekitar, merupakan satwa yang bisa dikonsumsi. Sisi lain danau, terdapat juga pepohonan cemara jarum dan bunga sepatu beraneka warna. Para pengunjungpun diingatkan untuk menghindari gundukan lumpur panas, di beberapa titik pinggiran danau. Gundukan belerang tersebut, mengeluarkan gelembung-gelembung air mendidih yang berasal dari panas bumi. Selain terlihat mendidih, gelembung yang dihasilkan dari perut bumi itu, menyemburkan aroma belerang yang tajam menyengat disertai asap tebal. Pengunjung akan terus merasa betah dan seakan tidak akan beranjak dari lokasi danau Linow, karena pesona alam dan kesejukan hawa alamnya yang membuat mata dan pikiran terasa segar kembali, apalagi setelah kita disibukkan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Pesona danau Linow, danau berwarna dengan alam yang indah inilah, yang menjadi pilihan tepat bagi para pengunjung yang ingin manjakan diri untuk menikmati eksotisme ciptaan Tuhan. Semoga pengalaman dari perjalananku menyusur keindahan dan keelokan danau Linow menjadi inspirasi wisata bagi pembaca. (Joula IS Horman)
JUNI 2015 MANADO 39 M
A
G
A
Z
I
N
E
rubrikrubrik
Ayo Berinvestasi dan Gelar Event di Mantos dan Megamas
B
adan Koordinasi Penanaman Modal RI baru saja menggelar kegiatan Regional Investment Forum di Manado. Tentunya, acara yang dihadiri para pengusaha papan atas dalam negeri dan luar negeri, menjadi salah satu daya tarik promo investasi untuk Kota Teluk ini. Manado yang memiliki bibir pantai yang terbentang luas sepanjang 18,7 km, tidak bisa dipungkiri menjadi sasaran empuk untuk memperlebar sayap usaha di bidang property seperti mal, hotel, apartemen, hingga kondominium hotel (kondotel). Harga propertipun di Kota Teluk ini cenderung naik. Hal itu menunjukkan bahwa minat investor untuk membenamkan dananya di daerah ini, makin kuat.
40 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
Selama 10 tahun lebih, dibangun jalan tepi pantai atau Boulevard yang diresmikan pada 1993, dan dikenal dengan namai Jalan Piere Tendean. Inilah yang menjadi kawasan bisnis Manado di bibir pantai. Dari realisasi pembangunan jalan Boulevard, maka dibangunlah proyek raksasa seperti dibukanya pusat-pusat perbelanjaan modern, yaitu Mega Mall Manado, Manado Town Square, Blue Banter City Walk, Bahu Mall, Lion Plaza, Kawanua City Walk, Star Square Manado, dan Mega Trade Center. Kawasan bisnis terkenal yang berjejer di tepi jalan Boulevard terdapat kawasan Megamas, yang dikelola oleh PT Megasurya Nusalestari yang merupakan perusa-
haan properti dan konstruksi terkemuka di Sulawesi. Kawasan Megamas menawarkan berbagai aneka usaha yang dibutuhkan masyarakat Sulut dan sekitarnya. Tidak saja itu, berbagai even lokal maupun nasional digelar di kawasan ini. Atrium Megamall dan area kawasan tepi laut menjadi lokasi strategis bagi para pengembang usaha untuk mempromosikan produk mereka ataupun kegiatan olahraga dan seni budaya. Produk elektronik dan beragam otomotif dipromosikan di Atrium Megamas. Kehadiran Mega Trade Center juga tidak lepas dari berbagai even lainnya. Demikian halnya, hadirnya kawasan Manado Town Squar yang dikenal mwar-
ga Manado dengan istilah Mantos. Malahan Mantos III mulai dibangun oleh pihak pengembang setempat. Di tangan pengusaha handal Hengky Wijaya, Mantos menjadi pilihan tersendiri bagi investor dan warga Manado dan sekitarnya. Atrium Mantos pun tidak lepas dari berbagai kegiatan promosi barang elektronik, otomotif maupun kegiatan expo produk dalam negeri. Kehadiran kawasan Mantos menambah semarak investasi dan sektor pengembangan property yang banyak menarik pendapatan bagi pemerintah daerah di sektor swasta. Maskapai penerbangan Lion Air Group pun malahan mengakuisisi Boulevard Mall yang kini dijadikan hotel dan
ruang konvensi. Hal ini dilakukan maskapai Lion Air Group guna mendukung kepentingan ekspansi maskapai ini yang telah menjadikan Manado sebagai hub Asia Pasifik untuk kebutuhan pasar Kawasan Indonesia Timur. Pertumbuhan bisnis pariwisata juga mulai dikembangkan di kawasan Bahu Mall oleh PT Wika Realty—anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kompleks bangunan terpadu Tamansari Lagoon tersebut ditargetkan segera dirampungkan. Proyek ini berisi pembangunan apartemen, kondotel, dan kawasan komersial yang dibangun di atas lahan seluas 2.500 m2. Manager Realty Tamansari Lagoon Ugik Sugiyanto mengatakan, minat pem-
belian apartemen di Manado cukup tinggi. Hingga pertengahan tahun ini, total penjualan mencapai 65% dari total 183 unit apartemen, dan 40% dari 187 unit kondotel. Para pembelinya merupakan masyarakat asli Manado sebesar 64%, sedangkan sisanya berasal dari Jakarta, Surabaya, Samarinda, Maluku, dan beberapa wilayah lain di Kawasan Timur Indonesia. Dari sejumlah kawasan yang sedang dan siap dibangun di sepanjang teluk Manado, khususnya di jalan Boulevard, Megamas dan Mantos menjadi pilihan saat ini untuk menggelar even-even promosi dari berbagai kelompok usaha baik perseorangan maupun group dalam memperkenalkan jenis usaha dn produk mereka. (Fas)
JUNI 2015 MANADO 41 M
A
G
A
Z
I
N
E
event 2015 1
Tunjukkan Tanggungjawab Politik Demi Kesejahteraan Rakyat Kinerja para legislator di lembaga DPRD dan Perwakilan Daerah sejujurnya, masih perlu diketahui secara luas oleh masyarakat selaku konsƟtuennya. Utusan para wakil rakyat di lembaga legislaƟf ini memegang peran yang sangat penƟng dalam menentukan arah kebijakan pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Kiprah para legislator dan perwakilan daerah inilah coba diperkenalkan secara luas kepada masyarakat melalui kegiatan LegislaƟf Sulut Expo 2015. Kegiatan tahunan yang dihelat pada bulan Juni 2015, melibatkan 15 Kabupaten dan Kota, Provinsi, juga DPR RI dan DPD serta lembaga terkait seperƟ KPU dan Bawaslu.
J
anny Kopalit, Managing Director Legislatif Sulut Expo (LSE) 2015 mengatakan, kegiatan tersebut turut melibatkan Manado Magazine, Radar Manado dan pihak pengembang Manado Town Square (Mantos). ”Kegiatan tahunan ini melibatkan semua legislatif di kabupaten dan kota serta legislatif Provinsi,” ungkap Kopalit. Menurut pria berkacamata minus ini, ada berbagai agenda kegiatan akan digelar pada Legislatif Sulut Expo 2015. ”Ini sangat bermanfaat, membantu pihak DPR ke masyarakat, lembaga politik akan menunjukkan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat dan untuk kesejahteraan
42 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
rakyat,” tandas Kopalit. Waktu pelaksanaan LSE pada tanggal 23 - 25 Juni 2015, mendapat dukungan para legislator di pusat maupun daerah. Sehingga ia berharap semua DPRD se-Sulut, bisa mengambil bagian di ajang tahunan ini. ”Untuk penentuan kepastian keikutsertaan Legislatif Expo Sulut 2015 9 Juni mendatang, kami harap secara keseluruhan dapat ikut serta karena melibatkan warga yang nantinya akan berkunjung di atrium Mantos II dengan dirangkaikan beberapa lomba yaitu stand terbaik, juru kampanye (jurkam) tingkat mahasiswa, SMK/SMK, seni dan budaya khusus ibu-ibu legislatif,” terang Kopalit. Informasi yang dirangkum, Ketua DPR RI Setya Novanto memberikan dukungan moril bagi pelaksanaan LES 2015 di Manado. “Ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dari masyrakat luas terkait tugas dan tanggungjawab para wakil rakyat di
lembaga legislatif,” ujar Setya Novanto. Wakil Ketua MPR RI asal Sulawesi Utara EE Mangindaan memberi apresiasi terhadap rencana penyelenggaraan LSE 2015 yang dilaksanakan di Manado, ibukota Provinsi Sulut. EE Mangindaan, putra Sulut yang pernah menjabat Menteri Perhubungan di era Presiden SBY memberi dorongan kepada panitia untuk menyukseskan even LSE 2015. “Ini adalah kegiatan yang bagus yang patut mendapat support dari para wakil rakyat di Sulut,” ujar Mangindaan. Demikian halnya legislator Sulut lainnya yang berkiprah di Senayan seperti Olly Dondokambey. Menurut Olly, kegiatan LSE 2015 turut memberi informasi bagi masyarakat Sulut, terkait peran para wakil rakyat di lembaga DPR. “Apa yang kita buat dan lakukan untuk rakyat, itu patut disampaikan dengan benar, sehingga masyarakat mengetahui, peran yang dilakukan para wakil rakyat di DPR,
Setya Novanto
Irman Gusman
EE Mangindaan
Olly Dondokambey
Fabian Sarundajang
Benny-Rhamdani
Maya Rumantir
Vanda Sarundajang
Steven Kandouw
Noortje van Bone
Mike Wenur
Jenny Tumbuan
James Rawung
Laurensius Supit
Tavif Watuseke
Sahrul Mamonto
DPRD bahkan di DPD,” ujar Bendahara Umum DPP PDI-P ini. Vanda Sarundajang, wakil rakyat Sulut di Senayan juga memberikan apresiasi yang positif bagi penyelenggaraan LSE 2015 di Manado. Putri Gubernur SH Sarundajang ini terus memberikan dukungan bagi setiap kegiatan di daerah yang bermanfaat bagi banyak orang. Vanda pun mendorong sesama wakil rakyat untuk memainkan peran penting di jalan politik tersebut demi kesejahteraan rakyat. Dukungan yang sama juga disampaikan wakil rakyat asal Sulut di Senayan seperti Wenny Warouw, Yasti Soepredjo, dan Didi Moha. Bagi ketiga legislator asal Sulut ini, kegiatan LSE menjadi ajang menambah pengetahuan dan penyebaran informasi secara luas bagi tugas dan tanggungjawab para wakil rakyat. Ketua DPD RI Irman Gusman saat
ditemui Manado Magazine dalam kunjungan kerja di Sulut belum lama ini, pun memberikan dukungan bagi pelaksanaan Legislatif Sulut Expo (LSE) 2015. “Wah, kegiatan ini bagus, loh. Karena masyarakat bisa mengetahui apa saja yang dilakukan dan akan dilakukan para wakil rakyat bagi mereka. Setidaknya, berbagai kebijakan dan keputusan politik bisa diketahui masyarakat kita, dong,” tandas Gusman. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat, karena dirinya tidak dapat mengahdiri langsung undangan panitia LSE 2015, karena pada saat bersamaan, Gusman akan melawat ke negara Belarusia. Maya Rumantir dan Benny Ramdhani, anggota DPD RI asal Sulut ikut memberi dukungan dan pujian terhadap rencana pelaksanaan even tersebut di Mantos, Manado. Keduanyapun merespon bakal hadir dalam pelaksanaan LSE 2015.
“Ini hal yang bagus, maka sepantasnya, kita beri dukungan,” ucap keduanya kepada Manado Magazine. Sementara Ketua DPRD Sulut Steven Kandouw saat ditemui panitia LSE 2015 di ruang kerja gedung Cengkih Sario, sangat merespon dan memberikan dukungan moril dan sumbangan dana guna suksesnya perhelatan tahunan yang bermanfaat bagi kemajuan peran DPRD Sulut. “Secara terbuka, saya sangat merespon rencana kegiatan ini. Ini sangat membantu bagi kami dan teman-teman anggota DPRD Sulut, untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya terkait peran dan kinerja kami di lembaga ini,” ujar Kandouw. Pelaksanaan even LSE 2015 menurut Ketua DPRD Sulut Steven Kandouw, patut diapresiasi dan didukung para legislator di tingkat Kabupaten dan kota di Sulut. “Karena ini, menjadi kesempatan
JUNI 2015 MANADO 43 M
A
G
A
Z
I
N
E
event
Ahmad Sabir
Marsel Aliu
Karel Bangko
Benhur Takasihaeng
Engelbertus Tatibi
Leo sondakh
Abdul Kadir Mangkat
Bartolomeus Mononutu
Djipton Tamudia
Berty Kapojos
bagi para legislator untuk dikenal luas, khususnya bagaimana mereka bisa meningkatkan kesejahteraan dan membela hak rakyat melalui keputusan politik di lembaga ini,” tandas Kandouw. Sekretaris DPRD Sulut Bartolomeus Mononutu secara administrasi juga memberikan dukungan. Sehingga pihak Sekretariat DPRD Sulut akan ikut tampil di ajang LSE 2015 ini. “Pokoknya, kami dari Sekretariat DPRD Sulut, siap ikut dan tampil di Legislatif Sulut Expo 2015,” ujar Mononutu. Ketua DPRD Kota Manado Noortje van Bone saat menerima undangan panitia, juga memberi dukungan dan apresiasi serta rencana keikutsertaan DPRD Kota Manado di LSE 2015. “Kalau ini bagus dan bermanfaat, patutlah kami ikut,” ujar van Bone tersenyum. Pihak Sekretariat DPRD Manado juga akan mempersiapkan diri untuk menampilkan berbagai peran dan tugas para wakil rakyat Kota Manado, kata Sekretaris DPRD Kota Manao Leo Sondakh. Sementara Ketua DPRD Kota Bitung Laurensius Supit menyatakan kesiapan lembaganya untuk turut serta mengam-
44 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
bil bagian di ajang ini. Baginya, dengan keikutsertaan DPRD Kota Bitung, justru menunjukkan bahwa kinerja para wakil rakyat Bitung, terus eksis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Bitung. Hal itu ditegaskan juga oleh Sekretaris DPRD Kota Bitung Yoke Senduk, terkait pelaksanaan LSE 2015. Ketua DPRD Kota Tomohon Meke Wenur menyatakan dukungan. Baginya, peran serta legislator Kota Tomohon patut disebarluaskan, agar masyarkat mengetahui tugas-tugas mereka di lembaga politik. Dukungan luas pelaksanaan Legislatif Sulut Expo 2015 diperoleh dari Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Utara Berty Kapojos, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa James Rawung, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Selatan Jenny Tumbuan, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Selatan Tavif Watuseke, Ketua DPRD Kabupaten Bolmong Utara Karel Bangko, Ketua DPRD Kabupaten Bolmong Abdul Kadir Mangkat, Ketua DPRD Bolmong Selatan Marsel Aliu, Ketua DPRD Kabupaten Bolmong Timur Sam Sahrul Mamonto dan Ketua DPRD Kota Kotamo-
bagu Ahmad Sabir. Tidak saja itu, dukungan juga diperoleh dari para pimpinan lembaga legislative asal daerah kepulauan nusa utara seperti Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe Benhur Takasihaeng, Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud Engelbertus Tatibi dan Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) Djibton Tamudia. Suksesnya pelaksanaan even LSE 2015 memang memiliki manfaat positif baik bagi para legislator itu sendiri maupun bagi masyarakat selaku konstituennya. Tentunya semua pihak berharap, tanggungjawab politik para wakil rakyat ini makin mendorong terealisasinya program pembangunan pemerintah bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di Sulawesi Utara. Secara garis besar tugas-tugas dan fungsi kelembagaan di dalam tubuh DPRD seperti Badan Anggaran, Tugas Komisi, Tugas Badan Musyawarah, Tugas Pimpinan DPRD, Tugas Badan Legislasi, dapat diketahui masyarakat. (Fas)
rubrikrubrik
Window Fashion
d a o n a M a t o K i d r i d a H i Kam
linds • Roller B Shades • Roman Bars • Roman w Blinds • Rainbo Blinds • Pleated Blinds • Wooden Blinds • Slimline linds • Micro B Blinds • Shadow linds • Panel B l Blinds • Ver tica Blinds • Verase l Sheer • Ver tica Blinds • Vitrom en ect Scre s n I t a ip •L linds • Lipat B n ombinatio • Lipat C oors • Lipat D reen Insect Sc • Rubber reen nsect Sc I ic t e n g • Ma ic Blinds • Magnet Screen • Shower r lding Doo • PVC Fo oor • Exona D
RAINBOW BLINDS
WOODEN BLINDS
PVC FOLDING DOOR
ROLLER BLINDS
SLIMLINE BLINDS
VERTICAL BLINDS
Interior Jl. Garuda No. 50 A, Manado - Indonesia Telp : (0431) 8052777 Fax : (0431) 840227 HP : 0821 8705 6777 JUNI 2015 MANADO 45 Email : onnamanado@yahoo.com M
A
G
A
Z
I
N
E
automotive
Mobil Datsun
Ramaikan
Pasar Otomotif di Manado Harga Terjangkau, Nyaman dan Luas, Datsun Diminati Konsumen
D
atsun merupakan merek mobil produksi Jepang yang sempat merebut pasar konsumen otomotif di era tahun 1970-an. Sejak diluncurkan kembali pada bulan Mei 2014, Mobil Datsun, berhasil mencatat penjualan fantastis. Lewat produk Go Plus Panca dan Go Panca, mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) ini mencatat penjualan pasarnya hampir 30 ribu unit sepanjang tahun 2014 hingga saat ini. Untuk Kota Manado, pasar mobil Datsun, menjadi penjualan terbanyak di antara kota kota lain yang ada di seluruh Indonesia. “Kami menjual rata-rata 70 unit per bulan, dari target yang diberikan sebanyak 60 unit,â€? tandas Waryono selaku Operational Manager Nissan Martadinata PT Wahana Wirawan Manado kepada Manado Magazine di ruang kerjanya. Waryono menandaskan, konsumen di Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado • Waryono sangat antusias memiliki mobil Datsun. Hal itu disebabkan produk tersebut bisa diterima pasar dengan harga yang bisa terjangkau. Selain itu, mobil Datsun sangat nyaman sehingga mobil ini tak kalah bersaing dengan mobil-mobil lainnya. Pun mobil ini sangat panjang dan tempat duduknya juga luas. Ia optimis penjualan pada 2015, bakal menyamai, bahkan bisa melampaui perolehan dari penjualan pada tahun lalu. Ketersedian stock yang cukup di gudang, membuat para calon konsumen, tidak lagi menunggu lama atau indent untuk mendapatkan mobil ini. Bilamana para calon konsumen ingin melakukan transaksi atau sekedar ingin melihat langsung mobil Datsun, maka mereka tinggal mengunjungi dealer Datsun yang terletak di jalan Martadinata Manado. “Kami memiliki dua varian mobil Datsun yaitu Datsun Go Plus Panca dan Go Panca dengan beragam warna mobil diantaranya mobil Datsun berwarna Silver, Black, Putih, Orange serta Hijau. (Roma)
46 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
rubrikrubrik
JUNI 2015 MANADO 47 M
A
G
A
Z
I
N
E
hotelservices
Keramahan Tim Front Office Hotel Gran Puri Manado SEBAGAI hotel bisnis dan keluarga terkemuka di Kota Manado, Hotel Gran Puri terlihat sebagai hotel yang terus mendapatkan kepercayaan pelanggannya. Terbukti, banyak pelanggan yang mengaku setiap berkunjung ke Manado, sudah pasti akan menjadikan Gran Puri sebagai rumah mereka. Alasannya, layanan staf hotel hingga aneka fasilitas hotel bintang 4 dengan sajian bintang 5 di Gran Puri Manado, selalu punya kesan istimewa tersendiri. Dan alasan para pelanggan itu memang dijumpai langsung Manado
Magazine ketika bertandang ke hotel yang dipimpin Januar Sitorus sebagai General Manager itu. Sambutan hangat dan ramah Tim Front Office sungguh luarbiasa. ‘’Selamat datang di Hotel Gran Puri Manado,’’ kata Joke, salah satu staf perempuan cantik menyambut. Tak hanya keramahan saja, tapi juga waktu check in hanya membutuhkan proses 10 menit saja di front office untuk kemudian para tamu bisa langsung menuju kamarnya masing-masing.(veronica)
IKLAN TRINITY
48 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
rubrikrubrik
JUNI 2015 MANADO 49 M
A
G
A
Z
I
N
E
achievement
CEO BNI Kanwil Manado Raih Gelar
‘Marketeer of The Year Manado 2015’
I
ndonesia Marketeers Festival kembali digelar dengan mengusung tema “Making Indonesia WOW! City, Creativity and Commerce”. Kegiatan Indonesia Marketeers Festival 2015 yang didukung oleh Astra (Astra IMF 2015) ini dilaksanakan selama 2 hari di kotakota terpilih antara lain di kota Manado, dengan sesi-sesi menarik antara lain Penganugerahan Marketeer of The Year (City) 2015, 500 UKM WOW, Honda WOW Case Competition, WOW Leadership Seminar, Konvoy Wisata Bahari, dan WOW Marketing Local Champion Panel, dan Seminar Making Indonesia WOW! oleh pembicara Hermawan Kartajaya, Founder dan CEO MarkPlus, Inc. Setelah sukses memecahkan rekor MURI pembukaan new account terbanyak secara online beberapa waktu yang lalu, melalui peran CEO Hermita, Bank BNI Wilayah Manado kembali mencetak prestasi yaitu dengan diraihnya Penganugerahan Marketeer of The Year Manado 2015. Penganugerahan Marketeer
50 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
of The Year Manado 2015 merupakan penganugerahan yang diberikan kepada individu yang dinilai sukses memimpin perusahaan dan juga berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat banyak. Menurut Hermawan, para Marketeer harus terus berinovasi, kreatif dan produktif untuk menciptakan perubahan yang lebih baik di berbagai sektor industri. Dan hal ini telah dibuktikan Bank BNI Wilayah Manado, satu-satunya perwakilan perbankan yang meraih gelar Marketeer Of The Year Manado 2015 untuk sektor Commercial Banking. Disamping itu, penghargaan 5 besar yang lolos untuk kategori 500 UKM WOW juga diraih oleh salah satu debitur binaan Bank BNI Wilayah Manado atas penggarapan UKM dibawah 6 tahun yang dinilai produktif, kreatif dan inovatif, untuk selanjutnya akan mengikuti pameran usaha di gedung SMESCO pada bulan Agustus 2015 bersama 500 pengusaha UKM lainnya di seluruh Indonesia. (*)
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1436 H Marhaban Ya Ramadhan
MANADO M
A
G
A
Z
I
N
E
culinary Restoran Kawan Baru memang terus manjakan para konsumen penikmat makanan special. Restoran ini terbilang terus beraekspansi di sejumlah ƟƟk strategis di kawasan mall dan ruko. Sebagai restoran yang digemari warga Manado dan sekitarnya, termasuk para pengunjung dari luar Sulut, Kawan Baru tetap menjaga menu-menu lezat yang diinginkan konsumen, seperƟ restoran Kawan Baru ini yang berada di wilayah Mapanget, tepatnya di Lippo Plaza Manado.
K
Ayo Buruan Ada Menu Lezat Kawan Baru di Lippo Plaza 52 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
awan Baru memang mengandalkan aneka sajian roti dan kue, seperti roti keju, lumpia, dan susen, yang sudah dikenal sangat lezat. Selain itu, ada beragam minuman seperti,es campur, es alpukat,es kacang durian, dan juice alpukat berwarna kecoklatan, serta aneka racikan kopi. Selain itu, Kawan Baru juga menyediakan sejumlah menu makanan, seperti nasi cap cae, nasi goreng ala Kawan Baru, sapo tau ayam, dan lain-lain. Fandy Selaku manager Kawan Baru kepada Manado Magazine mengatakan, pihak sangat memperhatikan sajian menu lezat racikan dan olahan restoran ini. Untuk menunjang rasa nyaman pengunjung dan konsumen, pihaknya selalu mengutamakan kebersihan dapur setiap outlet yang ada. “Ini komitmen kami, agar supaya setiap sajian menu makanan dan minuman, higienisnya bisa terjaga.Selain itu restoran Kawan Baru juga memberikan pelayanan terbaik dan cepat, supaya bagi para konsumen yang hendak memesan makanan di tempat ini, tidaklah lama menunggu. Tinggal tunggu 10 menit, pesanan anda akan siap tersaji di meja,” kata Fandy, seraya menambahkan, restoran Kawan Baru memiliki koki berpengalaman dan para pelayan yang terlatih. Tempat makan dan bersantai di Kawan Baru pun oke punya. Arsitektur ruangannya ditata senyaman mungkin, dengan menggunakan ruang ber-AC. Selain itu, di salah satu sudut tersediaTV layar lebar dan fasilitas internet gratis. ‘’Jadi, tamu sangat dimanjakan di tempat ini,’’ ujar Fandy yang kini menangani lima outlet restoran Kawan Baru yang tersebar di Kota Manado. Restoran Kawan Baru di Lippo Plaza ini beroperasi antara pukul 11.00 Wita hingga 23.00 Wita. (Roma)
rubrikrubrik
JUNI 2015 MANADO 53 M
A
G
A
Z
I
N
E
rubrikrubrik
54 MANADO JUNI 2015 M
A
G
A
Z
I
N
E
Jose & Olke
Duet Layanan Hebat Hotel Aryaduta Manado
K
ehadiran Hotel Aryaduta sebagai hotel bintang 5 di Pusat Kota Manado menjadi daya tersendiri. Sebab hotel yang dimanej Lippo Group ini memiliki berbagai fasilitas nyaman dan mewah. Okupansi hotel yang memiliki 200 kamar ini pun relaƟf penuh karena banyaknya tamu yang datang menginap maupun penyelenggaraan ruƟn aneka even nasional, internasional maupun lokal. Dua nama dalam manajemen Aryaduta Manado kerap disebut sebagai salah satu kunci sukses hotel ini survive dan terus berkembang sebagai salah satu ikon bisnis pariwisata di Sulut. Siapa mereka? Yah. Nama Jose Wawondatu yang sehari-hari bertugas sebagai General Manajer (GM) dan Olke Sumajow sebagai Direktur of Sales (DoS) merupakan kedua nama sebagai motor sukses perkembangan Aryaduta dalam 3 tahun terakhir ini. ‘’Ini semua karena kepercayaan masyarakat, pebisnis dan pemerintah kepada kami. Begitu juga suport penuh Ɵm manajemen yang luarbiasa bahkan lebih luarbiasa lagi adalah restu Tuhan bagi saya dan segenap Ɵm di sini,’’ kata Jose, GM hotel berlatar belakang pendidikan ekonomi dari sebuah perguruan Ɵnggi ternama di Amerika Serikat (AS) ini. ‘’Iya, kami bertekat Aryaduta akan selalu menjadi bagian dari kemajuan masyarakat Sulut tercinta,’’ kata Olke. (*)
More than 1,000 square meters, our ballroom and meeting rooms offer the perfect surroundings for meetings, banquets, cocktail parties, weddings or special events from 80 to 500 persons. Each handled by our professional banqueting coordinators.
A wide range of luxurious wedding packages have been designed to ensure that every preference is met. Our professional wedding planners are delighted to assist you in planning your magical event.
H O T E L A R YA D U TA M A N A D O Jl. Piere Tendean Boulevard, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia +62 431 855555 (hunting) @aryadutamanado