1 minute read

4. PERISTIWA MULIA

Next Article
3. PERISTIWA SEDIH

3. PERISTIWA SEDIH

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari bulan dan bintangbintang, di cakrawala Kaupasang mereka, gemerlapan, megah dan indah.

Laudato si, mi signore, per frate vento, et per aere et nubilo et sereno et omne tempo, per lo quale al e tue creature dai sustentamento.

Advertisement

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Angin, dan karena udara dan kabut, langit yang cerah dan segala cuaca, dengannya Engkau menopang hidup makhluk ciptaan-Mu.

Laudato si, mi signore, per sor aqua, la quale è multo utile et humile et pretiosa et casta.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Air; dia besar faedahnya, selalu merendah, berharga dan murni.

Laudato si, mi signore, per frate focu, per lo quale enn’ allumini la nocte: ed ello è bello et iocundo et robustoso et forte.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Api, dengannya Engkau menerangi malam; dia indah dan cerah ceria, kuat dan perkasa.

Laudato si, mi signore, per sora nostra matre terra, la quale ne sustenta et governa, et produce diversi fructi con coloriti flori et herba.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari kami Ibu Pertiwi; dia menyuap dan mengasuh kami, dia menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta bunga warna-warni dan rumput-rumputan.

Laudato si, mi signore, per quelli ke perdonano per lo tuo amore, et sostengo infirmitate et tribulatione.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena mereka yang mengampuni demi kasih-Mu, dan yang menanggung sakit dan duka-derita.

Beati quelli ke ‘l sosterrano in pace, ka da te, altissimo, sirano incoronati.

Berbahagialah mereka, yang menanggungnya dengan tenteram, karena oleh-Mu, Yang Mahaluhur, mereka akan dimahkotai.

Laudato si, mi signore, per sora nostra morte corporale, da la quale nullu homo vivente po’ skappare.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Maut badani, daripadanya tidak akan terluput insan hidup satu pun.

Guai a quelli, ke morrano ne le peccata mortali; beati quelli ke travarà ne le tue sanctissime voluntati, ka la morte secunda nol farrà male.

Celakalah mereka yang mati dengan dosa berat; berbahagialah mereka yang didapatinya setia pada kehendak-Mu yang tersuci karena mereka takkan ditimpa maut kedua.

Laudate e benedicete mi signore, et rengratiate et serviateli cun grande humilitate.

Pujalah dan pujilah Tuhanku, bersyukurlah dan mengabdilah kepada-Nya dengan merendahkan diri serendah-rendahnya.

Canticum fratris solis vel Laudes creaturarum, Ed. Caietanus Esser, OFM, Opuscula Sancti Francisci Assisiensis, Roma 1978. Puji-pujian segala makhluk, terjemahan Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, Karya-karya Fransiskus dari Asisi, Kanisius 1988.

This article is from: