Malam Keakraban di Villa Puncak, Bogor
1
Sosok Nenek Misterius di Pusat Perbelanjaan Modern Kota Bandung
31
CHIARA
43
1
Farhan
20 Oktober 2017
Malam Keakraban di Villa Puncak, Bogor Cerita ini terjadi pada diri gw sendiri dan anak anak kelas gw dulu saat masih kuliah di salah satu politeknik di daerah Bogor Jawa Barat. Saat itu selama 2 hari gw dan yg lain ikut acara Malam Keakraban atau Makrab kelas di salah satu villa di daerah Puncak.. Sebuah villa yang tidak terlalu besar secara bangunan villanya, namun memiliki halaman dan taman yg sangat luas mengelilingi bangunan utamanya.
Struktur tanah di villa ini agak naik turun, untuk posisi villa sendiri berada agak tinggi dari tanah landai yang jadi lapangan. Ada tangga untuk sampai ke bangunan villa itu. Lapangan ini ditumbuhi rumput2 hijau yang sudah rapih. Dari bagian depan pintu menyambung ke belakang. Di bagian belakang terdapat semacam 4 “wisma” Atau villa villa kecil kosong. Mungkin villa ini sebenarnya diperuntukkan untuk acara besar, dimana villa tengah yang kami tempati sebagai tempat panitia, kemudian 4 wisma di belakang itu sebagai tempat anggota acara.
Namun karena jumlah kami hanya ber-57 orang, kami hanya ditempatkan di 1 villa utama ditengah. Bangunan villa utama ini sendiri terbagi jadi 2. Bagian bawah dan atas yang sebenarnya menyambung tapi hanya ada satu akses jalan melalui tangga luar. Tidak ada tangga penghubung keduanya dari dalam.
@
mwv_mystic
2
Berikut perkiraan denahnya.
Di Acara itu gw bertindak sebagai ketuplak. Saat survei tempat kebetulan gw ga ikut dan menyerahkannya ke koordinator acara, transport dan logistik saat itu. Jadi saat kita pertama kali kesana, itu juga jadi kali pertama gw ngeliat villa itu. Kesan pertama gw saat sampai di lokasi ini adalah... Suram. Entah kenapa gw ga menemukan kenyamanan bahkan di dalam area dengan pemandangan bagus dan taman luas ini. Bahkan saat memarkirkan motor fokus penglihatan gw langsung tertuju pada jejeran wisma di belakang yang kosong. 3
Gw bersama yang lain pun masuk ke dalam villa, panitia mendapat bagian tidur di kamar tengah yang terhubung ke dapur. Ada 2 kamar disini untuk panitia cowo dan cewe. Sedangkan peserta cowok di kamar depan, dan peserta cewek di kamar atas (bangunan yang gw bilang kayak kepisah tadi).
Gw bersama yang lain pun masuk ke dalam villa, panitia mendapat bagian tidur di kamar tengah yang terhubung ke dapur. Ada 2 kamar disini untuk panitia cowo dan cewe.
Sedangkan peserta cowok di kamar depan, dan peserta cewek di kamar atas (bangunan yang gw bilang kayak kepisah tadi). Bentuk villa ini seperti bangunan tua klasik. Hal ini diperkuat dengan dengan tv jadul dan lampu tengah yg bergaya kuno yg ada di tengah2 ruangan. Selain itu ada kamar mandi, dapur, dan 1 kamar yang terkunci di ruang tengah, samping TV tadi. Diluar, ada taman dengan ayunan, lapangan rumput, jungkat jungkit, dan lapangan basket 3on3 serta kolam renang yang berada disamping sejejeran wisma kosong tadi. Dari teras villa, kita bisa melihat lapangan luas yang mengelilingi villa ini. Dan dari dalam ruang tengah, kita bisa ngeliat ke kolam renang dan lapangan di belakang dekat villa villa kecil. Bisa kebayang gimana bagusnya villa ini kan? Dan kita deal harga ga terlalu mahal. 4
Gw coba menikmati suasana disini. Namun gagal. Beberapa spot memiliki aura yang aneh. Spot yang membuat gw ga nyaman untuk berada atau sekedar melihat ke lokasi itu. diantaranya adalah taman, kolam renang, lantai 2, meja makan ruang tengah, dan wisma kosong di belakang.
Sebenernya kalo kita keluar dari gerbang villa yg ada di sudut lapangan, begitu keluar langsung ketemu pemukiman penduduk. Tapi suasana villa ini cenderung terasa “memisah”. Entah memang krn dipisahkan oleh lapangan tadi sehingga hiruk pikuk orang orang sekitar villa itu ga sampai ke dalam.
Mungkin kalian pikir rasa itu muncul karena suasana sepi atau karena bangunan yg sudah rapuh? Nggak sama sekali. Bangunan ini cukup terawat dan bersih. Bahkan rumputnya pun dipotong dan kolam renangnya bersih. Namun entah darimana datangnya perasaan gelisah itu. Acara pun dimulai dari jam 10 pagi, diisi dengan games, makan makan dan serentetan kegiatan lainnya. Walaupun masih siang, Perasaan gelisah itu tetap ada walaupun ditengah keriuhan acara dan banyaknya temen temen gw yang ikut kegiatan itu. Ini jadi makrab dengan jumlah peserta terbanyak kelas gw.
5
Sampai akhirnya waktu terus berjalan, kita makan2, berenang, main basket, foto foto dan melakukan semua acara bebas di sekitaran villa tersebut sampai malam pun tiba.
Sebelumnya, kami panitia ingin memanfaatkan lokasi taman depan dan belakang(depan villa kecil) sebagai lokasi acara kejutan jurit malam nantinya. Rencana ini sudah dijadwalkan sebelum keberangkatan dan gw setuju, dalam posisi gatau kondisi villanya begini. Acara malam kami dimulai dari pemutaran video dokumenter aib-aib kami di kampus. Lampu sengaja dimatikan agar proyektor nya lebih terang. ditengah gelak tawa teman teman, ada perasaan ga enak lagi yg gw rasain.
Kalian pernah ngerasa ga, ketika ada seseorang yg merhatiin kalian walaupun dari belakang, kalian bisa ngerasa hal itu? Begitu juga gw. Gw ngerasa diliatin atau lebih tepatnya kami merasa diawasi oleh sesuatu yang ada di 2 sudut pintu dan s ebelah meja makan. Gw ga tau itu apa, namun karena rasa penasaran, gw ambil hape dan foto random. Tujuan awalnya hanya iseng, sekedar tanya ke member grup siapa tau ada yang respon.
6
Gw punya grup horror yg beberapa membernya punya kekurangan bisa ngeliat begituan. Kita sering sharing satu sama lain ttg pengetahuan dan pengalaman horror. Ga jarang juga ada yg kirim foto kemudian nanya “ini bener mereka ga sih” Dll. Rencananya gw mau iseng tanya ke mereka. Setelah foto2 aib selesai, acara berlanjut ke halaman belakang, tepat di hadapan villa2 kosong tadi. Dan auranya lain bangeeeettt! Acara kali ini adalah api unggun, sehingga lampu lampu taman di sekitar lapangan ini sengaja dimatikan agar sumber cahaya hanya dari api saja. Selama proses ngidupin api, dari arah belakang gw ngerasa lagi ada yang ngeliat ke arah gw dari belakang.. ketika gw liat, kali ini mata gw seakan2 menggambarkan suatu sosok.. yap.. di jendela villa kecil ke-2, dalam gelapnya villa itu ada sosok perempuan.. Sosok ini hanya berbentuk bayangan awalnya. Sempet mikir ini hanya sekedar efek karena terlalu gelap, tapi apa yang bikin gw yakin ini bukan bayangan karena gelap? Dia bergerak...
7
Sekali dua kali gw terus terusan nengok ke belakang. Dan sosok cewek itu masih mengintip dari jendela rumah. Akkhh imajinasi ga bener nih pikir gw. Akhirnya gw keluarin hape dan foto jendela tempat sosok ini muncul, wujud yg gw liat saat itu, dia semacam pake mukena.
8
Sekali jepret, gw balik badan lagi. Tapi baru aja mau balik fokus ke api unggun, mata gw kembali liat pergerakan.. kali ini dari celah antara villa 1 ke villa 2. Sebuah pergerakan aneh seperti sesuatu merayap di dinding tapi besar..
Mata gw mulai mencoba fokus di tengah gelapnya keadaan waktu itu, dan yang gw dapatkan adalah sosok manusia bertangan panjang dan merayap seperti laba-laba.. kembali gw coba foto.. Selain itu juga ada sesuatu yang berdiri menghalangi pintu villa.
9
Untuk yang celah antara villa itu gabisa gw foto karena full gelap. Hape gw ga bisa nangkep gambar apapun selain noise. Sedangkan foto jendela dan pintu sebelumnya masih tertolong warna putih dari dinding villa itu. Selama acara berlangsung, jujur gw ga bisa tenang.. dikiri kanan, belakang dan berbagai tempat gw merasa ada sesuatu. Tapi gw ga tau itu apa. Hanya saja gw yakin gw liat pergerakan atau bayangan dari arah sana.. seakan2 ada sesuatu yang mengepung kami sambil memantau dari jauh.. Sementara dari jendela wisma 2, perempuan itu terus mengawasi kami..
10
Di kelas, gw punya temen yg memiliki kekurangan melihat mereka dikarenakan “turunan” penjaga dari kakeknya, panggil saja dia Firda. Awalnya, karena gelisah dan merasa ga enak, gw coba jelaskan ke panitia. “kayaknya kita mesti batalin acara jurit malam deh. Sumpah kita diawasi dari arah sana. Villa 2. Ada cewek di jendela merhatiin kita dari tadi.. tapi gw ga tau itu bener atau enggak...” Biar ga bingung, gambar denah gw tadi salah ya. Sebelah villa utama gw bikin namanya “villa 2” Harusnya “villa perempuan” Biar gampang. Villa 1 dan 2 yg gw sebut disini itu adalah villa-villa kecil di belakang ya. Panitia pun mulai ikutan keliatan gelisah dan satu2nya orang yg bisa ditanya untuk konfirmasi adalah Firda. Tujuannya cuma ngecek, apakah yg gw liat itu imajinasi gw aja, atau ada org lain yang juga liat? Akhirnya Firda pun datang, dia sering manggil gw pake panggilan “kakak mwv”, iya aneh emang.
Fir : ada apa kaka mwv? Gw : Fir, masih bisa liat gituan? Fir: *ngangguk* Gw : liat yang ada disekitar sini? Fir : *kepalanya mulai keangkat dan ekspresinya langsung beda* iya kaka.. Ada.. Gw : di villa 2? Fir: iya! 11
Gw : jendela?? Fir : iya kaka disana dia Fir : iya kaka disana dia ngintip Gw : cewek?? Fir : iya iya ih gamau bahas diaa. Iya dia disana!! Udah jangan diomongiiin
Lalu Firda pun bergegas pergi. Tapi gw masih belum percaya. Kok bisa sama?? Lalu gw kejar Firda dan tanya lagi, kali ini yang berada di celah antara wisma 1 dan 2. Dan kalian tau dia bilang apa?.
Fir: Iya, disana ada juga. Aneh.. tangannya panjang tea kayak apa teh, engg” Gw: Laba laba yang ngerayap? Fir: Nah iyaaa, aneh gitu di dinding Boom. Otak gw ga bisa nerima ini!. Udah 2 sosok dan persis. Lalu gw tanya Firda lagi, “kalau yang lu liat, mana diantara mereka yang bahaya?” “Yang di jendela.. dari tadi dia mengawasi kita. Kayak mau keluar dari wisma, cuma nunggu waktu aja. Serem ih”, kata Firda
12
Oke. Jurit malam harus batal! Kata gw. Gw ga mau ada kejadian macam macam tengah malam nanti. Terlebih,rute jurit malam rencananya adalah melalui bagian belakang villa villa kecil ini. Gw pun mulai berdiskusi dengan panitia yg lain di dalam ruang tengah. Selama diskusi itu mata gw ga berhenti menangkap sosok aneh. Mulai dari sosok bungkuk di pagar, cewek di sudut kolam renang, sampai perempuan di atas atap. Dan tiba tiba aja, ada laporan Firda muntah muntah. Beberapa panitia turun tangan membantu Firda, namun gak lama, tiba-tiba dia pingsan.
Firda pun dibawa ke kamar panitia cewek. Gue ikut serta masuk Dan Tenggggg.. begitu gw masuk, gw ngerasain ada 1 sosok lagi disini... Entah itu apa, posisinya di dinding. Namun bentuknya “asimetris” Gak lama, Firda tiba tiba kejang dan seluruh badannya mengeras, tangannya mengepal kamu dan gabisa dibuka. Sontak kami langsung memegangi dadanya dan mulai mencoba meruqyah teman kami ini... Selama Firda drop, bayang-bayang seseorang muncul lagi selain makhluk asimetris yang gw deskripsikan di awal.. tapi entah kenapa dia ga begitu terlihat tapi dia ada disisi ranjang yang Firda tidurin.
13
Gw pun mencoba menanyakan hal ini kepada pacar dari Firda yang juga anggota kelas gw, mengenai apa yang terjadi dengan Firda. Dan ternyata hal ini adalah hal biasa baginya. Kadang ia bisa pingsan berjam jam, lalu mengoceh memberi nasehat.. Disana gw terlibat dialog mengenai bagaimana Firda bisa sampai sejauh ini, dengan kondisi seperti ini hingga akhirnya, gw menemukan titik terang yg sangat pas dengan apa yg gw pelajari selama ini. Tapi gw rasa ini ga perlu dijelaskan karena menyangkut pribadi Firda. Gw pun mencoba menanyakan hal ini kepada pacar dari Firda yang juga anggsdfasota kelas gw, mengenai apa yang terjadi dengan Firda. Dan ternyata hal ini adalah hal biasa baginya. Kadsdfang ia bisa pingsan berjam jam, lalu mengoceh membferi nasehasdafasdffsat.. Disana gw tesadfrlibat dialog mengenai bagaimana Firda bisa sampaffsadi sejauh ini, dengan kondisi seperti ini hingga akhirnya, gw menemukan titik terang yg sangat pas dengan apa yg gw pelajari selama ini. Tapi gw rasa ini ga perlu dijelaskan karena menyangkut pribadi Firda.
Firda kemudian ditangani oleh beberapa temen cewek dari rohis untuk dibacakan ayat-ayat Qur’an. Perlahan kejangnya berkurang dan Firda tidur walaupun lebih mirip pingsan karena sangat sulit dibangunkan. Ia hanya menjawab tapi matanya tidak terbuka dan badannya masih berat.
14
Gw kembali ke ruang tengah berkumpul dengan yang lainnya. Diantaranya adalah panitia yg sebelumnya udah gw peringatkan tentang rasa gelisah gw ini. Panitia acara dan logistik, serta beberapa anggota kelas lain. Setelah menemukan banyak kecocokan dengan yang gw liat terhadap apa yg Firda liat, gw memutuskan menulis semua yang gw liat disana dalam note hape gw sambil sesekali memfoto.
Semakin kesini, sosok yang mengawasi kami terasa terus bertambah. Semua serba sekilas. Bayangan itu muncul di sekitar tempat gw duduk. Hawanya juga aneh.. Gw merasa ga aman bahkan disaat kondisi sekitar sedang ramai.. Percaya atau tidak, bahkan ada bayangan bayangan yg berseliweran muncul di tengah kerumunan peserta makrab yg lagi tidur-tiduran atau ngobrol. Bahkan ada juga sesuatu yg berdiri tanpa gerakan di depan pintu yang tertutup tadi, lalu tiba-tiba menghilang..
15
Acara malam akhirnya menjadi acara bebas. Sebagian ada yg main uno, ada yg main stacko, ada yg tidur, dan ada juga yg sekedar mengobrol, termasuk gw. Menangani orang kesurupan sekaligus insiden “spontan” bisa melihat sosok mereka menjadikan separuh pikiran gw terasa kosong.
Bertahun tahun gw mempelajari tentang indigo dari sisi agama, mengetahui apa penyebab dan penjelasannya membuat gw tidak menyangka akan mendapatkannya juga.. apa ini perlu dibanggakan? Tidak.. Tandanya gw ada celah sehingga bisa dikaburkan pandangannya oleh mereka. Keseharian gw emang sering bercerita, baik berupa tulisan, maupun lewat lisan di dunia nyata. Dan gw saat itu sudah pegang page Horror mwv di IG. Malam itu beberapa teman kelas mengerubungi gw, sekedar share pengalaman mereka seputar horror, atau menanyakan kondisi saat ini Saat itu gw hanya bisa mendengarkan walaupun fokus gw pecah.. karena dari sudut arah kolam renang, ada wanita berbaju merah mematung. Dan bisa gw pastikan Itu bukan teman gw... Dan siapa yang mau berdiam diri berdiri di tepian kolam di tengah malam?? Sosok ini tergolong lama muncul sampai akhirnya bayangannya hilang.. Hari kian larut, satu persatu dari kami mulai tertidur. Menyisakan beberapa peserta cowok yang bermain uno. Namun pasca dropnya Firda, banyak peserta makrab cewek memilih untuk tidak tidur di lantai atas, alasannya adalah suasana yang lebih menyeramkan dan kamar yang remang-remang.. yah, gw juga ga bisa bantah itu karena sejak dari awal dateng, villa utama ini pun membawa kesan suram, salah satunya bagian atap bangunan lantai 2.. 16
Gw mulai tidur sekitar jam 00.30 malam dikarenakan sudah sangat lelah aktivitas seharian, padahal biasanya gw adalah tipe org yg baru ngantuk jelang subuh. Gw tidur dalam keadaan duduk soalnya lantai sudah penuh sama gelimangan manusia yang takut tidur di kamar yang udah disediain.
17
Pegal parah dan ga ada nyamannya sama sekali. Sekitar 3- 4 kali gw terbangun sekedar berganti posisi atau meregangkan badan. Untunglah, hingga adzan subuh berkumandang, tidak ada kejadian janggal yang gw alami.
Pada paginya, kami masuk acara hari terakhir, difokuskan ke acara garden party, mengumpulkan peserta makrab di lapangan dekat ayunan dan ring basket. Firda sudah sehat kembali seperti semula dan bergabung dengan kami. Kemarin kami sempat mengadakan acara games disini, dan gw ga merasakan apa-apa. Namun kali ini hawanya seakan-akan hawa “nostalgia”. Entahlah bagaimana gw menjelaskan ini. Ketika hadir disana, gw merasakan suasana rumah dengan anggota keluarga tengah bermain-main. Aneh? Tapi itu yang gw rasa. Di lokasi ini tadi malam gw melihat sosok pria tinggi berdiri diam di samping pohon, namun siang ini tidak.
18
Keseluruhan rentetan acara pun usai, gw masih mengantongi tanda tanya besar terhadap apa yang gw lihat dan gw catat dalam notes handphone gw. Gw sangat penasaran setibanya di kostan nanti setelah istirahat, gw akan menanyakan ini pada Firda.. Gw sengaja hanya akan menyebutkan tempat, dan gw minta Firda menjelaskan apa saja yang ada disana.. kemudian mencocokannya dengan apa yang gw liat.. Apakah masih kebetulan, atau semuanya sama.
19
Gw lantas chat Firda.. tanpa sebelumnya menunjukkan note yang udah gw buat, gw pun mulai nanya ke Firda. mungkin kalian akan merasa aneh dengan percakapan kami, tapi memang begitu ciri khas Firda saat chattingan.. Setelah gw tanya, Firda pun menjelaskan dengan detail..
20
1. Kamar panitia cewe : ada yang nemplok di dinding dekat jam dinding, bentuknya gak beraturan, berlendir gitu, tapi kepalanya kaya cewe.
Ini sosok yang gw lihat pas pertama kali masuk kamar panitia cewek buat nanganin Firda, dia ini memang sudah sampai ke tahap detail saat lihat mereka. 2. Pagar samping wisma yang deket wc : kakek tua yang ga ada kakinya
Awalnya gw bingung karena sosoknya beda. Sosok yg gw liat adalah seseorang kurus dengan kepala botak dan punggung bungkuk. Badannya mirip smeagol Lord of The Ring. Tapi akan ada jawabannya nanti. 3. Ayunan : cewe 1 kayak dewasa sama anak kecil lari-larian
Inget dengan gw bilang Suasana rumah?. . Apa itu muncul dari keakraban anak kecil dan perempuan ini? Entahlah..
4. Sudut kolam renang : cewe tapi kadang dia di dalam kolamnya.. Gw shock bayangin ini.. sosok yang kadang diluar, kadang berada di dalam air.. wait apa itu berarti gw dan yang lain mandi dalam kolam yang ada “dia” di dalamnya???
21
...tapi udah gw foto tanpa berniat menanyakannya ke dia (karena gw ga liat apa-apa disana, cuma ada rasa gelisah gw seperti meja makan, pintu, dan genteng tanpa melihat ada sosok disana) Tapi tiba tiba langsung Firda indikasikan keberadaan sosok yang ada di sana..
Ya, di foto sebelumnya, posisi cewek kepala kebalik itu ada disini
22
Di lampu gantung yang dekat tv, kemarin ada kaya tuyul gitu tapi ga tau tuyul apa bukan. Kamar yang sebelah kamar panitia cewe yang ga dibuka, depannya dijagain sama yang gede item berbulu gitu...
Ini bayangan yg berseliweran tadi. Gw bisa aja tunjukin foto ruang tengahnya, tapi gw rasa kurang etis. Sosok yang diam dekat pintu yg terkunci itu, menurut Firda adalah penjaganya dari ruangan tersebut yang entah apa isinya..
Pernyataan ini yang sulit buat gw gambarkan.. Firda bilang, “Terus teh pas Firda berenang, kakinya (Firda) dipegang-pegang (dari dalam air) terus kaya ada yang manggil “nengg... tulungan” (Neng, tolongin)..”
23
Ternyata sosok ini Wanita berbaju merah yang berada di sudut kolam, dan kadang berada di dasar kolam? Iya. Dan ini baru pertama kali gw punya suatu ketakutan terhadap kolam renang. Kebayang ditarik ke dasar dan saat lu liat ke kaki lu ada tangan pucat mencengkram lu? Amit amit.. Firda kembali menceritakan tentang proses ketika ia drop dan kesurupan.
Firda: Pas kita udah ngomongin si doi (si wanita dari jendela), doi ngedeketin Firda, dia langsung nemplok di punggung Firda, kayak mau masuk lewat tulang-tulang rusuk sama kepala.
Rasanya kaya ditusuk jarum suntik yg banyak. Sakit bat, perut muall parah, darah jadi ngerasa dingin, terus tuh teman-teman si doi langsung banyak yang menampakan diri pas doi berulah Tau apa maksud “teman teman doi”? Kata Firda, sejak awal, saat api unggun, kita sudah dikepung pocong.
24
Akhirnya gw balas berkomentar, beberapa poin sosok yang gw liat berbeda dengan apa yang Firda lihat.. akhirnya gw coba menanyakannya..
Namun beberapa sosok yang gw liat beda dengan dia liat. Dan kemudian gw tanya lebih detail. Ini screenshotnya .. Ya, pocong “bertebaran”. Seperti sebuah koloni. Hampir di setiap sisi lapangan, malam itu ada pocong berdiri di sana.
25
Oke semua terjawab, batin gw. Kelebatan-lebatan putih. Sosok yang mengintip. Pocong yang berdiri diam di dalam wisma, manusia laba laba dan makhluk hitam besar dibalik pepohonan?... Kami benar-benar dalam lingkaran mereka saat itu. Hanya saja kebanyakan dari kami adalah orang-orang normal.. Dikepung oleh sosok mengerikan di suatu lokasi gelap gulita dan kamu adalah seseorang berkekurangan yang mampu melihat mereka? Pengalaman buruk macam apa lagi yang bisa kamu harapkan selain ini?
Mungkin ada yang tanya, kan gw ga ngapa-ngapain. Kenapa sampai kena dan siapa yang nempelin gw? Jadi sebenernya gw berbuat cukup sompral disana. Ketika Firda down dan kesurupan, gw jalan ke arah belakang, depan wisma kedua, tempat cewek mukenah tadi. Disana, gw nunjuk-nunjuk acak mereka pake jari telunjuk kiri gw sambil gw hina satu-persatu. Gw marah karena kami diganggu padahal hari belum terlalu malam dan kami ga berlaku aneh-aneh. Disana juga gw nantang mereka buat unjukin diri mereka jangan cuma ke orang yang lemah kayak Firda. Saat itu dari arah kolam, larilah sosok yang di bilang Firda sebagai kakek-kakek. Dia jalan ngiterin Villa kecil lalu mengarah ke gw. Gw ga sadar adegan mengarah ke gwnya, gw cuma sadar dia lari dari arah kolam.
26
Sosok kakek-kakek inilah yang nempelin gw selama lebih kurang 3 minggu. Waktu gw masuk ke dalam villa lagi, dia ngikut di belakang gw. Hal ini disampein Virgi. Salah satu temen gw yang juga “bisa liat”.
Kalau ditanya, selain bisa melihat mereka apalagi efek ketempelan yang gw rasa dari sosok kakek villa itu?
Rasa malas ibadah, rasa was-was karena merasa diawasi (bentuk halusinasi) dan emosi yang meluap-luap sering gw rasakan sekarang. Efek samping ini nyata. Sekedar bangun subuh atau berjamaah ke masjid pun terasa berat, tapi bukan karena kekhawatiran..
27
Gw kembali terlibat dialog dengan Firda. Intinya tidak ada diantara kami yang menginginkan kekurangan ini. Namun bedanya, jika Firda mendapatkannya dari sesuatu yg bisa tertelusur, gw mendapatkan secara tiba-tiba, yang sebelumnya gw indikasi sebagai ketempelan.. Awalnya gw membiarkan penglihatan ini sampai akhirnya efek sampingnya bikin gw yakin ini ga bener. Gw pun ngelakuin ruqyah mandiri rutin hampir setiap malam yang selalu bikin gw batuk-batuk dan pusing. Beruntung, setelah itu gw terbebas.
Sementara Firda? Terornya lebih parah lagi. Jika sebelumnya di kamar kost ia hanya “ditemani” satu sosok yg sudah ia kenal, sepulang dari acara makrab banyak sosok lainnya bermunculan.. Yang tertarik dengan aura Firda. Ia bahkan memfoto beberapa sudut kamarnya yg dipenuhi makhluk tersebut di grup ukmnya. akhirnya gw menyarankan Firda untuk melakukan hal yg sama.. Ruqyah mandiri sebelum tidur.. Namun respon yang diberikan cukup kuat.. mulai dari mengambil wudhu, Firda langsung merasakan tubuhnya bereaksi.. namun gw sarankan ia tetap melanjutkannya hingga selesai.
28
Tapi hasil mengejutkan terjadi karena keesokan harinya, Firda tidak mampu bangun atau sekedar merangkak dari tempat tidurnya. Lalu ia memfoto apa yang terjadi padanya pagi itu..
Dan kalian tau,? Di foto itu, penglihatan gw.. kaki Firda, dipeluk oleh sosok wanita berbaju putih kumal dan mata hitam total. Ia seperti menjadi parasit di kaki Firda hingga membuatnya berat dan sulit untuk berjalan.
Untuk gw pribadi sekarang gw udah ga bisa ngeliat mereka lagi secara jelas sebagaimana pas ketempelan dulu, dan gw pun ga mau melakukan itu lagi. Sementara Firda memang dari awal bisa melihat mereka sampai saat ini..
29
Setelah acara usai, salah seorang panitia cewek yang ikut survei akhirnya ngaku, ada sedikit pesan “aneh” Saat mereka deal kasih uang sewa ke si penjaga villa, dia bilang gini:
“Nanti malem kalo ada yang kesurupan waktu main ke belakang, bilang saya aja ya..”
Sudah “biasa” Kah?
“Apa pun yang Anda lakukan, jangan tertidur.” - A Nightmare on Elm Street (1984)
30
Ibink
25 April 2015
Sosok Nenek Misterius di Pusat Perbelanjaan Modern Kota Bandung Kisah ini terjadi kurang lebih 5 tahun yang lalu. Ya, sudah cukup lama memang, tapi masih saja saya teringat sampai saat ini. Saat kejadian ini berlangsung, saya bekerja di sebuah mall terbesar di Bandung yang berada di jalan Gatot Subroto, tidak usah diperjelas, pasti sudah tau. Saat itu seingat saya hari kamis, dan saya masuk shift siang, yaitu dari jam 14.00 sampai 22.00. Jujur saya berangkat kerja dengan kondisi yg sangat malas sekali dan sempat terpikir untuk bolos saja bekerja. Tetapi suatu kewajiban dan hal lain yang mengharuskan saya untuk kerja.
Saya pun berangkat dari rumah dengan malas, dan singkat cerita sampai lah saya di tempat kerja, di sebuah toko department store yang berada di dalam mall tersebut. Saya bersama beberapa rekan saya yang juga kebagian shift siang saat itu. Seperti biasa, sebelum masuk, kami semua bersiap siap dulu, agar saat masuk dalam keadaan rapi , wangi, dan segar. Setelah penampilan oke, Kami pun semua yang shift siang mulai masuk ke toko, dan sebagaimana tugas saya, saya menghampiri dan mendampingi calon customer yang sedang memilih-milih barang.
@
mwv_mystic
31
Tak terasa jam menunjukan pukul 16.00 17.00, saatnya untuk temanteman yang masuk pagi pulang. Yang shift pagi pun pamit kepada saya. “Bink duluan ya” kata teman saya linda, dan saya pun menjawab, “iya lin, hati2 di jalan”. Kemudian salah satu teman saya pun juga berpamitan, sebut saja dia andri. “bro duluan ya, eh kalau toko sepi, kamu jangan modus (tidur) “bro duluan ya, eh kalau toko di gudang ya, takut ada yang sepi, kamu jangan modus (tidur) ganggu” pesan dia. di gudang ya, takut ada yang ganggu” pesan dia. Sayapun menjawab dengan tertawa, “paling yang ganggu si deni atau si heru kan hahaha” (Deni adalah teman saya yang masuk siang juga) Tapi andri hanya tersenyum.
Kemudian jam menunjukan pukul 18.00 waktunya untuk saya istirhat. Di ruang istirahat terdengar sangat ramai sekali gemuruh karyawan yang juga sedang rehat, saya pun melakukan sholat terlebih dahulu, kemudian makan, dan saya sempatkan untuk merokok untuk menenangkan pikiran. 32
Istirahat pun selesai, saya kembali lagi masuk ke dalam toko, dan tak terasa waktu pun menunjukan pukul 20.00..
Pukul 20.00, saat itu keadaan toko sangat sepi, maklum ini bukan weekend. Saking sepinya toko saat itu membuat saya mengantuk, dalam hati saya tersirat keinginan modus (tidur) di gudang, daripada standby tapi gak ada pengunjung kaya gini.
Saya pun berpesan ke temen saya, deni, “Bro saya mau ke gudang dulu ya, gak kuat nih ngantuk banget gara2 kemarin begadang, lagian toko juga sepi gak ada pengunjung, titip ya” “Oke bro, sama sih saya juga ngantuk, tapi kamu duluan saja deh, nanti saya nyusul”
Saya pun berjalan ke gudang, gudang tersebut adalah gudang yang tidak terlalu besar, gudang ini tempat penyimpanan stock barang yang akan dijual nantinya setelah barang di display saat ini laku.
33
Di gudang, saya naik ke salah satu rak di atas dan menata tempat untuk saya bisa tidur. saya pikir, jika saya tidur di atas agar saya bisa tidur nyenyak dan lebih aman karena gak ketauan kalau ada supervisor yang cek ke gudang. Setelah selesai menata tempat untuk tidur, saya pun mulai rebahan, dan tanpa butuh waktu lama saya pun terlelap.. Saat saya tidur itu, saya bermimpi di dalam mimpi itu, si andri teman saya yang tadi, datang dan menasehati saya, “bro jangan suka tidur di gudang, soalnya saya juga ada yang ganggu..”
Tapi di dalam mimpi itu saya menjawab, “saya gak takut ko ndri , kalau saya yang ketemu gituan, malah mereka mungkin yang takut lihat saya” ucap saya sombong sambil tertawa.
34
Lalu saya tersentak bangun. Ada sebuah tangan menggenggam kaki saya. Bahkan tak hanya mencengkram, tangan itu kini menarik sedikit-sedikit kaki saya hingga rak yang saya tiduri berdecit.
Kepalang ngantuk, saya tidak sampai membuka mata dan tidak menggubris tarikan itu. Yah paling deni yang jailin saya atau minta gantian jaga, pikir saya. Saya pun menggerakan kaki saya untuk menepis tangan itu, tapi tangan itu tetap erat memegang dan menarikmenarik kaki saya. Kesal, saya sedikit membentak, masih tanpa membuka mata.. “apaan sih den..! kamu ganggu saya tidur aja..”
35
Tapi tetap saja kaki saya di tarik tarik.. sampai tiba-tiba...
Jawaban itu dan suaranya bukan suara Deni... Bahkan itu suara wanita.. wanita tua.. Suara itu terdengar sangat menyeramkan.. karena tidak ada karyawan yang sudah berumur bekerja disana..
Walaupun masih amat sangat mengantuk, suara tadi sudah cukup membuat jantung saya berdetak kencang dan memaksa saya membuka mata. Perlahan, saya buka satu mata saya untuk sekedar mengintip ke dekat kaki saya..
36
Dan saya dapati, di depan kaki saya, ada seorang nenek yang sedang jongkok menertawai saya dengan tawa yang mengerikan.. dan posisinya benar-benar berada di kaki saya.
Ia memakai baju putih, rambutnya panjang tebal seperti gimbal, senyumnya lebih tepat disebut menyeringai. . Sambil tertawa, sosok nenek ini berkata “sok we sing tenang kulem didieu sareng nini”
37
Mendengar kata tersebut saya semakin takut, dan saya pun tidak sadar kalau saya berada pada rak atas, sampai saya terjatuh ke bawah. Tak ingat sakit, saat itu juga saya pun lari ketakutan keluar, kemudian saya ketemu sama si deni di luar
Dia berkata, “bro kamu tidur lama sekali. Saya mau nyusul kamu, karena toko sudah mau tutup, yuk udah waktunya pulang”, dengan nafas yang tersengal-sengal saya ingin menceritakan kejadian di gudang tersebut, tapi seakan akan mulut saya terkunci dan saya tidak dapat berbicara. Kamu kenapa bro? Tanya Deni
Walaupun sudah ketakutan seperti itu, tapi tetap saya tidak bisa bicara sedikitpun. Saya hanya menggeleng pada Deni. Dan bergegas karena sudah waktunya untuk pulang.. Singkat cerita saya sudah sampai rumah, dan saya akhirnya dapat menceritakan hal tersebut kepada ibu saya, dan beliau berkata “Ya udah sekarang kamu tidur, Istirahat, biar besok fit”
Saya pun beranjak ke kamar untuk tidur, tak lama saya pun terlelap. Anehnya saya bermimpi kembali, dan di mimpi tersebut saya bertemu kembali dengan nenek yg tadi di gudang, dalam mimpi saya , nenek itu berkata “ayo sini, ikut saja denganku” Dalam mimpi itu saya merasa ketakutan. Jangan nek, ampun nek, jang deketin saya nek, aaaahhhhhh...” Dan saya terbangun oleh suara yang membangunkan saya.. “Nak, nak, bangun, kamu kenapa nak??!”. Ketika saya terbangun sudah ada ibu saya di samping saya. Kata ibu saya mengigau dan berteriak teriak saat tidur
38
Acara malam akhirnya menjadi acara bebas. Sebagian ada yg main uno, ada yg main stacko, ada yg tidur, dan ada juga yg sekedar mengobrol, termasuk gw. Menangani orang kesurupan sekaligus insiden “spontan” bisa melihat sosok mereka menjadikan separuh pikiran gw terasa kosong.
Bertahun tahun gw mempelajari tentang indigo dari sisi agama, mengetahui apa penyebab dan penjelasannya membuat gw tidak menyangka akan mendapatkannya juga.. apa ini perlu dibanggakan? Tidak.. Tandanya gw ada celah sehingga bisa dikaburkan pandangannya oleh mereka. Keseharian gw emang sering bercerita, baik berupa tulisan, maupun lewat lisan di dunia nyata. Dan gw saat itu sudah pegang page Horror mwv di IG. Malam itu beberapa teman kelas mengerubungi gw, sekedar share pengalaman mereka seputar horror, atau menanyakan kondisi saat ini Saat itu gw hanya bisa mendengarkan walaupun fokus gw pecah.. karena dari sudut arah kolam renang, ada wanita berbaju merah mematung. Dan bisa gw pastikan Itu bukan teman gw... Dan siapa yang mau berdiam diri berdiri di tepian kolam di tengah malam?? Sosok ini tergolong lama muncul sampai akhirnya bayangannya hilang.. Hari kian larut, satu persatu dari kami mulai tertidur. Menyisakan beberapa peserta cowok yang bermain uno. Namun pasca dropnya Firda, banyak peserta makrab cewek memilih untuk tidak tidur di lantai atas, alasannya adalah suasana yang lebih menyeramkan dan kamar yang remang-remang.. yah, gw juga ga bisa bantah itu karena sejak dari awal dateng, villa utama ini pun membawa kesan suram, salah satunya bagian atap bangunan lantai 2.. 39
Singkat cerita esok harinya badan saya panas dingin, dan saya tidak masuk kerja. Saya pun tidak mengerti kenapa tiba2 saya sakit, dan pada bagian punggung sangat berat sekali.
Pada siang harinya, saya tiduran di ruang tamu sambil nonton tv. Tiba-tiba terdengar suara yang permisi masuk rumah, “punten, punten” suara seorang bapak-bapak, dan saya pun menjawab, mangga pak. . Dan ternyata itu adalah pak RT, yang seperti biasa menagih uang iuran ronda. Melihat saya, RT bertanya “kamu gak kerja?”, “lagi gak enak badan pak, jadi gak masuk” jawab saya
Pak RT diam sejenak, lalu ia bertanya “kamu kemarin tidur di gudang ya?..” Jujur saya kaget. Padahal topik pembicaraan kami tidak kesana. saya pun bertanya kembali dgn agak ketakutan, “loh knp pak RT bisa tau saya kemarin tidur di gudang?” “saya dikasih tau sama nenek yg lagi meluk kamu di punggung kamu itu..” katanya sambil melirik ke punggung saya.
Seketika saja panik dan bulu kuduk saya merinding semua. saya meminta pak RT agar mengusir nenek tersebut, karena di daerah saya, pak RT salah satu “orang pintar” dan pak RT menyarankan agar saya ke rumahnya saat malam hari..
40
Saat malam hari saya pun ke rumah pak RT. Disana sudah disiapkan berbagai macam perlengkapan untuk mengobati saya, beliau kemudian memerintahkan saya membaca istighfar terus menerus, dan pak RT mulai membaca ayat-ayat suci al quran.. dan tak terasa,saya pun kehilangan kesadaran Tak ada apapun yang saya ingat.. Ketika saya sadar, sudah banyak orang yang sedang mengaji di sekeliling saya. Sementara ibu saya disana sedang menangis, melihat saya bangun, ibu segera memeluk saya.. “alhamdulillah kamu sudah sadar nak...”
“Kenapa bu?” “Kamu saat di ruqyah, kemasukan, kerasukan berkalikali. Dan yang masukin kamu berkata ingin menikahi kamu dan mengajak kamu ke alamnya... Kamu udah 3 hari gak sadarkan diri nak..”
“..tapi alhamdulillah sekarang kamu udah sadar..” kata ibu menjelaskan di tengah isak tangisnya. Dan atas kejadian tersebut, saya memutuskan resign dari tempat saya bekerja.. dan sampai sekarang pun, melihat mall itu dan toko saya dulu, cukup untuk membuat saya takut..
41
“Mereka ada di sini.” - Poltergeist (1982)
42
Tino
20 Mei 2016
CHIARA Kejadian ini terjadi saat saya belum menikah.. dimulai dari kamar saya yang tidak terlalu besar dan berada tepat di pojok bagian depan rumah.
Malam itu kegiatan saya seperti biasa corat-coret di kertas gambar sampai mungkin jam 1 dini hari Kebetulan hari itu teman-teman saya tidak ada yang main ke rumah. Padahal biasanya kalo lagi main kesini, mereka sampai ga pulang dan tidur di kamar saya. Saya meneruskan kegiatan gambar selama beberapa saat. Namun karena memang sudah ngantuk berat, pensil pun saya letakkan trus langsung tidur, tak ada yg aneh/firasat apapun sebenarnya pada waktu tertidur itu,tapi ketika mimpi tersebut datang, keadaan mulai berubah.
@
mwv_mystic
43
Di dalam mimpi itu kondisi kota saya sangat kacau dan banyak pembantaian dimana-mana, suasana kota malam itu pun sepi dan mencekam, orang-orang tidak berani keluar rumah..
Di mimpi tersebut seolah saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dengan berjalan kaki.. Udara di mimpi itu terasa dingin sekali dan kondisi jalan sangat sepi..
44
Setelah terus berjalan sekian jauh, tiba-tiba dari belakang saya menyusul seorang anak kecil cewek mungkin umur 5 tahunan, wajahnya cantik, lucu, rambutnya ikal pendek, pake baju kayak daster warna putih.. Dia terus berjalan ruang sesekali melompat kecil di samping kiri saya sambil melihat saya lalu ketawa kecil seakan mencoba mendapatkan perhatian saya. Persis seperti ciri khas anak-anak yg sedang bermain seperti biasanya. Karena merasa tidak nyaman diikuti terus, akhirnya saya tegur “eh kamu ini.. jam segini masih main saja, sana pulang” Tapi bukanya merespon dia malah ketawa kecil lagi sambil pegang tiang bambu terus mengayunkan badannya berputar2 di tiang bambu tersebut Saya pun berhenti, dan kembali bertanya. “rumahmu mana, biar saya antar..” Dia nya malah tersenyum trus bilang “iya iyaaa... Aku mau pulang.. Tapi tebak dulu..” Saya pun biar cepat dia pulang terpaksa menjawab “iya.. Apa tebak tebakannya? “ Dia kemudian menjulurkan kedua tangannya ke depan, lalu berkata “coba tebak, Tangan ku yang asli manaa??”, tanya dia sambil senyum senyum. 45
Tanpa berpikir aneh-aneh dgn pertanyaan itu, saya pun menjawab, “yang kirii” Dia tertawa cekikikan mendengar jawaban saya. Lalu ia berkata “Salaaaaah... Yang benar yang kaaaanannnn..”
Tiba-tiba dengan entengnya dia melintir tangan kirinya lalu melepas dengan paksa tangan kirinya itu, hingga mengeluarkan banyak darah..
Saya antara kaget, takut dan bingung disana. Tubuh saya seketika langsung terasa dingin dan lumpuh.. Saya cuma melongo ketakutan sambil melihat anak tersebut, dan anehnya lagi bersamaan dgn itu, orang-orang yang tadinya sembunyi di dalam rumahnya masing-masing tiba-tiba saja semua keluar.
46
Wajah orang-orang itu panik, mereka keluar sambil memukulmukul peralatan dapur, dan ada yang bawa obor terus teriakteriak (gaduh) “wes wancine!!” (sudah saatnya!!) dan pada momen itu saya pun terbangun. Saking shocknya, saya pun terbangun dengan keringat dingin dan masih terasa sulit bernafas... Dalam hati saya bersyukur dan berkata “untung tadi cuma mimpi”.. Padahal dari sinilah cerita sesungguhnya dimulai, bukan lagi mimpi.. tapi tembus hingga ke dunia nyata..
Siang selepas sekolah (waktu itu saya di bangku SLTP/kelas 9) ibu saya ngasih tau bahwa tadi ada teman saya yg datang trus ibu saya suruh nunggu di dalam kamar. Dan benar, saat saya buka kamar, teman saya si Taufik sedang tertidur di sofa panjang samping tempat tidur saya. Awalnya saya ingin bangunkan dia untuk memberitahu bahwa saya sudah pulang, tapi pikir saya ya udah biarin ga saya bangunkan, tidurnya masih lelap. Saya pun langsung menuju dapur untuk cek apapun yang bisa di makan.. Dan makan di dapur. Belum juga habis makanan saya, tiba-tiba teman saya tadi teriak-teriak manggil saya, saya pun kaget dan langsung menuju kamar, baru mau pegang gagang pintu.. Teman saya sudah nyelonong keluar dengan raut muka pucat. 47
“kenapa fik??”, tanya saya.
“asu!! Aku di ruh’i!!” (anjing!! Saya melihat hantu!!), jawabnya sambil menarik tangan saya keluar ruangan. “melihat hantu gimana fik maksudmu??”, tanya saya penasaran.
“itu gambaranmu yang cewek pake selendang tibatiba turun!!” (memang posisi lukisan itu tepat di atas sofa tadi)
“turun gimana fik?? Kamu itu tidur tadi loh. Janganjangan kamu cuma ngimpi??”, jelas saya coba nenangin dia. Tapi taufik segera membantah. “ya emang pertama tadi pas tidur terasa ada yang nempel di kaki saya, saya gerak-gerakan kok ga ilang-ilang.. Akhirnya saya bangun,terus saya lihat yang nempel di kaki saya itu ternyata selendangnya si cewek itu!! Dan posisi kakinya udah keliatan separuh keluar!!!!”
48
Dengan perasaan juga ikut-ikutan takut, saya pun segera memastikan ke dalam kamar.. tapi tak ada yang berubah, semua kondisi normal... Dan lukisan tadi masih nempel di dinding di atas sofa. Singkat cerita lukisan tadi akhirnya saya lepas dan saya simpan dalam gudang.
Dua hari selanjutnya, masih sama, kejadian di kamar, selepas nongkrong sama teman-teman di depan rumah, saya putuskan untuk tidur saja karena sudah jam 2 dini hari, cepat sekali saat itu saya tertidur.. cuma terasa beberapa menit.. lalu mimpi itu datang lagi.
Anak kecil itu lagi. tetap dengan tawa khasnya sambil sedikit-sedikit menggoda “ayo banguun.. Ayoo”, ajaknya sambil menggoyanggoyangkan tubuh saya. Karena ga saya pedulikan dan saya sadar ini cuma mimpi, si anak kecil tersebut pindah tempat. Sekarang giliran kaki saya yang di tarik-tarik “ayoo.. Ayo to banguunn”
Waktu inilah saya sadar.. Tanganya yang narik-narik kaki.. Suaranya.. Tawanya..
49
Yakin, Ini bukan lagi mimpi!!... saya paksakan bangun dari tidur, dan benar!! Anak kecil tersebut berdiri di samping tempat tidur sambil terus menarik kaki saya dengan tawa kecilnya yang seolah-olah lagi ngajak bercanda. Entah saking takutnya atau gimana, saya hanya bisa menatapnya dan terasa susah mulut saya untuk bersuara!!
Kejadian tersebut berlangsung cukup lama, karena dia (si anak kecil) masih sempat lari-lari kecil, nengok-nengok kertas gambar yang di meja, lalu duduk di lantai kamar saya. Sementara saya hanya bisa tertegun diam di atas kasur sambil memandangnya terus. Saya berusaha sekuat mungkin untuk bersuara.. akhirnya dengan suara yang hampir parau dan ga jelas saya bertanya “kowe ki sopo..?? “ (kamu ini siapa) Tapi si anak kecil itu terlihat cuek sambil trus mainan di lantai tanpa merespon pertanyaan saya tadi. Entah kenapa yang saya rasakan saat itu bukan lagi takut, tapi bingung dan penasaran.. Lama saya pandangi dia main dengan asiknya sendirian sambil tertawa, berlarian dan melihat-lihat kamar
Seiring waktu, suara tawanya terdengar sedikit demi sedikit seperti menjauh.. dan baru saya sadari bahwa tubuh nya lama-lama juga memudar.. Memudar.. Dan akhirnya menghilang...
Hari pun berlanjut hingga saya lulus sekolah.. Selama itu pula si anak kecil tadi sering muncul dan bahkan saya sudah terbiasa, terkadang hampir sebulan dia menghilang lalu memperlihatkan diri lagi, mungkin hampir bisa ditebak ketika saya lagi ada masalah atau gimana.. baru dia muncul. menjauh.. dan baru saya sadari bahwa tubuh nya lama-lama juga memudar.. Memudar.. Dan akhirnya menghilang... 50
Tahun demi tahun berlalu.. alhamdulilah kini saya bisa buka studio tato saya sendiri, masih di dalam kota sih hanya saja agak jauh dari rumah saya dulu dan posisi studio saya kebetulan jadi satu sama rumah calon istri saya kelak.. Dan karena peralatan gambar saya juga sudah saya pindah, ya akhirnya saya lebih banyak menghabiskan waktu di studio daripada harus pulang ke rumah. Dari sinilah saya mulai ada yang aneh.. Si anak kecil itu mulai jarang muncul,rasanya ada sedikit perasaan kangen juga.
Tapi entah kenapa dia ga muncul-muncul beberapa bulan terakhir, saya mencoba tidur sesering mungkin supaya bisa ketemu dia mungkin lewat mimpi lagi.. Tapi nihil.. Dia ga pernah datang di mimpi saya lagi. Posisi waktu itu saya memang sudah dekat dengan calon istri saya bahkan berencana mau nikah.
Suatu malam waktu tertidur di studio tanpa ada tanda-tanda atau perasaan gimana, si anak kecil tersebut tiba-tiba muncul di dalam mimpi saya setelah sekian lama.
Namun kali ini, dia ga cuma main-main aja. Ada yang dia sampaikan ke saya bahwa kalau ingin bertemu, datangi saja rumah yang terbuat dari kayu berwarna putih dan di samping kanannya terdapat taman kecil, saya pun bertanya dimana? Karena lokasinya asing bagi saya. “kamu pasti tau” katanya
51
Saya pun (masih dalam mimpi) langsung mencari rumah tersebut dan benar ada, ini rumah terasa familiar dan tidak asing bagi saya, tapi saya benar-benar lupa kapan saya melihatnya. Untuk memastikan, saya mencoba bertanya pada orang yang rumahnya tidak jauh dari rumah tersebut. “pak permisi apa di rumah itu ada anak kecil yang ciri-cirinya seperti ini (saya sebutkan ciri-cirinya)” Bapak itu menjawab “sepertinya ga ada mas.. Saya juga kurang tau dengan penghuni rumah tersebut, kalo alamatnya sih benar, coba langsung tanya kesitu aja mas”. Ah sudah lah dengan memberanikan diri akhirnya saya ketuk rumah itu.
52
Rumahnya sederhana. Terbuat dari papan kayu dicat putih, terlihat asri, nyaman dan sejuk. Karena beberapa kali mengetuk tidak ada yang bukakan pintu saya coba cek ke samping rumah yang ada taman kecilnya, ujung taman itu ada pintu yang sepertinya masih jadi 1 dengan rumah.
Belum saya ketuk ternyata pintu sudah terbuka sedikit. Saya pun langsung masuk, dan si anak kecil memang berada di situ.
Dia duduk di kursi menghadap kaca, rambutnya sama, bajunya juga sama cuma postur tubuhnya agak tinggi.
Saya pun menyapa, “maaf apa benar ini rumahnya...” 53
Belum juga saya mengakhiri kalimat.. Dia sudah menjawab sambil membalikan tubuh ke arah saya.
“iya benar. Kamu sudah mencari aku sejauh ini, aku lama menunggumu.. aku ingin menikah denganmu..” Saya kaget pastinya. Kaget dengan kalimatnya dan kaget dengan penampilan anak itu.. Yang sudah tidak anak-anak lagi!! Wajahnya pucat,kusam, terlihat perasaan sedih yang sangat mendalam tersirat dari mukanya dan yang paling membuat saya takut adalah kulitnya seperti keriput dan bungkuk. Saya mundur ke belakang sambil menepis tangannya yang berusaha meraih saya sambil terus mengatakan ingin menikahi saya.
Entah perasaan seperti apa yang saya rasakan saat itu, campur aduk, dan tidak bisa berkata apa-apa selain ambil langkah untuk lari menjauh dan segera bangun dari mimpi itu.
Esoknya, saya mencoba menceritakan semua kejadian ini dari dulu hingga kejadian terakhir di mimpi itu kepada ayah saya, ayah coba memahami dan akhirnya beliau mulai sedikit membuka cerita yang sudah bertahun-tahun terjadi yang belum pernah diberi tahu ke saya..
Dulu kakak saya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD saat itu pernah mengaku bahwa dia telah mengambil segenggam tanah yang di dapat dari kuburan orang yang tidak dikenal..
Kebetulan area pemakan tersebut memang di keramatkan di kota kami karena umurnya yang sudah beratus tahun dan banyak orang-orang penting keturunan raja-raja juga pejuang-pejuang tanpa nama jaman penjajahan dimakamkan di area itu, dan tanah yang diambil kakak saya tadi ternyata ditebar tepat di depan pintu masuk rumah. 54
Akhirnya, ketika rumah kami diperbesar di atas tanah tersebut dibangun kamar saya. Tentu saja ada alasan yang berhubungan dengan klenik mengenai hal itu..
Dari situlah ayah mengambil kesimpulan mungkin tanah yang di tebar tersebut berasal dari kubur si anak kecil itu, walaupun kejadiannya sudah lama tapi ayah masih ingat sejak kakak mengaku telah melakukannya di rumah kami sendiri memang sering terjadi hal yang ganjil, ga cuma di kamar saya saja. Kami sering terdengar suara langkah kaki di dalam rumah, atau ibu saya yang tidur tiba-tiba di dekap tangan kecil dari belakang..
Lalu ayah melihat saya dan bilang, “si anak kecil di mimpi kamu itu sepertinya suka sama kamu..dia cemburu karena kamu mau berkeluarga.. Coba kirim Doa sebisa mu..”kata ayah.
Akhirnya saya pun mendoakannya. Walaupun saya tidak tau siapa sosok manusia yang ia tiru wujudnya..
Sekarang saya sudah menikah dan dikaruniai 1 orang anak...
Oh iya, saking seringnya bertemu dulu, anak kecil itu saya panggil “Chiara” Tapi mimpi itu jadi terakhir kami bertemu. entah karena dia kecewa atau saya tidak di ijinkan lagi untuk bisa melihatnya.. yang jelas dia sudah membawa pengalaman dan cerita tersendiri bagi saya.
Tawanya, senyumnya dan kelincahanya masih tersisa dan membayang tiap saya menyendiri.... Saya bahkan menggambar wajahnya yang masih tersimpan di ingatan saya. 55
Pembaca, perkenalkan ini teman mimpi saya, Chiara
56
Namun sampai saat ini tidak jarang kok teman yang main ke rumah saya (kalau beruntung) pasti bilang.. “eh anak kamu sudah malam gini kok masih lari-larian aja..ga di suruh tidur to?? Padahal tanpa mereka tau, anak saya di dalam kamar dan sudah tidur dari tadi.. Itu anak kecil “lain”
Dan ini untuk yang terakhir.. kepadamu, teman saya Chiara. Yang belum sempat saya ucapkan, semoga kmu tenang disana, bermain bersama para malaikat pengasuhmu walaupun kita berbeda alam, namun masa kecil hingga dewasa saya ini sudah banyak dihiasi tawa dan tingkah lucumu.
57
“Ketika tidak ada lagi ruang di Neraka, orang mati akan berjalan di Bumi.” - Dawn of the Dead