C C T T B RRB
P
as kalian daklah asing mendengar nama Ruang Baca Teknik Infoma ka atau yang sering disebut RBTC. RBTC merupakan tempat asik untuk membaca buku, mengerjakan tugas, maupun menunggu kelas. Tempat ini banyak menyimpan bacaan dan referensi di bidang Informa on and Technology (IT). Pada edisi ini, yang akan kita diskusikan adalah bagaimana RBTC melawan era Google. Des ana Nurliasari, yang mengaku sering mengunjungi RBTC sewaktu dak ada kelas, biasanya dudukduduk di sana untuk berselancar di internet. Menurut mahasiswi Teknik Informa ka angkatan 2014 ini, walaupun buku-buku di RBTC berjumlah banyak, namun ia merasa di internet terdapat ebook yang lebih lengkap untuk materi kuliah yang ia butuhkan. Berbeda dengan mahasiswi can k bernama Hania MaghďŹ ra dari angkatan 2015, ia mengaku datang ke RBTC tergantung waktu ajakan teman-temannya.
Jika sedang sendirian saja, ia jarang datang ke RBTC. Hampir sama dengan Des , ia biasanya lebih sering mengerjakan tugas dan browsing internet ke ka sedang berada di RBTC dibandingkan membaca buku. Des sendiri cenderung merasa malas untuk membaca koleksi buku milik RBTC karena mayoritas buku ďŹ sikalnya berukuran tebal dan hanya berisi teks saja. Berbeda lagi dengan Hania, ia pernah membaca buku milik RBTC tetapi dak terlalu sering. Ia menambahkan bahwa ilmu yang didapat dari buku-buku di sana terbatas. Ia mengaku dengan internet, materi yang dicari lebih mudah dan simpel untuk ditemukan. “Kalau biasanya di internet itu, tanpa buku pun kita juga masih bisa mendapatkan ilmu yang lebih banyak daripada yang ada di buku,â€? jelasnya. Ia hanya perlu mencari dengan keyword yang dicari, maka akan langsung muncul hasilnya. Hal ini lebih cepat dan simpel dibandingkan dengan mencari materi di buku. Harapan dari Des dan Hania adalah semoga RBTC lebih maju, lebih banyak koleksinya, dan daya tariknya lebih di ngkatkan lagi. Lalu, Hania berharap semoga disediakan sistem
MOST
? E L B RELIA
online untuk mencari buku yang ia butuhkan, di mana melalui sistem tersebut bisa mengetahui letak buku dan raknya. Lalu bagaimana tanggapan dari pihak RBTC menghadapi era Google? Pustakawan RBTC bernama Eva Mursidah, atau biasa dipanggil Bu Eva, memiliki jawaban sendiri untuk kasus ini. Dari sisi pengunjung yang datang ke RBTC dak terlalu banyak, namun dak untuk visit counter pada sistem informasi RBTC. Sistem informasi RBTC memiliki banyak pengunjung yang mencari informasi mengenai buku-buku di sana. Pengunjung RBTC sendiri biasanya datang untuk melakukan diskusi, mengerjakan tugas, atau hanya sekedar browsing. Para mahasiswa juga sering meminta e-book sebagai bahan referensi mata kuliah. Untuk peminjaman buku, dalam sehari RBTC bisa meminjamkan 10 hingga 20 buku ďŹ sikal. Selain itu, banyak permintaan peminjaman buku untuk peneli an, sehingga para peminjam sering meminta e-book atau e-journal untuk peneli an mereka. Pelayanan melalui chat online di Yahoo Messenger yang disediakan di sistem informasi RBTC menjadi sarana
pelayanan yang sangat membantu para mahasiswa. Saat pesan telah sampai ke Bu Eva, beliau akan segera mencari permintaan buku oleh pemesan. Kemudian, buku atau hasil peneli an yang dibutuhkan akan segera dikirim kepada pemesan. Saat ini tren mengenai peminjam tak perlu datang ke RBTC untuk mencari buku sangat nggi. Para peminjam dapat langsung mengirim pesan melalui Yahoo Messenger ke RBTC dan meminta link untuk bahan yang dicarinya. Hal ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa S2/S3. Sedangkan, rata-rata permintaan dari mahasiswa S1 sendiri berupa e-book dan modul-modul yang dapat diunduh. Sehingga mereka dapat membaca bacaan tersebut di rumah atau di luar kampus. Tanggapan dari Bu Eva sendiri, ia merasa senang dengan hal tersebut karena ilmu yang ada lebih bermanfaat dan lebih cepat dalam pembagiannya. Buku yang tersedia di RBTC ratarata juga tersedia dalam bentuk e-book. Hal ini yang membuat para pengunjung atau peminjam lebih banyak meminjam koleksi buku bergenre proďŹ l atau ďŹ ksi.
#32
Dari segi koleksi buku tentang kuliah, jika buku tersebut dak tersedia dalam bentuk e-book, maka mereka baru akan melakukan peminjaman untuk buku tersebut. Namun jika tersedia dalam bentuk e-book, biasanya Bu Eva akan langsung membagikan e-book tersebut di freeshare agar mahasiswa lain yang membutuhkan dapat mengunduhnya langsung. Meskipun permintaan akan buku digital meningkat dibandingkan buku fisikal, namun ketersediaan buku secara fisik di RBTC harus tetap ada. Hal ini dikarenakan adanya kunjungan dari luar kampus atau penilaian untuk akreditasi yang juga melihat dari sisi keragaman buku fisikal. Harapannya, walaupun dak terlalu banyak yang datang ke RBTC, se daknya mahasiswa Teknik Informa ka dapat mengunjungi sistem informasi RBTC dan tetap se a dengan ruang baca kesayangan Teknik Informa ka.(fif/naf)
COMIC
TCALENDER APRIL 2016
3 10 17 24
S S R K J 1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29
S 2 9 16 23 30
2-3 : BMS 4 : Kastrat Mubes V 10 : Seminar Technopreneurship 15,16,17 : Kunjungan Ormawa luar 21-24 : Sekolah Himpunan II 4, 6, 11, 13, 18, 20, 25, 27 : English day
Buletin HMTC
REDAKSI
Ketua Aldo C1E Reporter Afiif, Vivi C1E -- Editor Nafia C1E Design Deni, Bonar, Wira C1E -- Produksi Basyar C1E /HMTCFTIF
@hmtc_its
@YCP2851V
BluePress HMTC