Saatnya menyambut semester baru dengan semangat baru. Kali ini everblue membahas tentang pentingnya softskill dan hardskill untuk mahasiswa teknik, khususnya mahasiswa Teknik Informatika yang nantinya akan sangat berguna di dunia kerja.
Softskill atau Hardskill? Bapak Guntar merupakan alumni Teknik Informatika ITS angkatan C-0D HMTC yang selama kuliah pernah diamanahi sebagai Ketua HMTC, Direktur Workshop Entrepreneurship ITS, dan Sekjen BEM ITS. Saat ini beliau berprofesi sebagai konsultan untuk manajemen produktivitas berbasis bakat serta konsultan untuk manajemen kinerja & manajemen pengetahuan. Dalam kerja konsultansi tersebut, Pak Guntar menggunakan bahasa pemrograman Objective-C for iOS, Javascript, dan CSS.
Dewasa ini, mahasiswa I T S dikenal sangat bagus dalam hal teknis, namun terkenal kalah saing dengan mahasiswa-mahasiswi dari kampus barat masalah softskill. Menurut bapak, apakah benar demikian? “Saya kira anggapan itu muncul dari stereotip bahwa mahasiswa dan pendidikan barat lebih unggul. Padahal juga banyak mahasiswa Teknik Informatika di sana yang jago hardskill tapi lemah softskill. Kali ini saya langsung spesifikasikan topik pada mahasiswa Teknik Informatika, karena mahasiswa jurusan teknik lain tak ada yang punya tuntutan membangun kepakaran semendalam atau setajam di Informatika. Sebagai contoh, sekedar menguasai PHP dan Javascript biasanya belum cukup, karena dua itu biasanya satu bundling dengan CSS, HTML5, dan mySQL. Bahkan bagi yang masih merasa kewalahan, akhirnya membagi lagi dalam klasifikasi front-end dan back-end. Misal dalam konteks web development, front-end bisa berarti CSS, Javascript, dan Photoshop, atau secara umum design skill. Sementara back-end bisa berarti Java, .Net, PHP, Ruby, Python, atau lainnya. Sementara pengetahuan tentang design patterns biasanya menjadi keharusan. Bayangkan berapa lama waktu belajar dan berlatih yang dibutuhkan bagi seorang mahasiswa Teknik Informatika dalam membangun kepakaran hardskill. Tentu ada kecondongan
pada salah satunya. Tidak masalah, selagi softskill-nya tidak sampai pada tingkatan yang sangat payah hingga “membahayakan”. Semua programmer harus punya keterampilan softskill semisal: 1) mengelola project dan memberi estimasi waktu penyelesaian 2) berkomunikasi untuk kepentingan meminta dan memberi bantuan, memotivasi, menjelaskan bagi orang awam secara telaten dan empatik, meyakinkan orang lain, serta menyatakan kehendak dan menuntut hak secara asertif 3) memotivasi diri sendiri, menghadapi stres, mempertahankan rasa “lapar” untuk terus belajar 4) membangun citra dan reputasi yang baik secara offline maupun online 5) membaca kebutuhan tersembunyi dari pelanggan, memahami ekspektasi terutama dari orang-orang kunci.”
“JARANG DITEMUKAN ORANG-ORANG TEKNIK INFORMATIKA YANG MEMILIKI KEPAKARAN HARDSKILL DAN SOFTSKILL DALAM TINGKATAN YANG SAMA TINGGINYA. PASTI ADA TENDENSI ATAU KECONDONGAN PADA SALAH SATUNYA.”
Bagaimana orang Teknik Informatika bisa mendapatkan proyek melalui lobi-lobi dan presentasi yang memukau? “Itulah pentingnya kita punya banyak teman dan lalu mengenali kelebihan teman-teman kita sendiri. Di Teknik Informatika sendiri ada orang-orang yang tendensi keahliannya bukan di programming, melainkan dalam hal berinteraksi dengan orang lain, menjalin relasi, mengelola aktivitas, menjual ide, dan human skill lainnya. Hardskill perlu disinergikan dengan softskill. Lulusan Teknik Informatika juga pasti bisa jadi “bos”, hal tersebut bisa dimulai dengan kemampuan memberi manfaat dari produk yang dikembangkan dengan baik.”
Untuk melatih softskill, apakah mahasiswa Teknik Informatika harus berorganisasi? “Iya, itu wajib. Minimal membangun relasi dengan teman satu angkatan, senior, adik angkatan dan tentunya dosen karyawan untuk membangun reputasi baik pada mereka semua. Berkolaborasi dengan mahasiswa jurusan atau bahkan kampus lain juga perlu, tidak cukup berkutat di jurusan. Secara tabiat, ilmu informatika hadir untuk menyelesaikan permasalahan ilmu lain, misalnya di bidang arsitektur, kedokteran, psikologi, dan lainnya. Target yang minimal dicapai adalah kenal baik dengan orang-orang yang memiliki softskill dan sumberdaya luar biasa lainnya. Hal-hal tersebut akan menjadi bekal untuk modal lulus kuliah nanti.”
“BERKOLABORASILAH DENGAN MAHASISWA DARI JURUSAN LAIN, DAN BAHKAN DARI KAMPUS LAIN. SECARA TABIAT, ILMU TEKNIK INFORMATIKA KAN HADIR UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN DARI KEILMUAN LAIN, BAIK DARI BIDANG ARSITEKTUR, KEDOKTERAN, PSIKOLOGI, PERTANIAN, DAN LAINNYA.”
Apa pesan yang ingin Bapak sampaikan untuk mahasiswa I T S, khususnya T C? “Di manapun Anda beraktivitas, terjunkan diri Anda pada kasus-kasus dan amanah yang mengharuskan Anda melatih keterampilan tertentu, entah dalam hal public speaking, mengelola jadwal kerja tim, memotivasi dan meyakinkan orang, berkoordinasi orang-orang yang usianya jauh lebih tua, bekerja sama dengan orang yang menjengkelkan, ataupun lainnya. Jangan lupa untuk terus membaikkan interaksi Anda dengan Tuhan, karena ini juga life skill yang sangat dibutuhkan pasca kuliah. Jaga reputasi sejak dini lewat social media Anda. Bikin diri Anda mudah dimengerti dengan semisal tidak menggunakan gaya tulisan alay. Dan akhirnya, waspadai porsi nge-game Anda ya :-)”
Ketua Dwi C1C Reporter Fakhrian C1C -- Editor Madis & Yutika C1C Desain Adhe & Deva C1C -- Produksi Trisna & Regin C1C /HMTCFTIf
@hmtc_ITS
BluePress HMTC