3 minute read

Ramadan, Kementan Pastikan Ketersediaan Bawang Merah dan Cabai

kredit tanpa bunga. Padahal, dana yang dihimpun dari masyarakat dikenakan bunga, baik itu tabungan, giro, maupun deposito. Bahkan, bank juga harus mengeluarkan modal investasi melalui kantor cabang maupun digitalisasi. Selain itu, dibutuhkan biaya monitoring.

“Pinjaman yang diberikan harus diawasi, harus dimonitor, harus dievaluasi, ini juga terkait biaya. Nah, sebagai ganti biaya plus insentifnya, itu harus disediakan secara khusus,” ujar Ryan.

Advertisement

Pemerintah, Ryan melanjutkan, juga harus mengalokasikan anggaran tersebut di pos belanja APBN atau pos perlindungan sosial atau unsur bantuan sosial. Skemanya miripmirip dengan bantuan subsidi untuk kredit UMKM, yaitu KUR yang sebagian bunganya disubsidi pemerintah melalui APBN

Hal terpenting lainnya adalah adanya pembinaan atau pendampingan oleh pihak bank atau pihak ketiga yang ditunjuk oleh bank atau pemerintah. Sebab, apabila tidak ada pembinaan, penyalahgunaan kredit bisa saja terjadi. (mr/vi)

Bayar Pajak Bisa Tahan Kenaikan Harga BBM

JAKARTA - Menteri

Keuangan (Menkeu), Sri

Mulyani Indrawati, memberikan contoh peran penting APBN menjadi shock absorber itu seperti apa.

Kenaikan harga minyak yang mencapai USD120/ barrel pada 2022 lalu, bila tidak ditahan dengan subsidi yang mencapai Rp552 triliun, masyarakat bisa membayar hingga 3 kali lipat. “Kita tidak ingin ini terjadi. Nah, dananya dari mana? Tentu saja dari Rupiah yang Anda bayarkan melalui pajak,” ungkap Sri Mulyani dalam Economic Outlook 2023, dilansir okezone.com, Selasa (28/2).

Ia mengakui, tahun 2022 memang bukan tahun yang mudah. Pihaknya harus bekerja dengan luar biasa untuk menghadapi kon- disi ini. Kabar baiknya, saat perekonomian dunia sedang terkoreksi sangat dalam, mulai lonjakan harga energi hingga inflasi yang meroket di beberapa negara, Indonesia masih tumbuh 5,3 persen.

“Kondisi Indonesia berada sangat baik. We are really good and resilient! Ekspor kita masih bagus.

Current account kita surplus. Penerimaan negara kita tumbuh bahkan hingga 48% sampai dengan Januari ini. Ini semua terjadi ketika dunia sedang dalam situasi tidak baik-baik saja..!” ungkap Sri.

Seluruh ketahanan ini adalah landasan untuk tetap optimis, namun tetap waspada- dalam menghadapi 2023.

Indonesia memang tidak sedang menghadapi uncharted territory, seluruh krisis yang pernah terjadi di dunia memberikan sebuah pelajaran berharga. “Indonesia akan terus fokus pada perbaikan pondasi, mulai infrastruktur, hingga memastikan seluruh daerah mengalami pertumbuhan perekonomian yang signifikan dan merata!,” pungkas Sri. (mr/vi)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan bawang merah dan cabai segar jelang puasa dan lebaran mendatang dalam kondisi aman. Kepastian ini disampaikan Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan.

Menurutnya, saat ini ada sebanyak 22.000 ton bawang merah yang didapat dari panen raya kawasan sentra Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sedangkan di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan jumlah bawang merah mencapai 30.000 ton. Belum lagi di daerah lainya yang juga sa- ma-sama menggelar panen raya.

“Saya sudah turun ke lapangan, sudah menerima laporan dari sejumlah sentra yang tengah melakukan panen raya dan sudah memvalidasi dengan data bahwa ketersediaan bawang dan cabai segar untuk puasa dan lebaran, khususnya di Jabodetabek dalam kondisi aman,” ujar Prihasto, dilansir republika.co.id, Selasa (28/2).

Prihasto mengatakan, bawang dan cabai adalah dua komoditas penting yang wajib tersedia setiap hari. Dia pun memastikan akan ada tambahan stok bawang dari panen raya yang terus berlangsung di sejumlah daerah.”Ini untuk Sentral bawang merah dan cabai semuanya masih cukup dan dalam waktu dekat ini kita akan melaksanakan panen di sejumlah sentra,” katanya.

Sebagai informasi, sejak tahun 2017 komoditas bawang merah dan cabai segar belum pernah impor. Semuanya didapat dari hasil produksi petani di berbagai daerah. Dia berharap, kondisi tersebut dapat dipertahankan dan produksinya terus ditingkatkan.

“Untuk bawang merah dan cabai segar sejak tahun 2017 sampai sekarang kita tidak pernah impor. Semua kebutuhan didapat dari dalam negeri hasil produksi petani,” jelasnya.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para petani untuk meningkatkan produksi. Dia bahkan memerintahkan jajaranya untuk berada di lapangan memantau dan mendampingi petani dalam berproduksi.

“Sesuai arahan Bapak Menteri, kami semua terus berada di lapangan. Yang pasti, sekali lagi kami pastikan kebutuhan bawang merah dan cabai segar dalam kondisi aman,” ucapnya. (mr/vi)

JAKARTA - Setiap usaha mikro kecil menengah (UMKM) sangat terbantu dengan program kredit usaha rakyat (KUR). Sebab, program itu bisa membuat UMKM maju satu tingkat.

Sebagaimana diketahui, permodalan terkadang menjadi kendala UMKM untuk berkembang. Namun, dengan adanya KUR BRI menjadi solusi terbaik seperti yang dirasakan Yovie Indah Tjahyaningsih.

Yovie Indah Tjahyaningsih merupakan penguasa jahitan rumahan di Perumahan Duta Indah, Jatimakmur, Bekasi. Ia merasakan manfaat KUR BRI untuk melebar sayap usaha.

Bude sapaan akrabnya awalnya tidak ada niatan untuk meminjam uang untuk usahanya. Namun, mendapatkan tawaran dari pihak BRI terkait KUR membuatnya berubah pikiran.

“Informasi dari pihak Bank BRI langsung. Waktu itu kebetulan sedang ada keperluan perbankan dan mendapatkan informasi tentang KUR,” ujar Yovie Indah Tjahyaningsih dilansir okezone.com, Senin (27/2).

Yovie Indah Tjahyan- ingsih mengatakan sudah melakukan pertimbangan matang-matang sebelum memutuskan mengajukan KUR BRI. Sebab, dia nilai program itu sangat membantu dan tidak memberatkan pelaku usaha kecil.

“Pertimbanganya saat itu saya membutuhkan suntikan dan untuk usaha. Setelah saya pelajari KUR BRI sangat membantu, proses cepat, dan bungan- ya kecil,” katanya. Wanita berkacamata itu mengatakan sampai saat ini sudah tiga kali memanfaatkan KUR BRI. Dia kembali memanfaatkan program itu agar roda usahanya terus berputar dan agar lebih baik.

“Saya sudah merasakan manfaat ini tiga kali. KUR BRI yang ketiga masih berjalan sampai saat ini karena baru pen- gajuan,” ucapnya. Yovie Indah Tjahyaningsih berharap penguasa kecil terus diperhatikan oleh pemerintah lewat program-program bermanfaat. Tujuannya agar roda perekonomian UMKM bisa terus berjalan. “Itu supaya perekonomian kami bisa bertahan menghidupkan keluarga maupun diri sendiri,” tutupnya. (mr/vi)

This article is from: