New 01

Page 1

el-Manhaj

ideapress@gmail.com. No. Rekening Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) IDEA : 00202-01-61000020-4 BTN Kcp. Ngaliyan.

Dok. gigih

Perbaiki Fasilitas Kami

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Beberapa hari ini ada yang terlihat berbeda dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Usuluddin, terlihat sepi, mencekam dan menakutkan. Ternyata lampu di PKM sedang mati. Selain itu wifi yang diperuntukan di sana juga tidak bisa digunakan. Akankah keadaan ini dipertahankan?.....pastinya tidak. Oleh karena itu saya sangat berharap supaya setiap ada fasilitas baru/lama harus diimbangi dengan perawatan, baik dari kampus maupun dari mahasiswa. Semoga lahan parkir yang baru saja jadi, tidak bernasib sama.(Jawir, Mahasiswa TH 2011)

Ushuluddin Butuh Taman

el-Manhaj Edisi XVII, Juli 2013

SUSUNAN REDAKSI [Penanggung Jawab] Miftahul Arifin [Pemimpin Redaksi] M. Lutfi Maulana [Sekretaris Redaksi] Faiqotun Ni’mah [Editor] Muhamad Zubair Hasan [Redaksi] M. Ali Fuadi, M. Zainal Abidin, Gigih Firmansyah, Inayatun Ma'rifah, Mustika Bintoro, Abdul Rosyid, Ziya'ul Wahid, Mia Rinakaswara, Muhammad Adib Islahuddin, Zaimuddin, Ahmad Fajrur Rahman, Achmad Zakaria, Adib Khoirur Rouf, Mohamad Abul Fadlol AF [Riset] Khoirika Mahmudah [Produksi & artistik ] Mochamad Saifudin, Ahmad Zakaria. [Marketing & distributor] Sendi Satrio [Alamat Redaksi] Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai II kampus II Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Jl. Prof. Dr. Hamka Km. 2 Ngaliyan Semarang 50185. CP: 085641632571 (Luthfi), 089670104169 (Ipin). Email:

Surat Pembaca

t

Dok. Interne

Kampus yang semrawut akan membuat otak kita semakin penat. Dikala kita membutuhkan pemandangan untuk menyegarkan otak kita kembali, tapi yang kita temukan malahan pemandangan yang tidak etis dan merusak estetika (semua tempat menjadi lahan parkir), tentunya itu akan membuat kita semakin jenuh dan malas datang ke kampus. Maka dari itu seandainya tata ruang di kampus kita diperbaharui untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, tentu hasilnya akan sedikit berbeda. Kita datang ke kampus pun akan dengan senang hati karena kampusnya terlihat indah. Jadi usul saya di Usuluddin dibuatkan taman supaya tidak membosankan. Toh juga banyak lahan kosong kalau hanya untuk taman dan tempat bersantai. Contohnya bawah pohon ringin, itu bisa ditata kembali supaya menjadi lebih indah. (Ivo, Mahasiswa TH 2011)

3


Salam Redaksi

Kebersamaan Yang Tertunda ebersamaan merupakan salah satu kunci pokok kesuksesan dalam mengerjakan segala hal. Semua pekerjaan jika dilakukan secara serentak akan lebih mudah daripada harus dikerjakan sendiri-sendiri. Seperti kata pepatah, “berat sama dipikul ringan sama dijinjing ”. Dok. IDEA Setidaknya, sedikit penggambaran di atas bisa mengawali percakapan kita dalam mengantarkan pembaca untuk mengetahui sekilas tentang buletin elManhaj edisi kali ini. Dalam proses pembuatanya, terdapat banyak hirukpikuk kisah yang mengharukan. Berawal dari kisah itu maka terciptalah sebuah buletin yang fenomenal. Perjalanan el-Manhaj laiknya pembuatan sebuah buletin lainnya, elManhaj juga mempunyai banyak kendala. Yang paling terasa berat bagi kami adalah ketika harus menyesuaikan jadwal perkuliahan para kru, dibenturkan dengan kegiatan evaluasi ataupun mencari sumber informasi yang sangat sulit dan melelahkan. Repotnya lagi, tidak semua kru mempunyai kedewasaan dan tanggung jawab terhadap tugas mereka. Alhamdulillah atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa semua permasalahan di atas dapat terselesaikan. Akhirnya kesukaranpun berubah menjadi etos kerja yang tinggi, sehingga buletin revolusi yang ke-2 ini mampu terbit dan siap bersaing untuk memberikan informasi. Buletin yang tersaji dihadapan pembaca, awalnya merupakan hasil dari kegundahan redaksi yang mengkhawatirkan akan ketidakjelasan nasib Fakultas Ushuludin, ketika harus digabungkan (merger) dengan Fakultas Dakwah. Dari kegundahan itu, timbullah pemikiran kritis para kru magang idea untuk mencetuskan sebuah tema tentang “merger DakwahUsuluddin”. Informasi tentang merger ini, diperoleh dari wacana Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) yang diinfokan oleh Imam Taufiq selaku sekretaris dalam konversi IAIN menuju UIN. Dalam wacana tersebut setiap fakultas harus memiliki minimal 1000 mahasiswa demi kelancaran konversi. Kembali pada wacana tentang IAIN menuju UIN (merger), andai wacana tersebut benar adanya, maka akan timbul banyak permasalahan yang harus dihadapi Fakultas Ushuludin dan Dakwah. Baik terkait birokrasi, kurikulum, lembaga kemahasiswaan, sampai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kabar yang mengharukan ini seharusnya cepat mendapatkan respon dari mahasiswa dan birokrasi, terutama Fakultas Ushuludin itu sendiri yang saat ini mahasiswanya masih jauh dari angka 1000. Akankah Fakultas Ushuluddin bisa tetap eksis dikala IAIN berevolusi menjadi UIN, ataukah ia akan “dilemahkan” dari kampus IAIN Walisongo ketika sudah menjadi UIN Walisongo? Akhirnya, kami masih memerlukan banyak kritik dan saran dari para pembaca untuk proses penyempurnaan el-Manhaj. Semoga buletin ini dapat bermanfaat untuk penyaluran informasi. Selamat membaca. [Red]

el-Manhaj Edisi XVII, Juli 2013

K

4


Editorial

Birokrasi Yang Mandul Birokrasi adalah tipe organisasi yang dipergunakan pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagai tugas-tugasnya yang bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususnya oleh aparatur pemerintah. Jika dibenturkan dengan kampus negeri, lembaga birokrasi kampus juga bisa dikatakan sebagai perwujudan pemerintah dalam wajah pendidikan. Dalam perwujudannya, birokrasi kampus dituntut mampu memberikan pelayanan memuaskan bagi para mahasiswa, terutama dalam bidang informasi dan perkembangan keilmuan. Akhir-akhir ini muncul pembicaraan tentang konversi IAIN ke UIN, baik dalam diskusi ilmiah maupun dalam media massa. Isu tersebut santer terdengar semenjak timbulnya syahwat dari beberapa pimpinan IAIN untuk mengkonversikan kampus mereka menjadi UIN.

keagamaan IAIN itu sendiri. Terkait permasalahan diatas, banyak opini yang bertebaran di media massa ataupun jejaring sosial (facebook, twiter, dll.). Ada yang setuju, tetapi banyak pula yang menolak. Kelompok pro UIN memandang sisi positif dari konversi IAIN ke UIN, yaitu menghilangkan dikotomi antara ilmu keislaman dan non keislaman. Dengan dibukanya program studi non keislaman yang berdampingan dengan ilmu keislaman, diharapkan dikotomi ilmu tersebut

el-Manhaj Edisi XVII, Juli 2013

Namun hingga sekarang masih timbul pertanyaan, apakah menjadi UIN akan memberikan solusi terhadap tantangan agama di zaman kontemporer, ataukah malah melenyapkan sisi

dapat dihindarkan. Adapun pihak yang kontra berpendapat bahwa kajian keislaman yang ada dalam program studi (prodi) di fakultas-fakultas keislaman akan tergusur dan semakin kerdil dengan dibukanya prodi-prodi non keislaman. Salah satu isu tentang dampak konversi IAIN Walisongo ke UIN adalah keberadaan Fakultas Ushuludin yang sedang sekarat (hampir mati). Keadaan ini terjadi akibat kurangnya usaha dari para petinggi fakultas untuk mempertahankanya. Patut disayangkan meski mengetahui akan kemajuan fakultas lain, Fakultas Ushuludin masih saja berjibaku dengan kejumudan para pemimpin. Bisa dilihat di fakultas-fakultas lain sudah mulai meletik, contohnya Fakultas Dakwah IAIN yang akan membuka Program Studi Manajemen Haji dan Umrah pada 2013 ini. Akhirnya, apakah IAIN berevolusi menjadi UIN ataupun tidak, seharusnya kita tetap berkomitmen untuk membuat setiap fakultas di IAIN menjadi fakultas unggulan, tak terkecuali Ushuluddin. Alangkah lebih bijaknya jika kita dapat menyikapi fakta lapangan dimana ushuludin yang sudah hampir mati ini, kita usahakan bersama-sama untuk menjadikanya fakultas yang respon dengan kebutuhan mahasiswa di era modern. Baik dari studi keilmuanya, maupun birokrasi kelembagaan. Agar Ushuludin dapat berjaya di tahuntahun selanjutnya.[Red]

5


Laporan Utama

el-Manhaj Edisi XVII, Juli 2013

U FAKDA

FAUSH

IAIN atau UIN, Ushuluddin Tetep di-MERGER Selama ini, IAIN Walisongo Semarang telah digemborkan tentang kabar akan dikonversikannya nama perguruan tinggi, dari yang semula bernama IAIN (Institut Agama Islam Negeri) menjadi UIN (Universitas Islam Negeri). Akan tetapi, sampai sekarang pun realisasi tersebut belum ada. Dengan perubahan nama tersebut akan mengakibatkan berbagai persoalan, antara lain dalam internal kampus sendiri, yaitu berdampak pada fakultas. Menurut peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) , apabila dalam fakultas Ushuluddin

6

tidak dapat mencapai 1000 mahasiswa, akan dimerger dengan fakultas lain. Dengan demikian, yang paling dirugikan adalah Fakultas Ushuluddin, karena mahasiswanya kurang dari 1000 mahasiswa. Kabarnya, apabila fakultas ini tidak dapat mencapai target tersebut, akan dimerger dengan fakultas dakwah. Hal tersebut ditegaskan oleh Imam Taufiq, Sekretaris Tim Panitia UIN. Imam Taufiq juga menegaskan, meskipun nama Perguruan Tinggi IAIN ini tetap dengan nama semula –atau tidak berubah menjadi UIN--, maka akan tetap


Laporan Utama

Meskipun nama Perguruan Tinggi IAIN ini tetap dengan nama semula atau tidak berubah menjadi UIN, maka akan tetap dilaksanakan merger.

Tegas Imam Taufiq Sekretaris Tim Panitia UIN

Kurikulum pasca konversi Mengenai kurikulum kelembagaan, menurut Mahrus selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ushuluddin, kurikulum akan berlanjut sesuai kebutuhan mahasiswa dan juga sesuai dengan kebijakan pemerintah dan setiap tahun sekali ada peninjauan kurikulum dari fakultas dan dari prodi di ushuluddin. Menurutnya, ushuluddin itu fakultas inti. Andaikata isu tentang merger di fakultas Ushuluddin itu terjadi, harus ada mekanisme dan kebijakan dari pemerintah, agar tidak mencampur baur kurikulum yang sudah berlangsung. Dan untuk masalah merger atau tidaknya yang pasti fakultas Ushuluddin sekarang sedang gencar gencarnya mencari siswa untuk masuk ushuluddin dengan tawaran tawaran yang menarik seperti Program Khusus (PK) yang ada di fakultas Ushuluddin yang membiayai kuliah dan juga tempat tinggal. Sebab jika mahasiswa kurang dari seribu, maka mau tidak mau memang fakultas harus dimerger agar tidak terjadi pemborosan uang negara seperti yang sudah terjadi di STAIN Surakarta. Tetapi Mahrus optimis bahwa di tahun 2013 ini fakultas Ushuluddin akan menerima sebanyak 400 sampai 500 siswa. “Dan kami pasti akan lebih meningkatkan lagi kualitas belajar mengajar di ushuluddin, dengan ditunjang cyber campus dan juga kegiatan ekstra-intra yang bisa meningkatkan soft skill mahasiswa,” begitu ujar Mahrus. [Farisi/Fuadi-el-Manhaj]

el-Manhaj Edisi XVII, Juli 2013

dilaksanakan merger. Pasalnya, fakultas yang mempunyai sedikit mahasiswa akan memboroskan anggaran negara, karena dianggap biaya yang dikeluarkan negara, sama dengan ketika mengeluarkan biaya untuk fakultas yang mempunyai banyak mahasiswa. Terkait perkembangan konversi IAIN ke UIN, Imam Taufiq mengungkapkan, “Sekarang untuk masalah Administrasi sudah semua, melalui izin ke Departemen Agama (Depag) yang cukup panjang, mulai izin ke Direktorat Perguruan Tinggi Islam, Ketenagaan, Keuangan, sampai Sekretaris Jenderal (SekJen), kemudian juga Menteri Agama. Sudah dikirim ke Menpan RI (Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara) dan juga ke Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Budaya). Untuk masalah ini terkendala di Kemendikbud, karena tidak memberikan izin pada tahun ini dengan alasan belum ada pengaturan untuk masalah konversi, dan itu sudah ditandatangani oleh para DPR,” katanya. Hal tersebut mengacu pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, yang mengeluarkan kebijakan Moratorium Perguruan Tinggi yang berisikan bahwa menghentikan sementara proses konversi nama Perguruan Tinggi, pembuatan fakultas, prodi, dan lainnya sampai bulan April 2014 mendatang. Berbeda dengan yang diungkapkan Dr. Nasihun Amin, M. Ag, “Tidak usah repot-

repot gini membahas tentang masalah konversi UIN atau merger DAUS (Dakwah-Ushuluddin). Toh juga belum diketuk palu,” ungkapnya kepada salah satu tim reporter el-Manhaj.

7


Laporan Khusus

el-Manhaj Edisi XVII, Juli 2013

Terkait Merger,

8

UKM Pilih Independent

Berita konversi IAIN menuju UIN bukan tanpa polemik. Dengan adanya perubahan wajah IAIN menuju Universitas ini, timbul persoalan-persoalan baru terutama bagi Fakultas Ushuluddin. Sudah tak asing lagi bagi warga kampus biru (baca:Ushuluddin) mengenai wacana pemergeran fakultas yang memiliki jumlah mahasiswanya sedikit. Persoalan muncul bukan hanya di bidang birokrasi dan kurikulum saja, bidang lembaga kemahasiswaan pun terkena imbasnya. Hal ini menjadi penting mengingat identitas dan visi misi yang dianut setiap lembaga kemahasiswaan berbeda. Lantas, bagaimana dengan nasib mereka-lembaga kemahasiswaan- jika wacana tersebut terjadi? Akankah terjadi dualisme atau penyatuan kelembagaan? Sudahkah fakultas memiliki antisipasi untuk itu? Di sela-sela kesibukan yang padat, Dekan Fakultas Ushuluddin, Nasihun Amin menerangkan bahwa penggabungan fakultas atau pemergeran ini masih dalam wacana. Penggabungan itu akan dilakukan jika jumlah mahasiswa Ushuluddin tidak mencapai angka seribu. Maka, ketika wacana tersebut berkembang langkah awal yang dilakukan adalah melakukan antisipasi untuk mencapai batas minimum tersebut. Sedangkan atas dampak yang mungkin timbul kalau Fakultas

Ushuluddin dimerger, Nasihun mengaku belum memiliki antisipasi apapun. Masih menurut Nasihun, belum adanya perbincangan secara khusus mengenai lembaga kemahasiswaan karena merger masih sebatas wacana. Jadi beliau masih fokus terhadap perubahan birokrasi yang mungkin terjadi pasca merger. “Belum pernah ada dialog ataupun perbincangan khusus untuk antisipasi bagi lembaga kemahasiswaan jika merger ini terjadi, karena pemergeran ini masih wacana,� ungkapnya. Hal senada dituturkan Hasyim Muhammad, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, selaku pihak yang mengurusi lembaga kemahasiswaan. Ia belum memiliki antisipasi apapun bagi lembaga


Laporan Khusus

Saya tidak ingin berandai-andai untuk itu dan belum memiliki antisipasi untuk lembaga kemahasiswaan. Saya yakin mahasiswa tahun ini pasti memenuhi kuota yang lebih dari sebelumnya Terang Hasyim Muhammad, Pembantu Dekan III Ushuluddin

kemahasiswaan karena optimis fakultas Ushuluddin tidak akan dimerger. “Saya tidak ingin berandai-andai untuk itu dan belum memiliki antisipasi untuk lembaga kemahasiswaan. Saya yakin mahasiswa tahun ini pasti memenuhi kuota yang lebih dari sebelumnya,” ujar Hasyim Muhammad.

Dok. Gigih

el-Manhaj Edisi XVII, Juli 2013

Opini Lembaga Kemahasiswaan Senat Mahasiswa Fakultas (SM-F) Ushuluddin tidak sepakat terkait pemergeran Ushuluddin. “Namun, apabila benar-benar terjadi, perwakilan dari mahasiswa untuk senat harus adil dan dapat menjalin komunikasi yang baik, agar tidak terjadi ketimpangan yang tidak diharapkan,” tutur Jadid, salah satu anggota SM-F Ushuluddin. Hal yang berbeda dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Ushuluddin. Nila Farchati Firdaus, ketua BEM-F Ushuluddin akan mengadakan sosialisasi bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dengan tujuan agar fakultas Ushuluddin dapat melewati batas minimal mahasiswa. Namun apabila merger benar-benar terjadi, ia akan mengadakan lobi dengan fakultas yang sama-sama dimerger. Hal itu ia lakukan karena tidak boleh ada dualisme kelembagaan dalam satu fakultas. “Langkah awal kita adalah melakukan lobi untuk pemilihan presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Sedangkan untuk sistem pemilihannya harus melalui Musyawarah Mahasiswa Jurusan (MUSMAJU) bukan Pemilwa lagi,” paparnya. Langkah antisipatif juga telah

disiapkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Ushuluddin. Sebut Teater Metafisis dan Radio Gema Mahasiswa (RGM) One FM. Mereka memilih untuk menjadi lembaga yang independen dibanding penyatuan lembaga kemahasiswaan. Fajar, Teater Metafisis dan Sugiono, ketua RGM One FM, mengatakan bahwa keputusan itu telah disepakati seluruh pengurus serta didukung dan akan dibantu oleh para senior.

Suasana PKM Ushuluddin

Kendati demikian, lain halnya dengan lembaga Jami'yah Hamalah Qur'an yang beropini agar salah satu UKM harus dihilangkan bila merger benar terjadi. “Kita lihat situasi dan kondisi kedepan saja. Yang jelas saya tidak setuju dengan penyatuan lembaga kemahasiswaan. Mau tidak mau harus ada penghapusan UKM dari salah satu pihak,” ungkap Heri Kuseri selaku pengasuh JHQ. Hal ini diamini pula oleh ketua UKM ULC dan USC. Kemungkinan Dok. Gigih terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pasti ada ketika merger benar-benar terjadi, tapi tinggal melihat bagaimana jadinya nanti. [Gigih/Mustika-el-Manhaj]

9


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.