22/07
Kewirausahaan dan
Potensinya Wirausaha memiliki peran penting bagi perkembangan ekonomi suatu negara. Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal 2% penduduk negara tersebut adalah wirausahawan. Sebuah negara akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor pajak dari kegiatan ekonomi yang mereka lakukan. Selain itu, dengan semakin banyaknya penduduk yang menjadi wirausahawan, maka ekonomi mereka akan mandiri. Dampak lain yang diberikan oleh wirausaha adalah naiknya ekspor impor negara sehingga menyebabkan pendapatan perkapita negara naik. Kewirausahaan di Indonesia masih dapat dikatakan buruk. Hal ini dapat dibuktikan dari jumlah persentase wirausaha di Indonesia yang hanya mencapai 1,65% dari jumlah penduduknya. Padahal jika dilihat dari segi potensi, negara Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi kewirausahaan yang sangat besar. Sumber daya alam yang melimpah dan pasar yang luas membuat banyak orang asing menginvestasikan uangnya di negara ini. Selain sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga memiliki beberapa sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain seperti rempah-rempah, kopi, kelapa sawit, kakao, dan karet. Potensi yang sangat besar menjadikan Indonesia adalah salah satu negara buruan untuk berinvestasi. Sekarang ini sumber daya alam Indonesia diolah oleh perusahaan asing dan Indonesia hanya mendapatkan sebagian kecil dari keuntungan mereka. Fakta ini tentu sangat miris bagi masyarakat Indonesia. Apalagi ditambah dengan pasar bebas Asia tenggara atau disebut dengan singkatan AEC (ASEAN Economy Community) yang mulai berlaku pada akhir tahun 2015. Dengan berlakunya pasar bebas tersebut, Indonesia sebagai pasar yang sangat besar, akan menjadi incaran utama para investor asing.
Keberadaan AEC yang berpotensi menjadi ancaman bagi Indonesia membuat kementrian koordinator bidang perekonomian memikirkan cara untuk meningkatkan semangat kewirausahaan. Menko perekonomian mengidentifikasi masalah UMK (Usaha Mikro dan Kecil) menjadi empat yaitu akses pembiayaan, akses pasar, beban birokrasi, dan kapasitas UMK itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan langkah-langkah yaitu: membereskan perizinan; membangun database dengan sistem barcode; penyediaan pendamping bagi UMK agar dapat mengakses pasar ; dan memfasilitasi akses pembiayaan. Keberadaan kewirausahaan Indonesia dapat disimpulkan masih buruk. Pernyataan ini dapat dikatakan karena persentasi kewirausahaan di Indonesia masih rendah walaupun potensi yang dimiliki masih besar. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran yang timbul dari pemerintah dan penduduk Indonesia sendiri. Dengan dibentuknya sebuah strategi dan pergerakan yang cepat, Indonesia diharapkan menjadikan ancaman AEC sebagai sebuah potensi, bukan sebuah ancaman. Penulis: Daniel Radja
sumber :accounting-media.blogspot.com
sumber :anawalls.com
Membuat Curriculum dan Wawancara yan
m Vitae ng Baik
Ketika seorang mahasiswa menjadi fresh graduate, terdapat banyak hal yang ingin dia lakukan. Salah satunya yaitu melamar pekerjaan. Sering kali ini menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu dan membuat banyak fresh graduate menjadi harap-harap cemas. Dalam melamar pekerjaan, terdapat beberapa hal yang perlu dilewati seperti mengirim surat lamaran kerja, resume diri dan kemudian dilanjutkan dengan wawancara atau interview. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam melamar pekerjaan yaitu membuat Curriculum Vitae (CV). CV merupakan hal pertama yang menggambarkan diri Anda ketika melamar pekerjaan. Banyak sekali orang yang gagal dalam melamar pekerjaan akibat kesalahan pada CV. CV yang baik, dapat membuat kita mendapat kesempatan wawancara, sementara CV yang buruk, akan berujung di tempat sampah. Untuk itu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat CV yang baik.
Kebanyakan dari staff penyeleksi tidak mempunyai banyak waktu untuk memeriksa CV sehingga deskripsi sebuah CV sebaiknya ringkas dan sederhana. Selain itu, CV yang dibuat harus logis dan jelas. Untuk membuat CV, terdapat beberapa konten-konten wajib yang harus dicantumkan yaitu:
Data pribadi, seperti nama, tanggal lahir, hubungan, jenjang pendidikan yang lengkap dan universitas serta data pendukung lainnya, namun Anda tidak perlu mencantumkan nilai kelulusan Anda. Pengalaman bekerja, seperti
daftar perusahaan tempat Anda pernah bekerja, kurun waktu Anda bekerja dan deskripsi singkat tentang peran Anda. Pengalaman kerja ini sebaiknya relevan dan menjabarkan tanggung jawab yang pernah anda emban dengan bahasa yang baik. Prestasi-prestasi yang pernah diraih juga perlu disertai dengan fakta-fakta yang mendukung.
Pencapaian, pada bagian ini
perusahaan dapat menyimpulkan dari pilihan Anda mengenai motivasi Anda dan apa yang Anda anggap penting. Pada umumnya, perusahaan hanya tertarik pada prestasi terbaru Anda.
Aktivitas Extra-Curricural, bagian ini menjelaskan mengenai hobi dan minat yang Anda miliki seperti keanggotaan dan posisi tanggung jawab dalam organisasi. Informasi ini bertujuan untuk menampilkan keterampilan yang relevan dengan posisi yang Anda lamar dan menceritakan hal menarik dari diri Anda. Perihal konten penting lainnya dalam membuat CV adalah menyesuaikan kualifikasi yang Anda tonjolkan dalam setiap CV dengan persyaratan yang dituntut. Sebaiknya menggunakan bahasa Inggris dan yang paling penting adalah tidak berbohong dengan mencantumkan hal-hal yang tidak pernah Anda lakukan.
Setelah membuat CV, Anda akan menunggu untuk informasi lebih lanjut dari perusahaan. Jika Anda beruntung, maka Anda akan mendapati panggilan untuk wawancara atau interview. Untuk menghadapi wawancara ini, Anda harus menyiapkan berbagai hal karena wawancara biasanya menjadi tahapan terakhir dalam mendapatkan pekerjaan. Akan sayang sekali jika Anda harus gagal padahal tinggal selangkah lagi. Ada sedikit tips yang mungkin bisa bermanfaat dalam melakukan wawancara, yaitu:
Jabat tangan
Cari tahu profil perusahaan yang Anda lamar
Tebarkan senyum dan lakukan kontak mata
Tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencari tahu terlebih dahulu profil dari perusahaan yang Anda lamar. Profil perusahaan bisa Anda dapatkan dari berbagai sumber agar Anda tidak terlihat bingung ketika Anda mendapatkan perntayaan seputar perusahaan yang Anda lamar.
Gunakan busana yang sesuai
Persiapkan busana yang sesuai sebelum wawancaran Anda. Gunakanlah gaya berbusana yang sopan dan menarik.
Datang lebih awal
Usahakan Anda datang 15-20 menit lebih awal dari yang dijadwalkan. Dengan ini Anda dapat mempersiapkan diri Anda dengan baik dan bisa mengurangi kecemasan yang Anda miliki. Jika Anda mengalami keterlambatan, segera informasikan kepada pewawancara dengan menghubungi perusahaan.
Ucapkan salam
Ucapkanlah salam ketika Anda memasuki ruangan dengan intonasi suara yang tepat seperti “Selamat Pagi, Pak/Bu� atau bisa ditambahkan dengan kata-kata “Senang bisa bertemu dengan anda�.
Perkenalkanlah diri Anda sebelum wawancara dimulai dan disertai dengan jabat tangan.
Jangan duduk sebelum dipersilahkan
Tetaplah berada pada posisi Anda, jangan langsung duduk sebelum dipersilahkan. Mungkin ini hal yang cukup sepele, namun dari hal ini pewawancara dapat menilai attitude Anda. Ketika sudah dipersilahkan, duduklah dengan tegak namun santai dan tetap sopan.
Tebarkanlah senyuman hangat sehingga wawancara dapat berlangsung dengan baik serta lakukan kontak mata. Kontak mata merupakan salah satu indikasi rasa percaya diri dan bentuk focus perhatian dari Anda.
Ceritakan diri Anda dengan jujur
Dalam hal ini, anda perlu menceritakan diri Anda secara jujur dan terbuka dengan menggunakan bahasa yang tepat. Jika pun Anda berbohong di tengah wawancara, pewawancara akan mengetahuinya karena pengalamanan yang telah ia lalui.
Tunjukan antusiasme dan semangat Antusiasme yang anda miliki bisa menunjukkan rasa ketertarikan Anda pada posisi yang Anda lamar. Anda bisa menyampaikan berbagai ide yang Anda miliki, namun utarakan secukupnya saja, tidak terlalu mendetail.
Selipkan humor cerdas
Selain bisa mencairkan suasana, humor yang Anda lontarkan juga dapat mencerminkan bahwa Anda orang yang ramah. Namun jangan terlalu berlebihan karena bisa menimbulkan kesan ketidakseriusan pada diri Anda.
Ucapkan terima kasih di akhir wawancara Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih ketika wawancara telah berakhir. Penulis: Diah Alhusna Fitri
Potensi Lapangan Kerja Indonesia di AEC 2015
A
sean Economic Comunity (AEC) merupakan sebuah kerjasama antar negara ASEAN. AEC yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2015 ini, dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi di ASEAN. Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan konsumen memiliki kemudahan dalam memilih produk-produk berkualitas yang dibuat oleh negara di lingkup ASEAN. Namun selain membawa dampak positif, AEC juga membawa dampak negatif yang akhirnya menjadi tantangan tersendiri bagi warga Indonesia. Salah satunya adalah tantangan bagi tenaga kerja dalam negeri, untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainya. Menurut para ahli, Indonesia masih belum matang dan rentan dalam menghadapi AEC yang tinggal beberapa bulan lagi. Menurut mereka, Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Misalnya saja dalam bidang eskporimpor. Berdasarkan studi Bank Dunia, daya saing produk ekspor Indonesia masih tertinggal dibandingkan negaranegara seperti Vietnam atau Malaysia. Selain itu pula dari segi infrastruktur, Indonesia berada di posisi bawah, jauh dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina dan Singapura. Walaupun terdapat cukup banyak
tantangan di AEC nanti, Indonesia sebenarnya masih memiliki sejumlah peluang lapangan kerja yang potensial, untuk dapat bersaing saat AEC berlangsung. Misalnya saja UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah), UMKM yang beragam akan membentuk pasar ASEAN dan menjadi potensi besar bagi Indonesia. Namun agar UMKM dapat tetap bersaing di AEC nanti, UMKM ini harus didukung
Bila melihat sektor lain seperti sektor pariwisata, sektor ini dapat dikatakan sebagai tempat lapangan kerja yang potensial di AEC nanti. Hal tersebut dapat terlihat dengan naiknya peringkat sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa negara, dari peringkat lima ke peringkat empat. Ditambah lagi adanya peningkatan daya saing Indonesia dalam sektor pariwisata, yaitu dari peringkat 74 ke peringkat 70 dari 140 negara. Selain itu faktor seperti kebijakan pemerintah untuk memberikan sertifikasi terhadap tenaga kerja serta standar yang diterapkan untuk hotel-hotel di Indonesia sudah mulai diberlakukan. Namun untuk sektor Industri, sektor ini menjadi sebuah pedang bermata dua bagi Indonesia. Di satu sisi dengan adanya tenaga kerja dalam negeri yang terampil dan cakap, sektor industri dapat menjadi potensi besar bagi indonesia dalam menghadapi AEC. Namun di sisi lain, tertinggalnya kualitas sumber daya manusia dalam negeri dibanding negara ASEAN lain, akan menyebabkan meningkatnya tingkat pengangguran. Hal tersebut dikarenakan negara ASEAN seperti thailand, mampu memberikan sumber daya manusia yang lebih terampil dengan upah yang lebih murah. Ditambah lagi, hampir 50% dari tenaga kerja yang ada di Indonesia hanya lulusan SD. Sehingga saat AEC sudah berlangsung nanti, dapat diperkirakan sektor industri akan mulai dibanjiri oleh tenaga kerja asing.
penuh oleh pemerintah dengan melakukan penstandaran produk dan menginternasionalkan UMKM. Diharapkan pada saat AEC berlangsung, UMKM dapat menjadi bahan bakar penggerak perekonomian Indonesia dan lahan kerja bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, sektor pertanian yang merupakan salah satu jantung
perekonomian di Indonesia, juga menjadi potensi besar yang dapat dikembangkan. Ditambah lagi tingkat konsumsi hasil pertanian yang semakin meningkat di Indonesia. Diharapkan dengan adanya kaum terdidik yang mau menekuni bidang agrikultur serta dukungan penuh pemerintah, permasalahan-permasalahan di sektor ini dapat terselesaikan.
Dengan adanya sektor-sektor yang potensial di Indonesia, diharapkan tenaga kerja Indonesia mampu memasuki sektor tersebut, dan dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. Namun, agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya baik dari segi pendidikan maupun ketrampilan. Sehingga untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya dukungan penuh dari pemerintah untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil, cakap, dan mempunya daya saing yang tinggi. Penulis: Evan Philander
“Innovation distinguishes between a leader and a follower” - Steve Jobs
REDAKSI MECHANICAL EXPRESS PIMPINAN REDAKSI Naufan Yuqa S TIM KONTEN DAN EDITORIAL Evan Philander Rifqi Syuja Daniel Radja Diah Alhusna Fitri Valentinus Hanung R Aryo Tri TIM VISUAL Gotro Pramundito Ignatius Julian R Kristofora Alvin F Helmi Wicaksono Theofilus Wisnu Frenky Dian Hanif Nugroho Aji
TIM PENGEMBANGAN WAWASAN Yosua Oetomo Wijaya Alamsyah Setyo Nugroho Kelvin Noersalim Panji B Tamarona Iqbal Fadhil Agisatyo Yogastama
SEKRETARIAT
Jalan Ganesha 10 Gedung Labtek II Himpunan Mahasiswa Mesin 40132 Institut Teknologi Bandung