Booklet IKJ 50

Page 1

1

Jakarta Institute of Arts


xxx

Colophon This booklet is a publication material of Jakarta Institute of the Arts. 50 Brilliant 15 Juni - 21 Juni 2020 Jakarta Institute of the Arts, Jakarta, Indonesia. Organized by; Citra Semara Dewi, M. Si Editor & Translator; Nadya Cordellia Graphic & Layout; serupa. Documentation; 50 Brilliant Edition; 5000 exp

Printed in Primagraphia Express, Jakarta All right reserved. No part of this publication may be reproduced without prior permission from the artist, writer, and publisher. 50 Brilliant | Menuju tahun gemilang Office Address; Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No.73, RT.8/RW.2, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330 Phone; 021 2306106 Email; info@ikj.ac.id Website; www.ikj.ac.id 2019

Jakarta Institute of Arts


xx

Table of Content; x Pengantar // preface

19 Diskusi Publik // Public Discussion

1 Sambutan // greetings

20 Seni Pertunjukan Teater

2 Institut Kesenian Jakarta // Jakarta Institute of the Arts

23 Workshops

4 Gold Treasure // Influential Figure 12 Tahun Emas // Golden Year 13 So Brilliant // 50th dies natalis 14 Rangkaian Acara // The Series of Activities 15 Pameran // Urban Modern Exhibition 16 Pameran // Photography Exhibition 17 Seminar Seni Urban 18 Bazaar IKJ

25 Meet the Artists - Artists Talk 26 Screening Film 27 Fashion Show - Urban Fashion 29 Hiburan // Entertainment 30 Panitia Pelaksana 31 Ucapan Terima Kasih // Thank You 32 Hubungan Internasional // International Relations 34 Sponsorship

Jakarta Institute of Arts


x

Pengantar preface

Pada tanggal 21 Juni 2020 ini, Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta - Institut Kesneian Jakarta (LPKJ-IKJ) menginjak usianya yang ke-50, LPKJ-IKJ sudah banyak melahirkan lulusan yang berhasil memberikan pencapaian dan prestasi di dunia seni Indonesia maupun internasional. Generasi datang silih berganti, perubahan yang tidak dapat dihindari dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Susunan acara ini kami persembahkan untuk para calon mahasiswa, mahasiswa, pengajar, dan juga alumni yang akan terikat pada satu ikatan kuat kekeluargaan IKJ. Tidak lupa juga dengan orang-orang yang berjasa dalam perkembangan IKJ sebagai lembaga pendidikan seni, acara ini juga di persembahkan untuk para pengajar yang telah lebih dulu pergi meninggalkan keluarga besar IKJ ini. Jasa mereka akan selalu kami kenang sehingga generasi baru yang akan datang dapat mengetahui dan mengenal mereka melalui karya-karya mereka yang memancarkan semangat seni. Terima Kasih.

Jakarta Institute of Arts

On June 2020 ,21st, the Jakarta Arts Education Institute - Jakarta Kesneian Institute (LPKJ-IKJ) stepped on its 50th year, LPKJ-IKJ has produced many graduates who have succeeded in providing achievements in the world of Indonesian and international. Generations come and go, changes that cannot be avoided are made to adjust to the times. We present this events to prospective students, students, lecturers, and alumni who will be tied to a strong bond as IKJ family. Also for the people who contributed to the development of the IKJ as an art education institution, this event was also presented to teachers who had already left the IKJ big family. We will always remember their services so that the new generation that will come know them through their artworks that exude the spirit of art. Thank You.


1

Sambutan greetings

Dr. Seno Gumira Ajidarma, S.Sn, M.Hum.

Ki Slamet Raharjo Djarot

Di tahun 2020 ini, telah sampai di Tahun Emas Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pertanyaan pentingnya bersekolah di sekolah perguruan tinggi untuk menjadi seniman masih dipertanyakan hingga sekarang.

Yang terhormat, Bapak Rektor dan Jajaran Pimpinan Institut Kesenian Jakarta, Bapak dan Ibu Pimpinan Pemerintah Pusat dan DKI Jaya, Bapak dan Ibu Undangan dari berbagai instansi tingkat Pusat maupun Daerah, Salam hangat bagi seluruh Civitas Akademika Institut Kesenian Jakarta yang terdiri dari Bapak Ibu Pimpinan Senat Akademik, Para Dekan maupun kepala Sekolah Pasca Sarjana dan para pengajar dan Salam Sehati Seprofesi kawan-kawan Alumni IKJ.

Namun apa yang kiranya maish bisa dilakukan di masa ini. Tantangan apa yang akan dihadapi dalam posisi IKJ di Jakarta sebagai lembaga pendidikan tertua di ibu kota ini. Dalam dunia industri, profesionalisme adalah kata kunci. Tempat berkreativitas, benegoisasi dalam dominasi politik hingga bisnis yang penuh manipulasi, dengan strategi terselubung yang hanya profesional mampu membacanya. Secara tidak langsung juga menjawab pertanyaan yang selama ini berada dibenak orang awam. Pembelajaran kondisi semacam itu lah yang diberdayakan IKJ, keterampilan seni saja tidak cukup tanpa kapasitas intelektual. Oleh sebab itu, seni bukan hanya berguna dan melipur lara melainkan juga melawan dan mencerahkan. Salam Seni, Jakarta, 21 Juni 2020

Di tahun 2020, IKJ telah mencapai Tahun Keemasannya. Dies Natalis IKJ yang ke-50, memberi gambaran semangat civitas akademika dan alumni untuk menempatkan IKJ pada posisi terhormat sebagai Perguruan Tinggi Seni berkualitas yang mampu memberikan bukti nyata bahwa Metropolitan Jakarta sebagai ibu Kota yang berbudaya sesuai cita-cita Gubernur Ali Sadikin hingga sekarang. Tema Dies Natalis kali ini merasakan keeratan kekeluargaan IKJ yang saling mengisi dalam komitmen kerja kreatif. Menempatkan tahun 2020 ini sebagai tahun giat yang menelurkan hasil Institut Kesenian Jakarta . Salam Budaya, Jakarta, 21 Juni 2020

Jakarta Institute of Arts


2

Institut Kesenian Jakarta Jakarta Institute of the Arts

Institut Kesenian Jakarta adalah sebuah perguruan tinggi yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Institut ini khusus mengajarkan bidang-bidang seni yang meliputi seni rupa, seni peran, dan perfilman. Kali pertama, lembaga ini bernama LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta) yang didirikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, dan diresmikan pada pada tanggal 25 Juni 1976 oleh Presiden Suharto. Usulan pendirian LPKJ sendiri awalnya disampaikan oleh para seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Jakarta, sebuah dewan kesenian yang pendiriannya juga difasilitasi oleh Gubernur Ali Sadikin. LPKJ ini didirikan di dalam lingkungan Taman Ismail Marzuki (TIM), berdampingdampingan dengan bangunan pertunjukan dan pameran yang ada di TIM. Tujuannya, agar para mahasiswa LPKJ menjadi akrab

Jakarta Institute of Arts

The Jakarta Art Institute is a tertiary institution based in Jakarta, Indonesia. The Institute specifically teaches art fields which include fine arts, acting, and film. The first time, this institution was named LPKJ (Jakarta Arts Education Institute) which was founded by DKI Jakarta Governor Ali Sadikin, and was inaugurated on June ,25 1976 by President Suharto. The proposal for the establishment of LPKJ was initially delivered by artists who were members of the Jakarta Arts Council, an art council whose position was also facilitated by Governor Ali Sadikin. This LPKJ was established within the Taman Ismail Marzuki (TIM) neighborhood, side by side with the building shows and exhibitions available at TIM. The goal is for LPKJ students to become familiar with the art shows and exhibitions held there. LPKJ consists of 5 academies namely:


3

dengan pertunjukan dan pameran kesenian yang diadakan di sana. LPKJ terdiri dari 5 akademi yaitu: Akademi Tari, Akademi Teater, Akademi Musik, Akademi Seni Rupa, dan Akademi Sinematografi. LPKJ kemudian berubah status menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada tahun 1981. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu menginginkan agar lembaga kesenian seperti LPKJ yang dikelola dengan model sanggar dan padepokan menjadi lembaga pendidikan formal. Maka LPKJ pun diubah menjadi IKJ yang dikelola seperti sebuah sekolah formal. Meskipun kemudian pengelolaannya lebih mandiri, fasilitasnya masih menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Akademi Sinematografi awalnya digabung dengan Akademi Seni Rupa karena dianggap satu akar dalam seni visual (Visual Art), sehingga disatu atapkan menjadi sebuah Fakultas Seni Rupa dan Disain. Akademi menjadi Jurusan dan Jurusan Film menjadi bagian dari Fakultas Seni Rupa. Akademi Seni Tari, Seni Teater dan Seni Musik digabung dalam satu Fakultas, karena dianggap dalam rumpun seni pertunjukan, dan dimasukkan dalam Fakultas Seni Pertunjukan. Seiring dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, Fakultas Seni Rupa dan Disain pun berkembang. Jurusan Film yang semula satu atap dengan Fakultas Seni Rupa dan Disain berpisah, kemudian menjelma menjadi Fakultas Film dan Televisi (FFTV). FFTV pun kemudian berkembang, membuka Jurusan Fotografi dan terakhir membuka Jurusan Kajian

Dance Academy, Theater Academy, Music Academy, Academy of Fine Arts, and Cinematography Academy [2]. LPKJ later changed its status to the Jakarta Art Institute (IKJ) in 1981. The Ministry of Education and Culture at that time wanted the arts institutions such as LPKJ to be managed by the model of studios and hermitage to become formal educational institutions. Then the LPKJ was changed to IKJ which was managed like a formal school. Even though the management is more independent, the facilities are still the responsibility of the local government. The Cinematography Academy was initially merged with the Academy of Fine Arts because it was considered to be one root in the visual arts (Visual Art), so it was united as a Faculty of Art and Design. The Academy is a Department and the Film Department is part of the Faculty of Fine Arts. The Academy of Dance, Theater Arts and Music Arts are combined into one Faculty, because they are considered in the performing arts family, and are included in the Faculty of Performing Arts. Along with the needs and development of the times, the Faculty of Art and Design also developed. The film department which was originally one-stop with the Faculty of Art and Design split, then transformed into the Faculty of Film and Television (FFTV). The FFTV then developed, opening the Photography Department and finally opened the Department of Media Studies which was once called the Department of Filmology.

Jakarta Institute of Arts


4

Gold Treasure influential figure

Umar Kayam Lahir di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 – meninggal di Jakarta, 16 Maret 2002 pada umur 69 tahun. Ia adalah seorang sastrawan, sosiolog, dan seorang guru besar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (-1997-1988pensiun). Umar Kayam wafat setelah menderita patah tulang paha pangkal kiri. Umar Kayam meninggalkan seorang istri dan dua anak. Kayam mengatakan; Semuanya itu menggelinding dalam upaya memahami gejala dan memaparkan usaha pemahaman itu. Proses penggelindingan itu tidak dilihatnya sebagai suatu proses Sysiphian, yakni bagai Sysiphus (dalam mitologi Yunani) yang kena kutukan dewa terus-menerus harus mengangkat kembali batu besar yang dengan terengah-engah telah berhasil dibawa ke puncak bukit untuk kemudian akan dijatuhkan kembali. Syiphus menurut Kayam; Sebuah alegori nasib manusia modern yang gelisah mencoba-coba. Dialog yang lahir dari proses perekmbangan yang Sysiphian adalah ingin menaklukkan berbagai medan dan kancah. Kayam menegaskan, ia bukan seperti itu. Ia tidak ingin menaklukkan apa pun, melainkan hanyalah ingin menjelajah kemungkinan-kemungkinan.

Jakarta Institute of Arts

Karya-karyanya; Seribu Kunang-kunang di Manhattan (kumpulan cerpen, 1972). Totok dan Toni (cerita anak, 1975). Sri Sumarah dan Bawuk (1975). Seni, Tradisi, Masyarakat (kumpulan esai, 1981). Sri Sumarah (kumpulan cerpen, 1985, juga terbit dalam edisi Malaysia, 1981). Semangat Indonesia: Suatu Perjalanan Budaya (bersama Henri Peccinotti, 1985) Para Priyayi (novel, 1992). Parta Karma (kumpulan cerpen, 1997). Jalan Menikung (novel, 2000). Cerpen-cerpennya diterjemahkan oleh Harry Aveling dan diterbitkan dalam Sri Sumarah and Other Stories (1976). From Surabaya to Armageddon (1976). Mangan Ora Mangan Kumpul (kumpulan kolom, 1990). Sugih Tanpa Banda (kumpulan kolom, 1994) Mandhep Ngalor Sugih-Mandep Ngidul Sugih (kumpulan kolom, 1998). Lebaran di Karet, di Karet (kumpulan cerpen, 2002).


5

Putu Wijaya Lahir di Puri Anom Tabanan, Tabanan, Bali, 11 April 1944; umur 74 tahun). Ia seorang sastrawan yang dikenal serba bisa. Ia adalah seorang pelukis, penulis drama, cerpen, esai, novel, skenario film, dan sinetron. Pada masa remaja ia sudah menunjukkan kegemarannya pada dunia sastra. Saat masih duduk di sekolah menengah pertama di Bali, ia mulai menulis cerita pendek dan beberapa di antaranya dimuat di harian Suluh Indonesia, Bali. Ketika duduk di sekolah menengah atas, ia memperluas wawasannya dengan melibatkan diri dalam kegiatan sandiwara. Setelah selesai sekolah menengah atas, ia melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta, kota seni dan budaya. Setelah kira-kira tujuh tahun tinggal di Yogyakarta, Putu pindah ke Jakarta. Di Jakarta ia bergabung dengan Teater Kecil dan Teater Populer. Di samping itu, ia juga bekerja sebagai redaktur majalah Ekspres. Setelah majalah itu mati, ia menjadi redaktur majalah Tempo (1979--1971). Bersama rekan-rekannya di majalah Tempo, Putu mendirikan Teater Mandiri (1974). Pada saat masih bekerja di majalah Tempo, ia mendapat beasiswa belajar drama di Jepang (1973) selama satu tahun. Namun, karena tidak kerasan dengan lingkungannya, ia belajar hanya sepuluh bulan. Setelah itu, ia kembali aktif di majalah Tempo. Pada tahun 1975 ia

mengikuti International Writing Program di Iowa, Amerika Serikat. Setelah itu, ia juga pernah menjadi redaktur majalah Zaman (19791985). Karya dan karier; Teater Admin -R, YMI ( 2012 - sekarang). Penulis skenario film Perawan Desa (memperoleh Piala Citra FFI 1980). Kembang Kembangan (memperoleh Piala Citra FFI 1985). Ramadhan dan Ramona. Dr. Karmila. Bayang-Bayang Kelabu. Anak-Anak Bangsa. Wolter Monginsidi. Sepasang Merpati. Telegaram. Penulis skenario sinetron Keluarga Rahmat. Pas. None. Warung Tegal. Dukun Palsu (komedi terbaik pada FSI 1995) Jari-Jari Cinta.

Jakarta Institute of Arts


6

Balada Dangdut. Dendam Cerpen Metropolitan. Plot. Klop. Melangkah di Atas Awan. Nostalgia. Tiada Kata Berpisah. Intrik. Bukan Impian Semusim. Pantang Menyerah. Api Cinta Antonio Blanco. Sejuta Makna dalam Kata. Nona-Noni. Karya drama Dalam Cahaya Bulan (1966). Lautan Bernyanyi (1967). Bila Malam Bertambah Malam (1970). Invalid (1974). Tak Sampai Tiga Bulan (1974). Anu (1974). Aduh (1975). Dag-Dig-Dug (1976). Gerr (1986). Edan (1988). Hum-Pim-Pah (1992).

Jakarta Institute of Arts

Konspirasi Kemakmuran. Blong. Ayo. Awas. Labil Ekonomi. Aum. Zat. Tai. Front. Aib. Wah. Hah. Jepretin tuh Staples! (2011). Aeng. Aut. Dar-Dir-Dor. Karya drama Bila Malam Bertambah Malam (1971). Telegram (1972). Stasiun (1977). Pabrik (1976). Keok (1978). Aduh. Bali. Dag-dig-dug. GURU.


7

Sjuman Djaja Lahir di Jakarta, 5 Agustus 1934 – meninggal di Jakarta, 19 Juli 1985 pada umur 50 tahun. Beliau adalah satu penulis dan sutradara film Indonesia yang terkenal dimasanya. Ia tertarik pada penulisan kreatif dan akting, akhirnya bergabung dengan Senen Artists Group. Pada tahun 1956, ketika salah satu cerpennya diadaptasi menjadi sebuah film, Sjumandjaja menjadi aktif dalam industri pembuatan film, menulis dua film untuk perusahaan produksi Persari. Setelah menerima beasiswa pemerintah, ia pindah ke Moskow dan menghadiri Institut Sinematografi All-Union State. Sekembalinya ke Indonesia pada tahun 1965, Sjumandjaja bekerja di Kementerian Informasi dan terus menulis skenario. Pada tahun 1971, setelah meninggalkan kementerian, ia menyutradarai film fitur pertamanya, Past Midnight (Past Midnight). Dia terus menulis dan mengarahkan film untuk kematiannya akibat serangan jantung pada 19 Juli 1985. Dikabarkan sebagai direktur yang ketat, Sjumandjaja dinilai oleh nilai kreatif menerima biaya direktur. Dia menikah tiga kali dan memiliki tiga anak, dua dengan istri pertamanya dan satu dengan yang kedua. Putranya, Sri Aksana, adalah mantan drummer Dewa 19, dan putrinya Djenar Maesa Ayu juga merupakan sutradara

pemenang Piala Citra. Karya Sastra Aku. Kerontjong Kemayoran (difilmkan). Anakku Sayang (difilmkan) Filmografi Isamar (1969). Maribel (1969). Mundo De Fieras (1971). Lewat Tengah (1971). Flambojan (1972). Si Doel Anak Betawi (1972). Si Mamad (1973). Atheis (1974). Si Cantik Clara (1974). Laila Majenun (1975). Ka Ina (1975). Si Doel Anak Modern (1976). Pinangan (1976). Yang Muda Yang Bercinta (1976). Carita Pintada (1979). Kabut Sutra Ungu (1979). Di Cinta (1979). Rahasia Cinta (1981). R.A. Kartini.

Jakarta Institute of Arts


8

Deddy Luthan Hendrawanto Panji Akbar Luthan atau yang dikenal dengan Deddy Luthan (lahir di Jakarta, 25 April 1951 – meninggal di Jakarta, 10 Juli 2014 pada umur 63 tahun. Ia adalah seorang koreografer tari asal Indonesia. Pengelola sekaligus pemimpin kelompok tari Deddy Luthan Dance Company. Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta) di Taman Ismail Marzuki, Jurusan Tari di LPKJ pada tahun 1979. Karya-karya Gerak Dalam Magi dan Tali-Tali (1973). Si Madu Gombak, kreasi dari tari Minang (1974). Hypolutos, tari Dayak (1975). Indang, tari Minang (1976). Nadi, tari Bali (1977). Petutung Peka, tari Dayak (1978). Brabah Indang, tari Minang (1979). Bancah Sunua, tari Minang (1980). Barabah Randai, tari Minang (1980). Awan Bailau I, tari Minang (1982). Cindua Mato, kreasi dari tari Minang (1983). Piriang Simarantang, tari Minang (1984).

Jakarta Institute of Arts

Nadi, tari Minang (1984). Awan Bailau II, tari Minang (1984). Nan Tongga, tari Minang (1985). Kerudung Asap (1987). Kadung Dadi Gandrung Wis (1990). Gandrung Salatun (1992). Iki Buru Gandrung (1994). Gandrung Blambangan (1997). Gandrung Eng Tay. Ketika Anggrek Hitam Berbunga (2002). Rijog, Pasir yang Sunyi (2004). Tanah yang Hilang (2007).


9

Franki Raden R. Franki S. Notosudirdjo atau lebih dikenal dengan nama Franki Raden (lahir di Jakarta, 4 Januari 1953; umur 66 tahun) adalah musikus. Seorang musikus berkebangsaan Indonesia. Ia juga penata musik untuk film dan meraih beberapa penghargaan pada Festival Film Indonesia. Selain bermusik, Franki juga menulis artikel di sejumlah media massa. Jurusan Musik Institut Kesenian Jakarta tahun 1974, lalu pada tahun 1976. Selama satu tahun pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Franki Raden mendapat Piala Citra sebagai Ilustrasi Musik Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 1979 lewat film November 1828. Padahal itulah filmnya yang ketiga, setelah Bulu-bulu Cendrawasih dan film dokumenter Akupun Bisa. Kemudian setelah ia mulai sering masuk sebagai nominasi melalui beberapa film antara lain, Rembulan dan Matahari pada FFI 1980, Roro Mendut, Titian Serambut Dibelah Tujuh, serta Kembang Kertas pada FFI 1985 dan Kejarlah Daku Kau Kutangkap pada FFI 1986.

dan memberikan ceramah, dia juga berbicara di sejumlah seminar dan menulis di beberapa media massa. Karya-karya November 1828. Bulu-bulu Cendrawasih. Akupun Bisa (documenter). Rembulan dan Matahari pada FFI 1980. Roro Mendut. Titian Serambut Dibelah Tujuh. Kembang Kertas pada FFI 1985. Kejarlah Daku Kau Kutangkap pada FFI 1986. Piala Citra lagi dalam film Nagabonar tahun 1986 pada FFI 1987.

Setelah menerima penghargaan Piala Citra lagi dalam film Nagabonar tahun 1986 pada FFI 1987, Franki istirahat dari hirukpikuk industri film, berkelana ke Amerika Serikat untuk menambah ilmu dan mempertinggi wawasan, khususnya di bidang musik. Di samping membuat komposisi, mengajar,

Jakarta Institute of Arts


10

Mira Lesmana Mira Lesmanawati (lahir di Jakarta, 8 Agustus 1964; umur 54 tahun). Ia adalah salah seorang produser film asal Indonesia yang menghidupkan kembali pada tahun -2000an, yang merupakan anak dari tokoh jazz Indonesia, Jack Lesmana dan penyanyi senior Indonesia berdarah Jawa pada tahun 60an Nien Lesmana. Lulusan Institut Kesenian Jakarta yang dikenal sebagai produser bertangan dingin ini memulai kariernya di perusahaan periklanan. Pada tahun 1996 dia mendirikan Miles Productions, yang kemudian memproduksi beberapa film-film sukses seperti Ada Apa Dengan Cinta dan Petualangan Sherina serta Laskar Pelangi. Mira adalah kakak kandung dari musisi Indra Lesmana. Mira menikah dengan aktor Mathias Muchus. Karya-karya Ceh Kucak Gayo (1995) (co-producer). Kuldesak (1998) (sutradara). Petualangan Sherina (2000) (produser). Ada Apa Dengan Cinta? (2002) (produser). Eliana, Eliana (2002) (co-producer). Rumah Ketujuh (2003) (produser). The Year of Living Vicariously (2005 produser eksekutif). Gie (2005) (produser). Garasi (2006) (produser).

Jakarta Institute of Arts

Laskar Pelangi (2008) (produser). Sang Pemimpi (2009) (produser). Sokola Rimba (2013) (produser). Pendekar Tongkat Emas (2014) (produser).


11

Hanung Bramantyo Sutradara muda di Indonesia yang banyak menggarap film-film bertemakan cinta dan banyak meraih penghargaan atas filmfilmnya. Sutardara yang mempunyai nama lengkap Setiawan Hanung Bramantyo ini lahir di Yogyakarta, 1 Oktober 1975. Dalam Festival Film Indonesia 2005, ia terpilih sebagai Sutradara Terbaik lewat film arahannya, Brownies (untuk Piala Citra – film layar lebar). Ia juga dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik untuk film cerita lepasnya, Sayekti dan Hanafi, namun yang kemudian mendapatkan penghargaan adalah Guntur Soehardjanto. Pada Festival Film Indonesia 2007 ia kembali terpilih sebagai Sutradara Terbaik melalui film Get Married. Bramantyo pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia namun ia tidak menyelesaikannya. Setelah itu ia pindah mempelajari dunia film di Jurusan Film Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Karya-karya Topeng Kekasih (2000). Gelas-Gelas Berdenting (2001). When... (2003) - film pendek. Brownies (2004). Catatan Akhir Sekolah (2005). Sayekti dan Hanafi versi RCTI (2005).

Jomblo (2006). Lentera Merah (2006). Kamulah Satu-Satunya (2007). Legenda Sundel Bolong (2007). Get Married (2007). Ayat-Ayat Cinta (2008). Doa Yang Mengancam (2008). Perempuan Berkalung Sorban (2009). JK - film pendek (2009). Get Married II (2009). Menebus Impian (2010). Tendangan dari Langit (2010). Sang Pencerah (2010). ? (2011). Pengejar Angin (2011). Perahu Kertas (2012). Cinta Tapi Beda (2012). Perahu Kertas II (2013). Gending Sriwijaya (2013). Soekarno: Indonesia Merdeka (2013). Hijab (2015). Talak III (2016) - bersama Ismail Basbeth. Rudy Habibie (2016). Surga Yang Tak Dirindukan II (2017). Kartini (2017). Jomblo Reboot (2017).

Jakarta Institute of Arts


Tahun Emas

Golden Year - Jakarta Institute of the Arts

Dalam rangka ulang tahun ke 50 tahun, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengadakan serangkaian acara di Kampus IKJ dan Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Dimulai dari tanggal 15 sampai 21 Juni bertempat di area kampus IKJ berupa acara Open House dimana memberikan eksposur penuh pada mereka yang akan baru menyelesaikan pendidikan SMA/ SMK, Pascasarjana dan masyarakat umum, dalam bentuk kunjungan dan pembelajaran mengenai fakultas-fakultas di IKJ. Fakultasfakultas tersebut adalah; •

• •

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) program studi Tari, Teater, Musik, Etnomusikologi, dan Antropologi Tari.

Fakultas Seni Rupa (FSR) program studi Seni Murni, Desain Interior, Desain Mode, Desain Komunikasi Visual, dan Kriya. Fakultas Film dan TV (FFTV).

Sekolah Pascasarjana IKJ dengan konsentrasi studi pada Seni Urban dan Industri Budaya.

Selain kunjungan dan pembelajaran, acara ini diramaikan dengan Festival Seni berupa beragam pertunjukan seperti teater, tari, musik dan pameran, pemutaran film, workshop, diskusi, talkshow serta bazaar seni, mengenai pendidikan seni di IKJ dalam lingkup urban modern untuk dunia kerja di masa mendatang. Semua kegiatan tersebut dilangsungkan selama seminggu penuh.


13

So Brilliant

Jakarta Institute of the Arts - 50th Dies Natalis

Dalam Dies Natalis ke-50 ini IKJ, mengangkat tema urban modern dengan pengaruh atau nuansa kosmopolitan yang kental. Ulang tahun IKJ yang ke-50 dirayakan bersama keluarga besar IKJ, mulai dari para alumni hingga para mahasiswa IKJ yang masih menimba ilmu di kampus ini. Pada kesempatan ini IKJ ingin menunjukkan ikatan kekeluargaan IKJ kepada dunia luar, dengan ajang unjuk gigi karya-karya berkualitas mereka untuk menarik perhatian dunia luar.

Perayaan ini akan dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Juni 2020 hingga acara puncak tanggal 21 Juni 2020 bertepatan pada hari ulang tahun IKJ. Untuk event-event yang diadakan mulai dari pameran pengajar, workshop, bazaar, fashion show, artists talk, dan masih banyak lagi. Pada acara puncak, hal yang paling diinginkan adalah melakukan acara semeriah mungkin dengan tujuan bersenang-senang bersama.

Di tahun 2020, IKJ telah mencapai Tahun Keemasannya. Dies Natalis IKJ yang ke-50, memberi gambaran semangat civitas akademika dan alumni untuk menempatkan IKJ pada posisi terhormat sebagai Perguruan Tinggi Seni berkualitas yang mampu memberikan bukti nyata bahwa Metropolitan Jakarta sebagai ibu Kota yang berbudaya sesuai cita-cita Gubernur Ali Sadikin hingga sekarang. Tahun Emas IKJ telah menghasilkan emas-emas berkualitas kebanggaan IKJ.

Jakarta Institute of Arts


14

Rangkaian Kegiatan series of activities - So Brilliant June, 15th 2020

June, 19th 2020

10:00 - 20:00 | Galeri Cipta II & III Grand Opening Pameran Urban Modern - Pameran Urban Modern

10:00 - 12:00 | Studio Interior Workshop Mock Up Furniture by Fabianus Koesoemadinata

13:00 - 14:00 | Galeri Cipta II Sambutan Rektor & Gubernur DKI Jakarta

09:00 - 12:00 | Studio DKV Workshop Flip Book Animation by Ehwan Kurniawan, Rasuardie

June, 16th 2020 09:00 - 19:00 | Galeri Cipta II & III Pameran pengajar IKJ - Urban Modern 10:00 - 17:00 | Ruang Pamer Bazaar karya mahasiswa IKJ angkatan 2019-2020 13:00 - 15:00 | Gedung Pascasarjana Seminar Seni Urban & Estetika; Prof. Melani Budianta, Ph. D & Martin Suryajaya

June, 17th 2020 09:00 - 19:00 | Galeri Cipta II & III Pameran pengajar IKJ - Urban Modern 09:00 - 19:00 | Ruang Pamer Bazaar karya mahasiswa IKJ angkatan 2019-2020 13:00 - 15:00 | Teater Luwes Opening Performance by Teater IKJ; Obrok Owok Owok Ebrek Ewek Ewek.

June, 18th 2020 13:00 - 16:00 | Galeri Seni Rupa IKJ Meet the Artist - Artist Talk; Muhammad Taufiq, Ki Slamet Rahardjo, Hanung Bramantyo 19:00-19:30 | Teater Luwes Opening Ceremony Festival Teater Wahyu Sihombing 19:30 - 21:00 | Teater Luwes Pementasan Teater Lembaga IKJ: Miss Julie

Jakarta Institute of Arts

10:00 - 14:00 | Studio Kriya Workshop Shibori by Denny Gandasoebrata 15:00 - 18:00 | Studio Sablon Workshop Sablon by Presslab

June, 20th 2020 09:00 - 19:00 | Galeri Cipta II & III Eksibisi Fotografi 10:00 - 12:00 | Galeri Cipta II & III Public Discussion by The Indonesian Association Graphic Design 13:00 - 18:00 | Art Cinema FFTV Workshop Tata Kamera by German G. Mintapradja, M. Sn. 19:00 - 21:00 | Teater Besar Jakarta Screening Film Tugas Akhir Terbaik Mahasiswa; Pascasarjana

June, 21st 2020 14:00 - 15:00 | Teater Besar Jakarta Fashion Show - Urban Fashion 16:00 - 18:00| Teater Besar Jakarta Performance Art; Modern Dance by Faculty of Performance Art 19:00 - 21:00 | Teater Besar Jakarta Acara Musik; The Upstairs, Naif, White Shoes


15

Pameran

Urban Modern Exhibition

Pameran Urban Modern ini Melibatkan seluruh pengajar aktif di IKJ untuk ajang unjuk gigi dalam rangka menyambut Tahun Emas Institut Kesenian Jakarta. Peserta pameran adalah 30 perupa terpilih yang terdiri atas 10 pengajar dari Fakultas Seni Rupa, 10 Pengajar dari Fakultas Seni Pertunjukkan, dan 10 Pengajar dari Fakultas Film dan Televisi IKJ. Karya bertema urban modern dalam medium bebas yang dapat dirasakan oleh panca indera. Pameran yang ditujukan pada khalayak umum ini dimaksudkan untuk memberikan penggambaran dan kesan pada masyarakat luar dan memberi pandangan baru akan kualitas seni IKJ di Tahun Emas ini, di tahun 2020.

Dari berbagai format karya yang dapat ditampilkan bersama. Karya yang ditampilkan dapat berupa instalasi, lukisan, poster, ilustrasi, fotografi, kriya, dan busana. Pameran berlangsung selama seminggu dari tanggal 15 Juni 2020 hingga 21 Juni 2020. Pameran di gelar di Galeri Cipta II & III dan dibuka pada pukul 09:00 WIB hingga pukul 19:00 WIB.

Jakarta Institute of Arts


16

Pameran

Photography Exhibition

Pameran fotografi ini berteman urban modern jakarta, dengan subtema jurnalisitik, melukiskan kehidupan urban Jakarta yang telah membentuk IKJ menjadi seperti sekarang ini. Memasuki tahun emasnya, IKJ mengadakan pameran yang diikuti oleh mahasiswa Fakultas Film dan Televisi yang membawa ciri khas tersendiri dalam menangkap foto melalui kameranya. Sekitar 40 mahasiswa yang dilibatkan dalam pameran fotografi ini sebagai perupa. Karya yang dipilih adalah karya-karya terbaik dan telah diseleksi oleh kurator.

Jakarta Institute of Arts

Pameran yang adakan pada tanggal 20 Juni 2020 ini dibuka untuk umum, untuk masyarakat luas dengan maksud membuka eksposur bagi para mahasiswa yang memiliki minat dan bakat dalam bidang fotografi tersebut.


17

Seminar Seni Urban

by Prof. Melani Budianta & Martin Suryajaya

Seminar Seni Urban dan Estetika membawa tema Urban Modern kepada masyarakat luar yang tertarik akan wawasan urban di ibu kota Jakarta ini. Institut Kesenian Jakarta yang telah berdiri sejak tahun 1970 ini telah menjadi pusat terbesar kesenian urban di Jakarta. IKJ adalah hasil keurbanan tersebut, menjadikan IKJ sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dalam suasana perkotaan untuk menjadi pelarian kejenuhan kota. Dalam seminar ini, di bawakan oleh 2 orang hebat dari IKJ, yaitu Prof. Melani Budianta & Martin Suryajaya yang akan membicarakan, mendiskusikan, dan membuka wawasan masyarakat terhadap seni urban dan estetika di zaman modern sekarang ini. Acara tersebut dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat mengenai seni urban dan sudah sejauh mana seni urban mempengaruhi gaya hidup di ibu kota Jakarta. Seminar terbuka ini dapat diikuti oleh siapa saja. Menjadi salah satu pengantar dalam penyambutan ulang tahun IKJ yang ke-50 memasuki tahun keemasan. Seminar diadakan di Gedung Pascasarjana IKJ.

Seminar ini dilaksanakan selama satu hari pada 16 Juni 2020 pukul 13:00 - 15:00 WIB, di lantai 4 Gedung Pascasarjana IKJ, Cikini. Bersama dengan Ibu Risa Permanadeli, PhD, yang mengontraskan apa yang disebut estetika keseharian di Paris dan di Jakarta. Mengambil dari sistem sosial, ia menilik perjalanan ekspresi estetik, dari subyek ideal Tuhan yang diekspresikan melalui pengindahan gereja, hingga pada subyek ideal rasional-kolektif yaitu negara. Pemindahan ini, tutur Ibu risa, bersifat korosif pada subyek, sehingga menempatkan estetika pada posisi yang mampu mengembalikan pengertian subyek. Seminar ini menyampaikan tentang dasar teoritis apa itu urban, kemudian definisidefinisi urban dibantu oleh Durkheim, Weber dan Marx. Kemudian, di masa global dalam kapitalisme industrial, yang hadir bukan lagi pembagian berdasarkan profesi, melainkan berdasarkan apa yang dikonsumsi dan apa yang dilakukan saat waktu luang. Yang dipermainkan adalah identitas.

Jakarta Institute of Arts


18

Bazaar IKJ

karya-karya mahasiswa IKJ

Bazaar mahasiswa-mahasiswa IKJ membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengekspos diri pada dunia agar dapat lebih dikenal masyarakat luar. Dalam bazaar ini mahasiswa mempersembahkan karyakaryanya yang siap untuk diperjual belikan sehingga dapat membantu membangun industri kreatif dengan usaha sekecil apa pun. Bazaar ini menunjukkan berbagai

Jakarta Institute of Arts

jenis karya-karya dari mahasiswa IKJ, mulai dari lukisan, ilustrasi, merchandise, buku, keramik, pakaian, dan lain-lain untuk memeriahkan penyambutan hari ulang tahun IKJ sekaligus sebagai ajang memamerkan dan evaluasi diri terhadap karya masing-masing sebagai barang yang memiliki nilai jual di mata masyarakat luar.


19

Diskusi Publik public discussion with The Indonesian Association of Graphic Design

The Indonesian Association of Graphic Design atau yang lebih dikenal dengan singkatan ADGI, membuka forum diskusi mengenai desain grafis Indonesia yang tengah berkembang sekarang ini. Di tahun 2020 ini, IKJ genap berumur 50 tahun yang menjadikan Tahun Keemasan bagi IKJ sendiri, mengajak para mahasiswa dan juga pengajar untuk berdiskusi sudah sampai mana pergerakan desain grafis Indonesia di lingkup urban modern ini.

Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, yang tentunya membuka kesempatan yang lebih besar dalam berkarya di bidang desain. Diskusi ini dibawakan oleh bapak Adityayoga selaku pembuat acara dari pihak ADGI. Diskusi dibuka untuk publik yang memiliki minat dan pengetahuan dasar mengenai desain.

Jakarta Institute of Arts


20

Seni Pertujukan Teater

Obrok Owok Owok Ebrek Ewek Ewek - Teater IKJ

Naskah; Danarto Sutradara; Hestu Wireda, S. Sn. Pemain; Tim Teater Lembaga IKJ Pementasan teater berjudul Obrok Owok Owok Ebrek Ewek Ewek oleh Teater IKJ. Bercerita tentang modernitas dan tradisionalitas di kehidupan masyarakat. Berangkat dari sebuah konflik perselingkuhan yang dilakukan demi memenuhi kepentingan probadi salah seorang tokoh. Dekonstruksi menentang adanya ketimpangan yang berpihak hanya pada satu sisi saja, misalnya modernitas dan menganggap lebh unggul dari tradisionalitas. Cerita yang dibawakan tidak rumit sehingga dapat diterima oleh siapa saja. Pentas teater kontemporer ini membawa isu modernitas pada penonton sehingga tercipta pandangan baru, dibalut dengan konflik menarik agar dapat menggugah keinginan penonton untuk menyaksikan

Jakarta Institute of Arts

teater sampai selesai. Teater ini dibawakan oleh Teater IKJ yang terdiri dari mahasiswamahasiswa seni pertunjukan. Pertunjukan ini dapat menjadi sarana mengevaluasi diri dalam kemampuan mengolah diri di atas panggung pementasan. Pementasan ini terbuka untuk umum, dapat disaksikan oleh siapa saja sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Untuk pembelian tiket dapat melalui sosial media maupun on the spot. Cerita ini menceritakan tentang seorang juragan batik yang bernama Sumirah yang memiliki kekasih yang bernama Tommy dan telah hidup bersama selama dua tahun. Tommy merupakan mahasiswa fakultas Seni Rupa yang juga memiliki hubungan dengan seorang wanita dari Fakultas Kedokteran tingkat tiga yang bernama Kusningtyas anak dari Profesor Seni Rupa.


21

Seni Pertunjukan Teater Teater Wahyu Sihombing - Satu Lambung

Teater Wahyu Sihombing yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation diikuti enam grup, berasal dari empat kota : Teater Lembaga (Jakarta), Teater Aristokrat (Jakarta), Teater Bel (Bandung), Neo Teater (Bandung), Saturday Acting Club (Yogyakarta), dan Teater Satu (Lampung). Berlangsung pada 24 hingga 29 Juli 2017 di Teater Luwes Institut Kesenian Jakarta. Teater Wahyu Sihombing adalah wujud penghargaan atas seluruh pemikiran dan tindakan Wahyu Sihombing untuk perkembangan teater di Indonesia dan pendidikan teater di IKJ. Wahyu Sihombing (1989-1932) adalah salah satu sosok penting yang mengguratkan jejak tajam pada persemaian teater di Jakarta yang sebaran pengaruhnya kemudian meluas hingga ke berbagai daerah di Indonesia. Beliau juga dikenal di dunia perfilman dan sinetron sebagai sutradara yang diperhitungkan. Dari teater Wahyu Sihombing muncul generasi baru pekerja teater Indonesia yang berkarya hingga sekarang dan menelurkan banyak pekerja teater baru.

Semoga acara ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia. Lakon yang dibawakan adalah Anak yang Dikuburkan (1979) merupakan lakon Sam Shepard, penulis terkemuka Amerika, Tahun itu merujuk pada diakronis perkembangan industrialisasi di Amerika. Peristiwa yang bersifat kausalitas dalam memengaruhi kehidupan masyarakatnya. Industri kian masif merepresi ke berbagai aspek kehidupan manusia. Materialisme menjadi orientasi radikal manusia. Lakon bercerita tentang sebuah keluarga yang telah kehilangan nilai-nilai biografisnya sebagai keluarga. Kemiskinan yang melanda akibat pemekaran wilayah-wilayah perkebunan telah menghancurkan nilai ideal keluarga ini. Bahkan, situasi yang penuh kegilaan dan kesakitan mendorong terjadinya pembunuhan.

Jakarta Institute of Arts


22

Seni Pertujukan Teater Miss Julie - Teater IKJ

Naskah; August Strindberg Sutradara; Frans Joseph Ginting Pemain; Tim Teater Lembaga IKJ Miss Julie lama tidak aktid, kini Teater Luwes mengahdirkan kembali pementasan Miss Julie karya August Strindberg, sebuah lakon yang bercerita tentang seorang bangsawan yang hendak ingin membumi dan seorang pelayan yang tidak ingin selamanya menjadi rakyat jelata. Naskah yang diabut tahun 1888 ini adalah salah satu karya yang paling sering dipentaskan di dunia. Dalam pementasan ini Teater Luwes menggunakan beragam latar pendukung yang bersifat simbolis, realis sugestif dan selektif untuk menyampaikan maksud sang penulis naskah.

Jakarta Institute of Arts

Miss Julie adalah lakon yang menampilkan persaingan kelas sosial yang kemudian merember ke masalah cinta dan nafsu. Nona Julie dan pelayannya yang merasa bosan sebagai bangsawan dan rakyat jelata hingga kisah cinta mereka yang berakhir tragis.


23

Workshop I

workshop seni rupa IKJ Mock Up Furniture by Fabianus Koesoemadinata Wokshop mock up furniture mengajarkan cara membuat maket furniture yang dibimbing oleh bapak Fabiola Sinay berdasarkan sketsa yang dibuat dengan material polyfoam. Workshop ini dimaksudkan untuk mengedukasi mahasiswa maupun masyarakat luar dalam membuat mock up furniture yang baik untuk keperluan pembuatan maket dalam bidang interior design. Flip Book Animation by Ehwan kurniawan & Rasuardie Workshop flipbook animasi adalah workshop yang mengajarkan cara merangkai sejumlah gambar bercerita yang menjadi sebuah adegan yang menarik dari lembaranlembaran kertas yang dibentuk sedemikian rupa seperti buku.

Shibori by Denny Gandasoebrata Shibori atau dikenal sebagai batik Jepang yang mulai ada sejak abada ke-8 di Jepang. Kegiatan workshop ini dibawakan oleh Denny Gandasoebrata selaku tentor shibori. Workshop ini memberikan dua teknik olah kain shibori, yaitu Arashi dan Itajime, serta beberapa teknik lainnya seperti Miura, Kumo, dan Nui. Screen Printing (Sablon) by Presslab Workshop yang memberikan pengalaman dalam melakukan screen printing (sablon) oleh Presslab. Workshop ini mengajarkan cara pembuatan screen dari afdruk, color mixing, pengenalan jenis tinta sablon dan karakteristiknya, dan beragam teknik sablon, serta proses finishingnya. Presslab juga membuka privat screen printing bagi yang berminat untuk memperdalam screen printing.

Jakarta Institute of Arts


24

Workshops II

workshop Film dan Televisi IKJ

Workshop Tata Kamera yang diselenggarakan oleh Bapak German G. Mintapradja , M. Sn dan Bapak Ensadi Joko, kemudian dilanjutkan dengan workshop Editing Film oleh Bapak Hendri Gunawan, M. Sn dan Bapak Rifqi Pramesworo, S. Sn. Rangkaian kegiatan Open House 2018 diawali dengan pembukaan dan pengenalan tentang Program Studi FFTV, yaitu Prodi S.1 Film dan Televisi dan Prodi D-III Produksi Film dan televisi. Acara

Jakarta Institute of Arts

selanjutnya adalah pemutaran 2 buah film karya Tugas Akhir mahasiswa. Workshop ini dilaksanakan di Studio Tom di gedung Art Cinema FFTV IKJ pada tanggal 20 Juni 2020, pukul 13:00 - 18:00 WIB. Dengan tujuan menjadi sarana pengembangan minat dan bakat pada bidang Film mau pun pertelevisian. Workshop ini diperuntukan bagi mahasiswa dan juga pelajar dengan 4 guru pendamping.


25

Meet the Artist Artists Talk

Hanung Bramantyo

Slamet Rahardjo Djarot

Dalam rangka menyambut hari emas IKJ, Institut Kesenian Jakarta mengadakan Artists Talk dengan pembicara dari para artis terkenal dan fenomenal yang memiliki kontribusi maupun hasil dari bimbingan IKJ sendiri dari berbagai fakultas berbeda. Artist-artist tersebut adalah Hanung Bramantyo, Muhammad Taufiq (Emte), dan Ki Slamet Rahardjo.

Muhammad Taufiq

Pembahasan dengan bidang beragam ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta menjadi lebih luas. Artist talk yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2020 pukul 13:00-16:00 WIB yang dibuka untuk umum dan dilaksanakan di Galeri Seni Rupa IKJ.

Dalam artist talk ini akan membahas mengenai projek yang sedang mereka jalankan sekarang dan cara bertahan di dalam lingkup urban yang silih berganti.

Jakarta Institute of Arts


26

Screening Film

screening film by Faculty of Film and Television

Screening film ini dipersembahkan oleh mahasiswa dari Fakultas Film dan Televisi IKJ. Screening film ini juga dibuka forum diskusi untuk membuka wawasan tentang film karya anak bangsa. Film yang ditayangkan merupakan rangkaian tugas akhir terbaik mahasiswa FFTV. Acara ini juga bermaksud menjadi sarana apresiasi karya dan juga sebagai cara pengekspos karya untuk masyarakat luar. Film yang ditayangkan berjudul We Wanna Prove Who We Are, yang bercerita tentang bagaimana cara seorang mahasiswa film dari satu-satunya sekolah film di Indonesia menghadirkan dirinya kepada publik. Kemudian untuk film kedua berjudul Kembang Cicilingkong (Mengejar Jakarta) oleh Echie Iqbal, sebuah film pendek yang mengambil tema tentang seorang penari tradisional yang mengejar cita-cita menjadi penari modern di kota metropolitan. Film pendek fiksi ini bercerita tentang Surti (16), seorang penari sintren tradisi yang berada pada dua kondisi yang serupa tapi tak sama. Sebagai seorang anak perempuan keturunan keluarga penari sintren tradisi

Jakarta Institute of Arts

yang tidak mau meneruskan warisan profesi dari keluarganya. Ia menginginkan kemajuan, sesuatu yang lebih modern. Tari sintren tradisi bukan menjadi sesuatu yang ia inginkan Ia bercita-cita untuk menjadi seorang penari latar tarian modern untuk idolnya, yaitu Agnes Monica. Untuk mengejar cita-citanya tersebut ia pergi ke Jakarta, namun di sana ia terperangkap konflik perdagangan manusia yang akhirnya membawanya pada profesi penari bayaran yang dipaksa menari untuk dijadikan tontonan mahal para hidung belang. Cerita ini membawa ide pokok, Yang terlihat gemerlap, seringkali jauh lebih gelap.


27

Fashion Show

fashion show - urban fashion

Dalam memeriahkan acara puncak hari ulang tahun IKJ yang ke-50, IKJ emngadakan acara Fashion Show dengan tema Urban Fashion. Karya yang dibawakan adalah kolaborasi antara pengajar dan juga para mahasiswa dalam mengubah visual dan gaya hidup urban ke dalam media baru, yaitu Fashion atau pakaian. Selain menjadi salah satu isi acara dari perayaan ulang tahun IKJ yang ke-50, Fashion Show bertema Urban Modern ini ingin mengajak para desainer muda maupun profesional selaku penggerak industri fashion yang telah bekerja keras

untuk mengembangkan kemampuannya di ranah fashion Indonesia. Acara ini membuka kesempatan bagi para desainer muda IKJ untuk mengekspos diri pada pasar atau bisnis fashion Indonesia. Dengan adanya kerjasama dengan Bekraf, IKJ diarahkan untuk memperkuat peran sebagai barometer perkembangan terkini subsektor ekonomi kreatif bidang fashion di tanah air.

Jakarta Institute of Arts


28

Performance Art

lenong urban & modern dance

Acara lainnya dalam memeriahkan ulang tahun IKJ adalah tari modern dan pertunjukan Lenong Urban yang dibawakan oleh mahasiswa dari Fakultas Seni Pertunjukan. Dalam rangka ulang tahun IKJ yang ke-50, Fakultas Seni Pertunjukan IKJ bekerja sama dengan Galeri Indonesia Kaya menggelar pertunjukan Lenong di Teater Besar Jakarta. Pertunjukan yang merupakan kolaborasi dari Program Studi Teater, Etnomusikologi, dan Tari memainkan cerita Jakarta – Bulan PP. Bermula dari seorang anak Betawi bernama Rozak yang tergila-gila dengan seorang gadis pendatang bernama Maya. Padahal Rozak sendiri sedang menjalin cinta dengan teman sekampungnya, Ibunya Rozak selalu mengingatkan agar melupakan Maya. Maya sendiri tidak senang dengan Rozak. Maya mengeluarkan tantangan bahwa Rozak harus mengejarnya sampai ke Bulan. Suatu hal yang tidak mungkin. Tetapi Rozak pantang mundur. Ia merengek ke Ibunya agar diantar sampai ke Bulan. Merengek sampai lelah dan tertidur,

Jakarta Institute of Arts

Razak akhirnya berhasil sampai ke bulan dan bertemu Maya. Cerita yang dimainkan oleh Teater Lembaga IKJ yang diarahkan oleh sutradara sekaligus dosen Prodi Teater FSP-IKJ, Hestu Wreda, M.Sn. Kemudian musik Gambang Kromong yang mengiringi pertunjukan Lenong ini yang digarap oleh dosen Etnomusikologi FSP- IKJ yaitu Anusirwan, M.Sn. Pertunjukan ini dapat disaksikan di Teater Besar Jakarta saat malam puncak bersama keluarga besar IKJ pada tanggal 21 Juni 2020.


29

Entertainment music and performance

Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun IKJ yang ke-50, dilengkapi dengan pertunjukkan musik oleh band-band musik jeblosan IKJ, yaitu Naif, The Upstairs, dan White Shoes. Mereka akan membawakan lagu-lagu terbaik mereka. Dengan akumulasi total sekitar 3 lagu tiap grup.

Penampilan mereka sebagai selingan dalam rangkaian acara puncak dan penutupan peringatan ulang tahun IKJ yang ke -50 di tahun emasnya.


30

Panitia Pelaksanaan

Dies Natalis ke-50; So Brilliant Pelindung Pengarah Penanggung jawab Ketua Bidang Umum & Keuangan Ketua Bidang Kemahasisiwaan/ Koor. Acara Ketua Bidang Kerja Sama Penanggung Jawab Acara Fakultas Koordinator Umum & Acara Pascasarjana Koordinator Umum & Keuangan FFTV Koordinator Umum & Keuangan FSP Koordinator Umum & Kemahasiswaan FSP Koordinator Acara & Kemahasiswaan FSP Koordinator Umum & Kemahasiswaan FSR Koordinator Acara & Kemahasiswaan FSR Koordinator Peluncuran Buku & Pidato Seni Anggota Koordinator Peluncuran Jurnal Cikini Anggota Koordinator Sekretariat Anggota

Master of Ceremony (MC) Desain logo, Layout Undangan & Booklet Koordinator Buku Acara Koordinator Keuangan Dokumentasi & Peliputan Koordinator Perlengakapan Venue Koordinator Keamanan Penanggung Jawab Acara Koordinator Pameran

Jakarta Institute of Arts

Slamet Rahardjo Djarot Dr. Seno Gumira Ajidarma, S. Sn, M. Hum. Agni Ariatama, M. Sn. Boedhatmaka Darsono, M. Sn. Robinsar H. Simanjuntak, M. Sn. Suzen HR. Tobing, S. Sn, M. Hum. Nyak Ina Raseuki, Ph. D. Dr. Indah Tjahyawulan, M. Sn. Sonya Sondakh, M. Sn. Prisca Delima, M. Sn, M. Si. (Han) Gerzon R. Ajawaila, M. Sn. German G. Mintapradja, M. Sn. Malona Sri Repelita, S. Sn, M. Si. Hestu Wredayanto, M. Sn. Rahayu Pratiwi, S. Sn, MBA Danny Eko Sulistyo, ST., M. hum. Marseli Sumarno, M. Sn. Ario Sasongko, M. Sn., M. Hum. Sagimin Esther L. Siagian, M. Sn. Liston Simaremare, M. Sn. Isyana Widiyati, SH. Bakti Sapta Imaniar, S. AB. Suharyono. Syifa Fauziah Syukur, S. Sos. Deddy Mahendra Desta Vincent Ryan Rompies Rian Dwi Kusumo Nadya Cordellia Sugito, SE. Pujianto Indrayanto dan Tim (FFTV Channel) Hendi Wijaya Ngatiran, MH. Pri Ario Damar, M. Sn. Budi Wibawa, S. Sn.


31

Ucapan Terima Kasih Thank You

Bapak Anies Rasyid Baswedan - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bapak Agus Suradika - Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata - Pemprov DKI Jakarta. Ibu Tinia Budiati - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan - Pemprov DKI Jakarta Bapak Imam Hadi Purnomo - Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. Bapak Slmaet Rahardjo Djarot - Ketua Yayasan Seni Budaya Jakarta. Bapak Taufik Abdullah - Ketua Akademi Jakarta. Irawan Karseno - Ketua Dewan Kesenian Jakarta. Ketua dan Anggota Senat Akademik Institut Kesenian Jakarta. Ibu Nyak Ina Raseuki - Direktur Sekolah Pascasarjana - IKJ. Para Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana. Ibu Indah Tjahyawulan - Dekan Fakultas Seni Pertunjukan - IKJ. Para Wakil Dekan Fakultas Seni Pertunjukan - IKJ. Bapak RB. Armantono - Dekan Fakultas Film & Televisi - IKJ. Para Wakil Dekan Fakultas Film dan Televisi - IKJ. Para Ketua Program Studi di Institut Kesenian Jakarta. Bapak Putu Wijaya. Ibu Risa Permanadeli. Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono. Ibu Marusya Nainggolan. Bapak Edy Susanto. Bapak Gandung Bondowoso. Bapak Marselli Sumarno. Ibu esther L. Siagian. Bapak Kusen Dony Hermansyah. Bapak M. Ariansah. Tim Big Band Pohon Hayat. Tim Lenong Urban Jakarta. Tim Pertunjukan Seni Kolaborasi. Tim Etno Marawis. Bapak Nicholas Wila Adi. Para dosen, mahasiswa, dan karyawan IKJ. Para Tokoh dan Pendiri IKJ. Ikatan Alumni IKJ (INI IKJ). Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).

Jakarta Institute of Arts


32

Hubungan Internasional International Relations

Di bawah koordinasi dari Wakil Rektorat Kerja Sama dan Hubungan Internasional (Cooperation and International Relations), IKJ telah mengembangkan kerja sama dengan lembaga pemerintah dan agensi internasional sebagai individu dalam lingkup visi dan misi IKJ. Berikut adalah beberapa dari kolaborasi dengan lembaga internasional;

Under the coordination of Vice Rector of Cooperation and Internationasl Relations IKJ has been developing cooperation and collaboraation with the governmental and international agencies as well as ondividuals within the scope of IKJs vision and mission. Some of the recent collaboration with internastional institutions are;

The Royal Netherlands

The Royal Netherlands

Dalam peringatan 40 tahun Erasmus Huis, Fakultas Seni Murni telah menciptakan parade dan pameran desain pakaian, peragaan busana dan instalasi seni dan pameran seni rupa. Erasmus Huis juga mendukung IKJ dalam serangkaian seminar tentang pembentukan Program Sarjana Magister di tahun 2008. Pada 2010, Erasmus Huis ikut mensponsori seminar peringatan dua abad Raden Saleh, seorang pelukis Indonesia yang fenomenal di era kolonial.

In the commemoration of the 40th year of Erasmus Huis, the Faculty of Fine Arts has created a parade and exhibition of clothing designs, fashion show, and installation arts and fine art exhibition. Erasmus Huis also support IKJ in a series of seminars on the establishment of Master Degree Programs in 2008. In 2010, Erasmus Huis co-sponsored a Bicentennial Seminar on Raden Saleh, a phenomenal Indonesian painter of the colonial era.

France Bersama CCF, Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta mengadakan seminar industri film. CCF menyediakan kursus bahasa Prancis gratis untuk mahasiswa dan dosen Institut Kesenian Jakarta. CCF juga memfasilitasi dosen IKJ untuk mempelajari kritik film di Paris. Australia Program pascasarjana Institut Kesenian Jakarta, dengan dukungan Lembaga Australia Indonesia (LAI) menghasilkan produksi teater berjudul 1001 malam yang disutradarai oleh Robert Drafin (Teater Liminal) dan Slamet Rahardjo (Teater Populer). Semua juga memfasilitasi berbagai lokakarya tentang seni di IKJ

Jakarta Institute of Arts

France Together with the CCF, the Film and Television Faculty of the Jakarta Art Institute held a film industry seminar. The CCF provides free French language courses for students and lecturers of the Jakarta Art Institute. CCF also facilitated IKJ lecturers to facilitate film criticism in Paris. Australia The postgraduate program of the Jakarta Institute of the Arts, with the support of Australia Indonesia Institute (AAI) produced a theater production titled ÂŤ1001 nightsÂť directedby Robert Drafin (Liminal Theater) and Slamet Rahardjo (Theater Populer). All also facilitate various workshops on arts in IKJ.


33

Republik Ceko

Czech Republic

Pada Oktober 2009, Institut Kesenian Jakarta menyelenggarakan program internasional yang sukses dengan lembagalembaga terkemuka di Republik Ceko. Program ini disponsori dan didukung oleh Departemen Pendidikan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia. Pada malam budaya Indonesia, yang diadakan di Teater Perpustakaan Nasional - Praha, siswa IKJ menampilkan tarian tradisional dan kontemporer, dan juga mempersembahkan film pendek oleh siswa IKJ. Program ini juga menyelenggarakan kunjungan resmi ke lembaga budaya di Praque dan mengembangkan prospek kerja sama dalam program seni.

In October 2009, Jakarta Instute of the Arts organized successful international program with leading institutions in Czech Republic. The Program was sponsored and supported by Ministry of Education and Embassy of Republic of Indonesia. In the Indonesian cultural night, held in National Library Theater - Prague, IKJ students performed traditional and contemporary dance, and also presents short film by IKJs student. The program also organizes an official visit to cultural institutions in Praque and develop cooperation prospect in art programs.

Dalam kesempatan itu, IKJ telah mengunjungi Akademi Seni Pertunjukan di Praha (AMU), Akademi Seni Rupa di Praha (AVU), Akademi Film, Galeri Nasional Ceko.

In the occasion, IKJ has visited the Academy of Performing Arts in Prague (AMU), the Academy of Fine Arts in Prague (AVU), Academy of Film, Czech National Gallery.

Misi Seni juga didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Dalam kesempatan ini, para Rektor Institut Seni Jakarta dan Akademi Seni Pertunjukan (AMU) menandatangani Memorandum tentang Pengertian tentang prospek pertukaran akademis di masa depan.

The Art Mission also supported by the Directorate General of Higher Education Republic of Indonesia. In this occasion the Rectors of the Jakarta Institute of the Arts and the Academy of Performing Arts (AMU) signed a Memorandum pof Understanding on the prospect of future academic exchanged.

Republik Ceko

Germany

Bekerjasama dengan Goethe Institute, Departemen Teater IKJ telah mengadakan lokakarya kreatif yang difasilitasi oleh pantomim terkenal Milan Sladek. Mereka memerankan Don Juan, kemudian telah tampil di Jakarta dan Bandung 2010.

In cooperation with Goethe Institute, Theatre Department of IKJ has held an creative workshop facilitate by world famous pantomime Milan Sladek. They play Don Juan, then has been performed in Jakarta and Bandung 2010.

Amerika Serikat

United States of America

Program seni kolaboratif (tari, musik, dan animasi) dengan Institut Seni California (CalArts) dimulai di Festival Seni Internasional Indonesia di Jakarta

The collaborative art program (dance, music, and animation) with the California Institute of the Arts (CalArts) started in the Indonesian International Art Festival Jakarta

Jakarta Institute of Arts


34

Sponsorship

Jakarta Institute of Arts


35

Jakarta Institute of Arts


36

Jakarta Institute of Arts


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.