PELUANG KERJA BAGI TKI DI MALAYSIA Da’i Bachtiar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RepubIik Indonesia Yogyakarta, 19 Oktber 2010
MATERI A. B. C. D. E. F.
LATAR BELAKANG DASAR KEBIJAKAN DATA MIGRANT WORKERS DI MALAYSIA DATA MIGRANT WORKERS PER SEKTOR PROBLEM YANG DIHADAPI TKI UPAYA PERWAKILAN RI
A. LATAR BELAKANG 1. Dalam Era Global terdapat 3 hal yang tidak dapat dibendung : • • •
Arus Barang Arus Uang Arus Orang
2. Setiap WNI berhak memilih pekerjaan sesuai kemampuan dimanapun 3. Peluang kerja di luar negeri cukup besar 4. Keterbatasan lapangan pekerjaan dalam negeri 5. Menghasilkan devisa negara January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
3
B. DASAR KEBIJAKAN Peraturan Indonesia -
UUD 1945 pasal 27 ayat 2 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
-
UU No. 39 tahun 2004 : Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
- MoU Indonesia – Malaysia : Tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia Sektor Formal, tahun 2004. - MoU Indonesia – Malaysia : Tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia Sektor Informal, tahun 2006. January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
4
Peraturan Terkait Migrant workers di Malaysia - Akta Kerja 1955 : Peraturan kerja yg diberlakukan kepada pekerja tempatan Malaysia & tenaga kerja asing sektor formal. - Akta Pampasan 1952 : Diberlakukan juga kepada TKA yang mengalami kecelakaan kerja & kematian akibat kerja. - Akta 1966 : Akta ttg kanak-kanak dan orang muda - Akta 1959 : Akta ttg kesatuan sekerja -Akta 1959/60 : Akta Imigresen -Akta 670/2007 : tentang Anti Pemerdagangan Orang (ATiPs) January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
5
PELUANG & BIDANG PEKERJAAN Sektor Formal : Perladangan Pabrik Konstruksi Pertanian Jasa Sektor Informal : PLRT (penata laksana rumah tangga)
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
6
PERKEMBANGAN TKI SEKTOR
Formal
Informal
JENIS PEKERJAAN
2006*)
2007*)
2008*)
2009*)
2010**)
Kontruksi,
216.898
211.016
207.623
196.929
192.789
Perladangan,
316.832
290.484
287.781
260.232
202.156
Kilang/Pabrik,
213.108
206.780
199.784
167.155
198.643
Jasa/Service,
40.993
41.012
41.021
38.684
38.684
Pertanian
92.003
103.974
105.485
98.799
82.435
PLRT (Penata Laksana -Rumah Tangga)
294.115
294.784
279.134
230.141
203.225
991.940
917.932
JUMLAH
1.174.013 1.148.050 1.120.828
*) periode : Juli tahun sebelumnya s/d Juni tahun tersebut **) data per September 2010
NO
NEGARA
JUMLAH
1
INDONESIA
2
BANGLADESH
3
NEPAL
4
MYANMAR
5
INDIA
6
VIETNAM
7
FILIPINA
8
PAKISTAN
9
THAILAND
10
CAMBODIA
11
CHINA
12
SRI LANKA
13
LAOS
14
UZBEKISTAN
15
KAZAKHSTAN
16
LAIN-LAIN
917,932.00 307,366.00 175,810.00 140,260.00 113,797.00 74,842.00 18,640.00 22,989.00 7,102.00 12,091.00 8,894.00 3,414.00 57.00 4.00 1.00 61.00
JUMLAH TKA
1,803,260.00 JUMLAH TKA : 1,803,260 org
SEBARAN TKI DIBERBAGAI SEKTOR
No
SEKTOR
JUMLAH
1
PEMBANTU RUMAH
203,225.00
2
PEMBINAAN
192,789.00
3
PEMBUATAN
198,643.00
4
PERKHIDMATAN
38,684.00
5
PERLADANGAN
202,156.00
6
PERTANIAN
7
JUMLAH
82,435.00 917,932.00
PELUANG INDONESIA UNTUK MENGISI PASAR KERJA DI MALAYSIA
No
SEKTOR
PELUANG
INDONESIA
SISA
1
PEMBANTU RUMAH
300,000
203,225
96,775
2
PEMBINAAN / KONSTRUKSI
300,000
192,789
107,211.
3
PEMBUATAN / PABRIK
700,000
198,643
501,357
4
PERKHIDMATAN / JASA
200,000
38,684
161,316
5
PERLADANGAN
300,000
202,156
97,844
6
PERTANIAN
200,000
82,435
117,565
2,000,000
917,932
1,082,068
JUMLAH
MATRIK REMUNERASI UNTUK TKI DI M’SIA NO.
ACPECT
SECTOR
TIME
DOMESTIC
1
BASIC SALARY
RM. 600.00/month
FARMING
RM. 20.00/day
PLANTATION
CONSTRUCTION
RM. 18.50 - RM.25.00/day
RM. 35.00 (general worker/day)
RM. 20.00 - RM.40.00/ton
MANUFACTURE
SERVICE RM.468.00-RM.600.00 (8 hours)
RM.45.00 (semi skilled worker/day) RM. 480.00-RM.546.00/month RM.750.00-RM.925.00 (12 hours)
> RM. 55.00 (skilled worker/day)
RM.2.25 - RM. 2.80/hour
2
OVER TIME RATE (OTR)
N/A
RM. 2.50/hour
RM. 2.30 - RM. 3.10/hour
RM.4.30 - RM. 6.80 / hour
RM. 2.25 - RM.2.60/hour
3
HOLIDAY OVERTIME RATE
3 X OTR
N/A
RM. 7.50/hour
RM. 6.90 - RM. 9.30/hour
RM.12.90 - RM. 19.70 / hour
RM. 6.75 - RM.7.80/hour
4
ATTENDANCE ALLOWANCE
N/A
N/A
RM.50.00 - RM.85.00/month
N/A
RM. 52.00 - RM. 70.00/month
RM. 52.00 (8 WH)
5
MEAL ALLOWANCE
free 3 x /day
free 3 x / day
N/A
N/A
RM. 1.50 - RM.2.50/day
RM. 2.00/day (8 WH)
RM. 2.50 - RM. 4.00/day
N/A
DAY NIGHT MORNIN G
6
SHIFT ALLOWANCE
NOON
RM. 3.60 - RM. 4.50/hour RM.6.75 - RM. 7.70/hour RM. 10.80 - RM. 13.50/hour
RM. 1.00 - RM. 2.00/day N/A
N/A
N/A
N/A
NIGHT
RM. 2.00 - RM. 3.00/day
N/A
RM. 4.00 - RM. 10.00/day
7
FOOD ALLOWANCE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
8
MEDICAL ALLOWANCE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
TENTATIVE
9
TRANSPORT. ALLOWANCE
N/A
N/A
N/A
N/A
PROVIDED RM. 4.00/day
PROVIDED
10
INCENTIVE ALLOWANCE/ BONUS
N/A
N/A
N/A
N/A
JUST FOR PACKAGING SECTION
N/A
11
ACCOMODATION ALLOWANCE
PROVIDED
PROVIDED
PROVIDED
PROVIDED
PROVIDED
PROVIDED
12
ANNUAL LEVY ALLOWANCE
FULL SUBSIDIZED
FULL SUBSIDIZED
FULL SUBSIDIZED
FULL SUBSIDIZED
FULL SUBSIDIZED
FULL SUBSIDIZED
SEBARAN TKI
SEKTOR
Formal
Informal
JENIS PEKERJAAN
Kontruksi, Perladangan, Kilang/Pabrik, Jasa/Service, Pertanian PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga) JUMLAH
SABAH
SERAWAK
SEMENANJUNG
JUMLAH
32,908 34,507 33,907 6,603 14
23,201 24,329 23,906 4,655 9,921
13,668 14,332 14,083 27,426 58,443
192,789 202,156 198,643 38,684 82,435
34,689
24,457
144,079
203,225
142,628
110,469
272,031
917,932
SYARAT UMUM BEKERJA DI MALAYSIA 1. 2. 3.
4. 5.
SEHAT JASMANI DAN ROHANI (LULUS FOMEMA) UMUR 18-45 TAHUN ADA WORKING PERMIT DARI JABATAN IMIGRESEN (PAS LAWATAN KERJA SEMENTARA) MEMBAYAR LEVI TIDAK BOLEH BERKAHWIN DENGAN PEKERJA ASING MAUPUN PENDUDUK TEMPATAN
LEVI No 1 2 3 4 5 6
SEKTOR PEMBANTU RUMAH PEMBINAAN PEMBUATAN PERKHIDMATAN PERLADANGAN PERTANIAN
JUMLAH RM 360 RM 1,200 RM 1,200 RM 1,800 RM 540 RM 540
KELEBIHAN
BAHASA, BUDAYA MIRIP
KETEKUNAN
LOYALITAS
SIKAP NRIMO
KEKURANGAN
KURANG BERANI ‘MELAWAN’ (PENURUT, DIAM)
KURANG TERAMPIL
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TKI
TANTANGAN PENETRASI PASAR 1.
Berbicara marketing/pemasaran (TKI) maka adalah terkait langsung dengan kualitas TKI itu sendiri. Kualitas itu bersifat teknis dan non teknis. Kualitas bersifat teknis merupakan pembagian kategori menurut keahliannya misalnya ekspatriat dan TKI pada umumnya dan kualitas non teknis berupa kesiapan kerja (mental) dan mampu memahami dan mematuhi peraturan.
2.
Perlu dilakukan perbaikan dalam pengurusan TKI secara menyeluruh di dalam negeri dari system pelatihan/training, standard kompetensi, sertifikasi yang dikelola dan diawasi oleh Pemerintah, pola perekrutan, asuransi, biaya pengiriman dan standard kesehatan pekerja.
3.
Dengan TKI yang terlatih dan siap bekerja di luar negeri tentunya akan mempengaruhi pasar kerja TKI karena kinerja TKI sudah memenuhi penilaian yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaan (Ability), 2) usaha yang dicurahkan (Effort), dan 3) dukungan majikan/ users (Support).
4.
Bagi TKI perlu adanya sistem pelatihan berbasis kompetensi atau Competency Based Training (CBT), suatu paradigma baru (apperentice) yang mungkin dapat dicoba dimana suatu sistem pelatihan yang hasil akhirnya adalah individu yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja dan atau industri.
STRATEGI PENETRASI PASAR 1.
2.
3.
4.
Sesuai kesepakatan kerjasama multilateral seperti AFTA dan WTO/GATS, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar kerja terutama untuk tenaga kerja formal melalui mekanisme “ request ” (bilateral) dan “ offer ” (multilateral) melalui perjanjian saling pengakuan MRA (Mutual Recoqnition Agreement). Di dalam kerangka GATS setiap Negara wajib untuk membuka akses pasarnya bagi jasa asing. Salah satu kesepakatan itu adalah meningkatkan akses pasar Negara-negara anggota dalam Perwakilan RI dalam hal ini merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan dalam negeri dimana pengelolaan dan penyiapan TKI untuk siap bekerja dalam memenuhi/sesuai standard keperluan yang ditentukan user dan dapat bersaing dengan pekerja asing dari Negara sumber lain. Perwakilan RI mempunyai fungsi “pemasaran” TKI dan selalu mengedepankan aspek perlindungan dalam penempatan TKI ke Malaysia
PROBLEMATIK A. PIHAK TENAGA KERJA 1. Jenis pekerjaan hampir 90% pada sektor formal ‘unskilled’ dan informal (PLRT), atau pekerjaan yang sifatnya “dirty, dangerous, difficult”. 2. Jenis pekerjaan ini rentan terhadap perlakuan ‘unfair’ dari pengguna/majikan. 3. Latar belakang pendidikan rendah (masih ada yang buta huruf). 4. Perasaan kedekatan wilayah maupun kekerabatan dengan TKI pendahulu January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
18
5. Kurang pembekalan Skill. 6. Kemampuan bahasa untuk jenis pekerjaan jasa, sedangkan yang lainnya tidak masalah (Malaysia). 7. Umumnya penurut dan diam bila hadapi persoalan, bila depresi akan lari (menjadi illegal) 8. Tidak memiliki modal sama sekali sehingga segala biaya menjadi beban agensi (perusahaan), dalam bentuk hutang. January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
19
B. PIHAK PERUSAHAAN PENYEDIA JASA TKI 1. Pola Rekrutmen yang belum sepenuhnya terarah (asal dapat orang). 2. Persiapan skill yang terbatas, bahkan tempat penampungan untuk sekadar menunggu. 3. Ada yang menyiapkan dokumen yang tidak sesuai data diri dan alamatnya. 4. Segala biaya yang dikeluarkan perusahaan akan dibebankan kepada TKI. 5. Lebih pada “profit oriented�, aspek pelindungan TKI kurang. Contoh ; ditemukan TKI terlantar di terminal/airport. January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
20
C. PIHAK PEMERINTAH INDONESIA 1. Pengawasan dan bimbingan terhadap perusahaan jasa TKI belum efektif. 2. Penyiapan tenaga terampil oleh Pemerintah/Pemda dengan pola BLK (Balai Latihan Kerja) kurang dan belum penuhi kebutuhan, banyak BLK yang menganggur. 3. Adanya pembebanan biaya oleh perusahaan terhadap usaha Pemerintah dalam pengaturan dan pengawasan akan menjadi beban TKI. 4. Dalam menghadapi pemerintah Malaysia, TKI bidang tertentu (Ladang, Konstruksi, PLRT) belum dijadikan posisi tawar tinggi, padahal sebetulnya pihak Malaysia sangat tergantung 5. Koordinasi antara Depnakertrans dengan BNP2TKI belum efektif. January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
21
D. PIHAK PEMERINTAH MALAYSIA 1. Menempatkan
TKI,
diposisikan
lebih
membutuhkan lapangan pekerjaan, walaupun fakta sebaliknya, karena TKI lebih disukai majikan/pengguna karena faktor agama, bahasa, budaya yang sama, dan produktivitas TKI. 2. Mempedomani MoU (Indonesia-Malaysia), ada halhal yang perlu revisi, seperti : - Paspor TKI dipegang majikan - Upah tidak diatur - Adanya ‘Calling Visa’ - Jam kerja dan waktu istirahat untuk pekerja informal (PLRT).
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
22
3. Tidak tegas terhadap pengguna yang memperkerjakan TKI ilegal, walaupun undangundangnya melarang. Banyak majikan memperkerjakan TKI Illegal, karena murah dan kalau sudah tidak memerlukan akan melaporkan kepada aparat pemerintah untuk menangkap TKI tersebut. 4. Pengawasan terhadap aparat di lapangan kurang, terjadi pemerasan oleh aparat terhadap TKI.
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
23
DATA KASUS NO JENIS KASUS 1 Gaji Tidak Dibayar 2 Kondisi Kerja Tidak Sesuai / Penipuan
2006 310
2007 231
2008 209
2009 211
2010 158
328
300
287
380
62
31
29
23
53
4
141
106
93
114
30
3
Pelelecehan Seksual
4
Penyiksaan
5
Terlantar / Ilegal
14
17
82
177
185
6
Korban Trafficking/Under Age
20
19
57
56
124
7
Lain-lain (Unfit)
73
42
103
179
8
917
744
854
1.170
566
JUMLAH KASUS
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
24
TKI ILEGAL A. Bidang Pekerjaan No 1 2 3 4 5 6 7
Bidang Perladangan Konstruksi Pabrik Jasa Pertanian PLRT Lain-Lain JUMLAH
Perkiraan / Asumsi 150.000 100.000 25.000 25.000 25.000 50.000 25.000 400.000
January 13, 2013
-
250.000 200.000 50.000 50.000 50.000 150.000 50.000 800.000
KBRI- MALAYSIA
25
UPAYA PTRI 1. Posisi Perwakilan (KBRI/KJRI) menjadi ujung tombak pada solusi permasalahan ‘hilir’, jadi menangani dampak dari TKI illegal. 2. Pemerintah RI Pada regulasi, pengawasan, dan pelayanan jasa TKI lebih diarahkan untuk menyelesaikan pada permasalahan ‘hulu’ terutama dalam mempersiapkan calon TKI Menempatkan TKI pada posisi tawar yang tinggi dalam hubungan dengan pemerintah Malaysia. Tidakan tegas dan efektif terhadap penyedia TKI (Individu, perusahaan) yang bermasalah. January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
26
Upaya Perlindungan KBRI terhadap WNI
1. Prinsip Pelayanan Perlindungan KBRI terhadap WNI:
“KEPEDULIAN DAN KEBERPIHAKAN�; 2. Penanganan dan pengusutan berbagai kasus yang menimpa WNI/TKI oleh Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan dan Perlindungan WNI; 3. KBRI Siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu; 4. Kerjasama dengan Pemerintah Malaysia melalui mekanisme Joint Committee; 5. Program penyambutan (welcoming program) dan pemantauan WNI/TKI di Airport KLIA dan LCCT; 6. Penandatanganan kontrak kerja baru bagi TKI yang akan melakukan penyambungan permit kerja; 7. Penyediaan bantuan hukum bagi WNI/TKI yang terkena masalah hukum (baik sebagai korban maupun pelaku)
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
27
Upaya Perlindungan KBRI terhadap WNI
8. Pelayanan pengaduan via SMS 21945; 9. Kegiatan pendataan ke penjara-penjara dan pusat deportasi untuk mengetahui WNI yang berada di penjara serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan; 10. Melaksanakan Outreach ke kantong-kantong TKI di berbagai daerah di Indonesia; 11. Kegiatan penyuluhan dan pelayanan publik di daerah-daerah konsentrasi TKI di Malaysia; 12. Kampanye Peningkatan kesadaran masyarakat, bekerjasama dengan media; 13. Terbongkarnya sejumlah jaringan Trafficking In Persons (TIPs) dan diprosesnya secara hukum para pelaku.
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
28
Joint Committee RI - Malaysia
1. Pada tanggal 12 November 2009, Menakertrans RI bertemu dengan Mendagri Malaysia dan Menteri Sumber Manusia Malaysia sebagai tindak lanjut pertemuan bilateral Presiden RI dengan PM Malaysia di hari yang sama; 2. Dalam pertemuan tersebut, KBRI menyampaikan mengenai permasalahan TKI dan hambatan penyelesaian permasalahan tersebut; 3. Respon Mendagri Malaysia yaitu memberikan instruksi pembentukan Unit Khas (Joint Committee) yang terdiri dari unsur Kementrian Dalam Negeri Malaysia, Kementrian Sumber Manusia Malaysia, Kepolisian dan Imigrasi Malaysia;
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
29
Joint Committee RI - Malaysia 4. Tujuan Unit Khas adalah untuk penangangan bersama secara terpadu dengan KBRI dalam penyelesaian kasus TKI khususnya PRT; 5. Pada tanggal 2 Desember 2009, Mendagri Malaysia melakukan kunjungan ke penampungan (shelter) KBRI; 6. Dalam pertemuan dengan Duta Besar RI, Mendagri Malaysia menyampaikan: - Cakupan JC tidak hanya pemasalahan PRT tetapi juga TKI non PRT dan WNI Secara Umum. - Keanggotaan JC dari Malaysia juga akan melibatkan Kejaksaan Agung dan Jabatan Kehakiman Malaysia. - Akan dibentuk JC serupa di negara bagian dimana terdapat Kantor Perwakilan RI; 7. Melalui JC, mekanisme penyelesaian masalah TKI menjadi lebih cepat (kasus hukum dan tuntutan gaji) serta pembebasan biaya Check Out Memo (denda dan special pass); 8. Penyediaan hotline 15999 oleh Kementrian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat Malaysia untuk pengaduan berkaitan dengan kekerasan/penganiayaan terhadap PRT.
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
30
Review Background Moratorium Juni 2009
Terjadi Kasus Penganiayaan terhadap TKI Sdri. Siti Hadjar - 8 Juni 2009
1.
Kasus-kasus penganiayaan terhadap TKI sebelumnya, seperti :
2.
Nirmala Bonat, Ceriati, dll
3.
TKI bermasalah di Malaysia, setiap tahun menangani
4.
LEBIH DARI 1000 kasus atau rata-rata 3 – 4 kasus / hari
Terdiri dari (tahun 2010) :
◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Gaji tidak dibayar oleh majikan/agensi Dis Harmoni Eksploitasi Mengalami pelecehan seksual Kondisi kerja tidak sesuai Terlantar/ilegal Keimigrasian Lain-lain (unfit)
= 236 kasus / 45 % = 54 kasus / 10 % = 18 kasus / 4 % = 4 kasus / 1 % = 15 kasus / 3 % = 63 kasus / 12 % = 60 kasus / 12 % = 194 kasus / 26 %
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
31
Reaksi terhadap Moratorium •
PM Malaysia : Indonesia yang rugi sendiri, karena banyak tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan
•
Menteri dan Politisi Malaysia : Malaysia, tidak boleh tergantung tenaga kerja pada satu Negara saja, mencari dari Negara lain
•
Organisasi PAPA : Telah menghubungi Kedutaan lain di Malaysia (Filipina, Vietnam, Kambodja, Laos), untuk pembantu rumah tangga
•
Masyarakat Umum (melalui media) : 1.Bahwa banyak pembantu rumah yang senang dari pada terkena kasus 2.Bahkan banyak majikan yang menjadi korban pembantu rumah yang nakal atau kabur
January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
32
Kondisi Selama Moratorium •
Untuk mendapatkan pembantu dari Negara lain, mengalami kesulitan : 1. Dari Filipina : gaji tinggi (USD 400) 2. Dari Kambodja, Vietnam : skill kurang, budaya dan bahasa berbeda 3. Dari Myanmar, Laos : Pemerintah tolak kirim pembantu rumah ke Malaysia
•
Pemerintah Malaysia 1. Masih keluarkan Visa Kerja (calling visa) 2. Perpanjang permit kerja
•
Ditemukan kasus-kasus TKI 1. Masuk Visa Kunjungan, kemudian bekerja, diberikan permit kerja 2. Masuk secara illegal January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
33
saran 1.
2.
3.
4.
Regulasi tidak jelas; misalnya pembantu rumah selalu mengerjakan keseluruhan kebutuhan rumah tersebut, tidak ada perbedaan tugas baby sitter, care taker (khusus menjaga orang tua) dan seterusnya. Placement/ penempatan; seharusnya jangan mencantumkan general worker tapi harus disesuaikan dengan keahliannya. Perlu adanya standard untuk pengertian yang disepahami bersama mengenai unskill Employment, semiskill Employment, skill Employment, dan kategori kerja. Perlu adanya MRA Kompetensi dan uji kompetensi bagi calon pekerja yang akan mengisi peluang kerja di Malaysia.
TERIMA KASIH January 13, 2013
KBRI- MALAYSIA
35