Majalah NOVUM Edisi 28/XXIX/2018

Page 14

“ “

LAPORAN UTAMA

Ada 73 partai politik di Indonesia yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), itu menandakan memang banyak ideologi yang berkembang di masyarakat sehingga menyebabkan menjamurnya partai politik di Indonesia.

PARTAI POLITIK SAKIT, HAMBATAN BESAR MENUJU DEMOKRASI BERKUALITAS Reporter : Taufiqulhidayat Khair LPM NOVUM FH UNS

P

artai politik (parpol) memiliki peranan yang sangat vital dalam keberjalanan sistem demokrasi di Indonesia, karena mereka merupakan representasi masyarakat di pemerintahan. Ada 73 partai politik di Indonesia yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), itu menandakan memang banyak ideologi yang berkembang di masyarakat sehingga menyebabkan menjamurnya partai politik di Indonesia. Muhammad Nizhar Siagian M.Pol, salah satu dosen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) menjelaskan bahwa itu merupakan hal yang wajar karena partai merupakan wadah dalam demokrasi “Tempat berkumpul orang-orang yang punya ideologi, semua ideologi itu kan teoritis lalu mereka butuh praktikal jadi partai itu menjadi wadah untuk praktikal itu sendiri.” Parpol di Indonesia memiliki konfigurasi yang berbeda-beda. Ada partai ideologis seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP) dengan ideologi nasionalismenya, ada partai ulama seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang didasari syariat-syariat Islam ketika menentukan kebijakannya. Namun, pada hakikatnya semua partai itu tetap memiliki semangat yang sama yaitu mewujudkan Indonesia yang lebih baik, seperti yang diutarakan oleh Mikail Cesario, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UNS angkatan 2016, “Sebenarnya tujuan Partai Politik itu sama kan, bedanya itu dalam menggapai tujuan yaitu menuju Indoensia yang semakin baik, mereka memiliki cara masing-masing.”

Fungsi yang Tidak Berfungsi Sebagai perangkat dalam suatu sistem, partai politik tentu memiliki fungsi-fungsi untuk menciptakan iklim demokrasi yang berkualitas. Jadmiko Anom Husodo, S.H., M.H salah satu dosen Hukum Tata Negara di UNS yang juga

pemerhati politik Indonesia mengungkapkan bahwa yang membedakan partai politik dengan organisasi atau lembaga yang lain adalah partai politik memiliki fungsi. Seperti sarana rekrutmen, pendidikan politik, komunikasi politik, pengendali konflik, dan pemandu kepentingan rakyat. Banyak catatan negatif ketika berbicara tentang realita partai politik dalam menjalankan fungsinya. Beberapa partai dianggap gagal dalam menjalankan fungsinya misalnya fungsi sarana rekrutmen. Jadmiko menjelaskan “Sekarang parpol masih dalam tahap patriarki jadi ketika ada regenerasi tidak jauh dari keluarga-keluarga mereka, contohnya Partai Amanat Nasional (PAN) begitu, Partai Demokrat begitu, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) meskipun masih samar kita bisa lihat menuju kesitu juga ya jadinya tidak jauh dari darah elit-elit politik mereka sendiri.” Sama halnya dengan fungsi untuk memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat pun juga dinilai gagal. “Mereka harus ada program


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Mengenang Sebuah Kisah Klasik

1min
page 67

Sir Arthur Conan Doyle Sherlock Holmes (Koleksi Kasus 1)

1min
page 66

Mengapa Semua Harus Terjadi?

1min
pages 64-65

Di Balik Seramnya Nusakambangan

1min
pages 62-63

Demokrasi Dibajak Oligarki

1min
pages 60-61

Open Stage Agrobudoyo UNS, Sarana Pengembangan Seni Mahasiswa

1min
pages 58-59

Sosial Media Sarana Depresiasi Kualitas Demokrasi

1min
page 57

Golput Gerakan Alternatif Mewujudkan Demokrasi

1min
page 56

Selayang Pandang Demokrasi dan Dilema Vigilante

1min
pages 52-53

Monumen Pancasila Sakti: Saksi Bisu Pilu Politik di Masa Lalu

1min
pages 50-51

Bung Tomo Bukan Sekadar Orasi

1min
pages 48-49

Pasoepati: Wajib Naik Kasta!

1min
pages 54-55

Demokrasi: Berisik dan Mengusik

1min
pages 46-47

PKPU Kontroversi Menjelang Pemilu

1min
pages 44-45

Bapak Solo Ramah Demokrasi

1min
pages 42-43

Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Darurat RI yang Terlupakan

1min
page 41

KOMIK

1min
page 40

Pemilu Ajang Saling Sindir?

1min
pages 38-39

LENSA

1min
pages 36-37

Netralitas Aparatur Sipil Negara dalam Penyelenggaraan Demokrasi di Indonesia

1min
pages 33-35

Kembalinya Hak Politik Eks Tapol PKI

1min
pages 30-32

Pencegahan Politik Uang, Bawaslu Dituntut Tak Hanya "di Belakang Meja"

1min
pages 27-29

Fenomena Artis "Nyalon", Siasat Partai Politik Tingkatkan Elektabilitas

1min
pages 24-26

Media Massa, Mainan Segelintir Elit Politik

1min
pages 22-23

Mewujudkan Demokrasi yang Substansial

1min
pages 18-21

Partai Politik Sakit, Hambatan Besar Menuju Demokrasi Berkualitas

1min
pages 14-17

Demokrasi Indonesia dan Impiannya

1min
pages 10-12
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.