O
P
I
N
I
MEDIA MASSA, MAINAN SEGELINTIR ELIT POLITIK Oleh : Okta Ahmad Faisal LPM NOVUM FH UNS
M
edia massa atau pers merupakan ujung tombak dari keberjalanan sistem politik demokrasi. Pers juga dilabeli sebagai pilar keempat demokrasi, setelah Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Label tersebut diberikan oleh publik karena bisa dikatakan kondisi demokrasi suatu negara bisa dilihat dari kondisi pers di negara tersebut. Pers sejatinya mempunyai peran sebagai penyampai informasi kepada publik, pengawas kebijakan penguasa serta sebagai alat kontrol sosial, maka dari itu pers menjadi indikator kualitas demokrasi di suatu negara. Peran-peran vital yang dimiliki pers membuat posisi pers sangat penting dan berpengaruh. Pers bisa membentuk opini publik melalui produknya. Tidak heran jika pers diperebutkan kepemilikannya karena nilai tawarnya tersebut. Di Indonesia, kita melihat kepemilikan media massa banyak dimiliki oleh orangorang berpengaruh, seperti para pengusaha dan politisi. Fa k t a m e n g a t a k a n b a h w a memang segelintir elit yang memiliki kapital menguasai media-media mainstream. Contohnya saja Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga pemilik Perusahaan Media Group yang didalamnya ada stasiun TV berita Metro TV dan Koran Media Indonesia. Harry Tanoesoedibjo sebagai Ketua Umum Par tai Persatuan Indonesia (Perindo) juga pemilik MNC Group yang didalamnya
ada Stasiun TV MNC, Global, RCTI, lalu Koran Seputar Indonesia. Aburizal Bakrie pemilik sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golongan Karya (Golkar) juga sebagai pemilik media seperti TvOne, ANTV, Viva News, dll. Semuanya pun tergabung dalam koalisi pendukung salah satu capres-cawapres di pemilu mendatang. Tidak hanya itu, sekitar pertengahan bulan September
pengusaha Erick Thohir, pemilik perusahaan media massa Mahaka Group bergabung ke koalisi Jokowi menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN). Mahaka Group sendiri adalah perusahaan media massa yang meliputi Harian Republika, Harian Indonesia, Republika Online, dsb. Merapatnya Erick Thohir menambah daftar pemilik perusahaan media massa yang bergabung ke kubu incumbent.