Majalah NOVUM Edisi 28/XXIX/2018

Page 38

Celetuk Si Hakim

PEMILU AJANG SALING SINDIR? Oleh : Neiska Aranafta N beberapa pasal Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu memang cukup banyak dan detail. Sehingga partai politik harus benarbenar memperhatikan setiap syaratnya dengan teliti untuk menghindari terjadinya kesalahan. Mungkin karena banyaknya persyaratan inilah yang memunculkan pemikiran bahwa syarat yang ada terlalu memberatkan partai politik. Menanggapi sindiran yang disampaikan tersebut, Oesman Sapta Odang yang merupakan Ketua Umum Partai Hanura membalas sindiran tersebut saat gilirannya menyampaikan sambutan. Oesman mengaku takjub dengan semangat dan keberanian para politisi muda. Akan tetapi, dia juga mengingatkan bahwa para senior jauh lebih berpengalaman di bidang politik.

Juga anak-anakku pejuang yang baru saja muncul. Saya bangga sama kalian. Tetapi, jangan mengajari bebek berenang, - kata Oesman.

P M

emilihan Umum (Pemilu) yang akan dilangsungkan pada 2019 mendatang menjadikan tahun 2018 dan 2019 menjadi tahun politik yang cukup panas. Masyarakat, bahkan para politisi menjadi sangat sensitif jika topik Mengenai Pemilu mulai naik ke permukaan. Muncul argumen saling menyindir yang berbau provokasi untuk memancing lawan politiknya masingmasing. Salah satu yang menjadi sorotan media yaitu aksi saling sindir yang dilakukan oleh para petinggi partai. Grace Natalie seorang politisi muda yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu lalu mengungkapkan sindiran tajam dalam sambutan pengundian dan penetapan nomor urut partai peserta Pemilu 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sindiran ini nampaknya ditujukan kepada para senior yang duduk di kursi parlemen mengenai persyaratan yang sangat berat bagi partai baru calon peseta Pemilu 2019. “Persyararatan mahaberat yang dibuat para senior di parlemen berhasil kami patahkan, akhirnya kami berhasil menjadi peserta pemilu,” ungkap Grace yang saat itu disambut riuh pendukungnya. Walaupun pernyataan Grace Natalie seolah menyalahkan para senior di parlemen yang membuat aturan mengenai persyaratan tersebut, namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyaknya syarat yang ada membuat beberapa partai baru menjadi sulit untuk berkembang. Seperti PSI yang membutuhkan usaha selama 3 tahun hingga berhasil menjadi partai peserta pemilu di tahun mendatang. Persyaratan partai politik untuk menjadi partai peserta Pemilu 2019 seperti yang sudah diatur dalam

“Jadi, boleh-boleh saja semangatnya begitu tinggi. Tetapi, umur kami ini sudah lewat jam terbangnya. Jadi, tidak perlu lagi kami diajari,” sambungnya. Tanggapan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Hanura tersebut kiranya dapat menimbulkan berbagai persepsi bagi yang mendengarnya. Oesman seolah menyampaikan secara tersirat bahwa apa yang sudah dilakukan oleh para senior di parlemen sudah benar dan tidak perlu diberitahu lagi. Sindiran dibalas sindiran seolah tidak ada habisnya. Padahal kritikan-kritikan yang disampaikan oleh para politisi muda

juga perlu di dengar guna membangun politik yang lebih baik di masa mendatang. Jika dalam menyampaikan kritik saja sudah dijegal bagaimana para politisi muda bisa membangun politik bangsa. Meskipun terkadang dalam menyampaikan kritikannya para politisi muda ini cenderung menggebugebu sehinngga terkesan mendikte para senior, tetapi hal ini harus ditanggapi dengan kepala dingin. Pemikiran para politisi senior yang terkadang masih kolot ini seolah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Mengenang Sebuah Kisah Klasik

1min
page 67

Sir Arthur Conan Doyle Sherlock Holmes (Koleksi Kasus 1)

1min
page 66

Mengapa Semua Harus Terjadi?

1min
pages 64-65

Di Balik Seramnya Nusakambangan

1min
pages 62-63

Demokrasi Dibajak Oligarki

1min
pages 60-61

Open Stage Agrobudoyo UNS, Sarana Pengembangan Seni Mahasiswa

1min
pages 58-59

Sosial Media Sarana Depresiasi Kualitas Demokrasi

1min
page 57

Golput Gerakan Alternatif Mewujudkan Demokrasi

1min
page 56

Selayang Pandang Demokrasi dan Dilema Vigilante

1min
pages 52-53

Monumen Pancasila Sakti: Saksi Bisu Pilu Politik di Masa Lalu

1min
pages 50-51

Bung Tomo Bukan Sekadar Orasi

1min
pages 48-49

Pasoepati: Wajib Naik Kasta!

1min
pages 54-55

Demokrasi: Berisik dan Mengusik

1min
pages 46-47

PKPU Kontroversi Menjelang Pemilu

1min
pages 44-45

Bapak Solo Ramah Demokrasi

1min
pages 42-43

Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Darurat RI yang Terlupakan

1min
page 41

KOMIK

1min
page 40

Pemilu Ajang Saling Sindir?

1min
pages 38-39

LENSA

1min
pages 36-37

Netralitas Aparatur Sipil Negara dalam Penyelenggaraan Demokrasi di Indonesia

1min
pages 33-35

Kembalinya Hak Politik Eks Tapol PKI

1min
pages 30-32

Pencegahan Politik Uang, Bawaslu Dituntut Tak Hanya "di Belakang Meja"

1min
pages 27-29

Fenomena Artis "Nyalon", Siasat Partai Politik Tingkatkan Elektabilitas

1min
pages 24-26

Media Massa, Mainan Segelintir Elit Politik

1min
pages 22-23

Mewujudkan Demokrasi yang Substansial

1min
pages 18-21

Partai Politik Sakit, Hambatan Besar Menuju Demokrasi Berkualitas

1min
pages 14-17

Demokrasi Indonesia dan Impiannya

1min
pages 10-12
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.