Artikel Lepas
Demokrasi: Berisik dan Mengusik Oleh: Rheza Narendra Putra Mahasiswa Fakultas Hukum UNS Angkatan 2015 semakin berisik, s a k i n g berisiknya hingga seolaholah bendabenda mati pun ikut berteriak Rheza Narendra Putra 'demokrasi'. Mahasiswa Fakultas Hukum UNS Angkatan 2015 Demokrasi mengaktifkan ungkin kata 'demokrasi' diskursus publik ke arah yang sekarang ini menjadi lebih riil dan logis. Memang salah satu kata yang demokrasi dipandang sebagai paling sering didengar dan sistem yang paling baik di antara didengungkan. Di Istana Negara, sistem-sistem lain, monarki, Gedung Nusantara, Ruang Kelas, oligarki, maupun otoriter. Warung Kopi, bahkan mungkin Pun dulu ketika Jeanhingga gubuk kecil di tengah Jacques Rousseau ditanya sawah. Belum lagi di dalam media wartawan mengenai alasan daring, suara-suara 'demokrasi' runtuhnya Romawi yang juga terdengar dari Twitter, menerapkan demokrasi. Instagram, Whatsapp, Facebook, “Demokrasi ibarat buah yang baik dan media daring lainnya. untuk pencernaan, akan tetapi Disuarakan oleh Presiden, hanya lambung yang baik saja parlemen, akademisi, yang mampu mencernanya�, ujar mahasiswa, nelayan, petani, Rousseau untuk menampik buruh, bahkan murid sekolah. alasan demokrasi sebagai Dengan kata lain demokrasi penyebab utama runtuhnya memberikan keleluasaan bagi Romawi. rakyat secara luas untuk Akhir-akhir ini di Indonesia berdiskusi mengenai apapun timbul pemikiran bahwa termasuk demokrasi itu sendiri. demokrasi yang ada saat ini sudah Demokrasi membuat rakyat
M
kebablasan. Dalam artian banyak kejadian-kejadian di publik yang menunjukkan bahwa demokrasi membawa anarkisme. Mulai dari serangan di media sosial hingga persekusi di acara-acara tertentu. B a h k a n Pr e s i d e n s e n d i r i mengamini pemikiran tersebut sebagaimana beliau sampaikan di acara Pengukuhan Pengurus DPP Hanura pada 22 Februari 2017 lalu. Pernyataan ini menjadi kontroversi mengingat bangsa ini pernah begitu sulit bahkan cenderung takut untuk menyampaikan pendapatpendapatnya. Bahwa demokrasi itu bising, iya. Bahwa demokrasi itu melelahkan, mungkin iya. Jika kita hanya semata melihat pada kritik-kritik yang dilancarkan oleh oposisi, tangkisan-tangkisan oleh pemerintah, gegap gempita Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara serentak yang mana hal ini mengakibatkan hampir setiap tahun ada Pilkada yang selalu menjadi topik nasional. Belum lagi hari-hari ini mulai semarak mengenai Pe m i l i h a n L e g i s l a t i f d a n