Majalah NOVUM Edisi 28/XXIX/2018

Page 52

ARTIKEL LEPAS

SELAYANG PANDANG DEMOKRASI DAN DILEMA VIGILANTE Oleh : Muhammad Taufik Nandito (LPM PABELAN UMS) LPM NOVUM FH UNS

P M

yang

masyarakat, di satu sisi memang patut

menggulung era Soeharto

diapresiasi. Di sisi lain, aksi itu

asca

reformasi

gegap

menimbulkan keresahan bagi masyarakat

gempitanya, demokrasi menuai banyak

yang menginginkan kedamaian dan

kontroversi. Demokrasi produk reformasi

ketenangan.

dengan

Hatta mengatakan �Pengalaman

segala

diasumsikan memberi jalan aksi vigilante

Apa yang terjadi tempo hari di

atau premanisme, berkembang dan

tengah masyarakat memang patut kita

mengakar dalam partisipasi politik.

renungkan. Aksi vigilante seperti ini cepat

Fe n o m e n a

atau lambat akan mengoyak kohesi sosial

PA M

Swakarsa

yang

dipersenjatai pada saat reformasi

masyarakat Indonesia. Di tengah

pemerintahan

membuncah, disinyalir menandai awal

keberagaman yang begitu kental,

autokrasi kolonial

premanisme mulai masuk dalam sumsum

premanisme merusak iklim demokrasi

dengan

dalam bentuk negara-polisi

kehidupan publik pada demokrasi

yang sarat dengan keterbukaan informasi dan kebebasan berekspresi. Suka

pasca reformasi.

menghidupkan

Pasca cerita PAM Swakarsa yang

dalam kalbu

bentrok dengan mahasiswa atau

tidak suka, ini merupakan ancaman untuk kesehatan demokrasi kita.

pemimpin dan

kelompok-kelompok massa lainnya,

Risalah Mohammad Hatta

rakyat Indonesia

vigilante dalam demokrasi

dalam Demokrasi Kita (1957)

cita-cita negara

berlanjut dengan kedok

nampaknya tak akan padam

hukum yang

agama. Ormas-ormas

menemui duduk perkara

demokratis.�

agama adalah salah

demokrasi

satu contoh vigilante

sekarang ini. Dalam pamflet

itu.

Aksi-aksinya

Indonesia

itu, Hatta mengatakan

mempersekusi

�Pengalaman

kebejatan moral

pemerintahan

dengan autokrasi

kolonial dalam bentuk negarapolisi menghidupkan dalam kalbu pemimpin dan rakyat Indonesia cita-cita negara hukum yang demokratis.� Kurang lebih bersepakat dengan Hatta, pemerintahan autokrasi-kolonial bentuk negara polisi dilanjutkan oleh demokrasi terpimpin dan demokrasi pancasila. Soekarno dan Soeharto jadi pemrakarsanya. Sikap otoriter dan politik belah bambu pada masa demokrasi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Mengenang Sebuah Kisah Klasik

1min
page 67

Sir Arthur Conan Doyle Sherlock Holmes (Koleksi Kasus 1)

1min
page 66

Mengapa Semua Harus Terjadi?

1min
pages 64-65

Di Balik Seramnya Nusakambangan

1min
pages 62-63

Demokrasi Dibajak Oligarki

1min
pages 60-61

Open Stage Agrobudoyo UNS, Sarana Pengembangan Seni Mahasiswa

1min
pages 58-59

Sosial Media Sarana Depresiasi Kualitas Demokrasi

1min
page 57

Golput Gerakan Alternatif Mewujudkan Demokrasi

1min
page 56

Selayang Pandang Demokrasi dan Dilema Vigilante

1min
pages 52-53

Monumen Pancasila Sakti: Saksi Bisu Pilu Politik di Masa Lalu

1min
pages 50-51

Bung Tomo Bukan Sekadar Orasi

1min
pages 48-49

Pasoepati: Wajib Naik Kasta!

1min
pages 54-55

Demokrasi: Berisik dan Mengusik

1min
pages 46-47

PKPU Kontroversi Menjelang Pemilu

1min
pages 44-45

Bapak Solo Ramah Demokrasi

1min
pages 42-43

Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Darurat RI yang Terlupakan

1min
page 41

KOMIK

1min
page 40

Pemilu Ajang Saling Sindir?

1min
pages 38-39

LENSA

1min
pages 36-37

Netralitas Aparatur Sipil Negara dalam Penyelenggaraan Demokrasi di Indonesia

1min
pages 33-35

Kembalinya Hak Politik Eks Tapol PKI

1min
pages 30-32

Pencegahan Politik Uang, Bawaslu Dituntut Tak Hanya "di Belakang Meja"

1min
pages 27-29

Fenomena Artis "Nyalon", Siasat Partai Politik Tingkatkan Elektabilitas

1min
pages 24-26

Media Massa, Mainan Segelintir Elit Politik

1min
pages 22-23

Mewujudkan Demokrasi yang Substansial

1min
pages 18-21

Partai Politik Sakit, Hambatan Besar Menuju Demokrasi Berkualitas

1min
pages 14-17

Demokrasi Indonesia dan Impiannya

1min
pages 10-12
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.