Majalah NOVUM Edisi 28/XXIX/2018

Page 60

Artikel Lepas Oleh : AGUS RIEWANTO, S.H., M.H. DOSEN FH UNS

DEMOKRASI DIBAJAK OLIGARKI suburnya perilaku korupsi di daerah.

Demokrasi Terancam Sesungguhnya roda pemerintahan daerah (Pemda) hanya dikuasai oleh oligarki atau sekelompok elit politik lokal yang punya akses dengan penguasa lokal, uang dan sumberdaya kekerabatan yang kelak akan menjadi pejabat di daerah

B

elakangan ini publik diperlihatkan oleh perilaku korupsi pejabat lokal yang memiliki hubungan kekerabatan dalam dinasti. Seperti operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Adriatma (Wali Kota Kendari) dan ayahnya Asrun (mantan Walikota Kendari sekaligus Calon Gubernur Sulawesi Tenggara), Atut Chosiyah (Gubernur Banten) dan adiknya Tubagus Chaeri Wardana, Sri Hartini (Bupati Klaten) suaminya Haryanto Wibowo (Bupati Klaten), Rita Widyasari (Bupati Kutai Kartanegara) Ayahnya Syaukani HR (Bupati Kutai Kartanegara) dan masih banyak lagi. Ini merupakan tragedi demokrasi, dimana seharusnya kekuasaan politik diperebutkan

dengan kompetisi yang adil dan demokratis, serta memberi kesempatan pada semua orang, tetapi nyatanya hanya kaum bangsawanlah yang berhasil merebut kursi jabatan politik di ranah lokal. Ini sekaligus mengajarkan masih kuatnya watak penghargaaan pada kaum bangsawan (aristokrat) dalam tradisi politik primitif di tengah suasana penguatan arus demokratisasi dalam desain pemilukada. Jelaslah bahwa pemilukada hanya sarana seremonial demokrasi, tanpa mampu menghasilkan kaum demokrat. Wa j a h p o l i t i k k i t a m e m a n g demokrasi, namun sejatinya ruh dan tubuh kita masih berwatak patrimonial. Bahaya paling nyata dari politik kekerabatan ini adalah

Munculnya politik dinasti dalam pengisian jabatan eksekutiflegislatif di ranah lokal seperti dipertontonkan itu, adalah merupakan cermin betapa kita masih mempraktekkan model demokrasi tradisional yang hanya percaya pada kemampuan yang dimiliki oleh caloncalon yang segaris dengan keturunan kaum �bangsawan modern� yang menjadi kepala daerah. Dengan harapan kerabat ini akan memiliki kemampuan dan kharisma yang sama dengan kerpala daerah sebelumnya. Fenomena penyerahan mandat kepemimpinan politik lokal pada kaum bangsawan ini, pasti akan mengancam demokrasi, bahkan membajaknya. Karena kekuasaan politik hanya akan berputar di sekitar ring keluarga yang memiliki garis karir politik dan kekuasaan. Sudah barang pasti cara ini akan mematikan model regenerasi pemimpin politik dalam demokrasi modern yang berorientasi pada merit system, yakni: profesionalisme, kapasitas intelektual, integritas moral, daya inovasi dan kreatif membangun daerah. M o d e l r e g e n a s i kepemimimpinan politik lokal yang berbasis pada kaum bangsawan ini lambat tapi pasti akan mengeser demokrasi ke aristokrasi. Perbincangan politik akan kian elitis. Karena tak ada lagi kompetisi yang seimbang dan fair antara calon orang biasa dan orang luar biasa.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Mengenang Sebuah Kisah Klasik

1min
page 67

Sir Arthur Conan Doyle Sherlock Holmes (Koleksi Kasus 1)

1min
page 66

Mengapa Semua Harus Terjadi?

1min
pages 64-65

Di Balik Seramnya Nusakambangan

1min
pages 62-63

Demokrasi Dibajak Oligarki

1min
pages 60-61

Open Stage Agrobudoyo UNS, Sarana Pengembangan Seni Mahasiswa

1min
pages 58-59

Sosial Media Sarana Depresiasi Kualitas Demokrasi

1min
page 57

Golput Gerakan Alternatif Mewujudkan Demokrasi

1min
page 56

Selayang Pandang Demokrasi dan Dilema Vigilante

1min
pages 52-53

Monumen Pancasila Sakti: Saksi Bisu Pilu Politik di Masa Lalu

1min
pages 50-51

Bung Tomo Bukan Sekadar Orasi

1min
pages 48-49

Pasoepati: Wajib Naik Kasta!

1min
pages 54-55

Demokrasi: Berisik dan Mengusik

1min
pages 46-47

PKPU Kontroversi Menjelang Pemilu

1min
pages 44-45

Bapak Solo Ramah Demokrasi

1min
pages 42-43

Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Darurat RI yang Terlupakan

1min
page 41

KOMIK

1min
page 40

Pemilu Ajang Saling Sindir?

1min
pages 38-39

LENSA

1min
pages 36-37

Netralitas Aparatur Sipil Negara dalam Penyelenggaraan Demokrasi di Indonesia

1min
pages 33-35

Kembalinya Hak Politik Eks Tapol PKI

1min
pages 30-32

Pencegahan Politik Uang, Bawaslu Dituntut Tak Hanya "di Belakang Meja"

1min
pages 27-29

Fenomena Artis "Nyalon", Siasat Partai Politik Tingkatkan Elektabilitas

1min
pages 24-26

Media Massa, Mainan Segelintir Elit Politik

1min
pages 22-23

Mewujudkan Demokrasi yang Substansial

1min
pages 18-21

Partai Politik Sakit, Hambatan Besar Menuju Demokrasi Berkualitas

1min
pages 14-17

Demokrasi Indonesia dan Impiannya

1min
pages 10-12
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.