BUKU Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung 2017
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KOTA BANDUNG
PUSAT STUDI STATISTIKA DAN AKTUARIA FMIPA UNIVERSITAS PADJADJARAN
PRAKATA Buku ini disusun sebagai laporan akhir dari penyusunan Buku “Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung Tahun 2017�, yang merupakan kerjasama antara Dinas Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kota Bandung dengan Pusat Studi Statistika dan Aktuaria Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor 04/PPK-SWA/DATA-I/2017 dan 112/UN6.D/PKS/2017. Pembangunan manusia di Kota Bandung bertujuan menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat Kota Bandung untuk menikmati umur panjang, sehat, dan produktif dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu ukuran yang digunakan dalam melihat keberhasilan suatu Kota dalam meningkatkan pembangunan manusianya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Buku ini memberikan informasi awal mengenai data basis pembangunan manusia Kota Bandung berdasarkan tiga kunci dimensi pembangunan yakni Umur Panjang dan Hidup Sehat, Pendidikan, serta Standard Hidup Layak. Data basis pembangunan manusia akan disajikan dalam bentuk pemetaan keadaan-keadaan terkait tiga dimensi pembangunan manusia di 30 kecamatan Kota Bandung.
Penyusunan buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam proses penyelesaian buku ini. Kami menyadari bahwa buku ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan, oleh karena itu segala masukan dan penyempurnaan pekerjaan ini akan selalu kami terima dengan senang hati.
Bandung, Oktober 2017 Koordinator Tim Penyusun Laporan Kemajuan
Dr. Lienda Noviyanti NIP. 19641128 19901 2 001
1
Lembar Pengesahan LAPORAN AKHIR
Judul Kegiatan
Penyusunan buku: “Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung Tahun 2017�
Nomor Kerjasama
04/PPK-SWA/DATA-I/2017 dan 112/UN6.D/PKS/2017.
Instansi
Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Bandung
Periode
September - November 2017
Koordinator Tim
Dr. Lienda Noviyanti
Anggota Tim
Achmad Zanbar Soleh, S.Si., M.Si. Sri Winarni, M.Si.
Bandung, Oktober 2017 Menyetujui, Dekan FMIPA Universitas Padjadjaran
Mengetahui Kepala Pusat Studi Statistika dan Aktuaria
Prof. Dr. Sudradjat, MS
Dr. Lienda Noviyanti, M.Si
NIP. 19580519 198601 1 001
NIP. 19641128 19901 2 001
2
DAFTAR ISI PRAKATA
1
LEMBAR PENGESAHAN
2
DAFTAR ISI
3
1. PENDAHULUAN
6
1.1. Latar Belakang........................................................................................6 1.2. Tujuan Penulisan.....................................................................................8 1.3. Ruang Lingkup dan Sumber Data..............................................................8 2. GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG 2.1. 2.2. 2.3. 2.4.
Pergrerakan Nilai IPM............................................................................10 Angka Harapan Hidup...........................................................................11 Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah............................12 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan/Purchasing Power Parity (PPP)...........13
3. DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017 3.1. 3.2. 3.3. 3.4.
9
14
Pendahuluann ......................................................................................17 Pemetaan Luas Wilayah.........................................................................16 Pemetaan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin........................18 Analisis Demograď€ Pebangunan Manusia Kota Bandung 2017...............20
4. DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
20
4.1. Pendahuluan.........................................................................................22 4.2. Kelompok Usia Penduduk......................................................................22 4.2.1. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 0-4 tahun........22 4.2.2. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 5-9 tahun........24 4.2.3. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 10-14 tahun....26 4.2.4. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 15-19 tahun....28 4.2.5. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 20-24 tahun....30 4.2.6. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 25-29 tahun....32 4.2.7. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 30-34 tahun....34 4.2.8. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 35-39 tahun....36 4.2.9. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 40-44 tahun....38 4.2.10. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 45-49 tahun..40 4.2.11. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 50-54 tahun..42
4.2.12. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 55-59 tahun..44 4.2.13. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 60-64 tahun..46 4.2.14. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 65-69 tahun..48 4.2.15. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 70-74 tahun..50 4.2.16. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia >75 tahun....52 4.3. Golongan Darah Penduduk...................................................................54 4.3.1. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah A ..................54 4.3.2. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah B...................56 4.3.3. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah AB ...............58 4.3.4. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah O..................60 4.4. Keterbatasan Diri Penduduk (Disabilitas)................................................62 4.4.1. Pemetaan Penduduk Cacat Fisik...................................................64 4.4.2. Pemetaan Penduduk Tuna Rungu.................................................66 4.4.3. Pemetaan Penduduk Tuna Netra..................................................68 4.4.4. Pemetaan Penduduk Mental Jiwa.................................................70 4.4.5. Pemetaan Penduduk Fisik Mental.................................................72 4.4.6. Pemetaan Penduduk Difabel Lainnya...........................................74 4.5. Profesi Tenaga Medis.............................................................................76 4.5.1. Pemetaan Profesi Tenaga Medis...................................................76 4.6. Analisis Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Masyarakat Kota Bandung 2017......................................................................................78
82
5. DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
5.1. Pendahuluan.........................................................................................82 5.2. Kelompok Usia Sekolah.........................................................................84 5.2.1. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia PAUD (4-6 tahun)................84 5.2.2. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia Sekolah Dasar (7-12 tahun).86 5.2.3. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun)..............................................................................88 5.2.4. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia Sekolah Menengah Atas (16-18 tahun)..............................................................................90 5.3. Pendidikan Terakhir................................................................................92 5.3.1. Pemetaan Penduduk yang Tidak Tamat Sekolah Dasar..................92 5.3.2. Pemetaan Penduduk yang Tamat Sekolah Dasar...........................94 5.3.3. Pemetaan Penduduk yang Tamat Sekolah Menengah Pertama......96 5.3.4. Pemetaan Penduduk yang Tamat Sekolah Menengah Atas............98 5.3.5. Pemetaan Penduduk yang Tamat Perguruan Tinggi.....................100 5.4. Profesi Pengajar (Guru dan Dosen)......................................................102 5.4.1. Pemetaan Profesi Pengajar (Guru dan Dosen)............................102 5.5. Profesi Pelajar dan Mahasiswa.............................................................104 5.5.1. Pemetaan Profesi Pelajar dan Mahasiswa...................................104
5.6. Rasio Guru dan Pelajar........................................................................106 5.6.1. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Dasar.......................106 5.6.2. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Menengah Pertama..108 5.6.3. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Menengah Atas........110 5.6.4. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan.112 5.7. Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan di Kota Bandung..................114 5.8. Analisis Dimensi Pengetahuan Masarakat Kota Bandung 2017.............116 6. DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
120
6.1. Pendahuluan.......................................................................................120 6.2. Keadaan Perekonomian Indonesia.......................................................120 6.2.1. Pendahuluan.............................................................................120 6.2.2. Inasi........................................................................................121 6.2.3. Indeks Harga Konsumen (IHK)...................................................122 6.2.4. Upah Minimum Regional (URM) Kota Bandung...........................125 6.3. Pekerjaan Penduduk............................................................................125 6.3.1. Pendahuluan.............................................................................125 6.3.2. Pemetaan Penduduk Belum/Tidak Bekerja..................................126 6.3.3. Pemetaan Penduduk yang Mengurus Rumah Tangga..................128 6.3.4. Pemetaan Penduduk Pensiunan.................................................130 6.3.5. Pemetaan Penduduk Berprofesi PNS...........................................132 6.3.6. Pemetaan Penduduk Berprofesi TNI/POLRI.................................134 6.3.7. Pemetaan Penduduk Berprofesi Karyawan Swasta......................136 6.3.8. Pemetaan Penduduk Berprofesi Karyawan BUMN/BUMD............138 6.3.9. Pemetaan Penduduk Berprofesi Pekerjaan Lainnya.....................140 6.3.10 Analisis Jenis Pekerjaan............................................................142 7. PENUTUP
143
1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif (United Nation Development Program - UNDP). Pembangunan pada dasarnya dapat dideď€ nisikan sebagai sebuah proses perubahan dan transformasi menuju kondisi yang lebih baik khususnya pada aspek kualitas sumber daya manusia. Deď€ nisi Pembangunan manusia ? Pembangunan manusia dideď€ nisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (a process of enlarging the choices of people) dalam rangka peningkatan kemampuan sumber daya manusia agar dapat melaksanakan pembangunan nasional.
Dalam konsep pembangunan manusia, penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimated end) sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan itu.
Empat pokok tercapainya Pembangunan Manusia adalah: 1. Produktivitas (Penduduk harus mampu untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi
penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah). 2. Kesinambungan (penduduk harus menjaga akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial agar bermanfaat untuk generasi ke depan). 3. Pemerataan (Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan sosial). 4. Pemberdayaan (Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka serta berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan tsb).
6
PENDAHULUAN
Salah satu ukuran yang digunakan untuk melihat keadaan pembangunan manusia dari suatu negara atau kota adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 1990, UNDP merilis IPM dalam Human Development Report (HDR). Indeks ini kemudian diadopsi oleh banyak negara untuk mengukur kualitas manusia sebagai dampak dari proses pembangunan. Setelah berjalan dua dekade, UNDP menyempurnakan metode IPM (Metode Baru) pada tahun 2010. Metode perhitungan IPM yang saat ini digunakan mengacu pada metode baru dari UNDP tahun 2010. Dimensi pembentuk IPM ? 1. umur panjang dan hidup sehat (A long and healthy life), 2. pengetahuan (Knowledge), dan 3. standar hidup layak (A decent standard of living).
Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan digunakan angka harapan hidup waktu lahir (AHH). Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS). Adapun untuk mengukur dimensi standar hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok makanan dan bukan makanan yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. Apa Saja Manfaat IPM? Ÿ IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Ÿ IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Ÿ Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran
kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung berisi mengenai informasiinformasi berkaitan dengan mengukur kualitas manusia sebagai dampak dari proses pembangunan dan perbaikan kualitas pembangunan sebagai penopang IPM seperti pengaruh lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan, dan keturunan untuk dimensi umur panjang dan hidup sehat. kemudian angka partisipasi sekolah, pendidikan terakhir penduduk, dan kelompok usia sekolah untuk dimensi pengetahuan, serta struktur ekonomi yang tidak seimbang, dan transformasi ekonomi yang berjalan lambat, untuk dimensi standar hidup layak. Berdasarkan informasi di atas maka kegiatan buku Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung Tahun 2017 menjadi penting dalam mendukung dan memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kota Bandung umumnya dan kecamatan-kecamatan di wilayah Kota Bandung pada khususnya.
PENDAHULUAN
7
1.2.Tujuan Penulisan Tujuan penyusunan buku Data Basis Pembangunan Manusia di Kota Bandung Tahun 2017 adalah memberikan gambaran mengenai: a. Perkembangan nilai IPM kota Bandung dibandingkan dengan IPM Jawa Barat dan Indonesia. b. Informasi-informasi yang berkaitan dengan mengukur kualitas manusia sebagai dampak dari proses pembangunan dan perbaikan kualitas pembangunan sebagai penopang IPM
1.3.Ruang Lingkup dan Sumber Data Ruang lingkup wilayah pengamatan dari buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung tahun 2017 ini adalah 30 Kecamatan yang berada di wilayah administratif Kota Bandung. Sedangkan ruang lingkup isi meliputi dimensi dan faktor-faktor pendukung pembentukan IPM yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Sumber data buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung tahun 2017 berasal dari : 1.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung
2.
Pemerintah Kota Bandung
3.
Dinas Pendidikan Kota Bandung
4.
Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung
5.
Dinas Sosial Kota Bandung
6.
Dinas Perdagangan Kota Bandung
7.
Dinas Kesehatan Kota Bandung
8.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
9.
Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor 2016
10.
Survei Harga Konsumen, BPS Kota Bandung
11.
Proď€ l Kesehatan Kota Bandung 2015
12.
Kota Bandung Dalam Angka 2017
13.
Data Kependudukan Konsolidasi 2016 Pemerintah Kota Bandung
14.
Indikator Kesejahteraan Rakyat Jabar 2016
Semua informasi yang terkumpul merupakan penunjang bagi pemetaan, analisis, monitoring, dan evaluasi faktor-faktor penunjang pembangunan manusia Kota Bandung.
8
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG
2
PENDAHULUAN Pembangunan manusia merupakan proses agar masyarakat mampu memiliki lebih banyak pilihan dalam hal kesehatan, pengetahuan dan pendidikan, pendapatan dan standar hidup layak. Pembangunan manusia merupakan investasi jangka panjang bagi sebuah Kota sehingga pengukuran IPM akan memberikan gambaran mengenai keadaan masyarakat kota tersebut.
IPM mengukur pencapaian kemajuan pembangunan sosial maupun ekonomi. IPM dapat digunakan untuk mengklasď€ kasikan apakah suatu wilayah dikategorikan maju, berkembang, atau terbelakang, dan digunakan untuk mengukur pengaruh dari kebijakan pembangunan terhadap kualitas hidup masyarakatnya. Peningkatan nilai IPM hendaknya menjadi pemacu peran serta yang nyata dari segenap komponen masyarakat Kota Bandung. Peningkatan tersebut tidak dapat dilepaskan dari hasil kerja keras para unsur pemerintah, swasta, akademisi serta masyarakat.
1990
2010
AHH Angka Harapan Hidup saat Lahir
AHH Angka Harapan Hidup saat Lahir
AMH Angka Melek Huruf
RLS Rata-rata Lama Sekolah
HLS harapan lama sekolah
PnB Per Kapita (29 Komoditas PPP)
PDB Per Kapita (27 Komoditas PPP)
Rata-rata Hitung
IPM =
1 ( Ikesehatan + Ipengetahuan + Ipendapatan ) x 100 3
RLS Rata-rata Lama Sekolah
IPM =
3
Rata-rata Hitung UKUR
Ikesehatan x Ipengetahuan x Ipendapatan x 100
Sumber : United Nation Development Program - UNDP
Dimensi IPM yang digunakan dalam buku ini didasarkan pada dimensi IPM tahun 2010. Perubahan terjadi pada pergantian angka melas huruf (AMH) dengan harapan lama sekolah (HLS) selain itu standar hidup layak yang awalnya didasarkan pada 27 komoditas PPP menjadi 29 komoditas PPP, dan perubahan pada perhitungan nilai agregasi IPM dari ratarata hitung (aritmatis) menjadi rata-rata ukur/geometrik.
DIMENSI IPM
Umur panjang dan hidup sehat (A long and healthy life) Indeks umur panjang dan hidup sehat diukur dengan angka harapan hidup (AHH). Pengetahuan (Knowledge) Indeks Pengetahuan diukur dengan harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Standar hidup layak (A decent standard of living) Indeks standar hidup layak diukur dengan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan / Purchasing Power Parity (PPP).
GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG
9
2.1. Pergerakan Nilai IPM
Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id) KLASIFIKASI CAPAIAN IPM : SANGAT TINGGI : IPM ≥ 80 TINGGI : 70 ≤ IPM < 80 SEDANG : 60 ≤ IPM < 70 RENDAH : IPM < 60
Perkembangan IPM kota Bandung selama 6 tahun terakhir mengalami peningkatan yang signikan. Sejak tahun 2011 sd 2015 IPM kota Bandung masuk klasikasi tinggi dan tahun 2016 naik klasikasinya menjadi sangat tinggi.
Klasikasi nilai IPM yang sangat tinggi menggambarkan keberhasilan Kkota Bandung dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Hal ini juga menentukan peringkat atau level pembangunan Kota Bandung dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya khususnya di Jawa Barat dan umumnya di Indonesia.
Kecepatan IPM Kota Bandung yang terus meningkat setiap tahunnya sejak 2011 sd 2016 menggambarkan upaya optimal yang telah dilakukan pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan pembangunan manusia Kota Bandung setiap periodenya. Selain itu perkembangan IPM Kota Bandung diharapkan menjadi kerangka konsep pembangunan untuk menetapkan dasar kebijakan pembangunan manusia. 0,58%
0,87% 2016 0,55%
2014 2013
Tahun 2011
2012
80,13
79,67
0,32% 0,22%
2015
78,98
78,55
78,30 IPM 78,13
Peningkatan nilai IPM Kota Bandung tidak terlepas dari pertumbuhan nilai IPM. Walaupun IPM Kota Bandung secara klasikasi meningkat dari level tinggi menjadi sangat tinggi pada tahun 2016, namun demikian pertumbuhan pencapaian nilai IPM turun dari 0,87% tahun 2015 menjadi 0,58% pada tahun 2016. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak Pemerintah Kota untuk terus menyusun program-program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Bandung.
10
GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG
2.2. Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)
Pencapaian pembangunan manusia dikaitkan dengan Produktivitas (Penduduk harus mampu untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah) dan Pemberdayaan (Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka serta berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan tsb). Agar kedua hal tersebut dapat dicapai dengan baik, maka perlu diestimasi peluang hidup masyarakat Kota Bandung agar mereka dapat berpartisipasi dan menentukan arah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Peluang hidup dihitung berdasarkan angka harapan hidup (AHH) yang dideď&#x20AC; nisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Semakin lama harapan hidup yang mampu dicapai mereď&#x20AC;&#x201A;eksikan semakin tinggi derajat kesehatannya. AHH Kota Bandung sejak 2011 s.d 2016 terus mengalami peningkatan.
Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. UNPD dan BPS menetapkan standar minimum AHH yakni 20 tahun dan standar maksimum AHH yakni 85 tahun. Jadi AHH Kota Bandung tahun 2016 menggambarkan bahwa bayi yang dilahirkan pada menjelang dan awal tahun 2016 di Kota Bandung memiliki harapan hidup rata-rata sampai usia 73,84 tahun. Peningkatan AHH tersebut bisa menjadi suatu indikasi bahwa ada peningkatan akses masyarakat Kota Bandung terhadap sarana dan fasilitas kesehatan yang tersebar di Kota Bandung.
GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG
11
2.3.
Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)
Harapan lama sekolah (HLS) dideď&#x20AC; nisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar. HLS maksimum menurut UNDP adalah 18 tahun, artinya program wajib belajar yang seharusnya ditempuh oleh masyarakat adalah sampai dengan jenjang Sekolah Menengah atas / kejuruan (SMA/SMK). Meningkatnya HLS menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Tahun 2016, nilai HLS Kota Bandung adalah 10,86 tahun, artinya anak usia 7 tahun ke atas di kota Bandung memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus sekolah menengah atas/kejuruan dan sebagian sudah mulai mengeyam semester awal kuliah di perguruan tinggi. Rata-rata lama sekolah (RLS) dideď&#x20AC; nisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Cakupan penduduk yang dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. RLS Kota Bandung tahun 2016 adalah sebesar 13,89 tahun menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kota Bandung yang berusia 25 tahun ke atas sudah mengenyam pendidikan formal sampai Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan meskipun belum sampai tamat. Jika dikaitkan dengan target minimal yang diusulkan UNDP, yaitu rata-rata lama sekolah 15 tahun, maka rata-rata pendidikan penduduk Kota Bandung masih di bawah nilainya.
12
GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG
2.4.
PENGELUARAN PER KAPITA/TAHUN
DISESUAIKAN (RIBU RUPIAH) Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)
Pengeluaran per kapita disesuaikan (PPP) ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Rata-rata pengeluaran per kapita setahun diperoleh dari Susenas Modul, dihitung dari level provinsi hingga level kab/kota. Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar 2012=100. Perhitungan paritas daya beli pada metode baru menggunakan 96 komoditas dimana 66 komoditas merupakan makanan dan sisanya merupakan komoditas non makanan.
PPP menunjukkan kemampuan masyarakat untuk mengakses perekonomian. Pada tahun 2016 indeks PPP di Kota Bandung sebesar Rp. 14.700,00 turun Rp. 63,00 dibandingkan tahun 2015. Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kota Bandung agar terus meningkatkan PPP masyarakat kota Bandung di tahun-tahun berikutnya.
GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG
13
3
DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017
3.2.
PEMETAAN L
Pewarnaan peta di bawah ini didasarkan pada kepadatan pendudu memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi, sedangkan Gedeba
4.50 km2
Cibeunying Kaler
3.40 km2
Sumur Bandung
7.35 km
2
6.11 km2 6.27 km
2
Coblong Cidadap Sukasari
4.30 km2
Sukajadi
3.39 km2
Bandung Wetan
6.86 km
2
Cicendo
3.71 km
2
Andir
2.89 km
2
Astana Anyar
6.46 km
2
Bandung Kulon
7.45 km
2
Babakan Ciparay
3.03 km2
Bojongloa Kaler
6.26 km
2
Bojongloa Kidul
6.06 km
2
Bandung Kidul Rendah (<66.734 jiwa)
14
Sedang (66.734-76619 jiwa)
*berdasarkan persentase jumlah p
DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017
3.1. Pendahuluan Demograď&#x20AC; pembangunan manusia kota Bandung dalam buku ini meliputi luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin. Ketiga hal tersebut diperlukan dalam menganalisis data basis pembangunan manusia kota Bandung 2017 karena merupakan objek pembangunan manusia yang harus diamati per kecamatan.
LUAS WILAYAH
uk Kota Bandung tahun 2016. Bojongloa Kaler dengan luas 3,03 km2 age memiliki luas 9,58 km2 memiliki kepadatan penduduk yang rendah
Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (76.619-101.232)
penduduk di setiap kecamatan
5.03 km 6.12 km
2
2
5.25 km2 3.79 km
2
6.67 km2 5.87 km
2
3.68 km2 6.40 km
2
6.32 km2 5.10 km
2
5.90 km 9.58 km 7.33 km
2
2
2
2.89 km 7.93 km
2
2
Sangat Tinggi (>101232)
sumber: data.bandung.go.id
DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017
15
3.3.
PEMETAAN JUMLAH PENDUDUK BE
Laki-laki: 34.091 Perempuan: 33.822
Total: 67.913
Cibeunying Kaler
Laki-laki: 17.948 Perempuan: 17.590
Total: 35.538
Sumur Bandung
Laki-laki: 55.992 Perempuan: 54.814
Total: 110.806
Coblong
Laki-laki: 26.563 Perempuan: 25.529
Total: 52.092
Cidadap
Laki-laki: 36.418 Perempuan: 36.040
Total: 72.458
Sukasari
Laki-laki: 49.887 Perempuan: 49.112
Total: 98.999
Sukajadi
Laki-laki: 15.546 Perempuan: 15.412
Total: 30.958
Bandung Wetan
Laki-laki: 47.341 Perempuan: 46.405
Total: 93.746
Cicendo
Laki-laki: 51.516 Perempuan: 50.460
Total: 101.976
Andir
Laki-laki: 36.966 Perempuan: 36.678
Total: 73.644
Astana Anyar
Laki-laki: 66.324 Perempuan: 64.239
Total: 130.563
Bandung Kulon
Laki-laki: 66.792 Perempuan: 63.681
Total: 30.473
Babakan Ciparay
Laki-laki: 61.896 Perempuan: 59.214
Total: 121.110
Bojongloa Kaler
Laki-laki: 42.476 Perempuan: 40.813
Total: 83.289
Bojongloa Kidul
Laki-laki: 28.678 Perempuan: 28.231
Total: 56.909
Bandung Kidul Rendah (<66.734 jiwa)
Sedang (66.734-76619 jiwa)
*berdasarkan persentase jumlah p
Pewarnaan peta diatas didasarkan pada jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan untuk tahun 2016. B dengan komposisi laki-laki dan perempuan yang hampir sama. Sedangkan Cinambo adalah ke
16
DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017
ERDASARKAN JENIS KELAMIN (JIWA)
Batununggal
Laki-laki: 58.746 Perempuan: 57.963
Total: 116.709
Kiaracondong
Laki-laki: 61.474 Perempuan: 60.838
Total: 122.312
Cibeunying Kidul
Laki-laki: 54.935 Perempuan: 54.113
Total: 109.048
Antapani
Laki-laki: 37.240 Perempuan: 36.770
Total: 74.010
Mandalajati
Laki-laki: 33.605 Perempuan: 32.737
Total: 66.341
Arcamanik
Laki-laki: 35.747 Perempuan: 34.920
Total: 70.667
Laki-laki: 12.107 Perempuan: 11.764
Total: 23.871
Ujung Berung
Laki-laki: 40.211 Perempuan: 39.389
Total: 79.600
Cibiru
Laki-laki: 35.912 Perempuan: 34.289
Total: 70.201
Panyileukan
Laki-laki: 18.942 Perempuan: 18.459
Total: 37.401
Lengkong
Laki-laki: 35.717 Perempuan: 35.860
Total: 71.577
Gedebage
Laki-laki: 18.990 Perempuan: 18.514
Total: 37.504
Rancasari
Laki-laki: 39.814 Perempuan: 39.415
Total: 79.229
Regol
Laki-laki: 41.074 Perempuan: 40.682
Total: 81.756
Buah Batu
Laki-laki: 48.873
Cinambo
Tinggi (76.619-101.232)
Total: 96.696
Sangat Tinggi (>101232)
penduduk di setiap kecamatan Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi Kementrian Dalam Negeri Semester 1 per 30 Juni 2017)
Bandung Kulon merupakan wilayah kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling padat di Kota Bandung, ecamatan dengan penduduk paling sedikit yakni 1% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016
DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017
17
3.4. Analisis Demograď&#x20AC; Pembangunan Manusia Kota Bandung Pembangunan manusia suatu wilayah berkaitan erat dengan jumlah penduduk. Menurut BPS diinformasikan bahwa luas wilayah Kota Bandung adalah 167,31 km2 yang terbagi ke dalam 30 kecamatan. 2
Kecamatan terluas adalah Gedebage dengan luas 9,58 km dan jumlah penduduk 1,6% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016 (sumber 2.397.396 jiwa berdasarkan sumber data Kependudukan Konsolidasi 2016 Pemerintah Kota Bandung). Dari 30 Kecamatan yang ada di Kota Bandung, Luas wilayah Gedebage menempati peringkat pertama dan Jumlah penduduk Gedebage adalah peringkat ke 26. 2
Kecamatan terkecil adalah Astanaanyar dengan luas wilayah 2,89 Km dan jumlah penduduk 3,1% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016. Peringkat luas wilayah Astanaanyar adalah 30 dan jumlah penduduknya menduduki peringkat ke 17. Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menduduki peringkat pertama sebagai kecamatan dengan kepadatan penduduk terbanyak di Kota Bandung yakni 5,4% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kota Bandung yakni Cinambo sebanyak 1% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016.
>75 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 150.000
100.000
50.000 Laki-laki
0
50.000
100.000
150.000
Perempuan
Sumber : BPS Kota Bandung 2016
18
DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017
Tabel Sebaran Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Luas Wilayah Di 30 Kecamatan Kota Bandung tahun 2016 jumlah penduduk
Kecamatan 1 1 2
Babakan Ciparay Bandung Kulon
Jenis Kelamin
luas wilayah
Jumlah (jiwa)
Persentase
Laki-Laki
Perempuan
Luas (km2)
Persentase
2
3
4
5
6
7
148025
5,97
75735
72290
7,45
4,45
143313
5,78
71971
71342
6,46
3,86
3
Kiaracondong
132135
5,32
66144
65991
6,12
3,66
4
Coblong
132002
5,32
69030
62972
7,35
4,39
5
Bojongloa Kaler
121165
4,88
62053
59112
3,03
1,81
6
Batununggal
121076
4,88
61549
59527
5,03
3,01
7
Sukajadi
108512
4,37
54264
54248
4,30
2,57
8
Cibeunying Kidul
108193
4,36
54592
53601
5,25
3,14
9
Cicendo
99898
4,03
50092
49806
6,86
4,10
10
Andir
97693
3,94
49461
48232
3,71
2,22
11
Buah Batu
95356
3,84
47731
47625
7,93
4,74
12
Bojongloa Kidul
86363
3,48
44459
41904
6,26
3,74
13
Sukasari
82012
3,30
40801
41211
6,27
3,75
14
Regol
81987
3,30
40863
41124
4,30
2,57
15
Ujungberung
75477
3,04
38179
37298
6,40
3,83
16
Rancasari
75469
3,04
37711
37758
7,33
4,38
17
Antapani
74557
3,00
37315
37242
3,79
2,27
18
Lengkong
71637
2,89
35397
36240
5,90
3,53
19
Cibeunying Kaler
71184
2,87
36346
34838
4,50
2,69
20
Cibiru
70370
2,84
35704
34666
6,32
3,78
21
Astanaanyar
68991
2,78
34491
34500
2,89
1,73
22
Arcamanik
68293
2,75
34515
33778
5,87
3,51
23
Mandalajati
63147
2,54
31982
31165
6,67
3,99
24
Bandung Kidul
59331
2,39
29635
29696
6,06
3,62
25
Cidadap
58426
2,35
29678
28748
6,11
3,65
26
Panyileukan
39339
1,59
19800
19539
5,10
3,05
27
Gedebage
35910
1,45
17862
18048
9,58
5,73
35903
1,45
18030
17873
3,4
2,03
30939
1,25
15257
15682
3,39
2,03
24766
1,00
12627
12139
3,68
2,20
2.481.469
100
1.253.274
1.228.195
167,31
100
28 29 30
Sumur Bandung Bandung Wetan Cinambo Kota Bandung
Piramida penduduk adalah graď&#x20AC; k mendatar yang disusun berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Piramida penduduk dapat mencerminkan apakah wilayah tersebut mempunyai ciri penduduk tua atau muda. Penduduk tua berarti sebagaian besar penduduk tersebut berada pada kelompok usia tua, penduduk muda berarti sebagian besar penduduknya berada pada kelompok usia muda. Berdasarkan piramida penduduk Kota Bandung, kelompok usia laki-laki dan perempuan dengan persentase terbesar ada di usia 20 â&#x20AC;&#x201C; 24 tahun. DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017
19
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
4
4.1. Pendahuluan Dimensi Umur Panjang Dan Hidup Sehat dalam IPM menjadikan harapan hidup saat kelahiran sebagai Index perhitungan dimensinya. Tentu perlu disediakan fasilitas pendukung demi keberlangsungan dan perkembangan dimensi umur panjang dan hidup sehat masyarakat Kota Bandung. Oleh karena itu dalam bab ini akan dibahas hal-hal terkait dimensi umur panjang dan hidup sehat di Kota Bandung dalam bentuk pemetaan.
Kelompok Usia Penduduk Komposisi penduduk menurut umur dalam arti demograď&#x20AC; adalah komposisi penduduk menurut kelompok umur tertentu. Komposisi menurut umur dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu, a. b. c.
Usia belum produktif (kelompok umur < 14 tahun), Usia produktif (kelompok umur antara 15 - 64 tahun), Usia tidak produktif ( kelompok umur > 64 tahun)
Berdasarkan pengelompokan umur tersebut dapat diketahui rasio beban tanggungan (dependency ratio) dapat digunakan untuk melihat angka ketergantungan (Rasio beban tanggungan) adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara penduduk usia nonproduktif dengan penduduk usia produktif.
20
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Golongan Darah Penduduk Darah dan produk darah memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Ketersediaan, keamanan dan kemudahan akses terhadap darah dan produk darah harus terjamin. Hal ini penting untuk memenuhi salah satu kebutuhan penting. Maka sebaran golongan darah penduduk digunakan untuk mengetahui pemetaan daerah daerah berdasarkan jenis golongan darah yang dibutuhkan ketika ketersediaan kurang
Disabilitas Sebaran penyandang disabilitas menjadi penting karena dapat memperlihatkan wilayah mana yang memerlukan fasilitas untuk penyandang disabilitas yang harus lebih diprioritaskan, peran serta negara untuk membantu kehidupan kelompok disabilitas sangat penting. Penyandang disabilitas memerlukan perlakuan khusus dalam mengakses layanan umum seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, sarana transportasi umum, dan lain sebagainya. Regulasi mengenai kaum disabilitas diperlukan untuk memenuhi hakhak mereka sesuai dengan landasan konstitusional yaitu pasal 28 A UUD 1945 yaitu â&#x20AC;&#x153;setiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannyaâ&#x20AC;?. (Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ).
Profesi Tenaga Medis Dalam rangka mengoptimalkan dan meningkatkan derajat kesehatan memerlukan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terarah, dan berkesinambungan. Tenaga medis yang handal dan berkualitas merupakan keperluan mendasar dalam pembangunan kesehatan di setiap daerah. Profesi tenaga medis merupakan profesi penting data menunjang peningkatan tingkat kesehatan di suatu wilayah. Bila di suatu wilayah kekurangan tenaga medis maka perlu dilakukan rotasi penempatan tenaga medis untuk meningkatkan efektivitas keberlangsungan kesehatan di wilayah tersebut. Oleh karena itu pemetaan tenaga medis dilakukan untuk memberi gambaran akan hal tersebut. Tenaga kesehatan bukan hanya mengobati namun membentuk masyarakat yang mengerti kesehatan dan berkeinginan untuk sehat.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
21
4.2. Kelompok Usia Penduduk 4.2.1.
PEMETAAN PENDUDUK BERDASA
Pewarnaan peta di bawah ini didasarkan pada jumlah penduduk Kota Bandung per keca 0-4 tahun. Namun demikian jika banyak penduduk usia 0-4 tahun tersebut dibandingkan dengan tota artinya persentasenya kurang dari 8,07%. Kecamatan Gedebage, Cinambo tergolong ke dalam kecamatan dengan j
3.619 jiwa (6,38%) 1.772 jiwa (5,57%) 6.169 jiwa (5,92%) 2.985 jiwa (4,46%) 3.920 jiwa (5,15%) 5.469 jiwa (5,69%) 1.381 jiwa (5,28%) 5.020 jiwa (5,79%) 5.254 jiwa (6,02%) 3.818 jiwa (5,73%) 7.435 jiwa (6,08%)
7.851 jiwa (5,92%) 6.937 jiwa (5,18%)
4.927 jiwa (5,73%)
3.296 jiwa (5,81%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<8,07%)
Sedang (8,07-8,37%)
*berdasarkan persentase jum
22
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ARKAN KELOMPOK USIA 0-4 TAHUN
amatan. Kecamatan Bandung Wetan menempati peringkat 30 dalam hal banyak penduduk usia al penduduk di Kecamatan Bandung Wetan, maka kelompok usia 0-4 tahun masuk ke dalam kategori rendah, o, Arcamanik, Antapani, Mandalajati, Ujung Berung, Cibiru, dan Babakan Ciparay jumlah penduduk usia 0-4 tahun sangat tinggi. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (8,37-8,61%
6.164 jiwa (5,75%) 7.107 jiwa (5,35%) 6.061 jiwa (5,56%) 4.380 jiwa (5,96%) 4.157 jiwa (6,08%) 4.186 jiwa (5,71%) 1.523 jiwa (4,99%)
4.841 jiwa (4,99%) 4.265 jiwa (5,73%) 2.137 jiwa (5,41%)
3.436 jiwa (5,33%) 2.234 jiwa (5,52%)
4.537 jiwa (6,27%) 4.082 jiwa (5,92%) 5.564 jiwa (4,80%)
Sangat Tinggi (>8,61%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016 DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
23
4.2.2.
8.965 jiwa (8,09%) 4.359 jiwa (8,37%) 5.749 jiwa (7,93%) 8.134 jiwa (8,22%) 2.027 jiwa (6,55%) 7.188 jiwa (7,67%) 7.954 jiwa (7,8%) 5.703 jiwa (7,74%) 11.335 jiwa (8,68%)
11.421 jiwa (8,75%) 10.528 jiwa (8,69%)
7.350 jiwa (8,82%)
4.746 jiwa (8,34%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASA
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<7,79%)
Sedang ( 7,79-8.22%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas ini didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojonglo Cinambo, dan Gedebage tergolong ke dalam kecama
24
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ARKAN KELOMPOK USIA 5-9 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (8,22-8,69%)
h penduduk di setiap kecamatan
9.184 jiwa (7,87%) 10.055 jiwa (8,22%) 8.971 jiwa (8,23%) 5.765 jiwa (7,79%) 5.918 jiwa (8,92%) 5.914 jiwa (8,37%) 2.156 jiwa (9,03%)
7.114 jiwa (8,94%) 6.184 jiwa (8,81%) 2.664 jiwa (7,12%)
5.045 jiwa (7,05%) 3.314 jiwa (8,84%)
6.559 jiwa (8,28%) 5.970 jiwa (7,3%) 7.944 jiwa (8,22%)
Sangat Tinggi (>8,69%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
a jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. oa Kaler, Bojongloa Kidul, Mandalajati, Ujung Berung, Cibiru, atan dengan jumlah penduduk usia 5-9 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
25
4.2.3.
5.509 jiwa (8,11%) 2.817 jiwa (7,93%) 8.882 jiwa (8,02%) 4.253 jiwa (8,16%) 5.884 jiwa (8,12%) 8.133 jiwa (8,22%) 2.160 jiwa (6,98%) 7.504 jiwa (8%) 8.181 jiwa (8,02%) 5.897 jiwa (8,01%) 11.810 jiwa (9,05%)
11.614 jiwa (8,9%) 10.635 jiwa (8,78%)
7.244 jiwa (8,7%)
4.950 jiwa (8,7%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASA
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<8,01%)
Sedang (8,01-8.25%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongl dan Gedebage tergolong ke dalam kecamatan de
26
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ARKAN KELOMPOK USIA 10-14 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (8,25-8,70%)
h penduduk di setiap kecamatan
9.707 jiwa (8,32%) 10.198 jiwa (8,34%) 9.052 jiwa (8,3%) 5.490 jiwa (7,42%) 5.919 jiwa (8,92%) 5.941 jiwa (8,41%) 2.070 jiwa (8,67%)
7.137 jiwa (8,97%) 6.369 jiwa (9,07%) 2.892 jiwa (7,73%)
5.456 jiwa (7,62%) 3.418 jiwa (9,11%)
6.537 jiwa (8,25%) 6.331 jiwa (7,74%) 7.986 jiwa (8,26%)
Sangat Tinggi (>8,70%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. loa Kaler, Bandung Kidul, Mandalajati, Ujung Berung, Cibiru, engan jumlah penduduk usia 10-14 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
27
4.2.4.
5.667 jiwa (8,34%) 3.148 jiwa (8,86%) 8.608 jiwa (7,77%) 4.290 jiwa (8,24%) 5.383 jiwa (7,43%) 8.223 jiwa (8,31%) 2.294 jiwa (7,41%) 7.566 jiwa (8,07%) 8.240 jiwa (8,08%) 5.797 jiwa (7,87%) 11.883 jiwa (9,1%)
11.398 jiwa (8,74%) 10.261 jiwa (8,47%)
7.114 jiwa (8,54%)
4.836 jiwa (8,5%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASA
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<8,07%)
Sedang (8,07-8.37%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Cipar dan Gedebage tergolong ke dalam kecamatan de
28
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ARKAN KELOMPOK USIA 15-19 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (8,37-8,61%)
h penduduk di setiap kecamatan
9.806 jiwa (8,4%) 10.423 jiwa (8,52%) 8.882 jiwa (8,15%) 5.570 jiwa (7,53%) 5.572 jiwa (8,4%) 5.927 jiwa (8,39%) 2.062 jiwa (8,64%)
7.002 jiwa (8,8%) 6.302 jiwa (8,98%) 3.284 jiwa (8,78%)
5.706 jiwa (7,97%) 3.301 jiwa (8,8%)
6.570 jiwa (8,29%) 6.512 jiwa (7,97%) 8.019 jiwa (8,29%)
Sangat Tinggi (>8,61%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ray, Ujung Berung, Cibiru, Cinambo, Panyileukan, engan jumlah penduduk usia 15-19 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
29
4.2.5.
5.389 jiwa (8,27%) 2.804 jiwa (7,79%) 8.627 jiwa (8,11%) 4.210 jiwa (7,61%) 5.422 jiwa (7,87%) 7.671 jiwa (8,62%) 2.355 jiwa (8,38%) 7.479 jiwa (8,29%) 8.026 jiwa (8,40%) 5.674 jiwa (8,15%) 11.253 jiwa (8,77%)
10.959 jiwa (8,50%) 9.875 jiwa (7,70%)
6.613 jiwa (8,08%)
4.718 jiwa (8,25%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<7,88%)
Sedang (7,88-8.12%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bat dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d
30
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 20-24 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (8,12-8,35%)
h penduduk di setiap kecamatan
9.781 jiwa (5,75%) 10.090 jiwa (5,35%) 8.604 jiwa (5,56%) 6.003 jiwa (5,96%) 5.438 jiwa (8,37%) 6.010 jiwa (9,79%) 1.974 jiwa (7,89%)
6.660 jiwa (7,84%) 6.157 jiwa (8,15%) 3.662 jiwa (7,48%)
5.692 jiwa (7,88%) 3.051 jiwa (7,75%)
6.454 jiwa (8,20%) 6.408 jiwa (7,94%) 8.112 jiwa (7,95%)
Sangat Tinggi (>8,35%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. tununggal, Buah Batu, Arcamanik, Ujung Berung, Cibiru, dengan jumlah penduduk usia 20-24 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
31
4.2.6.
5.206 jiwa (7,83%) 2.728 jiwa (7,78%) 8.626 jiwa (8,77%) 3.994 jiwa (7,15%) 5.412 jiwa (7,34%) 7.785 jiwa (8,20%) 2.212 jiwa (7,50%) 7.101 jiwa (7,56%) 7.489 jiwa (8,19%) 5.481 jiwa (7,80%) 10.705 jiwa (8,16%)
10.684 jiwa (8,00%) 9.447 jiwa (7,44%)
6.519 jiwa (7,67%)
4.305 jiwa (7,64%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASA
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<7,52%)
Sedang (7,52-7,73%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, M dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d
32
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ARKAN KELOMPOK USIA 25-29 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (7,73-7,98%)
h penduduk di setiap kecamatan
8.754 jiwa (8,10%) 9.434 jiwa (7,57%) 8.401 jiwa (7,70%) 6.490 jiwa (7,49%) 5.369 jiwa (7,76%) 5.655 jiwa (9,45%) 1.868 jiwa (7,68%)
6.180 jiwa (7,48%) 5.730 jiwa (7,93%) 3.534 jiwa (7,47%)
5.205jiwa (7,67%) 2.808 jiwa (7,86%)
6.285 jiwa (8,09%) 6.117 jiwa (7,83%) 7.834 jiwa (7,27%)
Sangat Tinggi (>7,98%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. Mandalajati, Buah Batu, Arcamanik, Antapani, Cibiru, dengan jumlah penduduk usia 25-29 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
33
4.2.7.
5.395 jiwa (8,41%) 2.869 jiwa (8,26%) 9.150 jiwa (8,85%) 4.308 jiwa (7,99%) 5.662 jiwa (7,93%) 8.247 jiwa (8,68%) 2.475 jiwa (7,85%) 7.429 jiwa (7,99%) 8.087 jiwa (8,95%) 5.917 jiwa (8,63%) 11.329 jiwa (7,79%)
11.677 jiwa (8,37%) 10.457 jiwa (8,03%)
7.222 jiwa (8,27%)
4.548 jiwa (7,82%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<7,88%)
Sedang (7,88-8,02%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojong dan Cinambo tergolong ke dalam kecamatan de
34
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 30-34 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (8,02-8,36%)
h penduduk di setiap kecamatan
9.157 jiwa (8,39%) 9.567 jiwa (7,92%) 8.652 jiwa (7,93%) 6.550 jiwa (7,62%) 5.437 jiwa (7,87%) 5.915 jiwa (7,73%) 2.008 jiwa (8,07%)
6.263 jiwa (8,00%) 5.468 jiwa (8,34%) 2.892 jiwa (7,81%)
5.533 jiwa (7,94%) 2.856 jiwa (8,33%)
6.608 jiwa (8,20%) 6.538 jiwa (8,67%) 8.116 jiwa (7,73%)
Sangat Tinggi (>8,36%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. gloa Kaler, Bojongloa Kidul, Buah Batu, Arcamanik, Antapani, engan jumlah penduduk usia 30-34 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
35
4.2.8.
5.927 jiwa (9,23%) 2.897 jiwa (9,04%) 10.012 jiwa (8,95%) 4.549 jiwa (9,07%) 6.303 jiwa (9,13%) 8.695 jiwa (9,33%) 2.807 jiwa (8,68%) 8.301 jiwa (9,12%) 9.311 jiwa (9,24%) 6.528 jiwa (9,09%) 12.183 jiwa (8,97%)
12.054 jiwa (8,63%) 11.011 jiwa (8,86%)
7.913 jiwa (8,73%)
5.188 jiwa (8,76%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<8,74%)
Sedang (8,74-8,93%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Andir, Bandung Kulon, Babakan Cip dan Cinambo tergolong ke dalam kecamatan de
36
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 35-39 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (8,93-9,13%)
h penduduk di setiap kecamatan
10.127 jiwa (8,79%) 10.719 jiwa (8,85%) 9.708 jiwa (8,90%) 6.627 jiwa (9,19%) 6.186 jiwa (8,81%) 6.101 jiwa (7,37%) 2.204 jiwa (8,15%)
7.009 jiwa (9,27%) 6.296 jiwa (8,97%) 2.758 jiwa (8,70%)
5.920 jiwa (8,73%) 3.445 jiwa (8,78%)
7.105 jiwa (9,32%) 7.578 jiwa (9,50%) 8.500 jiwa (8,27%)
Sangat Tinggi (>9,13%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. paray, Bojongloa Kidul, Regol, Gedebage, Mandalajati, engan jumlah penduduk usia 35-39 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
37
4.2.9.
5.379 jiwa (8,32%) 2.725 jiwa (7,80%) 8.643 jiwa (7,17%) 3.952 jiwa (8,35%) 5.971 jiwa (8,33%) 7.743 jiwa (8,01%) 2.585 jiwa (8,01%) 7.500 jiwa (8,10%) 8.499 jiwa (7,85%) 5.714 jiwa (7,75%) 10.453 jiwa (7,67%)
10.246 jiwa (7,54%) 9.389 jiwa (7,76%)
6.793 jiwa (7,59%)
4.607 jiwa (7,97%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<7,67%)
Sedang (7,67-7,81%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Cicendo, Bandung Wetan dan Cinambo tergolong ke dalam kecamatan de
38
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 40-44 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (7,81-8,07%)
h penduduk di setiap kecamatan
9.347 jiwa (7,61%) 9.744 jiwa (8,00%) 8.483 jiwa (7,78%) 5.306 jiwa (8,59%) 5.028 jiwa (7,77%) 5.330 jiwa (6,52%) 1.985 jiwa (7,67%)
6.183 jiwa (8,28%) 5.385 jiwa (7,81%) 2.439 jiwa (8,24%)
5.500 jiwa (7,92%) 3.223 jiwa (7,82%)
6.184 jiwa (7,58%) 6.769 jiwa (8,16%) 7.355 jiwa (7,68%)
Sangat Tinggi (>8,07%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. n, Bojongloa Kidul, Bandung Kidul, Regol, Gedebage, engan jumlah penduduk usia 40-44 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
39
4.2.10.
4.981 jiwa (7,28%) 2.685 jiwa (7,50%) 8.315 jiwa (6,20%) 3.782 jiwa (7,88%) 5.547 jiwa (7,85%) 7.098 jiwa (6,92%) 2.439 jiwa (7,67%) 6.914 jiwa (7,35%) 8.004 jiwa (6,66%) 5.197 jiwa (6,87%) 9.039 jiwa (7,61%)
8.692 jiwa (7,04%) 8.322 jiwa (7,06%)
5.868 jiwa (7,26%)
4.185 jiwa (7,42%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<7,04%)
Sedang (7,04-7,34%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Coblong, Andir, Bandun dan Cibiru tergolong ke dalam kecamatan deng
40
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 45-49 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (7,34-7,49%)
h penduduk di setiap kecamatan
8.955 jiwa (7,03%) 9.081 jiwa (7,38%) 8.052 jiwa (7,38%) 4.590 jiwa (7,46%) 4.530 jiwa (7,46%) 4.972 jiwa (6,98%) 1.738 jiwa (7,56%)
5.935 jiwa (7,35%) 5.342 jiwa (7,12%) 2.610 jiwa (7,66%)
5.675 jiwa (7,33%) 2.799 jiwa (7,17%)
5.547 jiwa (6,83%) 6.012 jiwa (7,05%) 6.800 jiwa (7,93%)
Sangat Tinggi (>7,49%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ng Wetan, Sumur Bandung, Lengkong, Batununggal, gan jumlah penduduk usia 45-49 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
41
4.2.11.
4.308 jiwa (5,53%) 2.338 jiwa (6,07%) 6.731 jiwa (5,95%) 3.205 jiwa (6,76%) 4.561 jiwa (6,27%) 5.918 jiwa (5,41%) 2.092 jiwa (6,51%) 5.996 jiwa (6,25%) 6.396 jiwa (5,22%) 4.540 jiwa (5,68%) 7.068 jiwa (5,85%)
6.805 jiwa (6,22%) 6.874 jiwa (6,16%)
4.556 jiwa (6,15%)
3.555 jiwa (6,33%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<5,81%)
Sedang (5,18-6,16%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Cicendo, Bandung Wetan, Sumur Ban dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d
42
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 50-54 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (6,16-6,32%)
h penduduk di setiap kecamatan
7.603 jiwa (6,20%) 7.748 jiwa (6,40%) 6.661 jiwa (6,11%) 4.402 jiwa (6,05%) 3.826 jiwa (5,79%) 4.393 jiwa (7,66%) 1.321 jiwa (6,58%)
4.605 jiwa (6,22%) 4.109 jiwa (5,80%) 2.866 jiwa (6,29%)
4.873 jiwa (6,34%) 2.268 jiwa (5,98%)
4.595 jiwa (5,77%) 5.086 jiwa (5,47%) 5.996 jiwa (6,81%)
Sangat Tinggi (>6,32%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ndung, Cibeunying Kaler, Regol, Lengkong, Batununggal, dengan jumlah penduduk usia 50-54 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
43
4.2.12.
3.551 jiwa (4,32%) 1.825 jiwa (4,94%) 5.474 jiwa (6,40%) 2.586 jiwa (5,69%) 3.727 jiwa (4,96%) 5.002 jiwa (4,31%) 1.763 jiwa (5,00%) 4.902 jiwa (4,70%) 5.063 jiwa (4,57%) 3.841 jiwa (4,83%) 5.630 jiwa (4,51%)
5.968 jiwa (5,04%) 5.848 jiwa (5,22%)
3.700 jiwa (4,96 %)
2.672 jiwa (4,99%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASA
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<4,71%)
Sedang (4,71-5%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Cicendo, Bandung Wetan, Cibeu dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d
44
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ARKAN KELOMPOK USIA 55-59 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (5-5,23%)
h penduduk di setiap kecamatan
5.834 jiwa (5,23%) 6.105 jiwa (5,23%) 5.682 jiwa (5,21%) 4.739 jiwa (4,61%) 3.144 jiwa (4,65%) 3.560 jiwa (6,94%) 1.032 jiwa (5,14%)
3.698 jiwa (5,25%) 3.169 jiwa (4,84%) 2.595 jiwa (5,14%)
3.925 jiwa (5,23%) 1.730 jiwa (5,05%)
3.831 jiwa (4,74%) 4.296 jiwa (4,44%) 5.056 jiwa (5,48%)
Sangat Tinggi (>5,23%)
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. unying Kaler, Regol, Lengkong, Buah Batu, Antapani dengan jumlah penduduk usia 55-59 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
45
4.2.13.
2.751 jiwa (3,24%) 1.526 jiwa (4,05%) 4.485 jiwa (5,21%) 2.075 jiwa (4,90%) 2.929 jiwa (3,98%) 4.045 jiwa (3,22%) 1.517 jiwa (3,89%) 3.857 jiwa (3,59%) 4.054 jiwa (3,56%) 3.308 jiwa (3,76%) 4.199 jiwa (3,27%)
4.645 jiwa (4,04%) 4.555 jiwa (4,49%)
2.920 jiwa (3,98%)
2.044 jiwa (4,01%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<3,6&)
Sedang (3,63-4%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Wetan, Sumur Bandung dan Rancasari tergolong ke dalam kecamatan de
46
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 60-64 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (4-4,11%)
4.542 jiwa (4,00%) 4.903 jiwa (4,10%) 4.575 jiwa (4,20%) 3.853 jiwa (3,36%) 2.516 jiwa (3,52%) 2.858 jiwa (4,00%) 773 jiwa (4,29%)
2.800 jiwa (4,20%) 2.296 jiwa (4,12%) 1.495 jiwa (4,04%)
3.007 jiwa (4,05%) 1.262 jiwa (4,09%)
3.262 jiwa (3,79%) 3.432 jiwa (3,51%) 3.869 jiwa (4,20%)
Sangat Tinggi (>4,11%)
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. g, Cibeunying Kidul, Regol, Lengkong, Astana Anyar, engan jumlah penduduk usia 60-64 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
47
4.2.14.
1.758 jiwa (1,99%) 1.033 jiwa (2,64%) 2.929 jiwa (2,91%) 1.373 jiwa (3,12%) 2.246 jiwa (2,77%) 2.715 jiwa (1,95%) 966 jiwa (2,50%) 2.611 jiwa (2,30%) 2.822 jiwa (2,22%) 2.402 jiwa (2,40%) 2.547 jiwa (1,90%)
2.903 jiwa (2,39%) 2.901 jiwa (3,26%)
1.869 jiwa (2,64%)
1.310 jiwa (2,49%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Bandung Wetan, Sumur dan Rancasari tergolong ke dalam kecamatan de
48
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 65-69 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi
2.920 jiwa (2,53%) 3.042 jiwa (2,79%) 2.743 jiwa (2,52%) 2.150 jiwa (1,99%) 1.450 jiwa (2,18%) 1.690 jiwa (1,90%) 476 jiwa (2,91%)
1.733 jiwa (3,10%) 1.337 jiwa (2,80%) 710 jiwa (3,10%)
2.193 jiwa (2,59%) 745 jiwa (2,74%)
2.219 jiwa (2,19%) 2.538 jiwa (2,24%) 2.447 jiwa (3,06%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. Bandung, Regol, Lengkong, Astana Anyar, Antapani, engan jumlah penduduk usia 65-69 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
49
4.2.15.
1.281 jiwa (1,89%) 660 jiwa (1,86%) 2.045 jiwa (1,85%) 853 jiwa (1,64%) 1.605 jiwa (2,22%) 1.751 jiwa (1,77%) 608 jiwa (1,96%) 1.744 jiwa (1,86%) 1.922 jiwa (1,88%) 1.597 jiwa (2,17%) 1.693 jiwa (1,3%)
1.712 jiwa (1,31%) 1.804 jiwa (1,49%)
1.178 jiwa (1,41%)
895 jiwa (1,57%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Bandung Wetan, C dan Cibeunying Kaler tergolong ke dalam kecamatan
50
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RKAN KELOMPOK USIA 70-74 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi
1.985 jiwa (1,7%) 1.882 jiwa (1,54%) 1.784 jiwa (1,64%) 1.031 jiwa (1,39%) 865 jiwa (1,3%) 970 jiwa (1,37%) 283 jiwa (1,19%)
1.076 jiwa (1,35%) 781 jiwa (1,11%) 386 jiwa (1,03%)
1.676 jiwa (2,34%) 493 jiwa (1,31%)
1.305 jiwa (1,65%) 1.762 jiwa (2,16%) 1.448 jiwa (1,5%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. Cicendo, Andir, Regol, Lengkong, Astana Anyar, n dengan jumlah penduduk usia 70-74 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
51
4.2.16.
1.833 jiwa (2,7%) 1.077 jiwa (3,03%) 3.145 jiwa (2,84%) 1.318 jiwa (2,53%) 2.137 jiwa (2,95%) 2.370 jiwa (2,39%) 1.277 jiwa (4,12%) 2.644 jiwa (2,82%) 2.674 jiwa (2,62%) 2.230 jiwa (3,03%) 2.001 jiwa (1,53%)
1.844 jiwa (1,41%) 2.266 jiwa (1,87%)
1.503 jiwa (1,8%)
1.504 jiwa (1,85%)
PEMETAAN PENDUDUK BERDASA
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Bandung Wetan, Cicend dan Coblong tergolong ke dalam kecamatan de
52
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ARKAN KELOMPOK USIA > 75 TAHUN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi
2.843 Jiwa (2,44%) 2.305 jiwa (1,88%) 2.737 jiwa (2,51%) 1.064 jiwa (1,44%) 986 jiwa (1,49%) 1.245 jiwa (1,76%) 398 jiwa (1,67%)
1.364 jiwa (1,71%) 1.011 jiwa (1,44%) 477 jiwa (1,28%)
2.735 jiwa (3,82%) 557 jiwa (1,49%)
1.534 jiwa (1,94%) 2.325 jiwa (2,84%) 1.650 jiwa (1,71%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. do, Sumur Bandung, Regol, Lengkong, Astana Anyar, engan jumlah penduduk usia >75 tahun sangat tinggi.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
53
4.3. Golongan Darah Penduduk
4.3.1.
12.566 jiwa (18,50%) 4.305 jiwa (12,11%) 18.605 jiwa (16,79%) 5.188 jiwa (9,96%) 11.234 jiwa (15,50%) 14.667 jiwa (14,82%) 5.301 jiwa (17,12%) 11.736 jiwa (12,52%) 12.629 jiwa (12,38%) 7.635 jiwa (10,37%) 9.664 jiwa (7,40%) 16.285 jiwa (12,48%) 7.394 jiwa (6,11%) 9.025 jiwa (10,84%) 7.716 jiwa (13,56%)
PEMETAAN PENDUDUK BERD
Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<11,09%)
Sedang (11,09-12,82%)
*berdasarkan persentase jum
54
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Rancasar, Arcamanik, Antapni, Regol, Lengkong ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DASARKAN GOLONGAN DARAH A
Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani
18.887 jiwa (15,44%) 11.338 jiwa (10,40%) 15.652 jiwa (21,15%)
Mandalajati
5.853 jiwa (8,82%)
Arcamanik
12.515 jiwa (17,71%)
Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (12,82-16,94%)
19.826 jiwa (16,99%)
1.140 jiwa (4,78%) 9.662 jiwa (12,14%) 9.151 jiwa (13,04%) 4.426 jiwa (11,83%) 16.053 jiwa (23,06%) 4.728 jiwa (12,61%) 14.463 jiwa (18,25%) 14.139 jiwa (17,29%) 15.301 jiwa (15,82%)
Sangat Tinggi (>16,94%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. g, Batununggal, dan Cibeunying Kaler tergolong uduk bergolongan darah A sangat banyak. DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
55
4.3.2.
8.489 jiwa (12,50%) 3.368 jiwa (9,48%) 10.939 jiwa (9,87%) 3.317 jiwa (6,37%)
PEMETAAN PENDUDUK BERD
Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap
8.369 jiwa (11,55%)
Sukasari
9.064 jiwa (9,16%)
Sukajadi
2.986 jiwa (9,65%)
Bandung Wetan
7.999 jiwa (8,53%)
Cicendo
7.055 jiwa (6,92%)
Andir
6.348 jiwa (8,62%)
Astana Anyar
8.051 jiwa (6,17%) 4.718 jiwa (3,62%) 6.404 jiwa (5,29%) 4.127 jiwa (4,96%) 5.397 jiwa (9,48%)
Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<6,53%)
Sedang (6,53-9,37%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Sukasari, Cibeunying Kaler, Antapani, Arcamanik, Pany ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu
56
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DASARKAN GOLONGAN DARAH B
Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani
11.727 jiwa (9,59%) 6.977 jiwa (6,40%) 11.495 jiwa (15,53%)
Mandalajati
5.174 jiwa (7,80%)
Arcamanik
8.578 jiwa (12,14%)
Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (9,37-10,53%)
9.199 jiwa (7,88%)
1.298 jiwa (5,44%) 7.373 jiwa (9,26%) 4.430 jiwa (6,31%) 4.090 jiwa (10,94%) 11.861 jiwa (16,57%) 3.758 jiwa (10,02%) 9.419 jiwa (11,89%) 8.272 jiwa (10,12%) 10.318 jiwa (10,67%)
Sangat Tinggi (>10,53%)
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. yilekan, Lengkong, Rancasari, dan Buah Batu tergolong uduk bergolongan darah B sangat banyak.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
57
4.3.3.
4.253 jiwa (6,26%) 1.541 jiwa (4,34%) 5.935 jiwa (5,36%) 1.830 jiwa (3,51%)
PEMETAAN PENDUDUK BERD
Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap
3.624 jiwa (5,00%)
Sukasari
4.561 jiwa (4,61%)
Sukajadi
1.687 jiwa (5,45%)
Bandung Wetan
4.010 jiwa (4,28%)
Cicendo
3.819 jiwa (3,74%)
Andir
3.449 jiwa (4,68%)
Astana Anyar
4.380 jiwa (3,35%)
Bandung Kulon
3.065 jiwa (2,35%) 5.046 jiwa (4,17%) 2.484 jiwa (2,98%) 2.612 jiwa (4,59%)
Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<3,71%)
Sedang (3,71-4,6%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Sumur Bandung, Cibeunying Kaler, Regol, Lengkong, ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu
58
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DASARKAN GOLONGAN DARAH AB
Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani
6.367 jiwa (5,21%) 3.391 jiwa (3,11%) 5.100 jiwa (6,89%)
Mandalajati
2.343 jiwa (3,53%)
Arcamanik
4.156 jiwa (5,88%)
Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (4,6-5,11%)
5.244 jiwa (4,49%)
687 jiwa (2,88%) 3.758 jiwa (4,72%) 2.600 jiwa (3,70%) 1.793 jiwa (4,79%) 5.757 jiwa (8,04%) 1.687 jiwa (4,50%) 3.833 jiwa (4,84%) 4.206 jiwa (5,14%) 4.794 jiwa (4,96%)
Sangat Tinggi (>5,11%)
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. , Arcamanik, Antapani, dan Kiaracondong tergolong uduk bergolongan darah AB sangat banyak.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
59
4.3.4.
13.276 jiwa (19,55%) 6.165 jiwa (17,35%) 19.854 jiwa (17,92%) 6.890 jiwa (13,23%) 12.795 jiwa (17,66%) 15.693 jiwa (15,85%) 4.648 jiwa (15,01%) 14.106 jiwa (15,05%) 12.953 jiwa (12,70%) 12.620 jiwa (17,14%) 14.577 jiwa (11,16%) 9.404 jiwa (7,21%) 11.954 jiwa (9,87%) 7.370 jiwa (8,85%) 9.667 jiwa (16,99%)
PEMETAAN PENDUDUK BERD
Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<12,75%)
Sedang (12,75-15,9%)
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Sukasari, Coblong, Sumur Bandung,Cibeunying Kaler, Le ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu
60
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DASARKAN GOLONGAN DARAH O
Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani
19.503 jiwa (15,95%) 11.940 jiwa (10,95%) 17.042 jiwa (23,03%)
Mandalajati
8.554 jiwa (12,89%)
Arcamanik
13.817 jiwa (19,55%)
Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (15,9-17,34%)
15.243 jiwa (13,06%)
2.373 jiwa (9,94%) 13.093 jiwa (16,45%) 7.866 jiwa (11,20%) 6.422 jiwa (17,17%) 17.459 jiwa (24,39%) 5.716 jiwa (15,24%) 14.676 jiwa (18,52%) 14.143 jiwa (17,30%) 16.373 jiwa (16,93%)
Sangat Tinggi (>17,34%)
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. engkong, Rancasari, Arcamanik, dan Antapani tergolong uduk bergolongan darah O sangat banyak.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
61
4.4. Keterbatasan Diri Penduduk (Disabilitas)
4.4.1.
PEMETAAN PEND
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah pendud Kecamatan Kiaracondong memiliki jumlah p 28 jiwa (6,19
12 Jiwa (2,65%) 6 Jiwa (1,33%)
Cibeunying Kaler Sumur Bandung
22 Jiwa (4,87%)
Coblong
12 Jiwa (2,65%)
Cidadap
8 Jiwa (1,77%)
Sukasari
28 Jiwa (6,19%)
Sukajadi
6 Jiwa (1,33%) 15 Jiwa (3,32%) 8 Jiwa (1,77%) 22 Jiwa (4,87%) 17 Jiwa (3,76%)
Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon
20 Jiwa (4,42%)
Babakan Ciparay
26 Jiwa (5,75%)
Bojongloa Kaler
21 Jiwa (4,65%)
Bojongloa Kidul
7 Jiwa (1,55%)
Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah p
62
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DUDUK CACAT FISIK
duk yang mengalami cacat sik di Kota Bandung per kecamatan. penduduk sangat tinggi, dan didalamnya terdapat 9%).yang cacat sik
Batununggal
28 Jiwa (6,19%)
Kiaracondong
28 Jiwa (6,19%)
Cibeunying Kidul
26 Jiwa (5,75%)
Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujungberung Cibiru Panyileukan Lengkong
11 Jiwa (2,43%) 20 Jiwa (4,42%) 4 Jiwa (0,88%) 27 Jiwa (5,97%) 7 Jiwa (1,55%) 2 Jiwa (0,44%) 19 Jiwa (4,20%)
Gedebage
4 Jiwa (0,88%)
Rancasari
14 Jiwa (3,10%)
Regol
17 Jiwa (3,76%)
Buah Batu Tinggi
10 Jiwa (2,21%)
5 Jiwa (1,11%)
Sangat Tinggi
penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
63
4.4.2.
10 Jiwa (3,24%)
Cibeunying Kaler
9 Jiwa (2,91%)
Sumur Bandung
7 Jiwa (2,27%)
Coblong
9 Jiwa (2,91%)
Cidadap
12 Jiwa (3,88%)
Sukasari
22 Jiwa (7,12%)
Sukajadi
5 Jiwa (1,62%) 19 Jiwa (6,15%) 5 Jiwa (1,62%)
Bandung Wetan Cicendo Andir
12 Jiwa (3,88%)
Astana Anyar
14 Jiwa (4,53%)
Bandung Kulon
11 Jiwa (3,56%)
PEMETAAN PEND
Babakan Ciparay
10 Jiwa (3,24%)
Bojongloa Kaler
11 Jiwa (3,56%)
Bojongloa Kidul
9 Jiwa (2,91%)
Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah pendudu Kecamatan Batununggal memiliki jumlah p 13 jiwa (4,21%
64
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DUDUK TUNA RUNGU
Batununggal
13 Jiwa (4,21%)
Kiaracondong
8 Jiwa (2,59%)
Cibeunying Kidul
22 Jiwa (7,12%)
Antapani Mandalajati
6 Jiwa (1,94%)
Arcamanik
9 Jiwa (2,91%)
Cinambo
2 Jiwa (0,65%)
Ujungberung
19 Jiwa (6,15%)
Cibiru
6 Jiwa (1,94%)
Panyileukan
5 Jiwa (1,62%)
Lengkong
14 Jiwa (4,53%)
Gedebage
4 Jiwa (1,29%)
Rancasari
9 Jiwa (2,91%)
Regol Buah Batu Tinggi
11 Jiwa (3,56%)
10 Jiwa (3,24%) 6 Jiwa (1,94%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
uk yang mengalami tuna rungu di Kota Bandung per kecamatan. penduduk sangat tinggi, dan didalamnya terdapat %).yang tuna rungu.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
65
4.4.3.
7 Jiwa (2,88%)
Cibeunying Kaler
5 Jiwa (2,06%)
Sumur Bandung
9 Jiwa (3,70%)
Coblong
8 Jiwa (3,29%)
Cidadap
5 Jiwa (2,06%)
Sukasari
11 Jiwa (4,53%)
Sukajadi
6 Jiwa (2,47%)
Bandung Wetan
20 Jiwa (8,23%) 12 Jiwa (4,94%) 6 Jiwa (2,47%)
Cicendo Andir Astana Anyar
21 Jiwa (8,64%)
Bandung Kulon
10 Jiwa (4,12%)
Babakan Ciparay
14 Jiwa (5,76%)
Bojongloa Kaler
8 Jiwa (3,29%)
Bojongloa Kidul
5 Jiwa (2,06%)
PEMETAAN PEND
Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah pendudu Kecamatan Bandung Kulon memiliki jumlah 21 jiwa (8,64
66
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DUDUK TUNA NETRA
Batununggal
8 Jiwa (3,29%)
Kiaracondong
9 Jiwa (3,70%)
Cibeunying Kidul
13 Jiwa (5,35%)
Antapani Mandalajati
5 Jiwa (2,06%)
Arcamanik
3 Jiwa (1,23%)
Cinambo
4 Jiwa (1,65%)
Ujungberung
8 Jiwa (3,29%)
Cibiru
8 Jiwa (3,29%)
Panyileukan Lengkong
Tinggi
12 Jiwa (4,94%)
1 Jiwa (0,41%) 12 Jiwa (4,94%)
Gedebage
0 Jiwa (0,00%)
Rancasari
6 Jiwa (2,47%)
Regol
3 Jiwa (1,23%)
Buah Batu
4 Jiwa (1,65%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
uk yang mengalami tuna netra di Kota Bandung per kecamatan. penduduk sangat tinggi, dan didalamnya terdapat 4%).yang tuna netra.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
67
4.4.4.
8 Jiwa (2.35%) 3 Jiwa (0.88%) 7 Jiwa (2.05%) 4 Jiwa (1.17%) 12 Jiwa (3.52%) 32 Jiwa (9.38%)
Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi
3 Jiwa (0.88%)
Bandung Wetan
21 Jiwa (6.16%)
Cicendo
9 Jiwa (2.64%)
Andir
13 Jiwa (3.81%) 20 Jiwa (5.87%) 14 Jiwa (4.11%) 18 Jiwa (5.28%) 15 Jiwa (4.40%) 8 Jiwa (2.35%)
PEMETAAN PEND
Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah penduduk y Kecamatan Cicendo memiliki jumlah 21 jiwa (6,16%).y
68
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DUDUK MENTAL JIWA
Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujungberung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi
22 Jiwa (6,45%) 14 Jiwa (4,11%) 11 Jiwa (3,23%) 9 Jiwa (2,64%) 7 Jiwa ( 2,05%) 6 Jiwa (1,76%) 1 Jiwa (0,29%) 16 Jiwa (4,69%) 12 Jiwa (3,52%) 4 Jiwa (1,17%) 23 Jiwa (6,74%) 9 Jiwa (2,64%) 4 Jiwa (1,17%) 8 Jiwa (2,35%) 8 Jiwa (2,35%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
yang mengalami cacat mental jiwa di Kota Bandung per kecamatan. h penduduk tinggi, dan didalamnya terdapat yang cacat mental jiwa.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
69
4.4.5.
5 Jiwa (3,60%) 4 Jiwa (2,88%) 4 Jiwa (2,88%) 1 Jiwa (0,72%) 6 Jiwa (4,32%) 12 Jiwa (8,63%) 1 Jiwa (0,72%) 7 Jiwa (5,04%) 3 Jiwa (2,16%) 6 Jiwa (4,32%) 7 Jiwa (5,04%) 5 Jiwa (3,60%) 8 Jiwa (5,76%) 7 Jiwa (5,04%) 0 Jiwa (0,00%)
PEMETAAN PEND
Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah penduduk y Kecamatan Cibeunying Kidul memiliki jum 13 jiwa (3,6%).y
70
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
DUDUK FISIK MENTAL
Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujungberung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi
8 Jiwa (5,76%) 3 Jiwa (2,16%) 13 Jiwa (3,60%) 2 Jiwa (1,44%) 2 Jiwa (1,44%) 6 Jiwa (4,32%) 3 Jiwa (2,16%) 6 Jiwa (4,32%) 1 Jiwa (0,72%) 5 Jiwa (3,60%) 5 Jiwa (3,60%) 0 Jiwa (0,00%) 3 Jiwa (2,16%) 6 Jiwa (4,32%) 0 Jiwa (0,00%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
yang mengalami cacat sik mental di Kota Bandung per kecamatan. mlah penduduk tinggi, dan didalamnya terdapat yang cacat sik mental.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
71
4.4.6.
18 Jiwa (5,13%)
Cibeunying Kaler
4 Jiwa (1,14%)
Sumur Bandung
6 Jiwa (1,71%)
Coblong
11 Jiwa (3,13%)
Cidadap
12 Jiwa (3,13%)
Sukasari
26 Jiwa (7,41%)
Sukajadi
4 Jiwa (1,14%) 17 Jiwa (4,84%) 6 Jiwa (1,71%)
PEMETAAN PENDU
Bandung Wetan Cicendo Andir
12 Jiwa (3,41%)
Astana Anyar
9 Jiwa (2,56%)
Bandung Kulon
15 Jiwa (4,27%)
Babakan Ciparay
12 Jiwa (3,42%)
Bojongloa Kaler
7 Jiwa (1,99%)
Bojongloa Kidul
10 Jiwa (2,85%)
Bandung Kidul Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jumlah
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah penduduk y Kecamatan Sukajadil memiliki jumlah 26 jiwa (7,41%).yang m
72
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
UDUK DIFABEL LAINNYA
Batununggal
21 Jiwa (5,98%)
Kiaracondong
14 Jiwa (3,99%)
Cibeunying Kidul Antapani
11 Jiwa (3,13%)
Mandalajati
9 Jiwa (2,56%)
Arcamanik
4 Jiwa (1,14%)
Cinambo
5 Jiwa (1,42%)
Ujungberung
15 Jiwa (4,27%)
Cibiru
10 Jiwa (2,85%)
Panyileukan Lengkong
6 Jiwa (1,71%) 25 Jiwa (6,55%)
Gedebage
7 Jiwa (1,99%)
Rancasari
4 Jiwa (1,14%)
Regol Buah Batu Tinggi
30 Jiwa (8,55%)
15 Jiwa (4,27%) 9 Jiwa (2,56%)
Sangat Tinggi
h penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
yang mengalami disabilitas lainnya di Kota Bandung per kecamatan. h penduduk tinggi, dan didalamnya terdapat mengalami disabilitas lainnya.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
73
4.5. Profesi Tenaga Medis
4.5.1.
PEMETAAN PROF
Pewarnaan peta di bawah didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang b Kecamatan Bandung Wetan termasuk kecamatan yang me
194 jiwa (0,3%)
Cibeunying Kaler
145 jiwa (0,4%)
Sumur Bandung
282 jiwa (0,3%)
Coblong
133 jiwa (0,3%)
Cidadap
333 jiwa (0,5%)
Sukasari
424 jiwa (0,4%)
Sukajadi
208 jiwa (0,7%)
Bandung Wetan
318 jiwa (0,3%)
Cicendo
181 jiwa (0,2%)
Andir
119 jiwa (0,2%)
Astana Anyar
182 jiwa (0,1%)
Bandung Kulon
234 jiwa (0,2%) 196 jiwa (0,2%)
197 jiwa (0,2%) 176 jiwa (0,3%)
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah
Sedang
*berdasarkan persentase jum
74
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
FESI TENAGA MEDIS
bekerja sebagai tenaga medis dengan jumlah penduduk total di tiap kecamatan. emiliki jumlah tenaga medis sangat tinggi, yaitu 208 Jiwa (0,7%)
Batununggal
Kiaracondong
226 jiwa (0,2%)
229 jiwa (0,2%)
Cibeunying Kidul 224 jiwa (0,2%) Antapani
Mandalajati
Arcamanik
337 jiwa (0,5%)
105 jiwa (0,2%)
273 jiwa (0,4%)
Cinambo 52 jiwa (0,2%)
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
192 jiwa (0,2%)
101 jiwa (0,1%)
92 jiwa (0,2%)
428 (0,6%)
Gedebage 95 jiwa (0,3%) Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi
302 jiwa (0,4%)
215 jiwa (0,3%)
285 jiwa (0,3%)
Sangat Tinggi
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
75
4.6. Analisis Dimensi Umura Panjang dan Hidup Sehat Masyarakat Kota Bandung 2017
Kelompok Usia Penduduk Di kota Bandung penduduk berusia 15-65 tahun atau yang termasuk kategori produktif merupakan usia penduduk dengan jumlah paling banyak yaitu sebanyak 1,714,187 penduduk atau sebesar 71.50% . Hal ini menunjukan bahwa di penduduk kota bandung menyimpan potensi yang besar dalam berbagai bidang yang ditekuninya masing masing. Sementara untuk penduduk yang sudah tidak produktif ada sebanyak 6.36% dan 22.14% sisanya belum produktif. Penduduk dengan usia produktif paling banyak ada di kecamatan Panyileukan sebanyak 75.22% dari total penduduk di kecamatan tersebut, sementara yang paling rendah adalah 70.27% di kecamatan Sukasari Penduduk dengan usia belum produktif paling banyak ada di kecamatan Mandalajati sebanyak 24.11% dari total penduduk di kecamatan tersebut, sementara yang paling rendah adalah sebanyak 17.98% dari total penduduk di kecamatan Bandung Wetan Penduduk dengan usia tidak produktif paling banyak ada di kecamatan Lengkong sebanyak 9.23% dari total penduduk di kecamatan tersebut, sementara yang paling rendah adalah 4.21% dari penduduk di Kecamatan Panyileukan Usia balita di kota bandung (0-4 tahun) ada sebanyak 5,61% dari total penduduk. Sementara untuk jumlah dan persentase lengkapnya dapat dilihat dalam tabel dan grak: İ ŎPMÕ Ć-4Thn D-9Thn ĈĆ-14Thn ĈD-19Thn ČĆ-24Thn ČD-29Thn ĊĆ-34Thn ĊD-39Thn ÇĆ-44Thn ÇD-49Thn
76
134,527.00 196,249.00 199,976.00 199,646.00 195,131.00 187,267.00 196,332.00 213,962.00 188,460.00 173,803.00
Ĩ ÑǾŒÑntase DBĎĈà ÐBĈEà ÐBĊÇà ÐBĊĊà ÐBĈÇà ĐBÐĈà ÐBĈEà ÐBEČà ĐBÐĎà ĐBČDÃ
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
50-54Thn 55-59Thn 60-64Thn 65-69Thn 70-74Thn >75Thn TOTAL
145,295.00 119,948.00 94,343.00 60,778.00 39,075.00 52,604.00 2,397,396.00
6.06% 5.00% 3.94% 2.54% 1.63% 2.19% 100.00%
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
77
Golongan Darah Sebanyak 58% warga bandung atau sebanyak 1.384.341 jiwa masih belum mengetahui golongan darahnya sendiri. Untuk mereka yang mengetahui golongan darahnya, bila jumlah penduduk diurutkan berdasarkan golongan darah maka golongan darah O adalah golongan darah yang paling banyak dimiliki oleh penduduk Kota Bandung (15%) disusul dengan mereka yang bergolongan darah A 14%, kemudian B 9%, serta AB 5%.
Kecamatan dengan golongan darah : ĠŎÕŎŌŊMŌ GMǾMO Ĩ MÕÒŌŊ ĘMŌŘMÔ Ĩ MÕÒŌŊ Ĭ ÑŇÒÔÒP
Ė ĘMPÞŌÞŌŊŊMÕ (6,1%) FÒŌMÖ NŎ ĂĆÆ ĊÃ Å
Ę I ÑŌŊÔŎŌŊ ĂDÆ ĎÃ Å Cinambo (0,6%)
ĖĘ ĦÒMǾMŃŎŌŇŎŌŊ (5,9%) Cinambo (0,6%)
Î FŎNÕŎŌŊ ĂDÆ ĎÃ Å Cinambo (0,7%)
Tabel diatas menjelaskan kecamatan mana yang memiliki golongan darah mana yang paling banyak dan paling sedikit di Kota Bandung.
ĠÎ I Î Í ĠĖ Í GĖ Ī Ė Ģ Ė B AB O TIDAK TAHU JUMLAH PENDUDUK
78
İ Î İ ĖI 327534 210600 108012 356192 1395058 2397396
Ĩ ĜĪ Ĭ ĜÍ İ Ė Ĭ Ĝ 14% 9% 5% 15% 58% 100%
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Disabilitas Dari total lebih dari 2 juta jiwa penduduk 1835 (0.0765%) penduduk bandung merupakan penyandang disabilitas dengan rincian 452 menyandang cacat sik, 243 tuna netra, 309 tuna rungu, 341 gangguan jiwa, 139 gangguan mental dan sik dan sisanya sebanyak 351 mengalami gangguan lain. Sukajadi merupakan kecamatan dengan penyandang disabilitas paling banyak dengan jumlah 131 jiwa (7.1% dari seluruh penyandang cacat di Kota Bandung) Cinambo paling sedikit dengan jumlah 19 jiwa (1,03% dari seluruh penyandang cacat di Kota Bandung). Cacat Fisik
Untuk cacat sik paling banyak ada di Kecamatan Kiaracondong (28 jiwa) dan yang paling sedikit di Kecamatan Panyileukan (2 jiwa) . Tuna Netra
Untuk tuna netra paling banyak ada di Kecamatan Bandung Kulon (21 jiwa) dan yang paling sedikit di Kecamatan Panyileukan (1 jiwa) sementara untuk Kecamatan Gedebage tidak ada penyandang tuna netra sama sekali.
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
79
Tuna Rungu Wicara
Untuk tuna rungu paling banyak ada di Kecamatan Sukajadi dan Cibeunying Kidul (22 jiwa) sementara paling sedikit di Kecamatan Cinambo (2 jiwa) Cacat Mental
Untuk gangguan jiwa paling banyak ada di Kecamatan Sukajadi dengan penyandang gangguan jiwa sebanyak 32 jiwa sementara paling sedikit adalah Kecamatan Cinambo dengan penyandang gangguan jiwa sebanyak 1 jiwa saja. Cacat Mental Fisik
80
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Cibeunying Kidul merupakan kecamatan dengan penyandang gangguan mental dan ď&#x20AC; sik paling banyak yaitu 13 jiwa, sementara untuk yang paling sedikit adalah Kecamatan Cicadap, Bandung Wetan dan Cibiru (masing masing 1 jiwa) sementara untuk Bandung Kidul, Buah Batu, dan Gedebage tidak ada penyandang cacat mental dan ď&#x20AC; sik. Cacat Lainnya
Untuk gangguan lain, kecamatan Cibeunying Kidul merupakan kecamatan dengan penyandang paling banyak yakni 30 jiwa sementara paling sedikit adalah Rancasari, Sumur Bandung, Bandung Wetan dan Arcamanik yang masing masing terdapat 4 jiwa penyandang gangguan lain.
Tenaga Medis Tenaga medis di kota bandung masih sangatlah minim mengingat pentingnya profesi ini, hanya sekitar 0.27% penduduk kota bandung yang berprofesi sebagai tenaga medis atau sekitar 6478 dari total penduduk lebih dari 2.3 juta jiwa. Kecamatan dengan rasio penduduk yang bekerja sebagai tenaga medis yang tergolong sangat tinggi adalah Antapani, Rancasari, Sumur Bandung, Sukasari, Sukajadi, dan Bandung Wetan dengan rasio diatas 0,4%
DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
81
5
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
5.1. Pendahuluan Index yang dijadikan pengukuran dimensi Pengetahuan Masyarakat adalah harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Melalui bab ini akan diperlihatkan realita pemetaan di Kota Bandung mulai dari jumlah kelompok usia sekolah, pendidikan terakhir, jumlah penduduk yang berprofesi sebagai pengajar sampai perbandingan profesi pengajar dan pelajar di kota bandung serta nilai APM (Angka Partisipasi Murni) di Kota Bandung.
Kelompok Usia Sekolah Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demograď&#x20AC; yang memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan adalah penduduk usia muda yang ada di kota Bandung. Kota Bandung memiliki penduduk dengan usia produktif kerja. Oleh Karena itu penting untuk mereka bisa mendapatkan pendidikan yang memadai. Pemetaan dilakukan untuk mengetahui potensi kelompok usia masa sekolah di Kota Bandung. Pemetaan dibagi menjadi empat kelompok usia yakni usia PAUD, usia SD, usia SMP dan usia SMA.
Pendidikan Terakhir Pendidikan terakhir juga merupakan hal penting yang memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan dalam IPM karena memperlihatkan seberapa tinggi pendidikan penduduk-penduduk di kota Bandung. Pemetaan pendidikan terakhir dibagi menjadi : penduduk yang tidak tamat SD, penduduk tamat SD, penduduk tamat SMP, penduduk tamat SMA serta penduduk yang tamat Perguruan Tinggi
Profesi Pengajar Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara tegas menyatakan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hal ini menunjukan pentingnya peranan guru dalam pendidikan di suatu wilayah. Atas dasar tersebut pemetaan profesi pengajar dilakukan.
82
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Profesi Pelajar dan Mahasiswa Pelajar adalah kelompok yang memiliki potensi yang sama untuk mendapatkan status sosial ekonomi yang relatif mapan yang akan masuk ke dalam kelas menengah.Dalam tataran aplikasinya, aktivis pelajar dan mahasiswa bisa bergabung dalam organisasi massa, dimulai dari aktivitasaktivitas politik organisasi di sekolah.Dengan kesiapan para pelajar menjalani akselerasi pembangunan, diharapkan kelak mereka siap menerima tampuk pimpinan dalam memimpin pembangunan. Harapan ini tentu bukanlah sebuah khayalan. Sejarah Indonesia telah membuktikan muncul individu-individu baru dari kalangan pelajar dan mahasiswa aktivis. Pemetaan terhadap pelajar dan mahasiswa dilakukan untuk melihat potensi dari persebaran pelajar di Kota Bandung.
Rasio Guru dan Pelajar Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru menyebutkan bahwa guru memiliki beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka per minggu. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 17 menetapkan bahwa guru tetap pemegang sertiď&#x20AC; kat pendidik berhak mendapatkan tunjangan profesi apabila mengajar di satuan pendidikan yang rasio minimal jumlah peserta didik terhadap gurunya sebagai berikut: a. b. c. d.
untuk untuk untuk untuk
SD atau yang sederajat 20:1; SMP atau yang sederajat 20:1; SMA atau yang sederajat 20:1; SMK atau yang sederajat 15:1; dan
Kondisi sekolah yang memiliki kelebihan guru akan menyebabkan guru tidak dapat memenuhi kewajiban mengajar 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Sementara sekolah yang kekurangan guru akan menyebabkan beban kerja guru menjadi lebih tinggi dan proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Maka pemetaan dilakukan untuk melihat pensebaran perbandingan guru dan pelajar.
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
83
5.2. Kelompok Usia Sekolah
5.2.1
PEMETAAN PENDUDUK KEL
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia seko
3.123 jiwa (19%) 1.550 jiwa (18%) 5.311 jiwa (20%) 2.590 jiwa (20%) 3.296 jiwa (19%) 4.672 jiwa (19%) 1.145 jiwa (18%) 4.215 jiwa (19%) 4.543 jiwa (19%) 3.358 jiwa (19%) 6.445 jiwa (18%) 6,735 jiwa (20%) 5.920 jiwa (19%) 4.164 jiwa (19%) 2.783 jiwa (19%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<18,78%)
Sedang (18,78-19,16%)
*berdasarkan persentase jumlah pe
84
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
LOMPOK USIA PAUD (4-6 tahun)
olah PAUD dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandala Jati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Ranca Sari
Regol
Buah Batu
Tinggi (19,16-19,38%)
5.383 jiwa (19%) 5.863 jiwa (19%) 5.184 jiwa (19%) 3.485 jiwa (21%) 3.472 jiwa (20%) 3.447 jiwa (19%) 1.270 jiwa (20%) 4.098 jiwa (19%) 3.567 jiwa (19%) 1.643 jiwa (19%)
2.909 jiwa (18%) 1.853 jiwa (18%) 3.782 jiwa (19%) 3.411 jiwa (18%) 4.636 jiwa (19%)
Sangat Tinggi (>19,38%)
enduduk usia sekolah di setiap kecamatan
Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016) DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
85
5.2.2
PEMETAAN PENDUDUK KELOMPO
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia sek Jumlah Siswa : 6.549 jiwa (40%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 3.213 jiwa (38%) Jumlah SD : 27 Jumlah Siswa : 10.655 jiwa (40%) Jumlah SD : 44 Jumlah Siswa : 5.163 jiwa (40%) Jumlah SD : 19 Jumlah Siswa : 6.967 jiwa (41%) Jumlah SD : 29 Jumlah Siswa : 9.692 jiwa (40%) Jumlah SD : 39 Jumlah Siswa : 2.556 jiwa (40%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 8.749 jiwa (39%) Jumlah SD : 42 Jumlah Siswa : 9.700 jiwa (40%) Jumlah SD : 37 Jumlah Siswa : 6.973 jiwa (40%) Jumlah SD : 36 Jumlah Siswa : 14.085 jiwa (40%) Jumlah SD : 42 Jumlah Siswa : 13.791 jiwa (40%) Jumlah SD : 44 Jumlah Siswa : 12.767 jiwa (41%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 8.817 jiwa (41%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 5.769 jiwa (40%) Jumlah SD : 15
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<39,69%)
Sedang (39,69-39,95%)
*berdasarkan persentase jumlah pe
86
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
OK USIA SEKOLAH DASAR (7-12 tahun)
kolah SD dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandala Jati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (39,93-40,31%)
Jumlah Siswa : 11.216 jiwa (39%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 12.167 jiwa (40%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 10.850 jiwa (40%) Jumlah SD : 43 Jumlah Siswa : 6.700 jiwa (40%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 7.056 jiwa (40%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 7.131 jiwa (40%) Jumlah SD : 25 Jumlah Siswa : 2.511 jiwa (40%) Jumlah SD : 6 Jumlah Siswa : 8.606 jiwa (40%) Jumlah SD : 19 Jumlah Siswa : 7.536 jiwa (40%) Jumlah SD : 24 Jumlah Siswa : 3.284 jiwa (37%) Jumlah SD : 11 Jumlah Siswa : 6.270 jiwa (39%) Jumlah SD : 28 Jumlah Siswa : 4.163 jiwa (41%) Jumlah SD : 10 Jumlah Siswa : 7.844 jiwa (40%) Jumlah SD : 16 Jumlah Siswa : 7.408 jiwa (40%) Jumlah SD : 34 Jumlah Siswa : 9.572 jiwa (40%) Jumlah SD : 26
Sangat Tinggi (>40,31%)
enduduk usia sekolah di setiap kecamatan
Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
87
5.2.3
PEMETAAN PENDUDUK KELOMPOK USIA
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia sek Jumlah Siswa : 3.436 jiwa (21%) Jumlah SMP : 7 Jumlah Siswa : 1.850 jiwa (22%) Jumlah SMP : 10 Jumlah Siswa : 5.463 jiwa (21%) Jumlah SMP : 11 Jumlah Siswa : 2.540 jiwa (20%) Jumlah SMP : 7 Jumlah Siswa : 3.653 jiwa (21%) Jumlah SMP : 12 Jumlah Siswa : 5.098 jiwa (21%) Jumlah SMP : 5 Jumlah Siswa : 1.370 jiwa (21%) Jumlah SMP : 12 Jumlah Siswa : 4.746 jiwa (21%) Jumlah SMP : 17 Jumlah Siswa : 5.136 jiwa (21%) Jumlah SMP : 19 Jumlah Siswa : 3.603 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 7.289 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 7.195 jiwa (21%) Jumlah SMP : 5 Jumlah Siswa : 6.587 jiwa (21%) Jumlah SMP : 9 Jumlah Siswa : 4.562 jiwa (21%) Jumlah SMP : 9 Jumlah Siswa : 3.094 jiwa (21%) Jumlah SMP : 3
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<20,72%)
Sedang (20,72-20,91%)
*berdasarkan persentase jumlah pe
88
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
A SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (13-15 tahun)
kolah SMP dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandala Jati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (20,91-21,25%)
Jumlah Siswa : 6.172 orang (22%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 6.432 orang (21%) Jumlah SMP : 8 Jumlah Siswa : 5.579 jiwa (21%) Jumlah SMP : 7 Jumlah Siswa : 3.341 jiwa (20%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 3.618 jiwa (21%) Jumlah SMP : 3 Jumlah Siswa : 3.684 jiwa (21%) Jumlah SMP : 10 Jumlah Siswa : 1.313 jiwa (21%) Jumlah SMP : 2 Jumlah Siswa : 4.435 jiwa (21%) Jumlah SMP : 10 Jumlah Siswa : 3.990 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 1.864 jiwa (21%) Jumlah SMP: 6 Jumlah Siswa : 3.464 jiwa (21%) Jumlah SMP : 14 Jumlah Siswa : 2.061 jiwa (21%) Jumlah SMP : 1 Jumlah Siswa : 3.998 jiwa (20%) Jumlah SMP : 3 Jumlah Siswa : 3.946 jiwa (21%) Jumlah SMP : 12 Jumlah Siswa : 4.949 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6
Sangat Tinggi (>21,25%)
enduduk usia sekolah di setiap kecamatan
Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
89
5.2.4
PEMETAAN PENDUDUK KELOMPOK US
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia sek Jumlah Siswa : 3.403 jiwa (21%) Jumlah SMA : 4 Jumlah Siswa : 1.868 jiwa (22%) Jumlah SMA : 8 Jumlah Siswa : 5.084 jiwa (19%) Jumlah SMA : 13 Jumlah Siswa : 2.665 jiwa (21%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 3.076 jiwa (18%) Jumlah SMA : 4 Jumlah Siswa : 4.093 jiwa (20%) Jumlah SMA : 5 Jumlah Siswa : 1.349 jiwa (21%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 4.527 jiwa (20%) Jumlah SMA : 9 Jumlah Siswa : 4.838 jiwa (20% Jumlah SMA : 15 Jumlah Siswa : 3.459 jiwa (20%) Jumlah SMA : 2 Jumlah Siswa : 7.059 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 6.709 jiwa (19%) Jumlah SMA : 1 Jumlah Siswa : 6.062 jiwa (19%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 4.164 jiwa (19%) Jumlah SMA : 4 Jumlah Siswa : 2.889 jiwa (20%) Jumlah SMA : 1
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<19,53%)
Sedang (19,53-19,95%)
*berdasarkan persentase jumlah pe
90
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
SIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (16-18 tahun)
kolah SMA dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandala Jati
Arcamanik
Cinambo
Ujung Berung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (19,95-20,36%)
Jumlah Siswa : 5.792 jiwa (20%) Jumlah SMA : 0 Jumlah Siswa : 6.184 jiwa (20%) Jumlah SMA : 5 Jumlah Siswa : 5.279 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 3.358 jiwa (20%) Jumlah SMA : 2 Jumlah Siswa : 3.334 jiwa (19%) Jumlah SMA : 2 Jumlah Siswa : 3.520 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 1.202 jiwa (19%) Jumlah SMA : 0 Jumlah Siswa : 4.178 jiwa (20%) Jumlah SMA : 5 Jumlah Siswa : 3.782 jiwa (20%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 1.975 jiwa (23%) Jumlah SMA: 1 Jumlah Siswa : x3.469 jiwa (22%) Jumlah SMA : 12 Jumlah Siswa : 1.957 jiwa (20%) Jumlah SMA : 1 Jumlah Siswa : 3.994 jiwa (20%) Jumlah SMA : 1 Jumlah Siswa : 3.887 jiwa (21%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 4.764 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3
Sangat Tinggi (>20,36%)
enduduk usia sekolah di setiap kecamatan
Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
91
5.3. Pendidikan Terakhir
5.3.1
PEMETAAN PENDUDUK YANG Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tidak
16.687 jiwa (24,03%) 8.226 jiwa (23,15%) 27.983 jiwa (25,25%) 13.092 jiwa (25,13%) 17.139 jiwa (23,65%) 24.727 jiwa (24,98%) 6.719 jiwa (26,74%) 22.415 jiwa (23,91%) 25.903 jiwa (24,65%) 17.700 jiwa (25,6%) 35.530 jiwa (27,21%) 34.893 jiwa (26,91%) 32.589 jiwa (24,98%) 21.955 jiwa (22,6%) 15.146 jiwa (25,4%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<24,10%)
Sedang (24,10-25,20%)
*berdasarkan persentase jum
92
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
G TIDAK TAMAT SEKOLAH DASAR tamat SD dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (25,20-25,91%)
29.752 jiwa (23,91%) 30.144 jiwa (24,65%) 27.917 jiwa (25,6%) 17.393 jiwa (25,29%) 18.390 jiwa (27,72%) 18.536 jiwa (25,25%) 6.572 jiwa (27,53%) 21.726 jiwa (27,29%) 18.413 jiwa (26,23%) 9.036 jiwa (24,16%)
16.111 jiwa (22,51%) 10.269 jiwa (27,38%) 19.963 jiwa (25,2%) 18.480 jiwa 22,6%) 2.687 jiwa (24,5%)
Sangat Tinggi (>25,91%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
93
5.3.2
PEMETAAN PENDUDUK YA
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam
6.428 jiwa (9,47%) 3.086 jiwa (8,68%) 12.256 jiwa 11,06%) 8.558 jiwa (16,43%) 8.938 jiwa (12,34%) 14.653 jiwa (14,8%) 2.731 jiwa (8,82%) 11.573 jiwa (12,35%) 12.832 jiwa (12,58%) 8.867jiwa (12,04%) 25.470 jiwa (19,51%) 29.898 jiwa (22,92%) 21.191 jiwa (17,5%) 16.214 jiwa (19,47%) 6.868 jiwa (12,07%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<10,35%)
Sedang (10,35-12,07%)
*berdasarkan persentase jum
94
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ANG TAMAT SEKOLAH DASAR
mat SD dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (12,07-13,47%)
13.767 jiwa (11,8%) 16.138 jiwa (13,19%) 12.034 jiwa (11,04%) 6.131 jiwa (8,28%) 9.065 jiwa (13,66%) 7.828 jiwa (11,08%) 3.168 jiwa (13,27%) 10.467 jiwa (13,15%) 10.463 jiwa (14,9%) 2.818 jiwa (7,53%)
4.843 jiwa (6,77%) 3.931 jiwa (10,48%) 8.084 jiwa (10,2%) 8.350 jiwa (10,21%) 10.364 jiwa (10,72%)
Sangat Tinggi (>13,47%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
95
5.3.3
PEMETAAN PENDUDUK YANG TAM
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam
7.772 jiwa (11,44%) 4.036 jiwa (11,36%) 13.640 jiwa (12,31%) 6.388 jiwa (12,26%) 7.846 jiwa (10,83%) 13.754 jiwa (13,89%) 3.715 jiwa (12%) 13.736 jiwa (14,65%) 16.627 jiwa (16,3%) 11.444 jiwa (15,54%) 22.914 jiwa (17,55%) 22.105 jiwa (16,94%) 20.678 jiwa (17,07%) 13.200 jiwa (15,85%) 7.577 jiwa (12,07%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<11,88%)
Sedang (11,88-13,89%)
*berdasarkan persentase jum
96
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
MAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
mat SMP dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (13,89-15,55%)
18.500 jiwa (15,85%) 17.932 jiwa (14,66%) 15.451 jiwa (14,17%) 7.749 jiwa (10,47%) 10.193 jiwa (15,36%) 8.759 jiwa (12,39%) 3.647 jiwa (15,28%) 12.594 jiwa (15,82%) 10.919 jiwa (15,55%) 4.250 jiwa (11,36%)
8.011 jiwa (11,19%) 5.166 jiwa (13,77%) 8.912 jiwa (11,25%) 10.131 jiwa (12,39%) 11.373 jiwa (11,76%)
Sangat Tinggi (>15,55%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
97
5.3.4
PEMETAAN PENDUDUK YANG T
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam
24.141 jiwa (29,81%) 14.557 jiwa (33,21%) 39.708 jiwa (35,65%) 17.277 jiwa (32,04%) 21.513 jiwa (40,96%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
31.893 jiwa (33,66%)
Sukajadi
10.282 jiwa (35,25%)
Bandung Wetan
13.736 jiwa (36,09%) 35.948 jiwa (25,74%) 26.251 jiwa (36,97%) 33.608 jiwa (34,85%) 32.866 jiwa (35,48%) 36.985 jiwa (29,64%) 23.111 jiwa (34,11%) 17.251 jiwa (35,84%)
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<29,75%)
Sedang (29,75-32,22%)
*berdasarkan persentase jum
98
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
TAMAT SEKOLAH MENENGAH ATAS
mat SMA dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (32,22-35,05%)
41.404 jiwa (32,22%) 45.219 jiwa (29,69%) 38.008 jiwa (28,37%) 22.296 jiwa (25,19%) 20.408 jiwa (33,23%) 19.743 jiwa (30,54%) 7.728 jiwa (30,76%) 23.727 jiwa (32,37%) 22.495 jiwa (27,94%) 12.589 jiwa (30,79%)
23.782 jiwa (35,55%) 9.694 jiwa (30,13%) 22.481 jiwa (33,17%) 29.503 jiwa (25,85%) 28.656 jiwa (27,75%)
Sangat Tinggi (>35,05%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
99
5.3.5
PEMETAAN PENDUDUK YAN
Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam Cibeunying Kaler
12.885 jiwa (24,98%) 5.633 jiwa (24,26%) 17.219 jiwa (12,74%) 6.777 jiwa (11,27%) 17.022 jiwa (15,85%) 13.972 jiwa (23,28%) 7.511 jiwa (10,46%) 14.042 jiwa (18,7%) 10.666 jiwa (9,99%) 9.382 jiwa (10,53%) 13.041 jiwa (14,34%) 10.711 jiwa (11,38%) 9.667 jiwa (23,39%) 8.809 jiwa (14,98%) 9.797 jiwa (15.54%)
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<11,46%)
Sedang (11,46-14,98%)
*berdasarkan persentase jum
100
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
NG TAMAT PERGURUAN TINGGI
mat PT dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (14,98-22,44%)
13.286 jiwa (14,11%) 12.879 jiwa (23,49%) 15.638 jiwa (24,98%) 20.441 jiwa (8,21%) 8.285 jiwa (26,31%) 15.801 jiwa (7,89%) 2.756 jiwa (12,49%) 11.086 jiwa (11,55%) 7.911 jiwa (22,36%) 8.708 jiwa (17,22%)
18.830 jiwa (18,97%) 8.444 jiwa (27,62%) 19.789 jiwa (13,01%) 15.292 jiwa (22,51%) 22.616 jiwa (10,58%)
Sangat Tinggi (>22,44%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
101
5.4. Profesi Pengajar (Guru dan Dosen) 5.4.1
PEMETAAN PROFESI PENG
Pewarnaan peta di bawah didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang be Kecamatan Cibeunying Kaler termasuk kecamatan yan
704 Jiwa (1%) 194 Jiwa (1%) 865 Jiwa (1%) 484 Jiwa (1%) 989 Jiwa (1%) 806 Jiwa (1%) 340 Jiwa (1%) 712 Jiwa (1%) 651 Jiwa (1%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
425 Jiwa (1%)
Astana Anyar
894 Jiwa (1%)
Bandung Kulon
546 Jiwa (0%) 648 Jiwa (1%)
472 Jiwa (1%) 354 Jiwa (1%)
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Y
Rendah (<0,617%) X
102
Sedang (0,61-0,80%)
*berdasarkan persentase jum
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
GAJAR (GURU DAN DOSEN)
ekerja sebagai pengajar dengan jumlah penduduk total di tiap kecamatan. ng memiliki jumlah pengajar tinggi, yaitu 704 Jiwa (1%) Batununggal 645 Jiwa (1%) Kiaracondong 703 Jiwa (1%) Cibeunying Kidul 879 Jiwa (1%) Antapani 848 Jiwa (1%) Mandalajati 464 Jiwa (1%) Arcamanik
758 Jiwa (1%)
Cinambo 193 Jiwa (1%) Ujungberung
Cibiru
746 Jiwa (1%)
741 Jiwa (1%)
Panyileukan 430 Jiwa (1%)
Lengkong 635 Jiwa (1%) Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (0,80-1,01%)
382 Jiwa (1%)
791 Jiwa (1%)
503 Jiwa (1%)
825 Jiwa (1%)
Sangat Tinggi (>1,01%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
103
5.5. Profesi Pelajar dan Mahasiswa 5.5.1
PEMETAAN PROFESI PE
Pewarnaan peta di bawah didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang b Kecamatan Antapani termasuk kecamatan yang memi
16.459 Jiwa (24%) 7.883 Jiwa (22%) 24.848 Jiwa (22%) 10.942 Jiwa (21%) 15.872 Jiwa (22%) 21.418 Jiwa (22%) 6.761 Jiwa (22%) 19.806 Jiwa (21%) 22.551 Jiwa (22%)
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
16.087 Jiwa (22%)
Astana Anyar
27.646 Jiwa (21%)
Bandung Kulon
26.437 Jiwa (20%)
Babakan Ciparay
26.080 Jiwa (22%)
Bojongloa Kaler
18.252 Jiwa (22%) 13.223 Jiwa (23%)
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<21,559%)
Sedang (22,59-22,15%)
*berdasarkan persentase jum
104
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ELAJAR DAN MAHASISWA
bekerja sebagai pelajar dengan jumlah penduduk total di tiap kecamatan. iliki jumlah pengajar sedang, yaitu 16.548 Jiwa (22%) Batununggal 25.610 Jiwa (22%) Kiaracondong 27.275 Jiwa (22%) Cibeunying Kidul 22.577 Jiwa (21%) Antapani 16.548 Jiwa (22%) Mandalajati 13.184 Jiwa (20%) Arcamanik 16.366 Jiwa (23%) Cinambo 5.106 Jiwa (21%) Ujungberung
Cibiru
17.812 Jiwa (22%)
16.174 Jiwa (23%)
Panyileukan 9.823 Jiwa (26%)
Lengkong 16.825 Jiwa (24%) Gedebage 8.560 Jiwa (23%) Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (22,15-23,13%)
18.655 Jiwa (24%)
18.939 Jiwa (23%)
23.451 Jiwa (24%)
Sangat Tinggi (>23,13%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
105
5.6. Rasio Guru dan Pelajar
5.6.1
PEMETAAN RASIO GURU DA
Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i
Guru : Siswa :
242 jiwa 5.469 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Cibeunying Kaler
Guru : Siswa :
355 jiwa 6.340 jiwa
Perbandingan 1 : 18
Sumur Bandung
Guru : 564 jiwa Siswa : 10.872 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Coblong
Guru : 237 jiwa Siswa : 4.242 jiwa
Perbandingan 1 : 18
Cidadap
Guru : 413 jiwa Siswa : 8.167 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Sukasari
Guru : Siswa :
453 jiwa 9.134 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Sukajadi
Guru : 367 jiwa Siswa : 6.394 jiwa
Perbandingan 1 : 18
Bandung Wetan
Guru : 503 jiwa Siswa : 10.860 jiwa Guru : 482 jiwa Siswa : 10.184 jiwa
Perbandingan 1 : 22 Perbandingan 1 : 22
Cicendo
Guru : 368 jiwa Siswa : 8.890 jiwa
Perbandingan 1 : 25
Astana Anyar
Guru : 540 jiwa Siswa : 12.100 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Bandung Kulon
Guru : 435 jiwa Siswa : 11.503 jiwa
Perbandingan 1 : 27
Babakan Ciparay
Guru : Siswa :
234 jiwa 5.891 jiwa
Perbandingan 1 : 26
Bojongloa Kaler
Guru : Siswa :
348 jiwa 8.114 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Bojongloa Kidul
Guru : Siswa :
180 jiwa 3.713 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Bandung Kidul
Andir
Belum Ideal (>1:20)
*berdasarkan persentase jum
106
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
AN PELAJAR SEKOLAH DASAR
ideal yakni 1:20 (guru berbanding pelajar)
Batununggal
379 jiwa 8.398 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Guru : 516 jiwa Siswa : 11.083 jiwa
Perbandingan 1 : 22
Cibeunying Kidul
Guru : Siswa :
470 jiwa 10.124 jiwa
Perbandingan 1 : 22
Antapani
Guru : Siswa :
312 jiwa 6.630 jiwa
Perbandingan 1 : 22
Mandalajati
Guru : Siswa :
325 jiwa 6.620 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Arcamanik
Guru : Siswa :
479 jiwa 8.949 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Cinambo
Guru : Siswa :
89 jiwa 2.056 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Ujungberung
Guru : Siswa :
321 jiwa 7.411 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Cibiru
Guru : Siswa :
351 jiwa 8.680 jiwa
Perbandingan 1 : 25
Panyileukan
Guru : Siswa :
176 jiwa 3.797 jiwa
Perbandingan 1 : 22
Lengkong
Guru : Siswa :
436 jiwa 8.575 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Gedebage
Guru : Siswa :
130 jiwa 2.613 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Rancasari
Guru : Siswa :
269 jiwa 6.904 jiwa
Perbandingan 1 : 26
Regol
Guru : Siswa :
498 jiwa 9.793 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Buah Batu
Guru : Siswa :
329 jiwa 7.668 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Kiaracondong
Guru : Siswa :
Ideal (<1:20)
mlah penduduk di setiap kecamatan
sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
107
5.6.2
PEMETAAN RASIO GURU DAN PELA
Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i
Guru : 152 jiwa Siswa : 3.562 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Cibeunying Kaler
Guru : Siswa :
230 jiwa 4.162 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Sumur Bandung
Guru : Siswa :
277 jiwa 5.923 jiwa
Perbandingan 1 : 22
Coblong
Guru : 123 jiwa Siswa : 1.938 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Cidadap
Guru : Siswa :
302 jiwa 5.927 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Sukasari
Guru : 94 jiwa Siswa : 1.694 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Sukajadi
Guru : 346 jiwa Siswa : 6.455 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Bandung Wetan
Guru : 389 jiwa Siswa : 6.422 jiwa Guru : 356 jiwa Siswa : 7.698 jiwa
Perbandingan 1 : 17 Perbandingan 1 : 22
Cicendo
Guru : 89 jiwa Siswa : 1.818 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Astana Anyar
Guru : 108 jiwa Siswa : 2.069 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Bandung Kulon
Guru : 158 jiwa Siswa : 3.754 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Babakan Ciparay
Guru : 194 jiwa Siswa : 4.575 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Bojongloa Kaler
Guru : 162 jiwa Siswa : 2.258 jiwa
Perbandingan 1 : 14
Bojongloa Kidul
Guru : 77 jiwa Siswa : 1.426 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Bandung Kidul
Andir
Belum Ideal (>1:20)
*berdasarkan persentase jum
108
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
AJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ideal yakni 1:20 (guru berbanding pelajar)
Batununggal
Guru : Siswa :
205 jiwa 4.255 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Kiaracondong
Guru : Siswa :
206 jiwa 4.892 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Cibeunying Kidul
Guru : Siswa :
207 jiwa 4.574 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Antapani
Guru : Siswa :
134 jiwa 2.880 jiwa
Perbandingan 1 : 22
Mandalajati
Guru : Siswa :
65 jiwa 1.582 jiwa
Perbandingan 1 : 25
Arcamanik
Guru : Siswa :
188 jiwa 3.280 jiwa
Perbandingan 1 : 18
Cinambo
Guru : Siswa :
13 jiwa 143 jiwa
Perbandingan 1 : 11
Ujungberung
Guru : Siswa :
247 jiwa 5.665 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Cibiru
Guru : Siswa :
96 jiwa 1.739 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Panyileukan
Guru : Siswa :
107 jiwa 1.204 jiwa
Perbandingan 1 : 12
Lengkong
Guru : Siswa :
311 jiwa 5.348 jiwa
Perbandingan 1 : 18
Gedebage
Guru : Siswa :
13 jiwa 425 jiwa
Perbandingan 1 : 33
Rancasari
Guru : Siswa :
130 jiwa 2.905 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Regol
Guru : Siswa :
358 jiwa 7.971 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Buah Batu
Guru : Siswa :
161 jiwa 3.674 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Ideal (<1:20)
mlah penduduk di setiap kecamatan
sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
109
5.6.3
PEMETAAN RASIO GURU DAN PE
Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i
Guru : 142 jiwa Siswa : 2.048 jiwa
Perbandingan 1 : 15
Cibeunying Kaler
Guru : Siswa :
229 jiwa 3.546 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Sumur Bandung
Guru : Siswa :
425 jiwa 6.645 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Coblong
28 jiwa 281 jiwa
Perbandingan 1 : 11
Cidadap
Guru : 73 jiwa Siswa : 1.170 jiwa
Perbandingan 1 : 17
Sukasari
Guru : Siswa :
140 jiwa 1.879 jiwa
Perbandingan 1 : 14
Sukajadi
Guru : 215 jiwa Siswa : 3.573 jiwa
Perbandingan 1 : 17
Bandung Wetan
Guru : 328 jiwa Siswa : 5.406 jiwa Guru : 331 jiwa Siswa : 4.456 jiwa
Perbandingan 1 : 17 Perbandingan 1 : 14
Cicendo
32 jiwa 379 jiwa
Perbandingan 1 : 13
Astana Anyar
Guru : 50 jiwa Siswa : 543 jiwa
Perbandingan 1 : 11
Bandung Kulon
Guru : 52 jiwa Siswa : 1.021 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Babakan Ciparay
134 jiwa 2.004 jiwa
Perbandingan 1 : 15
Bojongloa Kaler
72 jiwa 725 jiwa
Perbandingan 1 : 11
Bojongloa Kidul
Guru : 21 jiwa Siswa : 325 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Bandung Kidul
Guru : Siswa :
Guru : Siswa :
Guru : Siswa : Guru : Siswa :
Andir
Data Tidak Ada
Belum Ideal (>1:20)
*berdasarkan persentase jum
110
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS
ideal yakni 1:20 (guru berbanding pelajar)
Batununggal
*
Kiaracondong
Guru : Siswa :
194 jiwa 2.955 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Cibeunying Kidul
Guru : Siswa :
166 jiwa 2.719 jiwa
Perbandingan 1 : 17
Antapani
Guru : Siswa :
83 jiwa 1.177 jiwa
Perbandingan 1 : 15
Mandalajati
Guru : Siswa :
Arcamanik
Guru : Siswa :
Cinambo
31 jiwa 343 jiwa
Perbandingan 1 : 12
45 jiwa 576 jiwa
Perbandingan 1 : 13
132 jiwa 2.061 jiwa
Perbandingan 1 : 16
*
Ujungberung
Guru : Siswa :
Cibiru
Guru : Siswa :
153 jiwa 2.318 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Panyileukan
Guru : Siswa :
17 jiwa 143 jiwa
Perbandingan 1:9
Lengkong
Guru : Siswa :
389 jiwa 5.960 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Gedebage
Guru : Siswa :
55 jiwa 1.144 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Rancasari
Guru : Siswa :
66 jiwa 1.350 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Regol
Guru : Siswa :
175 jiwa 3.466 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Buah Batu
Guru : Siswa :
84 jiwa 1.362 jiwa
Perbandingan 1 : 17
Ideal (<1:20)
mlah penduduk di setiap kecamatan
sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
111
5.6.4
PEMETAAN RASIO GURU DAN PELA
Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i
229 jiwa 5.177 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Cibeunying Kaler
Guru : 191 jiwa Siswa : 2.650 jiwa
Perbandingan 1 : 14
Sumur Bandung
Guru : Siswa :
58 jiwa 1.065 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Coblong
Guru : Siswa :
22 jiwa 318 jiwa
Perbandingan 1 : 15
Cidadap
Guru : Siswa :
78 jiwa 777 jiwa
Perbandingan 1 : 10
Sukasari
Guru : Siswa :
37 jiwa 849 jiwa
Perbandingan 1 : 23
Sukajadi
Guru : 84 jiwa Siswa : 1.611 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Bandung Wetan
Guru : 297 jiwa Siswa : 4.318 jiwa Guru : 124 jiwa Siswa : 2.936 jiwa
Perbandingan 1 : 15 Perbandingan 1 : 24
Cicendo
Guru : 138 jiwa Siswa : 2.874 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Astana Anyar
Guru : 55 jiwa Siswa : 1.137 jiwa
Perbandingan 1 : 21
Bandung Kulon
Guru : Siswa :
*
Andir
Babakan Ciparay
Guru : 45 jiwa Siswa : 1.065 jiwa
Perbandingan 1 : 24
Bojongloa Kaler
Guru : 78 jiwa Siswa : 1.421 jiwa
Perbandingan 1 : 19
Bojongloa Kidul
Perbandingan 1:9
Bandung Kidul
Guru : Siswa :
7 jiwa 57 jiwa
Data Tidak Ada
Belum Ideal (>1:15)
*berdasarkan persentase juml
112
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
AJAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
ideal yakni 1:15 (guru berbanding pelajar)
Batununggal
Guru : Siswa :
123 jiwa 1.420 jiwa
Perbandingan 1 : 12
Kiaracondong
Guru : Siswa :
236 jiwa 3.774 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Cibeunying Kidul
Guru : Siswa :
151 jiwa 2.651 jiwa
Perbandingan 1 : 18
Antapani
Guru : Siswa :
9 jiwa 43 jiwa
Perbandingan 1:5
Mandalajati
Guru : Siswa :
7 jiwa 486 jiwa
Perbandingan 1 : 70
Arcamanik
Guru : Siswa :
Cinambo
Guru : Siswa :
Ujungberung
Guru : Siswa :
23 jiwa 391 jiwa
Perbandingan 1 : 17
Cibiru
Guru : Siswa :
67 jiwa 1.163 jiwa
Perbandingan 1 : 18
Panyileukan
Guru : Siswa :
35 jiwa 670 jiwa
Perbandingan 1 : 20
Lengkong
Guru : Siswa :
571 jiwa 8.797 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Gedebage
Guru : Siswa :
187 jiwa 2.807 jiwa
Perbandingan 1 : 16
Rancasari
50 jiwa 1.135 jiwa 20 jiwa 199 jiwa
Perbandingan 1 : 23 Perbandingan 1 : 10
*
Regol
Guru : Siswa :
75 jiwa 2.209 jiwa
Perbandingan 1 : 30
Buah Batu
Guru : Siswa :
514 jiwa 7.698 jiwa
Perbandingan 1 : 15
Ideal (<1:15)
lah penduduk di setiap kecamatan
sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
113
5.7. Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan di Kota Bandung
APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika APM = 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu. Dalam perhitungannya APM merupakan proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut.Nilai ini digunakan Untuk mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Nilai APM di kota Bandung dapat dilihat dari graď&#x20AC; k berikut : Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Bandung, 2015
96.25%
87.23%
74.06%
SD
SMP
SMA
Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Jabar 2016 APM SD yang sebesar 96.25% menunjukan bahwa ada sebanyak 96.25% penduduk pada kelompok usia SD (7-12 tahun) dapat bersekolah sementara sebesar 3.75% tidak dapat bersekolah. Sementara untuk APM SMP yang sebesar 87.23% menunjukan bahwa penduduk pada usia sekolah SMP (13-15 tahun) dapat mengikuti proses pembelajaran di SMP dan sebanyak 12.77% tidak. Sementara untuk SMA hanya sebesar 74.06% penduduk pada usia sekolah ini (16-18 tahun) yang dapat mengikuti proses pembelajaran di jenjang SMA tepat waktu sementara 25.94% tidak.
114
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Angka Partisipasi Sekolah di Kota Bandung, 2015
Usia 7-12 Tidak/Belum Pernah Sekolah
0%
100%
0%
98,53%
Masih Sekolah
Perempuan
Laki -laki Tidak Sekolah Lagi
0%
0%
99,27%
Laki -laki & Perempuan
1,47%
Laki-laki memiliki angka partisipasi sekolah sebesar 100%, dan perempuan memiliki 98,53%. Lalu untuk persentase laki-laki dan perempuan memiliki angka sebesar 99,27%
0,73%
Usia 13-15 0,88%
Tidak/Belum Pernah Sekolah
97,84%
Masih Sekolah
Tidak Sekolah Lagi
0,46%
97,09%
Laki -laki & Perempuan
96,24%
Perempuan
Laki -laki 1,28%
0%
3,76%
Laki-laki memiliki angka partisipasi sekolah sebesar 97,84%, dan perempuan memiliki 96,24%. Lalu untuk persentase laki-laki dan perempuan memiliki angka sebesar 97,09%
2,45%
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
115
Usia 16-18 Tidak/Belum Pernah Sekolah
0%
86,67%
0,43%
84,69%
Masih Sekolah
Perempuan
Laki -laki Tidak Sekolah Lagi
13,33%
0,22%
85,68%
Laki -laki & Perempuan
14,88%
Laki-laki memiliki angka partisipasi sekolah sebesar 86,67%, dan perempuan memiliki 84,69%. Lalu untuk persentase laki-laki dan perempuan memiliki angka sebesar 85,68%
14,1%
5.8. Analisis Dimensi Pengetahuan Masyarakat Kota Bandung 2017 Kelompok Usia Sekolah Dari total 2397396 jiwa penduduk kota bandung sebanyak 594.811 jiwa (24,81%) adalah anak usia sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA). Dimana 113.853 jiwa merupakan anak usia PAUD, 237.760 merupakan anak usia SD, 124.468 merupakan anak usia SMP dan 118.730 merupakan anak usia SMA. Dari 113.853 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia PAUD (4-6 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Babakan Ciparay dengan jumlah 6735 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari kecamatan bandung wetan dengan jumlah 1145 jiwa Dari 237.760 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia SD (7-12 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung Kulon dengan jumlah 14085 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 2511 jiwa Dari 124.468 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia SMP (13-15 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung Kulon dengan jumlah 7289 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 1313 jiwa
116
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Dari 118.730 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia SMA (16-18 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung Kulon dengan jumlah 7059 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 1202 jiwa Sementara dari penduduk berkategori usia SMP yang berjumlah 124.468 dan SMA yang berjumlah 118.730 jiwa. Paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung kulon dengan jumlah 7289 jiwa untuk kategori SMP dan 7059 jiwa untuk kategori SMA dan paling sedikit dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 1313 jiwa untuk ktegori SMP dan 1202 jiwa untuk kategori SMA. Į Ĭ HĖ Ç-6Thn (PAUD) 7-12Thn (SD) 13-15Thn (SMP) 16-18Thn (SMA)
ĤĮ Ì I ĖĢ 113.853 237.760 124.468 118.730 594.811
Ĩ ĜĪ Ĭ ĜÍ İ ĖĬ Ĝ 19% 40% 21% 20% 100%
Secara keseluruhan jumlah penduduk usia sekolah di Kota Bandung ada sebanyak 594.811 atau sekitar 25% dari total penduduk.
Grak diatas merupakan jumlah dan persentase usia sekolah di 594.811 penduduk usia sekolh
Pendidikan Terakhir Kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling banyak tidak tamat SD adalah Kecamatan Mandalajati (27,72%) sedangkan yang paling sedikit adalah lengkong dengan persentase 22,5% dimana rata rata perssentase jumlah penduduk yang tidak tamat SD adalah 25% untuk semua kecamatan di Kota Bandung Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat SD adalah paling banyak Kecamatan Babakan Ciparay (22,91%) sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Lengkong dengan persentase 6,7% dimana rata rata persentase jumlah penduduk yang tamat SD adalah 12,54% untuk semua kecamatan di Kota Bandung Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat SMP paling banyak adalah Kecamatan Bandung Kulon (17,55%) sedangkan yang paling sedikit adalah Kecapmatan Antapani dengan persentase 10,4% dimana rata rata perssentase jumlah penduduk yang tamat SMP adalah 13,71% untuk semua kecamatan di Kota Bandung
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
117
Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat SMA paling banyak adalah Kecamatan Sumur Bandung (40,96%) sedangkan yang paling sedikit adalah Babakan Ciparay dengan persentase 25,18% dimana rata rata persentase jumlah penduduk yang tamat SMA adalah 32,09% Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat Perguruan Tinggi paling banyak adalah Kecamatan Antapani (27,61%) sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Babakan Bojongloa Kaler dengan persentase 7,9% dimana rata rata perssentase jumlah penduduk yang tamat Perguruan Tinggi adalah 16,4% İ Î İ ĖI ĘĜI Į Ì Ĭ ĜĦÎ I Ė Ģ Ä İ HGĖ Ħ İ Ė Ì Ė İ SD İ ĖÌ Ėİ Ĭ G Ĭ MP Ĭ MA Ĩ ĜĪ ĠĮ Ī Į Ė Í İ HÍ ĠĠH ĤĮ Ì I Ė Ģ
ĎĆĐĆEĊ ĊĈĐĆĈÇ Ċ39019 Đ65374 ĊĎÐÐEĎ ČĊEĐĊEĎ
Ĩ ĜĪ Ĭ ĜÍ İ Ė Ĭ Ĝ ČDÃ ĈĊÃ ĈÇÃ ĊČÃ ĈDÃ ĈĆĆÃ
Bila dilihat dengan grak dan tabel penduduk Kota Bandung masih didominasi lulusan SMA (sebanyak 32% dari total penduduk)
Pekerjaan
118
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Sebanyak 395.224 jiwa (17%) penduduk masih menyandang status tidak bekerja total 2,3 juta penduduk. Kecamatan dengen persentase penyandang status tidak bekerja tertinggi adalah Kecamatan Bandung Kulon dengan persentase pengangguran 6% dari penduduk kecamatan sementara yang terendah adalah kecamatan cibeunying kaler dengan persentasi 2%. Rata rata 22% penduduk ditiap kecamatan merupakan pelajar/mahasiswa sementara ratarata persentase pengajar hanyalah 1% di tiap kecamatan dengan rata rata perbandingan 1:30 (Pengajar:Pelajar) Untuk tiap kecamatan penduduk yang berprofesi sebagai tenaga medis sangatlah minim rata rata hanya 0.3% di tiap kecamatan. Sementara untuk status pensiunan rata rata memiliki 2% pensiunan di tiap kecamatan. Rata rata terdapat 18% Karyawan Swasta di tiap kecamatan yang dimana ini merupakan angka yang cukup tinggi dibanding bidang pekerjaan lain yang mana bidang lain itu diantaranya : pegawai negeri (2%), TNI/Polri (1%), Karyawan BUMN/BUMD (1%), wiraswasta (7%) pekerjaan lainnya digeluti sebanyak rata rata 9% di tiap kecamatan. Sementara 21% yang lain mengurus rumah tangga.
Rasio Guru SD Rasio ideal untuk pengajar SD dan pelajarnya adalah 1:20 sementara di kota bandung rasio pengajar dan pelajar adalah 1:21.40 yang bisa dibilang mendekati angka ideal dimana berarti hal ini masih bisa dikatakan baik. Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya Cibeunying Kaler, Sukajadi, Cicendo, Andir, Astana Anyar, Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Bandung Kidul, Batununggal, Kiaracondong, Cibeunying Kidul, Antapani, Mandalajati, Cinambo, Ujungberung, Cibiru, Panyileukan, Gedebage, Rancasari, dan Buah Batu. SMP Untuk SMP rasio ideal pengajar dan pelajarnya adalah 1:20 dan di Bandung rasio yang ada adalah sebesar 1:20.05 yang menandakan bahwa ini hal yang baik.Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya Cibeunying Kaler, Andir, Astana Anyar, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Batununggal, Kiaracondong, Cibeunying Kidul, Antapani, Mandalajati, Ujungberung, Gedebage, Rancasari, Regol dan Buah Batu. SMA Sementara untuk SMA idealnya rasio pengajar dan pelajar adalah 1:20 sementara di kota Bandung rasio pegajar dan pelajarnya adalah 1:15.43 yang menunjukan bahwa jumlah siswa SMA di kota Bandung terlalu sedikit atau jumlah pengajar terlalu banyak. Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya adalah Gedebage dan Rancasari. SMK Untuk SMK rasio ideal perbandingan pengajar dan pelajar adalah 1:15 sementara realitanya adalah 1:16.9. Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya Cibeunying Kaler, Sukajadi, Bandung Wetan, Andir, Astana Anyar, Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Kiaracondong, Cibeunying Kidul, Mandalajati, Arcamanik, Ujungberung, Cibiru, Panyileukan, Lengkong, Gedebage, Rancasari, dan Regol.
DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
119
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
6
6.1. Pendahuluan Standar hidup layak masyarakat Kota Bandung dalam buku ini akan dilihat dari dua hal yakni keadaan perekonomian Indonesia dan jenis pekerjaan masyarakat Kota Bandung berdasarkan keadaan tahun 2016. Kedua hal tersebut dapat menjadi titik awal yang baik untuk mengevaluasi keadaan saat ini dan membuat perencanaan serta pengambilan keputusan bagi pemerintah Kota Bandung dalam meningkatkan indeks Standar Hidup layak.
6.2. Keadaan Perekonomian Indonesia 6.2.1 Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikkan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan, yaitu perbaikan tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang berupa usaha-usaha untuk menghapus penghambat pembangunan seperti SARA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 tercatat sebesar 5,02%, membaik dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,88%. Secara triwulanan, ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 4,94%, sedikit lebih rendah dibanding capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,01% terutama akibat melambatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan kebijakan penghematan belanja pemerintah. Selanjutnya, Pembangunan ekonomi atau lebih tepatnya pertumbuhan ekonomi merupakan syarat bagi tercapainya pembangunan manusia karena dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja. Tingkat pembangunan manusia yang relatif tinggi akan mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi melalui kapabilitas penduduk dan konsekuensinya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas masyarakat. Dengan meningkatnya produktivitas dan kreativitas tersebut, penduduk dapat menyerap dan mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
120
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
6.2.2. Inasi Inasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inasi meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam negeri mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang. Dengan demikian, inasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Grak Inasi (2016)
Jun 0,6%
Jan 0,53% Mar 0,2%
Jul 0,71%
Mei 0,24%
Nov 0,52%
Sep 0,14% Okt 0,14%
0
Feb -0,15%
Des 0,63%
Tahunan
2,93%
Apr -0,17% Agu -0,49%
Sumber : bps.go.id
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
121
6.2.3. Indeks Harga Konsumen (IHK) IHK adalah Indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inď&#x20AC;&#x201A;asi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inď&#x20AC;&#x201A;asi) atau tingkat penurunan (deď&#x20AC;&#x201A;asi) dari barang dan jasa. Indeks Harga Konsumen Kota Bandung di tahun 2016 untuk berbagai kelompok pengeluaran bulan Januari hingga Juli terlihat mengalami peningkatan untuk beberapa kelompok pengeluaran yaitu makanan jadi, minuman rokok dan tembakau, dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bangunan sedangkan kelompok pengeluaran lainnya cenderung stabil.
Indeks Harga Konsumen per bulan Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Bandung. 2016
Bahan Makanan
141,76
142,1
Des 143,22
139,88
Jan 138,03
137,94
140,71
137,02
140,48
140,2
137,07
136,27
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Jan 122,4
123,88 123,23
122
124,37 123,97
125,17 124,69
126,34 125,55
127,25 126,68
Des 128,43
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Jan 116,49
116,66 116,71
116,49
116,59
117,93
117,02
116,68
116,53
117,29
116,89
Des 117,91
Sandang
Jan 104,14
105,19 104,15
105,52
105,18
104,51 105,17
105,22
Des 105,21
105,19
104,38
103,81
Kesehatan
121,02 121,57 Jan 118,4
118,78
118,53
Des 122,07
121,4
118,99
118,77
121,74
121,02
119
Pendidikan. Rekreasi. dan Olah Raga
Jan 117,1
117,06 117,03
117,09
117,28
117,18 117,3
117,06
117,24
117,21
116,17
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
Des 117,27
123
Transpor. Komunikasi. dan Jasa Keuangan
128,61 Jan 126,55
126,17 126,25
126,79
126,46 125,27 125,05
126,49
Des 128,73
126,38
125,77
Umum
Jan 122,36
122,42 122,18
123,67
122,5 123,23
124
124,49
124,11 123,5
123,84
Des 125,28
122,21
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
6.2.4. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Kota Bandung UMR atau Upah Minimum Regional adalah suatu standar yang digunakan oleh para pengusaha dan pelaku industri dalam memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Adanya penerapan gaji UMR digunakan untuk melindungi hak para tenaga kerja dalam mendapatkan upah yang layak dan sesuai dengan beban kerja. Berdasarkan Permenaker No. 1 Tahun 1999 tentang Upah Minimum, UMR terbagi menjadi dua yaitu UMR tingkat I yang berada di Provinsi dan UMR tingkat II di Kota/ Ka b u p a t e n . N a m u n d e n g a n a d a n y a Kepmenakertrans No. 226 Th 2000, UMR tingkat I telah dirubah namanya menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP); dan UMR tingkat II diubah menjadi Upah Minimum Kabupaten/ Kota (UMK).
Graď&#x20AC; k UMK 2011
Rp.1.188.435
2012
Rp.1.271.625
2013
Rp.1.538.703
2014 2015 2016
Rp.2.000.000 Rp.2.310.000 Rp.2.626.940
Nilai upah minimum Kota Bandung tahun 2016 adalah Rp. 2.626.940 meningkat dari tahuntahun sebelumnnya
6.3 Pekerjaan Penduduk 6.3.1 Pendahuluan investasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya. Salah satu hal untuk dapat melihat produktivitas seseorang adalah dengan melihat jenis pekerjaannya.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
125
6.3.2
9.227 Jiwa (14%) 5.955 Jiwa (17%) 18.250 Jiwa (16%) 8.426 Jiwa (16%) 10.812 Jiwa (15%) 17.149 Jiwa (17%) 4.779 Jiwa (15%) 14.737 Jiwa (16%) 17.094 Jiwa (17% 11.135 Jiwa (15%) 24.794 Jiwa (19%)
22.687 Jiwa (17%)
21.401 Jiwa (18%)
15.257 Jiwa (18%)
10.235 Jiwa (18%)
PEMETAAN PENDUDU
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<15%)
Sedang (15-17%)
*berdasarkan persentase jum
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Gedebage, Ujungberung, Arcamanik, Bandu dan Cibeunying Kidul tegolong ke dalam kecamatan d
126
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
UK BELUM/TIDAK BEKERJA
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (17-18%)
19.252 Jiwa (16%) 19.100 Jiwa (16%) 19.454 Jiwa (18%) 12.093 Jiwa (16%) 11.587 Jiwa (17%) 12.611 Jiwa (18%) 4.023 Jiwa (17%)
15.241 Jiwa (19%) 12.053 Jiwa (17%) 5.566 Jiwa (15%)
10.051 Jiwa (14%) 6.812 Jiwa (18%)
13.136 Jiwa (17%) 11.463 Jiwa (14%) 14.844 Jiwa (15%)
Sangat Tinggi (>18%)
mlah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ung Kidul, Bojongloa Kidul, Bandung Kulon, dengan jumlah penduduk tidak bekerja sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
127
6.3.3
12.964 Jiwa (19,1%) 7.201 Jiwa (20,3%) 22.367 Jiwa (20,2%) 11.509 Jiwa (22,1%) 14.657 Jiwa (20,2%) 21.273 Jiwa (21,5%) 6.045 Jiwa (19,5%) 19.930 Jiwa (21,3%) 21.465 Jiwa (21%) 16.332 Jiwa (22,2%) 26.896 Jiwa (20,6%)
30.424 Jiwa (23,3%)
26.967 Jiwa (22,3%)
26.967 Jiwa (22,1%)
11.544 Jiwa (20,3%)
PEMETAAN PENDUDUK YAN
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul Rendah (<19,5%)
Sedang (19,5-20,3%)
*berdasarkan persentase juml
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Bojongloa Kidul, Bojongloa Kaler, Babak tegolong ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu
128
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
NG MENGURUS RUMAH TANGGA
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu Tinggi (20,3-21,1%)
24.662 Jiwa (21,1%) 25.280 Jiwa (20,7%) 21.744 Jiwa (19,9%) 13.221 Jiwa (17,9%) 13.531 Jiwa (20,4%) 13.357 Jiwa (18,9%) 4.908 Jiwa (20,6%)
16.306 Jiwa (20,5%) 14.091 Jiwa (20,1%) 6.625 Jiwa (17,7%)
13.973 Jiwa (19,5%) 6.988 Jiwa (18,6%)
14.865 Jiwa (18,8%) 17.092 Jiwa (20,9%) 18.033 Jiwa (18,6%)
Sangat Tinggi (>21,1%)
lah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. kan Ciparay, Astana Anyar, dan Cidadap uduk yang mengurus rumah tangga sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
129
6.3.4
1.720 jiwa (3%) 538 jiwa (2%) 2.466 jiwa (2%) 796 jiwa (2%) 2.139 jiwa (3%) 1.966 jiwa (2%) 703 jiwa (2%) 1.414 jiwa (2%) 1.070 jiwa (1%) 686 jiwa (1%) 1.239 jiwa (1%)
901 jiwa (1%)
851 jiwa (1%)
715 jiwa (1%)
902 jiwa (2%)
PEMETAAN PEN
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<1,4%)
Sedang (1,4-1,8%)
*berdasarkan persentase juml
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Antapani, dan Rancasari tegolon jumlah penduduk pens
130
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
NDUDUK PENSIUNAN
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (1,8-2,3%)
2.185 jiwa (2%) 2.253 jiwa (2%) 2.230 jiwa (2%) 2.842 jiwa (4%) 920 jiwa (1%) 1.686 jiwa (2%) 345 jiwa (1%)
1.459 jiwa (2%) 860 jiwa (1%) 805 jiwa (2%)
2.035 jiwa (3%) 761 jiwa (2%)
2.669 jiwa (3%) 1.299 jiwa (2%) 2.389 jiwa (2%)
Sangat Tinggi (>2,3%)
lah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ng ke dalam kecamatan dengan siunan sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
131
6.3.5
1.906 Jiwa (3%) 631 Jiwa (2%) 631 Jiwa (2%) 972 Jiwa (2%) 2.175 Jiwa (3%) 1.899 Jiwa (2%) 628 Jiwa (2%) 1.328 Jiwa (1%) 979 Jiwa (1%) 707 Jiwa (1%) 1.330 Jiwa (1%)
1.050 Jiwa (1%)
971 Jiwa (1%)
786 Jiwa (1%)
1.039 Jiwa (2%)
PEMETAAN PENDU
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<1,6%)
Sedang (1,6-2%)
*berdasarkan persentase juml
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Panyileukan, dan Antapai tegolon jumlah penduduk berpro
132
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
UDUK BERPROFESI PNS
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (2-2,8%)
1.812 Jiwa (2%) 2.227 Jiwa (2%)
2.394 Jiwa (2%) 2.980 Jiwa (4%) 1.404 Jiwa (2%) 2.207 Jiwa (3%) 459 Jiwa (2%)
2.016 Jiwa (3%) 1.732 Jiwa (2%) 1.667 Jiwa (4%)
2.017 Jiwa (3%) 1.234 Jiwa (3%)
2.639 Jiwa (3%) 1.352 Jiwa (2%) 2.988 Jiwa (3%)
Sangat Tinggi (>2,8%)
lah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ng ke dalam kecamatan dengan ofesi PNS sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
133
6.3.6
219 Jiwa (0,32%) 1.151 Jiwa (3,24%) 1.151 Jiwa (0,11%) 339 Jiwa (0,65%) 409 Jiwa (0,56%) 343 Jiwa (0,35%) 101 Jiwa (0,33%) 896 Jiwa (0,96%) 246 Jiwa (0,24%) 177 Jiwa (0,24%) 161 Jiwa (0,12%)
141 Jiwa (0,11%)
183 Jiwa (0,15%)
115 Jiwa (0,14%)
148 Jiwa (0,26%)
PEMETAAN PENDUDU
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<0,2%)
Sedang (0,2-0,4%)
*berdasarkan persentase juml
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Panyileukan, Gedebage, Cinambo, Cibeunying Kidul tegolong ke dalam kecamatan dengan jumlah p
134
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
UK BERPROFESI TNI/POLRI
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (0,4-0,6%)
368 Jiwa (0,32%) 569 Jiwa (0,47%) 812 Jiwa (0,74%) 246 Jiwa (0,33%) 187 Jiwa (0,28%) 380 Jiwa (0,54%) 579 Jiwa (2,43%)
396 Jiwa (0,50%) 296 Jiwa (0,42%) 262 Jiwa (0,70%)
1.139 Jiwa (1,59%) 311 Jiwa (0,83%)
316 Jiwa (040%) 190 Jiwa (0,23%) 342 Jiwa (0,35%)
Sangat Tinggi (>0,6%)
lah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. l, Cidadap, Cicendo, Sumur Bandung, dan Lengkong penduduk berprofesi TNI/POLRI sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
135
6.3.3 6.3.7
13.399 Jiwa (20%) 6.318 Jiwa (18%) 6.318 Jiwa (21%) 10.614 Jiwa (20%) 13.558 Jiwa (19%) 17.905 Jiwa (18%) 6.245 Jiwa (20%) 17.787 Jiwa (19%) 20.236 Jiwa (20%) 13.755 Jiwa (19%) 22.245 Jiwa (17%)
14.130 Jiwa (11%)
19.523 Jiwa (16%)
11.563 Jiwa (14%)
10.866 Jiwa (19%)
PEMETAAN PEMETAANPENDUDUK PENDUDUKYAN BER
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<17%)
Sedang (17-19%)
*berdasarkan persentase juml
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Coblong, Sukajadi, Andir, Bandung Wetan, Cibeun tegolong ke dalam kecamatan dengan jumlah pen
136
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
NG RPROFESI MENGURUS KARYAWAN RUMAHSWASTA TANGGA
Batununggal
23.673 Jiwa (20%)
Kiaracondong
24.517 Jiwa (20%)
Cibeunying Kidul
20.504 Jiwa (19%)
Antapani
13.920 Jiwa (19%)
Mandalajati
12.702 Jiwa (19%)
Arcamanik
11.918 Jiwa (17%)
Cinambo
4.083 Jiwa (17%)
Ujungberung
12.580 Jiwa (16%)
Cibiru
Panyileukan
12.520 Jiwa (18%) 6.459 Jiwa (17%)
Lengkong
Gedebage
13.686 Jiwa (19%) 6.690 Jiwa (18%)
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (19-20%)
14.487 Jiwa (18%) 17.199 Jiwa (21%) 17.736 Jiwa (18%)
Sangat Tinggi (>20%)
lah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. nying Kaler, Regol, Batununggal, dan Kiaracondong nduduk berprofesi karyawan swasta sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
137
6.3.8
797 Jiwa (1%) 189 Jiwa (1%) 1.059 Jiwa (1%) 203 Jiwa (0%) 657 Jiwa (1%) 633 Jiwa (1%) 519 Jiwa (2%) 548 Jiwa (1%) 1.574 Jiwa (2%) 297 Jiwa (0%) 511 Jiwa (0%)
626 Jiwa (0%)
253 Jiwa (0%)
408 Jiwa (0%)
554 Jiwa (1%)
PEMETAAN PENDUDUK BERPR
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<0,5%)
Sedang (0,5-0,9%)
*berdasarkan persentase juml
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Bandung Wetan, Buah Batu, Antapani, ke dalam kecamatan dengan jumlah penduduk be
138
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
ROFESI KARYAWAN BUMN/BUMD
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (0,9-1,4%)
1.496 Jiwa (1%) 829 Jiwa (1%) 851 Jiwa (1%) 1.499 Jiwa (2%) 405 Jiwa (1%) 1.147 Jiwa (2%) 155 Jiwa (1%)
793 Jiwa (1%) 356 Jiwa (1%) 726 Jiwa (2%)
1.048 Jiwa (1%) 507 Jiwa (1%)
1.207 Jiwa (2%) 960 Jiwa (1%) 1.536 Jiwa (2%)
Sangat Tinggi (>1,4%)
lah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. , Arcamanik, dan Panyileukan tegolong erprofesi karyawan BUMN/BUMD sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
139
6.3.9
797 Jiwa (8%)
189 Jiwa (7%)
1.059 Jiwa (6%)
203 Jiwa (10%)
657 Jiwa (8%)
633 Jiwa (10%)
519 Jiwa (7%)
548 Jiwa (11%) 1.574 Jiwa (8%)
297 Jiwa (10%)
511 Jiwa (11%)
626 Jiwa (20%)
253 Jiwa (12%)
408 Jiwa (11%)
554 Jiwa (7%)
PEMETAAN PENDUDUK BER
Cibeunying Kaler
Sumur Bandung
Coblong
Cidadap
Sukasari
Sukajadi
Bandung Wetan
Cicendo Andir
Astana Anyar
Bandung Kulon
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Rendah (<8%)
Sedang (8-10%)
*berdasarkan persentase juml
Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Mandalajati, Bojongloa Kaler, dan Babaka dengan jumlah penduduk berprofes
140
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
RPROFESI PEKERJAAN LAINNYA
Batununggal
Kiaracondong
Cibeunying Kidul
Antapani
Mandalajati
Arcamanik
Cinambo
Ujungberung
Cibiru
Panyileukan
Lengkong
Gedebage
Rancasari
Regol
Buah Batu
Tinggi (10-12%)
1.496 Jiwa (7%) 829 Jiwa (10%) 851 Jiwa (10%) 1.499 Jiwa (7%) 405 Jiwa (12%) 1.147 Jiwa (8%) 155 Jiwa (9%) 793 Jiwa (9%) 356 Jiwa (9%) 726 Jiwa (6%)
1.048 Jiwa (5%) 507 Jiwa (8%) 1.207 Jiwa (6%) 960 Jiwa (6%) 1.536 Jiwa (7%)
Sangat Tinggi (>12%)
lah penduduk di setiap kecamatan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)
mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. an Ciparay tegolong ke dalam kecamatan si pekerjaan lainnya sangat banyak.
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
141
6.3.10 Analisis Jenis Pekerjaan Pendidikan dan kesehatan berperan membuka peluang yang lebih besar untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi melalui jenis pekerjaan yang layak. Dengan demikian klasiď&#x20AC; kasi jenis pekerjaan menjadi dasar untuk melihat standar hidup layak seorang masyarakat. Dinas Kependudukan dan catatan sipil kota Bandung pada tahun 2016 mencatat jenis pekerjaan tertinggi adalah pelajar/ mahasiswa yakni sebanyak 22% , kemudian diikuti oleh pekerjaan mengurus rumah tangga sebanyak 20%. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. Persentase Banyaknya penduduk berdasarkan jenis pekerjaan nya
JENIS PEKERJAAN
PELAJAR/ MAHASISWA
22%
MENGURUS RUMAH TANGGA
20%
KARYAWAN SWASTA
18%
BELUM / TIDAK BEKERJA
17%
PEKERJAAN LAINNYA
9%
WIRASWASTA
7%
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
2%
PENSIUNAN
2%
KARYAWAN BUMN/ BUMD
1%
PENGAJAR (DOSEN/ GURU)
1%
TNI/POLRI
1%
TENAGA MEDIS
142
%
0.3%
DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017
PENUTUP 7 Penyusunan Buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung tahun 2017 ini diharapkan memberikan informasi-informasi penting dalam mendukung dan memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kota Bandung umumnya dan kecamatan-kecamatan di wilayah Kota Bandung pada khususnya. Pemetaan setiap dimensi pendukung IPM berdasarkan 30 kecamatan di Kota Bandung dapat menjadi gambaran untuk mengevaluasi keadaan dilapangan sehingga keputusan untuk peningkatan IPM Kota Bandung pada tahun-tahun berikutnya dapat dimulai dengan membenahi dimensi yang ada di setiap kecamatan.
PENUTUP
143
IPM
Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung 2017