PEMBANGUNAN DAERAH Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Pusat Studi Statistika dan Aktuaria,Universitas Padjadjaran
DATA BASIS PEMBANGUNAN DAERAH Kota bandung tahun anggaran 2017 Bandung - 2017
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas berkat rahmat-Nya sehingga penyusunan Data Basis Pembangunan Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017 dapat kami selesaikan dengan baik. Penyusunan Laporan Akhir ini mengacu pada Surat Perjanjian Kerjasama Nomor 04/PPK-SWA/DATA-III/2017 dan 113/UN6.D/PKS/2017 yang merupakan kerjasama antara Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Bandung dengan Pusat Studi Statistika dan Aktuaria Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran. Data Basis Pembangunan Daerah ini disusun berdasarkan kebutuhan informasi Pembangunan Daerah yang sebagian besar mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi pemerintah, khususnya pada tahun 2016. Pada laporan ini, disajikan analisis data baik secara deskriptif maupun inferensial. Pada proses deskriptif, data diolah ke dalam bentuk tabel/grafik/diagram/peta yang bertujuan untuk memberikan gambaran capaian pembangunan di Kota Bandung. Adapun proses inferensial dilakukan untuk memberikan proyeksi perkembangan beberapa aspek pembangunan di Kota Bandung. Kami menyadari bahwa Data Basis Pembangunan Daerah ini bisa diselesaikan oleh karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Kerjasama penyediaan data dari berbagai instansi sangat memberikan arti yang besar bagi penyempurnaan Laporan Akhir ini. Kami mendapatkan bantuan dan dukungan tidak hanya dalam bentuk dukungan data sekunder, tetapi juga memberikan masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan ide analisis dari laporan ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas keterlibatan tersebut. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi kita semua, khususnya Pemerintah Daerah Kota Bandung.
Bandung, September 2017 Mengetahui Kepala Pusat Studi Statistika dan Aktuaria
Koordinator Tim Penyusun
Dr. Lienda Noviyanti, M.Si NIP. 19641128 19901 2 001
Yudhie Andriyana, M.Sc., Ph.D NIP. 19780722 200212 1 005
DAFTAR ISI Daftar Isi : BAB 1. Pendidikan BAB 2. Kesehatan BAB 3. Keamanan BAB 4. Tenaga Kerja BAB 5. Peternakan BAB 6. Kependudukan BAB 7. Koperasi BAB 8. Ekonomi BAB 9. Pariwisata BAB 10. Pertanian BAB 11. Energi dan Sumber Daya Mineral BAB 12. Industri BAB 13. IPM BAB 14. Iklim dan Cuaca BAB 15. Kemiskinan
01 17 28 34 45 47 54 63 73 76 78 82 84 86 94
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Judul Presentase Penduduk Usia 7 - 24 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi Sekolah di Kota Bandung
1.3
Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung, 2016 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung, 2016
1.4
Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung, 2016
1.2
1.5 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 3.1
Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bandung, 2016 Indeks Kesehatan Kota Bandung Angka Harapan Hidup Penyakit Menular Jumlah Sarana dan Tenaga Kesehatan di Kota Bandung Tahun 2015 Statistik Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Bandung 2016 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis di Kota Bandung, 2016
3.2
Jumlah Posyandu di Kota Bandung Lalu Lintas Kegiatan Pos Menurut Jenis di Kota Bandung, 2016 Lalu Lintas Kendaraan Keluar Jalan Tol Menurut Gerbang Tol yang Dilewati dan Golongan Kendaraan, 2016
3.3
Lalu Lintas Kendaraan Masuk Jalan Tol Menurut Gerbang Tol yang Dilewati dan Golongan Kendaraan, 2016
3.4 4.1 4.2
Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Kota Bandung, 2016 Indikator Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2011 - 2013 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kota Bandung Tahun 2015
Halaman 10 13 14 15 16 17 18 21 23 24 24 26 30 31 32 33 34 35
4.6
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja (Jiwa) Jumlah Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, 2016 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan dan Eselon di Kota Bandung
4.7
Banyaknya RT, RW, dan Kelurahan Per Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2014 - 2015
44
6.1
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Terakhir Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016
50
6.2
Keadaan Bursa Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Kegiatannya di Kota Bandung, 2016
50
6.3
Keadaan Bursa Kesempatan Kerja Menurut Program Penempatan dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016
51
4.3 4.5
36 40 42
Tabel
Judul
Halaman
6.4
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Terakhir Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016
52
6.6
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2015
53
8.1 8.2 8.3 9.1 11.1
Realisasi Pendapatan Kota Bandung Realisasi Pengeluaran Kota Bandung Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kota Bandung Tahun 2010 s.d 2016
60 61 65 75 78
11.2
Jumlah Wisatawan Kota Bandung Air Minum yang Disalurkan (m3) Banyaknya Air Minum Yang Disalurkan Menurut Jenis Konsumen di Kota Bandung 2016
11.3
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Terjual Perusahaan Listrik Negara di Kota Bandung, 2016
79
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Pendapatan Penjualan Perusahaan Listrik Negara Berdasarkan Jenis Tarif di Kota Bandung, 2016
81
11.4
14.1 14.2 14.3
Kecepatan Angin Menurut Bulan di Kota Bandung, 2016 Penguapan, Tekanan Udara, dan Kelembapan Rata - rata Suhu dan Kelembapan Udara Menurut Bulan di Kota Bandung, 2016
79
89 90 92
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 4.1 4.2 4.3
Judul
Halaman
Distribusi Jenjang Pendidikan Distribusi SD Kota Bandung Sebaran Distribusi SD Kota Bandung bedasarkan Kecamatan Sebaran Distribusi SMP Kota Bandung Sebaran Distribusi SMP Kota Bandung berdasarkan kecamatan Sebaran Distribusi SMA Kota Bandung Sebaran Distribusi SMA Kota Bandung berdasarkan Kecamatan Sebaran Distribusi SMK Kota Bandung Sebaran Distribusi SMK Kota Bandung berdasarkan Kecamatan Angka Partisipasi Sekolah di Kota Bandung, 2016 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Bandung, 2016
2 2 3 4 5 6 7 8 9 11
Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki di Kota Bandung, 2016 Indeks Kesehatan Kota Bandung Angka Harapan Hidup Angka Kematian Sepuluh Besar Penyebab Kematian di Kota Bandung 2015 Lima Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kota Bandung Sebaran IR/100.000 Diare Sebaran IR/100.000 ISPA Sebaran IR/100.000 DB Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis di Kota Bandung 2016 Data Posyandu, 2016 Pertumbuhan Tindak Pidana Jumlah Tindak Pidana di Kota Bandung yang Lebih Dari 25 Kasus Jumlah Gangguan Umum Kamtibmas di Kota Bandung Lima Besar Tempat Kejadian Gangguan Umum Kamtibmas Lalu Lintas Kegiatan Pos, 2016 Lalu Lintas Keluar Kendaraan, 2016 Lalu Lintas Masuk Kendaraan, 2016 Jumlah Penumpang Berdasarkan Kelas Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Bandung, 2016
12
11
18 19 19 20 20 21 22 23 25 27 28 28 29 29 30 31 32 33 36 37 38
Gambar
Judul
Halaman
4.4 4.5 5.1 5.2 5.3 6.1 6.2 6.3 7.1
Rekapitulasi Anggota DPRD Kota Bandung Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan Tertinggi Populasi Ternak di Kota Bandung Pemasukan dan Pemotongan Ternak Penyediaan Produksi Daging Sebaran Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Jumlah Penduduk Untuk Tiap Kecamatan Dominasi Usia Produktif Jumlah Koperasi Berdasarkan Jenis Usaha (dalam Unit)
39 43 45 45 46 47 48 49 54
7.2
Jumlah Anggota Berdasarkan Jenis Usaha Koperasi (dalam Ratusan)
55
7.3 8.1 8.2 8.3
56 57 58 59
8.5 8.6 8.7 8.8 8.9 8.10 8.11 8.12 8.13 8.14
Jumlah Koperasi Aktif Kota Bandung Jumlah Lembaga Keuangan Kota Bandung 2016 Pendapatan Kota Bandung 2014 - 2016 Pengeluaran Kota Bandung 2014 - 2016 PDRB Kota Bandung Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan PDRB Kota Bandung Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2016 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Tahun 2011 s.d 2016 Laju Implisit Kota Bandung Tahun 2011 s.d 2016 Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung Tahun 2011 - 2016 Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung Tahun 2011 - 2016 Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung Tahun 2011 - 2016 Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung Tahun 2011 - 2016 Indeks Harga Konsumen Kota Bandung Tahun 2017 Inflasi Kota Bandung Inflasi Kota Bandung
9.1
Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Klasifikasi di Kota Bandung, 2016
73
9.2 9.3
Jumlah Restoran/Rumah Makan di Kota Bandung, 2016 Distribusi Restoran di Kota Bandung
74 74
9.4
Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung, 2016
75
10.1 10.2 10.3 10.4 11.1 11.2
Luas Lahan Sawah Produksi Tanaman Buah dan Sayur (Kw) Pada Tahun 2016 Produksi Tanaman Sayuran (Kw) Produksi Tanaman Sayuran (Kw) Air Minum yang Disalurkan (m3) Jumlah Pelanggan dan Daya Tersambung
76 76 77 77 78 80
8.4
63 64 66 67 68 69 69 70 71 72 72
Gambar
Judul
Halaman
11.3 12.1
Jumlah Pelanggan dan Energi Terjual Industri Potensial di Bandung
80 82
12.2
Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) di Kota Bandung, Pada Tahun 2016
83
13.1 13.2 14.1 14.2 14.3 14.4 14.5 14.6 14.7 14.8 14.9 14.10 14.11 15.1 15.2 15.3 15.4 15.5 15.6 15.7 15.8 15.9
IPM Kota Bandung 2011 - 2016 Komponen IPM Kota Bandung 2011 - 2016 Curah Hujan, 2014 Suhu, 2014 Tekanan Udara, 2014 Kecepatan Angin, 2014 Frekuensi Curah Hujan, 2014 Curah Hujan dan Jumlah Hari, 2014 Kecepatan Angin Penguapan Tekanan Udara Kelembapan Temperatur Jumlah Kepala Rumah Tangga Miskin di Kota Bandung Rasio Kepala Rumah Tangga Miskin di Kota Bandung Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Perguruan Tinggi (PT) Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Perguruan Tinggi (PT) Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Tidak Pernah Sekolah
84 85 86 87 87 88 88 89 90 91 91 92 93 94 95 96 97 97 98 99 99 100
15.10
Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Tidak Pernah Sekolah
101
15.11 15.12 15.13
Program Bantuan KIP/BSM Warga Miskin Kota Bandung Rasio Program Bantuan KIP/BSM Warga Miskin Kota Bandung Program Bantuan KKS/KPS Warga Miskin Kota Bandung
101 102 102
Gambar
Judul
Halaman
15.14 15.15 15.16 15.17 15.18
Rasio Program Bantuan KKS/KPS Warga Miskin Kota Bandung Program Bantuan PKH Warga Miskin Kota Bandung Rasio Program Bantuan PKH Warga Miskin Kota Bandung Program Bantuan Raskin Warga Miskin Kota Bandung Rasio Program Bantuan Raskin Warga Miskin Kota Bandung Lahan Tempat Tinggal dengan Status Milik Negara Pada Warga Miskin Kota Bandung Rasio Lahan Tempat Tinggal dengan Status Milik Negara Pada Warga Miskin Kota Bandung
103 103 104 104 105
15.19 15.20
105 106
01
PENDIDIKAN BAB 1 PENDIDIKAN
Profil Pendidikan Kota Bandung 1.1
Statistik Pendidikan Kota Bandung
Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional dilakukan sebagai upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk menghadapi berbagai isu pendidikan yang semakin kompleks searah dengan perkembangan dan perubahan yang berlangsung dalam lingkungan lokal, regional, dan global. Untuk menghadapi hal ini pemerintah telah menunjukkan komitmen yang besar agar dapat berkontribusi pada upaya mencerdaskan dan membentuk kualitas sumber daya manusia. Komitmen pemerintah tersebut dituangkan dalam Pasal 31 UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintah wajib memajukan pendidikan dengan mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang, memprioritaskan anggaran pendidikan serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
02 Kota Bandung sendiri sebagai salah satu kota pendidikan terkemuka di Indonesia memberi andil yang cukup besar dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Secara umum pendidikan di Kota Bandung terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Pada bagian selanjutnya akan dideskripsikan statistik pendidikan dasar dan menengah Kota Bandung dalam rangka memberikan gambaran profil pendidikan Kota Bandung secara umum pada tahun 2017. Secara keseluruhan terdapat sebanyak 1.317 sekolah di Kota Bandung pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Distribusi selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 sbb:
Pada Gambar 1.1 dapat dilihat jenjang pendidikan SD dan SMP merupakan jenjang pendidikan terbanyak di Kota Bandung dengan angka persentase sebesar 62% dan 18%. Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.1 Distribusi Jenjang Pendidikan Kota Bandung
Adapun statistik untuk setiap jenjang pendidikan dapat dilihat pada bagian sbb:
1.1.1
SD Pada Tahun 2017 bersumber pada data
BAN SM terdapat sebanyak 820 Sekolah Dasar yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung, secara statistik SD di Kota Bandung masih didominasi oleh SD Negeri sebesar
77% dan
sisanya SD Swasta sebesar 23%, hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 sbb:
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.2 Distribusi SD Kota Bandung
03 Adapun jumlah sebaran SD di Kota Bandung berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Gambar 1.3 sbb :
Kec. Bojongloa Kaler
Kec. Bojongloa Kidul
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.3 Sebaran Distribusi SD Kota Bandung Berdasarkan Kecamatan Pada Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa pola sebaran dari distribusi SD Kota Bandung masih terkonsentrasi di Kecamatan Babakan Ciparai sedangkan kecamatan yang paling sedikit ada pada Kecamatan Cinambo.
04
1.1.2
SMP Pada Tahun 2017 bersumber pada data BAN SM terdapat sebanyak 238 Sekolah Menengah
Pertama yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung, secara statistik SMP di Kota Bandung masih didominasi oleh SMP Swasta sebesar 77% dan sisanya SMP Negeri sebesar 23%, hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.4 sbb:
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.4 Sebaran Distribusi SMP Kota Bandung
05 Adapun jumlah sebaran SMP di Kota Bandung berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Gambar 1.5 sbb :
Kec. Bojongloa Kidul Kec. Bojongloa Kaler
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.5 Sebaran Distribusi SMP Kota Bandung Berdasarkan Kecamatan
Pada Gambar 1.5 dapat dilihat bahwa pola sebaran dari distribusi SMP Kota Bandung masih terkonsentrasi di Kecamatan Andir sedangkan kecamatan yang paling sedikit ada pada Kecamatan Gedebage.
06
1.1.3
SMA
Pada Tahun 2017 bersumber pada data BAN SM terdapat sebanyak 134 Sekolah Menengah Atas yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung, secara statistik SMA Kota Bandung masih didominasi oleh SMA Swasta sebesar 80% dan sisanya SMA Negeri sebesar 20%, hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.6 sbb:
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.6 Sebaran Distribusi SMA Kota Bandung
07 Adapun jumlah sebaran SMA di Kota Bandung berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Gambar 1.7 sbb :
Kec. Bojongloa Kidul
Kec. Bojongloa Kaler
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.7 Sebaran Distribusi SMA Kota Bandung Berdasarkan Kecamatan
Pada Gambar 1.7 dapat dilihat bahwa pola sebaran dari distribusi SMA Kota Bandung masih terkonsentrasi di Kecamatan Andir sedangkan kecamatan yang paling sedikit ada pada Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung Kidul, Gedebage, Panyileukan, dan Rancasari.
08 1.1.4
SMK
Pada Tahun 2017 bersumber pada data
BAN SM terdapat
sebanyak 125 Sekolah
Menengah Kejuruan yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung, secara statistik SMK di Kota Bandung masih didominasi oleh SMK Negeri sebesar 87% dan sisanya SMK Swasta sebesar 13%, hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.8 sbb:
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.8 Sebaran Distribusi SMK Kota Bandung
09 Adapun jumlah sebaran SMK di Kota Bandung berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Gambar 1.9 sbb :
Kec. Bojongloa Kaler
Kec. Bojongloa Kidul
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.9 Sebaran Distribusi SMK Kota Bandung Berdasarkan Kecamatan
Pada Gambar 1.9 dapat dilihat bahwa pola sebaran dari distribusi SMK Kota Bandung masih terkonsentrasi di Kecamatan Lengkong sedangkan kecamatan yang paling sedikit ada pada Kecamatan Antapani, Bandung Kidul dan Mandalajati.
10 1.2
Persentase Penduduk Usia 7–24 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi Sekolah di Kota Bandung, 2016
Pada aspek pendidikan Kota Bandung memiliki capaian 100% untuk laki-laki dalam partisipasi sekolah pada usia 7-12 tahun sedangkan untuk perempuan memiliki capaian sebesar 98,53%. Selengkapnya capaian untuk masing-masing kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 1.1 sbb: Tabel 1.1 Persentase Penduduk Usia 7–24 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi Sekolah di Kota Bandung, 2016
Partisipasi Sekolah Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Sekolah
Tidak/Belum Tidak Masih Pernah Sekolah Sekolah Sekolah Lagi
Laki-Laki 7 s/d 12 13 s/d 15 16 s/d 18 19 s/d 24
0 0,88 0 0
100 97,84 86,67 45,43
0 1,28 13,33 54,57
7 s/d 12 13 s/d 15 16 s/d 18 19 s/d 24
0 0 0,43 0
98,53 96,24 84,69 40,99
1,47 3,76 14,88 59,01
Laki-laki dan Perempuan 7 s/d 12 13 s/d 15 16 s/d 18 19 s/d 24
0 0,46 0,22
99,27 97,09 85,68
0,73 2,45 14,1
Perempuan
Sumber/Source: Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor, 2016
1.3
Angka Partisipasi Sekolah di Kota Bandung, 2016
11
Kota Bandung sebagai salah satu kota pendidikan di Indonesia memiliki Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang sangat tinggi yaitu sekitar 99% pada usia 7-12 tahun. Selengkapnya capaian untuk masing-masing kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 1.10 sbb:
Sumber : Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), 2017
Gambar 1.10 Angka Partisipasi Sekolah di Kota Bandung, 2016
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Bandung, 2016
Angka Partisipasi Murni (APM) ada pada kisaran 96% pada kelompok SD/MI, 87% pada kelompok SMP/MTs dan 74% untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA. Selengkapnya APM untuk masing-masing jenjang pendidikan dapat dilihat pada Gambar 1.11 sbb:
Sumber / Source : Indikator Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat, 2016
Gambar 1.11 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Bandung, 2016
12 Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki di Kota Bandung, 2016
Persentase ijazah tertinggi yang dicapai oleh siswa di Kota Bandung ada pada tingkatan SMA/SMK baik untuk laki-laki maupun perempuan yaitu sebesar 34,09% dan 30,06%. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.12 sbb:
Sumber/Source: Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor, 2016
Gambar 1.12 Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki di Kota Bandung, 2016
13 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung, 2016
Kota Bandung memiliki guru sebesar 10.802 guru dan 231.174 siswa pada jenjang pendidikan SD yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung dengan konsentrasi tertinggi ada di kecamatan Bandung Kulon. Selengkapnya jumlah guru dan siswa untuk masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.2 sbb: Tabel 1.2 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung, 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kecamatan Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar Regol Lengkong Bandung Kidul Buah Batu Rancasari Gedebage Cibiru Panyileukan Ujung Berung Cinambo Arcamanik Antapani Mandalajati Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung Andir Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap Kota Bandung
Guru 540 435 234 348 368 498 436 180 329 269 130 351 176 321 89 479 312 325 516 379 355 483 503 367 470 242 564 453 413 237 10.802
Siswa 12.100 11.503 5.891 8.114 8.890 9.793 8.575 3.713 7.668 6.904 2.613 8.680 3.797 7.411 2.056 8.949 6.630 6.620 11.083 8.398 6.340 10.184 10.860 6.394 10.124 5.469 10.872 9.134 8.167 4.242 231.174
Sumber / Source : Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2016
14 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung, 2016
Kota Bandung memiliki guru sebesar 5.495 guru dan 110.218 siswa pada jenjang pendidikan SMP yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung dengan konsentrasi tertinggi ada di kecamatan Bojongloa Kaler. Selengkapnya jumlah guru dan siswa untuk masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.3 sbb: Tabel 1.3 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung, 2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kecamatan Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar Regol Lengkong Bandung Kidul Buah Batu Rancasari Gedebage Cibiru Panyileukan Ujung Berung Cinambo Arcamanik Antapani Mandalajati Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung Andir Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap Kota Bandung
Guru 108 158 194 162 89 358 311 77 161 130 13 96 107 247 13 188 134 65 206 205 230 356 389 346 207 152 277 94 302 123 5.495
Sumber / Source : Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2016
Siswa 2.069 3.754 4.575 2.258 1.818 7.971 5.348 1.426 3.674 2.905 425 1.739 1.204 5.665 143 3.280 2.880 1.582 4.892 4.255 4.162 7.698 6.422 6.455 4.574 3.562 5.923 1.694 5.927 1.938 110.218
Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung, 2016
15
Kota Bandung memiliki guru sebesar 3.862 guru dan 59.593 siswa pada jenjang pendidikan SMA yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung dengan konsentrasi tertinggi ada di kecamatan Coblong. Selengkapnya jumlah guru dan siswa untuk masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.4 sbb: Tabel 1.4 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung, 2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kecamatan Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar Regol Lengkong Bandung Kidul Buah Batu Rancasari Gedebage Cibiru Panyileukan Ujung Berung Cinambo Arcamanik Antapani Mandalajati Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung Andir Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap Kota Bandung
Guru 50 52 134 72 32 175 389 21 84 66 55 153 17 132 45 83 31 194 229 331 328 215 166 142 425 140 73 28 3.862
Siswa 543 1.021 2.004 725 397 3.466 5.960 325 1.362 1.350 1.144 2.318 143 2.061 576 1.177 343 2.955 3.546 4.456 5.406 3.573 2.719 2.048 6.645 1.879 1.170 281 59.593
Sumber / Source : Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2016
16 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bandung, 2016
Kota Bandung memiliki guru sebesar 3.511 guru dan 59.671 siswa pada jenjang pendidikan SMK yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung dengan konsentrasi tertinggi ada di Kecamatan Coblong. Selengkapnya jumlah guru dan siswa untuk masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.5 sbb: Tabel 1.5 Jumlah Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bandung, 2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kecamatan Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar Regol Lengkong Bandung Kidul Buah Batu Rancasari Gedebage Cibiru Panyileukan Ujung Berung Cinambo Arcamanik Antapani Mandalajati Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung Andir Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap Kota Bandung
Guru 55 45 78 138 75 571 7 514 187 67 35 23 20 50 9 7 236 123 191 124 297 84 151 229 58 37 78 22 3.511
Sumber / Source : Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2016
Siswa 1.137 1.065 1.421 2.847 2.209 8.797 57 7.698 2.807 1.163 670 391 199 1.135 43 486 3.774 1.420 2.650 2.936 4.318 1.611 2.651 5.177 1.065 849 777 318 59.671
17
KESEHATAN BAB 2 KESEHATAN
Profil Kesehatan Kota Bandung 2.1
Indeks Kesehatan
Tabel 2.1 Indeks Kesehatan Kota Bandung
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015* 2016* 2017*
Indeks 82,67 82,72 82,75 82,76 82,80 82,83 82,86
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2015
*) Prediksi
18 2011
82,67 82,72
2012
82,75
2013 2014
82,76
2015
82,80
2016
82,83
2017
82,86
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2015
Gambar 2.1 Indeks Kesehatan Kota Bandung
Berdasarkan data profil kesehatan Kota Bandung diperoleh informasi Indeks Kesehatan Kota Bandung meningkat setiap tahunnya dan nilai prediksi pada tahun 2017 mencapai 82,86. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan angka Indeks Kesehatan Jawa Barat yang nilainya masih berkisaran 74-75.
2.2
Angka Harapan Hidup Tabel 2.2 Angka Harapan Hidup
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2015
Indeks 73,74 73,77 73,79 73,80 73,82 73,86 73,89
19
Umur Harapan Hidup
73.86
73.89
73.80 73.77
73.82 73.79
73.74
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2015
Gambar 2.2 Angka Harapan Hidup
Umur harapan hidup masyarakat Kota Bandung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil prediksi pada Tahun 2017 umur harapan hidup masyarakat Kota Bandung mencapai usia 73,89 ini tidak terlepas dari indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandung yang terus meningkat.
2.3
Derajat Kesehatan
Angka Kematian Jumlah kematian kasar selama 2015 di Kota Bandung sebanyak 4.809 Jiwa yang didominasi oleh usia lanjut mencapai 64,25%
95 Jiwa
Usia Sekolah Usia Produktif
2,04%
2998 Jiwa
Usia Lanjut
64,25%
33,71% 1573 Jiwa
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2015
Gambar 2.3 Angka Kematian
20
0
200
400
600
800
Hypertensi
1000 861
Lanjut Usia/Sakit Usia Lanjut
695
Stroke
583
Decompensatio Cordis
418
Diabetes Melitus
410
Other Accute Ischemic Heart Diseases
314
Certain Current Complication Following
260
Gejala dan Tanda Umum Lainnya
251
Asthma
138
Unspecified Transfort Accidenct
98
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2015
1.2
Gambar 2.4. Sepuluh Besar Penyebab Kematian di Kota Bandung 2015
Data menunjukkan bahwa kematian lebih banyak disebabkan oleh penyakit Hipertensi dan Usia Lanjut. Angka Kesakitan
0
40000
80000
120000
160000
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
139,908
Nasaforingitis Akuta (Common Cold)
137,667
Hipertensi Primer (Esensial)
71,506
Myalgia
71,078
Penyakit Pulpa dan Jaringan Priapikal
50,934
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2015
Gambar 2.5. Lima Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kota Bandung
Berdasarkan informasi diperoleh penyakit terbanyak di Puskesmas 2015 adalah Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan dan Common Cold.
21 2.4 Penyakit Menular Terdapat beberapa penyakit menular yang masih menjadi ancaman kesehatan di Kota Bandung diantaranya yang paling tinggi adalah ISPA. Penyakit ini pada Tahun 2016 tercatat paling tinggi angka kasusnya dan meningkat dibandingkan pada tahun 2015. Penyakit yang juga angka kasusnya meningkat pada tahun 2016 adalah DBD. Sedangkan untuk Diare relatif menurun. Data tiga penyakit menular dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2.3 Penyakit Menular Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Diare 69.746 60.047 55.053 57.493 51.113
ISPA 586.630 248.680 183.158 196.168 221.910
DBD 5.096 5.736 3.132 3.640 3.880
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2016
Selanjutnya disajikan peta angka incidence rate/100.000 penduduk untuk masing-masing penyakit menular tersebut di atas:
DIARE
Sumber : Proď€ l Kesehatan Kota Bandung 2016
Gambar 2.6 Sebaran IR/100.000 Diare
22 Tampak angka incidence rate paling tinggi di sekitaran Gedebage, Penyileukan, Cinambo. Terlihat adanya kelompok area tinggi dan rendah yang terbentuk.
ISPA
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2016
Gambar 2.7 Sebaran IR/100.000 ISPA Untuk penyakit ISPA angka Incidence rate tertinggi terlihat di Cibiru, Sukasari, Cidadap dan juga Bandung Wetan.
23 DEMAM BERDARAH
Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung 2016
Gambar 2.8 Sebaran IR/100.000 DBD Tercatat angka IR paling tinggi DBD di daerah Rancasari, Bandung Kidul dan kecamatan lainnya yang berwarna merah muda.
2.5 Fasilitas Kesehatan Tabel 2.4 Jumlah Sarana dan Tenaga Kesehatan Di Kota bandung Tahun 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Fasilitas Tenaga Kesehatan
Jenis Kepemilikan Pemerintah Swasta 9 24 73 1 118
Jumlah
Rumah Sakit 33 UPT Puskesmas dan Puskesmas Jejaring 73 UPT Layanan Kesehatan Mobilitas 1 Klinik Pratama 118 Klinik Utama 0 Dokter Umum (Berdasarkan kepemilikan SIP) 3.496 3.496 Unit Transfusi Darah 0 Dokter Spesialis (Berdasarkan kepemilikan SIP) 3.021 3.021 Dokter Gigi (Berdasarkan kepemilikan SIP) 1.358 1.358 Dokter Gigi spesialis (Berdasarkan kepemilikan SIP) 468 468 Bidan Swasta (berdasarkan kepemilikan SIP) 0 Apotek 631 631 Optik 0 Laboratorium 2 42 44 Toko Obat 125 125 Pengobatan Tradisional 423 423 Sumber : Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015
24 2.6
Profil Kesehatan Kota Bandung 2016 Tabel 2.5 Statistik Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Bandung 2016 Pemilikan / Pengelola
Fasilitas Kesehatan Health Facility (1)
Kemenkes
Pem.Kab/ Kota
TNI / POLRI
Swasta
Jumlah
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Rumah Sakit Umum
1
1
3
13
18
2
Rumah Sakit Khusus
3
2
0
10
15
3
Puskemas Rawat Inap
0
7
0
0
7
4
Puskesmas Non Rawat Inap
0
68
0
0
68
5
Puskesmas Keliling
0
45
0
0
45
6
3
0
7
144
154
0
0
0
0
0
8
Balai Pengobatan / Klinik Praktik Pengobatan Tradisonal Apotek
0
0
0
639
639
9
Toko Obat
0
0
0
124
124
7
123
10
930
1.070
7
JUMLAH
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kesehatan Kota Bandung)
Berdasarkan Statistik, jumlah fasilitas kesehatan tahun 2016 tidak ada peningkatan pada angka rumah sakit baik umum maupun khusus. Hal ini penting menjadi perhatian Pemerintah Kota mengingat semakin tingginya kebutuhan masyarakat di Kota Bandung akan fasilitas kesehatan. Pihak Pemkot harus sudah mulai memikirkan investasi pada balai pengobatan mengingat sampai tahun 2016 belum memiliki balai pengobatan. Fasilitas ini paling banyak dimiliki oleh swasta. Tabel 2.6 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis di Kota Bandung, 2016 Kelompok Umur
HIV
AIDS
Jumlah Kematian Akibat AIDS
Syphilis
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
= 4 tahun 0 0 0 5 – 14 tahun 2 1 0 15 – 19 tahun 4 0 0 20 – 24 tahun 36 12 0 25 – 49 tahun 137 78 5 = 50 tahun 6 7 0 Tidak diketahui 2 0 0 Jumlah 187 98 5 Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kesehatan Kota Bandung)
6 0 1 41 79 4 0 131
25
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kesehatan Kota Bandung)
Gambar 2.9 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis di Kota Bandung 2016
Angka kasus HIV, AIDS dan Syphilis seperti fenomena Gunung Es. Terlihat sebagian di permukaan namun sesungguhnya angka yang dapat diperkirakan jauh dari yang tercatat. Kasus ini dikarenakan ketiga jenis penyakit ini merupakan penyakit yang dikaitkan dengan perilaku menyimpang dari masyarkat. Berdasarkan data yang diperoleh, generasi muda adalah generasi yang paling beresiko terkena ketiga jenis penyakit ini. Pemerintah Kota Bandung harus melakukan tindakan pencegahan dengan cara memberikan pembekalan kepada generasi muda tentang bahaya dari penyakit ini dan menutup tempat hiburan malam yang terindikasi ada praktek prostitusi dan narkoba.
26 Tabel 2.7 Jumlah Posyandu di Kota Bandung, 2016 Strata Posyandu
Kecamatan District
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
1
Bandung Kulon
0
25
42
27
94
2
Babakan Ciparay
0
79
1
10
90
3
Bojongloa Kaler
0
32
31
7
70
4
Bojongloa Kidul
0
0
45
9
54
5
Astanaanyar
0
24
33
14
71
6
Regol
0
2
69
4
75
7
Lengkong
0
20
33
18
71
8
Bandung Kidul
0
2
28
11
41
9
Buahbatu
0
17
19
24
60
10
Rancasari
0
14
9
35
58
11
Gedebage
0
18
18
11
47
12
Cibiru
0
3
47
13
63
13
Panyileukan
0
3
19
15
37
14
Ujungberung
0
24
26
21
71
15
Cinambo
0
0
19
8
27
16
Arcamanik
0
15
33
8
56
17
Antapani
0
14
35
19
68
18
Mandalajati
0
10
46
10
66
19
Kiaracondong
0
34
54
22
110
20
Batununggal
0
1
106
3
110
21
Sumur Bandung
0
25
8
2
35
22
Andir
0
0
48
29
77
23
Cicendo
0
35
30
10
75
24
Bandung Wetan
0
4
15
7
26
25
Cibeunying Kidul
0
23
42
25
90
26
Cibeunying Kaler
0
29
16
7
52
27
Coblong
0
26
53
23
102
28
Sukajadi
0
51
24
2
77
29
Sukasari
0
43
11
1
55
Cidadap
0
27
20
3
50
0
600
980
398
1.978
30
Kota Bandung
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kesehatan Kota Bandung)
27
1.2
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kesehatan Kota Bandung)
Gambar 2.10 Data Posyandu, 2016 Jumlah posyandu paling banyak tercatat di Kecamatan Kiaracondong dan Batununggal. Sedangkan jumlah posyandu yang paling sedikit di Kecamatan Cinambo dan Bandung Wetan. Keberadaan Posyandu wajib menjadi perhatian pemerintah Kota Bandung, karena pelayanan dini dari kesehatan anak balita adalah pada Posyandu. Untuk membentuk generasi muda yang sehat dan berkualitas harus dimulai dari balita yang sehat.
28
KEAMANAN
BAB 3 KEAMANAN
Tingkat keamanan di Kota Bandung dilihat berdasarkan jumlah tindak pidana yang terjadi sebagaimana tersaji pada Gambar 3.1, selama tiga tahun terakhir jumlah tindak pidana di Kota Bandung mengalami penurunan. Pada tahun 2016, tindak pidana mencapai 3.546 kasus.
4.918 4.455 3.546
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Polrestabes Kota Bandung)
Gambar 3.1 Pertumbuhan Tindak Pidana Selanjutnya pada Gambar 3.2, disajikan tindak pidana yang memiliki jumlah minimal 25 kasus. Nampak bahwa yang tertinggi terlaporkan adalah tindak pidana penipuan, yang mencapai angka 743 kasus (mencapai sekitar 20,95% dari total kasus pidana pada tahun 2016)
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Polrestabes Kota Bandung)
Gambar 3.2 Jumlah Tindak Pidana di Kota Bandung yang lebih dari 25 kasus
29 Pada Gambar 3.3, disajikan banyaknya gangguan umum Kamtibmas di Kota Bandung yang dilihat berdasarkan waktu-waktu kejadiannya.
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Polrestabes Kota Bandung)
Gambar 3.3 Jumlah Gangguan Umum Kamtibmas di Kota Bandung Dari Gambar 3.3, terlihat bahwa gangguan umum Kamtibmas banyak terjadi pada siang sampai dengan sore hari. Adapun tempat kejadiannya, terlihat pada Gambar 3.4 berikut:
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Polrestabes Kota Bandung)
Gambar 3.4 Lima Besar Tempat Kejadian Gangguan Umum Kamtibmas
Pada Gambar 3.4 menunjukan bahwa gangguan umum Kamtibmas pada umumnya terjadi di pemukiman, sebanyak 1.544 kasus pada tahun 2016, yang kemudian disusul oleh angka kasus di jalan umum sebanyak 659 peristiwa.
30 Tabel 3.1 Lalu Lintas Kegiatan Pos Menurut Jenis Di Kota Bandung, 2016 JENIS SURAT
PRODUKSI
Surat Biasa / Ordinary Letters
-
Surat Kilat Special Ordinary Letters Surat Pos Tercatat Registered Letters Surat Pos Prima Main Delivery Letters Surat Pos Peka Waktu KH / EMS Ekspress mail letter Surat Luar Negeri International Letters Paket Pos Post Package Wesel Pos Money Orders Setoran Giro Pos Cek Pos Wisata Tour Post Check
2.423.484 14.819 1.097.773 105.295 295.263 -
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT POS Indonesia (PERSERO) Kantor Pos Besar Bandung
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT POS Indonesia (PERSERO) Kantor Pos Besar Bandung
Gambar 3.5 Lalu Lintas Kegiatan Pos, 2016
31 Lalu lintas kegiatan Pos didominasi oleh Surat Kilat dan Surat Pos Peka. Surat kilat masih banyak digunakan oleh masyarakat selain menggunakan e-mail. Lalu Lintas Kendaraan Keluar Jalan Tol Menurut Gerbang Tol yang Dilewati dan Golongan Kendaraan, 2016 Tabel 3.2 Lalu Lintas Kendaraan Keluar Jalan Tol Menurut Gerbang Tol yang Dilewati dan Golongan Kendaraan, 2016 Golongan Gerbang Tol
Jumlah I
II
III
IV
V
1.
Padalarang
6.429.802
896.439
211.279
29.769
18.374
7.585.663
2.
Baros 1
3.429.024
501.432
104.742
13.046
5.621
4.053.865
3.
Baros 2
2.396.714
87.658
9.087
69
34
2.493.562
4.
Pasteur
11.898.792
374.682
45.249
20.172
1.901
12.340.796
5.
Pasir Koja
5.124.361
500.949
70.983
10.126
1.997
5.708.416
6.
Kopo
4.611.273
589.107
57.938
7.648
3.299
5.269.265
7.
Moh Toha
4.129.743
372.567
80.736
15.839
8.619
4.607.504
8.
Buah Batu
6.824.644
576.028
95.476
26.741
11.227
7.534.116
9.
Cileunyi
9.119.025
1.496.721
271.087
30.545
30.241
10.947.619
53.963.378
5.395.583
946.577
153.955
81.313
60.540.806
Jumlah
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT. Jasa Marga)
Dua gerbang Tol terpadat di Kota Bandung adalah Pasteur dan Cileunyi. Kedua gerbang Tol ini total melayani kendaraan masing-masing 12.340.796 dan 10.947.619. Lalu Lintas Kendaraan Keluar Jalan Tol Menurut Gerbang Tol Yang Dilewati dan Golongan Kendaraan, 2016
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT. Jasa Marga)
Gambar 3.6 Lalu Lintas Keluar Kendaraan, 2016
32
Tabel 3.3 Lalu Lintas Kendaraan Masuk Jalan Tol Menurut Gerbang Tol yang Dilewati dan Golongan Kendaraan, 2016 Golongan Gerbang Tol
Jumlah I
II
III
IV
V
1.
Padalarang
3.141.621
367.439
96.204
18.276
10.216
3.633.756
2.
Baros 1
1.463.267
362.986
87.216
9.624
3.684
1.926.777
3.
Baros 2
1.029.346
64.247
4.953
47
29
1.098.622
4.
Pasteur
8.749.862
248.632
36.947
16.304
1.187
9.052.932
5.
Pasir Koja
4.876.437
369.574
48.021
8.267
1.209
5.303.508
6.
Kopo
4.721.018
467.964
49.724
7.694
3.126
5.249.526
7.
Moh Toha
369.731
298.127
81.439
14.206
8.129
771.632
8.
Buah Batu
6.876.174
569.014
96.128
27.142
11.893
7.580.351
9.
Cileunyi
10.214.369
1.287.479
281.116
30.676
30.648
11.844.288
41.441.825
4.035.462
781.748
132.236
70.121
46.461.392
Jumlah
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT. Jasa Marga)
Sumber : Kota Bandung dalam angka 2017 (PT. Jasa Marga)
Gambar 3.7 Lalu Lintas Masuk Kendaraan, 2016 Lalu lintas kendaraan Masuk Kota Bandung melalui Tol Cileunyi dengan angka mencapai 11.844.288 kendaraan selama Tahun 2016. Untuk posisi kedua adalah Pasteur.
33 Tabel 3.4 Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Kota Bandung, 2016 Jenis Kereta
Penumpang
Km Tempuh
1
Eksekutif / Executive
943.780
451.068.762
2
Bisnis / Business
511.346
332.413.426
3
Ekonom / Economic
1.030.467
555.576.668
4
Lokal Raya / Great Local
10.891.857
603.251.971
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT. KAI Daerah Operasi 2 Bandung)
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT. KAI Daerah Operasi 2 Bandung)
Gambar 3.8 Jumlah Penumpang Berdasarkan Kelas Lalu lintas penumpang kereta api paling banyak didominasi oleh Jenis kereta Local Raya dengan total penumpang mencapai 10.891.857 penumpang selama tahun 2016.
34 TENAGA KERJA BAB 4 TENAGA KERJA
4.1
Indikator Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2011 - 2015
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah angkatan kerja di Kota Bandung ada pada kisaran 1.172.593 dengan rata-rata jumlah pengangguran sebesar 111.366, sedangkan tingkat pengangguran terbesar ada pada tahun 2013 sebesar 10,98. Selengkapnya indikator ketenagakerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.1 sbb :
Tabel 4.1 Indikator Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2011 - 2015
Tahun
Jumlah Angkatan Kerja
Jumlah Pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
2011
1.129.744
116.798
10,34
2012
1.171.551
107.384
9,17
2013
1.176.377
129.142
10,98
2014
1.192.770
95.971
8,05
2015
1.192.521
107.532
9,02
Sumber Data : Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011-2015
35 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kota Bandung Tahun 2015
Pada tahun 2015 angkatan kerja di Kota Bandung untuk laki-laki sebanyak 749.718 dan 442.803 untuk perempuan, sedangkan yang bukan angkatan kerja ada sebanyak 210.134 untuk laki-laki dan 504.779 untuk perempuan. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kota Bandung Tahun 2015 Jenis Kelamin/Sex Kegiatan Utama Main Activity (1) Angkatan Kerja Economically Active Bekerja Working Pengangguran Terbuka Unemployment Bukan Angkatan Kerja Economically Inactive Sekolah Attending School Mengurus Rumah Tangga Housekeeping Lainnya Others Jumlah Total Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Labor Force Participation Rate
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
749.718
442.803
1.192.521
686.068
398.921
1.084.989
63.650
43.882
107.532
210.134
504.779
714.913
124.095
103.077
227.172
16.487
370.824
387.311
69.552
30.878
100.430
959.852
947.582
1.907.434
78,11
46,73
62,52
9,91
9,02
Tingkat Pengangguran 8,49 Unemployment Rate Sumber/Source: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011-2015
36 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Usaha Utama, 2012-2014 Pada tabel 2.3 dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk berumur 15 tahun bekerja di sektor Perdagangan baik itu laki-laki maupun perempuan yaitu sebesar 392.721. Selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 4.3 sbb: Tabel 4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja (Jiwa) Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja (Jiwa) Lapangan Usaha Utama Pertanian
Laki-laki 2012
16.497
2014
2012
2013
Laki-laki dan Perempuan 2014
2012
2013
2014
6.913
3.025
4.781
1.986
10.540
21.278
8.899
163.843 143.054 141.351
97.951
74.122
96.923
261.794
217.176
238.274
Perdagangan 215.602 195.197 221.928 162.024 137.638 170.793
377.626
332.835
392.721
Jasa
127.771 166.732 128.812
82.307 103.136 116.091
210.078
269.868
244.903
Lainnya
176.765 191.116 178.477
27.364
204.129
237.836
212.002
Jumlah
691.496 712.596 677.481 372.671 366.397 419.318 1.064.167 1.078.993 1.096.799
Industri
7.515
2013
Perempuan
46.720
33.525
Sumber/Source : Ikatan Kerja Nasional Agustus 2015/National Labor Force Survey on August 2015
Tingkat Pengangguran Terbuka Secara umum tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung dari tahun 2012-2014 ada pada kisaran 9,36 baik laki-laki dan perempuan serta yang paling tinggi terjadi di tahun 2013 sebesar 10,94 untuk perempuan. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 sbb:
Sumber/Source: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011-2015
Gambar 4.1 Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
37
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Bandung secara rata-rata ada pada kisaran 63,15 baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan tingkat paling tinggi terjadi di tahun 2013 untuk laki-laki. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.2 sbb:
Sumber/Source: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011-2015
Gambar 4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
38 4.2
Pemerintahan Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Bandung, 2016 Berdasarkan data bagian Pemerintahan Umum Kota Bandung pada tahun 2016 terdapat 151 kelurahan di Kota Bandung dengan jumlah RT 9.884 dan RW 1.583.
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Kota Bandung)
Gambar 4.3 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Bandung, 2016
39 Gambar 4. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Bandung, 2016
Rekapitulasi Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2016 Pada tahun 2016 DPRD Kota Bandung didominasi oleh partai PDIP sebanyak 12 orang dan berjenis kelamin laki-laki, Distribusi selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.4 sbb:
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Sekretariat DPRD Kota Bandung)
Gambar 5. Rekapitulasi anggota DPRD Kota Bandung Gambar 4.4 Rekapitulasi Anggota DPRD Kota Bandung
40 Jumlah Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, 2016 Pada tahun 2016 terdapat 17.380 Pegawai Negeri Sipil di Kota Bandung dengan konsentrasi 9.670 ada di Dinas Pendidikan, Distribusi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 sbb: Tabel 4.5 Jumlah Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, 2016 Dinas/instansi Pemerintahan
Laki-laki
Perempuan
Male
Female
Jumlah Number
1
Sekretariat Daerah
253
140
393
2
Sekretariat DPRD
72
15
87
3
Inspektorat
62
35
97
4
Badan Kepegawaian Daerah
51
45
96
5
37
29
66
82
47
129
32
48
80
32
32
64
59
35
94
10
Badan Kesbang & Pemberdayaan Masyarakat Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Bina Marga & Pengairan
349
57
406
11
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
39
24
63
12
78
39
117
13
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kesehatan
290
923
1.213
14
Dinas Komunikasi & Informatika
35
24
59
15
Dinas Koperasi & UKM Perindag
49
50
99
16
Dinas Pelayanan Pajak
273
88
361
17
Dinas Pemakaman dan Pertamanan Dinas Pemuda dan Olahraga
226
33
259
74
17
91
Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Dinas Pendidikan
183
10
193
2.737
6.870
9.607
81
44
125
426
22
448
Dinas Pertahanan dan Ketahanan Pangan Dinas Sosial
68
38
106
26
26
52
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
223
69
292
6 7 8 9
18 19 20 21 22 23 24 25
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dinas Perhubungan
41 26
Dinas Tenaga Kerja
58
28
86
27
Satuan Polisi Pamong Praja
337
37
374
28
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
18
73
91
29
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
37
124
161
30 31
Rumah Sakit Umum Daerah Kantor Perpustakaaan dan Arsip Daerah Kecamatan Andir Kecamatan Antapani Kecamatan Arcamanik Kecamatan Astananyar Kecamatan Babakan Ciparay Kecamatan Bandung KIdul Kecamatan Bandung Kulon Kecamatan Bandung Wetan Kecamatan Batununggal Kecamatan Bojongloa Kaler Kecamatan Bojongloa Kidul Kecamatan Buahbatu Kecamatan Cibeunying Kaler Kecamatan Cibeunying Kidul Kecamatan Cibiru Kecamatan Cicendo Kecamatan Cidadap Kecamatan Cinambo Kecamatan Coblong Kecamatan Gedebage Kecamatan Kiaracondong Kecamatan Lengkong Kecamatan Mandalajati Kecamatan Panyileukan Kecamatan Rancasari Kecamatan Regol Kecamatan Sukajadi Kecamatan Sukasari Kecamatan Sumur Bandung Kecamatan Ujungberung Komisi Pemilihan Umum
106 19
230 11
336 30
47 23 28 44 40 36 51 23 43 37 42 35 38 32 47 42 30 28 40 29 37 51 31 37 29 52 34 36 27 41 6
19 21 20 15 18 12 27 17 26 18 18 26 13 22 13 21 11 22 23 23 23 23 15 22 23 17 17 18 22 24 0
66 44 48 59 58 48 78 40 69 55 60 61 51 54 60 63 41 50 63 52 60 74 46 59 52 69 51 54 49 65 6
7.528
9.852
17.380
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
Jumlah/Total Sumber/Source: Badan Kepegawaian Daerah
42 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan dan Eselon di Kota Bandung, 2016
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kota Bandung pada tahun 2016 berjumlah 17.380 dengan 6.730 Golongan IV, 7.079 Golongan III, 3.294 Golongan II dan 277 Golongan I. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 sbb: Tabel 4.6 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan dan Eselon di Kota Bandung, 2016 Laki-laki
Perempuan
Male
Female
Golongan IV/e
-
1
1
Golongan IV/d
4
13
17
Golongan IV/c
53
63
116
Golongan IV/b
423
1.035
1.458
Golongan IV/a
1.380
3.758
5.138
Jumlah Golongan IV
1.860
4.870
6.730
Golongan III /d
675
871
1.546
Golongan III /c
705
877
1.582
Golongan III /b
993
1.175
2.168
Golongan III /a
729
1.054
1.783
3.102
3.977
7.079
Golongan II /d
185
265
450
Golongan II /c
910
418
1.328
Golongan II /b
694
252
946
Golongan II /a
508
62
570
2.297
997
3.294
Golongan I /d
60
2
62
Golongan I /c
181
4
185
Golongan I /b
26
2
28
Golongan I /a
2
-
2
269
8
277
7.528
9.852
17.380
Golongan / Order
Jumlah Golongan III
Jumlah Golongan II
Jumlah Golongan I Jumlah
Sumber/Source: Badan Kepegawaian Daerah
Jumlah Number
43 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kota Bandung
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kota Bandung pada tahun 2016 menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan berjumlah 17.380 dengan 9.852 adalah perempuan dan 7.528 adalah laki-laki. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.5 sbb:
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka, 2017
Gambar 4.5 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan Tertinggi
44 Banyaknya RT, RW, dan Kelurahan Per Kecamatan di Kota Bandung
Pada tahun 2015 terdapat 9.874 RT, 1.581 RW dan 151 Kelurahan di Kota Bandung. Distribusi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7 sbb: Tabel 4.7 Banyaknya RT, RW dan Kelurahan Per Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2014 - 2015. RT No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar Regol Lengkong Bandung Kidul Buahbatu Rancasari Gedebage Cibiru Panyileukan Ujungberung Cinambo Arcamanik Antapani Mandalajati Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung Andir Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap Jumlah
2014 440 365 395 261 316 371 432 194 366 339 194 281 181 305 101 271 328 296 594 547 231 381 413 197 562 286 462 331 119 174 9.733
RW 2015 453 365 395 261 304 371 431 194 371 341 201 282 184 307 101 267 335 299 593 554 231 384 413 197 562 290 462 331 220 175 9.874
Sumber/Source : Bagian Pemerintahan Umum
2014 73 57 47 44 50 60 65 34 55 51 38 53 36 58 25 51 61 51 85 83 37 54 56 36 87 46 75 49 21 29 1.567
Kelurahan 2015 74 57 47 44 47 60 65 34 55 52 40 53 37 58 25 51 61 52 85 83 37 54 56 36 87 46 75 49 32 29 1.581
2014 8 6 5 6 6 7 7 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 6 8 4 6 6 3 6 4 6 5 4 3 150
2015 8 6 5 6 6 7 7 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 6 8 4 6 6 3 6 4 6 5 4 3 151
45
PETERNAKAN BAB 5 PETERNAKAN
Sumber : Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2016 di Kota Bandung
Gambar 5.1. Populasi Ternak di Kota Bandung
Gambar 5.1 memberikan gambaran mengenai populasi ternak yang ada di Kota Bandung pada tahun 2016. Namun tentu saja populasi tersebut tidak bisa kita analisis perbandingannya. Hal yang menarik adalah bagaimana pemasukan yang diperoleh dari beberapa jenis ternak tersebut. Hal ini tersaji pada Gambar 5.2 berikut:
Sumber : Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2016 di Kota Bandung
Gambar 5.2 Pemasukan dan Pemotongan Ternak Nampak pada Gambar 5.2 bahwa pemasukan dan pemotongan ternak terbanyak terdapat pada jenis ternak Domba. Namun untuk semua jenis ternak, kecuali babi, masih terdapat gap antara pemasukan dan pemotongan.
46
Sumber : Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2016 di Kota Bandung
Gambar 5.3 Penyediaan Produksi Daging Mengenai penyediaan produksi daging, berdasarkan ketiga informasi yang diperoleh, ketersediaan daging ayam paling besar sebanyak 33.076.000 Kg.
47 KEPENDUDUKAN BAB 6 KEPENDUDUKAN
6.1
Jumlah Penduduk Jumlah penduduk berdasarkan data tahun 2017 memiliki sebaran yang hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana tersaji pada Gambar 6.1 berikut ini:
Perempuan 49,47%
Laki - Laki 50,53%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi Kementrian Dalam Negeri Semester 1 per 30 Juni 2017)
Gambar 6.1 Sebaran Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
48 Adapun distribusi jumlah penduduk per kecamatan dapat dilihat pada Gambar 6.2. Pada gambar tersebut, terlihat bahwa rasio laki-laki dan perempuan merata hampir di semua kecamatan. Perbedaan sedikit nampak di wilayah Bojongloa Kaler dan Babakan Ciparay yang didominasi oleh penduduk laki-laki.
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi Kementrian Dalam Negeri Semester 1 per 30 Juni 2017)
Gambar 6.2 Distribusi Jumlah Penduduk Untuk Tiap Kecamatan
49 Berdasarkan kelompok umur, nampak pada Gambar 6.3 bahwa rentang usia 35 – 39 Tahun mendominasi.
Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Rentang Usia per 5 Tahun >75 Thn 70-74 Thn 65-69 Thn 60-64 Thn 55-59 Thn 50-54 Thn 45-49 Thn 40-44 Thn 35-39 Thn 30-34 Thn 25-29 Thn 20-24 Thn 15-19 Thn 10-14 Thn 5-9 Thn 0-4 Thn
2% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 8% 8% 8% 8% 8% 8% 6% 0
50000
100000
150000
200000
250000
Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016
Gambar 6.3 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Rentang Usia per 5 Tahun
50
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Terakhir Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016
6.2
Secara umum jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu mayoritas didominasi oleh laki-laki sebesar 686.068 dari total sebesar 1.084.989. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.1 sbb: Tabel 6.1 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Terakhir Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016 Lapangan Pekerjaan Utama
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan 6.885 2.147 9.032 Perikanan Industri Pengolahan 124.533 93.187 217.720 3 Perdagangan Besar, Eceran, Rumah 223.656 148.063 371.719 Makan, dan Hotel Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 155.557 12.053 277.610 Perorangan Lainnya 175.437 33.471 208.908 Jumlah 686.068 398.921 1.084.989 Sumber/Source: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus/August National Labor Force Survey
6.3
Keadaan Bursa Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
dan Kegiatannya di Kota Bandung, 2016 Keadaan Bursa Kesempatan Kerja di Kota Bandung ada sebanyak 7.977 untuk pendaftaran, 11.216 untuk lowongan dan 4.241 untuk penempatan. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.2 sbb:
Tabel 6.2 Keadaan Bursa Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Kegiatannya di Kota Bandung, 2016 Pendidikan
Pendaftaraan L
P
Jumlah
Lowongan L
P
Jumlah
L
P
Jumlah
1. Tamat SD 33 9 2. Tamat SLTP / 101 104 3. SLTA 846 507 - SMEA, SMK 2.491 1.570 4. Diploma I dan II 13 5 5. Diploma III 206 435 6. Sarjana (S1) 732 896
42 205 1.353 4.061 18 641 1628
11 7 132 148 2.235 1.650 2.633 1.833 13 23 837 554 584 536
11 7 14 3 612 343 1.530 1.353 4 4 73 65 108 110
18 17 955 2.883 8 138 218
7. S2 dan S3 Jumlah
29 7.977
11 9 20 3 1 6.456 4.760 11.216 2.355 1.886
4 4.241
13 16 4.435 3.542
18 280 3.885 4.466 36 1.391 1.120
Penempatan
Sumber /Source : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, 2016
51 6.4
Keadaan Bursa Kesempatan Kerja Menurut Program Penempatan dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016
Di Kota Bandung, secara umum Bursa Kesempatan Kerja didominasi oleh laki-laki sebesar 2.355 dan perempuan sebesar 1.886. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.3 sbb: Tabel 6.3 Keadaan Bursa Kesempatan Kerja Menurut Program Penempatan dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016 Jenis Program
Laki - Laki
Perempuan
Jumlah
2.355
1.862
4.217
2. AKAD (Antar Kerja Antar Daerah )
0
0
0
3. AKAN (Antar Kerja Antar Negara)
0
24
24
1. AKL (Antar Kerja Lokal)
Jumlah 2.355 1.886 Sumber/Source : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, 2016
4.241
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016
6.5
Secara umum jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu mayoritas di dominasi oleh laki-laki sebesar 453.270 dan bekerja sebagai buruh dari total sebesar 1.084.989. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.4 sbb:
52 Tabel 6.4 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2016 Jenis Kelamin Perempuan
Jumlah
121.892
53.337
175.229
22.418
14.922
37.340
41.392
12.310
53.702
453.270
272.587
725.857
Pekerja bebas di pertanian Casual employee on Agriculture
745
607
1.352
Pekerja bebas di nonpertanian Casual employee non Agriculture
32.483
14.692
47.175
Pekerja keluarga/tak dibayar Family worker/unpaid worker
13.868
30.466
44.334
686.068
398.921
1.084.989
Status Pekerjaan Utama Berusaha sendiri Own account worker Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar Employer assisted by temporary worker/unpaid worker Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar Employer assisted by permanent worker/paid worker Buruh/Karyawan/Pegawai Regular employee
Jumlah
Laki-laki
Sumber/Source: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus/August National Labor Force Survey 2015
53
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang
6.6
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2015
Secara umum jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu mayoritas di dominasi oleh Laki-laki sebesar 288.630 dan berpendidikan SMA dari total sebesar 1.084.989. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.5 sbb: Tabel 6.5 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kota Bandung, 2015 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Educational Attainment Tidak/Belum Pernah Sekolah dan Tidak/Belum Tamat SD No Schooling and Not Yet Completed Primary School Sekolah Dasar Primary School Sekolah Menengah Pertama Junior High School Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Senior High School and Vocational High School Akademi dan Universitas Academy and University Jumlah/Total
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
Jumlah
21.799
17.874
39.673
117.850
78.161
196.011
107.874
58.411
166.385
288.630
136.065
424.695
149.915
108.310
258.225
686.068
398.921
1.084.989
Sumber/Source: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus/August National Labor Force Survey
54 BAB 7 KOPERASI
KOPERASI
Koperasi merupakan suatu lembaga atau organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh kelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Kota Bandung hingga tahun 2016 telah memiliki sebanyak 2.172 unit koperasi yang aktif yang terdiri dari berbagai jenis usaha. Dari sisi jumlah secara umum di tahun 2016 jumlah koperasi di Kota Bandung hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 36 unit saja. Untuk gambaran lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7.1 berikut ini.
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung)
Gambar 7.1 Jumlah Koperasi Berdasarkan Jenis Usaha (dalam Unit)
55 Anggota koperasi yang aktif untuk seluruh jenis usaha di Kota Bandung ada sebanyak 553.326 anggota. Jumlah ini juga hanya mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Untuk gambaran lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7.2 berikut ini
Sumber : Bandung dalam Angka 2017 (Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung)
Gambar 7.2 Jumlah Anggota Berdasarkan Jenis Usaha Koperasi (dalam Ratusan)
56 7.1
Koperasi Aktif Kota Bandung
Secara umum jumlah koperasi aktif Kota Bandung ada sebesar 2.172 pada tahun 2016 dengan jumlah anggota sebesar 553,326 orang seperti terlihat pada Gambar 7.3 sbb:
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung)
Gambar 7.3 Jumlah Koperasi Aktif Kota Bandung
57
EKONOMI BAB 8 EKONOMI
8.1
Lembaga Keuangan Kota Bandung 2016 Kota Bandung secara umum memiliki 274 lembaga keuangan dari 11 kategori lembaga. Bank merupakan kategori yang memiliki jumlah terbanyak yaitu sebanyak 100 unit, akan tetapi Bank dibagi kembali menjadi 5 kategori. Sehingga, kategori dengan jumlah terbanyak dimiliki oleh Asuransi Jiwa yaitu sebanyak 87 unit diikuti dengan perusahaan pembiayaan sebanyak 70 unit, sementara Bank Swasta berada di urutan ketiga dengan jumlah sebanyak 48 unit. Untuk gambaran lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 8.1 berikut ini.
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Otoritas Jasa Keuangan, Kantor Regional 2 Kota Bandung)
Gambar 8.1 Jumlah Lembaga Keuangan Kota Bandung 2016
58 8.2
Pendapatan dan Pengeluaran Kota Bandung 2016 Total pendapatan Kota Bandung Tahun 2016 mencapai 7,2 triliun rupiah. Capaian ini mengalami peningkatan sebesar 0,9 triliun dibandingkan tahun 2015 dan 1,55 triliun dibandingkan tahun 2014. Capaian ini diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meningkat cukup tinggi dan Dana Perimbangan (Balance Budget), sementara pembiayaan daerah dan lain-lain pendapatan yang sah mengalami penurunan. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 8.2 berikut ini.
1.2
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Data APBD dan Survei Statistik Keuangan) Daerah 2016
Gambar 8.2 Pendapatan Kota Bandung 2014 - 2016 Seiring dengan pendapatan, pengeluaran di Kota Bandung juga mengalami kenaikan dari sejak tahun 2014 hingga 2016. Pengeluaran terbesar ada pada sektor Belanja Langsung yaitu sebesar 4,3 triliun, sementara untuk Belanja Tidak Langsung mengalami sedikit peningkatan menjadi sebesar 2,9 triliun. Sementara pengeluaran untuk pembiayaan daerah tidak ada di tahun 2016 yang di tahun 2014 dan 2015 masih ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.3 berikut ini.
59
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Data APBD dan Survei Statistik Keuangan Daerah 2016
Gambar 8.2 Pengeluaran Kota Bandung 2014 - 2016
60
8.3
Realisasi Pendapatan Kota Bandung 2016
Secara umum realisasi pendapatan Kota Bandung pada tahun 2016 sekitar 7.214.820.553,02. Secara lengkap rincian untuk masing-masing komponen dapat dilihat dalam Tabel 8.1 sbb:
Tabel 8.1 Realisasi Pendapatan Kota Bandung Jenis Pendapatan Pendapatan Daerah Local Government Revenue Pendapatan Asli Daerah 2 (PAD) Original Local Government Revenue 3 Pajak Daerah Local Taxes 4 Retribusi Daerah Retributions Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 5 Dipisahkan Income of Regional Gov Corporate and Management of Separated Reg Gov Wealth Lain-lain PAD yang Sah 6 Other Original Local Gov Revenue 7 Dana Perimbangan Balanced Budget 8 Bagi Hasil Pajak Tax Sharing 9 Dana Alokasi Umum General Allocation Funds Dana Alokasi Khusus 10 Special Allocation Funds Lain-lain Pendapatan yang 11 Sah Other Legal Revenue 12 Pembiayaan Daerah 1
1.2
Jumlah
2014
2015
2016
4.953.940.629,44 5.098.071.916,85
6.355.754.514,64
1.716.057.298,38 1.859.694.643,51
2.751.416.770,00
1.399.598.856,92 1.494.147.377,05 2.186.416. 770,00 99.192.319,39
64.985.847,83
20.168.255,00
9.356.757,47
8.602.757,43
20.000.000,00
207.909.364,61
291.958.661,19
343.316.745,00
1.886.016.264,02 1.765.831.826,07 24.156.583,02
173.384.595,07
1.596.749.326,00 1.574.737.891,00 47.705.355,00
17.709.340,00
1.351.867.067,05 1.472.545.447,28
2.802.754.414,24 291.171.316,00 1.672.456.589,00 839.126.509,24 801.583.330,40
710.156.377,54
1.213.007.180,95
859.066.038,38
5.664.097.006,99
631.107.097,80
7.214.820.553,02
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Data APBD dan Survei Statistik Keuangan Daerah 2016)
61 8.4
Realisasi Pengeluaran Kota Bandung
Secara umum realisasi pengeluaran Kota Bandung pada tahun 2016 sekitar 7.214.820.553,02, secara lengkap rincian untuk masing-masing komponen dapat dilihat dalam Tabel 8.2 sbb: Tabel 8.2 Realisasi Pengeluaran Kota Bandung Jenis Belanja 1 2 3 4 5 6 7
8
9
Belanja Tidak Langsung Indirect Expenditure Belanja Pegawai Personnel Expenditure Belanja Bunga Retributions
2015
2016
2.340.030.458,91 2.383.630.304,73
2.901.243.729,73
2.006.283.002,54 2.139.610.745,50
2.604.092.443,31
-
-
-
95.628.422,50
116.260.455,00
130.336.000,00
164.426.915,41
126.741.369,49
138.558.717,00
72.791.138,80
900.741,22
-
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Sharing Fund Expenditure to Provincial/District/City and Village Government
-
-
-
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa Financial Assistance Expenditure to Provincial/ District/City and Village Government
85.418,96
-
1.000.000,00
Belanja Tidak Terduga Unpredicted Expenditure
65.560,70
116.993,53
27.256.569,42
Belanja Subsidi Subsidies Expenditure Belanja Hibah Grant Belanja Bantuan Sosial Social Expenditure
Belanja Langsung Direct Expenditure Belanja Pegawai 11 Personnel expenditure Belanja Barang dan Jasa 12 Goods and Services Expenditure 10
13
2014
Belanja Modal Capital expenditure
14 Pembiayaan Daerah Local Government Financing
2.095.566.836,83 2.818.307.902,43
4.313.576.823,29
186.801.628,77
242.324.489,99
281.111.023,71
937.324 608,72
1.288.180.584,64
1.986.747.668,89
971.440.599,33
1.287.802.827,81 2.045.718.130, 69
1.228.499.711,25 1.109.140.890,64
-
62 15 16
Belanja Modal Capital expenditure
971.440.599,33
1.287.802.827,81
2.045.718.130, 69
Pembiayaan Daerah Local Government Financing
1.228.499.711,25
1.109.140.890,64
-
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Data APBD dan Survei Statistik Keuangan Daerah 2016)
63 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bandung Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rupiah) Tahun 2010 s.d 2016
8.5
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terdiri dari dua jenis yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedang PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB Kota Bandung baik yang dihitung atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan secara umum mengalami kenaikan. Jika dilihat dari Gambar 8.4 berikut PDRB atas dasar harga berlaku memiliki kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan PDRB atas dasar harga konstan. Adanya peningkatan ini menunjukan pertumbuhan positif dari aspek pembangunan ekonomi di Kota Bandung.
250 217.0 200
195.8 172.7
150 100
102.2
115.2 110.2
132.0 119.6
151.8 129.0
139.0
149.6
161.2
50 0 2010
2011
2012
PDRB-Berlaku
2013
2014
2015
2016
PDRB-Konstan
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2016)
Gambar 8.4 PDRB Kota Bandung Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
64 8.6
PDRB Kota Bandung Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2010 s.d 2016
Berdasarkan lapangan usaha yang terdiri dari 17 kategori (kategori jasa perusahaan terdiri dari 2 kategori dan kategori jasa lainnya terdiri dari 4 kategori), kontribusi terhadap PDRB Kota Bandung tahun 2016 masih didominasi oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 27,01% diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 19,97%. Hal ini dapat kita lihat dari Gambar 8.5 berikut ini
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2016)
Gambar 8.5 PDRB Kota Bandung berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2016 Meskipun kedua kategori ini mengalami tren penurunan dari tahun-tahun sebelumnya namun tetap memiliki kontribusi tertinggi terhadap PDRB Kota Bandung. Seiring dengan hal tersebut tentunya ada beberapa kategori yang mengalami kenaikan yaitu kategori Transportasi dan Pergudangan, kategori Informasi dan Komunikasi, kategori Jasa Keuangan dan Asuransi dan kategori Jasa Lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 8.3 berikut ini
65 Tabel8.3 1. Kontribusi PDRB Kota Bandung Tahun 20102010 s.d 2016 Tabel Kontribusi Lapangan LapanganUsaha Usahaterhadap Terhadap PDRB Kota Bandung Tahun s.d 2016 Tahun Kategori
Uraian
A
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
B C D E
F
G
H I
J K L M,N O
P Q R,S,T,U
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
0.16
0.15
0.15
0.14
0.14
0.14
0.12
25.42
24.44
23.17
21.83
21.48
20.58
19.97
0.12
0.10
0.10
0.08
0.08
0.09
0.09
0.20
0.20
0.20
0.19
0.19
0.19
0.19
8.02
8.43
8.95
9.00
9.00
9.00
8.87
29.17
28.82
28.39
28.44
27.78
27.49
27.01
6.55
6.75
7.65
8.52
9.25
10.64
11.24
4.52
4.44
4.41
4.47
4.62
4.56
4.74
7.84
8.68
8.79
8.97
9.05
9.29
9.71
5.41
5.38
5.48
5.72
5.80
5.71
5.81
1.41
1.38
1.32
1.29
1.24
1.16
1.11
Jasa Perusahaan
0.68
0.73
0.75
0.76
0.77
0.76
0.75
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
3.80
3.57
3.40
3.15
2.97
2.82
2.68
2.96
3.06
3.26
3.24
3.26
3.22
3.21
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya
0.85
0.87
0.90
0.94
1.00
1.03
1.07
2.89
3.01
3.11
3.26
3.37
3.33
3.45
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2016)
Kontribusi Lapangan Usaha 35 30
29.17 25.42
28.82 24.44
25
28.39 23.17
28.44
27.78
21.83
21.48
27.49
27.01
20.58
19.97
10.64
11.24
2015
2016
Industri Pengolahan
20 15 10
6.55
6.75
2010
2011
7.65
8.52
9.25
2013
2014
5 0 2012
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
66 8.6
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung 2011 s.d 2016
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) adalah suatu proses kenaikan produksi perkapita dalam jangka waktu tertentu. Laju Pertumbuhan Ekonomi ini menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian. Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dapat diukur dengan cara membandingkan PDRB tahun berjalan dengan PDRB tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan, sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis khususnya persamaan penjualan, sebagai dasar pembuatan proyeksi, dan sebagai perkiraan penerimaan daerah untuk perencanaan pembangunan regional.
1.2
LPE Kota Bandung secara umum pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 7,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 7,64 persen. Akan tetapi LPE ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya yang mencapai angka 8,53 persen. Dalam 5 (lima) tahun terakhir LPE Kota Bandung selalu mengalami penurunan. LPE tertinggi Kota Bandung dalam 5 (lima) tahun terakhir dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 8,53 persen, sedangkan LPE terendah dalam 5 (lima) tahun terakhir berada pada tahun 2015 yang hanya mencapai 7,64 persen. Tahun 2016 diharapkan menjadi titik balik peningkatan LPE Kota Bandung setelah mengalami penurunan berturut-turut di empat tahun sebelumnya. 8.6 8.53 8.4 8.2 8 7.91 7.84
7.8
7.79 7.72 7.64
7.6 7.4 7.2 2011
2012
2013
2014
2015
2016
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (BPS Kota Bandung)
Gambar 8.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Tahun 2011 s.d 2016
67 8.7
Laju Implisit Kota Bandung Tahun 2011 s.d 2016
Indeks harga implisit merupakan rasio antara PDRB menurut harga berlaku, yang menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, dengan PDRB menurut harga konstan, yang merupakan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. Jadi, PDRB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sementara itu, PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Oleh karena itu, adanya penurunan laju implisit menunjukan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penurunan Laju Implisit ini dialami Kota Bandung sejak tahun 2013 sebagaimana yang ditunjukan pada Gambar 8.7. Penurunan yang cukup tajam terjadi dari tahun 2015 ke tahun 2016 yang mencapai angka 2,86% setelah sebelumnya berada pada angka 5,35%. 7 6.65 6 5.62
5.57
5.35
5 4.51 4 3
2.82
2 1 0 2011
2012
2013
2014
2015
2016
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung 2016)
Gambar 8.7 Laju Implisit PDRB Kota Bandung Menurut Pengeluaran (%), 2011-2016
68 8.8
Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung 2011 - 2016 Potensi sektor non migas merupakan sektor yang diekspor di Kota Bandung. Secara umum perkembangan ekspor non migas di Kota Bandung cukup berfluktuasi. Berdasarkan volume ekspor non migas Kota Bandung dari tahun 2011 hingga 2016 memperlihatkan adanya sedikit penurunan di tahun 2012 yang kemudian meningkat tajam di tahun 2013. Akan tetapi penurunan volume kembali terjadi di tahun 2014 hingga 2015. Perkembangan yang baik justru terjadi di tahun 2016 yang mengalami peningkatan yang tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.8 berikut ini.
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung 2016)
Gambar 8.8 Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung 2011 - 2016
69 Hal berbeda terjadi pada perkembangan ekspor bila ditinjau dari sisi nilai. Nilai ekspor non migas Kota Bandung justru cenderung mengalami penurunan. Jika melihat perkembangan nilai ekspor Kota Bandung dari tahun 2011 hingga 2016 peningkatan nilai ekspor yang cukup tinggi terjadi di tahun 2012 dan 2015. Sementara di tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.9 berikut ini
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung 2016)
Gambar 8.9 Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung 2011 - 2016
8.9
Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung 2011 - 2016 Realisasi ekspor non migas dari sisi volume didominasi oleh permadani/karpet kemudian disusul oleh pakaian jadi, produk tekstil dan benang. Bila dibandingkan dengan empat komoditas tersebut, komoditas lainnya memiliki volume ekspor tidak terlalu besar. Hal ini dapat kita lihat dari diagram berikut ini
Gambar 8.10 Bandung Dalam Angka 2017 (Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung)
70 Realisasi ekspor non migas dari sisi nilai didominasi oleh komoditas pakaian jadi kemudian disusul oleh produk tekstil dan benang. Sementara komoditas permadani/karpet, meskipun dibandingkan dengan empat komoditas tersebut, komoditas lainnya memiliki volume ekspor yang paling besar tetapi nilai ekspornya justru cenderung kecil. Hal ini dapat kita lihat dari Gambar 8.11 berikut ini
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung 2016)
Gambar 8.11 Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung 2011 - 2016
71 8.10
Indeks Harga Konsumen dan Inasi Kota Bandung 1. Indeks Harga Konsumen Kota Bandung Tahun 2017 Indeks Harga Konsumen Kota Bandung di tahun 2017 untuk berbagai kelompok pengeluaran bulan Januari hingga Juli terlihat mengalami peningkatan untuk beberapa kelompok pengeluaran yaitu makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bangunan sedangkan kelompok pengeluaran lainnya cenderung stabil. Secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 8.12 berikut ini
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (Survei Harga Konsumen, BPS Kota Bandung)
Gambar 8.12 Indeks Harga Konsumen Kota Bandung Tahun 2017
72
2. Inflasi Kota Bandung Perkembangan inflasi Kota Bandung satu dekade terakhir yaitu dari tahun 2006 hingga 2016 memperlihatkan fluktuasi yang cukup tinggi meskipun secara umum terlihat ada tren penurunan. Inflasi tertinggi terjadi di tahun 2008, sedangkan yang terendah di tahun 2009. Untuk tahun 2016 nilai inflasi Kota Bandung sebesar 2,93 jika dibandingkan tahun sebelumnya menurun sebesar satu poin. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dari Gambar 8.13 berikut
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (BPS Kota Bandung)
Gambar 8.13 Inasi Kota Bandung Perkembangan inflasi Kota Bandung sepanjang tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 8.13. Terlihat ada sedikit perbedaan fluktuasi inflasi antar tahun 2016 dengan 2015. Secara umum inflasi tahun 2016 berada di bawah inflasi tahun 2015 kecuali untuk Bulan Januari, Februari, September, Oktober dan November. Perbedaan terbesar ada di Bulan Agustus. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 8.14 berikut.
Sumber : Bandung Dalam Angka 2017 (BPS Kota Bandung)
Gambar 8.14 Inasi Kota Bandung
73
PARIWISATA 9.1
BAB 9 PARIWISATA
Pariwisata dan Akomodasi Akomodasi Hotel
Pada tahun 2016 di Kota Bandung terdapat 118 hotel berbintang dan 218 hotel non bintang dengan total kamarnya sejumlah 16.951 kamar. Distribusi secara lengkap untuk klasifikasi hotel dan jumlah kamar dapat dilihat pada Gambar 9.1 sbb:
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung)
Gambar 9.1 Jumlah Akomadasi Hotel Menurut Klasiď€ kasi di Kota Bandung, 2016
74 Restoran dan Rumah Makan Bandung bersama empat kota/daerah lainnya yakni Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bali, ditetapkan sebagai destinasi wisata kuliner Indonesia oleh Kementerian Pariwisata, tidak heran banyak restoran/rumah makan ada di kota Bandung. Pada tahun 2016 terdapat 795 tempat makan di Kota Bandung yang rinciannya dapat dilihat pada Gambar 9.2 sbb:
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung)
Gambar 9.2 Jumlah Restoran/Rumah Makan di Kota Bandung, 2016 Secara keseluruhan jumlah restoran di Kota Bandung berjumlah 795. Secara lengkap distribusinya dapat dilihat pada Gambar 9.3 sbb:
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung)
Gambar 9.3 Distribusi Restoran di Kota Bandung
75
Wisatawan
Kota Bandung telah menjadi bagian dari rencana pemerintah pusat dalam peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia melalui serangkaian upaya promosi pariwisata. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata telah menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Bandung selama 6 tahun (dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016) sebanyak 34.404.270 wisatawan dengan rincian 33.288.287 wisatawan domestik dan 1.115.983 wisatawan mancanegara. Secara lengkap jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Bandung dapat dilihat pada Gambar 9.4 sbb:
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung)
Gambar 9.4 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung, 2016
Secara3. keseluruhan jumlah wisatawan di Kotadi Kota Bandung berjumlah Gambar Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik Bandung, 2016 5.000.625 pada tahun 2016 dengan rinciannya dapat dilihat pad Tabel 9.1 sbb: Tabel 9.1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung Wisatawan Tahun
Jumlah Mancanegara
Domestik
2011
225.585
6.487.239
6.712.824
2012
176.855
5.080.584
5.257.439
2013
176.432
5.388.292
5.564.724
2014
180.143
5.627.421
5.807.564
2015
183.932
5.877.162
6.061.094
2016
173.036
4.827.589
5.000.625
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung)
76 BAB 10 PERTANIAN
PERTANIAN
Dalam bidang pertanian, total luas lahan sawah yang dimiliki Kota Bandung adalah 736 Hektar. Semua sumber pengairannya berasal dari irigasi. Pada Gambar 10.1 berikut hanya ditampilkan kecamatan yang termasuk ke dalam 10 besar luas lahan sawah terbanyak
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Laporan Statistik Pertanian Tanaman Pangan, Penggunaan Lahan/Statistic Report of Food Crops, land utilization)
Gambar 10.1. Luas Lahan Sawah Terlihat pada Gambar 10.1, Kecamatan Gedebage memiliki luas lahan terbanyak, yaitu sebesar 276 Hektar. Sebagai informasi tambahan bahwa di Kota Bandung ini terdapat 12 kecamatan yang sudah tidak memiliki lagi lahan sawah, yaitu; Bojongloa Kaler, Astanaanyar, Lengkong, Sumur Bandung, Andir, Cicendo, Bandung Wetan, Cibeunying Kidul, Coblong, Sukajadi, Sukasari, dan Cidadap. Pada gambar selanjutnya, disajikan produksi tanaman buah dan sayur (Kw). Nampak bahwa Kota Bandung memiliki produksi terbesar pada tanaman pisang.
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Statistik Produksi Hortikultura Buah dan Sayuran Tahunan Jawa Barat, 2016)
Gambar 10.2. Produksi Tanaman Buah dan Sayur (Kw) Pada Tahun 2016
77 Selanjutnya ingin dilihat mengenai hasil panen tanaman sayuran. Hasilnya disajikan pada Gambar 10.3 dan Gambar 10.4 berikut
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Statistik Produksi Hortikultura Sayuran dan Buah Semusim Propinsi Jawa Barat, 2016)
Gambar 10.3. Produksi Tanaman Sayuran (Kw)
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Statistik Produksi Hortikultura Sayuran dan Buah Semusim Propinsi Jawa Barat, 2016)
Gambar 10.4. Produksi Tanaman Sayuran (Kw) Sebagaimana terlihat pada Gambar 10.3 dan Gambar 10.4, ternyata tanaman kubis memiliki hasil produksi yang terbanyak, namun jika dilihat dari hasil panen per Ha, nampak bahwa tanaman wortel memberikan hasil yang paling besar.
78 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BAB 11 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
11.1
SUMBER DAYA MINERAL 3
Tabel 11.1 Air Minum yang disalurkan (m ) Bulan
Air Minum Yang Disalurkan(m3)
1
Januari
3.505.772
2
Februari
3.421.234
3
Maret
3.424.842
4
April
3.634.467
5
Mei
3.449.482
6
Juni
3.574.650
7
Juli
3.574.925
8
Agustus
3.300.192
9
September
3.746.081
10
Oktober
3.608.877
11
November
3.618.291
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PDAM Kota Bandung)
12
Desember
3.669.634
Gambar 11.1 Air Minum yang disalurkan (m )
Jumlah / Total 2016
42.528.447
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PDAM Kota Bandung)
Air minum menjadi kebutuhan vital masyarakat. Pada akhir tahun 2017 terlihat adanya peningkatan air minum yang disalurkan. Pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat harus selalu menjadi perhatian pemerintah kota karena sampai saat ini pemenuhan kebutuhan belum mencapai 100%.
3
79
Tabel 11.2 Banyaknya Air Minum yang Disalurkan Menurut Jenis Konsumen di Kota Bandung, 2016 Air Minum Yang Disalurkan (m3)
Jenis Konsumen
1
Sosial
2
Rumah tangga
1.212.760
3
Instansi Pemerintah
6.217.340
4
Niaga
8.171.014
5
Industry
26.826.291
101.042
Jumlah / Total 2016
42.528.447
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PDAM Kota Bandung)
Air minum yang disalurkan paling banyak adalah untuk konsumsi Rumah Tangga dan paling sedikit untuk memenuhi kebutuhan industri.
11.2
ENERGI
Tabel 11.3 Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Terjual Perusahaan Listrik Negara di Kota Bandung, 2016 Tahun
Pelanggan
Daya Tersambung
Energi Terjual
(kVA)
(MWh)
-1
-2
-3
-4
2012
672.153
1.934.675
3.850
2013
713.236
2.080.149
4.033
2014
755.446
2.184.155
4.163
2015
806.187
2.287.234
4.091
2016
844.224
2.421.751
4.180
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat Cibinong Pandan)
80
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat Cibinong Pandan)
Gambar 11.2 Jumlah Pelanggan dan Daya Tersambung Listrik juga menjadi kebutuhan yang sangat penting. Di era pemerintahan presiden Jokowi terjadi pemangkasan subsidi listrik namun terlihat pula bahwa terjadi peningkatan pelanggan dan daya tersambung. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang positif antara jumlah pelanggan dengan daya tersambung dimana untuk peningkatan seratus ribu pelanggan maka daya tersambung akan mengalami peningkatan sebesar 269 ribu kVA.
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat Cibinong Pandan)
Gambar 11.3 Jumlah Pelanggan dan Energi Terjual Hasil analisis juga menunjukkan adanya peningkatan energi terjual selama periode (2012-2016). Peningkatan ini selaras dengan peningkatan jumlah pelanggan, namun hubungannya lebih lemah dibandingkan hubungan jumlah pelanggan dan daya tersambung. Hal ini mengindikasikan bahwa pencabutan subsidi listrik menyebabkan adanya penghematan penggunaan energi listrik oleh masyarakat.
81 Tabel 11.4 Pelanggan, Daya Tersambung Dan Pendapatan Penjualan Perusahaan Listrik Negara Berdasarkan Jenis Tarif di Kota Bandung, 2016 No
1
Jenis Tarif
Sosial / Social
Jumlah Pelanggan
Daya Tersambung
Energi Terjual
(Kva)
(Mwh)
11.572
111.815
164
772.062
1.051.625
1.588
54.152
694.260
1.055
Rumah Tangga / 2
3
Houses Bisnis / Commercial
4
Publik / Public
3.632
68.270
110
5
Industri / Industry
2.764
495.605
1.261
6
T/C/L
22
175
2
844.224
2.421.751
4.180
JUMLAH / TOTAL
Jumlah Pelanggan
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat Cibinong Pandan)
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa jumlah pelanggan paling banyak adalah Rumah Tangga begitu juga Daya tersambung dan Energi terjual di dominasi oleh segmen rumah tangga.
82
INDUSTRI BAB 12 INDUSTRI
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Dinas Perdaganan dan Perindustrian Kota Bandung)
Gambar 12.1. Industri Potensial di Bandung Gambar 12.1 memberikan kategori industri ke dalam empat bagian, yaitu Industri Besar (Nilai investasi di atas Rp.1.000.000.000,-), Industri Menengah (Rp.200.000.000,- s.d. Rp.1.000.000.000,-), Industri Kecil Formal (Rp.5000.000,- s.d. Rp.200.000.000,-), dan Industri Kecil Nonformal (di bawah Rp. 5000.000). Ternyata jumlah unit usaha terbanyak terdapat pada industri menengah, sedangkan untuk tenaga terbesar ada pada industri kecil, baik formal maupun nonformal.
83
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Statistik Industri Besar dan Sedang Jawa Barat, 2014)
Gambar 12.2. Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut Klasiď€ kasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) di Kota Bandung, Pada Tahun 2016
Dari Gambar 12.2 terlihat bahwa Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman memiliki jumlah yang paling besar.
84 BAB 13 IPM
13.1
IPM
IPM Kota Bandung
Pada Tahun 2016 bersumber pada data BPS IPM Kota Bandung mencapai angka 80,13 seperti terlihat pada Gambar 13.1 dengan rata-rata IPM selama kurun waktu 6 tahun sebesar 78,89.
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)
Gambar 13.1 IPM Kota Bandung 2011-2016
85 Adapun tingkat pertumbuhan komponen IPM Kota Bandung untuk masing-masing tahun dapat dilihat pada Gambar 13.2 sbb :
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)
Gambar 13.2 Komponen IPM Kota Bandung 2011-2016
86 IKLIM DAN CUACA BAB 14 IKLIM DAN CUACA
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geoď€ sika Stasiun Bandung
Gambar 14.1 Curah Hujan, 2014
Umumnya curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dan cenderung menurun sampai titik terendah pada bulan September. Kemudian kembali tinggi sampai bulan Januari. Periodenisasi curah hujan harus mampu dikaitkan dengan pola kejadian penyakit seperti Demam Berdarah, Diare dan penyakit menular lainnya yang cenderung berkaitan dengan curah hujan yang tinggi.
87
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
Gambar 14.2 Suhu, 2014 Secara umum, suhu di Kota Bandung berkisar antara 20-300C setiap bulannya. Suhu cenderung rendah pada bulan Januari sampai dengan Maret.
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
Gambar 14.3 Tekanan Udara, 2014
Tekanan udara paling tinggi tercatat pada Bulan September dimana berbanding terbalik dengan curah hujan.
88
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
Gambar 14.4 Kecepatan Angin, 2014 Rata-rata kecepatan angin dikisaran angka 3. Namun demikian ada kecamatan yang memiliki kecepatan angin yang sangat cepat mencapai angka 30.
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
Gambar 14.5 Frekuensi Curah Hujan, 2014
Sesuai dengan intensitas curah hujan, bulan September tercatat sebagai bulan dengan frekuensi hujannya paling rendah hanya 3 hari dalam satu bulan. Sedangkan frekuensi curah hujan paling tinggi pada bulan November-Januari. Bulan-bulan ini menjadi bulan dimana angka kasus penyakit menular semakin meningkat karena faktor cuaca. Pemerintah harus senantiasa melakukan deteksi awal kapan curah hujan akan tinggi dan menangani secara baik penyebaran penyakit menular pada musim penghujan.
89
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
Gambar 14.6 Curah Hujan dan Jumlah Hari, 2014
Tercatat selama tahun 2016, curah hujan tertinggi pada bulan November dan terendah pada bulan Desember. Berdasarkan jumlah hari hujan setiap bulannya rata-rata sebanyak 25 hari. Tabel 14.1 Kecepatan Angin Menurut Bulan di Kota Bandung, 2016 Angin (Knot) Bulan Month
Kecepatan
Kecepatan
Rata-rata
Terbesar
Speed
Mostly VeloMunicipality
Average -1
-2
-3
Januari / January
4
14
Februari / February
5
13
Maret/March
4
10
April / April
4
12
Mei/May
4
10
Juni / June
4
10
Juli / July
4
10
Agustus / August
4
10
September / September
4
13
Oktober / October
4
12
November / November
4
19
Desember / December
6
15
4
12
Rata-rata / Average2016
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
90
Gambar 14.7 Kecepatan Angin
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geoď€ sika Stasiun Bandung)
Terlihat kecepatan angin setiap bulannya relatif sama yaitu dikisaran nilai 4 knot. Kecepatan angin terbesar pernah mencapai 19 knot pada bulan November. Tabel 14.2 Penguapan, Tekanan Udara, dan Kelembapan Bulan Month
Penguapan
Tekanan Udara
Kelembapan
Evaporation
Air Pressure
Nisbi
(mm)
(mb)
Relative Humidity (%)
-1
-2
-3
-4
Januari / January
3.9
924.5
81
Februari / February
3.1
924.1
80
Maret / March
3.2
924.2
83
April / April
3.1
923.7
84
M e i / May
2.8
923.3
83
Juni / June
3
924.1
79
Juli / July
3.1
923.5
79
Agustus / August
3.4
922.3
66
September / September
3.3
923.5
80
Oktober / October
2.8
923.1
83
November / November
3.2
923.0
84
Desember / December
3.7
922.1
76
Rata-rata/Average 2016
3.2
923.5
80
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
Gambar 14.8 Penguapan
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geoď€ sika Stasiun Bandung)
Terlihat penguapan di Kota Bandung cenderung stabil di kisaran 3.5 mm setiap bulannya. Gambar 14.9 Tekanan Udara
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geoď€ sika Stasiun Bandung)
Untuk tekanan udara selama tahun 2016 terlihat adanya trend penurunan dari Januari-Desember.
91
92
Gambar 14.10 Kelembapan
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geoď€ sika Stasiun Bandung)
Untuk kelembapan terlihat nilai kelembapan udara di Kota Bandung relatif stabil pada kisaran nilai 80%. Nilai ini sempat turun secara signiď€ kan pada bulan Agustus mencapai angka 66%. Tabel 14.3 Rata-rata Suhu dan Kelembapan Udara Menurut Bulan di Kota Bandung, 2016 Temperatur ( oC ) Temperature ( oC )
Bulan Month
Jumlah Curah HujanRainfall (mm)
Hari Hujan Rain day (hari)
LPM (%) Sunshine Duration
Rata-Rata
Maks
Min
Average
Max.
Min.
-2
-3
-4
-5
-6
-7
23.8
29.7
20.8
392.8
23
52
24
29.3
21.3
194.4
23
42
24.1
29.8
21.3
442.3
30
44
April / April
24
29.6
20.9
559.6
29
53
Mei/May
24
29.3
21.1
327.2
27
54
Juni / June
23.7
29.1
20.2
139.3
21
57
Juli / July
23.3
29.1
19.5
182.3
23
70
Agustus / August
23.6
29.3
19.6
128.7
17
67
September/September
23.6
28.9
20.1
286.2
25
53
Oktober / October
23.1
28.4
20.2
393.4
29
37
November / November
23.4
28.8
20.5
443
30
39
Desember / December
24.4
29.4
21.1
59.9
23
51
Rata-rata /Average2016
23.8
29.2
20.5
295.8
300
52
-1 Januari / January Februari / February Maret / March
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Bandung)
93
Gambar 14.11 Temperatur
Sumber : Kota Bandung Dalam Angka 2017 (Badan Meteorologi dan Geoď€ sika Stasiun Bandung)
Rata-rata temperatur di Kota Bandung selama tahun 2016 tercatat 23.8oC. Temperatur tertinggi tercatat pada bulan Maret dan terendah pada bulan Juli.
94 KEMISKINAN BAB 15 KEMISKINAN Pada bagian ini, proses analisis hanya akan dilakukan terhadap warga miskin yang ada di Kota Bandung. Adanya proses analisis yang dikhususkan terhadap warga miskin ini adalah agar setiap bantuan yang diberikan pemerintah senantiasa tepat sasaran. Warga miskin seringkali bersifat pasif dan tidak berdaya atas kesalahan pendataan yang berakibat pada kesalahan kebijakan yang dibuat pemerintah. Oleh karena itu, dalam pembangunan selanjutnya, kekhususan analisa warga miskin hendaknya menjadi salah satu pertimbangan yang bisa dijadikan pegangan. Semua hasil analisis yang diperoleh pada bab ini didasarkan pada data yang bersumber dari; (1) Pusdalisbang Jawa Barat (www.pusdalisbang.jabarprov.go.id), (2) Kemendagri (http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/), (3) BPS (Kecamatan Dalam Angka 2016), dan (4) PPID (https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/rekapitulasihasil-pendataan-keluarga-per-kelurahan-di-kecamatan-sumur-bandung-tahun-2015/). Sebagai keterangan tambahan bahwa semua sumber data yang berasal dari website pada umumnya diakses pada Bulan September-Oktober 2017. Proses analisis dilakukan dalam dua tahap, yaitu analisis berdasarkan jumlah dan berdasarkan rasio penduduk miskin terhadap total jumlah penduduk yang ada pada setiap kecamatan.
15.1
Jumlah Kepala Rumah Tangga Miskin
Gambar 15.2 Jumlah Kepala Rumah Tangga Miskin di Kota Bandung
95 Jumlah kepala rumah tangga miskin paling rendah tidak hanya ada di Kecamatan Cidadap, namun juga di Bandung Wetan, Sumur Bandung, dan pengelompokan area di Kecamatan Cinambo, Panyileukan, dan Gedebage. Setiap kecamatan di Kota Bandung memiliki kepala rumah tangga miskin, yaitu sedikitnya sebanyak 719 – 1602 orang.
15.2
Rasio Kepala Rumah Tangga Miskin
Gambar 15.1 Rasio Kepala Rumah Tangga Miskin di Kota Bandung
Peta area membagi Kota Bandung menjadi lima klasifikasi berdasarkan rasio kepala rumah tangga miskin. Kecamatan Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Babakan Ciparay, Bandung Kidul, Batununggal, dan Ujungberung memiliki rasio tertinggi diantara kecamatan kota Bandung lainnya, yaitu sebesar 19,722 – 28,56. Dan untuk kecamatan terendah berada di Kecamatan Sukasari, Cidadap, Cibeunying Kalor, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Lengkong, Antapani, dan Panyileukan.
96 Pendidikan Warga Miskin
15.3
A. Perguruan Tinggi
Gambar 15.3 Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Perguruan Tinggi (PT)
Peta area di samping, membuat lima klasifikasi berdasarkan jumlah partisipasi sekolah tingkat Perguruan Tinggi. Klasifikasi 1 terdiri atas 0-8 warga. Klasifikasi 2 terdiri atas 9-19 warga. Klasifikasi 3 terdiri atas 20-30 warga. Klasifikasi 4 terdiri atas 31-46 warga. Klasifikasi 5 terdiri atas 47-65 warga. Jumlah partisipasi sekolah tingkat PT terkecil (klasifikasi 1) berada di kecamatan Cidadap, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Cinambo, dan Rancasari. Jumlah partisipasi sekolah tingkat PT terbanyak (klasifikasi 5) berada di kecamatan Bojongloa Kaler dan Kiaracondong.
97
Gambar 15.4 Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Perguruan Tinggi (PT)
Peta area sebelumnya membagi wilayah menjadi lima klasifikasi berdasarkan rasio partisipasi sekolah warga miskin Kota Bandung tingkat perguruan tinggi. klasifikasi 1 memiliki jumlah partisipasi terendah dengan rasio 0,138 – 0,3825, berada di Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciaparay, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Ujungberung, Cinambo. Klasifikasi dengan rasio tertinggi, yaitu 0,89 – 1,9238 adalah klasifikasi 5 berada di Kecamatan Regol, Lengkong, Cibiru, Panyileukan, dan Gedebage.
B. SMA
Gambar 15.5 Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota BandungSetingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
98 Untuk jumlah partisipasi sekolah tingkat SMA, klasifikasi 1 terdiri atas 0-434 warga, klasifikasi 2 terdiri atas 435-869 warga, klasifikasi 3 terdiri atas 870-1303 warga, klasifikasi 4 terdiri atas 1304-1738 warga dan klasifikasi 5 terdiri atas 1739-2172 warga. Jumlah partisipasi sekolah tingkat SMA terkecil (klasifikasi 1) berada di Kecamatan Sukasari, Cidadap, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Cinambo, Panyileukan, Gedebage, dan Rancasari. Jumlah partisipasi sekolah tingkat SMA terbanyak (klasifikasi 5) berada di Kecamatan Bojongloa Kaler, Batununggal, dan Kiaracondong.
Gambar 15.6 Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
Ratio partisipasi sekolah warga miskin Kota Bandung setingkat sekolah menengah atas terbagi dalam lima klasifikasi. Klasifikasi 1 berada di Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Cidadap, Buah Batu, Rancasari, Gedebage memiliki rasio yang paling rendah, yaitu 11,155 – 25,88. Klasifikasi 5 memiliki rasio partisipasi tertinggi sebesar 25,09 -30,05 berada di Kecamatan Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul, Regol, Lengkong, Batununggal, Kiaracondong.
99 C. SMP Untuk jumlah partisipasi sekolah tingkat SMP, klasifikasi 1 terdiri atas 0-449 warga, klasifikasi 2 terdiri atas 450-898 warga, klasifikasi 3 terdiri atas 899-1346 warga, klasifikasi 4 terdiri atas 1347-1795 warga dan klasifikasi 5 terdiri atas 1796-2244 warga. Jumlah partisipasi sekolah tingkat SMP terkecil (klasifikasi 1) berada di Kecamatan Sukasari, Cidadap, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Cinambo, Panyileukan, dan Gedebage. Jumlah partisipasi sekolah tingkat SMA terbanyak (klasifikasi 5) berada di Kecamatan Bojongloa Kaler, Batununggal, dan Kiaracondong.
Gambar 15.7 Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Gambar 15.8 Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
100 Peta area membagi daerah Kota Bandung menjadi lima klasifikasi untuk rasio partisipasi warga miskin Kota Bandung setingkat Sekolah Menengah Pertama. Klasifikasi terendah, yaitu klasifikasi 1 terdiri dari Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Sukasari, Cidadap, Bandung Wetan, Rancasari berada pada interval 14,22 – 18,54. Klasfikasi tertinggi, yaitu klasifikasi 5 terdiri dari kecamatan Ujungberung, Cinambo, Panyileukan, Lengkong, Antapani, dan Bandung Kidul memiliki rasio sebesar 24,169 – 25,8.
D. Tidak Sekolah
Gambar 15.9 Jumlah Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Tidak Pernah Sekolah
Adapun untuk jumlah partisipasi sekolah yang tidak sekolah, klasifikasi 1 terdiri atas 0-27 warga, klasifikasi 2 terdiri atas 28-54 warga, klasifikasi 3 terdiri atas 55-80 warga, klasifikasi 4 terdiri atas 81-107 warga, dan klasifikasi 5 terdiri atas 108-134 warga. Jumlah partisipasi sekolah tidak sekolah terkecil (klasifikasi 1) berada di Kecamatan Sukasari, Cicendo, Andir, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Astanaanyar, Lengkong, Bandung Kidul, Cinambo, dan Panyileukan. Jumlah partisipasi sekolah yang tidak sekolah terbesar (klasifikasi 5) berada di Kecamatan Babakan Ciparay dan Rancasari.
101
Gambar 15.10 Rasio Partisipasi Sekolah Warga Miskin Kota Bandung Tidak Pernah Sekolah
Adapun untuk rasio partipasi warga miskin Kota Bandung yang Tidak Sekolah, klasifikasi 1 memiliki rasio sebesar 0,22 – 0,66, klasifikasi 2 dengan rasio 0,667 – 0,77, klasifikasi 3 memiliki rasio sebesar 0,77 – 1,22, klasifikasi 4 sebesar 1,22 – 1,51, dan klasifikasi 5 sebesar 1,51 – 6,05. Klasfikasi terendah, yaitu klasifikasi 1 berada di Kecamatan Andir, Bojongloa Kidul, Bojongloa Kaler, Lengkong, Cinambo, dan Panyileukan. Untuk klasifikasi tertinggi, yaitu klasifikasi 5 berada di Kecamatan Cidadap, Babakan Ciparay, Arcamanik, Ujungberung, Gedebage, dan Rancasari.
15.4 15.2
Program Bantuan Miskin
A. KIP / BSM Pada gambar di bawah ini, ternyata warga Astanaanyar paling banyak mendapatkan bantuan KIP/BSM (berada pada klasifikasi terakhir)
Gambar 15.11 Program Bantuan KIP/BSM Warga Miskin Kota Bandung
102
Gambar 15.12 Rasio Program Bantuan KIP/BSM Warga Miskin Kota Bandung
Kecamatan dengan rasio tertinggi yang mendapatkan bantuan KIP/ BSM berada di Kecamatan Sukasari, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Mandalajati, Cibiru, dan Cinambo berada di klasifikasi 5 sedangkan untuk rasio terendah, yaitu klasifikasi 1 terdiri dari kecamatan Sukajadi, Cicendo, Cibeunying Kaler, Antapani, Panyileukan, dan Rancasari.
B. KKS / KPS Untuk KKS/KPS nampak tidak hanya Astanaanyar, namun juga Babakan Ciparay yang memiliki jumlah warga paling banyak dalam mendapatkan bantuan KKS/KPS. Pada umumnya setiap wilayah hanya sebanyak 209-920 warga yang mendapatkan bantuan tersebut.
Gambar 15.13 Program Bantuan KKS/KPS Warga Miskin Kota Bandung
103
Gambar 15.14 Rasio Program Bantuan KKS/KPS Warga Miskin Kota Bandung
Program bantuan KKS/ KPS tidak tersebar merata pada warga miskin Kota Bandung. Kota Bandung terbagi menjadi lima klasifikasi berdasarkan rasio terendah hingga tertinggi. Kecamatan dengan rasio penerima program bantuan KKS/ KPS tertinggi adalah Cidadap, Andir, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Babakan Ciparay, dan Cibiru. Kecamatan dengan ratio terendah berada di Kecamatan Antapani, Arcamanik, Panyileukan, Gedebage, Rancasari, dan Bandung Kidul
C. PKH
Gambar 15.15 Program Bantuan PKH Warga Miskin Kota Bandung
Untuk program PKH, selain Babakan Ciparay, warga Ujungberung juga memiliki jumlah bantuan yang terbesar.
104
Gambar 15.16 Rasio Program Bantuan PKH Warga Miskin Kota Bandung
Kecamatan Cidadap, Mandalajati, Ujungberung, Cibiru, Babakan Ciparay, dan Lengkong memiliki rasio paling tinggi untuk warga miskin yang menerima bantuan PKH di Kota Bandung, yaitu sebesar 4,9129 – 9,356. Sedangkan untuk kecamatan Bandung Wetan, Arcamanik, Cinambo, Panyileukan, Rancasari, Gedebage menerima bantuan program PKH dengan rasio terendah, yaitu 0 – 0,038.
D. RASKIN Nampak pada gambar di bawah ini bahwa Babakan Ciparay dan Astanaanyar, warga miskinnya paling banyak mendapatkan bantuan.
Gambar 15.17 Program Bantuan Raskin Warga Miskin Kota Bandung
105
Gambar 15.18 Rasio Program Bantuan Raskin Warga Miskin Kota Bandung
Program bantuan Raskin diberikan untuk semua warga miskin yang ada di Kota Bandung. Kecamatan dengan rasio tertinggi yang menerima raskin berada di Kecamatan Mandalajati, Cinambo, Sumur Bandung, Lengkong, Babakan Ciparay, dan Bandung Kidul dengan rasio sebesar 82,12 – 89,36.
E. SUMBER LAIN Nampak pada Gambar 15.19 ini bahwa wilayah Kiaracondong merupakan wilayah yang warganya paling banyak memiliki tempat tinggal di lahan milik negara.
Gambar 15.19 Lahan Tempat Tinggal dengan Status Milik Negara Pada Warga Miskin Kota Bandung
106
Gambar 15.20 Rasio Lahan Tempat Tinggal dengan Status Milik Negara Pada Warga Miskin Kota Bandung
Warga miskin di Kota Bandung yang menempati lahan dengan status milik negara terendah berada di Kecamatan Babakan Ciparay, Bojongloa Kidul, Bojongloa Kaler, Cinambo, Panyileukan, dan Gedebage, dengan rasio sebesar 0 – 0,122. Kecamatan yang memiliki rasio tertinggi untuk warga miskin yang menempati lahan milik negara adalah Kecamatan Coblong, Cicendo, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Batununggal, dan Lengkong sebesar 7,91 – 45,64.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Pusat Studi Statistika dan Aktuaria, Universitas Padjadjaran
PEMBANGUNAN DAERAH Bandung - 2017